BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/946/5/T1_292008225_BAB IV.pdf · Soal tes yang diujikan pada pretest dan postest dilakukan
Post on 16-Jul-2019
222 Views
Preview:
Transcript
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Subyek Penelitian
Penilitian ini dilaksanakan di SD Negeri Manggihan Kecamatan Getasan
dan SD Negeri Gedong 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.
Pemilihan kedua sekolah ini didasarkan adanya kendala di SD tersebut
kemudian penulis tertarik untuk mengadakan penelitian. Selain itu penulis juga
sedikit mengenal kondisi kedua sekolah, sehingga hal ini memudahkan penulis
dalam melakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen
yang dilakukan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada pokok
bahasan pesawat sederhana di kelas V SD Negeri Manggihan dan SD Negeri
Gedong 02. Dalam penelitian ini penulis mengambil dua SD yaitu, kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas V SD Negeri
Getasan yang berjumlah 15 siswa, sedangkan kelas kontrol adalah SD Negeri
Gedong 02 yang berjumlah 19 siswa. Rekapitulasi jumlah siswa kedua SD
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut:
59
Tabel 4.1
Data Subyek Penelitian SD Negeri Manggihan Kec. Getasan
dan SD Negeri Gedong 02 Kec. Banyubiru
Kelas
Kelompok
Jenis Kelamin
Jumlah siswa L P
V SD Negeri Manggihan Eksperimen 4 11 15
V SD Negeri Gedong 02 Kontrol 10 9 19
Jumlah Keseluruhan 34
4.2. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Manggihan Kecamatan Getasan dan
SD Negeri Gedong 02 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012 masing-masing dilakukan 1 kali pertemuan. Untuk
uraian kegiatan dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut:
60
Tabel 4.2
Jadwal Kegiatan Penelitian
di SD Negeri Manggihan dan SD Negeri Gedong 02
No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan
1. Rabu, 14 Maret 2012 Perkenalan dengan siswa kelas eksperimen dan
memberikan pretest.
2. Jumat, 16 Maret 2012 Perkenalan dengan siswa kelas kontrol dan
memberikan pretest.
3. Selasa, 27 Maret 2012
Kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen tentang
pesawat sederhana.
Memberikan posttest.
4. Rabu, 28 Maret 2012
Kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol tentang
pesawat sederhana.
Memberikan posttest.
4.3. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, sehingga
peneliti perlu memaparkan hasil analisis data, validitas instrumen, reabilitas
instrument, uji homogenitas, dan uji normalitas data.
4.3.1. Analisis Validitas Instrumen
Menurut Sujana, (2010: 12) Validitas berkenaan dengan ketepatan
alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai
apa yang seharusnya dinilai.
61
Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada
(Corrected Item-Total Correlation). Selanjutnya untuk menentukan
suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman Ali (1978: 105)
dapat digunakan pedoman nilai koefisien kolerasi sebagai berikut:
0,00 – 0,20 = dianggap tidak ada validitas
0,21 – 0,40 = validitas rendah
0,41 – 0,60 = validitas sedang
0,61 – 0,80 = validitas tinggi
0,81 – 1,00 = validitas sempurna
Soal tes yang diujikan pada pretest dan postest dilakukan uji coba
terlebih dahulu pada 27 siswa kelas V SD Negeri Blotongan 01 Salatiga
pada tanggal 13 Maret 2012. Berdasarkan hasil uji validitas tersebut,
hasil yang diperoleh pada tahap pertama pengolahan data dengan bantuan
SPSS 17.0 for windows adalah dari 50 item soal yang diujikan validitasnya
25 item soal valid dan 25 item soal tidak valid. Untuk soal yang valid
dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 4.3 dan perhitungan validitas
soal dapat dilihat pada lampiran.
62
Tabel 4.3
Validitas Instrumen Soal Pretest dan Posttest
Valid Tidak Valid
1, 2, 3, 5, 6, 10, 12, 14, 17, 20, 25,
26, 27, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41,
43, 44, 45, 46, 48
4, 7, 8, 9, 11, 13, 15, 16, 18, 19, 21,
22, 23, 24, 28, 29, 30, 31, 32, 33,
38, 42, 47, 49, 50
4.3.2. Analisis Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
skala Alpha Cronbach. Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas
instrumen menggunakan pedoman George dan Mallery (1995) sebagai
berikut:
α≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7< ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8< ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
α > 0,9 : reliabilitas memuaskan
Dari uji reliabilitas soal pretest dan posttest yang telah dilakukan
peneliti, diperoleh hasil reliabilitas bagus karena nilai Alpha 0,8< ≤
0,9 yaitu sebesar 0,893. Karena instrument valid dan reliabel, maka
layak digunakan dalam penelitian. Hasil penghitungan reliabilitas dapat
dilihat pada tabel 4.4 berikut:
63
Tabel 4.4
Reliabilitas Instrumen Pretest dan Posttest
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.893 25
4.3.3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varian ini pada prinsipnya bertujuan untuk
menentukan apakah populasi atau data mempunyai kategori varian yang
sama atau tidak. Jika varian sama, maka dikatakan homogen.
Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan nilai hasil
belajar posttest kedua kelompok yang menjadi sampel penelitian yaitu
kelas V SD Negeri Manggihan sebagai kelas eksperimen dan kelas V
SD Negeri Gedong 02 sebagai kelas kontrol. Hasil uji homogenitas
dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
64
Tabel 4.5
Uji Homogenitas Nilai Hasil Belajar Posttes
Test of Homogeneity of Variances
Nilai Posttest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.483 1 32 .492
Setelah pengujian homogenitas, dapat dilihat pada tabel Test of
Homogeneity of Variances menunjukkan nilai Sig. 0,492 > 0,05. Hal
tersebut mengindikasikan varian antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol adalah sama. Angka levene statistic menunjukkan semakin kecil
nilainya maka semakin besar homogenitasnya (df1 = jumlah kelompok
data - 1 atau 2 -1 = 1, sedangkan df2 = jumlah data – jumlah kelompok
data 34 – 2 = 32).
4.3.4. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah
penyebaran data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam
penelitian ini menggunakan teknik One Sample Kolmogrov-Smirnov
Test. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.0 for
window. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:
65
Tabel 4.6
Uji Normalitas Hasil Belajar Pretest-Posttest Kelompok
Eksperimen dan Kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parameters Most Extreme Differences
Kolmogorov
-Smirnov Z
Asymp. Sig.
(2-tailed)
Mean
Std.
Deviation Absolute Positive Negative
Pretest
Eksperimen 15 73.6000 6.727 .131 .131 -.106 .506 .960
Pretest Kontrol 19 71.7895 8.791 .210 .158 -.210 .917 .370
Posttest
Eksperimen 15 82.1333 3.962 .238 .238 -.162 .923 .362
Posttest Kontrol 19 61.2632 7.549 .223 .201 -.223 .972 .301
Tabel 4.6 mendeskripsikan hasil uji normalitas terhadap penyebaran data.
Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut:
1. Nilai pretest kelompok eksperimen dengan teknik One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Dari tabel tersebut nampak tingkat signifikan
asyiomotorik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5% (Asyimp. Sig. 2-tailed)
adalah 0,960 jika dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi normal, dan H0
adalah distribusi tidak normal. Maka H1 diterima apabila P > 0,05 dan H1
ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa S=P= 0,960.
Berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka P > 0,05 atau 0,960
> 0,05 jadi H1 diterima. Artinya nilai pretest kelompok eksperimen
berdistribusi normal.
66
2. Nilai pretest kelompok kontrol dengan tehnik One Sample Kolmogorov-
Smirov Test. Dari tabel 4.6 tingkat signifikan asyiomotorik dua sisi dengan
taraf kepercayaan 5% (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,370. Jika dirumuskan
hipotesis H1 adalah distribusi normal dan H0 adalah distribusi tidak normal.
Maka H1 diterima apabila P > 0,05 dan H1 ditolak apabila P < 0,05. Pada
tabel 4.6 menunjukkan bahwa S=P= 0,370. Berdasarkan perhitungan
peluang kesalahan 5% maka P > 0,05 atau 0,370 > 0,05. Jadi H1 diterima,
artinya nilai pretest kelompok kontrol berdistribusi normal.
3. Nilai posttest kelompok eksperimen dengan tehnik One Sample
Kolmogorov-Smirov Test. Dari tabel 4.6 tampak tingkat signifikan
asyiomotorik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5% (Asymp. Sig. 2-tailed)
adalah 0,362 jika dirumuskan hipotesis H1 adalah distribusi normal, dan H0
adalah distribusi tidak normal. Maka H1 diterima apabila P > 0,05 dan H1
ditolak apabila P < 0,05. Pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa S=P= 0,362.
Berdasarkan perhitungan peluang kesalahan 5% maka P > 0,05 atau 0,362
> 0,05. Jadi H1 diterima, artinya nilai postest kelompok eksperimen
berdistribusi normal.
4. Nilai postest kelompok kontrol dengan tehnik One Sample Kolmogorov-
Smirov Test. Dari tabel 4.6 tingkat signifikan asyiomotorik dua sisi dengan
taraf kepercayaan 5% (Asymp. Sig. 2-tailed) adalah 0,301. Jika dirumuskan
hipotesis H1 adalah distribusi normal dan H0 adalah distribusi tidak normal.
Maka H1 diterima apabila P > 0,05 dan H1 ditolak apabila P < 0,05. Pada
67
tabel 4.6 menunjukkan bahwa S=P= 0,301. Berdasarkan perhitungan
peluang kesalahan 5% maka P > 0,05 atau 0,301 > 0,05. Jadi H1 diterima,
artinya nilai postest kelompok kontrol berdistribusi normal.
4.4. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
gambaran mengenai hasil pengukuran variabel pretest dan posttest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol hasil belajar. Analisis deskriptif dilakukan dengan
bantuan SPSS 17.0 for windows. Hasil analisis adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7
Uji Deskriptif Pretest Kelas Eksperimen
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Pretest Eksperimen 15 64.00 88.00 73.6000 6.72734
Valid N (listwise) 15
Dari tabel hasil uji deskriptif statistik di atas dapat dilihat bahwa variabel
pretest kelas eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 15 mempunyai nilai
rata-rata 73.60 dengan nilai minimal 64,00 dan maksimal 88,00 sedangkan
standar deviasinya sebesar 6.72.
68
Tabel 4.8
Uji Deskriptif Pretest Kelas Kontrol
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Pretest Kontrol 19 48.00 84.00 71.7895 8.79128
Valid N
(listwise) 19
Dari tabel hasil uji deskriptif statistik di atas dapat dilihat bahwa variabel
pretest kelas kontrol dengan jumlah data (N) sebanyak 19 mempunyai nilai rata-
rata 71.78 dengan nilai minimal 48,00 dan maksimal 84,00 sedangkan standar
deviasinya sebesar 8.79.
Tabel 4.9
Uji Deskriptif Posttest Kelas Eksperimen
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Posttest
Eksperimen 15 76.00 88.00 82.1333 3.96172
Valid N (listwise) 15
Dari tabel hasil uji deskriptif statistik di atas dapat dilihat bahwa variabel
posttest kelas eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 15 mempunyai nilai
69
rata-rata 82.13 dengan nilai minimal 76,00 dan maksimal 88,00 sedangkan
standar deviasinya sebesar 3.96.
Tabel 4.10
Uji Deskriptif Posttest Kelas Kontrol
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Posttest Kontrol 19 40.00 76.00 61.2632 7.54867
Valid N
(listwise) 19
Dari tabel hasil uji deskriptif statistik di atas dapat dilihat bahwa variabel
posttest kelas eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 19 mempunyai nilai
rata-rata 61.26 dengan nilai minimal 40,00 dan maksimal 76,00 sedangkan
standar deviasinya sebesar 7.54.
4.5. Analisis Uji Beda Rata-Rata
Dengan melihat hasil nilai rata-rata pembelajaran IPA pada pokok bahasan
pesawat sederhana antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dilakukan
penelitian terhadap kedua kelas tersebut. Masing-masing kelas diberi perlakuan
yang berbeda, yaitu untuk kelas eksperimen diberi perlakuan dengan
menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri, sedangkan untuk kelas kontrol
70
menggunakan model pembelajaran konvensional dengan materi pembelajaran
yang sama. Hasil evaluasi tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol
SD Negeri Manggihan SD Negeri Gedong 02
No Nama Nilai No Nama Nilai
1. PUJ 80 1. BAG 56
2. AYU 84 2. ALD 60
3. DIA 80 3. AHM 40
4. ANN 76 4. YAS 60
5. DEW 76 5. TYA 52
6. DWI 80 6. ANN 60
7. ICH 80 7. ANJ 56
8. SIS 88 8. DWI 64
9. MIT 84 9. ELG 60
10. RIE 88 10. HAN 60
11. SAR 80 11. RIN 64
12. SIT 84 12. PAT 64
13. SRI 84 13. SEL 64
14. SRI.S 88 14. UMI 68
15. SAN 80 15. VER 60
16. 16. LAI 64
17. 17. ERN 64
18. 18. IQB 72
19. 19. MFF 76
NILAI RATA-RATA 82,13 NILAI RATA-RATA 61,26
71
Dari hasil pembelajaran yang dilakukan setelah treatmen, nilai tes untuk
kedua kelompok tersebut dianalisis menggunakan T-test. T-test digunakan
untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri (inquiry)
terhadap hasil belajar IPA bagi siswa SD Negeri Manggihan sebagai kelas
eksperimen. Hasil T-test tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.12
Hasil Uji Beda Rata-Rata Nilai Posttest Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol dengan Independent Samples T Test
Group Statistics
Kelas N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Nilai Posttest Eksperimen 15 82.1333 3.96172 1.02291
Kontrol 19 61.2632 7.54867 1.73178
72
Berdasarkan tabel Independent Samples T Test nilai uji F adalah 0,236 >
0,05, maka Ho diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua varian sama
(varian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah sama). Dengan ini
penggunaan uji t menggunakan Equal Variances Assumed (diasumsikan kedua
varian sama). Nilai t hitung > t tabel (9.686> 2,037) dan signifikansi (0,000 <
0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada pengaruh penggunaan model
pembelajaran inkuiri (inquiry) terhadap hasil belajar pada kelas eksperimen
dengan yang tidak pada kelas kontrol. Pada tabel Group Statistics terlihat rata-
rata (mean) untuk kelas eksperimen adalah 82,13 dan untuk kelas kontrol adalah
61,26, artinya bahwa rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih tinggi
Independent Samples Test
Nilai Posttest
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for
Equality of Variances
F 1.460
Sig. .236
t-test for Equality of
Means
T 9.686 10.376
Df 32 28.319
Sig. (2-tailed) .000 .000
Mean Difference 20.87018 20.87018
Std. Error Difference 2.15476 2.01132
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower 16.48107 16.75225
Upper 25.25928 24.98810
73
daripada rata-rata nilai posttest kelas kontrol. Sedangkan perbedaan rata-rata
(mean difference) sebesar 20,87 (82,13-61,26), dan perbedaan berkisar antara
16,48 sampai 25,25 (lihat pada lower dan upper).
Dari kesimpulan tabel 4.12 menyatakan bahwa Hipotesis Penelitian
diterima yaitu “ada pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri (inquiry)
terhadap hasil belajar IPA bagi siswa kelas V semester II SD Negeri
Manggihan Kecamatan Getasan tahun pelajaran 2011/2012”.
4.6. Pembahasan Hasil Observasi
Hasil observasi yang dilakukan oleh guru observer kepada guru kelas V
yaitu Sryatno dalam penerapan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran
inkuiri (inquiry), aspek yang diamati sebagai berikut:
1. Guru mengecek kehadiran siswa dan memeriksa kesiapan siswa
penilaian 4.
2. Guru memotivasi rasa keingintahuan siswa tentang materi yang akan
dibahas penilaian 4.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai penilaian 3.
4. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa penilaian 4.
5. Guru menuliskan pertanyaan dan jawaban sementara di papan tulis
penilaian 4.
6. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok penilaian 4.
74
7. Guru membimbing siswa menentukan rumusan masalah penilaian 4.
8. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk curah pendapat dalam
menentukan hipotesis penilaian 3.
9. Guru menyampaikan garis besar materi pembelajaran penilaian4.
10. Guru menunjukkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam percobaan
penilaian 4.
11. Guru membimbing siswa dalam mendapatkan informasi melalui percobaan
penilaian 4.
12. Guru memantau kegiatan siswa dalam melakukan percobaan 4.
13. Guru memberi kesempatan kepada siswa bertanya tentang materi penilaian
4.
14. Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan 4.
15. Guru melakukan refleksi tentang pembelajaran yang telah dibahas
penilain 4.
16. Guru memberikan evaluasi penilaian 4.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, aspek yang diamati berjumlah 16
dengan total penilaian 62 menyatakan bahwa penerapan pembelajaran IPA
dengan model pembelajaran inkuiri (inquiry) telah terlaksana dengan baik.
75
4.7. Hasil Belajar
Peneliti menggunakan teknik tes yaitu pretest dan posttest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol, keduanya diberi pretest dengan jumlah soal 25
item pilihan ganda dan posttest diberikan setelah pembelajaran dengan jumlah
soal 25 item pilihan ganda. Kelas eksperimen dalam pembelajaran diberi
perlakuan menggunakan model pembelajaran inkuiri (inquiry), sedangkan kelas
kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Posttest digunakan
untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap
hasil belajar siswa. Nilai pretest dan nilai posttest dari kelas eksperimen dan
kelas kontol dengan rata-rata adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13
Rata-rata Nilai Pretest dan Nilai Posttest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas
Rata-rata
Nilai
Pretest
Nilai
Posttest
Eksperimen 73,6 82,13
Kontrol 71,7 61,26
Berdasarkan hasil rata-rata nilai pretest dan nilai posttest di atas dapat
dilihat bahwa adanya kenaikan nilai siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
kelas eksperimen rata-rata nilai pretest sebesar 73,6 setelah itu diberi perlakuan
76
dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri rata-rata
nilai posttest sebesar 82,13 dan kelas kontrol rata-rata nilai pretest sebesar 71,7
setelah itu dalam pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
konvensional rata-rata nilai posttest sebesar 61,26. Hal tersebut menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri (inquiry)
terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Manggihan Kecamatan Getasan.
4.8. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan, berikut ini akan
diuraikan deskripsi dan interpretasi data dianalis berdasarkan model
pembelajaran inkuiri/inquiry pada mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan
pesawat sederhana terhadap hasil belajar siswa, hasil hipotesis penelitian
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan
model pembelajaran inkuiri/inquiry hasilnya lebih baik dari pada kelas kontrol
yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hasil ini dapat
menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri (inquiry)
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Manggihan (kelas
eksperimen) pada mata pelajaran IPA pokok bahasan pesawat sederhana. Hal
ini terbukti berdasarkan hasil statistik yang sudah dianalisis menunjukkan hasil
yang sangat signifikan dengan probabilitas < 0,005 yaitu 0,000. Dari hasil uji
hipotesis dapat diketahui bahwa nilai probabilitas 0,000 menunjukkan hasil
yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan bahwa model pembelajaran
77
inkuiri/inquiry pada saat dilakukan pembelajaran dapat membangkitkan minat
atau motivasi dan menarik perhatian belajar siswa serta mendorong siswa untuk
berpikir secara ilmiah, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang
ditunjukkan dengan tingkat probabilitas 0,005 > 0,000.
Hal ini juga dapat dilihat dari rata-rata nilai siswa pada tabel 4.11 bahwa
nilai rata-rata siswa kelas eksperimen nilainya lebih tinggi dari pada nilai siswa
kelas kontrol. Rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 82,13 sedangkan untuk
kelas kontrol nilai rata-ratanya 61,26.
Berdasarkan hasil penelitian yang relevan dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran inkuiri (inquiry) dalam pembelajaran IPA
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Manggihan
Kecamatan Getasan. Penggunaan model pembelajaran secara efektif dan efisien
diperlukan langkah-langkah yang sistematis, sehingga dapat menciptakan
pembelajaran menjadi menyenangkan dan menimbulkan minat atau motivasi
belajar untuk semua siswa yang memberikan pengaruh positif terhadap hasil
belajar siswa.
top related