Transcript
Andreas yoga kharisma102009002
Primary survey
Airway maintenance Breathing and ventilation Circulation Disability/neurologic assessment ->gcs
Eye Verbal Motor
4 = spontan 5 = orientasi penuh 6 = patuh perintah
3 = suara 4 = bicara bingung 5 = menunjuk rangsang
2 = nyeri 3 = bahasa hanya kata 4 = menarik pada nyeri
1 = tidak ada 2 = hanya suara bukan kata 3 = flexi
1 = tidak ada 2 = ekstensi
1 = tidak ada
Secondary survey
Anamnesis Nama : perempuanUsia : 6 thnK.U : tampak lemas, samnolen, akral dingin, diare 2 hari lalu frek 4-5x sehari sebanyak 1 gelas
Pemeriksaan fisik
Ku : tampak lemah, samnolen, akral dingin Td : 100/80 Suhu : 38,50c Crt : 3 dtk Nadi : 110x/m Nafas :40x/m
Wd Patofisiologi Gejala klinis
Ringan (<20% volume
darah)
Perfusi organ yang dapat
toleransi iskemia berkurang
(kulit, lemak, tulang, otot
lurik) redistribusi aliran
darah pada organ vital
Komplain tentang perasaan
dingin. Perubahan tekanan
darah dan frekuensi nadi
akibat perubahan postural
kulit yang pucat, dingin,
agak biru. Urin menjadi
lebih pekat
Sedang (20-40% volume
darah)
Perfusi organ yang dapat
tahan terhadap iskemia
yang kurang baik berkurang
(pankreas, lien, ginjal)
Keluhan haus, oligouria,
tekanan darah lebih rendah
dari normal pada posisi
telentang
Berat ( >40% volume
darah)
Perfusi ke otak dan jantung
berkurang
Pasien teragitasi, bingung.
Tekanan darah sangat
rendah disertai frekuensi
nadi yang cepat dan lemah.
Takipneu dapat terjadi. Jika
dibiarkan henti jantung
dapat terjadi
Keadaan umum Kesadaran Tanda-tanda vital Mukosa dan kulit Gejala dan tanda lain
Syok hipovolemik Gelisah, lemah Kompos mentis-letargi Takikardi, hipertensi-hipotensi, takipnea, hipotermi
Mulut kering, turgor jaringan menurun, kulit dingin dan pucat, diaporesis
JVP menurun, oliguria
Syok kardiogenik Gelisah, lemah Kompos mentis-letargi Takikardi/bradikardi, tekanan sistolik < 90 mmHg, dispnea, hipotermi
Mulut kering, turgor jaringan menurun, kulit dingin dan pucat, diaporesis
Nyeri dada mendadak, palpitasi, bunyi jantung menjauh dan lemah, bunyi murmur, irama gallop, disritmia
Stok neurogenik Gelisah, lemah Letargi Bradikardi,.hipotensi Kulit hangat dan kemerahan, diaporesis
Tergantung penyebab misalnya gejala dan tanda deficit neurologis
Syok anafilaktik Gelisah, lemah Letargi Takikardi, dispneam hipotensi
Urtikaria, lakrimasi Suara serak, stridor, palpitasi, disfagia, mual, muntah, kejang
Patofisiologi
Penatalasanaan
Setelah abc Resusitasi cairan 1. kristaloid : untuk syok hipovolemik cairan isotonis (natrium)2. Koloid (albumin, dextran)3.
Skor penilaian klinis dehidrasi menurut Daldiyono2,8
Klinis Skor
Rasa haus / muntah
Tekanan darah sistolik 60 – 90 mmHg
Tekanan darah sistolik < 60 mmHg
Frekuensi nadi >120x/menit
Kesadaran apatis
Kesadaran somnolen, sopor atau koma
Frekuensi nafas >30x/menit
Fasies kolerika
Vox Cholerica
Turgor kulit menurun
Washer woman’s hand
Ekstremitas dingin
Sianosis
Umur 50 – 60 tahun
Umur > 60 tahun
1
1
2
1
1
2
1
2
2
1
1
1
2
-1
-2
Kebutuhan cairan = (Skor/15) x 10% x KgBB x 1 liter
Kompliasi
Sequele neurologis, hal ini disebabkan oleh karena berkurangnya perfusi pada otak yang merupakan organ vital. Kematian, disebabkan oleh kegagalan organ multipel karena hipoperfusi, khususnya organ vital seperti otak dan jantung.
prognosis
Prognosis bergantung pada jumlah volume cairan yang hilang serta seberapa cepat penanganan kegawatan yang diberikan.7
Ad vitam (hidup) : dubia ad malam Ad sanatinam (sembuh) : dubia ad malam Ad fungsionam (fungsi) : dubia ad malam
top related