BATUAN PIROKLASTIK

Post on 02-Jan-2016

557 Views

Category:

Documents

24 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Geologi

Transcript

BATUAN PIROKLASTIK

• Berasal dari bahasa Yunani :Pyro : fire ; clastic : broken

• Batuan hasil letusan gunungapi

• Batuan yang tersusun oleh fragmen hasil erupsi volkanik secara eksplosif (Williams, Turner, Gilbert, 1954)

• Batuan yang terdiri dari bahan rombakan yang diletuskan dari lubang volkanik, diangkut melalui udara sebagai bahan maupun awan pijar, kemudian diendapkan di atas tanah dalam kondisi kering atau dalam tubuh air (Henrich, 1959)

• Bagian dari batuan volkaniklastik (Fisher, 1961 & Vide Carozi, 1975)

• Batuan yang terdiri dari material detrital/rombakan dari hasil kegiatan volkanik, ditransport dan diendapkan di danau, darat ataupun laut. (Johannsen, 1977)

• Batuan yang disusun oleh material-material yang dihasilkan oleh letusan gunung api.

• Dicirikan oleh kehadiran material piroklas yang dominan (gelas, kristal, batuan volkanik), butiran yang menyudut, porositas yang relatif tinggi.

• Ukuran butir : debu (< 2mm), lapili (2 – 64 mm), blok dan bom (> 64mm) (Schmid,1981 ; Fisher, 1961)

Pembagian fasies gunung api menjadi Fasies Sentral, Fasies Proximal, Fasies Medial dan Fasies Distal beserta komposisi batuan penyusunnya (Bogie & Mackenzie, 1998)

• Fasies pusat: kubah lava, leher gn. api, batuan intrusi semi gn. api, batuan dasar, alterasi-mineralisasi

• Fasies proksimal: aliran lava, aglomerat, breksi piroklastika, tuf

• Fasies medial: breksi piroklastika, tuf, breksi lahar

• Fasies distal: breksi fluviatil, konglomerat, batupasir, batulanau, batulempung, tuf

Asosiasi Batuan

Hasil letusan gunung api (direct blast)

Terdiri dari pecahan-pecahan (pyroclast)

Endapan Piroklastik Batuan Piroklastik (tuf, aglomerat, breksi piroklastik)

Litifikasi

• Pyroclastic fall deposits • Pyroclastic flow deposits • Pyroclastic surge deposits

Endapan Vulkaniklastik

Lapuk, tererosi & terendapkan

Batuan Sedimen Vulkanis (batupasir, konglomerat, batulempung, dll)

Tipe Endapan Piroklastik

1. Endapan jatuhan piroklastik (pyroclastic fall deposits), dihasilkan dari letusan eksploif material vulkanik dari lubang vulkanik ke atmosfer dan jatuh kembali ke bawah dan terkumpul di sekitar gunung api.

Endapan ini umumnya menipis dan ukuran butir menghalus secara sistimatis menjauhi pusat erupsi, pemilahannya baik, menunjukan grading normal pumis dan fragmen litik, mungkin menunjukan stratifikasi internal dalam ukuran butir atau komposisi, komposisi pumis lebih besar daripada litik.

• Struktur : graded bedding normal dan reverse

• Komposisi : pumice, scoria, abu/debu, sedikit lapili

• Macam-macam : scoria-fall deposit, pumice-fall deposit, ash-fall deposit

2. Endapan aliran piroklastik (pyroclastic flow deposits), dihasilkan dari pergerakan lateral di permukaan tanah dari fragmen-fragmen piroklastik yang tertransport dalam matrik fluida (gas atau cairan), material vulkanik ini tertransportasi jauh dari gunung api.

Endapan ini umumnya pemilahannya buruk, mungkin menunjukan grading normal fragmen litik, dan butiran litik yang padat semakin berkurang menjauhi pusat erupsi. Sebaran tidak merata; menebal di bagian lembah, seringkali berasosiasi dengan lava riolitik, dasitik, andesitik

• Endapan aliran scoria • Didominasi oleh lapili scoria • Komposisi andesitik, basaltik

• Endapan aliran pumice • Komposisi dasitik, riolitik • Lapili, blok, pecahan gelas bertekstur pumice

3. Endapan surge piroklastik (pyroclastic surge deposits), termasuk pergerakan lateral fragmen piroklatik sebagai campuran padatan/gas konsentrasi rendah yang panas.

Endapan ini menunjukan stratifikasi bersilang, struktur dunes, laminasi planar, struktur anti dunes dan pind and swell, endapan sedikit menebal di bagian topografi rendah dan menipis pada topografi tinggi.

• Endapan base surge

• Berasosiasi dengan endapan jatuhan

• Endapan ground surge

• Berasosiasi dengan endapan aliran piroklastik

• Endapan ash-clouds surge

• Biasanya di bagian atas endapan aliran piroklastik

Fragmen yang ditemukan dalam endapan piroklastik

• Fragmen dari lava baru atau disebut fragmen juvenil, berupa material padat tidak mempunyai vesikuler sampai fragmen lava yang banyak vesikulernya.

• Kristal individu, yang dihasilkan dari fenokris yang lepas dalam lava juvenil sebagai hasil fragmentasi.

• Fragmen litik, termasuk batuan yang lebih tua dalam endapan piroklastik, tetapi sering terdiri dari lava yang lebih tua.

Macam piroklas berdasarkan terjadinya

• Juvenile pyroclasts : hasil langsung akibat letusan, membeku dipermukaan (Fragmen gelas, kristal pirojenik)

• Cognate pyroclasts : fragmen batuan hasil erupsi terdahulu (dari gunungapi yang sama)

• Accidental pyroclasts : fragmen batuan berasal dari basement (komposisi berbeda)

Batuan piroklastik yang bersifat basa

• Magmanya cair, seperti pada lava basa, maka akan menghasilkan pele’s tear yaitu gelas volkanik yang berbentuk pelet. Bila bentuknya seperti rambut disebut pele’s hair.

• Scoria adalah nama untuk lapili dan bomb yang berwarna gelap, kaya gelas, vesikuler, dan bersifat basa. Ada yang mengatakan sebagai lava basa yang mengandung banyak rongga-rongga gas.

• Palagonit biasanya kuning atau orange dan indeks biasnya di bawah 1,54 yang kebanyakan mengandung banyak air dan kadang mengandung plagioklas, olivin, piroksen, dan bijih.

Batuan piroklastik bersifat menengah dan asam

• Magma yang bersifat asam lebih dingin dan lebih kental

daripada yang basa sehingga gelembung udara atau gas cepat

keluar. Apabila magma yang keluar membusa, maka akan

menjadi batuapung. Teksturnya pumicious. Rongga-rongga

dalam batuapung biasanya lonjong atau berbentuk tabung

yang ramping.

• Kebanyakan debu vitrik dihembuskan tinggi ke atas yang

kemudian terbawa angin. Biasanya mendingin sebelum

mencapai daratan. Kadang debu vitric turun bersama air

hujan, sehingga membentuk pelet-pelet yang spheroidal dan

disebut pisolit. Endapan yang mengeras disebut pisolithic tuff.

Jenis komposisi

Jenis komposisi umumnya basaltik, andesitik, ataupun riolitik. Tetapi yang jelas material piroklastik adalah berkomposisi asam sampai menengah.

Hal ini disebabkan karena viskositas magma relatif lebih tinggi pada gunungapi yang bertipe eksplosif, yang umumnya mengeluarkan piroklastik.

Variasi litologi

• Variasi litologi dapat digunakan untuk klasifikasi tuf.

• Dari variasi litologinya, tuf dapat dibedakan menjadi tiga (Schmidt, 1981), yaitu :

• Vitric tuff ; terdiri atas fragmen gelas,

• Lithic tuff ; terdiri atas fragmen batuan,

• Crystal tuff ; terdiri atas fragmen kristal.

• Tetapi biasanya, batuan piroklastik terdiri atas campuran dari berbagai litologi. Hanya penamaannya berdasarkan pada dominasi

Klasifikasi

• Dasar : ukuran butiran

• Penamaan : tuf, tuf lapili, aglomerat, breksi piroklastik atau breksi volkanik

• Untuk batuan berbutir halus (<4mm) : tuf gelas, tuf kristal, tuf litik

Ukuran Piroklas Endapan piroklastik

Tefra (tak terkonsolidasi) Batuan piroklastik (terkonsolidasi)

> 64 mm Bom, blok Lapisan bom / blok Tefra bom atau blok

Aglomerat, breksi piroklastik

2 – 64 mm Lapili Lapisan lapili atau Tefra lapili

Batulapili (lapillistone)

1/16 – 2 mm Abu/debu kasar Abu kasar Tuf kasar

< 1/16 mm Abu/debu halus Abu/debu halus tuf halus

(Schmid, 1981)

Ukuran fragmen rata-rata

(mm)

Batuan piroklastik

(pyroclastic rocks) Tufit (tuffites)

Batuan sedimen volkaniklastik

(volcaniclastic sedimentary

rocks)

Aglomerat, atau

breksi-piroklastik Konglomerat-tufan (tuffaceous-

conglomerate), atau breksi-tufan

(tuffaceous-breccia)

Konglomerat-volkaniklastik

(volcaniclastic-conglomerate),

atau breksi-volkaniklastik

(volcaniclastic-breccia)

64

Batulapili

(lapillistone)

2

Tuf kasar

(coarse tuff)

Batupasir-tufan

(tuffaceous-sandstone)

Batupasir-volkaniklastik

(volcaniclastic-sandstone)

0,032

Tuf halus

(fine tuff)

Batulumpur-tufan

(tuffaceous-mudstone)

Batulumpur-volkaniklastik

(volcaniclastic-mudstone)

% material volkanik 100% - 75% 75% - 25% < 25%

(Schmid, 1981, dalam Gillespic and Styles, 1999, h. 31).

Klasifikasi batuan piroklastik menurut Fisher dan Schminke (1984, dalam Gillespic and Styles, 1999, h. 32)

• Klasifikasi tuf menurut Schmid (1981, dalam Gillespic and Styles, 1999, h. 31)

Scoria Pumice

Tuf

top related