Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
Post on 14-Apr-2018
237 Views
Preview:
Transcript
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
1/36
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
2/36
FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG
- 25-50% meninggal karena komplikasi kardiovaskuler pada pembedahan non-kardiak
- American College of Cardiology/American Heart Association Tas Force Report membagi 3 tanda
klinis ; prediktorminor, intermediate, major
Tabel 201. Petanda Klinik Peningkatan Risiko Kardiovaskuler Perioperatif (Infark
Miokardium, Gagal jantung, Kematian).1,2Mayor
Sindroma koroner yang tidak stabilMI3 akut atau baru (rescent) dengan tanda-tanda risiko iskemik yang penting berdasarkan
gejala klinik atau studi non invasif
Unstable angina atau severe4 angina (Canadian class III dan IV)5Gagal jantung dekompensasi
Arrhythmia yang signifikanHigh-grade atrioventricular block
Arrhythmia ventrikuler symptomatic pada pasien dengan penyakit jantungArrhythmia supraventriculer dengan ventrikuler rate yang tidak terkontrol
Penyakit katup jantung yang berat
IntermediateMild angina pectoris (Canadian class I atau II)MI sebelumnya berdasarkan riwayat atau adanya gelombang Q patologisGagal jantung terkompensasi atau ada gagal jantung sebelumnyaDiabetes mellitus (terutama yang insulin dependent)Insufisiensi renalMinorUsia lanjutEKG abnormal (hipertropi ventrikul kiri, left bundle-branch block, ST-T yang abnormal)Irama selain sinus (misalnya, atrial fibrilasi)Kapasitas fungsional yang rendah (misalnya, ketidakmampuan untuk memanjat tangga
dengan membawa sekantung barang-barang)Riwayat strokeHipertensi sistemik yang tidak terkontrol
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
3/36
HIPERTENSI
A.Definisi
Hipertensi adalah peningkatan diastolik yang menetap >90-95mmHg atau
tekanan sistolik 140-160mmHg
- Dapat idiopatik atau sekunder yaitu menyertai beberapa penyakit
(kelainan ginjal, hiperaldosteroidism primer, Cushings syndrome,
akromegali, kehamilan, terapi estrogen
- 80-95% berhubungan dengan peningkatan abnormal CO dan SVR
- Peningkatan afterload yang kronis menyebabkan LVH
Tabel 204. Klasifikasi Tekanan Darah (Dewasa).
Kategori Tekanan DarahTekanan Sistol (mm
Hg)
Tekanan Diastol (mm
Hg)
< 130 < 85
Normal tinggi 130139 8589
Hipertensi
Stage 1/ringan 140159 9099
Stage 2/moderat 160179 100109
Stage 3/berat 180209 110119
Stage 4/sangat berat > 210 > 120
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
4/36
C.Terapi Jangka Panjang
- Hipertensi ringan single drug therapy (beta bloker adrenergik, ACE
inhibitor, Ca bloker, atau diuretik)
- Hipertensi sedang s/d berat
kombinasi 2 -3 obat.
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
5/36
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
6/36
and Labetalol (Trandate)
Carvedilol (Coreg)
2-agonis central Clonidine (Catapres)
Guanabenz (Wytensin)
Guanfacine (Tenex)
Methyldopa (Aldomet)
Postganglionic blocker Guanadrel Reserpine
Vasodilator Calcium channel blocker Benzothiazepine Diltiazem1 (Tiazac)
Phenylalkylamines Verapamil1 (Calan SR)
Dihydropyridines Amlodipine (Norvasc)
Felodipine (Plendil)
Isradipine1 (Dynacirc)
Nicardipine1 (Cardene)
Nifedipine1 (Procardia XL)
Nisoldipine (Sular)
ACE inhibitors2 Benazepril (Lotensin)
Captopril (Capoten)
Enalapril (Vasotec)
Fosinopril (Monopril)
Lisinopril (Zestril)
Moexipril (Univasc)
Perindopril (Aceon)
Quinapril (Accupril)
Ramipril (Altace)Trandopril (Mavik)
Angiotensin-receptor antagonis Candesartan (Atacand)
Eprosartan (Tevetan)
Irbesartan (Avapro)
Losartan (Cozaar)
Olmesartan (Benicar)
Telmisartan (Micardis)
Valsartan (Diovan)
Direct vasodilators Hydralazine (Apresoline)Minoxidil
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
7/36
D.Pengelolaan Preoperatif
Diastolik 110mmHg terutama yang disertai dengan kegagalan end-
organ tunda sampai tekanan darah terkontrol dalam beberapa hari
Riwayat Penyakit
Beratnya dan durasi hipertensi, obat yang diminum, ada
tidaknya komplikasi hipertensi.
Gejala dan tanda iskemi ventrikel, kegagalan ventrikel, perfusi
otak yang buruk.
Anamnesa adanya nyeri dada, toleransi kerja/kegiatan, nafaspendek, udem
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
8/36
- Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Laboratorium
- Gallop pada S4 LVH
- Ronki pulmoner dan Gallop S3 CHF
- Ophtalmologi perubahan vasularisasi retina sebanding dengan
progresi arteriosklerosis dan kerusakan organ lain
- ECG seringkali normal. Hipertensi lama iskemi, abnormalitas
konduksi, infark yang lama, LVH.- Echocardiography lebih sensitif untuk LVH,untuk evaluasi
fungsi sistolik dan diastolik ventrikel CHF
- Fungsi Renal Cr dan Ur
- Elektrolit hiperkalemiafungsi renal buruk, atau hipokalemia
pemakaian diuretik, tapi jarang terjadi), hipomagnesia penyebabaritmia
- Foto thoraxmelihat adanya kardiomegali,kongesti pembuluh
darah paru,LVH
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
9/36
Premedikasi- Antiansietas Midazolam
- Antihipertensi ACE inhibitor atau Central agonis alfa2. Kolnidin
dapat menyebabkan hipotensi dan bradikardi intraoperatif
E.Pengelolaan Intraoperatif- Tujuan
- Menjaga tekanan darah stabil
- Hipertensi borderline dikelola sebagai normotensif
- Hipertensi lama berkisar 10-20% tekanan darah preoperatif
- Monitoring
- Direct intra-arterial pressure- ECG iskemia
- Urin penurunan fungsi ginjal pada operasi > 2 jam
- Induksi
- 25% pasien memperlihatkan tekanan darah tinggi berat setelah
intubasi endotrakheal.
- Beberapa teknik :1. Anestesi dengan agent volatil dalam 5-10menit
2. Opioid bolus (fentanyl 2,5-5ug/kg)
3. Lidocain 1,5ug/kg iv/intratekal
4. Blokade beta adrenergik (propanolol 1-3mg)
5. Anestesi topikal jalan nafas
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
10/36
Pemilihan Obat Anestesi
1. Induksi
- Teknik anestesi yang paling baik belum dapat ditentukan
- Regional pada pasien hipertensi lebih mudah terjadi keadaan
hipotensi
- GA barbiturat, benzodiazepine, propofol, etomidat dianjurkan
- Ketamin KI untuk operasi elektif
2. Maintenace
- Volatile agent, dengan atau tanpa N2O, teknik balanced
(opioid+nitrous oxide+pelumpuh otot) atau TIVA
Pelumpuh Otot
- Pancuronium bolus dosis besarmencegah refleks vagal danpelepasan katekolamin neural yang menyebabkan hipertensi.
- Tubocurarine, metocurine, atracurium, atau mivecurium bolus dosis
besar dapat memberikan efek hipotensi
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
11/36
4. Vasopresor
- Phenylephrine (25-50ug) untuk mengelola pasien dengan hipertensi
tak terkontrol
- Ephedrine dosis kecil (5-10mg) cegah tonus vagal tinggi,penberiannya dapat disertai dengan simpatolitik
Hipertensi Intraoperatif
- Keadaan di mana hipertensi tidak dapat berespon terhadap
konsentrasi agent yang tinggi
- Obat yang dapat dipakai :
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
12/36
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
13/36
Pengelolaan Postoperatif
- Monitoring ketat tekanan darah di RR dan periode awal postoperatif
- Hipertensi pada periode recovery multifaktorial (abnormalitassistem respirasi, nyeri, volume overload, atau distensi kandung
kemih
- Penyebab HT harus diatasi, jika perlu diberi obat anti HT parenteral
(labetolol IV untuk mengendalikan hipertensi dan takikardi)
- Nicardipine iv mengendalikan tekanan darah pada denyat
jantung yang lambat,curiga adanya bronkospasme, dan iskemia
myokard.
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
14/36
PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
- Hipertensi berat, takikardi, vasospasme arteri koronaria, obstruksi
anatomis, hipotensi berat, hipoksemia, anemia kebutuhan oksigen
metabolik melebihi suplai oksigen iskemi
- Penyakit arteri koronaria merupakan penyebab utama ditandainekrosis miokard (infark), iskemia (biasanya angina), aritmia, disfungsi
ventrikel (CHF)
- 3 sindroma klinis yang paling sering dijumpai :Angina tak stabil, angina
stabil kronis, dan infark miokard
Pengelolaan Penyakit Jantung Iskemi
- 5 prinsip :
1. Koreksi faktor risiko untuk memperlambat progresi
2. Modifikasi gaya hidup untuk megurangi stress
3. Koreksi keadaan lain yang memperburuk iskemia (hipertensi,hipoksemi, thyrotoxicosis, demam, infeksi)
4. Manipulasi farmakologi yang mempengaruhi hubungan
kebutuhan-suplai O2
5. Koreksi dengan angioplasti perkutaneus atau coronary artery
bypass.
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
15/36
-Obat obat yang sering digunakan pada penyakit jantung iskemik adalah
nitrat,-bloker,calsium chanel bloker.
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
16/36
Pengelolaan Preoperatif
-Infark miokard < 6 bulan yang lalu risiko terbesar, mortalitas 50%
Riwayat Penyakit
-Anamnesa meliputi gejala yang timbul, terapi yang sedang dan pernah
dikonsumsi, komplikasi, dan hasil evaluasi terkini, nyeri dada, dispneu, toleransi
kerja yang buruk, syncope.
-Riwayat angina tak stabil atau infark miokard harus disertai dengan waktu
timbulnya, adakah aritmia, gangguan kinduksi atau gagal jantung.
Pemeriksaan Fisik dan Laboratorium Rutin
-Sama dengan pemeriksaan fisik dengan pasien dengan hipertensi
-Laboratorium : enzim jantung serum troponin (T atau I), creatine kinase(MB
isoenzim), dan dehidrogenase laktat (isoenzim tipe 1)
-ECG
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
17/36
Premedikasi
- Tujuan utama: menghilangkan kecemasan, ketakutan, dan nyeri
mencegah aktivasi simpatis menurunkan kebutuhan oksigen
- Obat-obat antiansietas (kombinasi benzodiazepine dengan opioid dan
kombinasi morfin dan skopolamin i.m.), oksigenasi kanul, beta
adrenergik bloker bila diperlukan
Pengelolaan Intraoperatif
- Tujuan : menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen
- Diastolik dipertahankan pada 50mmHg atau lebih
- Hb adekuat (>9-10gr%) dan tekanan oksigen arteri >60mmHg
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
18/36
Monitoring- EKG
- Tekanan intra arterial pada pasien dengan CAD berat dan pasien dengan
faktor risiko mayor atau multipel
- CVP atau PAP jika diperlukan pertukaran cairan dalam jumlah besar- TEE mengetahui kualitas, kuantiatas, kontraktilitas dan ukuran ruang
ventrikel
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
19/36
Pemilihan Anestesi
A. Regional
- Dapat dipilih pada operasi tubuh bagian bawah
- Hipotensi penilephrine dosis kecil (25-50ug)/ephedrine(5-
10mg)/ epinephrine (5-10ug)
- Bradikardi ephedrine 5-10mg
- Pasien dengan CHF terkompensasi tidak diberikan loading
cairan preoperatifB. Anestesi Umum
1. Induksi , prinsip sama pada hipertensi
- Pasien dengan CAD sedang sampai berat efek hemodinamik
minimal, benar-benar tidak sadar, anestesi dalam sebagai
vasopresor gejolak intubasi
- Hindarkan keadaan hipotensif dengan pemberian dosis kecil
dan perlahan
- Pelumpuh otot segera diberikan setelah refleks bulu mata (-)
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
20/36
2. Pemilihan Obat
- Induksi propofol, barbiturat, etomidate, benzodiazepine, opioid;
disfungsi ventrikel opioid dosis besar
- Maintenance N20 menyebabkan depresi jantung, agent volatil
disukai karena menurunkan kebutuhan O2
- Pelumpuh otot non depolarisasi aman dipakai
Pengelolaan Postoperatif
- Suplemen O2 sampai suplai adekuat- Menggigil meperidine 20-30mg iv, clonidine 75ug iv dan penghangat
- Kongesti paru furosemide 20-40mg iv
- Hati-hati terjadi iskemi EKG
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
21/36
PENYAKIT JANTUNG VALVULAR
Pemeriksaan Umum
- Riwayat Penyakit fokus pada gejala yang berhubungan dengan fungsi
ventrikel dan harus berhubungan dengan hasil pemeriksaan
laboratorium, toleransi kerja, fatigabilitas, edema, dyspneu, orthopneu,
proxysmal nocturnal dyspneu menentukan prognosis sesuai dengan
NYHA
- Pemeriksaan Fisik tanda-tanda CHF
- Laboratorium sama dengan CAD dan hipertensi, tes fungsi
hepar,BGA
- PPT-PTTK (pasien yang menggunakan antikoagulan)
- EKG tidak spesifik, biasanya ada tanda iskemi, aritmia, abnormalitas
konduksi, deviasi aksis QRS (hipertrofi ventrikel)
- X foto thorak pelebaran jantung, kongesti vaskuler pulmonal
- Pemeriksaan khusus echocardiography, angiography, kateterisasi
jantung
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
22/36
Premedikasi
- Oksigenasi dan obat biasanya dengan dosis standard
- Fungsi ventrikel buruk dosis dikurangi
- Diberikan pagi hari sebelum operasi
- Profilaksis antibiotik.
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
23/36
MITRAL STENOSIS
- Demam rematik akut dalam 2 tahun terjadi fusi dan kalsifikasi progresif
katub 20-30 tahun orificium katub mitral mengecil timbul gejala
Pengelolaan Anestesi
- Tujuan menjaga ritme sinus, mencegah takikardi, mencegah peningkatan
CO, hipovolemi dan overload akibat terapi cairan.
- Monitoring semua monitoring hemodinamik (intra arterial direk ,tekanan
arteri pulmonal) dan EKG (menunjukan gel P yang tajam pada pasien
dengan sinus ritmik)
- Pemilihan Obat pasien sangat sensitif terhadap efek vasodilatasi dari
spinal dan epidural.
Pancuronium takikardi dihindari, takikardi dikontrol dg opioid atau beta
bloker
Opioid lebih disukai dibanding agent volatil.
Halothane memiliki efek menurunkan tekanan darah dan vasodilatasi
yang minimal
Fibrilasi atrial dikontrol dg diltiazem atau digoxin
Hipertensi akut vasodilator kuat
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
24/36
REGURGITASI MITRAL
- Dapat terjadi akut, akibat dari banyaknya kelainan, kronis karena demamrematik, kelainan kongenital atau pertumbuhan aparatus katub, atau
karena dilatasi, destruksi, atau kalsifikasi anulus mitral- -regurgitasi mitral dpt diketahui pd kurva arteri pulmonal diposisi wedge
sebagai gel vyang besar, dan descent ytang cepat.
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
25/36
- Terapi medis : digoxin, diureik, vasodilator, pengurangan volumeregurgitan
pembedahan : valvuloplasti , pada pasien dengan gejala sedangsampai berat
Pengelolaan Anestesi- Tujuan menghindari denyut jantung yang lambat (denyut jantung
dipertahankan 80-100 x/mnt),dan peningkatan afterload- Monitoring semua monitoring hemodinamik, pulmonary artery wedge
waveform, TEE (melihat beratnya regurgitasi secara kuantitatif)- Pemilihan obat spinal dan epidural ditoleransi dengan baik, opioid,
- Pelemas otot pancuronium
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
26/36
PROLAPS KATUB MITRAL
- Biasanya ditandai dengan klik midsistolik dengan atau tanpa sistolik apikallambat pada auskultasi
- Diagnosis berdasarkan auskultasi dan echocardiography (prolaps sistolik daunkatub mitral ke atrium kiri.
- Sering dijumpai pada kelainan jaringan ikat (Marfan syndrome)- Manifestasi nyeri dada, aritmia, emboli, regurgitasi mitral florid,
endokarditis infektif, dan jarang kematian mendadak
Pengelolaan Anestesi
- Tergantung dari keadaan klinis
- Aritmia dapat terjadi lidocaine atau beta bloker, dan anestesi relatif dalam
- Hipovolemi dan faktor yang meningkatkan pengosongan ventrikel dihindari
STENOSIS AORTA
- Penyebab utama obstruksi outflo w ventrikel kiri, disebabkan karena kardiomiopati hipertrofi Biasanya kongenital, rematik atau degeneratif.
- Stenosis aorta bersifat gradual memberi kesempatan ventrikel untuk
mempertahankan isi sekuncup>ventrikel hipertropi untuk mengurangi stressdinding ventrikel.
- Terapi :- jika ada gejala, tanpa pembedahan pasien meninggal dalam 2-5 thn
-disertai CHF digoxin, restriksi sodium, dan diuretik dosis kecil,-valvuloplasti balon perkutaneus, penggantian katub aorta.
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
27/36
Pengelolaan Anestesi
- Tujuan pemeliharaan sinus ritmik, denyut jantung, dan volume
intravaskuler yang normal.HR(60-90x/mnt).
- Monitoring - tekanan darah
- - EKG iskemi(ditunjukan dengan abnormalitas segmen ST dan
gel T)
- -ekokardiografi transesofageal (iskemia, preload ventrikel,
kontraktilitas, fungsi karafi transesofhagtub, dan efekterapetik)
- Pemilihan obat
-regional epidural lebih disukai
-GA opioid, kombinasi etomidat dg ketamin dan benzodiazepine
Agent volatil dosis rendah
-Takikardi supraventrikuler intraoperatif dengan kompromi
hemodinamiksegera kardiofersi sinkronisasi.
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
28/36
KARDIOMIOPATI HIPERTROFI
- Didapat secara herediter, dan sporadis
- Nama lain : stenosis subaorta hipertrofi idiopatik, hipertrofi septumasimetri, kardiomiopati obstruktif hipertrofi, dan stenosis subaortik
muskuler.- Gejala : biasanya asimtomatik. Kadang terjadi dispneu saat bekerja,
fatigue, syncope, near-syncope, atau angina
- Tanda : disfungsi diastolik, aritmia supraventrikular dan ventrikular,murmur sistolik.
- EKG LVH yang dalam, gelombang Q lebar
- Diagnosa ditegakkan dari echocardiography
- Terapi : beta bloker, Ca channel bloker.
- Nitrat dan digoxin memperburuk obstruksi ventrikel kiridihindari
Pengelolaan Anestesi
- Evaluasi preoperatif fokus pada eveluasi potensi obstruksi dinamik,
aritmia maligna, iskemi miokard
- Tujuan menekan aktivasi simpatis, menghindari hipovolemia, mencegahpenurunan afterload ventrikel kiri.
- Monitoring semua monitoring hemodinamik
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
29/36
- Pengelolaan anestesi
halothane dan isoflurane mendepresi miokard dihindari
regional menurunkan preload dan afterload obstruksi outflow
ventrikel kiribeta adrenergik mengurangi efek simpatis dan obstruksi
phenylephrine meningkatkan SVR tanpa meningkatkankontraktilitas vasopresor ideal
REGURGITASI AORTA
- Terjadinya kronik progresif atau akut
- Kronik karena abnormalitas katub aorta atau akar aorta
- Akut karena endokarditis infektif, trauma, diseksi aorta
- Terapi digitalis, diuretik, reduksi afterload dengan ACE inh, inotropik,vasodilator, dan operatif
Pengelolaan Anestesi
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
30/36
Pengelolaan Anestesi
- Tujuan menghindari bradikardi dan takikardi (HR dipertahankan 80-100x/mnt), depresi miokard berlebih, kelebihan atau kurang cairan
- Monitoring semua monitoring hemodinamik, TEE
- Pemilihan obat
Regional ditoleransi dengan baikGA isoflurane dan desflurane
Pelumpuh otot pancuronium
REGURGITASI TRIKUSPID
- Secara klinis biasanya tidak signifikan
- Jika signifikan sudah terjadi dilatasi ventrikel kanan karena hipertensi
pulmonal
- Biasanya karena endokarditis infektif, demam rematik, sindroma karsinoid,
trauma dada
Pengelolaan Anestesi
- Tujuan menghindari hipovolemi, hipoksia, asidosis
- Monitoring monitoring hemodinamik lengkap, TEE
- Pemilihan obat Regional, pada GA hati-hati pada pemakaian N2O
hipertensi pulmonal
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
31/36
PENYAKIT JANTUNG KONGENITAL
Tabel 20-15 dan 20-16
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
32/36
1. Lesi Obstruktif
Stenosis Pulmonal
- Mempengaruhi outflow ventrikel kanan RVH konsentris
- Simptomatis fatigue, dyspneu, stenosis perifer
- Pengelolaan anestesimenjaga HR normal s/d sedikit meningkat, menjagapreload dan mencegah peningkatan SVR
2. Predominately Left to Right (Simple) Shunt
Atrial Septal Defect
- Tipe terbanyak, biasanya trdapat lesi pada fossa ovalis
- Sebagian anak asimtomatik, kadanng terjadi infeksi pulmonal rekurens- Dewasa menjadi CHF dan hipertensi pulmonal
- Pengelolaan anestesi obat inhalasi dan intravena tidak berpengaruhbesar, peningkatan SVR dihindari (karena memperbesar shunt)
Ventricular Septal Defect
-
25-335% dari CHD- Defek pada umumnya pada pars membranosa septum ventrikular
- Terapi VSD kecil : medikasi, VSD besar : penutupan dengan pembedahansebelum terjadi sindroma Eisenmenger (left to right shunt berubah menjadiright to left shunt)
- Pengelolaan anestesi = ASD
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
33/36
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
34/36
Atresia Trikuspid
- Darah hanya bisa mengalir keluar dari atrium kanan melewati foramen
ovale persisten
- Sianosis sering terjadi pada bayi baru lahir
- Terapi prosedur Fontan (membuat anastomose atrium kanan denganarteri pulmonal kanan) dan transplantasi jantung
Transposisi Arteri Besar
- Terjadi percampuran darah teroksigenasi dan tak teroksigenasi kembali ke
aliran darah sistemik
- Sering terjadi bersama VSD dan stenosis pulmonalis
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
35/36
7/30/2019 Anesthesia for Paitents With Cvd Ratu Lewi
36/36
TERIMA KASIH
top related