BAB IV

Post on 01-Feb-2016

212 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd

Transcript

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Resume

Pasien Ny. L 90 th datang ke Poliklinik bedah umum RSUD Mardi

Waluyo dengan keluhan keluhan benjolan di dubur sejak ± 1 bulan yang lalu,

pasien merasa benjolan bertambah besar, benjolan keluar terus menurus tidak

masuk sendiri. Benjolan tersebut menimbulkan rasa nyeri, panas dan berlendir.

Pasien bis flatus dan BAB, kalau BAB terasa sakit, bentuknya kecil-kecil hitam,

kadang-kdang pasien juga tidak sadar keluar BAB, tidak mual dan muntah, nafsu

makan tidak menurun Sebelumnya, pasien sering mengedan saat BAB

Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan benjolan ukuran 10 x 5 cm,

berwarna merah, permukaan licin, berlendir, konsistensi kenyal lunak, teraba

hangat, tidak bisa masuk.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium tidak di dapatkan kelainan

4.2 Analisa Kasus

4.2.1 Prolaps Rektum Pada Orang Dewasa

Pada permulaan, prolaps masih kecil, tetapi bila tambah besar makin sukar

untuk melakukan reposisi. Prolaps tambah berat karena udem, sehingga makin

besar dan sama sekali tidak dapat dimasukkan lagi karena rangsangan dan

bendungan mukus serta keluarnya darah. Sfingter anus menjadi longgar dan

hipotonik sehingga terjadi inkontinensia feses.2

Pada pemeriksaan stadium permulaan terdapat penonjolan dengan lipatan

mukosa konsentrik. Pemeriksaan harus dilengkapi dengan endoskopi dan/atau

foto Rontgen kolon untuk menyingkirkan penyakit kolon kausal dan pemeriksaan

neurologik untuk kausa neurologik. Gambaran klinis berupa sekret mukus,

perdarahan, tenesmus, prolaps yang jelas.2

4.2.2 Etiologi

Adapun penyebab dari prolaps rectum pada orang dewasa adalah :

1. Kurangnya daya tahan jaringan/sistem penunjang rektum:

a. Pasca bedah perineum atau alat kelamin perempuan

19

20

b. Kelainan neurologik

c. Kelemahan otot

o Usia lanjut

o Keadaan gizi kurang

2. Peninggian tekanan intra abdomen

4.2.3 Diagnosa

Diagnosis prolaps rektum meliputi :2

1. Penonjolan rektum dari anus

2. Inkontinensia tinja parsial atau total

3. Pengeluaran mucus

4.2.4 Diagnosa Banding

1. Hemoroid

Diagnosis Hemoroid

1. Darah di anus

2. Prolaps

3. Perasaan tak nyaman di anus (mungkin pruritus anus)

4. Pengeluaran lendir

5. Anemia sekunder

6. Tampak kelaianan khas pada ispeksi

2. Invaginasi

Diagnosis Invaginasi

1. Muntah 80%

21

2. Serangan nyeri perut berupa kolik 100%

3. Teraba tumor berbentuk sosis 80%

4. Diare pada awal penyakit 50%, kemudian pengeluaran darah campur lendir

5. Jarang didapatkan ujung invaginatum sebagai porsio semupada colok dubur

A = Anatomi Normal, B = Prolaps Rectum, C = Prolaps Invaginasi

3. Fisura Anus

Diagnosis Fisura anus

1. Nyeri

- Spontan

- Sewaktu defekasi

2. Perdarahan

3. Konstipasi

4. Spasme Ssfingter

5. Pada pemeriksaan :

- Fisura/tukak

- Papila Hipertrofik

- Umbai kulit

4.2.5 Penanganan

Terapi utama untuk prolaps rektum adalah operasi. Operasi dapat dilakukan

melalui pendekatan abdominal dan perineal. Pendekatan abdominal meliputi

abdominal rectopexy, sedangkan pendekatan perineal meliputi perineal

rectosigmoidectomy, mucosal sleeeve resection.

22

Pada pasien ini dilakukan pendekatan perineal karena pada usia lanjut

memilki masa hidup lebih pendek dan keadaan umum yang buruk sehingga resiko

morbiditas yang rendah. Tindakan yang dilakukan yaitu reposisi, tanpa dilakukan

pembedahan.

top related