8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
1/25
Laras oktaviani
1102015118
1. Memahami dan Menjelaskan Defsiensi Imun1.1. Defnisi
Integritas sistem imun adalah esensial untuk pertahanan
terhadap ineksi mikroba dan produk toksiknya. Deek
salah satu komponen sistem imun dapat menimbulkan
penyakit berat bahkan atal yang secara kolekti disebut
penyakit defsiensi imun.(“Immunologi Dasar” by FKUI)
1.2. Etiologi
Penyebab defsiensi imun sangat beragam dan penelitianberbasis genetik berhasil mengidentifkasi lebih dari 1
jenis defsiensi imun primer dan pola menurunnya terkait
pada X-linked reessi!e! resesi autosomal! atau dominan
autosomal.
Penyebab Desiensi Imun
Deek "enetik Deek gen#tunggal yang
diekspresikan di banyak jaringan $misal ataksia#
teleangiektasia! desiensi
deaminase
adenosin% Deek gen
tunggal khusus pada
sistem imun $ misal deek
tirosin kinase pada X-
linkedagammaglobulinemia&
abnormalitas rantai
epsilon pada reseptor sel
'% (elainan
multiaktorial dengan
kerentanan genetik
$misal ommon !ariable
immunodefieny %
1
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
2/25
)bata tau 'oksin Imunosupresan
$kortikosteroid!
siklosporin%
*ntikon+ulsan $enitoin%
Penyakit ,utrisi dan
Metabolik
Malnutrisi $misal
k-ashiorkor% "rotein
losing enteropat#y $misal
limangiektasia
intestinal%Defsiensi
+itamin $misal biotin!
atau transkobalamin II%
Defsiensi mineral $misal
eng pada Enteropati
*krodermatitis%
(elainan (romosom *nomali Di"eorge $delesi
22/11%Defsiensi Ig*
selekti $trisomi 10%
Ineksi Imunodefsiensi transien
$pada campak dan
+aricella% Imunodefsiensi
permanen $ineksi I!
ineksi rubella kongenital%
1.3. (lasifkasi 4 contoh penyakitDefsiensi imun terdiri atas sejumlah penyakit yang
menimbulkan kelainan sat atau lebih sistem imun.
Maniestasi defsiensi imun tergantung dari sebab dan
responsnya.A.Defsiensi imun nonspesifk
1. Defsiensi komplemenDefsiensi komponen atau ungsi komplemen
berhubungan dengan peningkatan insidens ineksi
dan penyakit autoimun seperti 5E. Defsiensi
komplemen dapat menimbulkan berbagai akibat
2
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
3/25
seperti ineksi bakteri yang rekuren dan peningkatan
sensiti+itas terhadap penyakit autoimun.
(ebanyakan defsiensi komplemen adalah #erediter .
(onsekuensi defsiensi komplemen tergantung dari
komplemen yang berkurang. Defsiensi 62 tidak
begitu berbahaya! namun defsiensi 63 biasanya
menimbulkan ineksi rekuren bakteri piogenik.a)Defsiensi komplemen kongenital
Defsiensi komplemen biasanya menimbulkan
ineksi yang berulang atau penyakit kompleks
imun seperti 5E dan glomeruloneritis.
• Defsiensi in#ibitor esterase $%
Defsiensi 61 I, berhubungan denganangioedem herediter! penyakit yang ditandai
dengan edem lokal sementara tetapi seringkali.
Deek tersebut menimbulkan akti+itas 61 yang
tidak dapat dikontrol dan produksi kinin yang
meningkatkan permeabilitas kapilar.
• Defsiensi $& dan $'
Defsiensi 62 dan 67 dapa menimbulkan
penyakit serupa 5E! mungkin disebabkankegagalan eliminasi kompleks imun yang
komplemen dependen.
• Defsiensi $
Defsiensi 63 dapat menimbulkan reaksi berat
yang atal terutama yang berhubungan dengan
ineksi mikroba piogenik seperti streptokok dan
staflokok. tidak adanya 63 berarti ragmen
kemotaktik 68 tidak diproduksi. (ompleksantigen#antibodi# 63b tidak diendapkan di
membran dan terjadi gangguan opsoninasi.
• Defsiensi $
Defsiensi 68 menimbulkan kerentanan
terhadap ineksi bakteri yang berhubungan
dengan gangguan kemotaksis.
• Defsiensi $*+ $,+ dan $
Defsiensi 69! 6: dan 60 meningkatkan
kerentanan terhadap septikemi meningokok dan
3
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
4/25
gonokok. 5isis melalui jalur komplemen utama
dalam imunitas terhadap neiserria. Penderita
dengan defsiensi protein tersebut menunjukan
derajat ineksi neseria! sepsis! arthritis yang
lebih berat dan peningkatan DI6.b)Defsiensi komplemen fsiologik
Defsiensi komplemen fsiologik hanya ditemukan
pada neonatus yang disebabkan kadar 63! 68 dan
aktor ; yang masih rendah.c) Defsiensi komplemen didapat
Defsiensi komplemen didapat disebabkan oleh
depresi sintesis! misalnya pada sirorsis hati dan
malnutrisi protein < kalori. Pada anemia sel sabitditemukan gangguan akti+asi komplemen yang
meningkatkan risiko ineksi salmonela dan
pneumokok.
• Defsiensi $l+r+s
'erjadi bersamaan dengan penyakit autoimun!
terutsma pada penderita 5E < 5E.
• Defsiensi $'
Ditemukan pada beberapa penderita 5E.• Defsiensi $&
Defsiensi 62 merupakan defsiensi komplemen
yang paling sering terjadi. Defsiensi ersebut
tidak menunjukan gejala seperti telah dijelaskan
terlebih dahulu dan terdapat pada penderita
5E.
• Defsiensi $
Penderita dengan desiensi 63 menunjukan
ineksi bakteri rekuren. Pada beberapa
penderita disertai dengan glomeruloneritis
kronik.
• Defsiensi $-$
Penderita dengan defsiensi 68#60 menunjukan
kerentanan yang meningkat terhadap ineksi
terutama neseria.
• Defsiensi $/
7
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
5/25
Defsiensi 6= sangat jarang ditemukan.
*nehnya penderita itu tidak menunjukan
adanya tanda ineksi rekuren! mungkin karena
lisis masih dapat terjadi atas pengaruh 60
tanpa 6= meskipun terjadi secara perlahan.2. Defsiensi intereron dan lisoim
a)Defsiensi intereron kongenitalDefsiensi intereron kongenital dapat
menimbulkan ineksi mononuklosis yang atal.b)Defsiensi intereron dan lisoim didapat
Defsiensi intereron dan liso>im dapat ditemkan
pada malnutrisi protein atau kalori.
!. Defsiensi sel "# a)Defsiensi kongenitalDefsiensi sel ,( kongenital telah di temukan pada
penderita dengan osteopetrosis $deek osteoklas
dan monosit%. (adar Ig" dan Ig* dan kekerapan
autoantibodinya biasanya meningkat.b)Defsiensi didapat
Defsiensi sel ,( yang didapat terjadi akibat
imunosupresi atau radiasi.
$. Defsiensi sistem agosit?agosit dapat menghancurkan mikroorganisme
dengan atau tanpa bantuan komplemen. Defsiensi
agosit sering disertai dengan ineksi berulang.
(erentanan terhadap ineksi piogenik berhubungan
langsung dengan jumlah neutrofl yang menurun.
@isiko neksi meningkat bila jumlah agosit turun
sampai diba-ah 8
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
6/25
destruksi merupakan enomena autoimun akibat
pemberian obat tertentu $kuinidin! oksasilin%.b)Defsiensi kualitati
Mengenai ungsi agosit seperti kemotaksis!
agositosis! dan membunuh mikroba intrasel.
6hronic "ranulomatous Disease $ineksi rekuren
mikroba gram A dan B%
Defsiensi "9PD $menyebabkan anemia
hemolitik%
Defsiensi Mieloperoksidase $menganggu
kemampuan membunuh benda asing%
6hediak#igashi yndrome $abnormalitas
lisosom sehingga tidak mampu melepas isinya!penderita meninggal pada usai anak%
Cob yndrome $pilek berulang! abses
staphylococcus! eksim kronis! dan otitis media.
(adar IgE serum sangat tinggi dan ditemukan
eosinoflia%.
5a>y 5eucocyte yndrome $merupakan
kerentanan ineksi mikroba berat. Cumlah
neutrofl menurun! respon kemotaksis daninamasi terganggu%
*dhesi 5eukosit $deek adhesi endotel!
kemotaksis dan agositsosis buruk! eeks
sitotoksik neutrofl! sel ,(! sel ' terganggu.
Ditandai ineksi bakteri dan jamur rekuren dan
gangguan penyembuhan luka%%.Defsiensi imun spesifk
1. Defsiensi kongetinal atau primer
el ;
Defsiensi sel ; ditandai dengan penyakit rekuren
$bakteri%1 #linked hypogamaglobulinemia2 ipogamaglobulinemia sementara3 6ommon +ariable hypogammaglobulinemia7 Disgamaglobulinemia
el '
Defsensi sel ' ditandai dengan ineksi +irus! jamur! dan proto>oa yang rekuren
9
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
7/25
1 indrom Di"eorge $aplasi timus kongenital%2 (andidiasis mukokutan kronik
(ombinasi sel ' dan sel ;
1 e+ere combined immunodefciency disease
2 indrom ne>elo 3 indrom -iskott#aldrich7 *taksia telangiektasi8 Defsiensi adenosin deaminase
2. Defsiensi imun fsiologika)#e&amilan
Defsiensi imun seluler dapat diteemukan pada
kehamilan.al ini karena pningkatan akti+itas sel
's atau eek supresi aktor humoral yang dibentuktrooblast. Fanita hamil memproduksi Ig yang
meningkat atas pengaruh estrogenb)'sia ta&un pertama
istem imun pada anak usia satu tahun pertama
sampai usia 8 tahun masih belum matang.c) 'sia lan(ut
"olongan usia lanjut sering mendapat ineksi
karena terjadi atrof timus dengan ungsi yang
menurun.!. Defsiensi didapat atau sekunder
a)alnutrisib)*neksic) +batd),rauma- tindakan kateterisasi dan beda&e)en/inaran) en/akit berat
g)#e&ilangan *g leukosit&)tresi) Agamaglobulinemia dengan timoma
$.A*D(“Immunologi Dasar” by FKUI)
1.7 Patogenesis
1.8 Pemeriksaan lab untuk menegakan diagnosis
'es diagnostik
:
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
8/25
1. ELISA 'es skrining yang digunakan untuk mendiagnosis Iadalah E5I*. Gntuk mengidentifkasi antibodi terhadapI! tes E5I* sangat sensiti! tapi tidak selalu spesifk!
karena penyakit lain bisa juga menunjukkan hasil positi.;eberapa penyakit yang bisa menyebabkan alse positi!antara lain adalah penyakit autoimun! ineksi +irus! ataukeganasan hematologi. (ehamilan juga bisa menyebabkanalse positi.Pada daerah#daerah dimana pre+alensi I sangat tinggi!dua kali hasil E5I* positi ditambah gejala klinis bisadigunakan untuk mendiagnosis I. ;ila metode ini dipilih!maka akan lebih baik jika dipilih dua tipe tes E5I* yang
berbeda.2. Western Blotmerupakan elektrooresis gel poliakrilamid yangdigunakan untuk mendeteksi rantai protein yang spesifkterhadap D,*. Cika ada rantai protein yang ditemukan!berarti hasil tes negati. edangkan bila hampir atausemua rantai protein ditemukan! berarti -estern blotpositi. 'es -estern blot mungkin juga tidak bisamenyimpulkan seseorang menderita I atau tidak. )leh
karena itu! tes harus diulangi lagi setelah dua minggudengan sampel yang sama. Cika tes -estern blot tetaptidak bisa disimpulkan! maka tes -estern blot harusdiulang lagi setelah 9 bulan. Cika tes negati maka pasiendianggap I negati
3. PCR (polymerase chain reaction)Gntuk D,* dan @,* +irus I sangat sensiti dan spesifkuntuk ineksi I. 'es ini sering digunakan bila hhasil tesyang lain tidak jelas.
(“Ilmu "enyakit 0ropis” by 1idoyono)
2. Memahami dan Menjelaskan I < *ID2.1. Defnisi
2uired Immune Defieny 3yndrome (2ID3) adalah
suatu kumpulan gejala penyakit kerusakan sistem
0
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
9/25
kekebalan tubuh. ;ukan penyakit ba-aan tetapi didapat
dari hasil penularan! penyakit ini akibat terineksi +irus
I (#uman immunodefieny 4irus) yang termasuk amili
retro+iridae. *ID merupakan tahap terakhir dari ineksi
I.(“Ilmu "enyakit 0ropis” by 1idoyono dan “Ilmu "enyakit
Dalam” by 2ru 1. 3udoyo)2.2. Etiologi
irus I ini termasuk dalam subamili 5enti!irinae dari
amili 6etro!iridae. *sam ,ukleat dari amili retro+irus ini
adalah @,* yang mampu membentuk D,* dari @,*.
En>im transkriptase re+ersi menggunakan @,* +irus
sebagai Hcetakan untuk membentuk D,*. D,* ini yangbergabung dengan kromosom induk $sel limosit '7 dan
sel makroag% yang berungsi sebagai pengganda +irus
I.ecara sederhana sel I terdiri dari J
• *nti # @,* dan en>im transkriptase re+ersi
$polimerase%! protease! dan integrase.
• #apsid *ntigen p27
•ampul $antigen p1:% dan ton(olan glikoprotein $gp12 dan gp71%
Faktu paruh +irus $+irion hal#lie% berlangsung dengan
cepat. ebagian besar +irus akan mati! tetapi karena
mulai a-al ineksi! replikasi +irus berjalan sangat cepat
dan terus menerus. Dalam sehari sekitar 1 miliar +irus
dapat diproduksi. @eplikasi inilah yang menyebabkan
kerusakan sistem kekebalan tubuh. 'ingginya jumlah
+irus dalam darah ditunjukan dengan angka +iarl load.edangkan tingkat kerusakan sistem kekebalan tubuh
ditunjukan dengan 6D7.Penyakit ini menular dengan beberapa cara. *ntara lain
melalui cairan tubuh seperti darah! cairan genitalia! dan
*I. irus juga terdapat dalam sali+a! air mata! dan urin
$sangat rendah%. I tidak dilaporkan terdapat dalam air
mata dan keringat. Pria yang sudah disunat memiliki
resiko I yang lebih kecil dibanding pria yang tidakdisunat.
=
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
10/25
elain melalui cairan tubuh! I juga ditularkan melalui J1 I! hamil
• ecara intrauterin! intrapartum! dan postpartum
$*I%.
• *ngka transmisi bisa mencapa 2#8 K• *ngka transmisi melalui *I dilaporkan lebih dari
sepertiga
• 5aporan lain menyatakan risiko penularan melalui
*I adalah 11#2= K
• ebuah studi meta#analisis prospekti yang
melibatkan penelitian pada dua kelompok ibu! yaitu
kelompok ibu yang menyusui sejak a-al kelahiran
bayi dan kelompok ibu yang menyusui setelahbeberapa -aktu usia bayinya. Melaporkan bah-a
angka penularan I pada bayi yang belum disusui
adalah 17K $yang diperoleh dari penularan melalui
mekanisme kehamilan dan persalinan%! dan angka
penularan I meningkat menjadi 2=K setelah
bayinya disusui. ;ayi normal dengan ibu I bisa
memperoleh antibodi I dari ibunya selama 9#18
bulan.2 "ar!m s!nti#
• Pre+alensi 8#1 K
• Penularan I pada anak dan remaja biasanya
melalui jarum suntik karena penyalahgunaan obat.
• Diantara tahanan $tersangka atau terdak-a tindak
pidana% de-asa! pengguna obat suntik di jakarta
sebanyak 7K terineksi I! di bogor 28K dan di
bali 83 K3 $rans%!si &arah
• @isiko penularan sebesar =K
• Pre+alensi 3#8K
7 '!!nan se#s!al
• Pre+alensi :#0K
• (emungkinan tertular adalah 1 dalam 2 kali
hubungan intim.
•
Model penularan ini adalah yang tersering di dunia.*khir#akhir ini dengan semakin meningkatnya
1
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
11/25
kesadraan masyarakat untuk menggunakan kondom!
maka penularan melalui jalur ini cenderung menurun
dan diagntikan oleh penularan melalui jalur penasun
$pengguna narkoba suntik%.
(“Ilmu "enyakit 0ropis” by 1idoyono)2.3. Epidemiologi
G,*ID memperkirakan pada tahun 1==3 jumlah
penderita I di dunia sebanyak 12 juta orang dan pada
akhir tahun 2 sebanyak 2 juta orang. Pre+alensi *ID
pada tahun 1==3 sebesar =.! sedangkan pada akhir
tahun 2 sebesar 2 juta. Pada tahun 21 insidensi
ineksi I#baru pada anak sebanyak 0. dengan
80. kematian akibat I < *ID. Dari 0. anak!98. kasus diperkirakan terjadi di *sia elatan dan *sia
'enggara.Di indonesia I pertam kali dilaporkan di ;ali pada *pril
1=0: $terjadi pada orang belanda%. Pada tahun 1===
terdapat 938 kasus I dan 103 kasus *ID. Mulai tahun
2#28 terjadi peningkata n kasus I dan *ID secara
signifkan di Indonesia. (asus *ID tahun 2 tercatat
288 orang! meningkat menjadi 319 orang pada tahun23! dan meningkat cepat menjadi 2930 orang pada
tahun 28. Dari data tersebut! D(I jakarta memiliki
jumlah penderita tersebar! diikuti oleh Ca-a 'imur! Papua!
Ca-a ;arat! dan ;ali. Peningkatan ini terutamadisebabkan
oleh semakin membaiknya sistem pencatatn dan
pelaporan kasus dan semakin bertambahnya sarana
pelayanan diagnostik khusus dengan (linik !oluntary
ounselling and testing $6'%.Dibandingkan dengan negara#negara lainnya di *sia
'enggara! angka kasus I < *ID di Indonesia termasuk
rendah. *lasan yang paling mungkin adalah lemahnya
sistem pencatatan dan pelaporan! terbatasnya peralatan
laboratorium penunjang dan rendahnya kemampuan
diagnosis.(“Ilmu "enyakit 0ropis” by 1idoyono)
2.7 Patogenesis
11
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
12/25
I menempel pada limosit sel induk melalui gp12!
sehingga akan terjadi usi membran I dengan sel induk.
Inti I kemudian masuk ke dalam sitoplasma sel induk.
Di dalam sel induk! I akan membentuk D,* I dari
@,* I melalui en>im polimerase. En>im integrasi
kemudian akan membantu D,* I untuk berintegrasi
dengan D,* sel induk.
D,* +irus yang dianggap oleh tubuh sebagai D,* sel
Induk akan membentuk @,* dengan asilitas sel induk!
sedangkan m@,* dalam sitoplasma akan diubah oleh
en>im protease menjadi partikel I. Partikel itu
selanjutnya mengambil selubung dari bahan sel indukuntuk dilepas sebagai +irus I lainnya. Mekanisme
penekanan pada sistem imun $imunosupresi) ini akan
menyebabkan pengurangan dan terganggunya jumlah dan
ungsi sel limotsit '.(“Ilmu "enyakit 0ropis” by 1idoyono)
2.8 Patofsiologi
Pada indi+idu de-asa!masa jendela ineksi I sekitar 3bulan. eiiring pertambahan replikasi Patofsiologi jendela
12
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
13/25
ineksi I Pada indi+idu de-asa. masa +irus sekitar 3 bulan.
sel limosit 6D7B akan terus menurun ! Gmumnya jarak antara
ineksi I timbulnya gejala klinis pada *ID berkisar antara 8#
1 tahun.
Ineksi primer I dapat memicu gejala akut yang tidak
spesifk! seperti demam! nyeri kepala! aringitis dan nyeri
tenggorokan! limadenopati! dan ruam kulit. ?ase akut tersebut
dilanjutkan dengan periode laten yang asimtomatis! tetapi
pada ase inilah terjadi penurunan jumlah sel limosit 6D7B
selama bertahun#tahun hingga terjadi maniestasi klinis *ID
akibat defsiensi imun $berupa ineksi oportunistik% ;erbagai
maniestasi klinis lain dapat timbul akibat reaksi autoimun!reaksi hipersensiti+itas! dan potensi keganasan.
(kapita selekta by
risa 7)
2.9 Maniestasi (linisMasa inkubasinya berlangsung 9 bulan A 8 tahun.1indo8 period selama 9#0 minggu adalah -aktu saat
tubuh sudah terineksi I tetapi belum terdeteksi olehpemeriksaan laboratorium.eseorang dengan I dapat bertahan sampai dengan 8
tahun! jika tidak diobati maka penyakit ini akan
bermaniestasi sebagai *ID."ejala klinis muncul sebagai penyakit yang tidak khas
seperti J
• Diare kronis
• (andidiasis mulut yang luas
• "neumoystis arinii
• Pneumonia interstisialis limositik
• Ensealopati kronik
"ejala utama
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
14/25
"ejala minorJa. ;atuk kronis selama lebih dari satu bulanb. Ineksi pada mulut dan tenggorokan disebabkan jamur
6andida *lbicans
c. Pembengkakan kelenjar getah bening yang menetapdiseluruh tubuh
d. Munculnya erpes >oster berulang dan bercak#bercakgatal diseluruh tubuh $Depkes @I! 1==:%
(“Ilmu "enyakit 0ropis” by 1idoyono)
2.: Diagnosis 4 Diagnosis ;andingDitemukannya antibodi I pada pemeriksaan E5I* perlu
dikonfrmasi dengan -estern blot. 'es I Elisa $B%sebanyak tiga kali dengan reagen yang berlainan merk
menenjukan pasien positi mengidap I.F) kini merekomendasikan pemeriksaan dengan repid
test $dipstick% sehingga hasilnya bisa segera diketahui.
Departemen kesehatan pada tahun 2: menyatakan
stadium klinis I bagi orang de-asa terbagi dalam 7
kategori dan skala ungsional! yaituJ
•
tadium klinis * *simptomatik
5iadenitis generalisata
kala ungsional 1 J asimptomatik! akti+itas normal.
• tadium klinis **
;erat ;adan berkurang L1 K
Meniestasi mukokutaneus ringan
erpes >oster dalam lima tahun terakhir
Ineksi saluran naas bagian atas yang berulang
kala ungsional 2 J simptomatik! akti+itas normal.• tadium #linis ***
;erat badan berkurang 1K
Diare kronis tanpa penyebab yang jelas 1 bulan
Demam berkepanjangan tanpa penyebab yang jelas
1 bulan (adidiasis oral $thrush%
)ral hairy leucoplakia $)5%
'; paru
Ineksi bakterial berat
17
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
15/25
kala ungsional 3 J L8K dalam 1 bulan terakhir
terbaring
• tadium klinis *3 I -asting syndrome
Pneumonia pneumocystic carinii 'oNoplasmosis otak
Diare karena kriptosporidiosis 1 bulan
Penyakit sitomegalo+irus pada satu organ selain hati!
limpa atau kelenjar getah bening. Ineksi +irus herpes simpleN di mukokutaneus 1
bulan Progressi+e multiocal leukoencephalopathy $PM5%
Mikosis endemik yang menyebar (adisiasis esoagus! trakea! bronki
Mikobakteriosis atipik
eptikemia salmonela non#tioid
'uberkulosis ekstraparu
5imoma
arkoma kaposi
Ensealopati I
kala ungsional 7 J 8K dalam 1 bulan terakhir
terbaring.(“Ilmu "enyakit 0ropis” by 1idoyono)
2.0 Penatalaksanaan,ucleoside @e+erse 'ranscriptase Inhibitor $,@'I%6ontohJ%. 9ido!udin
Eek sampingJ anemia! neutropenia! sakit kepala! mual&. Didanosin
Eek sampingJ diare! pankreasitis! neuropati perier
. 9alsitabinEek sampingJ ,europati perier! stomatitis! ruam danpankreatitis
'. 3ta!udinEek sampingJ ,europati perier! asidosis laktat$peningkatan en>im transaminase sementara%! sakitkepala! mual! dan ruam
. 5ami!udinEek sampingJ *sidosis laktat! hepatomegali dengan
steatosis! sakit kepala! mual*. :mtrisitabin
18
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
16/25
Eek sampingJ ,yeri abdomen dengan rasa keram!diare!kelemahan otot!sakit kepala! lipodistrof! mual!rinitis! pruritus dan ruam! alergi! asidosis laktat! mimpiburuk! parestesia! pneumonia! steatosis hati
,. 2baka!ir Eek sampingJ Mual! muntah! diaren! reaksi hipersensiti $demam! malaise! ruam%! gangguan gastrointestinal
,ucleotide @e+erse 'ranscriptase Inhibitor $,t@'I%%. 0eno;o!ir Disoproksil
Eek sampingJ Mual! muntah! atulens! diare
,on#,ucleoside @e+erse 'ranscriptase Inhibitor $,,@'I%
%. im hati
&. Dela!irdinEek sampingJ @uam! peningkatan tes ungsi hati!neutropenia
. :;a!iren= Eek sampingJ akit kepala! pusing! mimpi buruk! sulitberkonsentrasi dan ruam
Protease Inhibitor%. 3akuina!ir
Eek sampingJ Diare! mual! nyeri abdomen&. 6itona!ir
Eek sampingJ Mual! muntah! diaren. Indina!ir
Eek sampingJ Mual! hiperbilirubinemia! batu ginjal'.
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
17/25
(“Ilmu "enyakit 0ropis” by 1idoyono dan “Ilmu "enyakit
Dalam” by 2ru 1. 3udoyo)2.= Pencegahan
Pencegahan pada penyakit I
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
18/25
irus ini adalah +irus herpes yang umum ditularkan
melalui cairan tubuh seperti air liur! darah! urine!
semen! dan air susu ibu. istem kekebalan tubuh yang
sehat dapat pmenonaktikan +irus sehingga +irus tetap
berada dalam ase dorman $tertidur% di dalam tubuh.
Cika sistem kekebalan tubuh melemah! +irus menjadi
akti kembali dan dapat menyebabkan kerusakan pada
mata! saluran pencernaan! paru#paru atau organ tubuh
lainnya.
• #andidiasis(andidiasis adalah ineksi umum yang terkait I. al
ini menyebabkan peradangan dan timbulnya lapisan
putih tebal pada selaput lendir! lidah! mulut!
kerongkongan atau +agina. *nak#anak mungkin
memiliki gejala parah terutama di mulut atau
kerongkongan sehingga pasien merasa sakit saat
makan.
• r/ptococcal eningitisMeningitis adalah peradangan pada selaput dan cairan
yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang
$meninges%. 6ryptococcal meningitis ineksi sistem sara pusat yang umum terkait dengan I. Disebabkan oleh
jamur yang ada dalam tanah dan mungkin berkaitan
dengan kotoran burung atau kelela-ar.
• ,o6oplasmolisisIneksi yang berpotensi mematikan ini disebabkan oleh
'oNoplasma gondii. Penularan parasit ini disebabkan
terutama oleh kucing. Parasit berada dalam tinja kucing
yang terineksi kemudian parasit dapat menyebar kehe-an lain.
• #riptosporidiosis
Ineksi ini disebabkan oleh parasit usus yang umum
ditemukan pada he-an. Penularan kriptosporidiosis
terjadi ketika menelan makanan atau air yang
terkontaminasi. Parasit tumbuh dalam usus dan saluran
empedu yang menyebabkan diare kronis pada orang
dengan *ID.(anker yang biasa terjadi pada pasien I
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
19/25
• arkoma #aposi
arkoma (aposi adalah suatu tumor pada dinding
pembuluh darah. Meskipun jarang terjadi pada orang
yang tidak terineksi I! hal ini menjadi biasa pada
orang dengan I#positi. arkoma (aposi biasanya
muncul sebagai lesi merah muda! merah atau ungu
pada kulit dan mulut. Pada orang dengan kulit lebih
gelap! lesi mungkin terlihat hitam atau coklat gelap.
arkoma (aposi juga dapat mempengaruhi organ#organ
internal! termasuk saluran pencernaan dan paru#paru.
• Limoma(anker jenis ini berasal dari sel#sel darah putih.
5imoma biasanya berasal dari kelenjar getah bening.
'anda a-al yang paling umum adalah rasa sakit dan
pembengkakan kelenjar getah bening ketiak! leher atau
selangkangan.
2.11 Prognosis
ebagian besar I < *ID berakibat atal. ekitar :8Kpasien yang didiagnosis *ID meninggal tiga tahun
kemudian. Penelitian melaporkan ada 8 K kasus pasien
terineksi I yang tetap sehat secara klinis dan
imunologis.(“Ilmu "enyakit 0ropis” by 1idoyono)
3 Memahami dan Menjelaskan dilema etik()DE(I
asal 8Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus
memperhatikan kepentingan masyarakat dan
memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang
menyeluruh $promoti! pre+enti! kurati dan rehabilitati%!
baik fsik maupun psiko#sosial! serta berusaha menjadi
pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar#benarnya.
(EF*CI;*, D)('E@ 'E@*D*P P*IE,
1=
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
20/25
asal 12etiap dokter -ajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang seorang pasien! bahkan juga setelah
pasien itu meninggal dunia.
asal 1!etiap dokter -ajib melakukan pertolongan darurat sebagai
suatu tugas perikemanusiaan! kecuali bila ia yakin ada orang
lain bersedia dan mampu memberikannya.
(aidah Dasar ;ioetik Prinsip *utonomy! menghormati hak#hak pasien!
hak otonomi pasien. Melahirkan inormed consent Prinsip ;enefcence! 'indakan untuk kebaikan
pasien. Memilih lebih banyak manaatnya
daripada buruknya. Prinsip ,on#malefcence! Melarang tindakan yang
memperburuk kedaan pasien. Primum non nocere
atau abo+e all do no harm. Prinsip Custice! mementingkan airness dan
keadilan dalam bersikap maupun dalam
mendistribusikan sumber daya $distributi+ justice%
GGD yang ;erhubungan
asal 7
Inormasi yang diperoleh dari kegiatan konseling! tes I!
pengobatan! pera-atan dan kegiatan lainnya harus dijaga
kerahasiaannya seperti yang berlaku bagi data rekam
medis. Dalam kaitannya aspek hukum kerahasiaan pasien
I *ID ! kode etik administrator perekammedis daninormasi kesehatan $ P)@MI(I! 29% adalah J
elalu menyimpan dan menjaga data rekam medis serta
inormasi yang terkandung di dalamnya sesuai dengan
ketentuan prosedur manajemen! ketetapan pimpinan
institusi dan peraturan perundang#undangan yang berlaku.
elalu menjunjung tinggi doktrin kerahasiaan dan hak atas
inormasi pasien yang terkait dengan identittas indi+idu atausosial. *dministrator inormasi kesehtan -ajib mencegah
2
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
21/25
terjadinya tindakan yang menyimpang dari kode etik proesi.
Perbuatan < tindakan yang bertentangan dengan kode etik
adalah menyebarluaskan inormasiyang terkandung dalam
laporan rekam medis I *ID yang dapat merusak citra
proesi rekam administrator inormasi kesehatan. Disisi lain
rumah sakit sebagai institusi tempatdilaksanakannya
pelayanan medis! memiliki (ode Etik @umah akit $(odersi%
dalam kaitannya manajemen inormasi kesehatan J
asal
@umah sakit harus mengindahkan hak#hak asasi pasien
asal 10
@umah sakit harus memberikan penjelasan apa yang
diderita pasien dan tindakan apa yang hendak dilakukan.
'ujuan dari rahasia kedokteran dalam kasus I *ID! selain
untuk kepentingan jabatan adalahuntuk menghindarkan
pasien dari hal#hal yang merugikan karena terbongkarnya
statuskesehatan. Menurut Declaration on the @ights o the
Patients yang dikeluarkan oleh FM* memuat hak pasienterhadap kerahasiaan sebagai berikutJ
emua inormasi yang teridentifkasi mengenai status
kesehatan pasien! kondisi medis!diagnosis! prognosis! dan
tindakan medis serta semua inormasi lain yang siatnya
pribadi! harus dijaga kerahasiaannya! bahkan setelah
kematian. Perkecualian untuk kerabat pasien mungkin
mempunyai hak untuk mendapatkan inormasi yang dapatmemberitahukan mengenai resiko kesehatan mereka.
'I"M* E'I(* 'E@*D*P P*IE,
tigma dan diskriminasi tidak saja dilakukan oleh
masyarakat a-am yang tidak mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang penyakit I
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
22/25
hasil penelitian yangdilakukan oleh *ndre-in et al. $20% di
;eli>e! diketahui bah-a petugas kesehatan $dokter dan
pera-at% mempunyai stigma dan melakukan diskriminasi
pada )D*.
;eberapa bentuk stigma eksternal dan diskriminasi antara
lain J
• Menjauhi )D* atau tidak meginginkan untuk
menggunakan peralatan yang sama.
• Penolakan oleh keluarga! teman atau masyarakat
terhadap )D*.
• Peradilan moral berupa sikap yang menyalahkan )D*
karena penyakitnya dan menganggapnya sebagai orang
yang tidak bermoral.
• tigma terhadap orang#orang yang terkait dengan )D*!
misalnya keluarga dan teman dekatnya.
• (eengganan untuk melibatkan )D* dalam suatu
kelompok atau organisasi.
• Diskriminasi yaitu penghilangan kesempatan untuk )D*
seperti ditolak bekerja! penolakan dalam pelayanan
kesehatan bahkan perlakuan yang berbeda pada )D*
oleh petugas kesehatan.
• Pelecehan terhadap )D* baik lisan maupun fsik.
• Pengorbanan! misalnya anak#anak yang terineksi I
atau anak#anak yang orang tuanya meninggal karena
*ID.
• Pelanggaran hak asasi manusia! seperti pembukaan
status I seseorang pada orang lain tanpa seijin
penderita! dan melakukan tes I tanpa adanya inormed
consent $Dia>!et al.211%
E'I(* ME,"*D*PI )D*
Mengingat I
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
23/25
ini di hampir seluruh lapisan masyarakat. tigma sering kali
menyebabkan terjadinya diskriminasi dan akan mendorong
munculnya pelanggaran *M bagi )D* $)rang Dengan
I
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
24/25
OCanganlah kalian mendekati >ina karena sesungguhnya
>ina itu perbuatan yang keji dan seburuk#buruknya jalan$Q al IsraR1:SJ32%
3 *slam meng&aramkan perilaku seks men/impang-
antara lain &omoseks 4lakilaki dengan lakilaki)
dan lesbian 4perempuan dengan perempuan ). ?irman *llah -t dalam surat al *ra ayat 0#01 J O Dan
$kami juga telah mengutus% 5uth $ kepada kaumnya%.
$Ingatlah% tatkala dia berkata kepada merekaJ Mengapa
kamu mengerjakan perbuatan kotor itu! yang belumpernah dikerjakan oleh seorangpun manusia $didunia ini%
sebelummuT esungghnya kamu mendatangi lelaki untuk
melepaskan nasumu $ kepada mereka %! bukan kepada
-anita! ;ahkan kamu ini adalah kaum yang melampaui
batas. $ 'Q. *l *ra J 0#01%7 *slam melarang pria9anita melakukan perbuatan
perbuatan /ang memba&a/akan ak&lak dan
merusak mas/arakat- termasuk pornograf danpornoaksi.Islam melarang seorang pria dan -anita melakukan
kegiatan dan pekerjaan yang menonjolkan
sensualitasnya. @af ibnu @iaa pernah bertutur
demikianJ ,ahaana hallallaahu alaihi -assaliman
kasbi& ammato illa maa amilat biyadaiha. Fa /aalaJ aa
kad>a biashobiihi nakh-al khab>i -al gha>li -an
na/syi.artinyaJ O,abi a- telah melarang kami daripekerjaan seorang pelayan -anita kecuali yang dikerjakan
oleh kedua tangannya. ;eliau bersabda Oeperti inilah
jari#jemarinya yang kasar sebagaimana halnya tukang
roti! pemintal! atau pengukir.8 *slam meng&aramkan k&amr dan seluru& benda
/ang memabukkan serta meng&aramkan narkoba.abda @asulullah a- JO(ullu muskirin haraamun
artinya J Oetiap yang menghilangkan akal itu adalah
haram $@. ;ukhori Muslim% O5aa dharaara -a la
27
8/16/2019 wrap up Skenario 4 MPT Fix
25/25
dhiraara artinya J 'idak boleh menimpakan bahaya
pada diri sendiri dan kepada orang lain. $@. Ibnu
Majah%. ,arkoba termasuk sesuatu yang dapat
menghilangkan akal dan menjadi pintu gerbang dari
segala kemaksiatan termasuk seks bebas. ementara
seks bebas inilah media utama penyebab +irus I