BAB 1 BARU
Post on 29-Jan-2016
18 Views
Preview:
DESCRIPTION
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN JUDUL
Ditinjau dari pengertian umum “Resort dan Wisata Pantai” dengan pendekatan
Arsitektur Ekologi di Pulau Sangiang.
1. Resort
Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi
seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk
mendapatkan kesegaranjiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu.
Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan
kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha
lainnya. (Dirjen Pariwisata , Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November,
1988).
Resort adalah tempat peristirahatan di musim panas, di tepi pantai/di
pegunungan yang banyak dikunjungi (John M Echols, Kamus lnggris• Indonesia,
Gramedia, Jakarta, 1987).
Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang
dimana pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya. (A.S. Hornby,
Oxford Leaner's Dictionary of Current English, Oxford University Press, 1974).
Resort adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas khusus
untuk kegiatan bersantai dan berolah raga seperti tennis, golf, spa, tracking, dan
jogging, bagian concierge berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan
resor, hila ada tamu yang mau hitch-hiking berkeliling sambil menikmati
keindahan alam sekitar resort ini (Nyoman.S. Pendit. llmu Pariwisata, Jakarta:
Akademi Pariwisata Trisakti, 1999).
Resort adalah sebuah kawasan yang terrencana yang tidak hanya sekedar
untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi (Chuck Y. Gee, Resort
Development and Management, Watson-Guptil Publication
1988).
Sebuah hotel resort sebaiknya mempunyai lahan yang ada
kaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu sebuah hotel resort berada
pada perbukitan, pegunungan, lembah, pulung kecil dan juga pinggiran
pantai (Nyoman S. Pendit. llmu Pariwata. Jakarta: Akademi Pariwisata
Trisakti, 1999).
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Resort adalah
sebuah tempat peristirahatan yang terletak di area-area wisata seperti di tepi
pantai, di pegunungan dimana memiliki fasilitas khusus untuk kegiatan
bersantai dimana fasilitas ini diperuntukan untuk pengunjung yang datang untuk
menikmati potensi alam yang ada dan berekreasi.
2. Wisata Pantai
Undang-undang Nomor 10 tahun 2009, menyebutkan pariwisata adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek
dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pariwisata, dengan demikian pariwisata meliputi:
1. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata
2. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata seperti: kawasan wisata,
Taman rekreasi, kawasan peninggalan sejarah, museum, pagelaran seni budaya,
tata kehidupan masyarakat atau yang bersifat alamiah: keindahan alam,
gunung berapi, danau, pantai.
3. Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata yaitu: usaha jasa pariwisata
(biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, konvensi, perjalanan insentif dan
pameran, konsultan pariwisata, informasi pariwisata). Usaha sarana
pariwisata yang terdiri dari akomodasi, rumah makan, bar, angkutan wisata.
Pariwisata menurut daya tariknya menurut Fandeli (1995:3) dapat dibedakan
menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Daya Tarik Alam
Pariwisata daya tarik alam yaitu wisata yang dilakukan dengan mengunjungi
daerah tujuan wisata yang memiliki keunikan daya tarik alamnya, seperti laut,
pesisir pantai, gunung, lembah, air terjun, hutan dan objek wisata yang masih
alami.
b. Daya Tarik Budaya
Pariwisata daya tarik budaya merupakan suatu wisata yang dilakukan dengan
mengunjungi tempat-tempat yang memiliki keunikan atau kekhasan budaya,
seperti kampung naga, tanah toraja, kampung adat banten, kraton kasepuhan
Cirebon, kraton Yogyakarta, dan objek wisata buidaya lainnya.
c. Daya Tarik Minat Khusus
Pariwisata ini merupakan pariwisata yang dilakukan dengan mengunjungi objek
wisata yang sesuai dengan minat seperti wisata olahraga, wisata rohani, wisata
kuliner, wisata belanja, dengan jenis-jenis kegiatannya antara lain bungee
jumping.
Dalam kegiatan kepariwisataan ada yang disebut subjek wisata yaitu orang
orang yang melakukan perjalanan wisata dan objek wisata yang merupakan
tujuan wisatawan. Bermacam-macam pendapat para ahli mengenai
pengertian pariwisata dalam buku Wahab (1992:15) diantaranya:
1. Menurut Gamal Suwartono, SH
Kepariwisataan adalah suatu proses kepergian sementara dari seorang, lebih
menuju ketempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah
karena berbagai kepentingan baik karena kepentingan ekonomi, sosial, budaya,
politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain.
2. E. Guyer Freuler
Pariwisata merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas
kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan
menumbuhkan cinta terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan
oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia
sebagai hasil dari pada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan
serta penyempurnaan dari pada alat-alat pengangkutan.
3. A.J. Burkart dan S. Malik
Dalam bukunya yang berjudul “Tourism, Past, Present, and Future”, berbunyi
bahwa pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka
waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka biasanya hidup
dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat tujuan itu.
Jenis Pariwisata
Seorang wisatawan mengadakan perjalanan wisata karena didorong oleh
berbagai motif yang tercermin dalam berbagai macam jenis pariwisata. Bagi
daerah sangat perlu mempelajari motif ini karena berhubungan dengan fasilitas
yang perlu disiapkan dan program-program promosinya.
Beberapa jenis pariwisata yang sudah dikenal, antara lain Pendit (1994:14):
1. Wisata Budaya yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan
ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasan dan
adat istiadat, cara hidup, kebudayan dan seni mereka.
2. Wisata Kesehatan yaitu perjalanan seseorang wisatawan yang bertujuan
untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal
demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani.
3. Wisata Olahraga yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan
tujuan untuk berolahraga atau memang sengaja untuk mengambil bagian aktif
dalam pesta olahraga di suatu tempat atau Negara.
4. Wisata Komersial yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan untuk
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial seperti
pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
5. Wisata Industri yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan mahasiswa
atau pelajar, atau orang-orang awam ke suatu tempat perindustrian dengan
maksud dan tujuan untuk mengadakan penelitian.
6. Wisata Bahari yaitu perjalanan yang banyak dikaitkan dengan olahraga air
seperti danau, pantai atau laut.
7. Wisata Cagar Alam yaitu jenis wisata yang biasanya banyak
diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan
usaha-usaha dengan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam,
Taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya, yang
kelestariannya dilindungi oleh Undang- Undang.
8. Wisata Bulan Madu yaitu suatu perjalanan yang dilakukan bagi pasangan
pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan
tersendiri demi kenikmatan perjalanan.
3. Ekologi
Ekologi biasanya dimengerti sebagai hal-hal yang saling mempengaruhi
segala jenis makhluk hidup (tumbuhan, binatang, manusia) dan lingkungannya
(cahaya, suhu, curah hujan, kelembapan, topografi, dsb). Demikian juga proses
kelahiran, kehidupan, pergantian generasi, dan kematian yang semuanya
menjadi bagian dari pengetahuan manusia. Proses itu berlangsung terus dan
dinamakan sebagai ‘hukum alam’.
Ekologi didefinisikan sebagai ilmu tentang hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan
oleh Haeckel, seorang ahli biologi, pada pertengahan dasawarsa 1860-an. Ekologi
berasal dari bahasa Yunani, oikos yang berarti rumah, dan logos yang berarti
ilmu, sehingga secara harafiah ekologi berarti ilmu tentang rumah tangga
makhluk hidup (KRISTANTO, Ir.Philip. 2002. Ekologi Industri, Ed.I. ANDI;
Yogyakarta.11).
Ekolog De Bel mengemukakan, bahwa ekologi adalah suatu “study of the
total impact of man and other animals on the balance of nature”. Rumusan
ekologi yang menekankan pada hubungan makhluk hidup dikemukakan dalam
buku William H. Matthews et. Al. sebagai berikut: “ecology focuses the
interrelationship between living organism and their environment”, sedang
rumusan Joseph van Vleck lebih mengetengahkan isi dan aktivitas hubungan
makhluk hidup, yaitu “ecology is study of such communities and how each species
takes to meet its own needs and contributes toward meeting the need of its
neighbours”. Definisi ekologi menurut Otto Soemarwoto adalah “ilmu tentang
hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya”.
(HARDJASOEMANTRI, Koesnadi. Hukum Tata Lingkungan, Cet. Ke-12, Edisi ke-6.
Gadjah Mada University Press;Yogyakarta. 1996. 2)
4. Pulau Sangiang
Pulau Sangiang ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam pada 12 Oktober
1993 berdasarkan Surat Keputusan Mentri Kehutanan Republik Indonesia Nomor
698/Kpts-II/93. Dengan luas daratan 700.35 Ha dan luas taman laut 720 Ha.
Sebelumnya pulau Sangiang sempat akan dijadikan sebagai obyek wisata terpadu
dengan berbagai fasilitas seperti hotel & resort, villa, padang golf, kereta
gantung, spot diving dan selancar, serta rumah sakit berskala Internasional untuk
menarik wisatawan baik domestik hingga wisatawan Internasional.
Akan tetapi pembangunan mega proyek tersebut mengalami kendala,
mandeg karena terkena dampak krisis ekonomi tahun 1998, dan kemudian
diketahui pembangunan tersebut menyebabkan perusakan alam. Sehingga
direktur utama perusahaan yang mengelola proyek tersebut diseret ke meja
hijau. Sepertinya kita perlu bersyukur karena proyek itu gagal, seandainya
berhasil mungkin backpacker seperti kita harus rela mengeluarkan uang lebih
untuk bisa menikmati keindahan pulau Sangiang.
Daya tarik pulau Sangiang
Yang menjadi daya tarik utama pulau Sangiang adalah keindahan alamnya.
Banyak tanaman langka yang tumbuh di pulau Sangiang, dan rata-rata tanaman
tersebut masuk ke dalam tumbuhan laut seperti cemara laut, bayur, dadap laut,
ketapang, waru laut, api-api dan masih banyak lagi yang lainnya.
Indah ragam tanaman tersebut menjadi semakin lengkap dengan dihuni oleh
banyak binatang langka yang juga dilindungi undang-undang seperti lutung,
kucing hutan, landak, biawak, elang laut, dara laut, raja udang, belibis, kuntul
karang, burung camar, pelatuk besi, burung cangak, ular sanca dan berbagai
biota laut. Dengan keindahan ragam biota laut yang dimiliki Pulau Sangiang,
banyak spot di pulau ini yang digunakan sebagai lokasi snorkeling dan diving.
Pulau Sangiang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama yang
menyukai wisata bahari. Keindahan alam dan pantai serta karang hidup yang
dihiasi ikan berwarna-warni merupakan obyek wisata utama di kawasan ini.
Selain itu Taman Wisata Alam Pulau Sangiang memiliki potensi flora dan fauna
yang beragam dan masih asli, terdapat pula bangunan dan goa-goa peninggalan
zaman Jepang yang mempunyai nilai historis.
Pulau Sangiang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama yang
menyukai wisata bahari. Keindahan alam dan pantai serta karang hidup yang
dihiasi ikan berwarna-warni merupakan obyek wisata utama di kawasan ini.
Selain itu Taman Wisata Alam Pulau Sangiang memiliki potensi flora dan fauna
yang beragam dan masih asli, terdapat pula bangunan dan goa-goa peninggalan
zaman Jepang yang mempunyai nilai historis.
B. LATAR BELAKANG
1. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia merupakan salah satu yang terkenal kaya akan sumber daya alam
dan kebudayaannya yang menarik dan indah. Sejak Bangsa Indonesia sendiri telah mengerti
kelebihan yang dimilikinya, maka kelebihan akan SDA nya dimanfaatkan menjadi sektor
yang dapat menmbah pemasukan bagi Negara Indonesia sendiri. Untuk itu terdapat bagian
pengelolaan negara yang secara khusu menangani tentang wisata akan sumber daya alam
dan kebudayaan di Indonesia yaitu bagian Kepariwisataan.
Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan nasional.
Peranan pariwisata di Indonesia sangat dirasakan manfaatnya, karena pembangunan dalam
sektor pariwisata serta pendayagunaan sumber potensi kepariwisataan menjadi kegiatan
ekonomi yang dapat diandalkan untuk memperbesar penerimaan Negara, memperluas
lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat, mendorong
pembangunan daerah serta memperkenalkan alam, nilai budaya dan bangsa.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki ribuan pulau dengan kekayaan
melimpah serta mempunyai keanekaragaman budaya. Salah satu potensi yang dimiliki
bangsa Indonesia adalah pariwisata dimana Indonesia sangat diperhitungkan didalam
Pariwisata Internasional. Pulau pulau kecil di Indonesia terkenal dengan potensi alam yang
besar. Namun untuk dapat menikmati segala potensi alam yang tersedia, butuh sarana
prasana dan akomodasi sebagai wadah yang mampu menampung segala aktifitas wisatawan
yang berkunjung.
Salah satu wadah arsitektural yang mampu menampung aktiitas pariwisata di sebuah
pulau adalah bangunan resort. Pengertian resort sendiri adalah suatu perubahan tempat
tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain
untuk mendapatkan kesegaranjiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat
juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga,
kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya. (Dirjen Pariwisata ,
Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988).
Resort adalah tempat peristirahatan di musim panas, di tepi pantai/di pegunungan
yang banyak dikunjungi (John M Echols, Kamus lnggris• Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1987).
Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang dimana
pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya. (A.S. Hornby, Oxford Leaner's
Dictionary of Current English, Oxford University Press, 1974).
Resort adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas khusus untuk
kegiatan bersantai dan berolah raga seperti tennis, golf, spa, tracking, dan jogging, bagian
concierge berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resor, hila ada tamu yang
mau hitch-hiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam sekitar resort ini
(Nyoman.S. Pendit. llmu Pariwisata, Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti, 1999).
Resort adalah sebuah kawasan yang terrencana yang tidak hanya sekedar untuk
menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi (Chuck Y. Gee, Resort Development
and Management, Watson-Guptil Publication 1988).
Sebuah hotel resort sebaiknya mempunyai lahan yang ada
kaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu sebuah hotel resort berada pada
perbukitan, pegunungan, lembah, pulung kecil dan juga pinggiran pantai (Nyoman S.
Pendit. llmu Pariwata. Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti, 1999).
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Resort adalah sebuah
tempat peristirahatan yang terletak di area-area wisata seperti di tepi pantai, di
pegunungan dimana memiliki fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dimana fasilitas ini
diperuntukan untuk pengunjung yang datang untuk menikmati potensi alam yang ada dan
berekreasi.
Sesuai dengan tujuan dari keberadaan Hotel Resort yaitu selain untuk menginap juga
sebagai sarana rekreasi. Oleh sebab itu timbulnya hotel resort disebabkan oleh faktor-faktor
berikut :
a) Berkurangnya waktu untuk beristirahat
Bagi masyarakat kota khususnya kota Medan kesibukan mereka akan pekerjaan
selalu menyita waktu mereka untuk dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman.
b) Kebutuhan Manusia akan rekreasi
Manusia pada umumnya cenderung membutuhkan rekreasi untuk dapat bersantai
dan menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan oleh aktivitas mereka.
c) Kesehatan
Gejala-gejala stress dapat timbul akibat pekerjaan yang melelahkan sehingga dapat
mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Untuk dapat memulihkan kesehatan baik para
pekerja maupun para manula membutuhkan kesegaran jiwa dan raga yang dapat diperoleh
di tempat berhawa sejuk dan berpemandangan indah yang disertai dengan akomodasi
penginapan sebagai sarana peristirahatan.
d) Keinginan Menikmati Potensi Alam
Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sangat sulit didapatkan di daerah
perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. Dengan demikian keinginan
masyarakat perkotaan untuk menikmati potensi alam menjadi permasalahan, oleh sebab itu
hotel resort menawarkan pemandangan alam yang indah dan sejuk sehingga dapat
dinikmati oleh pengunjung ataupun pengguna hotel tersebut.
Jenis Jenis Resort Berdasarkan Atraksi Wisata
a. Resort gabungan (intergrated resort)
Resort gabungan termasuk perkampungan pedesaan untuk tempat berlibur adalah
resort yang direncanakan secara khusus. Dimana para pekerjanya dapat tinggal
didalam atau dekat dengan resort. Orientasi resort ini dikhususkan pada
keistimewaan alam seperti pantai, laut, lereng-lereng ski, pemandangan gunung,
taman nasional, atau keistimewaan lain seperti daerah dengan arkeologi dan sejarah,
iklim yang menyehatkan, lapangan golf atau fasilitas olahraga lain atau kombinasi
diantaranya.
b. Resort perkotaan (town resort)
Resort perkotaan menggabungkan penggunaan lahan dan aktifitas pada komunitas
perkotaan, tetapi secara ekonomi difokuskan kepada aktifitas resort yang memiliki
akomodasi eperti hotel dan fasilitas pelayanan wisata. Ada beberapa contoh resort
perkotaan seperti resort ski, resort pantai, dan resort spa dikota-kota Eropa dan
Amerika utara. Resort pantai di Australia dan resort spa diperkotaan Jepang.
c. Resort retreat (retreat resort)
Skala resort ini lebih kecil, kira-kira 25-50 kamar, tetapi direncanakan dengan kualitas
tinggi. Terdapat didaerah-daerah terpencil seperti di pegunungan atau dipulau-pulau
kecil. Akses satu-satunya hanya melalui kapal boat atau kapal udara kecil atau jalan
layang.
d. Rekreasi air (perairan)
Yang dimaksud dengan rekreasi air (perairan) yaitu rekreasi yang dilakukan pada
media perairan, baik sungai, danau, waduk atau laut. Rekreasi ini memanfaatkan
potensi alam perairan. Jenis aktifitas yang dapat dilakukan pada rekreasi perairan
ditentukan oleh kondisi perairannya. Aktifitas tersebut dapat bersifat pasif atau aktif.
Sebagai contoh untuk perairan yang airnya deras bergelombang tetapi mempunyai
pemandangan yang indah, maka aktifitasnya cendrung pasif (contohnya pada pantai
Parangritis, Jogjakarta). Sedangkan untuk perairan yang tenang maka aktifitasnya
cendrung aktif (seperti Marina Ancol, Pantai Kuta Bali).
2. Latar Belakang Lokasi
Karena perncanaan dan pembanunan resort akan di dampingi dengan
fasilitas wisata bahari makan dibutuhhkan lokasi yang mampu menampung kegiatan
resort dan wisata bahari di dalamnya. Selain itu kebutuhan resort akan
pemandangan sebagai salah satu bentuk nilai tambah yang ditawarkan di dalamnya
maka membutuhkan lokasi yang mempu menyediakan keindahan alam yang masih
asli. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan akan kegiatan wisata bahari yang
ditawarkan nanti, maka membutuhkan lokasi yang mampu menarik perhatian
wisatawan. Selain itu karena pemilihan jenis resort yang berintegrasi maka lokasi
resort dan wisata pantai perlu memiliki penduduk yang belum dapat mengolah
potensinya sehingga dapat ikut serta menjadi bagian pengelolaan resort dan wisata
pantai di dalamnya,
Maka lokasi yang dipilih antara lain jika bukan merupakan sebuah pantai
lepas adalah sebuah pulau kecil di Negara Indonesia yang masih mempunyai
keindahan alami yang belum tersentuh dan memiliki penduduk yang dapat diajak
ikut serta dalam pengelolaannya.
Di salah satu provinsi di Negara Indonesia, Provinsi Banten memiliki salah
satu pulau kecil yang mempunyai potensi besar akan wisata bahari. Hal ini
dibuktukan dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung untuk melakukan wisata
bahari dengan jalan swasta atau mandiri. Namun kurangnya sarana penginapan yang
mumpuni di pulau ini membuat administrasi wisata bahari di pulau ini terbilang
mahal. Kurangnya pengetahuan masyarakat setempat unruk mengelola potensi
pariwisata di dalamnya juga menjadi salah satu alasan penyebab administrasi mahal
berwisata di pulau ini. Aset alam yang di tawarkan di pulau ini juga masih asli. Pulau
tersebut bernama Pulau Sangiang.
Melihat fenomena alam yang begitu indah di pulau ini serta
peristiwa masa lalu Pulau Sangiang dengan kegagalan rencana dibangun sebuah
resort di Pulau Sangiang, sampai sekarang belum ada lagi pembangunan tempat
wisata di Pulau Sangiang. Wisatawan yang bekunjung di Pulau Sangiang yang
mempunyai rencana menginap biasanya akan dibantu oleh warga sekitar dengan
menyewakan rumahnya kepada wisatawan. Selain itu juga, fasilitas fasilitas
penunjang pariwisata seperti tempat makan belum tersedia cuk banyak dan memadi
di sana, sehingga biasanya wisatawan akan disarankan membawa makanan sendiri
jika ingin melakukan barbeque.
Gambar 6.
Sumber. www.backpackerindonesia.com
Melihat potensi potensi alam yang disuguhkan oleh Pulau Sangiang sangat
disangkan belum tersedianya fasilitas sarana prasarana yang mendukung pariwisata
Pulau Sangiang dengan maksimal. Dengan sulitnya mencari fasilitas penginapan di
sana. Rencana perancangan yang akan dilakukan di Pulau Sangiang untuk spa 5 ini
adalah pembangunan penginapan berupa resort.
Menurut salah satu ahli, resort adalah sebuah kawasan yang terrencana yang
tidak hanya sekedar untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi. (Chuck
Y. Gee, Resort Development and Management, Watson-Guptil Publication 1988).
Dengan pengertian resort sendiri yang berbeda dengan hotel sebagai pelayanan
penginapan yang tidak harus menyediakan fasilitas rekreasi cocok dengan rencana
pembangunan penginapan di Pulau Sangiang ini. Karena penginapan yang yang
direncanakan ini tidak hanya membangun sembuah tempat untuk menginap tapi
juga pembangunan fasilitas fasilitas rekreasi yang memanfaatkan potensi alam yang
terdapat di Pulau Sangiang sendiri.
Perencanaan pembangunan yang akan di lakukan di pulau yang masih
menyimpan kekayaan alam yang masih melimpah akan membuat keinginan
memanfaatkan kekayaan alam sebagai salah satu komponen perencanaan di
dalamnya. Dengan adanya destinasi wisata yang terdapat di Pulau Sangiang yang
direkomendasikan sebagai lokasi snorkeling, diving dan canoing dapat menjadi salah
satu wisata air yang dapat dikembangkan menjadi wisata di dalam resort.
Namun mengingat keasliaan potensi alam yang tersedia di Pulau Sangiang
perencanaan resort dan wisata alam harus menciptakan interaksi yang pas antata
bangunan, alam, dan penggunanya. Adanya 50 Kepala Keluarga yang menjadi
penduduk asli Pulau Sangiang juga harus dipertimbangkan sebagai salah satu
komponen di dalam interaksi.
3. Latar Belakang Arsitektur Ekologi
Dengan keinginan penulis akan merancang kawasan pariwisata bahari
terpadu yang memerhatikan setiap komponen yang terlibat di dalamnya, maka
pemilihian ilmu arsitektur yang mampu menunjang perencanaan dan
perancangan di dalamnya adalah arsitektur Ekologi.
Hal ini dibuktikan melalui pengertian arsitektur ekologi sendiri yaitu
sebagai ilmu teknik dialihkan kepada arsitektur kemanusiaan yang
memperhitungkan juga keselarasan dengan alam dan kepentinagn manusia
penghuninya. Pembangunan rumah atau tempat tinggal sebagai kebutuhan
kehidupan manusia dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan alamnya
dinamakan arsitektur ekologis atau eko-arsitektur. (Krusche, Per et sl.
Oekologisches Bauen. Wiesbaden, Berlin 1982. Hlm.7 )
Arsitektur surya
Arsitektur
biologis
Arsitektur
alternatif
Eko-arsitektur
Bionik-struktur
alamiah
Bahan dan
konstruksi yang
ekologis
Gambar 1 Konsep eko-arsitektur yang holistis (sistem keseluruhan)
(Sumber : Heinz Frick. 1997. Hal. 39)
Sebenarnya, eko-arsitektur tersebut mengandung juga bagian-bagian
dari arsitektur biologis (arsitektur kemanusiaan yang memperhatikan
kesehatan), arsitektur alternative, arsitektur matahari (dengan memanfaatkan
energi surya), arsitektur bionic (teknik sipil dan konstruksi yang memperhatikan
kesehatan manusia), serta biologi pembangunan.Eko-arsitektur tidak
menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur karena tidak ada sifat
khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku. Namun, eko-arsitektur
mencakup keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya.
C. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN
1. Permasalahan
Bagaimana bentuk perencanaan kawasan wisata berupa resort dan wiata bahari
di Pulau sangiang sehingga dapat memaksimalkan keterlibatan dari setiap
komponen perencanaan sehingga menjadi kawasan wisata yang ramah lingkunan
dan berkelanjutan.
2. Persoalan
a. Bagaimana mengolah site yang ditentukan agar menjadi dapat menampung
aktifitas resrt dan wisata bahari yang memaksimalkan keterlibatan setiap
komponen di dalamnya ?
b. Bagaimana merencanakan perancangan resort dan wisata alam yang ramah
lingkungan dan sustainabel
D. TUJUAN DAN SASARAN
a. Tujuan
1. Terwujudnya konsep ramah lingkungan pada resort dan wisata bahari dengan
memaksimalkan segala potensi alam yang masih asli di dalamnya.
2. Terciptanya perencanaan kawasan resort dan wisata bahari yang
memberikan kenyamanan terhapat wisatawan.
3. Terciptanya perencanaan kawasan resort dan wisata bahari yang ramah
lingkungan dan berkelanjutan.
b. Sasaran
Mewujudkan kawasan wisata beruoa resort dan wisata bahari yang
memkasimalkan keterlibatan setiap komponennya dengan memerhatikan
keberlanjutannya sehinggan meminimalkan kerusakan pada lokasi yang dipilih
sebagai site dan sekitarnya.
E. METODE PENYELESAIAN
Metode yang digunakan dalam pembahasan adalah deskriptif, yaitu dengan
mengumpulkan, memaparkan, kompilasi, dan menganalisis data yang diperoleh baik
data primer maupun sekunder sehingga diperoleh suatu pendekatan program
perencanaan dan perancangan untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan
program dan konsep dasar perencanaan dan perancangan. Data-data tersebut
diantaranya:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung didapat dari sumber pertama dan bukan
berasal dari pengumpulan data yang pernah dilakukan sebelumnya. Data primer
dapat didapatkan melalui wawancara atau observasi lapangan (sudi kasus dan studi
banding).
• Wawancara dengan narasumber yang berkaitan langsung dengan Rumah Sakit
Ibu dan Anak untuk mendapatkan informasi yang terpercaya
• Observasi Lokasi dan Tapak
• Studi banding lembaga sejenis
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data atau informasi yang dikumpulkan bukan untuk
kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa tujuan lain.
Data sekunder didapatkan melalui studi literatur dan referensi yang berkaitan
dengan perancangan bangunan Rumah Sakit .
• Studi Literatur
Literatur yang digunakan dalam proses ini berasal dari buku-buku pedoman yang
berkaitan dengan perencanaan dan perancangan desain Rumah Sakit. Terdapat juga
materi-materi yang di-download dari internet.
• Referensi
Referensi didapat dari pengumpulan data, peta, dan peraturan dari instansi terkait
serta browsing materi-materi dari internet untuk mendukung proses perencanaan
Rumah Sakit seperti data jumlah penduduk, peta, data fasilitas kesehatan dan juga
peraturan setempat mengenai Bangunan.
F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika dalam perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum
di Surakarta adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang definisi, pengertian judul, latar belakang masalah, permasalah isu,
tujuan dan sasaran perancangan, metode penyelesaian, sistematika pembahasan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan tinjauan umum dan tinjauan khusus rumah sakit umum di Surakarta,
serta referensi tentang standar rumah sakit umum di Indonesia.
BAB III TINJAUAN DATA
Menguraikan tinjauan tentang lokasi dan data preseden rumah sakit yang telah di
survey.
BAB IV TINJAUAN KHUSUS BANGUNAN
Berisi tentang pengertian judul atau fungsi, struktur organisasi, pemakai dan
kegiatan, dan kesimpulan (kriteria perancangan).
BAB V PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Menguraikan tentang pendekatan yang meliputi Pendekatan Aspek Fungsional,
Pendekatan Lokasi dan Tapak, Pendekatan Arsitektural, Pendekatan Teknis dan
Pendekatan Kinerja.
top related