Manajemen Resiko TEMPAT PEMOTONGAN AYAM OLEH MAULINA JAUHARI 10 IPS SMAN 8 PEKANBARU
Manajemen ResikoTEMPAT PEMOTONGAN AYAM
OLEH MAULINA JAUHARI10 IPS SMAN 8 PEKANBARU
Latar Belakang PenelitianUU No. 23 Tahun 1992 Pasal 23 tentang
Kesehatan.Melakukan pengamatan terhadap
tempat-tempat pemotongan ayam untuk dapat mengetahui dampak/resiko yang ditimbulkan terhadap pekerja sendiri maupun terhadap pembeli.
Mengolah hasil penelitian untuk dapat digunakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Latar Belakang PenelitianTempat pemotongan ayam lokasi di jalan
KandisObservasi lapangan pada tanggal 3
Januari 2013Dengan luas tanah 20 m persegi tempat
pemotongan ini memiliki 1 orang pekerja dengan jumlah ayam 20 ekor.
Uraian makalah: Manajemen resiko pada tempat pemotongan
ayam.
Tujuan PenelitianTujuan Umum: Mengetahui
manajemen resiko di Tempat Pemotongan Ayam
Tujuan Khusus: Untuk menganalisis resiko-resiko
yang di timbulkan. Mengetahui secara pasti akibat yang
dapat di timbulkan. Hasil penelitian akan di gunakan
sebagai bahan acuan/pegangan.
Proses Kegiatan Wawancara
Tempat pemotongan ayam 1 orang pekerja 10 ekor ayam di potong/hari.
Pengamatan: Ayam di timbang terlebih dahulu Ayam di potong dengan menggunakan pisau
yang tajam, terlebih dahulu di bacakan doa. Ayam di biarkan mati selama 10 menit Ayam di cabut bulunya Ayam di bersihkan dan di potong
Pengambilan Gambar
Kandang Ayam Ayam yang sedang di sembelih
Tempat yang kotor
Saluran Pembuanga
n Air
Ember Tempat Mencuci Tempat untuk Merontokan Bulu Ayam
Ember dekat dengan
tempat kotor
Tutup yang
terlihat tidak steril
Mesin untuk Mencabut Bulu Ayam
Memotong Ayam
Bulu ayam yang banyak tertinggal, tidak
di bersihkan
Membersihkan Ayam tidak menggunakan
Sarung Tangan
Manajemen ResikoA. PERSIAPAN
Ruang Lingkup Manajemen Resiko Manajemen Resiko dilakukan Tempat Pemotongan
Ayam
Personil yang Terlibat Personil inti/yang dinilai resikonya
Pemotong AyamAyam yang di potongPembali yang membeli ayam
Personil lain yang terlibat :Pengamat
B. ANALISA RESIKO
Daftar Analisa Resiko dan konsekuensi dari hasil observasi Manajemen Resiko.
Jenis Bahaya Resiko Kosekuensi
1. Faktor Fisik• Tempat yang
tidak bersih• Tempat yang
dekat dengan saluran pembuangan air dan Perumahan
• Timbulnya bau yang menggangu• Tempat berkembangnya mikroorganisme• Timbulnya bau dari saluran pembuangan Air
• Diare, mual, pusing • Menularnya penyakit ke manusia dari ayam yang terinfeksi penyakit.
2. Faktor Biologis Bakteri Virus Jamur
• Infeksi•Infeksi•Infeksi
• Menimbulkan berbagai macam penyakit yang di sebab kan oleh bakteri, virus dan jamur.
Faktor ergonomic Berdiri terlalu lama
pada saat bekerja
Lelah Kaki lelah karena berdiri lama
Sakit pada punggung
Faktor Psikososial Jam kerja yang lama/
istirahat kurang. Bau yang menyengat
Stress Pembeli merasa jijik.
Hilang Konsentrasi. Pusing Pembeli tidak jadi
membeli
Tabel Semikualitatif
Tingkat Keparahan
Kemungkinan TerjadiJarang Terjadi
(1)Kurang mungkin terjadi (2)
Mungkin terjadi (3)
Sangat Mungkin terjadi (4)
Hampir Pasti terjadi(5)
(1)Tidak ada pengaruh
(2)Pengaruh sangat ringan
Jam kerja yang lama/ istirahat kurang.
(2)
Pembeli yang pulang lagi (4)
(3)Pengaruh ringan
Penjual & pembeli terganggu dengan
bau yang menyengat(9)
(4)Pengaruh serius Pembeli
Ketularan Penyakit
(4)
Penjual Ketularan Penyakit(12)
Virus Bakteri Jamur
(16)
(5)Pengaruh fatal
Penjual menyembelih ayam yang
mati(5)
Tabel Evaluasi
NO HAZARD SKOR KESIMPULAN
1Jam kerja yang lama/ istirahat kurang.
2 Jarang terjadi
3 Pembeli Ketularan Penyakit 4 Jarang terjadi
2 Pembeli yang pulang lagi 4 Kurang mungkin terjadi
4Penjual menyembelih ayam yang
mati 5 Pengaruhnya fatal tetapi jarang terjadi
5Penjual & pembeli terganggu dengan bau
yang menyengat 9 Mungkin Terjadi
6Penjual Ketularan Penyakit
12 Mungkin Terjadi
7 Pengaruh Virus Bakteri Jamur 16 Sangat mungkin terjadi
Tabel Pengendalian ResikoNO Hazard Pengendalian
1Bau yang menyengat sehingga menggangu penjual dan pembeli
Dengan memmbersihkan kandang dan tempat pemotonga ayam secara rutin
walau tidak menutup kemungkinan bau akan muncul lagi tetapi setidaknya tidak
terlalu parah
2Tempat dan
penggunaan alat-alat yang kurang steril
Mencuci alat-alat setiap kali selesai di gunakan, menjaga kebersihan dengan rutin membersihkan dan menyemprot
titik-titik yang kotor dengan cairan antiseptik
3
Tempat yang dekat dengan pemukiman
dan saluran pembuangan air
Dengan sadar diri penjual dapat memindahkan tempat jualannya ke
tempat yang agak jauh dari pemukiman san sumber pembuangan air kalau tidak
penjual dengan rutin membersihkan tempat jualanya agar tidak terlalu
menggangu.
4
Sumber perkembangbiakan
dan penularan mikroorganisme
berbahaya
Disini lagi-lagi di tekankan tentang kebersihan di tempat tersebut agar
mikroorganisme yang berkembang bisa di tekan penyebaranya dan
perkembangbiakanya.
Kesimpulan Berdasarkan pengamatan di tempat langsung penulis banyak
menemui hal-hal yang memang di luar standart kebersihan, namun di tempat tersebut penulis melihat bahwa ada nilai positifnya juga yaitu penjual terlebih dahulu membacakan doa sebelum memotong ayam.
Menurut saya sebagai penyusun, penulis, dan peneliti, banyak sekali tempat pemotongan ayam yang tidak memenuhi standart kebersihan. Namun bila kita terpaksa membelinya ada baiknya memperhatikan hal-hal berikut:• Apakah penjual membacakan doa/melaksanakan adab-adab
sesuai dengan syariat sebelum memotong ayam?• Sebersih apapun tempat pemotongan ayam yang anda
kunjungi ada baiknya mencuci dengan air bersih yang mengalir dan membersihkanya lagi dirumah anda.
• Yakinlah bahwa ayam yang akan anda masak sudah benar-benar bersih
• Rebuslah ayam terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut dengan suhu >1000 C