Transcript
Blok 9 ApendiksAldo Muhammad Hamka 102013209
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen KridaWacana
Jl.TerusanArjuna No.06 KebonJeruk-Jakarta Barat 11510
Telp:(021)56942061. Fax (021)5631731
Email : Aldo_loki_ron@yahoo.com
Mind map
appendisitisfisiologi
Anatomi
HistologiMekanisme pencernaan
lemak , karbohidrat,
protein
Appendisitis
penanganan
apendiks
vaskularisasi
Biokimia
Enzim pencernaan
apendiks
Appendisitis
PENGERTIAN
Apendisitis adalah kondisi di mana infeksi terjadi di umbai cacing. Dalam kasus ringan dapat sembuh tanpa perawatan, tetapi banyak kasus memerlukan laparotomi dengan Penyingkiran umbai cacing yang terinfeksi. Bila tidak terawat, angka kematian cukup tinggi di karenakan oleh peritonitis dan shock ketika umbai cacing yang terinfeksi hancur. Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering. Apendiks disebut juga umbai cacing. Istilah usus buntu yang selama ini dikenal dan digunakan di masyarakat kurang tepat, karena yang merupakan usus buntu sebenarnya adalah sekum.
ETIOLOGI
Apendisitis umumnya terjadi karena infeksi bakteri. Berbagai hal berperan sebagai faktor pencetusnya. Diantaranya adalah obstruksi yang terjadi pada lumen apendiks. Obstruksi ini biasanya disebabkan karena adanya timbunan tinja yang keras (fekalit), hiperplasia jaringan limfoid, tumor apendiks, benda asing dalam tubuh, dan cacing askarisdapat pula menyebabkan terjadinya sumbatan.
1. Apendisitis akut (mendadak).
Gejala apendisitis akut adalah demam, mual-muntah, penurunan nafsu makan, nyeri sekitar pusar yang kemudian terlokalisasi di perut kanan bawah, nyeri bertambah untuk berjalan, namun tidak semua orang akan menunjukkan gejala seperti ini, bisa juga hanya bersifat meriang, atau mual-muntah saja.
2. Apendisitis kronik.
Gejala apendisitis kronis sedikit mirip dengan sakit asam lambung dimana terjadi nyeri samar (tumpul) di daerah sekitar pusar dan terkadang demam yang hilang timbul.
PATOGENESIS
Patologi apendisitis berawal di jaringan mukosa
lapisan dinding apendiks
obstruksi menyebabkan pengaliran mukus dari lumen apendiks ke sekum menjadi terhambat
terbentuklah bendungan mukus di dalam lumen
keterbatasan elastisitas dinding apendiks kenaikan tekanan intralumen
timbulnya edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi mukosa.
TATA LAKSANA
diagnosis positif apendisitis akut
Apendektomi
cara terbuka dan cara laparoskopi
Periapendikuler
pemberian/terapi antibiotik kombinasi
Kesimpulan
Proses pencernaan makanan dalam tubuh bisa berjalan lancar apabila semua sistem pencernaan berjalan sesuai dengan fungsinya. Gangguan pencernaan bukan hanya di akibatkan oleh abnormalnya organ pencernaan tetapi juga bisa di pengaruhi oleh kebiasaan dari setiap individu, salah satunya yaitu stress. Oleh karena itu sang anak tidak diperbolehkan untuk memakan makanan keras terlebih dahulu, dikarenakan bukan hanya terjadi stress pasca operasi , juga tubuh memerlukan waktu untuk menghadapi perubahan dalam segi anatomi dan fisiologi nya.
top related