antipsikotik

Post on 08-Jul-2016

926 Views

Category:

Documents

245 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

hihi

Transcript

Patimah Tul Munawaroh2011730158

OBAT ANTIPSIKOTIK

FAKULTAS KEDOKTERAN MUHAMMADIYAH JAKARTA – RUMAH SAKIT JIWA KLENDER

2016

DEFINISI

Antipsikotik juga sering didefinisikan sebagai sekelompok obat yang dapat menghambat reseptor dopamine tipe 2 (D2 reseptor). Dahulu sering disebut neuroleptic atau mayor tranquilizer oleh karena memberikan efek sedasi.

Bermanfaat pada terapi psikotik akut maupun kronik, suatu gangguan jiwa yang berat. Ciri obat antipsikosis : ① Berefek antipsikosis , yaitu berguna mengatasi agresivitas, hiperaktivitas dan labilitas emosional pada pasien psikosis;② Dosis besar tidak menyebabkan koma yang dalam ataupun anestesia;③ Dapat menimbulkan gejala ekstrapiramidal yang reversibel maupun irreversibel;④ Tidak ada kecenderungan adiktif.

Obat anti psikotik dapat diserap pada pemberian peroral, dapat memasuki sistem saraf pusat dan jaringan tubuh yang lain o/k obat anti psikotik adalah lipid - soluble.

Obat- obatan ini juga mengalami first-pass metabolism yang signifikan.

Obat-obatan ini memerlukan metabolisme oleh hati sebelum eliminasi dan mempunyai waktu paruh yang lama dalam plasma sehingga memungkinkan once-daily dosing.

• Mesolimbic pathways gejala (+)

• Mesocortical pathways gejala (-) dan kognitif

• Nigrostriatal pathway EPS&TD

• Tuberoinfundibular pathway

Anti Psikotik Generasi I – Tipikal (Konvensional) - tradisional memblok reseptor D2 – khusus di mesolimbik dopamin pathways post sinaptik

antagonis reseptor dopamin – menurunkan hiperaktifitas dopamin

Kerugian: blokade reseptor kolinergik muskarinik - EPS, sedasi, perburukan simptom negatif & kognitif

Memblok reseptor histamin (H1) & alpha 1 adrenergik

Anti Psikotik Generasi II - Atipikal Serotonin dopamin antagonis – efek samping minimal

• Pimozide

• Supiride

• Clozapine• Olanzapine • Quetiapine • Zotepine

• Risperidone • Aripiprazole

Nama Nama dagang Range dosis (mg/ hari)

Dosis awal (mg/harii)

Aripiprazole Abilify 10-30 10-15Clozapine Clozaril, Clorilex,

Clopin, dll150-450 12,5

Olanzapine Zyprexa, Olandoz, dll

10-20 5-10

Quetiapine Seroquel 200-800 25 mg dua kali sehari

Risperisone Risperdal, Persidal, Neripros dll

2-8 0,5

Paliperidone Invega 6 6

11

Golongan Nama Obat Dosis Anjuran Per HariAPG-1 Haloperidol 5-20 mg

Klorpromazin 100-400 mgAPG- 2 Risperidone 2-8 mg

Olanzapine 10-20 mgQuetiapine 200-800 mgClozapin 150-450 mgPaliperidone 6 mgAripiprazole 10-30 mg

Merupakan prototype antipsikotik tipikal.

Mekanisme kerja : 1.Antagonis reseptor dopamin D2 di

otak2.Menekan pelepasan hormon

hipotalamus dan hipofisis3.Menekan RAS

Absorpsi : bioavailabilitas 20 %, onset 30-60 menit, durasi 4-6 jam

Distribusi : ikatan protein 92-97%Metabolisme : di hati oleh enzim.Ekskresi : urinDosis dan cara penggunaan Peroral : 100-400mg/day

Gejala ekstrapiramidal : distonia, kaku otot, parkinsonism, diskinesia tardiv.

Sering : antikolinergik efek, sedasi, penambahan BB, disfungsi erektil, oligomenore atau amenore

Agak sering : edema serebral, hipotensi ortostatik (setelah IM ), takikardia, agitasi, depresi, euforia, insomnia, anorexia, konstipasi,sakit kepala

Haloperidol memperlihatkan antipsikotik yang kuat dan efektif untuk penyakit manik depresif dan skizofrenia.

Mekanisme kerja : 1.Antagonis reseptor D1 dan D2 di otak2.Menekan RAS3.Menghambat pelepasan hormon dari

hipofisis dan hipotalamusAbsoprsi : Bioavailabilitas 60-70%, onset

30-60 menitDistribusi : ikatan protein 92 %Metabolisme : oleh enzim di hatiEkskresi : urine 30 %, feses 15%

Pada SSP : menenangkan dan menyebabkan tidur. Efek sedatif kurang kuat dibanding CPZ. Sama kuat menurunkan ambang rangsang konvulsi.

Pada SSO : lebih kecil daripada antipsikotik lain. Dapat menyebabkan pandangan kabur (blurring of vision).

Pada Sistem Kardiovaskular : hipotensi, takikardia.Pada endokrin : galaktore dan lain-lain.

Antipsikotik atipikal pertama dengan potensi lemah.Mekanisme kerja :1. Menunjukkan afinitas yang lemah terhadap reseptor D2 dan

memblokir aktivitas reseptor D1 2. Afinitas pada reseptor D4 di mesolimbik menyebabkan efek

untuk mengontrol gejala psikiatrik dengan gejala ekstrapiramidal yang rendah

3. Memblokade reseptor histamin yang menyebabkan peningkatan gangguan tidur.

Diabsorpsi secara cepat dan sempurna secara peroral. Kadar puncak plasma dicapai dalam waktu 1,5-2,5 jam setelah pemberian obat.

Berikatan dengan protein plasma 95-97%. Dimetabolisme secara sempurna di hati, dengan waktu paruh 11,8-12 jam.

Ekskresi melalui urine 50% dan feses 30%

1. Agranulositosis2. Hipertermia3. Takikardia4. Sedasi 5. Pusing kepala6. Hipersalivasi

7. Depresi nafas8. Disorientasi 9. Koma10. Aritmia11. Kejang12. delirium

` EFEK SAMPING

EFEK SAMPING OBATANTIPSIKOTIK

SedasiGangguan Extrapyramidal

Akut: distonia, akatisia, syndrome Parkinson (Triad of tremor, bradykinesia and rigidity) Kronik: tardive diskinesia

Syndrome neuroleptic maligna

23

Tanda dan gejala SNM bingung, agitasi (gelisah), penurunan kesadaran berkeringat hyperthermia hypertension / Hypotension Tachycardia Incontinence / retention / obstruction Rigiditas otot (kekakuan otot leher,ekstremitas) peningkatan creatinine phosphokinase (CPK) > 1000 IU/L

(controversial) Leukocytosis

24

Akut Akathisia: rasa tidak nyaman, gelisah, dan harus

selalu menggerak-gerakan tungkai utamanya kaki Parkinsonism: rigiditas, bradikinesia, tremor Distonia akut: spasme otot (kepala leher, badan)

25

Kronis• Diskinesia tardive:Gerakan lidah, mulut,

mengecap-ngecap bibir, menghisap, mengerutkan wajah, atau meringis.

• Penurunan dosis• Obat antikolinergik

triheksidinefil, benztropin, sulfasatropin, dipenhydramin.

• Switch to APG II

Efek samping lain Hipotensi orthostatik Kematian mendadak (aritmia cordis, heat stroke, SNM) Traktus gastrointestinal (mulut kering, dispepsia, diare, konstipasi) Seizure Gangguan regulasi temperatur tubuh (poikilothimia)

27

TERIMAKASIH

top related