8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
1/35
WRAP UP SKENARIO 3
BLOK KEDOKTERAN KELUARGA
Disusun Oleh:
KELOMPOK B-1
Ketua : Maulidya Sari 1102010158
Sekretaris : Medya Septina T. 1102010160
Anggota :
1. Marleni 1102010156
2. Mauliadanti Rizdana 1102010157
3. Maya Yulindhini 1102010159
4. Rio Geraldy 1102010245
5. Ririk Riyanti 1102010246
6. Risti Amalia Nastiti 1102010247
7. Ristianti Affandi 1102010248
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2013-2014
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
2/35
1
SKENARIO 3
KLINIK DOKTER KELUARGA
Dr. Ahmad, 31 tahun, praktek di sebuah klinik dokter keluarga. Klinik ini
dikelola dengan baik sehingga dalam waktu yang relatif singkat mengalami
kemajuan yang cukup pesat dan dikenal luas di masyarakat.
Suatu hari klinik ini dikunjungi seorang pasien, Ny. A, 38 tahun dengan
kehamilan trimester 1 pada G5P2A2. Pasien ingin melakukan pemeriksaan
kehamilan secara rutin di klinik Dr. Ahmad karena pasien mendapat informasi
bahwa pelayanan di klinik ini baik. Pasien mempunyai keluhan sering mual,
muntah, lemas, cepat lelah dan sesak. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan
sesuai prosedur pemeriksaan standar dokter keluarga bersama bidan. Sebagai
dokter muslim, Dr. Ahmad sangat memperhatikan adab dan tata cara pemeriksaan
dan penanganan pasien sesuai ajaran Islam.Pada pemeriksaan ditemukan bahwa kandungan dalam kondisi yang baik
namun ibu tampak pucat, takikardi, murmur, takipnea, dan terdapat nyeri tekan
epigastrium.
Dr. Ahmad menyarankan agar pasien mengikuti pemeriksaan ANC yang
teratur dan direncanakan menjelang partus pasien akan dirujuk ke spesialis Obgyn
yang sudah bekerja sama dengan klinik dokter keluarga tersebut.
Pasien menanyakan ke dokter tentang pilihan pembiayaan persalinan,
mengingat kemungkinan membutuhkan biaya yang lebih besar. Dr. Ahmad
kemudian menjelaskan tentang system pembiayaan kesehatan.
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
3/35
2
STEP 1
Pertanyaan :
1.
Bagaimana sistem pembiayaan kesehatan dalam klinik dokter keluarga?
2. Apa kriteria merujuk pasien?
3.
Bagaimana adab memeriksa pasien dalam Islam?
4. Bagaimana prosedur pemeriksaan standar dalam klinik dokter keluarga?
5.
Dengan siapa saja dokter keluarga bekerja sama?
6. Bagaimana manajemen pelayanan kesehatan di klinik dokter keluarga?
7. Apa bedanya klinik dokter keluarga dengan klinik dokter umum?
8. Bagaimana sistem pembiayaan kesehatan menurut Islam?
Jawaban :
1. Asuransi dan tunai sesuai dengan aturan pemerintah.
2. Kasus-kasus yang diluar kompetensi dokter keluarga.
3. - Jika yang diperiksa lawan jenis, dokter harus didampingi perawat atau
keluarga pasien
- Dokter harus memeriksa bagian tubuh yang memang seharusnya
diperiksa
- Mengucapkan salam, basmallah, dan hamdallah.
4.
- Melakukan diagnosis secara holistik
- Memperhatikan aspekMandala of Health
- Memberikan tatalaksana secara komprehensif.
5.
Seluruh tenaga kesehatan (dokter spesialis, bidan, perawat, lab, farmasi).
6.
- Mengutamakan preventive dan promotif
- Petugas kesehatan yang ramah
7.
Klinik Dokter Keluarga : - melakukan home visitjika penyakit berulang- terapinya dari aspek medis & non medis
Klinik Dokter Umum : - hanya menerima pasien klinik
- terapinya hanya dari aspek medis
8. Negara miskin individu (pasien) ayah keluarga besar pasien
ps: negara kaya wajib menanggung seluruh biaya kesehatan warga
negaranya.
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
4/35
3
HIPOTESIS
klinik dokter
klinik dokter
keluarga
manajemen
pelayanan klinik
yang baik
sistem rujukan
prosedur
pemeriksaan
standar
medis islam
sistem
pembiayaan
kesehatan
islam pemerintah
klinik dokter
umum
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
5/35
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
6/35
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
7/35
6
2) Sasaran program menjaga mutu. Untuk melaksanakan hal ini
diperkukan empat hal :
a. Unsur masukan. Yang dimaksud adalah semua hal yang
diperlukan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
Yang termasuk dalam hal ini adalah tenaga pelaksana, sarana dandana.
b. Unsur lingkungan. Yang dimakud lingkungan adalah keadaan
sekitar yang mempengaruhi pelayanana kesehatan. Untuk satu
saran pelayanan kesehatan yang terpenting adalah kebijakan
(policy), struktur organisasi (organization) serta sistem manajemen
(management) yang diterapkan.
c. Unsur proses. Yang dimaksud dengan unsur proses di sini adalah
semua tindakan yang dilakukan pada pelayanan kesehatan.
Tindakan ini secara umum dapat dibedakan atas dua macam.
Pertama, tindakan medis (medical procedure) mulai dari anamesis
sampai dengan pengobatan. Kedua, tindakan non medis (nonmedical procedure) seperti tata cara rekam medis, persetujuan
tindakan medis, penerimaan dan perawatan pasien dan lain
selanjutnya yang seperti ini.
d. Unsur keluaran. Yang dimaksud dengan unsur keluaran adalah
yang menunjukan pada penampilan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan. Penampilan pelyanan tersebut dibedakan atas dua
macam :
a) Penampilan aspek media (medical performance) seperti
misalnya kesembuhan penyakit, kecacatan dan atau kematian.
b) Penampilan aspek non medis (non mediacal performance)
seperti misalnya kepuasan dan keluhan pasien.
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
8/35
7
Syarat pembangunan
Fasilitas praktik
Pelayanan dokter keluarga memiliki fasilitas pelayanan kesehatan strata pertama
yang lengkap serta beberapa fasilitas pelayanan tambahan sesuai dengankebutuhan masyarakat sekitarnya.1. Fasilitas untuk praktik
Fasilitas pelayanan dokter keluarga sesuai untuk kesehatan dan keamananpasien, pegawai dan dokter yang berpraktik.
2. Kerahasiaan dan privasi
Konsultasi dilaksanakan dengan memperhitungkan kerahasiaan dan privasipasien.
3. Bangunan dan interiorBangunan untuk pelayanan dokter keluarga merupakan bangunan permanenatau semi permanen serta dirancang sesuai dengan kebutuhan pelayanan medis
strata pertama yang aman dan terjangkau oleh berbagai kondisi pasien.4. Alat komunikasi
Klinik memiliki alat komunikasi yang biasa digunakan masyarakat sekitarnya.5.
Papan namaTempat pelayanan dokter keluarga memasang papan nama yang telah diaturoleh organisasi profesi.
Peralatan klinik
Pelayanan dokter keluarga memiliki peralatan klinik yang sesuai dengan fasilitaspelayanannya, yaitu pelayanan kedokteran di strata pertama (tingkat primer).1. Peralatan medis
Pelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan medis yang minimalharus dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedialayanan strata pertama.
2. Peralatan penunjang medisPelayanan dokter keluarga memiliki beberapa peralatan penunjang medis yangminimal harus dipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai
penyedia pelayanan strata pertama.3.
Peralatan non medisPelayanan dokter keluarga memiliki peralatan non medis yang minimal harusdipenuhi di ruang praktik untuk dapat berpraktik sebagai penyedia pelayananstrata pertama.
Tenaga pelaksanaTenaga pelaksana yang dibutuhkan pada praktek dokter keluarga pada dasarnyatidaklah berbeda dengan tenaga pelaksana pelbagai pelayanan kedokteran lainnya.Tenaga pelaksana yang dimaksud secara umum dapat dibedakan atas tiga macam :1.
Tenaga medisTenaga medis yang dimaksudkan disini ialah para dokter keluarga (familydoctor/physician). Tergantung dari sarana pelayanan yang menyelenggarakan
pelayanan dokter keluarga serta beban kerja yang dihadapi, jumlah dokterkeluarga yang dibutuhkan dapat berbeda. Secara umum dapat disebutkan,
apabila sarana pelayanan tersebut adalah rumah sakit serta beban kerjanya
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
9/35
8
lebih berat, maka jumlah dokter keluarga yang dibutuhkan akan lebih banyak.Sedangkan jika pelayanan dokter keluarga tersebut diselenggarakan oleh suatuklinik dokter keluarga, jumlah dokter yang dibutuhkan umumnya lebih sedikit.Klinik dokter keluarga memang dapat diselenggarakan hanya oleh satu orang
dokter keluarga (solo practice) ataupun oleh sekelompok dokter keluarga(group practice). Telah disebutkan, dari kedua bentuk ini, yang dianjurkanadalah bentuk kedua, yakni yang diselenggarakan oleh satu kelompok dokterkeluarga.
2. Tenaga paramedisUntuk lancaranya pelayanan dokter keluarga, perlu mengikut sertakan tenaga
paramedis. Disarankan tenaga paramedis tersebut seyogoyanya yang telahmendapatkan pendidikan dan latihan prinsip-prinsip pelayanan dokterkeluarga, baik aspek medis dan ataupun aspek non medis. Jumlah tenaga
paramedis yang diperlukan tergantung dari jumlah dokter keluarga yangmenyelenggarakan pelayanan dokter keluarga secara umum disebutkan untuk
setiap satu orang dokter keluarga, diperlukan 2 sampai 3 tenaga paramedisterlatih.
3. Tenaga non-medisSama halnya dengan tenaga paramedis, untuk lancarnya pelayanan dokterkeluarga, perlu pula mengikutsertakan tenaga non-medis. Pada umumnya adadua katagori tenaga non-medis tersebut. Pertama, tenaga administrasi yangdiperlukan untuk menangani masalahmasalah administrasi. Kedua,
pekerjasosial (social worker) yang diperlukan untuk menangai programpenyuluhan/nasehat kesehatan dan atau kunjungan rumah misalnya. Jumlahtenaga non medis yang diperlukan tergantung dari jumlah dokter keluarga,dibutuhkan sekurang-kurangnya satu orang tenaga administrasi serta satuorang pekerja sosial.
Proses-proses penunjang praktik
Pelayanan dokter keluarga memiliki panduan proses-proses yang menunjangkegiatan pelayanan dokter keluarga.1.
Pengelolaan rekam medikPelayanan dokter keluarga menyiapkan, melaksanakan dan mengevaluasirekam medik dengan dasar rekam medik berorientasikan pada masalah(problem oriented medical record).
2. Pengelolaan rantai dingin
Pelayanan dokter keluarga peduli terhadap pengelolaan rantai beku (cold chainmanagement) yang berpengaruh kepada kualitas vaksin atau obat lainnya. 3.
Pengelolaan pencegahan infeksiPelayanan dokter keluarga memperhatikan universal precaution managementyang mengutamakan pencegahan infeksi pada pelayanannya.
4. Pengelolaan limbahPelayanan dokter keluarga memperhatikan sistim pembuangan air kotor danlimbah, baik limbah medis maupun limbah nonmedis agar ramah lingkungandan aman bagi masyarakat sekitar klinik.
5. Pengelolaan air bersihPelayanan dokter keluarga mengkonsumsi air bersih atau air yang telah diolah
sehingga aman digunakan.
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
10/35
9
6. Pengelolaan obatPelayanan dokter keluarga melaksanakan sistim pengelolaan obat sesuai
prosedur yang berlaku termasuk mencegah penggunaan obat yangkadaluwarsa.
Manajemen klinik
Pelayanan dokter keluarga dilaksanakan oleh klinik dokter keluarga
(family clinic). Pada bentuk ini sarana yang menyelenggarakan pelayanan dokter
keluarga adalah suatu klinik yang didirikan secara khusus yang disebut dengan
nama klinik dokter keluarga (family clinic/center). Pada dasarnya klinik dokter
keluarga ini ada dua macam. Pertama, klinik keluarga mandiri (free-standing
family clinic). Kedua, merupakan bagian dari rumah sakit tetapi didirikan diluar
komplek rumah sakit (satelite family clinic). Di luar negeri klinik dokter keluarga
satelit ini mulai banyak didirikan. Salah satu tujuannya adalah untuk menopang
pelayanan dan juga penghasilan rumah sakit.
Terlepas apakah klinik dokter keluarga tersebut adalah suatu klinik
mandiri atau hanya merupakan klinik satelit dari rumah sakit, lazimnya klinik
dokter keluarga tersebut menjalin hubungan kerja sama yang erat dengan rumah
sakit. Pasien yang memerlukan pelayanan rawat inap akan dirawat sendiri atau
dirujuk ke rumah sakit kerja sama tersebut. Klinik dokter keluarga ini dapat
diselenggarakan secara sendiri (solo practice) atau bersama-sama dalam satu
kelompok (group practice). Dari dua bentuk klinik dokter keluarga ini, yang
paling dianjurkan adalah klinik dokter keluarga yang dikelola secara
berkelompok. Biasanya merupakan gabungan dari 2 sampai 3 orang dokter
keluarga.
Pada klinik dokter keluarga berkelompok ini diterapkan suatu sistem
manajernen yang sama. Dalam arti para dokter yang tergabung dalam klinik
dokter keluarga tersebut secara bersama-sama membeli dan memakai alat-alat
praktek yang sama. Untuk kemudian menyelenggarakan pelayanan dokter
keluarga yang dikelola oleh satu sistem manajemen keuangan, manajemen
personalia serta manajemen sistem informasi yang sama pula. Jika bentuk praktek
berkelompok ini yang dipilih, akan diperoleh beberapa keuntungan sebagai
berikut (Clark, 1971) :
a.
Pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan akan lebih bermutu
Penyebab utamanya adalah karena pada klinik dokter keluarga yang
dikelola secara kelompok, para dokter keluarga yang terlibat akan dapat
saling tukar menukar pengalaman, pengetahuan dan keterampilan. Di
samping itu, karena waktu praktek dapat diatur, para dokter mempunyai
cukup waktu pula untuk menambah pengetahuan dan keterampilan.
Kesemuannya ini, ditambah dengan adanya kerjasama tim (team work)
disatu pihak, serta lancarnya hubungan dokter-pasien di pihak lain,
menyebabkan pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan akan lebih
bermutu.
b. Pelayanan dokter keluarga yang diselenggarakan akan lebih terjangkau
Penyebab utamanya adalah karena pada klinik dokter keluarga yang
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
11/35
10
dikelola secara berkelompok, pembelian serta pemakaian pelbagai
peralatan medis dan non medis dapat dilakukan bersama-sama (cost
sharing). Lebih dari pada itu, karena pendapatan dikelola bersama,
menyebabkan penghasilan dokter akan lebih terjamin. Keadaan yang
seperti ini akan mengurangi kecenderungan penyelenggara pelayanan yangberlebihan. Kesemuanya ini apabila berhasil dilaksanakan, pada gilirannya
akan menghasilkan pelayanan dokter keluarga yang lebih terjangkau.
Manajemen keuangan
Keuangan dalam praktik DOGA tercatat secara seksama dengan cara yang
umum dan bersifat transparansi. Manajemen keuangannya dapat mengikuti sistem
pembiayaan praupaya maupun sistem pembiayaan fee for service.
1.2. Sistem Pembiayaan Kesehatan
Sumber-sumber dana pada klinik kedokteran keluargaSumber dana biaya kesehatan berbeda pada beberapa negara, namun secara
garis besar berasal dari :
a)Bersumber dari anggaran pemerintah. Pada sistem ini, biaya dan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sepenuhnya ditanggung olehpemerintah. Untuk negara yang kondisi keuangannya belum baik,
sistem ini sulit dilaksanakan karena memerlukan dana yang sangat
besar.
b)
Bersumber dari anggaran masyarakat. Dapat berasla dari individu
ataupun perusahaan. Sistem ini mengharapkan agar masyarakat
(swasta) berperan aktif secara mandiri dalam penyelenggaraan
maupun pemanfaatannya. Hal ini memberikan dampak adanya
pelayanan-pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pihak swasta,
dengan fasilitas dan penggunaan alat-alat berteknologi tinggi
disertai peningkatan biaya pemanfaatan atau penggunaannya oleh
pihak pemakai jasa layanan kesehatan tersebut.
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
12/35
11
c)Bantuan biaya dari dalam dan luar negeri. Sumber pembiayaan
kesehatan, khususnya untuk penatalaksanaan penyakit-penyakit
tertentu sering diperoleh dari bantuan biaya pihak lain, misalnya
dari organisasi sosial ataupun pemerintah negara lain. misalnya
untuk penanganan HIV dan virus H5N1.d)
Gabungan anggaran pemerintah dan masyarakat. Sistem ini banyak
diambil oleh negara-negara di dunia karena dapar mengakomodasi
kelemahan-kelemahan yang timbul pada sumber pembiayaan
kesehatan sebelumnya. Tingginya biaya kesehatan yang dibutuhkan
ditanggung sebagian oleh pemerintah dengan menyediakan layanan
kesehatan bersubsidi. Sistem ini juga menuntut peran serta
masyarakat dalam memenuhi biaya kesehatan yang dibutuhkan
dengan mengeluarkan biaya tambahan.
1. Mekanisme Pembayaran
Penyelenggaraan Subsistem Pembiayaan Kesehatan mengacu padaprinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Jumlah dana untuk kesehatan harus cukup tersedia dan dikelola
secara berdaya-guna, adil dan berkelanjutan yang didukung oleh
transparansi dan akuntabilitas
2.
Dana pemerintah diarahkan untuk pembiayaan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan bagi masyarakat
rentan dan keluarga miskin
3. Dana masyarakat diarahkan untuk pembiayaan upaya kesehatan
perorangan yang terorganisir, adil, berhasil-guna dan berdaya-guna
melalui jaminan pemeliharaan kesehatan baik berdasarkan prinsip
solidaritas sosial yang wajib maupun sukarela, yang dilaksanakan
secara bertahap
4. Pemberdayaan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan
diupayakan melalui penghimpunan secara aktif dana sosial untuk
kesehatan (misal: dana sehat) atau memanfaatkan dana masyarakat
yang telah terhimpun (misal: dana sosial keagamaan) untuk
kepentingan kesehatan
5.
Pada dasarnya penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan
pembiayaan kesehatan di daerah merupakan tanggung jawab
pemerintah daerah. Namun untuk pemerataan pelayanan kesehatan,
Pemerintah menyediakan dana perimbangan (maching grant) bagidaerah yang kurang mampu
2. Jenis sistem pembiayaanJenis pelayanan kesehatan dan pembiayaan kesehatan antara lain :
1. Penataan Terpadu (managed care)
Merupakan pengurusan pembiayaan kesehatan sekaligus dengan
pelayanan kesehatan. Pada saat ini penataan terpadu telah banyak
dilakukan di masyarakat dengan program Jaminan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat atau JPKM. Managed care membuat biaya
pelayanan kesehatan yang dikeluarkan bisa lebih efisien.
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
13/35
12
Persyaratan agar pelayanan managed care di perusahaan dapat
berhasil baik, antara lain:
a. Para pekerja dan keluarganya yang ditanggung perusahaan
harus sadar bahwa kesehatannya merupakan tanggung jawab
masing-masing atau tanggung jawab individu. Perusahaan akanmembantu upaya untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
b.
Para pekerja harus menyadari bahwa managed care menganut
sistem rujukan.
c.
Para pekerja harus menyadari bahwa ada pembatasan fasilitas
berobat, misalnya obat yang digunakan adalah obat generik
kecuali bila keadaan tertentu memerlukan life saving.
d. Prinsip kapitasi dan optimalisasi harus dilakukan
2.
Sistem reimbursement
Perusahaan membayar biaya pengobatan berdasarkan fee forservices. Sistem ini memungkinkan terjadinya over utilization.
Penyelewengan biaya kesehatan yang dikeluarkan pun dapat terjadi
akibat pemalsuan identitas dan jenis layanan oleh karyawan
maupun provider layanan kesehatan.
3. Asuransi
Perusahaan bisa menggunakan modal asuransi kesehatan dalam
upaya melaksanakan pelayanan kesehatan bagi pekerjanya.
Dianjurkan agar asuransi yang diambil adalah asuransi kesehatan
yang mencakup seluruh jenis pelayanan kesehatan
(comprehensive), yaitu kuratif dan preventif. Asuransi tersebut
menanggung seluruh biaya kesehatan, atau group health insurance
(namun kepada pekerja dianjurkan agar tidak berobat secara
berlebihan).
4.
Pemberian Tunjangan Kesehatan
Perusahaan yang enggan dengan kesukaran biasanya memberikan
tunjangan kesehatan atau memberikan biaya kesehatan kepada
pegawainya dalam bentuk uang. Sakit maupun tidak sakit
tunjangannya sama. Sebaiknya tunjangan ini digunakan untuk
mengikuti asuransi kesehatan (family health insurance). Tujuannyaadalah menghindari pembelanjaan biaya kesehatan untuk
kepentingan lain, misalnya untuk membeli rokok, minuman
beralkohol, dan halhal lain yang malah merugikan kesehatannya.
5. Rumah Sakit Perusahaan
Perusahaan yang mempunyai pegawai berjumlah besar akan lebih
diuntungkan apabila mengusahakan suatu rumah sakit untuk
keperluan pegawainya dan keluarga pegawai yang ditanggungnya.
Menyangkut kesehatan pegawainya, rumah sakit perusahaan harus
menyiapkan rekam medis khusus, yang lebih lengkap, dan perlu
dievaluasi secara periodik. Perlu diingatkan bahwa pelayanan
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
14/35
13
kesehatan yang didapat dari rumah sakit perusahaan diupayakan
bisa lebih baik bila dibandingkan jika dilayani oleh rumah sakit
lain. Dengan demikian, pegawai perusahaan yang dirawat akan
merasa puas dan bangga terhadap fasilitas yang disediakan. Rasa
senang menerima fasilitas kesehatan ini akan membuahkansemangat bekerja untuk membalas jasa perusahaan yang
dinikmatinya.
Secara universal, beberapa jenis asuransi kesehatan yang
berkembang di Indonesia :
Asuransi Kesehatan Sosial (Social Health Insurance)
Asuransi ini memegang teguh prinsipnya bahwa kesehatan
adalah sebuah pelayanan sosial, pelayanan kesehatan tidak
boleh semata-mata diberikan berdasarkan status sosial
mayarakat sehingga semua lapisan berhak untukmemperoleh jaminan pelayanan kesehatan.
Asuransi Kesehatan Sosial dilaksanakan menggunakan
prinsip :
a) Keikutsertaan bersifat wajib
b)
Menyertakan tenaga kerja dan keluarganya
c) Iuran/premi berdasarkan gaji/pendapatan
d) Untuk Askes menetapkan 2% dari gaji pokok PNS
e) Premi untuk tenaga kerja ditanggung bersama (50%)
oleh pemberi kerja dan tenaga kerja
f)
Premi tidak ditentukan oleh resiko perorangan tetapi
didasarkan pada resiko kelompok
g) Tidak diperlukan pemeriksaan kesehatan awal
h) Jaminan pemeliharaan kesehatan bersifat
menyeluruh
i) Peran pemerintah sangat besar untuk mendorong
berkembangnya asuransi kesehatan sosial di
Indonesia
Semua PNS diwajibkan untuk mengikuti asuransi kesehatan. Di
Indonesia, asuransi kesehatan bagi PNS dan penerima pensiun dikelolaoleh PT. Askes
Asuransi Kehatan Komersial Perorangan (Private
Voluntary Health Insurance)
Model asuransi kesehatan ini juga berkembang di
Indonesia, dapat dibeli preminya baik oleh individu
maupun segmen masyarakat kelas menengah ke atas.
Asuransi kesehatan komersial perorangan mempunyai
prinsip kerja sebagai berikut :
a) Kepesertaannya bersifat perorangan dan sukarela
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
15/35
14
b) Iuran/premi berdasarkan angka absolut, ditetapkan
berdasar jenis tanggungan yang dipilih
c) Premi didasarkan atas resiko perorangan dan ditentukan
oleh faktor usia, jenis kelamin, dan jenis pekerjaan
d)
Dilakukan pemeriksaan kesehatan awale)
Santunan diberikan sesuai kontrak
f) Peranan pemerintah relatif kecil
Di Indonesia, produk asuransi kesehatan komersial dikelola
oleh Lipo Life, BNI Life, Tugu mandiri dan sebagainya
Asuransi Kesehatan Komersial Kelompok (Regulated
Voluntary Health Insurance)
Prinsip-prinsip dasar sebagai berikut :
a) Keikutsertaannya bersifat sukarela tetapi
berkelompokb) Iuran / preminya dibayar berdasarkan atas angka
absolut
c) Perhitungan premi bersifat community rating yang
berlaku untuk kelompok masyarakat
d) Santunan diberikan sesuai kontrak
e)
Tidak diperlukan pemeriksaan awal
f) Peranan pemerintah cukup besar dengan membuat
undang-undang
Di Indonesia, asuransi kesehatan sukarela juga dikelola oleh
PT. Askes
3. Tujuan pembiayaan kesehatanTujuan pembiayaan kesehatan adalah tersedianya pembiayaan kesehatan
dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan
secara berhasil-guna dan berdaya-guna, untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.
Pokok utama dalam pembiayaan kesehatan adalah:
a)
Mengupayakan kucukupan dan kesinambungan pembiayaan kesehatan
pafa tingkat pusat dan daerah
b)Mengupayakan pengurangan pembiayaan OOP dan meniadakan
hambatan pembiayaan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
terutama kelompok miskin dan rentan melalui pengembangan jaminan
c)Peningkatan efisiensi dan efektifitas pembiayaan kesehatan
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
16/35
15
Bentuk - Bentuk Pembiayaan Pra-Upaya
Mengingat bentuk pembayaran pra-upaya banyak menjanjikan
keuntungan, maka pada saaat ini bentuk pembayaran pra-upaya tersebut
banyak diterapkan. Pada dasarnya ada tiga bentuk pembiayaan secara pra-
upaya yang dipergunakan.
Ketiga bentuk yang dimaksud adalah:
1. Sistem kapitasi (capitation system)
Yang dimaksud dengan sistem kapitasi adalah sistem pembayaran
dimuka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara
pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk
setiap peserta untuk jangka waktu tertentu. Dengan sistem pembayaran ini,
maka besarnya biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada
penyelenggara pelayanan yang tidak ditentukan oleh frekwensi penggunaanpelayanan kesehatan oleh peserta, melainkan ditentukan oleh jumlah peserta
dan kesepakatan jangka waktu jaminan.
2. Sistem paket (packet system)
Yang dimaksud dengan sistem paket adalah sistem pembayaran di
muka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan
kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk suatu paket
pelayanan kesehatan tertentu. Dengan sistem pembayaran ini, maka
besarnya biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggarapelayanan kesehatan tidak ditentukan oleh macam pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan, melainkan oleh paket pelayanan kesehatan yang
dimanfaatkan. Penyakit apapun yang dihadapi, jika termasuk dalam satu
paket pelayanan yang sama, mendapatkan biaya dengan besar yang sama.
Sistem pernbiayaan paket ini dikenal pula dengan nama sistem pembiayaan
kelompok diagnosis terkait (diagnosis related group) yang di banyak negara
maju telah lama diterapkan.
3. Sistem anggaran (budget system)
Yang dimaksud dengan sistem anggaran adalah sistem pembayarandi muka yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara
pelayanan kesehatan berdasarkan kesepakatan harga, sesuai dengan besarnya
anggaran yang diajukan penyelenggara pelayanan kesehatan. Sama halnya
dengan sistern paket, pada sistem anggaran ini, besarnya biaya yang dibayar
oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan tidak
ditentukan oleh macam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan,
melainkan oleh besarnya anggaran yang telah disepakati.
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
17/35
16
1.3. Sistem RujukanSistem rujukan ialah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus
penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal (dari unit yang lebih mampu
menangani), atau secara horizontal (antar unit-unit yang setingkatkemampuannya). Hal yang dirujuk bukan hanya pasien saja tapi juga masalah-
masalah kesehatan lain, teknologi, sarana, bahan-bahan laboratorium, dan
sebagainya.
Konsultasiadalah upaya meminta bantuan profesional penanganan suatu
kasus penyakit yang sedang ditangani oleh seorang dokter kepada dokter lainnya
yang lebih ahli.
Secara garis besar rujukan dibedakan menjadi 2, yakni :
Rujukan medikRujukan ini berkaitan dengan upaya penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan pasien. Disamping itu juga mencakup rujukan pengetahuan
(konsultasi medis) dan bahan-bahan pemeriksaan. Tujuan: untuk menyembuhkan
penyakit dan atau memulihkan status kesehatan pasien
1.Rujukan pasien (transfer of patient)Penatalaksanaan pasien dari strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu ke
strata pelayanan kesehatan yang lebih sempurna atau sebaliknya untuk
pelayanan tindak lanjut
2.Rujukan i lmu pengetahuan (tr ansfer of knowledge)
Pengiriman dokter/ tenaga kesehatan yang lebih ahli dari strata pel. kes. Yanglebih mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu untuk
bimbingan dan diskusi atau sebaliknya, untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan
3. Rujukan bahan pemer iksaan laboratori um (transfer of specimens)
Pengiriman bahanbahanpemeriksaan bahan laboratorium daristrata pelayanan
kesehatan yangkurang mampu ke strata yang lebih mampu atau sebaliknya, untuk tindak lanjut.
Rujukan kesehatan masyarakat
Rujukan ini berkaitan dengan upaya pencegahan penyakit (preventif) dan
peningkatan kesehatan (promosi). Rujukan ini mencakup rujukan teknologi,sarana dan operasional. Tujuan: untuk meningkatkan derajat kesehatan dan
ataupun mencegah penyakit yang ada di masyarakat.
1. Rujukan tenaga,
Pengiriman dokter/tenaga kesehatan dari strata pelayanan kesehatan yang
lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu untuk
menanggulangi masalah kesehatan yang ada di masyarakat atau sebaliknya,
untuk pendidikan dan latihan.
2. Rujukan saranaPengiriman berbagai peralatan medis/ non medis dari strata pelayanan
kesehatan yang lebih mampu ke strata pelayanan kesehatan yang kurang
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
18/35
17
mampu untuk menanggulangi masalah kesehatan di masyarakat, atau
sebaliknya untuk tindak lanjut.
3. Rujukan operasionalPelimpahan wewenang dan tanggungjawab penanggulangan masalah
kesehatanmasyarakat dari strata pelayanan kesehatan yang kurang mampu kestrata pelayanan kesehatan yang lebih mampu atau sebaliknya untuk
pelayanan tindak lanjut.
Rujukan kesehatan:
Lingkup: Masalah kesehatan masyarakat
Tujuan: Pemeliharaan den pencegahan
Jalur: Dinas Kesehatan secara bertingkat
2 Karakteristik
a.
Ruang lingkup kegiatanKonsultasi memintakan bantuan profesional dari pihak ketiga. Rujukan,
melimpahkan wewenang dan tanggung jawab penanganan kasus penyakit
yang sedang dihadapi kepada pihak ketiga
b. Kemampuan dokterKonsultasi ditujukan kepada dokter yang lebih ahli dan atau yang lebih
pengalaman. Pada rujukan hal ini tidak mutlak.
c. Wewenang dan tanggung jawab
Konsultasi wewenang dan tanggung jawab tetap pada dokter yang
meminta konsultasi. Pada rujukan sebaliknya.
3. Manfaata)
Dari sudut pandang pemerintah sebagai penentu kebijakan
Membantu penghematan dana, karena tidak perlu menyediakan
berbagai macam alat kedokteran pada setiap sarana kesehatan.
Memperjelas system pelayanan kesehatan, kemudian terdapat
hubungan antara kerja berbagai sarana kesehatan yang tersedia.
Memudahkan pekerjaan administrasi, terutama pada aspek
perencanaan
b) Dari sudut masyarakat sebagai pemakai jasa pelayanan
Meringankan biaya pengobatan, karena dapat dihindari pemeriksaan
yang sama secara berulang-ulang
Mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, karena
telah diketahui dengan jelas fungsi dan wewenang setiap sarana
pelayanan kesehatan
c)
Dari sudut tenaga kesehatan
Memperjelas jenjang karir tenaga kesehatan dengan berbagai akibat
positif, semangat kerja, ketekunan dan dedikasi.
Membantu peningkatan pengetahuan dan ketrampilan melalui jalinan
kerjasama
Memudahkan/ meringankan beban tugas, karena setiap sarana
kesehatan mempunyai tugas dan kewajiban tertentu
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
19/35
18
4. Tata CaraDasar: Kepatuhan terhadap kode etik profesi yg telah disepakati bersama,
dan sistem kesehatan terutama sub sistem pembiayaan kesehatan yang berlaku
Tata cara konsultasi (McWhinney, 1981):a.Penjelasan lengkap kepada pasien alasan untuk konsultasi
b. Berkomunikasisecara langsung dengan dokter konsultan (surat, formkhusus,
catatan di rekam medis,formal/ informal lewat telfon
c. Keterangan lengkap tentang pasien
d. Konsultan bersedia memberikan konsultasi
Tata cara rujukan
Terbatas hanya padamasalah penyakit yang dirujuk saja Tetap berkomunikasi antara dokter konsultan dan dokter yg meminta rujukan Perlu disepakati pembagian wewenang dan tanggungjawab masing-masing pihak
Pembagian wewenang & tanggungjawab
1. Interval referral, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab penderita
sepenuhnya kepada dokter konsultan untuk jangka waktu tertentu, dan selama
jangka waktu tersebut dokter tsb tidak ikut menanganinya
2. Collateral r eferral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan
penderita hanya untuksatumasalah kedokteran khusus saja
3. Cross referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan
penderita sepenuhnya kepada dokter lain untuk selamanya
4. Split referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan
penderita sepenuhnya kepada beberapa dokter konsultan, dan selama jangka
waktu pelimpahan wewenang dan tanggungjawab tersebut dokter pemberi rujukan
tidak ikut campur.
dr. Rina Amelia, Departemen IKM/ IKP/ IKK, Fakultas Kedokteran USU
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
20/35
19
LO 2. Memahami dan Menjelaskan Kedokteran Keluarga
2.1.Prosedur Pemeriksaan Standar
1. Standar Pelayanan Paripurna (standard of comprehensive of care)
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga adalah pelayanan medis stratapertama untuk semua orang yang bersifat paripurna (comprehensive), yaitutermasuk pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan
penyakit dan proteksi khusus (preventive and spesific protection), pemulihankesehatan (curative), pencegahan kecacatan (disability limitation) danrehabilitasi setelah sakit (rehabilitation) dengan memperhatikan kemampuansosial serta sesuai dengan mediko legal etika kedokteran.a. Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang
Pelayanan dokter keluarga merupakan praktik umum dengan pendekatankedokteran keluarga yang memenuhi standar pelayanan dokter keluargadan diselenggarakan oleh dokter yang sesuai dengan standar profesi dokter
keluarga serta memiliki surat ijin pelayanan dokter keluarga dan suratpersetujuan tempat praktik.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memperhatikanpemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan pasien dankeluarganya.
c. Pencegahan penyakit dan proteksi khusus
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menggunakan segalakesempatan dalam menerapkan pencegahan masalah kesehatan pada
pasien dan keluarganya.d. Deteksi dini
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menggunakan segalakesempatan dalam melaksanakan deteksi dini penyakit dan melakukan
penatalaksanaan yang tepat untuk itu.e. Kuratif medik
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk melaksanakan pemulihankesehatan dan pencegahan kecacatan pada strata pelayanan tingkat
pertama, termasuk kegawatdaruratan medik, dan bila perlu akandikonsultasikan dan / atau dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan denganstrata yang lebih tinggi.
f. Rehabilitasi medik dan sosial
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk menerapkan segalakesempatan rehabilitasi pada pasien dan/atau keluarganya setelahmengalami masalah kesehatan atau kematian baik dari segi fisik, jiwamaupun sosial.
g. Kemampuan sosial keluargaPelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memperhatikan kondisisosial pasien dan keluarganya.
h. Etik medikolegal
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim yang sesuai dengan medikolegal dan etik kedokteran.
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
21/35
20
2. Standar Pelayanan Medis (standard of medical care)
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan medis yangmelaksanakan pelayanan kedokteran secara lege artis.a.
Anamnesis
Pelayanan dokter keluarga melaksanakan anamnesis dengan pendekatanpasien (patient-centered approach) dalam rangka memperoleh keluhanutama pasien, kekhawatiran dan harapan pasien mengenai keluhannyatersebut, serta memperoleh keterangan untuk dapat menegakkan diagnosis
b. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjangDalam rangka memperoleh tanda-tanda kelainan yang menunjangdiagnosis atau menyingkirkan diagnosis banding, dokter keluargamelakukan pemeriksaan fisik secara holistik; dan bila perlu menganjurkan
pemeriksaan penunjang secara rasional, efektif dan efisien demikepentingan pasien semata.
c. Penegakkan diagnosis dan diagnosis banding
Pada setiap pertemuan, dokter keluarga menegakkan diagnosis kerja danbeberapa diagnosis banding yang mungkin dengan pendekatan diagnosisholistik.
d. Prognosis
Pada setiap penegakkan diagnosis, dokter keluarga menyimpulkanprognosis pasien berdasarkan jenis diagnosis, derajat keparahan, sertatanda bukti terkini (evidence based).
e. Konseling
Untuk membantu pasien (dan keluarga) menentukan pilihan terbaikpenatalaksanaan untuk dirinya, dokter keluarga melaksanakan konselingdengan kepedulian terhadap perasaan dan persepsi pasien (dan keluarga)
pada keadaan di saat itu.f.
KonsultasiPada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan konsultasi kedokter lain yang dianggap lebih piawai dan / atau berpengalaman.Konsultasi dapat dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter keluargakonsultan, dokter spesialis, atau dinas kesehatan, demi kepentingan pasiensemata.
g. Rujukan
Pada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan rujukan ke dokterlain yang dianggap lebih piawai dan/atau berpengalaman. Rujukan dapat
dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter keluarga konsultan, dokterspesialis, rumah sakit atau dinas kesehatan, demi kepentingan pasiensemata.
h. Tindak lanjutPada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga menganjurkan untuk dapatdilaksanakan tindak lanjut pada pasien, baik dilaksanakan di klinik,maupun di tempat pasien.
i. TindakanPada saat-saat dinilai perlu, dokter keluarga memberikan tindakan medisyang rasional pada pasien, sesuai dengan kewenangan dokter praktik distrata pertama, dan demi kepentingan pasien.
j.
Pengobatan rasional
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
22/35
21
Pada setiap anjuran pengobatan, dokter keluarga melaksanakannya denganrasional, berdasarkan tanda bukti (evidence based) yang sahih dan terkini,demi kepentingan pasien.
k. Pembinaan keluarga
Pada saat-saat dinilai bahwa penatalaksanaan pasien akan berhasil lebihbaik, bila adanya partisipasi keluarga, maka dokter keluarga menawarkanpembinaan keluarga, termasuk konseling keluarga.
3. Standar Pelayanan Menyeluruh (standard of holistic of care)
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat menyeluruh, yaitu pedulibahwa pasien adalah seorang manusia seutuhnya yang terdiri dari fisik,mental, sosial dan spiritual, serta berkehidupan di tengah lingkungan fisik dansosialnya.a. Pasien adalah manusia seutuhnya
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang pasien
sebagai manusia yang seutuhnya.b.
Pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannyaPelayanan dokter keluarga memiliki sistim untuk memandang pasiensebagai bagian dari keluarga pasien, dan memperhatikan bahwa keluarga
pasien dapat mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh situasi dan kondisikesehatan pasien.
2) Pelayanan menggunakan segala sumber di sekitarnyaPelayanan dokter keluarga mendayagunakan segala sumber di sekitarkehidupan pasien untuk meningkatkan keadaan kesehatan pasien dankeluarganya.
4.
Standar Pelayanan Terpadu (standard of integration of care)
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga bersifat terpadu, selain merupakankemitraan antara dokter dengan pasien pada saat proses penatalaksanaanmedis, juga merupakan kemitraan lintas program dengan berbagai institusiyang menunjang pelayanan kedokteran, baik dari formal maupun informal.a.
Koordinator penatalaksanaan pasienPelayanan dokter keluarga merupakan koordinator dalam penatalaksanaan
pasien yang diselenggarakan bersama, baik bersama antar dokter-pasien-keluarga, maupun bersama antar dokter pasien -dokter spesialis / rumahsakit.
b.
Mitra dokter pasienPelayanan dokter keluarga merupakan keterpaduan kemitraan antaradokter dan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis.
c. Mitra lintas sektoral medikPelayanan dokter keluarga bekerja sebagai mitra penyedia pelayanankesehatan dengan berbagai sektor pelayanan kesehatan formal disekitarnya.
d. Mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medikPelayanan dokter keluarga mempedulikan dan memperhatikan kebutuhandan perilaku pasien dan keluarganya sebagai masyarakat yangmenggunakan berbagai pelayanan kesehatan nonformal di sekitarnya.
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
23/35
22
5. Standar Pelayanan Bersinambung (standard of continuum care)
Pelayanan yang disediakan dokter keluarga merupakan pelayananbersinambung, yang melaksanakan pelayanan kedokteran secara efektifefisien, proaktif dan terus menerus demi kesehatan pasien.
a.
Pelayanan proaktifPelayanan dokter keluarga menjaga kesinambungan layanan secaraproaktif.
b. Rekam medik bersinambung
Informasi dalam riwayat kesehatan pasien sebelumnya dan pada saatdatang, digunakan untuk memastikan bahwa penatalaksanaan yangditerapkan telah sesuai untuk pasien yang bersangkutan.
c. Pelayanan efektif efisienPelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalanefektif dan efisien bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu dan sadar
biaya.d.
PendampinganPada saat-saat dilaksanakan konsultasi dan / atau rujukan, pelayanandokter keluarga menawarkan kemudian melaksanakan pendampingan
pasien, demi kepentingan pasien.
2.2. Peran Dokter dan Mitra Kerja dalam Pelayanan
Peran dokter dengan mitra
Sistem Pelayanan Dokter Keluarga (SPDK)
Pada dasarnya sistem perlayanan dokter keluarga (selanjutnya digunakanSPDK), haruslah menerapkan ketiga tahapan pelayanan medis sesempurnamungkin. Komponen sistem, yang sekarang biasa disebut sebagaipemegang saham (stakeholders), paling tidak terdiri atas:1. DPU/DK (Sebagai Penyelenggara Pelayanan Tingkat Primer)2. DSp (sebagai Penyelenggara Pelayanan Tingkat Sekunder)3. DSpK (sebagai Penyelenggara Pelayanan Tingkat Tersier)4. Dokter gigi5.
Pihak pendana (Asuransi Kesehatan, Pemerintah, dsb.)6. Regulasi (perundangan, Sistem Kesehatan Nasional, dsb.)
7.
Pasien (dengan keluarga dan masyarakatnya)8. Farmasi (profesional dan pengusaha)9. Staf klinik selain dokter (Bidan, perawat, dsb)10.Karyawan non-medis11.Dsb.
Mereka harus bekerjasama secara mutualistis mewujudkanpelayanan kesehatan yang bermutu. Semua pemegang saham mempunyaiandil, hak dan kewajiban yang sama dalam mewujudkan pelayanankesehatan yang bermutu. Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatanyang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang memuaskan bagi pasien,tidak melanggar aturan atau perundangan maupun etika profesi, dan
menjamin kesejahteraan bagi penyelenggaranya. Jika salah satu komponen
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
24/35
23
sistem merusak tatanan, menyalahi aturan main agar memperolehkeuntungan bagi dirinya, maka akibat negatifnya akan dirasakan olehseluruh komponen sistem termasuk, pada akhirnya, yang menyalahi aturanitu. Oleh karena itu diperlukan kerjasama profesional yang mutualistis di
antara anggota sistem.Dengan kata lain, dalam sistem pelayanan dokter keluargapelayanan diselenggarakan oleh tim kesehatan yang bahu-membahumewujudkan pelayanan yang berumutu. Setiap komponen sistemmempunyai tugas masing-masng dan harus dikerjakan sungguh-sungguhsesuai dengan tatanan yang berlaku. Bidan dan perawat membantu dokterdi klinik misalnya, memberikan obat kepada pasien d ibawah tanggung-
jawab dokter. Jadi bidan dan perawat tidak memberikan obat tanpapersetujuan dokter. Sebaliknya dokter harus memberikan perintah tertulisdi dalam rekam medis untuk setiap pemberian obat. Bidan dan perawatdibenarkan mengingatkan dokter jika perintah pemberian obat itu tidak
jelas atau belum dicantumkan. Demikian pula dokter keluiarga yangsebenarnya dokter praktik umum dibenarkan mengingatkan dandiharuskan bertanya langsung kepada dokter spesialis yang dikonsuli ataudirujuki jika ada hal yang kurang jelas atau berbeda pendapat.Demikianpula komponen system yang lain termasuk masyarakat pasiendibenarkan dan bahkan diharuskan saling kontrol saling mengingatkanagat tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dapat di lihat bentuk komunikasi atau kerjasama antara dokter danteman sejawatnya di lakukan dalam berbagai hal seperti :1. Merujuk pasien
Pada pasien rawat jalan, karena alasan kompetensi dokter danketerbatasan fasilitas pelayanan, dokter yang merawat harua merujuk
pasiennya pada teman sejawat lainnya.2. Bekerjasama dengan sejawat
Dokter harus memperlakukan teman sejawat tanpa membeda-bedakanjenis kelamin, ras, usia, kecacatan, agama, status sosial atau perbedaankompetensi yang dapat merugikan hubungan profesional antar sejawat.
3. Bekerja dalam timAsuhan kesehatan selalu di ingatkan melalui kerjasama dalam timmultidisiplin.
4. Mengatur dokter pengganti.
Ketika seorang dokter berhalangan, dokter tersebut harus menentukandokter pengganti serta mengatur proses mengalihkan yang efektif dankomunikatif dengan dokter pengganti.
5. Mematuhi tugasSeorang dokter yang bekerjapada institusi pelayanan atau pendidikankedokteran harus mematuhi tugas yang digariskan pimpinan institusi,termasuk sebagai dokter pengganti.
6. Pendelegasian wewenangPendelegasian wewenang kepada perawat, peseta prograrm pendidikanspesialis, mahasiswa kedokteran dalam hal pengobatan atau perawatanatas nama dokter yang merawat, harus disesuaikan dengan kompetensi
dalam melaksanakan prosedur dan terapi yang sesuai dengan peraturan
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
25/35
24
Komunikasi Dokter-Profesi Lain1. Kolaborasi
Pengertian Menurut Shortridge, et al (1986)Hubungan timbal balik di mana [pemberi pelayanan] memegang
tanggung jawab paling besar untuk perawatan pasien dalamkerangka kerja bidang respektif mereka. Elemen-elemen Kolaborasi
1. Struktur2.
Proses3. Hasil Akhir
Model Kolaboratif Tipe I1. Menekankan Komunikasi Dua Arah2. Masih menempatkan Dokter pada posisi utama3. Masih membatasi Hubungan Dokter dengan Pasien
Model Kolaboratif Tipe II1.
Lebih berpusat pada Pasien2. Semua Pemberi Pelayanan harus bekerja sama3. Ada kerja sama dengan Pasien4. Tidak ada pemberi pelayanan yang mendominasi secara terus-
menerus Hubungan perawat-dokter adalah satu bentuk hubungan interaksi
yang telah cukup lama dikenal ketika memberikan bantuan kepadapasien. Perspektif yang berbeda dalam memandang pasien,dalam prakteknya menyebabkan munculnya hambatan-hambatanteknik dalam melakukan proses kolaborasi. Kendala psikologiskeilmuan dan individual, factor sosial, serta budaya menempatkankedua profesi ini memunculkan kebutuhan akan upaya kolaborasiyang dapat menjadikan keduanya lebih solid dengan semangatkepentingan pasien.
Hambatan kolaborasi dokter dan perawat sering dijumpai padatingkat profesional dan institusional. Perbedaan status dankekuasaan tetap menjadi sumber utama ketidaksesuaian yangmembatasi pendirian profesional dalam aplikasi kolaborasi. Doktercenderung pria, dari tingkat ekonomi lebih tinggi dan biasanyafisik lebih besar dibanding perawat, sehingga iklim dan kondisisosial masih medukung dominasi dokter. Inti sesungguhnya dari
konflik perawat dan dokter terletak pada perbedaan sikapprofesional mereka terhadap pasien dan cara berkomunikasidiantara keduanya.
Kolaborasi adalah suatu proses dimana praktisi keperawatan atauperawat klinik bekerja dengan dokter untuk memberikan pelayanankesehatan dalam lingkup praktek profesional keperawatan, dengan
pengawasan dan supervisi sebagai pemberi petunjukpengembangan kerjasama atau mekanisme yang ditentukan olehperaturan suatu negara dimana pelayanan diberikan. Perawat dandokter merencanakan dan mempraktekan bersama sebagai kolega,
bekerja saling ketergantungan dalam batas-batas lingkup praktek
dengan berbagi nilai-nilai dan pengetahuan serta respek terhadap
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
26/35
25
orang lain yang berkontribusi terhadap perawatan individu,keluarga dan masyarakat.
Elemen kunci kolaborasi dalam kerja sama team multidisiplinerdapat digunakan untuk mencapai tujuan kolaborasi team :
a)
Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas denganmenggabungkan keahlian unik profesional.b) Produktivitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber
dayac) Peningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan loyalitasd)
Meningkatnya kohesifitas antar profesionale) Kejelasan peran dalam berinteraksi antar profesional,f) Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan menghargai dan
memahami orang lain
Kesuksesan kolaborasi dalam suatu pelayanan kesehatan
dipengaruhi oleh faktor-faktora)
Faktor interaksi ( interactional determinants), yaitu hubunganinterpersonal diantara anggota tim yang terdiri dari kemauanuntuk berkolaborasi, percaya, saling menghargai dan
berkomunikasi .b)
Faktor Organisasi ( organizational determinants) yaitu kondisidi dalam organisasi tersebut yang terdiri dari:1.
Organizational structure (struktur horisontal dianggap lebihberhasil daripada struktur hierarkis);
2. Organizations philosophy (nilai nilai keterbukaan,kejujuran, kebebasan berekspresi, saling ketergantungan,integritas dan sikap saling percaya;
3. administrative support ( kepemimpinan);
4. team resource (tersedianya waktu untuk bertemu danberinteraksi, membagi lingkup praktek dengan profesionallain, bekerja dalam suatu unit yang kecil) ;
5. coordination mechanism ( pertemuan formal untuk
diskusi, standarisasi prosedur dalam bekerja ).c)
Faktor lingkungan organisasi( organizations environment/systemic determinants) yaitu elemen diluar organisasi, sepertisistem sosial, budaya, pendidikan dan profesional.
2.
Pendekatan Praktik Hirarkis Menekankan Komunikasi satu arah Kontak Dokter dengan Pasien terbatas Dokter merupakan Tokoh yang dominan Cocok untuk diterapkan di keadaan tertentu, spt IGD
Sebelum ada model Kolaborasi, hubungan yang ada adalah ModelPRAKTIK HIRARKIS.
Praktik Hirarkis merupakan salah satu pendekatan yang dilakukansebelum profesi perawat semakin berkembang.
Selanjutnya dikenal ada 2 (dua) model Kolaborasi yang lain
(Model 1 dan
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
27/35
26
Pendekatan Praktik Hirarkis menekankan komunikasi satu arah. kontak dokter dengan pasien terbatas. dokter merupakan tokoh yang dominan.
cocok untuk ditetapkan di keadaan tertentu , seperti: IGD pendekatan ini sekarang masih dominan dalam praktek dokter
di Indonesia
DOKTER
REGISTERED NURSE
PEMBERI PELAYANAN
LAIN
PASIEN
Komunikasi Dokter-ApotekerUntuk dapat berkomunikasi dengan baik, dokter perlu mengetahui apa
yang menjadi tanggung jawab profesi apoteker dalam pelayanan farmasi.Pelayanan farmasi dapat dilakukan di berbagai tempat seperti rumah sakit,Puskesmas, Poliklinik, Apotek, dll. Adanya pemahaman masing-masing
pada profesi mitra kerjanya akan memudahkan terjadinya komunikasiyang baik antar profesi
Empat unsur Pelayanan Farmasi Pelayanan Farmasi yang baik. Pelayanan profesi apoteker dalam penggunaan obat. Praktik dispensing yang baik.Pelayanan profesional apoteker yg proaktif dalam berbagai kegiatan ygbertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien.
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
28/35
27
LO 3. Memahami dan Menjelaskan Adab dan Tata Cara Dokter Muslim
dalam mengani pasienPenyelenggaraan kesehatan dalam pandangan Islam termasuk pengertian
riayatus suun(pelayanan umum) yang wajib dilakukan oleh negara atas seluruh
rakyatnya, baik muslim maupun non muslim, kaya ataupun miskin. Seluruh biayayang diperlukan secara wajib di tanggung oleh Baitul Mal (kas negara). Adapun
peran non-pemerintah (swasta) dalam pembiayaan kesehatan bukanlah hal yang
utama.
Negara bertanggung jawab menjamin pemenuhan kebutuhan dasar itu. Nabi
saw Bersabda : Imam (Khalifah) laksana pengembala dan ia bertanggung jawabatas rakyatnya (HR al-Bukhari). Tidak terpenuhinya atau terjaminnya kesehatandan pengobatan akan mendatangkan dharar bagi masyarakat. Oleh karena itu,
penyediaan layanan kesehatan menjadi tanggung jawab dan kewajiban negara
(Khilafah). Khilafah wajib membangun berbagai rumah sakit, klinik, laboratorium
medis, apotik , pusat dan lembaga litbang kesehatan, sekolah kedokteran ,
apoteker, perawat, bidan dan sekolah lainnya yang menghasilkan tenaga medis,serta berbagai sarana prasarana kesehatan dan pengobatan lainnya.
Semua pelayanan kesehatan dan pengobatan harus dikelola sesuai dengan
aturan syariah. Juga harus memperhatikan faktor ihsan dalam pelayanan yaitu
wajib memenuhi 3 (tiga) prinsip baku yang berlaku umum untuk setiap pelayanan
masyarakat dalam sistem Islam: pertama, sederhana dalam peraturan (tidak
berbelit-belit). Kedua, cepat dalam pelayanan. Ketiga, profesional dalam
pelayanan, yakni dikerjakan oleh orang yang kompeten dan amanah
Konsep dasar asuransi syariah adalah tolong menolong dalam kebaikan dan
ketakwaan (al birri wat taqwa). Konsep tersebut sebagai landasan yang diterapkan
dalam setiap perjanjian transaksi bisnis dalam wujud tolong menolong (akad
takafuli) yang menjadikan semua peserta sebagai keluarga besar yang saling
menanggung satu sama lain di dalam menghadapi resiko, yang kita kenal sebagai
sharing of risk, sebagaimana firman Allah SWT yang memerintahkan kepada kita
untuk taawun(tolong menolong) yang berbentuk al birri wat taqwa(kebaikan dan
ketakwaan) dan melarang taawun dalam bentuk al itsmi wal udwan (dosa dan
permusuhan).
Firman Allah dalam surat al-Baqarah 188, 'Dan janganlah kalian memakan
harta di antara kamu sekalian dengan jalan yang bathil, dan janganlah kalian
bawa urusan harta itu kepada hakim yang dengan maksud kalian hendak
memakan sebagian harta orang lain dengan jalan dosa, padahal kamu tahu."
Hadist Nabi Muhammad SAW, "Mukmin terhadap mukmin yang lain sepertisuatu bangunan memperkuat satu sama lain," Dan "Orang-orang mukmin dalam
kecintaan dan kasih sayang mereka seperti satu badan. Apabila satu anggota
badan menderita sakit, maka seluruh badan merasakannya.
Sistem Pembiayaan Kesehatan Dalam Islam
Asuransi Syariah (Takaful)1) Arti Kata Takaful
Secara bahasa, takaful (
) berasal dari akar kata (
) yang
artinya menolong, memberi nafkah dan mengambil alih perkara seseorang.
Dalam Al-Qur'an tidak dijumpai kata takaful, namun ada sejumlah kata
yang seakar dengan kata takaful, seperti dalam :
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
29/35
28
QS. Thoha/ 20 : 40
"(yaitu) ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada
(keluarga Fir'aun): 'Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang
akan memeliharanya?"QS. Annisa/ 04 : 85 :
"Dan barangsiapa yang memberi syafa'at yang buruk, niscaya ia akan
memikul bahagian (dosa) daripadanya.."
Asuransi Syariah (Ta'min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha
saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/ pihak
melalui investasi dalam bentuk aset dan / atau tabarru' yang memberikan
pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad
(perikatan) yang sesuai dengan syariah.
Akad yang sesuai dengan syariah adalah yang tidak mengandung
gharar (penipuan), maysir (perjudian), riba, dzulm (penganiayaan),risywah (suap), barang haram dan maksiat.
2)
Cikal Bakal Asuransi Syariah
a. Al-Aqila (
)
Yaitu saling memikul atau bertanggung jawab untuk keluarganya. Jika
salah satu anggota suku terbunuh oleh anggota suku yang lain, pewaris
korban akan dibayar dengan uang darah (diyat) sebagai konpensasi
saudara terdekat dari terbunuh. Saudara terdekat dari pembunuh disebut
aqilah. Lalu mereka mengumpulkan dana (al-kanzu) yang
diperuntukkan membantu keluarga yang terlibat dalam pembunuhan
tidak sengaja.
b.
Al-Muwalah ( )
Yaitu perjanjian jaminan. Penjamin menjamin seseroang yang tidak
memiliki waris dan tidak diketahui ahli warisnya. Penjamin setuju
untuk menanggung bayaran dia, jika orang yang dijamin tersebut
melakukan jinayah. Apabila orang yang dijamin meninggal, maka
penjamin boleh mewarisi hartanya sepanjang tidak ada ahli warisnya.
Penyelenggaraan kesehatan dalam pandangan Islam termasuk
pengertian riayatus suun(pelayanan umum) yang wajib dilakukan oleh negara
atas seluruh rakyatnya, baik muslim maupun non muslim, kaya ataupun miskin.Seluruh biaya yang diperlukan secara wajib di tanggung oleh Baitul Mal (kas
negara). Adapun peran non-pemerintah (swasta) dalam pembiayaan kesehatan
bukanlah hal yang utama.
Negara bertanggung jawab menjamin pemenuhan kebutuhan dasar itu.
Nabi saw Bersabda: Imam (Khalifah) laksana pengembala dan ia bertanggungjawab atas rakyatnya ( HR al-Bukhari).
Beberapa perbedaan asuransi syariah dengan asuransi konvensional, di
antaranya adalah sebagai berikut:
Akad (Perjanjian)
Setiap perjanjian transaksi bisnis di antara pihak-pihak yang
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
30/35
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
31/35
30
dalam praktik muamalahyanggharar.
Pada akad asuransi konvensional dana peserta menjadi milik
perusahaan asuransi (transfer of fund). Sedangkan dalam asuransi
syariah, dana yang terkumpul adalah milik peserta (shahibul mal) dan
perusahaan asuransi syariah (mudharib) tidak bisa mengklaim menjadimilik perusahaan.
Tabarru dan Tabungan Tabarru berasal dari kata tabarraa-yatabarra-tabarrawan, yang
artinya sumbangan atau derma. Orang yang menyumbang disebut
mutabarri(dermawan). Niat bertabbarubermaksud memberikan dana
kebajikan secara ikhlas untuk tujuan saling membantu satu sama lain
sesama peserta asuransi syariah, ketika di antaranya ada yang
mendapat musibah. Oleh karena itu dana tabarru disimpan dalam
rekening khusus. Apabila ada yang tertimpa musibah, dana klaim yang
diberikan adalah dari rekening tabarru yang sudah diniatkan olehsesama peserta untuk saling menolong.
Menyisihkan harta untuk tujuan membantu orang yang terkena
musibah sangat dianjurkan dalam agama Islam, dan akan mendapat
balasan yang sangat besar di hadapan Allah, sebagaimana digambarkan
dalam hadist Nabi SAW,"Barang siapa memenuhi hajat saudaranya
maka Allah akan memenuhi hajatnya."(HR Bukhari Muslim dan Abu
Daud).
Untuk produk asuransi jiwa syariah yang mengandung unsur saving
maka dana yang dititipkan oleh peserta (premi) selain terdiri dari unsur
dana tabarru terdapat pula unsur dana tabungan yang digunakan
sebagai dana investasi oleh perusahaan. Sementara investasi pada
asuransi kerugian syariah menggunakan dana tabarrukarena tidak ada
unsursaving. Hasil dari investasi akan dibagikan kepada peserta sesuai
dengan akad awal. Jika peserta mengundurkan diri maka dana
tabungan beserta hasilnya akan dikembalikan kepada peserta secara
penuh.
Prof. Mustafa Ahmad Zarqa berkata bahwa dalam asuransi
konvensional terdapat unsur gharar yang pada gilirannya
menimbulkan qimar. Sedangkan al qimar sama dengan al maisir.
Muhammad Fadli Yusuf menjelaskan unsur maisir dalam asuransi
konvensional karena adanya unsur gharar, terutama dalam kasusasuransi jiwa. Apabila pemegang polis asuransi jiwa meninggal dunia
sebelum periode akhir polis asuransinya dan telah membayar preminya
sebagian, maka ahliwaris akan menerima sejumlah uang tertentu.
Pemegang polistidak mengetahui dari mana dan bagaimana cara
perusahaan asuransi konvensional membayarkan uang
pertanggungannya. Hal ini dipandang karena keuntungan yang
diperoleh berasal dari keberanian mengambil risiko oleh perusahaan
yang bersangkutan. Muhammad Fadli Yusuf mengatakan, tetapi
apabila pemegang polis mengambil asuransi itu tidak dapat disebut
judi. Yang boleh disebut judi jika perusahaan asuransi mengandalkan
banyak/sedikitnya klaim yang dibayar. Sebab keuntungan perusahaan
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
32/35
31
asuransi sangat dipengaruhi oleh banyak /sedikitnya klaim yang
dibayarkannya.
Riba
Dalam hal riba, semua asuransi konvensional menginvestasikandananya dengan bunga, yang berarti selalu melibatkan diri dalam riba.
Hal demikian juga dilakukan saat perhitungan kepada peserta,
dilakukan dengan menghitung keuntungan di depan. Investasi asuransi
konvensional mengacu pada peraturan pemerintah yaitu investasi wajib
dilakukan pada jenis investasi yang aman dan menguntungkan serta
memiliki likuiditas yang sesuai dengan kewajiban yang harus dipenuhi.
Begitu pula dengan Keputusan Menteri Keuangan No.
424/KMK.6/2003 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi
dan Perusahaan Reasuransi. Semua jenis investasi yang diatur dalam
peraturan pemerintah dan KMK dilakukan berdasarkan sistem bunga.
Asuransi syariah menyimpan dananya di bnak yang berdasarkansyariat Islam dengan sistem mudharabah. Untuk berbagai bentuk
investasi lainnya didasarkan atas petunjuk Dewan Pengawas Syariah.
Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imron ayat 130,"Hai orang-
orang yang beriman janganlah kamu memakan riba yang memang
riba itu bersifat berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah supaya
kamu mendapatkan keberuntungan." Hadist, "Rasulullah mengutuk
pemakaian riba, pemberi makan riba, penulisnya dan saksinya seraya
bersabda kepada mereka semua sama."(HR Muslim)
Dana Hangus
Ketidakadilan yang terjadi pada asuransi konvensional ketika seorang
peserta karena suatu sebab tertentu terpaksa mengundurkan diri
sebelum masa reversing period. Sementara ia telah beberapa kali
membayar premi atau telah membayar sejumlah uang premi. Karena
kondisi tersebut maka dana yang telah dibayarkan tersebut menjadi
hangus. Demikian juga pada asuransi non-saving atau asuransi
kerugian jika habis masa kontrak dan tidak terjadi klaim, maka premi
yang dibayarkan akan hangus dan menjadi milik perusahaan.
Kebijakan dana hangus yang diterapkan oleh asuransi konvensional
akan menimbulkan ketidakadilan dan merugikan peserta asuransi
terutama bagi mereka yang tidak mampu melanjutkan karena suatu hal.Di satu sisi peserta tidak punya dana untuk melanjutkan, sedangkan
jika ia tidak melanjutkan dana yang sudah masuk akan hangus. Kondisi
ini mengakibatkan posisi yang dizalimi. Prinsip muamalah melarang
kita saling menzalimi, laa dharaa wala dhirara ( tidak ada yang
merugikan dan dirugikan).
Asuransi syariah dalam mekanismenya tidak mengenal dana hangus,
karena nilai tunai telah diberlakukan sejak awal peserta masuk
asuransi. Bagi peserta yang baru masuk karena satu dan lain hal
mengundurkan diri maka dana/premi yang sebelumnya dimasukkan
dapat diambil kembali kecuali sebagian kecil dana yang dniatkan
sebagai dana tabarru (dana kebajikan). Hal yang sama berlaku pula
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
33/35
32
pada asuransi kerugian. Jika selama dan selesai masa kontrak tidak
terjadi klaim, maka asuransi syariah akan membagikan sebagian
dana/premi tersebut dengan pola bagi hasil 60:40 atau 70:30 sesuai
kesepakatan si awal perjanjian (akad). Jadi premi yang dibayarkan
pada awal tahun masih dapat dikembalikan sebagian ke peserta (tidakhangus). Jumlahnya sangat tergantung dari hasil investasinya.
Pandangan islam mengenai asuransi kesehatan
Melibatkan diri ke dalam asuransi ini, adalah merupakan salah satu ikhtiar
untuk mengahadapi masa depan dan masa tua. Namun karena masalah asuransi ini
tidak dijelaskan secara tegas dalam nash, maka masalahnya dipandang sebagai
masalah ijtihadi, yaitu masalah yang mungkin masih diperdebatkan dan tentunya
perbedaan pendapat sukar dihindari. Ada beberapa pandangan atau pendapat
mengenai asuransi ditinjau dari fiqh Islam :1) Asuransi itu haram dalam segala bentuknya, temasuk asuransi jiwa.
Pendapat ini dikemukakan oleh Sayyid Sabiq, Abdullah al-Qalqii
(mufti Yordania), Yusuf Qardhawi dan Muhammad Bakhil al-Muthi(mufti Mesir). Alasannya :
a. Asuransi sama dengan judi.
b. Asuransi mengandung unsur-unsur tidak pasti.
c. Asuransi mengandung unsur riba atau renten.
d. Asuransi mengandung unsur pemerasan, karena pemegang polis,
apabila tidak bisa melanjutkan pembayaran preminya, akan hilangpremi yang sudah dibayar atau dikurangi.
e. Premi-premi yang sudah dibayar akan diputar dalam praktek-
praktek riba.
f. Asuransi termasuk jual beli atau tukar menukar mata uang tidak
tunai.
g. Hidup dan mati manusia dijadikan objek bisnis, dan sama halnya
dengan mendahului takdir Allah.
2)
Asuransi konvensional diperbolehkan. Pendapat kedua ini
dikemukakan oleh Abd. Wahab Khalaf, Mustafa Akhmad Zarqa (guru
besar Hukum Islam Fakultas Syariah Universitas Syria), MuhammadYusuf Musa (guru besar Hukum Isalm Universitas Cairo Mesir), dan
Abd. Rakhman Isa (pengarang kitab al-Muamallha al-Haditsah wa
Ahkamuha). Mereka beralasan :
a.
Tidak ada nash (al-Quran dan Sunnah) yang melarang asuransi.b.
Ada kesepakatan dan kerelaan kedua belah pihak.
c.
Saling menguntungkan kedua belah pihak.
d.
Asuransi dapat menanggulangi kepentingan umum, sebab premi-
premi yang terkumpul dapat diinvestasikan untuk proyek-proyek
yang produktif dan pembangunan.
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
34/35
33
e. Asuransi termasuk akad mudhrabah (bagi hasil).
f. Asuransi termasuk koperasi (Syirkah Taawuniyah).g. Asuransi dianalogikan (qiyaskan) dengan sistem pensiun seperti
taspen.
3)
Asuransi yang bersifat sosial diperbolehkan dan yang bersifat
komersial diharamkan. Pendapat ketiga ini dianut antara lain oleh
Muhammad Abdu Zahrah (guru besar Hukum Islam pada Universitas
Cairo). Alasan kelompok ketiga ini sama dengan kelompok pertama
dalam asuransi yang bersifat komersial (haram) dan sama pula dengan
alasan kelompok kedua, dalam asuransi yang bersifat sosial (boleh).
8/11/2019 Wrap Up Sken 3 Kedkel
35/35
DAFTAR PUSTAKA
Anies. 2006.Kedokteran Keluarga & Pelayanan Kedokteran yangBermutu. Semarang.
Azwar, Azrul (1995): Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga, PT.
Binarupa Aksara, Jakarta.
Azwar, Azrul (1995): Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan; Yayasan
Penerbitan IDI; Jakarta.
Azwar, Azrul, Justam, Judil dan Bustami, Nilda S (1983) : Bunga rampai, dokter
keluarga; Kelompok Studi Dokter Keluarga, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI (1986): Survai Nasional Kesehatan Rumah Tangga
tahun 1985/1986, DEPKES RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI (1989): Sistem Kesehatan Nasional, DEPKES RI,
Jakarta.
Gani A. Pembiayaan Kesehatan. FKM UI. 1996
Prasetyawati AE. Kedokteran Keluarga dan Wawasannya.. Diakses melalui:
http://fk.uns.ac.id/static/resensibuku/BUKU_KEDOKTERAN_KELUAR
GA_.pdf pada 20 Desember 2013
Sistem Pembiayaan Kesehatan Indonesia. 2010
Sudjoko Kuswadji (1996), Penjaminan Mutu Praktek Dokter Keluarga, Widya
Medika, Jakarta.
Sulastomo (1984), Bunga Rempa Pelayanan Kesehatan, Jakarta.
Tristantoro L. Prinsip-Prinsip Asuransi Kesehatan Untuk Mahasiswa Kedokteran
Dan Residen. FK UGM.