Transcript
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan dan sasaran
1.3 Tugas dan Lingkup Pekerjaan
1.4. Metodologi
1.5. Sistimatika Penyajian
BAB II Pemetaan Aset aset Pendapatan Daerah
2.1. Pemetaan Aset Pendapatan daerah (Secara Garis Besar)
2.1.1 Pasar
2.1.2 Profil dan Status Sub Proyek
2.2 Potensi dan permasalahan
2.3. Daftar Prioritas Asset Potensial Ditingkatkan
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan dan Rekomendasi
BAB IV. LAMPIRAN
Daftar Rujukan
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 2
KATA PENGANTAR
Konsultan at Lokal bidang Refomasi Pengembangan Kapasitas Kelembagaan telah
berusaha secara continue untuk melaksanakan pendampingan program Urban Institutional
Development Program (UIDP) di kota Sawahlunto yang ada sesuai dengan kerangka acuan
kerja Urban Sector Development Reform Project berusaha memberikan penyajian laporan
sesuai dengan SOP yang diberikan oleh pihak CPMU-USDRP.
Laporan yang berkaitan dengan data primer dan sekunder yakni melaksanakan studi
mengenai program dan aset yang dapat memberikan pendapatan bagi Pemkot baik yang telah
ada maupun yang potensial, serta membantu pemerintah dalam menganalisa apakah aset aset
tersebut telah digunakan secara optimal dan dikelola secara profesional.
Studi dalam pengelolaan aset ini akan memetakan tentang aset yang ada dan potensi
pendapatan, biaya dan kontribusi mereka bagi Pemkot. Dan studi ini nantinya akan
merekomendasikan cara pengelolaan aset yang telah ada maupun yang akan ada untuk
terkelola secara optimal.
Konsultan at Lokal akan membantu dan memastikan bahwa Pemkot akan
mengeluarkan rencana aksi optimalisasi pendapatan melalui pengelolaan aset yang lebih baik,
terutama manfaat ekonomi maupun non ekonomi yang akan diperoleh, perkiraan biaya dan
kerangka waktu.
Dalam pelaporan ini selain menyampaiakan tentang baseline, workplan dan kegiatan
harian dan output harian konsultan lokal juga menyampaikan tentang data sekunder tentang
profil Kota Sawahlunto. Kendala dan harapan dalam minggu ke 2 di bulan awal awal adalah
lebih banyak berkoordinasi dengan SKPD yang ada, khususnya kepada PMU, PIU dan Bidang
Aset serta Pasar selalu dilakukan. Rencana Pemindahan Pedagang juga sudah ada jadwal,
sedang mekanisme sesuai dengan USDRP konsoltan at Lokal memberikan pengarahan dan
pendampingan agar dalam pemeindahan pedagang ke tempat penempungan sementara
sesuai dengan prosedur dan tidak merugikan steakholeder serta pembuat kebijakan, sehingga
pelaksanaan selanjutnya akan berjalan lancar dan lebih baik.
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 3
Selesainya laporan bulan Juni 2010 ini dapat bermanfaat bagi semua, khusus di
bidang pengembangan kapasitas kelembagaan akan memberikan bentuk reformasi agar
pengelolaan aset yang ada akan lebih meningkat dan optimal sehingga akan meningkatkan
APBD kota Sawahlunto ini.
Sawahlunto, 30 Juni 2010
Hormat Kami,
Irnawan Hamidy
Konsultan at Lokal GCB
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 4
LAPORAN BULANAN KONSULTAN LOKAL
BIDANG GENERIC CAPACITY BUILDING UNTUK PENINGKATAN KAPASITAS DAERAH
DI DALAM MENGELOLA ASSET DAN PENINGKATAN PENDAPATAN KOTA
SAWAHLUNTO
PERIODE BULAN JUNI 2010
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Urban Sector Development Reform Program (USDRP) adalah program yang disiapkan
Pemerintah Republik Indonesia (GOI) bekerjasama dengan Bank Dunia (The World Bank)
untuk mewujudkan kemandirian daerah dalam penyelenggaraan pembangunan kawasan
perkotaan dan perdesaan yang layak huni, berkeadilan sosial, berbudaya, produktif, dan
berkelanjutan serta saling memperkuat dalam mendukung keseimbangan pengembangan
wilayah.
1.2 Tujuan USDRP adalah:
1.1.1. Memfasilitasi mewujudkan kemandirian daerah dalam pembangunan
infrastruktur perkotaan sesuai kebutuhan masyarakat (demand).
1.1.2. Menyediakan pelayanan publik dan pelayanan prasarana dan sarana perkotaan
yang berkelanjutan,
1.1.3. Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan pengurangan tingkat kemiskinan
(sebagai multiplier effect) melalui peningkatan pelayanan prasarana dan sarana
perkotaan.
2.2. Sasaran USDRP mencakup tiga aspek utama yaitu
2.2.1. Peningkatan daya saing.
2.2.3. Peningkatan ekonomi lokal.
2.2.4. Peningkatan layanan publik
1.3 Tugas dan Lingkup Pekerjaan
1.3.1. Tugas Konsultan Individu Generic Capacity Building adalah:
Mendamping Pemerintah Kota Sawahlunto dalam melaksanakan agenda reformasi
bidang pengelolaan aset, terutama yang didanai USDRP.
1.3.2 Lingkup pekerjaan Konsultan Individu Generic Capacity Building adalah:
Secara intensif akan membantu Pemerintah Kota Sawahlunto untuk
mengoptimalisasi pendapatan melalui peningkatan pengelolaan aset. Konsultan
akan bekerja dengan Konsultan lainnya yang akan membantu Pemerintah Kota
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 5
Sawahlunto dalam peningkatan kapasitas kelembagaan yang ada dan juga dengan
pihak konsultan lain untuk membantu meningkatkan pelaksanaan Transparansi,
Partisipasi dan Akuntabilitas reformasi keuangan daerah serta reformasi pengadaan
barang dan jasa. Pemerintah Kota Sawahlunto telah mencapai rencana tindak yang
disepakati sebagaimana yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan dan indikator
kinerja yang telah ditentukan.
1.4 Metodologi
Di dalam melaksanakan tugasnya konsultan berkoordinasi dengan SKPD Kota Sawahlunto
dan institusi yang terkait. Dalam Studi pengelolaan Aset pada minggu pertama, lebih
banyak berkoordinasi dengan pihak pihak terkait terutama tentang data pengelolaan asset.
Metodologi yang digunakan adalah diskriptif dan studi data.
1.5. Sistimatika Penyajian
Laporan 2 mingguan diawal bulan ini adalah :
1.5.1 Profil Daerah
1.5.2. Aktifitas dan Koordinasi
1.5.3 Identifikasi asset yang telah terkelola dan data yang ada.
1,5.1 Profil Daerah
Pada awalnya daerah sawahlunto terdiri dari 2 kecamatan dengan luas 779 ha,
merupakan areal persawahan yang dikelilingi bukit bukit , dan diantara bukit bukit itu mengalir
dua buah sungai, yaitu Batang Lunto dan Batang Sumpahan, dari istilah sawah yang
sebagiannya dialiri oleh Batang Lunto maka daerah ini disebut Sawahlunto
Sejak tahun 1990 daerah Kota Sawahlunto terdiri atas 4 wilayah kecamatan, 10
kelurahan, 27 Desa, serta 10 Nagari; secara keselurahan mencakup wilayah seluas 27.345
hektar. Berbatasan dengan Kabupaten Tanah datar dibagian utara , Kabupaten Solok
disebelah selatan dan Barat, serta dengan dengan Kabupaten Sijunjung di bagian Timur.
Secara Topografi, Sawahlunto terletak pada daerah perbukitan dengan ketinggian
antara 250 – 650 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar wilayah kota sawahlunto
terletak pada ketinggian 100 – 500 meter, temperatur udara berkisar antara 22 C – 33 C
Bila dilihat dari luas kecamatan, maka kecamatan yang paling kecil adalah Kecamatan
Silungkang dengan luas 32,93 km , sedangkan kecamatan yang paling luas adalah kecamatan
telawi, yakni 99,39 km , kemudian diikuti kecamatan berangin dengan luas 88,55 km dan
lembah segar 52,58 km ,
Penduduk sawahlunto berdasarkan akhir tahun 2008 berjumlah 54,913 jiwa dengan
jumlah rumah tangga sebanyak 14,374 rumah tangga, menurut jenis kelaminnya terdiri dari
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 6
27,045 orang laki laki dan 27,868 orang perempuan, sehingga dengan komposisi penduduk
tersebut, menghasilkan rasio jenis kelamin sebesar 97,05. Kepadatan penduduk kota
sawahlunto sebesar 200,82 jiwa/km ,
Kota sawahlunto punya potensi batubara yang telah dikelola oleh PT batu asam
sawahlunto, selain itu pula potensinya adalah Taman satwa kandi yang merupakan perpaduan
antara taman wisata yang berupa tempat pacuan kuda yang besar dan megah sekaligus kebun
binatang dan juga obyek wisata Weter Boom. Goa tambang yang dikenal dengan goa mbah
suryo juga merupakan potensi untuk menggali asset yang telah ada serta gudang ransum yang
merupakan tempat wisata yang merupakan asset pemerintah untuh mengail tambahan asset
pemkot sawahlunto.
Pemerintah kota sawahlunto mempunyai penerimaan daerah pada tahun anggaran
2008 sebesar 294,70 milyar sebagian besar berasal dari dana perimbangan yaitu 236,072
milyar rupiah. Pendapatan asli daerah (PAD) kota sawahlunto berjumlah 23,44 milyar rupiah
dan ini merupakan peningkatan sebesar 10, 58 persen bila dibandingkan dengan tahun 2007.
Produk domestik regional Bruto (PDRB) pada akhir tahun 2008 atas dasar harga yang berlaku
saat itu adalah 855 milyar rupiah. PDRB perkapita sawahlunto sebesar 15.750 juta rupiah.
1.5.2. Aktivitas dan Koordinasi
Aktivitas/Koordinasi yang dilakukan Tenaga Ahli Generic Capaciyt Bulding (
Peningkatan Kapasitas Umum ), adalah:
Aktivitas dan Koordinasi
Hasil dan Kesepakatan
1. Pertemuan dan koordinasi dengan
Ketua PMU dan Sekretaris PMU pada
tanggal 15 – 28 Juni 2010 di kantor
bappeda kota sawahlunto
- Perkenalan dan saling tukar alamat serta
mengetahui tentang rencana kerja konsultan
lokal.
- Membantu PMU dan menayakan tentang
pembentukan PMU. Pemkot sawahlunto
telah membentuk PMU dengan SK walikota
No. 189.2 / 243 / WAKO-SWL / 2009
didalam SK tersebut memuat tugas dan
tanggungjawab PMU ; seperti
mengkoordinasikan, memonitor kinerja
instansi terkait, Memfasilitasi
Korespondensi antara CPMU ( Central
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 7
Project Management Unit ) dan Project
Implementation Unit (PIU) dan
memonitoring tindaklanjut dalam desain
serta revisi desain yang dilakukan oleh PIU.
Menyampaikan laporan triwulan kepada
CPMU dan memastikan bahwa laporan
tersebut sesuai dengan PMM, Memastikan
penyediaan dana pendamping APBD sub
proyek serta memfasilitasi bagian keuangan
kota dalam kaitannya dengan SPM ( Surat
Perintah membayar), dan memfasilitasi pula
penyiapan sub proyek baru yang diusulkan
secara partisipatif.
PMU berkedudukan di SEKDA Kota
Sawahlunto
Susunan PMU USDRP Sawahlunto sbb ;
1) Drs. Muksis, MM Ketua
2) Ir. Syafriwal Wk. Ketua
3) Medi iswandi, ST, MM Sek
4) Buyung Lapau, S.Sos, M.Si Peng.
Dana Operasional
5) Ir. Lelis Efrianti, M.Si Staf Perc
6) Adi Perdana, ST, MT Staf Perc
7) Aholongan, SH Staf
Pengdaan
8) Yohanes Sumadi, S.IP Staf
Pengdaan
9) Hilmed, S.Pt, MM Staf Monev
10) Evrinaldi, S.Si Staf Monev
11) Yusmanidar, S.IP. MM Staf Keu
Pemkot Sawahlunto telah membentuk PIU
( Project Implementation Unit) USDRP
dengan SK Walikota Sawahlunto No.
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 8
2. Pertemuan dengan UID LGR dan CPMU
189.2 / 342 / WAKO – SWL / 2009 yang
berisi :
Memastikan bahwa pelaksanaan USDRP
didaerah sesuai dengan Project
management manual (PMM) USDRP,
Bertanggungjawab dalam pengadaan,
pengelollaan keuangan serta pelaksanaan
aspek sosial dan lingkungan,
bertanggungjawab dalam perumusan DED
dan melaporkan pelaksanaan sub proyek
kepada PMU, merumuskan dan
menyampaikan FMR (Financial
management report) serta memfasilitasi
penyiapan sub proyek baru sesuai proses
partisipatif.
Susunan PIU adalah sbb :
1. Ir. Radam, M.Si Pejabat
Pembuat
Komitmen
(PKK)
2. Adrizal Azmi, SE, M.Si Staf Adm & Keu
3. Nova Erizon, ST, MT Staf Perenc.
4. Amri Fermato, ST Staf Perenc.
5. Bibsan D ruslan, ST Staf Perenc
6. Ferry Hariman, ST, MT Staf Pengawas
7. Asrizal, SE Staf Pengawas
8. Zul Herman, ST Staf
Pengadaan
9. Yendra Fitri, ST Staf Pelaporan
10.Syafrizal, SE Staf Pelaporan
Pemkot Sawahlunto juga telah
membentuk Penetapan Rencana Tindak
Tiga Inisiatif Utama Menuju Tata
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 9
Pada tanggal 21 Juni 2010
3. Pertemuan dengan Konsultan Mytas
dengan PIU bersama GCB pada tanggal
22 – 23 Juni 2010
4. Pertemuan dengan Worldbank, Consultan
Mytas (Consultan CPMU) dengan PMU
dan PIU pada tanggal 25 Juni 2010
Pemerintahan yang Baik dalam rangka
USDRP berdasarkan dengan SK Walikota
No. 189.2 / 231/WAKO – SWL/2008 yang
berisi ;
Rencana Tiga Tindak (Procurutmen, FMR
dan TPA) inisiatif utama menuju tata
pemerintahan yang baik melalui USDRP,
dalam Transparansi, Partisipasi dan
Pengelolaan keuangan yang dapat
dipertanggungjawabkan baik dalam
pengadaan barang dan jasa maupun dari
segi manajemen keuangan.
Pada pertemuan tersebut adalah yang utama
;
1) Koordinasi dengan UID LGR tentang
tugas dan tanggungjawab masing
masing konsultan lokal
2) Memastikan adanya ruangan yang
tersedia bagi konsultan at lokal dengan
PMU serta menanyakan SK
pembentukan PMU, PIU dan agenda
reformasi
3) SK pembentukan PAU belum ada
4) Mengenalkan konsultan lokal ke PMU,
dan PIU oleh CPMU serta
menyampaikan gambaran umum
rencana tindak dari masing masing
tenaga ahli lokal tersebut
Mengkoordinasi dan memeriksa dokumen
tentang rencana :
1. Detail Engineering Design ( DED )
2. Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) dengan
harga satuan terbaru.
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 10
5. Pertemuan Konsultan GCB dengan Kabid
Asset Pemkot Sawahlunto dan Ketua
PMU serta Sek PMU pada tanggal 22 –
29 Juni 2010
3. Rencana Tataruang Pasar sementara
4. Jadwal Rencana Tindak Pemindahan
Pedagang
Serta kesiapan kesiapan lainnya
Koordinasi tersebut berupa penyampaian
langkah langkah yang telah dilakukan oleh
PMU dan PIU Kota Sawahlunto berupa :
Telah terselesaikannya DED, RAB dan Desain
Pasar Sementara serta daftar nama
pedagang
Serta kondisi pasar saat ini
Consultant Worldbank menanyakan persiapan
pemindahan pasar sementara tersebut, mulai
dari tempat, kapan, daftar nama, resiko atau
hambatan yang nanti dalam pelaksanan serta
teknik dan fasilitasib agar tidak menimbulkan
gejolak dalam pemindahan pedagang ke
pasar sementara tersebut.
Menanyakan tentang Surat Keputusan dan
Perda yang telah ditetapkan untuk
pengelolaan asset daerah; diantaranya telah
terbentuknya asset pengelolaan barang
daerah, SK Walikota No. 189.2/13/WAKO-
SWL/2010 tentang pembentukan panitia
penghapusan barang inventarisis milik
pemerintah kota sawahlunto, perjanjian
kerjasama pemanfaatan bidang tanah untuk
pembangunan dan pengembangan sarana
dan prasarana wisata di kawasan kandi no.
197.1/01/HUK.ORG/SWL/2010 serta
memverifikasi pelaporan oleh konsultan lokal
kepada PMU berupa ;
• Konsultan pendamping mampu melaksana
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 11
kan tugasnya sesuai dengan TOR untuk
membantu Pemda dalam melaksanakan
agenda reformasi.
• Rencana Kerja / workplan di tahun 2010 ini.
• Menyampaiakan Baseline pada kegiatan
reformasi yang harus dilakukan oleh
Pemkot dalam pelaksanaan USDRP.
1.5.3 Identifikasi Asset yang ada di Kota Sawahlunto
ARencana anggaran biaya pembangunan pasar yang berasal jumlah pinjaman Bank
Dunia USDRP IBRD LOAN No. 7760 – ID PHRD GRANT TF No. 053555-IND and APBN
adalah sebesar Rp 17.000.000.000,-, yang terdiri dari pembangunan pasar:
Profil Paar Kota Sawahlunto
Draft Perencanaan DED yang akan di lelang adalah :
1. Luas Lahan :
2. Rencana bangunan Lantai : Tingkat Dua
3. Kapasitas Pasar - jumlah kios = 213 kios
4. Jumlah PKL Tidak terdata secara detil
No. Blok 1 petak 2 petak 3 petak 4 petak Jumlah petak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Blok D
Blok C lantai 1
Blok C Lantai II
Blok E
Blok F
Blok K
Blok Y
11 Orang
29 Orang
1 Orang
8 Orang
16 Orang
25 Orang
23 Orang
3 orang
8 Orang
1 Orang
3 Orang
2 Orang
6 Orang
7 Orang
-
1 orang
-
2 Orang
-
-
3 Orang
-
-
1 Orang
-
-
-
-
17 petak
45 Petak
7 Petak
20 Petak
20 Petak
37 Petak
46 Petak
5 Sumber Dana : Loan IDR – IBRD = Rp 17 M
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 12
BAB II Pemetaan Aset Aset Pemerintah Daerah
2.1.1 Pemetaan Asset Pendapatan Daerah (secara garis besar)
Kota Sawahlunto yang terdiri dari 3 Kecamatan memiliki luas sebesar 27.344,7 Ha
yang terbagi menjadi 4 kecamatan yaitu :
1. Kecamatan Talawi dengan luas 9.939,0 Ha
2. Kecamatan Barangin dengan luas 8.854,7 Ha
3. Lembah Segar dengan luas 5.258,0 Ha
4. Silungkang dengan luas 3.293,0 Ha
Topografi kota sawahlunto merupakan pegunungan dan arealnya banyak persawahan
dan bukit bukit, potensi alam yang sangat menonjol adalah adanya tambang batubara yang
dikelola oleh PT Bukit asam, selain itu pula dengan topografi pegunungan ini pemerintahan
kota memenfaatkan potensi yang ada dengan dibangunkannya Wisata Kandi yang merupakan
perpaduan alam untuk lapangan golf, tempat pacuan kuda dan kebun binatang. Selain ini ada
pemandian Weterboom yang memanfaatkan sumber air pegunungan untuk tempat wisata dan
pemandian.
Wisata goa bekas terowongan penggalian batubara dijadikan sebagai asset Pemkot
untuk menarik wisata dan sempai kini pemkot bekerjasama dengan investor yang rencananya
dari RRC untuk menggali batubara dalam yang masih berlimpah ruah. Setasiun sepur tempat
mengangkut batubara bisa dijadikan obyek wisata dan tetap berguna untuk sarana transportasi
ke daerah lain sampai padang..
Asset Pemkot Sawahlunto bukan hanya bersumber pada tambang batubara saja,
namun juga memanfaatkan potensi yang ada, baik sebagai kota tambang pariwisata juga
bangunan bangunan yang digunakan sebagai sumber untuk menggali pendapatan dari sektor
lain, seperti adanya hotel, losmen, rumahsakit, terminal, dan perusahaan kecil lainnya. Sebagai
pilihan asset dari pinjaman dana dari Worldbank lewat USDRP maka Pemkot Sawahlunto
menetapkan Rehab dan Bangunan baru berupa Pasar.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkot Sawahlunto terdiri dari ;
1. Pajak Daerah ( PBB, PSB dll)
2. Retribusi Daerah
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
4. Lain lain PAD
Pendapatan daerah yang sah th. 2007 sebesar Rp. 7.572.624.898 terdiri dari :
i. Dana bagi hasil pajak dari propinsi
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 13
ii. Dana bagi pemerintah daerah lainnya
Penggalian asset Pemkot sawahlunto juga dengan melaksanakan dan
mengoptimalkan program sektor pertanian sebagai sektor terbesar dari sumber penghasilan
masyarakat Kota sawahlunto, yaitu program produktivitas sektor pertanian lewat :
i. Program Ketahanan pangan
ii. Program pengembangan agribisnis hortikultura
iii. Program pengelolaan lahan dan air (PLA)
iv. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan, sebagai basis ekonomi
kerakyatan
2.1.2. Profil dan Status Sub Proyek
Program USDRP Kota Sawahlunto yaitu Pembangunan dan rehab baru Pasar
Sawahlunto yang didesain tingkat 2 sedangkan untuk tingkat 3 hanya untuk PKL, lokasi pasar
baru dan rehab ini sangat strategis karena disegala arah Kota Sawahlunto dapat ditempuh
mereka ada di tengah tengah kota.
Sebenarnya pada tahun 2008 dana dari USDRP ini untuk pembangunan sky lift,
namun setelah di telaah dan di survai tentang untung rugi serta peluang dan kendala lewat
SWOT maka dialihkanlah menjadi Pasar yang menurut survai akan lebih mudah untuk
meningkatkan pembangunan dan penambahan asset Pemkot.
Pasar sawahlunto bukan hanya 1 tapi ada 3, yaitu pasar sawahlunto, pasar
sapan dan pasar silungkung. Tapi untuk program USDRP yang dibangun adalah Pasar
Sawahlunto. Kondisi saat ini pasar ini terdiri dari petak petak atau blok blok mulai
dari blok A, B, C, D, E, F, K, Y semua ada yang menempati. Rencana nanti akan
hanya menjadi 4 blok yaitu A, B, C, dan D dimana Blok A adalah yang tidak
dibongkar atau di rehab, sedangkan dalam bahasa pasar lama blok A itu adalah blok A
B dan C yang di bangun adalah Blok C, D, E, F, K dan Y.
Pasar yang akan dibangun ini agar menjadi investasi berkelanjutan (sustainability),
harus juga didukung dengan tata kelola pemerintahan didaerah ini sendiri dengan baik
melalui partisipasi publik yang lebih luas serta akuntabilitas yang memadai. Melalui program
USDRP, tata kelola pemerintahan akan menjadi pusat perhatian di dalam reformasi pemerintah
daerah melalui 4 pilar yaitu; reformasi pengembangan kapasitas kelembagaan, transparansi
dan akuntabilitas, Penguatan Kapasitas Kelembagaan serta reformasi sektor keuangan
daerah.
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 14
Program USDRP menyediakan bantuan untuk membiayai investasi pembangunan
infrastruktur perkotaan yang diusulkan oleh pemerintah Kota Sawahlunto dalam rangka
memperbaiki atau meningkatkan pelayanan umum perkotaan. Pembiayaan kegiatan USDRP
yang utama bersumber dari Pinjaman Bank Dunia Namun dalam pelaksanaanya program
USDRP mendorong pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk bersama-sama
menyediakan dana pendamping guna mencapai hasil pelaksanaan yang lebih optimal. Status
sub proyek di Kota Sawahlunto adalah : Pembangunan pasar sawahlunto
Dasar hukum pembangunan Pasar Sawahlunto yaitu,
1. Surat Walikota Kesediaan Pemerintah Kota Sawahlunto mengenai keikutsertaan dalam
USDRP.
2. Persetujuan DPRD untuk mendapatkan pinjaman dana IBRD Loan No. No. 7760 – ID
3. SK Walikota Sawahlunto tentang pembentukan PMU - USDRP
4. SK Walikota Sawahlunto tentang pembentukan PIU - USDRP
5. SK Walikota Sawahlunto tentang Pembentukan Panitia Pelelangan USDRP
6. SK Walikota Sawahlunto tentang Rencana 3 Agenda Tindak Reformasi
7. Perda Pemerintah Kota Sawahlunto tentang RPJMD
Denah, Desain Bangunan Dan Rencana Pemindahan
Untuk menggambarkan posisi awal penjual/pedagang di pasar lama, ke rencana
pemindahan sementara terlampir di foto
2.2. Potensi dan Permasalahan
Baseline Agenda Reformasi
Reformasi tata pemerintahan dasar dimaksudkan untuk mendorong peningkatan
efektifitas dan efesiensi tata pemerintahan di Kota Sawahlunto selaku peserta USDRP guna
mencapai pembangunan perkotaan dan penyelenggaraan pelayanan umum dalam upaya
pengentasan kemiskinan melalui pengembangan ekonomi lokal. Inisiatif reformasi dalam
USDRP mencakup transparansi dan partisipasi dalam pembangunan perkotaan dan
penyelenggaraan pelayanan public, pengelolaan keuangan daerah serta pengembangan
kapasitas kelembagaan.
Sesuai amanat UU no 32 tahun 2004, Pemerintah Daerah harus mampu menyediakan
pelayanan umum yang prima dan berkelanjutan dengan mengacu pada standar pelayanan
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 15
minimal secara adil bagi semua golongan. Komitmen Pemerintah Kota Sawahlunto untuk
menlaksanakan reformasi patut menjadi contoh bagi daerah lainnya.
Kajian secara ringkas terhadap pencapaian agenda reformasi di bidang pengembangan
kapasitas kelembagaan , disajikan pada tabel berikut :
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 16
Aspek Permasalahan Tindak Lanjut
Pembaharuan kelembagaan • Peningkatan Profesionalisme pengelola asset
daerah.
• Penyusunan dan penetapan Perda tentang tentang Pengelolaan Asset Daerah,
• SK Walikota tentang Tim Teknis untuk Reformasi Pengelolaan Asset Daerah
Pelayanan umum pada Pasar Baru Sawahlunto belum memenuhi tuntutan masyarakat khususnya terkait pelayanan ketertiban perparkiran, kebersihan serta penataan area pedagang.
Belum terbentuk peraturan daerah yang mengatur mekanisme dan prosedur pengelolaan asset daerah yang professional berbasis pelayanan terbaik kepada masyarakat Belum terbentuk Tim Tekhnis untuk Reformasi Pengelolaan Asset Daerah, karena pasar baru Sawahlunto belum terbangun
Agenda reformasi pelayanan akan didasarkan pada aspirasi masyarakat sebagai pihak pengguna layanan, untuk itu perlu dilakukan pertemuan antar stakeholder dalam hal perumusan masalah dan program kerja reformasi pengelolaan pasar Baru Sawahlunto . Pelaksanaan bangunan pasar segera dilakukan dan akan adanya evaluasi sehubungan diterbitkannya regulasi yang mengatur tentang pengelolaan asset pemda. Penetapan SK Walikota tentang Pembentukan Tim Teknis untuk Reformasi Pengelolaan Asset Daerah segera dilaksanakan menunggu pelaksanaan bangunan pasar
Pembaharuan Regulasi • Penerbitan SK/Peraturan Walikota tentang
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Asset Daerah.
Telah ada procedure dan system Pengelolaan Asset Daerah namun tidak berhubungan dengan kegiatan pasar, sehingga ada indicator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja pengelolaan asset pemda.belum jelas
Telah ada procedure dan system Pengelolaan Asset Daerah di lain kegiatan seperti taman wisata kandi, untuk pasar akan dibentuk setelah bangunan pasar selesai atau dalam proses.
Peningkatan sistem informasi pengelolaan asset pemda
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 17
Aspek Permasalahan Tindak Lanjut
• Publikasi Buletin Pengembangan kapasitas pengelolaan asset pemda
Sudah ada namun hanya sebatas website ; www.sawahlunto.go.id hanya belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh pengguna lainnya
Dalam proses sosialisasi dan pembelajaran ke unit kerja kalau website hanya orang orang tertentu maka perlunya membuat bulletin atau yang tercetak di lembar kertas.
Perbaikan sistem pengendalian, audit dan sistem umpan balik (feed-back system)
• Memanfaatkan media sosialisasi dan pertemuan forum warga untuk menghimpun aspirasi dan masukan dari warga terkait pengelolaan asset daerah
• Pelaksanaan audit untuk pemantauan
pengelolaan keuangan
• Pemberlakuan system reward and punishment terhadap staf pengelola asset pemda.
Belum adanya mekanisme pelibatan stakeholder dalam penentuan kebijakan pengelolaan asset pemda. Belum jelasnya mekanisme pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Belum adanya pemberlakuan sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh pihak pengelola dan pemberian penghargaan terhadap pencapaian prestasi kerja
Pelaksanaan pertemuan forum stakeholder pemanfaat asset daerah Audit pemantauan pengelolaan keuangan oleh Tim Teknis atau pihak lain yang berkompeten Pelaksanaan pengawasan internal dan eksternal pengelolaan asset pemda
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 18
Aspek Permasalahan Tindak Lanjut
Pengembangan kapasitas tim teknis untuk Reformasi Pengelolaan Asset Pemda
• Mengkaji kebutuhan pelatihan bagi staf pengelola asset pemda yang terlibat dalam pengambilan keputusan, pelayanan umum, marketing dan pengelolaan keuangan
Belum berjalan
Akan diikutkan bilamana ada pelatihan pengembangan kapasitas kelembagaan yang bersertifikat nasional dan akan disampaikan tim teknis dan lembaga pengelola asset pemda yang bersangkutan
Sedangkan Workplan dan baseline yang telah dilakukan oleh Pemerintah kota sawahlunto adalah sebagai berikut ini :
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 19
DETAILED WORK PLAN OF GENERIC BUILDING FOR EACH LOCAL GOVERNMENT
USDRP ( URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT ) Bulan / Tahun 2010 Bulan / tahun 2011
KOTA SAWAHLUNTO – PROVINSI SUMATRA BARAT 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
No. Indikator Pembaruan Targets / Output
Baseline data / Progres saat ini ( Juni 2010)
Workplan / Rencana
Kerja
Resp
I Studi Pengelolaan Aset Secara Profesional
1. Terlaksananya kegiatan studi pengelolaan
aset Pemkot yang dapat memberikan
pendapatan bagi Pemda
Belum dilakukan Lakukan studi mengenai
program dan aset yang
dapat memberikan
pendapatan bagi Pemda.
Lengkapi/lakukan pemetaan
aset/program dengan
riwayat dan potensi
pendapatan, biaya dan
kontribusinya terhadap
PAD.
LGC,
UIDP,
LGP,
ULGs
2. Terpetakan dan terdokumentasikannya
hasil studi pengelolaan aset pengukit PAD
(Pendapatan Asli Daerah)
Belum dilakukan Menyusun Laporan
database dan hasil evaluasi
pengelolaan aset yang
memberikan pendapatan
bagi Pemkot.
3. Tersedia Laporan hasil kajian dengan
rekomendasi peningkatan profesionalisasi
pengelolaan aset daerah
Belum dilakukan Konsultasi/diskusi dan
berkoordinasi dengan
lembaga yang terlibat pada
setiap ULGs, serta
koordinasi dengan
Koordinator GCB Pusat
II Pengendalian Program dan Rencana Tindak Peningkatan Pendapatan
1. Optimalisasi pengelolaan aset yang
dituju/rencana (dengan langkah-langkah
yang jelas, pencapaian, dan waktu untuk
mengoptimalkan aset) secara rinci untuk
Belum dilakukan Lakukan optimalisasi
pengelolaan aset daerah,
rumuskan program aksi
secara lengkap: tahapan
ULGs,
LGC,
UIDP,
LGR
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 20
implementasi pada Tugas C pencapaian, langkah-
langkah, dan waktunya;
2. Daftar program aksi prioritas dan pilot
project terpilih sebagai aset yang akan
ditingkatkan
Belum dilakukan Mengawal Pemda dalam
penerbitan Perda / SK
Walikota untuk
melaksanakan program
aksi.
3
Tersedianya peraturan daerah untuk
pelaksanaan program
Belum dilakukan Menyusun laporan hasil
kegiatan pendam- pingan
peningkatan pendapatan
daerah.
Konsultasi/diskusi dan
berkoordinasi dengan
Koordinator GCB Pusat.
III Pelaksanaan Proyek Perintis Program dan Pengembangan Rencana Aksi
1 Terpilih dan terlaksananya 1 atau 2 pilot
project dari B untuk optimalisasi
pendapatan
Telah diusulkan
daerah, yaitu :
Pasar Kota
Verifikasi dan konfirmasi
mengenai tingkat efektifitas
pelaksanaan program di
lapangan
ULGs,
LGC
2 Tersedia Laporan tentang tingkat
efektivitas pelaksanaan program
Belum dilakukan Konfirmasi di MTAS
dan/atau langsung
konfirmasi di lapangan
3 Ada Laporan mengenai efektivitas fungsi
peraturan (Perda) yang digunakan/sudah
ada
Belum dilakukan Evaluasi tingkat efektivitas
fungsi SK pelaksanaan
program; diskusikan dg
Koord. (PMU, PIU) ULGs &
Koordinator GCB.
IV Review Praktis dan Kinerja Pengelolaan Aset Serupa yang telah ada
1 Tersedianya laporan hasil review
mengenai praktik dan kinerja Pengelolaan
Aset yang akan ditingkatkan dengan
fasilitas dana USDRP, berisikan:
Belum dilakukan Mendata dan menganalisis
praktik dan kinerja
pengelolaan aset yang telah
ada dan serupa;
Mendokumentasikan
pelajaran berharga yg dapat
dipetik untuk USDRP
ULGs,
LGC,
UIDP,
LGP
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 21
a. Kinerja manajemen Aset (struktur
organisasi, manajemen SDM, insentif dan
disinsentif, manaje-men keuangan, dan
keuntungan keuangan, dll.)
Belum dilakukan Merumuskan dan
menyusun rekomendasi
mengenai pengelolaan aset
yang akan didanai dari
USDRP
b. Ada rekomendasi pengelolaan aset untuk
aset yang didanai oleh USDRP
Belum dilakukan Menyusun Laporan hasil
review dan diskusikan/
koordinasikan dengan
Koordinator GCB UIDP-LGR
dan ULGs
V Penentuan Skema Terbaik Pengelolaan Aset USDRP
1 Terpilih dan ditetapkannya skema/model
pengelolaan aset USDRP oleh Pemda
Belum dilakukan Mengawal Pemda dalam
menentukan Skema terbaik
untuk Pengelolaan Aset
USDRP
ULGs,
LGC,
UIDP,
LGP
2 Tersedianya Perda/SK Bupati/Walikota
tentang Skema Pengelolaan Aset yang
didanai USDRP
Belum dilakukan Mengawal Pemda untuk
menerbitkan SK
Bupati/Walikota atau Perda
tentang skema pengelolaan
aset yang didanai USDRP
Melaporkan hasil kegiatan
ULGs dan
mendiskusikannya dengan
Koordinator GCB
VI Penentuan Skema Pengelolaan Aset
1 Terbentuk dan berfungsinya lembaga
terpilih untuk mengelola aset yang didanai
USDRP
Belum dilakukan Mengawal/dampingi ULGs
agar mendirikan lembaga
untuk mengelola komponen
USDRP
ULGs,
LGC,
UIDP,
LGP
2 Pemda menggunakan skema /pengaturan
baru dalam peningkatan pendapatan aset
daerah dan Pengelolaan aset ditangani
secara profesional
Belum dilakukan Mengawal/pastikan bahwa
Pemda menggunakan
skema/Organi- sasi
pengelola USDRP baru dan
lebih profesional.
3 Tersedianya Laporan Tahunan dari
lembaga tsb. yang berisi (i) laporan
keuangan, (ii) laporan manajemen
Belum dilakukan Mengawal/membantu ULGs
untuk menyusun dan
menyerahkan Laporan
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 22
mengenai pelaksanaan struktur organisasi
yang direncanakan
Tahunan, dan
mendiskusikannya dengan
Koordinator ULGs dan Tim
GCB UIDP-LGR.
VII Perancangan dan Pelaksanaan Operasional, Akuntansi dan sistem dan Prosedure Kendali Internal
1 Terancangnya sistem prosedur dan tata
pemerintahan, pengelolaan SDM, sistem
manajemen, dan akuntansi beserta
kegiatannya berbasis komputer
Belum dilakukan Mengawal/membantu
Pemda dalam mendesain
dan implementasi sistem
akuntansi / MIS berbasis
komputer pada unit
pengelola aset USDRP.
ULGs,
LGC,
UIDP,
LGP
2 Terlaksananya lokakarya mengenai sistem
informasi akuntansi /manajemen untuk
karyawan pengelola aset.
Belum dilakukan Menyiapkan dan
menyusun/membahas
agenda lokakarya tentang
Akuntansi /MIS dengan
WS/Traning Specialist &
ULGs
3 Tersedianya Laporan kegiatan lokakarya,
meliputi modul-modul, daftar peserta, dan
komentar serta masukan-masukan dari
peserta.
Belum dilakukan Menyiapkan TOR
lokakarya/training, modul-
modul, dan alat lainnya
4 Ada Laporan Pasca pelaksanaan sistem
informasi akuntansi/manajemen, yang berisi
sistem/ subsistem yang telah
diimplementasikan dan yang belum.
Belum dilakukan Mengawal pelaksanaan
Workshop/Training
5 Terumuskannya rekomendasi perbaikan
sistem untuk masa mendatang.
Belum dilakukan
VIII Perancangan Sistem Tata Pemerintahan dan Prosedure Penyampaian Jasa
1 Tersedia Perda atau SK tentang sistem
mana- jemen baru untuk fasilitas
USDRP, termasuk: struktur organisasi,
peran dan tanggung jawab,
insentif/disinsentif bagi manajer aset
untuk memastikan bahwa aset dikelola
secara profesional, transparan dan
akuntabel kepada stake holders
Belum dilakukan Mengawal Pemda untuk
merancang struktur
pemerintahan sesuai
dengan yang ditetapkan di
SK Bupati / Walikota atau
Perda; dan mengawal dan
membantu dan memastikan
bahwa ULGs menerapkan
desain dan sistem tata
ULGs,
LGC,
UIDP,
LGP
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 23
pemerintahan yang baik.
2 Ada Dokumen Operasi Manual dan SOP;
Modul Pelatihan untuk TOT bagi
operator ULGs untuk memperluas
profesionalisasinya
Belum dilakukan Mengawal/membantu
Pemda menyusun dan
menyiapkan dokumen dan
modul-modul OM & SOP
Pengelolaan Aset yang
didanai USDRP
3
Dokumentasi seluruh pelaksanaan
kegiatan pelatihan OM dan SOP
Pengelolaan Aset hasil fasilitasi USDRP
Belum dilakukan
Mengawal penyiapan
agenda pelatihan dibahas di
OM & SOP untuk perbaikan
manajemen aset yang
didanai USDRP,
berkonsultasi/koordinasi
dengan UIDP-LGR
Workshop /Training
Spesialist dan ULGs
Mengawal pelaksanaan
Workshop/Training OM &
SOP Pengelolaan Aset dana
USDRP
IX
Mengawal ULGs dalam mengidentifikasi dan mempersiapkan rencana aksi untuk reformasi daerah prioritas (3-5 tahun) di luar wilayah inti reformasi, berdasarkan
kebutuhan dan permintaan dentify dan membantu ULGs dalam penyusunan rencana aksi
1 ULGs menentukan/memilih rencana aksi
prioritas berikutnya
Belum dilakukan Mengawal/membantu ULGs
dalam menyusun rencana
aksi prioritas selanjutnya
ULGs,
LGC,
UIDP,
LGP
2 Tersusunnya Proposal Bantuan Teknis
yang dibutuhkan Permda untuk
pelaksanaan paket berikutnya
Belum dilakukan Menilai/menentukan
kebutuhan bantuan teknis
reformasi apa lagi yang
perlu didukung oleh Tim
Konsultan dalam tugas ini
3 Tersusunnya kriteria dan indikator
kertercapaian dan tervaluasi
ketercapaian pelaksanaan program
USDRP
Kriteria/indikator
sudah ditentukan,
evaluasi belum
dilakukan
Mengembangkan indikator
prestasi yang disetujui
bersama dengan ULGs
dalam periode tugas dan
mengevaluasi tingkat
ketercapaiannya.
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 24
Keterangan :
; Sudah dilakukan ; Belum dilakukan
; Dalam Proses
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 25
2.3. Pelaksanaan Reform Pengelolaan Asset di Kota Sawahlunto
Program tindak lanjut agenda reformasi bidang Pengembangan kapasitas kelembagaan
sampai saat ini sudah mulai berjalan, namun belum optimal ke unit kerja dan perlu tindak lanjut
penangnan yang serius dan pendampingan kepada setiap SKPD yang berkompeten didalamnya.
Sejak digulirkannya program Urban Sector Development Reform Project (USDRP) di tahun 2010 di
Kota Sawahlunto hingga saat ini agenda reformasi bidang Pengembangan kapasitas kelembagaan
masih memerlukan kerja keras dalam mencapai tujuannya, indikator keberhasilannya antara lain :
- Agenda reformasi pelayanan didasarkan pada aspirasi masyarakat sebagai pihak pengguna
layanan, untuk itu perlu dilakukan pertemuan antar stakeholder dalam hal perumusan masalah
dan program kerja reformasi pengelolaan pasar Sawahlunto
- Untuk buletin pengadaan secara triwulan bisa di tampilkan pada bulan saat pemindahan pasar
sehabis bulan syawal atau bulan oktober sebagai sarana bentuk Transparansi, Partisipasi dan
akuntabilitas suatu program, begitupun yang lainnya akan berjalan sesuai rencana reformasi
pengembangan kapasitas kelembagaan
- Ditetapkannya SK Walikota tentang Pembentukan Tim Teknis untuk Reformasi Pengelolaan
Asset Daerah
- Tim Teknis untuk Reformasi Pengelolaan Asset Daerah didampingi oleh konsultan USDRP
telah merumuskan rancangan system dan procedure pengelolaan asset daerah yang akan
menjadi draft Perda/SK Walikota yang akan disahkan oleh DPRD Kota Sawahlunto
- Dilaksanakannya pertemuan secara berkala forum stakeholder pemanfaat asset daerah
- Dilaksanakannya audit pemantauan pengelolaan keuangan oleh Tim Teknis atau pihak lain
yang berkompeten
- Terlaksananya pengawasan internal dan eksternal pengelolaan asset pemda
- Sekretariat monitor telah bekerja memantau kinerja Bawasda
- Pelatihan pengembangan kapasitas kelembagaan yang bersertifikat nasional dilaksanakan
dalam rangka meningkatkan kapasitas tim teknis dan lembaga pengelola asset pemda.
Media informasi yang digunakan Pemerintah kota Sawahlunto guna menyebarluaskan jenis
informasi dan dokumen publik kepada publik selama proses agenda reformasi digulirkan yaitu
diantaranya :
a. website : www.sawahlunto.go.id Website ini berisi data tentang hasil-hasil pembangunan
yang telah dicapai dan telah dicoba dikembangkan di kantor Bupati, Bappeda Pelaksana
kegiatan adalah POKJA IT dengan anggota masing-masing SKPD.
b. Buletin dan
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 26
c. Radio local
d. Koran nasional dan lokal
Penanganan dan tindak lanjut usulan, keluhan dan pengaduan masyarakat, belum berjalan
optimal, dan perlu peningkatan dan pendekatan konsultan at lokal kepada setiap SKPD yang
berwenang untuk penanganan tersebut. Penanganan, penggalian aspirasi sudah dilakukan
melalui DPRD dalam bentuk reses dan usulan pembangunan di respon bersama Pemda melalui
Musrenbang, namun mekanisme identifikasi aspirasi dan publikasi masih akan ditingkatkan lagi
Pada prinsipnya pemerintah Kota Sawhlunto sudah sejak lama melibatkan masyarakat/publik
dalam penentuan program pembangunan mulai dari perencanaan secara partisipatif sampai pada
tahap implementasi melalui musbangdes tingkat nagari dan musrembang tingkat kota dengan
model “Bottom up dan top down program”, artinya setiap program harus dipadukan dengan usulan
masyarakat dengan program prioritas pemerintah. Biasanya sistim atau metode yang digunakan
dalam penentuan program ditingkat desa dan kelurahan adalah sistim Focus Group Discussion
(FGD).
Peningkatan kualitas penyelenggaraan layanan public sementara dalam proses, namun system
pelayanan dan standar hukum belum terumuskan secara tegas termasuk insentif dan disintensif
bagi aparatur yang berprestasi maupun yang melanggar. Peningkatan penyelenggaraan pelayanan
publik dimaksud yaitu diantaranya :
- Peningkatan kualitas mekanisme hubungan ke pemerintahan
- Meningkatkan budaya gotong royong
- Menerapkan secara tegas system punishment dan reward.
- Meningkatkan citra aparatur sebagai panutan masyarakat
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan selama ini kota sawahlunto terhadap pelaksanaan USDRP dengan Sub
Proyek Pasar :
1. Telah dibentuknya 3 agenda Reform dalam pelaksanaan USDRP berupa Reform terhadap
Pengadaan Barang dan Jasa, Reform terhadap pengelolaan keuangan dan Reform
terhadap Transparansi, Partisipasi dan Akuntabilitas dengan ditandai adanya SK Walikota
No. 189.2 / 231/ WAKO – SWL / 2008
2. Telah dibentuknya PMU sebagai institusi pelaksanaan USDRP dengan adanya SK
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 27
walikota No. 189.2 / 243 / WAKO-SWL / 2009 dan Lembaga Implementasi program ini
dengan dibentuknya PIU dengan adanya SK Walikota No. 189.2 / 342 / WAKO – SWL /
2009
3. Pelaksanaan study dan identifikasi Aset belum terstruktur, apalagi dengan adanya
pengelolaan aset USDRP yang sub proyeknya (pasar) baru rencana lelang bulan Agustus
2010 dan Pengerjaan terhadap adanya dana berupa NOL di Worldbank rencana tuntas
bulan Nopember 2010, maka dalam Rencana Kerja selesainya 1 Tahun sub proyek
USDRP ini baru beroperasi pada bulan Nopember 2011.
4. Reform terhadap institusi dan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat bukan hanya
bertumpu pada sub proyek ini saja, namun selama pelaksanaan sesuai dengan baseline
dan workplan tetap harus jalan, walaupun tidak sejalan seiring sesuai dengan blueprint
workplan di USDRP untuk bidang GCB (Generic Capacity Building).ini.
5. Output dan Outcam dalam reform institusi di Pemkot Sawahlunto dengan lewat program
USDRP akan efektif jika semua SKPD saling berinteraksi dan berkoordinasi secara intens
dengan fasilitasi terutama dari Konsultan Lokal.
3.2 REKOMENDASI
Dari kesimpulan diatas, selama bulan Juni 2010 ini maka kami selaku Konsultan lokall
untuk memberikan usulan tindaklanjut berupa :
1. Peningkatan koordinasi antara PMU, PIU dan SKPD lainnya, serta segera membentuk
PAU untuk mempercepat pelaksanaan Sub Proyek USDRP ini.
2. Segera dilakukan sosialisasi yang akan difasilitasi oleh CPMU dan UID LGR dari pusat
tentang USDRP ini, walaupun sudah secara intern, namun beberapa SKPD yang
terkait masih terasa belum begitu memahami tentang tugas, fungsi dan peran sertanya
di dalam USDRP ini.
3. Reform institusi pengelolaan aset segera dilakukan secara menyeluruh sesuai dengan
PMM USDRP ini. Teknis reform pengelolaan aset adalah tanggungjawab bersama
antar SKPD yang ada.
4. Perlunya intensitas peningkatan kwalitas SDM Aparatur Pemkot terhadap kebijakan
yang ada maupun yang telah dibentuk lewat aturan daerah. Salah satunya lewat
pelatihan pelatihan dibidang yang berkaitan langsung terhadap kwalitas dan
pengetahuan aparatur daerah.
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 28
Disampaikan oleh,
( Irnawan Hamidy ) GCB Sawahlunto
Diketahui dan disetujui oleh, tanggal 30 Juni 2010 Project Management Unit (PMU) Kota Sawahlunto ( Drs. Muksis, MM ) NIP : 10621010 198603 1007
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 29
Lampiran – Lampiran
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 30
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT
FOTO KEGIATAN USDRP BULAN JUNI 2010 KOTA SAWAHLUNTO – PROVINSI SUMATERA BARAT
KEGIATAN : R akor KPMD sekecamatan Papar di Pendopo Kecamatan Papar pada
Hari Rabu Tanggal 14 April 2010, jam 14.00 WIB
Serahterima konsultan at Lokal oleh UIDLGR dan CPMU kepada PMU, PIU dan SKPD terkait di Kantor Pemkot Sawahlunto pada tanggal 21 Juni 2010
Koordinasi antara PMU, PIU, Konsultan Lokal dengan Worldbank yang didampingi Konsultan Mytas di Ruang Seketariat PMU Pemkot Sawahlunto, Tgl. 25 Juni 2010
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 31
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
URBAN SECTOR DEVELOPMENT REFORM PROJECT
FOTO KEGIATAN USDRP BULAN JUNI 2010 KOTA SAWAHLUNTO – PROVINSI SUMATERA BARAT
Diskusi dan pembahasan DED dan RAB Desain oleh konsultan Mythas, GCB dengan PIU yang semuanya pada saat itu dari Dinas PU pada tanggal 23 Juni 2010
Kondisi dan Profil Pasar Baru sawahlunto, yang rencananya akan di bangun dengan dana USDRP, berada di tengah tengah kota Sawahlunto
Laporan Mingguan Konsultan Lokal USDRP
Hal 32
DAFTAR RUJUKAN
1. Sawahlunto dalam Angka 2009, Bappeda Sawahlunto, 2009 2. Profil Kota sawahlunto, Bappeda Sawahlunto, 2008 3. PMM Volume 1, 2, 3, 4, dan 5, DEP. PU Ciptakarya Jakarta 2009 4. Materi pelatihan konsultan lokal 8 – 9 Juni 2010, Jakarta 2010 5. SK walikota yang berhubungan dengan USDRP, Sawahlunto 2008/2009
top related