� PORTOFOLIO
Kontan Selasa, 31 Juli 2018
WSKT di Antara Divestasi & ProyekSampai dengan semester I-2018, Waskita Karya Tbk (WSKT) mengantongi kontrak baru hanya Rp 7,65 triliun
JAKARTA. Kinerja PT Waskita Karya Tbk (WSKT) pada se-mester I-2018 masih solid. Perusahaan konstruksi pelat merah ini pun dinilai dapat melanjutkan kinerja positif-nya berkat nilai kontrak eksis-ting yang tergolong besar.
Sepanjang paruh pertama tahun ini, WSKT mencatatkan pendapatan Rp 22,90 triliun. Nilai itu naik 47,3% dibanding periode yang sama tahun 2017. Sedangkan, laba bersih menanjak tajam 133,3% (yoy) menjadi Rp 2,99 triliun.
Kendati pendapatan dan laba bersihnya meningkat, ni-lai kontrak baru yang dicapai oleh WSKT pada periode Ja-nuari-Juni 2018 hanya Rp 7,65 triliun. Padahal, di semester I-2017, nilai kontrak baru WSKT capai Rp 32,47 triliun.
Namun, analis Samuel Se-kuritas Indonesia Akhmad Nurcahyadi tidak mengkha-watirkan penurunan tersebut. Menurutnya, jauh lebih pen-ting bagi WSKT untuk fokus mengeksekusi proyek berda-sarkan kontrak yang ada.
Nilai kontrak yang ditangani WSKT per Juni 2018 memang jumbo, yakni Rp 97,64 triliun yang berasal dari sisa kontrak di tahun lalu dan tambahan kontrak baru tahun ini. Mayo-ritas kontrak yang dieksekusi WSKT merupakan proyek tol Trans Jawa dan Trans Suma-tera. "Nilai kontrak yang tinggi lebih dari cukup untuk menja-ga pertumbuhan laba bersih di tahun ini," ungkap Akhmad dalam riset 25 Juli.
Sependapat, Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Naing-golan yakin penurunan kon-trak baru tidak akan mempe-ngaruhi kondisi keuangan WSKT di semester II. WSKT pun dinilai tidak perlu terge-sa-gesa mengejar kontrak baru di tahun ini. Sebab, pada dasarnya penambahan kon-trak baru kelak akan menjadi beban bagi perusahaan ketika masa eksekusi tiba.
Divestasi aset
Di samping itu, akan ada tiga ruas tol milik WSKT yang beroperasi di semester II-2018 yaitu tol Depok–Antasari sek-si I, tol Ciawi–Sukabumi, dan sebagian ruas tol Pemalang– Batang. Alfred bilang, ketiga ruas tol tersebut belum dapat berpengaruh terhadap kinerja WSKT di tahun-tahun awal operasionalnya.
Namun, hal itu dinilai bukan menjadi masalah bagi WSKT. Sebab, tujuan emiten tersebut bukan untuk mengincar keun-tungan dari operasional tol, melainkan jasa konstruksi dan penyedia bahan material.
Oleh karena itu, tak heran WSKT biasanya akan mendi-vestasikan ruas tol yang telah beroperasi. "WSKT mengincar capital gain atas penjualan jalan tolnya yang sudah jadi," kata Alfred.
Sebagai pengingat, April lalu WSKT berhasil menjual tiga ruas tol yang dimiliki anak usahanya, PT Waskita Tol Trans Jawa lewat instrumen Reksadana Penyertaan Terba-tas. WSKT juga menargetkan dapat menjual dua aset jalan tol lainnya, yakni tol Bekasi– Cawang–Kampung Melayu dan tol Kayu Agung–Palem-bang–Betung melalui skema one on one.
Akhmad turut mendukung upaya divestasi ini. Menurut-nya, upaya tersebut dapat di-sebut sebagai strategi penda-naan yang variatif guna me-nyokong eksekusi kontrak yang dimiliki oleh WSKT.
Di luar hal itu, Analis Kres-na Sekuritas, Andreas Kristo
Saragih menilai, WSKT perlu mewaspadai jumlah utang yang dikoleksinya. Utang WSKT sendiri telah mencapai Rp 55,96 triliun per Juni 2018
atau melonjak 27,5% (ytd) dari posisi Desember 2017 sebesar Rp 43,90 triliun. Hasil ini me-naikan gearing ratio perusa-haan ke level 2,1 kali.
Ia berpendapat, WSKT ha-rus lebih berhati-hati dalam meningkatkan utang baru. Terutama jika berkaca pada kondisi pasar saat ini.
Kendati demikian, ia tetap memperkirakan pendapatan WSKT melesat 19,3% menjadi Rp 53,92 triliun di akhir tahun nanti. Adapun laba bersihnya
diramal melejit 38,9% menjadi Rp 5,39 triliun.
Andreas pun merekomen-dasikan beli saham WSKT de-ngan target Rp 3.300 per sa-
ham. Serupa, Alfred dan Akh-mad juga menyarankan beli saham WSKT dengan target masing-masing Rp 3.190 dan Rp 3.250 per saham. n
Rekomendasi
Dimas Andi Shadewo
KETERANGAN: Target harga merupakan target harga tertinggi suatu saham berdasarkan perhitungan para analis.
PT Astra International Tbk (ASII)Pada saham ASII kini terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya bullish continuation yang didukung oleh indikator ADX, MACD, dan SAR yang menunjukkan sinyal positif.
Rekomendasi : Maintain buySupport : Rp 6.800Resistance : Rp 7.300 Muhammad Nafan Aji, Binaartha Parama Sekuritas
Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)Muncul long white body candle dengan MA20 berpotongan dengan golden cross (GC) pada saham ITMG. Sementa-ra RSI menguat diikuti kenaikan volume perdagangan, tapi stochastic berpotong-an dengan death cross (DC).
Rekomendasi : Sell on strengthSupport : Rp 29.525Resistance : Rp 30.800Achmad Yaki, BCA Sekuritas
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)Saham TKIM berada pada limited upside dan berpeluang koreksi teknikal untuk menguji support moving average (MA)60 sekaligus support bullish channel
Rekomendasi : Buy on weaknessSupport : Rp 13.150Resistance : Rp 14.925 Muhammad Wafi, Bahana Sekuritas
Nilai kontrak yang tinggi lebih dari cukup
untuk menjaga pertumbuhan laba bersih.
Akhmad Nurcahyadi, Analis Samuel Sekuritas Indonesia
5 13 20 30I Juli 2018
16.125
13.875
11.250903,3
0-903,3
80%20%
-20%-80%
70%30%
5 13 20 30I Juli 2018
7.167
6.583
6.083164,8
0-164,8
80%20%
-20%-80%
70%30%
5 13 20 30I Juli 2018
30.875
26.125
21.375813,4
0-813,4
80%20%
-20%-80%
70%30%
nREKOMENDASI SAHAM