PERBANDINGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DAN KWL
(KNOW-WANT-LEARN) PADA MATERI KALOR DI KELAS X SMAN 6
PRABUMULIH
Proposal PenelitianOleh :Yuni KurniatiNomor Induk Mahasiswa 2012
122 041Program Studi Pendidikan FisikaJurusan Pendidikan MIPA
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS PGRI
PALEMBANG20141.1 Latar Belakang
Setiap warga negara berhak untuk memperoleh pendidikan yang
layak, demikian dalam undang-undang yang kita miliki dikatakan.
Pendidikan yang layak terjadi sampai pada tingkatan yang paling
kecil yaitu pembelajaran di dalam kelas, artinya bagi semua warga
Indonesia yang belum masuk ataupun sudah berada dalam sistem
pembelajaran di kelas memiliki hak yang sama untuk memperoleh
pembelajaran yang layak. Pembelajaran yang layak adalah
pembelajaran yang dilakukan dengan memenuhi standar minimal
pembelajaran yang harus terjadi di dalam kelas,ada kelas,ada
guru,dan ada bahan ajar.Pendidikan adalah usaha sadar untuk
mengembangkan manusia kearah yang lebih baik. Pada hakikatnya
pendidikan merupakan salah satu kegiatan penting yang mencakup
kegiatan mendidik, mengajar, membimbing dan mengayomi. Dalam
serangkaian proses belajar mengajar di sekolah, kegiatan belajar
mengajar merupakan kegiatan yang paling penting. Keberhasilan
pembelajaran di sekolah tergantung dari situasi kegiatan belajar
mengajar dari siswa itu sendiri dalam mengikuti proses
pembelajaran, dikarenakan pembelajaran yang belum menggunakan
variasi dan inovasi baik mengenai strategi, media, maupun model
dalam pembelajaran. Pembelajaran hanya didominasi oleh guru,
sedangkan siswa hanya mendengarkan saja dan masih banyak siswa yang
berbicara sendiri pada saat guru menjelaskan tentang materi yang
diajarkan. Hal itu dikarenakan pembelajaran yang dilaksanakan
kurang menarik bagi siswa. Proses pembelajaran selama ini masih
didominasi oleh guru sehingga belum memberikan kesempatan bagi
siswa untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses
berpikir. Cara guru mengajar yang hanya satu arah (teacher
centered) menyebabkan penumpukan informasi atau konsep saja yang
kurang bermanfaat bagi siswa. Guru selalu menuntut siswa untuk
belajar, tetapi tidak mengajarkan bagaimana siswa seharusnya
belajar dan menyelesaikan masalah. Fisika adalah bagian dari sains
(IPA), pada hakikatnya IPA sebagai kumpulan pengetahuan yang dapat
berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan model yang bisa
disebut produk selain itu yang paling penting dalam IPA adalah
proses dalam pembelajaran. Selama ini siswa terkesan masih belajar
secara individual dan masih kurang terjalin hubungan kerja sama
antar siswa sehingga siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi
terkesan lebih memahami pelajaran dan siswa yang memiliki akademik
rendah akan tertinggal. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya
hasil belajar ini disebabkan pembelajaran masih menitikberatkan
guru sebagai peran utama dalam pembelajaran. Upaya yang dapat
dilakukan guru untuk membuat siswa tertarik pada pelajaran fisika
diantaranya pada pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai
sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya. Belajar adalah
masalah yang aktual dan dihadapi oleh setiap orang, hampir semua
kecakapan, keterampilan, pengetahuan, kebiasaan, kegemaran dan
sikap manusia terbentuk, dimodifikasi dan berkembang karena belajar
dapat terjadi dimana-mana : dirumah, kantor, lapangan, lembaga
pendidikan formal dan lembaga pendidikan non formal
lainnya.Pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang untuk
membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang
baru (Syaiful sagala, 2011:61). Hal ini berarti dalam pembelajaran
selain dapat menyelesaikan materi, guru harus mampu menanamkan atau
dapat membuat siswa mengerti dan memahami materi yang disampaikan.
Strategi pembelajaran adalah operator-operator kognitif yang
terdiri dari proses-proses yang secara langsung terlibat dalam
menyelesaikan suatu tugas (belajar). Strategi-strategi tersebut
merupakan strategi-strategi yang digunakan siswa untuk memecahkan
masalah belajar tertentu. Untuk menyelesaikan tugas-tugas belajar
siswa memerlukan keterlibatan dalam proses-proses berfikir dan
perilaku, membaca sepintas lalu, meringkas dan membuat catatan, di
samping itu juga memonitor jalan berfikir diri sendiri agar
mempermudah mempercepat, lebih mudah memahami secara langsung dalam
menyelesaikan tugas-tugas belajar (Trianto,2009:140). Tujuan
strategi pembelajaran adalah mengajarkan siswa untuk belajar atas
kemauan dan kemampuan diri sendiri, untuk menyelesaikan masalah
belajar tertentu yang dihadapi, untuk memotivasi agar belajar lebih
efektif (Trianto,2009: 142). Salah satu Strategi Pembelajaran yang
diterapkan dalam mata pelajaran fisika adalah Strategi
pemebelajaran Index Card Match dan KWL. KWL merupakan kepanjangan
dari Know yang berarti mengetahui, Want yang berarti ingin, dan
Learn yang berarti belajar. Jadi strategi KWL merupakan suatu
strategi yang dapat membuat anak berfikir tentang apa yang
diketahui suatu topik, dan apa yang ingin diketahui tentang topik
(B. Uno Hamzah dan Nurdin Mohamad, 2011:108). Sedangkan Index Card
Match merupakan suatu strategi pembelajaran yang mengajak siswa
untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa
kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan daya kreatifitas.Sesuai
dengan uraian diatas maka peneliti mengadakan penelitian dengan
judul Perbandingan Strategi Pembelajaran Index Card Match dan KWL
pada Materi Kalor di Kelas X SMAN 6 Prabumulih. 1.2 Pembatasan
Masalah dan Rumusan Masalah Penelitian1.2.1 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini agar pemasalahan tidak terlalu luas dan
menyimpang dari sasaran sebenarnya, maka pembatasan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Perbandingan dalam penelitian ini adalah dilihat dari hasil
belajar siswa yang diajarkan dengan Strategi Pembelajaran KWL yaitu
memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran
aktif siswa sebelum, saat dan sesudah membaca.2. Sedangkan Strategi
Index Card Match merupakan strategi pengulangan (peninjauan
kembali) materi, sehingga siswa dapat mengingat kembali materi yang
telah dipelajarinya. 3. Hasil belajar pada penelitian ini adalah
nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran fisika siswa pada
materi kalor yang didapat dari hasil tes tertulis setelah kedua
strategi pembelajaran diterapkan.4. Dalam penelitian ini peneliti
mengambil materi kalor.5. Siswa dalam penelitian ini adalah siswa
kelas X semester genap di SMAN 6 Prabumulih tahun ajaran
2014/2015.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah perbandingan antara
Strategi Pembelajaran Index Card Match dengan Strategi KWL terhadap
hasil belajar fisika siswa kelas X SMAN 6 Prabumulih tahun ajaran
2014/2015 ?.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbandingan Strategi Pembelajaran Index Card Match
dengan KWL terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X SMAN 6
Prabumulih tahun ajaran 2014/2015.
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
:1) Bagi Guru, Sebagai masukan untuk memilih teknik mengajar yang
sesuai dengan materi yang akan diajarkan sehingga dapat
meningkatkan keaktifan dan prestasi siswa dalam belajar fisika.2)
Bagi Sekolah, Sebagai masukan dalam rangka memperbaiki kualitas
pembelajaran dan kegiatan belajar fisika pada sekolah tersebut.3)
Bagi Siswa, Sebagai bahan baru dalam beajar yang diharapkan siswa
mampu menguasai materi sehingga bisa meningkatkan hasil belajar
fisika siswa.4) Bagi Peneliti, Sebagai pengembangan pengetahuan
tentang penelitian dalam pembelajaran fisika.
Landasan Teori2.1 Pengertian Perbandingan
Kata Perbandingan menurut kamus besar bahasa indonesia
(Diknas:2003) adalah selisih atau perbedaan. Penelitian yang
diarahkan pada kegiatan perbandingan merupakan suatu proses dimana
kegiatan penelitian ini ditujukan untuk mengetahui perbandingan
antara dua macam komponen atau dua macam variabel tertentu yang
ingin diketahui perbedaannya. Misalnya, kualitas antara dua macam
barang yang sejenis, cara mengajar yang berbeda untuk satu pokok
bahasan yang sama, dan sifat dari dua macam kelompok yang berbeda
serta masih banyak lagi yang lainnya. Dalam penelitian ini,
peneliti ingin membandingkan antara penyampaian pengajaran melalui
Strategi Pembelajaran Index Card Match dan Strategi Pembelajaran
KWL.
2.2 Pengertian Belajar
Menurut Hintzman belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi
dalam diri manusia disebabkan oleh pengalaman yang dapat
mempengaruhi tingkah laku manusia (Muhibbin Syah, 2005:90).
Kegiatan belajar merupakan unsur yang sangat mendasar dalam setiap
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Jadi perubahan yang
ditimbulkan oleh pengalaman baru dapat dikatakan belajar apabila
mempengaruhi perilaku dalam kehidupan sehari-hari sampai batas
tertentu. Menurut Oemar Hamalik (2003:50) terdapat unsur-unsur yang
terkait dalam proses belajar diantaranya: 1) motivasi siswa, 2)
bahan belajar, 3) alat bantu belajar, 4) suasana belajar, 5)
kondisi subjek yang belajar. Kelima unsur inilah yang bersifat
dinamis yang sering berubah, menguat atau melemah dan mempengaruhi
proses belajar siswa. Proses belajar pada hakekatnya merupakan
perubahan dalam tingkah laku seseorang dalam situasi tertentu yang
berulang-ulang berdasarkan keadaan seseorang. Menurut peneliti
perbuatan belajar adalah suatu perubahan yang ditimbulkan oleh
pengalaman baru yang mempengaruhi tingkah laku siswa dalam situasi
tertentu yang berulang-ulang. Setiap perbuatan belajar mengandung
beberapa unsur yang bersifat dinamis (berubah-ubah) dalam arti
dapat menjadi lebih kuat atau melemah. Kedinamisan ini dipengaruhi
oleh kondisi yang ada dalam diri siswa dan yang ada diluar diri
siswa yang tentu pula ada pengaruhnya terhadap kegiatan belajar
siswa.
2.3 Hasil Belajar Fisika
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku didalam diri siswa
yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan-perubahan
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hasil belajar adalah kemampuan
yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya
(Sudjana, 2005: 111). Pengukuran hasil belajar umumnya dilakukan
pengukuran dengan menggunakan test, observasi. Pengukuran dalam
bentuk angka yang dapat memberikan gambaran tentang tingkat
penguasaan siswa terhadap pelajaran yang telah diperoleh
disekolah.Fisika adalah Ilmu pengetahuan alam (IPA), fisika sebagai
IPA yang menyangkut gejala-gejala alam yang dinyatakan dalam zat
dan energi, sedangkan menurut Bob Foster (2002: 2) menyatakan bahwa
fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam dan benda
mati.Hasil belajar fisika adalah hasil belajar yang telah dicapai
oleh siswa dalam mata pelajaran fisika selama siswa mampu
mengamati, memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip, serta mampu
menjawab permasalahan yang ada setelah siswa selesai mempelajari
satu pokok bahasan.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah keseluruhan dari hasil kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai suatu tujuan atau penguasaan materi.
Perubahan tingkah laku di dalam diri siswa setelah melalui proses
belajar yang dilakukan siswa sehingga memberikan penguasaan materi
yang diperoleh siswa disekolah. Hasil belajar yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah penilaian yang dilakukan melalui teknik
pemberian tes berupa soal uraian yang diberikan oleh guru setelah
menerapkan pengajaran melalui strategi pembelajaran Index Card Mach
dan strategi pembelajaran KWL pada pokok bahasan Kalor.
2.4 Pembelajaran
Pendidikan menitikberatkan pada pembentukan dan pengembangan
kepribadian. Latihan menitikberatkan ini pada pembentukan
keterampilan, sedangkan pengajaran merupakan proses pengajaran yang
terarah pada tujuan yang drencanakan.Pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses pendidikan dinamisasi
perubahan selalu menjadi tujuan. Demikian juga dalam proses
pembelajaran, tentu juga mengiginkan keberhasilan terhadap subjek
didik. Keberhasilan yang dimaksud adalah nilai atau hasil belajar
siswa, khususnya dalam pelajaran fisika.
2.5 Strategi Pembelajaran2.5.1 Pengertian Strategi
Pembelajaran
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis
besar haluan bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi biasa
diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam
perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang
telah digariskan (Trianto, 2009:139).Strategi pembelajaran
merupakan cara yang diplih dan digunakan seseorang pengajar untuk
menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta
didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya
tujuan pembelajaran dapat dikuasainya diakhir kegiatan.Perlunya
penggunaan suatu strategi dalam kegiatan pembelajaran, karena untuk
mempermudah mencapai hasil yang optimal. Tanpa strategi yang jelas
proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal, dengan kata
lain pembelajaran pembelajaran tidak dapat berlangsung secara
efektif dan efisien. Strategi pembelajaran sangat berguna baik bagi
peserta didik maupun pendidik. Bagi pendidik, strategi pembelajaran
dapat dijadikan pedoman dan acuan bertindak yang ideal dalam
pelaksanaan pembelajaran. Bagi peserta didik, penggunaan strategi
pembelajaran dapat mempermudah proses belajar peserta didik di
dalam kelas dan agar peserta didik lebih tertarik dengan adanya
berbagai macam strategi pembelajaran yang dipakai pendidik.
2.6 Strategi Pembelajaran Index Card Match
Silberman (2006: 250) menyatakan Index Card Match adalah salah
satu teknik instruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam
berbagai reviewing strategis (strategi pengulangan).Model Index
Card Match ini berhubungan dengan cara-cara untuk mengingat kembali
apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan serta
kemampuan mereka saat ini dengan teknik mencari pasangan kartu yang
merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep
atau topik dalam suasana menyenangkan. Biasanya guru dalam kegiatan
belajar mengajar memberikan banyak informasi kepada siswa agar
materi atau pun topik dalam program pembelajaran dapat
terselesaikan tepat waktu, namun guru terkadang lupa bahwa tujuan
pembelajaran bukan hanya materi yang selesai tepat waktu tetapi
sejauh mana materi telah disampaikan dapat diingat oleh siswa.
Karena itu dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan peninjauan
ulang atau review untuk mengetahui apakah materi yang disampaikan
dapat dipahami oleh siswa. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
Silberman (2006: 249) salah satu cara yang pasti untuk membuat
pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan
mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah
dipelajari. Materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima
kali lebih melekat di dalam pikiran ketimbang materi yang tidak.
Kurniawati (2009) juga mengatakan bahwa :Strategi pembelajaran
Index Card Match merupakan suatu strategi yang cukup menyenangkan
yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan
sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan
dengan strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas
mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga
ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal
pengetahuan.Berdasarkan pendapat di atas, model pembelajaran Index
Card Match merupakan strategi pembelajaran yang menuntut siswa
untuk bekerja sama dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa
atas apa yang dipelajari dengan cara yang menyenangkan. Siswa
saling bekerja sama dan saling membantu untuk menyelesaikan
pertanyaan dan melemparkan pertanyaan kepada pasangan lain.
Kegiatan belajar bersama ini dapat membantu memacu belajar aktif
dan kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama kelompok
kecil yang memungkinkan untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan
materi. Model pembelajaran Index Card Match sebagai salah satu
aternatif yang dapat dipakai dalam penyampaian materi pelajaran
selama proses belajar mengajar juga memiliki beberapa kelebihan dan
kelemahan. Handayani (2009) menyatakan bahwa terdapat kelebihan dan
kelemahan strategi pemelajaran Index Card Match.Kelebihan dari
model pembelajaran Index Card Match yaitu :1) Menumbuhkan
kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar.2) Materi pelajaran
yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.3) Mampu menciptakan
suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.4) Mampu meningkatkan
hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar.5) Penilaian
dilakukan bersama pengamat dan pemain.Kelemahan dari model
pembelajaran Index Card Match yaitu :1) Membutuhkan waktu yang lama
bagi siswa untuk menyelesaikan tugas.2) Guru harus meluangkan waktu
yang lebih.3) Lama untuk membuat persiapan4) Guru harus memiliki
jiwa demokratis dan keterampilan yang memadai dalam hal pengelolaan
kelas5) Menuntut sifat tertentu dari siswa atau kecenderungan untuk
bekerja sama dalam menyelesaikan masalah6) Suasana kelas menjadi
gaduh sehingga dapat mengganggu kelas lain.
2.6.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Index
Card Match
Dilihat dari aktivitas belajar siswa, siswa yang mendapat
pelajaran dengan menggunakan Index Card Match akan lebih aktif dan
bergairah dalam belajar. Hal yang sama terjadi pada indikator
bentuk pembelajaran, Index Card Match dalam penggunaannya
menunjukkan interaksi banyak arah antara guru dengan siswa, siswa
dengan guru dan siswa dengan siswa dalam kadar yang intensif serta
suasana kelas yang harmonis. Suprijono dalam bukunya Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM menguraikan langkah-langkah
teknik Index Card Match. Langkah-langkah tersebut yaitu sebagai
berikut:1) Guru membuat potongan-potongan kartu sebanyak jumlah
siswa yang ada di dalam kelas.2) Guru membagi potongan kartu-kartu
tersebut menjadi dua bagian yang sama.3) Pada separuh bagian
potongan kartu-kartu, guru menuliskan pertanyaan tentang materi
yang akan dipelajari. Setiap kartu berisi satu pertanyaan.4) Pada
separuh kartu yang lain, guru menuliskan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. 5) Guru mengocok semua
kartu sehingga akan tercampur antara pertanyaan dan jawaban.6) Guru
membagikan satu kartu kepada setiap siswa. Guru selanjutnya
menjelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan.
Separuh dari jumlah siswa akan mendapatkan pertanyaan dan separuh
yang lain akan mendapatkan jawaban.7) Guru meminta kepada siswa
untuk menemukan pasangan mereka. Jika ada yang sudah menemukan
pasangan, guru meminta kepada mereka untuk duduk berdekatan. Guru
juga menjelaskan agar mereka tidak memberitahu materi yang mereka
dapatkan kepada teman yang lain.8) Setelah semua siswa menemukan
pasangan dan duduk berdekatan, guru meminta kepada setiap pasangan
secara bergantian untuk membacakan pertanyaan yang diperoleh dengan
keras kepada teman-temannya yang lain. Selanjutnya pertanyaan
tersebut dijawab oleh pasangannya.9) Guru mengakhiri proses ini
dengan membuat klarifikasi dan kesimpulan.2.7 Strategi Pembelajaran
KWL2.7.1 Pengertian Strategi Pembelajaran KWL
KWL merupakan kepanjangan dari Know yang berarti mengetahui,
Want yang berarti ingin, dan Learn yang berarti belajar. Jadi
strategi KWL merupakan suatu strategi yang dapat membuat anak
berpikir tentang apa yang diketahui suatu topik, dan apa yang ingin
diketahui tentang topik. Strategi KWL untuk membantu guru
menghidupkan latar belakang pengetahuan dan minat siswa pada suatu
topik (Wijianti,2009:52).Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa strategi KWL (know-want-learn) adalah cara-cara
yang digunakan seorang guru untuk menarik minat siswa dalam
berpikir tentang apa yang ingin diketahuinya pada suatu topik.
Strategi KWL memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan
suatu peran aktif, sebelum dan sesudah membaca. Strategi KWL
melibatkan tiga tahap dasar yang menuntun siswa, dalam memberikan
suatu jalan tentang apa yang ingin mereka ketahui, menentukan apa
yang mereka sendiri ketahui, dan mengingat kembali tentang apa yang
telah mereka pelajari, yaituTahap 1 : Know (K), peserta didik
memberikan pendapat tentang apa saja telah mereka ketahui tentang
materi yang akan diajarkan.Tahap 2 : Want I want to learn (W),
peserta didik mengajukan pertanyaan tentang apa yang ingin mereka
ketahui/pelajari sehubungan dengan materi yang akan diajarkan.Tahap
3 : What I have learned (L), terjadi setelah membaca. Peserta didik
mengaitkan pengetahuan yang telah dipelajari dengan apa yang dibaca
dan menentukan apa yang telah diperoleh dari pembacanya (B. Uno
Hamzah dan Nurdin Mohamad, 2011:108).
2.7.2 Manfaat dan Tujuan Strategi Pembelajaran KWLMenurut
Trianto (2009:140) manfaat dan tujuan penggunaan strategi
pembelajaran KWL adalah sebagai berikut:1. Mengajarkan siswa untuk
belajar atas kemauan sendiri2. Memberikan umpan balik saat menguji
materi dengan strategi belajar.3. Mengevaluasi penggunaan strategi
belajar.4. Mendorong siswa untuk melakukan evaluasi mandiri. 5.
Membantu guru menghidupkan latar belakang pengetahuan dan minat
siswa pada suatu topik.
2.7.3 Langkah-langkah Pelaksanaan strategi pembelajaran KWL
Menurut Sujak (2011:10) langkah-langkah pelaksanaan strategi
pembelajaran KWL adalah kegiatan awal :1. Menjelaskan tujuan, 2.
Menjelaskan manfaat dan langkah-langkah pembelajaran, 3. Guru
membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5 siswa
dalam setiap kelompok, 4. Mengadakan apersepsi dengan bertanya
jawab tentang apa yang pernah dibacanya.
Kegiatan inti : 1. Siswa mempersiapkan bahan dan alat yang akan
dipraktekkan,2. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) yang
berisi langkah-langkah percobaan, 3. Guru membimbing siswa
melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah yang ada pada LKS
(K), siswa memberikan pendapat tentang hasil percobaan yang
dilakukan (K), 4. Guru mempertanyakan kepada setiap kelompok, siapa
saja yang akan bertanya tentang percobaan yang telah dilakukan (W),
siswa secara individu memberikan pertanyaan yang ditulis dikertas
selembar (W), 5. Guru menukarkan pertanyaan-pertanyaan peserta
didik antara kelompok yang satu dengan yang lain untuk dijawab
masing-masing kelompok, siswa membaca buku yang mereka miliki
tentang materi yang dibahas (L), guru membimbing siswa untuk
mengaitkan pengetahuan yang telah dipelajari dengan apa yang
dibacanya dan menentukan apa yang telah diperoleh dari pembacanya
(L), setelah pertanyaaan dijawab, masing-masing kelompok secara
perwakilan membacakan jawabannya, guru membimbing siswa memberikan
jawaban yang tepat, guru melakukan penghitungan skor.
Kegiatan akhir : 1. Menyimpulkan materi,2. Refleksi
kegiatan.Kelebihan Strategi pembelajaran KWL adalah memampukan
siswa untuk menentukan tujuan membaca mereka sendiri, mengisi kolom
merupakan cara yang efektif untuk menolong siswa memahami bacaan,
dapat memotivasi siswa untuk berperan serta dalam proses belajar
mengajar, memampukan guru untuk menciptakan pembelajaran yang
menarik, proses lebih efektif ketika siswa duduk
berkelompok.Kelemahannya adalah siswa yang tidak mempunyai
pengetahuan dasar akan kesulitan di dalam strategi mengisi kolom K,
KWL tidak cocok untuk pembaca yang mempunyai daya pikir dan daya
ingat yang lemah, proses yang memakan waktu, KWL tidak cocok
digunakan untuk membaca karangan fiksi (Ferdinand, 2011-12).
2.8 Anggapan Dasar
Menurut Winarno Surakhmad Anggapan dasar atau postulat atau
sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh
penyelidik (dalam Arikunto, 2010:104). Berdasarkan pengertian
anggapan dasar di atas maka yang menjadi anggapan dasar dalam
penelitian ini adalah :
1. Strategi pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan)
adalah suatu strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk
belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian
dalam belajar serta menumbuhkan daya kreatifitas.2. Strategi
pembelajaran KWL merupakan suatu strategi yang dapat membuat anak
berpikir tentang apa yang diketahui suatu optik dan apa yang ingin
diketahui tentang topik serta memperkuatkan kemampuan mengembangkan
pertanyaaan-pertanyaan tentang berbagai topik dan siswa juga dapat
menilai pekerjaan mereka sendiri (B.Uno Hamzah dan Nurdin Mohammad,
2011-109).3. Hasil belajar siswa yang berbeda-beda.
2.9 Hipotesis Penelitian
Menurut Arikunto (2010:110) Hipotesis dapat diartikan sebagai
suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Dari
pengertian diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah : Ada
perbandingan antara strategi pembelajaran Index Card Match dan
strategi pembelajaran KWL terhadap hasil belajar fisika siswa kelas
X di SMAN 6 Prabumulih tahun ajaran 2014/2015.
2.10 Kriteria Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis diatas, maka penulis dalam penelitian
ini menggunakan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis kerja (Ha).Ho = Ha
: Tidak ada perbandingan hasil belajar fisika siswa yang
menggunakan strategi pembelajaran Index Card Match debgan KWL di
kelas X SMAN 6 Prabumulih.Ho Ha : Ada perbandingan hasil belajar
fisika siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Index Card
Match dengan KWL di kelas X SMAN 6 Prabumulih.Dalam penelitian ini
diambil taraf signifikan 5%, dengan kriteria pengujian hipotesis
dalam penelitian adalah : tolak Ho jika (t hitung < t (1-)).
Prosedur Penelitian3.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian didefinisikan sebagai objek penelitian, atau
apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian
(Arikunto,2010:161). Sesuai dengan pengertiannya maka variabel yang
menjadi titik perhatian dalam penelitian ini adalah :X1 Y1X2
Y2Dengan :Variabel Bebas (X1) yaitu: Strategi Pembelajaran Index
Card MatchVariabel Bebas (X2) yaitu: Strategi Pembelajaran
KWLVariabel Terikat (Y1) yaitu : Hasil belajar fisika siswa yang
menggunakan Strategi pembelajaran Index Card Match di kelas X SMAN
6 Prabumulih.Variabel Terikat (Y2) yaitu : Hasil belajar fisika
siswa yang menggunakan Strategi pembelajaran KWL di kelas X SMAN 6
Prabumulih.
3.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional Variabel merupakan pengertian dari
variabel-variabel yang akan diteliti dalam suatu penelitian. Agar
peneliti ini jelas dan terarah maka variabel dalam penelitian ini
dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis strategi
pembelajaran yaitu Strategi pembelajaran Index Card Match dan
Strategi pembelajaran KWL. 2. Hasil belajar menggunakan Strategi
pembelajaran Index Card Match merupakan hasil yang diperoleh siswa
pada kelas kontrol.3. Sedangkan hasil belajar kelas eksperimen
adalah hasil belajar fisika siswa setelah di terapkan Strategi
pembelajaran KWL.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto,
2010:173). Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi objek
dalam penelitian secara keseluruhan adalah seluruh siswa kelas X
SMAN 6 Prabumulih tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 6 kelas
dengan jumlah siswa 192 orang.
Tabel I POPULASI PENELITIANNoKelasJenis kelaminJumlah siswa
Laki-lakiPerempuan
1X.1122032
2X.2142034
3X.3111930
4X.4201232
5X.5111930
6X.6171734
Jumlah85107192
Sumber, TU SMAN 6 Prabumulih3.3.2 Sampel Penelitian Sampel
adalah sebagian atau mewakili populasi yang diteliti (Arikunto,
2010:174). Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dan
sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat
yang sama dengan populasi (Sudjana dan Ibrahim,2010:85). Adapun
sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 6 Prabumulih
sebanyak dua kelas yang diambil dan membandingkan hasil belajar
siswa.Dari jumlah populasi di atas di dapat dua kelas sebagai
sampel yaitu kelas X.4 sebagai kelas eksperimen pertama, dan kelas
X.5 adalah kelas eksperimen kedua. Penentuan kelas eksperimen satu
dan kelas eksperimen dua dilakukan dengan cara pengundian. Adapun
jumlah sampel dari kedua tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah
ini. Tabel II SAMPEL PENELITIAN
NoKelasJumlah SiswaPerlakuan
1.X.432Kelas Kontrol
2.X.530Kelas eksperimen
Jumlah62
Sumber, TU SMAN 6 Prabumulih.3.4 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh penulis untuk
mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2010:203). Dalam metode
penelitian ini peneliti bereksperimen pada dua kelompok yang
terdiri dari dua kelas yang berbeda pada kelas X yaitu kelas X.4
sebagai kelas kontrol yang diterapkan dengan strategi pembelajaran
Index Card Match dan kelas X.5 sebagai kelas eksperimen yang
diterapkan Strategi pembelajaran KWL di SMAN 6 Prabumulih.Kedua
kelas tersebut setelah berakhirnya kegiatan belajar mengajar
diadakan evaluasi berupa tes tertulis berbentuk essai sehingga
akhirnya akan diadakan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 UjianUjian adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau
alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok serta pemahaman terhadap pelajaran yang diberikan oleh
guru (Sudjana, 2005:114).Dalam penelitian ini ujian yang digunakan
adalah Tes tertulis dalam bentuk essai yang diberikan kepada siswa
setelah diajarkan dengan strategi pembelajaran Index Card Match dan
KWL pada materi kalor di kelas X SMAN 6 Prabumulih.Dari penjelasan
diatas dapat ditarik kesimpulan ujian yang digunakan adalah sebagai
alat untuk mengukur kemajuan prestasi siswa.
3.6 Hasil Uji Coba InstrumenSebelum digunakan, instrumen tes
terlebih dahulu di uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian
ini soal diujikan di kelas X.4 dan kelas X.5 SMAN 6 Prabumulih,
Adapun uji validitas dan reliabilitas yang akan digunakan adalah
sebagai berikut : 3.6.1 Uji Validitas Soal
Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesashian suatu instrumen. Suatu instrumen dapat
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dengan
kata lain dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat (Arkunto, 2010:211).Untuk menguji tingkat validitas
instrumen, peneliti harus mencobakan instrumen tersebut kepada
sasaran penelitian (objek penelitian). Apabila data yang di dapat
dari uji coba sesuai dengan yang ditentukan maka instrumen tersebut
sudah baik (Arikunto, 2010:212).Untuk menguji instrumen penelitian,
menggunakan uji validitas apabila mempunyai dukungan besar terhadap
skor total. Untuk mengukur validitas butir kuisioner dengan
menggunakan rumus korelasi product moment dikemukakan oleh pearson,
yaitu sebagai berikut :
rxy = (Arikunto, 2010 :213)
Dengan :rxy= Koefisien kolerasiN= Jumlah sampelX= Jumlah skor
total XY= Jumlah skor total YKriteria : Apabila rxy > rtabel,
maka butir soal valid.
3.6.2 Uji Reabilitas soal Reabilitas menunjukkan pada satu
pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena istrumen tersebut
cukup baik. Untuk mencari reliabilitas digunakan rumus Alpha,
dimana rumus ini digunakan untuk mencari reliabilitas instruct men
yang skornya bukan satu atau nol, misalnya angket atau soal bentuk
uraian (Arikunto, 2010:239).Rumus Alpha :
r11 =
Keterangan :r11: Reliabilitas Instrumenk: Jumlah ItemSt: Jumlah
varians skor tiap-tiap itemSt: Varian totalAdapun kriteria
pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes (r11)
yaitu r110,361 berarti tes yang sedang diuji reliailitasnya
dinyatakan telah memiliki relabilitas yang tinggi.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk
mengelola data-data yang terkumpul dan diklasifikasikan sesuai
dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
dua teknik yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas ini sangat penting sebagai bahan pertimbangan
yang akan digunakan untuk menguji normalitas data apakah data
tersebut terdistribusi normal digunakan uji kemencengan kurva atau
disebut juga rumus koefisien pearson yang ditulis sebagai berikut :
Km = (Sudjana, 2005 : 70)
Keterangan :KM = Kemencengan kurva = Nilai hasil kurvaMO =
ModusS = Simpangan baku
3.7.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk membuktikan kesamaan varians dua
kelompok yang membentuk sampel tersebut, yang berasal dari populasi
yang sama.Pengujian homogenitas sampel dalam penelitian ini
menggunakan uji F :
Fhitung = (Sudjana, 2005:249)Tolak Ho jika F K - (V1-V2) dengan
F (V1-V2) didapat dari daftar distribusi F dengan peluang 0,5%,
derajat kebebasan masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan
penyebut pada rumus diatas dengan dalam taraf nyata.
3.8 Uji Hipotesis
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis menggunakan
uji t dengan taraf kepercayaan 5% dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
t = (Sudjana, 2005 : 239)
dengan : S2 = Dimana : t = Perbedaan rata-rata kedua kelas =
Varians sampel eksperimen pertama = Varians sampel eksperimen
keduaX1 = Nilai rata-rata sampel pertamaX2 = Nilai rata-rata sampel
keduan1 = Jumlah sampel pertaman2 = Jumah sampel kedua
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi.2010.Prosedur Penelitian.Jakarta : Rineka
CiptaDiknas.2003.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Edisi Ketiga. Jakarta
: Balai PustakaFerdinand, 2011.Meningkatkan kemampuan siswa didalam
memahami bacaan.Surakarta : Sinar Baru
AlgensindoHamalik,Oemar.2013.Proses Belajar Mengajar.Jakarta : Bumi
AksaraHamzah,B. Uno dan Muhammad,Nurdin.2011.Belajar Dengan
Pendekatan PAILKEM.Jakarta : Bumi AksaraHandayani.2009.Strategi
Pembelajaran.Jakarta : Rineka CiptaKanginan,Marthen.2006.Fisika
Untuk SMA Kelas X.Jakarta : Erlangga.Mudjiono, Damyati. 2004.
Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.Sagala, Syaiful.
2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta : Rineka CiptaSudjana,
2005. Metode Statistika. Bandung : TarsitoTrianto,2009. Mendesain
model pembelajaran inovatif-progresif.Surabaya : Prenada
MediaSugiyono.2010.Metode Penelitian Pendidikan Fisika.Jakarta:
Alfabeta.Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia.2014.Pedoman
Penulisan SkripsiUniversitas PGRI Palembang.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Satuan Pendidikan: SMAN 6 PrabumulihMata Pelajaran: FisikaKelas
/ Semester: X / GenapAlokasi Watu: 2 x 45 menitPertemuan : 1
Standar Kompetensi4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip
konservasi energi pada berbagai perubahan energi.Kompetensi
Dasar4.1 Menganalisis cara perpindahan kalor.Indikator1. Peserta
didik mampu menjelaskan sifat termometrik zat.2. Peserta didik
mampu menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda.3.
Menerapkan rumus-rumus untuk menentukan besarnya kalor ke dalam
soal.
A. Tujuan Pembelajaran
Dalam Strategi Pembelajaran Index Card Match peserta didik mampu
:1. Menjelaskan sifat termometrik zat.2. Menjelaskan pengaruh kalor
terhadap perubahan suhu benda.3. Menerapkan kalor jenis suatu zat
dan kapasitas kalor.
Karakter siswa yang diharapkan ;1. Disiplin (disipline)2. Rasa
hormat dan perhatian (respect)3. Tekun (diligence)4. Tanggung Jawab
(responsibility)5. Ketelitian (carefulness)
B. Materi Pembelajaran : Kalor
C. Strategi / Metode Pembelajaran Strategi Pembelajaran : Index
Card Match Metode : Ceramah dan diskusi
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
TahapanKegiatan
Kegiatan awal
Kegiatan Inti
Kegiatan akhir
1. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai
pelajaran.2. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa.3. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran
yang akan dijalani siswa.(Explorasi)1. Menyampaikan kepada siswa
topik atau materi yang akan dipelajari dalam pertemuan ini.2.
Memberikan kertas kepada masing-masing siswa tentang materi kalor
dan menyuruhnya untuk membaca materi tersebut.3. Mempersilahkan
siswa untuk bertanya apabila mendapatkan materi yang dikertas yang
kurang dipahami.(Elaborasi)1. Memberikan potongan-potongan kertas
sebanyak siswa yang ada dalam kelas.2. Menjelaskan kepada siswa
bahwa ini adalah aktifitas yang dilakukan berpasangan atau strategi
Index card match. Separuh siswa akan mendapatkan soal dan
separuhnya jawaban.3. Pada tiap-tiap separuh kertas yang diberikan
kepada siswa berbeda terdiri dari pertanyaan dan jawaban.4. Meminta
siswa untuk mencari dan menemukan kelompoknya, meminta siswa untuk
tidak memberi tahu materi apa yang didapatnya kepada teman yang
lain.5. Setelah siswa mendapat pasangannya suruh mereka membaca
dengan keras tentang soal materi yang ada padanya dan meminta
pasangannya menjawab dari soal tersebut.
( Konfirmasi )i. 1. Mengakhiri proses dengan memberikan
penguatan tentang materi kalor.ii. 2. Beri kesempatan kepada
beberapa orang siswa untuk memberikan tanggapan terhadap apa yang
dibahas bersama.iii. 3. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami
materi ajar.
E. Sumber / Alat
Sumber: Buku Fisika SMA kelas X pengarang Marthen Kanginan,
buku-buku referensi yang relevan, Lembar Kerja Siswa (LKS). Alat /
Bahan: Potongan-potongan kertas kecil.
F. Penilaian
Indikator pencapaian kompetensiTeknik penilaianBentuk
instrumenInstrumen / soal
Menjelaskan sifat termometrik zatTes tertulisTes isianJelaskan
sifat termometrik zat ?
Menjelaskan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu bendaTes
tertulisTes isianJelaskan yang dapat mempengaruhi besarnya kalor
terhadap perubahan suhu benda ?
Menghitung perubahan kalorTes tertulisTes isianBerapakah kalor
yang diperlukan untuk memanaskan 2 Kg besi yang kalor jenisnya 460
J/Kg oC, dari suhu 15 oC sampai 100 oC ?
Menghitung kalor jenis suatu zatTes tertulisTes isianUntuk
menaikkan suhu 1000 gram tembaga dari 10 oC menjadi 110 oC
diperlukan kalor jenis tembaga tersebut ?
Menentukan kapasitas kalorTes tertulisTes isianSebuah benda
dipanaskan dari 10 oC sampai menjadi 140 oC diperlukan kalor
sebanyak 2,6 J. Berapa kapasitas kalor benda itu ?
Teknik Penilaian: Tes tertulis Teknik instrument: Soal uraian
Soal instrument: TerlampirPenilaian akhir: Jumlah skor yang
diperoleh x 100 Jumlah skor maksimal
Palembang, 2014Guru Mata Pelajaran Peneliti
Yusmalina, S.Pd Yuni KurniatiNIP. 197611102003122005 NIM.
2012122041
MengetahuiKepala SMA Negeri 6 Prabumulih
Ruslan Maladi, M.PdNIP. 197202111998031006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Satuan Pendidikan: SMAN 6 PrabumulihMata Pelajaran: FisikaKelas
/ Semester: X / GenapAlokasi Watu: 2 x 45 menitPertemuan : 2
Standar Kompetensi4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip
konservasi energi pada berbagai perubahan energi.Kompetensi
Dasar4.2 Menganalisis cara perpindahan kalorIndikator1. Peserta
didik mampu menjelaskan sifat termometrik zat.2. Peserta didik
mampu menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda.3.
Menerapkan rumus-rumus untuk menentukan besarnya kalor ke dalam
soal.
A. Tujuan Pembelajaran
Dalam Strategi Pembelajaran KWL (Know-Want-Learn) peserta didik
mampu:1. Menjelaskan sifat termometrik zat.2. Menjelaskan pengaruh
kalor terhadap perubahan suhu benda.3. Menerapkan kalor jenis suatu
zat dan kapasitas kalor.
Karakter siswa yang diharapkan ;1. Disiplin (disipline)2. Rasa
hormat dan perhatian (respect)3. Tekun (diligence)4. Tanggung Jawab
(responsibility)5. Ketelitian (carefulness)
B. Materi Pembelajaran : Kalor
C. Strategi / Metode Pembelajaran
Strategi Pembelajaran : KWL (Know-Want-Learn). Metode : Diskusi
Kelompok, Eksperimen.
D. Langkah-langkah pembelajaran
TahapanKegiatan
Kegiatan awal
1. Motivasi dan Apersepsi : Sebutkan skala termometer ?Jawab :
Skala termometer yaitu Celsius, Fahrenheit, Kelvin dan Reamur2.
Prasyarat pengetahuan : Apakah yang dimaksud koefisien muai volum
?Jawab : Koefisien muai volum adalah perbandingan pertambahan volum
terhadap volum awal benda ( V0 ) terhadap per satuan waktu.3.
Prasyarat eksperimen : Guru mengarahkan peserta didik untuk
membentuk kelompok eksperimen, yang terdiri dari 5 orang setiap
kelompok. Guru menyampaikan tujuan secara singkat mengenai
percobaan yang akan dilakukan.
Kegiatan inti
1. Siswa mengembangkan pola pemikiran, bahwa belajar lebih
bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri
pengetahuan dan keterampilan barunya dalam kehidupan sehari-hari.2.
Siswa melakukan percobaan mengenai pengaruh kalor terhadap
perubahan kalor.3. Hadirkan strategi sebagai contoh pembelajaran
terlebih dahulu.4. Siswa ditugaskan untuk melaksanakan sejauh
mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik yang berhubungan dengan
materi kalor.5. Siswa memberikan pendapat tentang hasil percobaan
yang dilakukan (Know)6. Siswa memberikan pertanyaan yang ditulis
dikertas selembar (Want)7. Guru menukarkan pertanyaan peserta didik
antara kelompok, siswa membaca buku yag mereka miliki tentang
materi yang dibahas (Learn).
Kegiatan akhir
1. Siswa dibimbing oleh guru dalam menyimpulkan materi yang
telah dipelajari.2. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
memberikan tugas kepada peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya.
E. Sumber/Alat/Bahan
Sumber: Buku Fisika SMA untuk kelas X karangan Marthen Kanginan,
buku-Buku referensi yang relevan, lembar kerja siswa (LKS).
Alat/Bahan: Satu buah gelas kimia ukuran 200 ml, termometer, es,
stopwatch, Korek api dan pembakar spiritus.
F. Penilaian
Indikator pencapaian kompetensiTeknik penilaianBentuk
instrumenInstrumen / soal
Menjelaskan sifat termometrik zatTes tertulisTes isianJelaskan
sifat termometrik zat ?
Menjelaskan pengaruh kalor terhadap perubahan suhu bendaTes
tertulisTes isianJelaskan yang dapat mempengaruhi besarnya kalor
terhadap perubahan suhu benda ?
Menghitung perubahan kalorTes tertulisTes isianBerapakah kalor
yang diperlukan untuk memanaskan 2 Kg besi yang kalor jenisnya 460
J/Kg oC, dari suhu 15 oC sampai 100 oC ?
Menghitung kalor jenis suatu zatTes tertulisTes isianUntuk
menaikkan suhu 1000 gram tembaga dari 10 oC menjadi 110 oC
diperlukan kalor jenis tembaga tersebut ?
Menentukan kapasitas kalorTes tertulisTes isianSebuah benda
dipanaskan dari 10 oC sampai menjadi 140 oC diperlukan kalor
sebanyak 2,6 J. Berapa kapasitas kalor benda itu ?
Teknik penilaian: tes tertulis Bentuk instrument: soal uraian
Soal instrument: terlampir Penilaian akhir: x 100
Palembang, 2014Guru Mata Pelajaran Peneliti
Yusmalina, S.Pd Yuni KurniatiNIP. 197611102003122005 NIM.
2012122041
MengetahuiKepala SMA Negeri 6 Prabumulih
Ruslan Maladi, M.Pd NIP. 197202111998031006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Satuan Pendidikan: SMAN 6 PrabumulihMata Pelajaran: FisikaKelas
/ Semester: X / GenapAlokasi Watu: 2 x 45 menitPertemuan : 3
Standar Kompetensi4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip
konservasi energi pada berbagai perubahan energi.Kompetensi
Dasar4.2 Menganalisis cara perpindahan kalorIndikator1.
Menganalisis perubahan wujud zat dan karakteristiknya serta
memberikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.2. Menganalisis
faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan.3. Menerapkan rumus
energi kalor ke dalam soal.
A. Tujuan Pembelajaran
Dalam Strategi Pembelajaran Index Card Match peserta didik mampu
:1. Menjelaskan sifat termometrik zat.2. Menjelaskan pengaruh kalor
terhadap perubahan suhu benda.3. Menerapkan kalor jenis suatu zat
dan kapasitas kalor.
Karakter siswa yang diharapkan :1. Disiplin (disipline)2. Rasa
hormat dan perhatian (respect)3. Tekun (diligence)4. Tanggung Jawab
(responsibility)5. Ketelitian (carefulness)
B. Materi Pembelajaran : Kalor
C. Strategi / Metode Pembelajaran
Strategi Pembelajaran : Index Card Match Metode : Ceramah dan
diskusi
D. Langkah-Langkah Pembelajaran
TahapanKegiatan
Kegiatan awal
Kegiatan Inti
Kegiatan akhir
1. Mengamati dan mengarahkan sikap siswa agar siap memulai
pelajaran.2. Mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa.3. Penjelasan singkat tentang tujuan dan proses pembelajaran
yang akan dijalani siswa.( Explorasi )1. Menyampaikan kepada siswa
topik atau materi yang akan dipelajari dalam pertemuan ini.2.
Memberikan kertas kepada masing-masing siswa tentang materi kalor
dan menyuruhnya untuk membaca materi tersebut.3. Mempersilahkan
siswa untuk bertanya apabila mendapatkan materi yang dikertas yang
kurang dipahami.( Elaborasi )1. Memberikan potongan-potongan kertas
sebanyak siswa yang ada dalam kelas.2. Menjelaskan kepada siswa
bahwa ini adalah aktifitas yang dilakukan berpasangan atau strategi
Index card match. Separuh siswa akan mendapatkan soal dan
separuhnya jawaban.3. Pada tiap-tiap separuh kertas yang diberikan
kepada siswa berbeda terdiri dari pertanyaan dan jawaban.4. Meminta
siswa untuk mencari dan menemukan kelompoknya, meminta siswa untuk
tidak memberi tahu materi apa yang didapatnya kepada teman yang
lain.5. Setelah siswa mendapat pasangannya suruh mereka membaca
dengan keras tentang soal materi yang ada padanya dan meminta
pasangannya menjawab dari soal tersebut. ( Konfirmasi )1.
Mengakhiri proses dengan memberikan penguatan tentang materi
kalor.2. Beri kesempatan kepada beberapa orang siswa untuk
memberikan tanggapan terhadap apa yang dibahas bersama.3. Tanya
jawab tentang materi kalor.4. Memberikan post tes untuk mengetahui
hasil pembelajaran. 5. Memberikan tugas mandiri untuk mendalami
materi ajar.
E. Sumber / Alat Sumber: Buku Fisika SMA kelas X pengarang
Marthen Kanginan, buku-buku referensi yang relevan, Lembar Kerja
Siswa (LKS). Alat / Bahan: Potongan-potongan kertas kecil.
F. Penilaian
Indikator
pencapaianKompetensiTeknikPenilaianBentukinstrumenInstrumen/soal
Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam perubahan wujud zat dan
katakteristiknya serta memberikan contoh.
Menyebutkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penguapan.
Menentukan energi kalor pada kalor uap
Menentukan energi kalor pada kalor leburTes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulisTes isian
Tes isian
Tes isian
Tes isianSebutkan dan jelaskan macam-macam perubahan wujud zat,
serta berikan salah-satu contoh dari masing perubahan wujud zat
tersebut ?
Sebutkan 4 faktor yang dapat mempengaruhi proses mempercepat
penguapan ?
Berapakah kalor yang diperlukan untuk memanskan 10 kg air pada
titik didihnya, jika kalor uap 2.260.000 J/kg ?
Berapakah kalor yang diperlukan 10 kg es untuk melebur menjadi
air pada titik leburnya, jika kalor lebur es 336.000 J/kg ?
Teknik penilaian: tes tertulis Bentuk instrument: soal uraian
Soal instrument: terlampir Penilaian akhir: x 100
Palembang, 2014Guru Mata Pelajaran Peneliti
Yusmalina, S.Pd Yuni KurniatiNIP. 197611102003122005 NIM.
2012122041
Mengetahui,Kepala SMA Negeri 6 Prabumulih
Ruslan Maladi, M.Pd NIP. 197202111998031006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Satuan Pendidikan: SMAN 6 PrabumulihMata Pelajaran: FisikaKelas
/ Semester: X / GenapAlokasi Watu: 2 x 45 menitPertemuan : 4
Standar Kompetensi4. Menerapkan konsep kalor dan prinsip
konservasi energi pada berbagai perubahan energi.Kompetensi
Dasar4.2 Menganalisis cara perpindahan kalorIndikator1.
Menganalisis perubahan wujud zat dan karakteristiknya serta
memberikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.2. Menganalisis
faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan.3. Menerapkan rumus
energi kalor ke dalam soal.
A. Tujuan Pembelajaran
Dalam Strategi Pembelajaran KWL (Know-Want-Learn) peserta didik
mampu :
1. Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam perubahan wujud zat
dan karakteristiknya serta memberikan contohnya.2. Menyebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan.3. Menentukan energi
kalor pada kalor uap dan kalor lebur.
Karakter siswa yang diharapkan ;1. Disiplin (disipline)2. Rasa
hormat dan perhatian (respect)3. Tekun (diligence)4. Tanggung Jawab
(responsibility)5. Ketelitian (carefulness)
B. Materi Pembelajaran : Kalor
C. Strategi / Metode Pembelajaran Strategi Pembelajaran : KWL
(Know-Want-Learn).Metode : Diskusi Kelompok, Eksperimen.
D. Langkah-langkah pembelajaran
TahapanKegiatan
Kegiatan awal(10 Menit)Apersepsi : guru mengingatkan kembali
materi sebelumnya.Motivasi : Perhatikan saat kamu memasukkan sebuah
es ke dalam segelas minuman teh panas, apa yang terjadi ?Prasyarat
pengetahuan : Sebutkan 3 macam wujud zatPrasyarat eksperimen : Guru
mengarahkan peserta didik untuk membentuk kelompok eksperimen, yang
terdiri dari 5 orang setiap kelompok. Guru menyampaikan tujuan
secara singkat mengenai percobaan yang akan dilakukan.
Kegiatan inti(70 Menit) Siswa mengembangkan pola pemikiran,
bahwa belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya dalam
kehidupan sehari-hari. Siswa melakukan percobaan mengenai perubahan
wujud zat. Hadirkan strategi sebagai contoh pembelajaran terlebih
dahulu. Siswa ditugaskan untuk melaksanakan sejauh mungkin kegiatan
inkuiri untuk semua topik yang berhubungan dengan materi kalor.
Siswa memberikan pendapat tentang hasil percobaan yang dilakukan
(Know) Siswa memberikan pertanyaan yang ditulis dikertas selembar
(Want) Guru menukarkan pertanyaan peserta didik antara kelompok,
siswa membaca buku yag mereka miliki tentang materi yang dibahas
(Learn).
Kegiatan akhir(11 Menit) Siswa dibimbing oleh guru dalam
menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru mengakhiri kegiatan
pembelajaran dengan memberikan tugas kepada peserta didik untuk
mempelajari materi selanjutnya.
E. Sumber/Alat/Bahan
Sumber: Buku Fisika SMA untuk kelas X karangan Marthen Kanginan,
buku-buku referensi yang relevan, lembar kerja siswa (LKS).
Alat/Bahan: Satu buah gelas kimia ukuran 200 ml, termometer, es,
stopwatch, korek api dan pembakar spiritus.
F. Penilaian
Indikator
pencapaianKompetensiTeknikpenilaianBentukinstrumenInstrumen/soal
Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam perubahan wujud zat dan
katakteristiknya serta memberikan contoh.
Menyebutkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penguapan.
Menentukan energi kalor pada kalor uap
Menentukan energi kalor pada kalor leburTes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulisTes isian
Tes isian
Tes isian
Tes isianSebutkan dan jelaskan macamcam perubahan wujud zat,
serta berikan salah-satu contoh dari masing perubahan wujud zat
tersebut ?
Sebutkan 4 faktor yang dapat mempengaruhi proses mempercepat
penguapan ?
Berapakah kalor yang diperlukan untuk memanskan 10 kg air pada
titik didihnya, jika kalor uap 2.260.000 J/kg ?Berapakah kalor yang
diperlukan 10 kg es untuk melebur menjadi air pada titik leburnya,
jika kalor lebur es 336.000 J/kg ?
Teknik penilaian: tes tertulis Bentuk instrument: soal uraian
Soal instrument: terlampir Penilaian akhir: x 100
Palembang,2014Guru Mata PelajaranPeneliti
Yusmalina, S.PdYuni KurniatiNIP. 197611102003122005NIM.
2012122041
MengetahuiKepala SMA Negeri 6 Prabumulih
Ruslan Maladi, M.Pd NIP. 197202111998031006
Lembar Kerja Siswa
1. Tujuan Percobaan Mengetahui konversi satuan suhu dari brbagai
skala dan mengetahui kenaikan titik didih.
2. Alat dan Bahan1) Beaker gelas2) Gelas ukur3) Pemanas4)
Termometer5) Stopwatch6) Aquadest
3. Langkah Kerja1). Dengan volume tertentu, sampel diukur dengan
menggunakan gelas ukur. Setelah itu, sampel dipindahkna ke dalam 2
buah beaker gelas.2). Kemudian sampel yang telah berada di dalam
beaker gelas diukur suhunya (sebagai suhu awal).3).Sampel tersebut
dipanaskan di atas pemanas dan satu lagi didinginkan, dengan waktu
tertentu (sesuai dengan berbagai perlakuan/lamanya proses pemanasan
dan pendinginan) ukur suhunya.4).Ulangi pengukuran suhu sampel
sebanyak 3 kali dengan waktu yang telah ditetapkan. 5). Catat hasil
pengukuran dalam tabel.NoPerlakuanKelompokSuhu awalSuhu
akhirWaktu
1DipanaskanI5 menit10 menit15 menit
2DidinginkanII dan V5 menit10 menit15 menit
3DipanaskanIV5 menit10 menit15 menit
4DidinginkanIII dan VI5 menit10 menit15 menit
4. Berikan Kesimpulan !
GoodLuck
Kunci JawabanHasil yang diperoleh dari praktikum ini adalah
:
NoPerlakuanKelompokSuhu awalSuhu akhirWaktu
1DipanaskanI290C290C290C650C900C950C5 menit10 menit15 menit
2DidinginkanII dan V290C290C290C270C260C23,50C5 menit10 menit15
menit
3DipanaskanIV28,50C28,50C28,50C42,50C520C920C5 menit10 menit15
menit
4DidinginkanIII dan VI290C290C290C240C220C200C5 menit10 menit15
menit
KESIMPULAN :
Dari hasil praktikum yang telah kita lakukan dapat diambil
kesimpulan yaitu sebagai berikut :1. Suhu adalah besaran yang
menyatakan derajat panas suatu benda2. Penggunaan termometer
berfungsi untuk mengukur suhu larutan pada percobaan ini.3. Dalam
termometer terdapat 2 jenis zat yang digunakan, yaitu raksa dan
alkohol.4. Skala yang terdapat pada suhu ada 3, yaitu Celcius,
Fahrenheit, dan Kelvin, dalam Skala Internasional yang digunakan
yaitu Kelvin ( K).5. Pengukuran suhu aquadest di lakukan sebanyak
tiga kali, hal tersebut di tujukan untuk mengetahui kenaikan dan
penuruna suhu yang terjadi setiap waktu yang telah ditentukan.6.
Sebelum di panaskan atau didinginkan, suhu awal aquadest diukur
terlebih dahulu agar kita dapat melihat berapakah kenaikan dan
penurunan suhu setelah di panaskan dan didinginkan selama beberapa
waktu tertentu.7.Data yang diperoleh berbeda-beda hal tersebut
dapat dipengaruhi karena kesalahan pengamat, kesalahan membaca
skala, dan yang paling sering terjadi yaitu kesalahan karena bagian
termometer tersentuh atau dipegang oleh pengamat, kesalahan alat,
yaitu kondisi masing-masing alat berbeda, kesalah penetapan dan
pemberhentian waktu stopwatch menghitung lamanya pemananasan sampel
dan kesalahan teknis.
Lembar Kerja Siswa
1. Tujuan Percobaan Menguji bahwa titik lebur es adalah 0C
Menguji bahwa titik didih air adalah 100C
2. Alat dan Bahan- 2 batang lilin- Korek api- 1 botol air biasa
- 1 cup besar air panas- 1 batang es batu- 2 buah sendok makan yang
terbuat dari besi/aluminium- 1 buah gelas/cup dari aluminium/seng
(yang pakai ganggang/tutup)- 1 lembar kertas- 1 lembar plastik
gula- 1 batang kayu kecil/ranting kecil- 1 sendok makan gula pasir-
1 sendok makan minyak goreng- 3 buah mangkok berukuran sedang-
Tissue- Kresek sampah
3. Langkah Kerja1) Mengisi bejana kaca dengan bongkahan es yang
telah dihancurkan.2) Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil
dan mengaduknya pelan-pelan secara terus menerus sampai mencapai
suhu 100C.3) Memperhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan
perhatikan juga perubahan suhu yang tertera pada termometer ( Tiap
2 menit sekali ).4) Mencatat setiap ada perubahan suhu dan
perubahan wujud pada kertas kerja.
Data kenaikan suhu es
No2 menit ke 1Kenaikan suhuSuhu pada termometerKeterangan
1.1
2.2
3.3
4.4
5.5
4. Pertanyaan
1. Benarkah perubahan wujud es menjadi cair dikarenakan adanya
pemanasan ? Berikan jawaban secara singkat.2. Saat thermometer
menunjukan skala 00C, pemanasan masih berlangsung terus ! apakah
yan terjadi pada peristiwa itu ?3. Mengapa bongkahan es dan air
suhunya tetap 0oC walau terjadi pemanasan terus menerus ?4. Kapan
suhu air dapat berubah mencapai suhu 100oC ?5. Berikan
kesimpulannya !
GOODLUCK
Kunci Jawaban
No2 menit ke 1Kenaikan suhuSuhu pada termometerKeterangan
1.100C00CEs melebur (dari padat ke cair)
2.2330C400CProses pencairan kemudian mulai memanas.
3.3430C830CSuhu air meningkat, keluar gelombang air.
4.4140C970CTimbu suara air mendidih
5.530C1000CTitik didih air maksimum
Jawaban Pertanyaan :
1. Memang benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan
karena pemanasan. Hal ini terjadi karena es menyerap panas maka
suhunya naik hingga terjadi proses peleburan dari padat ke cair.2.
Pada saat termometer menunjukkan skala 00C pemanasan masih terus
berlangsung, pada saat inilah terjadi proses peleburan dengan
energi laten (tersembunyi).3. Bongkahan es dan air suhunya tetap
00C walau terjadi pemanasan terus menerus. Hal ini terjadi karena
masih ada bongkahan es yang belum mencair.4. Suhu air dapat berubah
mencapai suhu 1000C terjadi pada 2 menit ke -11 atau 8 menit
setelah pemanasan.5. Kesimpulan : Titik lebur es pada suhu 00C.
Titik didih air maksimum 1000C, namun kadang sebelum 1000C. Sudah
mendidih. Hal ini karena pengaruh suhu udara lingkungan, bila
semakin tinggi/panas cuacanya maka akan lebih cepat mendidih.
55
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah: SMAN 6 PrabumulihKelas: XMata Pelajaran:
FisikaSemester: GenapStandar Kompetensi: 4. Menerapkan konsep kalor
dan prinsip konservasi energi pada berbagai perubahan
energi.KompetensiDasarMateriPokokKegiatanPembelajaranIndikator
Pencapaian KompetensiPenilaianAlokasiWaktuSumberBelajar
TeknikBentuk InstrumenContoh Instrumen
4.2 Menganalisis cara perpindahan kalorKalor Mencari informasi
melalui referensi tentang pengertian sifat termometrik zat.
Mengidentifikasikan sifat termometrik zat dala kehidupan
sehari-hariTes TertulisTes IsianDeskripsikan pengertian sifat
termometrik zat !4x45 Buku Siswa Lks Alat-alat praktikum
Melakukan percobaan untuk menentukan perubahan wujud zat yang
dipengaruhi kalor Menganalisis perubahan wujud zat dan
karakteristiknya serta memberikan contohnya dalam kehidupan
sehari-hariTes TertulisTes IsianSebutkan dan jelaskan macam-macam
perubahan wujud zat, serta berikan salah satu contoh dari
masing-masing perubahan wujud zat tersebut?
Menentukan besarnya perubahan kalor dan menentukan kapasitas
kalor Menghitung perubahan kalor dan menentukan kapasitas kalorTes
TertulisTes UraianBerapa energi kalor yang diperlukan untuk
memanaskan 2 Kg besi yang kalor jenisnya 460 J/Kg0C dari suhu 150C
sampai 1000C?Kalor jenis tembaga 390 J/Kg0C, Berapakah kapasitas
kalor 0,1 Kg tembaga ?
Melakukan penerapan perpindahan kalor dalam kehidupan
sehari-hari. Menganalisis perpindahan kalor secara konduksi,
konveksi dan radiasi.Tes TertulisTes IsianJelaskan perpindahan
kalor secara : Konduksi ? Konveksi ? Radiasi ?
Mengetahui,Palembang,2014 Kepala SMA Negeri 6
PrabumulihPeneliti
Ruslam Maladi, M.PdYuni Kurniati NIP. 197202111998031006Nim.
2012122041
5