ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 ...repository.usd.ac.id/30917/2/142114068_full.pdfANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA ASPEK OPERASIONAL PERUSAHAAN (STUDI
Post on 22-Dec-2020
23 Views
Preview:
Transcript
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000
PADA ASPEK OPERASIONAL PERUSAHAAN
(STUDI KASUS DI INDUSTRI KAFE KABUPATEN SLEMAN, DIY)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
INNOSENSIUS ROBIN
NIM: 142114068
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000
PADA ASPEK OPERASIONAL PERUSAHAAN
(Studi Kasus di Industri Kafe Kabupaten Sleman, DIY)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Innosensius Robin
142114068
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran daripada
penghasilan banyak tanpa keadilan
(Amsal 16:8)
Buatlah hatimu baik, maka cinta akan bertumbuh di sana
(Film Deadpool 2)
Percaya adalah modal utama dan terutama dalam memulai segala
sesuatu. Dengan percaya, sesuatu yang tidak mungkin menjadi
mungkin untuk terjadi, dan bahwa Anda dapat melihat titik terang
dalam kegelapan sekalipun
(Innosensius Robin)
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus
Bunda Maria
Bapakku A. Tambing Timang dan Ibuku Rosmeri Gea
Saudara-saudariku: Tony, Lina, Liber, Maya, dan Adung
Tante Audi dan Audi
Keponakanku Harold dan Anta
Dearest Agnes Wuryani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000 PADA ASPEK
OPERASIONAL PERUSAHAAN
(Studi Kasus di Industri Kafe Kabupaten Sleman, DIY)
Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 12 Juli 2018 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan
saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2018
Yang membuat pernyataan
Innosensius Robin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Innosensius Robin
Nomor Mahasiswa : 142114068
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000
PADA ASPEK OPERASIONAL PERUSAHAAN
(Studi kasus di Industri Kafe Kabupaten Sleman, DIY)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan seharusnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Juli 2018
Yang menyatakan
Innosensius Robin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih atas berkat dan kasih karunia dari Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS
ISO 31000 PADA ASPEK OPERASIONAL PERUSAHAAN (Studi Kasus di
Industri Kafe Kabupaten Sleman, DIY). Penulisan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan,
bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan pengalamannya
dalam proses perkuliahan.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. Selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan
pengalamannya dalam proses perkuliahan.
4. Drs. Gabriel Anto Lisianto M.S.A., Akt. Selaku Dosen Pendamping Akademik
yang telah membantu dan memberikan arahan atau masukan kepada penulis
baik dalam perkuliahan maupun dalam organisasi (HIMAKS 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku Dosen Pembimbing yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Nicko Kornelius Putra, SE., M.Sc , Fr. Reni Retno Anggraini, Dr., M.Si., Ak.,
CA dan Lisia Apriani, SE., M.Si., Ak., QIA., CA selaku dosen dan
pembimbing organisasi Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMAKS) periode
2015/2016 yang telah mendampingi penulis dalam proses belajar dan
pengembangan diri.
7. Rm. Robertus In Nugroho, SJ., M.Hum., M.P.P selaku WR III yang menjadi
pembimbing organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU)
periode 2016/2017 yang telah mendampingi penulis dalam proses belajar dan
pengembangan diri.
8. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan
9. Para pemilik, manajer, manajer operasional/supervisor/marketing/head-outlet
kafe yang telah menjadi responden dalam skripsi ini.
10. Bapakku A. Tambing Timang, Ibuku Rosmeri Gea, Martinus Tony Tambing,
Marselyna Salesia Nytowati, Liberius Gea Tambing, Elizabeth Mayanti,
Romuldus Agung yang senantiasa mendoakan dan mendukung peneliti setiap
waktu.
11. Agnes Wuryani, S.E yang selalu mendoakan, menemani, dan menyemangati
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman angkatan 2014 yang menjadi rekan seperjuangan dalam proses
perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
13. Seluruh pengurus HIMAKS 2016 yang telah berdinamika bersama dalam
organisasi di tingkat Prodi.
14. Seluruh pengurus BEMU 2017 yang telah berdinamika bersama dalam
organisasi di tingkat Universitas.
15. Partner kerjaku yang luar biasa di Kementerian Relasi Himpunan, Badan
Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU): Ana, Ika, Aji, Arel, Maria, Sekar,
Puspa, dan Alvin.
16. Rekan-rekan seperjuanganku dalam KKP (Kuliah Kerja Profesi): Ajeng, Tami,
Putri, Yuli, dan Hesti.
17. Mereka yang kusebut sebagai sahabat: Bayuke (Bayu Aike), Sem Porak
Poranda, Fidens Ojo, Katatongs, Yoland, Mas Feby, Fridol-dol, Abang Kribo,
Wa-one, Om Thor, Abang Iwen Ji, Kanda Jeff, Tandi Tondon, dan Septian.
18. Kepada siapa saja yang turut serta mengambil bagian dalam proses perkuliahan
penulis dan belum bisa disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari kekurangan atau
ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap memperoleh kritik dan saran
yang bisa bermanfaat bagi penulis selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat berguna
bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan. Terima kasih.
Yogyakarta, 05 Juli 2018
Penulis
Innosensius Robin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................. v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ......................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................................... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................... xiii
ABSTRAK .......................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4
C. Batasan Masalah............................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7
A. Definisi Risiko ................................................................................. 7
B. Risiko Operasional ........................................................................... 8
1. Definisi Risiko Operasional ...................................................... 8
2. Ruang Lingkup Risiko Operasional ........................................... 9
C. Manajemen Risiko ......................................................................... 15
D. International Organization for Standardization (ISO 31000) ....... 15
1. Definisi dan Ruang Lingkup ................................................... 15
2. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko .......................................... 17
3. Kerangka Kerja Manajemen Risiko ........................................ 20
4. Proses Manajemen Risiko ...................................................... 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 37
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 37
B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 37
C. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 37
D. Sumber Data ................................................................................... 38
E. Populasi Sasaran ............................................................................ 38
F. Definisi dan Pengukuran Variabel ................................................. 39
G. Teknik Pengumupulan Data ........................................................... 41
H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 42
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ............................... 43
A. Latar Belakang Berdirinya Kafe-Kafe yang Diteliti ...................... 43
B. Lokasi Usaha .................................................................................. 46
C. Target Pasar Pemilik Usaha ............................................................ 48
D. Tahun Berdiri Kafe ......................................................................... 50
E. Jumlah Karyawan ........................................................................... 51
F. Struktur Organisasi ......................................................................... 52
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 55
A. Profil Responden ............................................................................ 55
B. Analisis dan Pembahasan ............................................................... 58
1. Hasil Identifikasi Risiko .......................................................... 58
2. Hasil Analisis Risiko ............................................................... 67
3. Hasil Evaluasi Risiko .............................................................. 77
4. Perlakuan Risiko ...................................................................... 91
BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 103
A. Kesimpulan .................................................................................. 103
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 104
C. Saran ............................................................................................. 104
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 107
LAMPIRAN ........................................................................................................ 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Kriteria Probabilitas Risiko .................................................................. 26
Tabel 2 Kriteria Dampak Risiko ....................................................................... 27
Tabel 3 Alamat Lokasi Usaha ........................................................................... 47
Tabel 4 Target Pasar Pemilik Usaha ................................................................. 48
Tabel 5 Tahun Berdiri Kafe .............................................................................. 50
Tabel 6 Jumlah Karyawan Kafe ........................................................................ 51
Tabel 7 Nama Responden, Jabatan, dan Nama Usaha Responden ................... 56
Tabel 8 Jenis Kelamin Responden .................................................................... 57
Tabel 9 Usia Responden .................................................................................... 57
Tabel 10 Pendidikan Terakhir Responden .......................................................... 57
Tabel 11 Identifikasi Risiko Proses ..................................................................... 59
Tabel 12 Identifikasi Risiko SDM ...................................................................... 60
Tabel 13 Identifikasi Risiko Insidental ............................................................... 64
Tabel 14 Analisis Probabilitas dan Dampak Risiko Proses ................................ 68
Tabel 15 Analisis Probabilitas dan Dampak Risiko SDM .................................. 71
Tabel 16 Analisis Probabilitas dan Dampak Risiko Insidental ........................... 74
Tabel 17 Level of Risk pada Ruang Lingkup Risiko Proses ................................ 79
Tabel 18 Level of Risk pada Ruang Lingkup Risiko SDM ................................. 84
Tabel 19 Level of Risk pada Ruang Lingkup Risiko Insidental .......................... 87
Tabel 20 Perlakuan Risiko pada Ruang Lingkup Risiko Proses ......................... 93
Tabel 21 Perlakuan Risiko pada Ruang Lingkup Risiko SDM ........................... 96
Tabel 22 Perlakuan Risiko pada Ruang Lingkup Risiko Proses ......................... 98
Tabel 23 Distribusi Jumlah Perlakuan Risiko ................................................... 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Relationship between the risk management principles, framework
and process .................................................................................... 16
Gambar 2 Risk Management Process ............................................................. 22
Gambar 3 Matriks Evaluasi Risiko ................................................................. 28
Gambar 4 Matriks Evaluasi Risiko Proses ...................................................... 78
Gambar 5 Matriks Evaluasi Risiko SDM ....................................................... 83
Gambar 6 Matriks Evaluasi Risiko Insidental ................................................ 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO BERBASIS ISO 31000
PADA ASPEK OPERASIONAL PERUSAHAAN
(Studi Kasus di Industri Kafe Kabupaten Sleman, DIY)
Innosensius Robin
NIM: 142114068
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi manajemen risiko
pada aspek operasional industri kafe di Kabupaten Sleman, DIY. Penelitian ini
penting karena manajemen risiko dapat membantu industri kafe untuk
mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan memperlakukan risiko-risiko
operasional secara sistematis.
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Peneliti mendapatkan
data melalui teknik observasi, checklist, wawancara, dan dokumentasi. Data
tersebut dianalisis secara deskriptif berdasarkan proses manajemen risiko dalam
standar ISO 31000:2009, yakni: identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko,
dan perlakuan risiko.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi manajemen
risiko pada aspek operasional industri kafe di Kabupaten Sleman, DIY terdiri dari:
1) Terdapat 86% risiko yang diidentifikasi oleh para responden dari total 17 jenis
risiko operasional. Hasil ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan para
responden telah mengetahui risiko-risiko potensial tersebut. 2) Terdapat 59% jenis
risiko operasional masuk dalam kategori level tinggi, 27% jenis risiko masuk dalam
kategori level menengah, dan 14% jenis risiko masuk dalam kategori level rendah.
3) Terdapat 3 jenis perlakuan risiko yang digunakan oleh para responden, yakni:
berbagi, mitigasi, dan menerima risiko.
Kata Kunci: International Organization for Standardization (ISO 31000:2009),
Manajemen risiko, risiko operasional, risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
RISK MANAGEMENT ANALYSIS
OF ENTITY’S OPERATIONAL ASPECT BASED ON ISO 31000
(Case Study at Cafe Industry of Sleman Regency, DIY)
Innosensius Robin
NIM: 142114068
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
This research purposes to determine the risk management implementation
on the operational aspect of the cafe industry in Sleman Regency, Yogyakarta
Special Region. This research is important because the risk management can help
the cafe industry to identify, analyze, evaluate, and treat the operational risks
systematically.
The type of this research is a case study. Data was collected through
observation, checklist, interview, and documentation techniques. The data was
analyzed descriptively based on risk management processes in ISO 31000:2009
standard: risk identification, risk analysis, risk evaluation, dan risk treatment.
The results indicated that the risk management implementation on the
operational aspect of the cafe industry in Sleman Regency, Yogyakarta Special
Region, consisted of: 1) There were 86% of the risks identified by the respondents
out of a total of 17 types of operational risks. This result showed that overall, the
respondents had been aware of the potential risks. 2) There were 59% of the risks
was included in the high risk category, 27% of those was included in the moderate
risk category, and 14% of those was included in low risk category. 3) There were 3
options of risk treatment implemented by the respondents namely: sharing,
mitigation, and accepting risk.
Keywords: International Organization for Standardization (ISO 31000: 2009), risk
management, operational risk, risk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manajemen risiko merupakan salah satu aktivitas yang paling krusial
dalam dunia bisnis saat ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan
zaman yang semakin kompleks membuat para pebisnis harus menghadapi
tantangan-tantangan yang semakin kompleks pula baik dalam bidang
perbankan, manufaktur, dagang, jasa, maupun dalam jenis bisnis lainnya. Hery
(2016: 9) mengungkapkan bahwa tantangan-tantangan tersebut dapat
bersumber dari masalah globalisasi, kompleksitas pasar dan instrumen,
langkanya personel berkualitas, evolusi teknologi, diferensiasi produk, margin
semakin menipis, konsolidasi, dan peraturan bisnis yang semakin ketat.
Apabila manajemen risiko tidak diimplementasikan, maka besar kemungkinan
berbagai macam risiko akan muncul dan mengancam kelangsungan hidup
suatu bisnis.
Salah satu aktivitas bisnis yang cukup pesat perkembangannya di
Yogyakarta belakangan ini adalah bisnis kafe. Hal ini menjadi wajar karena
Yogyakarta sendiri dikenal sebagai kota pelajar atau kota pendidikan yang
memiliki 129 institut perguruan tinggi: 24 universitas, 47 sekolah tinggi, 6
institut, 9 politeknik, dan 43 akademi (http://pendidikan-diy.go.id/dikti/home).
Data tersebut menjadi salah satu alasan yang sangat kuat bagi perkembangan
bisnis tersebut karena kota Yogyakarta cukup banyak didominasi oleh para
pelajar yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, film filosofi kopi I yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dirilis pada 9 April 2015 turut memberikan pengaruh yang besar bagi
pertumbuhan dan perkembangan bisnis tersebut. Alasan tersebut diperoleh
melalui hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan para responden.
Munculnya beragam bisnis kafe di Yogyakarta ini kemudian menjadi
daya tarik tersendiri bagi peneliti untuk melakukan penelitian mengenai
manajemen risiko operasional. Kehadiran mereka di dalam dunia bisnis tentu
tidak akan terlepas dari risiko-risiko yang melekat pada aspek operasional kafe.
Selain itu, topik mengenai manajemen risiko operasional juga sudah dikaji di
dalam beberapa penelitian ilmiah. Salah satunya adalah penelitian yang
dilakukan oleh Nice dan Imbar (2016). Penelitian ini mengungkapkan bahwa
tingkatan risiko yang memiliki nilai kemungkinan dan nilai dampak yang
tinggi adalah aset, baik data perangkat lunak, perangkat keras, sumber daya
manusia, dan prosedur yang terkait pada sistem SWIFtS. Selain itu, diperoleh
juga hasil bahwa setiap aset dan perangkat pendukung sistem SWIFtS
membutuhkan koneksi dan asupan listrik yang baik dan konstan, sehingga
perangkat dapat berjalan dengan optimal dan tidak mengganggu proses bisnis
perusahaan.
Selanjutnya, penelitian Soleh, et al. (2016) mengungkapkan bahwa
metode risk assessment yang bersifat manual atau semikomputerisasi tidak
berjalan efektif dalam segi waktu karena masih dikerjakan dengan tulisan
tangan atau diketik dengan menggunakan Microsoft Excel. Penelitian lainnya
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Reim et al. (2016). Penelitian ini
menyimpulkan bahwa manajemen risiko menjadi aspek yang sangat penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
bagi Alpha Corporation (perusahaan manufaktur di Swedia) untuk
meningkatkan Operasi Product-Service System (PSS). Risiko-risiko
operasional seperti risiko teknis, perilaku, dan kompetensi dalam pengiriman
barang perlu untuk diidentifikasi secara intens dan direspons dengan cepat
melalui beberapa penanganan risiko seperti: menghindari, mengurangi,
transfer, dan menerima risiko. Secara keseluruhan, hasil dari ketiga penelitian
di atas ingin mengungkapkan bahwa berbagai macam risiko operasional harus
diantisipasi sedemikian rupa melalui manajemen risiko agar tujuan perusahaan
(bisnis) dapat tercapai secara optimal.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti kemudian tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai manajemen risiko berbasis ISO 31000 pada aspek
operasional kafe-kafe yang di Kabupaten Sleman, DIY. Susilo dan Kaho
(2018:7) mengungkapkan bahwa standar ISO 31000 memiliki perspektif yang
jauh lebih luas (dapat diterapkan dalam berbagai lingkup dan kegiatan) dan
lebih konseptual dibandingkan dengan standar lainnya. Hal ini ditandai dengan
adanya prinsip-prinsip yang secara eksplisit dinyatakan dan adanya kerangka
kerja manajemen risiko yang merupakan implementasi prinsip manajemen
mutu yang dikenal dengan “Plan-Do-Check-Action”. Maka dari itu, penelitian
ini akan dimuat dalam sebuah karya tulis yang berjudul “Analisis Manajemen
Risiko Berbasis ISO 31000 pada Aspek Operasional Perusahaan” (Studi kasus
di industri kafe Kabupaten Sleman, DIY).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana implementasi manajemen risiko pada
aspek operasional industri kafe di Kabupaten Sleman, DIY?
C. Batasan Masalah
Dalam rangka memfokuskan arah penelitian, peneliti membatasi ruang lingkup
risiko operasional yang akan diteliti, yakni ruang lingkup yang hanya terkait
dengan risiko proses, risiko Sumber Daya Manusia (SDM), dan risiko
insidental. Selain itu, proses manajemen risiko berbasis ISO 31000 yang
digunakan dalam penelitian hanya meliputi: proses identifikasi risiko, analisis
risiko, evaluasi risiko, dan perlakuan risiko.
D. Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui
implementasi manajemen risiko pada aspek operasional industri kafe di
Kabupaten Sleman, DIY.
E. Manfaat penelitian
1. Bagi pemilik kafe:
Pemilik kafe dapat memahami pentingnya membangun kesadaran
terhadap risiko-risiko yang melekat pada usaha yang dijalankan. Selain itu,
pemilik kafe juga dapat terbantu dalam mengevaluasi aktivitas operasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
secara berkelanjutan agar kinerja perusahaan semakin meningkat melalui
penanganan risiko yang memadai.
2. Bagi masyarakat:
Masyarakat akan lebih memahami konsep dari manajemen risiko dan
strategi-strategi yang dapat dilakukan untuk menangani atau mengelola
risiko dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi penulis:
Penulis akan lebih memahami konsep dari manajemen risiko dan
bagaimana pengimplementasian konsep tersebut dalam dunia usaha yang
sesungguhnya.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat menjadi referensi karya ilmiah bagi Universitas Sanata
Dharma terutama bagi peneliti selanjutnya yang akan mengulas lebih jauh
tentang manajemen risiko di suatu perusahaan.
F. Sistematika penulisan
Penulisan penelitian ini dibagi menjadi beberapa bab yang terdiri dari Bab I
Pendahuluan, Bab II Landasan Teori, Bab III Metode Penelitian, Bab IV
Gambaran Umum Objek Perusahaan, Bab V Analisis Data dan Pembahasan,
dan Bab VI Penutup. Deskripsi dari masing-masing bab ini dapat dilihat pada
halaman selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Bab I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Penulis pada bab ini akan membahas secara teoritis berbagai hal
yang berhubungan dengan pokok-pokok bahasan yang diajukan.
Pada bagian ini, peneliti juga memaparkan mengenai hasil-hasil
penelitian sebelumnya yang terkait dengan manajemen risiko.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini membahas tentang jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, sumber data, populasi dan
sampel, definisi dan pengukuran variabel, teknik pengumpulan data,
dan teknis analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Objek Perusahaan
Bab ini berisi tentang gambaran umum atau profil dari kafe-kafe
yang diteliti.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi mengenai deskripsi data, analisis, dan pembahasannya.
Bab VI Penutup
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan keterbatasan penelitian serta
saran-saran yang akan disampaikan kepada kafe-kafe yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Risiko
Menurut Kumaat (2011: 19) risiko merupakan sesuatu yang terkait erat
dengan situasi ketidakpastian (uncertainty) hasil atau dampak dari proses yang
sedang berjalan atau sesuatu yang belum terjadi atau situasi/kesempatan di
waktu mendatang, dimana ada probabilitas (probability) tidak sesuai dengan
yang diharapkan, merugikan, atau menimbulkan masalah tersendiri.
Menurut Kurniawan (2012: 66) risiko adalah ketidakpastian terhadap
probabilitas terjadinya suatu peristiwa serta dampak dari peristiwa tersebut
apabila benar-benar terjadi yang dapat memiliki pengaruh material terhadap
pencapaian tujuan organisasi. Aspek ketidakpastian di dalam risiko tersebut
seperti dua sisi mata uang, pada satu sisi akan memberikan ancaman bagi
organisasi namun pada sisi lain dapat memberikan peluang bagi organisasi
untuk memperoleh kesuksesan.
Menurut ISO 31000: 2009 risiko merupakan dampak dari ketidakpastian
terhadap pencapaian sasaran. Adapun definisi tersebut diberi beberapa catatan
sebagai berikut:
1. Dampak adalah suatu penyimpangan dari yang diharapkan, dapat positif
maupun negatif;
2. Sasaran dapat mempunyai berbagai macam aspek (seperti misalnya aspek
finansial, kesehatan dan keselamatan, lingkungan hidup), dan dapat
diterapkan pada berbagai tingkatan organisasi (misalnya strategis,
operasional, proyek, produk, proses, dll.);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Risiko kerap dinyatakan dengan mengacu pada potensi suatu peristiwa dan
dampak atau kombinasi dari keduanya;
4. Risiko sering disebut sebagai kombinasi dari dampak suatu peristiwa
(termasuk dalam hal ini perubahan suatu keadaan) dan digabungkan
dengan kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut;
5. Ketidakpastian adalah keadaan, walaupun hanya sebagian, dari
ketidakcukupan informasi tentang pemahaman atau pengetahuan terkait
dengan suatu peristiwa, dampaknya dan kemungkinan terjadinya.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa risiko
merupakan suatu ketidakpastian tentang kemungkinan terjadinya suatu
kejadian atau peristiwa tertentu dan memiliki konsekuensi baik
menguntungkan atau merugikan perusahaan.
B. Risiko Operasional
1. Definisi Risiko Operasional
Lam (2014: 241) mengungkapkan bahwa operational risk is defined as the
risk of loss resulting from inadequate or failed internal process, people,
and systems or from external events. Artinya, risiko operasional dapat
didefinisikan sebagai risiko atas kerugian yang ditimbulkan dari
ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, sumber daya manusia, dan
sistem atau dari peristiwa-peristiwa eksternal.
Menurut Kurniawan (2012: 70) risiko operasional adalah
kemungkinan terjadinya kegagalan atau kesalahan di dalam pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kegiatan-kegiatan operasional di dalam organisasi yang diakibatkan oleh
berbagai macam faktor seperti faktor alam dalam bentuk bencana alam
maupun kesalahan manusia seperti kelalaian pegawai dalam melaksanakan
pekerjaannya.
2. Ruang Lingkup Risiko Operasional
Menurut Lam (2014: 241-246), ruang lingkup risiko operasional
terdiri atas:
a. Risiko Proses (Process Risk)
Risiko operasional timbul dari proses yang tidak efektif
dan/atau tidak efisien. Tidak efektif dapat didefinisikan sebagai hal-
hal yang dapat menggagalkan pencapaian tujuan, sementara tidak
efisien dapat diartikan sebagai hal-hal yang dapat menunjang
pencapaian tujuan akan tetapi menghabiskan banyak biaya. Pada
umumnya risiko proses berkaitan dengan proses transaksi, yang
mencakup penjualan, pematokan harga (pricing), dokumentasi,
konfirmasi, dan pemenuhan (fulfilment). Risiko-risiko tersebut
berpotensi menimbulkan kerugian dalam aspek keuangan, pelanggan,
dan reputasi perusahaan. Misalnya kesalahan pematokan harga jual
dapat mengakibatkan perusahaan memperoleh laba yang rendah,
sementara masalah pemenuhan dapat mengakibatkan pelanggan atau
konsumen menjauh dari perusahaan.
Risiko signifikan lainnya dapat berasal dari proses
dokumentasi. Ketidakcukupan dokumentasi berpotensi menimbulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
misscommunication antara pihak-pihak yang terlibat dalam sebuah
kontrak sehingga dapat menciptakan tambahan risiko ketidakpastian
ketika terjadi suatu perselisihan. Misalnya mengenai dokumen
persetujuan transaksi.
b. Risiko Sumber Daya Manusia (People Risk)
People Risk biasanya timbul dari hambatan-hambatan yang
dialami oleh karyawan, kompetensi yang tidak memadai,
ketidakjujuran, atau budaya organisasi yang tidak membangun
pentingnya kesadaran akan risiko. Hambatan karyawan terjadi ketika
perusahaan tidak dapat memenuhi posisi-posisi karyawan di titik-titik
kritis karena jangka waktu karyawan yang lebih pendek, atau karena
kompensasi atau insentif lainnya tidak cukup menarik perhatian
kandidat-kandidat baru.
Kompetensi yang kurang memadai menjadi masalah ketika
karyawan-karyawan perusahaan tidak memiliki kemampuan dan
pengetahuan yang cukup untuk melaksanakan tugas mereka dengan
tepat. Lalu masalah ketidakjujuran dapat menimbulkan aktivitas-
aktivitas kecurangan seperti pencurian aset perusahaan oleh
karyawan. Sementara masalah budaya organisasi yang tidak sadar
akan risiko berpotensi juga untuk menimbulkan perilaku-perilaku
yang menyimpang dari para karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Risiko sistem (Risk System)
Perusahaan saat ini biasanya menggunakan sistem yang terintegrasi
dengan perusahaan dan secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan
bisnis tertentu. Risiko-risiko sistem mencakup ketersediaan sistem
(system availability), integritas data, kapasitas sistem, akses dan
penggunaan yang tidak terotorisasi, dan pemulihan bisnis dari
berbagai macam gangguan.
d. Risiko insidental (Risk event)
Risk Event merupakan risiko atas kerugian yang berhubungan erat
dengan peristiwa-peristiwa tunggal yang tidak diharapkan, akan tetapi
berpotensi membawa dampak yang serius jika risiko-risiko tersebut
benar-benar terjadi. Misalnya, kecurangan internal atau kecurangan
ekstenal, kegagalan sistem, dislokasi pasar, dan bencana alam.
e. Risiko bisnis (Business Risk)
Risiko bisnis merupakan risiko atas kerugian yang berhubungan
dengan perubahan yang tidak diharapkan dalam lingkungan
kompetitif, atau dalam tren-tren yang dapat mengancam merek
dagang dan/atau kegiatan ekonomi dari suatu bisnis. Risiko ini
mencakup masalah strategi perusahaan, manajemen klien,
pengembangan produk, pematokan harga, dan masalah penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Pengelompokan ruang lingkup risiko operasional juga dipaparkan
oleh Inter-American Development Bank dalam Muslich (2007: 11-14)
yang membagi ruang lingkup risiko operasional dalam enam klasifikasi,
yakni:
a. Masalah pengendalian internal seperti struktur organisasi, yaitu risiko
yang disebabkan oleh tidak memadainya pemisahan tugas, fungsi,
wewenang dan tanggung jawab dalam struktur organisasi perusahaan.
b. Masalah otorisasi atau pendelegasian wewenang, yaitu risiko yang
timbul dari suatu transaksi yang dilaksanakan tanpa otorisasi yang
sesuai dengan kerangka kerja operasional perusahaan.
c. Ketidakcukupan prosedur atau tidak berfungsinya proses internal
seperti dalam peluncuran produk dan aktivitas baru.
d. Proses transaksi, yaitu risiko dari kesalahan atau kegagalan
pengendalian dalam satu atau lebih pemrosesan transaksi sebagai
berikut:
1) Pencatatan, yaitu risiko yang timbul saat transaksi tidak dicatat
atau tidak tercatat dengan benar, yang mengakibatkan kesalahan
dalam informasi eksposur risiko sehingga memengaruhi
keputusan yang diambil.
2) Penilaian (penghitungan) posisi, yaitu risiko yang disebabkan
dari tidak terdeteksinya perbedaan antara posisi yang dilaporkan
oleh unit bisnis dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi
kontrol dan pengendalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3) Konfirmasi, yaitu risiko yang timbul akibat proses konfirmasi
tidak dapat mendeteksi terjadinya kesalahan dalam data transaksi
yang tercatat, atau dari transaksi yang telah dilaksanakan namun
tidak tercatat.
4) Penyelesaian transaksi (settlement), yaitu risiko yang timbul
akibat aset tidak ditagih (diterima) atau dibayarkan (dikirimkan)
sesuai dengan tanggal penagihan atau pembayaran yang telah
disepakati, atau tidak dilaksanakan dengan tepat.
5) Aset fisik, yaitu risiko yang timbul akibat kas atau aset-aset lain
(sekuritas, surat berharga, cek, dan sebagainya) dapat diakses
oleh staf yang tidak memiliki otorisasi terhadap aset yang
bersangkutan.
6) Akses sistem informasi, yaitu risiko yang ditimbulkan dari staf
yang tidak memiliki otorisasi, dapat melakukan modifikasi atau
membaca data tertentu dalam sistem informasi.
7) Finansial, yaitu risiko yang ditimbulkan dari kesalahan
pengelolaan dana dan aset-aset lainnya yang menyebabkan
timbulnya overdraft atau tingginya biaya oportunitas akibat
utilisasi dana yang tidak dilakukan dengan tepat.
8) Valuasi, yaitu risiko yang timbul akibat suatu transaksi atau aset
tidak dinilai dengan tepat akibat penggunaan data pasar atau
model valuasi yang salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
9) Pencatatan akuntansi, yaitu risiko yang timbul dari kesalahan
pencatatan dan perlakuan akuntansi berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku (PSAK maupun peraturan perlakuan
akuntansi perbankan Indonesia)
e. Kesalahan manusia dan fraud yang meliputi kerugian operasional
seperti berikut:
1) Integritas dan pertimbangan yang baik, yaitu risiko yang terjadi
akibat sumber daya manusia perusahaan dengan tidak sengaja
maupun sengaja tidak mematuhi kebijakan, prosedur dan
pengendalian yang telah ditetapkan.
2) Sumber daya manusia, yaitu risiko yang timbul dari inefisiensi
atau kesalahan dalam proses transaksi akibat kurangnya sumber
daya manusia yang memadai, program pelatihan dan turn-over
pegawai yang tinggi.
3) Fraud dan konflik kepentingan, yaitu risiko yang timbul karena
sumber daya manusia lebih condong kepada kepentingan pribadi
dibandingkan kepentingan perusahaan.
f. Kegagalan sistem teknologi informasi, yaitu kerugian operasional
yang disebabkan oleh gangguan dalam melaksanakan proses transaksi
atau aktivitas kerja, kebocoran dalam sistem informasi dan gangguan
lainnya yang ditimbulkan dari tidak berfungsinya sistem teknologi
informasi akibat kegagalan hardware, software, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
C. Manajemen Risiko
Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission
(COSO) dalam Moeller (2016: 153-154) menyatakan:
“ERM is a process, effected by an entity’s board of directors,
management, and other personnel, applied in strategy setting and
across the enterprise, designed to identify potential events that may
affect the entity, and manage risk to be wihtin its appetite, to provide
reasonable assurance regarding the achievement of entity
objectives”.
Artinya, manajemen risiko adalah serangkaian proses yang dipengaruhi oleh
dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya, yang diterapkan dalam
lingkup pengaturan strategi di perusahaan secara keseluruhan. Serangkaian
proses tersebut dirancang untuk mengidentifikasi potensi kejadian yang dapat
berdampak negatif terhadap perusahaan, serta mengelola risiko sesuai dengan
risk appetite perusahaan dalam rangka memberikan keyakinan terkait dengan
pencapaian tujuan organisasi.
Sementara itu, ISO 31000:2009 menyatakan: “risk management is a
coordinated activities to direct and control an organization with regard to
risk”. Artinya manajemen risiko adalah suatu upaya atau kegiatan yang
terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan perusahaan
terhadap berbagai kemungkinan risiko yang ada.
D. International Organization for Standardization (ISO 31000:2009)
1. Definisi dan Ruang Lingkup
ISO 31000 merupakan standar yang berkaitan dengan manajemen
risiko yang dikodifikasi oleh Internasional Organization for
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Standardization (ISO) atau Organisasi Internasional untuk standarisasi.
Standar internasional ini menyediakan prinsip dan panduan generik untuk
penerapan manajemen risiko. ISO 31000 dapat digunakan untuk
organisasi perusahaan publik, perusahaan swasta, organisasi nirlaba,
kelompok, ataupun perseorangan. Oleh karena itu, standar ini tidak
spesifik bagi industri atau sektor tertentu.
Gambar 1. Relationship between the risk management principles,
framework and process
Sumber: ISO 31000:2009
Walaupun standar ini menyediakan panduan generik, hal ini tidak
dimaksudkan untuk membuat keseragaman penerapan manajemen risiko
pada semua organisasi. Perencanaan dan penerapan manajemen risiko
akan tergantung pada kebutuhan yang bervariasi dari setiap organisasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
khususnya sasaran dari setiap organisasi yang berbeda, konteks, struktur,
produk, jasa, proyek dan proses operasi, serta praktik-praktik khas yang
digunakan.
Dalam Standar internasional ini, digunakan dua macam istilah,
yaitu “manajemen risiko” dan “pengelolaan risiko”. Secara umum
“manajemen risiko” merujuk pada arsitektur (prinsip, kerangka kerja, dan
proses) untuk mengelola risiko, sedangkan “mengelola risiko” mengacu
pada bagaimana arsitektur tadi digunakan terhadap suatu risiko tertentu.
(lihat gambar 1, hal. 16).
2. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko
ISO 31000:2009 memiliki 11 prinsip manajemen risiko sebagai berikut:
a. Manajemen risiko melindungi dan menciptakan nilai tambah
Manajemen risiko memberikan kontribusi melalui peningkatan
kemungkinan pencapaian sasaran perusahaan secara nyata. Selain itu,
juga memberikan perbaikan dalam aspek keselamatan, kesehatan
kerja, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,
perlindungan lingkungan hidup, persepsi publik, kualitas produk,
reputasi, corporate governance, efisiensi operasi, dan lain-lain.
b. Manajemen risiko adalah bagian terpadu dari proses organisasi
Manajemen risiko merupakan bagian dari tanggung jawab manajemen
dan merupakan bagian tak terpisahkan dari proses organisasi, proyek,
dan manajemen perubahan. Manajemen risiko bukanlah suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
aktivitas yang berdiri sendiri dan terpisah dari kegiatan serta proses
organisasi dalam mencapai sasaran.
c. Manajemen risiko adalah bagian dari proses pengambilan
keputusan
Manajemen risiko membantu para pengambil keputusan untuk
mengambil keputusan atas dasar pilihan-pilihan yang tersedia dengan
informasi yang selengkap mungkin.
d. Manajemen risiko secara khusus menangani aspek
ketidakpastian
Manajemen risiko secara khusus menangani aspek ketidakpastian
dalam proses pengambilan keputusan. Ia memperkirakan bagaimana
sifat ketidakpastian dan bagaimanakah hal tersebut harus ditangani.
e. Manajemen risiko bersifat sistematik, terstruktur, dan tepat
waktu
Sifat sistematik, terstruktur, dan tepat waktu yang digunakan dalam
pendekatan manajemen risiko inilah yang memberikan kontribusi
terhadap efisiensi dan konsistensi manajemen risiko. Dengan
demikian, hasilnya dapat dibandingkan dengan memberikan hasil
serta perbaikan.
f. Manajemen risiko berdasarkan pada informasi terbaik yang
tersedia
Masukan dan informasi yang digunakan dalam proses manajemen
risiko didasarkan pada sumber informasi yang tersedia, seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pengalaman, observasi, perkiraan, penilaian ahli, dan data lain yang
tersedia. Akan tetapi, tetap harus disadari bahwa semua informasi ini
mempunyai keterbatasan yang harus dipertimbangkan dalam proses
pengambilan keputusan, baik dalam membuat model risiko maupun
perbedaan pendapat yang mungkin terjadi di antara para ahli.
g. Manajemen risiko adalah khas untuk penggunanya (tailored)
Manajemen risiko harus diselaraskan dengan konteks internal dan
eksternal organisasi, serta sasaran organisasi dan profil risiko yang
dihadapi organisasi tersebut.
h. Manajemen risiko mempertimbangkan faktor manusia dan
budaya
Penerapan manajemen risiko haruslah mengenali kapabilitas
organisasi, persepsi dan tujuan masing-masing individu di dalam serta
di luar organisasi, khususnya yang menunjang atau menghambat
pencapaian organisasi.
i. Manajemen risiko harus transparan dan inklusif
Untuk memastikan bahwa manajemen risiko tetap relevan dan terkini,
para pemangku kepentingan dan pengambil keputusan di setiap
tingkatan organisasi harus dilibatkan secara efektif. Keterlibatan ini
juga harus memungkinkan para pemangku kepentingan terwakili
dengan baik dan mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan
pendapat serta kepentingannya, terutama dalam merumuskan kriteria
risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
j. Manajemen risiko bersifat dinamis, berulang, dan tanggap
terhadap perubahan
Ketika terjadi peristiwa baru, baik di dalam maupun di luar organisasi,
konteks manajemen risiko dan pemahaman yang ada juga mengalami
perubahan. Dalam situasi semacam inilah tahapan monitoring dan
review berperan memberikan kontribusi. Risiko baru pun muncul, ada
yang berubah, ada juga yang menghilang. Oleh karena itu, menjadi
tugas manajemen untuk memastikan bahwa manajemen risiko
senantiasa memerhatikan, merasakan, dan tanggap terhadap
perubahan.
k. Manajemen risiko harus memfasilitasi terjadinya perbaikan dan
peningkatan organisasi secara berlanjut
Manajemen organisasi harus senantiasa mengembangkan dan
menerapkan perbaikan strategi manajemen risiko serta meningkatkan
kematangan pelaksanaan manajemen risiko, sejalan dengan aspek lain
dari organisasi.
3. Kerangka Kerja Manajemen risiko
Kerangka manajemen risiko berbasis ISO 31000:2009 terdiri atas
lima komponen, yakni: (lih. gambar 1, hal. 16)
a. Mandat dan komitmen
b. Perencanaan kerangka kerja manajemen risiko
c. Penerapan manajemen risiko
d. Monitoring dan review kerangka kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
e. Perbaikan kerangka kerja secara berkelanjutan
Agar dapat berhasil dengan baik, manajemen risiko harus diletakkan
dalam suatu kerangka manajemen risiko. kerangka kerja ini akan menjadi
dasar dan penataan yang mencakup seluruh kegiatan manajemen risiko di
segala tingkatan organisasi. Kerangka kerja ini akan memastikan bahwa
informasi risiko yang lengkap dan memadai yang diperoleh dari proses
manajemen risiko akan dilaporkan serta digunakan sebagai landasan untuk
pengambilan keputusan. Hal ini dilakukan sesuai dengan kejelasan
akuntabilitas pada setiap tingkatan organisasi.
Kerangka kerja ini tidak dimaksudkan sebagai sebuah sistem
manajemen, tetapi lebih ditujukan untuk membantu organisasi
mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam keseluruhan sistem
manajemen organisasi. Oleh karena itu, organisasi harus mengadopsi
komponen-komponen dari kerangka kerja ini ke dalam kebutuhan khas
organisasi tersebut.
4. Proses Manajemen Risiko
ISO 31000:2009 menyatakan bahwa proses manajemen risiko terdiri dari
serangkaian aktivitas sebagai berikut: (lihat gambar 2, hal. 22)
a. Komunikasi dan konsultasi
Komunikasi dan konsultasi merupakan kegiatan yang berlangsung
terus-menerus dan berulang, dimana organisasi menyediakan
informasi, berbagai informasi atau memperoleh/mencari informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
serta melakukan dialog dengan para pemangku kepentingan terkait
dengan pengelolaan risiko.
Gambar 2. Risk Management Process
Sumber: ISO 31000:2009
b. Menentukan konteks
Penetapan konteks merupakan proses untuk menentukan batasan-
batasan atau parameter eksternal dan internal untuk digunakan dalam
mengelola risiko, menentukan lingkup dan menentukan kriteria risiko
yang akan ditetapkan dalam kebijakan manajemen risiko.
c. Asesmen risiko
ISO 31000: 2009 mendefinisikan asesmen risiko sebagai keseluruhan
proses identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko.
1) Identifikasi risiko
a) Definisi Identifikasi risiko
ISO 31000: 2009 menyatakan bahwa identifikasi risiko
merupakan proses untuk menemukan, mengenali,
menguraikan, dan menggambarkan risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b) Tujuan Identifikasi Risiko
ISO 31000:2009 dalam Susilo dan Kaho (2018: 111)
menyatakan bahwa tahapan identifikasi risiko bertujuan
untuk mengidentifikasi risiko yang harus dikelola organisasi
melalui proses yang sistematis dan terstruktur. Proses ini
sangat penting karena risiko yang tidak teridentifikasi pada
proses ini tidak akan ditangani pada proses-proses
selanjutnya. Proses ini juga harus mengupayakan untuk
mengidentifikasi risiko-risiko, baik yang dalam kendali
organisasi maupun di luar kendali organisasi (eksternal).
c) Informasi yang Dikumpulkan dalam Proses Identifikasi
risiko.
Susilo dan Kaho (2018: 113) mengungkapkan bahwa
informasi bermutu baik adalah keharusan dalam proses
identifikasi risiko. Titik awal untuk identifikasi adalah
mengumpulkan informasi historis baik yang berasal dari
dalam organisasi atau, jika tidak tersedia, bisa juga dari
organisasi-organisasi sejenis (industrial benchmark) yang
kemudian dimatangkan melalui diskusi dengan pihak-pihak
terkait. Isu yang didiskusikan ini dapat berupa isu-isu
historis, masa kini, dan yang terus berkembang, seperti: (lih.
halaman selanjutnya)
(1) Pengalaman lokal atau internasional;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
(2) Informasi menurut pendapat ahli;
(3) Informasi hasil wawancara terstruktur;
(4) Informasi dari Focus Group Discussion;
(5) Rencana Jangka Panjang, Rencana kerja & Anggaran
Perusahaan lengkap dengan analisis SWOT atau
analisis lingkungan bisnis lainnya;
(6) Laporan-laporan klaim asuransi atau mitra kerja
lainnya, pelanggan, dan stakeholders lainnya;
(7) Laporan-laporan manajemen;
(8) Laporan-laporan auditor dan pemeriksa lainnya;
(9) Hasil-hasil survei internal maupun eksternal;
(10) Hasil-hasil self-assessment;
(11) Data-data historis, database insiden, analisis kegagalan
misalnya Failure Mode & Effect Analysis, risk register
yang sudah ada (jika pernah dibuat); serta
(12) Data-data lain yang dianggap penting.
2) Analisis risiko
a) Definisi Analisis Risiko
ISO 31000: 2009 mengungkapkan bahwa analisis risiko
merupakan proses untuk memahami sifat dari risiko dan
untuk menentukan level risiko. Hasil analisis risiko ini akan
menjadi masukan bagi evaluasi risiko dan untuk proses
pengambilan keputusan mengenai perlakuan terhadap risiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tersebut. Termasuk dalam pengertian ini adalah cara dan
strategi yang tepat dalam memperlakukan risiko tersebut.
b) Tujuan Analisis Risiko
Menurut ISO 31000:2009 dalam Susilo dan Kaho (2018:
136-137), tujuan dari analisis risiko adalah untuk melakukan
analisis dampak dan kemungkinan semua risiko yang dapat
menghambat tercapainya sasaran organisasi, juga semua
peluang yang mungkin dihadapi organisasi. Kondisi ini
dicapai apabila beberapa hal berikut dapat dipenuhi:
(1) Proses analisis risiko dilaksanakan secara
komprehensif dan mencakup semua risiko serta
peluang yang ditemui dalam proses identifikasi risiko
sebelumnya dan telah masuk ke dalam daftar risiko;
(2) Semua yang terkait dengan risiko tersebut (para
pemangku risiko) telah terlibat dalam proses analisis
dan melakukan analisis berdasarkan informasi, data,
serta pengetahuan yang mereka miliki dengan baik;
(3) Proses analisis ini didampingi atau ditunjang dengan
pengetahuan mengenai manajemen risiko yang
memadai;
(4) Waktu yang dialokasikan untuk proses ini cukup
memadai;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
(5) Ukuran kemungkinan dan dampak yang digunakan
harus konsisten dan sesuai dengan organisasi tersebut.
Apabila digunakan tabel kemungkinan dan dampak,
besaran dan pengelompokan nilai yang digunakan
hendaknya tidak terlalu lebar dan juga tidak terlalu
sempit, tetapi sesuai dengan organisasi tersebut.
c) Tabel Kemungkinan dan Dampak Risiko
Berikut ini terdapat dua tabel yang dapat digunakan untuk
menentukan dan mengkategorikan kemungkinan dan
dampak dari suatu risiko, yakni:
Tabel 1. Kriteria Probabilitas Risiko
KRITERIA PROBABILITAS RISIKO
Index Probabilitas Deskripsi Persentase
(%)
5 Sangat
Besar
Sangat mungkin terjadi > 80%
4 Besar Kemungkinan besar terjadi 60 < p >
80%
3 Sedang Sama kemungkinannya antara
terjadi dan tidak terjadi 40 > p >
60%
2 Kecil Kemungkinan kecil terjadi 10 > p >
40%
1 Sangat kecil Cenderung tidak mungkin terjadi
< 10%
Sumber: Heri (2016: 63)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tabel 3. Analisis Dampak Risiko
KRITERIA DAMPAK RISIKO
Indeks Dampak Deskripsi Dampak terhadap
sasaran strategis dan
kinerja (kualitatif)
5 Catastrophic Sangat besar Tidak tercapainya sasaran
dan terjadinya kegagalan
dalam mencapai kinerja.
4 Significant Besar (signifikan) Tertundanya pencapaian
sasaran sangat signifikan
dan pencapaian kinerja
jauh di bawah target.
3 Moderate Sedang Tertundanya pencapaian
sasaran cukup besar dan
pencapaian kinerja di
bawah target.
2 Minor Kecil Tidak tercapainya sasaran
dan kinerja hanya sedikit
di bawah target.
1 Insignificant Sangat kecil
(tidak signifikan)
Hanya berdampak sangat
kecil terhadap tidak
tercapainya sasaran dan
target kinerja masih
mampu dicapai.
Sumber: Heri (2015: 65)
3) Evaluasi risiko
a) Definisi Evaluasi Risiko
Menurut ISO 31000: 2009 evaluasi risiko merupakan suatu
proses untuk membandingkan hasil analisis risiko dengan
kriteria risiko untuk kemudian ditentukan apakah risiko
tersebut atau besarnya risiko tersebut dapat diterima atau
ditolerir.
b) Tujuan Evaluasi Risiko
Menurut Susilo dan Kaho (2018: 167) tujuan dari evaluasi
risiko adalah membantu proses pengambilan keputusan
berdasarkan hasil analisis risiko. Proses evaluasi risiko akan
menentukan risiko-risiko mana yang memerlukan perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dan bagaimana prioritas perlakuan atas risiko-risiko tersebut.
Hasil evaluasi risiko akan menjadi masukan bagi proses
perlakuan risiko.
c) Metode Evaluasi Risiko
Susilo dan Kaho (2018: 144-145 & 170-174)
mengungkapkan bahwa terdapat dua metode evaluasi risiko,
yakni:
(1) Metode evaluasi kualitatif
Metode evaluasi kualitatif merupakan metode
evaluasi yang paling sering dipakai di sektor riil.
Sarana yang digunakan adalah hasil pemeringkatan
risiko yang diperoleh melalui matriks kemungkinan
dan dampak (probability impact matrix).
Gambar 3. Matriks Evaluasi Risiko
Sumber: Nice dan Imbar (2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Pada dasarnya matriks kemungkinan dan
dampak digunakan untuk menentukan besarnya
kombinasi antara kemungkinan dan dampak dari suatu
risiko. Adapun tampilan dalam bentuk matriks
seringkali dihubungkan dengan perhatian manajemen
atau waktu tanggap yang dibutuhkan seperti yang akan
diuraikan di bawah ini:
(a) Risiko tinggi
Perhatian dan dukungan dari manajemen puncak
diperlukan. Rencana, tindakan, dan akuntabilitas
perlakuan risiko harus jelas dan terukur.
Pelaksanaannya pun harus segera.
(b) Risiko sedang
Penanganan melalui pemantauan khusus dan
spesifik atau melalui prosedur tanggap yang telah
ditetapkan. Akuntabilitas biasanya terletak pada
manajemen operasional dan harus ditetapkan
secara jelas.
(c) Risiko rendah
Penanganan cukup dengan prosedur rutin saja,
tidak perlu menggunakan sumber daya yang
spesifik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
(2) Metode evaluasi kuantitatif
Perlu diingat bahwa penggunaan metode evaluasi
kuantitatif memerlukan ketersediaan data yang cukup
dan akurat, serta informasi mengenai distribusi
probabilitas yang jelas. Tanpa kedua hal ini, hasil
metode kuantitatif dapat menyesatkan. Decision Tree
Analysis (DTA) dan nilai uang yang diharapkan
(expected monetary value – EMV) merupakan dua
sarana yang dapat digunakan pada metode ini.
d. Perlakuan risiko
ISO 31000: 2009 dalam Susilo dan Kaho (2018:175)
mendefinisikan perlakuan risiko sebagai proses untuk memodifikasi
risiko. Proses ini meliputi upaya untuk menyeleksi pilihan-pilihan
yang dapat mengurangi atau meniadakan dampak serta kemungkinan
terjadinya risiko, kemudian menerapkan pilihan tersebut.
Perlakuan risiko merupakan proses yang berulang, mulai dari
melakukan asesmen terhadap sebuah perlakuan risiko sampai
memperkirakan apakah tingkat risiko yang tersisa dapat diterima atau
tidak bila perlakuan ini diterapkan. Bila belum dapat diterima maka
harus dicari alternatif perlakuan risiko lainnya. Kemudian dilakukan
proses yang sama hingga perkiraan hasil dari perlakuan tersebut
menghasilkan tingkat risiko tersisa yang dapat diterima, sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan organisasi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Pilihan perlakuan risiko tidak harus bersifat khusus untuk satu
situasi tertentu, juga tidak harus berlaku umum. Susilo dan Kaho
(2018: 179-183) mengungkapkan bahwa perlakuan risiko terdiri dari
beberapa jenis, yakni:
1) Menghindari risiko (Risk Avoidance)
Menghindari risiko adalah suatu strategi untuk meniadakan
risiko sepenuhnya dengan tidak melakukan kegiatan/proyek yang
diperkirakan mempunyai risiko melebihi selera risiko organisasi.
Saat terbaik untuk mengambil strategi menghindari risiko adalah
pada saat-saat awal kegiatan bisnis dilaksanakan. Bila diketahui
atau diantisipasi, suatu risiko besar mungkin terjadi. Strategi ini
dapat pula diambil pada saat kegiatan atau proyek sudah berjalan
cukup jauh, tetapi terjadi perubahan kondisi politik atau ekonomi
yang memaksa menghentikan pelaksanaan kegiatan tersebut.
Yang perlu menjadi perhatian penting adalah proses
asesmen risiko. Risiko yang tadinya dapat diterima, namun akibat
kurang rincinya asesmen awal ternyata pada saat terjadi
dampaknya jauh lebih besar dari perkiraan sangat merugikan. Di
lain pihak, menunda atau membatalkan kegiatan tersebut juga
menimbulkan dampak biaya tinggi. Kondisi semacam ini
memerlukan beberapa pertimbangan untuk menggunakan strategi
menghindari risiko (risk avoidance).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2) Berbagi risiko (Risk Sharing/Transfer)
Berbagi risiko adalah strategi yang digunakan untuk
memindahkan sebagian dari risiko ke individu, entitas bisnis, atau
organisasi lain. Memindahkan risiko tidak berarti mengurangi
tingkat kegawatan risiko, tetapi hanya memindahkan ke pihak
lain dan harus disadari bahwa pada akhirnya dampak risiko tetap
pada pemangku risiko utama (principal risk owner). Pemindahan
risiko ini dapat menimbulkan risiko yang lebih besar bila pihak
yang menerima pemindahan risiko ini tidak sadar akan risiko
yang dihadapinya dan sebetulnya tidak mampu untuk menyerap
(absorb) risiko tersebut.
Modus untuk melakukan pemindahan risiko ini antara lain
adalah asuransi, subkontrak, outsourcing, perjanjian bagi hasil
(financial agreement), dan joint operation. Mengingat bahwa
berbagi risiko ini melibatkan pihak lain maka perlu
dipertimbangkan apa yang menjadi tujuan pihak lain tersebut,
bagaimanakah kemampuannya baik dalam melaksanakan
pekerjaan maupun menyerap risiko yang timbul.
3) Mitigasi risiko (Risk Mitigation)
Mitigasi risiko adalah perlakuan risiko yang bertujuan
untuk mengurangi risiko. Bentuk pengurangan risiko ini dapat
berupa pengurangan kemungkinan terjadinya risiko, pengurangan
kerugian yang diakibatkan bila risiko tersebut terjadi, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
diversifikasi risiko. Diversifikasi risiko adalah suatu strategi yang
lebih sering disebut sebagai ”jangan menempatkan semua telur
dalam satu keranjang”.
Beberapa metode untuk melakukan mitigasi antara lain
dengan menggunakan Ishikawa Diagram (diagram sebab-akibat
atau diagram tulang ikan), FMEA, serta perbaikan prosedur dan
kebijakan (tindakan pengendalian). Kegiatan pengendalian ini
merupakan salah satu metode yang penting dalam melakukan
mitigasi risiko. Beberapa bentuk kegiatan pengendalian antara
lain adalah review oleh manajemen puncak, review oleh atasan,
pemisahan tugas dan tanggung jawab (segregation of duties),
pemeriksaan secara fisik, pemantauan indikator kinerja atau
proses, serta pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan
keterampilan.
Mitigasi dilakukan apabila atas dasar kajian yang dilakukan
kedua strategi risiko di atas tidak menunjukkan hasil yang positif,
terutama bila hal tersebut berkaitan dengan kegiatan internal
organisasi atau merupakan proses inti perusahaan yang harus
ditangani sendiri. Risiko memang tidak dapat ditolak, tetapi akan
lebih baik bila kita lebih siap untuk menghadapinya.
4) Penerimaan risiko (Risk Acceptance)
Penerimaan risiko merupakan suatu strategi untuk
menerima risiko, karena memang lebih ekonomis untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
menerima risiko itu. Selain itu, juga karena tidak tersedia
alternatif lain untuk menghindari risiko berbagi risiko, atau
melakukan mitigasi. Penerimaan risiko sering juga disebut
sebagai penyerapan risiko, toleransi risiko, atau retensi risiko.
Risiko ini termasuk juga risiko tersisa setelah dilakukan
perlakuan risiko sebelumnya.
Untuk melakukan strategi penerimaan risiko, perlu
dipertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
a) Penentuan pilihan
Apakah memang semua pilihan telah dikaji dengan cermat
sehingga pilihan menerima risiko yang diambil? Apakah
betul-betul sudah tidak terdapat alternatif lain untuk
melakukan mitigasi, pemindahan, atau penghindaran risiko.
b) Waktu dan kondisi
Pada saat pilihan diambil untuk menerima risiko karena
dianggap tidak ada pilihan lain, hal ini tidak boleh dianggap
sebagai fait accompli (keadaan yang tidak dapat ditolak).
Tetapi sebaliknya, dengan perubahan waktu konteks risiko
juga berubah dan berbagai dinamika perubahan juga terjadi
sehingga kemungkinan adanya alternatif baru akan timbul.
Perlu dilakukan monitoring dan review secara proaktif untuk
memantau arah perubahan yang terjadi. Manajemen risiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
yang baik akan selalu memastikan bahwa tidak ada
kesempatan dan peluang yang terlewatkan.
c) Kemampuan menyerap risiko
Pilihan untuk menerima risiko dilakukan dengan sadar.
Artinya, karena lebih ekonomis untuk melakukan hal
tersebut dibandingkan melakukan tindakan lainnya.
Bagaimanakah dampaknya jika risiko tersebut memang
terjadi? Seberapa besarkah kemungkinan terjadinya? Apakah
betul risiko hanya merupakan risiko tunggal dan bukan risiko
yang memicu risiko-risiko lainnya? Jika risiko ini memang
akan menimbulkan rentetan risiko lainnya, apakah
dampaknya hanya finansial saja, ataukah juga dampak-
dampak lainnya? Misalnya dampak reputasi, dampak
berhentinya operasi, dampak keselamatan kerja, dan lain-
lain.
e. Monitoring dan review
ISO 31000: 2009 menyatakan bahwa monitoring dan review
harus menjadi bagian yang sudah direncanakan dalam proses
manajemen risiko. petugas yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan proses monitoring dan review harus ditentukan secara
tegas.
Proses monitoring dan review harus mencakup semua aspek
dari proses manajemen risiko dengan tujuan agar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
1) Terdapat proses pembelajaran dan analisis dari setiap peristiwa,
perubahan, dan kecenderungan (trends) yang terjadi;
2) Terdeteksi perubahan dalam lingkup internal maupun eksternal,
termasuk perubahan risiko itu sendiri yang memerlukan
perubahan atau revisi perlakuan risiko, atau bahkan perubahan
prioritas risiko;
3) Memastikan bahwa pengendalian risiko dan perlakuan risiko
masih tetap efektif baik secara desain maupun pelaksanaannya;
4) Mengidentifikasi terjadinya risiko-risiko yang baru.
Monitoring dan review bisa berupa pemeriksaan biasa atau
pengamatan terhadap apa yang sudah ada, baik secara berkala maupun
secara khusus. Kedua bentuk ini harus dilakukan secara terencana.
Hasil monitoring dan review harus didokumentasikan dengan
baik serta sesuai dengan kebutuhan. Harus juga dilaporkan, baik
internal maupun eksternal. Ini juga merupakan bagian dalam proses
review kerangka manajemen risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah studi kasus di industri kafe
Kabupaten Sleman, DIY. Peneliti akan mendatangi langsung obyek yang akan
diteliti dan akan melakukan analisis yang mendalam terkait dengan
implementasi manajemen risiko yang ada di industri kafe Kabupaten Sleman,
DIY. Dengan kata lain, peneliti akan mendeskripsikan segala aktivitas dan
permasalahan yang akan diteliti secara obyektif atau sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya. Adapun kesimpulan dari penelitian ini hanya berlaku bagi
kafe-kafe yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Dua puluh kafe yang lokasinya ada di Kabupaten Sleman, DIY.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - April 2018.
C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pemilik, manajer, atau pihak
lain yang dapat mewakili pemilik atau manajer kafe.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Objek penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah implementasi
manajemen risiko di industri kafe Yogyakarta.
D. Sumber Data
1. Data Primer
Peneliti akan mengumpul data data primer yang mencakup:
a. Gambaran umum Kafe.
b. Identifikasi risiko (lihat lampiran identifikasi risiko hal. 110-112)
c. Analisis risiko (lihat lampiran analisis risiko hal 113-116)
d. Perlakuan risiko (lihat lampiran penanganan risiko hal 117-119)
e. Dokumen-dokumen mengenai bukti transaki, catatan-catatan
keuangan (pembukuan), presensi karyawan, dan job description dari
masing-masing departemen.
2. Data Sekunder
Data sekuder yang akan diperoleh oleh peneliti yaitu:
a. Data mengenai profil perusahaan yang dapat diakses melalui internet.
b. Data lain-lain yang terkait dengan penelitian.
E. Populasi Sasaran
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah 20 kafe di industri kafe Kabupaten
Sleman, DIY. Populasi sasaran ini ditentukan dengan teknik convenience
sampling, dimana peneliti menentukan sendiri sampel yang akan diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Adapun pemilihan sampel akan didasarkan pada pertimbangan kemudahan
akses menuju ke lokasi kafe dan kesediaan dari responden untuk diwawancarai.
F. Definisi dan Pengukuran Variabel
Di dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah manajemen
risiko operasional. Variabel ini akan diukur dengan menggunakan teknik
checklist dan wawancara. Pada tahap pertama, peneliti akan menggunakan
teknik checklist, yakni dengan membagikan tiga macam checklist kepada pihak
manajemen kafe. Checklist pertama berisi kumpulan jenis-jenis risiko-risiko
yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Checklist ini digunakan untuk
mendapatkan data identifikasi risiko (lihat Lampiran hal 110-112).
Checklist yang kedua berisi risiko-risiko yang telah identifikasi dan akan
dianalisis dalam dua kriteria, yakni: kriteria probabilitas dan dampak risiko
(lihat lampiran hal 113-116). Adapun kriteria probabilitas dan dampak risiko
tersebut akan diukur dengan menggunakan indeks 1-5. Indeks 1-5 pada kriteria
probabilitas memiliki arti sebagai berikut:
SK: Indeks 1 (Sangat jarang atau cenderung tidak mungkin terjadi)
K : Indeks 2 (Jarang atau kemungkinan kecil terjadi)
S : Indeks 3 (Kadang-kadang atau sama kemungkinannya antara terjadi dan
tidak terjadi)
B : Indeks 4 (sering atau kemungkinan besar terjadi)
SB: Indeks 5 (sangat sering atau sangat mungkin terjadi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Sementara itu, indeks 1-5 pada kriteria dampak risiko memiliki arti sebagai
berikut:
SK: Indeks 1 (Sangat kecil/tidak signifikan)
K : Indeks 2 (Kecil)
S : Indeks 3 (Sedang)
B : Indeks 4 (Besar/signifikan)
SB: Indeks 5 (Sangat besar)
Melalui checklist kedua ini, peneliti akan memperoleh data analisis risiko.
Kemudian, checklist yang ketiga berisi sejumlah opsi perlakuan risiko yang
dapat digunakan oleh para responden dalam mengelola risiko-risiko
operasional kafe (lihat lampiran hal 117-119).
Selanjutnya, pada tahap kedua, peneliti akan menggunakan teknik
wawancara. Teknik ini digunakan untuk memperoleh profil kafe dan untuk
memperkaya data-data yang telah dikumpulkan melalui checklist (lihat
lampiran hal. 108). Secara keseluruhan, kedua teknik tersebut akan digunakan
untuk melakukan analisis data dan pembahasan dalam penelitian. Dengan kata
lain, kedua teknik ini akan membantu peneliti untuk mengetahui implementasi
manajemen risiko di industri kafe Kabupaten Sleman, DIY.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Teknik observasi digunakan oleh peneliti untuk memperoleh gambaran
umum objek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Checklist
Teknik checklist digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi
dari pihak manajer kafe mengenai implementasi manajemen risiko yang
diterapkan di kafe. Checklist ini terdiri dari tiga bagian dimana masing-
masing bagian dipergunakan untuk mendapatkan data mengenai
identifikasi risiko, analisis risiko, dan perlakuan risiko.
3. Wawancara
Melalui teknik ini, peneliti akan memperoleh tambahan data seperti
gambaran umum atau profil kafe yang akan diteliti dan pembahasan yang
lebih mendalam mengenai implementasi manajemen risiko pada aspek
operasional kafe (identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, dan
perlakuan risiko).
4. Dokumentasi
Melalui teknik ini, peneliti ingin mendapatkan informasi tambahan seperti:
bukti transaki, catatan-catatan keuangan (pembukuan), presensi karyawan,
dan job description dari masing-masing departemen di kafe-kafe yang
diteliti.
H. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah, peneliti menggunakan teknik analisis
deskripsi. Maka terdapat tujuh teknik analisis data, yakni:
1. Mendeskripsikan gambaran umum atau profil kafe-kafe yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Mendeskripsikan risiko-risiko operasional yang telah diidentifikasi oleh
para responden. (lihat lampiran hal. 120-121)
3. Mendeskripsikan hasil analisis risiko yang telah diidentifikasi. (lihat
lampiran hal. 122-125)
4. Melakukan evaluasi risiko dan mendeskripsikan hasilnya.
5. Mendeskripsikan perlakuan risiko yang digunakan oleh para responden
dalam menangani risiko operasional kafe. (lampiran halaman 126-129)
6. Menarik kesimpulan dan memberikan saran yang diperlukan untuk
mengoptimalkan implementasi manajemen risiko di industri kafe
Kabupaten Sleman, DIY.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Latar Belakang Berdirinya Kafe – Kafe yang Diteliti
Kehadiran dua puluh kafe yang diteliti tidak serta merta berdiri begitu
saja tanpa didasari oleh alasan-alasan tertentu yang membuat mereka bisa
bertahan sampai saat ini di dalam dunia bisnis. Peneliti menemukan bahwa ada
beberapa alasan yang hampir sama yang membuat pemilik kafe memutuskan
untuk berkompetisi di dunia bisnis. Namun, ada beberapa pula yang memiliki
alasan berbeda dari yang lainnya. Alasan-alasan tersebut dipetakan ke dalam
lima poin sebagai berikut:
1. Film Filosofi Kopi I
Tiga dari dua puluh kafe, yakni: Hayati Specialty Coffee,
Kronology Coffee and Bites, dan Ethikopia CoffeeBay berdiri dengan
alasan film Filosofi Kopi I yang dirilis pada 9 April 2015. Film tersebut
diyakini membuat tren kopi menjadi semakin populer di kalangan
masyarakat untuk beberapa tahun mendatang. Alasan inilah yang
kemudian mendorong pemilik dari ketiga kafe di atas untuk membuka
kafe yang diharapkan dapat melayani para pecinta dan penikmat kopi yang
diprediksi akan bertambah jumlahnya.
2. Hobi
Alasan hobi berasal dari sembilan kafe, yakni: Bahasa Kopi,
Warkop DIY, Almari Coffee, Foolish Pleasure Coffee, Kopinarak Coffee,
Kopi Nogo, Luk Coffee & Book, Kopilog, serta Warkop Mulyadi. Hobi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
atau kegemaran dari pemilik dan/atau manajer dari kesembilan kafe
tersebut membuat mereka menemukan peluang untuk membuka bisnis
secara mandiri. Hobi yang dimaksudkan adalah hobi yang sudah sejak
lama ditekuni oleh mereka baik sebagai penikmat kopi, pembuat kopi,
ataupun hobi bermain bisnis. Beberapa di antara mereka yang juga sudah
pernah terjun langsung membantu sebagai barista di suatu kafe seperti:
Mas Gilbert dari Bahasa Kopi, Mas Panji dari Warkop DIY, dan bahkan
ada juga yang sudah pernah beberapa kali bekerja di bidang perhotelan
seperti: Mas Arif (Luk Coffee & Book).
Berbeda dengan Pak Alfian yakni pemilik Warkop Mulyadi yang
berangkat dari hobi berbisnis. Sebelumnya beliau pernah merintis karier di
bisnis oleh-oleh. Namun bisnis tersebut dinilai kurang menguntungkan
sehingga beliau kemudian menutup usaha tersebut. Berselang beberapa
bulan, beliau kembali membuka bisnis, yakni bisnis di bidang kuliner.
Bisnis ini diyakini akan jauh lebih prospektif daripada bisnis yang ditekuni
sebelumnya sekalipun beliau kurang mumpuni di bidang kuliner.
Kecintaan terhadap dunia bisnis membuat beliau tidak pernah berhenti
berusaha merintis karier ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Nekat
5 kafe berikutnya, yakni: Kedai Susu Nyonya Muda, Kedai Oak,
Loops, Warkop Mulyadi, dan Kafe Kayu Manis didirikan dengan alasan
“nekat” oleh pemilik dan/atau manajer. Mbak Denis selaku pemilik Kedai
Susu Nyonya Muda nekat membuka kedai karena beliau ingin memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
aktivitas di luar rumah selain menjadi ibu rumah tangga. Demikian halnya
Egois Cafe. Pak Andy selaku manajer Egois Kafe mengungkapkan bahwa
satu-satunya alasan berdirinya kafe ini adalah kenekatan pemilik yang
ingin membuka usaha di bisnis kuliner.
Berbeda dengan Mas Donny (Loops) yang nekat karena cita-cita
beliau yang ingin membuka usaha es krim (ice cream) yang murah dan
terjangkau bagi para mahasiswa atau pelajar. Meskipun modal yang
dimiliki terbatas, bahkan harus meminjam dana dari Bank, beliau tetap
nekat untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Pak Ichsan selaku pemilik
Kafe kayu manis memiliki cita-cita yang kurang lebih sama dengan Mas
Donny sehingga beliau kemudian membuka kafe di dekat kampus
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Sementara itu, Kedai Oak
didirikan dengan alasan bahwa pada waktu itu belum ada satu kafe pun
yang membuka kafe di jalan Demangan (tahun 2014). Melihat situasi ini,
pemilik Kedai Oak kemudian nekat untuk menjadi pelopor yang membuka
usaha kafe di jalan tersebut.
4. Inovasi
Cafe Brick merupakan kafe yang berdiri dengan alasan inovasi.
Pak Agustinus (Cafe Brick) menyakini bahwa Cafe Brick merupakan satu-
satunya Kafe di Yogyakarta yang memiliki desain bangunan yang
berkonsep Western. Pendiri kafe ini sebelumnya pernah bekerja sebagai
konsultan bangunan di Inggris dan kemudian menemukan ide inovatif
untuk membawa konsep tersebut ke Indonesia (Yogyakarta).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
5. Visi
Marko Milk dan Coffee merupakan kafe yang didirikan dengan
alasan ini. Mbak Shelly (Marko Milk and Coffee) mengungkapkan bahwa
Kafe yang berlokasi di Ambarketawang, Kecamatan Gamping ini
merupakan satu dari tiga cabang Marko Milk yang sudah ada.
Pertambahan cabang ini dimaksudkan untuk mewujudkan visi dari Marko
Milk and Coffee, yaitu: menjadi satu-satunya kedai susu terbesar di Kota
Yogyakarta.
6. Melanjutkan usaha dari manajemen sebelumnya
Ruang Kafe merupakan kafe tertua dari dua puluh kafe yang
diteliti. Kafe ini didirikan pada tahun 2009 dan saat ini pengelolaannya
diserahkan kepada Bu Isma Idris selaku manajer kedua dari Ruang Cafe.
Karena alasan perpindahan manajemen, Bu Isma Idris kemudian cukup
sulit untuk mengungkapkan secara jelas dan akurat alasan berdirinya
Ruang Cafe. Beliau hanya bisa mengungkapkan bahwa pekerjaan yang
ditekuni sekarang merupakan kelanjutan usaha yang telah diperjuangkan
oleh manajer sebelumnya.
B. Lokasi Usaha
Lokasi kafe – kafe yang diteliti tersebar di delapan kecamatan yang
berbeda di Kabupaten Sleman, DIY. Kedelapan kecamatan tersebut adalah:
Kecamatan Depok, Gamping, Godean, Kalasan, Minggir, Mlati, Ngaglik, dan
Ngemplak. Alamat dari masing-masing kafe dapat dilihat pada tabel 3 (hal.47).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3. Alamat Lokasi Usaha
No. Nama Kafe Alamat
1 Marko Milk and Coffee Jalan Wates KM. 5,5 No. 68 B , Delingsari,
Ambarketawang, Kec. Gamping, Kab.
Sleman, DIY
2 Kronology Coffee and Bites Jl. Bougenville No. 1, Caturtunggal, Kec.
Depok, Kab. Sleman, DIY
3 Kopinarak Coffee Jl. Godean KM. 15, Sendangarum, Kec.
Minggir, Kab. Sleman, DIY
4 Ethikopia CoffeeBay Jl. Dr. Wahidin, Ruko Kuantan Square, Kec.
Mlati, Kab. Sleman, DIY
5 Ruang Cafe Jl. Ringroad Utara Monjali, Sariharho, Kec.
Ngaglik, Kab. Sleman, DIY
6 Hayati Specialty Coffee Jl. Demangan Baru No. 6-7, Caturtunggal,
Kec, Depok, Kab. Sleman, DIY
7 Warkop Mulyadi Jl. Raya Purwomartani, Sambiroto, Kec.
Kalasan, Kab. Sleman, DIY
8 Cafe Brick Jl. Damai No. 8, Sinduharjo, Kec. Ngaglik,
Kab. Sleman, DIY
9 Kedai Oak Jl. Wahid Hasyim No. 50, Condong Catur,
Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
10 Kopi Nogo Jl. Godean KM. 4, No. 179 Kenteng,
Banyuraden, Kec. Godean, Kab. Sleman,
DIY
11 Egois Cafe Jl. Selokan Mataram No. 450, Cepit Baru,
Condongcatur, Kec. Depok, Kab. Sleman,
DIY
12 Luk Coffee & Book Jl. Pringwulung No. 358 B, Condongcatur,
Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
13 Kedai Susu Nyonya Muda Jl. Wates Km. 5, Ambarketawang, Kec.
Gamping, Kab. Sleman, DIY
14 KOPILOG Jl. Damai No. 36B, Sariharjo, Kec. Ngaglik,
Kab. Sleman, DIY
15 Kafe Kayu Manis Jl. Kaliurang Km. 14,5, Umbulmartani, Kec.
Ngemplak, Kab. Sleman, DIY
16 Foolish Pleasure Coffee Jl. Jetis No. 101, Wedomartani, Kec.
Ngemplak, Kab. Sleman, DIY
17 Warkop DIY Jl. Damai No. 13, Sinduharjo, Kec. Ngaglik,
Kab. Sleman, DIY
18 Bahasa Kopi Gang Gatotkaca No. 4E, Caturtunggal, Kec.
Depok, Kab. Sleman, DIY
19 Almari Coffee Jl. Magelang KM. 4, No. 158, Sinduadi,
Kec. Mlati, Kab. Sleman, DIY
20 Loops Jl. Perumnas Seturan No. 340, Caturtunggal,
Kec. Depok, Kab. Sleman, DIY
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
C. Target Pasar Pemilik Usaha
Tabel 4 berikut menunjukkan secara spesifik target pasar dari masing-masing
pemilik kafe:
Tabel 4. Target Pasar Pemilik Usaha
No. Macam – Macam Target
Pasar Nama Kafe Jumlah
1 Mahasiswa/pelajar/kalangan
muda
Marko Milk and Coffee,
Kronology Coffee and Bites,
Ethikopia CoffeeBay, Warkop
Mulyadi, Kedai Oak, Kopi
Nogo, Luk Coffee & Book,
Kedai Susu Nyonya Muda,
Kafe Kayu Manis, Bahasa
Kopi, dan Loops.
11
2 Mahasiswa/
pelajar/kalangan muda
dan pebisnis
Hayati Specialty Coffee dan
Almari Coffee.
2
3 General (umum: terbuka
untuk semua kalangan)
Kopinarak Cofffee, Ruang
Cafe, Cafe Brick, Egois Cafe,
Kopilog, Foolish Pleasure
Coffee, dan Warkop DIY.
7
Jumlah 20
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Data pada tabel 4 merupakan data target pasar aktual dari masing-
masing pemilik kafe. Data tersebut sudah mencakup adanya perubahan target
pasar yang dilakukan di 4 kafe, yakni:
1. Foolish Pleasure Coffee
Pada awalnya Mas Golda selaku pemilik dan manajer Foolish Pleasure
Coffee hanya menyasar mahasiswa/pelajar/kalangan muda sebagai target
pasar. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu beliau kemudian
mengalihkan target pasarnya ke kalangan umum (general). Berdasarkan
pengalaman, kebanyakan konsumen beliau justru datang dari kalangan
pebisnis dan family (keluarga). Beliau menyadari bahwa pelayanan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
fasilitas yang ditawarkan di Foolish Pleasure Coffee lebih berorientasi
pada edukasi kopi yang pada akhirnya dipandang kurang relevan dengan
kebutuhan mahasiswa untuk berdiskusi atau mengerjakan tugas kuliah.
2. Kedai Susu Nyonya Muda
Target pasar awal dari Kedai Susu Nyonya Muda adalah para tetangga
yang tinggal di perumahan yang berada di sekitar lokasi usaha. Alasannya
cukup sederhana bahwa Mbak Denis (pemilik dan manajer) ingin
mendapatkan rekan atau teman berbincang-bincang di kafe. Akan tetapi
seiring berjalannya waktu, kedai ini malah didominasi oleh para
mahasiswa. Fasilitas-fasilitas yang ditawarkan di kafe, seperti: fasilitas
wifi, stopkontak, dan tempat yang luas untuk berdiskusi ternyata menarik
banyak perhatian dari mahasiswa dan pelajar. Setelah hal ini disadari,
Mbak Dennis kemudian mengalihkan target pasarnya ke kalangan
mahasiswa/pelajar/kalangan muda.
3. Kopilog
Perubahan target pasar dari kalangan mahasiswa/pelajar/kalangan muda ke
kalangan umum (general), selain terjadi di kafe Foolish Pleasure Coffee
juga terjadi di kafe Kopilog. Penambahan beberapa produk baru (minuman
dan makanan) membuat Kopilog lebih terbuka kepada semua kalangan.
4. Bahasa Kopi
Salah satu alasan Mas Gilbert (pemilik dan manajer Bahasa Kopi)
menggunakan kata “bahasa” dalam nama usaha beliau adalah untuk
menyasar para turis Wisma Bahasa yang cukup dekat dengan lokasi usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Beliau bahkan menentukan jam operasional kafe dari pukul 07.00 pagi
yang diyakini sesuai dengan kebiasaan para turis yang sudah bepergian di
pagi hari. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, Bahasa Kopi justru
banyak didatangi oleh mahasiswa/pelajar/kalangan muda. Hal ini dipicu
oleh letak lokasi kafe yang cukup strategis. Mas Gilbert mengungkapkan
bahwa Lokasi Bahasa Kopi cukup berdekatan dengan beberapa kampus,
seperti: kampus Mrican Sanata Dharma Yogyakarta, Kampus Mrican
Atma Jaya Yogyakarta, dan kampus UNY.
D. Tahun Berdiri Kafe
Tabel 5 berikut ini menunjukkan tahun berdirinya kafe-kafe yang diteliti:
Tabel 5. Tahun Berdiri Kafe
No. Tahun
Berdiri
Nama Kafe Jumlah
1 2017 Almari Coffee, Kopi Nogo, Cafe Brick, Hayati
Specialty Coffee, Ethikopia CoffeeBay, dan
Kronology Coffee and Bites
6
2 2016 Bahasa Kopi, Foolish Pleasure Coffee, Kafe Kayu
Manis, Warkop Mulyadi, Kopinarak Coffee, dan
Marko Milk and Coffee
6
3 2015 Warkop DIY dan Kopilog, 2
4 2014 Luk Coffee & Book dan Kedai Oak 2
5 2013 Kedai Susu Nyonya Muda 1
6 2012 Loops dan Egois Cafe 2
7 < 2012 Ruang Cafe 1
Jumlah 20
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Data pada tabel 5 menunjukkan bahwa kafe-kafe yang diteliti kebanyakan
berdiri pada tahun 2016 dan 2017 yakni masing-masing sebanyak 6 kafe. Hal
ini menandakan bahwa film Filosofi Kopi yang dirilis pada tanggal 9 April
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2015 memberi pengaruh yang cukup besar bagi pertumbuhan dan
perkembangan kafe di industri kafe Kabupaten Sleman, DIY. Sementara itu,
Ruang Cafe menjadi kafe yang paling tua usianya dari semua kafe yang diteliti,
yakni berdiri pada tahun 2009.
E. Jumlah Karyawan
Tabel 6 berikut ini menunjukkan jumlah karyawan dari masing-masing
kafe yang diteliti:
Tabel 6. Jumlah Karyawan Kafe
No. Jumlah
Karyawan
(orang)
Nama Kafe Jumlah
1 0-4 Marko Milk and Coffee, Kopinarak Coffee, Warkop
Mulyadi, Warkop DIY, Foolish Pleasure Coffee dan
Almari Coffee
6
2 5-9 Kronology Coffee and Bites, Ethikopia CoffeeBay,
Kopi Nogo, Luk Coffee & Book, Kedai Susu Nyonya
Muda, Kopilog, Kafe Kayu Manis, dan Bahasa Kopi.
8
3 10-14 Ruang Cafe, Hayati Specialty Coffee, Egois Cafe,
dan Loops.
4
4 >14 Kedai Oak dan Cafe Brick 2
Jumlah 20
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Data pada tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah karyawan dalam rentang 5-9
orang merupakan jumlah karyawan yang paling banyak dipilih oleh responden.
Salah satu alasannya adalah luas bangunan kafe yang relatif kecil sehingga
tidak memungkinkan untuk mempekerjakan jumlah karyawan dalam jumlah
besar. Selain itu, para responden menambahkan bahwa pekerjaan di kafe
tergolong cukup sederhana sehingga semua aktivitas kafe dapat dijalankan oleh
beberapa karyawan saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Jumlah karyawan yang paling banyak terdapat di Cafe Brick, yakni
kurang lebih sebanyak 70 orang karyawan. Pak Agustinus selaku responden
dari Cafe Brick tidak dapat memberikan jumlah karyawan secara akurat karena
jumlah ini bisa saja bertambah dan bisa juga berkurang dalam hari-hari
tertentu. Sementara itu, Warkop DIY menjadi kafe yang saat ini belum
memiliki karyawan. Mas Panji (Warkop DIY) menjelaskan bahwa dalam
beberapa waktu ke depan beliau akan segera mempekerjakan beberapa orang
karyawan.
F. Struktur Organisasi
Secara umum, peneliti tidak mendapatkan gambar struktur organisasi
yang baku dari para responden. Akan tetapi, peneliti cukup terbantu untuk
menguraikan bagian-bagian atau divisi-divisi yang akan selalu dijumpai di
setiap kafe yang diteliti. Bagian-bagian tersebut, yaitu: pemilik dan/atau
manajer, manajer bidang (misalnya manajer operasional/supervisor/kepala
bar), server (waiter), steward (cleaning service), kasir, barista, dan/atau
kitchen.
Bagian-bagian di atas selanjutnya dikemas ke dalam tiga jenis desain
kerja berikut, yakni:
1. Desain kerja yang bersifat statis
Desain kerja yang bersifat statis tidak memungkinkan adanya
perangkapan tugas oleh karyawan. Dengan kata lain, setiap karyawan
sudah memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing secara jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
dan tegas. Desain ini dapat dapat dijumpai di empat kafe, yakni: Marko
Milk and Coffee, Hayati Specialty Cofee, Cafe Brick, dan Egois kafe.
Akan tetapi, beberapa kondisi berikut memungkinkan karyawan tertentu
untuk merangkap lebih dari satu tugas dan tanggung jawab meskipun
desain kerja yang ditetapkan bersifat statis, yakni:
a. Peristiwa insidental tertentu
Karyawan yang sakit, izin, absen tanpa memberi kabar, atau karyawan
yang resign masuk dalam kategori peristiwa insidental tertentu.
Peristiwa-peristiwa tersebut mengakibatkan karyawan yang hadir
pada saat itu juga harus mengisi posisi karyawan yang kosong
tersebut.
b. Standard Operational Procedure (SOP)
Standard Operational Procedure (SOP) untuk masing-masing bagian
dinilai sudah sangat jelas (detail) sehingga relatif mudah diaplikasikan
oleh setiap karyawan yang ada di kafe.
2. Desain kerja yang bersifat fleksibel
Desain kerja yang bersifat fleksibel sangat memungkinkan adanya
perangkapan tugas oleh satu karyawan. Desain kerja ini dapat ditemukan
di tiga belas kafe, yakni: kafe Kopinarak Coffee, Ethikopia CoffeeBay,
Ruang Cafe, Warkop Mulyadi, Kopi Nogo, Kedai Susu Nyonya Muda,
Kopilog, Kafe Kayu Manis, Foolish Pleasure Coffee, Warkop Mulyadi,
Bahasa Kopi, Almari Coffee, dan Loops. Selain dari dua alasan yang telah
diungkapkan di desain kerja yang bersifat statis, terdapat beberapa alasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
tambahan yang dikemukakan oleh para responden dari ketiga belas kafe
tersebut, yakni:
a. Desain kerja fleksibel diyakini dapat menumbuhkan semangat
kekeluargaan. Desain ini akan menghilangkan ketakutan dan jarak
antara karyawan dengan pemilik dan/atau manajer. Selain itu,
chemistry di antara karyawan juga akan semakin erat terutama untuk
saling memahami, saling peduli, dan bahkan saling mengajari.
b. Luas bangunan kafe yang relatif kecil diyakini akan lebih tepat jika
diisi oleh beberapa karyawan saja dengan desain kerja yang fleksibel.
3. Desain campuran: statis dan fleksibel
Desain campuran merupakan desain kerja dimana di satu sisi
perangkapan tugas dapat dimungkinkan terjadi dan di sisi lain tidak
dimungkinkan untuk terjadi. Desain ini dapat ditemukan di tiga kafe,
yakni: Kronology Coffee and Bites, Kedai Oak, dan Luk Coffee & Book.
Desain ini didasari oleh alasan untuk menjaga kualitas rasa produk dan
service yang diberikan kepada konsumen. Oleh karena itu, bagian kitchen
(bagian produksi makanan) menjadi bagian yang bersifat statis. Sementara
itu untuk bagian bar (produksi minuman, server, steward, dan kasir
menjadi bagian yang sifatnya fleksibel yang dapat dikerjakan sekaligus
oleh orang yang sama. Bagian-bagian tersebut sengaja dipisahkan karena
selain membutuhkan keterampilan dan keahlian yang berbeda, bagian
kitchen juga akan sulit untuk melakukan mobilisasi di kafe karena
memiliki wilayah sendiri yang terpisah dengan bagian lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. PROFIL RESPONDEN
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 26 responden.
Akan tetapi, peneliti hanya menggunakan data dari 20 responden karena 6
responden yang lain tidak bersedia untuk diwawancarai. Profil responden
dipaparkan ke dalam beberapa poin berikut, yakni:
1. Nama responden, jabatan, dan nama usaha responden
Data pada tabel 7 (halaman 56) menunjukkan bahwa sebagian besar
responden yang menjadi subjek penelitian memiliki jabatan sebagai
manajer utama dan/atau pemilik dari kafe-kafe yang diteliti, yakni
sebanyak 16 responden. Sementara itu, terdapat 4 responden yang
memiliki jabatan di tingkat atau level menengah. Ke-4 responden itu,
yakni Mbak Shelly (Marko Milk and Coffee), Mas Pandhu (Ethikopia
CoffeeBay), Mas Afri (Hayati Specialty Coffee),dan Pak Agustinus (Cafe
Brick). Ke-4 responden ini mewakili manajer utama dan/atau pemilik kafe
karena pada saat penelitian dilaksanakan pemilik dan/atau manajer utama
dari kafe sedang berhalangan untuk ditemui. Jabatan menjadi penting
dalam penelitian ini karena pembahasan mengenai manajemen risiko
identik dengan mereka yang memiliki jabatan dalam level manajemen
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 7. Nama Responden, Jabatan, dan Nama Usaha Responden
No. Nama
Responden
Jabatan Nama Usaha
1 Shely Annesi
Asterini
Supervisor Marko Milk and
Coffee
2 Handy Partha
Widianto
Pemilik sekaligus
Manajer
Kronology Coffee
and Bites
3 Rudi Hatmoko,
S.Kom
Pemilik sekaligus
Manajer
Kopinarak Coffee
4 Pandu
Faningsyah Putra
Head Outlet Ethikopia CoffeeBay
5 Isma Idris Manajer Ruang Cafe
6 Afrizal
Zulkarnain
Marketing Hayati Specialty
Coffee
7 Antonius Alfian
Y. D.
Pemilik sekaligus
Manajer
Warkop Mulyadi
8 Agustinus Indarto Manajer Operasional Cafe Brick
9 Rizky Arya
Prafitta
Manajer Kedai Oak
10 Indentika Manajer Kopi Nogo
11 Andy Setyawan
L.
Manajer Egois Cafe
12 Arif Sagita
Rachman
Pemilik sekaligus
Manajer
Luk Coffee & Book
13 Dennys Monica Pemilik sekaligus
Manajer
Kedai Susu Nyonya
Muda
14 Elial Hafidz Manajer Kopilog
15 Muhammad
Ichsan
Pemilik sekaligus
manajer
Kafe Kayu Manis
16 Golda Rezki
Putera
Pemilik sekaligus
manajer
Foolish Pleasure
Coffee
17 Panji Bon
Pandoyo
Pemilik sekaligus
Manajer
Warkop DIY
18 Gilbert D. Sandy Pemilik sekaligus
Manajer
Bahasa Kopi
19 Cahyo Atmawan Manajer Almari Coffee
20 Doni Yoga
Muharyo
Pemilik sekaligus
Manajer
Loops
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki-laki 16 80
2 Perempuan 4 20
Jumlah 20 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Data pada tabel 8 menunjukkan bahwa mayoritas pelaku usaha di
kafe-kafe yang diteliti berjenis kelamin laki-laki, yakni sebanyak 16
responden (80%). Sementara itu, hanya sebanyak 4 responden (20%) saja
yang berjenis kelamin perempuan.
3. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Usia
Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No. Range usia (tahun) Frekuensi Persentase (%)
1 21-30 11 55
2 31-40 7 35
3 41-50 2 10
Jumlah 20 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Data pada tabel 9 menunjukkan bahwa mayoritas pelaku usaha
berada dalam rentang usia 21-30 tahun, yakni 11 responden (55%).
4. Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir
No. Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%)
1 SMA 4 20
2 DIII 2 10
3 S1 14 70
Jumlah 20 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Data pada tabel 10 menunjukkan bahwa jenjang pendidikan
terakhir S1 merupakan jenjang pendidikan yang mayoritas dipilih oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
para responden, yakni sebanyak 14 responden (70%). Hasil ini
memberikan makna bahwa pelaku usaha di kafe-kafe yang diteliti sudah
banyak didominasi oleh para akademisi yang memiliki jenjang pendidikan
tinggi.
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Identifikasi Risiko
Proses identifikasi risiko dilakukan dengan menggunakan checklist
dan wawancara. Checklist berisi tujuh belas pernyataan yang memuat
deskripsi dari jenis-jenis risiko operasional. Tujuh belas pernyataan
tersebut kemudian dibagi ke dalam tiga ruang lingkup risiko operasional
yakni: risiko proses (6 jenis risiko), risiko SDM (6 jenis risiko), dan risiko
Insidental (5 jenis risiko). Sementara itu, metode wawancara digunakan
untuk mengetahui secara lebih mendalam alasan responden memilih “YA”
atau “TIDAK” pada kuesioner yang dibagikan. Pada akhirnya hasil
identifikasi ini menunjukkan risiko-risiko mana saja yang dipilih atau
relevan dan risiko-risiko mana saja yang tidak dipilih atau tidak relevan
dengan bisnis kafe. Adapun hasil dari identifikasi risiko ini
diklasifikasikan ke dalam 3 ruang lingkup risiko operasional yang diteliti,
yakni:
a. Risiko Proses
Tabel 11 (hal. 59) menunjukkan hasil jawaban dari responden terkait
dengan identifikasi risiko pada ruang lingkup proses:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 11. Distribusi Jawaban Responden dalam Identifikasi
Risiko Proses
No. Jenis-Jenis Risiko
Proses
Ya Tidak
∑ % ∑ %
1 Pelayanan konsumen 20 100 - -
2 Harga jual 20 100 - -
3 Perangkapan tugas 20 100 - -
4 Bukti transaksi 18 90 2 10
5 Prosedur kerja (SOP) 20 100 - -
6 Pencatatan akuntansi 20 100 - -
Jumlah 118 2
Persentase 98,333 1,667
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Data pada tabel 11 menunjukkan bahwa hampir semua jenis-
jenis risiko proses diidentifikasi atau diketahui oleh para responden.
Jenis risiko 1, 2, 3, 5, dan 6 merupakan jenis risiko yang
diidentifikasi oleh semua responden, yakni masing-masing
sebanyak 20 responden (100%). Risiko jenis pertama (pelayanan
konsumen) yaitu risiko yang timbul karena bentuk-bentuk
pelayanan yang tidak maksimal, seperti: keliru memenuhi pesanan,
keliru memproses transaksi, kurang cekatan, dan tidak bersikap
ramah kepada konsumen. Risiko jenis ke-2 (harga jual), yaitu risiko
yang timbul karena harga jual terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Risiko jenis-3 (perangkapan tugas), yaitu risiko yang timbul ketika
satu karyawan merangkap dua atau lebih tanggung jawab. Risiko
jenis ke-5 (prosedur kerja), yaitu risiko yang timbul karena SOP
belum tersedia atau pelaksanaannya tidak efektif. Kemudian, risiko
jenis ke-6 (pencatatan akuntansi), yaitu risiko yang timbul dari
kesalahan pencatatan dan perlakuan akuntansi berdasarkan standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
akuntansi yang berlaku (PSAK maupun peraturan perlakuan
akuntansi perbankan Indonesia).
Selanjutnya, sebanyak 18 responden (90%) memberikan
jawaban “YA” pada jenis risiko 4 (bukti transaksi) dan sebanyak 2
responden (10%) memberikan jawaban “TIDAK”. Risiko bukti
transaksi, yaitu risiko yang timbul ketika bukti transaksi (penjualan
dan pembelian) hilang atau tercecer. 2 responden (10%) yang tidak
mengidentifikasi risiko tersebut berasal dari Kronology Coffee and
Bites dan Warkop DIY. Mas Handy (Kronology Coffee and Bites)
mengungkapkan bahwa saat ini beliau sudah beralih pada
penggunaan bukti transaksi elektronik. Sementara itu, Mas Panji
(Warkop DIY) mengungkapkan bahwa bukti transaksi yang hilang
atau tercecer baik disengaja maupun tidak disengaja dianggap
sebagai bagian dari sedekah.
b. Risiko Sumber Daya Manusia (SDM)
Tabel 12. Distribusi Jawaban Responden dalam Identifikasi
Risiko SDM
No. Jenis-Jenis Risiko
SDM
Ya Tidak
∑ % ∑ %
1 Kompetensi dan
keahlian
15 75 5 25
2 Integritas 19 95 1 5
3 Perputaran kerja 11 55 9 45
4 Budaya organisasi 16 80 4 20
5 Konflik kepentingan 12 60 8 40
6 Perekrutan karyawan 10 50 10 50
Jumlah 83 37
Persentase 69,167 30,833
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Berdasarkan data pada tabel 12 (hal.60), dapat diketahui
beberapa hasil berikut yang diurutkan berdasarkan persentase
tertinggi, yakni:
1) Risiko Integritas
Risiko integritas memiliki persentase tertinggi, yakni sebanyak
19 responden (95%) menjawab “YA” dan terdapat 1 responden
(5%) menjawab “TIDAK”. Risiko integritas merupakan risiko
yang timbul dari sikap dan perilaku karyawan yang tidak jujur.
Mas Rudy (Kopinarak Coffee) tidak mengidentifikasi risiko ini
karena menurut beliau, bisnis di Kopinarak dibangun berdasarkan
asas kekeluargaan yang meyakini bahwa anggota keluarga tidak
akan berbuat curang kepada keluarga sendiri.
2) Risiko Budaya organisasi
Persentase kedua tertinggi terdapat pada risiko budaya organisasi,
yakni: sebanyak 16 responden (80%) menjawab “YA” dan
sebanyak 4 responden (20%) menjawab “TIDAK”. Risiko
budaya organisasi merupakan risiko yang timbul ketika budaya
organisasi tidak membangun pentingnya kesadaran akan risiko
sehingga berpotensi menimbulkan perilaku-perilaku
menyimpang dari para karyawan. 4 responden (20%) yang tidak
mengidentifikasi risiko ini mengungkapkan bahwa chemistry
yang terjalin di antara semua bagian baik karyawan dengan
karyawan maupun karyawan dengan pemilik dan/atau manajer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
sudah sangat membantu untuk menangani risiko-risiko yang
timbul dalam aktivitas operasional harian.
3) Risiko Kompetensi dan Keahlian
Risiko kompetensi dan keahlian merupakan risiko yang timbul
ketika karyawan tidak kompeten dan tidak ahli pada tugas dan
tanggung jawab yang diberikan. Sebanyak 15 responden (75%)
menjawab “YA” dan sebanyak 5 responden (25%) menjawab
“TIDAK” pada jenis risiko ini. Melalui wawancara, para
responden mengungkapkan bahwa kemampuan adaptasi yang
lamban terhadap tugas dan tanggung jawab diberikan menjadi
salah satu faktor yang membuat risiko ini berpotensi untuk
terjadi. Lalu, faktor lain berasal dari perputaran kerja yang
dilakukan di waktu-waktu tertentu. Perputaran kerja tersebut
dapat menyebabkan para karyawan tidak bekerja pada level yang
maksimal. Sementara itu, para responden yang tidak
mengidentifikasi risiko ini mengungkapkan bahwa kompetensi
dan keahlian dapat dibentuk ke dalam diri masing-masing
karyawan sejauh mereka memiliki perilaku yang jujur dan
disiplin.
4) Risiko Konflik Kepentingan
Risiko konflik kepentingan merupakan risiko yang timbul karena
persoalan imbalan dan jam kerja di antara pemilik dan/atau
manajer dengan karyawan. Sebanyak 12 responden (60%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
menjawab “YA” dan sebanyak 8 responden (40%) menjawab
“TIDAK” pada jenis risiko ini. Para responden yang tidak
mengidentifikasi risiko ini mengungkapkan bahwa pekerjaan
yang relatif sederhana di kafe membuat para karyawan tidak
mempersoalkan tentang konflik kepentingan.
5) Risiko Perputaran Kerja
Risiko perputaran kerja merupakan risiko yang timbul karena
rotasi karyawan dari satu posisi ke posisi lainnya. Risiko ini dapat
menyebabkan suasana hati karyawan (mood) terganggu dan dapat
berujung pada kinerja yang buruk dari karyawan tersebut. Hasil
identifikasi risiko menunjukkan bahwa sebanyak 11 responden
(55%) menjawab “YA” dan 9 responden (45%) menjawab
“TIDAK” pada risiko jenis ini. Para responden yang tidak
mengidentifikasi risiko ini mengungkapkan bahwa perputaran
kerja justru menjadi desain kerja yang sengaja dibuat untuk
memotivasi para karyawan dalam meningkatkan kinerja mereka
setiap waktu.
6) Risiko Perekrutan Karyawan
Risiko perekrutan karyawan merupakan risiko yang timbul ketika
kompensasi dan insentif yang ditawarkan kurang menarik
perhatian calon-calon karyawan baru. Sebanyak 10 responden
(50%) menjawab “YA” dan sebanyak 10 responden lainnya
(50%) menjawab “TIDAK” pada jenis risiko ini. Sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
responden tidak mengidentifikasi risiko ini karena menurut
mereka kompensasi dan insentif yang mereka tawarkan sudah
sesuai bahkan melebihi batasan UMR. Selain itu mereka
mengungkapkan bahwa sejauh ini kafe mereka banyak diminati
oleh para calon karyawan baru.
c. Risiko Insidental
Tabel 13. Distribusi Jawaban Responden dalam Identifikasi
Risiko Insidental
No. Jenis-Jenis Risiko
Insidental
Ya Tidak
∑ % ∑ %
1 Listrik padam 20 100 - -
2 Kebakaran 20 100 - -
3 Gempa bumi 20 100 - -
4 Banjir 13 65 7 35
5 Pencurian atau teror 20 100 - -
Jumlah 93 7
Persentase 93 7
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Persentase tertinggi pada tabel 13 terdapat pada risiko jenis 1, 2,
3, dan 5 yang masing-masing dipilih sebanyak 20 responden (100%).
Risiko jenis pertama (listrik padam), yaitu risiko yang timbul ketika
terjadi pemadaman listrik oleh PLN. Risiko jenis ke-2 (kebakaran),
yaitu risiko yang timbul dari aliran listrik atau percikan api yang dapat
menimbulkan kebakaran. Risiko jenis ke-3 (gempa bumi), yaitu risiko
yang timbul karena peristiwa alam. Kemudian, risiko jenis ke-5
(pencurian atau teror), yaitu risiko yang timbul karena adanya
ancaman pencurian atau aksi teror secara eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Selanjutnya, sebanyak 13 responden (65%) menjawab “YA”
dan sebanyak 7 responden (35%) menjawab “TIDAK” pada risiko
banjir. Risiko banjir merupakan risiko yang timbul karena peristiwa
alam. Responden yang tidak mengidentifikasi risiko ini
mengungkapkan bahwa letak lokasi kafe mereka relatif aman dari
risiko banjir. Mereka juga mengungkapkan bahwa kafe mereka
selama ini belum pernah mengalami dampak dari risiko banjir
sekalipun risiko ini terjadi di beberapa tempat lain.
Hasil identifikasi risiko pada tiga ruang lingkup operasional di atas
menunjukkan bahwa sebagian besar responden telah mengidentifikasi atau
mengetahui risiko-risiko yang berpotensi timbul dari proses operasional,
SDM, dan peristiwa insidental. Hal ini dapat diketahui dari total persentase
identifikasi risiko yang berada di atas 50% untuk masing-masing ruang
lingkup operasional yang diteliti, yakni sebanyak 98,333% pada ruang
lingkup proses, sebanyak 69,167% pada ruang lingkup SDM, dan
sebanyak 93% pada ruang lingkup insidental.
Persentase tertinggi terdapat pada ruang lingkup proses, yakni
sebanyak 98,333% total pernyataan identifikasi risiko proses dijawab
dengan jawaban “YA”. Melalui wawancara, para responden
mengemukakan bahwa aktivitas operasional di kafe sulit terlepas dari
kesalahan-kesalahan teknis tertentu baik yang disengaja maupun yang
tidak disengaja. Kesalahan-kesalahan teknis yang bahkan berada di luar
dugaan juga berpotensi mengganggu jalannya proses operasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Misalnya, kesalahan yang diungkapkan oleh Mas Afri (Hayati Specialty
Coffee), yakni kesalahan dalam pemilihan daftar lagu-lagu yang diputar
selama aktivitas operasional berlangsung. Sementara itu, ruang lingkup
SDM memiliki persentase terendah, yakni sebanyak 69,167% total
pernyataan identifikasi risiko SDM dijawab dengan jawaban “YA”. Hasil
ini menunjukkan bahwa sebagian kecil responden belum mengidentifikasi
risiko-risiko tertentu yang berpotensi timbul dari ruang lingkup SDM.
Melalui wawancara, para responden mengungkapkan bahwa bekerja sama
dengan karyawan adalah bagian dari seni. Sejauh para responden dapat
membangun chemistry yang kuat dengan para karyawan yang ada di kafe
mereka, maka risiko yang diidentifikasi akan semakin kecil jumlahnya
dari aspek SDM. Sebaliknya, ketika chemistry dengan karyawan
berlangsung cenderung tidak kuat (renggang), maka risiko yang
diidentifikasi akan semakin banyak jumlahnya.
Melalui hasil identifikasi risiko ini, peneliti dapat mengetahui
risiko-risiko mana saja yang dianggap relevan dengan bisnis kafe dan
risiko-risiko mana yang saja yang dianggap tidak relevan dengan bisnis
kafe. Total pernyataan yang diidentifikasi oleh para responden yaitu
sebanyak 294 pernyataan (86%) dari total 340 pernyataan. 294 pernyataan
tersebut terdiri dari: 118 pernyataan pada ruang lingkup risiko proses, 83
pernyataan pada ruang lingkup SDM, dan 93 pernyataan pada ruang
lingkup insidental. Masing-masing dari jumlah tersebut selanjutnya akan
diolah dalam tahap analisis risiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2. Hasil Analisis Risiko
Risiko yang telah diidentifikasi selanjutnya akan dianalisis dalam
dua kriteria, yakni kriteria probabilitas (seberapa sering risiko tersebut
akan timbul) dan kriteria dampak (seberapa besar konsekuensi yang akan
ditimbulkan jika risiko tersebut terjadi). Menurut Hery (2016: 63 & 65)
dalam Bab II, masing-masing kriteria tersebut memiliki indeks 1-5 yang
memiliki arti sebagai berikut:
KRITERIA PROBABILITAS RISIKO
1 = sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi (sangat jarang)
2 = kecil kemungkinannya untuk terjadi (jarang)
3 = sama kemungkinannya antara bisa terjadi dan bisa tidak terjadi
(kadang-kadang)
4 = besar kemungkinannya untuk terjadi (sering)
5 = sangat besar kemungkinannya untuk terjadi (sangat sering)
KRITERIA DAMPAK RISIKO
1 = sangat kecil (berpengaruh sangat kecil terhadap tidak tercapainya
sasaran dan target kinerja masih mampu dicapai)
2 = kecil (berpengaruh kecil terhadap tidak tercapainya sasaran dan
target kinerja sedikit di bawah sasaran)
3 = sedang (berpengaruh cukup besar terhadap tidak tercapainya
sasaran dan target kinerja di bawah target)
4 = besar (berpengaruh besar terhadap tidak tercapainya sasaran dan
target kinerja jauh di bawah target)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
5 = sangat besar (berpengaruh sangat besar terhadap tidak tercapainya
sasaran dan target kinerja gagal untuk dicapai)
hasil dari analisis risiko
Peneliti menggunakan sejumlah kriteria atau indeks di atas untuk
mendeskripsikan hasil analisis risiko yang dilakukan oleh para responden.
Adapun hasil analisis risiko ini dimuat ke dalam tiga tabel (tabel 14, 15,
dan 16) sesuai dengan jumlah ruang lingkup risiko operasional yang
diteliti. Ketiga tabel ini berisi jenis-jenis risiko yang telah diidentifikasi,
probabilitas dan dampak dari masing-masing jenis risiko tersebut, serta
jumlah responden yang melakukan analisis risiko dan nama kafe (asal
responden yang melakukan analisis risiko).
a. Analisis Risiko Proses
Tabel 14. Analisis Probabilitas dan Dampak pada Ruang Lingkup
Risiko Proses
No. Jenis-Jenis
Risiko
Proses
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe
1 Pelayanan
konsumen
4
(sering)
3
(sedang)
2 Marko Milk and
Coffee dan Foolish
Pleasure Coffee
5
(sangat
sering)
5
(sangat
besar)
4 Kronology Coffee
Bites
2
(jarang)
3
(sedang)
2 Kopinarak Coffee dan
Almari Coffee
2
(jarang)
5
(sangat
besar)
2 Ethikopia CoffeeBay
dan Egois Cafe
3
(kadang-
kadang)
5
(sangat
besar)
7 Hayati Specialty
Coffee, Kedai Oak,
Kopi Nogo, Luk
Coffee & Book,
Kopilog, Warkop DIY,
dan Bahasa Kopi
3
(kadang-
kadang)
3
(sedang)
1 Kedai Susu Nyonya
Muda
3 2
(kecil)
1 Kafe Kayu Manis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No. Jenis-Jenis
Risiko
Proses
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe
(kadang-
kadang)
4
(sering)
5
(sangat
besar)
1 Loops
Jumlah 20
2 Harga jual 2
(jarang)
3
(sedang)
1 Marko Milk and
Coffee
3
(kadang-
kadang)
4
(besar)
4 Kronology Coffee and
Bites, Kedai Susu
Nyonya Muda,
Kopilog, dan Loops
3
(kadang-
kadang)
1
(sangat
kecil)
2 Kopinarak Coffee dan
Kafe Kayu Manis
3
(kadang-
kadang)
2
(kecil)
2 Ethikopia CoffeeBay
dan Warkop DIY
3
(kadang-
kadang)
3
(sedang)
6 Ruang Cafe, Warkop
Mulyadi, Cafe Brick,
Egois Cafe, Foolish
Pleasure Coffee, dan
Bahasa Kopi
2
(jarang)
4
(besar)
2 Hayati Specialty
Coffee dan Luk Coffee
& Book)
3
(kadang-
kadang)
5
(sangat
besar)
2 Kedai Oak dan Kopi
Nogo
2
(jarang)
1
(sangat
kecil)
1 Almari Coffee
Jumlah 20
3 Perangkapan
tugas
3
(kadang-
kadang)
3
(sedang)
3 Marko Milk and
Coffee, Hayati
Specialty Coffee, Cafe
Brick,
5
(sangat
sering)
1
(sangat
kecil)
5 Kronology Coffee and
Bites, Kopinarak
Coffee, Warkop
Mulyadi, Almari
Coffee, dan Loops
5
(sangat
sering)
2
(kecil)
8 Ethikopia CoffeeBay,
Ruang Cafe, Kedai
Susu Nyonya Muda,
Kopilog, Kafe Kayu
Manis, Foolish
Pleasure Coffee,
Warkop DIY, dan
Bahasa Kopi
4
(sering)
1
(sangat
kecil)
1 Kedai Oak
5
(sangat
sering)
3
(sedang)
2 Kopi Nogo, Luk
Coffee & Book
3 1 1 Egois Cafe,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
No. Jenis-Jenis
Risiko
Proses
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe
(kadang-
kadang)
(sangat
kecil)
Jumlah 20
4 Bukti
transaksi
3
(kadang-
kadang)
5
(sangat
besar)
5 Marko Milk and
Coffee, Cafe Brick,
Kopi Nogo, Bahasa
Kopi, dan Loops
2
(jarang)
2
(kecil)
2 Kopinarak Coffee dan
Ethikopia CoffeeBay
2
(jarang)
3
(sedang)
2 Ruang Cafe dan Kedai
Susu Nyonya Muda
3
(kadang-
kadang)
3
(sedang)
2 Hayati Specialty
Coffee dan Warkop
Mulyadi
4
(sering)
5
(sangat
besar)
2 Kedai Oak dan Egois
Cafe
3
(kadang-
kadang)
2
(kecil)
1 Luk Coffee & Book,
2
(jarang)
5
(sangat
besar)
1 Kopilog
3
(kadang-
kadang)
1
(sangat
kecil)
1 Kafe Kayu Manis
4
(sering)
3
(sedang)
1 Foolish Pleasure
Coffee
1
(sangat
jarang)
1
(sangat
kecil)
1 Almari Coffee
Jumlah 18
5 Prosedur
kerja
3
(kadang-
kadang)
3
(sedang)
5 Marko Milk and
Coffee, Kopinarak
Coffee, Kedai Susu
Nyonya Muda,
Kopilog, dan Foolish
Pleasure Coffee
3
(kadang-
kadang)
5
(sangat
besar)
11 Kronology Coffee and
Bites, Ethikopia
CoffeeBay, Ruang
Cafe, Warkop
Mulyadi, Cafe Brick,
Kedai Oak, Egois
Cafe, Luk Coffee &
Book, Warkop DIY,
dan Bahasa Kopi, dan
Loops
2
(jarang)
5
(sangat
besar)
2 Hayati Specialty
Coffee dan Kopi Nogo
3
(kadang-
kadang)
2
(kecil)
1 Kafe Kayu Manis
3
(kadang-
kadang)
4
(besar)
1 Almari Coffee
Jumlah 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
No. Jenis-Jenis
Risiko
Proses
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe
6 Pencatatan
akuntansi
5
(sangat
sering)
1
(sangat
kecil)
3 Marko Milk and
Coffee, Kopi Nogo,
dan Kedai Susu
Nyonya Muda
4
(sering)
2
(kecil)
2 Kronology Coffee and
Bites dan Luk Coffee
& Book
5
(sangat
sering)
2
(kecil)
6 Kopinarak Coffee,
Ethikopia CoffeeBay,
Kedai Oak, Kopilog,
Kafe Kayu Manis, dan
Warkop DIY
5
(sangat
sering)
4
(besar)
4 Ruang Cafe, Egois
Cafe, Bahasa Kopi,
dan Loops
1
(sangat
jarang)
4
(besar)
3 Hayati Specialty
Coffee, Cafe Brick,
dan Almari Coffee
4
(sering)
1
(sangat
kecil)
2 Warkop Mulyadi dan
Foolish Pleasure
Coffee
Jumlah 20
JUMLAH (1+2+3+4+5+6) 118
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
b. Analisis Risiko SDM
Tabel 15. Analisis Probabilitas dan Dampak pada Ruang Lingkup
Risiko SDM
No. Jenis-Jenis
Risiko SDM
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe
1 Kompetensi
dan keahlian
2
(jarang)
4
(besar)
1 Marko Milk and
Coffee
4
(sering)
5
(sangat
besar)
2 Kronology
Coffee and
Bites dan Loops
3
(kadang-
kadang)
2
(kecil)
1 Kopinarak
Coffee
3
(kadang-
kadang)
5
(sangat
besar)
6 Ethikopia
CoffeeBay,
Ruang Cafe,
Warkop
Mulyadi, Cafe
Brick, Kopi
Nogo, dan
Kopilog
2
(jarang)
2
(kecil)
1 Hayati Specialty
Coffee
2
(jarang)
5
(sangat
besar)
1 Kedai Oak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No. Jenis-Jenis
Risiko SDM
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe
3
(kadang-
kadang)
4
(besar)
3 Luk Coffee &
Book, Foolish
Pleasure Coffee,
dan Almari
Coffee
Jumlah 15
2 Integritas 4
(sering)
5
(sangat
besar)
1 Marko Milk and
Coffee
5
(sangat
sering)
5
(sangat
besar)
3 Kronology
Coffee and
Bites, Ethikopia
CoffeeBay, dan
Egois Cafe
2
(jarang)
5
(sangat
besar)
4 Ruang Cafe,
Hayati Specialty
Coffee, Kopi
Nogo, dan Luk
Coffee & Book,
3
(kadang-
kadang)
5
(sangat
besar)
5 Warkop
Mulyadi, Cafe
Brick, Kedai
Oak, kopilog,
dan Bahasa
Kopi
4
(sering)
3
(sedang)
1 Kedai Susu
Nyonya Muda
2
(jarang)
2
(kecil)
1 Kafe Kayu
Manis
3
(kadang-
kadang)
3
(sedang)
2 Foolish Pleasure
Coffee dan
Almari Coffee
1
(sangat
jarang)
5
(sangat
besar)
2 Warkop DIY
dan Loops
Jumlah 19
3 Perputaran
Kerja
3
(kadang-
kadang)
3
(sedang)
3 Marko Milk and
Coffee, Cafe
Brick, dan Kopi
Nogo
3
(kadang-
kadang)
1
(sangat
kecil)
6 Ruang Cafe,
Warkop
Mulyadi, Kedai
Oak, Egois
Cafe, Kedai
Susu Nyonya
Muda,dan
Loops
3
(kadang-
kadang)
2
(kecil)
1 Hayati Specialty
Coffee
2
(jarang)
4
(besar)
1 Kopilog
Jumlah 11
4 Budaya
organisasi
4
(sering)
5
(sangat
besar)
2 Marko Milk and
Coffee dan
Bahasa Kopi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
No. Jenis-Jenis
Risiko SDM
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe
4
(sering)
3
(sedang)
1 Kopinarak
Coffee
3
(kadang-
kadang)
5
(sangat
besar)
2 Ruang Cafe dan
Kopi Nogo
2
(jarang)
2
(kecil)
1 Hayati Specialty
Coffee
4
(sering)
4
(besar)
1 Warkop
Mulyadi
3
(kadang-
kadang)
4
(besar)
2 Cafe Brick dan
Luk Coffee &
Book
3
(kadang-
kadang)
2
(kecil)
2 Egois Cafe dan
Warkop DIY
2
(jarang)
4
(besar)
1 Kopilog
3
(kadang-
kadang)
3
(sedang)
2 Kafe Kayu
Manis dan
Foolish Pleasure
Coffee
3
(kadang-
kadang)
1
(sangat
kecil)
2 Almari Coffee
dan Loops
Jumlah 16
5 Konflik
kepentingan
3
(kadang-
kadang)
4
(besar)
2 Marko Milk and
Coffee dan Luk
Coffee & Book 4
(sering)
3
(sedang)
1 Kronology
Coffee and
Bites
2
(jarang)
4
(besar)
1 Ethikopia
CoffeeBay
3
(kadang-
kadang)
3
(sedang)
2 Ruang Cafe dan
Warkop
Mulyadi
1
(sangat
jarang)
1
(sangat
kecil)
2 Hayati Specialty
Coffee dan
Egois Cafe
2
(jarang)
5
(sangat
besar)
1 Cafe Brick
2
(jarang)
3
(sedang)
1 Kopi Nogo
1
(sangat
jarang)
4
(besar)
1 Kopilog
3
(kadang-
kadang)
1
(sangat
kecil)
1 Loops
Jumlah 12
6 Perekrutan
Karyawan
3
(kadang-
kadang)
1
(sangat
kecil)
2 Kronology
Coffee and
Bites dan
Warkop
Mulyadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No. Jenis-Jenis
Risiko SDM
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe
2
(jarang)
1
(sangat
kecil)
2 Ruang Cafe dan
Hayati Specialty
Coffee
3
(kadang-
kadang)
4
(besar)
2 Cafe Brick dan
Luk Coffee &
Book
2
(jarang)
3
(sedang)
1 Kopi Nogo
1
(sangat
jarang)
4
(besar)
2 Egois Cafe dan
Kopilog
4
(sering)
1
(sangat
kecil)
1 Loops
Jumlah 10
JUMLAH (1+2+3+4+5+6) 83
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
c. Analisis Risiko Insidental
Tabel 16. Analisis Probabilitas dan Dampak pada Ruang Lingkup
Risiko Insidental
No. Jenis-Jenis
Risiko
Insidental
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe
1 Listrik
Padam
4
(sering)
5
(sangat
besar)
1 Marko Milk and
Coffee
5
(sangat
sering)
4
(besar)
2 Kronology Coffee and
Bites dan Foolish
Pleasure Coffee
3
(kadang-
kadang)
4
(besar)
2 Kopinarak Coffee dan
Egois Cafe
3
(kadang-
kadang)
5
(sangat
besar)
9 Ethikopia CoffeeBay,
Ruang Cafe, Hayati
Specialty Coffee,
Kedai Oak, Kopi
Nogo, Luk Coffee &
Book, Kedai Susu
Nyonya Muda,
Kopilog, dan Almari
Coffee
5
(sangat
sering)
5
(sangat
besar)
3 Warkop Mulyadi, Cafe
Brick, dan Loops
3
(kadang-
kadang)
2
(kecil)
1 Kafe Kayu Manis
2
(jarang)
3
(sedang)
1 Warkop DIY
2
(jarang)
4
(besar)
1 Bahasa Kopi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
No. Jenis-Jenis
Risiko
Insidental
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe
Jumlah 20
2 Kebakaran 3
(kadang-
kadang)
5
(sangat
besar)
16 Marko Milk and
Coffee, Kronology
Coffee and Bites,
Kopinarak Coffee,
Ethikopia CoffeeBay,
Warkop Mulyadi, Cafe
Brick, Kedai Oak,
Kopi Nogo, Luk
Coffee & Book, Kedai
Susu Nyonya Muda,
Kopilog, Foolish
Pleasure Coffee,
Warkop DIY, Almari
Coffee, dan Loops
2
(jarang)
5
(sangat
besar)
2 Hayati Specialty
Coffee, Bahasa Kopi
1
(sangat
jarang)
5
(sangat
besar)
1 Egois Cafe
3
(kadang-
kadang)
3
(sedang)
1 Kafe Kayu Manis
Jumlah 20
3 Gempa
Bumi
3
(kadang-
kadang)
5
(sangat
besar)
19 Semua kafe kecuali
kafe Kayu Manis
3
(kadang-
kadang)
3
(sedang)
1 Kafe Kayu Manis
Jumlah 20
4 Banjir 3
(kadang-
kadang)
5
(sangat
besar)
12 Kronology Coffee and
Bites, Ethikopia
CoffeeBay, Ruang
Cafe, Hayati Specialty
Coffee, Warkop
Mulyadi, Cafe Brick,
Kedai Oak, Kopi
Nogo, Luk Coffee &
Book, Kopilog,
Warkop DIY, dan
Almari Coffee
2
(jarang)
5
(sangat
besar)
1 Egois Cafe
Jumlah 13
5 Pencurian
atau teror
3
(kadang-
kadang)
5
(sangat
besar)
11 Marko Milk and
Coffee, Ethikopia
CoffeeBay, Warkop
Mulyadi, Kedai Oak,
Kopi Nogo, Luk
Coffee & Book, Kedai
Susu Nyonya Muda,
Kopilog, Foolish
Pleasure Coffee,
Warkop DIY, dan
Almari Coffee
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No. Jenis-Jenis
Risiko
Insidental
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe
4
(sering)
5
(sangat
besar)
2 Kronology Coffee and
Bites, Cafe Brick
1
(sangat
jarang)
4
(besar)
1 Kopinarak Coffee
3
(kadang-
kadang)
4
(besar)
1 Ruang Cafe
2
(jarang)
5
(sangat
besar)
2 Hayati Specialty
Coffee, Egois Cafe
3
(kadang-
kadang)
3
(sedang)
1 Kafe Kayu Manis
2
(jarang)
4
(besar)
1 Bahasa Kopi
4 4
(besar)
1 Loops
Jumlah 20
JUMLAH (1+2+3+4+5) 93
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Secara keseluruhan hasil analisis risiko yang diperoleh melalui
tabel 14, 15, dan 16 ingin menunjukkan seberapa sering atau jarangnya
suatu risiko akan terjadi dan seberapa besar atau kecilnya dampak risiko
tersebut terhadap pencapaian sasaran dan kinerja dari masing-masing kafe.
Faktor-faktor berupa pengalaman yang dialami dan cara pandang atau
sikap dari masing-masing responden dalam menilai suatu risiko
menyebabkan hasil analisis risiko cukup bervariasi.
Berdasarkan pengalaman yang dialami, beberapa responden akan
menilai bahwa suatu risiko memiliki probabilitas sangat sering atau sering,
akan tetapi beberapa responden lainnya akan menilai bahwa risiko tersebut
memiliki probabilitas kadang-kadang, jarang, atau bahkan sangat jarang.
Demikian halnya dengan cara pandang atau sikap dari masing-masing
responden. Beberapa responden akan memiliki persepsi yang sama bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
suatu risiko akan menimbulkan dampak yang sangat besar atau besar,
sementara beberapa responden lain akan memiliki persepsi yang berbeda
bahwa risiko tersebut akan menimbulkan dampak yang sedang, kecil, atau
bahkan sangat kecil. Hasil ini selanjutnya akan digunakan untuk
melakukan evaluasi risiko.
3. Evaluasi Risiko
ISO 31000: 2009 dalam Bab II mengungkapkan bahwa evaluasi
risiko merupakan suatu proses untuk membandingkan hasil risk analysis
dengan risk criteria untuk kemudian ditentukan apakah suatu risiko dapat
diterima atau ditolerir. Tujuan dari evaluasi ini yaitu untuk membantu
proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Dengan
kata lain, proses evaluasi akan membantu menentukan risiko-risiko mana
yang memerlukan perlakuan atas risiko-risiko tersebut.
Proses evaluasi risiko ini dilakukan dengan menggunakan metode
evaluasi kualitatif, yakni dengan menggunakan matriks kemungkinan dan
dampak (probability impact matrix). Matriks ini membantu menunjukkan
risiko-risiko operasional mana saja yang masuk dalam zona merah (high
risk), zona kuning (medium risk), dan zona hijau (low risk) yang
selanjutnya akan diberikan treatment oleh para responden.
Secara berurutan risiko yang memiliki tingkat kegawatan yang
paling besar dimulai dari zona merah (high risk), kemudian zona kuning
(medium risk), dan terakhir zona hijau (low risk). Zona-zona tersebut
diperoleh melalui matriks kemungkinan dan dampak dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
menggabungkan hasil analisis risiko, yakni kriteria probabilitas dengan
kriteria dampak dari suatu risiko. Adapun hasil dari evaluasi risiko ini akan
ditampilkan dalam bentuk gambar matriks risiko yang disertai dengan
tampilan tabel yang menunjukkan tingkat kegawatan dari masing-masing
jenis risiko yang diteliti.
a. Risiko Proses
5
(Sangat
Sering)
Perangkapan
tugas (3) dan
risiko
pencatatan
akuntansi (6)
Risiko
perangkapan
tugas (3) dan
risiko
pencatatan
akuntansi (6)
Risiko
perangkapan
tugas (3)
Risiko
pencatatan
akuntansi (1)
Risiko
pelayanan
konsumen (1)
4
(Sering)
Perangkapan
tugas (3) dan
Pencatatan
akuntansi (6)
Risiko
pencatatan
akuntansi (6)
Risiko
pelayanan
konsumen (1)
dan risiko bukti
transaksi (4)
Risiko
pelayanan
konsumen (1)
dan risiko bukti
transaksi (4)
3
(Kadang
-
kadang)
Risiko harga
jual (2),
risiko
perangkapan
pugas (3),
dan risiko
bukti
transaksi (4)
Risiko
pelayanan
konsumen (1),
risiko harga
jual (2), risiko
bukti transaksi
(4), dan risiko
prosedur kerja
(5)
Risiko
pelayanan
konsumen (1),
risiko harga
jual (2), risiko
perangkapan
tugas (3), risiko
bukti transaksi
(4), dan risiko
prosedur kerja
(5)
Risiko harga
jual (2) dan
risiko prosedur
kerja (5)
Risiko
pelayanan
konsumen (1),
risiko harga
jual (2), risiko
bukti transaksi
(4), dan
risiko prosedur
kerja (5)
2
(Jarang)
Risiko harga
jual (2)
Risiko bukti
Transaksi (4)
Risiko
pelayanan
konsumen (1),
risiko harga jual
(2), dan risiko
bukti transaksi
(4)
Risiko harga
jual (2)
Risiko
pelayanan
konsumen (1),
risiko bukti
transaksi (4),
dan risiko
prosedur kerja
(5)
1
(Sangat
Jarang)
Risiko bukti
transaksi (4)
Risiko
pencatatan
akuntansi (6)
1
(Sangat kecil)
2
(Kecil)
3
(sedang)
4
(Besar)
5
(Sangat Besar)
IMPACT
Gambar 4. Matriks Evaluasi Risiko Proses
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
LIK
EL
IHO
O
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Melalui gambar 4 (hal. 78), peneliti dapat mengetahui tingkat
kegawatan dari masing-masing risiko proses yang dapat dilihat pada
tabel 17 berikut ini:
Tabel 17. Level of Risk pada Ruang Lingkup Risiko Proses
No. Jenis-Jenis
Risiko Proses
Probabilitas Dampak Jumlah
Respond
en
Nama Kafe Level of
Risk
1 Pelayanan
konsumen
4
(sering)
3
(sedang)
2 Marko Milk
and Coffee
dan Foolish
Pleasure
Coffee
High
5
(sangat
sering)
5
(sangat
besar)
4 Kronology
Coffee Bites
High
2 (jarang)
3 (sedang)
2 Kopinarak Coffee dan
Almari
Coffee
Moderate
2
(jarang)
5
(sangat
besar)
2 Ethikopia
CoffeeBay
dan Egois Cafe
High
3
(kadang-
kadang)
5
(sangat
besar)
7 Hayati
Specialty
Coffee, Kedai Oak, Kopi
Nogo, Luk
Coffee &
Book,
Kopilog,
Warkop DIY, dan Bahasa
Kopi
High
3 (kadang-
kadang)
3 (sedang)
1 Kedai Susu Nyonya
Muda
Moderate
3 (kadang-
kadang)
2 (kecil)
1 Kafe Kayu Manis
Low
4
(sering)
5
(sangat besar)
1 Loops High
Jumlah 20
2 Harga jual 2 (jarang)
3 (sedang)
1 Marko Milk and Coffee
Moderate
3
(kadang-
kadang)
4
(besar)
4 Kronology
Coffee and
Bites, Kedai
Susu Nyonya
Muda, Kopilog, dan
Loops
High
3
(kadang-kadang)
1
(sangat kecil)
2 Kopinarak
Coffee dan Kafe Kayu
Manis
Low
3 2 (kecil)
2 Ethikopia CoffeeBay
Low
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No. Jenis-Jenis
Risiko Proses
Probabilitas Dampak Jumlah
Respond
en
Nama Kafe Level of
Risk
(kadang-
kadang)
dan Warkop
DIY
3 (kadang-
kadang)
3 (sedang)
6 Ruang Cafe, Warkop
Mulyadi,
Cafe Brick, Egois Cafe,
Foolish
Pleasure Coffee, dan
Bahasa Kopi
Moderate
2 (jarang)
4 (besar)
2 Hayati Specialty
Coffee dan
Luk Coffee & Book)
Moderate
3
(kadang-kadang)
5
(sangat besar)
2 Kedai Oak
dan Kopi Nogo
High
2
(jarang)
1
(sangat
kecil)
1 Almari
Coffee
Low
Jumlah 20
3 Perangkapan
tugas
3
(kadang-kadang)
3
(sedang)
3 Marko Milk
and Coffee, Hayati
Specialty
Coffee, Cafe Brick,
Moderate
5
(sangat sering)
1
(sangat kecil)
5 Kronology
Coffee and Bites,
Kopinarak
Coffee, Warkop
Mulyadi,
Almari Coffee, dan
Loops
Moderate
5 (sangat
sering)
2 (kecil)
8 Ethikopia CoffeeBay,
Ruang Cafe,
Kedai Susu Nyonya
Muda,
Kopilog, Kafe Kayu Manis,
Foolish
Pleasure Coffee,
Warkop DIY,
dan Bahasa Kopi
Moderate
4
(sering)
1
(sangat
kecil)
1 Kedai Oak Low
5
(sangat
sering)
3
(sedang)
2 Kopi Nogo,
Luk Coffee &
Book
High
3 (kadang-
kadang)
1 (sangat
kecil)
1 Egois Cafe, Low
Jumlah 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No. Jenis-Jenis
Risiko Proses
Probabilitas Dampak Jumlah
Respond
en
Nama Kafe Level of
Risk
4 Bukti transaksi 3
(kadang-kadang)
5
(sangat besar)
5 Marko Milk
and Coffee, Cafe Brick,
Kopi Nogo,
Bahasa Kopi, dan Loops
High
2
(jarang)
2
(kecil)
2 Kopinarak
Coffee dan
Ethikopia CoffeeBay
Low
2
(jarang)
3
(sedang)
2 Ruang Cafe
dan Kedai Susu Nyonya
Muda
Moderate
3 (kadang-
kadang)
3 (sedang)
2 Hayati Specialty
Coffee dan
Warkop Mulyadi
Moderate
4
(sering)
5
(sangat
besar)
2 Kedai Oak
dan Egois
Cafe
High
3
(kadang-
kadang)
2
(kecil)
1 Luk Coffee &
Book,
Low
2 (jarang)
5 (sangat
besar)
1 Kopilog High
3 (kadang-
kadang)
1 (sangat
kecil)
1 Kafe Kayu Manis
Low
4
(sering)
3
(sedang)
1 Foolish
Pleasure Coffee
High
1
(sangat jarang)
1
(sangat kecil)
1 Almari
Coffee
Low
Jumlah 18
5 Prosedur kerja 3 (kadang-
kadang)
3 (sedang)
5 Marko Milk and Coffee,
Kopinarak
Coffee, Kedai Susu
Nyonya
Muda, Kopilog, dan
Foolish
Pleasure Coffee
Moderate
3
(kadang-kadang)
5
(sangat besar)
11 Kronology
Coffee and Bites,
Ethikopia
CoffeeBay, Ruang Cafe,
Warkop
Mulyadi, Cafe Brick,
Kedai Oak,
Egois Cafe, Luk Coffee &
Book,
Warkop DIY, dan Bahasa
High
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No. Jenis-Jenis
Risiko Proses
Probabilitas Dampak Jumlah
Respond
en
Nama Kafe Level of
Risk
Kopi, dan
Loops
2 (jarang)
5 (sangat
besar)
2 Hayati Specialty
Coffee dan
Kopi Nogo
High
3
(kadang-
kadang)
2
(kecil)
1 Kafe Kayu
Manis
Low
3 (kadang-
kadang)
4 (besar)
1 Almari Coffee
High
Jumlah 20
6 Pencatatan
akuntansi
5
(sangat
sering)
1
(sangat
kecil)
3 Marko Milk
and Coffee,
Kopi Nogo, dan Kedai
Susu Nyonya
Muda
moderate
4 (sering)
2 (kecil)
2 Kronology Coffee and
Bites dan Luk
Coffee & Book
Moderate
5
(sangat sering)
2
(kecil)
6 Kopinarak
Coffee, Ethikopia
CoffeeBay,
Kedai Oak, Kopilog, Kafe
Kayu Manis,
dan Warkop DIY
Moderate
5
(sangat
sering)
4
(besar)
4 Ruang Cafe,
Egois Cafe,
Bahasa Kopi, dan Loops
High
1
(sangat jarang)
4
(besar)
3 Hayati
Specialty Coffee, Cafe
Brick, dan
Almari Coffee
Moderate
4
(sering)
1
(sangat kecil)
2 Warkop
Mulyadi dan Foolish
Pleasure
Coffee
Low
Jumlah 20
JUMLAH (1+2+3+4+5+6) 118
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
b. Risiko SDM
5
(Sangat
Sering)
Risiko integritas
(2)
4
(Sering)
Risiko
perekrutan karyawan (6)
Risiko integritas (2),
risiko budaya
organisasi (4), dan risiko
konflik
kepentingan (5)
Risiko budaya
organisasi (4)
Risiko kompetensi &
keahlian (1),
risiko integritas (2), dan risiko
budaya
organisasi (4)
3
(Kadang-
Kadang)
Risiko
perputaran kerja
(3), risiko
budaya organisasi (4),
risiko konflik
kepentingan (5), dan risiko
perekrutan
karyawan (6)
Risiko
kompetensi & keahlian (1),
risiko
perputaran kerja (3), dan risiko
budaya
organisasi (4)
Risiko integritas (2), risiko
perputaran kerja
(3), risiko budaya organisasi (4),
dan risiko konflik
kepentingan (5)
Risiko
kompetensi &
keahlian (1),
risiko budaya organisasi (4),
risiko konflik
kepentingan (5), dan risiko
perekrutan
karyawan (6)
Risiko kompetensi &
keahlian (1),
risiko integritas (2), dan risiko
budaya
organisasi (4)
2
(Jarang)
Risiko perekrutan
karyawan (6)
Risiko
kompetensi &
keahlian (1), risiko integritas
(2), dan risiko
budaya organisasi (4)
Risiko konflik
kepentingan (5) dan risiko
perekrutan
karyawan (6)
Risiko
kompetensi &
keahlian (1), risiko perputaran
kerja (3), risiko
budaya organisasi (4),
dan risiko
konflik kepentingan (5)
Risiko kompetensi & keahlian (1),
risiko integritas
(2), dan risiko konflik
kepentingan (5)
1
(Sangat
Jarang)
Risiko konflik
kepentingan (5)
Risiko konflik
kepentingan (5)
dan risiko perekrutan
karyawan (6)
Risiko integritas
(2)
1
(Sangat Kecil)
2
(Kecil)
3
(Sedang)
4
(Besar)
5
(Sangat Besar)
IMPACT
Gambar 5. Matriks Evaluasi Risiko SDM
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Melalui gambar matriks di atas, peneliti dapat mengetahui tingkatan
kegawatan dari masing-masing risiko SDM yang dapat dilihat pada
tabel 18 (hal. 84).
LIK
EL
IHO
O
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 18. Level of Risk pada Ruang Lingkup Risiko SDM
No. Jenis-Jenis
Risiko SDM
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe Level of
Risk
1 Kompetensi dan
keahlian
2
(jarang)
4
(besar)
1 Marko Milk
and Coffee
Moderate
4 (sering)
5 (sangat
besar)
2 Kronology Coffee and
Bites dan
Loops
High
3
(kadang-
kadang)
2
(kecil)
1 Kopinarak
Coffee
Low
3 (kadang-
kadang)
5 (sangat
besar)
6 Ethikopia CoffeeBay,
Ruang Cafe,
Warkop
Mulyadi, Cafe Brick,
Kopi Nogo,
dan Kopilog
High
2
(jarang)
2
(kecil)
1 Hayati
Specialty
Coffee
Low
2
(jarang)
5
(sangat
besar)
1 Kedai Oak High
3 (kadang-
kadang)
4 (besar)
3 Luk Coffee & Book,
Foolish
Pleasure Coffee, dan
Almari
Coffee
High
Jumlah 15
2 Integritas 4
(sering)
5
(sangat
besar)
1 Marko Milk
and Coffee
High
5
(sangat
sering)
5
(sangat
besar)
3 Kronology
Coffee and
Bites, Ethikopia
CoffeeBay,
dan Egois Cafe
High
2
(jarang)
5
(sangat besar)
4 Ruang
Cafe, Hayati
Specialty
Coffee, Kopi Nogo,
dan Luk
Coffee &
Book,
High
3
(kadang-
kadang)
5
(sangat
besar)
5 Warkop
Mulyadi,
Cafe Brick, Kedai Oak,
kopilog,
dan Bahasa Kopi
High
4
(sering)
3
(sedang)
1 Kedai Susu
Nyonya Muda
High
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
No. Jenis-Jenis
Risiko SDM
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe Level of
Risk
2
(jarang)
2
(kecil)
1 Kafe Kayu
Manis
Low
3 (kadang-
kadang)
3 (sedang)
2 Foolish Pleasure
Coffee dan
Almari Coffee
Moderate
1
(sangat jarang)
5
(sangat besar)
2 Warkop
DIY dan Loops
Moderate
Jumlah 19
3 Perputaran
Kerja
3
(kadang-kadang)
3
(sedang)
3 Marko Milk
and Coffee, Cafe Brick,
dan Kopi
Nogo
Moderate
3
(kadang-
kadang)
1
(sangat
kecil)
6 Ruang
Cafe,
Warkop Mulyadi,
Kedai Oak,
Egois Cafe, Kedai Susu
Nyonya
Muda,dan Loops
Low
3
(kadang-
kadang)
2
(kecil)
1 Hayati
Specialty
Coffee
Low
2
(jarang)
4
(besar)
1 Kopilog Moderate
Jumlah 11
4 Budaya organisasi
4 (sering)
5 (sangat
besar)
2 Marko Milk and Coffee
dan Bahasa
Kopi
High
4 (sering)
3 (sedang)
1 Kopinarak Coffee
High
3
(kadang-kadang)
5
(sangat besar)
2 Ruang Cafe
dan Kopi Nogo
High
2
(jarang)
2
(kecil)
1 Hayati
Specialty Coffee
Low
4
(sering)
4
(besar)
1 Warkop
Mulyadi
High
3 (kadang-
kadang)
4 (besar)
2 Cafe Brick dan Luk
Coffee &
Book
High
3 (kadang-
kadang)
2 (kecil)
2 Egois Cafe dan
Warkop
DIY
Low
2
(jarang)
4
(besar)
1 Kopilog Moderate
3
(kadang-kadang)
3
(sedang)
2 Kafe Kayu
Manis dan Foolish
Pleasure
Coffee
Moderate
3
(kadang-
kadang)
1
(sangat
kecil)
2 Almari
Coffee dan
Loops
Low
Jumlah 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
No. Jenis-Jenis
Risiko SDM
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe Level of
Risk
5 Konflik
kepentingan
3
(kadang-kadang)
4
(besar)
2 Marko Milk
and Coffee dan Luk
Coffee &
Book
High
4 (sering)
3 (sedang)
1 Kronology Coffee and
Bites
High
2 (jarang)
4 (besar)
1 Ethikopia CoffeeBay
Moderate
3
(kadang-
kadang)
3
(sedang)
2 Ruang Cafe
dan
Warkop Mulyadi
Moderate
1
(sangat jarang)
1
(sangat kecil)
2 Hayati
Specialty Coffee dan
Egois Cafe
Low
2 (jarang)
5 (sangat
besar)
1 Cafe Brick High
2
(jarang)
3
(sedang)
1 Kopi Nogo Moderate
1
(sangat
jarang)
4
(besar)
1 Kopilog Moderate
3 (kadang-
kadang)
1 (sangat
kecil)
1 Loops Low
Jumlah 12
6 Perekrutan Karyawan
3 (kadang-
kadang)
1 (sangat
kecil)
2 Kronology Coffee and
Bites dan
Warkop
Mulyadi
Low
2
(jarang)
1
(sangat kecil)
2 Ruang Cafe
dan Hayati Specialty
Coffee
Low
3 (kadang-
kadang)
4 (besar)
2 Cafe Brick dan Luk
Coffee &
Book
High
2 (jarang)
3 (sedang)
1 Kopi Nogo Moderate
1
(sangat jarang)
4
(besar)
2 Egois Cafe
dan Kopilog
Moderate
4
(sering)
1
(sangat
kecil)
1 Loops Low
Jumlah 10
JUMLAH (1+2+3+4+5+6) 83
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
c. Risiko Insidental
5
(Sangat
Sering)
Risiko listrik
padam (1) Risiko listrik
padam (1)
4
(Sering)
Risiko
pencurian/teror (5)
Risiko listrik
padam (1) dan
risiko pencurian/teror
(5)
3
(Kadang-
kadang)
Risiko listrik
padam (1)
Risiko kebakaran (2), risiko gempa
bumi (3), dan
risiko pencurian/teror
(5)
Risiko listrik
padam (1) dan
risiko
pencurian/teror
(5)
Risiko listrik
padam (1), risiko kebakaran (2),
risiko gempa bumi
(3), risiko banjir (4), dan risiko
pencurian/teror
(5)
2
(Jarang)
Risiko listrik
padam (1)
Risiko listrik
padam (1) dan
risiko pencurian/teror
(5)
Risiko kebakaran
(2), risiko banjir
(4), dan risiko pencurian/teror
(5)
1
(Sangat
Jarang)
Risiko
pencurian/teror
(5)
Risiko kebakaran (2)
1
(Sangat
Kecil)
2
(Kecil)
3
(Sedang)
4
(Besar)
5
(Sangat Besar)
IMPACT
Gambar 6. Matriks Evaluasi Risiko Insidental
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan gambar 5, peneliti dapat mengetahui tingkat kegawatan
dari masing-masing risiko insidental yang dapat dilihat pada 19
berikut ini:
Tabel 19. Level of Risk Pada Ruang Lingkup Risiko Insidental
No. Jenis-Jenis
Risiko
Insidental
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe Level of
Risk
1 Listrik
Padam
4
(sering)
5
(sangat besar)
1 Marko Milk
and Coffee
High
5
(sangat
sering)
4
(besar)
2 Kronology
Coffee and
Bites dan Foolish
High
LIK
EL
IHO
O
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No. Jenis-Jenis
Risiko
Insidental
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe Level of
Risk
Pleasure
Coffee
3 (kadang-
kadang)
4 (besar)
2 Kopinarak Coffee dan
Egois Cafe
High
3 (kadang-
kadang)
5 (sangat
besar)
9 Ethikopia CoffeeBay,
Ruang Cafe,
Hayati Specialty
Coffee, Kedai
Oak, Kopi Nogo, Luk
Coffee &
Book, Kedai Susu Nyonya
Muda,
Kopilog, dan Almari Coffee
High
5
(sangat sering)
5
(sangat besar)
3 Warkop
Mulyadi, Cafe Brick, dan
Loops
High
3
(kadang-kadang)
2
(kecil)
1 Kafe Kayu
Manis
Low
2
(jarang)
3
(sedang)
1 Warkop DIY Moderate
2 (jarang)
4 (besar)
1 Bahasa Kopi Moderate
Jumlah 20
2 Kebakaran 3
(kadang-kadang)
5
(sangat besar)
16 Marko Milk
and Coffee, Kronology
Coffee and
Bites, Kopinarak
Coffee,
Ethikopia CoffeeBay,
Warkop Mulyadi, Cafe
Brick, Kedai
Oak, Kopi Nogo, Luk
Coffee &
Book, Kedai Susu Nyonya
Muda,
Kopilog, Foolish
Pleasure
Coffee, Warkop DIY,
Almari
Coffee, dan Loops
high
2
(jarang)
5
(sangat
besar)
2 Hayati
Specialty
Coffee, Bahasa Kopi
High
1
(sangat jarang)
5
(sangat besar)
1 Egois Cafe Moderate
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
No. Jenis-Jenis
Risiko
Insidental
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe Level of
Risk
3
(kadang-kadang)
3
(sedang)
1 Kafe Kayu
Manis
Moderate
Jumlah 20
3 Gempa
Bumi
3
(kadang-kadang)
5
(sangat besar)
19 Semua kafe
kecuali kafe Kayu Manis
High
3
(kadang-
kadang)
3
(sedang)
1 Kafe Kayu
Manis
Moderate
Jumlah 20
4 Banjir 3
(kadang-kadang)
5
(sangat besar)
12 Kronology
Coffee and Bites,
Ethikopia
CoffeeBay, Ruang Cafe,
Hayati
Specialty Coffee,
Warkop
Mulyadi, Cafe Brick, Kedai
Oak, Kopi
Nogo, Luk Coffee &
Book,
Kopilog, Warkop DIY,
dan Almari
Coffee
High
2 (jarang)
5 (sangat
besar)
1 Egois Cafe High
Jumlah 13
5 Pencurian atau teror
3 (kadang-
kadang)
5 (sangat
besar)
11 Marko Milk and Coffee,
Ethikopia
CoffeeBay, Warkop
Mulyadi, Kedai Oak,
Kopi Nogo,
Luk Coffee & Book, Kedai
Susu Nyonya
Muda, Kopilog,
Foolish
Pleasure Coffee,
Warkop DIY,
dan Almari Coffee
High
4
(sering)
5
(sangat
besar)
2 Kronology
Coffee and
Bites, Cafe Brick
High
1
(sangat jarang)
4
(besar)
1 Kopinarak
Coffee
Moderate
3
(kadang-
kadang)
4
(besar)
1 Ruang Cafe High
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No. Jenis-Jenis
Risiko
Insidental
Probabilitas Dampak Jumlah
Responden
Nama Kafe Level of
Risk
2
(jarang)
5
(sangat besar)
2 Hayati
Specialty Coffee, Egois
Cafe
High
3
(kadang-kadang)
3
(sedang)
1 Kafe Kayu
Manis
Moderate
2
(jarang)
4
(besar)
1 Bahasa Kopi Moderate
4 4 (besar)
1 Loops High
Jumlah 20
JUMLAH (1+2+3+4+5) 93
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan gambar matriks dan tabel level of risk di atas, dapat
diketahui bahwa secara keseluruhan, risiko-risiko operasional yang diteliti
masuk ke dalam zona merah (high risk), yakni sebanyak 175 pernyataan
(59%). Sementara itu, sebanyak 79 pernyataan (27%) masuk ke dalam
zona kuning (moderate risk) dan sebanyak 40 pernyataan (14%) masuk ke
dalam zona hijau (low risk). Hasil ini kemudian memberikan masukan bagi
para responden untuk mengambil keputusan dalam menangani risiko-
risiko operasional yang diteliti, yakni:
a. Zona merah (high risk)
Perhatian dan dukungan dari manajemen puncak diperlukan. Rencana,
tindakan, dan akuntabilitas perlakuan risiko harus jelas dan terukur.
Pelaksanaannya pun harus segera.
b. Zona kuning (moderate risk)
Penanganan melalui pemantauan khusus dan spesifik atau melalui
prosedur tanggap yang telah ditetapkan. Akuntabilitas biasanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
terletak pada manajemen operasional dan harus ditetapkan secara
jelas.
c. Zona hijau (low risk)
Penanganan cukup dengan prosedur rutin saja, tidak perlu
menggunakan sumber daya yang spesifik.
Dengan diperolehnya hasil evaluasi ini, maka peneliti dapat melangkah ke
tahap selanjutnya, yakni tahap perlakuan risiko.
4. Perlakuan Risiko
Perlakuan risiko merupakan sebuah proses untuk memodifikasi
risiko sehingga suatu risiko dapat dihilangkan atau dikurangi. Proses ini
merupakan sebuah proses berulang, mulai dari asesmen terhadap sebuah
perlakuan risiko sampai memperkirakan apakah tingkat risiko yang tersisa
dapat diterima atau tidak bila perlakuan tersebut diterapkan. Susilo dan
Kaho (2018: 179-183) dalam Bab II menyebutkan bahwa terhadap 4 jenis
perlakuan risiko, yakni:
a. Menghindari (Risk Avoidance), yaitu strategi untuk meniadakan risiko
sepenuhnya dengan tidak melakukan kegiatan/proyek yang
diperkirakan mempunyai risiko melebihi selera risiko organisasi.
b. Berbagi (Risk Sharing/Transfer), yaitu Berbagi risiko adalah strategi
yang digunakan untuk memindahkan sebagian dari risiko ke individu,
entitas bisnis, atau organisasi lain. Memindahkan risiko tidak berarti
mengurangi tingkat kegawatan risiko, tetapi hanya memindahkan ke
pihak lain dan harus disadari bahwa pada akhirnya dampak risiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
tetap pada pemangku risiko utama (principal risk owner). Transfer,
yaitu opsi penanganan yang dilakukan dengan membeli asuransi
tertentu dalam usaha untuk mengalihkan sebagian dampak yang akan
ditimbulkan dari suatu risiko terhadap pihak asuransi (penanggung
jawab).
c. Mitigasi (Risk Mitigation), yaitu perlakuan risiko yang bertujuan
untuk mengurangi risiko. Beberapa metode untuk melakukan mitigasi
antara lain dengan menggunakan Ishikawa Diagram (diagram sebab-
akibat atau diagram tulang ikan), FMEA, serta perbaikan prosedur dan
kebijakan (tindakan pengendalian). Kegiatan pengendalian ini
merupakan salah satu metode yang penting dalam melakukan mitigasi
risiko. Beberapa bentuk kegiatan pengendalian antara lain adalah
review oleh manajemen puncak, review oleh atasan, pemisahan tugas
dan tanggung jawab (segregation of duties), pemeriksaan secara fisik,
pemantauan indikator kinerja atau proses, serta pelatihan dan
pendidikan untuk meningkatkan keterampilan.
d. Menerima (Risk Acceptance), yaitu strategi untuk menerima risiko,
karena memang lebih ekonomis untuk menerima risiko itu. Selain itu,
juga karena tidak tersedia alternatif lain untuk menghindari risiko
berbagi risiko, atau melakukan mitigasi. Penerimaan risiko sering juga
disebut sebagai penyerapan risiko, toleransi risiko, atau retensi risiko.
Evaluasi risiko yang dilakukan di tahap sebelumnya telah
menunjukkan tingkat kegawatan dari masing-masing ruang lingkup risiko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
operasional yang diteliti melalui pengklasifikasian risiko dalam kategori
high risk, moderate, dan low risk. Berdasarkan kategori-kategori tersebut,
para responden menggunakan sejumlah perlakuan risiko yang dapat dilihat
pada tabel 20, 21, dan 22 berikut ini:
a. Risiko Proses
Tabel 20. Perlakuan Risiko pada Ruang Lingkup Risiko Proses
No. Jenis-Jenis
Risiko Proses Perlakuan Risiko
Jumlah
Responden Nama Kafe
1 Pelayanan konsumen
Mitigasi: 1. Mengadakan Briefiing singkat
sebelum dan sesudah jam
operasional berlangsung 2. Mengadakan evaluasi bulanan
(saling mengingatkan, saling
membantu, dan saling peduli) 3. Menggunakan pendekatan
personal kepada karyawan
4. Melakukan Rolling karyawan 5. Memantau kinerja karyawan
melalui catatan harian kafe
6. Melakukan pendekatan emosional kepada konsumen (senyum, sapa,
dan salam)
7. Mengadakan Training kepada karyawan
8. Pemilik dan/atau manajer ikut
terlibat langsung dalam pelayanan konsumen
9. Mengganti produk yang
dikomplain oleh konsumen karena kualitas rasa yang buruk.
20 Semua kafe
Jumlah 20
2 Harga jual 1. Mitigasi:
a. Mengikuti perkembangan harga bahan baku di pasar, harga sewa
bangunan, dan harga listrik.
b. Mengurangi porsi (jika harga bahan baku naik tetapi harga jual
tetap.
c. Mencari alternatif distributor bahan baku (harga bahan baku
lebih murah tapi kualitasnya kurang lebih sama dengan yang
sebelumnya)
d. Melakukan survei harga jual di kafe-kafe kompetitor
e. Menetapkan kebijakan harga
jual yang saling komplementer (produk yang cukup digemari
konsumen dijual dengan harga
yang tinggi sementara produk yang kurang/tidak digemari
dijual dengan harga yang relatif
murah bagi konsumen. f. Menaikkan harga jual produk
secara bergantian (misalnya
19 Semua kafe,
kecuali Cafe Brick
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No. Jenis-Jenis
Risiko Proses Perlakuan Risiko
Jumlah
Responden Nama Kafe
harga minuman terlebih dahulu kemudian harga makanan)
2. Menerima:
Pak Agustinus (Cafe Brick)
mengungkapkan bahwa harga jual yang tinggi tidak akan
menimbulkan masalah yang
signifikan karena harga jual di Cafe Brick telah ditentukan
sedemikian rupa dengan berbagai
macam fasilitas dan sarana yang dapat dinikmati oleh konsumen.
1 Cafe Brick
Jumlah 20
3 Perangkapan
tugas
1. Mitigasi:
a. Mengadakan evaluasi bulanan
(update kondisi setiap karyawan
untuk memastikan kepatuhan
jadwal kerja) b. Merekrut pekerja tambahan
c. Pemillik/dan atau manajer ikut
terlibat langsung dalam aktivitas operasional kafe.
d. Memberikan teguran atau sanksi
kepada karyawan yang absen tanpa memberi kabar.
e. Menjalin relasi dengan barista-barista di kafe lain yang
sewaktu-waktu dapat dipanggil
untuk membantu di kafe.
7 Marko Milk and
Coffee, Ruang
Cafe, Hayati
Specialty Coffee,
Cafe Brick, Kopi Nogo, Egois
Cafe, dan Kedai
Susu Nyonya Muda
2. Menerima Risiko perangkapan tugas dinilai
tidak akan menimbulkan dampak
yang signifikan.
13 Kronology Coffee and Bites,
Kopinarak
Coffee, Ethikopia CoffeeBay,
Warkop Mulyadi,
Kedai Oak, Luk
Coffee & Book,
Kopilog, Kafe
Kayu Manis, Foolish Pleasure
Coffee, Warkop
DIY, Bahasa Kopi, Almari
Coffee, dan
Loops
Jumlah 20
4 Bukti transaksi Mitigasi:
1. Mengadakan evaluasi bersama
(mengklarifikasi bukti-bukti transaksi yang bermasalah).
2. Memberikan teguran dan sanksi kepada karyawan yang dengan
sengaja memanipulasi atau
menghilangkan bukti transaksi tertentu.
3. Memasang CCTV di ruangan
kasir. 4. Menetapkan kebijakan pelaporan
keuangan di setiap shift.
5. Melakukan pencocokan antara bukti manual dan bukti elektronik.
6. Melakukan pencocokan dengan
stok bahan baku. 7. Meminta kontak konsumen yang
sewaktu-waktu dapat dihubungi
jika terdapat bukti transaksi yang bermasalah.
18 Semua kafe yang
mengidentifikasi
dan menganalisis risiko integritas,
kecuali Cafe Brick
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
No. Jenis-Jenis
Risiko Proses Perlakuan Risiko
Jumlah
Responden Nama Kafe
Jumlah 18
5 Prosedur kerja Mitigasi: 1. Mengadakan evaluasi (saling
mengingatkan, saling melengkapi,
dan saling peduli). 2. Memberikan motivasi, nasehat,
teguran, atau sanksi kepada
karyawan yang melanggar SOP 3. Menyediakan buku resep yang
sewaktu-waktu dapat dibaca
kembali oleh karyawan. 4. Menetapkan besaran imbalan
berdasarkan jumlah jam kerja
aktual karyawan (karyawan yang sering terlambat akan
mendapatkan pengurangan jumlah
imbalan) 5. Membagikan sejumlah checklist
kepada karyawan (checklist berisi
pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan oleh masing-masing
karyawan)
20 Semua kafe
Jumlah 20
6 Pencatatan akuntansi
1. Berbagi: Pak Agustinus mengungkapkan
bahwa beliau merekrut pihak ketiga yang kompeten dan ahli di
bidang akuntansi (outsourcing)
1 Cafe Brick
2. Mitigasi: a. Mempelajari lebih dalam
pencatatan akuntansi yang baku.
6 Kronology Coffee anf Bites, Hayati
Specialty Coffee,
Warkop Mulyadi, Luk Coffee &
Book, Foolish
Pleasure Coffee,
dan Almari
Coffee.
3. Menerima: a. Pencatan akuntansi yang baku
dinilai cukup sulit untuk
dipahami dan diaplikasikan. b. Sumber daya terbatas (belum
ada karyawan yang kompeten
dan ahli di bidang akuntansi).
13 Marko Milk and Coffee,
Kopinarak
Coffee, Ethikopia CoffeeBay,
Ruang Cafe,
Kedai Oak, Kopi Nogo, Egois
Cafe, Kedai Susu
Nyonya Muda, Kopilog, Kafe
Kayu Manis,
Warkop DIY, Bahasa Kopi, dan
Loops.
Jumlah
20
Jumlah (1+2+3+4+5+6)
118
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
b. Risiko SDM
Tabel 21. Perlakuan Risiko pada Ruang Lingkup Risiko SDM
No. Jenis-Jenis
Risiko SDM Perlakuan Risiko
Jumlah
Responden Nama Kafe
1 Kompetensi & keahlian
Mitigasi: 1. Mengadakan training kepada
karyawan
2. Menyediakan buku resep yang sewaktu-waktu dapat dibaca
kembali oleh karyawan
3. Memberikan teguran dan sanksi kepada karyawan (ketika
pelayanan dan produk yang
disajikan kepada konsumen tidak
memenuhi standar yang
diharapkan.
4. Melakukan rolling karyawan 5. Pemilik dan/atau manajer ikut
terlibat langsung dalam aktivitas
operasional kafe (memantau dan mengevaluasi kinerja setiap
karyawan)
6. Memperketat sistem perekrutan calon karyawan baru.
7. Mengadakan latihan seduhan
bersama di setiap bulan. (menyamakan kualitas rasa produk
yang akan dijual kepada
konsumen). 8. Mengikutsertakan karyawan
dalam lomba-lomba pembuatan
produk tertentu.
15 Semua kafe yang mengidentifikasi
dan menganalisis
risiko kompetensi dan keahlian.
Jumlah 15
2 Integritas Mitigasi:
1. Mengadakan evaluasi rutin
2. Melakukan rolling karyawan 3. Menetapkan kebijakan pelaporan
keuangan di setiap shift.
4. Memberikan teguran dan sanksi kepada karyawan yang terbukti
melakukan kecurangan.
5. Memasang CCTV di ruangan kasir.
6. Membaca statistik omzet
penjualan dari waktu ke waktu. 7. Memperketat sistem perekrutan
calon karyawan baru.
19 Semua kafe yang
mengidentifikasi
dan menganalisis risiko integritas,
kecuali Cafe
Brick
Jumlah 19
3 Perputaran
kerja
3. Mitigasi:
a. Mengadakan evaluasi bulanan (update kondisi setiap karyawan
untuk memastikan kepatuhan
jadwal kerja)
b. Memberikan teguran kepada
karyawan yang absen atau
terlambat tanpa memberi kabar. c. Menjalin relasi dengan barista-
barista di kafe lain yang
sewaktu-waktu dapat dipanggil untuk membantu di kafe.
d. Pemilik dan/atau manajer ikut
terlibat membantu dalam aktivitas operasional kafe.
5 Marko Milk and
Coffee, Hayati Specialty Coffee,
Cafe Brick, Kopi
Nogo, dan
Kopilog
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
No. Jenis-Jenis
Risiko SDM Perlakuan Risiko
Jumlah
Responden Nama Kafe
e. Merekrut pekerja tambahan secara insidental jika jumlah
tenaga kerja sangat terbatas
untuk melayani jumlah konsumen yang cukup banyak.
4. Menerima
Risiko perputaran dinilai tidak
akan menimbulkan dampak yang signifikan. Selain itu, perputaran
kerja juga dinilai cukup efektif
untuk memotivasi para karyawan dalam meningkatkan kinerjanya
dari waktu ke waktu.
6 Ruang Cafe,
Warkop Mulyadi,
Kedai Oak, Egois Cafe, Kedai Susu
Nyonya Muda,
dan Loops
Jumlah 11
4 Budaya
organisasi
1. Mitigasi:
a. Mengadakan evaluasi secara
rutin
b. Memperketat sistem perekrutan calon karyawan baru.
c. Mengadakan rekreasi bersama
(menumbuhkan chemistry di antara karyawan untuk saling
membantu, saling melengkapi,
dan saling peduli. d. Memberikan bonus kepada
karyawan yang berhasil menemukan produk inovatif
yang dapat dijual di kafe.
e. Memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mencari dan
menemukan inovasi yang dapat
diaplikasikan di kafe. f. Memberikan teguran dan sanksi
kepada karyawan yang
melakukan pelanggaran tertentu.
14 Marko Milk and
Coffee,
Kopinarak
Coffee, Ruang Cafe, Hayati
Specialty Coffee,
Warkop Mulyadi, Cafe Brick, Kopi
Nogo, Egois
Cafe, Luk Coffee & Book, Kopilog,
Kafe Kayu Manis, Foolish Pleasure
Coffee, Warkop
DIY, dan Bahasa Kopi.
2. Menerima:
Budaya organisasi dinilai tidak
akan berdampak signifikan karena chemistry dan semangat
kekeluargaan yang terjalin di kafe
sudah baik.
2 Almari Coffee
dan Loops
Jumlah 16
5 Konflik
kepentingan
1. Mitigasi:
a. Melakukan negosiasi dengan
karyawan yang bersangkutan b. Memberikan sejumlah
tunjangan kepada karyawan.
misalnya: Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan kedisiplinan,
tunjangan transportasi, dan bonus dalam jangka waktu
tertentu.
9 Marko Milk and
Coffee,
Kronology Coffee and Bites,
Ethikopia
CoffeeBay, Ruang Cafe,
Warkop Mulyadi, Cafe Brick, Kopi
Nogo, Luk Coffee
& Book, dan Kopilog
2. Menerima
Belum menemukan strategi yang
dianggap paling tepat untuk menangani risiko konflik
kepentingan.
3 Hayati Specialty
Coffee, Egois
Cafe, dan Loops
Jumlah 12
6 Perekrutan karyawan
1. Mitigasi: a. Menghubungi karyawan-
karyawan yang pernah bekerja
di kafe sebelumnya. Cara ini cukup efektif karena pihak
manajemen menyimpan data-
5 Cafe Brick, Kopi Nogo, Egois
Cafe, Luk Coffee
& Book, dan Kopilog
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No. Jenis-Jenis
Risiko SDM Perlakuan Risiko
Jumlah
Responden Nama Kafe
data semua karyawan yang bekerja di kafe.
b. Menerapkan desain kerja yang
fleksibel (perangkapan tugas) c. Meminta kerja sama dari para
karyawan untuk mengajak
teman, kerabat, atau keluarga mereka untuk ikut bekerja di
kafe.
2. Menerima:
a. Besaran imbalan yang ditetapkan telah sesuai atau
bahkan melebihi UMR yang
ditetapkan oleh pemerintah. b. Jumlah jam kerja karyawan
tidak dapat disetarakan dengan
karyawan-karyawan perusahaan yang bekerja secara penuh.
Dengan demikian besaran
imbalan yang akan diterima juga akan berbeda.
c. Mas Donny (Loops)
mengungkapkan bahwa beliau justru memanfaatkan risiko ini
untuk menguji keseriusan calon
karyawan baru yang akan bekerja di Loops. Imbalan yang
sesungguhnya akan diberitahukan setelah karyawan
tersebut diterima bekerja di
Loops.
5 Kronology Coffee
and Bites, Ruang Cafe, Hayati
Specialty Coffee,
Warkop Mulyadi, dan Loops
Jumlah 10
Jumlah (1+2+3+4+5+6) 83
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
c. Risiko Insidental
Tabel 22. Perlakuan Risiko pada Ruang Lingkup Risiko
Insidental
No.
Jenis-Jenis
Risiko
Insidental
Perlakuan Risiko Jumlah
Responden Nama Kafe
1 Listrik padam 1. Mitigasi: a. Menyediakan genset.
b. Menawarkan produk tertentu
yang dapat diproduksi tanpa menggunakan aliran listrik.
c. Menyediakan alat penerangan alternatif, seperti: lilin, lampu
emergency.
d. Meng-update informasi
pemadaman listrik melalui
media sosial.
e. Mas Pandhu (Ethikopia CoffeeBay) mengungkapkan
bahwa konsumen yang setia
menunggu di kafe pada saat listrik padam akan diberikan
minuman gratis dan bahkan
diajak untuk berbincang-bincang.
16 Kopinarak Coffee, Ethikopia
CoffeeBay,
Ruang Cafe, Hayati Specialty
Coffee, Warkop Mulyadi, Cafe
Brick, Kedai Oak,
Kopi Nogo, Egois
Cafe, Kedai Susu
Nyonya Muda,
Kopilog, Kafe Kayu Manis,
Foolish Pleasure
Coffee, Warkop DIY, Bahasa
Kopi, dan Almari
Coffee
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
No.
Jenis-Jenis
Risiko
Insidental
Perlakuan Risiko Jumlah
Responden Nama Kafe
f. Mas Gilbert (Bahasa Kopi)
mengungkapkan bahwa beliau
mengantisipasi risiko ini salah satunya dengan membatasi jam
operasional kafe hanya sampai
pada pukul 18.00.
2. Menerima: para responden belum
menemukan alternatif strategi yang paling tepat untuk menangani
risiko listrik padam, karena:
a. Biaya mitigasi dinilai cukup besar, seperti pembelian genset.
b. Manfaat yang diterima dari
pengadaan genset dinilai tidak
akan efektif karena genset akan
mengeluarkan kepulan asap dan
suara bising yang justru dapat mengganggu pelayanan kepada
konsumen.
4 Marko Milk and
Coffee, Kronology Coffee
and Bites, Luk
Coffee & Book, dan Loops
Jumlah 20
2 Kebakaran 1. Berbagi: Bangunan kafe diasuransikan ke
perusahaan asuransi
1 Hayati Specialty Coffee
2. Mitigasi
a. Menyediakan APAR (Alat
Pemadam Api Ringan) di kafe. b. Melakukan pengecekan secara
rutin terhadap alat-alat yang
terhubung langsung dengan api dan aliran listrik.
c. Meniadakan alat-alat produksi
yang bersifat konvensional (kompor)
16 Marko Milk and
Coffee,
Kronology Coffee and Bites,
Kopinarak
Coffee, Ethikopia CoffeeBay,
Ruang Cafe,
Warkop Mulyadi, Cafe Brick, Kedai
Oak, Kopi Nogo,
Egois Cafe, Luk Coffee & Book,
Kedai Susu
Nyonya Muda, Kopilog, Foolish
Pleasure Coffee,
Warkop DIY, dan Bahasa Kopi
3. Menerima:
Para responden belum menemukan
perlakuan yang tepat untuk mengatasi risiko kebakaran, karena
biaya mitigasi sangat besar jika ingin menggunakan strategi
berbagi.
3 Kafe Kayu Manis,
Almari Coffee,
dan Loops
Jumlah 20
3 Gempa bumi 1. Mitigasi:
Berkomunikasi dengan rekan yang bekerja di BASARNAS (Badan
SAR Nasional)
1 Warkop DIY
2. Menerima Para responden belum menemukan
perlakuan yang tepat untuk
mengatasi risiko gempa bumi.
19 Semua kafe, kecuali Warkop
DIY
Jumlah 20
4 Banjir 1. Mitigasi: 1 Kedai Oak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
No.
Jenis-Jenis
Risiko
Insidental
Perlakuan Risiko Jumlah
Responden Nama Kafe
Membuat resapan air di sekitar
lokasi kafe. Ketika musim hujan
datang, Mas Arya (Kedai Oak), secara rutin (seminggu sekali)
melakukan penyedotan air di
resapan-resapan tersebut.
2. Menerima
Para responden belum menemukan perlakuan yang tepat
untuk mengatasi risiko banjir.
12 Semua kafe yang
mengidentifikasi dan menganalisis
risiko banjir,
kecuali Kedai Oak
Jumlah 13
5 Pencurian atau
teror
1. Mitigasi:
a. Memasang CCTV b. Beberapa karyawan akan
menginap di kafe untuk
mengantisipasi terjadinya pencurian atau teror.
c. Menjalin relasi sosial dengan
masyarakat di sekitar kafe. Cara ini dapat membantu untuk
mengantisipasi risiko pencurian
atau teror melalui aktivitas ronda malam yang rutin
dilakukan oleh warga.
18 Semua kafe,
kecuali Ruang Cafe dan Almari
Coffee
2. Menerima: Para responden belum
menemukan perlakuan yang tepat
untuk menangani risiko pencurian atau teror.
2 Ruang Cafe dan Almari Coffee
Jumlah 20
Jumlah (1+2+3+4+5) 93
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 20, 21, dan 22 dapat
diketahui bahwa secara keseluruhan risiko-risiko operasional yang diteliti
ditangani oleh para responden dengan 3 opsi perlakuan risiko, yakni: opsi
berbagi, mitigasi, dan menerima risiko. (lih. tabel 23)
Tabel 23. Distribusi Jumlah Perlakuan Risiko
No.
Jenis
Perlakuan
Risiko
Ruang Lingkup Risiko Operasional
Jumlah % Proses SDM Insidental
1 Berbagi 1 - 1 2 0,68
2 Mitigasi 90 67 52 209 71,09
3 Menerima 27 16 40 83 28,23
Jumlah 118 83 93 294 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Dari ketiga opsi perlakuan pada tabel 23 (hal.102), dapat diketahui
bahwa opsi mitigasi merupakan opsi perlakuan risiko yang memiliki
jumlah pernyataan terbanyak, yakni sebanyak 209 pernyataan (71,09%).
Opsi tersebut dinilai akan menghemat biaya dan relatif mudah untuk
diimplementasikan. Selain itu, sebagian besar responden juga
mengungkapkan bahwa keterlibatan mereka secara langsung sebagai
pemilik dan/atau manajer dalam aktivitas operasional di kafe sudah sangat
membantu untuk mengurangi timbulnya risiko-risiko dari berbagai ruang
lingkup.
Selanjutnya, sebanyak 83 pernyataan (28,23%) dijawab oleh
responden dengan jawaban menerima. Opsi tersebut dipilih karena para
responden saat ini belum menemukan opsi perlakuan risiko yang paling
tepat. Selain itu, banyaknya biaya dan sumber daya dibutuhkan membuat
para responden menggunakan opsi tersebut. Hal yang menarik bahwa
hanya ada 2 pernyataan (0,68%) yang dijawab dengan jawaban berbagi.
Opsi tersebut diyakini akan memberikan manfaat yang akan
menyeimbangi bahkan melebihi biaya yang telah dikeluarkan. Sementara
itu, opsi menghindari merupakan opsi perlakuan risiko yang tidak dipilih
oleh para responden. Menghindari dianggap menjadi opsi yang akan
mustahil untuk dilakukan karena mereka relatif sulit untuk tidak
melakukan aktivitas-aktivitas yang mengandung risiko baik dalam ruang
lingkup risiko proses, SDM, maupun insidental.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Secara keseluruhan bentuk-bentuk penanganan yang dilakukan oleh
para responden didasarkan pada cost and benefit analysis. Artinya, ketika
suatu penanganan membutuhkan biaya yang cukup banyak dan manfaat
yang diterima cukup kecil maka penundaan penanganan dapat dilakukan
oleh para responden. Sebaliknya, ketika suatu perlakuan risiko hanya
membutuhkan biaya yang relatif kecil dan akan menerima manfaat yang
besar maka opsi perlakuan tersebut akan segera diimplementasikan.
Menurut responden, skala bisnis di kafe tidak bisa dipadankan dengan
perusahaan-perusahaan perbankan atau perusahaan-perusahaan go public
yang memiliki berbagai macam opsi penanganan risiko dengan biaya yang
besar. Dengan demikian bentuk-bentuk perlakuan risiko di industri kafe
akan relatif sederhana dan tidak akan sekompleks dengan bentuk-bentuk
perlakuan risiko yang diimplementasikan di perusahaan-perusahaan besar.
Adapun peneliti menggunakan Standar ISO 31000: 2009 dalam
penelitian ini karena standar tersebut dinilai dapat diterapkan pada
berbagai jenis bisnis/usaha, baik manufaktur, perbankan, dagang, jasa,
maupun jenis bisnis lainnya. Hal ini dapat dibuktikan melalui dua prinsip
yang melekat pada standar ini, yakni prinsip “khas bagi penggunanya
(tailored)” dan prinsip “mempertimbangkan faktor manusia dan budaya”.
Kedua prinsip tersebut selanjutnya dapat dirangkum pada proses awal
manajemen risiko berbasis ISO 31000: 20009, yakni menetapkan konteks
manajemen risiko. Dengan demikian, standar ini dapat disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan dari objek yang akan diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Melalui analisis dan pembahasan pada Bab V, peneliti
menyimpulkan bahwa implementasi manajemen risiko operasional di
industri kafe Kabupaten Sleman, DIY tercermin dalam proses manajemen
risiko yang telah dilakukan oleh para responden, yakni:
1. Identifikasi Risiko
Dari total 340 pernyataan yang memuat 17 jenis risiko operasional,
terdapat 294 pernyataan yang dijawab dengan jawaban “YA” oleh para
responden (118 pernyataan pada ruang lingkup risiko proses, 83
pernyataan pada ruang lingkup risiko SDM, dan 93 pernyataan pada
ruang lingkup insidental). Hasil ini menunjukkan bahwa secara
keseluruhan para responden telah mengidentifikasi atau mengetahui
risiko-risiko operasional yang berpotensi timbul dari aspek operasional
kafe.
2. Analisis dan Evaluasi Risiko
Hasil analisis dan evaluasi risiko menunjukkan bahwa secara
keseluruhan, risiko-risiko operasional yang diteliti masuk ke dalam
zona merah (high risk), yakni sebanyak 175 pernyataan (59%).
Sementara itu, terdapat 79 pernyataan (27%) masuk ke dalam zona
kuning (moderate risk) dan terdapat 40 pernyataan (14%) masuk ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
dalam zona hijau (low risk). Hasil ini didasarkan pada sikap/cara
pandang dan pengalaman dari masing-masing responden.
3. Perlakuan risiko
Terdapat 3 perlakuan risiko yang digunakan oleh para responden untuk
menangani risiko-risiko operasional yang telah diidentifikasi,
dianalisis, dan dievaluasi, yakni: berbagi, mitigasi, dan menerima. Hal
yang menarik adalah bahwa meskipun masing-masing risiko memiliki
tingkat kegawatan yang berbeda-beda, akan tetapi bentuk perlakuan
risiko yang dilakukan kurang lebih sama antara satu kafe dengan kafe
lainnya. Sementara itu, opsi menghindari menjadi satu-satunya opsi
perlakuan risiko yang tidak digunakan di kafe-kafe yang diteliti. Para
responden mengungkapkan bahwa tidak ada jenis risiko pada ruang
lingkup risiko proses, SDM, dan risiko insidental yang dapat dihindari.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kurangnya bukti-bukti
dokumentasi yang dapat menunjang penelitian. Bukti-bukti seperti SOP,
pencatatan akuntansi, dan struktur organisasi tidak dapat diberikan kepada
peneliti karena menurut responden, bukti-bukti tersebut bersifat sensitif dan
rahasia. Selain itu, peneliti juga mengalami hambatan dalam mendapatkan
informasi secara luas dan detail karena beberapa responden relatif tertutup
atau sangat berhati-hati untuk menyampaikan pandangannya dalam
wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
C. SARAN
1. Saran untuk peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya sebaiknya terfokus pada satu jenis risiko
operasional pada jenis usaha tertentu agar pembahasan yang dibuat
dapat menjadi lebih spesifik dan mendalam. Selain itu, peneliti
selanjutnya juga dapat menggali lebih jauh dua jenis risiko operasional
lainnya yang belum dibahas oleh peneliti, yaitu risiko sistem dan risiko
bisnis.
2. Saran untuk kafe-kafe yang menjadi objek penelitian
a. Mengevaluasi perlakuan risiko yang sudah dilakukan sejauh ini.
Perlakuan risiko yang baik adalah perlakuan yang dapat
menurunkan kadar kegawatan risiko ke kadar risiko yang masih
dapat ditoleransi atau bahkan menghilangkan kadar kegawatan
tersebut. Oleh karena itu, perlakuan terhadap risiko-risiko yang
masuk dalam kategori high risk benar-benar harus menjadi fokus
perhatian responden (apakah cara-cara yang dilakukan sudah tepat
atau belum). Sementara itu, risiko-risiko yang masuk ke dalam
kategori moderate dan low risk jangan sampai diabaikan agar tidak
menimbulkan dampak yang lebih berbahaya di kemudian hari.
b. Melakukan aktivitas manajemen risiko secara berkala agar manajer
dan/atau pemilik usaha semakin terbantu untuk mengantisipasi
setiap kemungkinan-kemungkinan risiko yang berpotensi timbul
dalam aktivitas operasional. Manajemen risiko merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
aktivitas yang perlu dilakukan secara berkesinambungan agar
usaha yang dijalankan senantiasa dapat dikendalikan dari berbagai
macam kemungkinan risiko.
c. Melakukan identifikasi risiko yang memiliki skala yang lebih luas.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti hanya terbatas pada tiga
jenis risiko operasional, yakni: risiko proses, risiko SDM, dan
risiko insidental. Dua risiko lainnya yakni: risiko sistem dan risiko
bisnis belum dibahas di dalam penelitian ini. Semakin banyak
risiko yang diidentifikasi maka hasil dari proses manajemen risiko
akan semakin lengkap dan akurat.
d. Dalam kaitannya dengan penelitian manajemen risiko selanjutnya,
para responden diharapkan dapat lebih terbuka untuk
mengungkapkan segala hal yang berkaitan dengan proses
manajemen risiko di kafe. Keterbukaan ini akan membuat hasil
penelitian menjadi semakin akurat dan hasilnya akan sangat
membantu untuk melakukan pengelolaan risiko-risiko operasional
secara efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
DAFTAR PUSTAKA
Hery. 2016. Manajemen Bisnis Terintegrasi/Integrated Business Management.
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Internasional Standard for Organization. 2009. Risk Management - Principles and
Guidelines. ISO 31000:2009.
Kumaat, Valery G. 2011. Internal Audit. Jakarta: Erlangga.
Kurniawan, Ardeno. 2012. Audit Internal: Nilai Tambah bagi Organisasi. Edisi
Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Lam, James. 2014. Enterprise Risk Management: From Incentives to Controls.
Second Edition. United States of America: John Wiley & Sons, Inc.,
Hoboken, New Jersey.
Moeller, Robert. R. 2016. Brink’s modern internal auditing: a common body of
knowledge. Eight Edition. United States of America: John Wiley & Sons,
Inc., Hoboken, New Jersey.
Muslich, Muhammad. 2007. Manajemen Risiko Operasional. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Nice, Francisca Lady dan Radiant Victor Imbar. 2016. “Analisis Risiko Teknologi
Informasi pada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
pada Website SWIFTS Menggunakan ISO 31000”. Vol. 02 (Agustus). No.
02.
Reim, Wiebke, Vinit Parida dan David Rönnberg Sjödin. 2016. “Risk Management
for product-service system operation. International Journal of Operations &
Production Management”. Vol. 36: 665-686.
Soleh, Gunawan, Venny Febriyanti dan Eko Dwi R. Manunggal. 2016. “Aplikasi
Assessment Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000:2009 untuk
Membangun Awareness Pemilik Risiko pada PT. Angkasa Pura II
(Persero)”.
Susilo, Leo J. dan Victor Riwu Kaho. 2018. Manajemen Risiko Berbasis ISO
31000: untuk Industri Nonperbankan. Edisi Revisi. Jakarta: PPM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya kafe ini?
2. Mengapa Anda memilih lokasi di sini?
3. Siapa saja yang masuk ke dalam target pasar Anda?
4. Bagaimana struktur organisasi di kafe ini?
5. Apa sasaran atau target yang ingin dicapai dari kafe Anda?
6. Apakah ada risiko-risiko tertentu yang tercantum di lampiran identifikasi risiko
yang cukup membingungkan bagi Anda?
7. Apa alasan Anda memilih “Ya” atau “Tidak” pada daftar risiko yang sudah
diberikan?
8. Mengapa Anda memilih angka 1, 2, 3, 4, atau 5 pada kriteria probabilitas dan
dampak dari risiko tersebut?
9. Dampak konkret seperti apa yang terbayang oleh Anda dengan memilih angka
tersebut?
10. Berdasarkan kriteria dampak yang ada, kriteria dampak yang mana yang masih
berada dalam batasan toleransi risiko Anda?
11. Bagaimana bentuk - bentuk konkret dari strategi penanganan yang Anda pilih
untuk masing-masing risiko yang ada?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran
Identitas responden
Nama : ....................................................................................
Usia : .............................................. tahun
Jenis Kelamin : ....................................................................................
Pendidikan terakhir : ....................................................................................
Nama Usaha : ....................................................................................
Tahun berdiri : ....................................................................................
Alamat lengkap usaha : ....................................................................................
Jumlah karyawan : ....................................................................................
Posisi dalam perusahaan : ....................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Checklist Identifikasi Risiko
Petunjuk Pengisian
Daftar checklist berikut merupakan daftar yang terdiri dari beberapa jenis risiko-
risiko yang terkait dengan aspek operasional perusahaan. Bapak/Ibu diharapkan
untuk memilih tanda checklist (√) pada setiap jenis risiko yang ada, dengan
ketentuan:
1. Checklist (√) pada opsi YA memberikan makna bahwa risiko tersebut
relevan dengan bisnis yang dijalankan. Dengan kata lain risiko tersebut
memiliki kemungkinan untuk terjadi dalam bisnis yang dijalankan.
2. Checklist (√) pada opsi TIDAK memberikan makna bahwa risiko tersebut
tidak relevan dengan bisnis yang dijalankan. Dengan kata lain, risiko
tersebut tidak akan mungkin bersentuhan dengan bisnis yang dijalankan.
A. Risiko Proses
No. Macam-
macam Risiko
Deskripsi Ya Tidak
1. Pelayanan
konsumen
Risiko yang timbul karena karyawan
kurang/tidak bersikap ramah
terhadap konsumen, tidak cekatan
dalam melayani konsumen, keliru
dalam memenuhi order konsumen,
atau mengabaikan urutan pelayanan
konsumen.
2. Harga jual Risiko yang timbul karena harga jual
terlalu tinggi atau terlalu rendah
3. Perangkapan
tugas
Risiko yang timbul karena karyawan
tidak terbagi dalam struktur yang
tegas mengenai pemisahan tugas dan
fungsi masing-masing.
4. Bukti transaksi Risiko yang timbul karena bukti
transaksi tidak didokumentasikan
dengan rapih (tercecer) sehingga
kebenaran transaksi sulit untuk
ditelusuri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
No. Macam-
macam Risiko
Deskripsi Ya Tidak
5. Prosedur kerja
(SOP)
Risiko yang timbul karena prosedur
kerja terbatas/belum ada atau karena
SOP relatif sulit untuk dipahami.
6. Pencatatan
akuntansi
Risiko yang timbul karena karyawan
di bagian pencatatan kurang
mumpuni dalam melakukan
pencatatan akuntansi.
Sumber: Lam, James (2014: 241-246) dan Muslich Muhammad (2007: 11-14)
B. Risiko Sumber Daya Manusia
No. Macam-
Macam Risiko
Deskripsi Ya Tidak
1. Kompetensi
dan keahlian
Risiko yang timbul karena karyawan
kurang/tidak terampil pada
bidangnya.
2. Integritas Risiko yang timbul karena karyawan
tidak jujur
3. Perputaran
kerja
Risiko yang timbul karena
perputaran kerja di antara karyawan
sangat tinggi dengan kata lain
pergantian posisi di setiap
bidang/unit kerja sangat sering
dilakukan.
4. Budaya
organisasi
Risiko yang timbul karena budaya
bisnis yang terbentuk cenderung
mengabaikan risiko atau cenderung
merasa aman dalam menjalankan
rutinitas operasional (budaya yang
tidak sadar akan risiko).
5. Konflik
kepentingan
Risiko yang timbul karena tuntutan
jam kerja kurang sepadan dengan
imbalan yang diperoleh karyawan
sehingga berpotensi kehilangan
karyawan tertentu.
6. Perekrutan
karyawan
Risiko yang timbul karena
kompensasi/insentif lainnya yang
ditawarkan kurang diminati oleh
calon karyawan.
Sumber: Lam, James (2014: 241-246) dan Muslich Muhammad (2007: 11-14)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
C. Risiko Insidental
No. Macam-
macam Risiko
Deskripsi Ya Tidak
1. Listrik Risiko yang timbul karena listrik
berhenti beroperasi (padam)
2. Kebakaran Risiko yang timbul karena ada aliran
listrik yang bermasalah atau karena
kelalaian karyawan atau konsumen
sehingga menyebabkan kebakaran.
3. Gempa bumi Risiko yang timbul karena peristiwa
alam.
4. Banjir Risiko yang timbul karena peristiwa
alam.
5. Pencurian atau
teror
Risiko yang timbul karena adanya
ancaman dari luar untuk mencuri aset
perusahaan.
Sumber: Lam, James (2014: 241-246) dan Muslich Muhammad (2007: 11-14)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Checklist Analisis Risiko
Petunjuk Pengisian
Checklist di bawah ini akan menunjukkan cara atau usaha manajemen dalam
menganalisis risiko dari dua kriteria, yakni:
1. Probabilitas, yakni kemungkinan terjadinya atau secara sederhana
diterjemahkan sebagai seberapa sering risiko tersebut terjadi.
2. Dampak, yakni seberapa besar dampak atau akibat yang dapat
ditimbulkan jika risiko tersebut menjadi kenyataan atau benar-benar
terjadi.
Masing-masing kriteria tersebut akan dinilai dengan indeks 1-5. Pada kriteria
probabilitas risiko, indeks 1-5 memiliki arti sebagai berikut:
KRITERIA PROBABILITAS RISIKO
Index Probabilitas Deskripsi Persentase (%)
5 Sangat Besar Sangat mungkin pasti terjadi > 80%
4 Besar Kemungkinan besar terjadi 60 < p > 80%
3 Sedang Sama kemungkinannya antara
terjadi dan tidak terjadi 40 > p > 60%
2 Kecil Kemungkinan kecil terjadi 10 > p > 40%
1 Sangat kecil Cenderung tidak mungkin
terjadi < 10%
Sumber: Heri (2016: 63)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Adapun indeks 1-5 pada kriteria dampak risiko memiliki arti sebagai berikut:
KRITERIA DAMPAK RISIKO
Index Dampak Deskripsi
Dampak terhadap sasaran
strategis dan kinerja
(kualitatif)
5 Catastrophic Sangat besar
Tidak tercapainya sasaran dan
terjadinya kegagalan dalam
mencapai kinerja
4 Significant Besar
(signifikan)
Tertundanya pencapaian
sasaran sangat signifikan dan
pencapaian kinerja jauh di
bawah target
3 Moderate Sedang
Tertundanya pencapaian
sasaran cukup besar dan
pencapaian kinerja di bawah
target
2 Minor Kecil
Tidak tercapainya sasaran dan
kinerja hanya sedikit di bawah
target
1 Insignificant
Sangat kecil
(tidak
signifikan)
Hanya berdampak sangat kecil
terhadap tidak tercapainya
sasaran dan target kinerja
masih mampu dicapai
Sumber: Heri (2016: 65)
Berdasarkan uraian di atas, Bapak/Ibu diharapkan untuk membubuhkan tanda
checklist (√) pada kriteria-kriteria probabilitas dan dampak tersebut:
A. Risiko Proses
No. Macam-Macam
Risiko
Probabilitas atau
kemungkinan terjadinya
risiko
Dampak yang
ditimbulkan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Pelayanan
karyawan yang
buruk
2. Harga jual tidak
kompetitif
3. Perangkapan
beberapa tugas
Besar Kecil Kecil Besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
No. Macam-Macam
Risiko
Probabilitas atau
kemungkinan terjadinya
risiko
Dampak yang
ditimbulkan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
oleh satu
karyawan
4. Bukti transaksi
yang tidak
lengkap
5. Prosedur kerja
(SOP) tidak
tersedia
6. Pencatatan
akuntansi yang
tidak baku
B. Risiko Sumber Daya Manusia
No. Macam-Macam
Risiko
Probabilitas atau
kemungkinan terjadinya
risiko
Dampak yang
ditimbulkan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Karyawan tidak
kompeten atau
ahli di bidangnya.
2. Karyawan tidak
jujur
3. Pergantian posisi
karyawan sangat
tinggi
4. Budaya bisnis
yang terbentuk
cenderung
mengabaikan
risiko atau
cenderung
merasa aman
dalam
menjalankan
rutinitas
operasional.
5. Konflik terkait
dengan imbalan
dan jam kerja
Besar Kecil Kecil Besar
Besar Kecil Kecil Besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
No. Macam-Macam
Risiko
Probabilitas atau
kemungkinan terjadinya
risiko
Dampak yang
ditimbulkan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
yang diterima
karyawan
6. Kompensasi/inse
ntif yang
ditawarkan
tidak/kurang
menarik
perhatian calon
karyawan baru.
C. Risiko Insidental
No. Macam-Macam
Risiko
Probabilitas atau
kemungkinan terjadinya
risiko
Dampak yang
ditimbulkan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Listrik padam
2. Kebakaran
3. Gempa Bumi
4. Banjir
5. Pencurian atau
teror
Besar Kecil Kecil Besar
Besar Kecil Kecil Besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Checklist Perlakuan Risiko
Petunjuk Pengisian
Checklist penanganan risiko terdiri dari sejumlah strategi yang dapat
dilakukan oleh manajemen dalam mengelola atau memitigasi sejumlah risiko yang
dihadapi perusahaan. Kuesioner ini terdiri 4 opsi perlakuan risiko yang diadopsi
dari teori pada bab II dalam Susilo, Leo J. dan Victor Riwu Kaho (2018: 178-182).
Keempat opsi perlakuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menghindari: artinya bahwa manajemen mengelola risiko dengan tidak
melakukan aktivitas atau kegiatan yang dapat menimbulkan risiko tersebut.
2. Berbagi: artinya bahwa manajemen mengelola risiko lain dengan bersekutu
dengan pihak lain melalui joint venture dan joint financing dalam rangka
menanggung risiko secara bersama-sama.
3. Mengurangi atau memitigasi risiko: artinya bahwa manajemen mengelola
risiko dengan membuat prosedur dan pengawasan internal, pelatihan, atau
sosialisasi internal.
4. Menerima risiko: artinya bahwa manajemen menerima risiko tersebut
sebagaimana adanya karena adanya ketentuan tertentu seperti: sudah
diamanatkan oleh undang-undang atau karena faktor alam.
Berdasarkan uraian di atas, Bapak/Ibu diminta untuk membubuhkan tanda
checklist (√) pada strategi penanganan risiko yang dianggap paling tepat untuk
menangani risiko-risiko pada aspek operasional kafe.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
A. Risiko Proses
No. Macam-Macam
Risiko
Strategi Penanganan Risiko
Menghindari Berbagi Mengurangi Menerima
1. Pelayanan karyawan
yang buruk
2. Harga jual tidak
kompetitif
3. Perangkapan beberapa
tugas oleh satu
karyawan
4. Bukti transaksi yang
tidak lengkap
5. Prosedur kerja (SOP)
tidak tersedia
6. Pencatatan akuntansi
yang tidak baku
B. Risiko Sumber Daya Manusia
No. Macam-Macam
Risiko
Opsi Perlakuan Risiko
Menghindari Berbagi Mengurangi Menerima
1. Karyawan tidak
kompeten atau ahli di
bidangnya.
2. Karyawan tidak jujur
3. Pergantian posisi
karyawan sangat
tinggi
4. Budaya bisnis yang
terbentuk cenderung
mengabaikan risiko
atau cenderung
merasa aman dalam
menjalankan rutinitas
operasional.
5. Konflik terkait dengan
imbalan dan jam kerja
yang diterima
karyawan
6. Kompensasi/insentif
yang ditawarkan
tidak/kurang menarik
perhatian calon
karyawan baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
C. Risiko Insidental
No. Macam-Macam
Risiko
Opsi Perlakuan Risiko
Menghindari Berbagi Mengurangi Menerima
1. Listrik padam
2. Kebakaran
3. Gempa
4. Banjir
5. Pencurian atau teror
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
HASIL IDENTIFIKASI RISIKO
1. Risiko Proses
Pernyataan Responden
Total Jawaban
Per Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ya Tidak
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -
4 √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ 18 2
5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -
6 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -
Total Jawaban Kategori Risiko Proses 118 2
Persentase 98,333 1,6667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
2. Risiko SDM
Pernyataan Responden
Total Jawaban
Per Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ya Tidak
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ - √ - √ - - √ √ 15 5
2 √ √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 19 1
3 √ - - - √ √ √ √ √ √ √ - √ √ - - - - - √ 11 9
4 √ - √ - √ √ √ √ - √ √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 16 4
5 √ √ - √ √ √ √ √ - √ √ √ - √ - - - - - √ 12 8
6 - √ - - √ √ √ √ - √ √ √ - √ - - - - - √ 10 10
Total Jawaban Kategori Risiko Insidental 83 37
Persentase 69,167 30,833
3. Risiko Insidental
Pernyataan Responden
Total Jawaban
Per Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ya Tidak
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -
2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -
3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -
4 - √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ - √ - - √ - √ - 13 7
5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 20 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Total Jawaban Kategori Risiko Insidental 93 7
Persentase 93 7
HASIL ANALISIS RISIKO
1. RISIKO PROSES
No. Nama Responden
Indeks probabilitas pada masing-masing risiko proses Indeks dampak pada masing-masing risiko proses
PK HJ PT BT PR PA PK HJ PT BT PR PA
1 Marko Milk and Coffee 4 2 3 3 3 5 3 3 3 5 3 1
2 Kronology Coffee and Bites 5 3 5 - 3 4 5 4 1 - 5 2
3 Kopinarak Coffee 2 3 5 2 3 5 3 1 1 2 3 2
4 Ethikopia CoffeeBay 2 3 5 2 3 5 5 2 2 2 5 2
5 Ruang Cafe 5 3 5 2 3 5 5 3 2 3 5 4
6 Hayati Specialty Coffee 3 2 3 3 2 1 5 4 3 3 5 4
7 Warkop Mulyadi 5 3 5 3 3 4 5 3 1 3 5 1
8 Cafe Brick 5 3 3 3 3 1 5 3 3 5 5 4
9 Kedai Oak 3 3 4 4 3 5 5 5 1 5 5 2
10 Kopi Nogo 3 3 5 3 2 5 5 5 3 5 5 1
11 Egois Cafe 2 3 3 4 3 5 5 3 1 5 5 4
12 Luk Coffee & Book 3 2 5 3 3 4 5 4 3 2 5 2
13 Kedai Susu Nyonya Muda 3 3 5 2 3 5 3 4 2 3 3 1
n Kopilog 3 3 5 2 3 5 5 4 2 5 3 2
15 Kafe Kayu Manis 3 3 5 3 3 5 2 1 2 1 2 2
16 Foolish Pleasure Coffee 4 3 5 4 3 4 3 3 2 3 3 1
17 Warkop DIY 3 3 5 - 3 5 5 2 2 - 5 2
18 Bahasa Kopi 3 3 5 3 3 5 5 3 2 5 5 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
19 Almari Coffee 2 2 5 1 3 1 3 1 1 1 4 4
20 Loops 4 3 5 3 3 5 5 4 1 5 5 4
2. RISIKO SDM
No. Nama Responden
Indeks probabilitas pada masing-masing risiko
SDM
Indeks dampak pada masing-masing risiko
SDM
KK IN PK BO KP PK KK IN PK BO KP PK
1 Marko Milk and Coffee 2 4 3 4 3 - 4 5 3 5 4 -
2 Kronology Coffee and Bites 4 5 - - 4 3 5 5 - - 3 1
3 Kopinarak Coffee 3 - - 4 - - 2 - - 3 - -
4 Ethikopia CoffeeBay 3 5 - - 2 - 5 5 - - 4 -
5 Ruang Cafe 3 2 3 3 3 2 5 5 1 5 3 1
6 Hayati Specialty Coffee 2 2 3 2 1 2 2 5 2 2 1 1
7 Warkop Mulyadi 3 3 3 4 3 3 5 5 1 4 3 1
8 Cafe Brick 3 3 3 3 2 3 5 5 3 4 5 4
9 Kedai Oak 2 3 3 - - - 5 5 1 - - -
10 Kopi Nogo 3 2 3 3 2 2 5 5 3 5 3 3
11 Egois Cafe - 5 3 3 1 1 - 5 1 2 1 4
12 Luk Coffee & Book 3 2 - 3 3 3 4 5 - 4 4 4
13 Kedai Susu Nyonya Muda - 4 3 - - - - 3 1 - - -
14 Kopilog 3 3 2 2 1 1 5 5 4 4 4 4
15 Kafe Kayu Manis - 2 - 3 - - - 2 - 3 - -
16 Foolish Pleasure Coffee 3 3 - 3 - - 4 3 - 3 - -
17 Warkop DIY - 1 - 3 - - - 5 - 2 - -
18 Bahasa Kopi - 3 - 4 - - - 5 - 5 - -
19 Almari Coffee 3 3 - 3 - - 4 3 - 1 - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
20 Loops 4 1 3 3 3 4 5 5 1 1 1 1
3. RISIKO INSIDENTAL
No. Nama Responden
Indeks probabilitas pada masing-masing
risiko insidental
Indeks dampak pada masing-masing
risiko insidental
L K G B P L K G B P
1 Marko Milk and Coffee 4 3 3 - 3 5 5 5 - 5
2 Kronology Coffee and Bites 5 3 3 3 4 4 5 5 5 5
3 Kopinarak Coffee 3 3 3 - 1 4 5 5 - 4
4 Ethikopia CoffeeBay 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5
5 Ruang Cafe 3 3 3 3 3 5 5 5 5 4
6 Hayati Specialty Coffee 3 2 3 3 2 5 5 5 5 5
7 Warkop Mulyadi 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5
8 Cafe Brick 5 3 3 3 4 5 5 5 5 5
9 Kedai Oak 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5
10 Kopi Nogo 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5
11 Egois Cafe 3 1 3 2 2 4 5 5 5 5
12 Luk Coffee & Book 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5
13 Kedai Susu Nyonya Muda 3 3 3 - 3 5 5 5 - 5
14 Kopilog 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5
15 Kafe Kayu Manis 3 3 3 - 3 2 3 3 - 3
16 Foolish Pleasure Coffee 5 3 3 - 3 4 5 5 - 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
17 Warkop DIY 2 3 3 3 3 3 5 5 5 5
18 Bahasa Kopi 2 2 3 - 2 4 5 5 - 4
19 Almari Coffee 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5
20 Loops 5 3 3 - 4 5 5 5 - 4
KETERANGAN:
RISIKO PROSES RISIKO SDM RISIKO INSIDENTAL
PK = Pelayanan Konsumen KK = Kompetensi dan Keahlian L = Listrik Padam
HJ = Harga Jual IN = Integritas K = Kebakaran
PT = Perangkapan Tugas PK = Perputaran Kerja G = Gempa Bumi
BT = Bukti Transaksi BO = Budaya Organisasi B = Banjir
PK = Prosedur Kerja (SOP) KP = Konflik Kepentingan P = Pencurian atau Teror
PA = Pencatatan Akuntansi PK = Perekrutan Karyawan
INDEKS PROBABILITAS INDEKS DAMPAK
Angka 5 = Sangat Sering Angka 5 = Sangat besar
Angka 4 = Sering Angka 4 = Besar
Angka 3 = Kadang-kadang Angka 3 = Sedang
Angka 2 = Jarang Angka 2 = Kecil
Angka 1 = Sangat jarang Angka 1 = Sangat kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
OPSI PERLAKUAN RISIKO
1. RISIKO PROSES
No. Nama Responden
Opsi Perlakuan Risiko
Pelayanan
konsumen Harga Jual Perangkapan Tugas Bukti Transaksi Prosedur Kerja
Pencatatan
Akuntansi
1 Marko Milk and Coffee 3 3 3 3 3 4
2 Kronology Coffee and
Bites 3 3 4 - 3 3
3 Kopinarak Coffee 3 3 4 3 3 4
4 Ethikopia CoffeeBay 3 3 4 3 3 4
5 Ruang Cafe 3 3 3 3 3 4
6 Hayati Specialty Coffee 3 3 3 3 3 3
7 Warkop Mulyadi 3 3 4 3 3 3
8 Cafe Brick 3 4 3 3 3 2
9 Kedai Oak 3 3 4 3 3 4
10 Kopi Nogo 3 3 3 3 3 4
11 Egois Cafe 3 3 3 3 3 4
12 Luk Coffee & Book 3 3 4 3 3 3
13 Kedai Susu Nyonya Muda 3 3 3 3 3 4
14 Kopilog 3 3 4 3 3 4
15 Kafe Kayu Manis 3 3 4 3 3 4
16 Foolish Pleasure Coffee 3 3 4 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
17 Warkop DIY 3 3 4 - 3 4
18 Bahasa Kopi 3 3 4 3 3 4
19 Almari Coffee 3 3 4 3 3 3
20 Loops 3 3 4 3 3 4
2. RISIKO SDM
No. Nama Responden
Opsi Perlakuan Risiko
Kompetensi &
Keahlian Integritas Perputaran Kerja
Budaya
Organisasi
Konflik
Kepentingan
Perekrutan
Karyawan
1 Marko Milk and Coffee 3 3 3 3 3 -
2 Kronology Coffee and
Bites 3 3 - - 3 4
3 Kopinarak Coffee 3 - - 3 - -
4 Ethikopia CoffeeBay 3 3 - - 3 -
5 Ruang Cafe 3 3 4 3 3 4
6 Hayati Specialty Coffee 3 3 3 3 4 4
7 Warkop Mulyadi 3 3 4 3 3 4
8 Cafe Brick 3 3 3 3 3 3
9 Kedai Oak 3 3 4 - - -
10 Kopi Nogo 3 3 3 4 3 3
11 Egois Cafe - 3 4 4 4 3
12 Luk Coffee & Book 3 3 - 4 3 3
13 Kedai Susu Nyonya Muda - 3 4 - - -
14 Kopilog 3 3 3 3 3 3
15 Kafe Kayu Manis - 3 - 3 - -
16 Foolish Pleasure Coffee 3 3 - 3 - -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
17 Warkop DIY - 3 - 3 - -
18 Bahasa Kopi - 3 - 3 - -
19 Almari Coffee 3 3 - 4 - -
20 Loops 3 3 4 4 4 4
3. RISIKO INSIDENTAL
No. Nama Responden
Opsi Perlakuan Risiko
Listrik Padam Kebakaran Gempa Banjir Pencurian atau Teror
1 Marko Milk and Coffee 4 4 4 - 3
2 Kronology Coffee and Bites 4 4 4 4 3
3 Kopinarak Coffee 4 4 4 - 3
4 Ethikopia CoffeeBay 4 4 4 4 3
5 Ruang Cafe 4 4 4 4 4
6 Hayati Specialty Coffee 4 2 4 4 3
7 Warkop Mulyadi 4 4 4 4 3
8 Cafe Brick 4 4 4 4 3
9 Kedai Oak 4 4 4 4 3
10 Kopi Nogo 4 4 4 4 3
11 Egois Cafe 4 4 4 4 3
12 Luk Coffee & Book 4 4 4 4 3
13 Kedai Susu Nyonya Muda 4 4 4 - 3
14 Kopilog 4 4 4 4 3
15 Kafe Kayu Manis 4 4 4 - 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
16 Foolish Pleasure Coffee 4 4 4 - 3
17 Warkop DIY 4 4 4 4 3
18 Bahasa Kopi 4 4 4 - 3
19 Almari Coffee 4 4 4 4 4
20 Loops 4 4 4 - 3
Keterangan:
Angka 1 = Menghindari
Angka 2 = Berbagi
Angka 3 = Memitigasi atau Mengurangi
Angka 4 = Menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related