e---Journal ee Peternakan Tropika · yang menunjukkan perbedaan nyata (P
Post on 03-Nov-2020
1 Views
Preview:
Transcript
eeee----JournalJournalJournalJournal
Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science
email: peternakantropika@yahoo.com
eeee----journal journal journal journal
FAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUD Universitas Universitas Universitas Universitas
UdayanaUdayanaUdayanaUdayana
Elektronik Jurnal Peternakan Tropika
dipublikasikan oleh:
Fakultas Peternakan Universitas Udayana
Jl. P. B. Sudirman, Denpasar. Gedung Agrokompleks Lantai 1
Telp. 0361-235231/222096
email: peternakantropika@yahoo.com
Volume Nomor Tahun
VII 2 2019
SUSUNAN DEWAN REDAKSI
E-JOURNAL PETERNAKAN TROPIKA
REDAKTUR / KETUA EDITOR
Dr. I Made Mudita, S.Pt., MP
EDITOR
Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, MS
Prof. Dr. I Komang Budaarsa, MS
Prof. Dr. I Gusti Nyoman Bidura, MS
Ir. Desak Putu Mas Ari Candrawati, MSi
Eny Puspani, SPt., MSi
I Wayan Wirawan, SPt., MP
Anak Agung Putu Putra Wibawa, SPt., MSi
Dr. Ir. Ni Wayan Siti, MSi
Dr. Ir. Ni Putu Mariani, MSi
Ir. Ni Putu Sarini, MSc
Dr. Budi Rahayu Tanama Putri, SPt, MM
I Wayan Sukanata, SPt., MSi
ALAMAT REDAKSI:
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA Jl. P.B. Sudirman Denpasar. GedungAgrokompleks Lantai 1
Telp. 0361- 222096 / 235231 /087784792574
Email: peternakantropika@yahoo.com
eeee----JournalJournalJournalJournal
Peternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan TropikaPeternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science
email: peternakantropika@yahoo.com
eeee----journal journal journal journal
FAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUDFAPET UNUD
Universitas Universitas Universitas Universitas
UdayanaUdayanaUdayanaUdayana
PANDUAN BAGI PENULIS
Ketentuan Umum
1. Naskah yang dikirim merupakan naskah asli/orisinil dan belum pernah diterbitkan
(Naskah dari mahasiswa untuk penyelesaian tugas akhir dalam level S1 minimal berasal
dari naskah seminar tugas akhir (Seminar hasil penelitian/Pra-Skripsi) yang telah
disahkan/Acc oleh tim penguji dan pembimbing, sedangkan untuk penulis lain naskah
disesuaikan dengan aturan ilmiah yang berlaku umum)
2. Lingkup ejurnal ini memuat hal-hal yang menyangkut dunia peternakan dalam bentuk
hasil penelitian, kegiatan ilmiah, kajian pustaka dan/atau gagasan dengan topik aktual.
3. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris sesuai dengan format yang
ditentukan
4. Penulis mengirim 2 (dua) eksemplar naskah ke redaksi yang dilengkapi dengan softcopy
(berupa CD) atau naskah dapat pula dikirim via email dalam bentuk program Microsoft
Word.
5. Naskah dan Softcopy (CD) dikirim kepada:
Redaksi eJournal Peternakan Tropika
d.a Fakultas Peternakan Universitas Udayana
Gedung Agrokompleks Lantai 1 Kampus UNUD Denpasar
Jl. P. B. Sudirman Denpasar, Bali
Telp. 0361-222096 / HP. 087784792574
Email: peternakantropika@yahoo.com
Standar Penulisan
1. Naskah diketik menggunakan program Microsoft Word dengan jarak 1.5 spasi kecuali
Judul, Abstrak, Judul Tabel, Judul Gambar, dan lampiran yang diketik 1 spasi. Naskah
dicetak pada kertas ukuran A4, dengan huruf Time New Roman berukuran 12 point
(kecuali Judul berukuran font 14); margin atas dan margin kiri berukuran 3 cm,
sedangkan margin kanan dan margin bawah berukuran 2 cm.
2. Judul dari Makalah, Abstrak, Abstract, bab (Pendahuluan, Materi dan Metode, Hasil
dan Pembahasan, Simpulan dan Saran, Ucapan Terima Kasih), dan Daftar Pustaka
ditulis dengan Huruf Kapital. 12 point (Bold) (kecuali Judul memakai font 14 point).
Font Time New Roman.
3. Nama Penulis, Sub Bab, Institusi, Judul Tabel/Gambar/Ilustrasi lainnya. ditulis dengan
diawali dengan Huruf Kapital. 12 point. Time New Roman. Institusi penulisan tidak di
Bold, sedangkan Nama Penulis, Sub Bab, Judul Tabel/Gambar/Ilustrasi lainnya,
penulisan di Bold
4. Naskah ditulis maksimum 20 halaman dan setiap halaman tidak perlu diberi nomor
(Nomor akan diisi oleh tim penyusun, disesuaikan dengan urutan publikasi naskah).
5. Naskah hasil penelitian disusun dengan urutan judul, nama penulis dan nama instansi,
alamat korerspondensi (email dan No. Telpon/HP), abstrak (dalam bahasa Inggris dan
Bahasa Indonesia), pendahuluan, metode (sosial ekonomi) atau materi dan metode
(eksakta), hasil dan pembahasan, simpulan (+ saran), ucapan terima kasih, dan daftar
pustaka.
Sedangkan naskah kajian pustaka/gagasan aktual disusun dengan urutan judul, nama
penulis dan nama instansi/institusi, alamat korespondensi (email dan No. Telpon/HP),
abstrak (dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia), pendahuluan, masalah dan
pembahasan, ucapan terima kasih, dan daftar pustaka.
TATA CARA PENULISAN NASKAH
1. JUDUL, harus singkat, spesifik dan informatif yang menggambarkan isi naskah,
maksimal 20 kata. Untuk kajian pustaka, dibelakang judul agar ditulis: Suatu kajian
Pustaka. Untuk gagasan Aktual, dibelakang judul agar ditulis: Suatu Gagasan Aktual.
Judul ditulis dengan hurup kapital. Time New Roman berukuran 14 point (Bold), jarak
1 (satu) spasi dan terletak ditengah-tengah tanpa titik.
2. Nama Penulis, ditulis nama lengkap tanpa gelar akademis. Artikel yang ditulis oleh
Mahasiswa melibatkan juga pembimbing dan/atau orang yang terlibat dengan
penelitian/artikel yang ditulis. Sedangkan penulis dari kalangan umum, penulis
mencerminkan pemilik dari artikel/penelitian/gagasan yang akan dimuat. Penulisan
nama penulis pertama artikel dimulai dari nama utama yang akan dimuat, diikuti
dengan pendukung (nama urutan kelahiran/marga/dll) sedangkan penulisan nama
penulis ke-2 dan selanjutnya disusun sesuai dengan urutan nama bersangkutan. Nama
utama ditulis utuh, sedangkan nama pendukung disingkat dengan satu huruf/singkatan
umum yang berlaku.
3. Nama Lembaga/Instansi/Institusi, nama lembaga/institusi ditulis secara lengkap
disertai alamat.
4. Alamat Korespondensi (No. Telpon dan email), No. Telp dan alamat email yang
ditulis adalah yang aktif untuk memudahkan komunikasi terkait artikel yang akan
dipublikasikan
5. ABSTRAK, ditulis dalam Bahasa Indonesia (ABSTRAK) dan Bahasa Inggris
(ABSTRACT). Abstrak ditulis dalam 1 paragraf yang berisikan tujuan penelitian,
metode, hasil dan simpulan. Abstrak tidak lebih dari 250 kata. diketik satu spasi
6. Kata Kunci (key Word), diketik miring, maksimal 5 kata yang merupakan kata-kata
utama dari artikel, 1 (dua) spasi setelah abstrak + 12 pt setelah abstrak.
7. PENDAHULUAN. Berisi latar belakang permasalahan, fakta/data dari pustaka
mendukung, solusi/alternative solusi serta tujuan penulisan. Dalam mengutip pendapat
orang dipakai sistem nama dan tahun. Contoh: Udayana (2005); Quan et al. (2002)
8. MATERI DAN METODE. ditulis lengkap dan terperinci terutama desain penelitian.
Metode penelitian mengikuti acuan yang berlaku dengan mencantumkan sumbernya.
9. HASIL DAN PEMBAHASAN. Menyajikan uraian hasil penelitian dan pembahasan
hasil secara jelas dan komprehensif . Penulisan hasil dan pembahasan disatukan
(bukan terpisah hasil saja / pembahasan saja)
Ilustrasi (Tabel, Grafik, Histogram, Sketsa, Gambar)
a. Judul Tabel, grafik, histogram, sketsa, dan/atau gambar diberi nomor urut, judul
singkat tetapi jelas beserta satuan-satuan yang dipakai. Judul ditulis menggunakan
huruf Times New Roman berukuran 12 point (Bold), awal kata menggunakan hurup
kapital (kecuali kata penghubung), dengan jarak 1 (satu) spasi
b. Isi Tabel/Ilustrasi lain ditulis dengan Font Time New Roman 11 - 12 point
(disesuaikan dengan ukuran/isi table). Isi item Tabel/Ilustrasi lain yang
disingkat/istilah khusus dapat diisi notasi baik berupa huruf/angka yang selanjutnya
wajib diberi keterangan terkait notasi tersebut
c. Keterangan Tabel/Ilustrasi ditulis dari disebelah kiri bawah menjulur ke kanan (bisa
dipisah setiap notasi atau menjalur terus untuk kesemua notasi), menggunakan
huruf Times New Roman berukuran 11 point, dengan jarak 1 (satu) spasi + 6 pt
setelah Ilustrasi. Penulisan tanda atau notasi untuk data yang dianalisis dengaan
analisis statistik menggunakan superskrip berbeda pada baris/kolom yang sama
yang menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) atau berbeda sangat nyata (P<0,01)
d. Penulisan angka desimal dalam tabel untuk bahasa Indonesia dipisahkan dengan
tanda koma ( , ), untuk bahasa Inggris digunakan titik ( . ).
e. Grafik, gambar dan Foto: Grafik dibuat dalam program excel, Gambar baik berupa
gambar biasa/foto harus tajam dengan resolusi tinggi
f. Satuan pengukuran menggunakan sistem internasional (SI)
g. Nama Latin, Yunani/Daerah dicetak miring. Istilah asing/khusus diberi tanda petik
10. SIMPULAN DAN SARAN (bila diperlukan). ditulis secara singkat dan jelas
11. UCAPAN TERIMA KASIH. disampaikan kepada berbagai pihak yang membantu
sehingga penelitian/artikel dapat dihasilkan, misalnya pemberi gagasan, pemilik
proyek/penyandang dana (pembimbing tugas akhir tidak perlu diberi ucapan terima
kasih, pembimbing tugas akhir langsung diisi sebagai penulis) dll
12. DAFTAR PUSTAKA. Memuat nama pengarang yang dirujuk dalam naskah, disusun
menurut abjad pengarang dan tahun penerbitan. Untuk buku dicantumkan semua nama
penulis, tahun, judul buku, penerbit dan tempat. Untuk jurnal dicantumkan nama
penulis, tahun, judul tulisan, nama jurnal, volume, nomor publikasi dan halaman.
Artikel dalam buku dcicantumkan nama penulis, tahun, judul tulisan, editor, judul
buku, penerbit dan tempat. Artikel internet dicantumkan nama penulis, tahun dibuat,
judul tulisan, alamat web, waktu akses.
e-Journal
Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science
email: peternakantropika@yahoo.com e-journal
FAPET UNUD
364
Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan Telur Ayam
Ras
(Studi Kasus UD Prapta, Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten
Karangasem)
Astrini, N. K. M. S., G. L. O. Cakra., N. N. Suryani
PS. Sarjana Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana E-mail: mitasumadi88@gmail.com - No. Telp: 081337026855
ABSTRAK
Kegiatan praktek kerja mahasiswa ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor internal
dan eksternal yang berpengaruh dalam pemasaran telur ayam ras serta menganalisis strategi
alternatif yang sesuai diterapkan di UD Prapta. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu bulan
(November 2018) dengan melibatkan 50 responden yang terdiri dari 15 orang peternak ayam
ras petelur, 30 konsumen, dan 5 orang ahli. Responden peternak ditentukan dengan metode
random sampling, responden konsumen ditentukan dengan random sampling, dan responden
ahli ditentukan dengan purposive sampling. Pengumpulan data yang dilakukan dengan
observasi langsung di lapangan dengan melakukan wawancara, dan pengisian kuesioner.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis EFE-EFI, Matrik IE, dan Matrik
SWOT. Hasil analisis IFE-EFE menunjukkan bahwa nilai faktor internal sebesar 2,39 dan
nilai faktor eksternal sebesar 2,83 yang menunjukkan posisi usaha UD Prapta berada pada
kuadran V di dalam matriks IE yaitu devisi pertahankan dan pelihara. Terdapat empat
alternatif strategi yang dihasilkan yaitu 1) mengadakan sosialisasi mengenai era revolusi
industri 4.0; 2) menerapkan penggunaan aplikasi yang dapat membantu proses pemasaran; 3)
penyuluhan tentang manajemen pemasaran; 4) Membangun kerjasama dengan pihak-pihak
yang membutuhkan telur dalam kapasitas besar dan membuat perjanjian jual beli.
Kata kunci : ayam ras petelur, survei, strategi pemasaran, IE,
Marketing Strategy Analysis To Increase Layer Purebred Chiken Sales
(Case Study UD Prapta,PesedahanVilage, Manggis Sub-District,
Karangasem Regency)
ABSTRACT
This student work practice aims to determine the internal and external factors that
influence the marketing of layer purebred chicken and analyze the appropriate alternative
strategies applied at UD Prapta.This activity was held for one month (November 2018)
involving 50 respondents consisting of 15 layer purebred chicken farmers, 30 consumers and
5 experts.Respondents of farmers are determined by random sampling method, consumer
respondents are determined by random sampling, and expert respondents are determined by
Submitted Date: April 6, 2019 Accepted Date: May,9, 2019 Editor-Reviewer Article;: I M. Mudita & I Wayan Wirawan
Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 365
purposive sampling.Data collection is done by direct observation in the field by conducting
interviews, and filling out questionnaires.Analysis used in this study is EFE-EFI, IE Matrix,
and SWOT Matrix.The results of the IFE-EFE analysis show that the value of internal factors
is 2.39 and the external factor value of 2.83 which shows the business position of UD Prapta
is in quadrant V in the IE matrix that is division of preserving and maintaining. There are four
alternative strategies that are produced, they are1) held a socialization regarding to the era of
industry revolution 4.0; 2) applying the use of applications that can help the marketing
process;3) socialization of marketing management;4) Build cooperation with parties who need
eggs in large capacity and make a sale and purchase agreement.
Keywords: layer purebred chicken, survey, marketing strategies, IE
PENDAHULUAN
Produk pangan hewani merupakan suatu bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat Indonesia selain pangan pokok seperti beras (Setiawan, 2006). Sudah sejak
zaman dahulu masyarakat menyandingkan pangan pokok dengan pangan hewani dengan
tujuan untuk meningkatkan gizi. Jenis pangan hewani yang sering dikonsumsi masyarakat
adalah daging, susu, dan telur yang merupakan sumber protein hewani. Protein hewani ini
memiliki fungsi penting dalam kehidupan sehari-hari manusia karena mengandung berbagai
asam amino yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kecerdasan manusia (Mingyang, 2016).
Sektor peternakan ayam petelur merupakan sektor yang penting, karena dari sektor
inilah sebagian kebutuhan protein hewani bagi manusia terpenuhi (Henry, 2014). Adapun
produksi utama dari peternakan ayam petelur adalah telur, dengan hasil sampingan berupa
daging dari ayam petelur afkir. (Memon et al. 2015; Swiatkiewicz et al., 2010). Selain itu
telur mengandung nilai protein hewani tinggi yaitu 12,80% (Anggorodi, 1979) yang sangat
diperlukan oleh manusia. Berdasarkanpernyataan di atas usaha peternakan ayam petelur dapat
dijadikan sebagai salah satu usaha yang dapat dikembangkan.
UD Prapta merupakan salah satu perusahaan kecil dibidang peternakan ayam ras
petelur yang berada di daerah Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.
UD Prapta memiliki ayam ras petelur sekita 30.000 ekor ayam ras petelur. UD Prapta
memasarkan sendiri telur ayam ras yang mereka miliki, selain itu peternak kecil yang berada
di daerah Desa Pesedahan menjual telur ayam ras mereka ke UD Prapta. Dan fluktuasi harga
selalu menjadi masalah pada pemasaran telur ayam ras di UD Prapta. UD Prapta mengalami
kesulitan penjualan saat tidak adanya hari raya dan harga pasar telur ayam ras rendah.
Berdasarkan kondisi diatas, maka perlu dilakukan penelitian lebih mendalam
mengenai analisis strategi pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan Telur Ayam Ras.
Penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi strategi yang tepat untuk
Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 366
diterapkan pada usaha UD Prapta di Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis Kabupaten
Karangasem yang mampu meningkatkan pendapatan peternak.
METODE PENELITIAN
Teknik Pengumpulan Data
Kegiatan ini dilakukan di Desa Pesedahan, Kecamatan Manggis, Kabupaten
Karangasem selama satu bulan di bulan November 2018.Jumlah responden dalam penelitian
ini sebanyak 50 orang yang terdiri dari atas 30 orang konsumen, 15 orang peternak ayam ras
petelur ,5orang responden ahli.Responden konsumen ditentukan menggunakan metode
random sampling yaitu dengan memilihresponden secara acak. Responden peternak ayam ras
petelur menggunakan metode random sampling dan responden ahli ditentukan menggunakan
metode purposive sampling. Analisis yang digunakan pada penelitian inianalisis IFE, EFE,
SWOT dan Matriks IE.
Analisis IFE-EFE
Analisis lingkungan merupakan analisis yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki (faktor internal) dan peluang serta ancaman (faktor eksternal) yang
dihadapi dalam pemasaran telur ayam ras. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis
EFI dan analisis EFE, dengan tahapan sebagai berikut.
1. Identifikasi faktor internal dan eksternal; identifikasi faktor internal yaitu dengan cara
mengumpulkan data kekuatan dan kelemahan yang merupakan faktor kunci dalam
pelaksanaan pemasaran telur ayam ras di Desa Pesedahan. Identifikasi faktor eksternal
yang mempunyai dampak langsung terhadap pelaksanaan pemasaran telur ayam ras di
Desa Pesedahan. Hasil identifikasi faktor–faktor tersebut selanjutnya akan diberikan
bobot dan rating.
2. Penentuan bobot setiap variabel dilakukan dengan jalan mengajukan identifikasi faktor
strategi internal dan eksternal kepada responden dengan menggunakan metode paired
comparison (Kinnear dan Taylor, 1996). Masing–masing variabel diberi bobot yang
menggambarkan tingkat kepentingannya. Penentuan bobot dilakukan dengan
membandingkan satu variabel dengan variabel lainnya.
Tabel 1. Matriks IE
Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 367
Faktor Penentu A B C D …….. Total Bobot
A X1 A1
B X2 A2
C X3 A3
D X4 A4
.............
.............
.............
Total
1,00
Sumber: Kinnear dan Taylor, 1996
yang digunakan dalam pengisian kolom yaitu:
2. Jika indikator vertikal lebih penting dibandingkan dengan indikator horizontal.
1. Jika indikator vertikal sama penting dengan indikator horizontal.
0. Jika indikator horizontal lebih penting dibandingkan dengan indikator vertikal.
Pemberian bobot di dalam kuesioner ditentukan berdasarkan kondisi atau tingkat
kepentingan masing–masing faktor di dalam perusahaan. Bobot setiap variabel
diperoleh dengan menentukan proporsi nilai setiap faktor terhadap jumlah nilai
keseluruhan (Kinnear dan Taylor, 1996):
Keterangan:
αi = Bobot variabel ke i
X1 = Nilai variabel ke 1
i = 1, 2, 3, …, n
n = Jumlah faktor
3. Pemberian peringkat (rating) di dalam kuesioner ditentukan berdasarkan kondisi masing–
masing faktor. David (2002) menyatakan bahwa skala peringkat yang digunakan di dalam
analisis internal dan eksternal
4. Selanjutnya, masing–masing nilai bobot dikalikan dengan nilai ratingnya untuk
mendapatkan skor semua faktor penentu. Selanjutnya, semua faktor dijumlahkan
untuk mendapatkan total nilai skor.
5. Matriks internal dan eksternal (IE) digunakan untuk menentukan posisi atau kondisi
usaha saat ini.
Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 368
Matrik Internal-Eksternal (Matrik IE)
Pada matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, merupakan total IFE yang diberi
bobot pada sumbu-x dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu-y. Pada sumbu-x dari
IE matriks, total nilai IFE yang diberi bobot dari 1,0 sampai 1,99 menunjukan posisi internal
yang lemah, dan nilai 2,0 sampai 2,99 sedangkan nilai 3,0 sampai 4,00 tinggi (David, 2002).
Matrix IE
Kuat Rata-rata Lemah
3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99
4,0 3,0 2,0 0,1
Tinggi
3,0-4,0
3,0
Sedang
2,0-2,99
2,0
Rendah
1,00-199
1,0
Gambar 1. Matriks IE
Sumber : Sindoro, 2002
Analisis SWOT
Matriks SWOT dapat menampilkan secara jelas seperti apa peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki perusahaan. Melalui matriks ini dapat dihasilkan empat set kemungkinan alternatif
strategi yaitu strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT, seperti yang dapat dilihat
pada gambar 2.
I II III
IV V VI
VII VIII IX
Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 369
Faktor Internal Strength (S)
Menentukan faktor-faktor
kekuatan
Weakness (W)
Faktor Eksternal
OPPORTUNITIES-O
Daftar peluang
Strategi SO
Menciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
Strategi WO
Menciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang
THRESTS-T
Daftar Ancaman
Strategi ST
Menciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk
mengatasi ancaman
Strategi WT
Menciptakan strategi
meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Gambar 2. Matrik SWOT
Sumber : David,(2002)
Analisis QSPM
Analisis QSPM merupakan alat yang direkomendasikan kepada para ahli strategi
untuk melakukan evaluasi pilihan alternatif strategi secara objektif berdasarkan key success
factor internal–external yang telah diidentifikasi sebelumnya. Jadi secara konseptual, tujuan
QSPM adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif (relative attractiveness) dari strategi–
strategi yang bervariasi yang telah dipilih dan untuk menentukan strategi mana yang dianggap
paling baik untuk diimplementasikan (Putri, 2014).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal
1. Analisis EFI (Evaluasi Faktor Internal)
Berdasarkan hasil analisis faktor internal yang ada dalam usaha UD Prapta, diperoleh
6 faktor kekuatan dan 4 faktor kelemahan. Faktor kekuatan dan kelemahan tersebut
kemudian diberi bobot dan rating oleh responden ahli. Hasil pembobotan dan pemberian
rating pada faktor-faktor strategi internal dapat dilihat pada Tabel 2
Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 370
Tabel 2. Penentuan skor faktor strategi internal
No Faktor Penentu Bobot Rating Skor
Kekuatan
1 UD prapta memiliki pengalaman usaha yang
sudah cukup lama selama 19 tahun
0,16
4 0,65
2 Kandang milik peternak responden rata-rata
memiliki akses jalan yang baik
0,13
4 0,53
3 Sebagian besar peternak berada dikisaran usia
produktif dengan yang cukup baik dalam
penggunaan internet
0,06
3 0,18
4 UD Prapta sudah memiliki pelanggan tetap 0,16 4 0,65
5 Kontinuitas produksi baik 0,16 4 0,65
6 Telah menerapkan manajemen pemeliharaan
dengan baik
0,10 4 0,39
Sub Total Kekuatan 0,78 23 3,05
Kelemahan
1 Rantai pasar pajang 0,10
3 0,29
2 UD Prapta belum mampu menjual langsung
telur ayam ras ke konsumen
0,06
3 0,18
3 UD Prapta belum menerapkan strategi
pemasaran yang baik
0,03
3 0,10
4 Keterbatasan peternakan dalam meningkatkan
skala usaha peternakan ayam ras petelur
0,03
3 0,10
Sub Total Kelemahan 0,22
12 0,67
Total 0,56 11 2,39
Hasil pengolahan data yang diperoleh dari responden memberikan sub total nilai
kekuatan sebesar3,05, sub total nilai kelemahan sebesar 0,67 dan total nilai faktor internal
adalah 2,39 (Tabel 2). Total nilai ini menunjukkan bahwa pemasaran memiliki faktor–faktor
kekuatan cukup baik dibandingkan dengan faktor–faktor kelemahannya.
2. Analisis EFE (Evaluasi Faktor Eksternal)
Berdasarkan hasil analisis faktor eksternal yang ada di luar usaha UD Prapta, diperoleh 3
faktor peluang dan 2 faktor ancaman. Faktor peluang dan ancaman tersebut kemudian
diberi bobot dan rating oleh responden ahli. Hasil pembobotan dan pemberian rating pada
faktor-faktor strategi internal dapat dilihat pada Tabel 3
Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 371
Tabel 3 Penentuan skor faktor strategi eksternal
No Faktor Penentu Bobot Rating Skor
Peluang
1 Pasar berada pada era revolusi industri 4.0 0,33
4 1,33
2 Terjadi perubahan perilaku masyarakat yang
lebih menyukai belanja secara online
0,25
4 1,00
3 Banyak industri makanan sekarang yang
bahan dasarnya terbuat dari telur
0,25
4 1,00
Sub Total Peluang 0,83
12 3,33
Ancaman
1 Harga pakan yang tidak stabil 0,08
3 0,25
2 Berkembang peternakan ayam ras petelur di
wilayah indonesia timur
0,08
3 0,25
Sub Total Ancaman 0,17
6 0,50
Total 0,67
6 2,83
Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan, diperoleh nilai sub total faktor
peluang sebesar 3,33 dan sub total ancaman sebesar 0,55 (Tabel 3). Total nilai EFE sebesar
2,83 (Tabel 10) menunjukkan bahwa pemasaran telur ayam ras di UD Prapta secara umum
memiliki kemampuan yang cukup baik untuk merespon peluang yang ada. Akan tetapi
peternak masih memiliki ancaman yang cukup besar dimana harga pakan yang tidak stabil,
serta berkembangnya peternakan ayam ras petelur di wilayah timur , dilihat dari rating pada
faktor ancaman berkisar pada angka 3. Kemampuan peternak masih rendah untuk
menghindari ancaman tentang harga pakan yang tidak stabil. Meskipun saat ini peternak
mampu mengatasi ancaman yang ada, tetapi hal tersebut belum cukup kuat untuk mengatasi
ancaman yang ada.
Posisi Usaha UD Prapta
Dalam Matriks IE menunjukkan pemasaran telur ayam ras di UD Prapta berada pada
sel kelima (Gambar 2) dengan nilai EFI 2,39 (Tabel2) dan nilai EFE 2,83 (Tabel3).
Interpretasi dari nilai EFI dan EFE ini adalah pemasaran telur ayam ras di Desa Pesedahan
memiliki kekuatan internal yang terbilang dalam kategori rata-rata dan memiliki kemampuan
yang sedang dalam menghadapi peluang dan ancaman. Sel kelima pada matriks IE masuk ke
dalam kelompok kedua yaitu strategi pertahankan dan pelihara, dengan alternatif strategi:
Penetrasi pasar dan Pengembangan produk.
Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 372
Matrix IE
Kuat Rata-rata Lemah
3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99
4,0 3,0 2,39 2,0 0,1
Tinggi
3,0-4,0
3,0
Sedang 2,83
2,0-2,99
2,0
Rendah
1,00-199
1,0
Gambar 3. Matriks IE pemasaran telur ayam ras di UD Prapta
Alternatif Strategi Pemasaran Telur Ayam di UD Prapta
Berdasarkan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang dihadapi dari
pemasaran telur ayam ras, maka disusun lima alternatif strategi seperti Gambar 3.
Gambar 3. Matriks SWOT
IFE
EFE
Strenghts
1 UD Praptra memiliki
Pengalaman usaha
yang cukup selama 19
tahun
2 Kandang milik
peternak responden
rata-rata memiliki
akses jalan yang baik
3 Sebagian besar
peternak berada
dikisaran usia
produktif dengan yang
cukup baik dalam
penggunaan internet
4 UD Prapta memiliki
pelanggan tetap
5 Kontinuitas produksi
baik
6 Telah menerapkan
manajemen
pemeliharaan dengan
baik
Weaknesses
1 Rantai pasar pajang
2 UD Praptabelum
mampu menjual
langsung telur ayam
ras ke konsumen
3 UD Prapta
menerapkan strategi
pemasaran yang
baik
4 Keterbatasan
peternak dalam
meningkatkan skala
usaha peternakan
ayam ras petelur
I
II
III
IV
V
VI
VII VIII IX
Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 373
Opportunities
1 Pasar berada pada
era revolusi
industri 4.0
2 Terjadi perubahan
perilaku
masyarakat yang
lebih menyukai
belanja secara
online
3 Banyak industri
makanan sekarang
yang bahan
dasarnya terbuat
dari telur
SO
1. Mengadakan
sosialisasi mengenai
era revolusi industri
4.0, (S1, S3, S6,
O2,O3)
WO
1. Menerapkan
penggunaan aplikasi
yang dapat
membantu
pemasaran telur
ayam ras (W1, W2,
O1)
Threats
1 Harga pakan yang
tidak stabil
2 Berkembang
peternakan ayam
ras petelur di
wilayah indonesia
timur
ST
1. Membangun
kerjasama dengan
pihak-pihak yang
membutuhkan telur
dalam kapasitas besar
dan membuat
perjanjian jual beli.
(S2, S5,S4, T1)
WT
1. Penyuluhan tentang
manajemen pemasaran
(W3,W4, T2)
Berdasarkan hasil analisis SWOT yang telah dilakukan, maka dapat dirumuskan lima
alternatif strategi pemasaran telur ayam ras untuk meningkatkan pendapatan peternak di Desa
Pesedahan sebagai berikut:
1. Mengadakan sosialisasi mengenai era revolusi industri 4.0. dengan mengadakan
sosialisasi ini diharapkan nantinya UD Prapta danpara peternak ayam ras petelur dapat
membaca peluang yang ada sehingga dengan pengalaman bertenak yang sudah cukup
lama, rata-rata umur peternak masih produktif, kontinuitas produksi yang baik, serta
manajemen pemeliharaan yang baik peternak dapat memanfaatkan kekuatan yang ada
secara maksimal. Mayo (2016) menyatakan jika UD Prapta dan peternak tidak siap
menghadapi era revolusi industri 4.0 maka peternak akan ditinggalkan oleh zamannya.
2. Menerapkan penggunaan aplikasi yang dapat membantu proses pemasaran. Aplikasi
yang dapat digunakan UD Prapta untuk melakukan promosi dan jual beli telur ayam
ras kepada setiap konsumen yang ada. Strategi ini didasarkan atas Pasar saat ini berada
pada era disrupsi, rantai pasar yang panjang, UD Prapta belum mampu menjual
langsung telur ayam ras ke konsumen. Melihat pasar yang berada pada era disrupsi
yang dimana disrupsiyaitu menggantikan teknologi lama yang serbafisik dengan
Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 374
teknologi digital yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru yang efisien dan
bermanfaat (Kasali, 2017).
3. Penyuluhan tentang manajemen pemasaran. Strategi ini di dasari oleh kurangnya
pemahaman mengenai manajemen pemasaran, kurangnya lahan untuk membesarkan
usaha, dan ancaman berkembangnya peternakan ayam ras petelur di wilayah Timur.
Dengan penyuluhan manajemen pemasaran ini diharapkan peternak mampu
menerapkan manajemen pemasaran yang baik sehingga pelanggan yang berasal dari
wilayah timur akan tetap ada.
4. Membangun kerjasama dengan pihak-pihak yang membutuhkan telur dalam kapasitas
besar dan membuat perjanjian jual beli. Memiliki pelanggan tetap belum memastikan
lancarnya proses jual beli telur ayam ras di UD Prapta. Untuk itu dengan membangun
kerjasama dan membuat perjanjian jual beli UD Prapta diharapkan nantinya dapat
mengantisipasi keadaan saat harga pakan yang tidak stabil dan disaat harga pasar telur
ayam ras mengalami penurunan dan dengan memiliki akses jalan yang baik tidak
menutup kemungkinan peternak ayam ras petelur dapat memiliki pelanggan yang
dapat diajak untuk kerjasama dan membuat perjanjian jual beli sehingga para peternak
tidak kebingungan lagi menjual telur disaat harga telur sedang turun.
SIMPULAN
Manajemen pemasaran yang telah diterapkan UD Prapta masih sangat sederhana dan
peternak belum membaca peluang industri yang terjadi saat ini. Posisi usaha UD Prapta
terletak pada kuadran V di dalam matriks IE. Terdapat empat alternatif strategi pemasaran
yang direkomendasikan untuk pemasaran telur ayam ras di UD Prapta, yaitu; 1) mengadakan
sosialisasi mengenai era revolusi industri 4.0; 2) menerapkan penggunaan aplikasi yang dapat
membantu proses pemasaran; 3) penyuluhan tentang manajemen pemasaran; 4) Membangun
kerjasama dengan pihak-pihak yang membutuhkan telur dalam kapasitas besar dan membuat
perjanjian jual beli.
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dekan Fakultas
Peternakan Universitas Udayana karena ijin Praktek Kerja Mahasiswa yang diberikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. I Gusti Lanang Oka Cakra, M.Si dan
Dr. Ir. Ni Nyoman Suryani, M.Si., selaku dosen pembimbing penulis selama Praktek Kerja
Mahasiswa (PKM) dilaksanakan. Penulis tidak lupa juga mengucapkan terimakasih kepada
Astrini et al., Peternakan Tropika Vol. 7 No. 2 Th. 2019: 364-375 Page 375
Bapak I Nyoman Sumadi, SE selaku pemilik dari UD Prapta, Bapak I Nengah Sutika selaku
manajer UD Prapta.
DAFTAR PUSTAKA
Anggorodi, R. 1979. Ilmu Makanan Ternak Umum. Jakarta: PT. Gramedia.
David, Fred.R. 2002. Manajemen Strategis: konsep. Edisi Ketujuh. Jakarta: PT Prenhallindo.
Henry, D. 2014. Animal vs Plant Protein Whats Better. Organic Lifestyle Megazine, April 14
2014 :5-10.
Kasali, 2017, Disruption, Cetakan ke tiga. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kinnear, T.C and Taylor, J.R. 1996. Marketing Research: an Applied Approach. Ed.
McGraw-Hill,Inc.
Mayo, 2016, dalam Rohadi Tawaf, 2018. Digitalisasi Peternakan Rakyat. Swadaya. Jakarta
Memon, I.N., S. Noonari, M. Asif, S.T. Shah., and M.B. Peerzado. 2015. Economic Analysis
of Poultry Egg Production in Quetta District Balochistan. Journal Fisheries Livest
Production, 3(1):3-7.
Mingyang, S., T.T. Fung., and F.B. Ho. 2016a. Association of Animal and Plant Protein
Intake With All-Cause and Cause-Specific Mortality. JAMA Intern. Med.,
176(10):1453-1463.
Putri, B. R. T. 2014. Strategi Manajemen Usaha dan Sistem Agribisnis Pembibitan Sapi Bali
untuk Meningkatkan Pendapatan Peternak. Disertasi Doktor, Program Pascasarjana,
Universitas Udayana, Denpasar.
Setiawan, N. 2006. Perkembangan Konsumsi Protein Hewani di Indonesia: Analisis Hasil
Survey Sosial Ekonomi Nasional 2002-2005. Jurnal Ilmu Ternak, 6(1):68-74
Swiatkiewicz, S., J. Koreleski., and A. Arczewska. 2010. Laying performance and eggshell
quality in laying hens fed diets supplemented with prebiotics and organic acids.
Czech Journal of Animal Science, 55(7):294-304.
top related