BAB II LANDASAN TEORI - dewey.petra.ac.id
Post on 15-Oct-2021
5 Views
Preview:
Transcript
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam mempersiapkan tender, pemilik proyek, khususnya konsultan
Quantity Sumeyor yang telah ditunjuk, akan membuat contoh penawaran dan
memberikan kepada peserta tender formulir dan berkas-berkas yang perlu diisi
dan dipersiapkan untuk kelengkapan mengikuti tender. Salah satu diantaranya
adalah Bill of Quantity (BQ)
2.r BrLL OF QUANTTTY
BO adalah suatu daftar rancangan pekerjaan yang memberikan
gambaran dan perhitungan volume dari pekerjaan yang terdapat di dalam
kontrak konstruksi. Tujuan utama BQ adalah sebagai pengontrol dari volume
yang diajukan oleh kontraktor dan memberikan evaluasi atas kemajuan
pekerjaan yang dilakukan. Dalam BQ terdapat daftar pekerjaan yang
mendetail, dimana kontraktor hanya ditugaskan untuk mengisikan harga dari
setiap pekerjaan yang dikerjakan.
BQ terdiri dari dua bagian, yaiu Preliminary Bill dan Meantred Bill.
Preliminary Bill adalah daftar pekerjaan yang tidak dapat diukur karena bukan
merupakan luasan, volume, melainkan berupa pekerjaan atau hal lain yang
harus ada dan harus diperhitungkan karena akan mempengaruhi nilai
kontruksi, misalnya air kerja, penerangan dan listrik ke.jq pembuatan jalan
darurat papan nama. Measared Bill adalah daftar pekerjaan yang dapat
6
diukur, berupa volume, luasan, misalnya pekerjaan pengecoran, pekerjaan
tanah. (Spence fudes,1985, hal.3)
CNMM membagi BQ menjaAi lima bagian yang terdiri dari list of
prirrcipal quontities, pendahuluan Qreamble), jadwal pekerjaan harian
(daywork schedule), item pekerjaan (work item) yang telah dikelompokkan,
rekapitulasi (grand nmmry).
List of prircipal quantities berisi tentang suatu daftar pekerjaan yang
dipersiapkan sebagai pedoman untuk melakukan pengukuran dan perhitungan
volume pekerjaan sehingga dapat mempermudah peserta tender untuk
memberikan penawaran.
Pendahuluan memberikan metode pengukuran yangada selain CESMM, untuk
dipergunakan dalam persiapan pengukuran dan perhitungan volume pekerjaan.
Metodemetode pengukuran diluar CESMM perlu dituliskan sumbernya.
Daywork schedule yang dimaksud adalah suatu daftar yang bervariasi tentang
tenaga kerjq material dan bahan, serta peralatan yang akan dipakai sehingga
kontraktor akan dibayar sesuai dengan daftar yang ada atau berupa suatu
pernyataan bahwa kontraktor akan dibayar sesuai dengan yang dikerjakan
berdasarkan jadwal yang dibuat.
Item pekerjaan yang terdapat dalam BQ diatur menjadi beberapa
bagian yang bernomor untuk membedakan lokasi, akses, kondisi dan batasan-
batasan yang ada untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.
Setiap kelompok pekedaan dalam BQ diberr heading menurut kelompok
pekerjaan yang dimaksud. Sedangkan untuk wb heading nya diberikan
apabila terdapat pembagian - pembagian di dalam suatu kelompok pekerjaan.
7
Item peke1aan yang terdapat dalam setiap kelompok disesuaikan dengan
pengelompokan pekerjaan yang telah dipersiapkan. Untuk keterangan yang
dapat memperjelas kondisi pekerjaan dapat pula disertakan. Biasanya
keterangan ini meliputi jenis tanab lokasi dan kondisi serta batasan-batasan
proyek konstruksi.
Deskripsi dari pekerjaan di dalam BQ yarry harus singkat, jelas, mudah
untuk dimengerti, serta mengacu pada standar yang ada. Hal ini juga akan
membantu dalam proses standarisasi di dalam pembuatan BQ dan
mempermudah pembuatan basis data" sehingga penulisan item pekerjaan
selalu konsisten, dan tidak terdapat kata idem untuk menuliskan pekerjaan
yang sama. Deslcripsi pekerjaan yang dibuat untuk mengidentifikasi suatu
pekerjaan (tambahan/khusus) atau untuk memperjelas suatu pekerjaan dapat
dilihat pada gambar yang ada atau dapat disertakan dalam spesifikasi
pekerjaan.
Satuan yang dipergunakan dalam .BQ menurut Civil Engineering
Standorimtion Methd of Measarement (CESIvIM) adalah :
- untuk volume : meter kubik
- untuk luas : meter persegi
- untuk panjang : meter lari
- untukjumlah :buah
- untuk berat : hlogram atau ton
CESMM juga memberikan standar lembar BQyangdigunakarL dimana
lembar BQ ini dibuat dari kertas A4 yang dibagi menjadi beberapa kolom.
Kolom - kolom yang dipakai beserta lebarnya adalah sebagai berikut :
- kolom nomor
- kolom deskripsi pekerjaan
- kolom unit
- kolom kuantitas
- kolom rate
- kolom jumlah
- $
- p
lebar 20 mm
lebar 90 mm
lebar l0 mm
lebar 30 mm
lebar 20 mm
lebar 20 mm
lebar 8 mm
(Institution of Civil Engineers, l97 6, hal 7- 1 0)
Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, terdapat gambar-gambar
yang dipakai sebagai penunjang dalam pembuatan BQ. Gambar - gambar itu
adalah block plan, site plan, potongan, kontur dan elevasi tanah yang ada.
Block plet digunakan untuk mengidentifikasikan lokasi proyek dan
menggambarkan keterkaitan bangunan yang akan didirikan dengan rencana
tata kota. Site plan untuk menentukan posisi dari bangunan dan menunjukkan
akses dan lcy out dari lokasi proyek. Potongarq kontur dan elevasi
menunjukkan posisi bangunan pada ketinggian yang bervariasi. (Willi's, 1998,
hal .320)
2.1.1 Tahap Persiapan BQ
Persiapan BQ dapat dikerjakan dengan empat metode, yaitu
metode tradisional, metode billing direct, metode cat and shuffle dan
metode komputerisasi. (RI. Wheeler, 1992, hal.l)
9
Metode tradisional adalah metode yang seringkali digunakan
dimana metode ini terdiri dari empat tahap. Tahap p€rtama adalah tahap
pengukuran (taking offi. Pada tahapan ini dilakukan pengukuran
dimensi dan pendeskripsian pekerjaan secara mendetail dan tepat untuk
digunakan dalam menentukan harga pekerjaan. Tahap kedua adalah
working up, dimana dilakukan pengumpulan dan, perhitungan hasil
pengukuran didalam bill order (lembar daftar pekerjaan). Sedangkan
tahap terakhir adalah pengeditaa. Setelah .Bp sementara telah dibuat,
maka estimator akan mengadakan pengecekan dan penyesuaian atas BQ
dengan kondisi yang tersedia.
Metode kedua adalah metode billing direct, dimana dilakukan
pemindahan hasil pengukuran dalam lembar dimensi secara langsung
kedalam lembar BQ, seAangftan proses perhitungan dilakukan setelah
daftar pekerjaan selesai dibuat. Item-item pekerjaan diutur secara
terpisah sehingga dapat mengurangi waktu penyusunan dan mengurangi
biaya. Meskipun demikian" metode ini hanya dapat digunakan untuk
proyek tidak terlalu rumit dan jumlah pekerjaan dalam proyek tersebut
terbatas. Misalnya saja proyek drainase.
Metode ketig4 cut and shuflIe method, metode ini merupakan
salah satu cara untuk mempersingkat pembuatan BO dengan
memanfaatkan hasil yang didapat dari metode tradisional yang
diurutkan menurut daftar urutan pekerjaan. Sebenarnya pada metode ini
tidak terdapat suatu standar yang dipakai. Proses yang dilalui adalah
dengan membuat satu set salinan lembar dimensi yang akan dimasukkan
l 0
kedalam BQ dan satu set yang lain (biasanya asli) untuk disimpan oleh
estimator.
Pengukuran dituliskan pada formulir yang terbuat dari kertas A4
terdiri dari tiga atau empat kolom. Pengukuran dilakukan dengan cara
konvensional tetapi cukup dengan satu deskripsi, dengan berbagai
macam dimensi dalam satu lembar. Untuk mempermudah pencarian
dilakukan penomoran pada setiap lembar dimensi. Setelah pengukuran
selesai dilanjutkan dengan memeriksa perhitungan dimensi, dan waste
calculation.
Lembar-lembar dimensi yang telah dilarmpulkan perbagian
pekerjaan diurutkan dan disusun secara berurutan. Untuk setiap bagian
pekerjaan terdiri dari beberapa lembar dimensi dimana pada halaman
pertama lembar dimensi, disebut master slip, diberikan keterangan
dengan jelas mengenai deskripsi pekerjaan dan volume serta satuan
pekerjaan. Deskripsi yang tertulis pada master slip tidak boleh disingkat
dan harus jelas. Selain itu volumenya sudah merupakan jumlah dari
semua lembar dimensi pada satu bagian pekerjaan. Dengan demikian
penulisan deskripsi dan volume pekerjaan dapat langsung dilihat pada
master s/lp. Metode ini mengurangi proses pemberian deskripsi yang
bertele-tele dan mengurangi penulisan pekerjaan yang dilakukan
berulang kali.
Perbedaan yang mendasar antara metode tradisional dan metode
cut and shuffle adalah pada metode cut and shuffle terdapat beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi, misalnya saja penggunaan lembar
l l
dimensi, tata cara penulisan. Untuk proyek - proyek sederhan4 dimana
kebutuhan untuk reevaluasi hasil pengukuran dan perhitungan kecil,
maka metode tradisional dirasakan cukup praktis. Sedangkan untuk
proyek besar, maka hal sebaliknya yang terjadi.
Metode komputerisasi didasari oleh kemajuan teknologi, dimana
komputerisasi mendukung pembuatan BQ, khususnya mengurangi
proses penulisan deskripsi yang berulang, dan menghilangkan proses
perhitungan. Untuk membuat suatu sistem komputerisasi dalam
pembuatan BQ hanrs terdapat suatu acuan dasar, dalam hal ini adalah
Metode Penguknran Standar (Snndard Method of Measurement,SMM).
Semua pekerjaan, cara pengukuran, beserta kode pekerjaan di dalam
SMM dimasukkan dengan jelas ke dalam suatu software pembuatan BQ.
Setelah itu dengan bantuan software tersebut dapat dilakukan
pembuatan BQ yang bervariasi dari standar BQ yang ada. Dengan
adanya perkembangan dunia konstruksi yang meliputi material, cara
pengerjaan dan didukung oleh perkembangan teknologi software yang
ada dapat semakin disempurnakan.
2.1.2[*mbar Dimensi
Sebelum dilakukan pengukuran" formulir-formulir yang akan
diisi harus dipersiapkan terlebih dahulu. Formulir yang digunakan untuk
membantu pengukuran dibuat dari kertas A4, yang disebut lembar
dimensi. Lembar dimensi ini dibuat dengan membagi kertas ,{4 menjadi
2 kolom utam4 dimana kolom utama tersebut dibagi lagi menjadi 4
t 2
PROYEKDENAH
lajur kolorn" yang terdiri dari kolom pengali (timesing), dimensi, hasil
perkalian (squaring), dan deskripsi. Setiap lembar dimensi harus
disertai keterangan minimal nama dan referensi proyek serta pekerjaan
yang dilakukan.
Pada halaman pertama diberi nama yang melakukan pengukuran, dan
referensi gambar yang dipakai.
Tabel 2.1 Contoh Lembar Dimensi
GMHAWONOKOYOPEMBESIAN TANGGA R. MUSHOLLA
Kolom pertama adalah kolom pengali (timesing column), dalam
pengukuran, untuk menghindari pengukuran yang sama untuk dimensi
Al,lAK TANGGA
Pekerjaan Beton
Peke{aan Bekisting
*/o'z
^/o'z
* / ,
l 3
yang sam4 maka pada kolom timesing diberikan angka perkalian yang
diinginkarq dan ditandai dengan tanda garis miring. Tanda garis miring
ini menunjukkan perkalian yang harus dilakukan. Jika terdapat
penjumlahan maka diberi tanda "." titik.
Urutan dalam memasukkan bilangan ke dalam kolom pengali harus
sama, dimana yang menjadi pengali pertama dimasukkan terlebih
dahulu, kemudian berikutnya dimasukkan pengali yang mencakup
keseluruhan. Msalnya untuk menghitung besi diameter 8 mm pada anak
tangga (Tabel 2.1), untuk panjang besi 0.93 m dibututrkan untuk dua
batang untuk setiap anak tangga, dan untuk jumlah anak tangga adalah
26 buab sehingga dalam kolom pengali dituliskan 2612.
Kolom kedua adalah kolom dimensi yang menuliskan tentang
dimensi benda yang akan diukur, baik panjang lebar, tinggi atau
kedalamannya. Dimensi ini dituliskan ke bawah yang menunjukkan
perkalian sebagai proses perhitunganny4 dan diberikan garis penutup
sebagai penanda akhir dari pengukuran dimensi. Bentuk yang tidak
umum seperti lingkararq maka angka konstanta (II) dimasukkan ke
dalam kolom pengali.
Pengisian kolom dimensi harus konsisterq dalam arti urutan yang
dimasukkan selalu sam4 misalnya untuk memasukkan luasan lantai
maka yang ditulis terlebih dahulu panjang dalam arah x dan berikutnya
panjang dalam arah y.
Kolom hasil perhitungan diletakkan pada kolom ketiga dimana
kolom ini merupakan hasil perhitungan dari kolom pengali dan kolom
t4
dimensi, sehingga didalam kolom pengali dan dimensi tidak boleh
terdapat hasil perkalian. Angka yang terdapat dalam kolom hasil
perhitungan merupakan angka akhir yang akan dimasukkan di dalam
Dil/. Proses perhitungan yang dilakukan memiliki prosentase kelebihan
sebesar 2.5-5%. Kelebihan ini digunakan untuk menghindari ketidak
telitian pengukuran terhadap skala yang ada.
Kolom terakhir adalah kolom deskripsi yang menjelaskan
informasi tentang pekerjaan dilakukan sejelas mungkin untuk membantu
memberikan harga yang sesuai untuk suatu pekerjaan. Biasanya pada
kolom deskripsi dituliskan juga perhitungan buangan (waste
calcalation). Jika terdapat dua atau lebih pengukuran yang saling
berhubungan maka hasil pengukuran tersebut dikumpulkan dalam satu
grup, dan diberikan tanda pembatas (tanda kurung). Tanda ini
diletakkan pada batas luar kolom hasil perkalian
Pada saat pengurangan, simbol yang biasa digunakan adalah Ddt
(deduct) singkatan ini dapat memperjelas proses perhitungan yang
hendak dilakukan untuk menghindari salah arti dari hasil pengukuran.
Selain menuliskan dengan Ddt prosespengurangan ini dapat ditulis pula
dengan "dikurangi" (deduct) dan diberi garis bawah untuk menegaskan
proses perhitungan yang akan dilakukan.
Dalam pengisian lembar dimensi, dimensi - dimensi yang ada
harus jelas, sehingga jika terdapat perubahan gambar maka akan mudah
untuk menggantinya. Untuk pengUkuran yang terlewatkan, maka akan
disisipkan pada lembar dimensi yang lama atau diletakkan pada lembar
l 5
lain tetapi harus dilengkapi dengan catatan untuk membantu
penelurusan kembali.
Catatan-catatan yang biasa terdapat didalam lembar dimensi
adalah mengenai penjelasan tentang spesifikasi bahan atau alternatif
pilihan material, catatan mengenai pekerjaan yang belum atau tidak
dapat diukur, dan petunjuk untuk persiapan bill.
Spesifikasi bahan biasanya dituliskan dengan jelas, dan ada juga
yang dilengkapi dengan kata-kata "dan jenis lain yang setara". Oleh
karena itu didalam pengukurannya, jika terdapat pilihan material lain
dapat dituliskan didalam lembar dimensi. Contoh lainnya adalah
pengukuran besi beton diameter yang dipakai adalah diameter 13 ulir
sebanyak 8 buah dapat diganti dengan diameter 16 ulir sebanyak 5 buah.
Diameter 16 ini adalah sebagai alternatif yang dapat dipakai.
Catatan mengenai pekerjaan yang belum dapat diukur dapat
berisi tulisan tentang ketidaklengkapan atau ketidak jelasan gambar,
pekerjaan yang mungkin dilakukan tetapi tidak tertera secara jelas
didalam kontrak kerja.
Catatan yang terakhir yang berisi tentang petunjuk persiapan bill untuk
memudahkan penyusun BQ untuk menyusun lembar-lembar dimensi
menjadi satu dalam BQ. Dengan adanya petunjulq penyusun tidak perlu
berpikir lagi untuk mencari-cari pilihan yang lain karena sudah terdapat
catatan apa saja yang dibutuhkan. Catatan ini dapat menuliskan tentang
material alternatif yang dapat dituliskan langsung di dalam bill, atut
dapat berupa alternatif material.
16
Penomoran lembar dimensi dilakukan setelah pengukuran
selesai dituliskan dalam lembar dimensi untuk menghindari terjadinya
kesalahan pengurutan. Selain itu dalam lembar tersebut juga tertera
pekerjaan dan gambar yang dijadikan sumber pengukuraq sehingga
memudahkan pelacakan jika nantinya terjadi kekeliruan.
Dalam satu lembar dimensi biasanya hanya terdapat satu atau
dua pengukuran, sehingga untuk satu pekerjaan terdiri dari beberapa
lembar dimensi. Lembar dimensi yang pertama disebut master slip
sedangkan lembar berikutnya disebut slsve slips. Perbedaan ini
ditunjukkan dengan bentuk master slip yang sedikit berbeda dengan
slave slip. Bentuk halaman pertama lembar dimensi (master slip)tetdiri
dari
l. Nomor item pekerjaarl untuk mengurutkan pekerjaan yang
dilakukan, dan dituliskan sebelum menuliskan BQ.
2. Deskripsi pekerjaan yang dituliskan dengan jelas.
3. Hasil perhitungan dari proses perkalian antara kolom pengali dan
dimensi. Angka yang tertulis disini disertai dengan satuan pekerjaan
yang dilakukan.
Lembar dimensi, yang terdiri dari 4 lajur.
Catatan tentang nomer proyek" pekerjaan yang dihitung, nomer
gambar yang diukur. Catatan ini dapat berupa tulisan maupun kode.
Luas total dimensi pada lembar tersebut (yang merupakan hasil
perkalian dimensi hasil pengukuran).
4.
5 .
6.
1 7
7. Keterangan perhitungan yang menunjukkan luas, volume, atau
linier. Keterangan ini dibututrkan jika kolom dimensi tidak dapat
menunjukkan satuan dengan jelas.
8. Kode pekerjaan yang mengacu pada Metode Pengukuran Standar
(SIt44).
Nomer-nomer yang disebutkan ditunjukkan dengan Tabel 2.2, dibawah
ini.
Tabel2.2 Contoh Master Slip
KODE PROYEK K@lPROYEK GMHAWONOKOYODENAH PEMBESIAN TANGGA R.MUSHOLLAPEKERJAAN STRUKTURBETONESTIMATOR VIVI
Pengali Dirnensi Hasil Keterangan Kode
0,56862 M'
4,8438 M220,8323 KS
7,605 M3
9,971 M2
167,128 kg
28,3667 l1g
0,2874 M3
0,616 M2
85,1't36 rc
TANGGA MUSHOLLA
ANAKTANGGA
Beton K30O
Bkst Perm. KasarEesi Beton Polo6 6 8
PELAT TANGGA
Beton K30O
Bkst Perm. lGsarBesi Eeton Ulir D13Besi Beton Polos o10
BORDES
Beton K300
Bkst Perm. KasarBesi Beton Ulir D13
6.10.1.4
6.10.2.1
6.10.3.2
6.10.1.4
6.10.2.16.10.4.26.10.3.4
6 .11 .1 .4
6.1't.2.16.11.3.2
l 8
Pada saat pembuatan bill yang dilihat hanya ketiga nomor pertam4
karena telah mencakup keseluruhan pekerjaarq baik kode, nama
pekerjaan, volume dan satuan pekerjaan.
Aturan-aturan yang harus diikuti oleh seorang estimator dalam
mengisi lembar dimensi adalah deskripsi yang tertulis pada lembar
dimensi hendaknya sama dengan yang tertulis di dalam BQ dan tidak
terdapat singkatan. Kedua" pengurangan dituliskan pada lembar dimensi
s@ara terpisah dan ditulis juga pada kolom keterangan pada gambar
diatas, dan jumlah perhitungan pada kolom hasil telah dikurangi-
Pengurangan ini harus dicek kembali perhitungannya karena rawan
terhadap kesalahan perhitungan.
Dua deskripsi dalam kolom deskripsi dapat digabung menjadi
satu dengan memberikan tanda "&" diantara deskripsi pertama dan
berikutnya. Oleh karena itu kolom hasil harus diberi keterangan volume,
luas, atau linier yang ditunjukkan dengan satuan yang dipergunakan.
Item volume harus dituliskan menurun terlebih dahulu pada kolom
dimensi dan baru dikalikan dengan kolom pengali, dan bukan
sebaliknya.
Dalam kolom deskripsi kata "idem" tidak boleh dipergunakan
karena jika lembar yang menjadi acuan terputus, maka akan terjadi
kesulitan untuk mengurutkan kembali atau mencari lembar sebelumnya
untuk mengetahui perhitungan apa yang dilakukan. Yang dapat
dilakukan untuk menghindari penulisan deskripsi berkali-kali adalah
menuliskan deskripsi dengan singkatan-singkatan dan ditambahi dengan
l 9
kode lembar acuan. Misalnya pekerjaan pasangan bata lantai l, dapat
ditulis pada lembar ke-4nya, pek. pas. bata lt.l (4/4). Kode 4l4beruti
lembar ke-4 dari 4 halaman, sedangkan pada lembar pertama ditulis
pasangan bata lantai | (l/4).
Penyusunan BO hanya membutuhkan halaman pertama lembar
dimensi (master sftp). Oleh karena itu lembar dimensi pertama saja yang
diperbanyak dan diberikan kepada penyusun BQ. Iika keseluruhan
lembar dikosongkan maka pada kolom keterangan dan nomor kode
pekerjaan diberi kata *nihil", dan dapat pula diberikan garis memanjang
pada kolom deskripsi.
Lembar yang kosong, misalnya pada lembar tambahan yang
disediakan untuk sisipan pengukuran yang terlewatkan, harus memiliki
keterangan - keterangan seperti yang terdapat pada kepala lembar
dimensi, dan diletakkan di bagian belakang pada setiap item pekerjaan.
Setelah pengukuran maka akan dilakukan penyusunan ,Bp,
dengan berdasarkan pada kumpulan lembar dimensi yang telah
tersegmentasi untuk setiap item pekerjaan.
2.1.3 Penyusunan BQ
Penyusunan BQ ini didahului dengan pengumpulan lembar dimensi baik
berupa master slip dan slave slips. Hal kedua yang dilakukan adalah
membuat format dari lembar BQ, dimana lembar BQ ini terdiri dari 6
kolom. Kolom pertama diisi oleh nomor item pekerjaan atau kode yang
digunakan sebagai referensi. Kolom kedua merupakan kolom uraiarq
20
yang menuliskan uraian pekerjaan yang dilakukan. Kolom kedua ini
juga sebagai tempat menuliskan jenis klasifikasi pekerjaan (heading),
atau item pekerjaan (wb heading) serta deskripsi pekerjaan yang
dilakukan. Kolom ketiga dan keempat diisi dengan kuantitas dan satuan
kuantitas pekerjaan. Kedua kolom ini dapat berganti posisi. Harga
satuan pekerjaan diisikan pada kolom kelim4 dan diakhiri dengan
kolom hasil perkalian antara volume dan harga satuan pekerjaan pada
kolom terakhir.
Penyusunan
standar yang ada.
kode dan uraian pekerjaan dapat didasarkan pada
Tabel2.3 Contoh l*mbu BO
KOt'E DESKRIPSI PEKERJAAN SAT KUANT]TAS HARGASATUAN
JUMUH
6.1 .1 .4
6.1.2.1
6.1.4.36.1.3.2
6.1.'�t.4
6.1.2.16.1.4.66.1.4.26.1.3.5
KELOMFOK 6 : PEKERJAAN STRUKTUR BETON
BALq( -LANTAI AASEMENT
BALOK 3OO X 600 - RAMP
Beton l(300
Bekistirg Permukaan lGsarTulangan Besi Beton Ulir Dl6Tulangan Besi Bdon Polos s 8
BALOK.LANTA' '
BO
Beton K 300
Bekisting Permukaan KasarTulangan Besi Beton Ulir D25Tulangan Besi Beton Ulir D13Tulangan Besi Beton Polca s 12
m'
m'
kglqs
m'
m'kgkgkg
5,84
18,601.039,50
il,702.242,51
1,35
4,4
58,7629,E6
2 l
Setiap klasifikasi pekerjaan dituliskan pada lembar yang baru,
sehingga terdapat beberapa set lembar BQ untuk suatu penawaran.
Dalam lembar BQ tertulis klasifikasi pekerjaan yang merupakan
heading atau judul dari lembar BQ tercebut, kemudian disertai dengan
sub judul (sab heading) item pekerjaan yang dilakukan, setelah itu baru
dilanjutkan dengan deskripsi pekerjaan yang dilakukan. Pada pojok
kanan atas lembar BQ tenulis jenis pekerjaan serta jumlah halaman
dalam satu set kelas pekerjaan.
Tabel pada Tabel 2.3 menunjukkan pekerjaan struktur beton yang
merupakan klasifikasi pekerjaan. Balok pada lantai basement
merupakan sub judul sedangkan tipe balok 300x600, B0 merupakan
deskripsi yang dipakai untuk memperjelas pekerjaan yang dilakukan.
Penulisan deskripsi pekerjaan harus singkat, padat dan jelas, sehingga
memudahkan pembacaan dan pemahaman. Untuk menulis dimensi
dalam deskripsi pekerjaan dibuat suatu aturan yang konstan" misalnya
selau dengan urutan panjang lebar tinggi atau kedalaman.
Dalam penyusunan 88, angka yang dimasukkan ke dalam volume
pekerjaan diperbolehkan sampai dua desimal dibelakang koma.
Pada kolom jumlah dalam lembar BQ terdapat sejumlah angka
yang merupakan hasil perkalian antara volume pekerjaan dengan harga
satuan. Angka - angka tersebut dijumlahkan pada setiap lembar BQ, dan
tertulis di sebelah kanan bawah. Dua cara yang dapat digunakan untuk
menuliskan penjumlahan hasil perkalian. pertama dengan
menjumlahkan hasil perkalian pada lembar pertam4 kemudian hasil
22
penjumlahan ditulis pada lembar berikutnya sehingga akan menjumlah
terus secara kumulatif Cara ini dapat dilakukan jika dalam satu set
kelas pekerjaan hanya terdiri dari beberapa lembar BQ. Jika terdiri dari
banyak lembar BQ maka kesalahan hitung pada satu lembar akan
mengakibatkan penggantian jumlah pada hampir semua lembar.
Cara yang kedua adalah dengan menjumlahkan setiap lembar
BQ sec,ara terpisatq dan pada lembar terakhir dml BQ (satu set)
dilakukan penjumlahan. Cara ini adalah cara termudah apabila terjadi
kesalahan maka hanya perlu mengganti perhitungan di lembar yang
salah dan pada lembar terakhir yang merupakan penjumlahan total dari
seluruh lembar dalam satu set.
Setelah proses penyusunan selesai maka dibuat satu lembar
tambahan yang merupakan rekapitulasi dari perhitungan pekerjaan.
Dalam lembar rekapitulasi ini hanya tertulis kelas pekerjaan dan jumlah
keseluruhan dari pekerjaan. Selanjutnya dari kumpulan biaya masing -
masing kelas pekerjaan dijumlah untuk mendapatkan biaya dari proyek
konstruksi. Biasanya dalam lembar ini pula dimasukkan pajak - pajak
yang berlaku serta keuntungan yang merupakan hak dari kontraktor.
Hal - hal yang perlu diperhatikan untuk mengoreksi BQ yang
telah disusun adalah deskripsi dimensi telah jelas, satuan pekerjaan yang
ditulis benar, nomer halaman dan jumlah halaman dalam setiap bagian
sudah terurut dengan rapi.
Pemeriksaan kembali perhitungan, dapat dilakukan dengan
melakukan perbandingan, meliputi pengecekan pada kubikasi galian
23
dengan kubikasi keseluruhan buangan tanah, perbandingan galian pada
lapisan tanah bagian atas dengan luasan lantai tiap lantai, supaya dapat
dilakukan prediksi luasan dinding eksternal yang dapat dibuat.
Menghitung luas total dari semua lantai yang terdapat di dalam dinding
eksternal untuk dibandingkan dengan luasan penutup lantai. Pengukuran
dari dinding eksternal yang dikurangi luasan yang terbuka dipakai untuk
memeriksa luasan dinding yang terdapat dalam BQ.
Pemeriksaan ini tidak dapat membuat perbandingan yang tepat,
tetapi diharapkan dengan melakukan pemeriksaan ini volume pekerjaan
yang terdapat dalam BQtidak kurang ataupun kelebihan yang terlalu
mencolok. Jika memang terjadi demikian maka terdapat kesalahan
dalam perhitungan volume, dan harus dilakukan perhitungan ulang.
GambarTend€r:- gambar siurasi- gaobaranitdfir-gmber struktrr-gambor ME- gambarkonhrr tanah
Lakukan Pengukuran:- Pekerjaan Struktrr
- Peke{aan Arstitektur-Pekeq'!.n ME
Masukkan hasil pcngukuran kedalmlsnbor dimensis/ slave slip
Salin tdaster slip ke dalm lembar BQ
Gambar 2.lDiagram Alir Penyusunan BQ
a AL1
Tahapan-tahapan dalam penyusunan BQ digambarkan dalam
suatu diagram alir (Gambar 2.1).
2.2 KLASIF'IKASI PEKERJAAN
Pekerjaan yang tertulis di dalam BQbeqenjang dari tingkat persiaparq
sampai dengan pekerjaan finishing, mekanikal dan elektrikal. Pembahasan
thesis ini hanya mencakup pekerjaan yang berhubungan dengan manajerial,
pekerjaan persiapan sampai pekerj aan struktur.
Singapore Institute of Surveyors and Valuers membuat suatu metode
pengukuran standar yang membagi pekerjaan konstruksi menjadi 22
kelompolg yaitu :
I. General principles
BQ yang disusun hendaknya menjelaskan pekedaan yang akan
dikerjakan berikut material dan tenaga kerja yang dibutuhkan. Untuk
pekerjaan yang tidak dapat diukur dideskripsikan sebagai tambahan
Qtrovisiornl) atau dimasukkan ke dalam BQ dengan memperkirakan
kuantitasnya.
Kuantitas yang akan diisikan diperoleh dengan melakukan
pengukuran yang berpedoman pada Metode Pengukuran Standar (SAAI)
untuk mendapatkan keseragaman cara pengukuran. Pengukuran ini
dilakukan baik untuk untuk pekerjaan yang akan dikerjakan maupun
pekerjaan yang sedang dikerjakan.
Deskripi pekerjaan yang terdapat dalam BQ, selama tidak tertulis
dengan jelas, telah mencakup tenaga kerja dan semua biaya yang berkaitan
25
dengan suatu pekerjaan (perletakan, pemasangan dan perbaikan). Material
bahan sudah memperhitungkan tentang panjang penyaluran, sambungan,
serta biaya yang berkaitan dengan pengadaan, penghantararL pengaturan,
penyimpanan material. Jika terdapat buangan material yang tidak terpakai,
baik yang didapat dari lapangan (bongkaran, tanah) maupun sisa
pemakaian material (besi) sudah diperhitungkan pula di dalamnya. Hal
lainnya adalah deskripsi tersebut sudah mencakup biaya lainJain dan
keuntungan. Untuk pegurutan deskripsi pekerjaaq khususnya dimensi,
harus secara konsisten umumnya urutan yang dipakai adalah panjang,
lebar, tinggi.
Pekerjaan lain yang berkaitan dengan dengan air dan tekanan udara
diberikan secara terpisah. Pekerjaan bangunan air dipisahkan menurut
jenis bangunan yang akan dibuat, misalnya kanal, terowongan. Ketinggian
dari muka air juga dapat disertakan jika memungkinkan.
Satuan pengukuran yang digunakan sama dengan satuan yang
dipakai di dalam CESMM, dimana untuk volume diberikan dalam meter
kubik, luasan dalam meter persegi, panjang dalam meter lari, jumlah
dalam buatr" serta berat dalam kilogram atau ton.
Selama tidak terdapat pernyataan dalam kondisi kontrak (Condition
of Contracls) maka provisional sam dideftnisikan sebagai suatu jumlah
yang diperoleh untuk suatu pekerjaan" atau biaya yang tidak dapat diduga
sebelumnya dimana biaya ini memiliki kemungkinan untuk ada baik itu
sebagian ataupun seluruhnya atau tidak ada sama sekali. Prime cost sum
didefinisikan sebagai jumlah yang telah dipastikan untuk suatu pekerjaaq
26
jika terdapat kelebihan atau kekurangan atas biaya tersebut maka mutlak
akan ditanggung kontraktor.
2. Preliminories
P re liminaries terdiri dari pre li m i rnr i e s particu lars, jeni s kontrak,
biaya umunL nominasi sub kontralctor dan leveransir/ pemasolg dan biaya
lain-lain.
Prelimirnries particulms mencakup nama dan alamat dari pemilik
dan konsultan arsitektur dan struktur, quantity surveyor dan konsultan lain
yang digunakan di dalam proyek konstruksi. Yang kedua adalah deskripsi
pekerjaan yang menunjukkan gambaran umum dari pekerjaan yang akan
dihitung di dalam BQ yang mencantumkan keterangan yang mencakup
konstruksi tersebut misalnya, jumlah lantai, luas, dan tingi bangunan.
Pemeriksaan lokasi, menjelaskan tentang lokasi dari proyek dan
menunjukkan akses menuju ke sana. Gambar dan dokumen lain, dimana
untuk membuat BQ harus dicantumkan pula gambar mana yang akan
digunakan, selain itu dijelaskan pula pihak - pihak yang harus dihubungi
jika terdapat pertanyaan yang menyangkut ketidakjelasan gambar.
Terakhir adalah pembagian pekerjaan menjadi beberapa sub bagian,
dimana diberikan keterangan untukjadwal pelaksanaan setiap sub bagian.
Jenis kontrak menuliskan tentang kondisi dari kontrak serta
dituliskan pula jadwal dari pekerjaan untuk membantu untuk menentukan
harga, hal-hal yang akan mempengaruhi pemberian harga dalam BQ,
misalnyaforce majeure. Selain itu dalam bagian ini dapat dituliskan pula
27
tambahan atau addendum butir-butir kontrak untuk memperjelas pekerjaan
yang akan dilakukan.
Biaya - biaya umum yang mencakup biaya yang timbul selama
masa pengerjaan konstruksi, antara lain setting out andfnal flrvey plan,
alat kerja dan kendaraan, perancah (scaffolding), administrasi proyek dan
keamanarq perlindungan pekerjaan terhadap cuaca, air kerj4 penerangan
dan listrik kerja, pembuatan jalan sementara, palang pintu, pagar,
akomodasi kontraktoq saluran telepon" pengaturan lalu lintas proyelg
asuransi keselamatan pekerja, pemeliharaan jalan umum, pembersihan
sampah selama masa konstruksi, pengontrolan terhadap polusi suara dan
udar4 jaminan pelaksanaan, pengujian material, gambar kerja (shop
drawing),jadwal ke4a(time schedule), dokumentasi kemajuan proyek.
Pekerjaan yang akan dilakukan oleh sub kontraktor yang terpilih
diberikan sebagai prime cost sam . Hal yang sama berlaku juga untuk
suplier material telpilih untuk mendatangkan material yang dibutuhkan di
lapangan. Pekerjaan - pekerjaan yang berkenaan dengan pemerintah atau
otoritas misalnya mengenai perbaikan jalan umum yang digunakan sebagai
akses proyek diberikan dalam bentukprime cost.
Biaya lain - lain yang dimaksudkan adalah biaya yang akan timbul
diluar biaya yang diprediksikan sebelumnya.
3. Penghancuran dan sejenisnya
Lokasi dari pada proyek yang akan dihancurkan atau dibersihkan
dituliskan dengan jelas didalam BQ. Material buangan sebagai hasil dari
28
pernbersihan merupakan properti dari kontraktor kecuali jika dituliskan
lain didalam kontralq misalnya hasil pembongkaran merupakan hak dari
pemilik atau akan digunakan sebagai material proyek.
Pekerjaan penghancuran ini dapat dipisahkan menurut struktur
yang akan dihancurkarq misalnya penghancuran dinding, pembongkaran
dinding untuk pembuatan lubang ventilasi, penghancuran baloh kolom,
tanggq atap. Pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah
pekerjaan yang berkaitan dengan pemindahan strukfur, misalnya
pemindahan instalasi air, pemindahan strulctur.
Deskripsi pekerjaan penghancuran selain menuliskan tentang
dimensi dari struktur yang akan dihancurkan juga menuliskan pula batas
dari penghancuraq misalnya batas bawah lantai.
4. Pemancangan dan diaphragm walling
Data-data yang dibutuhkan untuk pelaksanaan dan perhitungan
pemancangan adalah hasil dari pemeriksaan tanatr, detil bore test, dan
lapisanJapisan tanah. Data ketinggian yang bervariasi untuk
pengoperasian alat pancang, kondisi yang menjelaskan bahwa kontraktor
melakukan pengujian tanah dengan biaya kontraktor, serta batasan -
batasan yang berkaitan pelaksaaan pekerjaan pemancangan.
Pendeskripsian pekerjaan pemancangan di dalam BQ, perlu
diberikan untuk menghindari adanya salah persepsi tentang pekerjaan yang
dilakukan. Pelaksanaan pekerjaan pemancangan dapat menjadi satu paket
29
dalam proyek konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor pemenang tender
atau dapat juga kontraktor tersendiri yang mengerjakannya.
Hal hal yang perlu dituliskan dalam deskripsi pekerjaan
pemancangan adalah dimensi tiang pancang, yang menyangkut jenis,
bentulq ukuran, dan panjang dari tiang pancang, tipe sambungan yang
digunakan, sertajenis alat pancang yang digunakan.
Biaya yang diperhitungkan dalam pekerjaan pemancangan biaya
mobilisasi dan demobilisasi peralatan pancang, yang dinyatakan dalam
lump sum. Biaya penyewaan crane, biasanya dihitung jika letak dari
penimbunan tiang pan€ng jauh dari titik pemancangan. Biaya ini dapat
dihitung secara keseluruhan(lump sum) ataudapat juga dimasukkan dalam
biaya pengaturan. Biaya yang ketiga adalah biaya pembersihan. Biaya
pembersihan ini timbul karena lokasi pemancangan masih bergelombang
sehingga menyulitkan pelaksanaan pekerjaan. Biaya ini dihitung secara
lump sam.
Metode pengukuran yang dilakukan untuk menghitung pekerjaan
pemancangan dibagi menurut jenis tiang pancang yang digunakan.
a. Tiang pondasi beton pracetak
Pada tiang pancang beton pracetak fabrikasi dan zuplai tiang pancang
dihitung dari kepala tiang hingga keujung tiang dalam meter. Setelah
tiang pancang berada pada lokasi penimbunan tiang maka tiang
pancang tersebut akan diatur. Pengaturan tiang pancang menyangkut
pekerjaan pemindahan tiang pancang dari lokasi penimbunan tiang
menuju ke titik pancang dihitung dalam satuan meter untuk setiap
30
tiang. Tiang pancang yang berada di posisi pan@ng akan ditegakkan,
proses ini dinamakan pitching, dan dihitung dalam satuan meter.
Pemancangan dihitung dalam satuan meter. Untuk mendapatkan
panjang tiang pancang yang diinginkan maka akan dilakukan
penyambungan tiang, dimana dalam perhitungan penyambungan tiang
pancang dihitung persatuan sambungan. Dalam deskripsi pengelasan
tiang pancang perlu dituliskan pula tipe alat las yang digunakan.
Pemotongan kepala tiang pancang dihitung per tiang.
Jika dibutuhkan perpanjangan tiang, maka pengukuran perpanjangan
tiang pancang dimulai dari ujung tiang sampai batas perpanjangan
tiang.
b. Tiang pondasi beton cor di tempat
Pekerjaan suplai dan transportasi selubung dihitung permeter.
Pengaturan" pitching dan pemancangan diukur seperti halnya pada
tiang pancang beton pracetak. Yang membedakan hanya adanya
pekerjaan pembesian dan pengemran, dimana pekerjaan pengecoran
dihitung permeter dengan menuliskan kuat tekan beton dan jenis beton.
Pekerjaan pembesian untuk pondasi tiang ini diukur dalam kilogram
atau ton dengan memisahkan diameter dan tipe tulangan yang
digunakan.
c. Tiang pondasi bor
Pengeboran diukur permeter dari level tanah atas sedalam lubang bor
yang diinginkan. Pekerjaan tiang pondasi bor ini serupa dengan tiang
3 l
pancang cor ditempat, baik pengukuran pekerjaan pengecoran dan
pekerjaan besi, yang membedakan hanya selubung yang dipakai di
dalam tiang pancang bor di tempat serta alat yang digunakan.
d. Tiang baja
Pekerjaan yang dilakukan pada tiang baja sama dengan pekerjaan pada
jenis tiang yang lain, dimana suplai, transportasi, pengaturarq pitching,
dan pemancangan dihitung dalam satuan meter. Deskripsi pekerjaan
pondasi tiang baja disertai dengan spesifikasi tiang yang akan
dipergunakan. Pekerjaan pondasi tiang baja ini berikut
penyambungannya.
e. Steel sheet pile
Pekerjaan suplai, transportasi, pengatura4 pitching, dan pemancangan
dinyatakan dalam meter persegi. Pekerjaan ini juga termasuk galian
awal untuk pelaksanaan pemancangan sheet pile.Luasan pemancangan
didapat dengan mengalikan kedalaman tiang dengan panjang dari sheet
pite. Untuk memperjelas dalam deskripsi pekerjaan disertakan
spesifikasi sheet pile yang dipergunakan. Tiang-tiang khusus (pojoL,
tiang penyambung) yang digunakan pada steel sheet pile dinyatakan
dalam meter. Pemotongan tiang dinyatakan dalam meter persegi,
sedangkan pekerjaan penarikan sheet pile dinyatakan dalam meter
persegi.
f. Diaphragm walls
32
Pekerjaan yang termasuk dalam diaphragm wall adalah pekerjaan
galiarq dan pengecorannya. Untuk pekerjaan pembesian dan bekisting
disertakan dalam pekerjaan beton. Dalam menuliskan pekerjaan
diaphragmwall disertakan pula ketebalan dinding yang dikehendaki.
Pekerjaan galian untuk pembuatan diaphragm wall dinyatakan dalam
meter kubik dan disertai dengan ketebalan dinding dan kedalaman
sheet pile yang diukur dari permukaaan tanah galian hingga ketinggian
tanah yang diinginkan. Pekerjaan galian ini dapat digolongkan menjadi
beberapa bagian menurut kedalamannya. Penggalian pada tanah keras
diperhitungkan sebagai biaya tersendiri. Pekerjaan galian yang
dimaksud dalam kelas ini adalah pekerjaan penggalian beserta
pembuangan materialnya. Satuan yang dipakai untuk volume
pekerjaan beton dinyatakan dalam meter kubik dan disertai dengan
kuat tekan beton yang dipakai. Finishing dari dinding dinyatakan
dalam meter persegi.
5. Pekerjaan Galian
Data-data yang dibutuhkan untuk pekerjaan galiarq adalah
komposisi dari lapisan tanalq muka air tanah dan hasil dari pengeboran
tanah.
Yang termasuk dalam pekerjaan galian (excavation) adalah
pekerjaan pembersihan, pekerjaan galiarq pembuangan aiq pembuangan
material hasil galian, surface treatment.
33
Pekerjaan pembersihan merupakan pekerjaan pemindahan rumput,
semak belukar, dan pohon dengan ketinggian kurang dari 600 mm. Untuk
pembiayaan pembersihan lahan dari pohon yang lebih tinggi dihitung
untuk setiap pohon yang dipindahkan.
Pekerjaan galian pada lapisan tanah yang berbatu dipisahkan
karena merupakan pekerjaan yang berat, sehingga perlu dilakukan
pembiayaan tersendiri. Pekerjaan galian dinyatakan dalam meter kubik.
Jika galian tersebut tidak melebihi kedalaman 300 mnr" maka dinyatakan
dalam meter persegi dengan memberikan kedalaman galian yang
diinginkan.
Pekerjaan galian untuk poer, pondasi diberikan dalam meter kubik
dan disertai dengan ketinggian permukaan tanah. Pekerjaan penggalian
saluran dinyatakan dalam meter kubik dan diberikan dalam beberapa
tahapan penggalian yang memiliki interval kedalaman 2 m.
Pekerjaan saluran di bawah basement merupakan pekerjaan
tersendiri, dinyatakan dalam meter dan diberikan dalam beberapa tahapan
kedalaman yang memiliki interval 200 mm. Jika terdapat penimbunan
kembali atau pembuangan material maka harus dijelaskan dalam deskripsi
pekerjaan.
Penggalian pada bangunan lam4 misalnya pekerjaan galian pada
perkerasan jalaq permukaan betorq aspal, dinyatakan dalam meter persegi
dan disertai dengan ketebalan lapisan galian. Untuk penghancuran struktur
beton bertulang dinyatakan dalam meter kubik. Kedua macam pekerjaan
penggalian ini merupakan pekerjaan galian khusus, dan terdapat kesulitan
34
untuk mengisikan kuantitas pekerjaan yang akan dilakukan sehingga
diberikan volume tambahan untuk mengantisipasi pekerjaan tersebut.
Pekerjaan galian untuk membentuk terowongan dinyatakan dalam
meter kubik dan disertai dengan tinggi, lebar dan panjang dari terowongan
yang akan dibuat.
Semua pekerjaan penggalian telah memasukkan perlindungan
terhadap kelongsoran tanah selama penggalian
Pekerjaan urugan disertai dengan metode penimbunan yang dipilih
beserta ketebalan masing-masing lapisan yang diinginkan dan sumber
material timbunan yang digunakan. Perataan lahan baik berbentuk kurva
atau miring dinyatakan dalam meter persegi.
Pekerjaan pembuangan material galian dapat dilakukan di lokasi
konstruksi atau diluar lokasi konstruksi, sehingga dalam deskripsi
pekerjaan perlu dituliskan lokasi pembuangan material dan dinyatakan
dalam meter kubik
Untuk menjaga lokasi konstruksi bebas dari genangan air selama
masa konstruksi maka dilakukan pemompaan air keluar dari lokasi proyek.
Biaya pembuangan air ini merupakan biaya tersendiri diluar biaya
penggalian.
6. Pekerjaan beton
Pekerjaan beton meliputi pekerjaan pembesian, bekisting dan
pekerjaan pengecoran beton. Pekerjaan struktur beton ini dipisatrkan untuk
3 5
masing-masing struktur bangunaq misalnya dinding, plat, pondasi, tangga,
kolom dan balok.
Pondasi beton dinyatakan dalam meter kubik, dan diklasifikasikan
menjadi lima bagian. Bagian pertama adalah gabungan dari poer/pile cap
dan kolonq sedangkan keempat bagian lainnya adalah pondasi lajur, balok
lantai, pondasi dinding penaharq underpinning, isolated pier/post
foundation dengan volume lebih besar dari 0.5 m3.
Pelat lantai dinyatakan dalam meter persegi dengan disertai
ketebalan pelat. Lokasi pekerjaan lantai sebaiknya ditulis dalam deskripsi
pekerjaan. Hal ini dapat mengantisipasi jika ternyata dibutuhkan metode
khusus untuk pelaksanaannya. Penebalan lantai dinyatakan dalam meter
dan dituliskan pula ketebalan serta lebar penebalannya.
Dinding beton dinyatakan dalam meter persegi berikut ketebalan
dinding yang dikerjakarl dan diukur diantara dua pilar atau kolom. Satuan
yang dipakai untuk dinding penahan dan basement dinyatakan dalam
meter kubik. Untuk dinding beton yang memiliki lebar kurang dari 500mm
digolongkan ke dalam kolom, sedangkan untuk lebar dinding lebih dari
500 mm digolongkan ke dalam dinding beton.
Kolom, balok, tangga, beton pembungkus struktur baja/ komposit
dinyatakan dalam meter kubik.
Kerbs, copings, sil/s diberikan dalam meter. Pekerjaan yang
berhubungan dengan struktur ini sudah termasuk bekisting, penulangan
(ika ada), sertafi nishing.
36
Desain dari expansion joint, joint yang berhubungan dengan
waterstop, tipe lainnya dinyatakan dalam meter. Pekerjaan desain ini
sudah termasuk pemasangannya.
Pekerjaan pembesian dipisahkan untuk setiap jenis, mutu dan
diameter tulangan yang dipergunakan dan dinyatakan dalam kilogram atau
ton. Sepertihalnya betorq pekerjaan pembesian ini juga dibagi menurut
komponen struktur yang akan dikerjakall misalnya tulangan pondasi,
kolonr, balo( sloof, plat lantai, tangga. Pembagian tersebut diperjelas
dengan kondisi tulangan yang diinginkaq misalnya tulangan lurus dengan
atau tanpa kait, tulangan spiral, atau tulangan yang memiliki panjang lebih
dar' 12 meter.
Selain tulangan tunggal, terdapat tulangan terfabrikasi, dimana
dalam deskripsi penulangan jenis ini disertai dengan tipe tulangan yang
digunakan dan massanya. Satuan yang dipakai untuk pembesian yang
menggunakan tulangan yang terfabrikasi dinyatakan dalam meter persegi
luasan tulangan yang dibutuhkan. Kuantitas yang terhitung sudah
memperhitungkan tentang panjang penyaluran, kait, dan pengikat. Jika
terdapat lubang dalam pekerjaan ini maka luasan yang masuk dalam
volume tidak perlu dikurangi dengan luasan lubang selama luas lubang
kurang dari 1 m2.
Pekerjaan bekisting secara umum dibagi menjadi pekerjaan
bekisting untuk permukaan datar (pelat), permukaan tegak (dinding),
permukaan miring, permukaan lengkung, sisi balolg kolonr, tepi lantai,
Irerbs dan tangg4cornices serta bagian-bagian lain yang kecil-kecil. Dalam
3 7
deskripsi pekerjaan bekisting disertakan jenis bekisting yang digunakan,
komponen struktur, dan permukaan akhir yang diinginkan dari struktur
tersebut. Jenis- jenis bekisting yang sering digunakan adalah bekisting
kayv, permanent metal, danbekisting untuk slipform construction.
Pekerjaan bekisting yang dilakukan termasuk pemotongan
material, pemasangan, dan penyangga bekisting yang diperlukan.
Pekerjaan bekisting dinyatakan dalam meter persegi. Untuk bekisting di
tepi balok ataupun plat selama tinggi dari bekisting tersebut kurang dari
300 mm maka dinyatakan dalam meter lari panjang. Pengurangan
pekerjaan bekisting dilakukan jika terdapat lubang lebih dari I m2. Pada
pertemuan balok dengan balok tidak perlu dilakukan pengurangan
bekisting pada balok induk. Begitu juga dengan pertemuan kolom dan
balok.
Pekerjaan beton pracetak juga termasuk dalam kelompok ini.
Pekerjaan beton pracetak dituliskan menurut jenis komponen pracetak
dimana didalamnya sudah termasuk beton, bekisting, penulangan, serta
pemasangan dan penyambungannya. Volume pekerjaan beton pracetak
adalah jumlah komponen pracetak yang dipakai, dan jika memungkinkan
untuk cornice, plint, sill, copingjuga dapat dinyatakan dalam jumlah atau
meter.
Struktur komposit urtara beton pracetak dan beton cor di tempat
diperlakukan sama dengan beton cor di tempat dan dinyatakan dalam
satuan meter kubik. Deskripsi pekerjaan yang dilakukan diperjelas dengan
jenis komponen dan metode (ika ada) yang dipakai.
38
Stuktur beton pratekan dideskripsikan metode penarikan berikut
jenis, jumlatL dan tegangan tulangan pratekan yang digunakan. Seperti
pada pekerjaan beton bertulang biasa, pada struktur beton pratekan dibagi
menjadi pekerjaan penulangarq bekisting dan pengecoran, satuan
pekerjaan yang dipakai adalah meter kubik.
Pekerjaan struktur beton pratekan pracetak dibagi menjadi beton
pratekan dipabri( pasca tarik dilapangan setelah terbentulg beton yang
dicetak perkomponen dan dilakukan penarikan sebelum pemasangan,
pasca tarik setelah pemasangan dan dapat menahan beban sendiri(tanpa
penyangga), dan yang terakhir adalah beton pratekan pasca tarik setelah
terpasang dan diberikan penyangga sampai penarikan usai. Deskripsi
pekerjaan beton pratekan pracetak diberi keterangan yang sama seperti
pekerjaan beton lainnya dan satuan yang dipakai adalah jumlah komponen.
7. Pekerjaanpasangan
Material yang dipakai dalampekedaan pasangan ini adalah batu
batq batako, rooster, glassblock, serta material cetakan lainnya.
Data- data yang perlu dituliskan dalam pekerjaan ini adalah data
tentang ukuran, jenis dan kualitas dari pasangan yang digunakan, tipe
perekat, serta komposisi dari campuran mortar.
Pekerjaan pasangan dibedakan menurut komponen struktur yang
dikerjakan dan dipisahkan menurut ketebalannya. Satuan volume
perkerjaan pasangan yang dipakai adalah meter persegi. Jika tinggi
pasangan kurang dari 300 mm maka satuan yang dipakai adalah meter.
39
Dalam pengukurannya tidak perlu dilakukan pengurangan jika
luasan lubang kurang dari 0.5 m2. Jenis permukaan akhir dari pasangan
perlu dituliskan pula jika dikehendaki bahwa permukaan tersebut akan
diekspos dan dinyatakan dalam meter persegi.
8. Pekerjaan pengaspalan
Pekerjaan pengaspalan dibagi menjadi tiga, yaitu damp-proofing
and tanking, paving and sab-floors, dan roofing.
Dalam deskripsi pekerjaan ini disertai dengan kualitas aspal, tebal
dan jumlah lapisarg lapisan dasar dan lapisan akhir permukaan yang
diinginkan.
Pengukuran pekerjaan pengaspalan dinyatakan dalam meter
persegi. Untuk pekerjaan pengaspalan dengan lebar dibawah 300 mm
dinyatakan dalam meter lari panjang.
Masonry
Pekerjaan pasangan batu dalam kelompok ini termasuk penyediaan
bahaq pemotongan, pemasangan berikut penyambungan yang diperlukarq
dan finishing dari pasangan yang ditentukan. Dalam deskripsi pekerjaan
pasangan batu diperlakukan sama dengan pekerjaan brickwork dan
bloclcwork, yang membedakan hanya material yang digunakan.
Satuan pekerjaan yang digunakan adalah meter kubik. Untuk
dinding, deskripsi pekerjaan disertai dengan ketebalan dinding yang
diminta. Finishing dari permukaan batu diukur dalam meter persegl.
40
Penutup pilar batu, plint, corbell, yang memiliki lebar kurang dari
600 mm dan tinggi kurang dari 600 mm dinyatakan dalam meter,
sedangkan untuk ukuran lebih dari itu dinyatakan dalam meter persegi.
Untuk batu yang memiliki tinggi lebih dari 2 m dituliskan secara
terpisah dan disertakan pula dimensi yang dikehendaki. Untuk batu yang
memiliki lcubikasi lebih dari I m3 dipisahkan berjenjang dalam kelipatan
0.25 m3.
10. Pekerjaan atap
Pekerjaan atap dipisahkan menurut jenis penutup atap yang
digunakan" dan dinyatakan dalam meter persegi. Untuk konstruksi atap
dimasukkan dalam kelompok pekerjaan baja, jika menggunakan
konstruksi bajq dan dimasukkan pada kelompok pekerjaan kayu
(carpentry andjoinery), jika menggunakan konstruksi kayu.
Penutup atap menurut sudut yang dibentuk dengan bidang
horisontal dapat dibagi menjadi beberapa bagian. Yang pertama adalah
penutup atap datar jika sudutnya kurang dari 10". Penutup atap miring
dengan sudut antara 10" sampai 50", penutup atap miring dengan sudut
lebih dari 50".
Dalam penghitungan luasan penutup atap tidak terdapat
pengurangan luas selama luasan lubang kurang dari 0.5 m2. Untuk hiasan-
hiasan disekitar atap, seperti lis dinyatakan dalam meter lari, atau jumlah
jika diketahui dimensinya.
4 l
Pekerjaan atap juga termasuk pekerjaan talang air hujan yang
dinyatakan dalam meter lari panjang. Jika dikehendaki saluran air hujan
juga dimasukkan dalam kelompok ini dan dinyatakan dalam meter lari.
I l. Pekerjaan kayu (carpentry and joinery)
Pekerjaan kayu dipisahkan menurut jenis kayu, panjang, dimensi,
serta kualitas kayu yang dipergunakan. Pekerjaan lain yang berkaitan
dengan pemeliharaan k"yu, pelapisan kayu juga dimasukkan dalam
kelompok ini dan terpisah dari pekerjaan lainnya.
Pekerjaan kayu untuk rangka batang (kuda-kuda) dinyatakan dalam
meter lari. Untuk pekerjaan gording usuk dan reng dinyatakan dalam
meter persegi.
12.Ironmongery
Pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah pekerjaan
penggantung dan kunci, yang meliputi engsel, kunci pintu, kait. Kuantitas
yang masuk dalam volume pekerjaan ini adalah sesuai dengan jumlah
masing - masing komponen yang dibutuhkan untuk konstruksi dan
dinyatakan dalamprime cost sum.
13. Pekerjaan struktur baja
Pekerjaan struktur baja terpisah menurut komponen strukturnya"
misalnya kolom, balolq rafter. Dalam mendeskripsikan masing - masing
komponen struktur disertakan pula dimensi baja yang digunakan. Satuan
42
yang dipakai untuk pekerjaan struktur baja dinyatakan dalam kilogram
atau ton. Pekerjaan struktur ini meliputi pengadaa4 pemotongarq
penghantaran, erection, fi tting, dan fixing pada posisi yang dikehendaki.
Alat penyambung yang dipakai dimasukkan dalam item terpisah,
untuk setiap alat penyambung yang digunakan dihitung sesuai dengan
kebutuhan konstruksi.
Pemberian lapisan pada permukaan baja baik untuk lapisan anti
karat atau pengecatan dinyatakan dalam meter persegi.
14. Pekerjaan Metal
Pekerjaan metal merupakan pekerjaan pelengkap dan dipisahkan
menurut jenis material yang digunakan" misalnya besi, stainless steel,baja.
Pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah pekerjaan
railing tangga, pekerjaan pagar besi, untuk satuan pekerjaan dinyatakan
dalam meter persegi dengan menyertakan ketinggian yang dikehendaki.
15. Penyelesaian dinding dan plafon
Pekerjaan penyelesaian ini berkaitan dengan perlindungan
konstruksi terhadap cuaca, sehingga bagian eksternal dari gedung
dipisahkan dari pekedaan internal. Untuk pembagian pekerjaan
penyelesaian dipisahkan menurut jenis penyelesaian yang diinginkan
(keramilq cat, plesteran, water proofing, granit, marmer) dan dinyatakan
dalam meter persegi. Untuk bagian tepi diukur dalam meter lari dengan
menyertakan ketebalan yang diperlukan.
43
Penyelesaian yang dapat dilakukan di tempat misalnya plesteran
disertakan pula komposisi plesteran dan ketebalan yang diperlukan. Untuk
pengecatan dinding dipisahkan menurut jenis cat dan warna yang
digunakan.
Pada pengecatan plafo4 luasan yang diukur adalah luasan yang
dibatasi oleh dinding atau partisi.
16. Penyelesaian lantai
Pekerjaan penyelesaian lantai serupa dengan pekerjaan
penyelesaian dinding dimana dibedakan antara pekerjaan eksternal dan
pekerjaan internal. Deskripsi pekerjaan penyelesaian disertai dengan jenis
material yang akan digunakan untuk menutup lantai dan dibedakan
menurut komponen struktur yang dikerjakan.
Material yang dipakai dalam pekerjaan penutup lantai dapat berupa
plesteran, water proofng, keramilq karpet dan meterial lain yang
ditentukan dalam spesifikasi. Satuan yang dipakai dalam pekerjaan ini
dinyatakan dalam meter persegi. Untuk plint dinyatakan dalam meter.
Luasan terhitung sesuai dengan luasan yang ditutupi oleh penutup
lantai tanpa pengurangan akibat adanya lubang selama luasan lubang
kurang dari 0.5 m2.
17. Pemipaan
Pekerjaan pemipaan dalam kelas ini dibagi menurut instalasi
pemipaan yang adao yaitu instalasi sanitasi, instalasi air kotor, limbah,
44
instalasi air dingin, instalasi pemadam kebakaraq instalasi air panas,
instalasi gas, instalasi tekanan udara.
Deskripsi pekerjaan yang dituliskan menjelaskan tentang instalasi
yang akan digunakarq jenis pipa yang dipakai beserta spesifikasiny4 serta
lapisanJapisan yang harus diberikan pada pipa baik sebelum ataupun
sesudah pipa terpasang. Pekerjaan pemipaan ini termasuk penyambungan
pipa dan perletakannyapada lubang saluran.
Pekerjaan pemipaan diukur sepanjang pipa yang dibutuhkan
termasuk sambungan yang dipakai dan dinyatakan dalam meter. Diameter
pipa yang dituliskan dalam deskripsi merupakan diameter lubang bagian
dalam. Untuk diameter pipa kurang dari 50 mm panjang pipa yang
dimasukkan berikut sambungannya" sehingga biaya yang masuk sudah
termasuk penyediaan sambungannya. Sedangkan untuk pipa dengan
diameter lebih dari 50 mm sambungan pipa dan fitting dimasukkan
tersendiri dan dihitung menurut jumlah kebutuhanltting dan sambungan
itu sendiri.
Pekerjaan yang berkaitan dengan pemasangan pipa baik berupa
galian dan penimbunan kembali sudah diperhitungkan dalam kelompok
ini. Untuk memudahkan, sebaiknya dalam penulisan pekerjaan disertakan
juga lokasi pemasangan pipa.
Untuk instalasi air bersih perlu dituliskan pula kegunaan pipa yang
akan dibuat dan digolongkan menjadi pipa utama dan pipa sekunder.
Insulasi pemipaan dinyatakan dalam meter lari dan disertai dengan tipe
material, ketebalary finishing, perlindungarq dan metode penrasangannya.
45
Jika dalam masa konstruksi terdapat pemasangan pipa sementara
maka harus dimasukkan dalam kelompok ini dan diberikan batasan waktu
pemakaiannya.
Setelah pemasangan pipa, maka akan dilakukan pengetesan pipa.
Pengujian pipa ini dimasukkan tersendiri dan terdapat biaya untuk
pengujiannya.
18. Instalasi mekanik
Pekerjaan dalam kelompok ini dibagi menjadi beberapa bagian,
ventilasi, pendingin, AC, perlindungan kebakaraq lift daneskalator.
Pekerjaan ini berhubungan dengan pemasangan komponen
mekanik termasuk peralatan yang diperlukan misalnya bor, paku.
19. Instalasi elektrik
Pekerjaan instalasi listrik dalam kelompok ini mencakup main
switch gear, distribusi energr/power distribution, lampu, AC, instalasi
mekanik, telepon, bel, jam, distribusi suara(sound distribution, signal,
alarm kebakaran, sistem keamanarq earthing condtctors, lighting
conductor, bui lding automation.
Pekerjaan instalasi listrik diukur menurut kebutuhan bahan,
contohnya untuk kabel diukur dalam meter lari. Kelengkapan instalasi
listrik misalnya saklar, lampu, generator tidak disertakan dalam pekerjaan
kecuali terdapat perjanjian dan spesifikasi tertentu yang telah disepakati.
Pengujian pekerjaan listrik ini dimasukkan sebagai itemtersendii.
46
20. Glazing
Deskripsi pekerjaan ini disertai dengan jenis kaca, ketebalan atau
berat yang dipergunakan. Pekerjaan yang dilakukan meliputi pemotongarq
p€masangarg pembersihan sampai pada pemolesan kaca serta perlindungan
jika diperlukan.
Kuantitas pekerjaan kaca dinyatakan dalam meter persegi,
sedangkan untuk tepian kaca berupa lis, bevel dinyatakan dalam meter.
21. Pengecatan dan dekorasi
Pekerjaan pengecatan dibdakan menurut jenis cat yang digunakan
serta lokasi pengecatan. Dalam deskripsi pekerjaan disertakan ketebalan
cat, jumlah lapisarq warna, jenis cat yang digunakan.
Pekerjaan pengecatan ini sudah termasuk persiapan permukaan
lapisan yang dicat, penyangga yang dibutuhkan selama pekerjaan
pengecatan (scaffolding). perlindungan terhadap komponen struktur lain
selama pengecatan.
Pekerjaan pengecatan ini dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
pengecatan internal dan pengecatan eksternal. Satuan pekerjaan yang
dipakai adalah meter persegi. Luasan terhitung adalah luasan yang tertutup
oleh cat. Untuk tinggi dinding lebih dari 3.5m , dibagi menjadi beberapa
tahapan yang merupaakn kelipatan dari 1.5 m.
Pekerjaan pengecatan dengan tinggi kurang dari 300 mm
dinyatakan dalam meter dan dibagi-bagi menjadi beberapa kelas
berdasarkan kelipatan seratus dari ketinggiannya.
47
Luasan yang diukur tidak perlu dikurangi dengan luasan lubang
selama luas lubang kurang dari 0.5 m2.
Pekerjaan dekorasi dinding selain cat, perlu dituliskan dalam
deskripsi pekerjaan" dan diperjelas dengan jenis material yang
dipergunakan. Seperti halnya pekerjaan peng@atan, pekerjaan dekorasi ini
dibagi menurut komponen struktur yang dikerjakan. Satuan pekerjaan
yang digunakan dinyatakan dalam meter persegi, sedangkan untuk lis
dinyatakan dalam meter.
22.Pekeqaan drainase
Pekerjaan drainase ini meliputi pekerjaan galian dan pembuatan
alas serta pemipaan yang digunakan yang dinyatakan dalam meter dan
diberikan level tanah, penampang pipa, lebar dari alas saluran. Kedalaman
saluran dibatasi hingga 2 meter dan diberikan dalam beberapa tahapan
menurut kelipatan 250 mm. Untuk penggalian saluran yang melengkung
disertakan pula radius kelengkungannya. Pekerjaan galian yang
berhubungan dengan muka air tanah atau tergenang air diberikan sebagai
itemtersendin.
Untuk penggalian saluran pada lantai beton, pilsangan bat4
perkerasan jalan diukur dalam meter kubik.
Kelengkapan drainase, misalnya lubang kontrol, inspection
chamber, septictanlg diberikan sebagai item tersendiri dan dihitung
menurut jumlah yang dibutuhkan. Ukuran yang dipakai didasarkan pada
48
peraturan yang ada. (Singapore Institute of Surveyors and Valuers, 1986,
hal r-62)
CESMM membagi pekerjaan di dalam konstruksi menjadi 24 kelas
utama, dimana masing - masing kelas terdiri dari 3 divisi secara berturutan.
Pembagian telas dan divisi-divisinya dideskripsikan secara umum sehingga
tidak terlalu panjang dan spesifih dan dalam pembagian tersebut diberikan
pula satuan kuantitas pekerjaan yang digunakan. Untuk memudahkan
penelusuran pengukuran maupun kelengkapan arsip setiap pekerjaan yang
terdapat di dalam CESMM diberi kode. Kode ini berupa huruf untuk
menunjukkan kelas yang dimaksud serta angka yang terdiri dari tiga bilangan.
Bilangan pertama menunjuk pada divisi pertama dan begitu pula bilangan
kedua dan ketiga.
Adapun klasifikasi pekerjaan menurut CE&dM anahh sebagai berikut :
l. Kelas A: General item
Yang termasuk di dalam kelas ini adalah kewajiban umurn, fasilitas
dan pelayanan di lapangan, pekerjaan sementarq pengujian material dan
pekerjaarq biaya yang harus diperhitungkan (mungkin ada selama proyek
berlangsung), serta item-item lain yang mungkin timbul berkaitan dengan
hal - hal tersebut diatas. Masing-masing pekerjaan di dalam kelas A
dinyatakan dalam lump sam.
49
2. Kelas B : Peninjauan Lokasi (Site Investigation)
Peninjauan lokasi ini meliputi pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeriksaan tanah misalnya trial holes and shafts, boreholes, sumur,
pembuatan benda uji, pengujian tanah dilokasi proyek. Masing-masing
pekerjaan diukur dalam jumlah pengujian yang dilakukan, kecuali untuk
pengeboran diukur untuk setiap meter kedalaman. Khusus untuk
pengeboran dicantumkan pula keterangan diameter alat bor yang
digunakan.
3. Kelas C : Proses Geoteknik dan proses spesialis yang lain
Pekerjaan yang termasuk didalam kelas C ini adalah pekerjaan
yang berkaitan dengan perbaikan tanah dan perkuatan tanatq misalnya
diaphragm wall, pekerjaan pemasangan angker baik yang bersifat
sementara maupun permanerL grouling.
Dalam setiap deskripsi pekerjaan diberikan datz4*a yang
mendukung misalnya untuk diaphragm wall diber*an ketebalan dinding
yang diinginkan. Pada pekerjaan grouting diberikan material dan
komposisi grouting yang dipergunakar4 sedangkan untuk pekerjaan
pengeboran dituliskan pula diameter yang dikehendaki.
4. Kelas D : Penghancuran dan pembersihan lokasi
General clearance atau pembersihan umum adalah suatu usaha
untuk memindahkan material yang tidak dikehendaki dari lokasi
konstruksi. Untuk memperjelas dituliskan pula luasan yang akan
50
dibersihkan dalam deskripsi pekerjaan. Material hasil pembersihan
merupakan hak dari kontraktor. Untuk ketentuan lain yang berhubungan
dengan kepemilikan hasil pembersihan akan dituliskan dalam deskripsi
pekerjaan.
Pada pekerjaan pembersihan pohon perlu dituliskan pula
ketinggian pohon yang akan dibuang. Ketinggian pohon yang dimaksud
adalah tinggi pohon yang berada diatas satu meter diatas permukaan tanah.
Pekerjaan pemindahan pohon untuk penanaman kembali bukan merupakan
pekerjaan pembersihan.
Bangunan atau komponen bangunan yang dihancurkarq dituliskan
secara jelas dalam deskripsi pekerjaan. Dalam penulisan deskripsinya
,-. dapat dibagi-bagi untuk setiap struktur atau dapat juga dituliskan secara
-;\keseluruhan.I;
"rl Volume yang dimasukkan dalam klasifikasi bangunan adalah
volume pendekatan dari pengukuran yang tampak dari bangunan atau
komponen yang akan dihancurkan. Volume ini tidak termasuk volume
bangunan yang terdapat di bawah permukaan tanah.
Pekerjaan pemindahan atau penghancuran pemipaan dimaksudkan
untuk pipa dan sistem pendukungnya yang memiliki diameter lebih dari
300 mm.
5. Kelas E : Pekerjaan tanah
Pekerjaan tanah ini meliputi pekerjaan galian atau pengerukan,
urugarL pemadatan, dan pembentukan lahan. Pekerjaan tersebut telah
5 l
meliputi pembuangan material galian, pengamanan selama penggalian, dan
proses pemompaan jika lokasi galian terendam air. Untuk pekerjaan
pembuangan atau penambahan material atas galian yang dilakukan sebagai
akibat adanya pekerjaan pemancangan dimasukkan dalam kelas a
Pekerjaan tanah yang tidak termasuk dalam kelas E adalah pekerjaan
galian untuk penyelidikan tanah (kelas B), diaphragm wall (kelas C), pipa
dan saluran (kelas I,J,KL), pemancangan (kelas Q), terowongan (kelas T),
pondasi untuk pagar (kelas X).
Material hasil galian diasumsikan untuk dipakai kembali selama
masa konstruksi. Jika ternyata material tersebut akan dibuang maka akan
dituliskan dalam deskripsi pekerjaan disertai dengan lokasi pembuangan
yang ditentukan. Pada deskripsi pekerjaan galian perlu dituliskan dimensi
galian yang akan dikerjakan. Hal ini akan membantu penghitungan volume
galian dimana volume yang diperhitungkan adalah sebesar volume galian
yang ditentukan. Penambahan volume untuk ruang gerak pelaksanaan
tidak dimasukkan.
Jika memang dibutuhkan, item pekerjaan galian dapat dipisahkan
menurut tahapan penggaliannya (atau menurut jenis alat dan metode yang
dipakai).
Pekedaan urugan yang dimaksudkan adalah pekerjaan urugan
beserta pemadatannya, kecuali kedua pekerjaan tersebut terpisah. Volume
urugan dan pemadatan diukur sebesar volume urugan yang dilakukan,
sedangkan untuk urugan tanah diluar tanah hasil galian diukur sebesar
urugan yang diperlukan dikurangi dengan volume tanah galian.
52
Pembentukan lahan yang miring dihitung volumenya jika sisi dari
permukaan tanah memiliki sudut lebih dari 10".
Untuk urugan yang dilakukan pada area yang lunak atau untuk
penimbunan material dalam air volume yang diukur adalah jatak
transportasi yang ditempuh menuju ke lokasi tersebut.
Pengukuran pekerjaan tanah dinyatakan dalam satuan meter kubih
kecuali untuk penggalian dan urugan tanah untuk meratakan lahan
dinyatakan dalam meter persegi.
6. Kelas F : Pengecoran di tempat
Pekerjaan pengecoran di tempat dalam kelas F tidak termasuk
pekerjaan pengecoran cqp@ boreholes (kelas B), diaphragm wall (kelas
C), pipa dan drainase (kelas K dan L), tiang pancang (kelas P dan Q),
jalarL paving dan lcerb (kelas R), pondasi rel (kelas S), terowongan dan
slnft linings (kelas T), serta pondasi pagar (kelas X).
Pada kelas F, jenis dan kuat tekan beton yang digunakan dibedakan
baik jenis campuran dan jenis agregat yang dipergunakan. Keterangan
mengenai komposisi beton yang dipergunakan dituliskan dalam deskripsi
pekerjaan. Selain komposisi beton hal - hal lain yang perlu dituliskan pula
dalam deskripsi pekerjaan adalah letak komponen beton yang akan dicor
serta dimensi dari penampang komponen struktur beton. Posisi dari
komponen beton dituliskan untuk mengantisipasi adanya kondisi khusus
yang memerlukan metode tertentu untuk pelaksanaannya.
53
Volume beton yang diukur mengikutsertakan volume beton yang
terisi oleh tulangan atau material baja lainnya, komponen pratekarq
komponen pracetak yang memiliki volume kurang dari 0.1m3, material
pengisi yang memiliki luasan kurang dari 0.005m'. VoL.r*e beton yang
terukur tidak termasuk rib atau eksternal splays yang memiliki luasan
kurang dari 0.005m2. Volume beton dinyatakan dalam meter kubik. Untuk
balok yang menjadi satu dengan pelat diidentifikasikan sebagai pelat.
Pemasangan sambungan dinyatakan dalam meter persegi dan meter
lari menurut jenis sambungan yang digunakan. Untuk penarikan baja
prategang pada beton pratekan dinyatakan dalam setiap tulangan yang
ditarik yang telah dipisahkan menurut panjang yang dipakai.
Aksesories beton yang dimaksud adalah pekerjaan lapisan akhir
pada struktur beton, misalnya wod float finish, steel trowel finish,
dinyatakan dalam meter persegi.
7. Kelas G : Concrete ancillaries
Concrete ancillaries yang dimaksudkan adalah pekerjaan yang
berkaitan dengan pekerjaan betoq yaitu pekerjaan bekisting, pembesian,
pemasangan sambungan, penarikan tulangan pratekan Qtost tensioned),
serta aksesoris yang berhubungan dengan pengecoran ditempat.
Pekerjaan lain yang serupa tetapi tidak termasuk dalam kelas ini
adalah pembesian pada diaphragm wall(kelas C), penarikan awal tulangan
pratekan pada beton pratekan (kelas H), bekisiting dan pembesian pada
beton pratekan (kelas Ff), bekisting dan pembesian pada pekerjaan
54
drainase dan pemipaan (kelas K dan L), bekisting dan pembesian pada
tiang pancang (kelas P dan Q), bekisting dan pembesian untuk jalan yang
terbuat dari beton dan paving (kelas R), bekisting untuk pondasi rel beton
(kelas S), Bekisting dan pembesian terowongan dan slwft lining (kelas T),
bekisting untuk pondasi pagar (kelas X).
Pekerjaan bekisting dinyatakan dalam satuan meter persegi, dan
dipisahkan menurut lebar bekisting yang dibutuhkan. Pekerjaan bekisting
ini dibedakan menurut hasil akhir dari pekerjaan bekisting yang
diinginkan, misalnya bekisting untuk hasil yang kasar (tertutup plafon),
hasil yang bagus (diekspos). Pekerjaan bekisting untuk void dinyatakan
dalam banyaknya lubang yang dibutuhkan dengan dibeda-bedakan
menurut kedalaman void yang diinginkan.
Pekerjaan pembesian dipisahkan menurut jenis tulangan, diameter
tulangan dan kuat leleh yang diperlukan. Pekerjaan pembesian ini
dinyatakan dalam kilogram atau ton berat besi.
8. Kelas H : Beton pracetak
Pekerjaan yang termasuk dalam kelas ini adalah pekerjaan
pembuatan" pemasangarL penyambungan dan pe6aikan komponen dari
beton pracetak. Pekerjaan yang tidak termasuk dalam kelas ini adalah
pekerjaan pemipaan dari beton pracetalg precast concrete manholes,
catchpits, and gullies, pekerjaan tiang pondasi beton praceta( paving, kerb
dan pelengkap lampu lalu lintas yang terbuat dali beton pracetab
55
terowongan dari beton pracetak, pekerjaan pasangan serta pekerjaan pagar
yang terbuat dari beton pracetak.
Yang dinamakan beton pracetak adalah beton yang dicetak pada
lokasi lain selain dari posisi pemasangan.
Untuk pekerjaan beton pracetak dibagi menurut komponen struktur
yang tersedia dan dalam deskripsi pekerjaannya disertai dengan spesifikasi
komponen, dimensi penampang dan lokasi komponen struktur.
9. Kelas I : Pekerjaan pemipaan - pipa
Pekerjaan pemipaan dibagi dalam beberapa kelas. Kelas I
mencakup pekerjaan pemipaan yang berhubungan dengan penyediaarq dan
penggaliaq pemasangan pipa beserta penyambungannya, serta pengurugan
kembali.
Deskripsi pekerjaan dalam kelas I dilengkapi dengan diameter pipa
yang dipakai beserta lokasi pemasangan pipa. Jika dalam satu lubang
saluran diisi oleh beberapa pipa juga perlu dituliskan dalam deskripsi
pekerjaan.
Panjang pipa yang dimasukkan dalam kuantitas pekerjaan adalah
panjang pipa yang dibutuhkan termasuk alat penyambungnya. Dalam
perhitungannya kebutuhan pipa merupakan kewajiban dari kontraktor
untuk memnyediakannya, sedangkan alat penyambung yang dipakai
dimasukkan dalam kelas J,K dan L. Kedalaman galian saluran diukur dari
permukaan tanah kerja hingga permukaan galian yang diinginkan.
56
t0. Kelas J : Pekerjaan pemipaan -fittings andvalves
Pekerjaan pemipaan yang tergabung dalam kelas J adalah
pekerjaan pemasangan sambungan beserta penyediaan bahannya. Untuk
memperjelas pekerjaan yang ad4 dalam deksripsi pekerjaan disertakan
jenis dan dimensi material yang akan digunakan.
I l. Kelas K : Pekerjaan pemipaan - manholes and pipe works ancillaries
Kelas ini menjelaskan tentang lubang kontrol dan pekerjaan lain
yang berhubungan dengan pekerjaan pemipaan. Pekerjaan penggalian dan
perletakan pipa termasuk dalam kelas I, sehingga yang dimasukkan dalam
kelas ini adalah material selain pipa yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pekerjaan dalam kelas I dan J.
Dalam deskripsi pekerjaan disertakan tipe dari lubang kontrol,
catchpit, saluran. Kuantitas pekerjaan yang dimasukkan ke dalam volume
pekerjaan sama dengan pengukuran pekerjaan pemipaan pada kelas I.
Sedangkan untuk pengukuran kdalaman dari lubang kontrol dancatchpit
dilakukan dari tutup lubang hingga permukaan atas lantai saluran.
12. Kelas L : Pekerjaan pemipaan - support atd protection ancillaries
to lrying and excavation
Pekerjaan pemipaan yang termasuk dalam kelas L adalah pekerjaan
pemipaan yang berhubungan dengan penyangga pipa dan
perlindungannya. Pekerjaan dalam kelas L melengkapi pekerjaan
pemipaan dalam kelas I dan K.
57
Dalam deskripsi pekerjaan untuk alas dan penyangga pipa
diberikan tipe penyangga dan kedalaman alas (bed) yang dipakai.
Pengurugan kembali diatas permukaan hanya dimasukkan dalam BQ jika
p€ngurugan tidak menggunakan material hasil galian. Material untuk
pembungkus pipa juga perlu disertakan dalam deksripsi pekerjaan.
Penyangga pipa diperjelas dengan memberikan tipe penyangga beserta
ketinggian yang dipakai dimana tinggi pipa diukur dari dasar galian
sampai ujung atas pipa.
Volume tambahan pekerjaan galian pemipaan didapatkan dengan
mengalikan kedalaman rata-rata galian dengan panjang material yang
dipindahkan atau ditimbun dan dikalikan dengan lebar galian. Jika lebar
galian tidak diketahui maka lebar galian diambil sebesar 500 mm lebih
besar dari diameter pipa terluar jika diameter pipa kurang dari I meter.
Untuk diameter pipa lebih dari I meter maka lebar galian diambil sebesar
750 mm lebih besar dari diameter pipa. Volume pekerjaan penyangga dan
perlindungan pemipaan diukur sepanjang pipa termasuk penyambung,
tetapi tidak termasuk lubang kontrol dan chambers dimana tidak dilakukan
perlindungan.
13. Kelas M : Pekerjaan struktur metal
Pekerjaan struktur logam/ metal dalam kelas M tidak termasuk
pekerjaan logam yang terdapat dalam beton, pemipaarq tiang pondasi dan
pagar. Jenis struktur yang digunakan ditulis dengan jelas pada deskripsi
pekerjaan. Masa yang dimasukkan dalam volume pekerjaan merupakan
58
masa dari komponen struktur dan tidak termasuk alat penyambung.
Lubang pada komponen tidak diperhitungkan selama luasan lubang
tersebut kurang dari 0.1 m2.
14. Kelas N : Pekerjaan struktur metal lain-lain
Deskripsi pekerjaan disertai dengan spesifikasi dan ketebalan
logam yang dipergunakan. Masa yang dihitung merupakan masa dari
keseluruhan komponen dan tidak dilakukan pengurangan jika terdapat
lubang dengan luasan kurangdari 0.5 m2. Pekerjaan struktur logam diluar
yang terdapat dalam tabel dapat ditambahkan dalam kelas ini dan diberi
kode 3 sampai 8.
15. Kelas O : Pekerjaan kayu
Pekerjaan kayu yang digolongkan dalam kelas O adalah pekerjaan
konstruksi kayu, dimana pekejraan bekisting, tiang pondasi kayu, sleepers,
pagar tidak termasuk dalam kelas ini.
Deskripsi pekerjaan dalam kelas ini dilengkapi dengan jenis kayu,
ketebalan" dan lokasi dari komponen struktur. Jika perlu diberikan pula
panjang yang dikehendaki selama panjang kayu tersebut lebih dari 3
meter.
Panjang kayu yang diisikan dalam volume pekerjaan adalah
panjang kayu yang dibutuhkan tanpa dikurangi dengan sambungan,
sedangkan luasan yang dimaksudkan dalam tabel adalah luasan bruto dari
penampang kayu, begitu pula ketebalan kayu. Untuk pelat kayu areayang
59
diukur tidak perlu dikurangi dengan lubang selama luasan lubang kurang
dari 0.5 m2.
16. Kelas P : Pekerjaan pemancangan
Pekerjaan yang digolongkan dalam kelas ini adalah pekerjaan yang
berhubungan dengan pondasi tiang. Pondasi tiang dapat berupa tiang
pancang beton pratekan, sheet piles, tiang kayu, tiang baja atau pondasi
tiang bor.
Dalam deskripsi pekerjaan pondasi tiang perlu dituliskan jenis
pondasi tiang yang dipergunakan beserta karakteristiknya. Untuk tiang
baja perlu dituliskan penampang dan berat permeter untuk tiang baja yang
dipilitr, sedangkan untuk tiang jenis yang lain hanya perlu menuliskan
penampang tiang atau diameter tiang yang dipakai.
Pada pekerjaan pondasi tiang yang perlu diperhatiakan adalah
jumlah tiang yang dibutuhkan untuk setiap kelompolg panjang tiang secara
keseluruhan, serta panjang tiang terpancang secara keseluruhan atau
kedalaman total pengeboran yang dibagi menurut interval kedalaman.
Untuk interlocking steel piles diperlakukan sama seperti tiang yang lain
tetapi untuk panjang tiang diganti dengan luasan. Kedalaman tiang diukur
dari sepanjang tiang dari permukaan pemancangan sampai dengan ujung
bawah tiang pancang/ ujung bawah bor.
Luasan dai. interlocking steel pile dihitung dengan mengalikan
panjang dari dinding tiang termasuk panjang yang dipakai untuk tiang
khusus dengan kedalaman tiang. Yang dimaksud dengan tiang khusus
60
pada interlocking steel piles adalah interlocking steel corner, iunction,
clorure dan taper pile.
17. Kelas Q: Pilling ancillaries
Pekerjaan yang termasuk dalam kelas Q adalah pekerjaan yang
berhubungan dengan kelas P dan melengkapi pekerjaan dalam kelas P.
Daftar pekerjaan yang terdapat dalam kelas Q dimasukkan dalam BQ jika
diperlukan.
18. Kelas R: Jalan dan paving
Pekerjaan yang digolongkan dalam kelas R adalah pekerjaan yang
berhubungan dengan transportasi mulai dari pembuatan rub-base sampai
pada alat - alat perlengkapan lalu lintas, misalnya rambu lalu lintas dan
marka jalan.
Pekerjaan drainase jalan ray4 pagar jalan raya, tidak termasuk
dalam kelas ini. Penjelasan yang perlu disertakan dalam deskripsi
pekerjaan adalah material yang digunakan serta ketebalan masing-masing
lapisan untuk perkerasan jalan. Untuk pekerjaan yang memakai tulangan
baja terfabrikasi disertakan jenis material, ukuran dan massa untuk setiap
meter perseginya.
19. Kelas S: Rail track
Pekerjaan yang termasuk dalam kelas S adalah pekerjaan yang
berhubungan dengan pembuatan rel kereta api, mulai dari pengadaan rel,
6 l
pondasi, ballast serta peralatan yang berhubungan dengan rel kereta api
dan kelengkapannya.
Dalam pekerjaan ini yang dimaksud dengan supply adalah
pekerjaan yang berhubungan dengan penghantaran material ke dalam
lokasi proyek, sedangkan laying berarti semua pekerjaan yang
berhubungan dengan penghantaran suatu komponen ke lokasi proyek
hingga pemasangannya.
20.KelasT:Terowongan
Pekerjaan terowongan yang dimaksud dalam kelas ini adalah
pekerjaan yang berhubungan dengan penggalian terowongan, saluran.
Untuk pekerjaan geoteknik yang berhubungan dengan tanah dimasukkan
dalam kelas C, sedangkan pekerjaan pemipaan yang berhubungan dengan
terowongan dimasukkan dalam kels I, J, I! dan L.
Untuk memperjelas pekerjaan yang akan dilakukan, dalam
deskripsi pekerjaan dituliskan diameter galian yang dilakukan untuk
terowongan sehingga penggolongan dilakukan terhadap panj ang galian.
21. Kelas U : Brickwork, block work, and masonry
Dalam penulisan pekerjaan pasangan disertakan pula jenis material
dan dimensi yang digunakan, atau dapat juga disertakan keterangan bahwa
jenis pasangan yang digunakan menurut spesifikasi yang ditentukan
(misalnya British Standardl. Selain itu dalam deskripsi juga dituliskan
ketebalan pasangan yang diinginkan.
62
Kondisi pasangan yang diinginkarq misalnya berongga atau dapat
juga berupa perbedaan jenis pasangan dalam suatu dinding, juga perlu
dituliskan dalam deskripsi pekerjaan.
Volume pekerjaan pasangan yang diukur merupakan volume
pasangan berikut sambungan yang terjadi tanpa terdapat pengurangan.
Untuk pengukuran volume pasangan yang memiliki lubang, volume
pasangan yang ada tidak perlu dikurangi lubang atau celah selama luasan
dari lubang tersebut kurang dari 0.25 mt. Volume dari pasangan batu
diukur dari garis tengah pasangan.
Z2.Kelas V : Pengecatan
Pekerjaan pengecatan yang dimaksudkan dalam kelas ini adalah
pekerjaan pengecatan beserta persiapan permukaan kerjanya yang
dilakukan dilokasi konstruksi. Yang tidak termasuk dalam pekerjaan ini
adalah pengecatan dan pemeliharaan komponen bahan yang dilakukan
diluar lokasi proyek sebelum dikirimkan ke lapangan (untuk pekerjaan
baja masuk dalam kelas M dan N).
Dalam penulisan pekerjaan pengecatan disertakan pula material
yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini serta ketebalan cat atau
jumlah lapisan pengecatan.
Luasan yang dimasukkan dalam kuantitas pekerjaan adalah sebesar
luasan yang diberi lapisan cat, dan tidak perlu dilakukan pengurangan
meskipun terdapat lubang atau area terbuka selama luasan yang terbuka
63
kurang dari 0.5 mt. Untuk permukaan yang memiliki lebar kurang dari I
meter tidak perlu dibedakan menurut ketinggiannya/ ketebalannya.
Untuk luas pengecatan pada metal, keberadaan plat penyambung,
brackets, paku keling, baut serta alat penyambung lain dapat diabaikan.
Luasan yang diukur untuk pengecatan pipa adalah sebesar panjang
pipa dikalikan dengan keliling pip4 dan tidak perlu dikurangi dengan
bagian pipa yang terpakai untuk sambungan atau penyangga.
Kelompok permukaan yang terisolasi diidentikkan dengan zuatu
are:l yang memiliki luasan kurang dari 6 m' dan memiliki kesamaan
bentuk dan dimensi.
23. Kelas W : Water proortng
Dalam penulisan pekerjaan water proofing disertakan pula material
yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini dan ketebalan serta jumlah
lapisan kedap air yang diinginkan.
Pekerjaan water proofng yang dimaksud mencakup persiapan
permukaan, sambungan, mitres, angle, fillets and built up edges or for
Iaying to falis and cambers. Pekerjaan waterproofing yag tidak termasuk
dalam kelompok ini adalah pekerjaan waterproofing pada sambungan
(termasuk dalam kelas C,G,FLLJ,K&T dan X; serta pekerjaan water
proofing pada dinding (termasuk dalam kelas U)
Luasan yang dimasukkan dalam kuantitas pekerjaan adalah sebesar
luasan yang diberi lapisan kedap air, dan tidak perlu dilakukan
pengurangan meskipun terdapat lubang atau area terbuka selama luasan
64
yang terbuka kurang dari 0.5 m'. Untuk permukaan yang memiliki lebar
kurang dari I meter tidak perlu dibedakan menurut ketinggiannya/
ketebalannya.
[4/ater proofing diklasifikasikan sebagai atrved / kurva atau
permukaan yang bulat jika lengkungan tersebut memiliki radius kurang
dari l0 m.
Kelompok permukaan yang terisolasi diidentikkan dengan zuatu
area yang memiliki luasan kurang dari 6 mt dan memiliki kesamaan
bentuk dan dimensi.
24. Kelas X : Pekerjaan lain - lain
Kelas ini menjelaskan pekerjaan-pekerjaan lain yang berada diluar
struktur utama, misalnya pagar, pintu, drainase.
2.3 DATA BASE
Data base dair BQ mempermudah pembuatan BQ karena tidak perlu
menulikan pekerjaan yang dilakukan berulang dimana hanya berbeda pada
dimensi atau jenis material yang digunakan.
Untuk membuat dan base BQ, maka pekerjaan yang tertulis didalamnya harus
singkat, padat, jelas dan mudah dimengerti. Setelah itu deskripsi yang ada
dipisahkan menjadi frase-frase yang berjenjang (bertingkat), dengan menentukan
yang utama dan yang merupakan pilihan.
65
Keuntungan dari data base BQ adalah deskripsi pekerjaan yang standar dan
konsisterq staf yang tidak berpengalaman dapat membuat BQ, dapat mengurangi
pengeditanBQ.
- Mempermudah perbandingan harga karena item-itemnya konsisten.
- Menghindari penulisan kata idem (sering membingungkan).
- Sistem tersebut sesuai'dengan Standard Method of Measarenent (sMM).
Adanya kemajuan dibidang teknologi computer dan dimana perangkat keras dan
lunak komputer tidak terlalu mahal, banyak perusahaan yang memilih suatu
piranti lunak komputer yang termudah. Sistem yang ada tidak hanya untuk
membuat bill melainkan juga untuk membantu dalam qnntity sTtrvey. Untuk
pengoperasiannya tidak perlu memasukkan data berulang-ulang karena data yang
akan dimasukkan telah tersimpan di dalam suatu data base.
2.4 METODE PENGUKURAN KUANTITAS ITEM PEKNRJAAN
Pelaksanaan penelitian ini membutuhkan metode pengukuran dimana
metode pengukuran yang dipergunakan didapatkan dari beberapa literatur.
Metode pengukuran ini digunakan untuk menghitung volume pekerjaan dan
membantu perkiraan hargayang akan dipergunakan.
Berkenaan dengan judul yang dibuat maka yang dijelaskan pada bagian ini
hanya pada pekerjaan struktur dan penyelesaian pekerjaan struktur.
Metode pengukuran untuk tiap - tiap pekerjaan dijelaskan sebagai berikut :
2.4.1 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi prasyarat kontralg survei lokasi
proyelg sampai penyediaan alat kerja dan prediksi biaya - biaya yang
66
mungkin timbul akibat adanya penggunaan metode atau alat bantu diluar
yang direncanakan.
Prasyarat kontrak yang dicantumkan dalam kelompok ini adalah
jaminan hnansial dan asuransi. Jaminan finansial yang biasa
dipergunakan dalam proyek konstruksi adalah Bid Bond, Performance
Bond dan Pryment Bond. Ketiga jaminan ini mengikat kontraktor untuk
melaksanakan kewaj ibannya.
Bid Bond adalah suatu jaminan yang diberikan kepada pemilik
proyek bahwa kontraklor terpilih akan melaksanakan konstruksi sesuai
kontrak yang ada dengan harga yang sesuai dengan penawaran yang
diberikan. Jika tidak, maka jaminan ini diberikan kepada pemilik sebagai
kompensasi. Besarnya jaminan tender ini bervariasi dan ditetapkan oleh
pemilik proyek, minimal 57o.
Performance Bond memberikan perlindungan kepada pemilik
proyek, terhadap kegagalan kontraklor dalam menyelesaikan kontrak
yang sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati, dengan
menunjukkan bahwa terdapat pihak dibelakang kontraktor yang mampu
memberikan jaminan finansial kepada kontraktor tersebut, sebatas nilai
nominal kontrak.
Payment Bond adalah jaminan finansial yang mengikat
kontraktor kepada suplier, tenaga kerj4 dan sub kontraktor dimana
kontraktor akan membayar sesuai yang diperjanjikan.
67
Nilai dari Bid Bond, Performance Bond, dan Payment Bond
untuk beberapa negara berbeda - beda. Prosentase dari nilai masing -
masing jaminan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel2.4 Nilai Jaminan
Sumber : Masahiko Kunishim4 1994
Prasyarat yang kedua adalah asuransi. Asuransi ini berkaitan
dengan kewajiban dari kontraktor terhadap pekerjaannya dan hal-hal
yang berhubungan dengan proyek konstruksi tersebut. Asuransi
melindungi kontraktor, tenaga kerj4 dan pemilik atas hal - hal yang
mungkin terjadi selama masa konstruksi. Macam - macam asuransi yang
dapat digunakan adalah asuransi kebakaran" asuransi terhadap kerusakan
properti, asuransi terhadap huru - hara, force majoure Satuan dari
asuransi kerja ini adalah lump sam, yang besarnya ditentukan menurut
prosentase nilai proyek.
Sepertihalnya asuransi, pada bid bond, performance bond, dan
pmyment bond nilai yang dimasukkan dalam harga satuan adalah
besarnya biaya untuk mendapatkan ketiga hal tersebut diatas.
Survei lokasi proyek dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik
dari lokasi pekerjaan konstruksi. Sebagai alat bantu untuk melakukan
survei terdapat suatu formulir acuan yang disebut job site analysis
(lampiran 2.1), dimana didalamnya terdapat beberapa acuan untuk
Neqara Bad Bond Performance Bond Pavrnent BondUSA (Federal) 20% dari nilai
kontrak dau US$ 3juta, diambil yangterkecil.
100% dari nilaikontrak
4S5O % tergantung dari nilaikontrak. Jika nilai kontrak lebihdari US$ 5 juta makajaminannya adalah sebesarUS$ 2.5 iuta
USA (State) StO% dari nilaikontrak
100% dari nilaikontrak
1@% dari nilai kontrak keria
UK tidak ada too% tidak diielaskan
68
meninjau lokasi suatu proyek, misalnya saja adanya air bersih di lokasi
pekerjaan" ja.rW tidaknya dari pusat kot4 lingkungan dari proyek, dan
sebagainya.
Survei lokasi proyek pada awal pekerjaan hanya mengamati sarana dan
prasarana yang telah tersedia sehingga dari hasil survei dapat
menentukan hal - hal yang perlu dilakukan untuk melakukan konstruksi.
Misalnya lokasi tersebut jauh dari pusat kota, dan tidak berpenghuni,
maka akan dibuatkan mess untuk pegawai, dan adanya kantin pekerja.
Selain itu jika tidak tersedianya jalan akses maka harus dibuat terlebih
dahulu pekerjaan infra strukturnya.
Pekerjaan pemetaan diperlukan jika konstruksi yang dibangun
adalah salurarq jalan, sehingga setelah pekerjaan pengularran selesai
dilakukan dan patok - patok terpasang, perlu dicek kembali kemiringan
dan ketinggiannya. Untuk pekerjaan konstruksi gedung hanya perlu
dilakukan pekerjaan pengukuran dan pemasangan patok - patok.
Jika telah terdapat bench mork di lokasi konstruksi maka pengukuran
selanjutnya didasarkan pada titik tersebut, dan alat yang dibutuhkan
hanya meteran, unting-unting, dan penyipat datar.
Alat kerja yang termasuk dalam kelompok ini adalah alat kerja
yang biasa dipergunakan, baik alat ringan , misalnya sekop, pacul,
sampai pada alat berat, misalnya buldazer, tower crane. Alat kerja
dihitung dalam lump sunr, tetapi menurut jenis alat yang dipakai terdapat
beberapa perhitungan untuk menentukan nilainya. Asumsi yang dipakai
69
dalam menghitung nilai alat kerja adalah alat kerja ini diperoleh dengan
menyewa.
Untuk alat kerja biasa yang mudah mendapatkannya biasanya dimiliki
oleh kontraktor atau dapat membeli sesuai dengan keperluaq sedangkan
alat berat dihitung perjam pengoperasian alat berat. Selain nilai
penyewaan, ongkos operator juga dimasukkan dalam kelompok. ini.
Biaya operator alat dihitung untuk per jam pengoperasiannya. Oleh
karena itu biaya yang termasuk dalam alat kerja adalah biaya sewa lat
termasuk baya operator untuk membantu mengoperasikan alat yang
disewa.
Perancah atau scaffolding dihitung untuk setiap komponen
scaffolding yang dipakai. Komponen - komponen itu antara lain, main
frame, cross brace, u-head, jack base, joint pin. Iika perancah dan
penyangga tidak memakai scaffolding, melainkan memakai kayu atau
bambu maka nilai yang dipakai adalah besarnya nilai pembelian untuk
pembuatan perancah atau penyangga.
Bangunan dan akomodasi yang harus tersedia di lapangan
diperhitungkan pula secara keseluruhan. Laboratorium diperlukan jika
lokasi konstruksi jauh dari pusat kot4 misalnya hutan, sehingga
kesulitan untuk melakukan pengujian, maka dari itu disediakan
laboratorium. Mess juga dibutuhkan jika tenaga kerja yang diperoleh dari
lokasi sekitar proyek hanya sedikit. Mess pekerja dihitung secara
keseluruhan. Kantin dipersiapkan juga untuk membantu pekerja
sehingga tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh makanan, dan
70
pekerjaan konstruksi tidak mengalami gangguan. Gudang proyek
diperlukan untuk menyimpan bahan dan material serta alat - alat yang
diperlukan selama masa konstruksi.
Biaya untuk pembuatan kantor proyek ini dapat dihitung secara
keseluruhan lump szrn untuk kantor dan perlengkapannya misalnya
faksimili, mesin ketilq teleporg komputeq .4C, mebel, atau dapat
dihitung secara terpisah. Kantor proyek hanya meliputi mebel dan
komputer, AC, dan hal lain yang berhubungan dengan inventaris kantor,
sedangkan biaya pengadaan telepon dan faksimili, KM/WC merupakan
biaya tersendiri. Masing-masing dinyatakan dalam satuan lump sum.
Biaya untuk faksimili dan telepon adalah biaya pengadaan ditambah
dengan biaya yang timbul akibat adanya pemakaian telepon dan
faksimili selama masa konstruksi.
Pekerjaan sementara dinyatakan dalam lump sum. Pekerjaan ini
dilakukan untuk menunjang pelaksanaan proyek. Untuk pengujian
material, pengambilan contoh material, serta pengujian dihitung secara
keseluruhan.
Site management adalah biaya yang dikeluarkan untuk pengawas
dan pengawasan proyek. Biaya - biaya yang termasuk dalam sile
mqlrflgement adalah biaya transportasi untuk staf teknik selama masa
konstruksi, biaya yang dikeluarkan untuk keperluan administrasi proyek,
serta rapat proyek. Biaya - biaya ini dinyatakan dalam lump wm.
Selama masa konstruksi terdapat biaya - biaya lain yang harus
diperhatikarL antara lain biaya keamanarq listrik dan penerangan kerj4
7 l
air kerj4 dan lain-lain. Biaya pengawasan dan penerangan dihitung
secara keseluruhan peroyek dengan memperhatikan apakah pengawasan
dan atau penerangan yang dibutuhkan, untuk berapa lama hal tersebut
dibutuhkan, biaya bahan bakar yang dibutuhkan. Biaya ini dihitung
untuk setiap orang yang berjagapershift.
Yang dimaksudkan dengan air kerja adalah air yang digunakan
sebagai salah satu komponen material konstruksi dan juga sebagai
konsumsi dari para pekerja dalam proyek konstruksi.
Air kerja ini bisa didapatkan dari lokasi pekerjaan itu sendiri dimana
akan dibutuhkan biaya instalasi air dan perpipaan, atau dapat juga
berasal dari luar lokasi konstruksi. Satuan dari air kerja dinyatakan
dalam lump sum.
Dokumentasi proyek dihitung secara keseluruhan, dokumentasi ini
meliputi foto kemajuan proyelg laporan kemajuan proyelg dan hal - hal
lain yang dapat menunjukkan perkembangan proyek konstruksi.
Biaya yang juga diperlukan adalah biaya untuk pembuatan gambar kerja
dan arsip dari gambar kerja. Biaya ini perlu ada karena dalam
pelaksanaan konstruksi perlu adanya gambar kerja dan keberadaan
gambar kerja harus ada untuk semua pihak, kontraktor, pengawas,
pemilik(iika perlu), sehingga terdapat biaya untuk panggandaan gambar.
Pembersihan selama masa konstruksi dilakukan secara berkala.
Biaya pembersihan dihitung secara keseluruhan. Biaya ini meliputi
pembuangan dan pemindahan material.
72
Jika terdapat kesepakatan kerja antara kontraktor dan sub
kontraktor dan telah disepakati oleh pemilik proyek terdapat keuntungan
yang diberikan kepada kontraktor. Biasanya nilai yang tercantum di sini
adalah 5 Yo dan nilai proyek yang didelegasikan.
pekerjaan kompensasi jarang dilakukan, dan biasanya pekerjaan
ini merupakan hasil dari kesepakatan antara kontraktor dengan otoritas
yangada.
Biaya tambahan adalah biaya-biaya yang mungkin timbul diluar
dari biaya-biaya yang telah disebutkan sebelumnya. Biaya ini timbul
adanya pemakaian metode baru atau penggunaan alat kerja serta bahan
diluar yang telah diprediksikan. Biaya ini biasanya berkisar 5'IOYo dan
nilai proyek.
2.4.2 P ekerj aan Penghancuran/Pembongkaran dan Pemindahan
Pekerjaan penghancuran/pembongkaran dipisahkan atas
komponen - komponen bangunan. Hal - hal yang perlu ditulis dalam
deskripsi pekerjaan adalah lokasi komponen" penampang dan jenis
material yang akan dibongkar. Satuan pekerjaan yang dipakai untuk
pekerjaan pembongkaran adalah sama dengan satuan yang dipakai untuk
masing - masing kelompok pekerjaan.
Pekerjaan penghancuran/ pembongkaran diukur sesuai dengan
kondisi di lapangan, dimana volume yang dimasukkan dalam volume
pekerjaan adalah volume pendekatan dari pengukuran yang tampak dari
73
bangunan atau komponen yang akan dihancurkan. Volume ini tidak
termasuk volume bangunan yang terdapat di bawah permukaan tanah.
Untuk penghancuran/pembongkaran instalasi pemipaan baru
diperhitungkan tersendiri jika diameter dari pipa dan sistem
pendukungnya lebih dari 300 mm. Jika kurang dari nilai tersebut maka
penghancuran instalasi telah tergabung dalam penghancuran/
pembongkaran komponen bangunan.
Pekerjaan lain yang termasuk dalam kelompok ini adalah
pekerjaan yang berkaitan dengan pemindahan struktur, misalnya
pemindahan instalasi air, pemindahan struktur/ arsitektur bangunan.
2.4.3 Pekerjaan Pondasi Tiang
Pekerjaan Pondasi tiang ini meliputi pondasi tiang pancang, steel
sheet pile, pondasi tiang bor, dan dinding penahan tanah.
Hal - hal yang perlu dituliskan dalam deskripsi pekerjaan
pemancangan adalah dimensi tiang pancang, yang menyangkut jenis,
bentulg ukuraq dan panjang dari tiang pancang, tipe sambungan yang
digunakan, sertajenis alat pancang yang digunakan.
Biaya yang diperhitungkan dalam pekerjaan pemancangan biaya
mobilisasi dan demobilisasi peralatan pancang, yang dinyatakan dalam
lump sum. Biaya penyewaan crane, biasanya diperhitungkan untuk
mengantisipasi letak penimbunan tiang pancang yang jauh dari lokasi
pemancangan. Biaya ini dapat dihitung secara keseluruhan (lump sam)
74
atau dapat juga dihitung dalam jumlah hari sejak disewa beserta biaya
untuk mobilisasi dan demobilisasi crane tersebut.
Jika ternyata pada lokasi pancang kondisi tanah tidak
memungkinkan untuk dilakukan perletakan alat pancang maka terdapat
biaya pembersihan lahan. Pekerjaan pembersihan lahan termasuk dalam
Kelompok 5 (Kelompok Pekerjaan Tanah).
Metode pengukuran yang dilakukan untuk menghitung pekerjaan
pemancangan dibagi menurut jenis tiang pancilng yang digunakan.
Secara umum yang dimaksud dengan suplai tiang pancang adalah
proses fabrikasi tiang pancang dari produsen tiang pancang. Biasanya
harga dari tiang pancang ditentukan permeter lari panjang menurut
panjang tiang yang dibutuhkan, Semakin pendek tiang pancang maka
harga dari fabrikasi tiang akan semakin mahal. Setelah suplai tiang
pancang telah dipenuhi akan dilanjutkaq dengan penghantaran tiang
pancang terfabrikasi menuju ke lokasi proyek konstruksi. Penghantaran
tiang ini biasanya dijadikan satu dalam suplai tiang pancang. Jika
dikehendaki, penghantarar/transportasi tiang ini dapat disendirikan dan
diukur dalam satuan tiang yang terkirim.
Setelah tiang terkirim dan telah diletakkan pada tempat
penimbunan tiang, untuk selanjutnya akan dilakukan pengaturan tiang
(Gambar 2.2). Pengaturan tiang yang dimaksudkan adalah
memindahkan tiang dari lokasi tiang menuju ke lokasi pancang, jatak
pindah ini dinyatakan dalam meter dan dibedakan untuk tiap - tiap jarak
pindah yang diinginkan. Pengaturan ini termazuk penegakan tiang
Qtitching) hingga siap dipancang (Gambar 2.3)
pancang dihitung untuk setiap tiang yang ditegakkan.
75
Pengaturan tiang
Tempat pen imbunan
t iang pancang
jarak p indah (m)
Gambar 2.2 P engaturan tiang pancang
- .-- ' -- l//
/ r r
, ,
It -F----------t=..v
Gambar 2.3 Pitching
Setelah tiang berada pada posisi pancang maka dilakukan
pemancangan yang diukur untuk setiap meter lari tiang yang terpancang.
Jika tiang tersebut akan disambung maka biaya penyambungan diukur
untuk setiap penyambungan yang dilakukan. Tidak menutup
kemungkinan bahwa dalam satu tiang pancang dengan kedalaman
tertentu membutuhkan lebih dari dua tiang pancang. Deskripsi
penyambungan tiang dilengkapi dengan alat penyambung yang
dipergunakan. Misalnya jika alat penyambung yang menggunakan las,
disertai pula keterangan tentang jenis kawat las yang
dipakai.Perpanjangan tiang adalah perpanjangan dari tiang pancang
hingga mencapai posisi poer Biasanya perpanjangan tiang pancang
menggunakan beton bertulang. Untuk itu pekerjaan perpanjangan tiang
O C
o o
76
dipisahkan sesuai dengan pembagian pada pekerjaan struktur beton,
yaitu pekerjaan beton, pekerjaan bekisting, dan pekerjaan penulangan.
Untuk pekerjaan perpanjangan tiang ini dipisahkan menurut jenis
tulangan yang dipakai, jika memerlukan tulangan diluar tulangan yang
terdapat dalam tiang pancang, baik polos ataupun ulir yang dinyatakan
dalam kilogram. Sedangkan volume beton diukur sebesar penampang
yang ditambah dikalikan panjang perpanjangan tiang pancang. (Gambar
2.4)
Pemotongan kepala tiang pancang diukur untuk setiap tiang yang
dianggap terlalu panjang melebihi ketentuan yang diinginkan. Meskipun
pemotongan tiang tersebut berbeda menurut ketinggian yang diinginkan
tetap diukur untuk setiap tiang.
Yang berbeda pada pondasi tiang adalah jika menggunakan cast in situ
in driven casing, steel sheet pile, dantiang pondasi bor.
Pada prinsipnya cast in situ in driven pile merupakan salah satu
jenis tiang pancang, tetapi yang dipancang adalah casingnya atut
selubungnya dan pengecorannya dilakukan ditempat (mirip dengan tiang
pondasi bor). Untuk pekerjaan suplai, transport, handling, dan
pemancangan adalah sama dengan pondasi tiang yang lain. Jenis pondasi
ini terdapat dua jenis, yaitu selubungnya tertanam atau dikeluarkan. Jika
selubung tertanam maka tidak terdapat pekerjaan untuk penarikan
kembali selubung. Untuk penulangan diukur sepanjang besi yang
dibutuhkan menurut kedalaman tiang yang dibutuhkaq dan kebutuhan
besi telah memenuhi standar pendetailan tulangan, baik itu mengenai
panjang
didapat
pondasi.
77
penyaluran, penjangkaran ataupun kaitnya. Volume beton
dengan mengalikan penampang tiang dengan kedalaman
Gambar 2.4 Perpanjangan tiang pancang
Bagian yang dipotong
Gambar 2.5 Pemotongan kepala tiang pancang
78
Steel sheet pile mirip dengan pondasi tiang yang lain yang
membdakan hanya bahan yang dipancang. Jika pada pondasi tiang yang
dipancang berupa tiang - tiang dengan p€nampang dan panjang tertentu,
sedangkan pada steel sheet pile material yang dipancang berupa
lembaran - lembaran baja. Oleh karena material yang berbeda, maka
pekerjaan suplai, transportasi, handling, dan pemancangan dinyatakan
dalam meter persegi, yang didapat dengan mengalikan panjang sheet pile
dengan kedalaman sheet pile yang diinginkan. Untuk penyambung
antara sheet pile dan tiang yang terdapat pada pojok sheet pile
dinyatakan dalam meter lari kedalaman.
Pada tiang pondasi bor, terdapat pekerjaan pengeboran yang
diukur dari permukaan pengeboran sampai pada kedalaman yang
diinginkan. Pekerjaan pengeboran ini dinyatakan dalam meter lari
panjang dan disertai dengan diameter bor yang dipergunakan. Untuk
pekerjaan beton dan penulangan diberlakukan sama dengan pekerjaan
cast in situ in driven casing.
Dinding penahan tanah juga termasuk dalam kelompok ini,
pekerjaan yang termasuk dalam dinding penahan tanah adalah pekerjaan
galian, hingga pekerjaan penyelesaian dari dinding penahan tanah.
Pekerjaan yang terdapat dalam kelompok ini terpisah dengan pekerjaan
beton (Kelompok 6), dan pekerjaan tanah (Kelompok 5).
Pekerjaan penggalian dipisahkan menurut jenis tanah yang akan
digali dan dinyatakan dalam meter kubik. Untuk penggalian biasanya
diperhitungkan juga luasan kerja untuk penggalian dinding penahan
79
tanah. Tetapi volume yang terdapat dalam Bp biasanya merupakan
volume yang bersesuaian dengan gambar yang diperoleh dari konsultan
struktur. Oleh karena pekerjaan ini termasuk dalam pekerjaan pondasi
maka pekerjaan betorq bekisting, dan penulangan dalam dinding tidak
termasuk dalam Kelompok 6. Pekerjaan galian yang dimaksud dalam
kelas ini adalah pekerjaan penggalian beserta pembuangan materialnya.
Volume dari pekerjaan beton didapat dengan mengalikan panjang
dari dinding dengan kedalaman dinding penahan dan dikalikan pula
dengan ketebalan dinding penahan tanah. Jika diatas dinding penahan
tanah terdapat baloklkolom maka volume beton berkurang (sebesar
volume dinding yang dipakai untuk balok/kolom), sedangkan tulangan
yang dipakai adalah tetap tidak berkurang karena tulangan tersebut terus
tersalurkan sampai pada pertemuan balok/kolom dan dinding. Satuan
yang dipakai untuk volume pekerjaan beton dinyatakan dalam meter
kubik. Finishinglpenyelesaian dari dinding dinyatakan dalam meter
persegi. Penyelesaian dinding ini dimaksudkan jika dinding ini akan
diekspos. Penyelesaian ini dapat berupa plesteran kasar dengan berbagai
macam komposisi campuran atau dapat juga dipoles secara halus dengan
semen. Luasan yang akan dilapisi adalah sepanjang dinding dan
dikalikan dengan kedalaman yang diinginkan. Luasan ini akan dikalikan
dua jika dinding tersebut diekspos dalam dua arah.
2.4.4 P ekerj aan Pondasi
Pekerjaan pondasi dalam Kelompok 4 adalah pekerjaan pondasi
selain yang terdapat dalam Kelompok 3. Macam - macam pondasi yang
80
termasuk dalam kelompok ini adalah pondasi beton, pondasi batu kali.
Pekerjaan pondasi dalam kelompok ini tidak termasuk pekerjaan galian
dan urugan, hanya terbatas pada pekerjaan pondasi itu sendiri (pasangan
batu, pekerjaan struktur beton).
Pondasi beton mencakup slool pondasi pelat setanpat, pelat
penuh, pondasi pelat lajur, serta poer. Seperti halnya pekerjaan beton,
pondasi beton ini juga terbagi atas pekerjaan beton, bekisting, dan
penulangan
Satuan yang dipakai untuk pekerjaan beton adalah meter kubih
sedangkan untuk bekisting dinyatakan dalam meter persegl, tulangan
dinyatakan dalam kilogram.
Pengukuran pekerjaan beton untuk sloofi, serupa dengan
pengukuran pekerjaan untuk balolq dimana penampang sloof dikalikan
dengan bentang bersih dari sloof yang diukur. Jika sloof tersebut
digabungkan dengan pondasi maka volume beton dikurangi dengan
volume beton yang termasuk dalam pelat.
Untuk pelat setempat, volume beton didapatkan dengan
mengalikan luas alas dari pondasi dengan ketinggian pondasi yang
dimaksud. Sedangkan untuk pondasi pelat penuh diukur sep€rti
menghitung pelat lantai. Pondasi pelat lajur dihitung dengan mengalikan
luas penampang pondasi dengan panjang dari pondasi tersebut.Volume
beton poer dihitung dengan mengalikan luas alas dari poer terhadap
ketinggian poer yang dimaksud.
8 l
Pondasi batu ini saat ini jarang dipergunakan. Pekerjaan pondasi
batu ini yang dimaksud adalah pondasi batu kali, yang dipisahkan
menurut komponen - komponennya. Pasangan batu kali dinyatakan
dalam meter kubik yang didapatkan dengan mengalikan penampang
pondasi dengan panjang pondasi batu kali. Pondasi batu kali ini dapat
menerus dapat pula setempat. Untuk pasangan aanstamping dituliskan
ketebalan pasangan dan dinyatakan dalam meter persegi yang diperoleh
dengan mengalikan lebar dari penampang dengan panjang pondasi.
Jika dikehendaki untuk mengekspos pasangan batu kali maka
dimasukkan item beraben yang dinyatakan dalam meter persegi, dan
diperoleh dengan menghitung luas penampang yang diekspos.
Pada Gambar 2.6 dan Gambar 2.7 adalah bentuk penampang yang
biasa dipergunakan untuk pondasi batu kali. Cara perhitungan luas dan
volume pondasi batu dapat dilihat pada keteranganyangterdapat dalam
Gambar 2.7.
Pasangan Batu Bata Trasram
Sloof
Pasangan Batu Kali
Pasangan Aanstamping
Iantai Kerja
Urugan Pasir
Gambar 2.6 Pondasi batu kali
82
I-a = luas penampang atas= axa
ILs : d + A2 + (a+ A) (4h2 + A2 - 2aA + 02 )0's
V: I/3 x (A2+aA+d)h
Lb= ["as penampang bawah =
AXA
Gambar 2.7 Bentuk Pondasi Batu Kali
Keterangan :
Ls : luas selubung limas terpancung
V : volume limas terpancung
La : luas penampang atas
Lb : luas penampang bawah
2.4.5 Pekerjaan Tanah
Pekerjaan tanah meliputi pekerjaan pembersihan, galian, urugan,
pemadatan, dan pembuangan. Yang termasuk pula dalam pekerjaan
tanah adalah lantai kerja dan urugan pasir bawah lantai.
Pembersihan lahan adalah pekerjaan yang dilakukan untuk
membersihkan lahan proyek konstruksi pada awal konstruksi, sehingga
memungkinkan untuk dilakukan proses konstruksi atau dapat
difungsikan. Pembersihan lahan dapat berupa pembersihan rumput,
83
dinyatakan dalam meter persegi. Pembersihan lahan dari pohon-pohon
dinyatakan dalam jumlah pohon yang dibuang, dengan memberikan
setiap ketinggian pohon yang dibuang, yang diukur dari permukaan
tanatr, dalam satuan meter.
Sebelum dilakukan pengukuran galian, dilakukan pemeriksaan
terhadap gambar yang telah ada terlebih dahulu untuk memastikan
bahwa level tanah yang ada adalah sesuai dengan kondisi gambar yang
tersedia. Secara umum pekerjaan galian diukur dari luas penampang
galian dengan dengan garis tengah panjang galiarq dinyatakan dalam
meter kubik.
Pekerjaan galian tanah untuk pondasi, poer, sloo{, pelat,
basement pembentukan kemiringan lahan, pengerukan, dinyatakan
dalam meter kubik, dan dibagi menurut interval kedalamannya. Interval
yang ada menunjukkan kedalaman galiaq bukan kelipatannya.
Pengukuran pekerjaan galian diambil dari lebar penampang terbesar
galian, baik berada di bagian atas, tengatr, atau alas dari ruatu lokasi
galiarq dikalikan dengan tinggi galian dari ketinggian tanah yang ada
sampai pada kedalaman yang ditentukan dan dikalikan dengan panjang
galian.
Misalnya galian pondasi pelat lajur yang memiliki lebar 1200
mng dengan ketinggian 120 mm, dan sloof berukuran 1501200. Gambar
2.8 menunjukkan penampang galian pondasi.
84
It t
IKeterangan :
h :tinggi sloof
lA :tinggi galian
Ll : ketinggian permukaan galian
L2 : ketinggian permukaan tanah yang diinginkan
Pekerjaan galian pondasi diukur selebar pondasi l2OO mm
dikalikan dengan hz dan dikalikan dengan panjang pondasi. Kedalaman
galian yang diambil adalah sebesar h2 bukan h (tinggi pondasi).
Kedalaman galian ini diukur dari ketinggian permukaan tanah dikurangi
dengan ketinggian tanah dibawah urugan pasir bawah lantai kerja.
Jika pondasi pada Gambar 2.8 merupakan pondasi lajur maka
tidak terdapat galian untuk sloof sepanjang pondasi tersebut, tetapi jika
pondasi tersebut merupakan pondasi setempat maka galian sloof yang
dilakukan adalah sebesar penampang sloof dikalikan dengan bentang
bersih antara dua pondasi setempat.
Gambar 2.E Penampang Pondasi
85
Gambar 2.9 Bentang sloof antar dua pondasi setempat
Pada Gambar 2.9 dapat dihitung volume galian untuk untuk
sloof adalah sebesar lebar sloof dikalikan dengan ln (bentang bersih
slooQ dan tebal galian (ketinggian permukaan tanah dikurangi dengan
ketinggian tanah dibawah urugan pasir dibawah lantai kerja.
Pekerjaan galian untuk basement diukur dari level tanah yang ada
sampai kedalaman dibawah basement yang ditentukan seluas area yang
dibutuhkan, dan dinyatakan dalam meter kubik.
Pekerjaan galian untuk pengaturan tanah dilakukan dengan
menghitung luas galian yang dikalikan dengan tebal galian. Untuk
pembentukan kemiringan tanah diukur dengan menghitung luas
penampang galian dan dikalikan dengan panjang galian.
Pekerjaan galian untuk mengurangi ketinggian tanah dinyatakan
dalam meter persegi selama tebal galian kurang dari 300 mm. Luasan
didapatkan dengan mengalikan lebar dan panjang dari luasan yang
dikurangi ketinggiannya. Jika tebal galian lebih dari 300 mm maka
pekedaan galian dinyatakan dalam meter kubik. Volume ini diperoleh
dengan mengalikan panjang rata-rata dari area yang akan dikurangi
86
ketinggiannya dikalikan dengan lebar area tersebu! dan dikalikan lagi
dengan tinggi rata - rata galian.
Pekerjaan galian pemipaan dan saluran/drainase dinyatakan
dalam meter lari selama lebar dari saluran kurang dari 300 mm
sedangkan untuk lebar saluran lebih dari 300 mm pekerjaan galian akan
dinyatakan dalam meter kubik.
Seperti halnya pada pekerjaan galian, dalam pekedaan urugan
juga membutuhkan ketinggian tanah yang ada untuk memudahkan
penghitungan kebutuhan urugan yang dibutuhkan.
Jika pengukuran pekerjaan galian dan pembuangan dilakukan
sebelum proyek dilaksanakan, maka pengukuran pekerjaan urugan
dilakukan sesudah pemadatan selesai dilakukan. Material yang dipakai
sebagai bahan urugan bervariasi, dari material yang merupakan hasil
galian, pasir, batu, sirtu, dan material urugan lainnya.
Pekerjaan urugan ini selain dibedakan atas material yang dipakai
untuk urugan" dibagi pula untuk lokasi urugan. Lokasi p€ngurugan
tersebut antara lain, pondasi, poer, sloof, pelat, pembentukan kemiringan
lahan/pengaturan tanah, serta urugan timbunan tanah dinyatakan dalam
meter kubik. Cara pengukurannya adalah mengalikan luasan penampang
urugan dengan panjang dari urugan itu sendiri.
Apabila pengurugan tersebut dilalarkan terhadap lokasi yang
sebelumnya telah digali, maka perhitungan pekerjaan urugan menjadi
mudah, dimana pekerjaan urugan didapat dengan mengurangi volume
87
galian dikurangi dengan volume tanah yang diisi oleh beton atau
material lainnya. Misalnya saja pada Gambar 2.8 maka urugan galian
pondasi adalah sebesar volume galian dikurangi dengan volume beton
sloo{ beton pondasi, lantai ke.jq dan urugan pasir bawah lantai kerja.
Urugan saluran dan pemipaan dihitung sebagaimana yang
terdapat'dalam metode pengukuran untuk pekerjaan galian. Pekerjaan
urugan untuk penambahan ketinggian tanah dinyatakan dalam meter
persegi, jika tebal dari urugan kurang dari 300 mm. Sedangkan untuk
urugan dengan tebal lebih dari 300 mm dinyatakan dalam meter kubik.
Pemadatan tanah dimasukkan dalam pekerjaan tersendiri, karena
terdapat kemungkinan untuk melakukan pemadatan, diluar pekerjaan
urugan. Pekerjaan pemadatan diukur serupa dengan pekerjaan urugarL
karena biasanya pekerjaan urugan disertai dengan pekerjaan pemadatan,
dan dinyatakan dalam meter kubik.
Jika konstruksi beton bertulang langsung terletak di atas tanatr,
maka dibawahnya harus dibuat lantai kerja yang rata. Jika tidak
ditentukan lai4 maka tebal lantai kerja minimum harus diambil 50 mm
dengan campuran nominal semen, pasir, dan kerikil (batu pecah) dalam
pertandingan isi l:3:5. Dengan persetujuan konsultan struktur tebal
lantai kerja dapat diambil kurang dari 50 mm, apabila dibawahnya
terdapat lapisan pasir dan atau dapat dipakai campuran yang lain
daripada yang disebut diatas apabila dapat dibuktikan bahwa campuran
itu cukup baik.
89
pembesian, bekisting, perancah, sampai pada penuangan beton itu
sendiri.
Beton yang dipakai dibedakan menurut kuat tekan beton, lokasi
penuangan beton mualai dari beton yang dicor ditempat, readymix,
sampai pada pembuatan beton pra@ak/ pratekan di lokasi proyek.
Pekerjaan pembesian meliputi pekerjaan pernotongan besi
menurut diameter dan panjang yang diperlukan temasuk kait dan
pengikatnya. Pekerjaan ini dihitung untuk setiap kebutuhan panjang dan
diameter yang diperlukan dan dikonversikan dalam kilogram atau ton
berat besi. Pengukuran pembesian didasarkan pada standar pendetailan
tulangan. Untuk penghitungan secara kasar (tidak memperhitungkan
standar pendetailan yang ada), volume dari pekerjaan pembesian dapat
ditambah sebesar l0o/o. Jika dalam pekerjaan pembesian menggunakan
tulangan terfabrikasi maka satuan pemakaiannya dinyatakan dalam
meter persegi dan disertai dengan jenis tulangan terfabrikasi yang
dipergunakan. Kuantitas pekerjaan pembesian dengan menggunakan
tulangan terfabrikasi diukur seluas tulangan yang dibutuhkan pada
struktur beton. Struktur beton yang biasa menggunakan tulangan
terfabrikasi adalah struktur pelat.
Cara pengukuran pekerjaan beton pada kolom, dimulai dari
pengukuran tinggi kolom antara dua lantai dan penampang kolom.
Volume beton untuk kolom diperoleh dengan mengalikan tinggi kolom
dengan luas penampang kolom dan dikalikan dengan jumlah kolom yang
90
setipe pada satu lantai dan ditambah jumlah kolom yang ada pada lantai
yang lain yang sama, dan dinyatakan dalam meter kubik.
Pekerjaan bekisting diukur sebesar luas selubung kolom. Luas
selubung didapat dengan mengalikan keliling kolom dengan tinggi
kolom, dan dinyatakan dalam satuan meter persegi. Jika terdapat lebih
dari satu kolom yang serupa maka kebutuhan bekisting satu kolom
dikalikan jumlah kolom yang sama.
- . - . - . t
: i - -------- ---- ' ! !
r I i :i ! i t: r a :r I i lr l
: i i i: ! i :a a r l
i : i !: L - - - - - - - -f - - . - - - . - . - . - - . - . - . - t
r l n l I
Gambar 2.10 Denah Balok Pelat
llT
II
trz III
Keterangan :
It l
Itz
ln l
: panjang pelat total arah mendatar (diluar balok)
: panjang pelat total arah tegak (diluar balok)
: bentang pelat bersih arah mendatar (tidak termasuk
balok)
: bentang pelat bersih arah tegak (tidak termasuk balok)
: bentang pelat dari as ke as arah mendatar
: bentang pelat dari as ke as arah tegak
ln2
l l
t2
9 l
Struktur pelat lantai dan pelat atap diukur seluas lantai yang
diukur sampai ke batas luar dari lantai (diluar balok dan kolom). Volume
beton untuk struktur lantai dinyatakan dalam meter kubik. Penulisan
deskripsi untuk struktur lantai dituliskan dengan ketebalan lantai yang
diinginkan dalam mm. Untuk perhitungan bekisting, diukur seluas lantai
yang dimaksud dan dikurangi dengan lebar balok. Pada bagian tepi dari
plat lantai, bekisting diukur setebal plat mengelilingi luar lantai.
Penerapan perhitungan pekerjaan beton pada pelat lantai diperjelas
dengan adanya Gambar 2.10. Dengan melihat Gambar 2.10 didapatkan
bahwa pekerjaan beton pada pelat tersebut adalah sebesar ltlx ltz x tebal
pelat lantai, dinyatakan dalam meter kubik. Pekerjaan bekisting adalah
seluas lnlxln2 ditambah dengan /x(ltl+lt?)x tebal pelat, dan dinyatakan
dalam meter persegi.
Panjang struktur balok diukur sebesar bentang bersih balok (bebas
kolom dan balok lain). Volume beton balok diperoleh dengan
mengalikan luas penampang dari balok dikalikan dengan bentang bersih
balolq dan dinyatakan dalam meter kubik.
Untuk struktur balok yang merupakan gabungan dari balok dengan pelat,
maka sebagian volume balok berkurang karena sudah termasuk didalam
plat lantai, tetapi pada deskripsi balok tetap menggunakan dimensi balok
tanpa pengurangan ketebalan lantai. Volume beton balok dinyatakan
dalam meter kubik. (Gambar 2.11)
Pekerjaan bekisting balok diukur sebagai luas selubung dari balok
dimana selubung tersebut melingkupi balok di ketiga bagian sisinya (dua
92
sisi tegak dan satu
mengalikan keliling
dalam meter persegi.
sisi datar). Luas selubung ini
balok dengan bentang bersih
diperoleh dengan
balolq dinyatakan
Th
-]-
l . o ' l
Gambar 2.11 Penampang balok
Penerapan perhitungan pekerjaan bekisting dapat dilihat pada
Gambar 2.11, dimana volume balok beton adalah sebesar [x(h-1)xln
dan pekerjaan bekisting adalah sebesar luasan yang didapatkan dari
{b+Z1tr+;1xln. ln adalah panjang bentang bersih balok yang dinyatakan
dalam meter.
Pada pertemuan balok, bekisting pada balok utama diukur tetap
sepanjang bentang bersitr, sedangkan pada balok yang kedua diukur
sepanjang bentang bersih antara balok dan kolom atau antara balok dan
balok.
Untuk struktur dinding beton, pengukurannya sama dengan pengukuran
pada struktur lantai, sehingga sebagian dari volume kolom sudah
termasuk didalam dinding. Volume beton dinyatakan dalam meter kubik.
Pengukuran bekisting pada struktur dinding dilakukan pada kedua sisi
93
dinding. Untuk pelaksanaan pengecoran terdapat penambahan bekisting
setebal plat sekeliling dinding beton. Dinding beton dengan ketinggian
lebih dari 3 meter diukur terpisah.
2.4.7 Pekerjaan Beton Pracetak
Pekerjaan beton pracetak meliputi beton bertulang pracetak dan
beton pratekan pracetak. Pekerjaan beton pracetak lain yang tidak
termasuk dalam kelompok ini adalah beton pracetak untuk tiang pondasi,
lubang kontrol, pekerjaan pasangan.
Pekerjaan beton pracetak dibagi atas komponen struktur
yang dicetalq dan dinyatakan dalam jumlah komponen yang akan
dipakai, dimana komponen tersebut terbagi atas panjang dan massanya
(kolorn, balok). Untuk struktur pelat dan dinding komponennya terbagi
atas luas yang dipakai dan massa dari setiap potongan komponen
pelat/dinding.
Keterangan - keterangan yang dipakai dalam kelompok ini adalah
menyangkut lokasi dari komponen tersebut, tulangan yang dipakai untuk
setiap komponen.
2.4.8 Pekerjaan Struktur Baja
Pekerjaan baja dibagi atas komponen strukturnya, dimana
komponen - komponen itu antara lain kolonr" balok, rafter, ikatan angin.
94
Pekerjaan baja termasuk penyediaan bahaq penghantaran ke lokasi dan
pemasangannya.
Pekerjaan struktur baja dinyatakan dalam kilogram berat yang
didapat dengan mengalikan panjang komponen baja yang dibutuhkan
dengan berat setiap meter panjang baja. Panjang komponen baja diukur
sesuai dengan panjang yang dibutuhkan tanpa dikurangi dengan adanya
lubang, potongan jika komponen tersebut berbentuk miring. Jenis profil
baja yang digunakan dituliskan dalam deskripsi pekerjaan.
Alat penyambung yang dipergunakan dalam struktur baja
dipisahkan dari komponen struktur baja dan dihitung dalam setiap
jumlah alat penyambung yang dipakai. Macam macam alat
penyambung yang dipakai antara lain paku keling, las, baut, angker dan
baut HTB.
Pekerjaan pelapisan struktur baja baik untuk tujuan anti karat
atau pengecatan dinyatakan dalam meter persegi. Luasan lapisan didapat
dari perkalian antara keliling penampang dari struktur baia dikalikan
dengan panjang komponen struktur baja.
2.4.9Pekerjaan Struktur dan Penutup Atap
Pekerjaan atap yang dimaksud disini adalah pekerjaan struktur
atap,yangtidak terbuat dari baja, beserta penutupnya.
Pekerjaan atap ini mencakup pekerjaan pembuatan kuda - kuda,
gording, usulg reng. Untuk pengukuran kuda - larda harus diukur
sepanjang batang miring dari kuda - kudq dimana panjang kemiringan
95
itu dapat dihitung dengan perhitungan matematis menurut sudut
kemiringan yang terjadi. Jika batang miring hanya diukur melalui
proyeksi yang terdapat dalam gambar, maka akan terjadi kekurangan
material yang mengakibatkan kerugian bagi pihak tertentu.
Struktur atap dapat berupa rangka kayu atau rangka aluminium.
Untuk rangka kayu satuan yang dipakai adalah meter lari- dan dipisah
untuk setiap penampang kayu yang dipergunakan. Untuk usuk reng,
dinyatakan dalam meter persegi.
Luasan penutup atap didapatkan dengan mengalikan panjang atap
dengan lebar atap. Dalam pengukuran penutup atap, harus
memperhatikan apakah bidang yang ditutupi merupakan bidang miring
atau bidang datar. jika merupakan bidang miring, harus diketahui
panjang batang miringny4 sehingga tidak langsung diukur dari gambar
proyeksinya saja. Luasan penutup atap dinyatakan dalam meter persegi.
Jenis penutup atap yang digunakan juga perlu dideskripsikan dalam
uraian pekerjaan.
/.tt \
l\ \?-,/ : \ \ v -
, / : \ \ s "/ : \ \ e
/ : \ \
/ " i \ /
atap pelana
l+
(ii) atap perisai
Gambar 2.l2Tampak Atas dan Depan Struktur Atap
l P l
96
Keterangan :
p : panjang ataP
I - lebar atap
a : sudut kemiringan ataP
Pada Gambar 2.12 terlihat tampak atas dan depan dari struktur
penutup atap. Pada atap pelana dengan kemiringan sebesar a maka
panjang sisi miring adalah sebesar (U}lcow'., sehingga untuk
menghitung luas penutup atap dengan panjang p dan sisi pendek I adalah
sebesar pxl /coscr. Begitu pula pada atap perisai rumus yang digunakan
untuk menghitung luasan atap adalah sama, ]aitu pxl /cosa,-
Dalam penghitungan luasan penutup at'ap tidak terdapat
pengurangan luas selama luasan lubang ktrrang dari 0.5 m2. Untuk
hiasan-hiasan disekitar atap, seperti list dinyatakan dalam meter lari, atau
jumlah jika diketahui dimensinya.
2.4.rc Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan pasangan meliputi pasangan bata, block, glassblock,
dan material lain.
Keterangan yang disertakan dalam deskripsi pekerjaan adalah
jenis material yang dipakai sebagai pasangan. Jika pasangan batu
dituliskan pula jenis batu yang dipakai. Begitupula untuk pasangan bata
jenis batu bata yang dipakai dituliskan terlebih dahulu. Keterangan -
keterangan lain yang perlu disertakan adalah keterangan mengenai
97
ketebalan pasangan yang dinyatakan dalam mm. Keterangan lain yang
mendukung adalah mengenai mortar yang dipakai dalam pasangan.
Pada umumnya pekerjaan pasangan dihitung sebagai luasan dan
dinyatakan dalam meter persegi. Luasan yang dihitung adalah
merupakan hasil perkalian antara tinggi pasangan dengan panjang garis
tengah dari pasangan yang dimaksud. Jika terdapat lubang pada luasan
terhitung maka luasan dihitung sebagai luasan penuh terlebih dahulu,
setelah itu dikurangi dengan adanya lubang. Pengurangan karena adanya
lubang dilakukan jika luasan lubang lebih dari 0.1 m2, misalnya untuk
kusen pintu, jendela.
Pekerjaan pengukuran pasangan batu yang berbentuk lengkungan
dinyatakan dalam meter persegi dan disertai tinggi dari pasangan batu
tersebut.
2.4.11 Pekerjaan Penyelesaian Dinding dan Lantai
Plesteran dihitung dalam satuan meter persegi, dimana cara
pengukurannya serupa dengan pasangan bat4 yang membedakannya
adalah pada plesteran harus dihitung pada setiap sisi yang menggunakan
plesteran. Sepertihalnya pasangan bat4 pada plesteran juga dilakukan
pengurangan luasan jika luasan lubang lebih dari 0.1 m2. Komposisi
mortar yang digunakan dalam pekerjaan plesteran juga perlu dituliskan
dalam deskripsi pekerjaan. Pekerjaan acian diukur serupa dengan
pekerjaan plesteraq dinyatakan dalam meter persegi.
98
Penyelesaian lantai dinyatakan dalam meter persegi.
Penyelesaian lantai ini dapat berupa plesteran kasar dan plesteran halus.
Untuk tambahan - tambahan perlakuan yang diberikan untuk lantai
diberikan secara tersendiri. Trowel lantai misalny4 trowel ini dilakukan
untuk mengkilapkan permukaan dari lantai. Floor hardener iuga
dinyatakan dalam meter persegi, pembeianfloor hardener ini bertujuan
untuk memperkeras lantai beton.
Kelompok ini mencakup pula pemberian water proofing. Luasan
yang dimasukkan dalam kuantitas pekerjaan adalah sebesar luasan yang
diberi lapisan kedap air, dan tidak perlu dilakukan pengurangan
meskipun terdapat lubang atau area terbuka selama luasan yang terbuka
kurang dari 0.5 mt. Untuk permukaan yang memiliki lebar kurang dari I
meter tidak perlu dibedakan menurut ketinggiannya/ ketebalannya.
Water proofing diklasifikasikan sebagai curvedllntwa atau
permukaan yang bulat jika lengkungan tersebut memiliki radius kurang
dari l0 m.
2.4.12 Pekerj aan Pemipaan
Pekerjaan pemipaan diukur sepanjang pipa yang dipergunakan
untuk instalasi tertentu tanpa dikurangi dengan panjang yang diisi oleh
alat penyambung, dinyatakan dalam meter. Untuk pipa yang memiliki
diameter kurang dari 50 mm, panjang pipa yang dituliskan sudah
termasuk dengan alat penyambungnya. Sedangkan untuk pipa dengan
diameter lebih dari 50 mm, alat penyambungnya dimasukkan sebagai
99
item ter*ndiri dan dinyatakan dalam jumlah alat penyambung yang
digunakan.
Instalasi yang biasa digunakan adalah instalasi air bersih baik
panas maupun dingirL instalasi sanitair, instalasi pemadam kebakaran.
Untuk kelengkapan dari masing-masing pekerjaan instalasi
dimasukkan pula dalam kelompok ini dan dihitung sejumlah
kelengkapan yang dipergunakan. Misalnya instalasi air dilengkapi
dengan tandon dan meteran air. Instalasi sanitair dilengkapi dengan
septik tank dan sumur peresap, bak kontrol, dan sebagainya.
2.4.13 Pekerj aan Lain-lain
Pekerjaarr-pekerjaan lain, yang tidak termasuk dalam pekerjaan
struktur maupun arsitektur, dimasukkan dalam kelompok pekerjaan lain-
lain. Yang termasuk dalam pekerjaan lain-lain adalah pekerjaan tutup
tandon stainless less, pagar, pembuatan taman.
Untuk membantu melakukan perhitungan keliling, luasan, ataupun volume
dari hasil pengukuran, maka diperlukan beberapa rumusan sebagai alat bantu.
Rumus - rumus ini dapat dilihat pada lampiran2.2.
top related