BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00679-SI bab 3.pdfKelas Akselerasi merupakan kelas khusus yang masa belajarnya lebih pendek
Post on 15-Mar-2019
214 Views
Preview:
Transcript
38
BAB 3
ANALISIS SISTEM BERJALAN
3.1 Sejarah Singkat SMA Negeri 78
Ketika Bapak Mashuri, SH menjabat sebagai menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Tahun 1975, didirikan beberapa sekolah lanjutan tingkat atas
yang dinamakan Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan dan disingkat
SMPP, yang di beberapa wilayah di Indonesia. Di Jakarta didirikan sebanyak dua
buah sekolah, satu berada di wilayah Cempaka Putih Jakarta Pusat, yaitu SMPP-
1, sekarang menjadi SMUN 77 Jakarta Pusat dan satu lagi SMPP-35 berada di
wilayah Kemanggisan, Jakarta Barat, dan selanjutanya menjadi salah satu SMUN
Unggulan di Kota Madya Jakarta Barat.
Dalam perjalanan sejarahnya SMPP-35 Jakarta didirikan pada bulan
Januari 1975 sampai berubah nama menjadi SMUN 78 Jakarta, yaitu pada
tanggal 9 Oktober 1985 dengan SK Mendikbud Nomor 0353/U/1985 sampai
tahun 1993, dan pada tahun 1994 ditetapkan oleh SK Kanwil Mendikbud DKI
Jakarta sebagai sekolah unggulam Kota Madya Jakarta Barat, yang sekarang ini
sudah menjadi salah satu Sekolah Unggulan di Propinsi DKI Jakarta.
Di SMUN 78 sendiri memiliki pembagian kelas, antara lain : kelas
Reguler, kelas Akselerasi, kelas Internasional. Kelas Reguler merupakan kelas
normal selayaknya kelas biasa seperti di sekolah lain dengan pembelajaran
selama 3 tahun dan bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia.
Kelas Akselerasi merupakan kelas khusus yang masa belajarnya lebih pendek
yaitu 2 t ahun dan bisa langsung melanjutkan ke perguruan t inggi. Kelas
39
Akselerasi ini merupakan kelas yang dianggap cukup cerdas oleh pihak sekolah.
Untuk mengikuti kelas ini merupakan kelas yang dianggap cukup cerdas oleh
pihak sekolah. Untuk mengikuti kelas ini diperlukan ketentuan dan syarat
tertentu yang dibuat oleh pihak sekolah. Bahasa pengantar yang digunakan
adalah bahasa Indonesia, materi yang diajarkan didalam kelas ini sangat cepat
dan padat.
Kelas Internasional merupakan kelas yang baru dibuat oleh SMUN 78
bekerjasama dengan universitas di luar negeri. Kelas ini baru berjalan selama 2
tahun. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia. Guru-guru yang mengajar di kelas ini berasal dari pihak luar negeri
yang kompeten dalam bidangnya.
3.2 Visi dan Misi SMA Negeri 78
Dengan filosofi teguh-tegas berkasih sayang, visi SMA Negeri 78 Jakarta
adalah “terwujudnya institusi pendidikan yang mampu memberikana
layanan bagi berkembangnya potensi peserta terdidik yang cerdas dan
berdaya saing internasional”. Sejalan dengan visi tersebut, SMA Negeri 78
Jakarta akan mengantarkan peserta didik agar menjadi : INSAN CENDEKIA,
INOVATIF, DAN KOMPETITIF DI TINGKAT INTERNASIONAL.
Untuk mencapai visi tersebut, misi SMA Negeri 78 Jakarta adalah (1)
membentuk warga sekolah yang memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, (2) menumbuhkan warga sekolah yang memiliki perilaku
terpujim berbudi pekerti, dan sikap mandiri dalam memutuskan pilihan yang
bertanggung jawab, (3) membentuk warga sekolah yang inovatif (pembaru)
40
dalam segala bidang baik akademis maupun non-akademis, (4) menumbuhkan
warga sekolah dan memiliki kepedulian tinggi terhadap diri dan lingkungan, (5)
mendorong warga sekolah untuk memiliki dan melaksanakan prinsip kesetaraan
dalam kemajemukan di dunia global.
3.3 Kurikulum dan Sistem Pembelajaran
1. Kurikulum dan Sistem Pembelajaran
• Kurikulum mengacu standar, yang ditetapkan oleh pemerintah; dan
diperkaya dengan program sertifikasi dari Cambridge of University
International Examination.
• Kurikulum tersebut dinamai Kurikulum G-78, dengan menerapkan pola
pembelajaran sistem rintisan sistem satuan kredit semester (SKS).
• Kegiatan kurikuler dikelompokkan menjadi intrakurikuler, kurikuler, dan
ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan
pembelajaran untuk menguasai kompetensi dengan alokasi waktu (jam
belajar) yang dimulai dari pukul 6.30 s.d. pukul 13.45 WIB, selama 5 hari
kerja. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan di luar kegiatan
intrakurikuler untuk memenuhi penguasaan kompetensi, pembentukan
karakter bangsa, dan peningkatan kecakapan hidup.
• Penilaian hasil belajar dilakukan (1) oleh pendidik, melalui ulangan
harian, penilaian kinerja, pengamatan sikap, ujian tengah semester, ujian
akhir semester; (2) oleh satuan pendidikan, melalui ujian sekolah, dan (3)
oleh pemerintah, melalui ujian nasional.
41
• Sekolah member layanan kepada peserta didik yang mendapat kesulitan
belajar melalui program perbaikan (remedial), sedangkan yang mencapai
ketuntasan lebih cepat melalui program pengayaan (enrichment).
• Di samping itu sekolah memfasilitasi adanya program kelas internasional,
program siswa cerdas istimewa, dan program pembinaan bakat khusus
melalui Gerobak (Gerombolan Anak Berbakat) atau Science Center Club.
3.4 Struktur Organisasi SMA Negeri 78 Jakarta
Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 78
(Sumber: Profil dan Informasi Sekolah T.A. 2009/2010)
Keterangan:
_____= Gugus Tugas
------- = Gugus Fungsi
42
3.5 Tugas dan Tanggung Jawab
3.5.1 Kepala Sekolah
Dalam Rangka peningkatan kualitas, kepala sekolah bertugas:
• Menyusun Perencanaan
• Mengorganisasikan kegiatan sekolah
• Mengarahkan, mengkoordinasikan, melaksanakan,
mengevaluasi suatu kegiatan
• Menentukan suatu kebijakan
• Mengadakan rapat
• Mengatur proses belajar mengajar
• Mengatur administrasi
• Mengatur hubungan dengan masyarakat dan Instansi
terkait
3.5.2 Deputi Bidang Kurikulum
• Menyusun program pembelajaran
• Menyusun pembagian tugas guru
• Menyusun jadwal pelaksanaan ulangan umum dan ujian
nasional
• Analisis dan penyusunan program mengajar
• Menetapkan kriteria persyaratan naik/tidak naik dan
kriteria ketamatan
• Pelaksanaan proses pembelajaran
43
• Pelaksanaan evaluasi tengah semester
• Penyusunan kisi-kisi soal evaluasi belajar semester ganjil
• Pelaksanaan evaluasi belajar semester ganjil
• Pemeriksaan/penilaian hasil belajar
• Pengolahan nilai dan pengisian laporan pendidikan
• Analisis soal dan hasil evaluasi belajar siswa
• Pelaksanaan pengayaan, remedial dan perbaikan
• Membina kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP)
• Membina kegiatan sanggar PKG / pelatihan guru
• Membina lomba yang bersifat akademis
3.5.3 Deputi Kesiswaan
• Menyusun program pembinaan kesiswaan / OSIS
• Melaksanakan bimbingan dan pengarahan serta
pengendalian kegiatan siswa / OSIS dalam rangka
penegakkan disiplin dan tata tertib sekolah dan pemilihan
pengurusan OSIS / PK
• Membina pengurus OSIS / PK dalam berorganisasi
• Menyusun program dan jadwal pembinaan siswa secara
berkala dan insidentil
44
• Membina pelaksanaan koordinasi keamanan, kebersihan,
dan ketertiban, kerindangan, keindahan, kekeluargaan dan
kesehatan
• Melaksanakan pemilihan calon siswa penerima beasiswa
dan siswa teladan
• Mengadakan seleksi siswa untuk mewakili sekolah dalam
berbagai kegiatan diluar sekolah
• Menyusun kegiatan ekstrakurikuler
• Menyusun laporan kegiatan kesiswaan secara berkala
3.5.4 Deputi Bidang Sarana dan Prasarana
• Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana
• Mengkoordinasikan penggunaan dan pendayagunaan
sarana dan prasarana
• Mengelola alat-alat pembelajaran
• Menyusun laporana pelaksanaan urusan sarana dan
prasarana
• Membina pengelolaan keuangan
3.5.5 Deputi Bidang Humas
• Menyusun rencana promosi sekolah
• Mengatur jadwal pertemuan antara orangtua siswa dengan
sekolah
45
• Mengadakan pertemuan dengan pengurus Komite dan
perwakilan kelas
• Menyusus rencana pertandingan ilmu pengetahuan dan
lain-lain
• Mengelola perlombaan diluar sekolah
• Mengadakan kegiatan studi tur / widya wisata dan rekreasi
sekolah
• Menyelengarakan pentas seni dan Show Bis
• Menyelengarakan acara ulang tahun sekolah
3.5.6 Guru Mata Pelajaran
Guru mata pelajaran, bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah
dan melaksanakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien,
yang terdiri dari:
• Membuat program pembelajaran yang terdiri dari:
a. Menetapkan SKBM
b.Membuat silabus
c. Membuat model pembelajaran
d.Membuat perangkat pembelajaran
• Membuat program tahunan dan program semesteran
• Membuat program kegiatan siswa
• Membuat analisis hasil ulangan harian
• Mengadakan perbaikan dan pengayaan remedial
46
• Melaksanakan kegiatan pembelajaran
• Melaksanakan kegiatan penilaian hasil belajar
• Mengisi daftar hadir siswa dan menelitinya sebelum
memulai pembelajaran
• Melaksanakan kegiatan bimbingan guru dalam PBM
• Membuat alat peraga pembelajaran
• Menciptakan karya seni yang lebih bermanfaat
• Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan
kurikulum
• Mengadakan pengembangan bidang pelajaran yang
menjadi tanggung jawabnya
• Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa
• Mengatur kebersihan kelas
3.5.7 Guru Wali Kelas
Wali kelas merupakan kepanjangan tangan Kepala Sekolah yang
memiliki pesan untuk menyampaikan kebijakan dan program
Kepala Sekolah kepada siswa dan para orangtuanya, menjalankan
tugas dan tanggung jawab, mengetahui secara pasti mengenai
tingkah laku seorang siswa, dan wali kelas harus melaksanakan
tugasnya sebagai berikut:
1. Menyelengarakan Administrasi kelas, seperti:
• Buku absen siswa
47
• Buku agenda / jurnal kelas
• Daftar organisasi / struktur organisasi
• Daftar petugas piket
• Daftar pelajaran di kelas
• Papan absen kelas
• Denah / tempat duduk siswa
• Statistik bulanan siswa
• Buku besar kelas
• Catatan kepribadian siswa
• Mengisi dan membagikan raport
2. Mengelola sarana dan prasarana kelas, seperti:
• Sarana kebersihan kelas: sapu, kemoceng,
pengki, tempat sampah
• Sarana pembelajaran : papan tulis, penghapus
spidol, dan lain lain
• Sarana penunjang : gambar presiden dan wakil,
jam dinding, taplak meja guru, vas bunga dan
lain-lain
3. Melakukan fungsi sebagai orangtua dikelas:
• Memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam
berbagai kegiatan sekolah
48
• Membina dan membimbing siswa dalam
berperilaku, berorganisasi, bersosialisasi,
berpakaian dan berdisiplin
• Mengoptimalkan potensi siswa secara individu
dalam strategi belajar, prestasi belajar, bakat
dan minat belajar
4. Menjalin kerjasama dengan pihak lainnya, seperti:
• Orangtua siswa
• Guru mata pelajaran dan BK
3.5.8 Kepala Tata Usaha
Kepala tata usaha, memiliki tugas untuk membantu Kepala
Sekolah dalam hal berikut:
• Menyusun program tata usaha
• Mengelola keuangan sekolah
• Mengurus administrasi kepegawaian
• Membina dan mengembangkan karir pegawai tata usaha
• Menyusun administrasi perlengkapan sekolah
• Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah
• Mengkoordinir dan melaksanakan 7K (keamanan,
kebersihan, dan ketertiban, kerindangan, keindahan,
kekeluargaan dan kesehatan)
49
• Analisis kebutuhan guru dan pegawai
• Penyusunan tugas tambahan guru
• Pengajuan usul kenaikan pangkat
• Pengajuan usul kenaikan gaji berkala
• Pengelolaan administrasi gaji
• Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan
secara berkala
3.6 Hasil Kuesioner
Untuk mendukung analisa dari permasalahan yang terjadi di SMA Negeri
78 Kelas X Internasional, dilakukan wawancara dengan guru dan juga terhadap
siswa maupun siswi pada kelas X internasional, dan juga memberikan kuesioner
kepada 40 siswa kelas X internasional. Adapun hasil analisa terhadap guru dan
murid adalah sebagai berikut:
3.6.1. Hasil Kuesioner dengan murid:
1) Apakah anda memiliki e-mail?
100%
0%
Memiliki E‐mailYa Tidak
50
Gambar 3.2 Presentase Jumlah Murid yang Memiliki E-Mail
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa 100% dari siswa kelas X Internasional
memiliki e-mail. Sehingga, para siswa pasti pernah menggunakan internet dan sudah
menjadikan internet sebagai salah satu media komunikasi, dan dapat mendukung
kegiatan e-learning.
2) Berapa lamakah anda menggunakan e-mail?
Gambar 3.3 Presentase Lamanya Murid Memiliki E-Mail
Dari data di atas dapat disimpulkan, bahwa sebanyak 45% dari jumlah siswa
kelas X internasional yang telah menggunakan fasilitas e-mail selama 1-3 tahun.
40% siswa kelas X internasional menggunakan internet selama 4 tahun dan 15%
memiliki e-mail kurang dari 1 tahun.
3) Apakah anda mempunyai Komputer / Laptop pribadi?
15%
45%
40%
Lama mempunyai E‐mail< 1 Tahun 1 <= sampai dengan 3 Tahun > 4 Tahun
51
Gambar 3.4 Presentase Jumlah Murid Memiliki Laptop
Pertanyaan no.3 semakin menunjukkan bahwa pengguna internet di SMA N 78
kelas X internasional tidak hanya menggunakan fasilitas e-mail saja. Dengan
memiliki komputer/laptop pribadi memberikan ruang akses internet yang lebih
tinggi.
4) Apakah anda menggunakan jasa Warung Internet untuk online?
Gambar 3.5 Presentase Jumlah Murid yang Menggunakan Jasa Warnet
Diagram di atas menunjukkan bahwa sejumlah 90 % dari siswa kelas X
internasional memilih untuk tidak menggunakan jasa internet di warung internet
dan diasumsikan mereka memiliki akses pribadi yang tidak memiliki
ketergantungan akan keberadaan warung internet di sekitar lingkungan
responden.
92%
8%
Kepemilikan Laptop PribadiYa Tidak
5%
90%
5%
Menggunakan jasa Warung InternetYa Tidak Lain ‐ lain
52
5) Apakah anda berlangganan ISP (Internet Service Provider) ?
Gambar 3.6 Presentase Jumlah Murid yang Berlangganan ISP
Sebanyak 82% dari siswa kelas X internasional mengaku bahwa mereka
berlangganan ISP tertentu dengan berbagai macam pertimbangan, salah satunya
ialah agar mereka dapat mengakses internet setiap saat ketika mereka di rumah.
Hal ini pun semakin menunjukkan kecenderungan penggunaan e-learning dapat
diterapkan tanpa harus memikirkan bagaimana mereka mendapatkan koneksi
internet.
6) Apakah anda memiliki account Social Networking? Jika iya, seberapa sering
anda membukanya?
82%
18%
Berlangganan ISPYa Tidak
53
Gambar 3.7 Perbandingan Jumlah Murid yang Memiliki Account Social
Networking
Dengan penggunaan situs social networking yang rata-rata diakses setiap hari,
maka dapat diasumsikan bahwa mereka memiliki waktu luang untuk sekedar
untuk update dan mengecek account social networking mereka. Maka, hal ini
tentu saja dapat memicu kegiatan belajar mereka dengan menggunakan fasilitas
e-learning sebagai aktivitas yang juga dapat dilakukan bersamaan ketika
mengakses internet.
7) Apakah anda memiliki Blog? Jika iya, seberapa sering anda membukanya?
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Setiap hari< 4x seminggu
1x Seminggu
33
5
2
5
2
0
2
25
3
51
Others
Friendster
02468
10
Setiap hari< 4x seminggu
1x Seminggu
00
00
10
5Others2
Blogspot
Wordpress
Tumblr
54
Gambar 3.8 Perbandingan Jumlah Murid yang Memiliki Blog
Penggunaan blog juga ternyata memiliki peran penting di mata siswa kelas X
internasional, karena dengan menggunakan blog berarti mereka mengerahkan
kemampuan mereka dalam berbagi informasi dan menyampaikannya kepada
pembaca. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka lebih banyak meluangkan
waktu dalam mencari sumber informasi yang ingin mereka bagi.
8) Sistem operasi apa yang anda gunakan pada komputer?
Gambar 3.9 Perbandingan OS yang Digunakan Oleh Murid
Sejumlah 58% dari pengguna internet di kelas X internasional mengunakan
Windows 95/98/XP sebagai operating system (OS) komputer mereka. Mereka
sudah terbiasa dalam mengendalikan dan menjalankan fasilitas yang tersedia di
dalam OS tersebut. 42% memilih untuk menggunakan Windows Vista sebagai OS
mereka.
9) Aplikasi apa saja yang dapat anda gunakan? Dan seberapa mahir tingkat
penggunaannya?
05
10152025
OS
23
17 DOS
WIN 95/98/XP
Win Vista
Mac OSX
Lainnya
55
Gambar 3.10 Perbandingan Aplikasi yang Dapat Digunakan Oleh Murid
Mereka mampu memaksimalkan penggunaan teknologi informasi dan mengolah
data yang ada di dalamnya menjadi sebuah informasi yang berguna dan
mendukung dalam penggunaan internet.
10) Seberapa sering anda menggunakan internet?
Gambar 3.11 Perbandingan Jumlah Murid yang Sering Menggunakan
Internet
Dasar
Ahli05
10152025303540
510
7
05
0 3
1520
18
0 3 2 3
20
105
0 0 0 1Dasar
Menengah
Ahli
Tidak Menguasai
2 hari sekali
Seminggu sekali
Sebulan sekaliSetiap Hari
0
10
20
30
40
Responden
5
3
32
2 hari sekali
Seminggu sekali
Sebulan sekali
Setiap Hari
56
Penggunaan internet setiap hari menunjukkan bahwa mereka tidak bisa lepas dari
internet dan hal ini menjadikan sebuah pemicu utama bahwa e-learning dapat
diterapkan sebagai media belajar.
11) Bagaimana pemahaman anda mengenai e-learning ?
Gambar 3.12 Presentase Jumlah Murid yang Memahami E-Learning
Dari hasil kuesioner dapat disimpulkan 8 dari 40 responden atau 20% dari total
responden mengetahui dengan jelas mengenai e-learning dan hanya 1 orang saja
yang tidak mengetahui mengenai e-learning. Sebuah informasi yang menunjukan
adanya pengetahuan terhadap e-learning dalam keseharian mereka.
2%
25%
18%35%
20%
Pemahaman E‐learningTidak tahu sama sekali Sangat kurang Kurang Paham Sangat Paham
57
12) Bagaimana pemanfaatan e-learning di sekolah anda ?
Gambar 3.13 Presentase Penerapan E-Learning Pada Proses Belajar
Pemanfaatan e-learning yang mereka jalani saat ini sangat dirasakan oleh diri
mereka, dengan adanya fasilitas internet khususnya yang dapat diakses
dimanapun dan hampir kapanpun mereka mau, dan informasi mengenai
kesadaran ini juga bisa dijadikan sebuah pendukung dalam menjalankan
pembelajaran dengan sistem e-learning yang akan diajukan.
13) Bagaimana menurut anda efektivitas pembelajaran dengan memanfaatkan e-
learning ?
2% 8%
23%
54%
13%
Pemanfaatan e‐learning pada proses belajar
Tidak ada sama sekali Sangat kurang Kurang Cukup baik Baik sekali
58
Gambar 3.14 Presentase Tingkat Efektivitas dengan Memanfaatkan E-
Learning
Persentase yang didapat dari hasil kuesioner pada pertanyaan ini sangatlah
bervariasi, keadaan ini menunjukan tingkat pro dan kontra terhadap perubahan
proses belajar dari yang konvensional menjadi modern, dengan penerapkan
sistem pembelajaran e-learning. Dalam menerapkan segala sesuatu yang baru
pasti kita diperhadapakan kepada sebuah keadaan pro dan kontra, namun seiring
berjalannya waktu dapat dipastikan jika penerapan itu baik dan tepat maka semua
pihak akan merasa diuntungkan dan tidak ada lagi pertentangan yang terjadi.
14) Gagasan implementasi e-learning yang anda lakukan berasal dari ?
18%
17%
11%
32%
22%
Efektivitas pembelajaran dengan memanfaatkan e‐learning
Tidak ada sama sekali Sangat kurang Kurang Cukup baik Baik sekali
59
Gambar 3.15 Presentase Implementasi E-Learning
Dari hasil kuesioner ini kami sengaja memberikan pertanyaan untuk mengetahui
kesadaran diri para responden jika mereka diperhadapakan dengan sistem
pembelajaran e-learning, dan hanya 9 orang dari responden atau 23% yang
mengaku memiliki kesadaran atas tuntutan diri sendiri untuk melakukan e-
learning, tanpa paksaan atau desakan dari pihak lainnya.
15) Apakah menurut kalian e-learning dapat diterapkan di kelas internasional ini?
37%
25%23%
15%
E‐learning yang anda lakukan berasal dari Kebijakan Kepala Sekolah Kebijakan Guru Tuntutan Diri sendiri Lainnya
62%25%
13%
Apakah E‐learning dapat diterapkan di kelas anda
Ya Tidak Tidak Tahu
60
Gambar 3.16 Presentase Kemungkinan Penerapan E-Learning
Informasi ini menunjukan adanya semangat dari para responden untuk
mengaplikasikan pembelajaran dengan menggunakan fasilitas internet dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah SMA Negeri 78 Jakarta kelas X
internasional.
3.7 Sistem pembelajaran yang berjalan
Dari hasil pembicaraan dan wawancara dengan pihak yang berkaitan
dengan SMAN 78 mengenai sistem pembelajaran yang berjalan selama ini, dapat
dijelaskan sebagai berikut (lihat Gambar 3.17)
Ketika memasuki kelas X di kelas internasional, mereka akan
mempelajari mata pelajaran seperti ketika masih duduk di kelas 3 SMP, karena
mengikuti kurikulum yang disesuaikan oleh Cambridge University. Semua mata
pelajaran tidak lagi menggunakan bahasa Indonesia tetapi menggunakan bahasa
Inggris, begitu pula dengan bahasa pengantarnya.
Setiap pertemuan, siswa akan diberikan tugas oleh guru mata pelajaran
terkait. Tugas tersebut diberikan secara manual dan tugas dikumpulkan dalam
bentuk kertas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Di setiap kali mereka
menyelesaikan suatu bab / topik tertentu sebuah mata pelajaran, mereka akan
diberikan ulangan bayangan yang nantinya akan dimasukkan ke dalam nilai TM
atau tugas mandiri.
Di setiap akhir semester, Cambridge University mengirimkan soal ujian
yang akan dikerjakan oleh siswa dan akan dikembalikan kepada Cambridge
61
University untuk diperiksa dan hasil ujian tersebut akan dikirim kembali oleh
Cambridge University kepada pihak sekolah.
Setiap nilai dari latihan dan ulangan yang diberikan oleh guru bidang
studi kepada siswa akan dimasukan ke dalam sistem penilaian siswa yang disebut
SAS (Sistem Administrasi Sekolah) yang langsung terhubung dengan server.
Pada server tersebut diolah beberapa data administrasi sekolah yang berkaitan
dengan siswa berupa kehadiran, nilai, dan lainnya. Hasil akhir dari SAS disebut
sebagai report siswa.
Pihak sekolah akan melakukan konferensi kepada orang tua murid
mengenai kegiatan belajar dari siswa sekaligus menyampaikan hasil belajar
siswa terkait. Hasil yang akan diterima oleh wali murid terbagi ke dalam 2 jenis.
Sertifikat kelulusan internasional dari Cambridge University dan juga report dari
SMA Negeri 78 yang berisikan nilai ujian yang dilaksanakan oleh pihak sekolah.
62
Gambar 3.17 Rich Picture S istem Berjalan
Di SMAN 78 khususnya diterapkan metode baru dalam proses belajar
dan mengajar, yaitu metode moving class, sebuah metode baru dengan sistem
pembelajaran yang tidak lagi menjalankan kegiatan guru yang menghampiri
murid, tetapi sebaliknya murid yang menuju kelas yang sudah ditentukan dan
guru sudah siap di kelas tanpa harus pindah-pindah. Di kelas guru memberikan
pelajaran berupa catatan, latihan, ulangan, dan lain-lain. Setiap nilai dari latihan
dan ulangan yang diberikan oleh guru bidang studi kepada siswa akan
dimasukkan ke dalam system penilaian siswa yang disebut SAS (Sistem
63
Administrasi Sekolah) yang langsung terhubung dengan server di departemen
pendidikan.
Pada server tersebut diolah beberapa data administrasi sekolah yang
berkaitan dengan siswa berupa kehadiran, nilai, dan lainnya. Hasil akhir dari
SAS disebut sebagai raport siswa berupa file dalam format pdf yang akan
dikirimkan ke sekolah masing-masing yang siap di print. Divisi kurikulum akan
menerima dan mencetak file tersebut, dipisahkan menurut kelas dan diberikan
kepada wali kelas tersebut. Wali kelas kemudian akan menyerahkan laporan hasil
belajar (report) ini kepada orangtua murid, sebagai laporan prestasi anaknya
selama menjalankan proses belajar pada semester tersebut.
3.8 Permasalahan yang Dihadapi
Berdasarkan analisa yang kami lakukan, permasalahan yang ditemukan
dikelas X Internasional mata pelajaran Bahasa Inggris:
1. Dibutuhkan media lain untuk pemahaman materi belajar selain di
dalam kelas dan pembahasan dari materi yang akan diuji dalam
quiz
2. Guru seringkali mendapati kesulitan dalam memeriksa quiz siswa
terutama dalam penulisan essay yang mengharuskan siswa untuk
menulis dengan minimal jumlah kata dan penulisan vocabulary
3.9 Usulan Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi kendala yang dihadapi, kami memberikan alternatif
usulan pemecahan masalah sebagai berikut:
64
1. Usulan pemecahan masalah 1:
Menggunakan sistem e-learning yang memiliki fokus
kepada forum quiz, yang juga dipergunakan sebagai media
pembahasan setelah quiz berakhir. Sehingga proses
pembelajaran antara guru dan murid tidak terbatas pada
ruang dan waktu. Maka alternatif inilah yang akan kami
pilih sebagai usulan pemecahan masalah 1
2. Usulan pemecahan masalah 2:
a. Adanya bantuan dari pihak lain untuk membantu guru
dalam mengkoreksi jawaban, tetapi hal ini tidak efektif
karena kemungkinan terjadinya human error
b. Sistem dapat membantu guru dalam mengecek jawaban
essay dengan menggunakan kontrol minimum word count
yang ada di dalam sistem kemudian memberikan signal
apabila terjadi kesalahan pada penulisan vocabulary. Maka
alternatif inilah yang akan kami pilih sebagai usulan
pemecahan masalah 2
top related