A. PENDAHULUAN 1) Latar Belakang - Aktifitas | … 36,5 ton/tahun, seiring berjalannya waktu produksi kelopak basah rosella dapat semakin meningkat mengingat khasiatnya yang banyak
Post on 02-Mar-2019
222 Views
Preview:
Transcript
1
A. PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Semakin tingginya penderita penyakit degeneratif seperti kanker,
stroke, tekanan darah tinggi, katarak, asteroklerosis, serta terganggunya
sistem imun tubuh, merupakan beberapa penyakit yang berkaitan dengan
aktivitas radikal bebas. Sumber radikal bebas dapat masuk dan terbentuk
di dalam tubuh, diantaranya melalui pernafasan, lingkungan yang tidak
sehat dan banyaknya mengkonsumsi makanan yang berlemak ataupun
yang tidak sehat.
Menurut Qauliyah (2006), radikal bebas tersebut sebenarnya
dapat dihambat dengan antioksidan. Di dalam tubuh manusia, sudah
diproduksi beberapa antioksidan. Akan tetapi, antioksidan ini diproduksi
hanya dalam jumlah tertentu. Sedangkan tubuh kita memerlukan
antioksidan yang lebih besar akibat kondisi lingkungan yang sudah tidak
sehat. Sehingga kita mungkin sekali perlu tambahan mengkonsumsi
senyawa antioksidan yang bisa didapatkan dari minuman herbal.
Minuman herbal biasanya dibuat dengan bentuk sediaan godogan
yaitu direbus dalam air mendidih dengan suhu tinggi. Bentuk tersebut yang
biasa digunakan di masyarakat dinilai kurang praktis dan dengan
pemanasan cukup lama serta suhu tinggi dimungkinkan bisa merusak zat
additif yang ada. Namun, sediaan minuman rempah instan yang ada di
pasaran kurang memuaskan konsumen karena kurang adanya kombinasi
dan variasi rasa. Selain itu belum adanya inovasi bentuk dan warna
kemasan minuman herbal. Sehingga ketertarikan masyarakat terhadap
minuman herbal sangat rendah. Selama ini produk minuman herbal
cenderung dikemas bentuk bubukan dan terkesan seperti jamu.
Dan juga Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya
alam yang beragam, namun belum termanfaatkan secara optimal. Salah
satu sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan adalah bunga Rosella,
jahe, dan kapulaga sebagai rempah-rempah asli Indonesia. Sehingga
dengan pemanfaatan bahan baku tersebut dapat memberikan nilai jual
yang lebih tinggi.
2
2) Tujuan Pembuatan Produk
Berdasarkan segala aspek yang telah dijelaskan di atas, maka
kami ingin mengembangkan produk minuman “Rosselia-14” dengan
tujuan:
a. Mengembangkan minuman herbal yang kaya akan antioksidan sebagai
minuman pencegah radikal bebas,
b. Mengoptimalkan sumber daya pangan lokal menjadi trend modern yang
disukai masyarakat,
c. Menciptakan citra minuman herbal khas Indonesia yang menyegarkan,
menarik dari segi kemasan dan aman serta menunjang kesehatan
konsumen
d. Membangun bidang usaha yang bermanfaat bagi pemberdayaan
masyarakat sekitar dengan membuka lapangan kerja,
e. Mengembangkan potensi jiwa kewirausahaan dan bernilai profit.
B. DESKRIPSI PRODUK
1) Gambaran Sumber Bahan Baku
Rosella
Menurut Wiyarsi (2011), Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn) adalah
tanaman dari keluarga sejenis kembang sepatu. Tanaman perdu ini
termasuk tanaman semusim yang tingginya mencapai 3,5 meter.
Tanaman ini mudah dibudidayakan dari biji atau stek batang. Cahaya
matahari yang banyak dan tanah yang gembur diperlukan untuk
pertumbuhannya Berbagai kandungan yang terdapat dalam rosella merah
membuatnya populer sebagai tanaman obat tradisional. Kandungan
vitamin dalam bunga rosella cukup lengkap yaitu vitamin A, B, C, D dan
B2 bahkan kandungan vitamin C-nya (asam askorbat) diketahui 3 kali
lebih banyak dari anggur hitam, 9 kali dari jeruk sitrus, 10 kali dari buah
belimbing dan 2,5 kali dari jambu biji. Rasanya yang manis-manis
masam membuat orang tertarik dan mulai suka mengonsumsinya.
Menurut Anggraeni (2011), pada tahun 2007, para petani rosella di
sebuah kecamatan mampu memproduksi kelopak basah rosella sekitar
3
36,5 ton/tahun, seiring berjalannya waktu produksi kelopak basah rosella
dapat semakin meningkat mengingat khasiatnya yang banyak dicari
orang. Menurut penelitian Ballitas Malang, bunga rosella merah berguna
untuk mencegah penyakit kanker dan radang, mengendalikan tekanan
darah, melancarkan peredaran darah dan melancarkan buang air besar.
Kelopak bunga Rosella dapat diambil sebagai bahan minuman segar
berupa sirup dan teh, selai dan minuman. Kelopak bunga tersebut
mengandung vitamin C, vitamin A, dan asam amino.
Jahe
Menurut Nugroho (2011) Permintaan jamu dan produk olahan jahe
yang meningkat membuat budidaya jahe saat ini memiliki prospek bisnis
yang cerah. Kementerian Pertanian menunjukkan produksi jahe secara
total pada tahun 2009 mencapai 122.000 ton. Jahe (Zingiber officinale)
merupakan salah satu komoditas ekspor penting dan bahan baku obat
tradisional serta fitofarmaka yang banyak digunakan dalam industry obat
herbal di Indonesia. Komoditas ini juga berperan cukup berarti dalam
penyerapan tenaga kerja dan penerimaan devisa negara. Dalam sepuluh
tahun terakhir, ekspor jahe dari Indonesia berupa rimpang jahe segar,
jahe kering, minyak atsiri, berfluktuasi sangat tajam (Rostiana, 2007).
Kapulaga
Menurut Suryadinata (2008), Kapulaga (Amomum cardamomum)
merupakan jenis tanaman perdu yang potensial dalam agroforestri dan
berfungsi sebagai obat-obatan (jamu), rempah-rempah, dan pengharum
nafas. Menurut Prasetyo (2010), Kapulaga adalah jenis buah yang banyak
di gunakan untuk jenis obat-obatan karena mempunyai keistimewaan
tersendiri dibanding dengan buah-buahan yang lainnya di bidang obat-
obatan. Indonesia merupakan produksi buah kapulaga terbesar ke dua di
dunia. mayoritas penduduk yang tinggalnya di daerah yang tanahnya
agak berdataran tinggi mereka kebanyakan menanam buah kapulaga,
selain untuk pengobatan sendiri juga untuk dijual.
4
2) Gambaran Proses Produksi
Proses produksi Rosella Rempah Celup ”Rosselia-14” ini dapat
dilihat melalui diagram alir pada gambar 3.
3) Gambaran Produk
Produk ini merupakan produk minuman kaya akan antioksidan
berbahan baku herbal dari perpaduan rosella dan rempah-rempah asli
Indonesia yaitu jahe dan kapulaga yang dikemas dalam bentuk minuman
celup fungsional yang praktis dengan nama “Rosella Rempah Celup
Rosselia-14”. Yang mempunyai khasiat dan efek menguntungkan bagi
kesehatan. Formulasi ketiga bahan yang tepat dapat menghasilkan citarasa
yang unik dan memiliki aroma khas sehingga memungkinkan untuk
digemari masyarakat tradisional maupun modern. Dalam kemasannya juga
akan ditambahkan kata-kata positif yang diharapkan mampu memotifasi
keluarga.
Selain praktis, produk dalam bentuk kering memiliki daya simpan
yang lebih lama bila dibandingkan dalam bentuk segar walaupun tanpa
Dihancurkan dengan
blender kering
Gambar 1. Pembuatan Rosselia-14
dicuci
dioven
Dimasukkan ke dalam kantong celup
disealer
dioven
Dihancurkan dengan
blender kering
dicuci
dioven
Dihancurkan dengan
blender kering
Rosella
Kapulaga
Jahe
Serbuk Rosella
Serbuk kapulaga
Serbuk jahe
Rosselia-14
5
bahan pengawet. Hal tersebut memberikan peluang dan prospek pasar
yang cukup bagus bagi “Rosella Rempah Celup Rosselia 14” untuk ikut
berperan dalam pangsa pasar minuman herbal. Diharapkan produk ini
menjadi pilihan dan kebutuhan bagi mereka yang ingin menikmati
keunikan citarasa dan menghargai kesehatan tubuh.
4) Logo Produk
5) Gambaran Kemasan Produk
Kemasan produk terbuat dari kertas jenis krunkut dengan
kombinasi warna orange, coklat, dan kuning. Yang ditambahkan kata-kata
positif disetiap kemasannya diharapkan mampu memotivasi keluarga.
Pemilihan warna pada kemasan dan penambahan kata-kata positif
memberikan ciri khas tersendiri bagi Rosselia-14.
6) Keunggulan Produk
Rosselia-14 memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri
dibanding dengan produk lain yang sejenis.
Gambar 2. Logo Produk
Gambar 3. Kemasan Produk
6
- Merupakan produk minuman herbal fungsional pertama yang dikemas
dalam bentuk celupan sehingga lebih praktis
- Merupakan produk minuman perpaduan antara bunga Rosella dengan
rempah-rempah asli Indonesia yaitu jahe dan kapulaga yang dapat
memberikan efek kesehatan bagi konsumen
- Perpaduan ketiga bahan tersebut menjadikan Rosselia-14 memiliki cita
rasa yang khas, unik, segar, dan menyehatkan
- Kemasan Rosselia-14 yang berwarna khas yaitu perpaduan warna
kuning, orange, dan coklat. Selain itu penambahan kata-kata positif
pada setiap kemasannya menambah ciri khas tersendiri.
- Produknya yang kering menjadikan Rosselia-14 bertahan lama dalam
penyimpanan sehingga produk ini bebas dari bahan pengawet. Hal
tersebut merupakan keunggulan tersendiri bagi Rosselia-14.
7) Rencana Pemasok Bahan Baku
Bunga Rosella, jahe, dan kapulaga banyak dibudidayakan di
lereng pegunungan Wilis daerah kabupaten Kediri dan Blitar. Sehingga
untuk memenuhi kebutuhan bahan baku kelopak bunga Rosella, jahe, dan
kapulaga kami akan bekerjasama dengan petani yang ada di daerah
kabupaten Kediri dan Blitar. Dengan adanya kerjasama langsung dari
petani maka harga bahan baku akan lebih murah, sehingga akan
meminimalisir biaya produksi dan akhirnya akan dapat menurunkan nilai
jual Rosselia-14. Selain itu dengan adanya kerjasama tersebut diharapkan
akan mampu menaikkan taraf hidup para petani rosella, jahe, dan
kapulaga.
C. DESKRIPSI BISNIS
1) Ringkasan Singkat
Mitra Food merupakan industri yang bergerak di bidang pangan
fungsional. Industri ini memanfaatkan potensi pangan lokal menjadi
pangan fungsional yang memiliki tren internasional. Mitra Food didirikan
sebagai mitra masyarakat dalam penyediaan berbagai pangan fungsional,
7
konsultasi dan sosialisasi pangan sehat, dan juga sebagai mitra mahasiswa
dan masyarakat dalam pembinaan dan pelatihan kewirausahaan.
Perencanaan bisnis ini berawal dari keprihatinan kami terhadap
semakin banyaknya jajanan atau makanan yang tidak sehat yang beredar di
masyarakat. Seperti penggunaan bahan tambahan pangan yang tidak
selayaknya dan banyak dijumpai dipasaran. Selain itu kondisi masyarakat
yang belum bisa membedakan antara makanan yang baik untuk dikonsumsi
dengan yang tidak layak.
Alasan lain yang mendorong kam untuk mendirikan usaha ini
adalah kondisi lingkungan yang semakin hari semakin memburuk.
Sehingga memunculkan berbagai penyakit degeneratif yang sulit
disembuhkan. Seperti semakin tingginya angka penderita kanker jenis
apapun di dunia dan di Indonesia. Oleh karena itu, kami mencoba untuk
memberikan solusi pencegahaan terhadap berbagai penyakit tersebut.
Dorongan lain muncul karena semakin banyaknya karya
mahasiswa dalam pengembangan pangan fungsional namun, hanya berhenti
di laboratorium saja. Mereka belum mampu dan mau untuk
mengembangkan menjadi produk yang layak untuk dijual. Karena beberapa
kendala yang mereka alami, seperti waktu, dana, dan pemasaran. Oleh
karena itu kami hadir sebagai mitra masahasiswa dalam mengembangkan
dan memasarkan produk mereka.
2) Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan
Menjadi mitra masyarakat yang dicintai dalam pemenuhan pangan
fungsional berbasis pangan lokal dan membawanya menjadi tren
Internasional.
Gambar 4. logo perusahaan
8
Misi Perusahaan
- Menjalin kerjasama dengan petani lokal dalam pemenuhan bahan baku
- Memproduksi, memasarkan, dan mengedukasi ke masyarakat tentang
pangan sehat
- Menjadi mitra mahasiswa dalam pembinaan dan pelatihan produksi
pangan fungsional dan kewirausahaan
- Menjadi pusat pelatihan dan pembinaan kewirausahaan kepada
masyarakat luas.
3) Struktur Organisasi
Struktur organisasi pelaksana di Mitra Food adalah sebagai berikut:
4) Lokasi Perusahaan
Lokasi Mitra Food berada di daerah pinggiran kota Malang
(perbatasan antara kota dan kabupaten Malang). Tepatnya berada di Desa
Sumbersekar Dau Malang. Hal tersebut didasarkan dari beberapa
pertimbangan sesuai dengan tabel keputusan berikut.
MANAJER
BAGIAN
PENGOLAHAN
PENYEDIA
BAHAN BAKU
STAFF
MARKETING
DIREKTUR
PRODUKSI
-
ADMINISTRASI
Gambar 5. Struktur Organisasi
9
Parameter Bobot
(%)
Lokasi
Kota Malang Kab. Malang Kediri Perbatasan
Malang
Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai Skor Nilai
Transportasi 20 4 80 3 60 3 60 4 80
Ketersediaan Fasilitas
(air, listrik ) 20 5 100 3 60 4 80 4 80
Ketersediaan Bahan
Baku 15 3 45 4 60 5 75 4 60
Penyerapan SDM 12 3 36 3 36 4 48 5 60
Penanganan Limbah 11 3 33 3 33 3 33 4 44
Luas lahan 9 2 18 5 45 4 36 4 36
Status Ekonomi
Masyarakat 8 4 32 4 32 3 24 4 32
Perzinan (kemudahan) 5 4 20 3 15 2 10 4 20
Jumlah 100
364
341
366 412
Ket: Skor bernilai 1-5
1= tidak memadai 2= kurang memadai 3= cukup memadai 4=memadai
5= sangat memadai
Perbatasan kota Malang dengan kabupaten Malang dipilih karena
dari segi letak sangat strategis untuk pendirian industri ini. Jarak dengan
sumber bahan baku tidak terlalu jauh dan didukung dengan kemudahan
transportasinya. Pemenuhan bahan baku berasal dari kabupaten Kediri dan
Blitar yang jaraknya sekitar 90-100 km saja. Dari segi perizinan dan
pemasaran sangat mendukung. Karena perizinan dan pemasaran diikutkan
dengan wilayah kota Malang yang sangat mudah dalam perizinannya.
Karakteristik masyarakat yang konsumtif dan sadar akan nilai kesehatan
menjadi penilaian tersendiri dalam peletakkan lokasi usaha ini. Selain itu
jarak dengan pusat pendidikan atau perguruan tinggi yang ada di kota
Malang sangat dekat. Sehingga memungkinkan salah satu misi dan fungsi
perusahaan untuk menjadi mitra mahasiswa akan terealisasi. Selain itu
terdapat kemudahan dalam pengolahan limbah, penyerapan sumber daya
manusia, dan ketersediaan peralatan penunjang.
D. PEMASARAN
1) Gambaran Potensi Pasar
10
Kota Malang merupakan daerah yang memiliki keistimewaan
tersendiri terutama pada ikon kotanya yaitu sebagai kota pendidikan dan
kota agrowisata sehingga banyak wisatawan dan pendatang yang
berkunjung ke kota Malang. Oleh karena itu Rosselia-14 sangat potensi
sebagai oleh-oleh khas Malang.
Keistimewaan lain yang dimiliki kota Malang adalah suhu dingin di
waktu malam hari. Sehingga banyak kaula muda dan orang tua yang suka
mencari minuaman hangat dimalam malam hari. Rosselia-14 merupakan
minuman herbal yang sangat cocok disajikan dalam kondisi hangat.
Sehingga menambah potensi pasar Rosselia-14.
Selain itu kebutuhan masyarakat akan minuman kesehatan yang
praktis semakin meningkat. Peningkatan ini didasarkan semakin
meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan kesehatan.
Oleh sebab itu, kondisi tersebut merupakan peluanga bagi Rosselia-14
untuk bisa diterima ditengah-tengah masyarakat.
Dengan kemasan yang praktis, unik, dan inovatif memberikan nilai
jual tersendiri bagi Rosselia-14. Sehingga semakin membentuk brand
image yang besar di masyarakat. Dan pada akhirnya akan mampu
mendorong Rosselia-14 untuk dikembangkan di daerah lain.
2) Konsumen yang Dituju
Konsumen yang dibidik untuk memasarkan Rosselia-14 ini adalah
golongan orang tua, kaula muda, dan masyarakat yang sadar akan
kebutuhan minuman herbal untuk kesehatannya. Namun Rosselia-14 ini
akan mampu terbeli oleh seluruh segmen pasar. Baik menengah ke atas
maupun menengah ke bawah. Karena harganya yang relatif terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat. Dengan isi 20 setiap kotaknya dijual dengan
harga Rp 10.000;. Selain itu, pasar yang dibidik lainnya adalah para pecinta
minuman herbal, warung-warung kopi, dan tempat-tempat nongkrong di
kota Malang dan sekitarnya.
11
3) Strategi Pemasaran
Dalam memasarkan Rosselia-14 ini menggunakan metode pendekatan
4P (Product (Produk), Place (Tempat Distribusi), Price (Harga Produk),
Promotion (Promosi)).
- Product (Produk)
Dengan berbagai keunggulan produk Rosselia-14, maka kami
optimis Rosselia-14 akan mampu bersaing dengan produk sejenis di
pasaran dan menjadi brand image minuman herbal yang praktis dan
inovatif. Kemasan yang khas dan kreatif menjadikan produk ini
semakin menjual. Selain itu produk yang kering menjadikan produk ini
tahan lama dan mudah dalam pendistribusiannya.
- Place (Tempat Distribusi)
Rosselia-14 didistribusikan dengan sistem keagenan di seluruh
daerah dan toko-toko herbal di kota-kota besar. Setiap agen resmi
Rosselia-14 akan mendapatkan harga produsen dan mereka akan
mendapatkan keuntunga dari penjualan. Selain itu, tempat penjualan
Rosselia-14 adalah di outlet-outlet oleh-oleh khas Malang dengan
sistem konsinansi.
- Price (Harga)
Rosselia-14 dijual dengan harga Rp 10.000; merupakan harga
yang relatif terjangkau oleh seluruh kalangan. Sehingga dapat
memperluas segmentasi pasar Rosselia-14. Harga tersebut tergolong
harga yang murah jika dibandingkan dengan produk sejenis dengan
manfaat kesehatannya. Harga tersebut merupakan harga awal demi
mendongkrak popularitas. Karena produk ini merupakan produk baru.
- Promotion (Promosi)
Demi mengedukasi pasar kami menggunakan beberapa cara
promosi. Yaitu jalur online kami menggunakan media jejaring sosial
seperti Facebook dan Twetter juga melalui blog. Sedangkan melalui
offline kami aktif ikut dalam pameran produk dan memberikan hadiah
penarik. Misalnya setiap pembelian 2 kotak sekaligus berhadiah gelas
cantik.
12
E. RENCANA KEUANGAN
1) Kebutuhan Keuangan
Biaya awal untuk adalah sebesar Rp 6.235.500 (Biaya Tetap+Biaya Tidak
Tetap),
Biaya Tetap (Fixed Cost)
No Nama Barang/
kebutuhan
Banyaknya Harga @
Nilai
ekonomis
(tahun)
Jumlah
Nilai
Penyusutan/bul
an Nilai Satuan
1 Kompor gas 1 Buah Rp230.000 2 Rp 230.000 Rp 9.583
2 Sealer 2 Buah Rp175.000 2 Rp 350.000 Rp 14.583
3 Penggorengan 2 Buah Rp 50.000 1 Rp 100.000 Rp 8.333
4 Saringan plastik 2 Buah Rp 6.000 1 Rp 12.000 Rp 1.000
6 Blender 1 Buah Rp400.000 2 Rp 400.000 Rp 16.667
7 Oven besar 1 Buah Rp300.000 2 Rp 300.000 Rp 12.500
8 Baskom 5 Buah Rp 10.000 2 Rp 50.000 Rp 2.083
9 Timbangan 1 Buah Rp150.000 2 Rp 150.000 Rp 6.250
10 Gelas ukur 2 Buah Rp 5.000 2 Rp 10.000 Rp 417
12 Sendok the 3 Buah Rp 3.000 2 Rp 9.000 Rp 375
15 Pisau 3 Buah Rp 2.500 1 Rp 7.500 Rp 625
16 Gunting 3 Buah Rp 3.000 2 Rp 9.000 Rp 375
17 kain lap 5 Buah Rp 2.000 1 Rp 10.000 Rp 833
19 toples besar 3 Buah Rp 16.000 2 Rp 48.000 Rp 2.000
TOTAL Rp 1.685.500 Rp 75.625
Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost)
No Nama Bahan Banyaknya
Harga @ Jumlah Nilai
investasi/hari Nilai satuan
1 Rosella merah 8 Kg Rp 60.000 Rp 480.000 Rp 20.000
2 Jahe emprit 13 Kg Rp 18.000 Rp 234.000 Rp 6.000
3 Kapulaga 3 Kg Rp 80.000 Rp 240.000 Rp 10.000
5 kantong celup 10000 buah Rp 80 Rp 800.000 Rp 33.333
6 Benang wol 1 gulung Rp 8.000 Rp 8.000 Rp 333
7 kemasan karton 750 buah Rp 1000 Rp 750.000 Rp 31.250
8 silica gel 1000 buah Rp 200 Rp 200.000 Rp 8.333
10 Gas 1 tabung Rp 13.000 Rp 13.000 Rp 542
11 Listrik 1 bulan Rp 25.000 Rp 25.000 Rp 1.042
12 kertas bag 10000 buah Rp 25 Rp 250.000 Rp 10.417
13 Brosure 1000 buah Rp 50 Rp 50.000 Rp 2.083
14 Pegawai 5 orang Rp 300.000 Rp 1.500.000 Rp 62.500
TOTAL Rp 4.550.000 Rp 189.583
13
2) Analisa Usaha
Dengan asumsi penjualan perbulan sebanyak 750 kotak, dengan
harga bahan baku tetap.
Biaya Produksi
= Biaya Tidak Tetap + Nilai Penyusutan per Bulan
= Rp 4.550.000 + Rp 75.625
= Rp 4.625.625
Hasil Usaha
= Jumlah Produksi X Harga Jual
= 750 karton X Rp. 10.000
= Rp 7.500.000
Keuntungan
= Hasil Usaha – Biaya Produksi
= Rp 7.500.000– Rp 4.625.625
= Rp. 2.874.375
Jangka Waktu Pengembalian Modal
= (Investasi + Biaya Produksi) : Keuntungan X Lama Produksi
= (Rp 1.685.500+ Rp 4.625.625) : Rp. 2.874.375 X 1 Bulan
= 2,18 bulan
Artinya modal akan kembali setelah produksi selama 2,18 bulan
R / C (R=revenue, C=cost)
= Hasil Usaha : Biaya Produksi
= Rp 7.500.000: Rp 4.625.625
= 1,62
Artinya, setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk produksi
menghasilkan penerimaan sebesar 1,62 rupiah.
Benefit Cost Ratio
= keuntungan : biaya produksi
= Rp. 2.874.375: Rp 4.625.625
= 0.62
Artinya, setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk produksi
menghasilkan keuntungan sebesar 0.62 rupiah
14
Break Event Point
= Biaya tetap : 1 – (Biaya Tidak Tetap : Hasil Usaha)
= Rp 75.625: 1 - (Rp 4.550.000: Rp 7.500.000)
= Rp. 75.625: 0.4
= Rp. 189.062 ~ 19 KARTON
Artinya, usaha pembuatan minuman kesehatan Rosselia-14 ini
tidak rugi dan tidak untung (impas) saat dihasilkan pendapatan
sebesar Rp. 189.062 atau terjual sebanyak 19 karton dari
penjualan setiap satu kali produksi.
F. PENUTUP
Kesimpulan
“Rosella Rempah Celup Rosselia-14”merupakan produk minuman kaya
akan antioksidan berbahan baku herbal dari perpaduan rosella dan rempah-
rempah asli Indonesia yaitu jahe dan kapulaga yang dikemas dalam bentuk
minuman celup fungsional yang praktis. Dan mempunyai khasiat dan efek
menguntungkan bagi kesehatan. Dalam kemasannya juga akan ditambahkan
kata-kata positif yang diharapkan mampu memotifasi keluarga. Yang
diproduksi oleh Mitra Food sebuah industri yang bergerak di bidang pangan
fungsional. Yang memanfaatkan potensi pangan lokal menjadi pangan
fungsional yang memiliki tren internasional.
Usaha ini layak dijalankan karena memiliki potensi untuk
dikembangkan dan menguntungkan. Dengan nilai R / C sebesar 1,62, Benefit
Cost Ratio sebesar 0.62, dan Jangka Waktu Pengembalian Modal selama 2,18
bulan.
top related