Fisiologi Hewan Sistem Saraf
Post on 01-Jul-2015
5198 Views
Preview:
DESCRIPTION
Transcript
“OM SWASTYASTU”
FISIOLOGI SISTEM SARAF
Oleh Kelompok :1. Komang Sri Budi Arini(1013041002)
2. Alit kuntayoni(1013041025)
2. Gusti Ayu Nyoman Eka Pertiwi(1013041056)
SISTEM SARAF
SISTEM
SARAF
PUSAT KOORDINAS
I
HOMEOSTATIS
IMPULS
SUSUNAN SARAF PUSAT
RANGSANGAN
STRUKTURSISTEM SARAF
NEURON SEL SCHWANN
NEUROGLIA
NEURON
IRITABILITAS
KONDUKTIVITAS
kemampuan untuk menimbulkan respon bila mendapat rangsangan
kemampuan untuk menghantarkan impuls atau gelombang iritabilitas yang disebut juga perambatan potensial aksi
NEURON
BADAN SEL
DENDRIT
AKSON
NEURON
Badan SelMengandung nukleus, sitoplasma (neuroplasma), lisosom, mitokondria, retikulum endoplasma, dan badan golgi
Pada neuroplasma terdapat granula-granula yang disebut substansi Nissl
Neuroplasma juga mengandung bahan terlarut dan ion-ion
Bahan terlarut seperti nutrisi, gas, ion-ion, ampas metabolisme, dan metabolit lain
Ion-ion yang biasa terdapat di dalam neuroplasma adalah natrium (Na+), kalium (K+), Klor (Cl-), ion pospat (H2PO4
-) dan ion-ion negatif dari protein
Dendrit
Juluran pendek bercabang-cabang yang keluar dari badan sel saraf
Fungsi dendrit adalah menghantarkan impuls saraf menuju ke badan sel saraf
tidak diselaputi oleh selubung mielin
Pada dendrit tidak ditemukan kompleks golgi
Akson
Juluran panjang yang keluar dari sisi lain badan sel saraf
Fungsi akson adalah menghantarkan impuls dari badan sel ke luar
Umumnya tipis, panjangnya bervariasi dan dapat diselubungi oleh selubung mielin ataupun tidak
Unsur utama dari axon adalah lanjutan sitoplasma yang dinamakan axoplasma. Sebagai lanjutan dari nerolema axoplasma dibatasi oleh axolema
Dalam axoplasma terdapat organel : mitokondria, nerofibril dam mikrotubuli namun tidak diketemukan granular endoplasmic reticulum
Akson dapat berupa juluran tunggal ataupun bercabang. Cabang akson yang ke arah samping disebut cabang kolateral. Di bagian ujung, akson terbagi menjadi bagian yang disebut telodendron. Di setiap ujung telodendron terdapat struktur menyerupai bintil kecil yang disebut bouton terminal
Pada jarak-jarak tertentu akson yang bermielin tidak terbungkus oleh selubung mielin, dan bagian ini dinamakan nodus Ranvier. akson yang tidak bermielin, tidak terdapat nodus Ranvier
Nodus Ranvier berfungsi membantu mempercepat impuls-impuls neurologis
Lanjutan...
STRUKTUR
NEURON
NEURON UNIPOLAR
NEURON MULTIPOLAR
NEURON BIPOLAR
FUNGSI NEURON
NEURON SENSORIK
NEURON ASOSIASI
NEURON MOTORIK
SEL SCHWANNSel yang membungkus kebanyakan akson dari sistem saraf tepi. Pada neuron sistem saraf pusat tidak dijumpai adanya sel Schwann
Fungsinya adalah membentuk selubung mielin pada neuron sistem saraf tepi
Terbentuknya selubung mielin didasarkan pada hipotesis “jelly roll”
NEUROGLIASel-sel penyokong sistem saraf yang berfungsi menyokong, melindungi, dan memberi nutrisi pada sel neuron
Neuroglia tidak dapat menghantarkan impuls saraf
Neuroglia tidak pernah kehilangan kemampuan untuk melakukan pembelahan
NEUROGLIA
sel oligodendrosit
sel mikroglia
sel ependim
sel astrosit
Terdapat pada sistem saraf pusat
Kebanyakan berakhir pada pembuluh darah sebagai kaki ‘perivaskular’ atau ‘foot processes’
Memiliki banyak juluran yang panjang dan ujungnya kadang-kadang membesar
Badan sel Astrosit berbentuk bintang dengan banyak tonjolan
Sel Astrosit
Berfungsi :• Mempertahankan nutrisi neuron• Membantu mempertahankan homeostasis
zat-zat kimia yang berperan pada transmisi impuls
• Menyediakan struktur & materi pendukung• Membantu mengatur perpindahan zat-zat
dari kapiler ke jaringan saraf• Menjaga impuls di saluran yang sesuai
Sel Astrosit
Astrosit
FIBROSA
PROTOPLASMATIS
beberapa juluran panjang dan berlokasi di substansia putih
banyak cabang-cabang pendek ditemukan dalam substansi kelabu
Berfungsi :• Menghasilkan dan mempertahankan mielin.• Menyediakan rangka pendukung.• Mensuplai nutrisi.• Dapat meningkatkan kecepatan hantaran
pada hantaran meloncat.• Sel ini mempunyai lapisan dengan substansi
lemak yang mengelilingi serabut-serabut akson sehingga terbentuk selubung mielin.
Sel Oligodendrosit
Berukuran kecil, padat, gepeng, atau lonjong
Mempunyai juluran panjang yang bercabang-cabang
Peranan sel mikroglia adalah melindungi sistem saraf dari infeksi bibit penyakit yaitu dengan cara memakan mikroorganisme patogen
Sel Mikroglia
Sel yang melapisi ruang otak dan saluran tengah medula spinalis
Dilengkapi dengan silia yang berperan dalam sirkulais cairan serebrospinalis
Membantu pembentukan membran dalam neuron pada proses pembentukan sel saraf (embrionik)
Sel Ependim
Mensekresi cairan serebrospinal
Sifat Bioelektrika Neuron
SIFAT BIOELEKTRIKA SEL SARAF
Permeabilitas Membran Sel Saraf
Potensial Membran
Resting Membran Potensial
Polarisasi
Potensial Aksi
Permeabilitas Membran Sel Saraf
MEMBRAN SEL Selektif Permeabel
MEMBRAN SEL SARAF
Permeabel
Impermeabel
Ion Na+, K+, Cl-
Ion H2PO4- dan HPO4
2-
Potensial Membran
Dalam keadaan tanpa rangsang, terdapat perbedaan muatan antara bagian dalam dan bagian luar sel
Resting Membran PotensialHarga Potensial Membran saat istirahat
PolarisasiBagian dalam sel saraf bermuatan negatif, sementara bagian luar sel bermuatan positif
DISTRIBUSI ION TIDAK SAMA
ION
KONSENTRASI (mM)
Perbandingan
Potensial Kesetimb
angan Sitoplasma
Cairan ekstra seluler
Na+ 15 150 1:10 +60
K+ 150 5 30:1 -90
Cl- 7 110 1:15 -70
PENYEBARAN ION DALAM SEL SARAF
POTENSIAL MEMBRAN (istirahat) -70 mV
RANGSANG -70 mV +35 mV
POTENSIAL AKSI
Perubahan potensial membran saat diberikan rangsangan atau stimulus
Terjadi karena pergerakan ion Na+ masuk ke dalam Akson yang menyebabkan harga potensial membran menjadi positif
Jika ion Na+ terus mnerus berdifusi, potensial membran dapat mencapai +60mV. Tapi biasanya tetap +35 mV, KENAPA?
Secara simultan, terjadi pergerakan ion K+ keluar membran akson.
Difusi ion K+ keluar akson, membuat potensial di dalam sitoplasma menjadi negatif.
Maka: Potensial Membran maksimal hanya berkisar +35 mV
POTENSIAL AKSI
POMPA NATRIUM DAN KALIUM
Pompa ini mentranspor 3 ion Na+ ke luar sitoplasma, dan secara simultan melepas 2 ion K+ kedalam sitoplasma yang berlangsung dengan transpor aktif dengan pemecahan ATP
Diagram Potensial Aksi
Potensial aksi tidak akan terjadi jika stimulus yang diberikan di bawah nilai ambang.
Nilai ambang tiap sel beragam tergantung kondisi sel & jenis akson
Stimulus yang lemah, tak akan menimbulkan respons Stimulus dengan durasi yang sangat pendek tak akan
menimbulkan respon meskipun intensitasnya cukup Sekali stimulus mencapai nilai ambang, akan terjadi potensial
aksi lengkap.
HUKUM all or none
Catatan:
POTENSIAL AKSI
Stimulus
listrikcahaya Mekanik Kimia suhu
Syarat stimulus untuk dapat menimbulkan impuls :
harus memiliki intensitas tertentu
harus bekerja selama waktu tertentu
Antara stimulus yang satu dengan stimulus berikutnya harus ada
selang waktu yang cukup.
IMPULS SARAF
ImpulsPerubahan muatan listrik membran sel
neuron, yang menjalar di sepanjang akson, sebagai akibat adanya stimulus
Ciri-ciri
Tercetusnya mengikuti Hukum All or None
Arah alirannya Orthodromik
Tidak pernah berhenti akibat kelelahan saraf
(sel saraf normalnya tak pernah lelah)
Kecepatan perambatan dipengaruhi oleh beberapa faktor
IMPULS SARAF
Faktor-faktor
Suhu Tubuh
Semakin tinggi, semakin cepat
Diameter akson
Semakin besar diameter, semakin cepat
Adanya selubung Myelin Ada myelin, lebih cepat
Adanya blokade terhadap aliran impuls
ACTION POTENCIAL PROPAGATION
Mekanisme Pencetusan & Penjalaran Impuls Saraf pada Serabut
Saraf
Mekanisme Pencetusan & Penjalaran Impuls Saraf pada Serabut Saraf yg Tidak Bermielin
Membran SarafStimulus
Peningkatan Permiabelitas Membran
thd Na+
Beda Potensial Listrik (Potensial Aksi)
Mekanisme Pencetusan & Penjalaran Impuls Saraf pada Serabut Saraf yg Bermielin
Selubung Mielin
Penghalang kontak Antar Ion di luar & di dalam sel
Hubungan Antar Neuron yang satu dengan Neuron yang lain yang ada di dekatnya
Sinaps
Neuron Pre Sinaps
Neuron Post Sinaps
Celah Sinaps
Pengertian & Bagian Sinaps
Berdasarkan Bagian Neuron yang Terlibat :
Sinaps Sinaps Aksodendritik
Sinaps Akrosomatik
Sinaps Aksoaksonik
MEKANISME PENJALARAN
IMPULS
MELEWATI CELAH SINAPS
Impuls tiba di Bouton
terminal
Permeabilitas membran pre-sinap thd Ca2+
meningkat
Ca2+ masuk ke bouton
terminal neuron pre
sinaps
Kantung asetilkolin
menempel ke membran pre-
sinap
Asetilkolin lepas ke celah sinaps
Asetilkolin ditangkap reseptor
post-sinaps
Permeabilitas membran pos-sinap thd Na2+
meningkat
Na2+ masuk ke neuron post-
sinaps
Depolarisasi
Potensial aksi
Inhibitor Neurotransmiter
Menghambat
penjalaran impuls
Asam gamma amino butarat,
asam amino glisin, dll
Ion Cl- masuk
membran post-sinaps
=
HIPERPOLARISASI
Tidak terjadi potensial
aksi
Tidak ada perambatan
impuls
Prinsip kerja anastesi
refrakter
REFRAKTER ABSOLUT
REFRAKTER NISBI
refrakter
SISTEM SARAF INVERTEBRATA
SISTEM SARAF PUSAT
SISTEM SARAF TEPI
DUA GANGLION
DUA TALI SARAF LONGITUDINAL
SERABUT SARAF TRANSVERSAL
SISTEM SARAF TANGGA TALI
Gbr. Echinodermata dan bagian- bagiannya
• Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya
Gbr. Bekicot (klas Gastropoda) dan bagian-bagiannya
Sistem saraf mollusca terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang melebar. Sistem saraf terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion pedal yang ketiganya dihubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal
Gbr. Platyhelmintes dan Gbr. Udang (klas Crustacea)
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.
SISTEM SARAF VERTEBRATA
PISCES
Ikan perak mempunyai otak yang pendek.
Lobus olfaktorius, hemisfer serebral, dan diensefalon kecil
lobus optikus dan serebellum besar.
Ada 10 pasang saraf kranial. Korda saraf tertutup dengan
lengkung-lengkung neural saraf spinal berpasangan pada tiap segmen tubuh
SISTEM SARAF VERTEBRATA
Amphibi
Otak terbagi atas lima bagian
serebellum merupakan bagian yang terkecil.
Ada 10 saraf kranial. Tiga saraf pertama
membentuk pleksus brakeal.
Saraf ke-7, ke-8, dan ke-9 membentuk pleksus iskiadikus.
Reptil
Otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer serebral, 2 lobus optikus, serebellum, medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf.
Di bawah hemisfer serebral terdapat traktus optikus dan syaraf optikus, infundibulum, dan hipofisis.
Terdapat 12 pasang syaraf kranial. Pasangan-pasangan syaraf spinal menuju ke somit-somit tubuh.
SISTEM SARAF VERTEBRATA
Aves
Lobus olfaktorius kecil, serebrum besar sekali.
Pada ventro-kaudal serebrum terletak serebellum dan ventral lobus optikus
GANGGUAN KERJA FISIOLOGI SISTEM
SARAF
GANGGUAN KERJA FISIOLOGI SISTEM SARAF
POLIOMIELITIS
PARKINSON
MENINGITIS
ALZHEIMER
POLIOMIELITIS
Penyebab:Disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem saraf pada sumsum tulang belakang.
Cara mencegah:vaksinasi
Poliomielitis
ALZHEIMER
Penyebab: 1.Terdapat lempengan protein (beta amiloid) yang menempel dan menyelubungi akson2. Struktur serabut neuron di dalam akson dan di sekitar nukleus menyerupai benang kusut.
Cara Mencegah:1. Bergaya hidup sehat2. Mengkonsumsi sayur dan buah
segar.3. Menjaga kebugaran mental (mental
fitness)
Alzheimer
MENINGITIS
Penyebab: Disebabkan oleh infeksi
mikroorganisme seperti virus, bakteri dan jamur.
Cara mencegah:Tidak kontak langsung dengan
penderita meningitis karena dapat ditularkan melalui ciuman,bersin,
sharing makan.
Meningitis
PARKINSON
Penyebab: Degenerasi sel-sel saraf sehingga tidak cukup menghasilkan dopamin (penghambat kerja asetilkolin) di dalam otak. Tanpa dopamin, asettilkolin akan terus merangsang otot untuk bekerja sehingga otot berkontraksi tanpa kendali
Cara mencegah:Membiasakan membaca dan menulisMengurangi konsumsi obat-obatan
Parkinson
SESI DISKUSI
“OM SHANTI SHANTI SHANTI OM”
top related