Contekan Enak Ikterus-neonatorum

Post on 25-Dec-2015

58 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ppp

Transcript

0

Case Report

BERAT BADAN LAHIR RENDAH

DENGAN IKTERUS NEONATORUM

Oleh

Sigit Aryanto

Nyoman Satriyawan

Pembimbing

drPrambudi Rukmono SpA

drEtty WidyastutiSpA

SMF ILMU KESEHATAN ANAK

RSUD Dr Hi ABDOEL MOELOEK

BANDAR LAMPUNG

DESEMBER 2011

1

I STATUS PASIEN

No RM 199173

MRS 21 Desember 2011

PUKUL 2003 WIB

I Anamnesa

Alloanamnesa dari ibu dan bapak pasien 24 Desember 2011

IDENTITAS

Nama penderita ByS

Umur 3 hr

Jenis kelamin Perempuan

Nama ayah Tn D

Umur 28 tahun

Pekerjaan Buruh

Pendidikan SMP

Nama Ibu Ny M

Umur 27 tahun

Pekerjaan Ibu rumah tangga

Pendidikan SMP

Hubungan dengan orangtua Anak kandung

Agama Islam

Suku Jawa

Alamat Desa Kunjir Lampung Selatan

2

Riwayat Penyakit

Keluhan utama Bayi kecil

Keluhan tambahan Kuning

Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang ke perinatologi dengan post SC ai eklampsia Pasien lahir cukup

bulan (usia kehamilan 39-40 minggu) Pada saat lahir keadaan umum pasien tidak

langsung menangis begerak pasif kulit kemerahan dengan AS 45 dengan berat

badan lahir 2300 gr serta tidak dijumpai kelainan bawaan Kemudian dilakukan

resusitasi di OK dan AS menjadi 9 Setelah dua hari dirawat di bagian

perinatologi RSAM kulit pasien terlihat berwarna kekuningan Kekuningan

tampak di wajah leher dan dada sampai ke perut Selama di rawat di Perinatologi

pasien tidak pernah mengalami kejang maupun penurunan kesadaran Buang air

besar tidak tampak seperti dempul Pasien sempat diberikan minum susu formula

3cc3 jam

Menurut keterangan ayah pasien ibu pasien mempunyai golongan darah O dan

golongan darah ayah B sedangkan rhesus tidak diketahui pasien

Riwayat Kehamilan

Ibu pasien berumur 27 tahun dan hamil yang kedua dengan jarak antara hamil

pertama dan hamil kedua plusmn 25 tahun Selama kehamilan berat badan ibu naik 8

kg Ibu pasien mempunyai riwayat dengan tekanan darah tinggi selama kehamilan

pada trimester ketiga dengan HpHt 17 Maret 2011 Riwayat sakit kuning selama

hamil dan kencing manis disangkal oleh ibu pasien Riwayat mengkonsumsi obat-

obatan selama hamil tidak ada dan tidak ada riwayat memelihara kucing

3

Riwayat Persalinan

Penderita lahir pada tanggal 21 Desember 2011 pada pukul 1927 WIB Dari

seorang ibu G2P1A0 hamil aterm dengan eklamsi janin ganda hidup presentasi

kepala Anak lahir post SC ai eklampsia dengan asfiksia sedang Pada saat lahir

pasien tidak langsung menangis kulit kemerahan sianosis (-) retraksi (-) anus

(+) BB 2300 gr PB 48 cm AS 45 lalu dilakukan resusitasi dan AS menjadi

9

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat lahir dengan berat badan lahir rendah dan kuning pada anak pertama

disangkal ibu Riwayat darah tinggi dan kencing manis dalam keluarga tidak ada

Riwayat keluarga

Riwayat Makanan

Pasien diberikan susu formula 3cc

Riwayat Imunisasi

Pasien belum mendapatkan imunisasi

PEMERIKSAAN FISIK

Status Present

Keadaan Umum Tampak sakit sedang

Kesadaran Compos mentis

Nadi 128 xmnt

TnD NyM

ByS

4

Frekuensi nafas 44 xmnt

Suhu 3710C

Berat badan 23 kg

STATUS GENERALIS

Kelainan mukosa kulitsubkutan yang menyeluruh

- Bercak-bercak hiperpigmentasi (-)

- Pucat (-)

- Sianosis (-)

- Ikterus (+) Kramer II

- Perdarahan (-)

- Edema umum (-)

- Turgor baik

- Lemak di bawah kulit cukup

- Pemb Kelenjar generalisata (-)

Kepala

- Bentuk normal simetris

- Rambut hitam menyeluruh

- Kulit ikterus (+)

- Mata konjungtiva ananemis sklera kuning

kornea jernih pupil isokor

refleks cahaya(+)

- Telinga bentuk normal simetris liang lapang serumen (-)

- Hidung bentuk normal sekret (-) septum tidak deviasi

- Mulut bibir tidak sianosis lidah tidak kotor (-)

Leher

- Bentuk simetris

- Trakhea di tengah

- KGB Pembesaran (-)

5

- Kulit Tampak kuning

Thorak

- Bentuk normal simetris

- Retraksi (-)

- Columna vertebralis gibbus (-)

- Kulit Tamapak Kuning

Jantung

- Inspeksi iktus cordis tidak terlihat

- Palpasi iktus cordis teraba sela iga IV garis

midclavicula kiri

- Auskultasi Bunyi jantung I-II murnimurmur (-)

Paru

ANTERIOR POSTERIOR

KIRI KANAN KIRI KANAN

INSPEKSI Pergerakan

pernafasan

simetris

Pergerakan

pernafasan

simetris

Pergerakan

pernafasan

simetris

Pergerakan

pernafasan

simetris

PALPASI Fremitus

taktil = kanan

Fremitus

taktil = kiri

Fremitus

taktil = kanan

Fremitus

taktil = kiri

AUSKULTASI Suara nafas

vesikuler

Ronkhi (-)

Wheezing (-)

Suara nafas

vesikuler

Ronkhi (-)

Wheezing (-)

Suara nafas

vesikuler

Ronkhi (-)

Wheezing (-)

Suara nafas

vesikuler

Ronkhi (-)

Wheezing (-)

Abdomen

- Inspeksi Perut datar simetris dan umbilikus berwarna kehitaman

- Palpasi turgor kulit cukup hepar dan lien tidak teraba

- Auskultasi bising usus (+) normal

Genitalia eksterna

6

- Kelamin Perempuan tidak ada kelainan

Ekstremitas

- Superior Oedem (--) sianosis (--) akral dingin (--) ikterus (++)

- Inferior Oedem (--) sianosis (--) akral dingin (--) ikterus (++)

- Neurologis Refleks fisiologis (+) normal

Refleks patologis (-)

Rangsang meningeal (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah (211211)

- Hb 153 grdl (12-16 grdl)

- Leukosit 18600 uL (4500-10700)

- LED -

- Trombosit 227000uL (150000-450000)

- Diffcount B=0 E=5 Bt=0 S=63 L=27 M=5

- IT ratio 063 = 0

- Kesan Leukositosis

Laboratorium (241211)

- Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

- Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

- Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

- CRP -

- Kesan Hiperbilirubin

7

RESUME

Anamnesis

- Seorang bayi perempuan umur 4 hari post partus SC atas indikasi

Eklamsi dan gemeli anak I dengan berat badan 2300 gr

- Lahir dengan AS 45 setelah diresusitasi 5 menit ketiga menjadi 9

- Tampak kuning pada wajah leher dada dan perut pada hari kedua setelah

lahir

- BAB normal tidak seperti dempul

- Riwayat ibu sakit kuning kencing manis dan merokok pada saat hamil

tidak ada

- Golongan darah ibu O dan golongan darah ayah Brhesus tidak diketahui

Pemeriksaan Fisik

- Keadaan umum Tampak sakit sedang

- Nadi 128 xmenit

- Respirasi 44 xmenit

- Suhu 371 ordmC

- BB 2300 gr

- Kulit ikterus(+) Kramer II

- Mata Konjungtiva ananemis sklera ikterik

- Mulut Tak Ada Kelainan

- Thorak Tak Ada Kelainan

- Abdomen Datar Simetris hepatosplenmegali (-)

Laboratorium

Darah (211211)

- Hb 153 grdl (12-16 grdl)

- Leukosit 18600 uL (4500-10700)

- Trombosit 227000uL (150000-450000)

- Diffcount B=0 E=5 Bt=0 S=63 L=27 M=5

- IT ratio 063 = 0

8

Lab (241211)

- Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

- Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

- Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

- CRP (-)

- Kesan Hiperbilirubin

DIAGNOSIS KERJA

Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum fisiologis

DIAGNOSIS BANDING

Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum ec hemolisis

PENATALAKSANAAN

- Umum

o Puasa bila residu (+)

o Pertahankan suhu 365o-375o C dalam inkubator

- Medikamentosa

Ceftazidim 115 mg12 jam

Aminofuschin 10gttmenit micro

R Foto terapi

PEMERIKSAAN ANJURAN

- Bilirubin direkindirek setiap hari

- Golongan darah bayi dan rhesus

PROGNOSA

Quo ad vitam dubia ad bonam

Quo ad functionam dubia ad bonam

9

FOLLOW UP

TANGGAL 21-12-11 22-12-11 23-12-11 24-12-11

Keluhan

- Demam

-Residu

- BAB

- Ikterik

- Menangis

(+)

(-)

(+)

(-)

(+)

(-)

(+)

(+)

(-)

(+)

(-)

(+)

(+)

(+)

(+)

(-)

(+)

(+)

(+)

(+)

Keadaan Umum Tampak sakit

sedang

Tampak sakit

sedang

Tampak sakit

sedang

Tampak sakit

sedang

Kesadaran Compos

Mentis

Compos

Mentis

Compos

Mentis

Compos

Mentis

Vital Sign

- Nadi

- Pernafasan

- Suhu

147xmenit

regulerkuat

43x menit

3810C

145xmenit

regulerkuat

46x menit

3750C

140xmenit

regulerkuat

38x menit

3690C

128xmenit

regulerkuat

44x menit

3710C

Pemeriksaan

Fisik

- Mata

- Hidung

- Telinga

Sklera

anikterik

ananemis

Tidak ada

deviasi

Tidak ada

serumen

tidak

hiperemis

Sklera

anikterikana

nemis

Tidak ada

deviasi

Tidak ada

serumen

tidak

hiperemis

Sklera

ikterik

ananemis

Tidak ada

deviasi

Tidak ada

serumen

tidak

hiperemis

Sklera

ikterik

ananemis

Tidak ada

deviasi

Tidak ada

serumen

tidak

hiperemis

10

Pemeriksaan

Penunjang

Lab

Hb = 153

Leukosit=

18600

Trombosit=

227000

DC=0506

3275

CRP= (-)

Lab Lab Lab

Bill total

135 mgdl

Bill direk

04 mgdl

Bill

indirek

131 mgdl

Terapi Pasang

infus

Minum 3 cc

Ceftazidim

115mg12

jam

Puasa

Ceftazidim

115 mgdl

Aminofusc

hin 25cchr

Rawat tali

pusat

Loading

Nacl 25cc

Puasa

Ceftazidim

115 mg12

jam

Aminofusc

hin 22cchr

Amikasin

18 mg12

jam

Puasa

Ceftazidim

115 mg12

jam

Aminofusc

hin 22cchr

Amikasin

18 mg12

jam

11

ANALISA KASUS

1 Apakah diagnosa kerja pada kasus ini sudah tepat

Diagnosa pada kasus ini sudah tepat hal ini berdasarkan dari

Usia kehamilan HpHt 17 Maret 2011 dengan bayi lahir pada

tanggal 21 Desember 2011 dengan usia kehamilan 39-40 minggu

yang berarti lahir dengan usia cukup bulan K ecil masa kehamilan

(berdasarkan kurva Lubchenko)

KURVA LUBCHENCO

12

BBLR

Ibu hamil dengan hipertensi (eklamsi)

Ibu dengan kehamilan ganda

Berat Badan Lahir 2300 gr

Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya BBLR

1 Ibu yang hamil pada umur lt 20 th jarak kehamilan kurang dari

1 tahun

2 Ibu yang menggunakan obat terlarang

3 Ibu dengan kehamilan anemia berat darah tinggi infeksi

selama kehamilan dan kehamilan ganda

4 Bayi dengan infeksi selama kehamilan

Klasifikasi berat badan bayi baru lahir

Bayi berat badan lahir amat sangat rendah yaitu bayi yang

lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram

Bayi berat badan lahir sangat rendah adalah bayi yang lahir

dengan berat badan kurang dari 1500 gram

Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang baru lahir

dengan berat badan 1501-2500 gram

Ikterus fisiologis

Terjadi setelah 24 jam pertama

Terjadi pada hari kedua setelah lahir

Nilai dari bilirubin total 135 mgdL (pada hari ke empat)

Bilirubin direk tidak lebih dari 2 mgdL

Adapun Kriteria Sepsis atau infeksi Berdasarkan kriteria mayor

dan minor

Faktor risiko mayor

o Ketuban pecah gt24 jam

o Ibu demam

13

o Korioamnionitis

o Denyut jantung janin menetap gt160kalimenit

o Ketuban berbau

Faktor risiko minor

o Ketuban pecahgt12 jam

o Ibu demam

o Nilai APGAR

o BBLSR

o Usia gestasi lt37minggu

o Kehamilan ganda

o Keputihan yangtidak diobati

o ISK tidakdiobati

14

SEPTIC MARKER

bull Hitung leukosit (N 5000-30000microL)

bull Hitung trombosit (Ngt150000microL)

bull IT rasio yaitu rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total

(normal lt02)

bull CRP (N 10 mgdl atau 10 mgl)

SEPTIC WORKUP (septic marker + pemeriksaan kultur darah)

Pada pasien ini hanya didapatkan 2 faktor resiko minor yaitu nilai

APGAR yang kurang baik 45 dan kehamilan ganda Gejala klinis pada

pasien ini yaitu demam pada hari pertama 381o C tidak ditemukan tanda-

tanda gangguan pernapasan gastointestinal gangguan neurologis

gangguan sirkulasi dan gangguan metabolik kemudian didukung dengan

hasil laboratorium yaitu

o Hb 153 grdl (12-16 grdl)

o Leukosit 18600 uL (4500-10700)

o LED -

o IT Ratio 063 = 0

o Trombosit 227000uL (150000-450000)

o Diffcount 05063275

o CRP (-)

Kesan Berdasarkan Septic marker pada pasien ini tidak ditemukan

kelainan Berdasarkan data-data yang terdapat pada pasien ini ditemukan 2

kriteria pada faktor resiko minor dan dilakukan septic marker (-) sehingga

jelaslah bahwa pada kasus ini bukan merupakan ikterus yang disebabkan

oleh sepsis Untuk itu berdasarkan alogaritma sepsis neonatorum

dianjurkan untuk pemeriksaan ulang septic marker 12-24 jam

15

2 Apakah penatalaksanaan terapi pada kasus ini sudah tepat

Penatalaksanaan pada kasus ini menurut kami kurang tepat penggunaan

antibiotik Ceftazidim yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga

kami rasa tidak tepat dimana yang seharusnya pilihan pertama adalah

ampicilin yang dikombinasi dengan golongan aminoglikosida Ceftazidime

aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin

lainnya Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme

dalam rangespektrum yang luas termasuk strain yang resisten terhadap

gentamicin dan aminoglikosid lainnya Maka dari itu sebaiknya digunakan

16

terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

ceftazidime tidak efektif

Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

syok

Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

berikutnya sampai residu tidak ada lagi

17

3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

yang dipengaruhi oleh

Fungsi hepar belum sempurna

Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

eritrosit yang menyebabkan ikterik

Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

meningkat

Defek konjugasi bilirubin

Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

sedikit

18

4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

24122011

- Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

- Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

- Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

- Bilirubin adalah gt72 jam

- Berat badan lahir 2300 gr

- Hasil bilirubin total 13 mgdl

Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

SINAR (fototerapi)

19

Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

langsung dilakukan fototerapi

20

II TINJAUAN PUSTAKA

A Bayi Berat Lahir Rendah

1 Definisi

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

2 Epidemiologi

Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

21

3 Etiologi

Persalinan kurang bulanprematur

Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

karena masa gestasi yang kurang (prematur)

Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

pertumbuhan itu dalam kandungan

Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

merupakan penyebab terjadinya BBLR

22

(1) Faktor ibu

Penyakit

Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

Komplikasi pada kehamilan

Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

preterm

Usia Ibu dan paritas

Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

Faktor kebiasaan ibu

Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

(2) Faktor Janin

Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

kromosom

(3) Faktor Lingkungan

Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

4 Komplikasi

Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

lain

Hipotermia

Hipoglikemia

Gangguan cairan dan elektrolit

Hiperbilirubinemia

Sindroma gawat nafas

Paten duktus arteriosus

Infeksi

Perdarahan intraventrikuler

Apnea of Prematurity

23

Anemia

Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

berat lahir rendah (BBLR) antara lain

Gangguan perkembangan

Gangguan pertumbuhan

Gangguan penglihatan (Retinopati)

Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

5 Diagnosis

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

Anamnesis

Umur ibu

Riwayat persalinan sebelumnya

Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

Kenaikan berat badan ibu selama hamil

Aktivitas ibu yang berlebihan

Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

Penyakit yang diderita selama hamil

Obat-obatan yang diminum selama hamil

Pemeriksaan fisik

Berat badan lahir lt2500 g

Untuk BBLR kurang bulan

Tanda prematuritas

Tulang rawan telinga belum terbentuk

Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

Refleks masih lemah

Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

24

penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

terbentuk)

Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

Tanda janin Tumbuh Lambat

Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

Kulit keriput

Kuku lebih panjang

6 Manajemen Umum

Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

denyut jantung warna kulit dan aktifitas

4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

nafas

5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

rehidrasi IV

7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

7 Pemantauan

a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

kecuali apabila terjadi kmplikasi

Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

selama tiga bulan seharusnya

b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

ghari)

25

Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

jumlah 180 mLkghari

e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

ASI sampai 200 mLkghari

f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

g) Tanda kecukupan pemberian ASI

h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

setiap hari

k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

ASI akan menetes dari payudara yang lain

8 Pemulangan penderita

1 Suhu bayi stabil

2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

26

B Ikterus Neonatorum

1 Pendahuluan

Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

(tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

2 Definisi

Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

27

kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

(lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

3 Metabolisme Bilirubin

Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

(protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

28

bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

hepatik

Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

(80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

bulan

Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

29

sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

micromolL)

4 Etiologi

Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

A Penyebab yang sering

1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

hipoglikemia 11 Lain-lain

B Penyebab yang jarang

1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

(ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

30

5 Diagnosis

Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

Usia kehamilan lt 38 minggu

Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

kterus sebelum bayi dipulangkan

Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

Polisitemia

Anamnesis

Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

sebelumnya

Riwayat inkompatibilitas darah

Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

hepar dan limpa

Pemeriksaan Fisik

Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

31

yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

penderita sedang mendapatkan terapi sinar

Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

ikterus tersebut

Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

Hari 1

Hari 2

Hari 3 dst

Setiap ikterus yang terlihat

Lengan dan tungkai

Tangan dan kaki

Ikterus berat

(Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

WHO 2003 F-77-F-89)

Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

Mulai kapan ikterus

Daerah mana yang ikterus

Bayinya kurang bulan

Warna tinja

Ikterus segera setelah lahir

Ikterus pada 2 hari pertama

Ikterus pada usia gt 14 hari

Ikterus lutut siku lebih

Bayi kurang bulan

Tinja pucat

Ikterus patologis

Ikterus usia 3-13 hari

Tanda patologis (-)

Ikterus fisiologis

(Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

RI 2001)

32

Gejala dan tanda klinis

Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

a) Dehidrasi

o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

muntah-muntah)

b) Pucat

o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

c) Trauma lahir

o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

tertutup lainnya

d) Pletorik (penumpukan darah)

o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

memotong tali pusat bayi KMK

e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

f) Petekiae (bintik merah di kulit)

o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

eritroblastosis

g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

penyakit hati

h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

l) Feses dempul disertai urin warna coklat

o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

ke bagian hepatologi

33

6 Kern ikterus

Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

hipotoni

Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

displasia dentalis)

7 Komplikasi

Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

8 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

34

alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

penyebab ikterus antara lain

bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

bull Darah lengkap dan hapusan darah

bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

bull Bilirubin direk

Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

tukar

9 Penatalaksanaan

Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

(luminal)

Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

menurunkan siklus enterohepatika

35

Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

(plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

Usia

Terapi sinar Transfusi tukar

Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

Hari

1

Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

Hari

2

15 260 13 220 25 425 15 260

Hari

3

18 310 16 270 30 510 20 340

Hari

4 dst

20 340 17 290 30 510 20 340

(Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

10 Terapi Sinar

Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

36

Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

mungkin ke arah bayi

Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

jam

Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

37

diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

11 Transfusi Tukar

Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

(Tabel 4)

38

Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

Komplikasi

Berat Bayi

(gram)

Tidak Komplikasi

(mgdL)

Rasio

BiliAlb

Ada Komplikasi

(mgdL)

Rasio

BiliAlb

lt 1250 13 52 10 4

1250 ndash 1499 15 6 13 52

1500 ndash 1999 17 68 15 6

2000 ndash 2499 18 72 17 68

ge 2500 20 8 18 72

Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

(Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

Yang dimaksud ada komplikasi apabila

1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

3 pH lt 715 selama 1 jam

4 Suhu rektal le 35 O C

5 Serum Albumin lt 25 gdL

6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

8 Anemia hemolitik

9 Berat bayi le1000 g 1215

Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

39

keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

Macam Transfusi Tukar

1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

mengganti Hb bayi

2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

mengganti 65 Hb bayi

3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

kasus polisitemia atau darah pada anemia

Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

Kebutuhan Rumus

lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

Hct sekarang

Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

(Hb donor ndash Hb sekarang)

BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

(PCV donor)

Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

40

bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

bayi baru lahir risiko tinggi

41

DAFTAR PUSTAKA

Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

  • 3 Metabolisme Bilirubin
  • Anamnesis
  • Pemeriksaan Fisik

    1

    I STATUS PASIEN

    No RM 199173

    MRS 21 Desember 2011

    PUKUL 2003 WIB

    I Anamnesa

    Alloanamnesa dari ibu dan bapak pasien 24 Desember 2011

    IDENTITAS

    Nama penderita ByS

    Umur 3 hr

    Jenis kelamin Perempuan

    Nama ayah Tn D

    Umur 28 tahun

    Pekerjaan Buruh

    Pendidikan SMP

    Nama Ibu Ny M

    Umur 27 tahun

    Pekerjaan Ibu rumah tangga

    Pendidikan SMP

    Hubungan dengan orangtua Anak kandung

    Agama Islam

    Suku Jawa

    Alamat Desa Kunjir Lampung Selatan

    2

    Riwayat Penyakit

    Keluhan utama Bayi kecil

    Keluhan tambahan Kuning

    Riwayat penyakit sekarang

    Pasien datang ke perinatologi dengan post SC ai eklampsia Pasien lahir cukup

    bulan (usia kehamilan 39-40 minggu) Pada saat lahir keadaan umum pasien tidak

    langsung menangis begerak pasif kulit kemerahan dengan AS 45 dengan berat

    badan lahir 2300 gr serta tidak dijumpai kelainan bawaan Kemudian dilakukan

    resusitasi di OK dan AS menjadi 9 Setelah dua hari dirawat di bagian

    perinatologi RSAM kulit pasien terlihat berwarna kekuningan Kekuningan

    tampak di wajah leher dan dada sampai ke perut Selama di rawat di Perinatologi

    pasien tidak pernah mengalami kejang maupun penurunan kesadaran Buang air

    besar tidak tampak seperti dempul Pasien sempat diberikan minum susu formula

    3cc3 jam

    Menurut keterangan ayah pasien ibu pasien mempunyai golongan darah O dan

    golongan darah ayah B sedangkan rhesus tidak diketahui pasien

    Riwayat Kehamilan

    Ibu pasien berumur 27 tahun dan hamil yang kedua dengan jarak antara hamil

    pertama dan hamil kedua plusmn 25 tahun Selama kehamilan berat badan ibu naik 8

    kg Ibu pasien mempunyai riwayat dengan tekanan darah tinggi selama kehamilan

    pada trimester ketiga dengan HpHt 17 Maret 2011 Riwayat sakit kuning selama

    hamil dan kencing manis disangkal oleh ibu pasien Riwayat mengkonsumsi obat-

    obatan selama hamil tidak ada dan tidak ada riwayat memelihara kucing

    3

    Riwayat Persalinan

    Penderita lahir pada tanggal 21 Desember 2011 pada pukul 1927 WIB Dari

    seorang ibu G2P1A0 hamil aterm dengan eklamsi janin ganda hidup presentasi

    kepala Anak lahir post SC ai eklampsia dengan asfiksia sedang Pada saat lahir

    pasien tidak langsung menangis kulit kemerahan sianosis (-) retraksi (-) anus

    (+) BB 2300 gr PB 48 cm AS 45 lalu dilakukan resusitasi dan AS menjadi

    9

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Riwayat lahir dengan berat badan lahir rendah dan kuning pada anak pertama

    disangkal ibu Riwayat darah tinggi dan kencing manis dalam keluarga tidak ada

    Riwayat keluarga

    Riwayat Makanan

    Pasien diberikan susu formula 3cc

    Riwayat Imunisasi

    Pasien belum mendapatkan imunisasi

    PEMERIKSAAN FISIK

    Status Present

    Keadaan Umum Tampak sakit sedang

    Kesadaran Compos mentis

    Nadi 128 xmnt

    TnD NyM

    ByS

    4

    Frekuensi nafas 44 xmnt

    Suhu 3710C

    Berat badan 23 kg

    STATUS GENERALIS

    Kelainan mukosa kulitsubkutan yang menyeluruh

    - Bercak-bercak hiperpigmentasi (-)

    - Pucat (-)

    - Sianosis (-)

    - Ikterus (+) Kramer II

    - Perdarahan (-)

    - Edema umum (-)

    - Turgor baik

    - Lemak di bawah kulit cukup

    - Pemb Kelenjar generalisata (-)

    Kepala

    - Bentuk normal simetris

    - Rambut hitam menyeluruh

    - Kulit ikterus (+)

    - Mata konjungtiva ananemis sklera kuning

    kornea jernih pupil isokor

    refleks cahaya(+)

    - Telinga bentuk normal simetris liang lapang serumen (-)

    - Hidung bentuk normal sekret (-) septum tidak deviasi

    - Mulut bibir tidak sianosis lidah tidak kotor (-)

    Leher

    - Bentuk simetris

    - Trakhea di tengah

    - KGB Pembesaran (-)

    5

    - Kulit Tampak kuning

    Thorak

    - Bentuk normal simetris

    - Retraksi (-)

    - Columna vertebralis gibbus (-)

    - Kulit Tamapak Kuning

    Jantung

    - Inspeksi iktus cordis tidak terlihat

    - Palpasi iktus cordis teraba sela iga IV garis

    midclavicula kiri

    - Auskultasi Bunyi jantung I-II murnimurmur (-)

    Paru

    ANTERIOR POSTERIOR

    KIRI KANAN KIRI KANAN

    INSPEKSI Pergerakan

    pernafasan

    simetris

    Pergerakan

    pernafasan

    simetris

    Pergerakan

    pernafasan

    simetris

    Pergerakan

    pernafasan

    simetris

    PALPASI Fremitus

    taktil = kanan

    Fremitus

    taktil = kiri

    Fremitus

    taktil = kanan

    Fremitus

    taktil = kiri

    AUSKULTASI Suara nafas

    vesikuler

    Ronkhi (-)

    Wheezing (-)

    Suara nafas

    vesikuler

    Ronkhi (-)

    Wheezing (-)

    Suara nafas

    vesikuler

    Ronkhi (-)

    Wheezing (-)

    Suara nafas

    vesikuler

    Ronkhi (-)

    Wheezing (-)

    Abdomen

    - Inspeksi Perut datar simetris dan umbilikus berwarna kehitaman

    - Palpasi turgor kulit cukup hepar dan lien tidak teraba

    - Auskultasi bising usus (+) normal

    Genitalia eksterna

    6

    - Kelamin Perempuan tidak ada kelainan

    Ekstremitas

    - Superior Oedem (--) sianosis (--) akral dingin (--) ikterus (++)

    - Inferior Oedem (--) sianosis (--) akral dingin (--) ikterus (++)

    - Neurologis Refleks fisiologis (+) normal

    Refleks patologis (-)

    Rangsang meningeal (-)

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Darah (211211)

    - Hb 153 grdl (12-16 grdl)

    - Leukosit 18600 uL (4500-10700)

    - LED -

    - Trombosit 227000uL (150000-450000)

    - Diffcount B=0 E=5 Bt=0 S=63 L=27 M=5

    - IT ratio 063 = 0

    - Kesan Leukositosis

    Laboratorium (241211)

    - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

    - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

    - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

    - CRP -

    - Kesan Hiperbilirubin

    7

    RESUME

    Anamnesis

    - Seorang bayi perempuan umur 4 hari post partus SC atas indikasi

    Eklamsi dan gemeli anak I dengan berat badan 2300 gr

    - Lahir dengan AS 45 setelah diresusitasi 5 menit ketiga menjadi 9

    - Tampak kuning pada wajah leher dada dan perut pada hari kedua setelah

    lahir

    - BAB normal tidak seperti dempul

    - Riwayat ibu sakit kuning kencing manis dan merokok pada saat hamil

    tidak ada

    - Golongan darah ibu O dan golongan darah ayah Brhesus tidak diketahui

    Pemeriksaan Fisik

    - Keadaan umum Tampak sakit sedang

    - Nadi 128 xmenit

    - Respirasi 44 xmenit

    - Suhu 371 ordmC

    - BB 2300 gr

    - Kulit ikterus(+) Kramer II

    - Mata Konjungtiva ananemis sklera ikterik

    - Mulut Tak Ada Kelainan

    - Thorak Tak Ada Kelainan

    - Abdomen Datar Simetris hepatosplenmegali (-)

    Laboratorium

    Darah (211211)

    - Hb 153 grdl (12-16 grdl)

    - Leukosit 18600 uL (4500-10700)

    - Trombosit 227000uL (150000-450000)

    - Diffcount B=0 E=5 Bt=0 S=63 L=27 M=5

    - IT ratio 063 = 0

    8

    Lab (241211)

    - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

    - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

    - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

    - CRP (-)

    - Kesan Hiperbilirubin

    DIAGNOSIS KERJA

    Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

    Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum fisiologis

    DIAGNOSIS BANDING

    Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

    Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum ec hemolisis

    PENATALAKSANAAN

    - Umum

    o Puasa bila residu (+)

    o Pertahankan suhu 365o-375o C dalam inkubator

    - Medikamentosa

    Ceftazidim 115 mg12 jam

    Aminofuschin 10gttmenit micro

    R Foto terapi

    PEMERIKSAAN ANJURAN

    - Bilirubin direkindirek setiap hari

    - Golongan darah bayi dan rhesus

    PROGNOSA

    Quo ad vitam dubia ad bonam

    Quo ad functionam dubia ad bonam

    9

    FOLLOW UP

    TANGGAL 21-12-11 22-12-11 23-12-11 24-12-11

    Keluhan

    - Demam

    -Residu

    - BAB

    - Ikterik

    - Menangis

    (+)

    (-)

    (+)

    (-)

    (+)

    (-)

    (+)

    (+)

    (-)

    (+)

    (-)

    (+)

    (+)

    (+)

    (+)

    (-)

    (+)

    (+)

    (+)

    (+)

    Keadaan Umum Tampak sakit

    sedang

    Tampak sakit

    sedang

    Tampak sakit

    sedang

    Tampak sakit

    sedang

    Kesadaran Compos

    Mentis

    Compos

    Mentis

    Compos

    Mentis

    Compos

    Mentis

    Vital Sign

    - Nadi

    - Pernafasan

    - Suhu

    147xmenit

    regulerkuat

    43x menit

    3810C

    145xmenit

    regulerkuat

    46x menit

    3750C

    140xmenit

    regulerkuat

    38x menit

    3690C

    128xmenit

    regulerkuat

    44x menit

    3710C

    Pemeriksaan

    Fisik

    - Mata

    - Hidung

    - Telinga

    Sklera

    anikterik

    ananemis

    Tidak ada

    deviasi

    Tidak ada

    serumen

    tidak

    hiperemis

    Sklera

    anikterikana

    nemis

    Tidak ada

    deviasi

    Tidak ada

    serumen

    tidak

    hiperemis

    Sklera

    ikterik

    ananemis

    Tidak ada

    deviasi

    Tidak ada

    serumen

    tidak

    hiperemis

    Sklera

    ikterik

    ananemis

    Tidak ada

    deviasi

    Tidak ada

    serumen

    tidak

    hiperemis

    10

    Pemeriksaan

    Penunjang

    Lab

    Hb = 153

    Leukosit=

    18600

    Trombosit=

    227000

    DC=0506

    3275

    CRP= (-)

    Lab Lab Lab

    Bill total

    135 mgdl

    Bill direk

    04 mgdl

    Bill

    indirek

    131 mgdl

    Terapi Pasang

    infus

    Minum 3 cc

    Ceftazidim

    115mg12

    jam

    Puasa

    Ceftazidim

    115 mgdl

    Aminofusc

    hin 25cchr

    Rawat tali

    pusat

    Loading

    Nacl 25cc

    Puasa

    Ceftazidim

    115 mg12

    jam

    Aminofusc

    hin 22cchr

    Amikasin

    18 mg12

    jam

    Puasa

    Ceftazidim

    115 mg12

    jam

    Aminofusc

    hin 22cchr

    Amikasin

    18 mg12

    jam

    11

    ANALISA KASUS

    1 Apakah diagnosa kerja pada kasus ini sudah tepat

    Diagnosa pada kasus ini sudah tepat hal ini berdasarkan dari

    Usia kehamilan HpHt 17 Maret 2011 dengan bayi lahir pada

    tanggal 21 Desember 2011 dengan usia kehamilan 39-40 minggu

    yang berarti lahir dengan usia cukup bulan K ecil masa kehamilan

    (berdasarkan kurva Lubchenko)

    KURVA LUBCHENCO

    12

    BBLR

    Ibu hamil dengan hipertensi (eklamsi)

    Ibu dengan kehamilan ganda

    Berat Badan Lahir 2300 gr

    Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya BBLR

    1 Ibu yang hamil pada umur lt 20 th jarak kehamilan kurang dari

    1 tahun

    2 Ibu yang menggunakan obat terlarang

    3 Ibu dengan kehamilan anemia berat darah tinggi infeksi

    selama kehamilan dan kehamilan ganda

    4 Bayi dengan infeksi selama kehamilan

    Klasifikasi berat badan bayi baru lahir

    Bayi berat badan lahir amat sangat rendah yaitu bayi yang

    lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram

    Bayi berat badan lahir sangat rendah adalah bayi yang lahir

    dengan berat badan kurang dari 1500 gram

    Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang baru lahir

    dengan berat badan 1501-2500 gram

    Ikterus fisiologis

    Terjadi setelah 24 jam pertama

    Terjadi pada hari kedua setelah lahir

    Nilai dari bilirubin total 135 mgdL (pada hari ke empat)

    Bilirubin direk tidak lebih dari 2 mgdL

    Adapun Kriteria Sepsis atau infeksi Berdasarkan kriteria mayor

    dan minor

    Faktor risiko mayor

    o Ketuban pecah gt24 jam

    o Ibu demam

    13

    o Korioamnionitis

    o Denyut jantung janin menetap gt160kalimenit

    o Ketuban berbau

    Faktor risiko minor

    o Ketuban pecahgt12 jam

    o Ibu demam

    o Nilai APGAR

    o BBLSR

    o Usia gestasi lt37minggu

    o Kehamilan ganda

    o Keputihan yangtidak diobati

    o ISK tidakdiobati

    14

    SEPTIC MARKER

    bull Hitung leukosit (N 5000-30000microL)

    bull Hitung trombosit (Ngt150000microL)

    bull IT rasio yaitu rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total

    (normal lt02)

    bull CRP (N 10 mgdl atau 10 mgl)

    SEPTIC WORKUP (septic marker + pemeriksaan kultur darah)

    Pada pasien ini hanya didapatkan 2 faktor resiko minor yaitu nilai

    APGAR yang kurang baik 45 dan kehamilan ganda Gejala klinis pada

    pasien ini yaitu demam pada hari pertama 381o C tidak ditemukan tanda-

    tanda gangguan pernapasan gastointestinal gangguan neurologis

    gangguan sirkulasi dan gangguan metabolik kemudian didukung dengan

    hasil laboratorium yaitu

    o Hb 153 grdl (12-16 grdl)

    o Leukosit 18600 uL (4500-10700)

    o LED -

    o IT Ratio 063 = 0

    o Trombosit 227000uL (150000-450000)

    o Diffcount 05063275

    o CRP (-)

    Kesan Berdasarkan Septic marker pada pasien ini tidak ditemukan

    kelainan Berdasarkan data-data yang terdapat pada pasien ini ditemukan 2

    kriteria pada faktor resiko minor dan dilakukan septic marker (-) sehingga

    jelaslah bahwa pada kasus ini bukan merupakan ikterus yang disebabkan

    oleh sepsis Untuk itu berdasarkan alogaritma sepsis neonatorum

    dianjurkan untuk pemeriksaan ulang septic marker 12-24 jam

    15

    2 Apakah penatalaksanaan terapi pada kasus ini sudah tepat

    Penatalaksanaan pada kasus ini menurut kami kurang tepat penggunaan

    antibiotik Ceftazidim yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga

    kami rasa tidak tepat dimana yang seharusnya pilihan pertama adalah

    ampicilin yang dikombinasi dengan golongan aminoglikosida Ceftazidime

    aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin

    lainnya Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme

    dalam rangespektrum yang luas termasuk strain yang resisten terhadap

    gentamicin dan aminoglikosid lainnya Maka dari itu sebaiknya digunakan

    16

    terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

    komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

    Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

    mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

    jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

    Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

    bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

    bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

    sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

    kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

    Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

    kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

    digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

    sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

    termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

    ceftazidime tidak efektif

    Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

    pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

    nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

    ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

    ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

    yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

    Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

    tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

    syok

    Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

    sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

    berikutnya sampai residu tidak ada lagi

    17

    3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

    Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

    dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

    sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

    tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

    Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

    dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

    kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

    yang dipengaruhi oleh

    Fungsi hepar belum sempurna

    Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

    eritrosit yang menyebabkan ikterik

    Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

    meningkat

    Defek konjugasi bilirubin

    Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

    sedikit

    18

    4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

    Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

    bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

    24122011

    - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

    - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

    - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

    Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

    - Bilirubin adalah gt72 jam

    - Berat badan lahir 2300 gr

    - Hasil bilirubin total 13 mgdl

    Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

    SINAR (fototerapi)

    19

    Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

    golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

    pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

    laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

    langsung dilakukan fototerapi

    20

    II TINJAUAN PUSTAKA

    A Bayi Berat Lahir Rendah

    1 Definisi

    Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

    2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

    yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

    2 Epidemiologi

    Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

    kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

    negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

    menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

    angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

    lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

    peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

    serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

    depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

    dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

    multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

    nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

    Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

    program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

    21

    3 Etiologi

    Persalinan kurang bulanprematur

    Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

    bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

    gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

    atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

    cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

    yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

    muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

    prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

    mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

    karena masa gestasi yang kurang (prematur)

    Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

    Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

    hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

    retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

    grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

    terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

    umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

    bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

    kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

    pertumbuhan itu dalam kandungan

    Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

    ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

    penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

    merupakan penyebab terjadinya BBLR

    22

    (1) Faktor ibu

    Penyakit

    Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

    Komplikasi pada kehamilan

    Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

    antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

    preterm

    Usia Ibu dan paritas

    Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

    dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

    Faktor kebiasaan ibu

    Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

    pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

    (2) Faktor Janin

    Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

    kromosom

    (3) Faktor Lingkungan

    Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

    radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

    4 Komplikasi

    Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

    lain

    Hipotermia

    Hipoglikemia

    Gangguan cairan dan elektrolit

    Hiperbilirubinemia

    Sindroma gawat nafas

    Paten duktus arteriosus

    Infeksi

    Perdarahan intraventrikuler

    Apnea of Prematurity

    23

    Anemia

    Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

    berat lahir rendah (BBLR) antara lain

    Gangguan perkembangan

    Gangguan pertumbuhan

    Gangguan penglihatan (Retinopati)

    Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

    Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

    Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

    5 Diagnosis

    Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

    anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

    Anamnesis

    Umur ibu

    Riwayat persalinan sebelumnya

    Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

    Kenaikan berat badan ibu selama hamil

    Aktivitas ibu yang berlebihan

    Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

    Penyakit yang diderita selama hamil

    Obat-obatan yang diminum selama hamil

    Pemeriksaan fisik

    Berat badan lahir lt2500 g

    Untuk BBLR kurang bulan

    Tanda prematuritas

    Tulang rawan telinga belum terbentuk

    Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

    Refleks masih lemah

    Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

    menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

    24

    penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

    terbentuk)

    Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

    Tanda janin Tumbuh Lambat

    Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

    Kulit keriput

    Kuku lebih panjang

    6 Manajemen Umum

    Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

    1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

    2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

    3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

    denyut jantung warna kulit dan aktifitas

    4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

    nafas

    5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

    6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

    rehidrasi IV

    7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

    7 Pemantauan

    a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

    Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

    Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

    10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

    kecuali apabila terjadi kmplikasi

    Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

    selama tiga bulan seharusnya

    b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

    c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

    ghari)

    25

    Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

    kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

    d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

    jumlah 180 mLkghari

    e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

    ASI sampai 200 mLkghari

    f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

    disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

    sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

    Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

    g) Tanda kecukupan pemberian ASI

    h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

    i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

    j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

    setiap hari

    k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

    ASI akan menetes dari payudara yang lain

    8 Pemulangan penderita

    1 Suhu bayi stabil

    2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

    3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

    26

    B Ikterus Neonatorum

    1 Pendahuluan

    Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

    sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

    kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

    60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

    Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

    RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

    (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

    phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

    tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

    Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

    Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

    sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

    gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

    setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

    ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

    bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

    hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

    minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

    menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

    tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

    akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

    kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

    tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

    University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

    2 Definisi

    Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

    darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

    27

    kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

    bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

    apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

    Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

    setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

    serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

    sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

    Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

    (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

    neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

    3 Metabolisme Bilirubin

    Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

    oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

    hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

    eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

    proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

    Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

    bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

    lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

    mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

    Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

    dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

    bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

    hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

    (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

    retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

    timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

    menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

    air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

    28

    bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

    dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

    keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

    kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

    hepatik

    Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

    pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

    proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

    tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

    (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

    Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

    puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

    ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

    pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

    bulan

    Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

    konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

    Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

    kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

    mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

    Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

    dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

    tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

    dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

    dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

    efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

    Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

    bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

    29

    sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

    micromolL)

    4 Etiologi

    Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

    A Penyebab yang sering

    1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

    3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

    Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

    IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

    Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

    hipoglikemia 11 Lain-lain

    B Penyebab yang jarang

    1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

    piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

    (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

    30

    5 Diagnosis

    Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

    beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

    Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

    Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

    Usia kehamilan lt 38 minggu

    Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

    Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

    Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

    ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

    Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

    kterus sebelum bayi dipulangkan

    Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

    Polisitemia

    Anamnesis

    Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

    DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

    Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

    Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

    sebelumnya

    Riwayat inkompatibilitas darah

    Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

    hepar dan limpa

    Pemeriksaan Fisik

    Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

    beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

    yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

    tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

    31

    yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

    penderita sedang mendapatkan terapi sinar

    Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

    kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

    penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

    timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

    ikterus tersebut

    Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

    Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

    Hari 1

    Hari 2

    Hari 3 dst

    Setiap ikterus yang terlihat

    Lengan dan tungkai

    Tangan dan kaki

    Ikterus berat

    (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

    Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

    WHO 2003 F-77-F-89)

    Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

    Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

    Mulai kapan ikterus

    Daerah mana yang ikterus

    Bayinya kurang bulan

    Warna tinja

    Ikterus segera setelah lahir

    Ikterus pada 2 hari pertama

    Ikterus pada usia gt 14 hari

    Ikterus lutut siku lebih

    Bayi kurang bulan

    Tinja pucat

    Ikterus patologis

    Ikterus usia 3-13 hari

    Tanda patologis (-)

    Ikterus fisiologis

    (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

    Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

    Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

    RI 2001)

    32

    Gejala dan tanda klinis

    Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

    Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

    a) Dehidrasi

    o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

    muntah-muntah)

    b) Pucat

    o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

    Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

    G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

    c) Trauma lahir

    o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

    tertutup lainnya

    d) Pletorik (penumpukan darah)

    o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

    memotong tali pusat bayi KMK

    e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

    f) Petekiae (bintik merah di kulit)

    o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

    eritroblastosis

    g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

    o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

    penyakit hati

    h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

    i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

    j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

    k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

    l) Feses dempul disertai urin warna coklat

    o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

    ke bagian hepatologi

    33

    6 Kern ikterus

    Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

    Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

    kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

    hipotoni

    Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

    meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

    menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

    gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

    displasia dentalis)

    7 Komplikasi

    Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

    indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

    jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

    gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

    meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

    biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

    gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

    8 Pemeriksaan Laboratorium

    Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

    pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

    sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

    hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

    lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

    dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

    lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

    kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

    34

    alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

    dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

    Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

    penyebab ikterus antara lain

    bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

    bull Darah lengkap dan hapusan darah

    bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

    bull Bilirubin direk

    Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

    tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

    juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

    tukar

    9 Penatalaksanaan

    Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

    mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

    menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

    penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

    dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

    cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

    terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

    (luminal)

    Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

    meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

    efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

    minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

    masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

    dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

    menurunkan siklus enterohepatika

    35

    Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

    (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

    kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

    juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

    bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

    Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

    meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

    Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

    Usia

    Terapi sinar Transfusi tukar

    Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

    mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

    Hari

    1

    Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

    Hari

    2

    15 260 13 220 25 425 15 260

    Hari

    3

    18 310 16 270 30 510 20 340

    Hari

    4 dst

    20 340 17 290 30 510 20 340

    (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

    Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

    infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

    10 Terapi Sinar

    Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

    1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

    Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

    isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

    15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

    merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

    plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

    36

    Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

    pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

    meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

    Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

    penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

    dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

    pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

    terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

    Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

    lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

    berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

    nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

    dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

    yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

    atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

    kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

    sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

    mungkin ke arah bayi

    Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

    seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

    sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

    cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

    ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

    pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

    mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

    jam

    Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

    ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

    37

    diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

    gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

    bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

    sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

    11 Transfusi Tukar

    Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

    dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

    dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

    antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

    bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

    perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

    indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

    kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

    (Tabel 4)

    38

    Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

    Komplikasi

    Berat Bayi

    (gram)

    Tidak Komplikasi

    (mgdL)

    Rasio

    BiliAlb

    Ada Komplikasi

    (mgdL)

    Rasio

    BiliAlb

    lt 1250 13 52 10 4

    1250 ndash 1499 15 6 13 52

    1500 ndash 1999 17 68 15 6

    2000 ndash 2499 18 72 17 68

    ge 2500 20 8 18 72

    Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

    (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

    Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

    infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

    Yang dimaksud ada komplikasi apabila

    1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

    2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

    3 pH lt 715 selama 1 jam

    4 Suhu rektal le 35 O C

    5 Serum Albumin lt 25 gdL

    6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

    7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

    8 Anemia hemolitik

    9 Berat bayi le1000 g 1215

    Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

    yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

    hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

    darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

    Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

    sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

    39

    keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

    kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

    dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

    darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

    Macam Transfusi Tukar

    1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

    dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

    mengganti Hb bayi

    2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

    mengganti 65 Hb bayi

    3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

    kasus polisitemia atau darah pada anemia

    Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

    Kebutuhan Rumus

    lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

    lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

    Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

    Hct sekarang

    Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

    (Hb donor ndash Hb sekarang)

    BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

    (PCV donor)

    Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

    Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

    Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

    harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

    yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

    40

    bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

    diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

    seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

    Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

    dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

    tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

    bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

    bayi baru lahir risiko tinggi

    41

    DAFTAR PUSTAKA

    Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

    Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

    Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

    • 3 Metabolisme Bilirubin
    • Anamnesis
    • Pemeriksaan Fisik

      2

      Riwayat Penyakit

      Keluhan utama Bayi kecil

      Keluhan tambahan Kuning

      Riwayat penyakit sekarang

      Pasien datang ke perinatologi dengan post SC ai eklampsia Pasien lahir cukup

      bulan (usia kehamilan 39-40 minggu) Pada saat lahir keadaan umum pasien tidak

      langsung menangis begerak pasif kulit kemerahan dengan AS 45 dengan berat

      badan lahir 2300 gr serta tidak dijumpai kelainan bawaan Kemudian dilakukan

      resusitasi di OK dan AS menjadi 9 Setelah dua hari dirawat di bagian

      perinatologi RSAM kulit pasien terlihat berwarna kekuningan Kekuningan

      tampak di wajah leher dan dada sampai ke perut Selama di rawat di Perinatologi

      pasien tidak pernah mengalami kejang maupun penurunan kesadaran Buang air

      besar tidak tampak seperti dempul Pasien sempat diberikan minum susu formula

      3cc3 jam

      Menurut keterangan ayah pasien ibu pasien mempunyai golongan darah O dan

      golongan darah ayah B sedangkan rhesus tidak diketahui pasien

      Riwayat Kehamilan

      Ibu pasien berumur 27 tahun dan hamil yang kedua dengan jarak antara hamil

      pertama dan hamil kedua plusmn 25 tahun Selama kehamilan berat badan ibu naik 8

      kg Ibu pasien mempunyai riwayat dengan tekanan darah tinggi selama kehamilan

      pada trimester ketiga dengan HpHt 17 Maret 2011 Riwayat sakit kuning selama

      hamil dan kencing manis disangkal oleh ibu pasien Riwayat mengkonsumsi obat-

      obatan selama hamil tidak ada dan tidak ada riwayat memelihara kucing

      3

      Riwayat Persalinan

      Penderita lahir pada tanggal 21 Desember 2011 pada pukul 1927 WIB Dari

      seorang ibu G2P1A0 hamil aterm dengan eklamsi janin ganda hidup presentasi

      kepala Anak lahir post SC ai eklampsia dengan asfiksia sedang Pada saat lahir

      pasien tidak langsung menangis kulit kemerahan sianosis (-) retraksi (-) anus

      (+) BB 2300 gr PB 48 cm AS 45 lalu dilakukan resusitasi dan AS menjadi

      9

      Riwayat Penyakit Keluarga

      Riwayat lahir dengan berat badan lahir rendah dan kuning pada anak pertama

      disangkal ibu Riwayat darah tinggi dan kencing manis dalam keluarga tidak ada

      Riwayat keluarga

      Riwayat Makanan

      Pasien diberikan susu formula 3cc

      Riwayat Imunisasi

      Pasien belum mendapatkan imunisasi

      PEMERIKSAAN FISIK

      Status Present

      Keadaan Umum Tampak sakit sedang

      Kesadaran Compos mentis

      Nadi 128 xmnt

      TnD NyM

      ByS

      4

      Frekuensi nafas 44 xmnt

      Suhu 3710C

      Berat badan 23 kg

      STATUS GENERALIS

      Kelainan mukosa kulitsubkutan yang menyeluruh

      - Bercak-bercak hiperpigmentasi (-)

      - Pucat (-)

      - Sianosis (-)

      - Ikterus (+) Kramer II

      - Perdarahan (-)

      - Edema umum (-)

      - Turgor baik

      - Lemak di bawah kulit cukup

      - Pemb Kelenjar generalisata (-)

      Kepala

      - Bentuk normal simetris

      - Rambut hitam menyeluruh

      - Kulit ikterus (+)

      - Mata konjungtiva ananemis sklera kuning

      kornea jernih pupil isokor

      refleks cahaya(+)

      - Telinga bentuk normal simetris liang lapang serumen (-)

      - Hidung bentuk normal sekret (-) septum tidak deviasi

      - Mulut bibir tidak sianosis lidah tidak kotor (-)

      Leher

      - Bentuk simetris

      - Trakhea di tengah

      - KGB Pembesaran (-)

      5

      - Kulit Tampak kuning

      Thorak

      - Bentuk normal simetris

      - Retraksi (-)

      - Columna vertebralis gibbus (-)

      - Kulit Tamapak Kuning

      Jantung

      - Inspeksi iktus cordis tidak terlihat

      - Palpasi iktus cordis teraba sela iga IV garis

      midclavicula kiri

      - Auskultasi Bunyi jantung I-II murnimurmur (-)

      Paru

      ANTERIOR POSTERIOR

      KIRI KANAN KIRI KANAN

      INSPEKSI Pergerakan

      pernafasan

      simetris

      Pergerakan

      pernafasan

      simetris

      Pergerakan

      pernafasan

      simetris

      Pergerakan

      pernafasan

      simetris

      PALPASI Fremitus

      taktil = kanan

      Fremitus

      taktil = kiri

      Fremitus

      taktil = kanan

      Fremitus

      taktil = kiri

      AUSKULTASI Suara nafas

      vesikuler

      Ronkhi (-)

      Wheezing (-)

      Suara nafas

      vesikuler

      Ronkhi (-)

      Wheezing (-)

      Suara nafas

      vesikuler

      Ronkhi (-)

      Wheezing (-)

      Suara nafas

      vesikuler

      Ronkhi (-)

      Wheezing (-)

      Abdomen

      - Inspeksi Perut datar simetris dan umbilikus berwarna kehitaman

      - Palpasi turgor kulit cukup hepar dan lien tidak teraba

      - Auskultasi bising usus (+) normal

      Genitalia eksterna

      6

      - Kelamin Perempuan tidak ada kelainan

      Ekstremitas

      - Superior Oedem (--) sianosis (--) akral dingin (--) ikterus (++)

      - Inferior Oedem (--) sianosis (--) akral dingin (--) ikterus (++)

      - Neurologis Refleks fisiologis (+) normal

      Refleks patologis (-)

      Rangsang meningeal (-)

      PEMERIKSAAN PENUNJANG

      Darah (211211)

      - Hb 153 grdl (12-16 grdl)

      - Leukosit 18600 uL (4500-10700)

      - LED -

      - Trombosit 227000uL (150000-450000)

      - Diffcount B=0 E=5 Bt=0 S=63 L=27 M=5

      - IT ratio 063 = 0

      - Kesan Leukositosis

      Laboratorium (241211)

      - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

      - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

      - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

      - CRP -

      - Kesan Hiperbilirubin

      7

      RESUME

      Anamnesis

      - Seorang bayi perempuan umur 4 hari post partus SC atas indikasi

      Eklamsi dan gemeli anak I dengan berat badan 2300 gr

      - Lahir dengan AS 45 setelah diresusitasi 5 menit ketiga menjadi 9

      - Tampak kuning pada wajah leher dada dan perut pada hari kedua setelah

      lahir

      - BAB normal tidak seperti dempul

      - Riwayat ibu sakit kuning kencing manis dan merokok pada saat hamil

      tidak ada

      - Golongan darah ibu O dan golongan darah ayah Brhesus tidak diketahui

      Pemeriksaan Fisik

      - Keadaan umum Tampak sakit sedang

      - Nadi 128 xmenit

      - Respirasi 44 xmenit

      - Suhu 371 ordmC

      - BB 2300 gr

      - Kulit ikterus(+) Kramer II

      - Mata Konjungtiva ananemis sklera ikterik

      - Mulut Tak Ada Kelainan

      - Thorak Tak Ada Kelainan

      - Abdomen Datar Simetris hepatosplenmegali (-)

      Laboratorium

      Darah (211211)

      - Hb 153 grdl (12-16 grdl)

      - Leukosit 18600 uL (4500-10700)

      - Trombosit 227000uL (150000-450000)

      - Diffcount B=0 E=5 Bt=0 S=63 L=27 M=5

      - IT ratio 063 = 0

      8

      Lab (241211)

      - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

      - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

      - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

      - CRP (-)

      - Kesan Hiperbilirubin

      DIAGNOSIS KERJA

      Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

      Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum fisiologis

      DIAGNOSIS BANDING

      Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

      Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum ec hemolisis

      PENATALAKSANAAN

      - Umum

      o Puasa bila residu (+)

      o Pertahankan suhu 365o-375o C dalam inkubator

      - Medikamentosa

      Ceftazidim 115 mg12 jam

      Aminofuschin 10gttmenit micro

      R Foto terapi

      PEMERIKSAAN ANJURAN

      - Bilirubin direkindirek setiap hari

      - Golongan darah bayi dan rhesus

      PROGNOSA

      Quo ad vitam dubia ad bonam

      Quo ad functionam dubia ad bonam

      9

      FOLLOW UP

      TANGGAL 21-12-11 22-12-11 23-12-11 24-12-11

      Keluhan

      - Demam

      -Residu

      - BAB

      - Ikterik

      - Menangis

      (+)

      (-)

      (+)

      (-)

      (+)

      (-)

      (+)

      (+)

      (-)

      (+)

      (-)

      (+)

      (+)

      (+)

      (+)

      (-)

      (+)

      (+)

      (+)

      (+)

      Keadaan Umum Tampak sakit

      sedang

      Tampak sakit

      sedang

      Tampak sakit

      sedang

      Tampak sakit

      sedang

      Kesadaran Compos

      Mentis

      Compos

      Mentis

      Compos

      Mentis

      Compos

      Mentis

      Vital Sign

      - Nadi

      - Pernafasan

      - Suhu

      147xmenit

      regulerkuat

      43x menit

      3810C

      145xmenit

      regulerkuat

      46x menit

      3750C

      140xmenit

      regulerkuat

      38x menit

      3690C

      128xmenit

      regulerkuat

      44x menit

      3710C

      Pemeriksaan

      Fisik

      - Mata

      - Hidung

      - Telinga

      Sklera

      anikterik

      ananemis

      Tidak ada

      deviasi

      Tidak ada

      serumen

      tidak

      hiperemis

      Sklera

      anikterikana

      nemis

      Tidak ada

      deviasi

      Tidak ada

      serumen

      tidak

      hiperemis

      Sklera

      ikterik

      ananemis

      Tidak ada

      deviasi

      Tidak ada

      serumen

      tidak

      hiperemis

      Sklera

      ikterik

      ananemis

      Tidak ada

      deviasi

      Tidak ada

      serumen

      tidak

      hiperemis

      10

      Pemeriksaan

      Penunjang

      Lab

      Hb = 153

      Leukosit=

      18600

      Trombosit=

      227000

      DC=0506

      3275

      CRP= (-)

      Lab Lab Lab

      Bill total

      135 mgdl

      Bill direk

      04 mgdl

      Bill

      indirek

      131 mgdl

      Terapi Pasang

      infus

      Minum 3 cc

      Ceftazidim

      115mg12

      jam

      Puasa

      Ceftazidim

      115 mgdl

      Aminofusc

      hin 25cchr

      Rawat tali

      pusat

      Loading

      Nacl 25cc

      Puasa

      Ceftazidim

      115 mg12

      jam

      Aminofusc

      hin 22cchr

      Amikasin

      18 mg12

      jam

      Puasa

      Ceftazidim

      115 mg12

      jam

      Aminofusc

      hin 22cchr

      Amikasin

      18 mg12

      jam

      11

      ANALISA KASUS

      1 Apakah diagnosa kerja pada kasus ini sudah tepat

      Diagnosa pada kasus ini sudah tepat hal ini berdasarkan dari

      Usia kehamilan HpHt 17 Maret 2011 dengan bayi lahir pada

      tanggal 21 Desember 2011 dengan usia kehamilan 39-40 minggu

      yang berarti lahir dengan usia cukup bulan K ecil masa kehamilan

      (berdasarkan kurva Lubchenko)

      KURVA LUBCHENCO

      12

      BBLR

      Ibu hamil dengan hipertensi (eklamsi)

      Ibu dengan kehamilan ganda

      Berat Badan Lahir 2300 gr

      Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya BBLR

      1 Ibu yang hamil pada umur lt 20 th jarak kehamilan kurang dari

      1 tahun

      2 Ibu yang menggunakan obat terlarang

      3 Ibu dengan kehamilan anemia berat darah tinggi infeksi

      selama kehamilan dan kehamilan ganda

      4 Bayi dengan infeksi selama kehamilan

      Klasifikasi berat badan bayi baru lahir

      Bayi berat badan lahir amat sangat rendah yaitu bayi yang

      lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram

      Bayi berat badan lahir sangat rendah adalah bayi yang lahir

      dengan berat badan kurang dari 1500 gram

      Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang baru lahir

      dengan berat badan 1501-2500 gram

      Ikterus fisiologis

      Terjadi setelah 24 jam pertama

      Terjadi pada hari kedua setelah lahir

      Nilai dari bilirubin total 135 mgdL (pada hari ke empat)

      Bilirubin direk tidak lebih dari 2 mgdL

      Adapun Kriteria Sepsis atau infeksi Berdasarkan kriteria mayor

      dan minor

      Faktor risiko mayor

      o Ketuban pecah gt24 jam

      o Ibu demam

      13

      o Korioamnionitis

      o Denyut jantung janin menetap gt160kalimenit

      o Ketuban berbau

      Faktor risiko minor

      o Ketuban pecahgt12 jam

      o Ibu demam

      o Nilai APGAR

      o BBLSR

      o Usia gestasi lt37minggu

      o Kehamilan ganda

      o Keputihan yangtidak diobati

      o ISK tidakdiobati

      14

      SEPTIC MARKER

      bull Hitung leukosit (N 5000-30000microL)

      bull Hitung trombosit (Ngt150000microL)

      bull IT rasio yaitu rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total

      (normal lt02)

      bull CRP (N 10 mgdl atau 10 mgl)

      SEPTIC WORKUP (septic marker + pemeriksaan kultur darah)

      Pada pasien ini hanya didapatkan 2 faktor resiko minor yaitu nilai

      APGAR yang kurang baik 45 dan kehamilan ganda Gejala klinis pada

      pasien ini yaitu demam pada hari pertama 381o C tidak ditemukan tanda-

      tanda gangguan pernapasan gastointestinal gangguan neurologis

      gangguan sirkulasi dan gangguan metabolik kemudian didukung dengan

      hasil laboratorium yaitu

      o Hb 153 grdl (12-16 grdl)

      o Leukosit 18600 uL (4500-10700)

      o LED -

      o IT Ratio 063 = 0

      o Trombosit 227000uL (150000-450000)

      o Diffcount 05063275

      o CRP (-)

      Kesan Berdasarkan Septic marker pada pasien ini tidak ditemukan

      kelainan Berdasarkan data-data yang terdapat pada pasien ini ditemukan 2

      kriteria pada faktor resiko minor dan dilakukan septic marker (-) sehingga

      jelaslah bahwa pada kasus ini bukan merupakan ikterus yang disebabkan

      oleh sepsis Untuk itu berdasarkan alogaritma sepsis neonatorum

      dianjurkan untuk pemeriksaan ulang septic marker 12-24 jam

      15

      2 Apakah penatalaksanaan terapi pada kasus ini sudah tepat

      Penatalaksanaan pada kasus ini menurut kami kurang tepat penggunaan

      antibiotik Ceftazidim yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga

      kami rasa tidak tepat dimana yang seharusnya pilihan pertama adalah

      ampicilin yang dikombinasi dengan golongan aminoglikosida Ceftazidime

      aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin

      lainnya Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme

      dalam rangespektrum yang luas termasuk strain yang resisten terhadap

      gentamicin dan aminoglikosid lainnya Maka dari itu sebaiknya digunakan

      16

      terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

      komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

      Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

      mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

      jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

      Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

      bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

      bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

      sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

      kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

      Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

      kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

      digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

      sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

      termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

      ceftazidime tidak efektif

      Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

      pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

      nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

      ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

      ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

      yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

      Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

      tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

      syok

      Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

      sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

      berikutnya sampai residu tidak ada lagi

      17

      3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

      Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

      dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

      sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

      tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

      Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

      dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

      kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

      yang dipengaruhi oleh

      Fungsi hepar belum sempurna

      Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

      eritrosit yang menyebabkan ikterik

      Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

      meningkat

      Defek konjugasi bilirubin

      Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

      sedikit

      18

      4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

      Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

      bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

      24122011

      - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

      - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

      - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

      Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

      - Bilirubin adalah gt72 jam

      - Berat badan lahir 2300 gr

      - Hasil bilirubin total 13 mgdl

      Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

      SINAR (fototerapi)

      19

      Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

      golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

      pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

      laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

      langsung dilakukan fototerapi

      20

      II TINJAUAN PUSTAKA

      A Bayi Berat Lahir Rendah

      1 Definisi

      Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

      2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

      yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

      2 Epidemiologi

      Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

      kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

      negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

      menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

      angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

      lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

      peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

      serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

      depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

      dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

      multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

      nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

      Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

      program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

      21

      3 Etiologi

      Persalinan kurang bulanprematur

      Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

      bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

      gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

      atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

      cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

      yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

      muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

      prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

      mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

      karena masa gestasi yang kurang (prematur)

      Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

      Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

      hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

      retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

      grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

      terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

      umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

      bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

      kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

      pertumbuhan itu dalam kandungan

      Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

      ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

      penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

      merupakan penyebab terjadinya BBLR

      22

      (1) Faktor ibu

      Penyakit

      Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

      Komplikasi pada kehamilan

      Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

      antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

      preterm

      Usia Ibu dan paritas

      Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

      dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

      Faktor kebiasaan ibu

      Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

      pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

      (2) Faktor Janin

      Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

      kromosom

      (3) Faktor Lingkungan

      Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

      radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

      4 Komplikasi

      Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

      lain

      Hipotermia

      Hipoglikemia

      Gangguan cairan dan elektrolit

      Hiperbilirubinemia

      Sindroma gawat nafas

      Paten duktus arteriosus

      Infeksi

      Perdarahan intraventrikuler

      Apnea of Prematurity

      23

      Anemia

      Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

      berat lahir rendah (BBLR) antara lain

      Gangguan perkembangan

      Gangguan pertumbuhan

      Gangguan penglihatan (Retinopati)

      Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

      Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

      Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

      5 Diagnosis

      Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

      anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

      Anamnesis

      Umur ibu

      Riwayat persalinan sebelumnya

      Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

      Kenaikan berat badan ibu selama hamil

      Aktivitas ibu yang berlebihan

      Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

      Penyakit yang diderita selama hamil

      Obat-obatan yang diminum selama hamil

      Pemeriksaan fisik

      Berat badan lahir lt2500 g

      Untuk BBLR kurang bulan

      Tanda prematuritas

      Tulang rawan telinga belum terbentuk

      Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

      Refleks masih lemah

      Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

      menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

      24

      penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

      terbentuk)

      Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

      Tanda janin Tumbuh Lambat

      Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

      Kulit keriput

      Kuku lebih panjang

      6 Manajemen Umum

      Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

      1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

      2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

      3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

      denyut jantung warna kulit dan aktifitas

      4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

      nafas

      5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

      6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

      rehidrasi IV

      7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

      7 Pemantauan

      a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

      Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

      Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

      10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

      kecuali apabila terjadi kmplikasi

      Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

      selama tiga bulan seharusnya

      b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

      c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

      ghari)

      25

      Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

      kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

      d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

      jumlah 180 mLkghari

      e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

      ASI sampai 200 mLkghari

      f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

      disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

      sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

      Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

      g) Tanda kecukupan pemberian ASI

      h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

      i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

      j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

      setiap hari

      k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

      ASI akan menetes dari payudara yang lain

      8 Pemulangan penderita

      1 Suhu bayi stabil

      2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

      3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

      26

      B Ikterus Neonatorum

      1 Pendahuluan

      Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

      sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

      kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

      60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

      Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

      RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

      (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

      phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

      tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

      Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

      Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

      sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

      gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

      setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

      ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

      bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

      hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

      minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

      menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

      tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

      akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

      kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

      tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

      University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

      2 Definisi

      Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

      darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

      27

      kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

      bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

      apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

      Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

      setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

      serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

      sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

      Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

      (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

      neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

      3 Metabolisme Bilirubin

      Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

      oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

      hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

      eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

      proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

      Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

      bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

      lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

      mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

      Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

      dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

      bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

      hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

      (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

      retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

      timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

      menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

      air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

      28

      bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

      dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

      keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

      kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

      hepatik

      Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

      pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

      proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

      tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

      (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

      Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

      puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

      ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

      pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

      bulan

      Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

      konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

      Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

      kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

      mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

      Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

      dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

      tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

      dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

      dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

      efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

      Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

      bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

      29

      sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

      micromolL)

      4 Etiologi

      Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

      A Penyebab yang sering

      1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

      3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

      Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

      IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

      Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

      hipoglikemia 11 Lain-lain

      B Penyebab yang jarang

      1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

      piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

      (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

      30

      5 Diagnosis

      Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

      beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

      Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

      Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

      Usia kehamilan lt 38 minggu

      Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

      Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

      Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

      ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

      Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

      kterus sebelum bayi dipulangkan

      Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

      Polisitemia

      Anamnesis

      Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

      DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

      Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

      Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

      sebelumnya

      Riwayat inkompatibilitas darah

      Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

      hepar dan limpa

      Pemeriksaan Fisik

      Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

      beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

      yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

      tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

      31

      yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

      penderita sedang mendapatkan terapi sinar

      Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

      kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

      penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

      timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

      ikterus tersebut

      Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

      Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

      Hari 1

      Hari 2

      Hari 3 dst

      Setiap ikterus yang terlihat

      Lengan dan tungkai

      Tangan dan kaki

      Ikterus berat

      (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

      Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

      WHO 2003 F-77-F-89)

      Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

      Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

      Mulai kapan ikterus

      Daerah mana yang ikterus

      Bayinya kurang bulan

      Warna tinja

      Ikterus segera setelah lahir

      Ikterus pada 2 hari pertama

      Ikterus pada usia gt 14 hari

      Ikterus lutut siku lebih

      Bayi kurang bulan

      Tinja pucat

      Ikterus patologis

      Ikterus usia 3-13 hari

      Tanda patologis (-)

      Ikterus fisiologis

      (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

      Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

      Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

      RI 2001)

      32

      Gejala dan tanda klinis

      Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

      Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

      a) Dehidrasi

      o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

      muntah-muntah)

      b) Pucat

      o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

      Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

      G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

      c) Trauma lahir

      o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

      tertutup lainnya

      d) Pletorik (penumpukan darah)

      o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

      memotong tali pusat bayi KMK

      e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

      f) Petekiae (bintik merah di kulit)

      o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

      eritroblastosis

      g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

      o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

      penyakit hati

      h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

      i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

      j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

      k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

      l) Feses dempul disertai urin warna coklat

      o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

      ke bagian hepatologi

      33

      6 Kern ikterus

      Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

      Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

      kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

      hipotoni

      Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

      meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

      menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

      gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

      displasia dentalis)

      7 Komplikasi

      Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

      indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

      jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

      gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

      meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

      biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

      gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

      8 Pemeriksaan Laboratorium

      Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

      pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

      sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

      hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

      lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

      dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

      lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

      kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

      34

      alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

      dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

      Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

      penyebab ikterus antara lain

      bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

      bull Darah lengkap dan hapusan darah

      bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

      bull Bilirubin direk

      Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

      tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

      juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

      tukar

      9 Penatalaksanaan

      Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

      mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

      menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

      penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

      dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

      cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

      terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

      (luminal)

      Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

      meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

      efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

      minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

      masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

      dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

      menurunkan siklus enterohepatika

      35

      Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

      (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

      kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

      juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

      bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

      Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

      meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

      Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

      Usia

      Terapi sinar Transfusi tukar

      Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

      mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

      Hari

      1

      Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

      Hari

      2

      15 260 13 220 25 425 15 260

      Hari

      3

      18 310 16 270 30 510 20 340

      Hari

      4 dst

      20 340 17 290 30 510 20 340

      (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

      Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

      infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

      10 Terapi Sinar

      Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

      1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

      Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

      isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

      15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

      merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

      plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

      36

      Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

      pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

      meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

      Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

      penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

      dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

      pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

      terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

      Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

      lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

      berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

      nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

      dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

      yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

      atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

      kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

      sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

      mungkin ke arah bayi

      Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

      seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

      sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

      cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

      ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

      pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

      mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

      jam

      Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

      ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

      37

      diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

      gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

      bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

      sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

      11 Transfusi Tukar

      Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

      dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

      dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

      antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

      bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

      perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

      indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

      kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

      (Tabel 4)

      38

      Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

      Komplikasi

      Berat Bayi

      (gram)

      Tidak Komplikasi

      (mgdL)

      Rasio

      BiliAlb

      Ada Komplikasi

      (mgdL)

      Rasio

      BiliAlb

      lt 1250 13 52 10 4

      1250 ndash 1499 15 6 13 52

      1500 ndash 1999 17 68 15 6

      2000 ndash 2499 18 72 17 68

      ge 2500 20 8 18 72

      Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

      (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

      Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

      infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

      Yang dimaksud ada komplikasi apabila

      1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

      2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

      3 pH lt 715 selama 1 jam

      4 Suhu rektal le 35 O C

      5 Serum Albumin lt 25 gdL

      6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

      7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

      8 Anemia hemolitik

      9 Berat bayi le1000 g 1215

      Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

      yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

      hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

      darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

      Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

      sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

      39

      keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

      kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

      dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

      darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

      Macam Transfusi Tukar

      1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

      dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

      mengganti Hb bayi

      2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

      mengganti 65 Hb bayi

      3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

      kasus polisitemia atau darah pada anemia

      Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

      Kebutuhan Rumus

      lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

      lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

      Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

      Hct sekarang

      Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

      (Hb donor ndash Hb sekarang)

      BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

      (PCV donor)

      Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

      Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

      Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

      harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

      yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

      40

      bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

      diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

      seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

      Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

      dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

      tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

      bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

      bayi baru lahir risiko tinggi

      41

      DAFTAR PUSTAKA

      Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

      Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

      Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

      • 3 Metabolisme Bilirubin
      • Anamnesis
      • Pemeriksaan Fisik

        3

        Riwayat Persalinan

        Penderita lahir pada tanggal 21 Desember 2011 pada pukul 1927 WIB Dari

        seorang ibu G2P1A0 hamil aterm dengan eklamsi janin ganda hidup presentasi

        kepala Anak lahir post SC ai eklampsia dengan asfiksia sedang Pada saat lahir

        pasien tidak langsung menangis kulit kemerahan sianosis (-) retraksi (-) anus

        (+) BB 2300 gr PB 48 cm AS 45 lalu dilakukan resusitasi dan AS menjadi

        9

        Riwayat Penyakit Keluarga

        Riwayat lahir dengan berat badan lahir rendah dan kuning pada anak pertama

        disangkal ibu Riwayat darah tinggi dan kencing manis dalam keluarga tidak ada

        Riwayat keluarga

        Riwayat Makanan

        Pasien diberikan susu formula 3cc

        Riwayat Imunisasi

        Pasien belum mendapatkan imunisasi

        PEMERIKSAAN FISIK

        Status Present

        Keadaan Umum Tampak sakit sedang

        Kesadaran Compos mentis

        Nadi 128 xmnt

        TnD NyM

        ByS

        4

        Frekuensi nafas 44 xmnt

        Suhu 3710C

        Berat badan 23 kg

        STATUS GENERALIS

        Kelainan mukosa kulitsubkutan yang menyeluruh

        - Bercak-bercak hiperpigmentasi (-)

        - Pucat (-)

        - Sianosis (-)

        - Ikterus (+) Kramer II

        - Perdarahan (-)

        - Edema umum (-)

        - Turgor baik

        - Lemak di bawah kulit cukup

        - Pemb Kelenjar generalisata (-)

        Kepala

        - Bentuk normal simetris

        - Rambut hitam menyeluruh

        - Kulit ikterus (+)

        - Mata konjungtiva ananemis sklera kuning

        kornea jernih pupil isokor

        refleks cahaya(+)

        - Telinga bentuk normal simetris liang lapang serumen (-)

        - Hidung bentuk normal sekret (-) septum tidak deviasi

        - Mulut bibir tidak sianosis lidah tidak kotor (-)

        Leher

        - Bentuk simetris

        - Trakhea di tengah

        - KGB Pembesaran (-)

        5

        - Kulit Tampak kuning

        Thorak

        - Bentuk normal simetris

        - Retraksi (-)

        - Columna vertebralis gibbus (-)

        - Kulit Tamapak Kuning

        Jantung

        - Inspeksi iktus cordis tidak terlihat

        - Palpasi iktus cordis teraba sela iga IV garis

        midclavicula kiri

        - Auskultasi Bunyi jantung I-II murnimurmur (-)

        Paru

        ANTERIOR POSTERIOR

        KIRI KANAN KIRI KANAN

        INSPEKSI Pergerakan

        pernafasan

        simetris

        Pergerakan

        pernafasan

        simetris

        Pergerakan

        pernafasan

        simetris

        Pergerakan

        pernafasan

        simetris

        PALPASI Fremitus

        taktil = kanan

        Fremitus

        taktil = kiri

        Fremitus

        taktil = kanan

        Fremitus

        taktil = kiri

        AUSKULTASI Suara nafas

        vesikuler

        Ronkhi (-)

        Wheezing (-)

        Suara nafas

        vesikuler

        Ronkhi (-)

        Wheezing (-)

        Suara nafas

        vesikuler

        Ronkhi (-)

        Wheezing (-)

        Suara nafas

        vesikuler

        Ronkhi (-)

        Wheezing (-)

        Abdomen

        - Inspeksi Perut datar simetris dan umbilikus berwarna kehitaman

        - Palpasi turgor kulit cukup hepar dan lien tidak teraba

        - Auskultasi bising usus (+) normal

        Genitalia eksterna

        6

        - Kelamin Perempuan tidak ada kelainan

        Ekstremitas

        - Superior Oedem (--) sianosis (--) akral dingin (--) ikterus (++)

        - Inferior Oedem (--) sianosis (--) akral dingin (--) ikterus (++)

        - Neurologis Refleks fisiologis (+) normal

        Refleks patologis (-)

        Rangsang meningeal (-)

        PEMERIKSAAN PENUNJANG

        Darah (211211)

        - Hb 153 grdl (12-16 grdl)

        - Leukosit 18600 uL (4500-10700)

        - LED -

        - Trombosit 227000uL (150000-450000)

        - Diffcount B=0 E=5 Bt=0 S=63 L=27 M=5

        - IT ratio 063 = 0

        - Kesan Leukositosis

        Laboratorium (241211)

        - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

        - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

        - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

        - CRP -

        - Kesan Hiperbilirubin

        7

        RESUME

        Anamnesis

        - Seorang bayi perempuan umur 4 hari post partus SC atas indikasi

        Eklamsi dan gemeli anak I dengan berat badan 2300 gr

        - Lahir dengan AS 45 setelah diresusitasi 5 menit ketiga menjadi 9

        - Tampak kuning pada wajah leher dada dan perut pada hari kedua setelah

        lahir

        - BAB normal tidak seperti dempul

        - Riwayat ibu sakit kuning kencing manis dan merokok pada saat hamil

        tidak ada

        - Golongan darah ibu O dan golongan darah ayah Brhesus tidak diketahui

        Pemeriksaan Fisik

        - Keadaan umum Tampak sakit sedang

        - Nadi 128 xmenit

        - Respirasi 44 xmenit

        - Suhu 371 ordmC

        - BB 2300 gr

        - Kulit ikterus(+) Kramer II

        - Mata Konjungtiva ananemis sklera ikterik

        - Mulut Tak Ada Kelainan

        - Thorak Tak Ada Kelainan

        - Abdomen Datar Simetris hepatosplenmegali (-)

        Laboratorium

        Darah (211211)

        - Hb 153 grdl (12-16 grdl)

        - Leukosit 18600 uL (4500-10700)

        - Trombosit 227000uL (150000-450000)

        - Diffcount B=0 E=5 Bt=0 S=63 L=27 M=5

        - IT ratio 063 = 0

        8

        Lab (241211)

        - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

        - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

        - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

        - CRP (-)

        - Kesan Hiperbilirubin

        DIAGNOSIS KERJA

        Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

        Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum fisiologis

        DIAGNOSIS BANDING

        Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

        Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum ec hemolisis

        PENATALAKSANAAN

        - Umum

        o Puasa bila residu (+)

        o Pertahankan suhu 365o-375o C dalam inkubator

        - Medikamentosa

        Ceftazidim 115 mg12 jam

        Aminofuschin 10gttmenit micro

        R Foto terapi

        PEMERIKSAAN ANJURAN

        - Bilirubin direkindirek setiap hari

        - Golongan darah bayi dan rhesus

        PROGNOSA

        Quo ad vitam dubia ad bonam

        Quo ad functionam dubia ad bonam

        9

        FOLLOW UP

        TANGGAL 21-12-11 22-12-11 23-12-11 24-12-11

        Keluhan

        - Demam

        -Residu

        - BAB

        - Ikterik

        - Menangis

        (+)

        (-)

        (+)

        (-)

        (+)

        (-)

        (+)

        (+)

        (-)

        (+)

        (-)

        (+)

        (+)

        (+)

        (+)

        (-)

        (+)

        (+)

        (+)

        (+)

        Keadaan Umum Tampak sakit

        sedang

        Tampak sakit

        sedang

        Tampak sakit

        sedang

        Tampak sakit

        sedang

        Kesadaran Compos

        Mentis

        Compos

        Mentis

        Compos

        Mentis

        Compos

        Mentis

        Vital Sign

        - Nadi

        - Pernafasan

        - Suhu

        147xmenit

        regulerkuat

        43x menit

        3810C

        145xmenit

        regulerkuat

        46x menit

        3750C

        140xmenit

        regulerkuat

        38x menit

        3690C

        128xmenit

        regulerkuat

        44x menit

        3710C

        Pemeriksaan

        Fisik

        - Mata

        - Hidung

        - Telinga

        Sklera

        anikterik

        ananemis

        Tidak ada

        deviasi

        Tidak ada

        serumen

        tidak

        hiperemis

        Sklera

        anikterikana

        nemis

        Tidak ada

        deviasi

        Tidak ada

        serumen

        tidak

        hiperemis

        Sklera

        ikterik

        ananemis

        Tidak ada

        deviasi

        Tidak ada

        serumen

        tidak

        hiperemis

        Sklera

        ikterik

        ananemis

        Tidak ada

        deviasi

        Tidak ada

        serumen

        tidak

        hiperemis

        10

        Pemeriksaan

        Penunjang

        Lab

        Hb = 153

        Leukosit=

        18600

        Trombosit=

        227000

        DC=0506

        3275

        CRP= (-)

        Lab Lab Lab

        Bill total

        135 mgdl

        Bill direk

        04 mgdl

        Bill

        indirek

        131 mgdl

        Terapi Pasang

        infus

        Minum 3 cc

        Ceftazidim

        115mg12

        jam

        Puasa

        Ceftazidim

        115 mgdl

        Aminofusc

        hin 25cchr

        Rawat tali

        pusat

        Loading

        Nacl 25cc

        Puasa

        Ceftazidim

        115 mg12

        jam

        Aminofusc

        hin 22cchr

        Amikasin

        18 mg12

        jam

        Puasa

        Ceftazidim

        115 mg12

        jam

        Aminofusc

        hin 22cchr

        Amikasin

        18 mg12

        jam

        11

        ANALISA KASUS

        1 Apakah diagnosa kerja pada kasus ini sudah tepat

        Diagnosa pada kasus ini sudah tepat hal ini berdasarkan dari

        Usia kehamilan HpHt 17 Maret 2011 dengan bayi lahir pada

        tanggal 21 Desember 2011 dengan usia kehamilan 39-40 minggu

        yang berarti lahir dengan usia cukup bulan K ecil masa kehamilan

        (berdasarkan kurva Lubchenko)

        KURVA LUBCHENCO

        12

        BBLR

        Ibu hamil dengan hipertensi (eklamsi)

        Ibu dengan kehamilan ganda

        Berat Badan Lahir 2300 gr

        Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya BBLR

        1 Ibu yang hamil pada umur lt 20 th jarak kehamilan kurang dari

        1 tahun

        2 Ibu yang menggunakan obat terlarang

        3 Ibu dengan kehamilan anemia berat darah tinggi infeksi

        selama kehamilan dan kehamilan ganda

        4 Bayi dengan infeksi selama kehamilan

        Klasifikasi berat badan bayi baru lahir

        Bayi berat badan lahir amat sangat rendah yaitu bayi yang

        lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram

        Bayi berat badan lahir sangat rendah adalah bayi yang lahir

        dengan berat badan kurang dari 1500 gram

        Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang baru lahir

        dengan berat badan 1501-2500 gram

        Ikterus fisiologis

        Terjadi setelah 24 jam pertama

        Terjadi pada hari kedua setelah lahir

        Nilai dari bilirubin total 135 mgdL (pada hari ke empat)

        Bilirubin direk tidak lebih dari 2 mgdL

        Adapun Kriteria Sepsis atau infeksi Berdasarkan kriteria mayor

        dan minor

        Faktor risiko mayor

        o Ketuban pecah gt24 jam

        o Ibu demam

        13

        o Korioamnionitis

        o Denyut jantung janin menetap gt160kalimenit

        o Ketuban berbau

        Faktor risiko minor

        o Ketuban pecahgt12 jam

        o Ibu demam

        o Nilai APGAR

        o BBLSR

        o Usia gestasi lt37minggu

        o Kehamilan ganda

        o Keputihan yangtidak diobati

        o ISK tidakdiobati

        14

        SEPTIC MARKER

        bull Hitung leukosit (N 5000-30000microL)

        bull Hitung trombosit (Ngt150000microL)

        bull IT rasio yaitu rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total

        (normal lt02)

        bull CRP (N 10 mgdl atau 10 mgl)

        SEPTIC WORKUP (septic marker + pemeriksaan kultur darah)

        Pada pasien ini hanya didapatkan 2 faktor resiko minor yaitu nilai

        APGAR yang kurang baik 45 dan kehamilan ganda Gejala klinis pada

        pasien ini yaitu demam pada hari pertama 381o C tidak ditemukan tanda-

        tanda gangguan pernapasan gastointestinal gangguan neurologis

        gangguan sirkulasi dan gangguan metabolik kemudian didukung dengan

        hasil laboratorium yaitu

        o Hb 153 grdl (12-16 grdl)

        o Leukosit 18600 uL (4500-10700)

        o LED -

        o IT Ratio 063 = 0

        o Trombosit 227000uL (150000-450000)

        o Diffcount 05063275

        o CRP (-)

        Kesan Berdasarkan Septic marker pada pasien ini tidak ditemukan

        kelainan Berdasarkan data-data yang terdapat pada pasien ini ditemukan 2

        kriteria pada faktor resiko minor dan dilakukan septic marker (-) sehingga

        jelaslah bahwa pada kasus ini bukan merupakan ikterus yang disebabkan

        oleh sepsis Untuk itu berdasarkan alogaritma sepsis neonatorum

        dianjurkan untuk pemeriksaan ulang septic marker 12-24 jam

        15

        2 Apakah penatalaksanaan terapi pada kasus ini sudah tepat

        Penatalaksanaan pada kasus ini menurut kami kurang tepat penggunaan

        antibiotik Ceftazidim yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga

        kami rasa tidak tepat dimana yang seharusnya pilihan pertama adalah

        ampicilin yang dikombinasi dengan golongan aminoglikosida Ceftazidime

        aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin

        lainnya Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme

        dalam rangespektrum yang luas termasuk strain yang resisten terhadap

        gentamicin dan aminoglikosid lainnya Maka dari itu sebaiknya digunakan

        16

        terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

        komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

        Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

        mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

        jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

        Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

        bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

        bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

        sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

        kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

        Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

        kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

        digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

        sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

        termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

        ceftazidime tidak efektif

        Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

        pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

        nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

        ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

        ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

        yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

        Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

        tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

        syok

        Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

        sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

        berikutnya sampai residu tidak ada lagi

        17

        3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

        Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

        dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

        sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

        tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

        Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

        dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

        kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

        yang dipengaruhi oleh

        Fungsi hepar belum sempurna

        Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

        eritrosit yang menyebabkan ikterik

        Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

        meningkat

        Defek konjugasi bilirubin

        Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

        sedikit

        18

        4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

        Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

        bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

        24122011

        - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

        - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

        - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

        Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

        - Bilirubin adalah gt72 jam

        - Berat badan lahir 2300 gr

        - Hasil bilirubin total 13 mgdl

        Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

        SINAR (fototerapi)

        19

        Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

        golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

        pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

        laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

        langsung dilakukan fototerapi

        20

        II TINJAUAN PUSTAKA

        A Bayi Berat Lahir Rendah

        1 Definisi

        Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

        2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

        yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

        2 Epidemiologi

        Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

        kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

        negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

        menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

        angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

        lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

        peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

        serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

        depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

        dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

        multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

        nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

        Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

        program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

        21

        3 Etiologi

        Persalinan kurang bulanprematur

        Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

        bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

        gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

        atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

        cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

        yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

        muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

        prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

        mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

        karena masa gestasi yang kurang (prematur)

        Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

        Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

        hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

        retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

        grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

        terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

        umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

        bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

        kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

        pertumbuhan itu dalam kandungan

        Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

        ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

        penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

        merupakan penyebab terjadinya BBLR

        22

        (1) Faktor ibu

        Penyakit

        Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

        Komplikasi pada kehamilan

        Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

        antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

        preterm

        Usia Ibu dan paritas

        Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

        dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

        Faktor kebiasaan ibu

        Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

        pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

        (2) Faktor Janin

        Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

        kromosom

        (3) Faktor Lingkungan

        Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

        radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

        4 Komplikasi

        Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

        lain

        Hipotermia

        Hipoglikemia

        Gangguan cairan dan elektrolit

        Hiperbilirubinemia

        Sindroma gawat nafas

        Paten duktus arteriosus

        Infeksi

        Perdarahan intraventrikuler

        Apnea of Prematurity

        23

        Anemia

        Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

        berat lahir rendah (BBLR) antara lain

        Gangguan perkembangan

        Gangguan pertumbuhan

        Gangguan penglihatan (Retinopati)

        Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

        Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

        Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

        5 Diagnosis

        Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

        anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

        Anamnesis

        Umur ibu

        Riwayat persalinan sebelumnya

        Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

        Kenaikan berat badan ibu selama hamil

        Aktivitas ibu yang berlebihan

        Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

        Penyakit yang diderita selama hamil

        Obat-obatan yang diminum selama hamil

        Pemeriksaan fisik

        Berat badan lahir lt2500 g

        Untuk BBLR kurang bulan

        Tanda prematuritas

        Tulang rawan telinga belum terbentuk

        Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

        Refleks masih lemah

        Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

        menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

        24

        penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

        terbentuk)

        Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

        Tanda janin Tumbuh Lambat

        Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

        Kulit keriput

        Kuku lebih panjang

        6 Manajemen Umum

        Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

        1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

        2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

        3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

        denyut jantung warna kulit dan aktifitas

        4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

        nafas

        5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

        6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

        rehidrasi IV

        7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

        7 Pemantauan

        a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

        Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

        Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

        10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

        kecuali apabila terjadi kmplikasi

        Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

        selama tiga bulan seharusnya

        b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

        c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

        ghari)

        25

        Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

        kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

        d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

        jumlah 180 mLkghari

        e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

        ASI sampai 200 mLkghari

        f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

        disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

        sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

        Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

        g) Tanda kecukupan pemberian ASI

        h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

        i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

        j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

        setiap hari

        k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

        ASI akan menetes dari payudara yang lain

        8 Pemulangan penderita

        1 Suhu bayi stabil

        2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

        3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

        26

        B Ikterus Neonatorum

        1 Pendahuluan

        Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

        sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

        kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

        60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

        Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

        RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

        (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

        phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

        tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

        Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

        Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

        sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

        gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

        setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

        ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

        bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

        hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

        minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

        menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

        tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

        akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

        kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

        tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

        University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

        2 Definisi

        Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

        darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

        27

        kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

        bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

        apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

        Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

        setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

        serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

        sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

        Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

        (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

        neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

        3 Metabolisme Bilirubin

        Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

        oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

        hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

        eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

        proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

        Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

        bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

        lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

        mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

        Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

        dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

        bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

        hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

        (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

        retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

        timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

        menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

        air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

        28

        bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

        dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

        keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

        kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

        hepatik

        Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

        pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

        proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

        tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

        (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

        Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

        puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

        ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

        pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

        bulan

        Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

        konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

        Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

        kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

        mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

        Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

        dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

        tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

        dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

        dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

        efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

        Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

        bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

        29

        sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

        micromolL)

        4 Etiologi

        Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

        A Penyebab yang sering

        1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

        3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

        Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

        IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

        Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

        hipoglikemia 11 Lain-lain

        B Penyebab yang jarang

        1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

        piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

        (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

        30

        5 Diagnosis

        Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

        beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

        Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

        Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

        Usia kehamilan lt 38 minggu

        Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

        Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

        Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

        ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

        Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

        kterus sebelum bayi dipulangkan

        Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

        Polisitemia

        Anamnesis

        Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

        DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

        Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

        Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

        sebelumnya

        Riwayat inkompatibilitas darah

        Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

        hepar dan limpa

        Pemeriksaan Fisik

        Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

        beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

        yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

        tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

        31

        yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

        penderita sedang mendapatkan terapi sinar

        Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

        kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

        penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

        timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

        ikterus tersebut

        Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

        Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

        Hari 1

        Hari 2

        Hari 3 dst

        Setiap ikterus yang terlihat

        Lengan dan tungkai

        Tangan dan kaki

        Ikterus berat

        (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

        Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

        WHO 2003 F-77-F-89)

        Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

        Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

        Mulai kapan ikterus

        Daerah mana yang ikterus

        Bayinya kurang bulan

        Warna tinja

        Ikterus segera setelah lahir

        Ikterus pada 2 hari pertama

        Ikterus pada usia gt 14 hari

        Ikterus lutut siku lebih

        Bayi kurang bulan

        Tinja pucat

        Ikterus patologis

        Ikterus usia 3-13 hari

        Tanda patologis (-)

        Ikterus fisiologis

        (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

        Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

        Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

        RI 2001)

        32

        Gejala dan tanda klinis

        Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

        Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

        a) Dehidrasi

        o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

        muntah-muntah)

        b) Pucat

        o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

        Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

        G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

        c) Trauma lahir

        o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

        tertutup lainnya

        d) Pletorik (penumpukan darah)

        o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

        memotong tali pusat bayi KMK

        e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

        f) Petekiae (bintik merah di kulit)

        o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

        eritroblastosis

        g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

        o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

        penyakit hati

        h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

        i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

        j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

        k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

        l) Feses dempul disertai urin warna coklat

        o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

        ke bagian hepatologi

        33

        6 Kern ikterus

        Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

        Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

        kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

        hipotoni

        Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

        meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

        menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

        gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

        displasia dentalis)

        7 Komplikasi

        Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

        indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

        jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

        gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

        meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

        biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

        gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

        8 Pemeriksaan Laboratorium

        Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

        pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

        sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

        hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

        lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

        dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

        lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

        kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

        34

        alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

        dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

        Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

        penyebab ikterus antara lain

        bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

        bull Darah lengkap dan hapusan darah

        bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

        bull Bilirubin direk

        Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

        tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

        juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

        tukar

        9 Penatalaksanaan

        Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

        mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

        menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

        penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

        dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

        cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

        terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

        (luminal)

        Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

        meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

        efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

        minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

        masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

        dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

        menurunkan siklus enterohepatika

        35

        Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

        (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

        kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

        juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

        bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

        Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

        meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

        Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

        Usia

        Terapi sinar Transfusi tukar

        Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

        mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

        Hari

        1

        Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

        Hari

        2

        15 260 13 220 25 425 15 260

        Hari

        3

        18 310 16 270 30 510 20 340

        Hari

        4 dst

        20 340 17 290 30 510 20 340

        (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

        Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

        infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

        10 Terapi Sinar

        Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

        1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

        Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

        isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

        15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

        merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

        plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

        36

        Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

        pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

        meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

        Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

        penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

        dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

        pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

        terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

        Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

        lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

        berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

        nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

        dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

        yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

        atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

        kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

        sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

        mungkin ke arah bayi

        Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

        seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

        sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

        cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

        ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

        pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

        mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

        jam

        Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

        ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

        37

        diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

        gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

        bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

        sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

        11 Transfusi Tukar

        Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

        dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

        dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

        antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

        bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

        perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

        indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

        kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

        (Tabel 4)

        38

        Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

        Komplikasi

        Berat Bayi

        (gram)

        Tidak Komplikasi

        (mgdL)

        Rasio

        BiliAlb

        Ada Komplikasi

        (mgdL)

        Rasio

        BiliAlb

        lt 1250 13 52 10 4

        1250 ndash 1499 15 6 13 52

        1500 ndash 1999 17 68 15 6

        2000 ndash 2499 18 72 17 68

        ge 2500 20 8 18 72

        Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

        (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

        Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

        infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

        Yang dimaksud ada komplikasi apabila

        1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

        2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

        3 pH lt 715 selama 1 jam

        4 Suhu rektal le 35 O C

        5 Serum Albumin lt 25 gdL

        6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

        7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

        8 Anemia hemolitik

        9 Berat bayi le1000 g 1215

        Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

        yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

        hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

        darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

        Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

        sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

        39

        keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

        kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

        dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

        darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

        Macam Transfusi Tukar

        1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

        dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

        mengganti Hb bayi

        2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

        mengganti 65 Hb bayi

        3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

        kasus polisitemia atau darah pada anemia

        Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

        Kebutuhan Rumus

        lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

        lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

        Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

        Hct sekarang

        Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

        (Hb donor ndash Hb sekarang)

        BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

        (PCV donor)

        Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

        Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

        Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

        harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

        yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

        40

        bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

        diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

        seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

        Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

        dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

        tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

        bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

        bayi baru lahir risiko tinggi

        41

        DAFTAR PUSTAKA

        Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

        Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

        Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

        • 3 Metabolisme Bilirubin
        • Anamnesis
        • Pemeriksaan Fisik

          4

          Frekuensi nafas 44 xmnt

          Suhu 3710C

          Berat badan 23 kg

          STATUS GENERALIS

          Kelainan mukosa kulitsubkutan yang menyeluruh

          - Bercak-bercak hiperpigmentasi (-)

          - Pucat (-)

          - Sianosis (-)

          - Ikterus (+) Kramer II

          - Perdarahan (-)

          - Edema umum (-)

          - Turgor baik

          - Lemak di bawah kulit cukup

          - Pemb Kelenjar generalisata (-)

          Kepala

          - Bentuk normal simetris

          - Rambut hitam menyeluruh

          - Kulit ikterus (+)

          - Mata konjungtiva ananemis sklera kuning

          kornea jernih pupil isokor

          refleks cahaya(+)

          - Telinga bentuk normal simetris liang lapang serumen (-)

          - Hidung bentuk normal sekret (-) septum tidak deviasi

          - Mulut bibir tidak sianosis lidah tidak kotor (-)

          Leher

          - Bentuk simetris

          - Trakhea di tengah

          - KGB Pembesaran (-)

          5

          - Kulit Tampak kuning

          Thorak

          - Bentuk normal simetris

          - Retraksi (-)

          - Columna vertebralis gibbus (-)

          - Kulit Tamapak Kuning

          Jantung

          - Inspeksi iktus cordis tidak terlihat

          - Palpasi iktus cordis teraba sela iga IV garis

          midclavicula kiri

          - Auskultasi Bunyi jantung I-II murnimurmur (-)

          Paru

          ANTERIOR POSTERIOR

          KIRI KANAN KIRI KANAN

          INSPEKSI Pergerakan

          pernafasan

          simetris

          Pergerakan

          pernafasan

          simetris

          Pergerakan

          pernafasan

          simetris

          Pergerakan

          pernafasan

          simetris

          PALPASI Fremitus

          taktil = kanan

          Fremitus

          taktil = kiri

          Fremitus

          taktil = kanan

          Fremitus

          taktil = kiri

          AUSKULTASI Suara nafas

          vesikuler

          Ronkhi (-)

          Wheezing (-)

          Suara nafas

          vesikuler

          Ronkhi (-)

          Wheezing (-)

          Suara nafas

          vesikuler

          Ronkhi (-)

          Wheezing (-)

          Suara nafas

          vesikuler

          Ronkhi (-)

          Wheezing (-)

          Abdomen

          - Inspeksi Perut datar simetris dan umbilikus berwarna kehitaman

          - Palpasi turgor kulit cukup hepar dan lien tidak teraba

          - Auskultasi bising usus (+) normal

          Genitalia eksterna

          6

          - Kelamin Perempuan tidak ada kelainan

          Ekstremitas

          - Superior Oedem (--) sianosis (--) akral dingin (--) ikterus (++)

          - Inferior Oedem (--) sianosis (--) akral dingin (--) ikterus (++)

          - Neurologis Refleks fisiologis (+) normal

          Refleks patologis (-)

          Rangsang meningeal (-)

          PEMERIKSAAN PENUNJANG

          Darah (211211)

          - Hb 153 grdl (12-16 grdl)

          - Leukosit 18600 uL (4500-10700)

          - LED -

          - Trombosit 227000uL (150000-450000)

          - Diffcount B=0 E=5 Bt=0 S=63 L=27 M=5

          - IT ratio 063 = 0

          - Kesan Leukositosis

          Laboratorium (241211)

          - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

          - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

          - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

          - CRP -

          - Kesan Hiperbilirubin

          7

          RESUME

          Anamnesis

          - Seorang bayi perempuan umur 4 hari post partus SC atas indikasi

          Eklamsi dan gemeli anak I dengan berat badan 2300 gr

          - Lahir dengan AS 45 setelah diresusitasi 5 menit ketiga menjadi 9

          - Tampak kuning pada wajah leher dada dan perut pada hari kedua setelah

          lahir

          - BAB normal tidak seperti dempul

          - Riwayat ibu sakit kuning kencing manis dan merokok pada saat hamil

          tidak ada

          - Golongan darah ibu O dan golongan darah ayah Brhesus tidak diketahui

          Pemeriksaan Fisik

          - Keadaan umum Tampak sakit sedang

          - Nadi 128 xmenit

          - Respirasi 44 xmenit

          - Suhu 371 ordmC

          - BB 2300 gr

          - Kulit ikterus(+) Kramer II

          - Mata Konjungtiva ananemis sklera ikterik

          - Mulut Tak Ada Kelainan

          - Thorak Tak Ada Kelainan

          - Abdomen Datar Simetris hepatosplenmegali (-)

          Laboratorium

          Darah (211211)

          - Hb 153 grdl (12-16 grdl)

          - Leukosit 18600 uL (4500-10700)

          - Trombosit 227000uL (150000-450000)

          - Diffcount B=0 E=5 Bt=0 S=63 L=27 M=5

          - IT ratio 063 = 0

          8

          Lab (241211)

          - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

          - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

          - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

          - CRP (-)

          - Kesan Hiperbilirubin

          DIAGNOSIS KERJA

          Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

          Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum fisiologis

          DIAGNOSIS BANDING

          Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

          Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum ec hemolisis

          PENATALAKSANAAN

          - Umum

          o Puasa bila residu (+)

          o Pertahankan suhu 365o-375o C dalam inkubator

          - Medikamentosa

          Ceftazidim 115 mg12 jam

          Aminofuschin 10gttmenit micro

          R Foto terapi

          PEMERIKSAAN ANJURAN

          - Bilirubin direkindirek setiap hari

          - Golongan darah bayi dan rhesus

          PROGNOSA

          Quo ad vitam dubia ad bonam

          Quo ad functionam dubia ad bonam

          9

          FOLLOW UP

          TANGGAL 21-12-11 22-12-11 23-12-11 24-12-11

          Keluhan

          - Demam

          -Residu

          - BAB

          - Ikterik

          - Menangis

          (+)

          (-)

          (+)

          (-)

          (+)

          (-)

          (+)

          (+)

          (-)

          (+)

          (-)

          (+)

          (+)

          (+)

          (+)

          (-)

          (+)

          (+)

          (+)

          (+)

          Keadaan Umum Tampak sakit

          sedang

          Tampak sakit

          sedang

          Tampak sakit

          sedang

          Tampak sakit

          sedang

          Kesadaran Compos

          Mentis

          Compos

          Mentis

          Compos

          Mentis

          Compos

          Mentis

          Vital Sign

          - Nadi

          - Pernafasan

          - Suhu

          147xmenit

          regulerkuat

          43x menit

          3810C

          145xmenit

          regulerkuat

          46x menit

          3750C

          140xmenit

          regulerkuat

          38x menit

          3690C

          128xmenit

          regulerkuat

          44x menit

          3710C

          Pemeriksaan

          Fisik

          - Mata

          - Hidung

          - Telinga

          Sklera

          anikterik

          ananemis

          Tidak ada

          deviasi

          Tidak ada

          serumen

          tidak

          hiperemis

          Sklera

          anikterikana

          nemis

          Tidak ada

          deviasi

          Tidak ada

          serumen

          tidak

          hiperemis

          Sklera

          ikterik

          ananemis

          Tidak ada

          deviasi

          Tidak ada

          serumen

          tidak

          hiperemis

          Sklera

          ikterik

          ananemis

          Tidak ada

          deviasi

          Tidak ada

          serumen

          tidak

          hiperemis

          10

          Pemeriksaan

          Penunjang

          Lab

          Hb = 153

          Leukosit=

          18600

          Trombosit=

          227000

          DC=0506

          3275

          CRP= (-)

          Lab Lab Lab

          Bill total

          135 mgdl

          Bill direk

          04 mgdl

          Bill

          indirek

          131 mgdl

          Terapi Pasang

          infus

          Minum 3 cc

          Ceftazidim

          115mg12

          jam

          Puasa

          Ceftazidim

          115 mgdl

          Aminofusc

          hin 25cchr

          Rawat tali

          pusat

          Loading

          Nacl 25cc

          Puasa

          Ceftazidim

          115 mg12

          jam

          Aminofusc

          hin 22cchr

          Amikasin

          18 mg12

          jam

          Puasa

          Ceftazidim

          115 mg12

          jam

          Aminofusc

          hin 22cchr

          Amikasin

          18 mg12

          jam

          11

          ANALISA KASUS

          1 Apakah diagnosa kerja pada kasus ini sudah tepat

          Diagnosa pada kasus ini sudah tepat hal ini berdasarkan dari

          Usia kehamilan HpHt 17 Maret 2011 dengan bayi lahir pada

          tanggal 21 Desember 2011 dengan usia kehamilan 39-40 minggu

          yang berarti lahir dengan usia cukup bulan K ecil masa kehamilan

          (berdasarkan kurva Lubchenko)

          KURVA LUBCHENCO

          12

          BBLR

          Ibu hamil dengan hipertensi (eklamsi)

          Ibu dengan kehamilan ganda

          Berat Badan Lahir 2300 gr

          Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya BBLR

          1 Ibu yang hamil pada umur lt 20 th jarak kehamilan kurang dari

          1 tahun

          2 Ibu yang menggunakan obat terlarang

          3 Ibu dengan kehamilan anemia berat darah tinggi infeksi

          selama kehamilan dan kehamilan ganda

          4 Bayi dengan infeksi selama kehamilan

          Klasifikasi berat badan bayi baru lahir

          Bayi berat badan lahir amat sangat rendah yaitu bayi yang

          lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram

          Bayi berat badan lahir sangat rendah adalah bayi yang lahir

          dengan berat badan kurang dari 1500 gram

          Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang baru lahir

          dengan berat badan 1501-2500 gram

          Ikterus fisiologis

          Terjadi setelah 24 jam pertama

          Terjadi pada hari kedua setelah lahir

          Nilai dari bilirubin total 135 mgdL (pada hari ke empat)

          Bilirubin direk tidak lebih dari 2 mgdL

          Adapun Kriteria Sepsis atau infeksi Berdasarkan kriteria mayor

          dan minor

          Faktor risiko mayor

          o Ketuban pecah gt24 jam

          o Ibu demam

          13

          o Korioamnionitis

          o Denyut jantung janin menetap gt160kalimenit

          o Ketuban berbau

          Faktor risiko minor

          o Ketuban pecahgt12 jam

          o Ibu demam

          o Nilai APGAR

          o BBLSR

          o Usia gestasi lt37minggu

          o Kehamilan ganda

          o Keputihan yangtidak diobati

          o ISK tidakdiobati

          14

          SEPTIC MARKER

          bull Hitung leukosit (N 5000-30000microL)

          bull Hitung trombosit (Ngt150000microL)

          bull IT rasio yaitu rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total

          (normal lt02)

          bull CRP (N 10 mgdl atau 10 mgl)

          SEPTIC WORKUP (septic marker + pemeriksaan kultur darah)

          Pada pasien ini hanya didapatkan 2 faktor resiko minor yaitu nilai

          APGAR yang kurang baik 45 dan kehamilan ganda Gejala klinis pada

          pasien ini yaitu demam pada hari pertama 381o C tidak ditemukan tanda-

          tanda gangguan pernapasan gastointestinal gangguan neurologis

          gangguan sirkulasi dan gangguan metabolik kemudian didukung dengan

          hasil laboratorium yaitu

          o Hb 153 grdl (12-16 grdl)

          o Leukosit 18600 uL (4500-10700)

          o LED -

          o IT Ratio 063 = 0

          o Trombosit 227000uL (150000-450000)

          o Diffcount 05063275

          o CRP (-)

          Kesan Berdasarkan Septic marker pada pasien ini tidak ditemukan

          kelainan Berdasarkan data-data yang terdapat pada pasien ini ditemukan 2

          kriteria pada faktor resiko minor dan dilakukan septic marker (-) sehingga

          jelaslah bahwa pada kasus ini bukan merupakan ikterus yang disebabkan

          oleh sepsis Untuk itu berdasarkan alogaritma sepsis neonatorum

          dianjurkan untuk pemeriksaan ulang septic marker 12-24 jam

          15

          2 Apakah penatalaksanaan terapi pada kasus ini sudah tepat

          Penatalaksanaan pada kasus ini menurut kami kurang tepat penggunaan

          antibiotik Ceftazidim yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga

          kami rasa tidak tepat dimana yang seharusnya pilihan pertama adalah

          ampicilin yang dikombinasi dengan golongan aminoglikosida Ceftazidime

          aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin

          lainnya Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme

          dalam rangespektrum yang luas termasuk strain yang resisten terhadap

          gentamicin dan aminoglikosid lainnya Maka dari itu sebaiknya digunakan

          16

          terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

          komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

          Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

          mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

          jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

          Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

          bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

          bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

          sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

          kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

          Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

          kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

          digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

          sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

          termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

          ceftazidime tidak efektif

          Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

          pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

          nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

          ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

          ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

          yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

          Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

          tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

          syok

          Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

          sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

          berikutnya sampai residu tidak ada lagi

          17

          3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

          Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

          dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

          sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

          tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

          Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

          dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

          kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

          yang dipengaruhi oleh

          Fungsi hepar belum sempurna

          Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

          eritrosit yang menyebabkan ikterik

          Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

          meningkat

          Defek konjugasi bilirubin

          Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

          sedikit

          18

          4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

          Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

          bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

          24122011

          - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

          - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

          - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

          Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

          - Bilirubin adalah gt72 jam

          - Berat badan lahir 2300 gr

          - Hasil bilirubin total 13 mgdl

          Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

          SINAR (fototerapi)

          19

          Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

          golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

          pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

          laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

          langsung dilakukan fototerapi

          20

          II TINJAUAN PUSTAKA

          A Bayi Berat Lahir Rendah

          1 Definisi

          Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

          2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

          yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

          2 Epidemiologi

          Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

          kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

          negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

          menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

          angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

          lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

          peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

          serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

          depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

          dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

          multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

          nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

          Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

          program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

          21

          3 Etiologi

          Persalinan kurang bulanprematur

          Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

          bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

          gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

          atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

          cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

          yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

          muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

          prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

          mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

          karena masa gestasi yang kurang (prematur)

          Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

          Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

          hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

          retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

          grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

          terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

          umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

          bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

          kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

          pertumbuhan itu dalam kandungan

          Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

          ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

          penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

          merupakan penyebab terjadinya BBLR

          22

          (1) Faktor ibu

          Penyakit

          Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

          Komplikasi pada kehamilan

          Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

          antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

          preterm

          Usia Ibu dan paritas

          Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

          dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

          Faktor kebiasaan ibu

          Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

          pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

          (2) Faktor Janin

          Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

          kromosom

          (3) Faktor Lingkungan

          Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

          radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

          4 Komplikasi

          Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

          lain

          Hipotermia

          Hipoglikemia

          Gangguan cairan dan elektrolit

          Hiperbilirubinemia

          Sindroma gawat nafas

          Paten duktus arteriosus

          Infeksi

          Perdarahan intraventrikuler

          Apnea of Prematurity

          23

          Anemia

          Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

          berat lahir rendah (BBLR) antara lain

          Gangguan perkembangan

          Gangguan pertumbuhan

          Gangguan penglihatan (Retinopati)

          Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

          Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

          Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

          5 Diagnosis

          Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

          anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

          Anamnesis

          Umur ibu

          Riwayat persalinan sebelumnya

          Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

          Kenaikan berat badan ibu selama hamil

          Aktivitas ibu yang berlebihan

          Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

          Penyakit yang diderita selama hamil

          Obat-obatan yang diminum selama hamil

          Pemeriksaan fisik

          Berat badan lahir lt2500 g

          Untuk BBLR kurang bulan

          Tanda prematuritas

          Tulang rawan telinga belum terbentuk

          Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

          Refleks masih lemah

          Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

          menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

          24

          penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

          terbentuk)

          Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

          Tanda janin Tumbuh Lambat

          Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

          Kulit keriput

          Kuku lebih panjang

          6 Manajemen Umum

          Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

          1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

          2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

          3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

          denyut jantung warna kulit dan aktifitas

          4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

          nafas

          5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

          6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

          rehidrasi IV

          7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

          7 Pemantauan

          a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

          Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

          Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

          10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

          kecuali apabila terjadi kmplikasi

          Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

          selama tiga bulan seharusnya

          b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

          c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

          ghari)

          25

          Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

          kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

          d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

          jumlah 180 mLkghari

          e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

          ASI sampai 200 mLkghari

          f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

          disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

          sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

          Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

          g) Tanda kecukupan pemberian ASI

          h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

          i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

          j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

          setiap hari

          k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

          ASI akan menetes dari payudara yang lain

          8 Pemulangan penderita

          1 Suhu bayi stabil

          2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

          3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

          26

          B Ikterus Neonatorum

          1 Pendahuluan

          Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

          sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

          kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

          60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

          Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

          RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

          (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

          phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

          tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

          Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

          Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

          sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

          gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

          setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

          ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

          bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

          hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

          minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

          menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

          tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

          akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

          kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

          tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

          University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

          2 Definisi

          Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

          darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

          27

          kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

          bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

          apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

          Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

          setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

          serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

          sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

          Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

          (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

          neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

          3 Metabolisme Bilirubin

          Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

          oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

          hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

          eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

          proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

          Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

          bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

          lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

          mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

          Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

          dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

          bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

          hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

          (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

          retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

          timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

          menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

          air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

          28

          bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

          dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

          keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

          kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

          hepatik

          Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

          pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

          proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

          tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

          (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

          Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

          puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

          ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

          pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

          bulan

          Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

          konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

          Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

          kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

          mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

          Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

          dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

          tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

          dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

          dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

          efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

          Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

          bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

          29

          sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

          micromolL)

          4 Etiologi

          Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

          A Penyebab yang sering

          1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

          3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

          Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

          IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

          Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

          hipoglikemia 11 Lain-lain

          B Penyebab yang jarang

          1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

          piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

          (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

          30

          5 Diagnosis

          Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

          beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

          Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

          Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

          Usia kehamilan lt 38 minggu

          Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

          Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

          Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

          ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

          Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

          kterus sebelum bayi dipulangkan

          Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

          Polisitemia

          Anamnesis

          Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

          DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

          Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

          Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

          sebelumnya

          Riwayat inkompatibilitas darah

          Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

          hepar dan limpa

          Pemeriksaan Fisik

          Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

          beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

          yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

          tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

          31

          yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

          penderita sedang mendapatkan terapi sinar

          Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

          kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

          penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

          timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

          ikterus tersebut

          Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

          Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

          Hari 1

          Hari 2

          Hari 3 dst

          Setiap ikterus yang terlihat

          Lengan dan tungkai

          Tangan dan kaki

          Ikterus berat

          (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

          Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

          WHO 2003 F-77-F-89)

          Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

          Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

          Mulai kapan ikterus

          Daerah mana yang ikterus

          Bayinya kurang bulan

          Warna tinja

          Ikterus segera setelah lahir

          Ikterus pada 2 hari pertama

          Ikterus pada usia gt 14 hari

          Ikterus lutut siku lebih

          Bayi kurang bulan

          Tinja pucat

          Ikterus patologis

          Ikterus usia 3-13 hari

          Tanda patologis (-)

          Ikterus fisiologis

          (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

          Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

          Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

          RI 2001)

          32

          Gejala dan tanda klinis

          Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

          Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

          a) Dehidrasi

          o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

          muntah-muntah)

          b) Pucat

          o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

          Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

          G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

          c) Trauma lahir

          o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

          tertutup lainnya

          d) Pletorik (penumpukan darah)

          o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

          memotong tali pusat bayi KMK

          e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

          f) Petekiae (bintik merah di kulit)

          o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

          eritroblastosis

          g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

          o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

          penyakit hati

          h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

          i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

          j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

          k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

          l) Feses dempul disertai urin warna coklat

          o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

          ke bagian hepatologi

          33

          6 Kern ikterus

          Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

          Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

          kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

          hipotoni

          Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

          meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

          menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

          gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

          displasia dentalis)

          7 Komplikasi

          Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

          indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

          jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

          gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

          meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

          biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

          gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

          8 Pemeriksaan Laboratorium

          Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

          pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

          sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

          hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

          lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

          dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

          lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

          kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

          34

          alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

          dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

          Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

          penyebab ikterus antara lain

          bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

          bull Darah lengkap dan hapusan darah

          bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

          bull Bilirubin direk

          Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

          tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

          juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

          tukar

          9 Penatalaksanaan

          Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

          mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

          menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

          penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

          dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

          cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

          terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

          (luminal)

          Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

          meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

          efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

          minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

          masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

          dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

          menurunkan siklus enterohepatika

          35

          Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

          (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

          kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

          juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

          bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

          Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

          meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

          Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

          Usia

          Terapi sinar Transfusi tukar

          Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

          mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

          Hari

          1

          Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

          Hari

          2

          15 260 13 220 25 425 15 260

          Hari

          3

          18 310 16 270 30 510 20 340

          Hari

          4 dst

          20 340 17 290 30 510 20 340

          (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

          Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

          infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

          10 Terapi Sinar

          Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

          1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

          Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

          isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

          15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

          merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

          plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

          36

          Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

          pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

          meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

          Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

          penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

          dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

          pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

          terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

          Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

          lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

          berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

          nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

          dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

          yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

          atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

          kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

          sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

          mungkin ke arah bayi

          Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

          seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

          sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

          cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

          ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

          pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

          mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

          jam

          Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

          ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

          37

          diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

          gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

          bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

          sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

          11 Transfusi Tukar

          Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

          dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

          dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

          antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

          bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

          perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

          indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

          kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

          (Tabel 4)

          38

          Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

          Komplikasi

          Berat Bayi

          (gram)

          Tidak Komplikasi

          (mgdL)

          Rasio

          BiliAlb

          Ada Komplikasi

          (mgdL)

          Rasio

          BiliAlb

          lt 1250 13 52 10 4

          1250 ndash 1499 15 6 13 52

          1500 ndash 1999 17 68 15 6

          2000 ndash 2499 18 72 17 68

          ge 2500 20 8 18 72

          Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

          (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

          Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

          infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

          Yang dimaksud ada komplikasi apabila

          1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

          2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

          3 pH lt 715 selama 1 jam

          4 Suhu rektal le 35 O C

          5 Serum Albumin lt 25 gdL

          6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

          7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

          8 Anemia hemolitik

          9 Berat bayi le1000 g 1215

          Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

          yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

          hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

          darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

          Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

          sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

          39

          keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

          kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

          dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

          darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

          Macam Transfusi Tukar

          1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

          dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

          mengganti Hb bayi

          2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

          mengganti 65 Hb bayi

          3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

          kasus polisitemia atau darah pada anemia

          Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

          Kebutuhan Rumus

          lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

          lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

          Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

          Hct sekarang

          Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

          (Hb donor ndash Hb sekarang)

          BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

          (PCV donor)

          Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

          Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

          Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

          harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

          yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

          40

          bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

          diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

          seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

          Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

          dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

          tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

          bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

          bayi baru lahir risiko tinggi

          41

          DAFTAR PUSTAKA

          Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

          Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

          Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

          • 3 Metabolisme Bilirubin
          • Anamnesis
          • Pemeriksaan Fisik

            5

            - Kulit Tampak kuning

            Thorak

            - Bentuk normal simetris

            - Retraksi (-)

            - Columna vertebralis gibbus (-)

            - Kulit Tamapak Kuning

            Jantung

            - Inspeksi iktus cordis tidak terlihat

            - Palpasi iktus cordis teraba sela iga IV garis

            midclavicula kiri

            - Auskultasi Bunyi jantung I-II murnimurmur (-)

            Paru

            ANTERIOR POSTERIOR

            KIRI KANAN KIRI KANAN

            INSPEKSI Pergerakan

            pernafasan

            simetris

            Pergerakan

            pernafasan

            simetris

            Pergerakan

            pernafasan

            simetris

            Pergerakan

            pernafasan

            simetris

            PALPASI Fremitus

            taktil = kanan

            Fremitus

            taktil = kiri

            Fremitus

            taktil = kanan

            Fremitus

            taktil = kiri

            AUSKULTASI Suara nafas

            vesikuler

            Ronkhi (-)

            Wheezing (-)

            Suara nafas

            vesikuler

            Ronkhi (-)

            Wheezing (-)

            Suara nafas

            vesikuler

            Ronkhi (-)

            Wheezing (-)

            Suara nafas

            vesikuler

            Ronkhi (-)

            Wheezing (-)

            Abdomen

            - Inspeksi Perut datar simetris dan umbilikus berwarna kehitaman

            - Palpasi turgor kulit cukup hepar dan lien tidak teraba

            - Auskultasi bising usus (+) normal

            Genitalia eksterna

            6

            - Kelamin Perempuan tidak ada kelainan

            Ekstremitas

            - Superior Oedem (--) sianosis (--) akral dingin (--) ikterus (++)

            - Inferior Oedem (--) sianosis (--) akral dingin (--) ikterus (++)

            - Neurologis Refleks fisiologis (+) normal

            Refleks patologis (-)

            Rangsang meningeal (-)

            PEMERIKSAAN PENUNJANG

            Darah (211211)

            - Hb 153 grdl (12-16 grdl)

            - Leukosit 18600 uL (4500-10700)

            - LED -

            - Trombosit 227000uL (150000-450000)

            - Diffcount B=0 E=5 Bt=0 S=63 L=27 M=5

            - IT ratio 063 = 0

            - Kesan Leukositosis

            Laboratorium (241211)

            - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

            - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

            - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

            - CRP -

            - Kesan Hiperbilirubin

            7

            RESUME

            Anamnesis

            - Seorang bayi perempuan umur 4 hari post partus SC atas indikasi

            Eklamsi dan gemeli anak I dengan berat badan 2300 gr

            - Lahir dengan AS 45 setelah diresusitasi 5 menit ketiga menjadi 9

            - Tampak kuning pada wajah leher dada dan perut pada hari kedua setelah

            lahir

            - BAB normal tidak seperti dempul

            - Riwayat ibu sakit kuning kencing manis dan merokok pada saat hamil

            tidak ada

            - Golongan darah ibu O dan golongan darah ayah Brhesus tidak diketahui

            Pemeriksaan Fisik

            - Keadaan umum Tampak sakit sedang

            - Nadi 128 xmenit

            - Respirasi 44 xmenit

            - Suhu 371 ordmC

            - BB 2300 gr

            - Kulit ikterus(+) Kramer II

            - Mata Konjungtiva ananemis sklera ikterik

            - Mulut Tak Ada Kelainan

            - Thorak Tak Ada Kelainan

            - Abdomen Datar Simetris hepatosplenmegali (-)

            Laboratorium

            Darah (211211)

            - Hb 153 grdl (12-16 grdl)

            - Leukosit 18600 uL (4500-10700)

            - Trombosit 227000uL (150000-450000)

            - Diffcount B=0 E=5 Bt=0 S=63 L=27 M=5

            - IT ratio 063 = 0

            8

            Lab (241211)

            - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

            - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

            - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

            - CRP (-)

            - Kesan Hiperbilirubin

            DIAGNOSIS KERJA

            Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

            Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum fisiologis

            DIAGNOSIS BANDING

            Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

            Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum ec hemolisis

            PENATALAKSANAAN

            - Umum

            o Puasa bila residu (+)

            o Pertahankan suhu 365o-375o C dalam inkubator

            - Medikamentosa

            Ceftazidim 115 mg12 jam

            Aminofuschin 10gttmenit micro

            R Foto terapi

            PEMERIKSAAN ANJURAN

            - Bilirubin direkindirek setiap hari

            - Golongan darah bayi dan rhesus

            PROGNOSA

            Quo ad vitam dubia ad bonam

            Quo ad functionam dubia ad bonam

            9

            FOLLOW UP

            TANGGAL 21-12-11 22-12-11 23-12-11 24-12-11

            Keluhan

            - Demam

            -Residu

            - BAB

            - Ikterik

            - Menangis

            (+)

            (-)

            (+)

            (-)

            (+)

            (-)

            (+)

            (+)

            (-)

            (+)

            (-)

            (+)

            (+)

            (+)

            (+)

            (-)

            (+)

            (+)

            (+)

            (+)

            Keadaan Umum Tampak sakit

            sedang

            Tampak sakit

            sedang

            Tampak sakit

            sedang

            Tampak sakit

            sedang

            Kesadaran Compos

            Mentis

            Compos

            Mentis

            Compos

            Mentis

            Compos

            Mentis

            Vital Sign

            - Nadi

            - Pernafasan

            - Suhu

            147xmenit

            regulerkuat

            43x menit

            3810C

            145xmenit

            regulerkuat

            46x menit

            3750C

            140xmenit

            regulerkuat

            38x menit

            3690C

            128xmenit

            regulerkuat

            44x menit

            3710C

            Pemeriksaan

            Fisik

            - Mata

            - Hidung

            - Telinga

            Sklera

            anikterik

            ananemis

            Tidak ada

            deviasi

            Tidak ada

            serumen

            tidak

            hiperemis

            Sklera

            anikterikana

            nemis

            Tidak ada

            deviasi

            Tidak ada

            serumen

            tidak

            hiperemis

            Sklera

            ikterik

            ananemis

            Tidak ada

            deviasi

            Tidak ada

            serumen

            tidak

            hiperemis

            Sklera

            ikterik

            ananemis

            Tidak ada

            deviasi

            Tidak ada

            serumen

            tidak

            hiperemis

            10

            Pemeriksaan

            Penunjang

            Lab

            Hb = 153

            Leukosit=

            18600

            Trombosit=

            227000

            DC=0506

            3275

            CRP= (-)

            Lab Lab Lab

            Bill total

            135 mgdl

            Bill direk

            04 mgdl

            Bill

            indirek

            131 mgdl

            Terapi Pasang

            infus

            Minum 3 cc

            Ceftazidim

            115mg12

            jam

            Puasa

            Ceftazidim

            115 mgdl

            Aminofusc

            hin 25cchr

            Rawat tali

            pusat

            Loading

            Nacl 25cc

            Puasa

            Ceftazidim

            115 mg12

            jam

            Aminofusc

            hin 22cchr

            Amikasin

            18 mg12

            jam

            Puasa

            Ceftazidim

            115 mg12

            jam

            Aminofusc

            hin 22cchr

            Amikasin

            18 mg12

            jam

            11

            ANALISA KASUS

            1 Apakah diagnosa kerja pada kasus ini sudah tepat

            Diagnosa pada kasus ini sudah tepat hal ini berdasarkan dari

            Usia kehamilan HpHt 17 Maret 2011 dengan bayi lahir pada

            tanggal 21 Desember 2011 dengan usia kehamilan 39-40 minggu

            yang berarti lahir dengan usia cukup bulan K ecil masa kehamilan

            (berdasarkan kurva Lubchenko)

            KURVA LUBCHENCO

            12

            BBLR

            Ibu hamil dengan hipertensi (eklamsi)

            Ibu dengan kehamilan ganda

            Berat Badan Lahir 2300 gr

            Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya BBLR

            1 Ibu yang hamil pada umur lt 20 th jarak kehamilan kurang dari

            1 tahun

            2 Ibu yang menggunakan obat terlarang

            3 Ibu dengan kehamilan anemia berat darah tinggi infeksi

            selama kehamilan dan kehamilan ganda

            4 Bayi dengan infeksi selama kehamilan

            Klasifikasi berat badan bayi baru lahir

            Bayi berat badan lahir amat sangat rendah yaitu bayi yang

            lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram

            Bayi berat badan lahir sangat rendah adalah bayi yang lahir

            dengan berat badan kurang dari 1500 gram

            Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang baru lahir

            dengan berat badan 1501-2500 gram

            Ikterus fisiologis

            Terjadi setelah 24 jam pertama

            Terjadi pada hari kedua setelah lahir

            Nilai dari bilirubin total 135 mgdL (pada hari ke empat)

            Bilirubin direk tidak lebih dari 2 mgdL

            Adapun Kriteria Sepsis atau infeksi Berdasarkan kriteria mayor

            dan minor

            Faktor risiko mayor

            o Ketuban pecah gt24 jam

            o Ibu demam

            13

            o Korioamnionitis

            o Denyut jantung janin menetap gt160kalimenit

            o Ketuban berbau

            Faktor risiko minor

            o Ketuban pecahgt12 jam

            o Ibu demam

            o Nilai APGAR

            o BBLSR

            o Usia gestasi lt37minggu

            o Kehamilan ganda

            o Keputihan yangtidak diobati

            o ISK tidakdiobati

            14

            SEPTIC MARKER

            bull Hitung leukosit (N 5000-30000microL)

            bull Hitung trombosit (Ngt150000microL)

            bull IT rasio yaitu rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total

            (normal lt02)

            bull CRP (N 10 mgdl atau 10 mgl)

            SEPTIC WORKUP (septic marker + pemeriksaan kultur darah)

            Pada pasien ini hanya didapatkan 2 faktor resiko minor yaitu nilai

            APGAR yang kurang baik 45 dan kehamilan ganda Gejala klinis pada

            pasien ini yaitu demam pada hari pertama 381o C tidak ditemukan tanda-

            tanda gangguan pernapasan gastointestinal gangguan neurologis

            gangguan sirkulasi dan gangguan metabolik kemudian didukung dengan

            hasil laboratorium yaitu

            o Hb 153 grdl (12-16 grdl)

            o Leukosit 18600 uL (4500-10700)

            o LED -

            o IT Ratio 063 = 0

            o Trombosit 227000uL (150000-450000)

            o Diffcount 05063275

            o CRP (-)

            Kesan Berdasarkan Septic marker pada pasien ini tidak ditemukan

            kelainan Berdasarkan data-data yang terdapat pada pasien ini ditemukan 2

            kriteria pada faktor resiko minor dan dilakukan septic marker (-) sehingga

            jelaslah bahwa pada kasus ini bukan merupakan ikterus yang disebabkan

            oleh sepsis Untuk itu berdasarkan alogaritma sepsis neonatorum

            dianjurkan untuk pemeriksaan ulang septic marker 12-24 jam

            15

            2 Apakah penatalaksanaan terapi pada kasus ini sudah tepat

            Penatalaksanaan pada kasus ini menurut kami kurang tepat penggunaan

            antibiotik Ceftazidim yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga

            kami rasa tidak tepat dimana yang seharusnya pilihan pertama adalah

            ampicilin yang dikombinasi dengan golongan aminoglikosida Ceftazidime

            aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin

            lainnya Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme

            dalam rangespektrum yang luas termasuk strain yang resisten terhadap

            gentamicin dan aminoglikosid lainnya Maka dari itu sebaiknya digunakan

            16

            terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

            komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

            Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

            mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

            jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

            Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

            bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

            bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

            sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

            kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

            Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

            kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

            digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

            sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

            termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

            ceftazidime tidak efektif

            Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

            pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

            nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

            ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

            ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

            yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

            Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

            tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

            syok

            Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

            sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

            berikutnya sampai residu tidak ada lagi

            17

            3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

            Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

            dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

            sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

            tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

            Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

            dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

            kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

            yang dipengaruhi oleh

            Fungsi hepar belum sempurna

            Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

            eritrosit yang menyebabkan ikterik

            Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

            meningkat

            Defek konjugasi bilirubin

            Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

            sedikit

            18

            4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

            Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

            bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

            24122011

            - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

            - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

            - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

            Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

            - Bilirubin adalah gt72 jam

            - Berat badan lahir 2300 gr

            - Hasil bilirubin total 13 mgdl

            Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

            SINAR (fototerapi)

            19

            Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

            golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

            pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

            laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

            langsung dilakukan fototerapi

            20

            II TINJAUAN PUSTAKA

            A Bayi Berat Lahir Rendah

            1 Definisi

            Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

            2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

            yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

            2 Epidemiologi

            Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

            kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

            negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

            menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

            angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

            lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

            peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

            serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

            depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

            dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

            multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

            nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

            Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

            program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

            21

            3 Etiologi

            Persalinan kurang bulanprematur

            Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

            bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

            gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

            atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

            cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

            yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

            muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

            prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

            mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

            karena masa gestasi yang kurang (prematur)

            Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

            Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

            hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

            retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

            grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

            terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

            umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

            bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

            kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

            pertumbuhan itu dalam kandungan

            Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

            ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

            penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

            merupakan penyebab terjadinya BBLR

            22

            (1) Faktor ibu

            Penyakit

            Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

            Komplikasi pada kehamilan

            Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

            antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

            preterm

            Usia Ibu dan paritas

            Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

            dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

            Faktor kebiasaan ibu

            Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

            pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

            (2) Faktor Janin

            Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

            kromosom

            (3) Faktor Lingkungan

            Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

            radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

            4 Komplikasi

            Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

            lain

            Hipotermia

            Hipoglikemia

            Gangguan cairan dan elektrolit

            Hiperbilirubinemia

            Sindroma gawat nafas

            Paten duktus arteriosus

            Infeksi

            Perdarahan intraventrikuler

            Apnea of Prematurity

            23

            Anemia

            Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

            berat lahir rendah (BBLR) antara lain

            Gangguan perkembangan

            Gangguan pertumbuhan

            Gangguan penglihatan (Retinopati)

            Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

            Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

            Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

            5 Diagnosis

            Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

            anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

            Anamnesis

            Umur ibu

            Riwayat persalinan sebelumnya

            Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

            Kenaikan berat badan ibu selama hamil

            Aktivitas ibu yang berlebihan

            Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

            Penyakit yang diderita selama hamil

            Obat-obatan yang diminum selama hamil

            Pemeriksaan fisik

            Berat badan lahir lt2500 g

            Untuk BBLR kurang bulan

            Tanda prematuritas

            Tulang rawan telinga belum terbentuk

            Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

            Refleks masih lemah

            Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

            menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

            24

            penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

            terbentuk)

            Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

            Tanda janin Tumbuh Lambat

            Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

            Kulit keriput

            Kuku lebih panjang

            6 Manajemen Umum

            Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

            1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

            2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

            3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

            denyut jantung warna kulit dan aktifitas

            4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

            nafas

            5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

            6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

            rehidrasi IV

            7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

            7 Pemantauan

            a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

            Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

            Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

            10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

            kecuali apabila terjadi kmplikasi

            Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

            selama tiga bulan seharusnya

            b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

            c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

            ghari)

            25

            Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

            kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

            d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

            jumlah 180 mLkghari

            e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

            ASI sampai 200 mLkghari

            f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

            disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

            sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

            Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

            g) Tanda kecukupan pemberian ASI

            h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

            i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

            j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

            setiap hari

            k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

            ASI akan menetes dari payudara yang lain

            8 Pemulangan penderita

            1 Suhu bayi stabil

            2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

            3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

            26

            B Ikterus Neonatorum

            1 Pendahuluan

            Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

            sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

            kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

            60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

            Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

            RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

            (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

            phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

            tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

            Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

            Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

            sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

            gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

            setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

            ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

            bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

            hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

            minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

            menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

            tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

            akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

            kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

            tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

            University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

            2 Definisi

            Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

            darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

            27

            kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

            bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

            apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

            Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

            setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

            serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

            sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

            Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

            (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

            neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

            3 Metabolisme Bilirubin

            Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

            oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

            hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

            eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

            proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

            Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

            bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

            lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

            mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

            Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

            dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

            bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

            hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

            (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

            retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

            timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

            menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

            air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

            28

            bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

            dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

            keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

            kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

            hepatik

            Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

            pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

            proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

            tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

            (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

            Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

            puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

            ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

            pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

            bulan

            Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

            konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

            Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

            kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

            mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

            Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

            dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

            tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

            dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

            dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

            efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

            Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

            bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

            29

            sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

            micromolL)

            4 Etiologi

            Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

            A Penyebab yang sering

            1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

            3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

            Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

            IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

            Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

            hipoglikemia 11 Lain-lain

            B Penyebab yang jarang

            1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

            piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

            (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

            30

            5 Diagnosis

            Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

            beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

            Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

            Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

            Usia kehamilan lt 38 minggu

            Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

            Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

            Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

            ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

            Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

            kterus sebelum bayi dipulangkan

            Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

            Polisitemia

            Anamnesis

            Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

            DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

            Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

            Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

            sebelumnya

            Riwayat inkompatibilitas darah

            Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

            hepar dan limpa

            Pemeriksaan Fisik

            Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

            beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

            yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

            tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

            31

            yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

            penderita sedang mendapatkan terapi sinar

            Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

            kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

            penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

            timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

            ikterus tersebut

            Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

            Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

            Hari 1

            Hari 2

            Hari 3 dst

            Setiap ikterus yang terlihat

            Lengan dan tungkai

            Tangan dan kaki

            Ikterus berat

            (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

            Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

            WHO 2003 F-77-F-89)

            Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

            Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

            Mulai kapan ikterus

            Daerah mana yang ikterus

            Bayinya kurang bulan

            Warna tinja

            Ikterus segera setelah lahir

            Ikterus pada 2 hari pertama

            Ikterus pada usia gt 14 hari

            Ikterus lutut siku lebih

            Bayi kurang bulan

            Tinja pucat

            Ikterus patologis

            Ikterus usia 3-13 hari

            Tanda patologis (-)

            Ikterus fisiologis

            (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

            Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

            Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

            RI 2001)

            32

            Gejala dan tanda klinis

            Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

            Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

            a) Dehidrasi

            o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

            muntah-muntah)

            b) Pucat

            o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

            Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

            G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

            c) Trauma lahir

            o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

            tertutup lainnya

            d) Pletorik (penumpukan darah)

            o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

            memotong tali pusat bayi KMK

            e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

            f) Petekiae (bintik merah di kulit)

            o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

            eritroblastosis

            g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

            o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

            penyakit hati

            h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

            i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

            j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

            k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

            l) Feses dempul disertai urin warna coklat

            o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

            ke bagian hepatologi

            33

            6 Kern ikterus

            Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

            Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

            kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

            hipotoni

            Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

            meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

            menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

            gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

            displasia dentalis)

            7 Komplikasi

            Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

            indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

            jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

            gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

            meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

            biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

            gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

            8 Pemeriksaan Laboratorium

            Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

            pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

            sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

            hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

            lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

            dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

            lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

            kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

            34

            alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

            dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

            Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

            penyebab ikterus antara lain

            bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

            bull Darah lengkap dan hapusan darah

            bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

            bull Bilirubin direk

            Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

            tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

            juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

            tukar

            9 Penatalaksanaan

            Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

            mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

            menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

            penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

            dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

            cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

            terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

            (luminal)

            Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

            meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

            efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

            minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

            masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

            dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

            menurunkan siklus enterohepatika

            35

            Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

            (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

            kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

            juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

            bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

            Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

            meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

            Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

            Usia

            Terapi sinar Transfusi tukar

            Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

            mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

            Hari

            1

            Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

            Hari

            2

            15 260 13 220 25 425 15 260

            Hari

            3

            18 310 16 270 30 510 20 340

            Hari

            4 dst

            20 340 17 290 30 510 20 340

            (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

            Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

            infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

            10 Terapi Sinar

            Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

            1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

            Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

            isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

            15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

            merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

            plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

            36

            Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

            pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

            meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

            Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

            penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

            dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

            pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

            terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

            Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

            lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

            berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

            nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

            dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

            yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

            atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

            kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

            sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

            mungkin ke arah bayi

            Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

            seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

            sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

            cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

            ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

            pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

            mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

            jam

            Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

            ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

            37

            diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

            gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

            bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

            sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

            11 Transfusi Tukar

            Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

            dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

            dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

            antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

            bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

            perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

            indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

            kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

            (Tabel 4)

            38

            Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

            Komplikasi

            Berat Bayi

            (gram)

            Tidak Komplikasi

            (mgdL)

            Rasio

            BiliAlb

            Ada Komplikasi

            (mgdL)

            Rasio

            BiliAlb

            lt 1250 13 52 10 4

            1250 ndash 1499 15 6 13 52

            1500 ndash 1999 17 68 15 6

            2000 ndash 2499 18 72 17 68

            ge 2500 20 8 18 72

            Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

            (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

            Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

            infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

            Yang dimaksud ada komplikasi apabila

            1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

            2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

            3 pH lt 715 selama 1 jam

            4 Suhu rektal le 35 O C

            5 Serum Albumin lt 25 gdL

            6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

            7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

            8 Anemia hemolitik

            9 Berat bayi le1000 g 1215

            Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

            yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

            hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

            darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

            Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

            sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

            39

            keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

            kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

            dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

            darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

            Macam Transfusi Tukar

            1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

            dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

            mengganti Hb bayi

            2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

            mengganti 65 Hb bayi

            3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

            kasus polisitemia atau darah pada anemia

            Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

            Kebutuhan Rumus

            lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

            lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

            Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

            Hct sekarang

            Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

            (Hb donor ndash Hb sekarang)

            BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

            (PCV donor)

            Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

            Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

            Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

            harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

            yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

            40

            bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

            diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

            seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

            Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

            dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

            tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

            bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

            bayi baru lahir risiko tinggi

            41

            DAFTAR PUSTAKA

            Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

            Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

            Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

            • 3 Metabolisme Bilirubin
            • Anamnesis
            • Pemeriksaan Fisik

              6

              - Kelamin Perempuan tidak ada kelainan

              Ekstremitas

              - Superior Oedem (--) sianosis (--) akral dingin (--) ikterus (++)

              - Inferior Oedem (--) sianosis (--) akral dingin (--) ikterus (++)

              - Neurologis Refleks fisiologis (+) normal

              Refleks patologis (-)

              Rangsang meningeal (-)

              PEMERIKSAAN PENUNJANG

              Darah (211211)

              - Hb 153 grdl (12-16 grdl)

              - Leukosit 18600 uL (4500-10700)

              - LED -

              - Trombosit 227000uL (150000-450000)

              - Diffcount B=0 E=5 Bt=0 S=63 L=27 M=5

              - IT ratio 063 = 0

              - Kesan Leukositosis

              Laboratorium (241211)

              - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

              - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

              - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

              - CRP -

              - Kesan Hiperbilirubin

              7

              RESUME

              Anamnesis

              - Seorang bayi perempuan umur 4 hari post partus SC atas indikasi

              Eklamsi dan gemeli anak I dengan berat badan 2300 gr

              - Lahir dengan AS 45 setelah diresusitasi 5 menit ketiga menjadi 9

              - Tampak kuning pada wajah leher dada dan perut pada hari kedua setelah

              lahir

              - BAB normal tidak seperti dempul

              - Riwayat ibu sakit kuning kencing manis dan merokok pada saat hamil

              tidak ada

              - Golongan darah ibu O dan golongan darah ayah Brhesus tidak diketahui

              Pemeriksaan Fisik

              - Keadaan umum Tampak sakit sedang

              - Nadi 128 xmenit

              - Respirasi 44 xmenit

              - Suhu 371 ordmC

              - BB 2300 gr

              - Kulit ikterus(+) Kramer II

              - Mata Konjungtiva ananemis sklera ikterik

              - Mulut Tak Ada Kelainan

              - Thorak Tak Ada Kelainan

              - Abdomen Datar Simetris hepatosplenmegali (-)

              Laboratorium

              Darah (211211)

              - Hb 153 grdl (12-16 grdl)

              - Leukosit 18600 uL (4500-10700)

              - Trombosit 227000uL (150000-450000)

              - Diffcount B=0 E=5 Bt=0 S=63 L=27 M=5

              - IT ratio 063 = 0

              8

              Lab (241211)

              - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

              - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

              - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

              - CRP (-)

              - Kesan Hiperbilirubin

              DIAGNOSIS KERJA

              Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

              Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum fisiologis

              DIAGNOSIS BANDING

              Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

              Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum ec hemolisis

              PENATALAKSANAAN

              - Umum

              o Puasa bila residu (+)

              o Pertahankan suhu 365o-375o C dalam inkubator

              - Medikamentosa

              Ceftazidim 115 mg12 jam

              Aminofuschin 10gttmenit micro

              R Foto terapi

              PEMERIKSAAN ANJURAN

              - Bilirubin direkindirek setiap hari

              - Golongan darah bayi dan rhesus

              PROGNOSA

              Quo ad vitam dubia ad bonam

              Quo ad functionam dubia ad bonam

              9

              FOLLOW UP

              TANGGAL 21-12-11 22-12-11 23-12-11 24-12-11

              Keluhan

              - Demam

              -Residu

              - BAB

              - Ikterik

              - Menangis

              (+)

              (-)

              (+)

              (-)

              (+)

              (-)

              (+)

              (+)

              (-)

              (+)

              (-)

              (+)

              (+)

              (+)

              (+)

              (-)

              (+)

              (+)

              (+)

              (+)

              Keadaan Umum Tampak sakit

              sedang

              Tampak sakit

              sedang

              Tampak sakit

              sedang

              Tampak sakit

              sedang

              Kesadaran Compos

              Mentis

              Compos

              Mentis

              Compos

              Mentis

              Compos

              Mentis

              Vital Sign

              - Nadi

              - Pernafasan

              - Suhu

              147xmenit

              regulerkuat

              43x menit

              3810C

              145xmenit

              regulerkuat

              46x menit

              3750C

              140xmenit

              regulerkuat

              38x menit

              3690C

              128xmenit

              regulerkuat

              44x menit

              3710C

              Pemeriksaan

              Fisik

              - Mata

              - Hidung

              - Telinga

              Sklera

              anikterik

              ananemis

              Tidak ada

              deviasi

              Tidak ada

              serumen

              tidak

              hiperemis

              Sklera

              anikterikana

              nemis

              Tidak ada

              deviasi

              Tidak ada

              serumen

              tidak

              hiperemis

              Sklera

              ikterik

              ananemis

              Tidak ada

              deviasi

              Tidak ada

              serumen

              tidak

              hiperemis

              Sklera

              ikterik

              ananemis

              Tidak ada

              deviasi

              Tidak ada

              serumen

              tidak

              hiperemis

              10

              Pemeriksaan

              Penunjang

              Lab

              Hb = 153

              Leukosit=

              18600

              Trombosit=

              227000

              DC=0506

              3275

              CRP= (-)

              Lab Lab Lab

              Bill total

              135 mgdl

              Bill direk

              04 mgdl

              Bill

              indirek

              131 mgdl

              Terapi Pasang

              infus

              Minum 3 cc

              Ceftazidim

              115mg12

              jam

              Puasa

              Ceftazidim

              115 mgdl

              Aminofusc

              hin 25cchr

              Rawat tali

              pusat

              Loading

              Nacl 25cc

              Puasa

              Ceftazidim

              115 mg12

              jam

              Aminofusc

              hin 22cchr

              Amikasin

              18 mg12

              jam

              Puasa

              Ceftazidim

              115 mg12

              jam

              Aminofusc

              hin 22cchr

              Amikasin

              18 mg12

              jam

              11

              ANALISA KASUS

              1 Apakah diagnosa kerja pada kasus ini sudah tepat

              Diagnosa pada kasus ini sudah tepat hal ini berdasarkan dari

              Usia kehamilan HpHt 17 Maret 2011 dengan bayi lahir pada

              tanggal 21 Desember 2011 dengan usia kehamilan 39-40 minggu

              yang berarti lahir dengan usia cukup bulan K ecil masa kehamilan

              (berdasarkan kurva Lubchenko)

              KURVA LUBCHENCO

              12

              BBLR

              Ibu hamil dengan hipertensi (eklamsi)

              Ibu dengan kehamilan ganda

              Berat Badan Lahir 2300 gr

              Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya BBLR

              1 Ibu yang hamil pada umur lt 20 th jarak kehamilan kurang dari

              1 tahun

              2 Ibu yang menggunakan obat terlarang

              3 Ibu dengan kehamilan anemia berat darah tinggi infeksi

              selama kehamilan dan kehamilan ganda

              4 Bayi dengan infeksi selama kehamilan

              Klasifikasi berat badan bayi baru lahir

              Bayi berat badan lahir amat sangat rendah yaitu bayi yang

              lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram

              Bayi berat badan lahir sangat rendah adalah bayi yang lahir

              dengan berat badan kurang dari 1500 gram

              Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang baru lahir

              dengan berat badan 1501-2500 gram

              Ikterus fisiologis

              Terjadi setelah 24 jam pertama

              Terjadi pada hari kedua setelah lahir

              Nilai dari bilirubin total 135 mgdL (pada hari ke empat)

              Bilirubin direk tidak lebih dari 2 mgdL

              Adapun Kriteria Sepsis atau infeksi Berdasarkan kriteria mayor

              dan minor

              Faktor risiko mayor

              o Ketuban pecah gt24 jam

              o Ibu demam

              13

              o Korioamnionitis

              o Denyut jantung janin menetap gt160kalimenit

              o Ketuban berbau

              Faktor risiko minor

              o Ketuban pecahgt12 jam

              o Ibu demam

              o Nilai APGAR

              o BBLSR

              o Usia gestasi lt37minggu

              o Kehamilan ganda

              o Keputihan yangtidak diobati

              o ISK tidakdiobati

              14

              SEPTIC MARKER

              bull Hitung leukosit (N 5000-30000microL)

              bull Hitung trombosit (Ngt150000microL)

              bull IT rasio yaitu rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total

              (normal lt02)

              bull CRP (N 10 mgdl atau 10 mgl)

              SEPTIC WORKUP (septic marker + pemeriksaan kultur darah)

              Pada pasien ini hanya didapatkan 2 faktor resiko minor yaitu nilai

              APGAR yang kurang baik 45 dan kehamilan ganda Gejala klinis pada

              pasien ini yaitu demam pada hari pertama 381o C tidak ditemukan tanda-

              tanda gangguan pernapasan gastointestinal gangguan neurologis

              gangguan sirkulasi dan gangguan metabolik kemudian didukung dengan

              hasil laboratorium yaitu

              o Hb 153 grdl (12-16 grdl)

              o Leukosit 18600 uL (4500-10700)

              o LED -

              o IT Ratio 063 = 0

              o Trombosit 227000uL (150000-450000)

              o Diffcount 05063275

              o CRP (-)

              Kesan Berdasarkan Septic marker pada pasien ini tidak ditemukan

              kelainan Berdasarkan data-data yang terdapat pada pasien ini ditemukan 2

              kriteria pada faktor resiko minor dan dilakukan septic marker (-) sehingga

              jelaslah bahwa pada kasus ini bukan merupakan ikterus yang disebabkan

              oleh sepsis Untuk itu berdasarkan alogaritma sepsis neonatorum

              dianjurkan untuk pemeriksaan ulang septic marker 12-24 jam

              15

              2 Apakah penatalaksanaan terapi pada kasus ini sudah tepat

              Penatalaksanaan pada kasus ini menurut kami kurang tepat penggunaan

              antibiotik Ceftazidim yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga

              kami rasa tidak tepat dimana yang seharusnya pilihan pertama adalah

              ampicilin yang dikombinasi dengan golongan aminoglikosida Ceftazidime

              aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin

              lainnya Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme

              dalam rangespektrum yang luas termasuk strain yang resisten terhadap

              gentamicin dan aminoglikosid lainnya Maka dari itu sebaiknya digunakan

              16

              terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

              komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

              Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

              mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

              jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

              Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

              bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

              bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

              sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

              kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

              Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

              kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

              digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

              sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

              termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

              ceftazidime tidak efektif

              Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

              pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

              nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

              ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

              ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

              yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

              Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

              tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

              syok

              Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

              sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

              berikutnya sampai residu tidak ada lagi

              17

              3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

              Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

              dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

              sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

              tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

              Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

              dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

              kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

              yang dipengaruhi oleh

              Fungsi hepar belum sempurna

              Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

              eritrosit yang menyebabkan ikterik

              Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

              meningkat

              Defek konjugasi bilirubin

              Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

              sedikit

              18

              4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

              Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

              bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

              24122011

              - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

              - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

              - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

              Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

              - Bilirubin adalah gt72 jam

              - Berat badan lahir 2300 gr

              - Hasil bilirubin total 13 mgdl

              Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

              SINAR (fototerapi)

              19

              Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

              golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

              pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

              laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

              langsung dilakukan fototerapi

              20

              II TINJAUAN PUSTAKA

              A Bayi Berat Lahir Rendah

              1 Definisi

              Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

              2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

              yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

              2 Epidemiologi

              Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

              kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

              negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

              menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

              angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

              lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

              peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

              serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

              depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

              dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

              multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

              nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

              Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

              program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

              21

              3 Etiologi

              Persalinan kurang bulanprematur

              Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

              bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

              gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

              atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

              cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

              yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

              muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

              prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

              mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

              karena masa gestasi yang kurang (prematur)

              Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

              Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

              hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

              retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

              grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

              terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

              umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

              bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

              kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

              pertumbuhan itu dalam kandungan

              Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

              ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

              penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

              merupakan penyebab terjadinya BBLR

              22

              (1) Faktor ibu

              Penyakit

              Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

              Komplikasi pada kehamilan

              Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

              antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

              preterm

              Usia Ibu dan paritas

              Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

              dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

              Faktor kebiasaan ibu

              Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

              pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

              (2) Faktor Janin

              Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

              kromosom

              (3) Faktor Lingkungan

              Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

              radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

              4 Komplikasi

              Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

              lain

              Hipotermia

              Hipoglikemia

              Gangguan cairan dan elektrolit

              Hiperbilirubinemia

              Sindroma gawat nafas

              Paten duktus arteriosus

              Infeksi

              Perdarahan intraventrikuler

              Apnea of Prematurity

              23

              Anemia

              Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

              berat lahir rendah (BBLR) antara lain

              Gangguan perkembangan

              Gangguan pertumbuhan

              Gangguan penglihatan (Retinopati)

              Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

              Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

              Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

              5 Diagnosis

              Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

              anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

              Anamnesis

              Umur ibu

              Riwayat persalinan sebelumnya

              Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

              Kenaikan berat badan ibu selama hamil

              Aktivitas ibu yang berlebihan

              Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

              Penyakit yang diderita selama hamil

              Obat-obatan yang diminum selama hamil

              Pemeriksaan fisik

              Berat badan lahir lt2500 g

              Untuk BBLR kurang bulan

              Tanda prematuritas

              Tulang rawan telinga belum terbentuk

              Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

              Refleks masih lemah

              Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

              menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

              24

              penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

              terbentuk)

              Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

              Tanda janin Tumbuh Lambat

              Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

              Kulit keriput

              Kuku lebih panjang

              6 Manajemen Umum

              Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

              1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

              2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

              3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

              denyut jantung warna kulit dan aktifitas

              4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

              nafas

              5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

              6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

              rehidrasi IV

              7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

              7 Pemantauan

              a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

              Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

              Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

              10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

              kecuali apabila terjadi kmplikasi

              Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

              selama tiga bulan seharusnya

              b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

              c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

              ghari)

              25

              Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

              kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

              d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

              jumlah 180 mLkghari

              e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

              ASI sampai 200 mLkghari

              f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

              disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

              sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

              Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

              g) Tanda kecukupan pemberian ASI

              h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

              i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

              j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

              setiap hari

              k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

              ASI akan menetes dari payudara yang lain

              8 Pemulangan penderita

              1 Suhu bayi stabil

              2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

              3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

              26

              B Ikterus Neonatorum

              1 Pendahuluan

              Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

              sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

              kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

              60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

              Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

              RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

              (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

              phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

              tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

              Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

              Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

              sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

              gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

              setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

              ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

              bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

              hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

              minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

              menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

              tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

              akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

              kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

              tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

              University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

              2 Definisi

              Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

              darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

              27

              kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

              bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

              apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

              Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

              setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

              serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

              sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

              Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

              (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

              neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

              3 Metabolisme Bilirubin

              Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

              oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

              hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

              eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

              proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

              Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

              bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

              lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

              mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

              Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

              dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

              bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

              hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

              (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

              retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

              timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

              menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

              air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

              28

              bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

              dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

              keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

              kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

              hepatik

              Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

              pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

              proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

              tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

              (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

              Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

              puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

              ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

              pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

              bulan

              Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

              konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

              Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

              kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

              mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

              Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

              dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

              tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

              dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

              dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

              efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

              Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

              bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

              29

              sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

              micromolL)

              4 Etiologi

              Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

              A Penyebab yang sering

              1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

              3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

              Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

              IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

              Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

              hipoglikemia 11 Lain-lain

              B Penyebab yang jarang

              1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

              piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

              (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

              30

              5 Diagnosis

              Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

              beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

              Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

              Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

              Usia kehamilan lt 38 minggu

              Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

              Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

              Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

              ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

              Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

              kterus sebelum bayi dipulangkan

              Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

              Polisitemia

              Anamnesis

              Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

              DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

              Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

              Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

              sebelumnya

              Riwayat inkompatibilitas darah

              Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

              hepar dan limpa

              Pemeriksaan Fisik

              Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

              beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

              yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

              tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

              31

              yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

              penderita sedang mendapatkan terapi sinar

              Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

              kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

              penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

              timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

              ikterus tersebut

              Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

              Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

              Hari 1

              Hari 2

              Hari 3 dst

              Setiap ikterus yang terlihat

              Lengan dan tungkai

              Tangan dan kaki

              Ikterus berat

              (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

              Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

              WHO 2003 F-77-F-89)

              Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

              Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

              Mulai kapan ikterus

              Daerah mana yang ikterus

              Bayinya kurang bulan

              Warna tinja

              Ikterus segera setelah lahir

              Ikterus pada 2 hari pertama

              Ikterus pada usia gt 14 hari

              Ikterus lutut siku lebih

              Bayi kurang bulan

              Tinja pucat

              Ikterus patologis

              Ikterus usia 3-13 hari

              Tanda patologis (-)

              Ikterus fisiologis

              (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

              Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

              Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

              RI 2001)

              32

              Gejala dan tanda klinis

              Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

              Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

              a) Dehidrasi

              o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

              muntah-muntah)

              b) Pucat

              o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

              Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

              G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

              c) Trauma lahir

              o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

              tertutup lainnya

              d) Pletorik (penumpukan darah)

              o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

              memotong tali pusat bayi KMK

              e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

              f) Petekiae (bintik merah di kulit)

              o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

              eritroblastosis

              g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

              o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

              penyakit hati

              h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

              i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

              j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

              k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

              l) Feses dempul disertai urin warna coklat

              o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

              ke bagian hepatologi

              33

              6 Kern ikterus

              Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

              Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

              kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

              hipotoni

              Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

              meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

              menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

              gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

              displasia dentalis)

              7 Komplikasi

              Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

              indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

              jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

              gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

              meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

              biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

              gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

              8 Pemeriksaan Laboratorium

              Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

              pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

              sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

              hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

              lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

              dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

              lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

              kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

              34

              alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

              dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

              Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

              penyebab ikterus antara lain

              bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

              bull Darah lengkap dan hapusan darah

              bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

              bull Bilirubin direk

              Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

              tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

              juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

              tukar

              9 Penatalaksanaan

              Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

              mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

              menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

              penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

              dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

              cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

              terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

              (luminal)

              Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

              meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

              efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

              minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

              masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

              dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

              menurunkan siklus enterohepatika

              35

              Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

              (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

              kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

              juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

              bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

              Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

              meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

              Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

              Usia

              Terapi sinar Transfusi tukar

              Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

              mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

              Hari

              1

              Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

              Hari

              2

              15 260 13 220 25 425 15 260

              Hari

              3

              18 310 16 270 30 510 20 340

              Hari

              4 dst

              20 340 17 290 30 510 20 340

              (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

              Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

              infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

              10 Terapi Sinar

              Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

              1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

              Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

              isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

              15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

              merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

              plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

              36

              Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

              pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

              meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

              Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

              penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

              dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

              pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

              terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

              Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

              lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

              berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

              nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

              dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

              yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

              atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

              kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

              sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

              mungkin ke arah bayi

              Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

              seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

              sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

              cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

              ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

              pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

              mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

              jam

              Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

              ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

              37

              diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

              gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

              bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

              sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

              11 Transfusi Tukar

              Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

              dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

              dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

              antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

              bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

              perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

              indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

              kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

              (Tabel 4)

              38

              Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

              Komplikasi

              Berat Bayi

              (gram)

              Tidak Komplikasi

              (mgdL)

              Rasio

              BiliAlb

              Ada Komplikasi

              (mgdL)

              Rasio

              BiliAlb

              lt 1250 13 52 10 4

              1250 ndash 1499 15 6 13 52

              1500 ndash 1999 17 68 15 6

              2000 ndash 2499 18 72 17 68

              ge 2500 20 8 18 72

              Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

              (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

              Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

              infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

              Yang dimaksud ada komplikasi apabila

              1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

              2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

              3 pH lt 715 selama 1 jam

              4 Suhu rektal le 35 O C

              5 Serum Albumin lt 25 gdL

              6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

              7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

              8 Anemia hemolitik

              9 Berat bayi le1000 g 1215

              Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

              yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

              hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

              darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

              Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

              sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

              39

              keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

              kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

              dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

              darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

              Macam Transfusi Tukar

              1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

              dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

              mengganti Hb bayi

              2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

              mengganti 65 Hb bayi

              3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

              kasus polisitemia atau darah pada anemia

              Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

              Kebutuhan Rumus

              lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

              lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

              Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

              Hct sekarang

              Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

              (Hb donor ndash Hb sekarang)

              BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

              (PCV donor)

              Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

              Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

              Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

              harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

              yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

              40

              bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

              diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

              seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

              Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

              dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

              tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

              bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

              bayi baru lahir risiko tinggi

              41

              DAFTAR PUSTAKA

              Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

              Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

              Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

              • 3 Metabolisme Bilirubin
              • Anamnesis
              • Pemeriksaan Fisik

                7

                RESUME

                Anamnesis

                - Seorang bayi perempuan umur 4 hari post partus SC atas indikasi

                Eklamsi dan gemeli anak I dengan berat badan 2300 gr

                - Lahir dengan AS 45 setelah diresusitasi 5 menit ketiga menjadi 9

                - Tampak kuning pada wajah leher dada dan perut pada hari kedua setelah

                lahir

                - BAB normal tidak seperti dempul

                - Riwayat ibu sakit kuning kencing manis dan merokok pada saat hamil

                tidak ada

                - Golongan darah ibu O dan golongan darah ayah Brhesus tidak diketahui

                Pemeriksaan Fisik

                - Keadaan umum Tampak sakit sedang

                - Nadi 128 xmenit

                - Respirasi 44 xmenit

                - Suhu 371 ordmC

                - BB 2300 gr

                - Kulit ikterus(+) Kramer II

                - Mata Konjungtiva ananemis sklera ikterik

                - Mulut Tak Ada Kelainan

                - Thorak Tak Ada Kelainan

                - Abdomen Datar Simetris hepatosplenmegali (-)

                Laboratorium

                Darah (211211)

                - Hb 153 grdl (12-16 grdl)

                - Leukosit 18600 uL (4500-10700)

                - Trombosit 227000uL (150000-450000)

                - Diffcount B=0 E=5 Bt=0 S=63 L=27 M=5

                - IT ratio 063 = 0

                8

                Lab (241211)

                - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

                - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

                - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

                - CRP (-)

                - Kesan Hiperbilirubin

                DIAGNOSIS KERJA

                Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

                Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum fisiologis

                DIAGNOSIS BANDING

                Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

                Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum ec hemolisis

                PENATALAKSANAAN

                - Umum

                o Puasa bila residu (+)

                o Pertahankan suhu 365o-375o C dalam inkubator

                - Medikamentosa

                Ceftazidim 115 mg12 jam

                Aminofuschin 10gttmenit micro

                R Foto terapi

                PEMERIKSAAN ANJURAN

                - Bilirubin direkindirek setiap hari

                - Golongan darah bayi dan rhesus

                PROGNOSA

                Quo ad vitam dubia ad bonam

                Quo ad functionam dubia ad bonam

                9

                FOLLOW UP

                TANGGAL 21-12-11 22-12-11 23-12-11 24-12-11

                Keluhan

                - Demam

                -Residu

                - BAB

                - Ikterik

                - Menangis

                (+)

                (-)

                (+)

                (-)

                (+)

                (-)

                (+)

                (+)

                (-)

                (+)

                (-)

                (+)

                (+)

                (+)

                (+)

                (-)

                (+)

                (+)

                (+)

                (+)

                Keadaan Umum Tampak sakit

                sedang

                Tampak sakit

                sedang

                Tampak sakit

                sedang

                Tampak sakit

                sedang

                Kesadaran Compos

                Mentis

                Compos

                Mentis

                Compos

                Mentis

                Compos

                Mentis

                Vital Sign

                - Nadi

                - Pernafasan

                - Suhu

                147xmenit

                regulerkuat

                43x menit

                3810C

                145xmenit

                regulerkuat

                46x menit

                3750C

                140xmenit

                regulerkuat

                38x menit

                3690C

                128xmenit

                regulerkuat

                44x menit

                3710C

                Pemeriksaan

                Fisik

                - Mata

                - Hidung

                - Telinga

                Sklera

                anikterik

                ananemis

                Tidak ada

                deviasi

                Tidak ada

                serumen

                tidak

                hiperemis

                Sklera

                anikterikana

                nemis

                Tidak ada

                deviasi

                Tidak ada

                serumen

                tidak

                hiperemis

                Sklera

                ikterik

                ananemis

                Tidak ada

                deviasi

                Tidak ada

                serumen

                tidak

                hiperemis

                Sklera

                ikterik

                ananemis

                Tidak ada

                deviasi

                Tidak ada

                serumen

                tidak

                hiperemis

                10

                Pemeriksaan

                Penunjang

                Lab

                Hb = 153

                Leukosit=

                18600

                Trombosit=

                227000

                DC=0506

                3275

                CRP= (-)

                Lab Lab Lab

                Bill total

                135 mgdl

                Bill direk

                04 mgdl

                Bill

                indirek

                131 mgdl

                Terapi Pasang

                infus

                Minum 3 cc

                Ceftazidim

                115mg12

                jam

                Puasa

                Ceftazidim

                115 mgdl

                Aminofusc

                hin 25cchr

                Rawat tali

                pusat

                Loading

                Nacl 25cc

                Puasa

                Ceftazidim

                115 mg12

                jam

                Aminofusc

                hin 22cchr

                Amikasin

                18 mg12

                jam

                Puasa

                Ceftazidim

                115 mg12

                jam

                Aminofusc

                hin 22cchr

                Amikasin

                18 mg12

                jam

                11

                ANALISA KASUS

                1 Apakah diagnosa kerja pada kasus ini sudah tepat

                Diagnosa pada kasus ini sudah tepat hal ini berdasarkan dari

                Usia kehamilan HpHt 17 Maret 2011 dengan bayi lahir pada

                tanggal 21 Desember 2011 dengan usia kehamilan 39-40 minggu

                yang berarti lahir dengan usia cukup bulan K ecil masa kehamilan

                (berdasarkan kurva Lubchenko)

                KURVA LUBCHENCO

                12

                BBLR

                Ibu hamil dengan hipertensi (eklamsi)

                Ibu dengan kehamilan ganda

                Berat Badan Lahir 2300 gr

                Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya BBLR

                1 Ibu yang hamil pada umur lt 20 th jarak kehamilan kurang dari

                1 tahun

                2 Ibu yang menggunakan obat terlarang

                3 Ibu dengan kehamilan anemia berat darah tinggi infeksi

                selama kehamilan dan kehamilan ganda

                4 Bayi dengan infeksi selama kehamilan

                Klasifikasi berat badan bayi baru lahir

                Bayi berat badan lahir amat sangat rendah yaitu bayi yang

                lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram

                Bayi berat badan lahir sangat rendah adalah bayi yang lahir

                dengan berat badan kurang dari 1500 gram

                Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang baru lahir

                dengan berat badan 1501-2500 gram

                Ikterus fisiologis

                Terjadi setelah 24 jam pertama

                Terjadi pada hari kedua setelah lahir

                Nilai dari bilirubin total 135 mgdL (pada hari ke empat)

                Bilirubin direk tidak lebih dari 2 mgdL

                Adapun Kriteria Sepsis atau infeksi Berdasarkan kriteria mayor

                dan minor

                Faktor risiko mayor

                o Ketuban pecah gt24 jam

                o Ibu demam

                13

                o Korioamnionitis

                o Denyut jantung janin menetap gt160kalimenit

                o Ketuban berbau

                Faktor risiko minor

                o Ketuban pecahgt12 jam

                o Ibu demam

                o Nilai APGAR

                o BBLSR

                o Usia gestasi lt37minggu

                o Kehamilan ganda

                o Keputihan yangtidak diobati

                o ISK tidakdiobati

                14

                SEPTIC MARKER

                bull Hitung leukosit (N 5000-30000microL)

                bull Hitung trombosit (Ngt150000microL)

                bull IT rasio yaitu rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total

                (normal lt02)

                bull CRP (N 10 mgdl atau 10 mgl)

                SEPTIC WORKUP (septic marker + pemeriksaan kultur darah)

                Pada pasien ini hanya didapatkan 2 faktor resiko minor yaitu nilai

                APGAR yang kurang baik 45 dan kehamilan ganda Gejala klinis pada

                pasien ini yaitu demam pada hari pertama 381o C tidak ditemukan tanda-

                tanda gangguan pernapasan gastointestinal gangguan neurologis

                gangguan sirkulasi dan gangguan metabolik kemudian didukung dengan

                hasil laboratorium yaitu

                o Hb 153 grdl (12-16 grdl)

                o Leukosit 18600 uL (4500-10700)

                o LED -

                o IT Ratio 063 = 0

                o Trombosit 227000uL (150000-450000)

                o Diffcount 05063275

                o CRP (-)

                Kesan Berdasarkan Septic marker pada pasien ini tidak ditemukan

                kelainan Berdasarkan data-data yang terdapat pada pasien ini ditemukan 2

                kriteria pada faktor resiko minor dan dilakukan septic marker (-) sehingga

                jelaslah bahwa pada kasus ini bukan merupakan ikterus yang disebabkan

                oleh sepsis Untuk itu berdasarkan alogaritma sepsis neonatorum

                dianjurkan untuk pemeriksaan ulang septic marker 12-24 jam

                15

                2 Apakah penatalaksanaan terapi pada kasus ini sudah tepat

                Penatalaksanaan pada kasus ini menurut kami kurang tepat penggunaan

                antibiotik Ceftazidim yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga

                kami rasa tidak tepat dimana yang seharusnya pilihan pertama adalah

                ampicilin yang dikombinasi dengan golongan aminoglikosida Ceftazidime

                aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin

                lainnya Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme

                dalam rangespektrum yang luas termasuk strain yang resisten terhadap

                gentamicin dan aminoglikosid lainnya Maka dari itu sebaiknya digunakan

                16

                terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

                komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

                Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

                mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

                jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

                Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

                bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

                bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

                sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

                kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

                Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

                kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

                digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

                sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

                termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

                ceftazidime tidak efektif

                Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

                pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

                nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

                ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

                ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

                yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

                Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

                tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

                syok

                Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

                sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

                berikutnya sampai residu tidak ada lagi

                17

                3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

                Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

                dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

                sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

                tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

                Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

                dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

                kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

                yang dipengaruhi oleh

                Fungsi hepar belum sempurna

                Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

                eritrosit yang menyebabkan ikterik

                Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

                meningkat

                Defek konjugasi bilirubin

                Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

                sedikit

                18

                4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

                Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

                bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

                24122011

                - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

                - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

                - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

                Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

                - Bilirubin adalah gt72 jam

                - Berat badan lahir 2300 gr

                - Hasil bilirubin total 13 mgdl

                Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

                SINAR (fototerapi)

                19

                Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

                golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

                pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

                laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

                langsung dilakukan fototerapi

                20

                II TINJAUAN PUSTAKA

                A Bayi Berat Lahir Rendah

                1 Definisi

                Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

                2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

                yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

                2 Epidemiologi

                Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

                kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

                negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

                menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

                angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

                lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

                peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

                serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

                depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

                dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

                multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

                nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

                Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

                program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

                21

                3 Etiologi

                Persalinan kurang bulanprematur

                Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

                bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

                gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

                atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

                cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

                yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

                muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

                prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

                mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

                karena masa gestasi yang kurang (prematur)

                Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

                Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

                hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

                retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

                grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

                terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

                umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

                bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

                kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

                pertumbuhan itu dalam kandungan

                Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

                ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

                penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

                merupakan penyebab terjadinya BBLR

                22

                (1) Faktor ibu

                Penyakit

                Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

                Komplikasi pada kehamilan

                Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

                antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

                preterm

                Usia Ibu dan paritas

                Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

                dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

                Faktor kebiasaan ibu

                Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

                pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

                (2) Faktor Janin

                Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

                kromosom

                (3) Faktor Lingkungan

                Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

                radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

                4 Komplikasi

                Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

                lain

                Hipotermia

                Hipoglikemia

                Gangguan cairan dan elektrolit

                Hiperbilirubinemia

                Sindroma gawat nafas

                Paten duktus arteriosus

                Infeksi

                Perdarahan intraventrikuler

                Apnea of Prematurity

                23

                Anemia

                Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                Gangguan perkembangan

                Gangguan pertumbuhan

                Gangguan penglihatan (Retinopati)

                Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                5 Diagnosis

                Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                Anamnesis

                Umur ibu

                Riwayat persalinan sebelumnya

                Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                Aktivitas ibu yang berlebihan

                Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                Penyakit yang diderita selama hamil

                Obat-obatan yang diminum selama hamil

                Pemeriksaan fisik

                Berat badan lahir lt2500 g

                Untuk BBLR kurang bulan

                Tanda prematuritas

                Tulang rawan telinga belum terbentuk

                Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                Refleks masih lemah

                Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                24

                penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                terbentuk)

                Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                Tanda janin Tumbuh Lambat

                Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                Kulit keriput

                Kuku lebih panjang

                6 Manajemen Umum

                Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                nafas

                5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                rehidrasi IV

                7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                7 Pemantauan

                a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                kecuali apabila terjadi kmplikasi

                Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                selama tiga bulan seharusnya

                b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                ghari)

                25

                Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                jumlah 180 mLkghari

                e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                ASI sampai 200 mLkghari

                f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                setiap hari

                k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                ASI akan menetes dari payudara yang lain

                8 Pemulangan penderita

                1 Suhu bayi stabil

                2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                26

                B Ikterus Neonatorum

                1 Pendahuluan

                Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                2 Definisi

                Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                27

                kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                3 Metabolisme Bilirubin

                Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                28

                bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                hepatik

                Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                bulan

                Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                29

                sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                micromolL)

                4 Etiologi

                Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                A Penyebab yang sering

                1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                hipoglikemia 11 Lain-lain

                B Penyebab yang jarang

                1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                30

                5 Diagnosis

                Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                Usia kehamilan lt 38 minggu

                Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                kterus sebelum bayi dipulangkan

                Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                Polisitemia

                Anamnesis

                Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                sebelumnya

                Riwayat inkompatibilitas darah

                Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                hepar dan limpa

                Pemeriksaan Fisik

                Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                31

                yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                ikterus tersebut

                Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                Hari 1

                Hari 2

                Hari 3 dst

                Setiap ikterus yang terlihat

                Lengan dan tungkai

                Tangan dan kaki

                Ikterus berat

                (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                WHO 2003 F-77-F-89)

                Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                Mulai kapan ikterus

                Daerah mana yang ikterus

                Bayinya kurang bulan

                Warna tinja

                Ikterus segera setelah lahir

                Ikterus pada 2 hari pertama

                Ikterus pada usia gt 14 hari

                Ikterus lutut siku lebih

                Bayi kurang bulan

                Tinja pucat

                Ikterus patologis

                Ikterus usia 3-13 hari

                Tanda patologis (-)

                Ikterus fisiologis

                (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                RI 2001)

                32

                Gejala dan tanda klinis

                Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                a) Dehidrasi

                o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                muntah-muntah)

                b) Pucat

                o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                c) Trauma lahir

                o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                tertutup lainnya

                d) Pletorik (penumpukan darah)

                o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                memotong tali pusat bayi KMK

                e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                eritroblastosis

                g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                penyakit hati

                h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                ke bagian hepatologi

                33

                6 Kern ikterus

                Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                hipotoni

                Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                displasia dentalis)

                7 Komplikasi

                Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                8 Pemeriksaan Laboratorium

                Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                34

                alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                penyebab ikterus antara lain

                bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                bull Darah lengkap dan hapusan darah

                bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                bull Bilirubin direk

                Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                tukar

                9 Penatalaksanaan

                Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                (luminal)

                Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                menurunkan siklus enterohepatika

                35

                Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                Usia

                Terapi sinar Transfusi tukar

                Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                Hari

                1

                Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                Hari

                2

                15 260 13 220 25 425 15 260

                Hari

                3

                18 310 16 270 30 510 20 340

                Hari

                4 dst

                20 340 17 290 30 510 20 340

                (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                10 Terapi Sinar

                Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                36

                Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                mungkin ke arah bayi

                Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                jam

                Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                37

                diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                11 Transfusi Tukar

                Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                (Tabel 4)

                38

                Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                Komplikasi

                Berat Bayi

                (gram)

                Tidak Komplikasi

                (mgdL)

                Rasio

                BiliAlb

                Ada Komplikasi

                (mgdL)

                Rasio

                BiliAlb

                lt 1250 13 52 10 4

                1250 ndash 1499 15 6 13 52

                1500 ndash 1999 17 68 15 6

                2000 ndash 2499 18 72 17 68

                ge 2500 20 8 18 72

                Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                3 pH lt 715 selama 1 jam

                4 Suhu rektal le 35 O C

                5 Serum Albumin lt 25 gdL

                6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                8 Anemia hemolitik

                9 Berat bayi le1000 g 1215

                Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                39

                keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                Macam Transfusi Tukar

                1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                mengganti Hb bayi

                2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                mengganti 65 Hb bayi

                3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                kasus polisitemia atau darah pada anemia

                Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                Kebutuhan Rumus

                lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                Hct sekarang

                Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                (Hb donor ndash Hb sekarang)

                BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                (PCV donor)

                Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                40

                bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                bayi baru lahir risiko tinggi

                41

                DAFTAR PUSTAKA

                Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                • 3 Metabolisme Bilirubin
                • Anamnesis
                • Pemeriksaan Fisik

                  8

                  Lab (241211)

                  - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

                  - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

                  - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

                  - CRP (-)

                  - Kesan Hiperbilirubin

                  DIAGNOSIS KERJA

                  Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

                  Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum fisiologis

                  DIAGNOSIS BANDING

                  Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan dengan Berat Badan

                  Lahir Rendah + Ikterus Neonatorum ec hemolisis

                  PENATALAKSANAAN

                  - Umum

                  o Puasa bila residu (+)

                  o Pertahankan suhu 365o-375o C dalam inkubator

                  - Medikamentosa

                  Ceftazidim 115 mg12 jam

                  Aminofuschin 10gttmenit micro

                  R Foto terapi

                  PEMERIKSAAN ANJURAN

                  - Bilirubin direkindirek setiap hari

                  - Golongan darah bayi dan rhesus

                  PROGNOSA

                  Quo ad vitam dubia ad bonam

                  Quo ad functionam dubia ad bonam

                  9

                  FOLLOW UP

                  TANGGAL 21-12-11 22-12-11 23-12-11 24-12-11

                  Keluhan

                  - Demam

                  -Residu

                  - BAB

                  - Ikterik

                  - Menangis

                  (+)

                  (-)

                  (+)

                  (-)

                  (+)

                  (-)

                  (+)

                  (+)

                  (-)

                  (+)

                  (-)

                  (+)

                  (+)

                  (+)

                  (+)

                  (-)

                  (+)

                  (+)

                  (+)

                  (+)

                  Keadaan Umum Tampak sakit

                  sedang

                  Tampak sakit

                  sedang

                  Tampak sakit

                  sedang

                  Tampak sakit

                  sedang

                  Kesadaran Compos

                  Mentis

                  Compos

                  Mentis

                  Compos

                  Mentis

                  Compos

                  Mentis

                  Vital Sign

                  - Nadi

                  - Pernafasan

                  - Suhu

                  147xmenit

                  regulerkuat

                  43x menit

                  3810C

                  145xmenit

                  regulerkuat

                  46x menit

                  3750C

                  140xmenit

                  regulerkuat

                  38x menit

                  3690C

                  128xmenit

                  regulerkuat

                  44x menit

                  3710C

                  Pemeriksaan

                  Fisik

                  - Mata

                  - Hidung

                  - Telinga

                  Sklera

                  anikterik

                  ananemis

                  Tidak ada

                  deviasi

                  Tidak ada

                  serumen

                  tidak

                  hiperemis

                  Sklera

                  anikterikana

                  nemis

                  Tidak ada

                  deviasi

                  Tidak ada

                  serumen

                  tidak

                  hiperemis

                  Sklera

                  ikterik

                  ananemis

                  Tidak ada

                  deviasi

                  Tidak ada

                  serumen

                  tidak

                  hiperemis

                  Sklera

                  ikterik

                  ananemis

                  Tidak ada

                  deviasi

                  Tidak ada

                  serumen

                  tidak

                  hiperemis

                  10

                  Pemeriksaan

                  Penunjang

                  Lab

                  Hb = 153

                  Leukosit=

                  18600

                  Trombosit=

                  227000

                  DC=0506

                  3275

                  CRP= (-)

                  Lab Lab Lab

                  Bill total

                  135 mgdl

                  Bill direk

                  04 mgdl

                  Bill

                  indirek

                  131 mgdl

                  Terapi Pasang

                  infus

                  Minum 3 cc

                  Ceftazidim

                  115mg12

                  jam

                  Puasa

                  Ceftazidim

                  115 mgdl

                  Aminofusc

                  hin 25cchr

                  Rawat tali

                  pusat

                  Loading

                  Nacl 25cc

                  Puasa

                  Ceftazidim

                  115 mg12

                  jam

                  Aminofusc

                  hin 22cchr

                  Amikasin

                  18 mg12

                  jam

                  Puasa

                  Ceftazidim

                  115 mg12

                  jam

                  Aminofusc

                  hin 22cchr

                  Amikasin

                  18 mg12

                  jam

                  11

                  ANALISA KASUS

                  1 Apakah diagnosa kerja pada kasus ini sudah tepat

                  Diagnosa pada kasus ini sudah tepat hal ini berdasarkan dari

                  Usia kehamilan HpHt 17 Maret 2011 dengan bayi lahir pada

                  tanggal 21 Desember 2011 dengan usia kehamilan 39-40 minggu

                  yang berarti lahir dengan usia cukup bulan K ecil masa kehamilan

                  (berdasarkan kurva Lubchenko)

                  KURVA LUBCHENCO

                  12

                  BBLR

                  Ibu hamil dengan hipertensi (eklamsi)

                  Ibu dengan kehamilan ganda

                  Berat Badan Lahir 2300 gr

                  Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya BBLR

                  1 Ibu yang hamil pada umur lt 20 th jarak kehamilan kurang dari

                  1 tahun

                  2 Ibu yang menggunakan obat terlarang

                  3 Ibu dengan kehamilan anemia berat darah tinggi infeksi

                  selama kehamilan dan kehamilan ganda

                  4 Bayi dengan infeksi selama kehamilan

                  Klasifikasi berat badan bayi baru lahir

                  Bayi berat badan lahir amat sangat rendah yaitu bayi yang

                  lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram

                  Bayi berat badan lahir sangat rendah adalah bayi yang lahir

                  dengan berat badan kurang dari 1500 gram

                  Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang baru lahir

                  dengan berat badan 1501-2500 gram

                  Ikterus fisiologis

                  Terjadi setelah 24 jam pertama

                  Terjadi pada hari kedua setelah lahir

                  Nilai dari bilirubin total 135 mgdL (pada hari ke empat)

                  Bilirubin direk tidak lebih dari 2 mgdL

                  Adapun Kriteria Sepsis atau infeksi Berdasarkan kriteria mayor

                  dan minor

                  Faktor risiko mayor

                  o Ketuban pecah gt24 jam

                  o Ibu demam

                  13

                  o Korioamnionitis

                  o Denyut jantung janin menetap gt160kalimenit

                  o Ketuban berbau

                  Faktor risiko minor

                  o Ketuban pecahgt12 jam

                  o Ibu demam

                  o Nilai APGAR

                  o BBLSR

                  o Usia gestasi lt37minggu

                  o Kehamilan ganda

                  o Keputihan yangtidak diobati

                  o ISK tidakdiobati

                  14

                  SEPTIC MARKER

                  bull Hitung leukosit (N 5000-30000microL)

                  bull Hitung trombosit (Ngt150000microL)

                  bull IT rasio yaitu rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total

                  (normal lt02)

                  bull CRP (N 10 mgdl atau 10 mgl)

                  SEPTIC WORKUP (septic marker + pemeriksaan kultur darah)

                  Pada pasien ini hanya didapatkan 2 faktor resiko minor yaitu nilai

                  APGAR yang kurang baik 45 dan kehamilan ganda Gejala klinis pada

                  pasien ini yaitu demam pada hari pertama 381o C tidak ditemukan tanda-

                  tanda gangguan pernapasan gastointestinal gangguan neurologis

                  gangguan sirkulasi dan gangguan metabolik kemudian didukung dengan

                  hasil laboratorium yaitu

                  o Hb 153 grdl (12-16 grdl)

                  o Leukosit 18600 uL (4500-10700)

                  o LED -

                  o IT Ratio 063 = 0

                  o Trombosit 227000uL (150000-450000)

                  o Diffcount 05063275

                  o CRP (-)

                  Kesan Berdasarkan Septic marker pada pasien ini tidak ditemukan

                  kelainan Berdasarkan data-data yang terdapat pada pasien ini ditemukan 2

                  kriteria pada faktor resiko minor dan dilakukan septic marker (-) sehingga

                  jelaslah bahwa pada kasus ini bukan merupakan ikterus yang disebabkan

                  oleh sepsis Untuk itu berdasarkan alogaritma sepsis neonatorum

                  dianjurkan untuk pemeriksaan ulang septic marker 12-24 jam

                  15

                  2 Apakah penatalaksanaan terapi pada kasus ini sudah tepat

                  Penatalaksanaan pada kasus ini menurut kami kurang tepat penggunaan

                  antibiotik Ceftazidim yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga

                  kami rasa tidak tepat dimana yang seharusnya pilihan pertama adalah

                  ampicilin yang dikombinasi dengan golongan aminoglikosida Ceftazidime

                  aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin

                  lainnya Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme

                  dalam rangespektrum yang luas termasuk strain yang resisten terhadap

                  gentamicin dan aminoglikosid lainnya Maka dari itu sebaiknya digunakan

                  16

                  terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

                  komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

                  Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

                  mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

                  jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

                  Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

                  bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

                  bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

                  sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

                  kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

                  Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

                  kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

                  digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

                  sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

                  termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

                  ceftazidime tidak efektif

                  Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

                  pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

                  nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

                  ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

                  ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

                  yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

                  Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

                  tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

                  syok

                  Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

                  sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

                  berikutnya sampai residu tidak ada lagi

                  17

                  3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

                  Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

                  dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

                  sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

                  tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

                  Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

                  dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

                  kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

                  yang dipengaruhi oleh

                  Fungsi hepar belum sempurna

                  Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

                  eritrosit yang menyebabkan ikterik

                  Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

                  meningkat

                  Defek konjugasi bilirubin

                  Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

                  sedikit

                  18

                  4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

                  Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

                  bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

                  24122011

                  - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

                  - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

                  - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

                  Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

                  - Bilirubin adalah gt72 jam

                  - Berat badan lahir 2300 gr

                  - Hasil bilirubin total 13 mgdl

                  Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

                  SINAR (fototerapi)

                  19

                  Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

                  golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

                  pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

                  laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

                  langsung dilakukan fototerapi

                  20

                  II TINJAUAN PUSTAKA

                  A Bayi Berat Lahir Rendah

                  1 Definisi

                  Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

                  2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

                  yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

                  2 Epidemiologi

                  Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

                  kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

                  negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

                  menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

                  angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

                  lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

                  peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

                  serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

                  depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

                  dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

                  multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

                  nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

                  Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

                  program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

                  21

                  3 Etiologi

                  Persalinan kurang bulanprematur

                  Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

                  bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

                  gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

                  atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

                  cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

                  yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

                  muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

                  prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

                  mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

                  karena masa gestasi yang kurang (prematur)

                  Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

                  Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

                  hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

                  retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

                  grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

                  terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

                  umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

                  bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

                  kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

                  pertumbuhan itu dalam kandungan

                  Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

                  ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

                  penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

                  merupakan penyebab terjadinya BBLR

                  22

                  (1) Faktor ibu

                  Penyakit

                  Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

                  Komplikasi pada kehamilan

                  Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

                  antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

                  preterm

                  Usia Ibu dan paritas

                  Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

                  dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

                  Faktor kebiasaan ibu

                  Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

                  pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

                  (2) Faktor Janin

                  Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

                  kromosom

                  (3) Faktor Lingkungan

                  Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

                  radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

                  4 Komplikasi

                  Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

                  lain

                  Hipotermia

                  Hipoglikemia

                  Gangguan cairan dan elektrolit

                  Hiperbilirubinemia

                  Sindroma gawat nafas

                  Paten duktus arteriosus

                  Infeksi

                  Perdarahan intraventrikuler

                  Apnea of Prematurity

                  23

                  Anemia

                  Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                  berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                  Gangguan perkembangan

                  Gangguan pertumbuhan

                  Gangguan penglihatan (Retinopati)

                  Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                  Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                  Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                  5 Diagnosis

                  Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                  anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                  Anamnesis

                  Umur ibu

                  Riwayat persalinan sebelumnya

                  Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                  Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                  Aktivitas ibu yang berlebihan

                  Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                  Penyakit yang diderita selama hamil

                  Obat-obatan yang diminum selama hamil

                  Pemeriksaan fisik

                  Berat badan lahir lt2500 g

                  Untuk BBLR kurang bulan

                  Tanda prematuritas

                  Tulang rawan telinga belum terbentuk

                  Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                  Refleks masih lemah

                  Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                  menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                  24

                  penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                  terbentuk)

                  Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                  Tanda janin Tumbuh Lambat

                  Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                  Kulit keriput

                  Kuku lebih panjang

                  6 Manajemen Umum

                  Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                  1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                  2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                  3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                  denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                  4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                  nafas

                  5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                  6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                  rehidrasi IV

                  7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                  7 Pemantauan

                  a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                  Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                  Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                  10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                  kecuali apabila terjadi kmplikasi

                  Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                  selama tiga bulan seharusnya

                  b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                  c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                  ghari)

                  25

                  Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                  kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                  d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                  jumlah 180 mLkghari

                  e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                  ASI sampai 200 mLkghari

                  f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                  disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                  sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                  Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                  g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                  h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                  i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                  j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                  setiap hari

                  k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                  ASI akan menetes dari payudara yang lain

                  8 Pemulangan penderita

                  1 Suhu bayi stabil

                  2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                  3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                  26

                  B Ikterus Neonatorum

                  1 Pendahuluan

                  Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                  sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                  kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                  60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                  Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                  RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                  (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                  phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                  tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                  Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                  Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                  sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                  gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                  setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                  ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                  bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                  hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                  minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                  menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                  tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                  akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                  kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                  tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                  University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                  2 Definisi

                  Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                  darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                  27

                  kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                  bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                  apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                  Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                  setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                  serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                  sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                  Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                  (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                  neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                  3 Metabolisme Bilirubin

                  Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                  oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                  hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                  eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                  proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                  Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                  bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                  lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                  mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                  Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                  dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                  bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                  hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                  (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                  retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                  timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                  menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                  air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                  28

                  bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                  dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                  keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                  kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                  hepatik

                  Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                  pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                  proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                  tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                  (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                  Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                  puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                  ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                  pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                  bulan

                  Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                  konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                  Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                  kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                  mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                  Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                  dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                  tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                  dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                  dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                  efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                  Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                  bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                  29

                  sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                  micromolL)

                  4 Etiologi

                  Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                  A Penyebab yang sering

                  1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                  3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                  Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                  IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                  Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                  hipoglikemia 11 Lain-lain

                  B Penyebab yang jarang

                  1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                  piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                  (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                  30

                  5 Diagnosis

                  Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                  beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                  Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                  Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                  Usia kehamilan lt 38 minggu

                  Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                  Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                  Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                  ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                  Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                  kterus sebelum bayi dipulangkan

                  Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                  Polisitemia

                  Anamnesis

                  Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                  DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                  Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                  Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                  sebelumnya

                  Riwayat inkompatibilitas darah

                  Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                  hepar dan limpa

                  Pemeriksaan Fisik

                  Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                  beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                  yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                  tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                  31

                  yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                  penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                  Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                  kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                  penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                  timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                  ikterus tersebut

                  Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                  Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                  Hari 1

                  Hari 2

                  Hari 3 dst

                  Setiap ikterus yang terlihat

                  Lengan dan tungkai

                  Tangan dan kaki

                  Ikterus berat

                  (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                  Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                  WHO 2003 F-77-F-89)

                  Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                  Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                  Mulai kapan ikterus

                  Daerah mana yang ikterus

                  Bayinya kurang bulan

                  Warna tinja

                  Ikterus segera setelah lahir

                  Ikterus pada 2 hari pertama

                  Ikterus pada usia gt 14 hari

                  Ikterus lutut siku lebih

                  Bayi kurang bulan

                  Tinja pucat

                  Ikterus patologis

                  Ikterus usia 3-13 hari

                  Tanda patologis (-)

                  Ikterus fisiologis

                  (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                  Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                  Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                  RI 2001)

                  32

                  Gejala dan tanda klinis

                  Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                  Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                  a) Dehidrasi

                  o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                  muntah-muntah)

                  b) Pucat

                  o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                  Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                  G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                  c) Trauma lahir

                  o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                  tertutup lainnya

                  d) Pletorik (penumpukan darah)

                  o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                  memotong tali pusat bayi KMK

                  e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                  f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                  o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                  eritroblastosis

                  g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                  o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                  penyakit hati

                  h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                  i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                  j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                  k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                  l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                  o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                  ke bagian hepatologi

                  33

                  6 Kern ikterus

                  Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                  Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                  kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                  hipotoni

                  Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                  meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                  menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                  gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                  displasia dentalis)

                  7 Komplikasi

                  Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                  indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                  jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                  gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                  meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                  biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                  gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                  8 Pemeriksaan Laboratorium

                  Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                  pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                  sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                  hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                  lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                  dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                  lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                  kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                  34

                  alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                  dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                  Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                  penyebab ikterus antara lain

                  bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                  bull Darah lengkap dan hapusan darah

                  bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                  bull Bilirubin direk

                  Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                  tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                  juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                  tukar

                  9 Penatalaksanaan

                  Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                  mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                  menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                  penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                  dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                  cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                  terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                  (luminal)

                  Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                  meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                  efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                  minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                  masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                  dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                  menurunkan siklus enterohepatika

                  35

                  Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                  (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                  kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                  juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                  bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                  Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                  meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                  Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                  Usia

                  Terapi sinar Transfusi tukar

                  Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                  mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                  Hari

                  1

                  Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                  Hari

                  2

                  15 260 13 220 25 425 15 260

                  Hari

                  3

                  18 310 16 270 30 510 20 340

                  Hari

                  4 dst

                  20 340 17 290 30 510 20 340

                  (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                  Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                  infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                  10 Terapi Sinar

                  Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                  1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                  Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                  isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                  15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                  merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                  plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                  36

                  Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                  pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                  meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                  Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                  penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                  dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                  pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                  terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                  Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                  lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                  berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                  nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                  dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                  yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                  atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                  kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                  sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                  mungkin ke arah bayi

                  Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                  seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                  sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                  cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                  ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                  pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                  mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                  jam

                  Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                  ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                  37

                  diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                  gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                  bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                  sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                  11 Transfusi Tukar

                  Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                  dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                  dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                  antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                  bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                  perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                  indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                  kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                  (Tabel 4)

                  38

                  Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                  Komplikasi

                  Berat Bayi

                  (gram)

                  Tidak Komplikasi

                  (mgdL)

                  Rasio

                  BiliAlb

                  Ada Komplikasi

                  (mgdL)

                  Rasio

                  BiliAlb

                  lt 1250 13 52 10 4

                  1250 ndash 1499 15 6 13 52

                  1500 ndash 1999 17 68 15 6

                  2000 ndash 2499 18 72 17 68

                  ge 2500 20 8 18 72

                  Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                  (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                  Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                  infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                  Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                  1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                  2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                  3 pH lt 715 selama 1 jam

                  4 Suhu rektal le 35 O C

                  5 Serum Albumin lt 25 gdL

                  6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                  7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                  8 Anemia hemolitik

                  9 Berat bayi le1000 g 1215

                  Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                  yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                  hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                  darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                  Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                  sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                  39

                  keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                  kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                  dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                  darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                  Macam Transfusi Tukar

                  1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                  dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                  mengganti Hb bayi

                  2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                  mengganti 65 Hb bayi

                  3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                  kasus polisitemia atau darah pada anemia

                  Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                  Kebutuhan Rumus

                  lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                  lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                  Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                  Hct sekarang

                  Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                  (Hb donor ndash Hb sekarang)

                  BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                  (PCV donor)

                  Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                  Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                  Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                  harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                  yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                  40

                  bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                  diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                  seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                  Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                  dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                  tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                  bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                  bayi baru lahir risiko tinggi

                  41

                  DAFTAR PUSTAKA

                  Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                  Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                  Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                  • 3 Metabolisme Bilirubin
                  • Anamnesis
                  • Pemeriksaan Fisik

                    9

                    FOLLOW UP

                    TANGGAL 21-12-11 22-12-11 23-12-11 24-12-11

                    Keluhan

                    - Demam

                    -Residu

                    - BAB

                    - Ikterik

                    - Menangis

                    (+)

                    (-)

                    (+)

                    (-)

                    (+)

                    (-)

                    (+)

                    (+)

                    (-)

                    (+)

                    (-)

                    (+)

                    (+)

                    (+)

                    (+)

                    (-)

                    (+)

                    (+)

                    (+)

                    (+)

                    Keadaan Umum Tampak sakit

                    sedang

                    Tampak sakit

                    sedang

                    Tampak sakit

                    sedang

                    Tampak sakit

                    sedang

                    Kesadaran Compos

                    Mentis

                    Compos

                    Mentis

                    Compos

                    Mentis

                    Compos

                    Mentis

                    Vital Sign

                    - Nadi

                    - Pernafasan

                    - Suhu

                    147xmenit

                    regulerkuat

                    43x menit

                    3810C

                    145xmenit

                    regulerkuat

                    46x menit

                    3750C

                    140xmenit

                    regulerkuat

                    38x menit

                    3690C

                    128xmenit

                    regulerkuat

                    44x menit

                    3710C

                    Pemeriksaan

                    Fisik

                    - Mata

                    - Hidung

                    - Telinga

                    Sklera

                    anikterik

                    ananemis

                    Tidak ada

                    deviasi

                    Tidak ada

                    serumen

                    tidak

                    hiperemis

                    Sklera

                    anikterikana

                    nemis

                    Tidak ada

                    deviasi

                    Tidak ada

                    serumen

                    tidak

                    hiperemis

                    Sklera

                    ikterik

                    ananemis

                    Tidak ada

                    deviasi

                    Tidak ada

                    serumen

                    tidak

                    hiperemis

                    Sklera

                    ikterik

                    ananemis

                    Tidak ada

                    deviasi

                    Tidak ada

                    serumen

                    tidak

                    hiperemis

                    10

                    Pemeriksaan

                    Penunjang

                    Lab

                    Hb = 153

                    Leukosit=

                    18600

                    Trombosit=

                    227000

                    DC=0506

                    3275

                    CRP= (-)

                    Lab Lab Lab

                    Bill total

                    135 mgdl

                    Bill direk

                    04 mgdl

                    Bill

                    indirek

                    131 mgdl

                    Terapi Pasang

                    infus

                    Minum 3 cc

                    Ceftazidim

                    115mg12

                    jam

                    Puasa

                    Ceftazidim

                    115 mgdl

                    Aminofusc

                    hin 25cchr

                    Rawat tali

                    pusat

                    Loading

                    Nacl 25cc

                    Puasa

                    Ceftazidim

                    115 mg12

                    jam

                    Aminofusc

                    hin 22cchr

                    Amikasin

                    18 mg12

                    jam

                    Puasa

                    Ceftazidim

                    115 mg12

                    jam

                    Aminofusc

                    hin 22cchr

                    Amikasin

                    18 mg12

                    jam

                    11

                    ANALISA KASUS

                    1 Apakah diagnosa kerja pada kasus ini sudah tepat

                    Diagnosa pada kasus ini sudah tepat hal ini berdasarkan dari

                    Usia kehamilan HpHt 17 Maret 2011 dengan bayi lahir pada

                    tanggal 21 Desember 2011 dengan usia kehamilan 39-40 minggu

                    yang berarti lahir dengan usia cukup bulan K ecil masa kehamilan

                    (berdasarkan kurva Lubchenko)

                    KURVA LUBCHENCO

                    12

                    BBLR

                    Ibu hamil dengan hipertensi (eklamsi)

                    Ibu dengan kehamilan ganda

                    Berat Badan Lahir 2300 gr

                    Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya BBLR

                    1 Ibu yang hamil pada umur lt 20 th jarak kehamilan kurang dari

                    1 tahun

                    2 Ibu yang menggunakan obat terlarang

                    3 Ibu dengan kehamilan anemia berat darah tinggi infeksi

                    selama kehamilan dan kehamilan ganda

                    4 Bayi dengan infeksi selama kehamilan

                    Klasifikasi berat badan bayi baru lahir

                    Bayi berat badan lahir amat sangat rendah yaitu bayi yang

                    lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram

                    Bayi berat badan lahir sangat rendah adalah bayi yang lahir

                    dengan berat badan kurang dari 1500 gram

                    Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang baru lahir

                    dengan berat badan 1501-2500 gram

                    Ikterus fisiologis

                    Terjadi setelah 24 jam pertama

                    Terjadi pada hari kedua setelah lahir

                    Nilai dari bilirubin total 135 mgdL (pada hari ke empat)

                    Bilirubin direk tidak lebih dari 2 mgdL

                    Adapun Kriteria Sepsis atau infeksi Berdasarkan kriteria mayor

                    dan minor

                    Faktor risiko mayor

                    o Ketuban pecah gt24 jam

                    o Ibu demam

                    13

                    o Korioamnionitis

                    o Denyut jantung janin menetap gt160kalimenit

                    o Ketuban berbau

                    Faktor risiko minor

                    o Ketuban pecahgt12 jam

                    o Ibu demam

                    o Nilai APGAR

                    o BBLSR

                    o Usia gestasi lt37minggu

                    o Kehamilan ganda

                    o Keputihan yangtidak diobati

                    o ISK tidakdiobati

                    14

                    SEPTIC MARKER

                    bull Hitung leukosit (N 5000-30000microL)

                    bull Hitung trombosit (Ngt150000microL)

                    bull IT rasio yaitu rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total

                    (normal lt02)

                    bull CRP (N 10 mgdl atau 10 mgl)

                    SEPTIC WORKUP (septic marker + pemeriksaan kultur darah)

                    Pada pasien ini hanya didapatkan 2 faktor resiko minor yaitu nilai

                    APGAR yang kurang baik 45 dan kehamilan ganda Gejala klinis pada

                    pasien ini yaitu demam pada hari pertama 381o C tidak ditemukan tanda-

                    tanda gangguan pernapasan gastointestinal gangguan neurologis

                    gangguan sirkulasi dan gangguan metabolik kemudian didukung dengan

                    hasil laboratorium yaitu

                    o Hb 153 grdl (12-16 grdl)

                    o Leukosit 18600 uL (4500-10700)

                    o LED -

                    o IT Ratio 063 = 0

                    o Trombosit 227000uL (150000-450000)

                    o Diffcount 05063275

                    o CRP (-)

                    Kesan Berdasarkan Septic marker pada pasien ini tidak ditemukan

                    kelainan Berdasarkan data-data yang terdapat pada pasien ini ditemukan 2

                    kriteria pada faktor resiko minor dan dilakukan septic marker (-) sehingga

                    jelaslah bahwa pada kasus ini bukan merupakan ikterus yang disebabkan

                    oleh sepsis Untuk itu berdasarkan alogaritma sepsis neonatorum

                    dianjurkan untuk pemeriksaan ulang septic marker 12-24 jam

                    15

                    2 Apakah penatalaksanaan terapi pada kasus ini sudah tepat

                    Penatalaksanaan pada kasus ini menurut kami kurang tepat penggunaan

                    antibiotik Ceftazidim yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga

                    kami rasa tidak tepat dimana yang seharusnya pilihan pertama adalah

                    ampicilin yang dikombinasi dengan golongan aminoglikosida Ceftazidime

                    aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin

                    lainnya Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme

                    dalam rangespektrum yang luas termasuk strain yang resisten terhadap

                    gentamicin dan aminoglikosid lainnya Maka dari itu sebaiknya digunakan

                    16

                    terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

                    komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

                    Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

                    mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

                    jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

                    Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

                    bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

                    bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

                    sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

                    kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

                    Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

                    kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

                    digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

                    sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

                    termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

                    ceftazidime tidak efektif

                    Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

                    pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

                    nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

                    ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

                    ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

                    yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

                    Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

                    tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

                    syok

                    Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

                    sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

                    berikutnya sampai residu tidak ada lagi

                    17

                    3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

                    Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

                    dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

                    sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

                    tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

                    Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

                    dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

                    kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

                    yang dipengaruhi oleh

                    Fungsi hepar belum sempurna

                    Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

                    eritrosit yang menyebabkan ikterik

                    Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

                    meningkat

                    Defek konjugasi bilirubin

                    Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

                    sedikit

                    18

                    4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

                    Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

                    bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

                    24122011

                    - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

                    - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

                    - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

                    Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

                    - Bilirubin adalah gt72 jam

                    - Berat badan lahir 2300 gr

                    - Hasil bilirubin total 13 mgdl

                    Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

                    SINAR (fototerapi)

                    19

                    Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

                    golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

                    pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

                    laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

                    langsung dilakukan fototerapi

                    20

                    II TINJAUAN PUSTAKA

                    A Bayi Berat Lahir Rendah

                    1 Definisi

                    Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

                    2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

                    yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

                    2 Epidemiologi

                    Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

                    kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

                    negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

                    menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

                    angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

                    lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

                    peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

                    serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

                    depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

                    dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

                    multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

                    nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

                    Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

                    program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

                    21

                    3 Etiologi

                    Persalinan kurang bulanprematur

                    Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

                    bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

                    gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

                    atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

                    cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

                    yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

                    muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

                    prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

                    mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

                    karena masa gestasi yang kurang (prematur)

                    Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

                    Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

                    hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

                    retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

                    grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

                    terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

                    umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

                    bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

                    kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

                    pertumbuhan itu dalam kandungan

                    Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

                    ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

                    penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

                    merupakan penyebab terjadinya BBLR

                    22

                    (1) Faktor ibu

                    Penyakit

                    Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

                    Komplikasi pada kehamilan

                    Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

                    antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

                    preterm

                    Usia Ibu dan paritas

                    Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

                    dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

                    Faktor kebiasaan ibu

                    Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

                    pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

                    (2) Faktor Janin

                    Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

                    kromosom

                    (3) Faktor Lingkungan

                    Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

                    radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

                    4 Komplikasi

                    Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

                    lain

                    Hipotermia

                    Hipoglikemia

                    Gangguan cairan dan elektrolit

                    Hiperbilirubinemia

                    Sindroma gawat nafas

                    Paten duktus arteriosus

                    Infeksi

                    Perdarahan intraventrikuler

                    Apnea of Prematurity

                    23

                    Anemia

                    Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                    berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                    Gangguan perkembangan

                    Gangguan pertumbuhan

                    Gangguan penglihatan (Retinopati)

                    Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                    Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                    Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                    5 Diagnosis

                    Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                    anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                    Anamnesis

                    Umur ibu

                    Riwayat persalinan sebelumnya

                    Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                    Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                    Aktivitas ibu yang berlebihan

                    Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                    Penyakit yang diderita selama hamil

                    Obat-obatan yang diminum selama hamil

                    Pemeriksaan fisik

                    Berat badan lahir lt2500 g

                    Untuk BBLR kurang bulan

                    Tanda prematuritas

                    Tulang rawan telinga belum terbentuk

                    Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                    Refleks masih lemah

                    Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                    menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                    24

                    penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                    terbentuk)

                    Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                    Tanda janin Tumbuh Lambat

                    Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                    Kulit keriput

                    Kuku lebih panjang

                    6 Manajemen Umum

                    Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                    1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                    2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                    3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                    denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                    4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                    nafas

                    5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                    6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                    rehidrasi IV

                    7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                    7 Pemantauan

                    a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                    Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                    Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                    10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                    kecuali apabila terjadi kmplikasi

                    Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                    selama tiga bulan seharusnya

                    b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                    c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                    ghari)

                    25

                    Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                    kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                    d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                    jumlah 180 mLkghari

                    e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                    ASI sampai 200 mLkghari

                    f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                    disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                    sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                    Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                    g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                    h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                    i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                    j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                    setiap hari

                    k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                    ASI akan menetes dari payudara yang lain

                    8 Pemulangan penderita

                    1 Suhu bayi stabil

                    2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                    3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                    26

                    B Ikterus Neonatorum

                    1 Pendahuluan

                    Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                    sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                    kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                    60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                    Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                    RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                    (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                    phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                    tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                    Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                    Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                    sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                    gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                    setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                    ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                    bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                    hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                    minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                    menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                    tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                    akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                    kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                    tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                    University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                    2 Definisi

                    Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                    darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                    27

                    kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                    bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                    apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                    Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                    setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                    serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                    sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                    Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                    (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                    neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                    3 Metabolisme Bilirubin

                    Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                    oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                    hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                    eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                    proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                    Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                    bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                    lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                    mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                    Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                    dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                    bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                    hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                    (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                    retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                    timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                    menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                    air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                    28

                    bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                    dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                    keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                    kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                    hepatik

                    Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                    pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                    proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                    tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                    (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                    Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                    puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                    ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                    pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                    bulan

                    Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                    konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                    Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                    kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                    mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                    Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                    dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                    tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                    dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                    dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                    efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                    Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                    bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                    29

                    sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                    micromolL)

                    4 Etiologi

                    Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                    A Penyebab yang sering

                    1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                    3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                    Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                    IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                    Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                    hipoglikemia 11 Lain-lain

                    B Penyebab yang jarang

                    1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                    piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                    (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                    30

                    5 Diagnosis

                    Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                    beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                    Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                    Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                    Usia kehamilan lt 38 minggu

                    Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                    Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                    Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                    ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                    Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                    kterus sebelum bayi dipulangkan

                    Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                    Polisitemia

                    Anamnesis

                    Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                    DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                    Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                    Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                    sebelumnya

                    Riwayat inkompatibilitas darah

                    Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                    hepar dan limpa

                    Pemeriksaan Fisik

                    Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                    beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                    yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                    tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                    31

                    yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                    penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                    Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                    kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                    penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                    timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                    ikterus tersebut

                    Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                    Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                    Hari 1

                    Hari 2

                    Hari 3 dst

                    Setiap ikterus yang terlihat

                    Lengan dan tungkai

                    Tangan dan kaki

                    Ikterus berat

                    (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                    Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                    WHO 2003 F-77-F-89)

                    Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                    Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                    Mulai kapan ikterus

                    Daerah mana yang ikterus

                    Bayinya kurang bulan

                    Warna tinja

                    Ikterus segera setelah lahir

                    Ikterus pada 2 hari pertama

                    Ikterus pada usia gt 14 hari

                    Ikterus lutut siku lebih

                    Bayi kurang bulan

                    Tinja pucat

                    Ikterus patologis

                    Ikterus usia 3-13 hari

                    Tanda patologis (-)

                    Ikterus fisiologis

                    (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                    Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                    Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                    RI 2001)

                    32

                    Gejala dan tanda klinis

                    Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                    Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                    a) Dehidrasi

                    o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                    muntah-muntah)

                    b) Pucat

                    o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                    Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                    G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                    c) Trauma lahir

                    o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                    tertutup lainnya

                    d) Pletorik (penumpukan darah)

                    o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                    memotong tali pusat bayi KMK

                    e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                    f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                    o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                    eritroblastosis

                    g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                    o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                    penyakit hati

                    h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                    i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                    j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                    k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                    l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                    o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                    ke bagian hepatologi

                    33

                    6 Kern ikterus

                    Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                    Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                    kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                    hipotoni

                    Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                    meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                    menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                    gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                    displasia dentalis)

                    7 Komplikasi

                    Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                    indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                    jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                    gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                    meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                    biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                    gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                    8 Pemeriksaan Laboratorium

                    Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                    pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                    sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                    hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                    lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                    dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                    lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                    kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                    34

                    alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                    dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                    Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                    penyebab ikterus antara lain

                    bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                    bull Darah lengkap dan hapusan darah

                    bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                    bull Bilirubin direk

                    Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                    tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                    juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                    tukar

                    9 Penatalaksanaan

                    Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                    mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                    menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                    penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                    dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                    cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                    terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                    (luminal)

                    Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                    meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                    efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                    minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                    masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                    dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                    menurunkan siklus enterohepatika

                    35

                    Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                    (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                    kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                    juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                    bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                    Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                    meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                    Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                    Usia

                    Terapi sinar Transfusi tukar

                    Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                    mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                    Hari

                    1

                    Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                    Hari

                    2

                    15 260 13 220 25 425 15 260

                    Hari

                    3

                    18 310 16 270 30 510 20 340

                    Hari

                    4 dst

                    20 340 17 290 30 510 20 340

                    (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                    Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                    infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                    10 Terapi Sinar

                    Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                    1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                    Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                    isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                    15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                    merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                    plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                    36

                    Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                    pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                    meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                    Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                    penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                    dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                    pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                    terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                    Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                    lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                    berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                    nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                    dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                    yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                    atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                    kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                    sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                    mungkin ke arah bayi

                    Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                    seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                    sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                    cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                    ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                    pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                    mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                    jam

                    Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                    ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                    37

                    diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                    gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                    bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                    sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                    11 Transfusi Tukar

                    Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                    dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                    dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                    antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                    bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                    perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                    indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                    kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                    (Tabel 4)

                    38

                    Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                    Komplikasi

                    Berat Bayi

                    (gram)

                    Tidak Komplikasi

                    (mgdL)

                    Rasio

                    BiliAlb

                    Ada Komplikasi

                    (mgdL)

                    Rasio

                    BiliAlb

                    lt 1250 13 52 10 4

                    1250 ndash 1499 15 6 13 52

                    1500 ndash 1999 17 68 15 6

                    2000 ndash 2499 18 72 17 68

                    ge 2500 20 8 18 72

                    Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                    (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                    Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                    infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                    Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                    1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                    2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                    3 pH lt 715 selama 1 jam

                    4 Suhu rektal le 35 O C

                    5 Serum Albumin lt 25 gdL

                    6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                    7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                    8 Anemia hemolitik

                    9 Berat bayi le1000 g 1215

                    Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                    yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                    hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                    darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                    Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                    sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                    39

                    keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                    kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                    dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                    darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                    Macam Transfusi Tukar

                    1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                    dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                    mengganti Hb bayi

                    2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                    mengganti 65 Hb bayi

                    3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                    kasus polisitemia atau darah pada anemia

                    Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                    Kebutuhan Rumus

                    lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                    lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                    Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                    Hct sekarang

                    Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                    (Hb donor ndash Hb sekarang)

                    BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                    (PCV donor)

                    Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                    Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                    Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                    harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                    yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                    40

                    bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                    diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                    seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                    Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                    dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                    tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                    bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                    bayi baru lahir risiko tinggi

                    41

                    DAFTAR PUSTAKA

                    Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                    Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                    Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                    • 3 Metabolisme Bilirubin
                    • Anamnesis
                    • Pemeriksaan Fisik

                      10

                      Pemeriksaan

                      Penunjang

                      Lab

                      Hb = 153

                      Leukosit=

                      18600

                      Trombosit=

                      227000

                      DC=0506

                      3275

                      CRP= (-)

                      Lab Lab Lab

                      Bill total

                      135 mgdl

                      Bill direk

                      04 mgdl

                      Bill

                      indirek

                      131 mgdl

                      Terapi Pasang

                      infus

                      Minum 3 cc

                      Ceftazidim

                      115mg12

                      jam

                      Puasa

                      Ceftazidim

                      115 mgdl

                      Aminofusc

                      hin 25cchr

                      Rawat tali

                      pusat

                      Loading

                      Nacl 25cc

                      Puasa

                      Ceftazidim

                      115 mg12

                      jam

                      Aminofusc

                      hin 22cchr

                      Amikasin

                      18 mg12

                      jam

                      Puasa

                      Ceftazidim

                      115 mg12

                      jam

                      Aminofusc

                      hin 22cchr

                      Amikasin

                      18 mg12

                      jam

                      11

                      ANALISA KASUS

                      1 Apakah diagnosa kerja pada kasus ini sudah tepat

                      Diagnosa pada kasus ini sudah tepat hal ini berdasarkan dari

                      Usia kehamilan HpHt 17 Maret 2011 dengan bayi lahir pada

                      tanggal 21 Desember 2011 dengan usia kehamilan 39-40 minggu

                      yang berarti lahir dengan usia cukup bulan K ecil masa kehamilan

                      (berdasarkan kurva Lubchenko)

                      KURVA LUBCHENCO

                      12

                      BBLR

                      Ibu hamil dengan hipertensi (eklamsi)

                      Ibu dengan kehamilan ganda

                      Berat Badan Lahir 2300 gr

                      Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya BBLR

                      1 Ibu yang hamil pada umur lt 20 th jarak kehamilan kurang dari

                      1 tahun

                      2 Ibu yang menggunakan obat terlarang

                      3 Ibu dengan kehamilan anemia berat darah tinggi infeksi

                      selama kehamilan dan kehamilan ganda

                      4 Bayi dengan infeksi selama kehamilan

                      Klasifikasi berat badan bayi baru lahir

                      Bayi berat badan lahir amat sangat rendah yaitu bayi yang

                      lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram

                      Bayi berat badan lahir sangat rendah adalah bayi yang lahir

                      dengan berat badan kurang dari 1500 gram

                      Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang baru lahir

                      dengan berat badan 1501-2500 gram

                      Ikterus fisiologis

                      Terjadi setelah 24 jam pertama

                      Terjadi pada hari kedua setelah lahir

                      Nilai dari bilirubin total 135 mgdL (pada hari ke empat)

                      Bilirubin direk tidak lebih dari 2 mgdL

                      Adapun Kriteria Sepsis atau infeksi Berdasarkan kriteria mayor

                      dan minor

                      Faktor risiko mayor

                      o Ketuban pecah gt24 jam

                      o Ibu demam

                      13

                      o Korioamnionitis

                      o Denyut jantung janin menetap gt160kalimenit

                      o Ketuban berbau

                      Faktor risiko minor

                      o Ketuban pecahgt12 jam

                      o Ibu demam

                      o Nilai APGAR

                      o BBLSR

                      o Usia gestasi lt37minggu

                      o Kehamilan ganda

                      o Keputihan yangtidak diobati

                      o ISK tidakdiobati

                      14

                      SEPTIC MARKER

                      bull Hitung leukosit (N 5000-30000microL)

                      bull Hitung trombosit (Ngt150000microL)

                      bull IT rasio yaitu rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total

                      (normal lt02)

                      bull CRP (N 10 mgdl atau 10 mgl)

                      SEPTIC WORKUP (septic marker + pemeriksaan kultur darah)

                      Pada pasien ini hanya didapatkan 2 faktor resiko minor yaitu nilai

                      APGAR yang kurang baik 45 dan kehamilan ganda Gejala klinis pada

                      pasien ini yaitu demam pada hari pertama 381o C tidak ditemukan tanda-

                      tanda gangguan pernapasan gastointestinal gangguan neurologis

                      gangguan sirkulasi dan gangguan metabolik kemudian didukung dengan

                      hasil laboratorium yaitu

                      o Hb 153 grdl (12-16 grdl)

                      o Leukosit 18600 uL (4500-10700)

                      o LED -

                      o IT Ratio 063 = 0

                      o Trombosit 227000uL (150000-450000)

                      o Diffcount 05063275

                      o CRP (-)

                      Kesan Berdasarkan Septic marker pada pasien ini tidak ditemukan

                      kelainan Berdasarkan data-data yang terdapat pada pasien ini ditemukan 2

                      kriteria pada faktor resiko minor dan dilakukan septic marker (-) sehingga

                      jelaslah bahwa pada kasus ini bukan merupakan ikterus yang disebabkan

                      oleh sepsis Untuk itu berdasarkan alogaritma sepsis neonatorum

                      dianjurkan untuk pemeriksaan ulang septic marker 12-24 jam

                      15

                      2 Apakah penatalaksanaan terapi pada kasus ini sudah tepat

                      Penatalaksanaan pada kasus ini menurut kami kurang tepat penggunaan

                      antibiotik Ceftazidim yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga

                      kami rasa tidak tepat dimana yang seharusnya pilihan pertama adalah

                      ampicilin yang dikombinasi dengan golongan aminoglikosida Ceftazidime

                      aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin

                      lainnya Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme

                      dalam rangespektrum yang luas termasuk strain yang resisten terhadap

                      gentamicin dan aminoglikosid lainnya Maka dari itu sebaiknya digunakan

                      16

                      terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

                      komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

                      Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

                      mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

                      jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

                      Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

                      bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

                      bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

                      sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

                      kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

                      Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

                      kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

                      digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

                      sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

                      termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

                      ceftazidime tidak efektif

                      Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

                      pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

                      nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

                      ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

                      ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

                      yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

                      Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

                      tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

                      syok

                      Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

                      sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

                      berikutnya sampai residu tidak ada lagi

                      17

                      3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

                      Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

                      dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

                      sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

                      tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

                      Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

                      dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

                      kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

                      yang dipengaruhi oleh

                      Fungsi hepar belum sempurna

                      Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

                      eritrosit yang menyebabkan ikterik

                      Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

                      meningkat

                      Defek konjugasi bilirubin

                      Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

                      sedikit

                      18

                      4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

                      Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

                      bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

                      24122011

                      - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

                      - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

                      - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

                      Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

                      - Bilirubin adalah gt72 jam

                      - Berat badan lahir 2300 gr

                      - Hasil bilirubin total 13 mgdl

                      Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

                      SINAR (fototerapi)

                      19

                      Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

                      golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

                      pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

                      laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

                      langsung dilakukan fototerapi

                      20

                      II TINJAUAN PUSTAKA

                      A Bayi Berat Lahir Rendah

                      1 Definisi

                      Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

                      2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

                      yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

                      2 Epidemiologi

                      Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

                      kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

                      negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

                      menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

                      angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

                      lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

                      peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

                      serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

                      depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

                      dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

                      multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

                      nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

                      Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

                      program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

                      21

                      3 Etiologi

                      Persalinan kurang bulanprematur

                      Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

                      bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

                      gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

                      atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

                      cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

                      yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

                      muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

                      prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

                      mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

                      karena masa gestasi yang kurang (prematur)

                      Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

                      Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

                      hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

                      retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

                      grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

                      terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

                      umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

                      bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

                      kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

                      pertumbuhan itu dalam kandungan

                      Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

                      ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

                      penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

                      merupakan penyebab terjadinya BBLR

                      22

                      (1) Faktor ibu

                      Penyakit

                      Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

                      Komplikasi pada kehamilan

                      Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

                      antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

                      preterm

                      Usia Ibu dan paritas

                      Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

                      dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

                      Faktor kebiasaan ibu

                      Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

                      pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

                      (2) Faktor Janin

                      Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

                      kromosom

                      (3) Faktor Lingkungan

                      Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

                      radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

                      4 Komplikasi

                      Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

                      lain

                      Hipotermia

                      Hipoglikemia

                      Gangguan cairan dan elektrolit

                      Hiperbilirubinemia

                      Sindroma gawat nafas

                      Paten duktus arteriosus

                      Infeksi

                      Perdarahan intraventrikuler

                      Apnea of Prematurity

                      23

                      Anemia

                      Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                      berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                      Gangguan perkembangan

                      Gangguan pertumbuhan

                      Gangguan penglihatan (Retinopati)

                      Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                      Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                      Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                      5 Diagnosis

                      Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                      anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                      Anamnesis

                      Umur ibu

                      Riwayat persalinan sebelumnya

                      Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                      Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                      Aktivitas ibu yang berlebihan

                      Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                      Penyakit yang diderita selama hamil

                      Obat-obatan yang diminum selama hamil

                      Pemeriksaan fisik

                      Berat badan lahir lt2500 g

                      Untuk BBLR kurang bulan

                      Tanda prematuritas

                      Tulang rawan telinga belum terbentuk

                      Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                      Refleks masih lemah

                      Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                      menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                      24

                      penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                      terbentuk)

                      Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                      Tanda janin Tumbuh Lambat

                      Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                      Kulit keriput

                      Kuku lebih panjang

                      6 Manajemen Umum

                      Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                      1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                      2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                      3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                      denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                      4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                      nafas

                      5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                      6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                      rehidrasi IV

                      7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                      7 Pemantauan

                      a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                      Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                      Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                      10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                      kecuali apabila terjadi kmplikasi

                      Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                      selama tiga bulan seharusnya

                      b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                      c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                      ghari)

                      25

                      Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                      kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                      d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                      jumlah 180 mLkghari

                      e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                      ASI sampai 200 mLkghari

                      f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                      disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                      sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                      Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                      g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                      h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                      i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                      j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                      setiap hari

                      k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                      ASI akan menetes dari payudara yang lain

                      8 Pemulangan penderita

                      1 Suhu bayi stabil

                      2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                      3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                      26

                      B Ikterus Neonatorum

                      1 Pendahuluan

                      Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                      sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                      kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                      60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                      Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                      RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                      (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                      phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                      tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                      Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                      Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                      sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                      gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                      setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                      ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                      bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                      hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                      minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                      menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                      tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                      akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                      kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                      tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                      University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                      2 Definisi

                      Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                      darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                      27

                      kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                      bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                      apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                      Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                      setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                      serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                      sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                      Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                      (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                      neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                      3 Metabolisme Bilirubin

                      Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                      oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                      hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                      eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                      proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                      Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                      bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                      lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                      mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                      Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                      dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                      bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                      hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                      (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                      retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                      timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                      menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                      air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                      28

                      bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                      dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                      keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                      kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                      hepatik

                      Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                      pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                      proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                      tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                      (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                      Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                      puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                      ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                      pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                      bulan

                      Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                      konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                      Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                      kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                      mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                      Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                      dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                      tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                      dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                      dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                      efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                      Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                      bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                      29

                      sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                      micromolL)

                      4 Etiologi

                      Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                      A Penyebab yang sering

                      1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                      3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                      Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                      IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                      Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                      hipoglikemia 11 Lain-lain

                      B Penyebab yang jarang

                      1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                      piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                      (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                      30

                      5 Diagnosis

                      Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                      beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                      Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                      Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                      Usia kehamilan lt 38 minggu

                      Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                      Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                      Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                      ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                      Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                      kterus sebelum bayi dipulangkan

                      Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                      Polisitemia

                      Anamnesis

                      Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                      DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                      Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                      Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                      sebelumnya

                      Riwayat inkompatibilitas darah

                      Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                      hepar dan limpa

                      Pemeriksaan Fisik

                      Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                      beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                      yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                      tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                      31

                      yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                      penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                      Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                      kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                      penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                      timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                      ikterus tersebut

                      Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                      Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                      Hari 1

                      Hari 2

                      Hari 3 dst

                      Setiap ikterus yang terlihat

                      Lengan dan tungkai

                      Tangan dan kaki

                      Ikterus berat

                      (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                      Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                      WHO 2003 F-77-F-89)

                      Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                      Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                      Mulai kapan ikterus

                      Daerah mana yang ikterus

                      Bayinya kurang bulan

                      Warna tinja

                      Ikterus segera setelah lahir

                      Ikterus pada 2 hari pertama

                      Ikterus pada usia gt 14 hari

                      Ikterus lutut siku lebih

                      Bayi kurang bulan

                      Tinja pucat

                      Ikterus patologis

                      Ikterus usia 3-13 hari

                      Tanda patologis (-)

                      Ikterus fisiologis

                      (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                      Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                      Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                      RI 2001)

                      32

                      Gejala dan tanda klinis

                      Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                      Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                      a) Dehidrasi

                      o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                      muntah-muntah)

                      b) Pucat

                      o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                      Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                      G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                      c) Trauma lahir

                      o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                      tertutup lainnya

                      d) Pletorik (penumpukan darah)

                      o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                      memotong tali pusat bayi KMK

                      e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                      f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                      o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                      eritroblastosis

                      g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                      o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                      penyakit hati

                      h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                      i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                      j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                      k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                      l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                      o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                      ke bagian hepatologi

                      33

                      6 Kern ikterus

                      Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                      Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                      kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                      hipotoni

                      Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                      meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                      menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                      gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                      displasia dentalis)

                      7 Komplikasi

                      Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                      indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                      jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                      gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                      meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                      biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                      gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                      8 Pemeriksaan Laboratorium

                      Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                      pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                      sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                      hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                      lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                      dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                      lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                      kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                      34

                      alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                      dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                      Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                      penyebab ikterus antara lain

                      bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                      bull Darah lengkap dan hapusan darah

                      bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                      bull Bilirubin direk

                      Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                      tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                      juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                      tukar

                      9 Penatalaksanaan

                      Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                      mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                      menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                      penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                      dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                      cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                      terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                      (luminal)

                      Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                      meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                      efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                      minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                      masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                      dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                      menurunkan siklus enterohepatika

                      35

                      Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                      (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                      kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                      juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                      bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                      Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                      meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                      Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                      Usia

                      Terapi sinar Transfusi tukar

                      Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                      mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                      Hari

                      1

                      Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                      Hari

                      2

                      15 260 13 220 25 425 15 260

                      Hari

                      3

                      18 310 16 270 30 510 20 340

                      Hari

                      4 dst

                      20 340 17 290 30 510 20 340

                      (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                      Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                      infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                      10 Terapi Sinar

                      Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                      1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                      Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                      isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                      15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                      merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                      plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                      36

                      Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                      pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                      meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                      Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                      penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                      dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                      pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                      terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                      Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                      lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                      berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                      nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                      dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                      yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                      atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                      kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                      sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                      mungkin ke arah bayi

                      Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                      seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                      sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                      cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                      ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                      pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                      mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                      jam

                      Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                      ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                      37

                      diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                      gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                      bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                      sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                      11 Transfusi Tukar

                      Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                      dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                      dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                      antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                      bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                      perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                      indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                      kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                      (Tabel 4)

                      38

                      Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                      Komplikasi

                      Berat Bayi

                      (gram)

                      Tidak Komplikasi

                      (mgdL)

                      Rasio

                      BiliAlb

                      Ada Komplikasi

                      (mgdL)

                      Rasio

                      BiliAlb

                      lt 1250 13 52 10 4

                      1250 ndash 1499 15 6 13 52

                      1500 ndash 1999 17 68 15 6

                      2000 ndash 2499 18 72 17 68

                      ge 2500 20 8 18 72

                      Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                      (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                      Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                      infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                      Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                      1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                      2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                      3 pH lt 715 selama 1 jam

                      4 Suhu rektal le 35 O C

                      5 Serum Albumin lt 25 gdL

                      6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                      7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                      8 Anemia hemolitik

                      9 Berat bayi le1000 g 1215

                      Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                      yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                      hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                      darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                      Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                      sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                      39

                      keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                      kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                      dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                      darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                      Macam Transfusi Tukar

                      1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                      dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                      mengganti Hb bayi

                      2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                      mengganti 65 Hb bayi

                      3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                      kasus polisitemia atau darah pada anemia

                      Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                      Kebutuhan Rumus

                      lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                      lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                      Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                      Hct sekarang

                      Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                      (Hb donor ndash Hb sekarang)

                      BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                      (PCV donor)

                      Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                      Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                      Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                      harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                      yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                      40

                      bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                      diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                      seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                      Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                      dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                      tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                      bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                      bayi baru lahir risiko tinggi

                      41

                      DAFTAR PUSTAKA

                      Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                      Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                      Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                      • 3 Metabolisme Bilirubin
                      • Anamnesis
                      • Pemeriksaan Fisik

                        11

                        ANALISA KASUS

                        1 Apakah diagnosa kerja pada kasus ini sudah tepat

                        Diagnosa pada kasus ini sudah tepat hal ini berdasarkan dari

                        Usia kehamilan HpHt 17 Maret 2011 dengan bayi lahir pada

                        tanggal 21 Desember 2011 dengan usia kehamilan 39-40 minggu

                        yang berarti lahir dengan usia cukup bulan K ecil masa kehamilan

                        (berdasarkan kurva Lubchenko)

                        KURVA LUBCHENCO

                        12

                        BBLR

                        Ibu hamil dengan hipertensi (eklamsi)

                        Ibu dengan kehamilan ganda

                        Berat Badan Lahir 2300 gr

                        Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya BBLR

                        1 Ibu yang hamil pada umur lt 20 th jarak kehamilan kurang dari

                        1 tahun

                        2 Ibu yang menggunakan obat terlarang

                        3 Ibu dengan kehamilan anemia berat darah tinggi infeksi

                        selama kehamilan dan kehamilan ganda

                        4 Bayi dengan infeksi selama kehamilan

                        Klasifikasi berat badan bayi baru lahir

                        Bayi berat badan lahir amat sangat rendah yaitu bayi yang

                        lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram

                        Bayi berat badan lahir sangat rendah adalah bayi yang lahir

                        dengan berat badan kurang dari 1500 gram

                        Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang baru lahir

                        dengan berat badan 1501-2500 gram

                        Ikterus fisiologis

                        Terjadi setelah 24 jam pertama

                        Terjadi pada hari kedua setelah lahir

                        Nilai dari bilirubin total 135 mgdL (pada hari ke empat)

                        Bilirubin direk tidak lebih dari 2 mgdL

                        Adapun Kriteria Sepsis atau infeksi Berdasarkan kriteria mayor

                        dan minor

                        Faktor risiko mayor

                        o Ketuban pecah gt24 jam

                        o Ibu demam

                        13

                        o Korioamnionitis

                        o Denyut jantung janin menetap gt160kalimenit

                        o Ketuban berbau

                        Faktor risiko minor

                        o Ketuban pecahgt12 jam

                        o Ibu demam

                        o Nilai APGAR

                        o BBLSR

                        o Usia gestasi lt37minggu

                        o Kehamilan ganda

                        o Keputihan yangtidak diobati

                        o ISK tidakdiobati

                        14

                        SEPTIC MARKER

                        bull Hitung leukosit (N 5000-30000microL)

                        bull Hitung trombosit (Ngt150000microL)

                        bull IT rasio yaitu rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total

                        (normal lt02)

                        bull CRP (N 10 mgdl atau 10 mgl)

                        SEPTIC WORKUP (septic marker + pemeriksaan kultur darah)

                        Pada pasien ini hanya didapatkan 2 faktor resiko minor yaitu nilai

                        APGAR yang kurang baik 45 dan kehamilan ganda Gejala klinis pada

                        pasien ini yaitu demam pada hari pertama 381o C tidak ditemukan tanda-

                        tanda gangguan pernapasan gastointestinal gangguan neurologis

                        gangguan sirkulasi dan gangguan metabolik kemudian didukung dengan

                        hasil laboratorium yaitu

                        o Hb 153 grdl (12-16 grdl)

                        o Leukosit 18600 uL (4500-10700)

                        o LED -

                        o IT Ratio 063 = 0

                        o Trombosit 227000uL (150000-450000)

                        o Diffcount 05063275

                        o CRP (-)

                        Kesan Berdasarkan Septic marker pada pasien ini tidak ditemukan

                        kelainan Berdasarkan data-data yang terdapat pada pasien ini ditemukan 2

                        kriteria pada faktor resiko minor dan dilakukan septic marker (-) sehingga

                        jelaslah bahwa pada kasus ini bukan merupakan ikterus yang disebabkan

                        oleh sepsis Untuk itu berdasarkan alogaritma sepsis neonatorum

                        dianjurkan untuk pemeriksaan ulang septic marker 12-24 jam

                        15

                        2 Apakah penatalaksanaan terapi pada kasus ini sudah tepat

                        Penatalaksanaan pada kasus ini menurut kami kurang tepat penggunaan

                        antibiotik Ceftazidim yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga

                        kami rasa tidak tepat dimana yang seharusnya pilihan pertama adalah

                        ampicilin yang dikombinasi dengan golongan aminoglikosida Ceftazidime

                        aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin

                        lainnya Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme

                        dalam rangespektrum yang luas termasuk strain yang resisten terhadap

                        gentamicin dan aminoglikosid lainnya Maka dari itu sebaiknya digunakan

                        16

                        terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

                        komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

                        Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

                        mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

                        jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

                        Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

                        bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

                        bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

                        sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

                        kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

                        Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

                        kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

                        digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

                        sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

                        termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

                        ceftazidime tidak efektif

                        Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

                        pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

                        nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

                        ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

                        ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

                        yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

                        Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

                        tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

                        syok

                        Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

                        sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

                        berikutnya sampai residu tidak ada lagi

                        17

                        3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

                        Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

                        dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

                        sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

                        tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

                        Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

                        dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

                        kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

                        yang dipengaruhi oleh

                        Fungsi hepar belum sempurna

                        Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

                        eritrosit yang menyebabkan ikterik

                        Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

                        meningkat

                        Defek konjugasi bilirubin

                        Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

                        sedikit

                        18

                        4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

                        Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

                        bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

                        24122011

                        - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

                        - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

                        - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

                        Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

                        - Bilirubin adalah gt72 jam

                        - Berat badan lahir 2300 gr

                        - Hasil bilirubin total 13 mgdl

                        Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

                        SINAR (fototerapi)

                        19

                        Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

                        golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

                        pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

                        laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

                        langsung dilakukan fototerapi

                        20

                        II TINJAUAN PUSTAKA

                        A Bayi Berat Lahir Rendah

                        1 Definisi

                        Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

                        2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

                        yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

                        2 Epidemiologi

                        Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

                        kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

                        negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

                        menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

                        angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

                        lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

                        peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

                        serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

                        depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

                        dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

                        multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

                        nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

                        Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

                        program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

                        21

                        3 Etiologi

                        Persalinan kurang bulanprematur

                        Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

                        bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

                        gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

                        atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

                        cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

                        yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

                        muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

                        prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

                        mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

                        karena masa gestasi yang kurang (prematur)

                        Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

                        Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

                        hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

                        retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

                        grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

                        terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

                        umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

                        bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

                        kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

                        pertumbuhan itu dalam kandungan

                        Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

                        ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

                        penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

                        merupakan penyebab terjadinya BBLR

                        22

                        (1) Faktor ibu

                        Penyakit

                        Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

                        Komplikasi pada kehamilan

                        Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

                        antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

                        preterm

                        Usia Ibu dan paritas

                        Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

                        dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

                        Faktor kebiasaan ibu

                        Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

                        pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

                        (2) Faktor Janin

                        Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

                        kromosom

                        (3) Faktor Lingkungan

                        Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

                        radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

                        4 Komplikasi

                        Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

                        lain

                        Hipotermia

                        Hipoglikemia

                        Gangguan cairan dan elektrolit

                        Hiperbilirubinemia

                        Sindroma gawat nafas

                        Paten duktus arteriosus

                        Infeksi

                        Perdarahan intraventrikuler

                        Apnea of Prematurity

                        23

                        Anemia

                        Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                        berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                        Gangguan perkembangan

                        Gangguan pertumbuhan

                        Gangguan penglihatan (Retinopati)

                        Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                        Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                        Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                        5 Diagnosis

                        Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                        anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                        Anamnesis

                        Umur ibu

                        Riwayat persalinan sebelumnya

                        Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                        Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                        Aktivitas ibu yang berlebihan

                        Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                        Penyakit yang diderita selama hamil

                        Obat-obatan yang diminum selama hamil

                        Pemeriksaan fisik

                        Berat badan lahir lt2500 g

                        Untuk BBLR kurang bulan

                        Tanda prematuritas

                        Tulang rawan telinga belum terbentuk

                        Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                        Refleks masih lemah

                        Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                        menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                        24

                        penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                        terbentuk)

                        Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                        Tanda janin Tumbuh Lambat

                        Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                        Kulit keriput

                        Kuku lebih panjang

                        6 Manajemen Umum

                        Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                        1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                        2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                        3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                        denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                        4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                        nafas

                        5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                        6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                        rehidrasi IV

                        7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                        7 Pemantauan

                        a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                        Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                        Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                        10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                        kecuali apabila terjadi kmplikasi

                        Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                        selama tiga bulan seharusnya

                        b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                        c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                        ghari)

                        25

                        Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                        kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                        d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                        jumlah 180 mLkghari

                        e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                        ASI sampai 200 mLkghari

                        f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                        disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                        sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                        Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                        g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                        h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                        i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                        j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                        setiap hari

                        k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                        ASI akan menetes dari payudara yang lain

                        8 Pemulangan penderita

                        1 Suhu bayi stabil

                        2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                        3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                        26

                        B Ikterus Neonatorum

                        1 Pendahuluan

                        Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                        sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                        kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                        60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                        Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                        RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                        (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                        phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                        tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                        Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                        Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                        sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                        gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                        setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                        ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                        bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                        hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                        minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                        menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                        tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                        akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                        kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                        tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                        University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                        2 Definisi

                        Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                        darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                        27

                        kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                        bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                        apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                        Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                        setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                        serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                        sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                        Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                        (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                        neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                        3 Metabolisme Bilirubin

                        Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                        oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                        hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                        eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                        proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                        Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                        bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                        lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                        mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                        Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                        dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                        bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                        hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                        (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                        retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                        timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                        menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                        air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                        28

                        bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                        dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                        keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                        kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                        hepatik

                        Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                        pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                        proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                        tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                        (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                        Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                        puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                        ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                        pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                        bulan

                        Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                        konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                        Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                        kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                        mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                        Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                        dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                        tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                        dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                        dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                        efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                        Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                        bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                        29

                        sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                        micromolL)

                        4 Etiologi

                        Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                        A Penyebab yang sering

                        1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                        3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                        Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                        IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                        Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                        hipoglikemia 11 Lain-lain

                        B Penyebab yang jarang

                        1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                        piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                        (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                        30

                        5 Diagnosis

                        Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                        beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                        Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                        Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                        Usia kehamilan lt 38 minggu

                        Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                        Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                        Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                        ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                        Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                        kterus sebelum bayi dipulangkan

                        Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                        Polisitemia

                        Anamnesis

                        Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                        DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                        Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                        Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                        sebelumnya

                        Riwayat inkompatibilitas darah

                        Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                        hepar dan limpa

                        Pemeriksaan Fisik

                        Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                        beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                        yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                        tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                        31

                        yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                        penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                        Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                        kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                        penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                        timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                        ikterus tersebut

                        Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                        Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                        Hari 1

                        Hari 2

                        Hari 3 dst

                        Setiap ikterus yang terlihat

                        Lengan dan tungkai

                        Tangan dan kaki

                        Ikterus berat

                        (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                        Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                        WHO 2003 F-77-F-89)

                        Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                        Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                        Mulai kapan ikterus

                        Daerah mana yang ikterus

                        Bayinya kurang bulan

                        Warna tinja

                        Ikterus segera setelah lahir

                        Ikterus pada 2 hari pertama

                        Ikterus pada usia gt 14 hari

                        Ikterus lutut siku lebih

                        Bayi kurang bulan

                        Tinja pucat

                        Ikterus patologis

                        Ikterus usia 3-13 hari

                        Tanda patologis (-)

                        Ikterus fisiologis

                        (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                        Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                        Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                        RI 2001)

                        32

                        Gejala dan tanda klinis

                        Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                        Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                        a) Dehidrasi

                        o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                        muntah-muntah)

                        b) Pucat

                        o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                        Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                        G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                        c) Trauma lahir

                        o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                        tertutup lainnya

                        d) Pletorik (penumpukan darah)

                        o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                        memotong tali pusat bayi KMK

                        e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                        f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                        o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                        eritroblastosis

                        g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                        o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                        penyakit hati

                        h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                        i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                        j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                        k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                        l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                        o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                        ke bagian hepatologi

                        33

                        6 Kern ikterus

                        Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                        Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                        kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                        hipotoni

                        Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                        meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                        menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                        gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                        displasia dentalis)

                        7 Komplikasi

                        Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                        indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                        jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                        gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                        meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                        biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                        gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                        8 Pemeriksaan Laboratorium

                        Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                        pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                        sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                        hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                        lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                        dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                        lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                        kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                        34

                        alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                        dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                        Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                        penyebab ikterus antara lain

                        bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                        bull Darah lengkap dan hapusan darah

                        bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                        bull Bilirubin direk

                        Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                        tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                        juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                        tukar

                        9 Penatalaksanaan

                        Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                        mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                        menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                        penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                        dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                        cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                        terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                        (luminal)

                        Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                        meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                        efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                        minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                        masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                        dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                        menurunkan siklus enterohepatika

                        35

                        Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                        (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                        kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                        juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                        bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                        Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                        meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                        Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                        Usia

                        Terapi sinar Transfusi tukar

                        Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                        mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                        Hari

                        1

                        Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                        Hari

                        2

                        15 260 13 220 25 425 15 260

                        Hari

                        3

                        18 310 16 270 30 510 20 340

                        Hari

                        4 dst

                        20 340 17 290 30 510 20 340

                        (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                        Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                        infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                        10 Terapi Sinar

                        Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                        1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                        Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                        isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                        15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                        merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                        plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                        36

                        Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                        pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                        meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                        Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                        penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                        dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                        pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                        terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                        Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                        lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                        berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                        nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                        dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                        yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                        atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                        kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                        sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                        mungkin ke arah bayi

                        Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                        seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                        sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                        cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                        ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                        pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                        mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                        jam

                        Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                        ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                        37

                        diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                        gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                        bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                        sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                        11 Transfusi Tukar

                        Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                        dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                        dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                        antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                        bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                        perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                        indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                        kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                        (Tabel 4)

                        38

                        Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                        Komplikasi

                        Berat Bayi

                        (gram)

                        Tidak Komplikasi

                        (mgdL)

                        Rasio

                        BiliAlb

                        Ada Komplikasi

                        (mgdL)

                        Rasio

                        BiliAlb

                        lt 1250 13 52 10 4

                        1250 ndash 1499 15 6 13 52

                        1500 ndash 1999 17 68 15 6

                        2000 ndash 2499 18 72 17 68

                        ge 2500 20 8 18 72

                        Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                        (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                        Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                        infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                        Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                        1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                        2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                        3 pH lt 715 selama 1 jam

                        4 Suhu rektal le 35 O C

                        5 Serum Albumin lt 25 gdL

                        6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                        7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                        8 Anemia hemolitik

                        9 Berat bayi le1000 g 1215

                        Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                        yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                        hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                        darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                        Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                        sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                        39

                        keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                        kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                        dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                        darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                        Macam Transfusi Tukar

                        1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                        dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                        mengganti Hb bayi

                        2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                        mengganti 65 Hb bayi

                        3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                        kasus polisitemia atau darah pada anemia

                        Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                        Kebutuhan Rumus

                        lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                        lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                        Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                        Hct sekarang

                        Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                        (Hb donor ndash Hb sekarang)

                        BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                        (PCV donor)

                        Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                        Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                        Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                        harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                        yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                        40

                        bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                        diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                        seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                        Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                        dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                        tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                        bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                        bayi baru lahir risiko tinggi

                        41

                        DAFTAR PUSTAKA

                        Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                        Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                        Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                        • 3 Metabolisme Bilirubin
                        • Anamnesis
                        • Pemeriksaan Fisik

                          12

                          BBLR

                          Ibu hamil dengan hipertensi (eklamsi)

                          Ibu dengan kehamilan ganda

                          Berat Badan Lahir 2300 gr

                          Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya BBLR

                          1 Ibu yang hamil pada umur lt 20 th jarak kehamilan kurang dari

                          1 tahun

                          2 Ibu yang menggunakan obat terlarang

                          3 Ibu dengan kehamilan anemia berat darah tinggi infeksi

                          selama kehamilan dan kehamilan ganda

                          4 Bayi dengan infeksi selama kehamilan

                          Klasifikasi berat badan bayi baru lahir

                          Bayi berat badan lahir amat sangat rendah yaitu bayi yang

                          lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram

                          Bayi berat badan lahir sangat rendah adalah bayi yang lahir

                          dengan berat badan kurang dari 1500 gram

                          Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang baru lahir

                          dengan berat badan 1501-2500 gram

                          Ikterus fisiologis

                          Terjadi setelah 24 jam pertama

                          Terjadi pada hari kedua setelah lahir

                          Nilai dari bilirubin total 135 mgdL (pada hari ke empat)

                          Bilirubin direk tidak lebih dari 2 mgdL

                          Adapun Kriteria Sepsis atau infeksi Berdasarkan kriteria mayor

                          dan minor

                          Faktor risiko mayor

                          o Ketuban pecah gt24 jam

                          o Ibu demam

                          13

                          o Korioamnionitis

                          o Denyut jantung janin menetap gt160kalimenit

                          o Ketuban berbau

                          Faktor risiko minor

                          o Ketuban pecahgt12 jam

                          o Ibu demam

                          o Nilai APGAR

                          o BBLSR

                          o Usia gestasi lt37minggu

                          o Kehamilan ganda

                          o Keputihan yangtidak diobati

                          o ISK tidakdiobati

                          14

                          SEPTIC MARKER

                          bull Hitung leukosit (N 5000-30000microL)

                          bull Hitung trombosit (Ngt150000microL)

                          bull IT rasio yaitu rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total

                          (normal lt02)

                          bull CRP (N 10 mgdl atau 10 mgl)

                          SEPTIC WORKUP (septic marker + pemeriksaan kultur darah)

                          Pada pasien ini hanya didapatkan 2 faktor resiko minor yaitu nilai

                          APGAR yang kurang baik 45 dan kehamilan ganda Gejala klinis pada

                          pasien ini yaitu demam pada hari pertama 381o C tidak ditemukan tanda-

                          tanda gangguan pernapasan gastointestinal gangguan neurologis

                          gangguan sirkulasi dan gangguan metabolik kemudian didukung dengan

                          hasil laboratorium yaitu

                          o Hb 153 grdl (12-16 grdl)

                          o Leukosit 18600 uL (4500-10700)

                          o LED -

                          o IT Ratio 063 = 0

                          o Trombosit 227000uL (150000-450000)

                          o Diffcount 05063275

                          o CRP (-)

                          Kesan Berdasarkan Septic marker pada pasien ini tidak ditemukan

                          kelainan Berdasarkan data-data yang terdapat pada pasien ini ditemukan 2

                          kriteria pada faktor resiko minor dan dilakukan septic marker (-) sehingga

                          jelaslah bahwa pada kasus ini bukan merupakan ikterus yang disebabkan

                          oleh sepsis Untuk itu berdasarkan alogaritma sepsis neonatorum

                          dianjurkan untuk pemeriksaan ulang septic marker 12-24 jam

                          15

                          2 Apakah penatalaksanaan terapi pada kasus ini sudah tepat

                          Penatalaksanaan pada kasus ini menurut kami kurang tepat penggunaan

                          antibiotik Ceftazidim yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga

                          kami rasa tidak tepat dimana yang seharusnya pilihan pertama adalah

                          ampicilin yang dikombinasi dengan golongan aminoglikosida Ceftazidime

                          aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin

                          lainnya Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme

                          dalam rangespektrum yang luas termasuk strain yang resisten terhadap

                          gentamicin dan aminoglikosid lainnya Maka dari itu sebaiknya digunakan

                          16

                          terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

                          komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

                          Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

                          mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

                          jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

                          Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

                          bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

                          bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

                          sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

                          kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

                          Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

                          kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

                          digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

                          sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

                          termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

                          ceftazidime tidak efektif

                          Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

                          pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

                          nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

                          ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

                          ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

                          yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

                          Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

                          tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

                          syok

                          Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

                          sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

                          berikutnya sampai residu tidak ada lagi

                          17

                          3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

                          Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

                          dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

                          sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

                          tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

                          Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

                          dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

                          kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

                          yang dipengaruhi oleh

                          Fungsi hepar belum sempurna

                          Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

                          eritrosit yang menyebabkan ikterik

                          Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

                          meningkat

                          Defek konjugasi bilirubin

                          Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

                          sedikit

                          18

                          4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

                          Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

                          bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

                          24122011

                          - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

                          - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

                          - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

                          Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

                          - Bilirubin adalah gt72 jam

                          - Berat badan lahir 2300 gr

                          - Hasil bilirubin total 13 mgdl

                          Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

                          SINAR (fototerapi)

                          19

                          Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

                          golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

                          pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

                          laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

                          langsung dilakukan fototerapi

                          20

                          II TINJAUAN PUSTAKA

                          A Bayi Berat Lahir Rendah

                          1 Definisi

                          Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

                          2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

                          yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

                          2 Epidemiologi

                          Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

                          kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

                          negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

                          menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

                          angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

                          lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

                          peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

                          serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

                          depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

                          dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

                          multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

                          nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

                          Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

                          program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

                          21

                          3 Etiologi

                          Persalinan kurang bulanprematur

                          Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

                          bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

                          gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

                          atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

                          cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

                          yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

                          muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

                          prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

                          mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

                          karena masa gestasi yang kurang (prematur)

                          Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

                          Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

                          hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

                          retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

                          grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

                          terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

                          umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

                          bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

                          kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

                          pertumbuhan itu dalam kandungan

                          Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

                          ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

                          penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

                          merupakan penyebab terjadinya BBLR

                          22

                          (1) Faktor ibu

                          Penyakit

                          Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

                          Komplikasi pada kehamilan

                          Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

                          antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

                          preterm

                          Usia Ibu dan paritas

                          Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

                          dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

                          Faktor kebiasaan ibu

                          Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

                          pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

                          (2) Faktor Janin

                          Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

                          kromosom

                          (3) Faktor Lingkungan

                          Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

                          radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

                          4 Komplikasi

                          Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

                          lain

                          Hipotermia

                          Hipoglikemia

                          Gangguan cairan dan elektrolit

                          Hiperbilirubinemia

                          Sindroma gawat nafas

                          Paten duktus arteriosus

                          Infeksi

                          Perdarahan intraventrikuler

                          Apnea of Prematurity

                          23

                          Anemia

                          Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                          berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                          Gangguan perkembangan

                          Gangguan pertumbuhan

                          Gangguan penglihatan (Retinopati)

                          Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                          Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                          Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                          5 Diagnosis

                          Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                          anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                          Anamnesis

                          Umur ibu

                          Riwayat persalinan sebelumnya

                          Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                          Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                          Aktivitas ibu yang berlebihan

                          Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                          Penyakit yang diderita selama hamil

                          Obat-obatan yang diminum selama hamil

                          Pemeriksaan fisik

                          Berat badan lahir lt2500 g

                          Untuk BBLR kurang bulan

                          Tanda prematuritas

                          Tulang rawan telinga belum terbentuk

                          Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                          Refleks masih lemah

                          Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                          menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                          24

                          penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                          terbentuk)

                          Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                          Tanda janin Tumbuh Lambat

                          Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                          Kulit keriput

                          Kuku lebih panjang

                          6 Manajemen Umum

                          Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                          1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                          2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                          3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                          denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                          4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                          nafas

                          5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                          6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                          rehidrasi IV

                          7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                          7 Pemantauan

                          a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                          Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                          Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                          10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                          kecuali apabila terjadi kmplikasi

                          Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                          selama tiga bulan seharusnya

                          b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                          c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                          ghari)

                          25

                          Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                          kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                          d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                          jumlah 180 mLkghari

                          e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                          ASI sampai 200 mLkghari

                          f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                          disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                          sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                          Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                          g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                          h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                          i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                          j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                          setiap hari

                          k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                          ASI akan menetes dari payudara yang lain

                          8 Pemulangan penderita

                          1 Suhu bayi stabil

                          2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                          3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                          26

                          B Ikterus Neonatorum

                          1 Pendahuluan

                          Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                          sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                          kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                          60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                          Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                          RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                          (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                          phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                          tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                          Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                          Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                          sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                          gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                          setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                          ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                          bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                          hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                          minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                          menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                          tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                          akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                          kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                          tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                          University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                          2 Definisi

                          Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                          darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                          27

                          kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                          bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                          apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                          Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                          setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                          serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                          sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                          Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                          (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                          neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                          3 Metabolisme Bilirubin

                          Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                          oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                          hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                          eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                          proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                          Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                          bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                          lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                          mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                          Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                          dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                          bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                          hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                          (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                          retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                          timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                          menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                          air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                          28

                          bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                          dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                          keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                          kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                          hepatik

                          Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                          pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                          proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                          tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                          (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                          Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                          puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                          ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                          pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                          bulan

                          Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                          konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                          Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                          kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                          mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                          Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                          dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                          tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                          dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                          dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                          efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                          Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                          bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                          29

                          sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                          micromolL)

                          4 Etiologi

                          Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                          A Penyebab yang sering

                          1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                          3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                          Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                          IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                          Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                          hipoglikemia 11 Lain-lain

                          B Penyebab yang jarang

                          1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                          piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                          (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                          30

                          5 Diagnosis

                          Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                          beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                          Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                          Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                          Usia kehamilan lt 38 minggu

                          Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                          Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                          Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                          ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                          Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                          kterus sebelum bayi dipulangkan

                          Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                          Polisitemia

                          Anamnesis

                          Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                          DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                          Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                          Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                          sebelumnya

                          Riwayat inkompatibilitas darah

                          Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                          hepar dan limpa

                          Pemeriksaan Fisik

                          Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                          beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                          yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                          tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                          31

                          yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                          penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                          Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                          kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                          penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                          timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                          ikterus tersebut

                          Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                          Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                          Hari 1

                          Hari 2

                          Hari 3 dst

                          Setiap ikterus yang terlihat

                          Lengan dan tungkai

                          Tangan dan kaki

                          Ikterus berat

                          (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                          Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                          WHO 2003 F-77-F-89)

                          Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                          Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                          Mulai kapan ikterus

                          Daerah mana yang ikterus

                          Bayinya kurang bulan

                          Warna tinja

                          Ikterus segera setelah lahir

                          Ikterus pada 2 hari pertama

                          Ikterus pada usia gt 14 hari

                          Ikterus lutut siku lebih

                          Bayi kurang bulan

                          Tinja pucat

                          Ikterus patologis

                          Ikterus usia 3-13 hari

                          Tanda patologis (-)

                          Ikterus fisiologis

                          (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                          Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                          Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                          RI 2001)

                          32

                          Gejala dan tanda klinis

                          Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                          Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                          a) Dehidrasi

                          o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                          muntah-muntah)

                          b) Pucat

                          o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                          Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                          G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                          c) Trauma lahir

                          o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                          tertutup lainnya

                          d) Pletorik (penumpukan darah)

                          o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                          memotong tali pusat bayi KMK

                          e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                          f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                          o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                          eritroblastosis

                          g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                          o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                          penyakit hati

                          h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                          i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                          j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                          k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                          l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                          o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                          ke bagian hepatologi

                          33

                          6 Kern ikterus

                          Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                          Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                          kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                          hipotoni

                          Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                          meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                          menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                          gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                          displasia dentalis)

                          7 Komplikasi

                          Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                          indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                          jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                          gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                          meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                          biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                          gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                          8 Pemeriksaan Laboratorium

                          Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                          pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                          sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                          hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                          lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                          dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                          lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                          kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                          34

                          alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                          dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                          Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                          penyebab ikterus antara lain

                          bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                          bull Darah lengkap dan hapusan darah

                          bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                          bull Bilirubin direk

                          Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                          tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                          juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                          tukar

                          9 Penatalaksanaan

                          Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                          mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                          menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                          penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                          dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                          cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                          terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                          (luminal)

                          Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                          meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                          efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                          minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                          masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                          dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                          menurunkan siklus enterohepatika

                          35

                          Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                          (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                          kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                          juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                          bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                          Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                          meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                          Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                          Usia

                          Terapi sinar Transfusi tukar

                          Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                          mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                          Hari

                          1

                          Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                          Hari

                          2

                          15 260 13 220 25 425 15 260

                          Hari

                          3

                          18 310 16 270 30 510 20 340

                          Hari

                          4 dst

                          20 340 17 290 30 510 20 340

                          (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                          Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                          infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                          10 Terapi Sinar

                          Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                          1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                          Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                          isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                          15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                          merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                          plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                          36

                          Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                          pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                          meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                          Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                          penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                          dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                          pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                          terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                          Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                          lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                          berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                          nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                          dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                          yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                          atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                          kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                          sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                          mungkin ke arah bayi

                          Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                          seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                          sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                          cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                          ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                          pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                          mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                          jam

                          Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                          ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                          37

                          diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                          gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                          bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                          sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                          11 Transfusi Tukar

                          Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                          dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                          dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                          antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                          bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                          perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                          indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                          kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                          (Tabel 4)

                          38

                          Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                          Komplikasi

                          Berat Bayi

                          (gram)

                          Tidak Komplikasi

                          (mgdL)

                          Rasio

                          BiliAlb

                          Ada Komplikasi

                          (mgdL)

                          Rasio

                          BiliAlb

                          lt 1250 13 52 10 4

                          1250 ndash 1499 15 6 13 52

                          1500 ndash 1999 17 68 15 6

                          2000 ndash 2499 18 72 17 68

                          ge 2500 20 8 18 72

                          Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                          (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                          Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                          infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                          Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                          1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                          2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                          3 pH lt 715 selama 1 jam

                          4 Suhu rektal le 35 O C

                          5 Serum Albumin lt 25 gdL

                          6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                          7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                          8 Anemia hemolitik

                          9 Berat bayi le1000 g 1215

                          Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                          yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                          hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                          darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                          Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                          sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                          39

                          keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                          kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                          dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                          darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                          Macam Transfusi Tukar

                          1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                          dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                          mengganti Hb bayi

                          2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                          mengganti 65 Hb bayi

                          3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                          kasus polisitemia atau darah pada anemia

                          Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                          Kebutuhan Rumus

                          lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                          lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                          Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                          Hct sekarang

                          Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                          (Hb donor ndash Hb sekarang)

                          BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                          (PCV donor)

                          Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                          Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                          Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                          harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                          yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                          40

                          bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                          diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                          seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                          Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                          dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                          tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                          bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                          bayi baru lahir risiko tinggi

                          41

                          DAFTAR PUSTAKA

                          Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                          Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                          Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                          • 3 Metabolisme Bilirubin
                          • Anamnesis
                          • Pemeriksaan Fisik

                            13

                            o Korioamnionitis

                            o Denyut jantung janin menetap gt160kalimenit

                            o Ketuban berbau

                            Faktor risiko minor

                            o Ketuban pecahgt12 jam

                            o Ibu demam

                            o Nilai APGAR

                            o BBLSR

                            o Usia gestasi lt37minggu

                            o Kehamilan ganda

                            o Keputihan yangtidak diobati

                            o ISK tidakdiobati

                            14

                            SEPTIC MARKER

                            bull Hitung leukosit (N 5000-30000microL)

                            bull Hitung trombosit (Ngt150000microL)

                            bull IT rasio yaitu rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total

                            (normal lt02)

                            bull CRP (N 10 mgdl atau 10 mgl)

                            SEPTIC WORKUP (septic marker + pemeriksaan kultur darah)

                            Pada pasien ini hanya didapatkan 2 faktor resiko minor yaitu nilai

                            APGAR yang kurang baik 45 dan kehamilan ganda Gejala klinis pada

                            pasien ini yaitu demam pada hari pertama 381o C tidak ditemukan tanda-

                            tanda gangguan pernapasan gastointestinal gangguan neurologis

                            gangguan sirkulasi dan gangguan metabolik kemudian didukung dengan

                            hasil laboratorium yaitu

                            o Hb 153 grdl (12-16 grdl)

                            o Leukosit 18600 uL (4500-10700)

                            o LED -

                            o IT Ratio 063 = 0

                            o Trombosit 227000uL (150000-450000)

                            o Diffcount 05063275

                            o CRP (-)

                            Kesan Berdasarkan Septic marker pada pasien ini tidak ditemukan

                            kelainan Berdasarkan data-data yang terdapat pada pasien ini ditemukan 2

                            kriteria pada faktor resiko minor dan dilakukan septic marker (-) sehingga

                            jelaslah bahwa pada kasus ini bukan merupakan ikterus yang disebabkan

                            oleh sepsis Untuk itu berdasarkan alogaritma sepsis neonatorum

                            dianjurkan untuk pemeriksaan ulang septic marker 12-24 jam

                            15

                            2 Apakah penatalaksanaan terapi pada kasus ini sudah tepat

                            Penatalaksanaan pada kasus ini menurut kami kurang tepat penggunaan

                            antibiotik Ceftazidim yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga

                            kami rasa tidak tepat dimana yang seharusnya pilihan pertama adalah

                            ampicilin yang dikombinasi dengan golongan aminoglikosida Ceftazidime

                            aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin

                            lainnya Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme

                            dalam rangespektrum yang luas termasuk strain yang resisten terhadap

                            gentamicin dan aminoglikosid lainnya Maka dari itu sebaiknya digunakan

                            16

                            terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

                            komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

                            Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

                            mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

                            jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

                            Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

                            bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

                            bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

                            sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

                            kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

                            Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

                            kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

                            digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

                            sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

                            termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

                            ceftazidime tidak efektif

                            Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

                            pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

                            nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

                            ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

                            ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

                            yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

                            Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

                            tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

                            syok

                            Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

                            sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

                            berikutnya sampai residu tidak ada lagi

                            17

                            3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

                            Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

                            dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

                            sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

                            tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

                            Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

                            dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

                            kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

                            yang dipengaruhi oleh

                            Fungsi hepar belum sempurna

                            Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

                            eritrosit yang menyebabkan ikterik

                            Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

                            meningkat

                            Defek konjugasi bilirubin

                            Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

                            sedikit

                            18

                            4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

                            Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

                            bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

                            24122011

                            - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

                            - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

                            - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

                            Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

                            - Bilirubin adalah gt72 jam

                            - Berat badan lahir 2300 gr

                            - Hasil bilirubin total 13 mgdl

                            Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

                            SINAR (fototerapi)

                            19

                            Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

                            golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

                            pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

                            laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

                            langsung dilakukan fototerapi

                            20

                            II TINJAUAN PUSTAKA

                            A Bayi Berat Lahir Rendah

                            1 Definisi

                            Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

                            2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

                            yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

                            2 Epidemiologi

                            Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

                            kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

                            negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

                            menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

                            angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

                            lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

                            peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

                            serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

                            depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

                            dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

                            multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

                            nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

                            Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

                            program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

                            21

                            3 Etiologi

                            Persalinan kurang bulanprematur

                            Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

                            bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

                            gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

                            atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

                            cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

                            yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

                            muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

                            prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

                            mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

                            karena masa gestasi yang kurang (prematur)

                            Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

                            Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

                            hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

                            retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

                            grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

                            terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

                            umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

                            bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

                            kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

                            pertumbuhan itu dalam kandungan

                            Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

                            ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

                            penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

                            merupakan penyebab terjadinya BBLR

                            22

                            (1) Faktor ibu

                            Penyakit

                            Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

                            Komplikasi pada kehamilan

                            Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

                            antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

                            preterm

                            Usia Ibu dan paritas

                            Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

                            dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

                            Faktor kebiasaan ibu

                            Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

                            pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

                            (2) Faktor Janin

                            Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

                            kromosom

                            (3) Faktor Lingkungan

                            Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

                            radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

                            4 Komplikasi

                            Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

                            lain

                            Hipotermia

                            Hipoglikemia

                            Gangguan cairan dan elektrolit

                            Hiperbilirubinemia

                            Sindroma gawat nafas

                            Paten duktus arteriosus

                            Infeksi

                            Perdarahan intraventrikuler

                            Apnea of Prematurity

                            23

                            Anemia

                            Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                            berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                            Gangguan perkembangan

                            Gangguan pertumbuhan

                            Gangguan penglihatan (Retinopati)

                            Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                            Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                            Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                            5 Diagnosis

                            Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                            anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                            Anamnesis

                            Umur ibu

                            Riwayat persalinan sebelumnya

                            Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                            Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                            Aktivitas ibu yang berlebihan

                            Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                            Penyakit yang diderita selama hamil

                            Obat-obatan yang diminum selama hamil

                            Pemeriksaan fisik

                            Berat badan lahir lt2500 g

                            Untuk BBLR kurang bulan

                            Tanda prematuritas

                            Tulang rawan telinga belum terbentuk

                            Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                            Refleks masih lemah

                            Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                            menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                            24

                            penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                            terbentuk)

                            Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                            Tanda janin Tumbuh Lambat

                            Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                            Kulit keriput

                            Kuku lebih panjang

                            6 Manajemen Umum

                            Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                            1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                            2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                            3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                            denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                            4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                            nafas

                            5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                            6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                            rehidrasi IV

                            7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                            7 Pemantauan

                            a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                            Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                            Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                            10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                            kecuali apabila terjadi kmplikasi

                            Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                            selama tiga bulan seharusnya

                            b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                            c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                            ghari)

                            25

                            Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                            kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                            d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                            jumlah 180 mLkghari

                            e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                            ASI sampai 200 mLkghari

                            f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                            disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                            sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                            Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                            g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                            h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                            i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                            j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                            setiap hari

                            k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                            ASI akan menetes dari payudara yang lain

                            8 Pemulangan penderita

                            1 Suhu bayi stabil

                            2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                            3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                            26

                            B Ikterus Neonatorum

                            1 Pendahuluan

                            Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                            sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                            kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                            60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                            Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                            RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                            (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                            phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                            tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                            Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                            Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                            sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                            gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                            setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                            ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                            bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                            hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                            minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                            menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                            tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                            akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                            kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                            tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                            University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                            2 Definisi

                            Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                            darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                            27

                            kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                            bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                            apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                            Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                            setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                            serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                            sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                            Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                            (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                            neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                            3 Metabolisme Bilirubin

                            Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                            oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                            hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                            eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                            proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                            Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                            bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                            lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                            mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                            Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                            dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                            bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                            hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                            (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                            retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                            timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                            menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                            air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                            28

                            bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                            dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                            keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                            kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                            hepatik

                            Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                            pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                            proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                            tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                            (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                            Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                            puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                            ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                            pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                            bulan

                            Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                            konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                            Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                            kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                            mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                            Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                            dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                            tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                            dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                            dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                            efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                            Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                            bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                            29

                            sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                            micromolL)

                            4 Etiologi

                            Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                            A Penyebab yang sering

                            1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                            3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                            Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                            IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                            Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                            hipoglikemia 11 Lain-lain

                            B Penyebab yang jarang

                            1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                            piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                            (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                            30

                            5 Diagnosis

                            Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                            beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                            Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                            Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                            Usia kehamilan lt 38 minggu

                            Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                            Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                            Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                            ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                            Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                            kterus sebelum bayi dipulangkan

                            Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                            Polisitemia

                            Anamnesis

                            Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                            DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                            Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                            Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                            sebelumnya

                            Riwayat inkompatibilitas darah

                            Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                            hepar dan limpa

                            Pemeriksaan Fisik

                            Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                            beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                            yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                            tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                            31

                            yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                            penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                            Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                            kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                            penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                            timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                            ikterus tersebut

                            Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                            Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                            Hari 1

                            Hari 2

                            Hari 3 dst

                            Setiap ikterus yang terlihat

                            Lengan dan tungkai

                            Tangan dan kaki

                            Ikterus berat

                            (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                            Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                            WHO 2003 F-77-F-89)

                            Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                            Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                            Mulai kapan ikterus

                            Daerah mana yang ikterus

                            Bayinya kurang bulan

                            Warna tinja

                            Ikterus segera setelah lahir

                            Ikterus pada 2 hari pertama

                            Ikterus pada usia gt 14 hari

                            Ikterus lutut siku lebih

                            Bayi kurang bulan

                            Tinja pucat

                            Ikterus patologis

                            Ikterus usia 3-13 hari

                            Tanda patologis (-)

                            Ikterus fisiologis

                            (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                            Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                            Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                            RI 2001)

                            32

                            Gejala dan tanda klinis

                            Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                            Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                            a) Dehidrasi

                            o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                            muntah-muntah)

                            b) Pucat

                            o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                            Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                            G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                            c) Trauma lahir

                            o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                            tertutup lainnya

                            d) Pletorik (penumpukan darah)

                            o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                            memotong tali pusat bayi KMK

                            e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                            f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                            o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                            eritroblastosis

                            g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                            o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                            penyakit hati

                            h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                            i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                            j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                            k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                            l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                            o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                            ke bagian hepatologi

                            33

                            6 Kern ikterus

                            Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                            Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                            kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                            hipotoni

                            Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                            meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                            menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                            gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                            displasia dentalis)

                            7 Komplikasi

                            Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                            indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                            jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                            gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                            meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                            biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                            gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                            8 Pemeriksaan Laboratorium

                            Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                            pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                            sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                            hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                            lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                            dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                            lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                            kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                            34

                            alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                            dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                            Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                            penyebab ikterus antara lain

                            bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                            bull Darah lengkap dan hapusan darah

                            bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                            bull Bilirubin direk

                            Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                            tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                            juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                            tukar

                            9 Penatalaksanaan

                            Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                            mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                            menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                            penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                            dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                            cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                            terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                            (luminal)

                            Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                            meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                            efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                            minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                            masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                            dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                            menurunkan siklus enterohepatika

                            35

                            Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                            (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                            kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                            juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                            bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                            Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                            meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                            Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                            Usia

                            Terapi sinar Transfusi tukar

                            Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                            mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                            Hari

                            1

                            Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                            Hari

                            2

                            15 260 13 220 25 425 15 260

                            Hari

                            3

                            18 310 16 270 30 510 20 340

                            Hari

                            4 dst

                            20 340 17 290 30 510 20 340

                            (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                            Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                            infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                            10 Terapi Sinar

                            Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                            1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                            Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                            isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                            15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                            merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                            plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                            36

                            Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                            pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                            meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                            Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                            penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                            dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                            pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                            terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                            Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                            lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                            berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                            nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                            dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                            yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                            atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                            kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                            sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                            mungkin ke arah bayi

                            Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                            seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                            sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                            cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                            ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                            pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                            mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                            jam

                            Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                            ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                            37

                            diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                            gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                            bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                            sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                            11 Transfusi Tukar

                            Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                            dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                            dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                            antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                            bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                            perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                            indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                            kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                            (Tabel 4)

                            38

                            Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                            Komplikasi

                            Berat Bayi

                            (gram)

                            Tidak Komplikasi

                            (mgdL)

                            Rasio

                            BiliAlb

                            Ada Komplikasi

                            (mgdL)

                            Rasio

                            BiliAlb

                            lt 1250 13 52 10 4

                            1250 ndash 1499 15 6 13 52

                            1500 ndash 1999 17 68 15 6

                            2000 ndash 2499 18 72 17 68

                            ge 2500 20 8 18 72

                            Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                            (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                            Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                            infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                            Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                            1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                            2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                            3 pH lt 715 selama 1 jam

                            4 Suhu rektal le 35 O C

                            5 Serum Albumin lt 25 gdL

                            6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                            7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                            8 Anemia hemolitik

                            9 Berat bayi le1000 g 1215

                            Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                            yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                            hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                            darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                            Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                            sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                            39

                            keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                            kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                            dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                            darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                            Macam Transfusi Tukar

                            1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                            dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                            mengganti Hb bayi

                            2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                            mengganti 65 Hb bayi

                            3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                            kasus polisitemia atau darah pada anemia

                            Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                            Kebutuhan Rumus

                            lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                            lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                            Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                            Hct sekarang

                            Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                            (Hb donor ndash Hb sekarang)

                            BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                            (PCV donor)

                            Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                            Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                            Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                            harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                            yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                            40

                            bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                            diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                            seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                            Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                            dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                            tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                            bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                            bayi baru lahir risiko tinggi

                            41

                            DAFTAR PUSTAKA

                            Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                            Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                            Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                            • 3 Metabolisme Bilirubin
                            • Anamnesis
                            • Pemeriksaan Fisik

                              14

                              SEPTIC MARKER

                              bull Hitung leukosit (N 5000-30000microL)

                              bull Hitung trombosit (Ngt150000microL)

                              bull IT rasio yaitu rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total

                              (normal lt02)

                              bull CRP (N 10 mgdl atau 10 mgl)

                              SEPTIC WORKUP (septic marker + pemeriksaan kultur darah)

                              Pada pasien ini hanya didapatkan 2 faktor resiko minor yaitu nilai

                              APGAR yang kurang baik 45 dan kehamilan ganda Gejala klinis pada

                              pasien ini yaitu demam pada hari pertama 381o C tidak ditemukan tanda-

                              tanda gangguan pernapasan gastointestinal gangguan neurologis

                              gangguan sirkulasi dan gangguan metabolik kemudian didukung dengan

                              hasil laboratorium yaitu

                              o Hb 153 grdl (12-16 grdl)

                              o Leukosit 18600 uL (4500-10700)

                              o LED -

                              o IT Ratio 063 = 0

                              o Trombosit 227000uL (150000-450000)

                              o Diffcount 05063275

                              o CRP (-)

                              Kesan Berdasarkan Septic marker pada pasien ini tidak ditemukan

                              kelainan Berdasarkan data-data yang terdapat pada pasien ini ditemukan 2

                              kriteria pada faktor resiko minor dan dilakukan septic marker (-) sehingga

                              jelaslah bahwa pada kasus ini bukan merupakan ikterus yang disebabkan

                              oleh sepsis Untuk itu berdasarkan alogaritma sepsis neonatorum

                              dianjurkan untuk pemeriksaan ulang septic marker 12-24 jam

                              15

                              2 Apakah penatalaksanaan terapi pada kasus ini sudah tepat

                              Penatalaksanaan pada kasus ini menurut kami kurang tepat penggunaan

                              antibiotik Ceftazidim yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga

                              kami rasa tidak tepat dimana yang seharusnya pilihan pertama adalah

                              ampicilin yang dikombinasi dengan golongan aminoglikosida Ceftazidime

                              aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin

                              lainnya Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme

                              dalam rangespektrum yang luas termasuk strain yang resisten terhadap

                              gentamicin dan aminoglikosid lainnya Maka dari itu sebaiknya digunakan

                              16

                              terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

                              komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

                              Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

                              mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

                              jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

                              Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

                              bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

                              bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

                              sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

                              kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

                              Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

                              kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

                              digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

                              sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

                              termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

                              ceftazidime tidak efektif

                              Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

                              pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

                              nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

                              ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

                              ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

                              yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

                              Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

                              tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

                              syok

                              Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

                              sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

                              berikutnya sampai residu tidak ada lagi

                              17

                              3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

                              Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

                              dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

                              sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

                              tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

                              Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

                              dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

                              kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

                              yang dipengaruhi oleh

                              Fungsi hepar belum sempurna

                              Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

                              eritrosit yang menyebabkan ikterik

                              Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

                              meningkat

                              Defek konjugasi bilirubin

                              Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

                              sedikit

                              18

                              4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

                              Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

                              bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

                              24122011

                              - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

                              - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

                              - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

                              Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

                              - Bilirubin adalah gt72 jam

                              - Berat badan lahir 2300 gr

                              - Hasil bilirubin total 13 mgdl

                              Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

                              SINAR (fototerapi)

                              19

                              Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

                              golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

                              pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

                              laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

                              langsung dilakukan fototerapi

                              20

                              II TINJAUAN PUSTAKA

                              A Bayi Berat Lahir Rendah

                              1 Definisi

                              Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

                              2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

                              yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

                              2 Epidemiologi

                              Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

                              kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

                              negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

                              menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

                              angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

                              lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

                              peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

                              serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

                              depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

                              dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

                              multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

                              nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

                              Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

                              program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

                              21

                              3 Etiologi

                              Persalinan kurang bulanprematur

                              Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

                              bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

                              gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

                              atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

                              cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

                              yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

                              muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

                              prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

                              mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

                              karena masa gestasi yang kurang (prematur)

                              Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

                              Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

                              hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

                              retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

                              grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

                              terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

                              umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

                              bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

                              kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

                              pertumbuhan itu dalam kandungan

                              Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

                              ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

                              penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

                              merupakan penyebab terjadinya BBLR

                              22

                              (1) Faktor ibu

                              Penyakit

                              Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

                              Komplikasi pada kehamilan

                              Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

                              antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

                              preterm

                              Usia Ibu dan paritas

                              Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

                              dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

                              Faktor kebiasaan ibu

                              Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

                              pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

                              (2) Faktor Janin

                              Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

                              kromosom

                              (3) Faktor Lingkungan

                              Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

                              radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

                              4 Komplikasi

                              Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

                              lain

                              Hipotermia

                              Hipoglikemia

                              Gangguan cairan dan elektrolit

                              Hiperbilirubinemia

                              Sindroma gawat nafas

                              Paten duktus arteriosus

                              Infeksi

                              Perdarahan intraventrikuler

                              Apnea of Prematurity

                              23

                              Anemia

                              Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                              berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                              Gangguan perkembangan

                              Gangguan pertumbuhan

                              Gangguan penglihatan (Retinopati)

                              Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                              Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                              Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                              5 Diagnosis

                              Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                              anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                              Anamnesis

                              Umur ibu

                              Riwayat persalinan sebelumnya

                              Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                              Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                              Aktivitas ibu yang berlebihan

                              Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                              Penyakit yang diderita selama hamil

                              Obat-obatan yang diminum selama hamil

                              Pemeriksaan fisik

                              Berat badan lahir lt2500 g

                              Untuk BBLR kurang bulan

                              Tanda prematuritas

                              Tulang rawan telinga belum terbentuk

                              Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                              Refleks masih lemah

                              Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                              menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                              24

                              penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                              terbentuk)

                              Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                              Tanda janin Tumbuh Lambat

                              Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                              Kulit keriput

                              Kuku lebih panjang

                              6 Manajemen Umum

                              Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                              1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                              2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                              3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                              denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                              4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                              nafas

                              5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                              6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                              rehidrasi IV

                              7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                              7 Pemantauan

                              a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                              Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                              Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                              10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                              kecuali apabila terjadi kmplikasi

                              Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                              selama tiga bulan seharusnya

                              b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                              c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                              ghari)

                              25

                              Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                              kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                              d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                              jumlah 180 mLkghari

                              e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                              ASI sampai 200 mLkghari

                              f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                              disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                              sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                              Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                              g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                              h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                              i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                              j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                              setiap hari

                              k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                              ASI akan menetes dari payudara yang lain

                              8 Pemulangan penderita

                              1 Suhu bayi stabil

                              2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                              3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                              26

                              B Ikterus Neonatorum

                              1 Pendahuluan

                              Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                              sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                              kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                              60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                              Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                              RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                              (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                              phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                              tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                              Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                              Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                              sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                              gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                              setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                              ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                              bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                              hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                              minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                              menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                              tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                              akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                              kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                              tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                              University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                              2 Definisi

                              Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                              darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                              27

                              kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                              bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                              apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                              Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                              setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                              serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                              sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                              Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                              (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                              neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                              3 Metabolisme Bilirubin

                              Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                              oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                              hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                              eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                              proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                              Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                              bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                              lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                              mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                              Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                              dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                              bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                              hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                              (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                              retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                              timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                              menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                              air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                              28

                              bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                              dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                              keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                              kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                              hepatik

                              Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                              pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                              proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                              tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                              (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                              Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                              puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                              ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                              pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                              bulan

                              Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                              konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                              Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                              kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                              mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                              Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                              dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                              tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                              dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                              dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                              efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                              Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                              bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                              29

                              sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                              micromolL)

                              4 Etiologi

                              Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                              A Penyebab yang sering

                              1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                              3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                              Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                              IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                              Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                              hipoglikemia 11 Lain-lain

                              B Penyebab yang jarang

                              1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                              piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                              (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                              30

                              5 Diagnosis

                              Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                              beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                              Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                              Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                              Usia kehamilan lt 38 minggu

                              Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                              Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                              Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                              ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                              Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                              kterus sebelum bayi dipulangkan

                              Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                              Polisitemia

                              Anamnesis

                              Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                              DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                              Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                              Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                              sebelumnya

                              Riwayat inkompatibilitas darah

                              Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                              hepar dan limpa

                              Pemeriksaan Fisik

                              Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                              beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                              yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                              tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                              31

                              yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                              penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                              Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                              kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                              penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                              timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                              ikterus tersebut

                              Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                              Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                              Hari 1

                              Hari 2

                              Hari 3 dst

                              Setiap ikterus yang terlihat

                              Lengan dan tungkai

                              Tangan dan kaki

                              Ikterus berat

                              (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                              Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                              WHO 2003 F-77-F-89)

                              Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                              Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                              Mulai kapan ikterus

                              Daerah mana yang ikterus

                              Bayinya kurang bulan

                              Warna tinja

                              Ikterus segera setelah lahir

                              Ikterus pada 2 hari pertama

                              Ikterus pada usia gt 14 hari

                              Ikterus lutut siku lebih

                              Bayi kurang bulan

                              Tinja pucat

                              Ikterus patologis

                              Ikterus usia 3-13 hari

                              Tanda patologis (-)

                              Ikterus fisiologis

                              (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                              Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                              Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                              RI 2001)

                              32

                              Gejala dan tanda klinis

                              Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                              Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                              a) Dehidrasi

                              o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                              muntah-muntah)

                              b) Pucat

                              o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                              Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                              G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                              c) Trauma lahir

                              o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                              tertutup lainnya

                              d) Pletorik (penumpukan darah)

                              o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                              memotong tali pusat bayi KMK

                              e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                              f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                              o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                              eritroblastosis

                              g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                              o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                              penyakit hati

                              h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                              i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                              j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                              k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                              l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                              o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                              ke bagian hepatologi

                              33

                              6 Kern ikterus

                              Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                              Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                              kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                              hipotoni

                              Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                              meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                              menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                              gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                              displasia dentalis)

                              7 Komplikasi

                              Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                              indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                              jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                              gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                              meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                              biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                              gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                              8 Pemeriksaan Laboratorium

                              Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                              pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                              sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                              hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                              lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                              dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                              lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                              kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                              34

                              alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                              dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                              Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                              penyebab ikterus antara lain

                              bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                              bull Darah lengkap dan hapusan darah

                              bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                              bull Bilirubin direk

                              Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                              tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                              juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                              tukar

                              9 Penatalaksanaan

                              Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                              mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                              menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                              penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                              dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                              cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                              terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                              (luminal)

                              Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                              meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                              efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                              minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                              masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                              dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                              menurunkan siklus enterohepatika

                              35

                              Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                              (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                              kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                              juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                              bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                              Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                              meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                              Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                              Usia

                              Terapi sinar Transfusi tukar

                              Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                              mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                              Hari

                              1

                              Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                              Hari

                              2

                              15 260 13 220 25 425 15 260

                              Hari

                              3

                              18 310 16 270 30 510 20 340

                              Hari

                              4 dst

                              20 340 17 290 30 510 20 340

                              (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                              Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                              infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                              10 Terapi Sinar

                              Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                              1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                              Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                              isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                              15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                              merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                              plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                              36

                              Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                              pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                              meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                              Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                              penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                              dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                              pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                              terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                              Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                              lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                              berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                              nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                              dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                              yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                              atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                              kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                              sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                              mungkin ke arah bayi

                              Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                              seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                              sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                              cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                              ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                              pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                              mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                              jam

                              Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                              ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                              37

                              diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                              gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                              bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                              sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                              11 Transfusi Tukar

                              Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                              dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                              dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                              antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                              bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                              perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                              indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                              kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                              (Tabel 4)

                              38

                              Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                              Komplikasi

                              Berat Bayi

                              (gram)

                              Tidak Komplikasi

                              (mgdL)

                              Rasio

                              BiliAlb

                              Ada Komplikasi

                              (mgdL)

                              Rasio

                              BiliAlb

                              lt 1250 13 52 10 4

                              1250 ndash 1499 15 6 13 52

                              1500 ndash 1999 17 68 15 6

                              2000 ndash 2499 18 72 17 68

                              ge 2500 20 8 18 72

                              Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                              (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                              Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                              infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                              Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                              1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                              2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                              3 pH lt 715 selama 1 jam

                              4 Suhu rektal le 35 O C

                              5 Serum Albumin lt 25 gdL

                              6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                              7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                              8 Anemia hemolitik

                              9 Berat bayi le1000 g 1215

                              Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                              yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                              hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                              darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                              Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                              sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                              39

                              keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                              kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                              dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                              darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                              Macam Transfusi Tukar

                              1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                              dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                              mengganti Hb bayi

                              2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                              mengganti 65 Hb bayi

                              3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                              kasus polisitemia atau darah pada anemia

                              Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                              Kebutuhan Rumus

                              lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                              lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                              Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                              Hct sekarang

                              Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                              (Hb donor ndash Hb sekarang)

                              BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                              (PCV donor)

                              Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                              Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                              Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                              harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                              yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                              40

                              bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                              diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                              seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                              Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                              dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                              tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                              bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                              bayi baru lahir risiko tinggi

                              41

                              DAFTAR PUSTAKA

                              Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                              Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                              Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                              • 3 Metabolisme Bilirubin
                              • Anamnesis
                              • Pemeriksaan Fisik

                                15

                                2 Apakah penatalaksanaan terapi pada kasus ini sudah tepat

                                Penatalaksanaan pada kasus ini menurut kami kurang tepat penggunaan

                                antibiotik Ceftazidim yang merupakan golongan sefalosporin generasi ketiga

                                kami rasa tidak tepat dimana yang seharusnya pilihan pertama adalah

                                ampicilin yang dikombinasi dengan golongan aminoglikosida Ceftazidime

                                aktif terhadap beberapa strain resisten terhadap ampisilin dan sefalosporin

                                lainnya Secara in vitro Ceftazidime dapat mempengaruhi mikroorganisme

                                dalam rangespektrum yang luas termasuk strain yang resisten terhadap

                                gentamicin dan aminoglikosid lainnya Maka dari itu sebaiknya digunakan

                                16

                                terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

                                komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

                                Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

                                mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

                                jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

                                Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

                                bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

                                bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

                                sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

                                kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

                                Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

                                kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

                                digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

                                sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

                                termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

                                ceftazidime tidak efektif

                                Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

                                pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

                                nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

                                ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

                                ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

                                yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

                                Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

                                tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

                                syok

                                Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

                                sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

                                berikutnya sampai residu tidak ada lagi

                                17

                                3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

                                Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

                                dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

                                sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

                                tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

                                Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

                                dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

                                kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

                                yang dipengaruhi oleh

                                Fungsi hepar belum sempurna

                                Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

                                eritrosit yang menyebabkan ikterik

                                Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

                                meningkat

                                Defek konjugasi bilirubin

                                Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

                                sedikit

                                18

                                4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

                                Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

                                bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

                                24122011

                                - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

                                - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

                                - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

                                Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

                                - Bilirubin adalah gt72 jam

                                - Berat badan lahir 2300 gr

                                - Hasil bilirubin total 13 mgdl

                                Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

                                SINAR (fototerapi)

                                19

                                Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

                                golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

                                pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

                                laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

                                langsung dilakukan fototerapi

                                20

                                II TINJAUAN PUSTAKA

                                A Bayi Berat Lahir Rendah

                                1 Definisi

                                Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

                                2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

                                yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

                                2 Epidemiologi

                                Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

                                kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

                                negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

                                menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

                                angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

                                lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

                                peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

                                serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

                                depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

                                dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

                                multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

                                nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

                                Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

                                program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

                                21

                                3 Etiologi

                                Persalinan kurang bulanprematur

                                Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

                                bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

                                gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

                                atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

                                cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

                                yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

                                muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

                                prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

                                mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

                                karena masa gestasi yang kurang (prematur)

                                Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

                                Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

                                hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

                                retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

                                grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

                                terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

                                umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

                                bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

                                kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

                                pertumbuhan itu dalam kandungan

                                Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

                                ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

                                penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

                                merupakan penyebab terjadinya BBLR

                                22

                                (1) Faktor ibu

                                Penyakit

                                Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

                                Komplikasi pada kehamilan

                                Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

                                antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

                                preterm

                                Usia Ibu dan paritas

                                Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

                                dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

                                Faktor kebiasaan ibu

                                Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

                                pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

                                (2) Faktor Janin

                                Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

                                kromosom

                                (3) Faktor Lingkungan

                                Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

                                radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

                                4 Komplikasi

                                Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

                                lain

                                Hipotermia

                                Hipoglikemia

                                Gangguan cairan dan elektrolit

                                Hiperbilirubinemia

                                Sindroma gawat nafas

                                Paten duktus arteriosus

                                Infeksi

                                Perdarahan intraventrikuler

                                Apnea of Prematurity

                                23

                                Anemia

                                Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                                berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                                Gangguan perkembangan

                                Gangguan pertumbuhan

                                Gangguan penglihatan (Retinopati)

                                Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                                Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                                Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                                5 Diagnosis

                                Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                                anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                                Anamnesis

                                Umur ibu

                                Riwayat persalinan sebelumnya

                                Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                                Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                                Aktivitas ibu yang berlebihan

                                Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                                Penyakit yang diderita selama hamil

                                Obat-obatan yang diminum selama hamil

                                Pemeriksaan fisik

                                Berat badan lahir lt2500 g

                                Untuk BBLR kurang bulan

                                Tanda prematuritas

                                Tulang rawan telinga belum terbentuk

                                Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                                Refleks masih lemah

                                Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                                menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                                24

                                penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                                terbentuk)

                                Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                                Tanda janin Tumbuh Lambat

                                Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                                Kulit keriput

                                Kuku lebih panjang

                                6 Manajemen Umum

                                Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                                1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                                2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                                3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                                denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                                4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                                nafas

                                5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                                6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                                rehidrasi IV

                                7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                                7 Pemantauan

                                a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                                Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                                Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                                10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                                kecuali apabila terjadi kmplikasi

                                Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                                selama tiga bulan seharusnya

                                b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                                c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                                ghari)

                                25

                                Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                                kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                                d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                                jumlah 180 mLkghari

                                e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                                ASI sampai 200 mLkghari

                                f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                                disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                                sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                                Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                                g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                                h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                                i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                                j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                                setiap hari

                                k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                                ASI akan menetes dari payudara yang lain

                                8 Pemulangan penderita

                                1 Suhu bayi stabil

                                2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                                3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                                26

                                B Ikterus Neonatorum

                                1 Pendahuluan

                                Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                                sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                                kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                                60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                                Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                                RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                                (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                                phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                                tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                                Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                                Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                                sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                                gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                                setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                                ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                                bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                                hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                                minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                                menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                                tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                                akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                                kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                                tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                                University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                                2 Definisi

                                Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                                darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                                27

                                kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                                bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                                apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                                Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                                setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                                serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                                sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                                Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                                (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                                neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                                3 Metabolisme Bilirubin

                                Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                                oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                                hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                                eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                                proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                                Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                                bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                                lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                                mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                                Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                                dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                                bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                                hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                                (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                                retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                                timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                                menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                                air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                                28

                                bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                                dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                                keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                                kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                                hepatik

                                Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                                pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                                proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                                tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                                (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                                Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                                puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                                ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                                pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                                bulan

                                Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                                konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                                Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                                kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                                mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                                Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                                dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                                tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                                dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                                dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                                efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                                Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                                bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                                29

                                sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                                micromolL)

                                4 Etiologi

                                Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                                A Penyebab yang sering

                                1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                                3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                                Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                                IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                                Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                                hipoglikemia 11 Lain-lain

                                B Penyebab yang jarang

                                1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                                piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                                (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                                30

                                5 Diagnosis

                                Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                                beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                                Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                                Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                                Usia kehamilan lt 38 minggu

                                Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                                Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                                Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                                ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                                Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                                kterus sebelum bayi dipulangkan

                                Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                                Polisitemia

                                Anamnesis

                                Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                                DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                                Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                                Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                                sebelumnya

                                Riwayat inkompatibilitas darah

                                Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                                hepar dan limpa

                                Pemeriksaan Fisik

                                Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                                beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                                yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                                tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                                31

                                yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                ikterus tersebut

                                Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                Hari 1

                                Hari 2

                                Hari 3 dst

                                Setiap ikterus yang terlihat

                                Lengan dan tungkai

                                Tangan dan kaki

                                Ikterus berat

                                (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                WHO 2003 F-77-F-89)

                                Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                Mulai kapan ikterus

                                Daerah mana yang ikterus

                                Bayinya kurang bulan

                                Warna tinja

                                Ikterus segera setelah lahir

                                Ikterus pada 2 hari pertama

                                Ikterus pada usia gt 14 hari

                                Ikterus lutut siku lebih

                                Bayi kurang bulan

                                Tinja pucat

                                Ikterus patologis

                                Ikterus usia 3-13 hari

                                Tanda patologis (-)

                                Ikterus fisiologis

                                (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                RI 2001)

                                32

                                Gejala dan tanda klinis

                                Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                a) Dehidrasi

                                o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                muntah-muntah)

                                b) Pucat

                                o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                c) Trauma lahir

                                o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                tertutup lainnya

                                d) Pletorik (penumpukan darah)

                                o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                memotong tali pusat bayi KMK

                                e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                eritroblastosis

                                g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                penyakit hati

                                h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                ke bagian hepatologi

                                33

                                6 Kern ikterus

                                Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                hipotoni

                                Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                displasia dentalis)

                                7 Komplikasi

                                Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                8 Pemeriksaan Laboratorium

                                Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                34

                                alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                penyebab ikterus antara lain

                                bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                bull Bilirubin direk

                                Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                tukar

                                9 Penatalaksanaan

                                Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                (luminal)

                                Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                menurunkan siklus enterohepatika

                                35

                                Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                Usia

                                Terapi sinar Transfusi tukar

                                Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                Hari

                                1

                                Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                Hari

                                2

                                15 260 13 220 25 425 15 260

                                Hari

                                3

                                18 310 16 270 30 510 20 340

                                Hari

                                4 dst

                                20 340 17 290 30 510 20 340

                                (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                10 Terapi Sinar

                                Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                36

                                Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                mungkin ke arah bayi

                                Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                jam

                                Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                37

                                diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                11 Transfusi Tukar

                                Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                (Tabel 4)

                                38

                                Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                Komplikasi

                                Berat Bayi

                                (gram)

                                Tidak Komplikasi

                                (mgdL)

                                Rasio

                                BiliAlb

                                Ada Komplikasi

                                (mgdL)

                                Rasio

                                BiliAlb

                                lt 1250 13 52 10 4

                                1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                ge 2500 20 8 18 72

                                Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                3 pH lt 715 selama 1 jam

                                4 Suhu rektal le 35 O C

                                5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                8 Anemia hemolitik

                                9 Berat bayi le1000 g 1215

                                Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                39

                                keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                Macam Transfusi Tukar

                                1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                mengganti Hb bayi

                                2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                mengganti 65 Hb bayi

                                3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                Kebutuhan Rumus

                                lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                Hct sekarang

                                Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                (PCV donor)

                                Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                40

                                bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                bayi baru lahir risiko tinggi

                                41

                                DAFTAR PUSTAKA

                                Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                • 3 Metabolisme Bilirubin
                                • Anamnesis
                                • Pemeriksaan Fisik

                                  16

                                  terlebih dahulu antibiotic golongan B-lacktam untuk mencegah terjadinya

                                  komplikasi yang lebih berat menurut WHO tahun 2003 Ampicilin adalah

                                  Antibiotik pilihan pertama di Rumah Sakit (WHO 2003) Ampicillin 50

                                  mgkg (setiap 12 jam pada minggu pertama kehidupan bayi) atau (setiap 8

                                  jam pada usia 2-4 minggu) ditambah gentamisin satu kali sehari

                                  Ceftazidime merupakan antibiotika sefalosporin semisintetik yang bersifat

                                  bakterisidal Mekanisme kerja antibakteri dengan menghambat enzym yang

                                  bertanggung jawab terhadap sintesis dinding sel Selain itu Ceftazidime

                                  sangat stabil terhadap sebagian besar beta-laktamase plasmid dan

                                  kromosomal yang secara klinis dihasilkan oleh kuman gram negatif

                                  Penggunaan ceftazidime yang dikombinasikan dengan amikasin kami rasa

                                  kurang tepat karena ceftazidime adalah antibiotik spectrum luas yang

                                  digunakan untuk strain yang resisten terhadap gentamicin dan aminoglikosid

                                  sedangkan amikasin adalah antibiotik golongan aminoglikosid yang

                                  termasuk spectrum sempit jadi penggunaan amikasin bersamaan dengan

                                  ceftazidime tidak efektif

                                  Pemberian aminofusin pada kasus ini sudah tepat karena pada kasus ini

                                  pasien puasa yang membutuhkan energi kalori selama perawatan di samping

                                  nutrisi untuk BBLR Pemberian aminofusin seharusnya diberikan mulai hari

                                  ketiga 05 grhari dinaikan bertahap sampai 2-3 grhari Aminofusin dalam 50

                                  ml mengandung 25 gr asam amino Dosis yang diberikan juga tidak tepat

                                  yang seharusnnya diberikan mulai dari 05 grhr atau 10 cc hari pertama

                                  Loading NaCl juga kurang tepat karena pada pasien ini tidak ditemukan

                                  tanda-tanda syok dimana penggunaan NaCl pada neonatus untuk mengatasi

                                  syok

                                  Pada terapi pemberian tropik feeding sebanyak 3 cc (hari pertama) pada pasien

                                  sudah benar namun pasien terdapat residu dan dilakukan puasa pada hari

                                  berikutnya sampai residu tidak ada lagi

                                  17

                                  3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

                                  Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

                                  dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

                                  sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

                                  tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

                                  Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

                                  dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

                                  kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

                                  yang dipengaruhi oleh

                                  Fungsi hepar belum sempurna

                                  Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

                                  eritrosit yang menyebabkan ikterik

                                  Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

                                  meningkat

                                  Defek konjugasi bilirubin

                                  Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

                                  sedikit

                                  18

                                  4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

                                  Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

                                  bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

                                  24122011

                                  - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

                                  - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

                                  - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

                                  Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

                                  - Bilirubin adalah gt72 jam

                                  - Berat badan lahir 2300 gr

                                  - Hasil bilirubin total 13 mgdl

                                  Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

                                  SINAR (fototerapi)

                                  19

                                  Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

                                  golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

                                  pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

                                  laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

                                  langsung dilakukan fototerapi

                                  20

                                  II TINJAUAN PUSTAKA

                                  A Bayi Berat Lahir Rendah

                                  1 Definisi

                                  Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

                                  2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

                                  yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

                                  2 Epidemiologi

                                  Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

                                  kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

                                  negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

                                  menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

                                  angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

                                  lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

                                  peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

                                  serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

                                  depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

                                  dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

                                  multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

                                  nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

                                  Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

                                  program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

                                  21

                                  3 Etiologi

                                  Persalinan kurang bulanprematur

                                  Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

                                  bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

                                  gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

                                  atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

                                  cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

                                  yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

                                  muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

                                  prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

                                  mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

                                  karena masa gestasi yang kurang (prematur)

                                  Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

                                  Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

                                  hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

                                  retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

                                  grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

                                  terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

                                  umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

                                  bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

                                  kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

                                  pertumbuhan itu dalam kandungan

                                  Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

                                  ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

                                  penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

                                  merupakan penyebab terjadinya BBLR

                                  22

                                  (1) Faktor ibu

                                  Penyakit

                                  Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

                                  Komplikasi pada kehamilan

                                  Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

                                  antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

                                  preterm

                                  Usia Ibu dan paritas

                                  Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

                                  dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

                                  Faktor kebiasaan ibu

                                  Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

                                  pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

                                  (2) Faktor Janin

                                  Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

                                  kromosom

                                  (3) Faktor Lingkungan

                                  Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

                                  radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

                                  4 Komplikasi

                                  Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

                                  lain

                                  Hipotermia

                                  Hipoglikemia

                                  Gangguan cairan dan elektrolit

                                  Hiperbilirubinemia

                                  Sindroma gawat nafas

                                  Paten duktus arteriosus

                                  Infeksi

                                  Perdarahan intraventrikuler

                                  Apnea of Prematurity

                                  23

                                  Anemia

                                  Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                                  berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                                  Gangguan perkembangan

                                  Gangguan pertumbuhan

                                  Gangguan penglihatan (Retinopati)

                                  Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                                  Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                                  Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                                  5 Diagnosis

                                  Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                                  anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                                  Anamnesis

                                  Umur ibu

                                  Riwayat persalinan sebelumnya

                                  Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                                  Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                                  Aktivitas ibu yang berlebihan

                                  Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                                  Penyakit yang diderita selama hamil

                                  Obat-obatan yang diminum selama hamil

                                  Pemeriksaan fisik

                                  Berat badan lahir lt2500 g

                                  Untuk BBLR kurang bulan

                                  Tanda prematuritas

                                  Tulang rawan telinga belum terbentuk

                                  Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                                  Refleks masih lemah

                                  Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                                  menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                                  24

                                  penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                                  terbentuk)

                                  Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                                  Tanda janin Tumbuh Lambat

                                  Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                                  Kulit keriput

                                  Kuku lebih panjang

                                  6 Manajemen Umum

                                  Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                                  1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                                  2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                                  3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                                  denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                                  4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                                  nafas

                                  5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                                  6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                                  rehidrasi IV

                                  7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                                  7 Pemantauan

                                  a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                                  Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                                  Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                                  10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                                  kecuali apabila terjadi kmplikasi

                                  Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                                  selama tiga bulan seharusnya

                                  b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                                  c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                                  ghari)

                                  25

                                  Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                                  kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                                  d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                                  jumlah 180 mLkghari

                                  e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                                  ASI sampai 200 mLkghari

                                  f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                                  disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                                  sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                                  Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                                  g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                                  h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                                  i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                                  j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                                  setiap hari

                                  k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                                  ASI akan menetes dari payudara yang lain

                                  8 Pemulangan penderita

                                  1 Suhu bayi stabil

                                  2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                                  3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                                  26

                                  B Ikterus Neonatorum

                                  1 Pendahuluan

                                  Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                                  sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                                  kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                                  60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                                  Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                                  RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                                  (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                                  phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                                  tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                                  Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                                  Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                                  sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                                  gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                                  setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                                  ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                                  bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                                  hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                                  minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                                  menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                                  tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                                  akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                                  kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                                  tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                                  University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                                  2 Definisi

                                  Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                                  darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                                  27

                                  kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                                  bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                                  apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                                  Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                                  setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                                  serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                                  sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                                  Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                                  (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                                  neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                                  3 Metabolisme Bilirubin

                                  Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                                  oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                                  hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                                  eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                                  proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                                  Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                                  bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                                  lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                                  mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                                  Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                                  dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                                  bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                                  hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                                  (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                                  retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                                  timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                                  menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                                  air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                                  28

                                  bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                                  dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                                  keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                                  kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                                  hepatik

                                  Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                                  pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                                  proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                                  tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                                  (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                                  Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                                  puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                                  ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                                  pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                                  bulan

                                  Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                                  konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                                  Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                                  kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                                  mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                                  Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                                  dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                                  tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                                  dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                                  dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                                  efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                                  Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                                  bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                                  29

                                  sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                                  micromolL)

                                  4 Etiologi

                                  Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                                  A Penyebab yang sering

                                  1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                                  3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                                  Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                                  IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                                  Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                                  hipoglikemia 11 Lain-lain

                                  B Penyebab yang jarang

                                  1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                                  piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                                  (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                                  30

                                  5 Diagnosis

                                  Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                                  beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                                  Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                                  Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                                  Usia kehamilan lt 38 minggu

                                  Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                                  Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                                  Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                                  ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                                  Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                                  kterus sebelum bayi dipulangkan

                                  Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                                  Polisitemia

                                  Anamnesis

                                  Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                                  DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                                  Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                                  Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                                  sebelumnya

                                  Riwayat inkompatibilitas darah

                                  Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                                  hepar dan limpa

                                  Pemeriksaan Fisik

                                  Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                                  beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                                  yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                                  tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                                  31

                                  yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                  penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                  Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                  kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                  penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                  timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                  ikterus tersebut

                                  Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                  Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                  Hari 1

                                  Hari 2

                                  Hari 3 dst

                                  Setiap ikterus yang terlihat

                                  Lengan dan tungkai

                                  Tangan dan kaki

                                  Ikterus berat

                                  (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                  Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                  WHO 2003 F-77-F-89)

                                  Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                  Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                  Mulai kapan ikterus

                                  Daerah mana yang ikterus

                                  Bayinya kurang bulan

                                  Warna tinja

                                  Ikterus segera setelah lahir

                                  Ikterus pada 2 hari pertama

                                  Ikterus pada usia gt 14 hari

                                  Ikterus lutut siku lebih

                                  Bayi kurang bulan

                                  Tinja pucat

                                  Ikterus patologis

                                  Ikterus usia 3-13 hari

                                  Tanda patologis (-)

                                  Ikterus fisiologis

                                  (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                  Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                  Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                  RI 2001)

                                  32

                                  Gejala dan tanda klinis

                                  Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                  Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                  a) Dehidrasi

                                  o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                  muntah-muntah)

                                  b) Pucat

                                  o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                  Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                  G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                  c) Trauma lahir

                                  o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                  tertutup lainnya

                                  d) Pletorik (penumpukan darah)

                                  o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                  memotong tali pusat bayi KMK

                                  e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                  f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                  o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                  eritroblastosis

                                  g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                  o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                  penyakit hati

                                  h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                  i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                  j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                  k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                  l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                  o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                  ke bagian hepatologi

                                  33

                                  6 Kern ikterus

                                  Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                  Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                  kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                  hipotoni

                                  Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                  meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                  menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                  gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                  displasia dentalis)

                                  7 Komplikasi

                                  Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                  indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                  jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                  gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                  meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                  biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                  gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                  8 Pemeriksaan Laboratorium

                                  Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                  pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                  sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                  hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                  lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                  dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                  lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                  kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                  34

                                  alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                  dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                  Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                  penyebab ikterus antara lain

                                  bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                  bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                  bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                  bull Bilirubin direk

                                  Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                  tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                  juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                  tukar

                                  9 Penatalaksanaan

                                  Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                  mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                  menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                  penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                  dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                  cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                  terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                  (luminal)

                                  Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                  meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                  efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                  minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                  masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                  dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                  menurunkan siklus enterohepatika

                                  35

                                  Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                  (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                  kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                  juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                  bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                  Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                  meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                  Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                  Usia

                                  Terapi sinar Transfusi tukar

                                  Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                  mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                  Hari

                                  1

                                  Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                  Hari

                                  2

                                  15 260 13 220 25 425 15 260

                                  Hari

                                  3

                                  18 310 16 270 30 510 20 340

                                  Hari

                                  4 dst

                                  20 340 17 290 30 510 20 340

                                  (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                  Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                  infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                  10 Terapi Sinar

                                  Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                  1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                  Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                  isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                  15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                  merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                  plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                  36

                                  Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                  pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                  meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                  Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                  penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                  dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                  pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                  terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                  Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                  lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                  berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                  nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                  dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                  yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                  atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                  kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                  sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                  mungkin ke arah bayi

                                  Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                  seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                  sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                  cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                  ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                  pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                  mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                  jam

                                  Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                  ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                  37

                                  diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                  gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                  bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                  sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                  11 Transfusi Tukar

                                  Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                  dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                  dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                  antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                  bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                  perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                  indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                  kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                  (Tabel 4)

                                  38

                                  Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                  Komplikasi

                                  Berat Bayi

                                  (gram)

                                  Tidak Komplikasi

                                  (mgdL)

                                  Rasio

                                  BiliAlb

                                  Ada Komplikasi

                                  (mgdL)

                                  Rasio

                                  BiliAlb

                                  lt 1250 13 52 10 4

                                  1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                  1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                  2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                  ge 2500 20 8 18 72

                                  Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                  (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                  Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                  infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                  Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                  1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                  2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                  3 pH lt 715 selama 1 jam

                                  4 Suhu rektal le 35 O C

                                  5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                  6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                  7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                  8 Anemia hemolitik

                                  9 Berat bayi le1000 g 1215

                                  Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                  yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                  hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                  darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                  Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                  sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                  39

                                  keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                  kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                  dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                  darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                  Macam Transfusi Tukar

                                  1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                  dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                  mengganti Hb bayi

                                  2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                  mengganti 65 Hb bayi

                                  3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                  kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                  Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                  Kebutuhan Rumus

                                  lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                  lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                  Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                  Hct sekarang

                                  Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                  (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                  BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                  (PCV donor)

                                  Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                  Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                  Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                  harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                  yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                  40

                                  bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                  diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                  seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                  Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                  dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                  tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                  bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                  bayi baru lahir risiko tinggi

                                  41

                                  DAFTAR PUSTAKA

                                  Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                  Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                  Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                  • 3 Metabolisme Bilirubin
                                  • Anamnesis
                                  • Pemeriksaan Fisik

                                    17

                                    3 Apakah kemungkinan penyebab ikterus pada kasus ini

                                    Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratrium yang telah

                                    dijelaskan sebelumnya etiologi ikterus pada pasien ini bukan karena

                                    sepsis melainkan karena faktor fisiologis Pada pasien ini tidak ditemukan

                                    tanda-tanda perdarahan tertutup dan perdarahan intraventikular Namun

                                    Inkompatibilitas ABO belum terbukti dengan jelas karena belum

                                    dilakukannya pemeriksaan golongan darah oleh karena faktor lain Jadi

                                    kemungkinan penyebab ikterus ini dapat disebabkan oleh faktor fisiologis

                                    yang dipengaruhi oleh

                                    Fungsi hepar belum sempurna

                                    Masa hidup eritrosit lebih pendek (90hari) dan terjadi pemecahan

                                    eritrosit yang menyebabkan ikterik

                                    Sirkulasi enterohepatik meningkat sehingga reabsorbsi juga

                                    meningkat

                                    Defek konjugasi bilirubin

                                    Ekskresi bilirubin menurun oleh karena bayi puasa sehingga urine

                                    sedikit

                                    18

                                    4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

                                    Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

                                    bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

                                    24122011

                                    - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

                                    - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

                                    - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

                                    Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

                                    - Bilirubin adalah gt72 jam

                                    - Berat badan lahir 2300 gr

                                    - Hasil bilirubin total 13 mgdl

                                    Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

                                    SINAR (fototerapi)

                                    19

                                    Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

                                    golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

                                    pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

                                    laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

                                    langsung dilakukan fototerapi

                                    20

                                    II TINJAUAN PUSTAKA

                                    A Bayi Berat Lahir Rendah

                                    1 Definisi

                                    Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

                                    2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

                                    yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

                                    2 Epidemiologi

                                    Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

                                    kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

                                    negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

                                    menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

                                    angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

                                    lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

                                    peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

                                    serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

                                    depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

                                    dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

                                    multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

                                    nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

                                    Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

                                    program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

                                    21

                                    3 Etiologi

                                    Persalinan kurang bulanprematur

                                    Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

                                    bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

                                    gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

                                    atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

                                    cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

                                    yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

                                    muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

                                    prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

                                    mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

                                    karena masa gestasi yang kurang (prematur)

                                    Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

                                    Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

                                    hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

                                    retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

                                    grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

                                    terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

                                    umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

                                    bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

                                    kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

                                    pertumbuhan itu dalam kandungan

                                    Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

                                    ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

                                    penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

                                    merupakan penyebab terjadinya BBLR

                                    22

                                    (1) Faktor ibu

                                    Penyakit

                                    Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

                                    Komplikasi pada kehamilan

                                    Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

                                    antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

                                    preterm

                                    Usia Ibu dan paritas

                                    Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

                                    dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

                                    Faktor kebiasaan ibu

                                    Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

                                    pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

                                    (2) Faktor Janin

                                    Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

                                    kromosom

                                    (3) Faktor Lingkungan

                                    Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

                                    radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

                                    4 Komplikasi

                                    Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

                                    lain

                                    Hipotermia

                                    Hipoglikemia

                                    Gangguan cairan dan elektrolit

                                    Hiperbilirubinemia

                                    Sindroma gawat nafas

                                    Paten duktus arteriosus

                                    Infeksi

                                    Perdarahan intraventrikuler

                                    Apnea of Prematurity

                                    23

                                    Anemia

                                    Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                                    berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                                    Gangguan perkembangan

                                    Gangguan pertumbuhan

                                    Gangguan penglihatan (Retinopati)

                                    Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                                    Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                                    Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                                    5 Diagnosis

                                    Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                                    anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                                    Anamnesis

                                    Umur ibu

                                    Riwayat persalinan sebelumnya

                                    Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                                    Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                                    Aktivitas ibu yang berlebihan

                                    Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                                    Penyakit yang diderita selama hamil

                                    Obat-obatan yang diminum selama hamil

                                    Pemeriksaan fisik

                                    Berat badan lahir lt2500 g

                                    Untuk BBLR kurang bulan

                                    Tanda prematuritas

                                    Tulang rawan telinga belum terbentuk

                                    Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                                    Refleks masih lemah

                                    Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                                    menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                                    24

                                    penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                                    terbentuk)

                                    Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                                    Tanda janin Tumbuh Lambat

                                    Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                                    Kulit keriput

                                    Kuku lebih panjang

                                    6 Manajemen Umum

                                    Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                                    1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                                    2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                                    3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                                    denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                                    4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                                    nafas

                                    5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                                    6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                                    rehidrasi IV

                                    7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                                    7 Pemantauan

                                    a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                                    Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                                    Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                                    10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                                    kecuali apabila terjadi kmplikasi

                                    Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                                    selama tiga bulan seharusnya

                                    b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                                    c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                                    ghari)

                                    25

                                    Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                                    kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                                    d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                                    jumlah 180 mLkghari

                                    e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                                    ASI sampai 200 mLkghari

                                    f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                                    disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                                    sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                                    Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                                    g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                                    h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                                    i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                                    j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                                    setiap hari

                                    k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                                    ASI akan menetes dari payudara yang lain

                                    8 Pemulangan penderita

                                    1 Suhu bayi stabil

                                    2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                                    3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                                    26

                                    B Ikterus Neonatorum

                                    1 Pendahuluan

                                    Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                                    sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                                    kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                                    60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                                    Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                                    RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                                    (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                                    phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                                    tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                                    Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                                    Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                                    sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                                    gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                                    setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                                    ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                                    bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                                    hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                                    minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                                    menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                                    tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                                    akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                                    kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                                    tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                                    University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                                    2 Definisi

                                    Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                                    darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                                    27

                                    kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                                    bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                                    apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                                    Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                                    setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                                    serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                                    sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                                    Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                                    (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                                    neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                                    3 Metabolisme Bilirubin

                                    Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                                    oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                                    hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                                    eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                                    proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                                    Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                                    bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                                    lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                                    mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                                    Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                                    dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                                    bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                                    hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                                    (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                                    retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                                    timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                                    menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                                    air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                                    28

                                    bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                                    dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                                    keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                                    kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                                    hepatik

                                    Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                                    pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                                    proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                                    tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                                    (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                                    Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                                    puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                                    ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                                    pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                                    bulan

                                    Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                                    konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                                    Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                                    kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                                    mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                                    Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                                    dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                                    tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                                    dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                                    dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                                    efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                                    Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                                    bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                                    29

                                    sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                                    micromolL)

                                    4 Etiologi

                                    Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                                    A Penyebab yang sering

                                    1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                                    3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                                    Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                                    IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                                    Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                                    hipoglikemia 11 Lain-lain

                                    B Penyebab yang jarang

                                    1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                                    piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                                    (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                                    30

                                    5 Diagnosis

                                    Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                                    beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                                    Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                                    Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                                    Usia kehamilan lt 38 minggu

                                    Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                                    Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                                    Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                                    ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                                    Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                                    kterus sebelum bayi dipulangkan

                                    Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                                    Polisitemia

                                    Anamnesis

                                    Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                                    DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                                    Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                                    Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                                    sebelumnya

                                    Riwayat inkompatibilitas darah

                                    Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                                    hepar dan limpa

                                    Pemeriksaan Fisik

                                    Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                                    beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                                    yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                                    tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                                    31

                                    yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                    penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                    Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                    kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                    penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                    timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                    ikterus tersebut

                                    Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                    Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                    Hari 1

                                    Hari 2

                                    Hari 3 dst

                                    Setiap ikterus yang terlihat

                                    Lengan dan tungkai

                                    Tangan dan kaki

                                    Ikterus berat

                                    (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                    Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                    WHO 2003 F-77-F-89)

                                    Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                    Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                    Mulai kapan ikterus

                                    Daerah mana yang ikterus

                                    Bayinya kurang bulan

                                    Warna tinja

                                    Ikterus segera setelah lahir

                                    Ikterus pada 2 hari pertama

                                    Ikterus pada usia gt 14 hari

                                    Ikterus lutut siku lebih

                                    Bayi kurang bulan

                                    Tinja pucat

                                    Ikterus patologis

                                    Ikterus usia 3-13 hari

                                    Tanda patologis (-)

                                    Ikterus fisiologis

                                    (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                    Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                    Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                    RI 2001)

                                    32

                                    Gejala dan tanda klinis

                                    Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                    Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                    a) Dehidrasi

                                    o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                    muntah-muntah)

                                    b) Pucat

                                    o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                    Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                    G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                    c) Trauma lahir

                                    o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                    tertutup lainnya

                                    d) Pletorik (penumpukan darah)

                                    o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                    memotong tali pusat bayi KMK

                                    e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                    f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                    o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                    eritroblastosis

                                    g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                    o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                    penyakit hati

                                    h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                    i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                    j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                    k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                    l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                    o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                    ke bagian hepatologi

                                    33

                                    6 Kern ikterus

                                    Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                    Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                    kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                    hipotoni

                                    Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                    meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                    menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                    gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                    displasia dentalis)

                                    7 Komplikasi

                                    Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                    indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                    jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                    gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                    meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                    biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                    gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                    8 Pemeriksaan Laboratorium

                                    Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                    pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                    sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                    hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                    lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                    dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                    lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                    kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                    34

                                    alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                    dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                    Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                    penyebab ikterus antara lain

                                    bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                    bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                    bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                    bull Bilirubin direk

                                    Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                    tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                    juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                    tukar

                                    9 Penatalaksanaan

                                    Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                    mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                    menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                    penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                    dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                    cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                    terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                    (luminal)

                                    Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                    meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                    efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                    minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                    masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                    dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                    menurunkan siklus enterohepatika

                                    35

                                    Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                    (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                    kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                    juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                    bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                    Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                    meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                    Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                    Usia

                                    Terapi sinar Transfusi tukar

                                    Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                    mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                    Hari

                                    1

                                    Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                    Hari

                                    2

                                    15 260 13 220 25 425 15 260

                                    Hari

                                    3

                                    18 310 16 270 30 510 20 340

                                    Hari

                                    4 dst

                                    20 340 17 290 30 510 20 340

                                    (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                    Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                    infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                    10 Terapi Sinar

                                    Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                    1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                    Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                    isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                    15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                    merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                    plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                    36

                                    Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                    pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                    meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                    Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                    penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                    dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                    pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                    terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                    Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                    lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                    berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                    nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                    dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                    yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                    atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                    kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                    sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                    mungkin ke arah bayi

                                    Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                    seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                    sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                    cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                    ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                    pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                    mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                    jam

                                    Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                    ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                    37

                                    diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                    gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                    bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                    sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                    11 Transfusi Tukar

                                    Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                    dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                    dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                    antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                    bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                    perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                    indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                    kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                    (Tabel 4)

                                    38

                                    Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                    Komplikasi

                                    Berat Bayi

                                    (gram)

                                    Tidak Komplikasi

                                    (mgdL)

                                    Rasio

                                    BiliAlb

                                    Ada Komplikasi

                                    (mgdL)

                                    Rasio

                                    BiliAlb

                                    lt 1250 13 52 10 4

                                    1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                    1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                    2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                    ge 2500 20 8 18 72

                                    Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                    (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                    Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                    infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                    Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                    1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                    2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                    3 pH lt 715 selama 1 jam

                                    4 Suhu rektal le 35 O C

                                    5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                    6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                    7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                    8 Anemia hemolitik

                                    9 Berat bayi le1000 g 1215

                                    Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                    yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                    hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                    darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                    Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                    sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                    39

                                    keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                    kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                    dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                    darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                    Macam Transfusi Tukar

                                    1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                    dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                    mengganti Hb bayi

                                    2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                    mengganti 65 Hb bayi

                                    3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                    kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                    Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                    Kebutuhan Rumus

                                    lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                    lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                    Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                    Hct sekarang

                                    Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                    (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                    BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                    (PCV donor)

                                    Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                    Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                    Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                    harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                    yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                    40

                                    bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                    diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                    seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                    Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                    dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                    tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                    bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                    bayi baru lahir risiko tinggi

                                    41

                                    DAFTAR PUSTAKA

                                    Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                    Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                    Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                    • 3 Metabolisme Bilirubin
                                    • Anamnesis
                                    • Pemeriksaan Fisik

                                      18

                                      4 Kapan diperlukan foto terapi dan transfusi tukar pada kasus ini

                                      Pada kasus ini fototerapi dilakukan pada hari ke-5 karena pemeriksaan

                                      bilirubin baru dilakukan pada hari ke-4 Hasil laboratorium pada tanggal

                                      24122011

                                      - Bilirubin total 135 mgdl (02-10 mgdl)

                                      - Bilirubin direct 04 mgdl (0-025 mgdl)

                                      - Bilirubin indirect 131 mgdl (01-08 mgdl)

                                      Berdasarkan pada bagan diatas kondisi yang didapat pada pasien ini yaitu

                                      - Bilirubin adalah gt72 jam

                                      - Berat badan lahir 2300 gr

                                      - Hasil bilirubin total 13 mgdl

                                      Sehingga penatalaksanaan pada pasien ini seharusnya adalah TERAPI

                                      SINAR (fototerapi)

                                      19

                                      Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

                                      golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

                                      pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

                                      laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

                                      langsung dilakukan fototerapi

                                      20

                                      II TINJAUAN PUSTAKA

                                      A Bayi Berat Lahir Rendah

                                      1 Definisi

                                      Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

                                      2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

                                      yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

                                      2 Epidemiologi

                                      Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

                                      kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

                                      negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

                                      menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

                                      angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

                                      lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

                                      peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

                                      serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

                                      depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

                                      dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

                                      multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

                                      nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

                                      Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

                                      program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

                                      21

                                      3 Etiologi

                                      Persalinan kurang bulanprematur

                                      Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

                                      bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

                                      gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

                                      atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

                                      cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

                                      yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

                                      muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

                                      prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

                                      mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

                                      karena masa gestasi yang kurang (prematur)

                                      Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

                                      Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

                                      hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

                                      retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

                                      grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

                                      terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

                                      umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

                                      bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

                                      kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

                                      pertumbuhan itu dalam kandungan

                                      Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

                                      ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

                                      penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

                                      merupakan penyebab terjadinya BBLR

                                      22

                                      (1) Faktor ibu

                                      Penyakit

                                      Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

                                      Komplikasi pada kehamilan

                                      Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

                                      antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

                                      preterm

                                      Usia Ibu dan paritas

                                      Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

                                      dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

                                      Faktor kebiasaan ibu

                                      Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

                                      pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

                                      (2) Faktor Janin

                                      Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

                                      kromosom

                                      (3) Faktor Lingkungan

                                      Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

                                      radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

                                      4 Komplikasi

                                      Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

                                      lain

                                      Hipotermia

                                      Hipoglikemia

                                      Gangguan cairan dan elektrolit

                                      Hiperbilirubinemia

                                      Sindroma gawat nafas

                                      Paten duktus arteriosus

                                      Infeksi

                                      Perdarahan intraventrikuler

                                      Apnea of Prematurity

                                      23

                                      Anemia

                                      Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                                      berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                                      Gangguan perkembangan

                                      Gangguan pertumbuhan

                                      Gangguan penglihatan (Retinopati)

                                      Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                                      Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                                      Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                                      5 Diagnosis

                                      Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                                      anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                                      Anamnesis

                                      Umur ibu

                                      Riwayat persalinan sebelumnya

                                      Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                                      Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                                      Aktivitas ibu yang berlebihan

                                      Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                                      Penyakit yang diderita selama hamil

                                      Obat-obatan yang diminum selama hamil

                                      Pemeriksaan fisik

                                      Berat badan lahir lt2500 g

                                      Untuk BBLR kurang bulan

                                      Tanda prematuritas

                                      Tulang rawan telinga belum terbentuk

                                      Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                                      Refleks masih lemah

                                      Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                                      menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                                      24

                                      penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                                      terbentuk)

                                      Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                                      Tanda janin Tumbuh Lambat

                                      Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                                      Kulit keriput

                                      Kuku lebih panjang

                                      6 Manajemen Umum

                                      Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                                      1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                                      2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                                      3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                                      denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                                      4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                                      nafas

                                      5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                                      6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                                      rehidrasi IV

                                      7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                                      7 Pemantauan

                                      a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                                      Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                                      Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                                      10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                                      kecuali apabila terjadi kmplikasi

                                      Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                                      selama tiga bulan seharusnya

                                      b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                                      c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                                      ghari)

                                      25

                                      Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                                      kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                                      d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                                      jumlah 180 mLkghari

                                      e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                                      ASI sampai 200 mLkghari

                                      f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                                      disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                                      sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                                      Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                                      g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                                      h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                                      i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                                      j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                                      setiap hari

                                      k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                                      ASI akan menetes dari payudara yang lain

                                      8 Pemulangan penderita

                                      1 Suhu bayi stabil

                                      2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                                      3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                                      26

                                      B Ikterus Neonatorum

                                      1 Pendahuluan

                                      Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                                      sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                                      kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                                      60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                                      Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                                      RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                                      (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                                      phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                                      tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                                      Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                                      Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                                      sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                                      gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                                      setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                                      ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                                      bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                                      hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                                      minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                                      menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                                      tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                                      akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                                      kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                                      tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                                      University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                                      2 Definisi

                                      Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                                      darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                                      27

                                      kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                                      bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                                      apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                                      Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                                      setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                                      serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                                      sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                                      Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                                      (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                                      neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                                      3 Metabolisme Bilirubin

                                      Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                                      oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                                      hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                                      eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                                      proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                                      Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                                      bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                                      lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                                      mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                                      Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                                      dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                                      bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                                      hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                                      (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                                      retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                                      timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                                      menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                                      air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                                      28

                                      bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                                      dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                                      keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                                      kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                                      hepatik

                                      Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                                      pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                                      proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                                      tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                                      (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                                      Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                                      puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                                      ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                                      pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                                      bulan

                                      Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                                      konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                                      Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                                      kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                                      mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                                      Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                                      dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                                      tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                                      dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                                      dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                                      efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                                      Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                                      bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                                      29

                                      sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                                      micromolL)

                                      4 Etiologi

                                      Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                                      A Penyebab yang sering

                                      1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                                      3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                                      Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                                      IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                                      Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                                      hipoglikemia 11 Lain-lain

                                      B Penyebab yang jarang

                                      1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                                      piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                                      (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                                      30

                                      5 Diagnosis

                                      Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                                      beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                                      Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                                      Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                                      Usia kehamilan lt 38 minggu

                                      Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                                      Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                                      Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                                      ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                                      Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                                      kterus sebelum bayi dipulangkan

                                      Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                                      Polisitemia

                                      Anamnesis

                                      Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                                      DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                                      Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                                      Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                                      sebelumnya

                                      Riwayat inkompatibilitas darah

                                      Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                                      hepar dan limpa

                                      Pemeriksaan Fisik

                                      Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                                      beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                                      yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                                      tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                                      31

                                      yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                      penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                      Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                      kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                      penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                      timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                      ikterus tersebut

                                      Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                      Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                      Hari 1

                                      Hari 2

                                      Hari 3 dst

                                      Setiap ikterus yang terlihat

                                      Lengan dan tungkai

                                      Tangan dan kaki

                                      Ikterus berat

                                      (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                      Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                      WHO 2003 F-77-F-89)

                                      Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                      Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                      Mulai kapan ikterus

                                      Daerah mana yang ikterus

                                      Bayinya kurang bulan

                                      Warna tinja

                                      Ikterus segera setelah lahir

                                      Ikterus pada 2 hari pertama

                                      Ikterus pada usia gt 14 hari

                                      Ikterus lutut siku lebih

                                      Bayi kurang bulan

                                      Tinja pucat

                                      Ikterus patologis

                                      Ikterus usia 3-13 hari

                                      Tanda patologis (-)

                                      Ikterus fisiologis

                                      (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                      Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                      Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                      RI 2001)

                                      32

                                      Gejala dan tanda klinis

                                      Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                      Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                      a) Dehidrasi

                                      o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                      muntah-muntah)

                                      b) Pucat

                                      o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                      Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                      G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                      c) Trauma lahir

                                      o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                      tertutup lainnya

                                      d) Pletorik (penumpukan darah)

                                      o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                      memotong tali pusat bayi KMK

                                      e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                      f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                      o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                      eritroblastosis

                                      g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                      o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                      penyakit hati

                                      h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                      i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                      j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                      k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                      l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                      o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                      ke bagian hepatologi

                                      33

                                      6 Kern ikterus

                                      Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                      Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                      kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                      hipotoni

                                      Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                      meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                      menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                      gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                      displasia dentalis)

                                      7 Komplikasi

                                      Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                      indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                      jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                      gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                      meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                      biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                      gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                      8 Pemeriksaan Laboratorium

                                      Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                      pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                      sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                      hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                      lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                      dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                      lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                      kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                      34

                                      alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                      dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                      Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                      penyebab ikterus antara lain

                                      bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                      bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                      bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                      bull Bilirubin direk

                                      Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                      tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                      juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                      tukar

                                      9 Penatalaksanaan

                                      Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                      mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                      menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                      penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                      dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                      cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                      terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                      (luminal)

                                      Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                      meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                      efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                      minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                      masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                      dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                      menurunkan siklus enterohepatika

                                      35

                                      Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                      (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                      kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                      juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                      bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                      Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                      meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                      Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                      Usia

                                      Terapi sinar Transfusi tukar

                                      Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                      mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                      Hari

                                      1

                                      Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                      Hari

                                      2

                                      15 260 13 220 25 425 15 260

                                      Hari

                                      3

                                      18 310 16 270 30 510 20 340

                                      Hari

                                      4 dst

                                      20 340 17 290 30 510 20 340

                                      (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                      Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                      infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                      10 Terapi Sinar

                                      Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                      1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                      Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                      isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                      15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                      merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                      plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                      36

                                      Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                      pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                      meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                      Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                      penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                      dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                      pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                      terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                      Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                      lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                      berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                      nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                      dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                      yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                      atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                      kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                      sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                      mungkin ke arah bayi

                                      Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                      seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                      sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                      cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                      ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                      pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                      mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                      jam

                                      Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                      ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                      37

                                      diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                      gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                      bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                      sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                      11 Transfusi Tukar

                                      Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                      dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                      dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                      antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                      bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                      perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                      indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                      kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                      (Tabel 4)

                                      38

                                      Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                      Komplikasi

                                      Berat Bayi

                                      (gram)

                                      Tidak Komplikasi

                                      (mgdL)

                                      Rasio

                                      BiliAlb

                                      Ada Komplikasi

                                      (mgdL)

                                      Rasio

                                      BiliAlb

                                      lt 1250 13 52 10 4

                                      1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                      1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                      2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                      ge 2500 20 8 18 72

                                      Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                      (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                      Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                      infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                      Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                      1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                      2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                      3 pH lt 715 selama 1 jam

                                      4 Suhu rektal le 35 O C

                                      5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                      6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                      7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                      8 Anemia hemolitik

                                      9 Berat bayi le1000 g 1215

                                      Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                      yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                      hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                      darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                      Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                      sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                      39

                                      keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                      kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                      dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                      darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                      Macam Transfusi Tukar

                                      1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                      dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                      mengganti Hb bayi

                                      2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                      mengganti 65 Hb bayi

                                      3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                      kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                      Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                      Kebutuhan Rumus

                                      lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                      lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                      Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                      Hct sekarang

                                      Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                      (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                      BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                      (PCV donor)

                                      Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                      Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                      Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                      harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                      yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                      40

                                      bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                      diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                      seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                      Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                      dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                      tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                      bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                      bayi baru lahir risiko tinggi

                                      41

                                      DAFTAR PUSTAKA

                                      Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                      Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                      Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                      • 3 Metabolisme Bilirubin
                                      • Anamnesis
                                      • Pemeriksaan Fisik

                                        19

                                        Berdasarkan grafik fototerapi diatas menunjukan bahwa pasien termasuk

                                        golongan bayi dengan resiko sedang Pada kasus ini dilakukan fototerapi

                                        pada hari ke lima kurang tepat karena seharusnya pemeriksaan

                                        laboratorium bilirubin dilakukan secepatnya setelah bayi kuning dan

                                        langsung dilakukan fototerapi

                                        20

                                        II TINJAUAN PUSTAKA

                                        A Bayi Berat Lahir Rendah

                                        1 Definisi

                                        Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

                                        2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

                                        yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

                                        2 Epidemiologi

                                        Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

                                        kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

                                        negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

                                        menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

                                        angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

                                        lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

                                        peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

                                        serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

                                        depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

                                        dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

                                        multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

                                        nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

                                        Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

                                        program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

                                        21

                                        3 Etiologi

                                        Persalinan kurang bulanprematur

                                        Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

                                        bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

                                        gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

                                        atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

                                        cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

                                        yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

                                        muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

                                        prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

                                        mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

                                        karena masa gestasi yang kurang (prematur)

                                        Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

                                        Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

                                        hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

                                        retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

                                        grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

                                        terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

                                        umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

                                        bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

                                        kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

                                        pertumbuhan itu dalam kandungan

                                        Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

                                        ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

                                        penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

                                        merupakan penyebab terjadinya BBLR

                                        22

                                        (1) Faktor ibu

                                        Penyakit

                                        Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

                                        Komplikasi pada kehamilan

                                        Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

                                        antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

                                        preterm

                                        Usia Ibu dan paritas

                                        Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

                                        dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

                                        Faktor kebiasaan ibu

                                        Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

                                        pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

                                        (2) Faktor Janin

                                        Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

                                        kromosom

                                        (3) Faktor Lingkungan

                                        Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

                                        radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

                                        4 Komplikasi

                                        Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

                                        lain

                                        Hipotermia

                                        Hipoglikemia

                                        Gangguan cairan dan elektrolit

                                        Hiperbilirubinemia

                                        Sindroma gawat nafas

                                        Paten duktus arteriosus

                                        Infeksi

                                        Perdarahan intraventrikuler

                                        Apnea of Prematurity

                                        23

                                        Anemia

                                        Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                                        berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                                        Gangguan perkembangan

                                        Gangguan pertumbuhan

                                        Gangguan penglihatan (Retinopati)

                                        Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                                        Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                                        Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                                        5 Diagnosis

                                        Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                                        anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                                        Anamnesis

                                        Umur ibu

                                        Riwayat persalinan sebelumnya

                                        Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                                        Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                                        Aktivitas ibu yang berlebihan

                                        Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                                        Penyakit yang diderita selama hamil

                                        Obat-obatan yang diminum selama hamil

                                        Pemeriksaan fisik

                                        Berat badan lahir lt2500 g

                                        Untuk BBLR kurang bulan

                                        Tanda prematuritas

                                        Tulang rawan telinga belum terbentuk

                                        Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                                        Refleks masih lemah

                                        Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                                        menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                                        24

                                        penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                                        terbentuk)

                                        Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                                        Tanda janin Tumbuh Lambat

                                        Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                                        Kulit keriput

                                        Kuku lebih panjang

                                        6 Manajemen Umum

                                        Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                                        1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                                        2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                                        3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                                        denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                                        4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                                        nafas

                                        5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                                        6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                                        rehidrasi IV

                                        7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                                        7 Pemantauan

                                        a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                                        Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                                        Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                                        10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                                        kecuali apabila terjadi kmplikasi

                                        Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                                        selama tiga bulan seharusnya

                                        b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                                        c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                                        ghari)

                                        25

                                        Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                                        kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                                        d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                                        jumlah 180 mLkghari

                                        e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                                        ASI sampai 200 mLkghari

                                        f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                                        disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                                        sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                                        Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                                        g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                                        h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                                        i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                                        j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                                        setiap hari

                                        k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                                        ASI akan menetes dari payudara yang lain

                                        8 Pemulangan penderita

                                        1 Suhu bayi stabil

                                        2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                                        3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                                        26

                                        B Ikterus Neonatorum

                                        1 Pendahuluan

                                        Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                                        sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                                        kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                                        60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                                        Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                                        RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                                        (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                                        phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                                        tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                                        Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                                        Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                                        sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                                        gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                                        setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                                        ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                                        bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                                        hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                                        minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                                        menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                                        tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                                        akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                                        kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                                        tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                                        University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                                        2 Definisi

                                        Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                                        darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                                        27

                                        kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                                        bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                                        apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                                        Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                                        setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                                        serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                                        sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                                        Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                                        (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                                        neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                                        3 Metabolisme Bilirubin

                                        Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                                        oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                                        hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                                        eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                                        proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                                        Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                                        bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                                        lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                                        mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                                        Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                                        dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                                        bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                                        hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                                        (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                                        retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                                        timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                                        menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                                        air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                                        28

                                        bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                                        dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                                        keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                                        kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                                        hepatik

                                        Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                                        pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                                        proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                                        tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                                        (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                                        Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                                        puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                                        ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                                        pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                                        bulan

                                        Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                                        konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                                        Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                                        kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                                        mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                                        Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                                        dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                                        tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                                        dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                                        dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                                        efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                                        Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                                        bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                                        29

                                        sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                                        micromolL)

                                        4 Etiologi

                                        Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                                        A Penyebab yang sering

                                        1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                                        3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                                        Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                                        IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                                        Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                                        hipoglikemia 11 Lain-lain

                                        B Penyebab yang jarang

                                        1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                                        piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                                        (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                                        30

                                        5 Diagnosis

                                        Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                                        beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                                        Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                                        Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                                        Usia kehamilan lt 38 minggu

                                        Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                                        Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                                        Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                                        ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                                        Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                                        kterus sebelum bayi dipulangkan

                                        Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                                        Polisitemia

                                        Anamnesis

                                        Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                                        DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                                        Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                                        Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                                        sebelumnya

                                        Riwayat inkompatibilitas darah

                                        Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                                        hepar dan limpa

                                        Pemeriksaan Fisik

                                        Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                                        beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                                        yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                                        tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                                        31

                                        yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                        penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                        Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                        kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                        penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                        timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                        ikterus tersebut

                                        Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                        Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                        Hari 1

                                        Hari 2

                                        Hari 3 dst

                                        Setiap ikterus yang terlihat

                                        Lengan dan tungkai

                                        Tangan dan kaki

                                        Ikterus berat

                                        (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                        Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                        WHO 2003 F-77-F-89)

                                        Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                        Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                        Mulai kapan ikterus

                                        Daerah mana yang ikterus

                                        Bayinya kurang bulan

                                        Warna tinja

                                        Ikterus segera setelah lahir

                                        Ikterus pada 2 hari pertama

                                        Ikterus pada usia gt 14 hari

                                        Ikterus lutut siku lebih

                                        Bayi kurang bulan

                                        Tinja pucat

                                        Ikterus patologis

                                        Ikterus usia 3-13 hari

                                        Tanda patologis (-)

                                        Ikterus fisiologis

                                        (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                        Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                        Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                        RI 2001)

                                        32

                                        Gejala dan tanda klinis

                                        Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                        Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                        a) Dehidrasi

                                        o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                        muntah-muntah)

                                        b) Pucat

                                        o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                        Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                        G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                        c) Trauma lahir

                                        o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                        tertutup lainnya

                                        d) Pletorik (penumpukan darah)

                                        o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                        memotong tali pusat bayi KMK

                                        e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                        f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                        o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                        eritroblastosis

                                        g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                        o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                        penyakit hati

                                        h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                        i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                        j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                        k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                        l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                        o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                        ke bagian hepatologi

                                        33

                                        6 Kern ikterus

                                        Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                        Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                        kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                        hipotoni

                                        Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                        meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                        menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                        gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                        displasia dentalis)

                                        7 Komplikasi

                                        Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                        indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                        jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                        gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                        meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                        biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                        gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                        8 Pemeriksaan Laboratorium

                                        Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                        pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                        sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                        hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                        lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                        dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                        lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                        kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                        34

                                        alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                        dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                        Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                        penyebab ikterus antara lain

                                        bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                        bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                        bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                        bull Bilirubin direk

                                        Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                        tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                        juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                        tukar

                                        9 Penatalaksanaan

                                        Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                        mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                        menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                        penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                        dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                        cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                        terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                        (luminal)

                                        Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                        meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                        efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                        minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                        masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                        dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                        menurunkan siklus enterohepatika

                                        35

                                        Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                        (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                        kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                        juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                        bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                        Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                        meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                        Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                        Usia

                                        Terapi sinar Transfusi tukar

                                        Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                        mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                        Hari

                                        1

                                        Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                        Hari

                                        2

                                        15 260 13 220 25 425 15 260

                                        Hari

                                        3

                                        18 310 16 270 30 510 20 340

                                        Hari

                                        4 dst

                                        20 340 17 290 30 510 20 340

                                        (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                        Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                        infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                        10 Terapi Sinar

                                        Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                        1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                        Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                        isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                        15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                        merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                        plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                        36

                                        Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                        pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                        meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                        Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                        penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                        dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                        pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                        terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                        Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                        lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                        berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                        nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                        dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                        yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                        atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                        kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                        sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                        mungkin ke arah bayi

                                        Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                        seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                        sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                        cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                        ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                        pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                        mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                        jam

                                        Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                        ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                        37

                                        diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                        gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                        bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                        sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                        11 Transfusi Tukar

                                        Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                        dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                        dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                        antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                        bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                        perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                        indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                        kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                        (Tabel 4)

                                        38

                                        Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                        Komplikasi

                                        Berat Bayi

                                        (gram)

                                        Tidak Komplikasi

                                        (mgdL)

                                        Rasio

                                        BiliAlb

                                        Ada Komplikasi

                                        (mgdL)

                                        Rasio

                                        BiliAlb

                                        lt 1250 13 52 10 4

                                        1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                        1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                        2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                        ge 2500 20 8 18 72

                                        Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                        (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                        Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                        infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                        Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                        1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                        2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                        3 pH lt 715 selama 1 jam

                                        4 Suhu rektal le 35 O C

                                        5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                        6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                        7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                        8 Anemia hemolitik

                                        9 Berat bayi le1000 g 1215

                                        Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                        yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                        hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                        darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                        Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                        sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                        39

                                        keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                        kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                        dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                        darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                        Macam Transfusi Tukar

                                        1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                        dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                        mengganti Hb bayi

                                        2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                        mengganti 65 Hb bayi

                                        3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                        kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                        Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                        Kebutuhan Rumus

                                        lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                        lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                        Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                        Hct sekarang

                                        Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                        (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                        BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                        (PCV donor)

                                        Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                        Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                        Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                        harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                        yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                        40

                                        bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                        diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                        seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                        Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                        dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                        tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                        bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                        bayi baru lahir risiko tinggi

                                        41

                                        DAFTAR PUSTAKA

                                        Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                        Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                        Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                        • 3 Metabolisme Bilirubin
                                        • Anamnesis
                                        • Pemeriksaan Fisik

                                          20

                                          II TINJAUAN PUSTAKA

                                          A Bayi Berat Lahir Rendah

                                          1 Definisi

                                          Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari

                                          2500 gram tanpa memandang masa gestasi Berat lahir adalah berat bayi

                                          yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir

                                          2 Epidemiologi

                                          Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15 dari seluruh

                                          kelahiran di dunia dengan batasan 33-38 dan lebih sering terjadi di

                                          negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah Secara statistik

                                          menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan

                                          angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat

                                          lahir lebih dari 2500 gram BBLR termasuk faktor utama dalam

                                          peningkatan mortalitas morbiditas dan disabilitas neonatus bayi dan anak

                                          serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya dimasa

                                          depan Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah

                                          dengan daerah lain yaitu berkisar antara 9-30 hasil studi di 7 daerah

                                          multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 21-172 Secara

                                          nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI angka BBLR sekitar 75

                                          Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

                                          program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7

                                          21

                                          3 Etiologi

                                          Persalinan kurang bulanprematur

                                          Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

                                          bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

                                          gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

                                          atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

                                          cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

                                          yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

                                          muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

                                          prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

                                          mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

                                          karena masa gestasi yang kurang (prematur)

                                          Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

                                          Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

                                          hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

                                          retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

                                          grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

                                          terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

                                          umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

                                          bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

                                          kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

                                          pertumbuhan itu dalam kandungan

                                          Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

                                          ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

                                          penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

                                          merupakan penyebab terjadinya BBLR

                                          22

                                          (1) Faktor ibu

                                          Penyakit

                                          Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

                                          Komplikasi pada kehamilan

                                          Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

                                          antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

                                          preterm

                                          Usia Ibu dan paritas

                                          Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

                                          dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

                                          Faktor kebiasaan ibu

                                          Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

                                          pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

                                          (2) Faktor Janin

                                          Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

                                          kromosom

                                          (3) Faktor Lingkungan

                                          Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

                                          radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

                                          4 Komplikasi

                                          Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

                                          lain

                                          Hipotermia

                                          Hipoglikemia

                                          Gangguan cairan dan elektrolit

                                          Hiperbilirubinemia

                                          Sindroma gawat nafas

                                          Paten duktus arteriosus

                                          Infeksi

                                          Perdarahan intraventrikuler

                                          Apnea of Prematurity

                                          23

                                          Anemia

                                          Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                                          berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                                          Gangguan perkembangan

                                          Gangguan pertumbuhan

                                          Gangguan penglihatan (Retinopati)

                                          Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                                          Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                                          Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                                          5 Diagnosis

                                          Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                                          anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                                          Anamnesis

                                          Umur ibu

                                          Riwayat persalinan sebelumnya

                                          Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                                          Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                                          Aktivitas ibu yang berlebihan

                                          Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                                          Penyakit yang diderita selama hamil

                                          Obat-obatan yang diminum selama hamil

                                          Pemeriksaan fisik

                                          Berat badan lahir lt2500 g

                                          Untuk BBLR kurang bulan

                                          Tanda prematuritas

                                          Tulang rawan telinga belum terbentuk

                                          Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                                          Refleks masih lemah

                                          Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                                          menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                                          24

                                          penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                                          terbentuk)

                                          Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                                          Tanda janin Tumbuh Lambat

                                          Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                                          Kulit keriput

                                          Kuku lebih panjang

                                          6 Manajemen Umum

                                          Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                                          1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                                          2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                                          3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                                          denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                                          4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                                          nafas

                                          5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                                          6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                                          rehidrasi IV

                                          7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                                          7 Pemantauan

                                          a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                                          Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                                          Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                                          10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                                          kecuali apabila terjadi kmplikasi

                                          Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                                          selama tiga bulan seharusnya

                                          b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                                          c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                                          ghari)

                                          25

                                          Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                                          kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                                          d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                                          jumlah 180 mLkghari

                                          e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                                          ASI sampai 200 mLkghari

                                          f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                                          disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                                          sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                                          Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                                          g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                                          h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                                          i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                                          j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                                          setiap hari

                                          k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                                          ASI akan menetes dari payudara yang lain

                                          8 Pemulangan penderita

                                          1 Suhu bayi stabil

                                          2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                                          3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                                          26

                                          B Ikterus Neonatorum

                                          1 Pendahuluan

                                          Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                                          sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                                          kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                                          60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                                          Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                                          RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                                          (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                                          phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                                          tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                                          Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                                          Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                                          sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                                          gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                                          setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                                          ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                                          bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                                          hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                                          minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                                          menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                                          tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                                          akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                                          kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                                          tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                                          University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                                          2 Definisi

                                          Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                                          darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                                          27

                                          kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                                          bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                                          apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                                          Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                                          setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                                          serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                                          sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                                          Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                                          (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                                          neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                                          3 Metabolisme Bilirubin

                                          Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                                          oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                                          hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                                          eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                                          proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                                          Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                                          bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                                          lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                                          mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                                          Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                                          dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                                          bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                                          hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                                          (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                                          retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                                          timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                                          menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                                          air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                                          28

                                          bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                                          dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                                          keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                                          kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                                          hepatik

                                          Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                                          pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                                          proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                                          tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                                          (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                                          Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                                          puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                                          ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                                          pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                                          bulan

                                          Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                                          konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                                          Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                                          kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                                          mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                                          Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                                          dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                                          tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                                          dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                                          dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                                          efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                                          Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                                          bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                                          29

                                          sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                                          micromolL)

                                          4 Etiologi

                                          Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                                          A Penyebab yang sering

                                          1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                                          3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                                          Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                                          IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                                          Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                                          hipoglikemia 11 Lain-lain

                                          B Penyebab yang jarang

                                          1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                                          piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                                          (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                                          30

                                          5 Diagnosis

                                          Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                                          beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                                          Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                                          Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                                          Usia kehamilan lt 38 minggu

                                          Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                                          Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                                          Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                                          ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                                          Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                                          kterus sebelum bayi dipulangkan

                                          Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                                          Polisitemia

                                          Anamnesis

                                          Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                                          DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                                          Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                                          Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                                          sebelumnya

                                          Riwayat inkompatibilitas darah

                                          Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                                          hepar dan limpa

                                          Pemeriksaan Fisik

                                          Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                                          beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                                          yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                                          tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                                          31

                                          yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                          penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                          Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                          kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                          penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                          timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                          ikterus tersebut

                                          Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                          Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                          Hari 1

                                          Hari 2

                                          Hari 3 dst

                                          Setiap ikterus yang terlihat

                                          Lengan dan tungkai

                                          Tangan dan kaki

                                          Ikterus berat

                                          (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                          Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                          WHO 2003 F-77-F-89)

                                          Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                          Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                          Mulai kapan ikterus

                                          Daerah mana yang ikterus

                                          Bayinya kurang bulan

                                          Warna tinja

                                          Ikterus segera setelah lahir

                                          Ikterus pada 2 hari pertama

                                          Ikterus pada usia gt 14 hari

                                          Ikterus lutut siku lebih

                                          Bayi kurang bulan

                                          Tinja pucat

                                          Ikterus patologis

                                          Ikterus usia 3-13 hari

                                          Tanda patologis (-)

                                          Ikterus fisiologis

                                          (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                          Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                          Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                          RI 2001)

                                          32

                                          Gejala dan tanda klinis

                                          Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                          Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                          a) Dehidrasi

                                          o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                          muntah-muntah)

                                          b) Pucat

                                          o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                          Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                          G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                          c) Trauma lahir

                                          o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                          tertutup lainnya

                                          d) Pletorik (penumpukan darah)

                                          o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                          memotong tali pusat bayi KMK

                                          e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                          f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                          o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                          eritroblastosis

                                          g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                          o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                          penyakit hati

                                          h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                          i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                          j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                          k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                          l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                          o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                          ke bagian hepatologi

                                          33

                                          6 Kern ikterus

                                          Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                          Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                          kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                          hipotoni

                                          Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                          meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                          menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                          gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                          displasia dentalis)

                                          7 Komplikasi

                                          Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                          indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                          jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                          gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                          meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                          biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                          gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                          8 Pemeriksaan Laboratorium

                                          Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                          pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                          sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                          hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                          lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                          dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                          lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                          kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                          34

                                          alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                          dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                          Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                          penyebab ikterus antara lain

                                          bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                          bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                          bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                          bull Bilirubin direk

                                          Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                          tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                          juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                          tukar

                                          9 Penatalaksanaan

                                          Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                          mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                          menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                          penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                          dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                          cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                          terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                          (luminal)

                                          Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                          meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                          efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                          minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                          masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                          dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                          menurunkan siklus enterohepatika

                                          35

                                          Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                          (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                          kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                          juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                          bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                          Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                          meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                          Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                          Usia

                                          Terapi sinar Transfusi tukar

                                          Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                          mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                          Hari

                                          1

                                          Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                          Hari

                                          2

                                          15 260 13 220 25 425 15 260

                                          Hari

                                          3

                                          18 310 16 270 30 510 20 340

                                          Hari

                                          4 dst

                                          20 340 17 290 30 510 20 340

                                          (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                          Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                          infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                          10 Terapi Sinar

                                          Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                          1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                          Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                          isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                          15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                          merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                          plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                          36

                                          Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                          pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                          meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                          Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                          penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                          dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                          pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                          terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                          Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                          lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                          berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                          nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                          dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                          yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                          atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                          kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                          sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                          mungkin ke arah bayi

                                          Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                          seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                          sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                          cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                          ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                          pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                          mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                          jam

                                          Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                          ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                          37

                                          diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                          gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                          bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                          sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                          11 Transfusi Tukar

                                          Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                          dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                          dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                          antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                          bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                          perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                          indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                          kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                          (Tabel 4)

                                          38

                                          Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                          Komplikasi

                                          Berat Bayi

                                          (gram)

                                          Tidak Komplikasi

                                          (mgdL)

                                          Rasio

                                          BiliAlb

                                          Ada Komplikasi

                                          (mgdL)

                                          Rasio

                                          BiliAlb

                                          lt 1250 13 52 10 4

                                          1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                          1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                          2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                          ge 2500 20 8 18 72

                                          Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                          (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                          Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                          infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                          Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                          1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                          2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                          3 pH lt 715 selama 1 jam

                                          4 Suhu rektal le 35 O C

                                          5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                          6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                          7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                          8 Anemia hemolitik

                                          9 Berat bayi le1000 g 1215

                                          Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                          yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                          hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                          darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                          Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                          sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                          39

                                          keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                          kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                          dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                          darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                          Macam Transfusi Tukar

                                          1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                          dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                          mengganti Hb bayi

                                          2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                          mengganti 65 Hb bayi

                                          3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                          kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                          Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                          Kebutuhan Rumus

                                          lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                          lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                          Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                          Hct sekarang

                                          Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                          (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                          BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                          (PCV donor)

                                          Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                          Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                          Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                          harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                          yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                          40

                                          bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                          diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                          seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                          Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                          dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                          tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                          bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                          bayi baru lahir risiko tinggi

                                          41

                                          DAFTAR PUSTAKA

                                          Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                          Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                          Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                          • 3 Metabolisme Bilirubin
                                          • Anamnesis
                                          • Pemeriksaan Fisik

                                            21

                                            3 Etiologi

                                            Persalinan kurang bulanprematur

                                            Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu Pada umumnya

                                            bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan janin

                                            gangguan selama kehamilan lepasnya plasenta lenih cepat dari waktunya

                                            atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum

                                            cukup bulan Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh

                                            yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidp di luar rahim Semakin

                                            muda umur kehamilan fungsi organ tubuh semakin berkurang dan

                                            prognosanya semakin kurang baik Kelompok BBLR ini sering

                                            mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ

                                            karena masa gestasi yang kurang (prematur)

                                            Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan

                                            Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami

                                            hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat atau

                                            retardasi pertumbuhan intrauterin) dengan berat lahir lt persentil ke 3

                                            grafik pertumbuhan janin (Lubchenco) Hal ini dapat disebabkan oleh

                                            terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta kurang baiknya keadaan

                                            umum ibu atau gizi ibu atau hambatan pertumbuhan yang berasal dari

                                            bayinya sendiri Kondisi bayi lahir kecil sangat tergantung pada usia

                                            kehamilan saat dilahirkan dan berapa lama terjadinya hambatan

                                            pertumbuhan itu dalam kandungan

                                            Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur Faktor

                                            ibu yang lain adalah umur paritas dan lain-lain Faktor plasenta seperti

                                            penyakit vaskuler kehamilan kembarganda serta faktor janin juga

                                            merupakan penyebab terjadinya BBLR

                                            22

                                            (1) Faktor ibu

                                            Penyakit

                                            Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

                                            Komplikasi pada kehamilan

                                            Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

                                            antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

                                            preterm

                                            Usia Ibu dan paritas

                                            Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

                                            dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

                                            Faktor kebiasaan ibu

                                            Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

                                            pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

                                            (2) Faktor Janin

                                            Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

                                            kromosom

                                            (3) Faktor Lingkungan

                                            Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

                                            radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

                                            4 Komplikasi

                                            Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

                                            lain

                                            Hipotermia

                                            Hipoglikemia

                                            Gangguan cairan dan elektrolit

                                            Hiperbilirubinemia

                                            Sindroma gawat nafas

                                            Paten duktus arteriosus

                                            Infeksi

                                            Perdarahan intraventrikuler

                                            Apnea of Prematurity

                                            23

                                            Anemia

                                            Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                                            berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                                            Gangguan perkembangan

                                            Gangguan pertumbuhan

                                            Gangguan penglihatan (Retinopati)

                                            Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                                            Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                                            Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                                            5 Diagnosis

                                            Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                                            anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                                            Anamnesis

                                            Umur ibu

                                            Riwayat persalinan sebelumnya

                                            Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                                            Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                                            Aktivitas ibu yang berlebihan

                                            Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                                            Penyakit yang diderita selama hamil

                                            Obat-obatan yang diminum selama hamil

                                            Pemeriksaan fisik

                                            Berat badan lahir lt2500 g

                                            Untuk BBLR kurang bulan

                                            Tanda prematuritas

                                            Tulang rawan telinga belum terbentuk

                                            Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                                            Refleks masih lemah

                                            Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                                            menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                                            24

                                            penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                                            terbentuk)

                                            Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                                            Tanda janin Tumbuh Lambat

                                            Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                                            Kulit keriput

                                            Kuku lebih panjang

                                            6 Manajemen Umum

                                            Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                                            1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                                            2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                                            3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                                            denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                                            4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                                            nafas

                                            5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                                            6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                                            rehidrasi IV

                                            7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                                            7 Pemantauan

                                            a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                                            Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                                            Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                                            10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                                            kecuali apabila terjadi kmplikasi

                                            Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                                            selama tiga bulan seharusnya

                                            b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                                            c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                                            ghari)

                                            25

                                            Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                                            kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                                            d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                                            jumlah 180 mLkghari

                                            e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                                            ASI sampai 200 mLkghari

                                            f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                                            disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                                            sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                                            Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                                            g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                                            h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                                            i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                                            j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                                            setiap hari

                                            k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                                            ASI akan menetes dari payudara yang lain

                                            8 Pemulangan penderita

                                            1 Suhu bayi stabil

                                            2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                                            3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                                            26

                                            B Ikterus Neonatorum

                                            1 Pendahuluan

                                            Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                                            sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                                            kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                                            60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                                            Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                                            RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                                            (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                                            phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                                            tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                                            Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                                            Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                                            sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                                            gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                                            setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                                            ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                                            bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                                            hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                                            minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                                            menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                                            tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                                            akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                                            kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                                            tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                                            University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                                            2 Definisi

                                            Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                                            darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                                            27

                                            kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                                            bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                                            apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                                            Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                                            setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                                            serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                                            sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                                            Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                                            (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                                            neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                                            3 Metabolisme Bilirubin

                                            Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                                            oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                                            hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                                            eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                                            proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                                            Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                                            bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                                            lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                                            mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                                            Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                                            dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                                            bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                                            hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                                            (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                                            retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                                            timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                                            menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                                            air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                                            28

                                            bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                                            dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                                            keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                                            kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                                            hepatik

                                            Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                                            pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                                            proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                                            tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                                            (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                                            Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                                            puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                                            ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                                            pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                                            bulan

                                            Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                                            konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                                            Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                                            kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                                            mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                                            Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                                            dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                                            tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                                            dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                                            dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                                            efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                                            Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                                            bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                                            29

                                            sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                                            micromolL)

                                            4 Etiologi

                                            Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                                            A Penyebab yang sering

                                            1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                                            3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                                            Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                                            IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                                            Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                                            hipoglikemia 11 Lain-lain

                                            B Penyebab yang jarang

                                            1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                                            piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                                            (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                                            30

                                            5 Diagnosis

                                            Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                                            beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                                            Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                                            Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                                            Usia kehamilan lt 38 minggu

                                            Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                                            Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                                            Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                                            ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                                            Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                                            kterus sebelum bayi dipulangkan

                                            Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                                            Polisitemia

                                            Anamnesis

                                            Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                                            DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                                            Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                                            Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                                            sebelumnya

                                            Riwayat inkompatibilitas darah

                                            Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                                            hepar dan limpa

                                            Pemeriksaan Fisik

                                            Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                                            beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                                            yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                                            tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                                            31

                                            yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                            penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                            Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                            kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                            penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                            timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                            ikterus tersebut

                                            Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                            Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                            Hari 1

                                            Hari 2

                                            Hari 3 dst

                                            Setiap ikterus yang terlihat

                                            Lengan dan tungkai

                                            Tangan dan kaki

                                            Ikterus berat

                                            (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                            Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                            WHO 2003 F-77-F-89)

                                            Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                            Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                            Mulai kapan ikterus

                                            Daerah mana yang ikterus

                                            Bayinya kurang bulan

                                            Warna tinja

                                            Ikterus segera setelah lahir

                                            Ikterus pada 2 hari pertama

                                            Ikterus pada usia gt 14 hari

                                            Ikterus lutut siku lebih

                                            Bayi kurang bulan

                                            Tinja pucat

                                            Ikterus patologis

                                            Ikterus usia 3-13 hari

                                            Tanda patologis (-)

                                            Ikterus fisiologis

                                            (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                            Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                            Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                            RI 2001)

                                            32

                                            Gejala dan tanda klinis

                                            Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                            Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                            a) Dehidrasi

                                            o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                            muntah-muntah)

                                            b) Pucat

                                            o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                            Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                            G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                            c) Trauma lahir

                                            o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                            tertutup lainnya

                                            d) Pletorik (penumpukan darah)

                                            o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                            memotong tali pusat bayi KMK

                                            e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                            f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                            o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                            eritroblastosis

                                            g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                            o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                            penyakit hati

                                            h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                            i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                            j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                            k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                            l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                            o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                            ke bagian hepatologi

                                            33

                                            6 Kern ikterus

                                            Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                            Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                            kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                            hipotoni

                                            Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                            meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                            menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                            gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                            displasia dentalis)

                                            7 Komplikasi

                                            Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                            indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                            jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                            gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                            meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                            biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                            gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                            8 Pemeriksaan Laboratorium

                                            Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                            pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                            sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                            hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                            lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                            dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                            lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                            kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                            34

                                            alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                            dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                            Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                            penyebab ikterus antara lain

                                            bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                            bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                            bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                            bull Bilirubin direk

                                            Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                            tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                            juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                            tukar

                                            9 Penatalaksanaan

                                            Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                            mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                            menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                            penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                            dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                            cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                            terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                            (luminal)

                                            Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                            meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                            efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                            minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                            masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                            dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                            menurunkan siklus enterohepatika

                                            35

                                            Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                            (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                            kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                            juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                            bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                            Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                            meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                            Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                            Usia

                                            Terapi sinar Transfusi tukar

                                            Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                            mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                            Hari

                                            1

                                            Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                            Hari

                                            2

                                            15 260 13 220 25 425 15 260

                                            Hari

                                            3

                                            18 310 16 270 30 510 20 340

                                            Hari

                                            4 dst

                                            20 340 17 290 30 510 20 340

                                            (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                            Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                            infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                            10 Terapi Sinar

                                            Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                            1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                            Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                            isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                            15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                            merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                            plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                            36

                                            Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                            pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                            meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                            Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                            penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                            dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                            pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                            terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                            Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                            lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                            berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                            nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                            dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                            yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                            atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                            kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                            sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                            mungkin ke arah bayi

                                            Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                            seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                            sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                            cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                            ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                            pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                            mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                            jam

                                            Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                            ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                            37

                                            diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                            gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                            bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                            sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                            11 Transfusi Tukar

                                            Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                            dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                            dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                            antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                            bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                            perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                            indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                            kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                            (Tabel 4)

                                            38

                                            Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                            Komplikasi

                                            Berat Bayi

                                            (gram)

                                            Tidak Komplikasi

                                            (mgdL)

                                            Rasio

                                            BiliAlb

                                            Ada Komplikasi

                                            (mgdL)

                                            Rasio

                                            BiliAlb

                                            lt 1250 13 52 10 4

                                            1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                            1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                            2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                            ge 2500 20 8 18 72

                                            Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                            (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                            Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                            infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                            Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                            1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                            2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                            3 pH lt 715 selama 1 jam

                                            4 Suhu rektal le 35 O C

                                            5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                            6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                            7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                            8 Anemia hemolitik

                                            9 Berat bayi le1000 g 1215

                                            Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                            yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                            hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                            darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                            Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                            sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                            39

                                            keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                            kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                            dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                            darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                            Macam Transfusi Tukar

                                            1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                            dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                            mengganti Hb bayi

                                            2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                            mengganti 65 Hb bayi

                                            3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                            kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                            Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                            Kebutuhan Rumus

                                            lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                            lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                            Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                            Hct sekarang

                                            Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                            (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                            BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                            (PCV donor)

                                            Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                            Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                            Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                            harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                            yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                            40

                                            bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                            diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                            seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                            Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                            dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                            tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                            bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                            bayi baru lahir risiko tinggi

                                            41

                                            DAFTAR PUSTAKA

                                            Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                            Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                            Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                            • 3 Metabolisme Bilirubin
                                            • Anamnesis
                                            • Pemeriksaan Fisik

                                              22

                                              (1) Faktor ibu

                                              Penyakit

                                              Seperti malaria anaemia sipilis infeksi TORCH dan lain-lain

                                              Komplikasi pada kehamilan

                                              Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

                                              antepartum pre-eklamsia berat eklamsia dan kelahiran

                                              preterm

                                              Usia Ibu dan paritas

                                              Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang

                                              dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia muda

                                              Faktor kebiasaan ibu

                                              Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok ibu

                                              pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika

                                              (2) Faktor Janin

                                              Prematur hidramion kehamilan kembarganda (gemeli) kelainan

                                              kromosom

                                              (3) Faktor Lingkungan

                                              Yang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi

                                              radiasi sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun

                                              4 Komplikasi

                                              Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara

                                              lain

                                              Hipotermia

                                              Hipoglikemia

                                              Gangguan cairan dan elektrolit

                                              Hiperbilirubinemia

                                              Sindroma gawat nafas

                                              Paten duktus arteriosus

                                              Infeksi

                                              Perdarahan intraventrikuler

                                              Apnea of Prematurity

                                              23

                                              Anemia

                                              Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                                              berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                                              Gangguan perkembangan

                                              Gangguan pertumbuhan

                                              Gangguan penglihatan (Retinopati)

                                              Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                                              Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                                              Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                                              5 Diagnosis

                                              Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                                              anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                                              Anamnesis

                                              Umur ibu

                                              Riwayat persalinan sebelumnya

                                              Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                                              Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                                              Aktivitas ibu yang berlebihan

                                              Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                                              Penyakit yang diderita selama hamil

                                              Obat-obatan yang diminum selama hamil

                                              Pemeriksaan fisik

                                              Berat badan lahir lt2500 g

                                              Untuk BBLR kurang bulan

                                              Tanda prematuritas

                                              Tulang rawan telinga belum terbentuk

                                              Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                                              Refleks masih lemah

                                              Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                                              menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                                              24

                                              penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                                              terbentuk)

                                              Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                                              Tanda janin Tumbuh Lambat

                                              Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                                              Kulit keriput

                                              Kuku lebih panjang

                                              6 Manajemen Umum

                                              Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                                              1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                                              2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                                              3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                                              denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                                              4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                                              nafas

                                              5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                                              6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                                              rehidrasi IV

                                              7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                                              7 Pemantauan

                                              a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                                              Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                                              Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                                              10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                                              kecuali apabila terjadi kmplikasi

                                              Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                                              selama tiga bulan seharusnya

                                              b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                                              c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                                              ghari)

                                              25

                                              Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                                              kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                                              d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                                              jumlah 180 mLkghari

                                              e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                                              ASI sampai 200 mLkghari

                                              f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                                              disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                                              sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                                              Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                                              g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                                              h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                                              i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                                              j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                                              setiap hari

                                              k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                                              ASI akan menetes dari payudara yang lain

                                              8 Pemulangan penderita

                                              1 Suhu bayi stabil

                                              2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                                              3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                                              26

                                              B Ikterus Neonatorum

                                              1 Pendahuluan

                                              Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                                              sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                                              kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                                              60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                                              Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                                              RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                                              (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                                              phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                                              tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                                              Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                                              Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                                              sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                                              gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                                              setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                                              ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                                              bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                                              hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                                              minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                                              menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                                              tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                                              akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                                              kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                                              tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                                              University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                                              2 Definisi

                                              Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                                              darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                                              27

                                              kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                                              bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                                              apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                                              Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                                              setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                                              serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                                              sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                                              Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                                              (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                                              neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                                              3 Metabolisme Bilirubin

                                              Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                                              oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                                              hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                                              eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                                              proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                                              Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                                              bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                                              lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                                              mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                                              Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                                              dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                                              bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                                              hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                                              (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                                              retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                                              timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                                              menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                                              air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                                              28

                                              bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                                              dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                                              keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                                              kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                                              hepatik

                                              Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                                              pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                                              proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                                              tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                                              (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                                              Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                                              puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                                              ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                                              pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                                              bulan

                                              Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                                              konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                                              Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                                              kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                                              mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                                              Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                                              dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                                              tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                                              dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                                              dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                                              efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                                              Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                                              bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                                              29

                                              sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                                              micromolL)

                                              4 Etiologi

                                              Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                                              A Penyebab yang sering

                                              1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                                              3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                                              Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                                              IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                                              Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                                              hipoglikemia 11 Lain-lain

                                              B Penyebab yang jarang

                                              1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                                              piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                                              (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                                              30

                                              5 Diagnosis

                                              Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                                              beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                                              Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                                              Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                                              Usia kehamilan lt 38 minggu

                                              Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                                              Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                                              Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                                              ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                                              Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                                              kterus sebelum bayi dipulangkan

                                              Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                                              Polisitemia

                                              Anamnesis

                                              Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                                              DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                                              Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                                              Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                                              sebelumnya

                                              Riwayat inkompatibilitas darah

                                              Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                                              hepar dan limpa

                                              Pemeriksaan Fisik

                                              Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                                              beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                                              yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                                              tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                                              31

                                              yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                              penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                              Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                              kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                              penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                              timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                              ikterus tersebut

                                              Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                              Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                              Hari 1

                                              Hari 2

                                              Hari 3 dst

                                              Setiap ikterus yang terlihat

                                              Lengan dan tungkai

                                              Tangan dan kaki

                                              Ikterus berat

                                              (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                              Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                              WHO 2003 F-77-F-89)

                                              Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                              Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                              Mulai kapan ikterus

                                              Daerah mana yang ikterus

                                              Bayinya kurang bulan

                                              Warna tinja

                                              Ikterus segera setelah lahir

                                              Ikterus pada 2 hari pertama

                                              Ikterus pada usia gt 14 hari

                                              Ikterus lutut siku lebih

                                              Bayi kurang bulan

                                              Tinja pucat

                                              Ikterus patologis

                                              Ikterus usia 3-13 hari

                                              Tanda patologis (-)

                                              Ikterus fisiologis

                                              (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                              Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                              Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                              RI 2001)

                                              32

                                              Gejala dan tanda klinis

                                              Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                              Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                              a) Dehidrasi

                                              o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                              muntah-muntah)

                                              b) Pucat

                                              o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                              Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                              G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                              c) Trauma lahir

                                              o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                              tertutup lainnya

                                              d) Pletorik (penumpukan darah)

                                              o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                              memotong tali pusat bayi KMK

                                              e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                              f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                              o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                              eritroblastosis

                                              g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                              o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                              penyakit hati

                                              h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                              i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                              j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                              k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                              l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                              o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                              ke bagian hepatologi

                                              33

                                              6 Kern ikterus

                                              Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                              Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                              kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                              hipotoni

                                              Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                              meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                              menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                              gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                              displasia dentalis)

                                              7 Komplikasi

                                              Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                              indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                              jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                              gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                              meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                              biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                              gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                              8 Pemeriksaan Laboratorium

                                              Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                              pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                              sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                              hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                              lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                              dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                              lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                              kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                              34

                                              alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                              dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                              Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                              penyebab ikterus antara lain

                                              bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                              bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                              bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                              bull Bilirubin direk

                                              Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                              tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                              juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                              tukar

                                              9 Penatalaksanaan

                                              Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                              mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                              menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                              penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                              dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                              cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                              terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                              (luminal)

                                              Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                              meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                              efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                              minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                              masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                              dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                              menurunkan siklus enterohepatika

                                              35

                                              Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                              (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                              kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                              juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                              bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                              Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                              meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                              Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                              Usia

                                              Terapi sinar Transfusi tukar

                                              Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                              mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                              Hari

                                              1

                                              Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                              Hari

                                              2

                                              15 260 13 220 25 425 15 260

                                              Hari

                                              3

                                              18 310 16 270 30 510 20 340

                                              Hari

                                              4 dst

                                              20 340 17 290 30 510 20 340

                                              (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                              Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                              infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                              10 Terapi Sinar

                                              Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                              1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                              Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                              isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                              15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                              merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                              plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                              36

                                              Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                              pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                              meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                              Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                              penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                              dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                              pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                              terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                              Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                              lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                              berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                              nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                              dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                              yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                              atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                              kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                              sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                              mungkin ke arah bayi

                                              Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                              seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                              sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                              cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                              ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                              pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                              mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                              jam

                                              Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                              ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                              37

                                              diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                              gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                              bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                              sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                              11 Transfusi Tukar

                                              Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                              dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                              dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                              antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                              bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                              perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                              indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                              kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                              (Tabel 4)

                                              38

                                              Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                              Komplikasi

                                              Berat Bayi

                                              (gram)

                                              Tidak Komplikasi

                                              (mgdL)

                                              Rasio

                                              BiliAlb

                                              Ada Komplikasi

                                              (mgdL)

                                              Rasio

                                              BiliAlb

                                              lt 1250 13 52 10 4

                                              1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                              1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                              2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                              ge 2500 20 8 18 72

                                              Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                              (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                              Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                              infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                              Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                              1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                              2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                              3 pH lt 715 selama 1 jam

                                              4 Suhu rektal le 35 O C

                                              5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                              6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                              7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                              8 Anemia hemolitik

                                              9 Berat bayi le1000 g 1215

                                              Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                              yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                              hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                              darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                              Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                              sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                              39

                                              keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                              kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                              dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                              darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                              Macam Transfusi Tukar

                                              1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                              dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                              mengganti Hb bayi

                                              2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                              mengganti 65 Hb bayi

                                              3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                              kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                              Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                              Kebutuhan Rumus

                                              lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                              lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                              Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                              Hct sekarang

                                              Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                              (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                              BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                              (PCV donor)

                                              Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                              Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                              Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                              harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                              yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                              40

                                              bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                              diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                              seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                              Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                              dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                              tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                              bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                              bayi baru lahir risiko tinggi

                                              41

                                              DAFTAR PUSTAKA

                                              Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                              Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                              Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                              • 3 Metabolisme Bilirubin
                                              • Anamnesis
                                              • Pemeriksaan Fisik

                                                23

                                                Anemia

                                                Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan

                                                berat lahir rendah (BBLR) antara lain

                                                Gangguan perkembangan

                                                Gangguan pertumbuhan

                                                Gangguan penglihatan (Retinopati)

                                                Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis

                                                Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

                                                Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

                                                5 Diagnosis

                                                Menegakkan diagnosis BBLR adalah dapat diketahui dengan dilakukan

                                                anamesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

                                                Anamnesis

                                                Umur ibu

                                                Riwayat persalinan sebelumnya

                                                Jumlah paritas jarak kelahiran sebelumnya

                                                Kenaikan berat badan ibu selama hamil

                                                Aktivitas ibu yang berlebihan

                                                Trauma pada ibu (termasuk post coital trauma)

                                                Penyakit yang diderita selama hamil

                                                Obat-obatan yang diminum selama hamil

                                                Pemeriksaan fisik

                                                Berat badan lahir lt2500 g

                                                Untuk BBLR kurang bulan

                                                Tanda prematuritas

                                                Tulang rawan telinga belum terbentuk

                                                Masih terdapat lanugo (rambut halus pada kulit)

                                                Refleks masih lemah

                                                Alat kelamin luar pada perempuan labium mayus belum

                                                menutup labium minus pada laki-laki belum terjadi

                                                24

                                                penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                                                terbentuk)

                                                Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                                                Tanda janin Tumbuh Lambat

                                                Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                                                Kulit keriput

                                                Kuku lebih panjang

                                                6 Manajemen Umum

                                                Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                                                1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                                                2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                                                3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                                                denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                                                4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                                                nafas

                                                5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                                                6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                                                rehidrasi IV

                                                7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                                                7 Pemantauan

                                                a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                                                Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                                                Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                                                10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                                                kecuali apabila terjadi kmplikasi

                                                Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                                                selama tiga bulan seharusnya

                                                b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                                                c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                                                ghari)

                                                25

                                                Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                                                kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                                                d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                                                jumlah 180 mLkghari

                                                e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                                                ASI sampai 200 mLkghari

                                                f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                                                disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                                                sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                                                Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                                                g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                                                h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                                                i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                                                j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                                                setiap hari

                                                k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                                                ASI akan menetes dari payudara yang lain

                                                8 Pemulangan penderita

                                                1 Suhu bayi stabil

                                                2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                                                3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                                                26

                                                B Ikterus Neonatorum

                                                1 Pendahuluan

                                                Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                                                sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                                                kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                                                60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                                                Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                                                RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                                                (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                                                phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                                                tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                                                Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                                                Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                                                sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                                                gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                                                setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                                                ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                                                bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                                                hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                                                minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                                                menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                                                tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                                                akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                                                kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                                                tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                                                University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                                                2 Definisi

                                                Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                                                darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                                                27

                                                kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                                                bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                                                apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                                                Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                                                setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                                                serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                                                sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                                                Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                                                (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                                                neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                                                3 Metabolisme Bilirubin

                                                Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                                                oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                                                hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                                                eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                                                proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                                                Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                                                bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                                                lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                                                mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                                                Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                                                dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                                                bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                                                hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                                                (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                                                retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                                                timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                                                menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                                                air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                                                28

                                                bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                                                dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                                                keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                                                kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                                                hepatik

                                                Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                                                pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                                                proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                                                tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                                                (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                                                Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                                                puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                                                ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                                                pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                                                bulan

                                                Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                                                konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                                                Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                                                kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                                                mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                                                Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                                                dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                                                tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                                                dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                                                dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                                                efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                                                Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                                                bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                                                29

                                                sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                                                micromolL)

                                                4 Etiologi

                                                Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                                                A Penyebab yang sering

                                                1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                                                3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                                                Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                                                IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                                                Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                                                hipoglikemia 11 Lain-lain

                                                B Penyebab yang jarang

                                                1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                                                piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                                                (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                                                30

                                                5 Diagnosis

                                                Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                                                beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                                                Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                                                Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                                                Usia kehamilan lt 38 minggu

                                                Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                                                Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                                                Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                                                ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                                                Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                                                kterus sebelum bayi dipulangkan

                                                Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                                                Polisitemia

                                                Anamnesis

                                                Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                                                DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                                                Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                                                Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                                                sebelumnya

                                                Riwayat inkompatibilitas darah

                                                Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                                                hepar dan limpa

                                                Pemeriksaan Fisik

                                                Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                                                beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                                                yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                                                tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                                                31

                                                yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                                penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                                Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                                kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                                penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                                timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                                ikterus tersebut

                                                Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                                Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                                Hari 1

                                                Hari 2

                                                Hari 3 dst

                                                Setiap ikterus yang terlihat

                                                Lengan dan tungkai

                                                Tangan dan kaki

                                                Ikterus berat

                                                (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                                Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                                WHO 2003 F-77-F-89)

                                                Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                                Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                                Mulai kapan ikterus

                                                Daerah mana yang ikterus

                                                Bayinya kurang bulan

                                                Warna tinja

                                                Ikterus segera setelah lahir

                                                Ikterus pada 2 hari pertama

                                                Ikterus pada usia gt 14 hari

                                                Ikterus lutut siku lebih

                                                Bayi kurang bulan

                                                Tinja pucat

                                                Ikterus patologis

                                                Ikterus usia 3-13 hari

                                                Tanda patologis (-)

                                                Ikterus fisiologis

                                                (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                                Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                                Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                                RI 2001)

                                                32

                                                Gejala dan tanda klinis

                                                Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                                Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                                a) Dehidrasi

                                                o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                                muntah-muntah)

                                                b) Pucat

                                                o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                                Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                                G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                                c) Trauma lahir

                                                o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                                tertutup lainnya

                                                d) Pletorik (penumpukan darah)

                                                o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                                memotong tali pusat bayi KMK

                                                e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                                f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                                o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                                eritroblastosis

                                                g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                                o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                                penyakit hati

                                                h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                                i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                                j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                                k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                                l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                                o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                                ke bagian hepatologi

                                                33

                                                6 Kern ikterus

                                                Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                                Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                                kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                                hipotoni

                                                Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                                meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                                menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                                displasia dentalis)

                                                7 Komplikasi

                                                Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                                indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                                jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                                gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                                meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                                biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                                8 Pemeriksaan Laboratorium

                                                Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                                pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                                sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                                hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                                lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                                dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                                lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                                kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                                34

                                                alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                                dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                                Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                                penyebab ikterus antara lain

                                                bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                                bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                                bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                                bull Bilirubin direk

                                                Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                                tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                                juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                                tukar

                                                9 Penatalaksanaan

                                                Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                                mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                                menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                                penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                                dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                                cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                                terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                                (luminal)

                                                Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                                meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                                efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                                minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                                masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                                dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                                menurunkan siklus enterohepatika

                                                35

                                                Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                                (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                                kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                                juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                                bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                                Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                                meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                                Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                                Usia

                                                Terapi sinar Transfusi tukar

                                                Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                                mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                                Hari

                                                1

                                                Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                                Hari

                                                2

                                                15 260 13 220 25 425 15 260

                                                Hari

                                                3

                                                18 310 16 270 30 510 20 340

                                                Hari

                                                4 dst

                                                20 340 17 290 30 510 20 340

                                                (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                10 Terapi Sinar

                                                Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                                1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                                Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                                isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                                15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                                merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                                plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                                36

                                                Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                                pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                                meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                                Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                                penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                                dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                                pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                                terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                                Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                                lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                                berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                                nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                                dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                                yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                                atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                                kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                                sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                                mungkin ke arah bayi

                                                Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                                seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                                sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                                cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                                ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                                pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                                mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                                jam

                                                Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                                ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                                37

                                                diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                                gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                                bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                                sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                                11 Transfusi Tukar

                                                Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                                dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                                dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                                antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                                bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                                perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                                indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                                kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                                (Tabel 4)

                                                38

                                                Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                                Komplikasi

                                                Berat Bayi

                                                (gram)

                                                Tidak Komplikasi

                                                (mgdL)

                                                Rasio

                                                BiliAlb

                                                Ada Komplikasi

                                                (mgdL)

                                                Rasio

                                                BiliAlb

                                                lt 1250 13 52 10 4

                                                1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                                1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                                2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                                ge 2500 20 8 18 72

                                                Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                                (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                                1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                                2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                                3 pH lt 715 selama 1 jam

                                                4 Suhu rektal le 35 O C

                                                5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                                6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                                7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                                8 Anemia hemolitik

                                                9 Berat bayi le1000 g 1215

                                                Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                                yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                                hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                                darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                                Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                                sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                                39

                                                keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                Macam Transfusi Tukar

                                                1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                mengganti Hb bayi

                                                2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                mengganti 65 Hb bayi

                                                3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                Kebutuhan Rumus

                                                lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                Hct sekarang

                                                Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                (PCV donor)

                                                Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                40

                                                bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                bayi baru lahir risiko tinggi

                                                41

                                                DAFTAR PUSTAKA

                                                Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                • Anamnesis
                                                • Pemeriksaan Fisik

                                                  24

                                                  penurunan testis dan kulit testis rata (rugae testis belum

                                                  terbentuk)

                                                  Untuk BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

                                                  Tanda janin Tumbuh Lambat

                                                  Tidak dijumpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

                                                  Kulit keriput

                                                  Kuku lebih panjang

                                                  6 Manajemen Umum

                                                  Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum sebagai berikut

                                                  1 Stabilisasi suhu jaga bayi tetap hangat (KMC)

                                                  2 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka

                                                  3 Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital pernafasan

                                                  denyut jantung warna kulit dan aktifitas

                                                  4 Bila bayi mengalami gangguan nafas dikelola dengan gangguan

                                                  nafas

                                                  5 Bila bayi kejang hentikan kejang dengan antikonvulsan

                                                  6 Bila bayi dehidrasi pasang jalur intravena berikan cairan

                                                  rehidrasi IV

                                                  7 Kelola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

                                                  7 Pemantauan

                                                  a) Kenaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur 7 hari

                                                  Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama

                                                  Bayi dengan berat lahir gt1500 g dapat kehilangan berat sampai

                                                  10 Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari

                                                  kecuali apabila terjadi kmplikasi

                                                  Setelah berat lahir tercapai kembali kenaikan berat badan

                                                  selama tiga bulan seharusnya

                                                  b) 150-200 g seminggu untuk bayi lt1500 g (misalnya 20-30 ghari)

                                                  c) 200-250 g seminggu untuk bayi 1500-2500 g (misalnya 30-35

                                                  ghari)

                                                  25

                                                  Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                                                  kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                                                  d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                                                  jumlah 180 mLkghari

                                                  e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                                                  ASI sampai 200 mLkghari

                                                  f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                                                  disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                                                  sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                                                  Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                                                  g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                                                  h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                                                  i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                                                  j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                                                  setiap hari

                                                  k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                                                  ASI akan menetes dari payudara yang lain

                                                  8 Pemulangan penderita

                                                  1 Suhu bayi stabil

                                                  2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                                                  3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                                                  26

                                                  B Ikterus Neonatorum

                                                  1 Pendahuluan

                                                  Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                                                  sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                                                  kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                                                  60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                                                  Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                                                  RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                                                  (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                                                  phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                                                  tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                                                  Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                                                  Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                                                  sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                                                  gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                                                  setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                                                  ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                                                  bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                                                  hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                                                  minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                                                  menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                                                  tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                                                  akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                                                  kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                                                  tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                                                  University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                                                  2 Definisi

                                                  Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                                                  darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                                                  27

                                                  kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                                                  bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                                                  apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                                                  Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                                                  setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                                                  serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                                                  sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                                                  Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                                                  (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                                                  neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                                                  3 Metabolisme Bilirubin

                                                  Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                                                  oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                                                  hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                                                  eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                                                  proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                                                  Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                                                  bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                                                  lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                                                  mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                                                  Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                                                  dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                                                  bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                                                  hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                                                  (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                                                  retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                                                  timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                                                  menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                                                  air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                                                  28

                                                  bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                                                  dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                                                  keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                                                  kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                                                  hepatik

                                                  Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                                                  pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                                                  proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                                                  tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                                                  (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                                                  Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                                                  puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                                                  ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                                                  pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                                                  bulan

                                                  Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                                                  konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                                                  Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                                                  kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                                                  mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                                                  Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                                                  dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                                                  tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                                                  dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                                                  dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                                                  efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                                                  Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                                                  bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                                                  29

                                                  sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                                                  micromolL)

                                                  4 Etiologi

                                                  Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                                                  A Penyebab yang sering

                                                  1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                                                  3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                                                  Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                                                  IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                                                  Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                                                  hipoglikemia 11 Lain-lain

                                                  B Penyebab yang jarang

                                                  1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                                                  piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                                                  (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                                                  30

                                                  5 Diagnosis

                                                  Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                                                  beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                                                  Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                                                  Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                                                  Usia kehamilan lt 38 minggu

                                                  Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                                                  Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                                                  Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                                                  ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                                                  Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                                                  kterus sebelum bayi dipulangkan

                                                  Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                                                  Polisitemia

                                                  Anamnesis

                                                  Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                                                  DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                                                  Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                                                  Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                                                  sebelumnya

                                                  Riwayat inkompatibilitas darah

                                                  Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                                                  hepar dan limpa

                                                  Pemeriksaan Fisik

                                                  Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                                                  beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                                                  yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                                                  tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                                                  31

                                                  yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                                  penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                                  Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                                  kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                                  penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                                  timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                                  ikterus tersebut

                                                  Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                                  Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                                  Hari 1

                                                  Hari 2

                                                  Hari 3 dst

                                                  Setiap ikterus yang terlihat

                                                  Lengan dan tungkai

                                                  Tangan dan kaki

                                                  Ikterus berat

                                                  (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                                  Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                                  WHO 2003 F-77-F-89)

                                                  Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                                  Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                                  Mulai kapan ikterus

                                                  Daerah mana yang ikterus

                                                  Bayinya kurang bulan

                                                  Warna tinja

                                                  Ikterus segera setelah lahir

                                                  Ikterus pada 2 hari pertama

                                                  Ikterus pada usia gt 14 hari

                                                  Ikterus lutut siku lebih

                                                  Bayi kurang bulan

                                                  Tinja pucat

                                                  Ikterus patologis

                                                  Ikterus usia 3-13 hari

                                                  Tanda patologis (-)

                                                  Ikterus fisiologis

                                                  (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                                  Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                                  Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                                  RI 2001)

                                                  32

                                                  Gejala dan tanda klinis

                                                  Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                                  Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                                  a) Dehidrasi

                                                  o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                                  muntah-muntah)

                                                  b) Pucat

                                                  o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                                  Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                                  G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                                  c) Trauma lahir

                                                  o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                                  tertutup lainnya

                                                  d) Pletorik (penumpukan darah)

                                                  o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                                  memotong tali pusat bayi KMK

                                                  e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                                  f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                                  o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                                  eritroblastosis

                                                  g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                                  o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                                  penyakit hati

                                                  h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                                  i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                                  j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                                  k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                                  l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                                  o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                                  ke bagian hepatologi

                                                  33

                                                  6 Kern ikterus

                                                  Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                                  Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                                  kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                                  hipotoni

                                                  Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                                  meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                                  menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                  gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                                  displasia dentalis)

                                                  7 Komplikasi

                                                  Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                                  indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                                  jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                                  gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                                  meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                                  biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                  gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                                  8 Pemeriksaan Laboratorium

                                                  Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                                  pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                                  sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                                  hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                                  lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                                  dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                                  lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                                  kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                                  34

                                                  alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                                  dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                                  Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                                  penyebab ikterus antara lain

                                                  bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                                  bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                                  bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                                  bull Bilirubin direk

                                                  Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                                  tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                                  juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                                  tukar

                                                  9 Penatalaksanaan

                                                  Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                                  mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                                  menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                                  penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                                  dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                                  cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                                  terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                                  (luminal)

                                                  Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                                  meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                                  efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                                  minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                                  masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                                  dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                                  menurunkan siklus enterohepatika

                                                  35

                                                  Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                                  (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                                  kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                                  juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                                  bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                                  Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                                  meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                                  Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                                  Usia

                                                  Terapi sinar Transfusi tukar

                                                  Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                                  mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                                  Hari

                                                  1

                                                  Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                                  Hari

                                                  2

                                                  15 260 13 220 25 425 15 260

                                                  Hari

                                                  3

                                                  18 310 16 270 30 510 20 340

                                                  Hari

                                                  4 dst

                                                  20 340 17 290 30 510 20 340

                                                  (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                  Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                  infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                  10 Terapi Sinar

                                                  Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                                  1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                                  Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                                  isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                                  15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                                  merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                                  plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                                  36

                                                  Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                                  pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                                  meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                                  Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                                  penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                                  dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                                  pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                                  terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                                  Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                                  lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                                  berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                                  nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                                  dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                                  yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                                  atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                                  kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                                  sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                                  mungkin ke arah bayi

                                                  Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                                  seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                                  sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                                  cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                                  ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                                  pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                                  mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                                  jam

                                                  Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                                  ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                                  37

                                                  diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                                  gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                                  bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                                  sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                                  11 Transfusi Tukar

                                                  Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                                  dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                                  dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                                  antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                                  bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                                  perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                                  indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                                  kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                                  (Tabel 4)

                                                  38

                                                  Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                                  Komplikasi

                                                  Berat Bayi

                                                  (gram)

                                                  Tidak Komplikasi

                                                  (mgdL)

                                                  Rasio

                                                  BiliAlb

                                                  Ada Komplikasi

                                                  (mgdL)

                                                  Rasio

                                                  BiliAlb

                                                  lt 1250 13 52 10 4

                                                  1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                                  1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                                  2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                                  ge 2500 20 8 18 72

                                                  Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                                  (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                  Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                  infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                  Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                                  1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                                  2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                                  3 pH lt 715 selama 1 jam

                                                  4 Suhu rektal le 35 O C

                                                  5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                                  6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                                  7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                                  8 Anemia hemolitik

                                                  9 Berat bayi le1000 g 1215

                                                  Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                                  yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                                  hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                                  darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                                  Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                                  sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                                  39

                                                  keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                  kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                  dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                  darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                  Macam Transfusi Tukar

                                                  1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                  dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                  mengganti Hb bayi

                                                  2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                  mengganti 65 Hb bayi

                                                  3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                  kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                  Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                  Kebutuhan Rumus

                                                  lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                  lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                  Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                  Hct sekarang

                                                  Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                  (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                  BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                  (PCV donor)

                                                  Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                  Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                  Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                  harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                  yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                  40

                                                  bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                  diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                  seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                  Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                  dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                  tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                  bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                  bayi baru lahir risiko tinggi

                                                  41

                                                  DAFTAR PUSTAKA

                                                  Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                  Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                  Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                  • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                  • Anamnesis
                                                  • Pemeriksaan Fisik

                                                    25

                                                    Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua

                                                    kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari

                                                    d) Tingkatkan jumlah ASI dengan 20 mLkghari sampai tercapai

                                                    jumlah 180 mLkghari

                                                    e) Apabila kenaikan berat tidak adekuat tingkatkan jumlah pemberian

                                                    ASI sampai 200 mLkghari

                                                    f) Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah

                                                    disebutkan di atas dalam waktu lebih dari seminggu padahal bayi

                                                    sudah mendapat ASI 200 mLkghari tangani sebagai

                                                    Kemungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat

                                                    g) Tanda kecukupan pemberian ASI

                                                    h) Buang air kecil minimal 6 kali dalam 24 jam

                                                    i) Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI

                                                    j) Peningkatan berat badan setelah 7 hari pertama sebanyak 20 gram

                                                    setiap hari

                                                    k) Periksa pada saat ibu meneteki apabila pada satu payudara dihisap

                                                    ASI akan menetes dari payudara yang lain

                                                    8 Pemulangan penderita

                                                    1 Suhu bayi stabil

                                                    2 Toleransi minum per oral baik diutamakan pemberian ASI

                                                    3 Ibu sanggup merawat BBLR di rumah

                                                    26

                                                    B Ikterus Neonatorum

                                                    1 Pendahuluan

                                                    Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                                                    sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                                                    kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                                                    60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                                                    Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                                                    RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                                                    (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                                                    phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                                                    tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                                                    Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                                                    Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                                                    sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                                                    gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                                                    setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                                                    ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                                                    bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                                                    hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                                                    minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                                                    menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                                                    tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                                                    akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                                                    kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                                                    tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                                                    University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                                                    2 Definisi

                                                    Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                                                    darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                                                    27

                                                    kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                                                    bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                                                    apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                                                    Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                                                    setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                                                    serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                                                    sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                                                    Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                                                    (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                                                    neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                                                    3 Metabolisme Bilirubin

                                                    Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                                                    oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                                                    hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                                                    eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                                                    proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                                                    Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                                                    bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                                                    lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                                                    mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                                                    Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                                                    dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                                                    bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                                                    hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                                                    (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                                                    retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                                                    timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                                                    menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                                                    air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                                                    28

                                                    bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                                                    dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                                                    keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                                                    kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                                                    hepatik

                                                    Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                                                    pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                                                    proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                                                    tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                                                    (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                                                    Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                                                    puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                                                    ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                                                    pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                                                    bulan

                                                    Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                                                    konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                                                    Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                                                    kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                                                    mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                                                    Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                                                    dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                                                    tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                                                    dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                                                    dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                                                    efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                                                    Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                                                    bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                                                    29

                                                    sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                                                    micromolL)

                                                    4 Etiologi

                                                    Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                                                    A Penyebab yang sering

                                                    1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                                                    3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                                                    Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                                                    IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                                                    Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                                                    hipoglikemia 11 Lain-lain

                                                    B Penyebab yang jarang

                                                    1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                                                    piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                                                    (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                                                    30

                                                    5 Diagnosis

                                                    Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                                                    beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                                                    Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                                                    Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                                                    Usia kehamilan lt 38 minggu

                                                    Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                                                    Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                                                    Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                                                    ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                                                    Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                                                    kterus sebelum bayi dipulangkan

                                                    Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                                                    Polisitemia

                                                    Anamnesis

                                                    Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                                                    DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                                                    Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                                                    Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                                                    sebelumnya

                                                    Riwayat inkompatibilitas darah

                                                    Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                                                    hepar dan limpa

                                                    Pemeriksaan Fisik

                                                    Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                                                    beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                                                    yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                                                    tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                                                    31

                                                    yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                                    penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                                    Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                                    kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                                    penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                                    timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                                    ikterus tersebut

                                                    Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                                    Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                                    Hari 1

                                                    Hari 2

                                                    Hari 3 dst

                                                    Setiap ikterus yang terlihat

                                                    Lengan dan tungkai

                                                    Tangan dan kaki

                                                    Ikterus berat

                                                    (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                                    Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                                    WHO 2003 F-77-F-89)

                                                    Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                                    Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                                    Mulai kapan ikterus

                                                    Daerah mana yang ikterus

                                                    Bayinya kurang bulan

                                                    Warna tinja

                                                    Ikterus segera setelah lahir

                                                    Ikterus pada 2 hari pertama

                                                    Ikterus pada usia gt 14 hari

                                                    Ikterus lutut siku lebih

                                                    Bayi kurang bulan

                                                    Tinja pucat

                                                    Ikterus patologis

                                                    Ikterus usia 3-13 hari

                                                    Tanda patologis (-)

                                                    Ikterus fisiologis

                                                    (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                                    Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                                    Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                                    RI 2001)

                                                    32

                                                    Gejala dan tanda klinis

                                                    Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                                    Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                                    a) Dehidrasi

                                                    o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                                    muntah-muntah)

                                                    b) Pucat

                                                    o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                                    Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                                    G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                                    c) Trauma lahir

                                                    o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                                    tertutup lainnya

                                                    d) Pletorik (penumpukan darah)

                                                    o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                                    memotong tali pusat bayi KMK

                                                    e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                                    f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                                    o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                                    eritroblastosis

                                                    g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                                    o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                                    penyakit hati

                                                    h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                                    i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                                    j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                                    k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                                    l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                                    o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                                    ke bagian hepatologi

                                                    33

                                                    6 Kern ikterus

                                                    Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                                    Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                                    kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                                    hipotoni

                                                    Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                                    meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                                    menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                    gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                                    displasia dentalis)

                                                    7 Komplikasi

                                                    Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                                    indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                                    jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                                    gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                                    meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                                    biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                    gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                                    8 Pemeriksaan Laboratorium

                                                    Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                                    pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                                    sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                                    hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                                    lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                                    dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                                    lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                                    kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                                    34

                                                    alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                                    dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                                    Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                                    penyebab ikterus antara lain

                                                    bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                                    bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                                    bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                                    bull Bilirubin direk

                                                    Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                                    tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                                    juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                                    tukar

                                                    9 Penatalaksanaan

                                                    Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                                    mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                                    menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                                    penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                                    dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                                    cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                                    terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                                    (luminal)

                                                    Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                                    meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                                    efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                                    minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                                    masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                                    dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                                    menurunkan siklus enterohepatika

                                                    35

                                                    Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                                    (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                                    kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                                    juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                                    bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                                    Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                                    meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                                    Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                                    Usia

                                                    Terapi sinar Transfusi tukar

                                                    Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                                    mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                                    Hari

                                                    1

                                                    Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                                    Hari

                                                    2

                                                    15 260 13 220 25 425 15 260

                                                    Hari

                                                    3

                                                    18 310 16 270 30 510 20 340

                                                    Hari

                                                    4 dst

                                                    20 340 17 290 30 510 20 340

                                                    (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                    Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                    infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                    10 Terapi Sinar

                                                    Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                                    1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                                    Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                                    isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                                    15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                                    merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                                    plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                                    36

                                                    Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                                    pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                                    meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                                    Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                                    penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                                    dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                                    pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                                    terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                                    Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                                    lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                                    berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                                    nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                                    dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                                    yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                                    atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                                    kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                                    sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                                    mungkin ke arah bayi

                                                    Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                                    seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                                    sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                                    cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                                    ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                                    pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                                    mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                                    jam

                                                    Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                                    ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                                    37

                                                    diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                                    gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                                    bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                                    sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                                    11 Transfusi Tukar

                                                    Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                                    dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                                    dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                                    antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                                    bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                                    perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                                    indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                                    kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                                    (Tabel 4)

                                                    38

                                                    Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                                    Komplikasi

                                                    Berat Bayi

                                                    (gram)

                                                    Tidak Komplikasi

                                                    (mgdL)

                                                    Rasio

                                                    BiliAlb

                                                    Ada Komplikasi

                                                    (mgdL)

                                                    Rasio

                                                    BiliAlb

                                                    lt 1250 13 52 10 4

                                                    1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                                    1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                                    2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                                    ge 2500 20 8 18 72

                                                    Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                                    (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                    Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                    infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                    Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                                    1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                                    2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                                    3 pH lt 715 selama 1 jam

                                                    4 Suhu rektal le 35 O C

                                                    5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                                    6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                                    7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                                    8 Anemia hemolitik

                                                    9 Berat bayi le1000 g 1215

                                                    Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                                    yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                                    hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                                    darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                                    Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                                    sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                                    39

                                                    keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                    kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                    dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                    darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                    Macam Transfusi Tukar

                                                    1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                    dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                    mengganti Hb bayi

                                                    2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                    mengganti 65 Hb bayi

                                                    3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                    kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                    Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                    Kebutuhan Rumus

                                                    lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                    lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                    Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                    Hct sekarang

                                                    Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                    (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                    BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                    (PCV donor)

                                                    Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                    Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                    Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                    harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                    yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                    40

                                                    bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                    diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                    seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                    Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                    dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                    tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                    bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                    bayi baru lahir risiko tinggi

                                                    41

                                                    DAFTAR PUSTAKA

                                                    Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                    Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                    Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                    • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                    • Anamnesis
                                                    • Pemeriksaan Fisik

                                                      26

                                                      B Ikterus Neonatorum

                                                      1 Pendahuluan

                                                      Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah Pada

                                                      sebagian besar neonatus ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama

                                                      kehidupannya Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada

                                                      60 bayi cukup bulan dan 80 bayi kurang bulan Di RSU Dr Soetomo

                                                      Surabaya ikterus patologis 98 (tahun 2002) dan 1566 (tahun 2003)

                                                      RSAB Harapan Kita Jakarta melakukan transfusi tukar 14 kalibulan

                                                      (tahun 2002) Di Hospital Bersalin Kualalumpur dengan lsquotripple

                                                      phototherapyrsquo tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi

                                                      tukar (tahun 2004) demikian pula di Vrije Universitiet Medisch Centrum

                                                      Amsterdam dengan rsquodouble phototherapyrsquo (tahun 2003)

                                                      Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada

                                                      sebagian lagi mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan

                                                      gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian Oleh karena itu

                                                      setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian terutama apabila

                                                      ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau bila kadar

                                                      bilirubin meningkat gt 5 mgdL (gt 86micromolL) dalam 24 jam Proses

                                                      hemolisis darah infeksi berat ikterus yang berlangsung lebih dari 1

                                                      minggu serta bilirubin direk gt1 mgdL juga merupakan keadaan yang

                                                      menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologis Dalam keadaan

                                                      tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik-baiknya agar

                                                      akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Walaupun pada tahun 1970-an

                                                      kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di Washington namun pada

                                                      tahun 1990-an ditemukan 31 kasus kernikterus (data Georgetown

                                                      University Medical Centre Washington DC tahun 2002)

                                                      2 Definisi

                                                      Ikterus (lsquojaundicersquo) terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam

                                                      darah sehingga kulit (terutama) dan atau sklera bayi (neonatus) tampak

                                                      27

                                                      kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                                                      bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                                                      apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                                                      Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                                                      setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                                                      serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                                                      sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                                                      Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                                                      (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                                                      neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                                                      3 Metabolisme Bilirubin

                                                      Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                                                      oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                                                      hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                                                      eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                                                      proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                                                      Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                                                      bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                                                      lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                                                      mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                                                      Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                                                      dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                                                      bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                                                      hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                                                      (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                                                      retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                                                      timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                                                      menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                                                      air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                                                      28

                                                      bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                                                      dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                                                      keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                                                      kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                                                      hepatik

                                                      Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                                                      pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                                                      proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                                                      tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                                                      (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                                                      Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                                                      puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                                                      ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                                                      pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                                                      bulan

                                                      Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                                                      konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                                                      Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                                                      kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                                                      mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                                                      Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                                                      dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                                                      tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                                                      dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                                                      dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                                                      efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                                                      Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                                                      bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                                                      29

                                                      sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                                                      micromolL)

                                                      4 Etiologi

                                                      Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                                                      A Penyebab yang sering

                                                      1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                                                      3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                                                      Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                                                      IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                                                      Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                                                      hipoglikemia 11 Lain-lain

                                                      B Penyebab yang jarang

                                                      1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                                                      piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                                                      (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                                                      30

                                                      5 Diagnosis

                                                      Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                                                      beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                                                      Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                                                      Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                                                      Usia kehamilan lt 38 minggu

                                                      Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                                                      Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                                                      Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                                                      ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                                                      Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                                                      kterus sebelum bayi dipulangkan

                                                      Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                                                      Polisitemia

                                                      Anamnesis

                                                      Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                                                      DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                                                      Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                                                      Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                                                      sebelumnya

                                                      Riwayat inkompatibilitas darah

                                                      Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                                                      hepar dan limpa

                                                      Pemeriksaan Fisik

                                                      Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                                                      beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                                                      yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                                                      tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                                                      31

                                                      yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                                      penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                                      Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                                      kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                                      penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                                      timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                                      ikterus tersebut

                                                      Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                                      Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                                      Hari 1

                                                      Hari 2

                                                      Hari 3 dst

                                                      Setiap ikterus yang terlihat

                                                      Lengan dan tungkai

                                                      Tangan dan kaki

                                                      Ikterus berat

                                                      (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                                      Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                                      WHO 2003 F-77-F-89)

                                                      Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                                      Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                                      Mulai kapan ikterus

                                                      Daerah mana yang ikterus

                                                      Bayinya kurang bulan

                                                      Warna tinja

                                                      Ikterus segera setelah lahir

                                                      Ikterus pada 2 hari pertama

                                                      Ikterus pada usia gt 14 hari

                                                      Ikterus lutut siku lebih

                                                      Bayi kurang bulan

                                                      Tinja pucat

                                                      Ikterus patologis

                                                      Ikterus usia 3-13 hari

                                                      Tanda patologis (-)

                                                      Ikterus fisiologis

                                                      (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                                      Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                                      Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                                      RI 2001)

                                                      32

                                                      Gejala dan tanda klinis

                                                      Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                                      Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                                      a) Dehidrasi

                                                      o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                                      muntah-muntah)

                                                      b) Pucat

                                                      o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                                      Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                                      G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                                      c) Trauma lahir

                                                      o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                                      tertutup lainnya

                                                      d) Pletorik (penumpukan darah)

                                                      o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                                      memotong tali pusat bayi KMK

                                                      e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                                      f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                                      o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                                      eritroblastosis

                                                      g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                                      o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                                      penyakit hati

                                                      h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                                      i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                                      j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                                      k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                                      l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                                      o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                                      ke bagian hepatologi

                                                      33

                                                      6 Kern ikterus

                                                      Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                                      Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                                      kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                                      hipotoni

                                                      Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                                      meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                                      menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                      gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                                      displasia dentalis)

                                                      7 Komplikasi

                                                      Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                                      indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                                      jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                                      gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                                      meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                                      biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                      gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                                      8 Pemeriksaan Laboratorium

                                                      Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                                      pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                                      sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                                      hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                                      lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                                      dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                                      lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                                      kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                                      34

                                                      alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                                      dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                                      Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                                      penyebab ikterus antara lain

                                                      bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                                      bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                                      bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                                      bull Bilirubin direk

                                                      Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                                      tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                                      juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                                      tukar

                                                      9 Penatalaksanaan

                                                      Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                                      mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                                      menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                                      penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                                      dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                                      cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                                      terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                                      (luminal)

                                                      Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                                      meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                                      efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                                      minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                                      masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                                      dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                                      menurunkan siklus enterohepatika

                                                      35

                                                      Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                                      (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                                      kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                                      juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                                      bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                                      Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                                      meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                                      Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                                      Usia

                                                      Terapi sinar Transfusi tukar

                                                      Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                                      mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                                      Hari

                                                      1

                                                      Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                                      Hari

                                                      2

                                                      15 260 13 220 25 425 15 260

                                                      Hari

                                                      3

                                                      18 310 16 270 30 510 20 340

                                                      Hari

                                                      4 dst

                                                      20 340 17 290 30 510 20 340

                                                      (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                      Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                      infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                      10 Terapi Sinar

                                                      Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                                      1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                                      Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                                      isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                                      15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                                      merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                                      plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                                      36

                                                      Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                                      pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                                      meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                                      Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                                      penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                                      dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                                      pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                                      terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                                      Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                                      lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                                      berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                                      nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                                      dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                                      yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                                      atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                                      kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                                      sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                                      mungkin ke arah bayi

                                                      Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                                      seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                                      sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                                      cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                                      ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                                      pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                                      mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                                      jam

                                                      Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                                      ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                                      37

                                                      diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                                      gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                                      bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                                      sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                                      11 Transfusi Tukar

                                                      Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                                      dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                                      dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                                      antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                                      bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                                      perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                                      indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                                      kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                                      (Tabel 4)

                                                      38

                                                      Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                                      Komplikasi

                                                      Berat Bayi

                                                      (gram)

                                                      Tidak Komplikasi

                                                      (mgdL)

                                                      Rasio

                                                      BiliAlb

                                                      Ada Komplikasi

                                                      (mgdL)

                                                      Rasio

                                                      BiliAlb

                                                      lt 1250 13 52 10 4

                                                      1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                                      1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                                      2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                                      ge 2500 20 8 18 72

                                                      Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                                      (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                      Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                      infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                      Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                                      1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                                      2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                                      3 pH lt 715 selama 1 jam

                                                      4 Suhu rektal le 35 O C

                                                      5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                                      6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                                      7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                                      8 Anemia hemolitik

                                                      9 Berat bayi le1000 g 1215

                                                      Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                                      yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                                      hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                                      darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                                      Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                                      sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                                      39

                                                      keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                      kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                      dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                      darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                      Macam Transfusi Tukar

                                                      1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                      dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                      mengganti Hb bayi

                                                      2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                      mengganti 65 Hb bayi

                                                      3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                      kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                      Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                      Kebutuhan Rumus

                                                      lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                      lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                      Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                      Hct sekarang

                                                      Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                      (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                      BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                      (PCV donor)

                                                      Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                      Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                      Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                      harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                      yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                      40

                                                      bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                      diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                      seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                      Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                      dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                      tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                      bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                      bayi baru lahir risiko tinggi

                                                      41

                                                      DAFTAR PUSTAKA

                                                      Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                      Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                      Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                      • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                      • Anamnesis
                                                      • Pemeriksaan Fisik

                                                        27

                                                        kekuningan Pada orang dewasa ikterus akan tampak apabila serum

                                                        bilirubin gt 2 mgdL (gt 17 micromolL) sedangkan pada neonatus baru tampak

                                                        apabila serum bilirubin gt 5 mgdL ( gt86micromolL)

                                                        Hiperbilirubinemia adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum

                                                        setelah ada hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan kadar

                                                        serum bilirubin Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi

                                                        sinar tetap tergolong non patologis sehingga disebut lsquoExcessive

                                                        Physiological Jaundicersquo Digolongkan sebagai hiperbilirubinemia patologis

                                                        (lsquoNon Physiological Jaundicersquo) apabila kadar serum bilirubin terhadap usia

                                                        neonatus gt 95 000 menurut Normogram Bhutani

                                                        3 Metabolisme Bilirubin

                                                        Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan

                                                        oleh tubuh Sebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi

                                                        hemoglobin darah dan sebagian lagi dari hem bebas atau proses

                                                        eritropoesis yang tidak efektif Pembentukan bilirubin tadi dimulai dengan

                                                        proses oksidasi yang menghasilkan biliverdin serta beberapa zat lain

                                                        Biliverdin inilah yang mengalami reduksi dan menjadi bilirubin bebas atau

                                                        bilirubin IX α (Gbr 2) Zat ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

                                                        lemak karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan

                                                        mudah melalui membran biologik seperti plasenta dan sawar darah otak

                                                        Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenyawa dengan albumin dan

                                                        dibawa ke hepar Dalam hepar terjadi mekanisme ambilan sehingga

                                                        bilirubin terikat oleh reseptor membran sel hepar dan masuk ke dalam

                                                        hepar Segera setelah ada dalam sel hepar terjadi persenyawaan ligandin

                                                        (protein Y) protein Z dan glutation hepar lain yang membawanya ke

                                                        retikulum endoplasma hepar tempat terjadinya konjugasi Proses ini

                                                        timbul berkat adanya enzim glukoronil transferase yang kemudian

                                                        menghasilkan bentuk bilirubin direk Jenis bilirubin ini dapat larut dalam

                                                        air dan pada kadar tertentu dapat diekskresi melalui ginjal Sebagian besar

                                                        28

                                                        bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                                                        dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                                                        keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                                                        kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                                                        hepatik

                                                        Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                                                        pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                                                        proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                                                        tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                                                        (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                                                        Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                                                        puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                                                        ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                                                        pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                                                        bulan

                                                        Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                                                        konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                                                        Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                                                        kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                                                        mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                                                        Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                                                        dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                                                        tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                                                        dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                                                        dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                                                        efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                                                        Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                                                        bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                                                        29

                                                        sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                                                        micromolL)

                                                        4 Etiologi

                                                        Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                                                        A Penyebab yang sering

                                                        1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                                                        3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                                                        Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                                                        IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                                                        Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                                                        hipoglikemia 11 Lain-lain

                                                        B Penyebab yang jarang

                                                        1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                                                        piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                                                        (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                                                        30

                                                        5 Diagnosis

                                                        Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                                                        beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                                                        Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                                                        Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                                                        Usia kehamilan lt 38 minggu

                                                        Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                                                        Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                                                        Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                                                        ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                                                        Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                                                        kterus sebelum bayi dipulangkan

                                                        Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                                                        Polisitemia

                                                        Anamnesis

                                                        Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                                                        DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                                                        Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                                                        Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                                                        sebelumnya

                                                        Riwayat inkompatibilitas darah

                                                        Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                                                        hepar dan limpa

                                                        Pemeriksaan Fisik

                                                        Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                                                        beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                                                        yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                                                        tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                                                        31

                                                        yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                                        penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                                        Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                                        kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                                        penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                                        timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                                        ikterus tersebut

                                                        Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                                        Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                                        Hari 1

                                                        Hari 2

                                                        Hari 3 dst

                                                        Setiap ikterus yang terlihat

                                                        Lengan dan tungkai

                                                        Tangan dan kaki

                                                        Ikterus berat

                                                        (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                                        Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                                        WHO 2003 F-77-F-89)

                                                        Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                                        Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                                        Mulai kapan ikterus

                                                        Daerah mana yang ikterus

                                                        Bayinya kurang bulan

                                                        Warna tinja

                                                        Ikterus segera setelah lahir

                                                        Ikterus pada 2 hari pertama

                                                        Ikterus pada usia gt 14 hari

                                                        Ikterus lutut siku lebih

                                                        Bayi kurang bulan

                                                        Tinja pucat

                                                        Ikterus patologis

                                                        Ikterus usia 3-13 hari

                                                        Tanda patologis (-)

                                                        Ikterus fisiologis

                                                        (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                                        Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                                        Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                                        RI 2001)

                                                        32

                                                        Gejala dan tanda klinis

                                                        Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                                        Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                                        a) Dehidrasi

                                                        o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                                        muntah-muntah)

                                                        b) Pucat

                                                        o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                                        Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                                        G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                                        c) Trauma lahir

                                                        o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                                        tertutup lainnya

                                                        d) Pletorik (penumpukan darah)

                                                        o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                                        memotong tali pusat bayi KMK

                                                        e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                                        f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                                        o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                                        eritroblastosis

                                                        g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                                        o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                                        penyakit hati

                                                        h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                                        i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                                        j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                                        k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                                        l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                                        o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                                        ke bagian hepatologi

                                                        33

                                                        6 Kern ikterus

                                                        Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                                        Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                                        kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                                        hipotoni

                                                        Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                                        meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                                        menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                        gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                                        displasia dentalis)

                                                        7 Komplikasi

                                                        Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                                        indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                                        jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                                        gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                                        meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                                        biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                        gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                                        8 Pemeriksaan Laboratorium

                                                        Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                                        pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                                        sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                                        hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                                        lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                                        dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                                        lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                                        kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                                        34

                                                        alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                                        dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                                        Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                                        penyebab ikterus antara lain

                                                        bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                                        bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                                        bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                                        bull Bilirubin direk

                                                        Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                                        tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                                        juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                                        tukar

                                                        9 Penatalaksanaan

                                                        Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                                        mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                                        menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                                        penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                                        dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                                        cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                                        terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                                        (luminal)

                                                        Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                                        meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                                        efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                                        minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                                        masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                                        dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                                        menurunkan siklus enterohepatika

                                                        35

                                                        Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                                        (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                                        kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                                        juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                                        bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                                        Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                                        meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                                        Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                                        Usia

                                                        Terapi sinar Transfusi tukar

                                                        Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                                        mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                                        Hari

                                                        1

                                                        Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                                        Hari

                                                        2

                                                        15 260 13 220 25 425 15 260

                                                        Hari

                                                        3

                                                        18 310 16 270 30 510 20 340

                                                        Hari

                                                        4 dst

                                                        20 340 17 290 30 510 20 340

                                                        (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                        Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                        infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                        10 Terapi Sinar

                                                        Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                                        1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                                        Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                                        isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                                        15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                                        merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                                        plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                                        36

                                                        Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                                        pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                                        meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                                        Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                                        penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                                        dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                                        pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                                        terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                                        Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                                        lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                                        berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                                        nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                                        dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                                        yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                                        atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                                        kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                                        sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                                        mungkin ke arah bayi

                                                        Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                                        seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                                        sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                                        cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                                        ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                                        pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                                        mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                                        jam

                                                        Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                                        ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                                        37

                                                        diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                                        gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                                        bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                                        sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                                        11 Transfusi Tukar

                                                        Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                                        dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                                        dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                                        antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                                        bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                                        perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                                        indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                                        kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                                        (Tabel 4)

                                                        38

                                                        Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                                        Komplikasi

                                                        Berat Bayi

                                                        (gram)

                                                        Tidak Komplikasi

                                                        (mgdL)

                                                        Rasio

                                                        BiliAlb

                                                        Ada Komplikasi

                                                        (mgdL)

                                                        Rasio

                                                        BiliAlb

                                                        lt 1250 13 52 10 4

                                                        1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                                        1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                                        2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                                        ge 2500 20 8 18 72

                                                        Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                                        (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                        Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                        infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                        Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                                        1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                                        2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                                        3 pH lt 715 selama 1 jam

                                                        4 Suhu rektal le 35 O C

                                                        5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                                        6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                                        7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                                        8 Anemia hemolitik

                                                        9 Berat bayi le1000 g 1215

                                                        Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                                        yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                                        hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                                        darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                                        Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                                        sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                                        39

                                                        keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                        kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                        dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                        darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                        Macam Transfusi Tukar

                                                        1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                        dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                        mengganti Hb bayi

                                                        2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                        mengganti 65 Hb bayi

                                                        3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                        kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                        Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                        Kebutuhan Rumus

                                                        lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                        lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                        Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                        Hct sekarang

                                                        Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                        (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                        BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                        (PCV donor)

                                                        Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                        Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                        Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                        harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                        yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                        40

                                                        bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                        diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                        seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                        Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                        dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                        tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                        bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                        bayi baru lahir risiko tinggi

                                                        41

                                                        DAFTAR PUSTAKA

                                                        Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                        Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                        Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                        • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                        • Anamnesis
                                                        • Pemeriksaan Fisik

                                                          28

                                                          bilirubin yang terkonjugasi ini diekskresi melalui duktus hepatikus ke

                                                          dalam saluran pencernaan dan selanjutnya menjadi urubilinogen dan

                                                          keluar dengan tinja sebagai sterkobilin Dalam usus sebagian di absorpsi

                                                          kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi entero

                                                          hepatik

                                                          Sebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek

                                                          pada hari-hari pertama kehidupan Hal ini terjadi karena terdapatnya

                                                          proses fisiologis tertentu pada neonatus Proses tersebut antara lain karena

                                                          tingginya kadar eritrosit neonatus masa hidup eritrosit yang lebih pendek

                                                          (80-90 hari) dan belum matangnya fungsi hepar

                                                          Peninggian kadar bilirubin ini terjadi pada hari ke 2 ndash 3 dan mencapai

                                                          puncaknya pada hari ke 5 ndash 7 kemudian akan menurun kembali pada hari

                                                          ke 10 ndash 14 Kadar bilirubinpun biasanya tidak gt 10 mgdL (171 micromolL)

                                                          pada bayi kurang bulan dan lt 12 mgdL (205 micromolL) pada bayi cukup

                                                          bulan

                                                          Masalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau

                                                          konjungasi hepar menurun sehingga terjadi kumulasi di dalam darah

                                                          Peningkatan kadar bilirubin yang berlebihan dapat menimbulkan

                                                          kerusakan sel tubuh tertentu misalnya kerusakan sel otak yang akan

                                                          mengakibatkan gejala sisa dikemudian hari bahkan terjadinya kematian

                                                          Karena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

                                                          dibuktikan bukan suatu keadaan patologis Sehubungan dengan hal

                                                          tersebut maka pada hiperbilirubinemia pemeriksaan lengkap harus

                                                          dilakukan untuk mengetahui penyebabnya sehingga pengobatanpun dapat

                                                          dilaksanakan dini Tingginya kadar bilirubin yang dapat menimbulkan

                                                          efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap bayi Di RS Dr

                                                          Soetomo Surabaya bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila kadar

                                                          bilirubin total gt 12 mgdL (gt 205 micromolL) pada bayi cukup bulan

                                                          29

                                                          sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                                                          micromolL)

                                                          4 Etiologi

                                                          Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                                                          A Penyebab yang sering

                                                          1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                                                          3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                                                          Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                                                          IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                                                          Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                                                          hipoglikemia 11 Lain-lain

                                                          B Penyebab yang jarang

                                                          1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                                                          piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                                                          (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                                                          30

                                                          5 Diagnosis

                                                          Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                                                          beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                                                          Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                                                          Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                                                          Usia kehamilan lt 38 minggu

                                                          Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                                                          Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                                                          Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                                                          ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                                                          Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                                                          kterus sebelum bayi dipulangkan

                                                          Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                                                          Polisitemia

                                                          Anamnesis

                                                          Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                                                          DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                                                          Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                                                          Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                                                          sebelumnya

                                                          Riwayat inkompatibilitas darah

                                                          Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                                                          hepar dan limpa

                                                          Pemeriksaan Fisik

                                                          Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                                                          beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                                                          yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                                                          tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                                                          31

                                                          yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                                          penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                                          Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                                          kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                                          penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                                          timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                                          ikterus tersebut

                                                          Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                                          Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                                          Hari 1

                                                          Hari 2

                                                          Hari 3 dst

                                                          Setiap ikterus yang terlihat

                                                          Lengan dan tungkai

                                                          Tangan dan kaki

                                                          Ikterus berat

                                                          (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                                          Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                                          WHO 2003 F-77-F-89)

                                                          Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                                          Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                                          Mulai kapan ikterus

                                                          Daerah mana yang ikterus

                                                          Bayinya kurang bulan

                                                          Warna tinja

                                                          Ikterus segera setelah lahir

                                                          Ikterus pada 2 hari pertama

                                                          Ikterus pada usia gt 14 hari

                                                          Ikterus lutut siku lebih

                                                          Bayi kurang bulan

                                                          Tinja pucat

                                                          Ikterus patologis

                                                          Ikterus usia 3-13 hari

                                                          Tanda patologis (-)

                                                          Ikterus fisiologis

                                                          (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                                          Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                                          Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                                          RI 2001)

                                                          32

                                                          Gejala dan tanda klinis

                                                          Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                                          Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                                          a) Dehidrasi

                                                          o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                                          muntah-muntah)

                                                          b) Pucat

                                                          o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                                          Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                                          G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                                          c) Trauma lahir

                                                          o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                                          tertutup lainnya

                                                          d) Pletorik (penumpukan darah)

                                                          o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                                          memotong tali pusat bayi KMK

                                                          e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                                          f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                                          o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                                          eritroblastosis

                                                          g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                                          o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                                          penyakit hati

                                                          h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                                          i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                                          j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                                          k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                                          l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                                          o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                                          ke bagian hepatologi

                                                          33

                                                          6 Kern ikterus

                                                          Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                                          Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                                          kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                                          hipotoni

                                                          Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                                          meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                                          menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                          gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                                          displasia dentalis)

                                                          7 Komplikasi

                                                          Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                                          indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                                          jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                                          gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                                          meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                                          biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                          gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                                          8 Pemeriksaan Laboratorium

                                                          Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                                          pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                                          sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                                          hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                                          lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                                          dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                                          lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                                          kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                                          34

                                                          alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                                          dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                                          Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                                          penyebab ikterus antara lain

                                                          bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                                          bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                                          bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                                          bull Bilirubin direk

                                                          Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                                          tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                                          juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                                          tukar

                                                          9 Penatalaksanaan

                                                          Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                                          mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                                          menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                                          penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                                          dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                                          cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                                          terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                                          (luminal)

                                                          Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                                          meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                                          efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                                          minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                                          masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                                          dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                                          menurunkan siklus enterohepatika

                                                          35

                                                          Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                                          (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                                          kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                                          juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                                          bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                                          Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                                          meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                                          Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                                          Usia

                                                          Terapi sinar Transfusi tukar

                                                          Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                                          mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                                          Hari

                                                          1

                                                          Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                                          Hari

                                                          2

                                                          15 260 13 220 25 425 15 260

                                                          Hari

                                                          3

                                                          18 310 16 270 30 510 20 340

                                                          Hari

                                                          4 dst

                                                          20 340 17 290 30 510 20 340

                                                          (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                          Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                          infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                          10 Terapi Sinar

                                                          Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                                          1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                                          Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                                          isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                                          15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                                          merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                                          plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                                          36

                                                          Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                                          pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                                          meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                                          Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                                          penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                                          dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                                          pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                                          terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                                          Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                                          lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                                          berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                                          nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                                          dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                                          yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                                          atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                                          kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                                          sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                                          mungkin ke arah bayi

                                                          Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                                          seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                                          sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                                          cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                                          ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                                          pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                                          mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                                          jam

                                                          Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                                          ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                                          37

                                                          diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                                          gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                                          bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                                          sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                                          11 Transfusi Tukar

                                                          Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                                          dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                                          dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                                          antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                                          bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                                          perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                                          indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                                          kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                                          (Tabel 4)

                                                          38

                                                          Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                                          Komplikasi

                                                          Berat Bayi

                                                          (gram)

                                                          Tidak Komplikasi

                                                          (mgdL)

                                                          Rasio

                                                          BiliAlb

                                                          Ada Komplikasi

                                                          (mgdL)

                                                          Rasio

                                                          BiliAlb

                                                          lt 1250 13 52 10 4

                                                          1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                                          1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                                          2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                                          ge 2500 20 8 18 72

                                                          Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                                          (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                          Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                          infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                          Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                                          1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                                          2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                                          3 pH lt 715 selama 1 jam

                                                          4 Suhu rektal le 35 O C

                                                          5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                                          6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                                          7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                                          8 Anemia hemolitik

                                                          9 Berat bayi le1000 g 1215

                                                          Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                                          yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                                          hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                                          darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                                          Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                                          sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                                          39

                                                          keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                          kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                          dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                          darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                          Macam Transfusi Tukar

                                                          1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                          dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                          mengganti Hb bayi

                                                          2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                          mengganti 65 Hb bayi

                                                          3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                          kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                          Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                          Kebutuhan Rumus

                                                          lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                          lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                          Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                          Hct sekarang

                                                          Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                          (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                          BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                          (PCV donor)

                                                          Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                          Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                          Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                          harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                          yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                          40

                                                          bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                          diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                          seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                          Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                          dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                          tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                          bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                          bayi baru lahir risiko tinggi

                                                          41

                                                          DAFTAR PUSTAKA

                                                          Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                          Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                          Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                          • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                          • Anamnesis
                                                          • Pemeriksaan Fisik

                                                            29

                                                            sedangkan pada bayi kurang bulan bila kadarnya gt 10 mgdL (gt171

                                                            micromolL)

                                                            4 Etiologi

                                                            Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan

                                                            A Penyebab yang sering

                                                            1 Hiperbilirubinemia fisiologis 2 Inkompatibilitas golongan darah ABO

                                                            3 lsquoBreast Milk Jaundicersquo 4 Inkompatibilitas golongan darah rhesus 5

                                                            Infeksi 6 Hematoma sefal hematoma subdural lsquoexcessive bruisingrsquo 7

                                                            IDM (lsquoInfant of Diabetic Motherrsquo) 8 Polisitemia hiperviskositas 9

                                                            Prematuritas BBLR 10 Asfiksia (hipoksia anoksia) dehidrasi ndash asidosis

                                                            hipoglikemia 11 Lain-lain

                                                            B Penyebab yang jarang

                                                            1 Defisiensi G6PD (Glucose 6 ndash Phosphat Dehydrogenase) 2 Defisiensi

                                                            piruvat kinase 3 Sferositosis kongenital 4 Lucey ndash Driscoll syndrome

                                                            (ikterus neonatorum familial) 5 Hipotiroidism 6 Hemoglobinopathy

                                                            30

                                                            5 Diagnosis

                                                            Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                                                            beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                                                            Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                                                            Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                                                            Usia kehamilan lt 38 minggu

                                                            Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                                                            Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                                                            Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                                                            ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                                                            Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                                                            kterus sebelum bayi dipulangkan

                                                            Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                                                            Polisitemia

                                                            Anamnesis

                                                            Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                                                            DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                                                            Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                                                            Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                                                            sebelumnya

                                                            Riwayat inkompatibilitas darah

                                                            Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                                                            hepar dan limpa

                                                            Pemeriksaan Fisik

                                                            Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                                                            beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                                                            yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                                                            tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                                                            31

                                                            yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                                            penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                                            Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                                            kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                                            penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                                            timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                                            ikterus tersebut

                                                            Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                                            Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                                            Hari 1

                                                            Hari 2

                                                            Hari 3 dst

                                                            Setiap ikterus yang terlihat

                                                            Lengan dan tungkai

                                                            Tangan dan kaki

                                                            Ikterus berat

                                                            (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                                            Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                                            WHO 2003 F-77-F-89)

                                                            Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                                            Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                                            Mulai kapan ikterus

                                                            Daerah mana yang ikterus

                                                            Bayinya kurang bulan

                                                            Warna tinja

                                                            Ikterus segera setelah lahir

                                                            Ikterus pada 2 hari pertama

                                                            Ikterus pada usia gt 14 hari

                                                            Ikterus lutut siku lebih

                                                            Bayi kurang bulan

                                                            Tinja pucat

                                                            Ikterus patologis

                                                            Ikterus usia 3-13 hari

                                                            Tanda patologis (-)

                                                            Ikterus fisiologis

                                                            (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                                            Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                                            Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                                            RI 2001)

                                                            32

                                                            Gejala dan tanda klinis

                                                            Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                                            Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                                            a) Dehidrasi

                                                            o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                                            muntah-muntah)

                                                            b) Pucat

                                                            o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                                            Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                                            G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                                            c) Trauma lahir

                                                            o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                                            tertutup lainnya

                                                            d) Pletorik (penumpukan darah)

                                                            o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                                            memotong tali pusat bayi KMK

                                                            e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                                            f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                                            o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                                            eritroblastosis

                                                            g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                                            o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                                            penyakit hati

                                                            h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                                            i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                                            j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                                            k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                                            l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                                            o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                                            ke bagian hepatologi

                                                            33

                                                            6 Kern ikterus

                                                            Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                                            Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                                            kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                                            hipotoni

                                                            Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                                            meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                                            menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                            gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                                            displasia dentalis)

                                                            7 Komplikasi

                                                            Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                                            indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                                            jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                                            gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                                            meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                                            biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                            gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                                            8 Pemeriksaan Laboratorium

                                                            Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                                            pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                                            sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                                            hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                                            lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                                            dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                                            lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                                            kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                                            34

                                                            alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                                            dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                                            Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                                            penyebab ikterus antara lain

                                                            bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                                            bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                                            bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                                            bull Bilirubin direk

                                                            Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                                            tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                                            juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                                            tukar

                                                            9 Penatalaksanaan

                                                            Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                                            mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                                            menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                                            penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                                            dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                                            cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                                            terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                                            (luminal)

                                                            Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                                            meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                                            efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                                            minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                                            masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                                            dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                                            menurunkan siklus enterohepatika

                                                            35

                                                            Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                                            (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                                            kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                                            juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                                            bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                                            Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                                            meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                                            Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                                            Usia

                                                            Terapi sinar Transfusi tukar

                                                            Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                                            mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                                            Hari

                                                            1

                                                            Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                                            Hari

                                                            2

                                                            15 260 13 220 25 425 15 260

                                                            Hari

                                                            3

                                                            18 310 16 270 30 510 20 340

                                                            Hari

                                                            4 dst

                                                            20 340 17 290 30 510 20 340

                                                            (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                            Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                            infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                            10 Terapi Sinar

                                                            Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                                            1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                                            Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                                            isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                                            15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                                            merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                                            plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                                            36

                                                            Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                                            pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                                            meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                                            Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                                            penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                                            dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                                            pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                                            terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                                            Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                                            lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                                            berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                                            nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                                            dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                                            yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                                            atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                                            kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                                            sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                                            mungkin ke arah bayi

                                                            Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                                            seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                                            sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                                            cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                                            ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                                            pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                                            mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                                            jam

                                                            Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                                            ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                                            37

                                                            diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                                            gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                                            bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                                            sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                                            11 Transfusi Tukar

                                                            Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                                            dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                                            dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                                            antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                                            bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                                            perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                                            indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                                            kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                                            (Tabel 4)

                                                            38

                                                            Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                                            Komplikasi

                                                            Berat Bayi

                                                            (gram)

                                                            Tidak Komplikasi

                                                            (mgdL)

                                                            Rasio

                                                            BiliAlb

                                                            Ada Komplikasi

                                                            (mgdL)

                                                            Rasio

                                                            BiliAlb

                                                            lt 1250 13 52 10 4

                                                            1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                                            1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                                            2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                                            ge 2500 20 8 18 72

                                                            Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                                            (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                            Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                            infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                            Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                                            1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                                            2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                                            3 pH lt 715 selama 1 jam

                                                            4 Suhu rektal le 35 O C

                                                            5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                                            6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                                            7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                                            8 Anemia hemolitik

                                                            9 Berat bayi le1000 g 1215

                                                            Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                                            yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                                            hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                                            darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                                            Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                                            sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                                            39

                                                            keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                            kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                            dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                            darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                            Macam Transfusi Tukar

                                                            1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                            dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                            mengganti Hb bayi

                                                            2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                            mengganti 65 Hb bayi

                                                            3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                            kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                            Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                            Kebutuhan Rumus

                                                            lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                            lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                            Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                            Hct sekarang

                                                            Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                            (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                            BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                            (PCV donor)

                                                            Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                            Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                            Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                            harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                            yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                            40

                                                            bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                            diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                            seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                            Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                            dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                            tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                            bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                            bayi baru lahir risiko tinggi

                                                            41

                                                            DAFTAR PUSTAKA

                                                            Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                            Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                            Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                            • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                            • Anamnesis
                                                            • Pemeriksaan Fisik

                                                              30

                                                              5 Diagnosis

                                                              Dari anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat

                                                              beberapa faktor risiko terjadinya hiperbilirubinemia berat

                                                              Ikterus yang timbul dalam 24 jam pertama (usia bayi lt 24 jam)

                                                              Inkompatibilitas golongan darah (dengan lsquoCoombs testrsquo positip)

                                                              Usia kehamilan lt 38 minggu

                                                              Penyakit-penyakit hemolitik (G6PD lsquoend tidalrsquo CO 1048757)

                                                              Ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi sebelumnya

                                                              Hematoma sefal lsquobruisingrsquo

                                                              ASI eksklusif (bila berat badan turun gt 12 BB lahir)

                                                              Ras Asia Timur jenis kelamin laki-laki usia ibu lt 25 tahun

                                                              kterus sebelum bayi dipulangkan

                                                              Infant Diabetic Motherrsquo makrosomia

                                                              Polisitemia

                                                              Anamnesis

                                                              Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan ibu

                                                              DM gawat janin malnutrisi intra uterin infeksi intranatal)

                                                              Riwayat persalinan dengan tindakan komplikasi

                                                              Riwayat ikterus terapi sinar transfusi tukar pada bayi

                                                              sebelumnya

                                                              Riwayat inkompatibilitas darah

                                                              Riwayat keluarga yang menderita anemia pembesaran

                                                              hepar dan limpa

                                                              Pemeriksaan Fisik

                                                              Secara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau

                                                              beberapa hari kemudian Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar

                                                              yang cukup Ikterus akan terlihat lebih jelas dengan sinar lampu dan bisa

                                                              tidak terlihat dengan penerangan yang kurang terutama pada neonatus

                                                              31

                                                              yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                                              penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                                              Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                                              kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                                              penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                                              timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                                              ikterus tersebut

                                                              Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                                              Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                                              Hari 1

                                                              Hari 2

                                                              Hari 3 dst

                                                              Setiap ikterus yang terlihat

                                                              Lengan dan tungkai

                                                              Tangan dan kaki

                                                              Ikterus berat

                                                              (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                                              Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                                              WHO 2003 F-77-F-89)

                                                              Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                                              Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                                              Mulai kapan ikterus

                                                              Daerah mana yang ikterus

                                                              Bayinya kurang bulan

                                                              Warna tinja

                                                              Ikterus segera setelah lahir

                                                              Ikterus pada 2 hari pertama

                                                              Ikterus pada usia gt 14 hari

                                                              Ikterus lutut siku lebih

                                                              Bayi kurang bulan

                                                              Tinja pucat

                                                              Ikterus patologis

                                                              Ikterus usia 3-13 hari

                                                              Tanda patologis (-)

                                                              Ikterus fisiologis

                                                              (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                                              Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                                              Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                                              RI 2001)

                                                              32

                                                              Gejala dan tanda klinis

                                                              Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                                              Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                                              a) Dehidrasi

                                                              o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                                              muntah-muntah)

                                                              b) Pucat

                                                              o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                                              Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                                              G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                                              c) Trauma lahir

                                                              o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                                              tertutup lainnya

                                                              d) Pletorik (penumpukan darah)

                                                              o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                                              memotong tali pusat bayi KMK

                                                              e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                                              f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                                              o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                                              eritroblastosis

                                                              g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                                              o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                                              penyakit hati

                                                              h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                                              i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                                              j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                                              k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                                              l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                                              o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                                              ke bagian hepatologi

                                                              33

                                                              6 Kern ikterus

                                                              Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                                              Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                                              kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                                              hipotoni

                                                              Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                                              meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                                              menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                              gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                                              displasia dentalis)

                                                              7 Komplikasi

                                                              Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                                              indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                                              jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                                              gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                                              meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                                              biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                              gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                                              8 Pemeriksaan Laboratorium

                                                              Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                                              pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                                              sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                                              hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                                              lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                                              dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                                              lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                                              kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                                              34

                                                              alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                                              dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                                              Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                                              penyebab ikterus antara lain

                                                              bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                                              bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                                              bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                                              bull Bilirubin direk

                                                              Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                                              tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                                              juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                                              tukar

                                                              9 Penatalaksanaan

                                                              Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                                              mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                                              menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                                              penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                                              dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                                              cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                                              terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                                              (luminal)

                                                              Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                                              meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                                              efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                                              minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                                              masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                                              dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                                              menurunkan siklus enterohepatika

                                                              35

                                                              Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                                              (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                                              kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                                              juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                                              bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                                              Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                                              meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                                              Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                                              Usia

                                                              Terapi sinar Transfusi tukar

                                                              Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                                              mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                                              Hari

                                                              1

                                                              Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                                              Hari

                                                              2

                                                              15 260 13 220 25 425 15 260

                                                              Hari

                                                              3

                                                              18 310 16 270 30 510 20 340

                                                              Hari

                                                              4 dst

                                                              20 340 17 290 30 510 20 340

                                                              (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                              Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                              infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                              10 Terapi Sinar

                                                              Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                                              1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                                              Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                                              isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                                              15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                                              merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                                              plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                                              36

                                                              Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                                              pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                                              meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                                              Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                                              penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                                              dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                                              pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                                              terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                                              Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                                              lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                                              berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                                              nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                                              dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                                              yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                                              atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                                              kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                                              sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                                              mungkin ke arah bayi

                                                              Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                                              seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                                              sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                                              cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                                              ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                                              pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                                              mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                                              jam

                                                              Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                                              ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                                              37

                                                              diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                                              gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                                              bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                                              sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                                              11 Transfusi Tukar

                                                              Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                                              dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                                              dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                                              antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                                              bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                                              perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                                              indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                                              kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                                              (Tabel 4)

                                                              38

                                                              Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                                              Komplikasi

                                                              Berat Bayi

                                                              (gram)

                                                              Tidak Komplikasi

                                                              (mgdL)

                                                              Rasio

                                                              BiliAlb

                                                              Ada Komplikasi

                                                              (mgdL)

                                                              Rasio

                                                              BiliAlb

                                                              lt 1250 13 52 10 4

                                                              1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                                              1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                                              2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                                              ge 2500 20 8 18 72

                                                              Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                                              (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                              Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                              infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                              Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                                              1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                                              2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                                              3 pH lt 715 selama 1 jam

                                                              4 Suhu rektal le 35 O C

                                                              5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                                              6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                                              7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                                              8 Anemia hemolitik

                                                              9 Berat bayi le1000 g 1215

                                                              Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                                              yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                                              hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                                              darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                                              Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                                              sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                                              39

                                                              keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                              kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                              dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                              darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                              Macam Transfusi Tukar

                                                              1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                              dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                              mengganti Hb bayi

                                                              2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                              mengganti 65 Hb bayi

                                                              3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                              kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                              Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                              Kebutuhan Rumus

                                                              lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                              lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                              Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                              Hct sekarang

                                                              Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                              (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                              BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                              (PCV donor)

                                                              Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                              Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                              Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                              harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                              yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                              40

                                                              bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                              diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                              seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                              Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                              dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                              tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                              bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                              bayi baru lahir risiko tinggi

                                                              41

                                                              DAFTAR PUSTAKA

                                                              Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                              Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                              Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                              • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                              • Anamnesis
                                                              • Pemeriksaan Fisik

                                                                31

                                                                yang kulitnya gelap Penilaian ikterus akan lebih sulit lagi apabila

                                                                penderita sedang mendapatkan terapi sinar

                                                                Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna

                                                                kulit dan jaringan subkutan Waktu timbulnya ikterus mempunyai arti

                                                                penting pula dalam diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat

                                                                timbulnya ikterus mempunyai kaitan erat dengan kemungkinan penyebab

                                                                ikterus tersebut

                                                                Tabel 1 Perkiraan klinis derajat ikterus

                                                                Usia Ikterus terlihat pada Klasifikasi

                                                                Hari 1

                                                                Hari 2

                                                                Hari 3 dst

                                                                Setiap ikterus yang terlihat

                                                                Lengan dan tungkai

                                                                Tangan dan kaki

                                                                Ikterus berat

                                                                (Dikutip dari Peter Cooper ASuryono Indarso F et al Jaundice In

                                                                Managing Newborn Problems a guide for doctor nurses and midwives

                                                                WHO 2003 F-77-F-89)

                                                                Tabel 2 Klasifikasi Ikterus

                                                                Tanya dan Lihat Tanda Gejala Klasifikasi

                                                                Mulai kapan ikterus

                                                                Daerah mana yang ikterus

                                                                Bayinya kurang bulan

                                                                Warna tinja

                                                                Ikterus segera setelah lahir

                                                                Ikterus pada 2 hari pertama

                                                                Ikterus pada usia gt 14 hari

                                                                Ikterus lutut siku lebih

                                                                Bayi kurang bulan

                                                                Tinja pucat

                                                                Ikterus patologis

                                                                Ikterus usia 3-13 hari

                                                                Tanda patologis (-)

                                                                Ikterus fisiologis

                                                                (Dikutip dari Depkes RI Klasifikasi Ikterus Fisiologis dan Ikterus

                                                                Patologis Dalam Buku Bagan MTBM (Manajemen Terpadu Bayi Muda

                                                                Sakit) Metode Tepat Guna untuk Paramedis Bidan dan Dokter Depkes

                                                                RI 2001)

                                                                32

                                                                Gejala dan tanda klinis

                                                                Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                                                Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                                                a) Dehidrasi

                                                                o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                                                muntah-muntah)

                                                                b) Pucat

                                                                o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                                                Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                                                G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                                                c) Trauma lahir

                                                                o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                                                tertutup lainnya

                                                                d) Pletorik (penumpukan darah)

                                                                o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                                                memotong tali pusat bayi KMK

                                                                e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                                                f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                                                o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                                                eritroblastosis

                                                                g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                                                o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                                                penyakit hati

                                                                h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                                                i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                                                j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                                                k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                                                l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                                                o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                                                ke bagian hepatologi

                                                                33

                                                                6 Kern ikterus

                                                                Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                                                Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                                                kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                                                hipotoni

                                                                Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                                                meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                                                menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                                gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                                                displasia dentalis)

                                                                7 Komplikasi

                                                                Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                                                indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                                                jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                                                gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                                                meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                                                biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                                gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                                                8 Pemeriksaan Laboratorium

                                                                Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                                                pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                                                sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                                                hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                                                lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                                                dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                                                lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                                                kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                                                34

                                                                alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                                                dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                                                Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                                                penyebab ikterus antara lain

                                                                bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                                                bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                                                bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                                                bull Bilirubin direk

                                                                Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                                                tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                                                juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                                                tukar

                                                                9 Penatalaksanaan

                                                                Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                                                mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                                                menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                                                penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                                                dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                                                cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                                                terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                                                (luminal)

                                                                Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                                                meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                                                efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                                                minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                                                masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                                                dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                                                menurunkan siklus enterohepatika

                                                                35

                                                                Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                                                (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                                                kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                                                juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                                                bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                                                Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                                                meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                                                Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                                                Usia

                                                                Terapi sinar Transfusi tukar

                                                                Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                                                mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                                                Hari

                                                                1

                                                                Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                                                Hari

                                                                2

                                                                15 260 13 220 25 425 15 260

                                                                Hari

                                                                3

                                                                18 310 16 270 30 510 20 340

                                                                Hari

                                                                4 dst

                                                                20 340 17 290 30 510 20 340

                                                                (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                                Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                                infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                                10 Terapi Sinar

                                                                Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                                                1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                                                Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                                                isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                                                15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                                                merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                                                plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                                                36

                                                                Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                                                pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                                                meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                                                Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                                                penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                                                dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                                                pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                                                terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                                                Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                                                lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                                                berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                                                nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                                                dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                                                yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                                                atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                                                kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                                                sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                                                mungkin ke arah bayi

                                                                Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                                                seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                                                sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                                                cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                                                ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                                                pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                                                mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                                                jam

                                                                Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                                                ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                                                37

                                                                diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                                                gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                                                bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                                                sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                                                11 Transfusi Tukar

                                                                Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                                                dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                                                dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                                                antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                                                bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                                                perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                                                indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                                                kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                                                (Tabel 4)

                                                                38

                                                                Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                                                Komplikasi

                                                                Berat Bayi

                                                                (gram)

                                                                Tidak Komplikasi

                                                                (mgdL)

                                                                Rasio

                                                                BiliAlb

                                                                Ada Komplikasi

                                                                (mgdL)

                                                                Rasio

                                                                BiliAlb

                                                                lt 1250 13 52 10 4

                                                                1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                                                1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                                                2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                                                ge 2500 20 8 18 72

                                                                Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                                                (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                                Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                                infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                                Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                                                1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                                                2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                                                3 pH lt 715 selama 1 jam

                                                                4 Suhu rektal le 35 O C

                                                                5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                                                6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                                                7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                                                8 Anemia hemolitik

                                                                9 Berat bayi le1000 g 1215

                                                                Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                                                yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                                                hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                                                darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                                                Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                                                sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                                                39

                                                                keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                                kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                                dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                                darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                                Macam Transfusi Tukar

                                                                1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                                dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                                mengganti Hb bayi

                                                                2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                                mengganti 65 Hb bayi

                                                                3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                                kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                                Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                                Kebutuhan Rumus

                                                                lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                                lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                                Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                                Hct sekarang

                                                                Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                                (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                                BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                                (PCV donor)

                                                                Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                                Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                                Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                                harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                                yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                                40

                                                                bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                                diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                                seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                                Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                                dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                                tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                                bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                                bayi baru lahir risiko tinggi

                                                                41

                                                                DAFTAR PUSTAKA

                                                                Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                                Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                                Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                                • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                                • Anamnesis
                                                                • Pemeriksaan Fisik

                                                                  32

                                                                  Gejala dan tanda klinis

                                                                  Gejala utamanya adalah kuning di kulit konjungtiva dan mukosa

                                                                  Disamping itu dapat pula disertai dengan gejala-gejala

                                                                  a) Dehidrasi

                                                                  o Asupan kalori tidak adekuat (misalnya kurang minum

                                                                  muntah-muntah)

                                                                  b) Pucat

                                                                  o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik (mis

                                                                  Ketidakcocokan golongan darah ABO rhesus defisiensi

                                                                  G6PD) atau kehilangan darah ekstravaskular

                                                                  c) Trauma lahir

                                                                  o Bruising sefalhematom (peradarahn kepala) perdarahan

                                                                  tertutup lainnya

                                                                  d) Pletorik (penumpukan darah)

                                                                  o Polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan

                                                                  memotong tali pusat bayi KMK

                                                                  e) Letargik dan gejala sepsis lainnya

                                                                  f) Petekiae (bintik merah di kulit)

                                                                  o Sering dikaitkan dengan infeksi congenital sepsis atau

                                                                  eritroblastosis

                                                                  g) Mikrosefali (ukuran kepala lebih kecil dari normal)

                                                                  o Sering berkaitan dengan anemia hemolitik infeksi kongenital

                                                                  penyakit hati

                                                                  h) Hepatosplenomegali (pembesaran hati dan limpa)

                                                                  i) Omfalitis (peradangan umbilikus)

                                                                  j) Hipotiroidisme (defisiensi aktivitas tiroid)

                                                                  k) Massa abdominal kanan (sering berkaitan dengan duktus koledokus)

                                                                  l) Feses dempul disertai urin warna coklat

                                                                  o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif selanjutnya konsultasikan

                                                                  ke bagian hepatologi

                                                                  33

                                                                  6 Kern ikterus

                                                                  Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                                                  Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                                                  kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                                                  hipotoni

                                                                  Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                                                  meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                                                  menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                                  gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                                                  displasia dentalis)

                                                                  7 Komplikasi

                                                                  Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                                                  indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                                                  jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                                                  gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                                                  meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                                                  biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                                  gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                                                  8 Pemeriksaan Laboratorium

                                                                  Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                                                  pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                                                  sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                                                  hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                                                  lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                                                  dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                                                  lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                                                  kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                                                  34

                                                                  alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                                                  dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                                                  Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                                                  penyebab ikterus antara lain

                                                                  bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                                                  bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                                                  bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                                                  bull Bilirubin direk

                                                                  Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                                                  tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                                                  juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                                                  tukar

                                                                  9 Penatalaksanaan

                                                                  Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                                                  mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                                                  menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                                                  penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                                                  dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                                                  cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                                                  terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                                                  (luminal)

                                                                  Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                                                  meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                                                  efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                                                  minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                                                  masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                                                  dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                                                  menurunkan siklus enterohepatika

                                                                  35

                                                                  Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                                                  (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                                                  kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                                                  juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                                                  bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                                                  Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                                                  meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                                                  Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                                                  Usia

                                                                  Terapi sinar Transfusi tukar

                                                                  Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                                                  mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                                                  Hari

                                                                  1

                                                                  Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                                                  Hari

                                                                  2

                                                                  15 260 13 220 25 425 15 260

                                                                  Hari

                                                                  3

                                                                  18 310 16 270 30 510 20 340

                                                                  Hari

                                                                  4 dst

                                                                  20 340 17 290 30 510 20 340

                                                                  (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                                  Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                                  infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                                  10 Terapi Sinar

                                                                  Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                                                  1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                                                  Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                                                  isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                                                  15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                                                  merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                                                  plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                                                  36

                                                                  Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                                                  pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                                                  meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                                                  Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                                                  penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                                                  dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                                                  pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                                                  terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                                                  Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                                                  lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                                                  berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                                                  nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                                                  dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                                                  yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                                                  atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                                                  kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                                                  sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                                                  mungkin ke arah bayi

                                                                  Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                                                  seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                                                  sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                                                  cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                                                  ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                                                  pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                                                  mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                                                  jam

                                                                  Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                                                  ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                                                  37

                                                                  diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                                                  gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                                                  bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                                                  sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                                                  11 Transfusi Tukar

                                                                  Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                                                  dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                                                  dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                                                  antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                                                  bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                                                  perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                                                  indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                                                  kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                                                  (Tabel 4)

                                                                  38

                                                                  Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                                                  Komplikasi

                                                                  Berat Bayi

                                                                  (gram)

                                                                  Tidak Komplikasi

                                                                  (mgdL)

                                                                  Rasio

                                                                  BiliAlb

                                                                  Ada Komplikasi

                                                                  (mgdL)

                                                                  Rasio

                                                                  BiliAlb

                                                                  lt 1250 13 52 10 4

                                                                  1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                                                  1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                                                  2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                                                  ge 2500 20 8 18 72

                                                                  Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                                                  (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                                  Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                                  infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                                  Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                                                  1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                                                  2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                                                  3 pH lt 715 selama 1 jam

                                                                  4 Suhu rektal le 35 O C

                                                                  5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                                                  6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                                                  7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                                                  8 Anemia hemolitik

                                                                  9 Berat bayi le1000 g 1215

                                                                  Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                                                  yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                                                  hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                                                  darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                                                  Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                                                  sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                                                  39

                                                                  keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                                  kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                                  dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                                  darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                                  Macam Transfusi Tukar

                                                                  1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                                  dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                                  mengganti Hb bayi

                                                                  2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                                  mengganti 65 Hb bayi

                                                                  3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                                  kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                                  Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                                  Kebutuhan Rumus

                                                                  lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                                  lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                                  Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                                  Hct sekarang

                                                                  Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                                  (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                                  BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                                  (PCV donor)

                                                                  Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                                  Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                                  Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                                  harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                                  yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                                  40

                                                                  bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                                  diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                                  seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                                  Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                                  dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                                  tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                                  bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                                  bayi baru lahir risiko tinggi

                                                                  41

                                                                  DAFTAR PUSTAKA

                                                                  Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                                  Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                                  Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                                  • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                                  • Anamnesis
                                                                  • Pemeriksaan Fisik

                                                                    33

                                                                    6 Kern ikterus

                                                                    Gejala kernikterus dikelompokkan menjadi

                                                                    Gejala akut gejala yang dianggap sebagai fase pertama

                                                                    kernikterus pada neonatus adalah letargi tidak mau minum dan

                                                                    hipotoni

                                                                    Gejala kronik tangisan yang melengking (high pitch cry)

                                                                    meliputi hipertonus dan opistonus (bayi yang selamat biasanya

                                                                    menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                                    gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan

                                                                    displasia dentalis)

                                                                    7 Komplikasi

                                                                    Terjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin

                                                                    indirek pada otak Pada kernikterus gejala klinik pada permulaan tidak

                                                                    jelas antara lain bayi tidak mau menghisap letargi mata berputar-putar

                                                                    gerakan tidak menentu (involuntary movements) kejang tonus otot

                                                                    meninggi leher kaku dan akhirnya opistotonus bayi yang selamat

                                                                    biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis

                                                                    gengguan pendengaran paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

                                                                    8 Pemeriksaan Laboratorium

                                                                    Pemeriksaan serumbilirubin (bilirubin total dan direk) harus dilakukan

                                                                    pada neonatus yang mengalami ikterus Terutama pada bayi yang tampak

                                                                    sakit atau bayi-bayi yang tergolong risiko tinggi terserang

                                                                    hiperbilirubinemia berat Namun pada bayi yang mengalami ikterus berat

                                                                    lakukan terapi sinar sesegera mungkin jangan menunda terapi sinar

                                                                    dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin

                                                                    lsquoTranscutaneous bilirubin (TcB)rsquo dapat digunakan untuk menentukan

                                                                    kadar serum bilirubin total tanpa harus mengambil sampel darah Namun

                                                                    34

                                                                    alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                                                    dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                                                    Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                                                    penyebab ikterus antara lain

                                                                    bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                                                    bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                                                    bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                                                    bull Bilirubin direk

                                                                    Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                                                    tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                                                    juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                                                    tukar

                                                                    9 Penatalaksanaan

                                                                    Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                                                    mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                                                    menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                                                    penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                                                    dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                                                    cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                                                    terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                                                    (luminal)

                                                                    Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                                                    meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                                                    efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                                                    minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                                                    masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                                                    dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                                                    menurunkan siklus enterohepatika

                                                                    35

                                                                    Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                                                    (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                                                    kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                                                    juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                                                    bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                                                    Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                                                    meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                                                    Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                                                    Usia

                                                                    Terapi sinar Transfusi tukar

                                                                    Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                                                    mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                                                    Hari

                                                                    1

                                                                    Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                                                    Hari

                                                                    2

                                                                    15 260 13 220 25 425 15 260

                                                                    Hari

                                                                    3

                                                                    18 310 16 270 30 510 20 340

                                                                    Hari

                                                                    4 dst

                                                                    20 340 17 290 30 510 20 340

                                                                    (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                                    Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                                    infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                                    10 Terapi Sinar

                                                                    Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                                                    1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                                                    Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                                                    isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                                                    15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                                                    merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                                                    plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                                                    36

                                                                    Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                                                    pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                                                    meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                                                    Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                                                    penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                                                    dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                                                    pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                                                    terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                                                    Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                                                    lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                                                    berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                                                    nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                                                    dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                                                    yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                                                    atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                                                    kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                                                    sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                                                    mungkin ke arah bayi

                                                                    Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                                                    seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                                                    sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                                                    cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                                                    ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                                                    pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                                                    mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                                                    jam

                                                                    Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                                                    ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                                                    37

                                                                    diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                                                    gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                                                    bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                                                    sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                                                    11 Transfusi Tukar

                                                                    Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                                                    dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                                                    dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                                                    antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                                                    bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                                                    perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                                                    indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                                                    kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                                                    (Tabel 4)

                                                                    38

                                                                    Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                                                    Komplikasi

                                                                    Berat Bayi

                                                                    (gram)

                                                                    Tidak Komplikasi

                                                                    (mgdL)

                                                                    Rasio

                                                                    BiliAlb

                                                                    Ada Komplikasi

                                                                    (mgdL)

                                                                    Rasio

                                                                    BiliAlb

                                                                    lt 1250 13 52 10 4

                                                                    1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                                                    1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                                                    2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                                                    ge 2500 20 8 18 72

                                                                    Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                                                    (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                                    Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                                    infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                                    Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                                                    1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                                                    2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                                                    3 pH lt 715 selama 1 jam

                                                                    4 Suhu rektal le 35 O C

                                                                    5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                                                    6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                                                    7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                                                    8 Anemia hemolitik

                                                                    9 Berat bayi le1000 g 1215

                                                                    Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                                                    yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                                                    hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                                                    darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                                                    Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                                                    sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                                                    39

                                                                    keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                                    kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                                    dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                                    darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                                    Macam Transfusi Tukar

                                                                    1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                                    dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                                    mengganti Hb bayi

                                                                    2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                                    mengganti 65 Hb bayi

                                                                    3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                                    kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                                    Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                                    Kebutuhan Rumus

                                                                    lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                                    lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                                    Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                                    Hct sekarang

                                                                    Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                                    (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                                    BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                                    (PCV donor)

                                                                    Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                                    Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                                    Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                                    harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                                    yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                                    40

                                                                    bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                                    diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                                    seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                                    Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                                    dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                                    tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                                    bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                                    bayi baru lahir risiko tinggi

                                                                    41

                                                                    DAFTAR PUSTAKA

                                                                    Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                                    Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                                    Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                                    • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                                    • Anamnesis
                                                                    • Pemeriksaan Fisik

                                                                      34

                                                                      alat ini hanya valid untuk kadar bilirubin total lt 15 mgdL (lt257 micromolL)

                                                                      dan tidak lsquoreliablersquo pada kasus ikterus yang sedang mendapat terapi sinar

                                                                      Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk evaluasi menentukan

                                                                      penyebab ikterus antara lain

                                                                      bull Golongan darah dan lsquoCoombs testrsquo

                                                                      bull Darah lengkap dan hapusan darah

                                                                      bull Hitung retikulosit skrining G6PD atau ETCOc

                                                                      bull Bilirubin direk

                                                                      Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap 4-24 jam

                                                                      tergantung usia bayi dan tingginya kadar bilirubin Kadar serum albumin

                                                                      juga perlu diukur untuk menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi

                                                                      tukar

                                                                      9 Penatalaksanaan

                                                                      Tujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk

                                                                      mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat

                                                                      menbimbulkan kern-ikterusensefalopati bilirubin serta mengobati

                                                                      penyebab langsung ikterus tadi Pengendalian kadar bilirubin dapat

                                                                      dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi bilirubin dapat lebih

                                                                      cepat berlangsung Hal ini dapat dilakukan dengan merangsang

                                                                      terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan

                                                                      (luminal)

                                                                      Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enzim yang

                                                                      meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya Obat ini

                                                                      efektif baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa

                                                                      minggu sebelum melahirkan Penggunaan Phenobarbital pada post natal

                                                                      masih menjadi pertentangan karena efek sampingnya (letargi) Coloistrin

                                                                      dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya lewat urine sehingga

                                                                      menurunkan siklus enterohepatika

                                                                      35

                                                                      Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                                                      (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                                                      kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                                                      juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                                                      bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                                                      Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                                                      meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                                                      Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                                                      Usia

                                                                      Terapi sinar Transfusi tukar

                                                                      Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                                                      mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                                                      Hari

                                                                      1

                                                                      Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                                                      Hari

                                                                      2

                                                                      15 260 13 220 25 425 15 260

                                                                      Hari

                                                                      3

                                                                      18 310 16 270 30 510 20 340

                                                                      Hari

                                                                      4 dst

                                                                      20 340 17 290 30 510 20 340

                                                                      (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                                      Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                                      infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                                      10 Terapi Sinar

                                                                      Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                                                      1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                                                      Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                                                      isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                                                      15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                                                      merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                                                      plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                                                      36

                                                                      Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                                                      pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                                                      meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                                                      Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                                                      penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                                                      dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                                                      pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                                                      terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                                                      Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                                                      lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                                                      berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                                                      nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                                                      dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                                                      yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                                                      atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                                                      kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                                                      sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                                                      mungkin ke arah bayi

                                                                      Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                                                      seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                                                      sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                                                      cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                                                      ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                                                      pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                                                      mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                                                      jam

                                                                      Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                                                      ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                                                      37

                                                                      diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                                                      gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                                                      bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                                                      sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                                                      11 Transfusi Tukar

                                                                      Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                                                      dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                                                      dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                                                      antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                                                      bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                                                      perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                                                      indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                                                      kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                                                      (Tabel 4)

                                                                      38

                                                                      Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                                                      Komplikasi

                                                                      Berat Bayi

                                                                      (gram)

                                                                      Tidak Komplikasi

                                                                      (mgdL)

                                                                      Rasio

                                                                      BiliAlb

                                                                      Ada Komplikasi

                                                                      (mgdL)

                                                                      Rasio

                                                                      BiliAlb

                                                                      lt 1250 13 52 10 4

                                                                      1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                                                      1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                                                      2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                                                      ge 2500 20 8 18 72

                                                                      Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                                                      (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                                      Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                                      infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                                      Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                                                      1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                                                      2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                                                      3 pH lt 715 selama 1 jam

                                                                      4 Suhu rektal le 35 O C

                                                                      5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                                                      6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                                                      7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                                                      8 Anemia hemolitik

                                                                      9 Berat bayi le1000 g 1215

                                                                      Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                                                      yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                                                      hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                                                      darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                                                      Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                                                      sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                                                      39

                                                                      keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                                      kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                                      dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                                      darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                                      Macam Transfusi Tukar

                                                                      1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                                      dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                                      mengganti Hb bayi

                                                                      2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                                      mengganti 65 Hb bayi

                                                                      3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                                      kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                                      Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                                      Kebutuhan Rumus

                                                                      lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                                      lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                                      Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                                      Hct sekarang

                                                                      Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                                      (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                                      BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                                      (PCV donor)

                                                                      Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                                      Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                                      Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                                      harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                                      yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                                      40

                                                                      bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                                      diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                                      seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                                      Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                                      dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                                      tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                                      bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                                      bayi baru lahir risiko tinggi

                                                                      41

                                                                      DAFTAR PUSTAKA

                                                                      Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                                      Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                                      Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                                      • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                                      • Anamnesis
                                                                      • Pemeriksaan Fisik

                                                                        35

                                                                        Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin

                                                                        (plasma atau albumin) mengurangi sirkulasi enterohepatik (pemberian

                                                                        kolesteramin) terapi sinar atau transfusi tukar merupakan tindakan yang

                                                                        juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin Dikemukakan pula

                                                                        bahwa obat-obatan (IVIG Intra Venous Immuno Globulin dan

                                                                        Metalloporphyrins) dipakai dengan maksud menghambat hemolisis

                                                                        meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin

                                                                        Tabel 3 Penanganan ikterus berdasarkan kadar serum bilirubin

                                                                        Usia

                                                                        Terapi sinar Transfusi tukar

                                                                        Bayi sehat Faktor Risiko Bayi sehat Faktor Risiko

                                                                        mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL mgdL micromolL

                                                                        Hari

                                                                        1

                                                                        Setiap ikterus yang terlihat 15 260 13 220

                                                                        Hari

                                                                        2

                                                                        15 260 13 220 25 425 15 260

                                                                        Hari

                                                                        3

                                                                        18 310 16 270 30 510 20 340

                                                                        Hari

                                                                        4 dst

                                                                        20 340 17 290 30 510 20 340

                                                                        (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                                        Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                                        infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                                        10 Terapi Sinar

                                                                        Pengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh Cremer sejak

                                                                        1958 Banyak teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut

                                                                        Teori terbaru mengemukakan bahwa terapi sinar menyebabkan terjadinya

                                                                        isomerisasi bilirubin Energi sinar mengubah senyawa yang berbentuk 4Z

                                                                        15Z-bilirubin menjadi senyawa berbentuk 4Z 15E-bilirubin yang

                                                                        merupakan bentuk isomernya Bentuk isomer ini mudah larut dalam

                                                                        plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran empedu

                                                                        36

                                                                        Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                                                        pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                                                        meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                                                        Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                                                        penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                                                        dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                                                        pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                                                        terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                                                        Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                                                        lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                                                        berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                                                        nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                                                        dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                                                        yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                                                        atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                                                        kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                                                        sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                                                        mungkin ke arah bayi

                                                                        Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                                                        seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                                                        sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                                                        cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                                                        ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                                                        pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                                                        mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                                                        jam

                                                                        Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                                                        ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                                                        37

                                                                        diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                                                        gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                                                        bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                                                        sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                                                        11 Transfusi Tukar

                                                                        Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                                                        dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                                                        dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                                                        antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                                                        bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                                                        perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                                                        indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                                                        kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                                                        (Tabel 4)

                                                                        38

                                                                        Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                                                        Komplikasi

                                                                        Berat Bayi

                                                                        (gram)

                                                                        Tidak Komplikasi

                                                                        (mgdL)

                                                                        Rasio

                                                                        BiliAlb

                                                                        Ada Komplikasi

                                                                        (mgdL)

                                                                        Rasio

                                                                        BiliAlb

                                                                        lt 1250 13 52 10 4

                                                                        1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                                                        1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                                                        2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                                                        ge 2500 20 8 18 72

                                                                        Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                                                        (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                                        Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                                        infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                                        Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                                                        1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                                                        2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                                                        3 pH lt 715 selama 1 jam

                                                                        4 Suhu rektal le 35 O C

                                                                        5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                                                        6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                                                        7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                                                        8 Anemia hemolitik

                                                                        9 Berat bayi le1000 g 1215

                                                                        Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                                                        yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                                                        hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                                                        darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                                                        Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                                                        sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                                                        39

                                                                        keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                                        kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                                        dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                                        darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                                        Macam Transfusi Tukar

                                                                        1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                                        dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                                        mengganti Hb bayi

                                                                        2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                                        mengganti 65 Hb bayi

                                                                        3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                                        kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                                        Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                                        Kebutuhan Rumus

                                                                        lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                                        lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                                        Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                                        Hct sekarang

                                                                        Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                                        (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                                        BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                                        (PCV donor)

                                                                        Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                                        Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                                        Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                                        harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                                        yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                                        40

                                                                        bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                                        diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                                        seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                                        Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                                        dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                                        tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                                        bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                                        bayi baru lahir risiko tinggi

                                                                        41

                                                                        DAFTAR PUSTAKA

                                                                        Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                                        Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                                        Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                                        • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                                        • Anamnesis
                                                                        • Pemeriksaan Fisik

                                                                          36

                                                                          Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

                                                                          pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltik usus

                                                                          meningkat dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus

                                                                          Di RSU Dr Soetomo Surabaya terapi sinar dilakukan pada semua

                                                                          penderita dengan kadar bilirubin indirek gt12 mgdL dan pada bayi-bayi

                                                                          dengan proses hemolisis yang ditandai dengan adanya ikterus pada hari

                                                                          pertama kelahiran Pada penderita yang direncanakan transfusi tukar

                                                                          terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah transfusi dikerjakan

                                                                          Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah

                                                                          lampu neon yang diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang

                                                                          berfentilasi Agar bayi mendapatkan energi cahaya yang optimal (380-470

                                                                          nm) lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian bawah kotak lampu

                                                                          dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultraviolet

                                                                          yang tidak bermanfaat untuk penyinaran Gantilah lampu setiap 2000 jam

                                                                          atau setelah penggunaan 3 bulan walau lampu masih menyala Gunakan

                                                                          kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

                                                                          sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak

                                                                          mungkin ke arah bayi

                                                                          Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat

                                                                          seluas-luasnya yaitu dengan membuka pakaian bayi Posisi bayi

                                                                          sebaiknya diubah-ubah setiap 6-8 jam agar bagian tubuh yang terkena

                                                                          cahaya dapat menyeluruh Kedua mata ditutup namun gonad tidak perlu

                                                                          ditutup lagi selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di

                                                                          pantau secara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar bilirubin lt10

                                                                          mgdL (lt171 micromolL) Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi 100

                                                                          jam

                                                                          Penghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila

                                                                          ditemukan efek samping terapi sinar Beberapa efek samping yang perlu

                                                                          37

                                                                          diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                                                          gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                                                          bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                                                          sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                                                          11 Transfusi Tukar

                                                                          Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                                                          dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                                                          dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                                                          antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                                                          bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                                                          perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                                                          indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                                                          kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                                                          (Tabel 4)

                                                                          38

                                                                          Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                                                          Komplikasi

                                                                          Berat Bayi

                                                                          (gram)

                                                                          Tidak Komplikasi

                                                                          (mgdL)

                                                                          Rasio

                                                                          BiliAlb

                                                                          Ada Komplikasi

                                                                          (mgdL)

                                                                          Rasio

                                                                          BiliAlb

                                                                          lt 1250 13 52 10 4

                                                                          1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                                                          1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                                                          2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                                                          ge 2500 20 8 18 72

                                                                          Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                                                          (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                                          Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                                          infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                                          Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                                                          1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                                                          2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                                                          3 pH lt 715 selama 1 jam

                                                                          4 Suhu rektal le 35 O C

                                                                          5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                                                          6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                                                          7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                                                          8 Anemia hemolitik

                                                                          9 Berat bayi le1000 g 1215

                                                                          Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                                                          yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                                                          hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                                                          darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                                                          Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                                                          sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                                                          39

                                                                          keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                                          kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                                          dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                                          darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                                          Macam Transfusi Tukar

                                                                          1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                                          dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                                          mengganti Hb bayi

                                                                          2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                                          mengganti 65 Hb bayi

                                                                          3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                                          kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                                          Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                                          Kebutuhan Rumus

                                                                          lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                                          lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                                          Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                                          Hct sekarang

                                                                          Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                                          (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                                          BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                                          (PCV donor)

                                                                          Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                                          Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                                          Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                                          harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                                          yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                                          40

                                                                          bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                                          diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                                          seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                                          Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                                          dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                                          tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                                          bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                                          bayi baru lahir risiko tinggi

                                                                          41

                                                                          DAFTAR PUSTAKA

                                                                          Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                                          Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                                          Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                                          • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                                          • Anamnesis
                                                                          • Pemeriksaan Fisik

                                                                            37

                                                                            diperhatikan antara lain enteritis hipertermia dehidrasi kelainan kulit

                                                                            gangguan minum letargi dan iritabilitas Efek samping ini biasanya

                                                                            bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan

                                                                            sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki

                                                                            11 Transfusi Tukar

                                                                            Transfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan

                                                                            dengan cepat bilirubin indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat

                                                                            dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis dan membuang pula

                                                                            antibodi yang menimbulkan hemolisis Walaupun transfusi tukar ini sangat

                                                                            bermanfaat tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul

                                                                            perlu di perhatikan dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada

                                                                            indikasi (lihat tabel 3) Kriteria melakukan transfusi tukar selain melihat

                                                                            kadar bilirubin juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

                                                                            (Tabel 4)

                                                                            38

                                                                            Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                                                            Komplikasi

                                                                            Berat Bayi

                                                                            (gram)

                                                                            Tidak Komplikasi

                                                                            (mgdL)

                                                                            Rasio

                                                                            BiliAlb

                                                                            Ada Komplikasi

                                                                            (mgdL)

                                                                            Rasio

                                                                            BiliAlb

                                                                            lt 1250 13 52 10 4

                                                                            1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                                                            1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                                                            2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                                                            ge 2500 20 8 18 72

                                                                            Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                                                            (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                                            Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                                            infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                                            Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                                                            1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                                                            2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                                                            3 pH lt 715 selama 1 jam

                                                                            4 Suhu rektal le 35 O C

                                                                            5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                                                            6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                                                            7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                                                            8 Anemia hemolitik

                                                                            9 Berat bayi le1000 g 1215

                                                                            Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                                                            yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                                                            hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                                                            darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                                                            Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                                                            sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                                                            39

                                                                            keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                                            kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                                            dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                                            darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                                            Macam Transfusi Tukar

                                                                            1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                                            dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                                            mengganti Hb bayi

                                                                            2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                                            mengganti 65 Hb bayi

                                                                            3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                                            kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                                            Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                                            Kebutuhan Rumus

                                                                            lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                                            lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                                            Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                                            Hct sekarang

                                                                            Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                                            (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                                            BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                                            (PCV donor)

                                                                            Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                                            Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                                            Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                                            harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                                            yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                                            40

                                                                            bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                                            diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                                            seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                                            Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                                            dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                                            tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                                            bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                                            bayi baru lahir risiko tinggi

                                                                            41

                                                                            DAFTAR PUSTAKA

                                                                            Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                                            Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                                            Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                                            • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                                            • Anamnesis
                                                                            • Pemeriksaan Fisik

                                                                              38

                                                                              Tabel 4 Kriteria Transfusi Tukar Berdasarkan Berat Bayi dan

                                                                              Komplikasi

                                                                              Berat Bayi

                                                                              (gram)

                                                                              Tidak Komplikasi

                                                                              (mgdL)

                                                                              Rasio

                                                                              BiliAlb

                                                                              Ada Komplikasi

                                                                              (mgdL)

                                                                              Rasio

                                                                              BiliAlb

                                                                              lt 1250 13 52 10 4

                                                                              1250 ndash 1499 15 6 13 52

                                                                              1500 ndash 1999 17 68 15 6

                                                                              2000 ndash 2499 18 72 17 68

                                                                              ge 2500 20 8 18 72

                                                                              Konversi mgdL menjadi mmolL dengan mengalikan 171

                                                                              (Dikutip dari American Academy of Pediatrics Subcommittee on

                                                                              Hyperbilirubinemia Management of hyperbilirubinemia in the newborn

                                                                              infant 35 or more weeks of gestation Pediatrics 2004 114 294)

                                                                              Yang dimaksud ada komplikasi apabila

                                                                              1 Nilai APGAR lt 3 pada menit ke 5

                                                                              2 PaO2 lt 40 torr selama 1 jam

                                                                              3 pH lt 715 selama 1 jam

                                                                              4 Suhu rektal le 35 O C

                                                                              5 Serum Albumin lt 25 gdL

                                                                              6 Gejala neurologis yang memburuk terbukti

                                                                              7 Terbukti sepsis atau terbukti meningitis

                                                                              8 Anemia hemolitik

                                                                              9 Berat bayi le1000 g 1215

                                                                              Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah

                                                                              yang akan diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian Apabila

                                                                              hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan

                                                                              darah ABO darah yang dipakai adalah darah golongan O rhesus positip

                                                                              Pada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi

                                                                              sebaiknya digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi Bila

                                                                              39

                                                                              keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                                              kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                                              dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                                              darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                                              Macam Transfusi Tukar

                                                                              1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                                              dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                                              mengganti Hb bayi

                                                                              2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                                              mengganti 65 Hb bayi

                                                                              3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                                              kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                                              Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                                              Kebutuhan Rumus

                                                                              lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                                              lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                                              Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                                              Hct sekarang

                                                                              Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                                              (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                                              BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                                              (PCV donor)

                                                                              Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                                              Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                                              Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                                              harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                                              yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                                              40

                                                                              bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                                              diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                                              seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                                              Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                                              dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                                              tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                                              bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                                              bayi baru lahir risiko tinggi

                                                                              41

                                                                              DAFTAR PUSTAKA

                                                                              Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                                              Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                                              Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                                              • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                                              • Anamnesis
                                                                              • Pemeriksaan Fisik

                                                                                39

                                                                                keadaan ini tidak memungkinkan dapat dipakai darah golongan O yang

                                                                                kompatibel dengan serum ibu Apabila hal inipun tidak ada maka dapat

                                                                                dimintakan darah O dengan titer anti A atau anti B yang rendah Jumlah

                                                                                darah yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara 140-180 cckgBB

                                                                                Macam Transfusi Tukar

                                                                                1 lsquoDouble Volumersquo artinya dibutuhkan dua kali volume darah diharapkan

                                                                                dapat mengganti kurang lebih 90 dari sirkulasi darah bayi dan 88

                                                                                mengganti Hb bayi

                                                                                2 lsquoIso Volumersquo artinya hanya dibutuhkan sebanyak volume darah bayi dapat

                                                                                mengganti 65 Hb bayi

                                                                                3 lsquoPartial Exchangersquo artinya memberikan cairan koloid atau kristaloid pada

                                                                                kasus polisitemia atau darah pada anemia

                                                                                Tabel 5 Volume Darah pada Transfusi Tukar

                                                                                Kebutuhan Rumus

                                                                                lsquoDouble Volumersquo BB x volume darah x 2

                                                                                lsquoSingle Volumersquo BB x volume darah

                                                                                Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang ndashHct yang diinginkan)

                                                                                Hct sekarang

                                                                                Anemia BB x volume darah x (Hb yang diinginkan ndash Hb sekarang)

                                                                                (Hb donor ndash Hb sekarang)

                                                                                BB x volume darah x (PCV yang diinginkan ndash PCV sekarang)

                                                                                (PCV donor)

                                                                                Volume darah bayi cukup bulan 85 cc kg BB

                                                                                Volume darah bayi kurang bulan 100 cc kg BB

                                                                                Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan

                                                                                harus dipersiapkan dengan teliti Sebaiknya transfusi dilakukan di ruangan

                                                                                yang aseptik yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda vital

                                                                                40

                                                                                bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                                                diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                                                seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                                                Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                                                dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                                                tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                                                bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                                                bayi baru lahir risiko tinggi

                                                                                41

                                                                                DAFTAR PUSTAKA

                                                                                Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                                                Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                                                Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                                                • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                                                • Anamnesis
                                                                                • Pemeriksaan Fisik

                                                                                  40

                                                                                  bayi disertai dengan alat yang dapat mengatur suhu lingkungan Perlu

                                                                                  diperhatikan pula kemungkinan terjadinya komplikasi transfusi tukar

                                                                                  seperti asidosis bradikardia aritmia ataupun henti jantung

                                                                                  Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana

                                                                                  dan tenaga tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi

                                                                                  tukar penderita dapat dirujuk ke pusat rujukan neonatal setelah kondisi

                                                                                  bayi stabil (lsquotransportablersquo) dengan memperhatikan syarat-syarat rujukan

                                                                                  bayi baru lahir risiko tinggi

                                                                                  41

                                                                                  DAFTAR PUSTAKA

                                                                                  Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                                                  Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                                                  Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                                                  • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                                                  • Anamnesis
                                                                                  • Pemeriksaan Fisik

                                                                                    41

                                                                                    DAFTAR PUSTAKA

                                                                                    Etika Risa dkk 2007 Hiperbilirubinemia pada Neonatus Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNAIRRSU Dr Soetomo-Surabaya

                                                                                    Kosim M Sholeh dkk 2008 Buku Ajar Neonatologi EdI Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta Badan Penerbit IDAIrsquo

                                                                                    Tim Paket Pelatihan Klinik PONED 2008 Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) Jakarta

                                                                                    • 3 Metabolisme Bilirubin
                                                                                    • Anamnesis
                                                                                    • Pemeriksaan Fisik

                                                                                      top related