case report rhino sinusitis

Post on 08-Jul-2016

17 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

laporan kasus beserta tinjauan pustaka

Transcript

CASE REPORTRHINOSINUSITIS

Kenya Leilani 1061050111

Identitas Pasien Nama : TN. AH Umur : 42 tahun Jenis Kelamin : Laki - laki Alamat : Cakung Pekerjaan : Karyawan Pendidikan : SMA Agama : Islam Suku : Jawa

Anamnesis Keluhan Utama : Hidung meler

Keluhan Tambahan : Mengeluh sakit kepala sejak 3 bulan yang lalu. Sakit dirasakan seperti tertusuk-tusuk dan kepala terasa berat.

Riwayat penyakit sekarang

• Pasien datang dengan keluhan hidung meler sejak 2 bulan yang lalu, keluhan dirasakan hilang timbul dan dirasakan semakin berat sejak 1 minggu, keluhan dirasakan semakin memberat terutama ketika pagi hari.

• Pasien juga mengeluh hidung tersumbat dan kedua pipi terasa tebal dan nyeri bila ditekan. Selain itu pasien mengeluh nyeri kepala seperti ditusuk – tusuk, terlebih disekitar dahi.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Penyakit Keluarga

• Anggota keluarga lain tidak pernah yangada mengalami keluhan yang sama dengan pasien.

• Pasien memiliki riwayat alergi cuaca dingin, pasien akan bersin – bersin ketika berada di ruangan yang bersuhu dingin.

Riwayat Kebisaan• Pasien rutin olahraga, merokok (-), minum alkohol (-)

Riwayat Pengobatan• Pasien pernah berobat untuk nyeri kepalanya

dan hidung tersumbatnya, tetapi tidak kunjung sembuh. Tidak ada riwayat alergi obat.

Pemeriksaan FisikSTATUS GENERALIS

Keadaan umum : BaikKesadaran : Compos mentisKooperasi : kooperatifTekanan darah : -Frekuensi nadi : 88 kali/menitFrekuensi napas : 18 kali/menitSuhu : 36,5oCKepala : NormocephaliMata : CA -/-, SI -/-Leher : KGB tidak teraba membesarThoraks : Dalam batas normalAbdomen : Dalam batas normalEkstremitas : Dalam batas normal

Pemeriksaan Fisik Telinga

KANAN LIANG TELINGA KIRILapang Lapang / Sempit lapang

Hiperemis (-) Warna Epidermis Hiperemis (-)Tidak ada Sekret Tidak Ada Tidak Ada Serumen Tidak Ada

Tidak ditemukan Kelainan Lain Tidak ditemukan

Pemeriksaan Fisik TelingaKANAN MEMBRAN TIMPANI KIRIIntak Bentuk intak

Putih mutiara Warna Putih mutiara(+) Reflek Cahaya (+)

Tidak ada Perforasi Tidak adaTidak ada Kelainan Lain Tidak ada

Uji Pendengaran

Tes Audiometri : Tidak dilakukan

Tes Romberg : Negatif

Tes Keseimbangan

Pemeriksaan Fisik HidungKANAN HIDUNG KIRINormal Bentuk Hidung

LuarNormal

Tidak ditemukan Deformitas Tidak ditemukan

AdaAdaAda

Nyeri Tekan Dahi Pipi Pangkal

Hidung

AdaAdaAda

Tidak ditemukan Krepitasi Tidak ditemukan

Pemeriksaan Fisik HidungKANAN RINOSKOPI

ANTERIORKIRI

Tenang Vestibulum Nasi TenangLapang,dalam batas

normal, tidak ada massa

Cavum nasi Lapang, dalam batas normal, tidak ada

massaHiperemis Mukosa HiperemisHipertropi Konka Media HipertropiHipertropi Konka Inferior HipertropiSulit dinilai Meatus Nasi Sulit dinilaiTidak ada Deviasi Septum Tidak ada

Ada Sekret AdaTidak ada Massa Tidak adaTidak ada Kelainan Lain Tidak ada

Pemeriksaan Fisik Hidung

KANAN TRANSILUMINASI KIRISuram Sinus Frontal SuramSuram Sinus Maksila Suram

Pemeriksaan Fisik Gigi dan Mulut

8 7 6 5 4 3 2 1

8 7 6 5 4 3 2 1

1 2 3 4 5 6 7 8

1 2 3 4 5 6 7 8

: tidak ada

Pemeriksaan Fisik TenggorokFARING Hasil PemeriksaanDinding Faring Tidak oedem, tidak

bergranularMukosa hiperemisUvula DitengahArkus Faring Simetris, hiperemis

Pemeriksan Fisik TenggorokLaringoskopi Indirek Hasil pemeriksaan

Valekula Sulit dinilaiEpiglotis Sulit dinilaiAritenoid Sulit dinilai

Plika interaritenoid Sulit dinilaiPlika ventrikularis Sulit dinilai

Plika vokais Sulit dinilaiSinus morgagni Sulit dinilaiSinus piriformis Sulit dinilaiCincin trakea Sulit dinilai

Massa / Kelainan lain Sulit dinilai

Resume

• Pasien laki – laki berumur 42 tahun datang dengan keluhan hidung meler sejak 2 bulan yang lalu, keluhan dirasakan hilang timbul dan dirasakan semakin berat sejak 1 minggu, keluhan dirasakan semakin memberat ketika pagi hari.

• Pasien juga mengeluh hidung tersumbat dan kedua pipi terasa tebal namun tidak nyeri bila ditekan. Selain itu pasien mengeluh nyeri kepala seperti ditusuk – tusuk, terlebih disekitar dahi.

Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama.

Anggota keluarga lain tidak pernah mengalami keluhan yang sama dengan pasien.

Pasien memiliki riwayat alergi cuaca dinginPasien pernah memiliki riwayat asma dan tidak

pernah kambuh sejak umur 10 tahunPasien sudah meminum obat untuk hidung

tersumbat dan sakit kepalanya tetapi akan selalu kambuh

Pemeriksaan fisikStatus Generalis dalam batas normalStatus THT

Hidung Vestibulum kedua hidung lapang Mukosa hiperemis pada kedua hidung Terdapat sekret pada kedua hidung, kental dan bewarna

bening Konka media dan inferior hipertropi Meatus media sulit dinilai karena konka media hipertropi

TelingaNormotia, liang lapang, serumen -/-, membran

timpani intak, refleks cahaya (+), perforasi -/-

TenggorokMukosa hiperemis, arkus faring hiperemis Tonsil T1-T1

Diagnosis Kerja- Rhinosinusitis

Diagnosa Banding- Sinusitis Dentogen

Rencana Penatalaksanaan Medikamentosa

Antibiotik cefixime 2 x 100mgAnti – histamin cetirizine 1 x 10mgDekongestan pseudoefedrin 2 x 1tabAnalgetik parasetamol 3 x 500mg

Non Medikamentosa

EDUKASI

Menjaga daya tahan tubuh (olahraga dan diet seimbang)Minum obat teratur sampai habisKontrol ke dokter jika keluhan masih ada

Pemeriksaan Penunjang Transiluminasi Foto rontgen sinus paranasal

Prognosa• Ad vitam : ad bonam• Ad functionum : ad bonam• Ad sanationum : ad bonam

Tinjauan Pustaka• Sinus paranasalis merupakan salah satu organ tubuh

manusia yang sulit dideskripsikan karena bentuknya sangat bervariasi pada tiap individu. Sinus terletak di bagian depan pada wajah yaitu dahi, di antara mata, dan pada tulang pipi.

Sinusitis dapat disebabkan oleh: 1.Bakteri : Streptococcus pneumoniae, Haemophillus

influenza, Streptococcus group A, Staphylococcus aureus, Neisseria, Klebsiella, Basil gram -, Pseudomonas.

2.Virus :Rhinovirus, influenza virus, parainfluenza virus 3.Bakteri anaerob: fusobakteria 4. Jamur

• Rinosinusitis adalah penyakit inflamasi mukosa yang melapisi hidung dan sinus paranasal. Peradangan ini sering bermula dari infeksi virus pada selesma, yang kemudian karena keadaan tertentu berkembang menjadi infeksi bakterial dengan penyebab bakteri patogen yang terdapat di saluran napas bagian atas. Penyebab lain adalah infeksi jamur, infeksi gigi, dan yang lebih jarang lagi fraktur dan tumor.

• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

• Pemeriksaan fisik dengan rinoskopi anterior dan posterior, pemeriksaan naso-endoskopi sangat dianjurkan untuk diagnosis yang lebih tepat dan dini.

PenatalaksanaanTUJUAN 1.Mempercepat penyembuhan2.Mencegah komplikasi3.Mencegah perubahan menjadi kronik

NON – MEDIKAMENTOSAMEDIKAMENTOSA

NON-MEDIKAMENTOSAEDUKASIMenjaga daya tahan tubuhBerolahragaMenjauhkan dari alergenMinum obat teratur

medikamentosaANTIBIOTIK gol. Penisilin, gol. Sefalosporin

Diberikan selama 10-14hari, meski gejala klinik sudah hilang

DEKONGESTAN oral, topikalANALGETIKMUKOLITIKANTIHISTAMIN

PEMBEDAHAN• FESS (fungsional endoskopi sinus surgery)

teknik tsb menggantikan hampir semua jenis bedah sinus terdahulu, karena memberikan hasil yang lebih memuaskan dgn tindakan yg lebih ringan tetapi tidak radikal.

• Indikasi: sinusitis kronik yang tidak membaik setelah terapi yang adekuat, sinusitis kronik disertai kista atau kelainan yang ireversibel

Komplikasi• Orbita: edema palpebra, abses subperiostal, abses

orbita, selulitis orbita• Intrakranial: meningitis,abses ekstrasubdural, abses

subdural, abses otak• Osteomielitis dan abses subperiostal: fistula pada

pipi• Kelainan paru:bronkitis kronik, bronkiektasis

pronogsis• Prognosis untuk penderita sinusitis akut yaitu sekitar

40 % akan sembuh secara spontan tanpa pemberian antibiotik. Terkadang juga penderita bisa mengalami relaps setelah pengobatan namun jumlahnya sedikit yaitu kurang dari 5 %.

top related