KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA” Tn. J” DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN (VESIKOLITHIASIS) DI RUANG LAMBU BARAKATI RSU BAHTERAMAS KENDARI TANGGAL 25 – 30 JULI 2018 Oleh : YUYUN YUNIARTI NIM. 144012017000904 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2018
108
Embed
YUYUN YUNIARTI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/613/1/KTI YUYUN YUNIARTI.pdf · Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan ... kemih adalah obstruksi ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA” Tn. J” DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERKEMIHAN (VESIKOLITHIASIS) DI RUANG
LAMBU BARAKATI RSU BAHTERAMAS KENDARI
TANGGAL 25 – 30 JULI 2018
Oleh :
YUYUN YUNIARTI
NIM. 144012017000904
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018
KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA” Tn. J” DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERKEMIHAN (VESIKOLITHIASIS) DI RUANG
LAMBU BARAKATI RSU BAHTERAMAS KENDARI
TANGGAL 25 – 30 JULI 2018
Diajukan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan program
Diploma III Keperawatan
Oleh :
YUYUN YUNIARTI
NIM. 144012017000904
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ”Tn. J” DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERKEMIHAN (VESIKOLITHIASIS) DI RUANG
LAMBU BARAKATI RSU BAHTERAMAS KENDARI
TANGGAL 25 – 30 JULI 2018
Disusun dan diajukan oleh :
YUYUN YUNIARTI
NIM. 144012017000904
Telah Mendapatkan Persetujuan Tim Pembimbing
Menyetujui
Pembimbing
Sahmad, S.Kep.,Ns., M.Kep
Nip. 19780327 200501 1 001
Mengetahui :
Ketua Jurusan Keperawatan
Indriono Hadi, S.Kep., Ns, M.Kes
Nip. 19700330 199503 1 001
iii
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ”Tn. J” DENGAN GANGGUAN
SISTEM PERKEMIHAN (VESIKOLITHIASIS) DI RUANG
LAMBU BARAKATI RSU BAHTERAMAS KENDARI
TANGGAL 25 – 30 JULI 2018
Disusun dan diajukan oleh :
YUYUN YUNIARTI
NIM. 144012017000904
Karya Tulis ini telah dipertahankan pada Seminar Hasil Karya Tulis Ilmiah di
Hasil pemeriksaan laboratorium klien tidak mengalami hiperglikemia
dan hipoglikemia serta tidak ada luka gangrene.
50
8. Pemeriksaan Penunjang
8.1 Data laboratorium pemeriksaan darah
Tanggal 23/7/2018
Tabel 3.1
Pemeriksaan Penunjang
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Normal Unit
WBC 7,00 4.00-10.0 103/µL
RBC 4,72 4.00-6.00 106/ml
HGB 12,7 12.00-16.00 g/dl
HCT 38,0 37.0-48.0 %
MCV 79,7 80-97.0 fL
MCH 26,6 26-33.5 pg
MCHC 33,4 31.5-35.0 pg
PLT 263 150-400 103/µL
Creatinine 0,9 0.7-1.2 mg/dL
Glukosa 94 70-180 mg/dL
SGOT 38 <45 U/L
SGPT 38 <41 gr/dL
Ureum 23 19-44 mg/dL
8.2 Data USG (tanggal 23 Juli 2018)
Kesan:
Nefrolitis Dextra
51
Kista ginjal bilateral
B. Klasifikasi data
Tabel 3.2
Klasifikasi Data
Data Subyektif Data Obyektif
1. Klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah tembus hingga belakang dan menjalar ke bagian genitalia. P (Propokatif): Klien mengatakan nyeri
bertambah parah ketika buang air kecil
Q (Quality): Klien mengatakan nyerinya seperti tertusuk-tusuk.
R (Radiation): Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah tembus belakang dan menjalar ke bagian genitalia.
S (Severity): Skala nyeri yang dirasakan 6 (sedang)
T (Time): Klien mengatakan nyeri yang dirasakan hilang timbul.
2. Klien mengatakan sudah mengetahui informasi tentang penyakitnnya
3. Klien mengatakan sangat cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini
4. Klien mengatakan susah untuk memulai tidur dikarenakan memikirkan penyakit yang dialaminnya.
5. Klien mengatakan setiap kali BAK kencingnya keluar sedikit-sedikit dan berwarna kuning keruh tetapi tuntas meskipun terasa sakit.
6. Klien mengatakan sering bolak-balik WC (> 10 kali/24 jam) untuk buang air kecil
1. Keadaan umum pasien lemah 2. TTV :
Tekanan darah : 150/90 mmHg, Nadi : 89 x/mnt, Suhu : 36,7 oC, Pernapasan : 23 x/mnt
3. Skala nyeri 6 (sedang) 4. Klien nampak meringis memegang
perut bagian bawah dan pinggang. 5. Klien sering menanyakan apakah
penyakit yang dideritanya bisa disembuhkan.
6. Klien nampak gelisah dan sering ke meja perawat bertanya mengenai kondisinya
7. Klien berulang kali bertanya kepada perawat mengenai tindakan operasi.
8. Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah dan pada area pinggang.
9. Ada nyeri ketok pada pinggang bagian belakang
10. Urine tampak kuning keruh 11. Kandung kemih tidak teraba 12. Pemeriksaan pada tanggal 14 Juli
2018 WBC 7.00 103/µL 13. Hasil USG : Nefrolisis dextra
52
C. Analisa Data
Nama Klien : Tn. J Hari / Tgl : Rabu, 25 Juli 2018
No. RM : 48 05 36 Ruang Rawat : Lambu Barakati
Tabel 3.3
Analisa Data
SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
Data Subyektif :
Klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah tembus hingga belakang dan menjalar ke bagian genitalia
Data Obyektif :
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Skala nyeri 6 (sedang)
Klien nampak meringis memegang perut bagian bawah dan pinggang.
Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah dan pada area pinggang.
Ada nyeri ketok pada pinggang bagian belakang
Faktor Ekstrinsik (Asupan air mengandung kapur)
↓ Proses kristalisasi dan agresi
substansi ↓
Pengendapan batu ↓
Pembentukan Batu Saluran Kemih
↓ Respon Obstruksi
Penekanan pada saraf ↓
Penekanan pada saraf ↓
Mengaktifkan mediator kimia (Histamin dan bradikinin)
↓ Menstimulasi pelepasan
prostaglandin di hipotalamus ↓
Nyeri dipersepsikan(nyeri kolik)
↓ Nyeri Akut
Nyeri akut
Data Subyektif :
Klien mengatakan sudah mengetahui informasi tentang penyakitnnya
Faktor Ekstrinsik (Asupan air mengandung kapur)
↓ Proses kristalisasi dan agresi
Ansietas
53
SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
Klien mengatakan sangat cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini
Klien sering bertanya pada perawat tentang kondisinya.
Klien mengatakan susah untuk memulai tidur dikarenakan memikirkan penyakit yang dialaminnya.
Data Obyektif :
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Klien sering menanyakan apakah penyakit yang dideritanya bisa disembuhkan.
Klien nampak gelisah dan sering ke meja perawat bertanya mengenai kondisinya
Klien berulang kali bertanya kepada perawat mengenai tindakan operasi.
substansi ↓
Pengendapan batu ↓
Pembentukan Batu Saluran Kemih
↓ Perubahan status kesehatan
↓ Ansietas
Data subyektif :
Klien mengatakan sering bolak-balik WC (> 10 kali/24 jam) untuk buang air kecil
Klien mengatakan setiap kali BAK kencingnya keluar sedikit-sedikit dan berwarna kuning keruh tetapi tuntas meskipun terasa sakit.
Data obyektif :
Urine tampak kuning keruh
Kandung kemih tidak teraba
Faktor Ekstrinsik (Asupan air mengandung kapur)
↓ Proses kristalisasi dan agresi
substansi ↓
Pengendapan batu ↓
Pembentukan Batu Saluran Kemih
↓ Hambatan aliran urine
↓ Gangguan eliminasi urine
Gangguan Eliminasi Urin
54
D. Pathway Kasus Masalah Keperawatan
Skema 3.1
Pathway Kasus
Faktor Ekstrinsik (Asupan
air mengandung kapur)
kapur)
Pengendapan batu
Proses kristalisasi dan agresi substansi
Pembentukan batu saluran kemih
Respon Obstruksi
Penekanan pada saraf
Mengaktifkan mediator
kimia (Histamin dan
bradikinin)
Nyeri dipersepsikan(nyeri
kolik)
Menstimulasi pelepasan
prostaglandin di hipotalamus
Nyeri Akut
Ansietas
Hambatan aliran
urine
Perubahan status
kesehatan
Gangguan eliminasi
urine
55
E. Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas)
Tabel 3.4
Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas)
Tanggal No Diagnosa Kepeawatan Kode
25/8/2018 1 Nyeri akut berhubungan dengan respon obstruksi batu pada ginjal ditandai dengan: Data Subyektif :
Klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah tembus hingga belakang dan menjalar ke bagian genitalia
Data Obyektif :
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Skala nyeri 6 (sedang)
Klien nampak meringis memegang perut bagian bawah dan pinggang.
Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah dan pada area pinggang.
Ada nyeri ketok pada pinggang bagian belakang
00132
25/7/2018 2 Gangguan Eliminasi Urin berhubungan dengan pembentukan batu saluran kemih ditandai dengan : Data subyektif :
Klien mengatakan sering bolak-balik WC (> 10 kali/24 jam) untuk buang air kecil
Klien mengatakan setiap kali BAK kencingnya keluar sedikit-sedikit dan berwarna kuning keruh tetapi tuntas meskipun terasa sakit.
Data obyektif :
Urine tampak kuning keruh
Kandung kemih tidak teraba
00016
25/7/2018 3 Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan : Data Subyektif :
Klien mengatakan sudah mengetahui informasi tentang penyakitnnya
Klien mengatakan sangat cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini
00146
56
Tanggal No Diagnosa Kepeawatan Kode
Klien sering bertanya pada perawat tentang kondisinya.
Klien mengatakan susah untuk memulai tidur dikarenakan memikirkan penyakit yang dialaminnya.
Data Obyektif :
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Klien sering menanyakan apakah penyakit yang dideritanya bisa disembuhkan.
Klien nampak gelisah dan sering ke meja perawat bertanya mengenai kondisinya
Klien berulang kali bertanya kepada perawat mengenai tindakan operasi.
57
F. Intervensi Keperawatan
Nama Klien : Tn. J Hari / Tgl : Rabu, 25 Juli 2018
No. RM : 48 05 36 Ruang Rawat : Lambu Barakati
Tabel 3.5
Intevensi Keperawatan
Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan/Kriteria Hasil (NOC)
Tindakan (NIC)
Rasional
Rabu 25/7/2018
Nyeri akut berhubungan dengan respon obstruksi batu pada ginjal ditandai dengan: Data Subyektif :
Klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah tembus hingga belakang.
Data Obyektif :
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Skala nyeri 6 (sedang)
Klien nampak meringis memegang perut bagian bawah dan pinggang.
Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah dan pada area pinggang.
Ada nyeri ketok pada
NOC: Tingkat nyeri Kriteria : Berat 1, cukup berat 2, sedang 3, ringan 4, tidak ada nyeri 5 1. Nyeri dilaporkan (4) 2. Mengerang dan
meringis (4) 3. Ekspresi nyeri waja
(4) 4. Tidak bisa istrirahat
(5)
NIC: Manajemen Nyeri 10. ............................................................. L
akukan pengkajian nyeri secara komperhensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan factor presipitasi.
11. ............................................................. Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan
12. ............................................................. Kendalikan faktor lingkungan yang dapat
1. Membantu mengevaluasi
tempat obstruksi dan kemampuan gerakan kalkulus. Nyeri panggul sering menyebar ke punggung, lipat paha, genitalia sehubungan dengan proksimitas saraf plektus dan pembuluh darah yang menyuplai area lain. Nyeri tiba-tiba dan hebat dapat mencetuskan ketakutan, gelisah, ansietas berat.
2. Bermanfaat dalam mengenali adanya nyeri ; akan tetapi, isyarat yang
58
Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan/Kriteria Hasil (NOC)
Tindakan (NIC)
Rasional
pinggang bagian belakang mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan (misalnya, suhu ruangan, pencahayaan, suara bising)
13. ............................................................. Ajarkan tentang teknik non farmakologi (teknik relaksasi nafas dalam)
14. ............................................................. Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu penurunan nyeri
Pemberian analgesik 15. ............................................................. C
ek adanya riwayat alergi obat.
16. ............................................................. Cek perintah pengobatan meliputi
tidak sesuai dengan laporan verbal mengindikasikan kebutuhan untuk evaluasi lebih lanjut.
3. Lingkungan tenang akan menurunkan stimulus nyeri eksternal dan menganjurkan pasien untuk beristirahat dan pembatasan pengunjung akan membantu meningkatkan kondisi O2 ruangan yang akan berkurang apabila banyak pengunjung yang berada diruangan dan menjaga privasi pasien.
4. Mengarahkan kembali perhatian dan membantu dalam relaksasi otot.
5. Istirahat akan menurunkan kebutuhan O2 jaringan perifer sehingga akan
59
Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan/Kriteria Hasil (NOC)
Tindakan (NIC)
Rasional
obat, dosis, dan frekuensi
Monitor tanda-tanda vital 17. ............................................................. M
onitor tekanan darah, nadi, suhu dan status pernapasan dengan tepat
meningkatkan suplai darah ke jaringan.
6. Menganalisis adanya alergi obat untuk mencegah komplikasi
7. Jenis obat, dosis obat dan frekuensi pemberian harus sesuai intruksi untuk mendapatkan hasil seperti yang diharapkan
8. Mengumpulkan dan menganalisis data tanda-tanda vital untuk menentukan dan mencegah komplikasi
Rabu 25/7/2018
Gangguan Eliminasi Urin berhubungan dengan pembentukan batu saluran kemih ditandai dengan : Data subyektif :
Klien mengatakan sering bolak-balik WC (> 10 kali/24 jam) untuk buang air kecil
NOC: Eliminasi urine Kriteria : sangat terganggu/berat 1, banyak terganggu/cukup berat 2, cukup terganggu/sedang 3, sedikit terganggu/ringan 4,
urine termasuk frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan warna
9. Ajarkan pasien untuk minum 8 gelas per
1. Memberikan informasi
tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi, contoh infeksi dan perdarahan.
2. Hidrasi yang cukup meningkatkan pengenceran kemih dan membantu mendorong
60
Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan/Kriteria Hasil (NOC)
Tindakan (NIC)
Rasional
Klien mengatakan setiap kali BAK kencingnya keluar sedikit-sedikit dan berwarna kuning keruh tetapi tuntas meskipun terasa sakit.
Data obyektif :
Urine tampak kuning keruh
Kandung kemih tidak teraba
tidak terganggu/ tidak ada 5 1. Pola eliminasi (5) 2. Bau urine (5) 3. Warna urine (5) 4. Kejernihan urine (5) 5. Nyeri saatkencing
(5) 6. Frekuensi berkemih
(5)
hari pada saat makan, di antara waktu makan, dan di awal petang
10. Ajarkan pasien mengenai tanda dan gejala infeksi saluran kemih
Bantuan Berkemih 11. Berikan privasi untuk
eliminasi 12. Berikan cukup waktu
untuk pengosongan kandung kemih (10 menit)
lewatnya batu 3. Membantu identivikasi
dini jika terjadi infeksi saluran kemih sehingga dapat ditindaklanjuti sesegera mungkin
4. Privasi dalam eliminasi memberi rasa nyamanan bagi individu
5. Adanya batu dalam saluran kemih menghambat haluaran urine sehingga membutuhkan waktu lebih lama dalam pengosongan kandung kemih
Rabu 25/7/2018
Ansietas berhubungan dengan perubahan dalam : status kesehatan ditandai dengan : Data Subyektif :
Klien mengatakan sudah mengetahui informasi
NOC : Tingkat Kecemasan Kriteria : berat 1, cukup berat 2, sedang, 3, ringan 4, tidak ada 5
1. Distres (5) 2. Wajah tegang (5)
NIC : Pengurangan Kecemasan 12. Dorong keluarga
untuk menemani pasien
13. Dengarkan dengan penuh perhatian.
14. Instruksikan pasien
1. Kemampuan
pemecahan masalah pada klien ditingkatkan lingkungan mendukung.
2. Klien merasa diperhatikan dan dihargai
61
Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan/Kriteria Hasil (NOC)
Tindakan (NIC)
Rasional
tentang penyakitnnya
Klien mengatakan sangat cemas dengan kondisi kesehatannya saat ini
Klien sering bertanya pada perawat tentang kondisinya.
Klien mengatakan susah untuk memulai tidur dikarenakan memikirkan penyakit yang dialaminnya.
Data Obyektif :
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Klien sering menanyakan apakah penyakit yang dideritanya bisa disembuhkan.
Klien nampak gelisah dan sering ke meja perawat bertanya mengenai kondisinya
Klien berulang kali
3. Peningkatan tekanan darah, frekuensi nadi, dan pernapasan (5)
4. Gangguan tidur (5)
menggunakan teknik relaksasi.
15. Atur penggunaan obat-obatan untuk mengurangi kecemasan secara tepat.
16. Identifikasi tingkat kecemasan
17. Dorong pasien untuk mengungkapan perasaan, ketakutan, persepsi
3. Mengarahkan kembali perhatian dan membantu dalam relaksasi otot.
4. Membantu mengontrol kecemasan dengan farmakologi
5. Untuk mengetahui tingkat kecemasan yang dialami pasien.
6. Dapat menghilangkan ketegangan terhadap kekhawatiran yang tidak diekspresikan.
62
Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan/Kriteria Hasil (NOC)
Tindakan (NIC)
Rasional
bertanya kepada perawat mengenai tindakan operasi.
G. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Nama Klien : Tn. J Hari / Tgl : Rabu, 25 Juli 2018
No. RM : 48 05 36 Ruang Rawat : Lambu Barakati
Tabel 3.6
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
Rabu 25/7/2018
11.00
11.06
1. Monitor tanda-tanda vital
Hasil : Tekanan darah: 150/90 mmHg Nadi : 89 x/menit Suhu : 36,7 oC Pernapasan : 23 x/menit
2. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif termasuk lokasi,
00132+00146
00132
1.
Kamis, 26 Juli 2018 (jam 07.30) S :
Klien mengatakan perutnya masih sakit tembus hingga belakang terutama saat ia BAK, nyerinya hilang timbul dan rasanya seperti tertusuk-tusu
O :
Tekanan darah: 160/90 mmHg
Skala nyeri 5
63
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
11.10
11.30
11.35
karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. Hasil : Klien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah tembus hingga belakang. Nyeri bertambah parah ketika buang air kecil, nyei seperti tertusuk-tusuk dan sering menjalar hingga genitalia. Dengan skala nyeri 6 dan nyerila hilang timbu
3. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan. Hasil : Klien nampak meringis memegang perut bagian bawah dan pinggang.
4. Mengajarkan tentang teknik non farmakologi (Teknik nafas dalam) Hasil : Klien Nampak mengikuti apa yang diajarkan (teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi)
5. Menganjurkan klien untuk meningkatkan
istirahat. Hasil : klien nampak mengerti dengan apa yang dianjurkan dan akan
00132 00132+00146
00132
Klien nampak meringis memegang perut bagian bawah dan pinggang.
A :
Masalah nyeri belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan factor presipitasi.
Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Observasi tanda-tanda vital.
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan berulang).
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi.
Ajarkan tentang teknik non farmakologi (teknik relaksasi nafas dalam)
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
64
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
11.37
11.38
11.45
11.45
melakukannya.
6. Ajarkan pasien untuk minum200 ml cairan pada saat makan, di antara waktu makan dan di awal petang Hasil : Klien mengerti dan bersedia mengikuti instruksi yang diberikan
7. Ajarkan pasien tentang tanda dan gejala infeksi saluran kemih yang harus dilaporkan (misalnya demam, menggigil, nyeri pinggang, hematuria, serta perubahan konsistensi dan bau urine) Hasil : klien mengerti dengan tanda dan gejala infeksi yang dijelaskan perawat
8. Mendorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi. Hasil : klien mengatakan sangat cemas dengan penyakitnya, klien juga mengatakan takut bila harus dioperasi.
9. Mendengarkan dengan penuh perhatian Hasil : Klien menceritakan segala keluhan
00016
00016
00146
00146
2
Tingkatkan istirahat
S :
Klien mengatakan BAK masih terasa sakit, masih butuh waktu cukup lama untuk menuntaskan BAK-nya dan urine masih berwarna kuning keruh
O :
Klien nampak cukup lama saat masuk WC, warna urine kuning keruh
A :
Masalah gangguan eliminasi urin belum teratasi
P : Intervensi tetap dilanjutkan
Pantau eliminasi urine, meliputi frekuensi, konsistensi, bau, volume, dan warna jika perlu
Ajarkan pasien untuk minum 200 ml cairan pada saat makan, di antara waktu makan, dan di awal petang
Berikan privasi untuk eliminasi
Berikan cukup waktu untuk
65
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
11.50
11.51
12.00
13.20
13.20
yang ia rasakan selama sakit.
10. Identifikasi tingkat kecemasan Hasil : klien masuk dalam tingkat kecemasan sedang.
11. Mendorong keluarga untuk menemani pasien Hasil : keluarga selalu menemani pasien saat di rumah sakit.
12. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan berulang) Hasil : Membatasi pengunjung dan mengontrol kebisingan.
13. Berikan cukup waktu untuk
pengosongan kandung kemih (10 menit) Hasil : klien mengatakan butuh waktu agak lama bila BAK sampai tuntas
14. Berikan privasi untuk eliminasi Hasil : menutup pintu WC saat klien BAK
00146
00146
000132+00146
00016
00016
3
pengosongan kandung kemih (10 menit)
Ajarkan pasien tentang tanda dan gejala infeksi saluran kemih yang harus dilaporkan (misalnya demam, menggigil, nyeri pinggang, hematuria, serta perubahan konsistensi dan bau urine)
S :
Klien mengatakan masih sangat cemas dengan kondisinya, klien juga mengatakan kawatir bila harus dioperasi, klien mengatakan susah untuk memulai tidur karena selalu mimikirkan kondisinya
O :
Klien masih nampak cemas
Klien sering bertanya mengenai kondisinya
Tekanan darah: 160/90 mmHg
Klien masuk dalam tingkat
66
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
13.30
15. Memantau eliminasi urine, meliputi frekuensi, konsistensi Hasil : Klien mengatakan BAK sudah 2 kali sejak pagi tadi, warna urine kuning keruh
00016 kecemasan sedang. A :
Masalah ansietas belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
Dorong keluarga untuk menemani pasien
Dengarkan dengan penuh perhatian
Identifikasi tingkat kecemasan
Dorong pasien untuk mengungkapan perasaan, ketakutan, persepsi
2. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif termasuk lokasi,
00132+00146
00132
1.
Jum’at, 27 Juli 2018 (jam 07.200) S :
Klien mengatakan perutnya
masih sakit tembus hingga
belakang terutama saat ia BAK,
nyerinya seperti tertusuk-tusuk
dan menjalar hingga
kemaluannya
O :
67
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
07.36
07.45
07.46
karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. Hasil : Klien mengatakan perutnya masih sakit tembus hingga belakang terutama saat ia BAK, nyerinya seperti tertusuk-tusuk dan menjalar hingga kemaluannya, skala nyeri 5 dan nyeri hilang timbul
3. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan. Hasil : Klien nampak meringis memegang perut bagian bawah dan pinggang.
4. Menganjurkan untuk melakukan teknik non farmakologi (Teknik nafas dalam dan distraksi) Hasil : Klien mengatakan ia melakukan yang telah diajarkan perawat.
5. Menganjurkan klien untuk meningkatkan
istirahat. Hasil : klien mengatakan ia susah untuk tidur
6. Mengontrol lingkungan yang dapat
00132
00132+00146
00132
150/80 mmHg
skala nyeri 5
Klien nampak meringis
memegang perut bagian bawah
dan pinggang
A :
Masalah nyeri belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Lakukan pengkajian nyeri secara
komperhensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi frekuensi,
kualitas dan factor presipitasi.
Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
Observasi tanda-tanda vital.
Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan berulang).
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi.
68
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
07.48
07.50
10.45
11.10
11.10
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan berulang) Hasil : Membatasi pengunjung dan mengontrol kebisingan.
7. Anjurkan pasien untuk minum200 ml
cairan pada saat makan, di antara waktu makan dan di awal petang Hasil : Klien mengatakan ia melakukan yang diinstruksikan perawat
8. Menyambung cairan Hasil : terpasang cairan RL (20 tpm)
9. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi. Hasil : klien mengatakan masih sangat cemas dengan kondisinya dan takut bila harus dioperasi
10. Mendengarkan dengan penuh perhatian Hasil : Klien sangat antusian menceritakan pada perawat tentang
00132+00146
00016
00016
00146
00146
2
Anjurkan tentang teknik non
farmakologi (teknik relaksasi
nafas dalam)
Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Tingkatkan istirahat
S :
Klien mengatakan saat BAK
masih terasa sakit sehingga
butuh waktu lumayan lama
untuk menuntaskan
O :
Klien nampak cukup lama saat
masuk WC, warna urine kuning
keruh
A :
Masalah gangguan eliminasi urin
belum teratasi
P : Intervensi tetap dilanjutkan
69
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
11.10
11.20
13.30
13.30
13.40
keluhan yang ia rasakan 11. Identifikasi tingkat kecemasan
Hasil : klien masuk dalam tingkat kecemasan sedang.
12. Mendorong keluarga untuk menemani
pasien Hasil : keluarga selalu menemani pasien saat di rumah sakit.
13. Berikan cukup waktu untuk pengosongan kandung kemih (10 menit) Hasil : klien mengatakan masih agak lama untuk menuntaskan BAK-nya
14. Berikan privasi untuk eliminasi Hasil : menutup pintu WC saat klien BAK
15. Memantau eliminasi urine, meliputi
frekuensi, konsistensi Hasil : Klien mengatakan BAK sudah 4 kali dari pagi smpe saat ini, warna urine kuning namun tidak sekeruh kemarin
2. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. Hasil : Klien mengatakan perutnya masih sakit tembus hingga belakang terutama saat ia BAK, nyerinya seperti tertusuk-tusuk dan menjalar hingga kemaluannya, skala nyeri 5 dan nyeri hilang timbul
3. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan. Hasil : Klien nampak meringis memegang
00132+00146
00132
00132
1.
Sabtu, Juli 2018 (jam 08.00) S :
Klien mengatakan perutnya
masih sakit terutama saat ia
BAK, nyerinya seperti tertusuk-
tusuk dan menjalar genitalia
O :
150/90 mmHg
skala nyeri 3
Klien nampak menunjuk area
yang nyeri saat BAK
A :
Masalah nyeri belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Lakukan pengkajian nyeri secara
komperhensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi frekuensi,
72
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
07.40
07.41
07.42
07.45
perut bagian bawah dan pinggang.
4. Menganjurkan untuk melakukan teknik non farmakologi (Teknik nafas dalam dan distraksi) Hasil : Klien mengatakan ia melakukan yang telah diajarkan perawat.
5. Menganjurkan klien untuk meningkatkan
istirahat. Hasil : klien mengatakan ia susah untuk tidur
6. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan berulang) Hasil : Membatasi pengunjung dan mengontrol kebisingan.
7. Anjurkan pasien untuk minum200 ml
cairan pada saat makan, di antara waktu makan dan di awal petang Hasil : Klien mengatakan ia melakukan yang diinstruksikan perawat
00132+00146
00132
00132+00146
00016
2
kualitas dan factor presipitasi.
Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
Observasi tanda-tanda vital.
Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan berulang).
Anjurkan tentang teknik non
farmakologi (teknik relaksasi
nafas dalam)
Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Tingkatkan istirahat
S :
klien mengatakan saat BAK
masih terasa sakit tetapi tidak
butuh waktu lama untuk
menyelesaikan BAK, klien
mengatakan BAK baru 1 kali
73
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
10.15
10.15
10.20
10.22
10.25
8. Mendorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi. Hasil : klien mengatakan masih sangat cemas dengan kondisinya dan takut bila harus dioperasi
9. Mendengarkan dengan penuh perhatian Hasil : Klien sangat antusian menceritakan pada perawat tentang keluhan yang ia rasakan
10. Identifikasi tingkat kecemasan
Hasil : klien masuk dalam tingkat kecemasan sedang.
11. Mendorong keluarga untuk menemani
pasien Hasil : keluarga selalu menemani pasien saat di rumah sakit.
12. Memantau eliminasi urine, meliputi frekuensi, konsistensi Hasil : Klien mengatan hari ini BAK 2 sejak pagi smpe saat ini, warna urine
00146
00146
00146
00146
00016
sejak pagi
O :
Warna urine kuning.
A :
Masalah gangguan eliminasi urin
belum teratasi
P : Intervensi tetap dilanjutkan
Pantau eliminasi urine, meliputi
frekuensi, konsistensi, bau,
volume, dan warna jika perlu
Ajarkan pasien untuk minum 200
ml cairan pada saat makan, di
antara waktu makan, dan di
awal petang
Berikan privasi untuk eliminasi
Berikan cukup waktu untuk
pengosongan kandung kemih
(10 menit)
Ajarkan pasien tentang tanda
dan gejala infeksi saluran kemih
yang harus dilaporkan (misalnya
74
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
13.20
13.25
14.10
kuning namun tidak sekeruh kemarin
13. Berikan cukup waktu untuk pengosongan kandung kemih (10 menit) Hasil : klien mengatakan saat BAK masih terasa sakit sehingga butuh waktu lumayan lama untuk menuntaskan
14. Berikan privasi untuk eliminasi Hasil : menutup pintu WC saat klien BAK
15. Menyambung cairan
Hasil : terpasang cairan RL (20 tpm)
00016
00016
00016
3
demam, menggigil, nyeri
pinggang, hematuria, serta
perubahan konsistensi dan bau
urine)
S :
Klien mengatakan masih cemas
dengan kondisinya, masih sulit
untuk memulai tidur karna
memikirkan penyakitnya dan
masih ada perasaan kawatir bila
kondisi kembali memburuk
O :
Klien masih sering bertanya
mengenai kondisinya
150/90 mmHg
A :
Masalah ansietas belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Dorong keluarga untuk
75
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
menemani pasien
Dengarkan dengan penuh
perhatian
Identifikasi tingkat kecemasan
Dorong pasien untuk
mengungkapan perasaan,
ketakutan, persepsi
Instruksikan pasien
menggunakan teknik relaksasi
Sabtu, 28/7/2018
08.05
08.10
1. Monitor tanda-tanda vital
Hasil : Tekanan darah: 150/90 mmHg Nadi : 84 x/menit Suhu : 36,7 oC Pernapasan : 25 x/menit
2. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. Hasil :
00132+00146
00132
1
Minggu, 29 Juli 2018 (jam 07.45) S :
Klien mengatakan perutnya
masih sakit terutama saat ia
BAK, nyerinya seperti tertusuk-
tusuk dan menjalar hingga
kemaluannya
O :
Tekanan darah: 460/90 mmHg
Skala nyeri 3
Klien nampak menunjuk area
76
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
08.10
08.15
08.18
08.20
Klien mengatakan perutnya masih sakit terutama saat ia BAK, nyerinya seperti tertusuk-tusuk dan menjalar hingga kemaluannya, skala nyeri 3 dan nyeri hilang timbul
3. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan. Hasil : Klien nampak menunjuk area yang nyeri saat BAK
4. Menganjurkan untuk melakukan teknik non farmakologi (Teknik nafas dalam dan distraksi) Hasil : Klien mengatakan ia melakukan yang telah diajarkan perawat.
5. Menganjurkan klien untuk meningkatkan
istirahat. Hasil : klien mengatakan ia susah untuk tidur
6. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan berulang)
00132
00132+00146
00132
00132+00146
2
yang nyeri saat BAK
A :
Masalah nyeri teratasi
P :
Intervensi dihentikan
S :
Klien mengatakan pagi ini BAK
baru 1 kali, warna urine kuning,
klien mengatakan saat BAK
masih terasa nyeri
O :
warna urine kuning
A :
Masalah gangguan eliminasi
urine teratasi
P :
Intervensi dihentikan
77
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
08.21
11.00
11.00
11.10
Hasil : Membatasi pengunjung dan mengontrol kebisingan.
7. Anjurkan pasien untuk minum200 ml
cairan pada saat makan, di antara waktu makan dan di awal petang Hasil : Klien mengatakan ia melakukan yang diinstruksikan perawat
8. Mendorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi. Hasil : klien mengatakan masih cemas dengan kondisinya, masih sulit untuk memulai tidur karna memikirkan penyakitnya dan masih ada perasaan kawatir bila kondisi kembali memburuk
9. Mendengarkan dengan penuh perhatian Hasil : Klien sangat antusian menceritakan pada perawat tentang keluhan yang ia rasakan
10. Identifikasi tingkat kecemasan
Hasil : klien masuk dalam tingkat
00016
00146
00146
00146
3
S :
Klien mengatakan masih cemas
apabila kondisinya kembali
memburuk
O :
Klien nampak banyak tersenyum
Tekanan darah: 140/90 mmHg
A :
Masalah ansietas teratasi
P : Intervensi dihentikan
78
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
11.12
11.15
11.20
11.20
kecemasan sedang.
11. Mendorong keluarga untuk menemani pasien Hasil : keluarga selalu menemani pasien saat di rumah sakit.
12. Memantau eliminasi urine, meliputi frekuensi, konsistensi Hasil : Klien mengatakan hari ini BAK baru sekali sejak pagi smpe saat ini, warna urine kuning.
13. Berikan cukup waktu untuk pengosongan kandung kemih (10 menit) Hasil : klien mengatakan saat BAK masih terasa sakit tetapi tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikan BAK
14. Berikan privasi untuk eliminasi Hasil : menutup pintu WC saat klien BAK
2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. Hasil : Klien mengatakan perutnya masih sakit terutama saat ia BAK, nyerinya seperti tertusuk-tusuk dan menjalar hingga kemaluannya, skala nyeri 3 dan nyeri hilang timbul
3. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan. Hasil : Klien nampak menunjuk area yang nyeri saat BAK
4. Menganjurkan klien untuk melakukan teknik non farmakologi di rumah bila nyeri (Teknik nafas dalam dan distraksi) Hasil : Klien mengatakan ia akan melakukan di rumah bila nyeri
5. Menganjurkan klien untuk banyak
00132
00132
00132+00146
00132
2
masih sakit terutama saat ia
BAK, nyerinya seperti tertusuk-
tusuk dan menjalar hingga
kemaluannya
O :
Tekanan darah: 460/90 mmHg
Skala nyeri 3
Klien nampak menunjuk area
yang nyeri saat BAK
A :
Masalah nyeri teratasi
P :
Intervensi dihentikan
S :
Klien mengatakan pagi ini BAK
baru 1 kali, warna urine kuning,
klien mengatakan saat BAK
masih terasa nyeri
O :
80
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
08.05
08.07
08.07
08.10
08.15
istirahat Hasil : klien mengatakan ia akan mengatur waktu saat di rumah
6. Anjurkan pasien untuk tetap minum 200
ml cairan pada saat makan, di antara waktu makan dan di awal petang Hasil : Klien mengatakan ia akan melakukan yang diinstruksikan perawat
7. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi. Hasil : klien mengatakan masih cemas apabila kondisinya kembali memburuk
8. Mendengarkan dengan penuh perhatian Hasil : Klien sangat antusian menceritakan pada perawat tentang keluhan yang ia rasakan
9. Identifikasi tingkat kecemasan
Hasil : klien masuk dalam tingkat kecemasan ringan
10. Mendorong keluarga untuk mendukung
00016
00146
00146
00146
00146
3
warna urine kuning
A :
Masalah gangguan eliminasi
urine teratasi
P : Intervensi dihentikan S :
Klien mengatakan masih cemas
apabila kondisinya kembali
memburuk
O :
Klien nampak banyak tersenyum
Tekanan darah: 140/90 mmHg
A :
Masalah ansietas teratasi
P : Intervensi dihentikan
81
Hari/Tgl/ Jam
Tindakan Keperawatan Kode Dx.
Keperawatan No Dx
Evaluasi
08.20
pasien di rumah Hasil : keluarga mengatakan akan selalu mengingatkan klien untuk menjaga kesehatannya
11. Memantau eliminasi urine, meliputi
frekuensi, konsistensi Hasil : Klien mengatakan hari ini BAK baru sekali sejak pagi smpe saat ini, warna urine kuning
000146
82
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab sebelumnya, penulis telah menjabarkan berbagai permasalahan
tentang kasus Batu Saluran Kemih adalah terbentuknya batu yang disebabkan oleh
pengendapan substansi yang terdapat dalam air kemih yang jumlahnya berlebihan
atau karena faktor lain yang mempengaruhi daya larut substansi (Nurlina, 2008)
Sedangkan tujuan kasus diperoleh melalui pendekatan studi langsung klien
Tn.J dengan Batu Saluran Kemih (BSK) pada tanggal 25 sampai 30 Juli 2018 di
ruang perawatan Mawar Rumah Sakit Bahtramas Sulawesi Tenggara. Penulis
menemukan beberapa kesenjangan antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus yang
selanjutnya akan dibahas dalam bab ini. Untuk memudahkan dalam memahami
kesenjangan yang terjadi seperti yang dimaksudkan di atas, maka penulis membahas
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Selama penulis melaksanakan
asuhan keperawatan pada klien tersebut, penulis mengacu pada pendekatan proses
keperawatan yang meliputi: pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
A. Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan,
verifikasi dan komunikasi tentang data klien. Fase proses keperawatan ini
mencakup dua langkah yaitu data dari sumber primer (klien), dan sumber
sekunder (keluarga dan tenaga kesehatan) dan analisis data sebagai dasar untuk
diagnosa keperawatan. Pengkajian merupakan komponen dasar dalam proses
83
keperawatan, sehingga dengan pengkajian yang tepat akan menentukan langkah
berikutnya (Potter & Perry, 2005).
Berdasarkan pengkajian terhadap Tn.J ditemukan kesenjangan antara teori
dan kasus dimana pada teori nyeri yang dirasakan terus menerus dan hebat
karena adanya pionefrosis, sedangkan pada kasus nyeri yang dirasakan hilang
timbul ini dikarenakan klien sudah mendapatkan pengobatan anti nyeri selama
menjalani perawatan dirumah sakit selama 2 hari. Dalam teori juga ditemukan
gejala umum seperti hematuria, namun dalam kasus tidak ditemukan gejala
tersebut.
B. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan respon
aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang mempunyai lisensi
dan kompeten untuk mengatasinya. Diagnose keperawatan memberikan dasar
pemilihan intervensi untuk mencapai hasil yang menjadi tanggung gugat
perawat (Potter & Perry, 2005).
Berdasarkan pengkajian dan analisa data yang dilakukan pada kasus
pasien Tn. J ditemukan ada 3 diagnosa keperawatan yaitu :
1. Nyeri akut berhubungan dengan respon obstruksi batu pada ginjal.
2. Gangguan Eliminasi Urin berhubungan dengan obstruksi anatomik
(pembentukan batu saluran kemih)
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
84
Berdasarkan penjelasan di atas ditemukan ada kesenjangan pada
diagnosa keperawatan antara teoritis dan kasus. Dari 4 diagnosa keperawatan
yang ada pada tinjauan teoritis sebanyak 2 diagnosa keperawatan tidak
ditemukan dalam kasus, dan dari 3 diagnosa keperawatan yang ditemukan
pada kasus 1 diagnosa keperawatan tidak ditemukan pada teoritis
C. Intervensi Keperawatan
Intervensi adalah rencana keperawatan yang akan penulis rencanakan
kepada klien sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan sehingga kebutuhan pasien
dapat terpenuhi (Wilkinson, 2011). Perencanaan adalah kategori dari perilaku
keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang dipekirakan
dan di intervensi kepeawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter &
Perry, 2005).
Dari tiga diagnosa keperawatan selanjutnya dibuat rencana keperawatan
sebagai tindakan pemecahan masalah keperawatan dimana penulis membuat
rencana keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan kemudian menetapkan
tujuan dan kriteria hasil, selanjutnya menetapkan tindakan yang tepat.
D. Implementasi Keperawatan
Setelah melakukan intervensi keperawatan, tahap selanjutnya adalah
mencatat intervensi yang telah dilakukan dan evaluasi respons klien. Hal ini
dilakukan karena pencatatan akan lebih akurat bila dilakukan saat intervensi
masih segar dalam ingatan. Tulislah apa yang diobservasi dan apa yang
dilakukan (Deswani, 2009). Implementasi yang merupakan kategori dari proses
85
keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
keperawatan dilakukan dan diselesaikan. (Potter & Perry, 2005).
Implementasi keperawatan dilaksanakan selama lima hari dimulai dari
tanggal 25 - 30 Juli 2018 dimana semua tindakan yang dilaksanakan selalu
berorientasi pada rencana yang telah dibuat terdahulu dengan mengantisipasi
seluruh tanda-tanda yang timbul sehingga tindakan keperawatan dapat tercapai
pada asuhan keperawatan yang dilaksanakan dengan menerapkan komunikasi
therapeutik dengan prinsip etis. Pada kasus ini tidak jauh beda dengan teori-teori
yang ada di dalam rencana keperawatan.
E. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan. Namun, evaluasi
dapat dilakukan pada setiap tahap dari proses perawatan. Evaluasi mengacu pada
penilaian, tahapan dan perbaikan. Pada tahap ini, perawat menemukan penyebab
mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal (Alfaro-Lefevre,
1994 dalam Deswani, 2009).
Dalam kasus ini evaluasi keperawatan dilakukan selama 5 kali pada
masing-masing masalah keperawatan, yaitu sebagai berikut :
1. Nyeri akut
Masalah nyeri belum teratasi sehingga intervensi dilanjutkan di rumah
karena klien dipulangkan untuk rawat jalan
86
2. Gangguan Eliminasi Urine
Masalah keperawatan gangguan eliminasi urine belum teratasi, intervensi
dilanjutkan di rumah
3. Ansietas
Masalah keperawatan ansietas teratasi, intervensi dihentikan.
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun hasil asuhan keperawatan kepada klien yang didapatkan dari