Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan ...bsank.go.id/.../Pedoman-Tempat-Uji-Kompetensi-TUK.pdf · lulus dalam uji kompetensi. 1.4.7 Uji kompetensi adalah kegiatan
Post on 31-Dec-2019
22 Views
Preview:
Transcript
1
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Badan Standardisasi Dan AkreditasiNasional Keolahragaan (Bsank)
Tahun 2017
BADAN STANDARDISASI DAN AKREDITASINASIONAL KEOLAHRAGAAN (BSANK)
www.bsank.go.id
PEDOMANTEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK)
2
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
3
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA JABATAN TANDATANGAN TANGGAL
Disusun oleh Dandy Alexandra, AT
Ketua Komisi
Akreditasi
Tertanda-tangani
sebagai-mana
aslinya
Diperiksa oleh Hani Hasjim, MA
Wakil Ketua
BSANK
Tertanda-tangani
sebagai-mana
aslinya
Disahkan oleh Prof. Dr. Hari A Rachman, M.Pd Ketua
BSANK
Tertanda-tangani
sebagai-mana
aslinya
LEMBARAN REVISI NO REVISI TANGGAL DESKRIPSI SINGKAT
4
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
1
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
1
Kata Pengantar
Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK) ini memberikan arahan dan bimbingan bagi
Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Keolahragaan (LSKTK) dalam memastikan
Tempat Uji Kompetensi yang digunakan memenuhi persyaratan akreditasi, standar
kompetensi tenaga keolahragaan, dan sertifikasi kompetensi tenaga keolahragaan.
Sebagai upaya BSANK dalam merealisasikan kegiatan akreditasi terhadap Lembaga
Sertifikasi Kompetensi Tenaga Keolahragaan (LSKTK) serta memberikan pelayanan
prima kepada organisasi keolahragaan dalam penerapan sistem manajemen mutu
sesuai dengan Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga
Keolahragaan (LSKTK) dan Standar ISO 17024:2012 Conformity Assessment -
General requirements for bodies operating certification of persons, maka disusun
pedoman ini.
Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK) selanjutnya dapat disosialisasikan dalam
bentuk penyelenggaraan pelatihan, rapat atau workshop kepada organisasi olahraga
untuk memacu organisasi olahraga mendirikan Lembaga Sertifikasi Kompetensi
Tenaga Keolahragaan (LSKTK) yang selanjutnya akan diakreditasi oleh BSANK.
Jakarta, 20 September 2017
BADAN STANDARDISASI DAN AKREDITASI NASIONAL KEOLAHRAGAAN
(BSANK)KETUA
Tertandatangani sebagaimana aslinya
Dr. H.M. ANWAR RACHMAN, S.H., M.H.
2
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
2
Daftar Isi
HalamanKata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Tujuan 3
1.2. Ruang Lingkup 3
1.3. Acuan Normatif 3
1.4. Istilah Dan Definisi 4
Bab 2 Ketentuan Tempat Uji Kompetensi (TUK) 6
2.1 Tugas Tempat Uji Kompetensi 6
2.2 Klasifikasi Tempat Uji Kompetensi (TUK) 6
2.3 Ketentuan Umum Tempat Uji Kompetensi (TUK) 7
Bab 3 Tempat Uji Kompetensi Dipunyai LSKTK 11
Bab 4 Tempat Uji Kompetensi Mandiri 15
Bab 5 Tempat Uji Kompetensi di Tempat Kerja 21
Bab 6 Tempat Uji Kompetensi Sewaktu 22
3
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
3
Bab 1Pendahuluan
1.1 TujuanPedoman ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi Lembaga Sertifikasi
Kompetensi Tenaga Keolahragaan (LSKTK) dalam memastikan Tempat Uji
Kompetensi (TUK) memenuhi persyaratan akreditasi dan sertifikasi
kompetensi tenaga keolahragaan.
1.2 Ruang LingkupRuang lingkup pedoman ini memberikan arahan dalam memastikan dan
menetapkan Tempat Uji Kompetensi (TUK) telah memenuhi kriteria tempat uji
kompetensi, ketersediaan sarana dan prasarana, asesor kompetensi, dan
sistem manajemen sesuai dengan skema dan standar kompetensi tenaga
keolahragaan yang relevan.
1.3 Acuan Normatif1.3.1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Sistem Keolahragaan Nasional.
1.3.2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
tentang Penyelenggaraan Keolahragaan.
1.3.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007
tentang Penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga.
1.3.4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007
tentang Pendanaan Olahraga.
1.3.5 Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2014 tentang Susunan,
Kedudukan dan Tata Kerja Badan Standardisasi Akreditasi Nasional
Keolahragaan (BSANK).
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
2
Daftar Isi
HalamanKata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Tujuan 3
1.2. Ruang Lingkup 3
1.3. Acuan Normatif 3
1.4. Istilah Dan Definisi 4
Bab 2 Ketentuan Tempat Uji Kompetensi (TUK) 6
2.1 Tugas Tempat Uji Kompetensi 6
2.2 Klasifikasi Tempat Uji Kompetensi (TUK) 6
2.3 Ketentuan Umum Tempat Uji Kompetensi (TUK) 7
Bab 3 Tempat Uji Kompetensi Dipunyai LSKTK 11
Bab 4 Tempat Uji Kompetensi Mandiri 15
Bab 5 Tempat Uji Kompetensi di Tempat Kerja 21
Bab 6 Tempat Uji Kompetensi Sewaktu 22
4
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
4
1.3.6 Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor
81 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan.
1.3.7 ISO/IEC 17024-2012: General Requirements for Bodies Operating
Certification of Persons.
1.4 Istilah dan Definisi1.4.1 Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)
adalah Badan yang dibentuk oleh Pemerintah dalam rangka
pengembangan, pemantauan, dan pelaporan pencapaian Standar
Nasional Keolahragaan.
1.4.2 Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Keolahragaan yang
selanjutnya disingkat LSKTK adalah Lembaga yang dibentuk oleh
induk organisasi cabang olahraga atau oleh lembaga berwenang yang
telah terakreditasi oleh BSANK untuk melaksanakan kegiatan uji
kompetensi dan sertifikasi kompetensi tenaga keolahragaan.
1.4.3 Tempat Uji Kompetensi (TUK) adalah tempat yang memiliki sarana dan
prasarana sesuai standar kompetensi tenaga keolahragaan dan telah
ditetapkan untuk melakukan uji kompetensi.
1.4.4 Kompetensi adalah kemampuan minimal yang dimiliki tenaga
keolahragaan yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam bidang keolahragaan.
1.4.5 Tenaga Keolahragaan adalah setiap orang yang memiliki kualifikasi
dan sertifikat kompetensi dalam bidang olahraga.
5
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
4
1.3.6 Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor
81 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan.
1.3.7 ISO/IEC 17024-2012: General Requirements for Bodies Operating
Certification of Persons.
1.4 Istilah dan Definisi1.4.1 Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)
adalah Badan yang dibentuk oleh Pemerintah dalam rangka
pengembangan, pemantauan, dan pelaporan pencapaian Standar
Nasional Keolahragaan.
1.4.2 Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Keolahragaan yang
selanjutnya disingkat LSKTK adalah Lembaga yang dibentuk oleh
induk organisasi cabang olahraga atau oleh lembaga berwenang yang
telah terakreditasi oleh BSANK untuk melaksanakan kegiatan uji
kompetensi dan sertifikasi kompetensi tenaga keolahragaan.
1.4.3 Tempat Uji Kompetensi (TUK) adalah tempat yang memiliki sarana dan
prasarana sesuai standar kompetensi tenaga keolahragaan dan telah
ditetapkan untuk melakukan uji kompetensi.
1.4.4 Kompetensi adalah kemampuan minimal yang dimiliki tenaga
keolahragaan yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap
dalam bidang keolahragaan.
1.4.5 Tenaga Keolahragaan adalah setiap orang yang memiliki kualifikasi
dan sertifikat kompetensi dalam bidang olahraga.
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
5
1.4.6 Standar kompetensi adalah standar nasional yang berkaitan dengan
kemampuan minimal yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang harus dimiliki seseorang untuk dapat dinyatakan
lulus dalam uji kompetensi.
1.4.7 Uji kompetensi adalah kegiatan untuk melakukan pengukuran terhadap
kemampuan minimal yang dipersyaratkan bagi seseorang untuk dapat
melakukan pekerjaaan atau tugas tertentu yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang keolahragaan.
1.4.8 Asesor kompetensi adalah individu yang melaksanakan proses uji
kompetensi berdasarkan pedoman dan standar kompetensi tenaga
keolahragaan.
1.4.9 Sertifikasi adalah proses pemberian pengakuan atas pemenuhan
standar nasional keolahragaan.
1.4.10 Sertifikat Kompetensi Tenaga Keolahragaan adalah jaminan tertulis
yang diberikan oleh lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi untuk
menyatakan kompetensi tenaga keolahragaan.
1.4.11 Skema sertifikasi kompetensi tenaga keolahragaan adalah paket kompetensi
dan persyaratan spesifik yang berkaitan dengan keterampilan tertentu dari
seorang tenaga keolahragaan.
6
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
6
Bab 2Ketentuan Tempat Uji Kompetensi (TUK)
2.1 Tugas Tempat Uji Kompetensi2.1.1 Membantu penyelenggaraan uji kompetensi tenaga keolahragaan yang
dilakukan dengan metode asesmen sesuai dengan skema sertifikasi
dan standar kompetensi tenaga keolahragaan yang antara lain
mencakup portofolio, uji tertulis, penugasan praktek, wawancara,
observasi, simulasi, atau metode lain yang relevan.
2.1.2 Menyelenggarakan uji kompetensi tenaga keolahragaan sesuai
standar kompetensi tenaga keolahragaan yang berlaku.
2.1.3 Menyediakan tempat dan peralatan uji kompetensi tenaga
keolahragaan sesuai standar kompetensi tenaga keolahragaan dan
skema kompetensi yang berlaku.
2.1.4 Menyediakan prasarana uji kompetensi sesuai standar kompetensi
tenaga keolahragaan dan skema kompetensi yang berlaku.
2.1.5 Memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait atau kepada
masyarakat mengenai persyaratan, konsep, dan prinsip
penyelenggaraan uji kompetensi tenaga keolahragaan.
2.1.6 Tempat uji kompetensi memberikan laporan kepada LSKTK mengenai
hasil penyelenggaraan uji kompetensi tenaga keolahragaan.
2.2 Klasifikasi Tempat Uji Kompetensi2.2.1 Berdasarkan sifat pekerjaan dan lokasinya, tenaga keolahragaan dapat
melakukan kegiatannya di tempat kerja, area latihan, area
pertandingan atau perlombaan, maka Tempat Uji Kompetensi (TUK)
tenaga keolahragaan dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu TUK
7
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
6
Bab 2Ketentuan Tempat Uji Kompetensi (TUK)
2.1 Tugas Tempat Uji Kompetensi2.1.1 Membantu penyelenggaraan uji kompetensi tenaga keolahragaan yang
dilakukan dengan metode asesmen sesuai dengan skema sertifikasi
dan standar kompetensi tenaga keolahragaan yang antara lain
mencakup portofolio, uji tertulis, penugasan praktek, wawancara,
observasi, simulasi, atau metode lain yang relevan.
2.1.2 Menyelenggarakan uji kompetensi tenaga keolahragaan sesuai
standar kompetensi tenaga keolahragaan yang berlaku.
2.1.3 Menyediakan tempat dan peralatan uji kompetensi tenaga
keolahragaan sesuai standar kompetensi tenaga keolahragaan dan
skema kompetensi yang berlaku.
2.1.4 Menyediakan prasarana uji kompetensi sesuai standar kompetensi
tenaga keolahragaan dan skema kompetensi yang berlaku.
2.1.5 Memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait atau kepada
masyarakat mengenai persyaratan, konsep, dan prinsip
penyelenggaraan uji kompetensi tenaga keolahragaan.
2.1.6 Tempat uji kompetensi memberikan laporan kepada LSKTK mengenai
hasil penyelenggaraan uji kompetensi tenaga keolahragaan.
2.2 Klasifikasi Tempat Uji Kompetensi2.2.1 Berdasarkan sifat pekerjaan dan lokasinya, tenaga keolahragaan dapat
melakukan kegiatannya di tempat kerja, area latihan, area
pertandingan atau perlombaan, maka Tempat Uji Kompetensi (TUK)
tenaga keolahragaan dapat diklasifikasikan menjadi empat yaitu TUK
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
7
yang dipunyai oleh LSKTK, TUK Mandiri, TUK di tempat kerja, dan
TUK sewaktu.
2.2.2 TUK yang dipunyai oleh LSKTK
TUK yang dipunyai oleh LSKTK adalah tempat uji kompetensi dimana
prasarana dan sarana bagi kegiatan satu atau beberapa cabang
olahraga dikuasai oleh LSKTK.
2.2.3 TUK Mandiri
TUK Mandiri adalah TUK yang dimiliki oleh suatu organisasi di luar
LSKTK, misalnya suatu instansi atau lembaga pendidikan atau
pelatihan yang mempunyai prasarana dan sarana bagi kegiatan satu
atau beberapa cabang olahraga.
2.2.4 TUK di tempat kerja
TUK di tempat kerja adalah tempat uji kompetensi yang
diselenggarakan pada organisasi dimana tenaga keolahragaan
bekerja.
2.2.5 TUK Sewaktu
TUK sewaktu adalah tempat uji kompetensi yang digunakan sebagai
tempat uji sewaktu berdasarkan kebutuhan standar dan skema
kompetensi tenaga keolahragaan. TUK sewaktu berupa prasarana dan
sarana yang antara lain berupa ruang atau area yang ditata sesuai
persyaratan tempat uji kompetensi, fasilitas pendidikan dan pelatihan,
area pertandingan atau perlombaan yang dapat dimiliki oleh berbagai
pihak, baik terkait maupun tidak terkait dengan LSKTK.
2.3 Ketentuan Umum Tempat Uji Kompetensi2.3.1. LSKTK harus melakukan verifikasi TUK yang dilakukan oleh asesor
LSKTK yang mempunyai kompetensi dalam penerapan ISO/IEC
17024-2012: General Requirements for Bodies Operating
8
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)
Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
8
Certification of Persons, memahami skema dan standar kompetensi
terkait.
2.3.2. LSKTK harus menetapkan dan memastikan persyaratan teknis TUK
telah sesuai dengan lingkup skema sertifikasi dan standar
kompetensi tenaga keolahragaan yang diacu.
2.3.3. LSKTK mempunyai kebijakan dan prosedur dalam memelihara dan
menjamin TUK yang dipunyai LSKTK memenuhi persyaratan TUK
telah sesuai lingkup skema sertifikasi dan standar kompetensi tenaga
keolahragaan yang diacu.
2.3.4. LSKTK harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan uji
kompetensi yang dilaksanakan di TUK.
2.3.5. TUK di tempat kerja dan TUK sewaktu diverifikasi oleh asesor
kompetensi dari LSKTK terkait.
2.3.6. LSKTK harus menetapkan TUK terverifikasi sesuai dengan ruang
lingkup skema sertifikasi dan standar kompetensi tenaga
keolahragaan yang diacu.
2.3.7. LSKTK menyetujui dan menetapkan suatu tempat uji kompetensi
setelah melakukan verifikasi sesuai dengan pedoman dan prosedur
yang berlaku untuk menjamin bahwa tempat uji kompetensi tenaga
keolahragaan melaksanakan kegiatannya sesuai denga ruang
lingkup uji kompetensi dan skema kompetensi yang telah disetujui
oleh LSKTK.
2.3.8. LSKTK harus memastikan TUK turut menjamin ketidakberpihakan
dan keamanan materi uji kompetensi tenaga keolahragaan.
9
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)
Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
8
Certification of Persons, memahami skema dan standar kompetensi
terkait.
2.3.2. LSKTK harus menetapkan dan memastikan persyaratan teknis TUK
telah sesuai dengan lingkup skema sertifikasi dan standar
kompetensi tenaga keolahragaan yang diacu.
2.3.3. LSKTK mempunyai kebijakan dan prosedur dalam memelihara dan
menjamin TUK yang dipunyai LSKTK memenuhi persyaratan TUK
telah sesuai lingkup skema sertifikasi dan standar kompetensi tenaga
keolahragaan yang diacu.
2.3.4. LSKTK harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan uji
kompetensi yang dilaksanakan di TUK.
2.3.5. TUK di tempat kerja dan TUK sewaktu diverifikasi oleh asesor
kompetensi dari LSKTK terkait.
2.3.6. LSKTK harus menetapkan TUK terverifikasi sesuai dengan ruang
lingkup skema sertifikasi dan standar kompetensi tenaga
keolahragaan yang diacu.
2.3.7. LSKTK menyetujui dan menetapkan suatu tempat uji kompetensi
setelah melakukan verifikasi sesuai dengan pedoman dan prosedur
yang berlaku untuk menjamin bahwa tempat uji kompetensi tenaga
keolahragaan melaksanakan kegiatannya sesuai denga ruang
lingkup uji kompetensi dan skema kompetensi yang telah disetujui
oleh LSKTK.
2.3.8. LSKTK harus memastikan TUK turut menjamin ketidakberpihakan
dan keamanan materi uji kompetensi tenaga keolahragaan.
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
9
2.3.9. Menjamin Kerahasiaan
a) Tempat uji kompetensi (TUK) harus mempunyai pengaturan
untuk menjamin kerahasiaan informasi yang didapat dalam
melakukan kegiatan uji kompetensi tenaga keolahragaan pada
semua tingkatan organisasi.
b) Tempat uji kompetensi (TUK) harus menjamin, kecuali
dipersyaratakan, informasi dan data-data tidak boleh diberikan
kepada pihak ketiga tanpa izin tertulis dari peserta uji
kompetensi.
c) Untuk informasi atau data-data dari dokumen yang bersifat
terbuka dan/atau dinyatakan terbuka untuk public ole tempat uji
kompetensi, maka tempat uji kompetensi dapat
memberitahukannya apabila diminta oleh pihak berkepentingan
tanpa memerlukan persetujuan dari yang bersangkutan.
2.3.10. Bebas konflik kepentingan
a) Tempat uji kompetensi harus membuat suatu surat pernyataan
bahwa organisasi (Badan hukum) dan pengurus beserta staf
yang terlibat tidak menyertakan dan/atau diambil bagian
sahamnya oleh organisasi lain dan/atau tidak memiliki
keterkaitan penyertaan saham dan/atau personal dengan
organisasi atau calon peserta uji kompetensi, penyelenggara
konsultasi atau pelatihan.
b) Bahwa organisasi beserta pengurus dan staf yang terlibat tidak
terikat atau melakukan penyelesaian pekerjaan di luar tugas
pokok dan fungsinya dengan calon peserta yang mengikuti uji
kompetensi, penyelenggara konsultasi atau pelatihan.
10
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
10
c) Tempat uji kompetensi harus menetapkan dan menjamin sifat
tidak memihak dan memungkinkan partisipasi dari semua pihak
yang berkepentingan dengan isi dan fungsi dari kegiatan uji
kompetensi tenaga keolahragaan.
d) Tempat uji kompetensi harus menjamin bahwa personel tetap
untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari yang diatur sedemikian
rupa sehingga terbebas dari pengendalian oleh pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan langsung atas kegiatan uji kompetensi
tenaga keolahragaan.
11
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
10
c) Tempat uji kompetensi harus menetapkan dan menjamin sifat
tidak memihak dan memungkinkan partisipasi dari semua pihak
yang berkepentingan dengan isi dan fungsi dari kegiatan uji
kompetensi tenaga keolahragaan.
d) Tempat uji kompetensi harus menjamin bahwa personel tetap
untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari yang diatur sedemikian
rupa sehingga terbebas dari pengendalian oleh pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan langsung atas kegiatan uji kompetensi
tenaga keolahragaan.
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
11
Bab 3Tempat Uji Kompetensi Dipunyai LSKTK
3.1 LSKTK mempunyai struktur organisasi tersendiri yang mengelola Tempat Uji
Kompetensi (TUK) berupa Bagian atau Departemen yang terpisah dari fungsi
lainnya, serta memiliki penanggungjawabnya.
3.2 Struktur organisasi yang mengelola Tempat Uji Kompetensi (TUK) di LSKTK
dibantu minimal oleh fungsi teknik operasional.
3.3 Manajer atau Kepala Bagian TUK mempunyai tugas-tugas, antara lain:
a) membantu pelaksanaan uji kompetensi tenaga keolahragaan,
b) melaksanakan penyiapan penyelenggaraan uji kompetensi tenaga
keolahragaan,
c) menjaga kesesuaian TUK terhadap persyaratan teknis yang ditetapkan
LSKTK,
d) menyiapkan rencana program dan anggaran TUK.
3.4 Bagian Teknis Operasional mempunyai tugas, antara lain:
a) menyiapkan tempat uji sesuai persyaratan teknis uji kompetensi dengan
memperhatikan skema sertifikasi dan standar kompetensi tenaga
keolahragaan sesuai ruang lingkupnya.
b) memfasilitasi proses uji kompetensi.
c) Melakukan identifikasi dan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana
yang digunakan dalam kegiatan uji kompetensi untuk memastikan sarana
dan prasarana telah memenuhi ketentuan standar yang berlaku.
3.5 Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang dipunyai oleh LSKTK diverifikasi dan
ditetapkan sebagai TUK terverifikasi dengan periode waktu tertentu dan
dipelihara secara berkala oleh Bagian atau Departemen yang ditunjuk
melakukan verifikasi untuk memastikan TUK memelihara sistem manajemen
12
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)
Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
12
mutu sesuai dengan ketentuan LSKTK, misalnya Bagian Manajemen Mutu
LSKTK.
3.6 Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang dipunyai oleh LSKTK memiliki fungsi
sebagai tempat pelaksana uji kompetensi dan kegiatan sertifikasi kompetensi
tenaga keolahragaan.
3.7 Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang dipunyai oleh LSKTK mempunyai tugas:
a) Membantu pelaksanaan uji kompetensi tenaga keolahragaan,
b) Menyiapkan tempat uji kompetensi sesuai persyaratan teknis yang
ditetapkan,
c) Menerima pendaftaran pemohon sertifikasi kompetensi tenaga
keolahragaan.
d) Mengevaluasi penerapan standar kompetensi tenaga keolaharagaan
dalam uji kompetensi,
e) Mengkaji ulang pelaksanaan uji kompetensi tenaga keolaharagaan di
TUK.
f) Menyusun rencana kegiatan terkait uji kompetensi yang mencerminkan
pelayanan yang diberikan.
3.8 Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang dipunyai oleh LSKTK mempunyai
wewenang:
a) Mengusulkan penambahan prasarana atau sarana uji kompetensi sesuai
dengan ruang lingkup skema sertifikasi atau adanya penambahan standar
kompetensi tenaga keolahragaan.
b) Mengusulkan penambahan asesor kompetensi sesuai dengan ruang
lingkup skema sertifikasi atau adanya penambahan standar kompetensi
tenaga keolahragaan.
c) Mengusulkan komponen biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan uji
kompetensi tenaga keolaharagaan.
13
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)
Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
12
mutu sesuai dengan ketentuan LSKTK, misalnya Bagian Manajemen Mutu
LSKTK.
3.6 Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang dipunyai oleh LSKTK memiliki fungsi
sebagai tempat pelaksana uji kompetensi dan kegiatan sertifikasi kompetensi
tenaga keolahragaan.
3.7 Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang dipunyai oleh LSKTK mempunyai tugas:
a) Membantu pelaksanaan uji kompetensi tenaga keolahragaan,
b) Menyiapkan tempat uji kompetensi sesuai persyaratan teknis yang
ditetapkan,
c) Menerima pendaftaran pemohon sertifikasi kompetensi tenaga
keolahragaan.
d) Mengevaluasi penerapan standar kompetensi tenaga keolaharagaan
dalam uji kompetensi,
e) Mengkaji ulang pelaksanaan uji kompetensi tenaga keolaharagaan di
TUK.
f) Menyusun rencana kegiatan terkait uji kompetensi yang mencerminkan
pelayanan yang diberikan.
3.8 Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang dipunyai oleh LSKTK mempunyai
wewenang:
a) Mengusulkan penambahan prasarana atau sarana uji kompetensi sesuai
dengan ruang lingkup skema sertifikasi atau adanya penambahan standar
kompetensi tenaga keolahragaan.
b) Mengusulkan penambahan asesor kompetensi sesuai dengan ruang
lingkup skema sertifikasi atau adanya penambahan standar kompetensi
tenaga keolahragaan.
c) Mengusulkan komponen biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan uji
kompetensi tenaga keolaharagaan.
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
13
d) Mengusulkan hasil evaluasi penerapan standar kompetensi dalam
pelaksanaan uji kompetensi tenaga keolaharagaan.
3.9 Sarana dan Perangkat TUK
TUK memiliki kantor tetap dan sarana kerja yang memadai dalam
melaksanakan kegiatannya. Kantor dan sarana tersebut dapat disediakan
oleh LSKTK.
3.10 TUK harus memiliki perangkat kerja yang antara lain meliputi:
a) Skema sertifikasi kompetensi tenaga keolahragaan yang diacu,
b) Standar kompetensi tenaga keolahragaan yang diacu,
c) Persyaratan teknis yang ditetapkan LSKTK,
d) Prosedur yang ditetapkan LSKTK terkait pelaksanaan uji kompetensi
tenaga keolahragaan.
3.11 TUK harus memiliki peralatan uji kompetensi tenaga keolahragaan
sebagaimana ditetapkan dalam persyaratan teknis, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) Peralatan yang digunakan untuk uji kompetensi tenaga keolahragaan
harus memiliki spesifikasi dan standar yang relevan.
b) Peralatan harus diverifikasi dengan tepat.
c) Jika menggunakan peralatan di luar pengawasannya yang tetap, harus
dipastikan sesuai spesifikasi dan standar yang relevan.
3.12 TUK harus menyiapkan penerapan kondisi uji kompetensi tenaga
keolahragaan sebagaimana ditetapkan dalam persyaratan teknis, mencakup,
namun tidak terbatas pada, standar teknis dan ketentuan terkait prasarana
dan sarana cabang olahraga, pemisahan peserta uji, dan keamanan peserta
uji kompetensi tenaga keolahragaan.
14
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)
Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
14
3.13 Sistem Manajemen
3.13.1 TUK harus menerapkan sistem manajemen mutu yang
didokumentasikan dan mencakup semua yang ditetapkan LSKTK,
serta menjamin efektifitas penerapan persyaratan tersebut.
3.13.2 Bagian Manajemen Mutu LSKTK dapat melakukan fungsinya dalam
pengendalian Sistem Manajemen Mutu TUK yang dipunyai oleh
LSKTK yang mempunyai tugas, antara lain:
a) melakukan verifikasi terhadap TUK.
b) memastikan sistem dan prosedur TUK telah sesuai ketentuan
LSKTK.
c) memelihara berlangsungnya sistem dan prosedur TUK sesuai
ketentuan LSKTK.
d) melakukan audit internal.
e) melakukan kaji ulang manajemen.
f) melakukan pengendalian dokumen dan rekaman terkait kegiatan
uji kompetensi tenaga keolahragaan.
g) melakukan tindakan koreksi dan pencegahan.
h) menetapkan uraian tugas dan tanggungjawab yang
terdokumentasi dengan jelas bagi setiap personil.
i) menjamin keamanan materi uji kompetensi tenaga keolahragaan.
3.13.3 Dalam menerapkan sistem manajemen mutu, TUK harus menjamin
bahwa:
a) sistem manajemen ditetapkan dan dipelihara,
b) sistem manajemen dimengerti dan diterapkan pada semua tingkat
organisasi.
c) TUK harus mempunyai prosedur sesuai dengan ruang lingkup
kegiatannya.
15
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)
Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
14
3.13 Sistem Manajemen
3.13.1 TUK harus menerapkan sistem manajemen mutu yang
didokumentasikan dan mencakup semua yang ditetapkan LSKTK,
serta menjamin efektifitas penerapan persyaratan tersebut.
3.13.2 Bagian Manajemen Mutu LSKTK dapat melakukan fungsinya dalam
pengendalian Sistem Manajemen Mutu TUK yang dipunyai oleh
LSKTK yang mempunyai tugas, antara lain:
a) melakukan verifikasi terhadap TUK.
b) memastikan sistem dan prosedur TUK telah sesuai ketentuan
LSKTK.
c) memelihara berlangsungnya sistem dan prosedur TUK sesuai
ketentuan LSKTK.
d) melakukan audit internal.
e) melakukan kaji ulang manajemen.
f) melakukan pengendalian dokumen dan rekaman terkait kegiatan
uji kompetensi tenaga keolahragaan.
g) melakukan tindakan koreksi dan pencegahan.
h) menetapkan uraian tugas dan tanggungjawab yang
terdokumentasi dengan jelas bagi setiap personil.
i) menjamin keamanan materi uji kompetensi tenaga keolahragaan.
3.13.3 Dalam menerapkan sistem manajemen mutu, TUK harus menjamin
bahwa:
a) sistem manajemen ditetapkan dan dipelihara,
b) sistem manajemen dimengerti dan diterapkan pada semua tingkat
organisasi.
c) TUK harus mempunyai prosedur sesuai dengan ruang lingkup
kegiatannya.
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
15
Bab 4Tempat Uji Kompetensi Mandiri
4.1 TUK Mandiri adalah organisasi atau lembaga yang bermitra dengan LSKTK
untuk digunakan sebagai tempat uji secara berkelanjutan. Kemitraan tersebut
mencakup kesediaan untuk memelihara peralatan teknis dan kondisi uji di TUK
terhadap persyaratan yang ditetapkan LSKTK, skema sertifikasi dan standar
kompetensi tenaga keolahragaan sesuai ruang lingkupnya.
4.2 TUK mandiri umumnya dapat dimiliki oleh organisasi atau instansi pendidikan
dan pelatihan keolahragaan, yang kemudian menjalin kemitraan dengan
LSKTK dalam penyelenggaraan tempat uji kompetensi tenaga keolahragaan.
4.3 TUK mandiri diverifikasi dan ditetapkan sebagai TUK terverifikasi oleh LSKTK
dengan periode waktu tertentu dan dipelihara secara berkala. TUK mandiri
harus mengembangkan dan memelihara sistem manajemen mutu sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh LSKTK.
4.4 Ketentuan TUK Mandiri
TUK Mandiri memiliki fungsi sebagai tempat pelaksana uji kompetensi dan
fungsi pemasaran kegiatan sertifikasi kompetensi tenaga keolahragaan.
4.5 TUK Mandiri mempunyai tugas:
a) Membantu pelaksanaan uji kompetensi tenaga keolahragaan,
b) Menyiapkan tempat uji kompetensi tenaga keolahragaan sesuai
persyaratan teknis yang mengacu skema sertifikasi dan standar
kompetensi yang diujikan.
c) Memasarkan kegiatan sertifikasi kompetensi tenaga keolahragaan,
d) Menerima pendaftaran pemohon sertifikasi tenaga keolahragaan.
e) Mengevaluasi penerapan standar kompetensi dalam uji kompetensi tenaga
keolahragaan,
16
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
16
f) Mengkaji ulang pelaksanaan uji kompetensi tenaga keolahragaan di TUK.
g) Menyusun rencana kegiatan uji kompetensi tenaga keolahragaan yang
mencerminkan pelayanan yang diberikan.
4.6 TUK Mandiri mempunyai wewenang:
a) Mengusulkan komponen biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan uji
kompetensi tenaga keolahragaan,
b) Mempromosikan organisasinya sebagai TUK tenaga keolahragaan yang
terverifikasi,
c) Mengusulkan hasil evaluasi penerapan standar kompetensi dalam
pelaksanaan uji kompetensi tenaga keolahragaan.
d) Mengusulkan penambahan prasarana atau sarana uji kompetensi sesuai
dengan ruang lingkup skema sertifikasi atau adanya penambahan standar
kompetensi tenaga keolahragaan.
e) Mengusulkan penambahan asesor kompetensi sesuai dengan ruang
lingkup skema sertifikasi atau adanya penambahan standar kompetensi
tenaga keolahragaan.
4.7 Organisasi TUK Mandiri
4.7.1 TUK Mandiri dibentuk dan disahkan melalui surat keputusan dari
organisasi induknya dengan memenuhi ketentuan LSKTK.
4.7.2 TUK mandiri dipimpin oleh kepala TUK, dan dibantu minimal oleh
bagian operasional, bagian pemasaran dan bagian mutu.
4.8 Kepala TUK Mandiri mempunyai tugas-tugas, antara lain :
a) membantu pelaksanaan uji kompetensi tenaga keolahragaan,
b) melaksanakan penyiapan penyelenggaraan uji kompetensi tenaga
keolahragaan,
c) menjaga kesesuaian TUK terhadap persyaratan teknis yang ditetapkan
LSKTK dan persyaratan pengelolaan sesuai Pedoman BSANK.
d) mempromosikan dan memasarkan kegiatan sertifikasi kompetensi tenaga
keolahragaan.
17
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
16
f) Mengkaji ulang pelaksanaan uji kompetensi tenaga keolahragaan di TUK.
g) Menyusun rencana kegiatan uji kompetensi tenaga keolahragaan yang
mencerminkan pelayanan yang diberikan.
4.6 TUK Mandiri mempunyai wewenang:
a) Mengusulkan komponen biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan uji
kompetensi tenaga keolahragaan,
b) Mempromosikan organisasinya sebagai TUK tenaga keolahragaan yang
terverifikasi,
c) Mengusulkan hasil evaluasi penerapan standar kompetensi dalam
pelaksanaan uji kompetensi tenaga keolahragaan.
d) Mengusulkan penambahan prasarana atau sarana uji kompetensi sesuai
dengan ruang lingkup skema sertifikasi atau adanya penambahan standar
kompetensi tenaga keolahragaan.
e) Mengusulkan penambahan asesor kompetensi sesuai dengan ruang
lingkup skema sertifikasi atau adanya penambahan standar kompetensi
tenaga keolahragaan.
4.7 Organisasi TUK Mandiri
4.7.1 TUK Mandiri dibentuk dan disahkan melalui surat keputusan dari
organisasi induknya dengan memenuhi ketentuan LSKTK.
4.7.2 TUK mandiri dipimpin oleh kepala TUK, dan dibantu minimal oleh
bagian operasional, bagian pemasaran dan bagian mutu.
4.8 Kepala TUK Mandiri mempunyai tugas-tugas, antara lain :
a) membantu pelaksanaan uji kompetensi tenaga keolahragaan,
b) melaksanakan penyiapan penyelenggaraan uji kompetensi tenaga
keolahragaan,
c) menjaga kesesuaian TUK terhadap persyaratan teknis yang ditetapkan
LSKTK dan persyaratan pengelolaan sesuai Pedoman BSANK.
d) mempromosikan dan memasarkan kegiatan sertifikasi kompetensi tenaga
keolahragaan.
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
17
e) menyiapkan rencana program dan anggaran TUK.
4.9 Bagian Operasional mempunyai tugas, antara lain:
a) Melakukan identifikasi dan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana
yang digunakan dalam kegiatan uji kompetensi tenaga keolahragaan untuk
memastikan sarana dan prasarana telah memenuhi ketentuan standar
yang berlaku.
b) menyiapkan tempat uji sesuai persyaratan teknis uji kompetensi
c) memfasilitasi proses uji kompetensi.
4.10 Bagian Pemasaran mempunyai tugas, antara lain :
a) melakukan identifikasi dan rencana promosi dan pemasaran
b) Menyiapkan materi promosi dan pemasaran.
c) menyiapkan rencana anggaran promosi dan pemasaran
d) mempromosikan dan memasarkan kegiatan sertifikasi kompetensi
e) melakukan evaluasi dan tindak lanjut atas kinerja promosi dan pemasaran
4.11 Bagian Mutu mempunyai tugas, antara lain :
a) melakukan persiapan dan koordinasi apabila akan dilakukan verifikasi
terhadap TUK oleh LSKTK.
b) menerapkan sistem dan prosedur sesuai ketentuan LSKTK.
c) memelihara berlangsungnya sistem dan prosedur sesuai ketentuan
LSKTK.
d) melakukan audit internal.
e) melakukan kaji ulang manajemen.
f) melakukan pengendalian dokumen dan rekaman terkait kegiatan uji
kompetensi tenaga keolahragaan.
g) melakukan tindakan koreksi dan pencegahan.
h) menetapkan uraian tugas dan tanggungjawab yang terdokumentasi dengan
jelas bagi setiap personil.
i) menjamin keamanan materi uji kompetensi tenaga keolahragaan.
18
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
18
4.12 Sarana dan Perangkat
TUK Mandiri harus memiliki kantor tetap sesuai dengan domisilinya dan harus
memiliki sarana kerja yang memadai.
4.13 TUK Mandiri harus memiliki perangkat kerja yang meliputi:
a) Skema sertifikasi kompetensi tenaga keolahragaan yang diacu,
b) Standar kompetensi tenaga keolahragaan yang diacu,
c) Persyaratan teknis relevan yang ditetapkan LSKTK,
d) Prosedur yang ditetapkan LSKTK terkait pelaksanaan uji kompetensi
tenaga keolahragaan.
4.14 TUK Mandiri harus memiliki peralatan uji kompetensi tenaga keolahragaan
sebagaimana ditetapkan dalam persyaratan teknis, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Peralatan yang digunakan untuk uji kompetensi tenaga keolahragaan harus
memiliki spesifikasi dan standar yang relevan.
b) Peralatan harus diverifikasi dengan tepat.
c) Jika menggunakan peralatan di luar pengawasannya yang tetap, harus
dipastikan sesuai spesifikasi dan standar yang relevan.
4.15 TUK Mandiri harus menyiapkan penerapan kondisi uji kompetensi tenaga
keolahragaan sebagaimana ditetapkan dalam persyaratan teknis,
memperhatikan aspek pencahayaan, suhu ruangan, kebisingan, pemisahan
peserta uji dan keamanan peserta uji.
4.16 TUK Mandiri dapat memiliki asesor kompetensi sesuai dengan ruang lingkup
uji kompetensi, agar dapat menjadi bagian dari tim asesor kompetensi LSKTK
dengan persyaratan tetap menjaga ketidakberpihakan.
4.17 Sistem Manajemen
4.17.1 TUK Mandiri harus menerapkan sistem manajemen mutu yang
didokumentasikan dan mencakup semua persyaratan TUK tenaga
19
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
18
4.12 Sarana dan Perangkat
TUK Mandiri harus memiliki kantor tetap sesuai dengan domisilinya dan harus
memiliki sarana kerja yang memadai.
4.13 TUK Mandiri harus memiliki perangkat kerja yang meliputi:
a) Skema sertifikasi kompetensi tenaga keolahragaan yang diacu,
b) Standar kompetensi tenaga keolahragaan yang diacu,
c) Persyaratan teknis relevan yang ditetapkan LSKTK,
d) Prosedur yang ditetapkan LSKTK terkait pelaksanaan uji kompetensi
tenaga keolahragaan.
4.14 TUK Mandiri harus memiliki peralatan uji kompetensi tenaga keolahragaan
sebagaimana ditetapkan dalam persyaratan teknis, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Peralatan yang digunakan untuk uji kompetensi tenaga keolahragaan harus
memiliki spesifikasi dan standar yang relevan.
b) Peralatan harus diverifikasi dengan tepat.
c) Jika menggunakan peralatan di luar pengawasannya yang tetap, harus
dipastikan sesuai spesifikasi dan standar yang relevan.
4.15 TUK Mandiri harus menyiapkan penerapan kondisi uji kompetensi tenaga
keolahragaan sebagaimana ditetapkan dalam persyaratan teknis,
memperhatikan aspek pencahayaan, suhu ruangan, kebisingan, pemisahan
peserta uji dan keamanan peserta uji.
4.16 TUK Mandiri dapat memiliki asesor kompetensi sesuai dengan ruang lingkup
uji kompetensi, agar dapat menjadi bagian dari tim asesor kompetensi LSKTK
dengan persyaratan tetap menjaga ketidakberpihakan.
4.17 Sistem Manajemen
4.17.1 TUK Mandiri harus menerapkan sistem manajemen mutu yang
didokumentasikan dan mencakup semua persyaratan TUK tenaga
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
19
keolahragaan yang ditetapkan LSKTK, serta menjamin efektifitas
penerapan persyaratan tersebut.
4.17.2 TUK Mandiri menerapkan sistem manajemen mutu yang antara lain:
a) memastikan sistem dan prosedur telah sesuai ketentuan LSKTK.
b) memelihara berlangsungnya sistem dan prosedur sesuai ketentuan
LSKTK.
c) melakukan audit internal secara periodik dan terdokumentasi.
d) melakukan kaji ulang manajemen secara periodik dan
terdokumentasi..
e) melakukan pengendalian dokumen dan rekaman terkait kegiatan uji
kompetensi tenaga keolahragaan.
f) melakukan tindakan koreksi dan pencegahan.
g) menetapkan uraian tugas dan tanggungjawab yang terdokumentasi
dengan jelas bagi setiap personil.
h) menjamin keamanan materi uji kompetensi tenaga keolahragaan.
4.17.3 Dalam menerapkan sistem manajemen mutu tersebut, TUK Mandiri
menjamin bahwa:
a) sistem manajemen ditetapkan dan dipelihara,
b) sistem manajemen dimengerti dan diterapkan pada semua tingkat
organisasi.
c) mempunyai prosedur sesuai dengan ruang lingkup kegiatannya.
d) Menjaga independensi, kerahasiaan dan ketidakberpihakan dalam
menjalankan proses uji kompetensi.
4.18 Verifikasi dan Penetapan TUK Mandiri
4.18.1 LSKTK menetapkan persyaratan dan ketentuan bagi TUK Mandiri,
4.18.2 Organisasi TUK mengajukan permohonan verifikasi TUK Mandiri
kepada LSKTK dengan melampirkan:
a) Dokumen legalitas organisasi seperti akta pendirian, AD/ART, surat
domisili, dan NPWP.
20
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)
Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
20
b) Dokumen sistem manajemen mutu TUK Mandiri
c) Dokumen perangkat kerja
d) Dokumen sarana dan prasaran yang dikuasai atau dimiliki sesuai
persyaratan skema sertifikasi dan standar kompetensi tenaga
keolahragaan
4.18.3 LSKTK harus memverifikasi pemenuhan persyaratan dan pemenuhan
persyaratan manajemen TUK Mandiri.
4.18.4 LSKTK harus menetapkan TUK terverifikasi yang berlaku untuk suatu
periode waktu tertentu, disertai ketentuan yang mewajibkan TUK
Mandiri untuk memelihara status terverifikasinya.
4.18.5 LSKTK melakukan verifikasi ulang setelah habis masa berlaku
verifikasi.
4.19 Pengawasan dan Sanksi terhadap TUK Mandiri
4.19.1 LSKTK harus melakukan surveilan berkala terhadap kegiatan TUK
mandiri dalam penyelenggaraan tempat uji kompetesi.
4.19.2 LSKTK berwenang menjatuhkan sanksi kepada TUK Mandiri berstatus
terverifikasi yang gagal memenuhi ketentuan atau persyaratan yang
berlaku.
4.19.3 LSKTK menetapkan tatacara pengenaan sanksi melalui peringatan
tertulis dan jika diperlukan melalui investigasi.
4.19.4 LSKTK dapat memberikan sanksi kepada TUK Mandiri yang diberikan
berupa pencabutan status terverifikasi atau penghentian kegiatan TUK
Mandiri.
21
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)
Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
20
b) Dokumen sistem manajemen mutu TUK Mandiri
c) Dokumen perangkat kerja
d) Dokumen sarana dan prasaran yang dikuasai atau dimiliki sesuai
persyaratan skema sertifikasi dan standar kompetensi tenaga
keolahragaan
4.18.3 LSKTK harus memverifikasi pemenuhan persyaratan dan pemenuhan
persyaratan manajemen TUK Mandiri.
4.18.4 LSKTK harus menetapkan TUK terverifikasi yang berlaku untuk suatu
periode waktu tertentu, disertai ketentuan yang mewajibkan TUK
Mandiri untuk memelihara status terverifikasinya.
4.18.5 LSKTK melakukan verifikasi ulang setelah habis masa berlaku
verifikasi.
4.19 Pengawasan dan Sanksi terhadap TUK Mandiri
4.19.1 LSKTK harus melakukan surveilan berkala terhadap kegiatan TUK
mandiri dalam penyelenggaraan tempat uji kompetesi.
4.19.2 LSKTK berwenang menjatuhkan sanksi kepada TUK Mandiri berstatus
terverifikasi yang gagal memenuhi ketentuan atau persyaratan yang
berlaku.
4.19.3 LSKTK menetapkan tatacara pengenaan sanksi melalui peringatan
tertulis dan jika diperlukan melalui investigasi.
4.19.4 LSKTK dapat memberikan sanksi kepada TUK Mandiri yang diberikan
berupa pencabutan status terverifikasi atau penghentian kegiatan TUK
Mandiri.
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
21
Bab 5Tempat Uji Kompetensi di Tempat Kerja
5.1 Pelaksanaan uji kompetensi tenaga keolahragaan di tempat kerja diajukan
oleh peserta uji kompetensi kepada LSKTK. LSKTK melakukan tinjauan
terhadap pengajuan tempat uji di tempat kerja dengan memperhatikan ruang
lingkup skema sertifikasi dan standar kompetensi yang akan diujikan.
5.2 Pelaksanaan uji kompetensi tenaga keolahragaan di tempat kerja dilakukan
pada saat peserta sertifikasi kompetensi tenaga keolahragaan bekerja sesuai
dengan ruang lingkup pekerjaannya.
5.3 Penggunaan tempat kerja sebagai TUK harus atas persetujuan pimpinan
organisasi atau lembaga pemilik tempat kerja.
5.4 Pimpinan organisasi atau lembaga pemilik tempat kerja dapat menetapkan
personil yang bertanggung jawab atas ketersediaan fasilitas uji kompetensi
tenaga keolahragaan.
5.5 Verifikasi TUK di tempat kerja
5.5.1 LSKTK harus menetapkan persyaratan teknis TUK di tempat kerja
sesuai dengan ruang lingkup skema sertifikasi dan standar kompetensi
yang akan diujikan.
5.5.2 LSKTK harus memverifikasi TUK di tempat kerja setiap akan
digunakan sebagai tempat uji tenaga keolahragaan
5.5.3 LSKTK harus menetapkan atau menyatakan TUK di tempat kerja
terverifikasi dengan periode waktu tertentu, apabila telah memenuhi
ketentuan LSKTK, sarana dan prasarana, ruang lingkup skema
sertifikasi dan standar kompetensi yang akan diujikan.
22
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
22
Bab 6Tempat Uji Kompetensi Sewaktu
6.1 Pelaksanaan uji kompetensi sewaktu bagi tenaga keolahragaan diajukan oleh
peserta uji kompetensi kepada LSKTK. LSKTK melakukan tinjauan terhadap
pengajuan tempat uji sewaktu dengan memperhatikan ruang lingkup skema
sertifikasi, standar kompetensi yang akan diujikan, dan tempat pelaksanaan
tempat uji sewaktu.
6.2 Penggunaan tempat uji sewaktu harus atas persetujuan pimpinan organisasi
atau lembaga pengelola atau penanggung jawab atas sarana dan prasarana.
6.3 Pimpinan organisasi atau lembaga pemilik tempat uji kompetensi sewaktu
dapat menetapkan personil yang bertanggung jawab atas ketersediaan
fasilitas uji kompetensi tenaga keolahragaan.
6.4 TUK sewaktu dapat berupa area yang dilengkapi dan ditata sesuai
persyaratan tempat uji kompetensi tenaga keolahragaan, fasilitas atau area
perrtandingan atau perlombaan, fasilitas pendidikan dan pelatihan
keolahragaan yang memenuhi persyaratan tempat uji kompetensi dengan
memperhatikan ruang lingkup skema sertifikasi, dan standar kompetensi yang
akan diujikan.
6.5 Verifikasi TUK Sewaktu
6.6.1 LSKTK harus menetapkan persyaratan teknis TUK sewaktu sesuai
dengan ruang lingkup skema sertifikasi dan standar kompetensi yang
akan diujikan.
6.6.2 LSKTK harus memverifikasi TUK sewaktu setiap akan digunakan
sebagai tempat uji kompetensi tenaga keolahragaan
23
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
22
Bab 6Tempat Uji Kompetensi Sewaktu
6.1 Pelaksanaan uji kompetensi sewaktu bagi tenaga keolahragaan diajukan oleh
peserta uji kompetensi kepada LSKTK. LSKTK melakukan tinjauan terhadap
pengajuan tempat uji sewaktu dengan memperhatikan ruang lingkup skema
sertifikasi, standar kompetensi yang akan diujikan, dan tempat pelaksanaan
tempat uji sewaktu.
6.2 Penggunaan tempat uji sewaktu harus atas persetujuan pimpinan organisasi
atau lembaga pengelola atau penanggung jawab atas sarana dan prasarana.
6.3 Pimpinan organisasi atau lembaga pemilik tempat uji kompetensi sewaktu
dapat menetapkan personil yang bertanggung jawab atas ketersediaan
fasilitas uji kompetensi tenaga keolahragaan.
6.4 TUK sewaktu dapat berupa area yang dilengkapi dan ditata sesuai
persyaratan tempat uji kompetensi tenaga keolahragaan, fasilitas atau area
perrtandingan atau perlombaan, fasilitas pendidikan dan pelatihan
keolahragaan yang memenuhi persyaratan tempat uji kompetensi dengan
memperhatikan ruang lingkup skema sertifikasi, dan standar kompetensi yang
akan diujikan.
6.5 Verifikasi TUK Sewaktu
6.6.1 LSKTK harus menetapkan persyaratan teknis TUK sewaktu sesuai
dengan ruang lingkup skema sertifikasi dan standar kompetensi yang
akan diujikan.
6.6.2 LSKTK harus memverifikasi TUK sewaktu setiap akan digunakan
sebagai tempat uji kompetensi tenaga keolahragaan
Badan Standardisasi Dan Akreditasi Nasional Keolahrgaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
23
6.6.3 LSKTK harus menetapkan atau menyatakan TUK sewaktu terverifikasi
dengan periode waktu tertentu, apabila telah memenuhi ketentuan
LSKTK, sarana dan prasarana, ruang lingkup skema sertifikasi dan
standar kompetensi yang akan diujikan.
24
Badan Standardisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK)Pedoman Tempat Uji Kompetensi (TUK)
top related