Top Banner
DAMPAK OPPEK DALAM PENGEMBANGAN DUNIA KAMPUS Disampaikan oleh : Drs. Suroso, MS.
35

workshop oppek 2010 sosok

Jun 30, 2015

Download

Documents

surosoDrsMS
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: workshop oppek 2010 sosok

DAMPAK OPPEK DALAM

PENGEMBANGAN DUNIA KAMPUS

Disampaikan oleh : Drs. Suroso, MS. *

Page 2: workshop oppek 2010 sosok

Latar BelakangLatar Belakang

OPPEK (Orientasi Pengembangan Pendamping Kema-OPPEK (Orientasi Pengembangan Pendamping Kema-hasiswaan) diselenggarakan dalam rangka menyamakan hasiswaan) diselenggarakan dalam rangka menyamakan persepsi tentang pola-pola pengembangan dan pendam-persepsi tentang pola-pola pengembangan dan pendam-pingan kemahasiswaan di perguruan tinggi. pingan kemahasiswaan di perguruan tinggi.

Hasil, merumuskan visi mahasiswa Indonesia cerdas dan Hasil, merumuskan visi mahasiswa Indonesia cerdas dan kompetitif, dan misi untuk mengembangkan kapabilitas kompetitif, dan misi untuk mengembangkan kapabilitas intelektual mahasiswa, menumbuhkembangkan kreativitas intelektual mahasiswa, menumbuhkembangkan kreativitas dan semangat kewirausahaan untuk meningkatkan daya dan semangat kewirausahaan untuk meningkatkan daya saing bangsa, meningkatkan kualitas keimanan, ketaqwaan, saing bangsa, meningkatkan kualitas keimanan, ketaqwaan, dan moral mahasiswa, serta menanamkan rasa nasionalis-dan moral mahasiswa, serta menanamkan rasa nasionalis-me sebagai warga negara Indonesia.me sebagai warga negara Indonesia.

Saya menilai visi – misi ini sebagai usaha dalam rangka Saya menilai visi – misi ini sebagai usaha dalam rangka bagaimana menjadikan Mahasiswa Indonesia memiliki bagaimana menjadikan Mahasiswa Indonesia memiliki Performansi yang idealPerformansi yang ideal. .

Page 3: workshop oppek 2010 sosok

Selain itu OPPEK diselenggarakan untuk mem-Selain itu OPPEK diselenggarakan untuk mem-bantu para pendamping kemahasiswaan men-bantu para pendamping kemahasiswaan men-capai kesepakatan mengenai cara-cara yang capai kesepakatan mengenai cara-cara yang sebaiknya diterapkan dalam menangani masa-sebaiknya diterapkan dalam menangani masa-lah-masalah kemahasiswaan yang terjadi.lah-masalah kemahasiswaan yang terjadi.Peserta OPPEK diharapkan dapat menerapkan Peserta OPPEK diharapkan dapat menerapkan fungsi pendamping kemahasiswaan dan men-fungsi pendamping kemahasiswaan dan men-jalankan tugas pendamping kemahasiswaan de-jalankan tugas pendamping kemahasiswaan de-ngan penuh tanggungjawab. ngan penuh tanggungjawab. Pelaksanaan OPPEK adalah untuk mengetahui Pelaksanaan OPPEK adalah untuk mengetahui kondisi kemahasiswaan suatu perguruan tinggi, kondisi kemahasiswaan suatu perguruan tinggi, pola pengembangan kemahasiswaan secara na-pola pengembangan kemahasiswaan secara na-sional, memahami dinamika kehidupan maha-sional, memahami dinamika kehidupan maha-siswa, memahami sejumlah gaya kerja, dan siswa, memahami sejumlah gaya kerja, dan mampu menerapkan gaya kerja dalam berne-mampu menerapkan gaya kerja dalam berne-gosiasigosiasi

Page 4: workshop oppek 2010 sosok

““Dosaku opo kok aku didadekno purek telu”.Dosaku opo kok aku didadekno purek telu”.  Ungkapan ini muncul karena bayangan betapa berat Ungkapan ini muncul karena bayangan betapa berat tugas bidang kemahasiswaan, harus siap repot dan tugas bidang kemahasiswaan, harus siap repot dan direpoti, menghadapi mahasiswa tidak sopan, tidak direpoti, menghadapi mahasiswa tidak sopan, tidak disiplin, bahkan kadang-kadang sak enaknya sendiri – disiplin, bahkan kadang-kadang sak enaknya sendiri – pokoke. Belum lagi kalau ada masalah mesti repotnya pokoke. Belum lagi kalau ada masalah mesti repotnya tambah ruwet, reward yang tidak seimbang, sehingga tambah ruwet, reward yang tidak seimbang, sehingga dosen pendamping kemahasiswaan banyak nombok.dosen pendamping kemahasiswaan banyak nombok.Job disc dosen yang “sebatas” kegiatan akademik, Job disc dosen yang “sebatas” kegiatan akademik, meskipun secara normatif sebenarnya telah ada meskipun secara normatif sebenarnya telah ada aturan tentang peran dosen. aturan tentang peran dosen.

•Pengalaman pribadi dalam mengelola kemahasiswaan

Page 5: workshop oppek 2010 sosok

Pada Pada Pola Pengembangan Kemahasiswaan (PolPola Pengembangan Kemahasiswaan (Pol--bangmawa Dikti, 2006), bangmawa Dikti, 2006), disebutkan bahwadisebutkan bahwa pem pem--binaanbinaan kemahasiswaankemahasiswaan hendaknya hendaknya lebih menekan lebih menekan--an pada peran pembimbing kemahasiswaan yang an pada peran pembimbing kemahasiswaan yang bergaya kerja sebagai pemberdaya, fasilitator, bergaya kerja sebagai pemberdaya, fasilitator, motivatormotivator,, dan mendorong terbentuknya kreativitas dan mendorong terbentuknya kreativitas mahasiswa. mahasiswa.

Selain itu ditekankan pula bahwa yang dimaksud Selain itu ditekankan pula bahwa yang dimaksud dengan gaya kerja di sini bukan gaya kerja yang dengan gaya kerja di sini bukan gaya kerja yang otoriter yang berakibat terjadinya penolakan dan otoriter yang berakibat terjadinya penolakan dan konflik dengan mahasiswa, dan hal ini dilakukan konflik dengan mahasiswa, dan hal ini dilakukan secara sungguh-sungguh, terarah, berkesinamsecara sungguh-sungguh, terarah, berkesinam--bungan, dan bertanggungjawabbungan, dan bertanggungjawab..

Page 6: workshop oppek 2010 sosok

Pada Pada Pola Pengembangan Kemahasiswaan (PolPola Pengembangan Kemahasiswaan (Pol--bangmawa Dikti, 2006), bangmawa Dikti, 2006), disebutkan bahwadisebutkan bahwa pem pem--binaan kemahasiswaan binaan kemahasiswaan hendaknya hendaknya lebih melebih mene-ne-kkankan pada peran pembimbing kemahasiswaan ankan pada peran pembimbing kemahasiswaan yang bergaya kerja sebagai yang bergaya kerja sebagai pemberdaya, fasilipemberdaya, fasili--tator, motivatortator, motivator dan dan mendorong terbentuknya mendorong terbentuknya kreativitas mahasiswakreativitas mahasiswa. Selain itu ditekankan . Selain itu ditekankan pula bahwa yang dimaksud dengan gaya kerja di pula bahwa yang dimaksud dengan gaya kerja di sini sini bukan gaya kerja yang otoriter yang berabukan gaya kerja yang otoriter yang bera--kibat terjadinya penolakankibat terjadinya penolakan dan dan konflik dengan konflik dengan mahasiswa,mahasiswa, dan dan hal ini dilakukan secara sunghal ini dilakukan secara sung--guh-sungguh, terarah, berkesinambungan, guh-sungguh, terarah, berkesinambungan, dan bertanggungjawabdan bertanggungjawab..

Page 7: workshop oppek 2010 sosok

Berikut sekelumit ringkasan pengalaman ba-Berikut sekelumit ringkasan pengalaman ba-rangkali dapat dijadikan pertimbangan para rangkali dapat dijadikan pertimbangan para pendamping kemahasiswaan ; pendamping kemahasiswaan ;

Dunia kemahasiswaan selalu identik dengan dinaDunia kemahasiswaan selalu identik dengan dina--mika, yang marak dengan berbagai aktivitas dan mika, yang marak dengan berbagai aktivitas dan kegiatan (ekstra kurikuler), baik kegiatan (ekstra kurikuler), baik penalaranpenalaran, , seni, seni, olah raga, dan minat khusus,olah raga, dan minat khusus, kesejahteraan kesejahteraan mahasiswamahasiswa,, dan aktivitas kerohanian, maupun dan aktivitas kerohanian, maupun aktivitas sosialaktivitas sosial dalam rangka melengkapi (komple dalam rangka melengkapi (komple--menter) transpormasi ilmu pengetahuan di bangku menter) transpormasi ilmu pengetahuan di bangku kuliah.kuliah.

Page 8: workshop oppek 2010 sosok

Dalam Dalam kegiatankegiatan seperti di atas diharapkan mahasiswa tidak seperti di atas diharapkan mahasiswa tidak hanya terasah otaknya tetapi juga watak (pengenalan dan hanya terasah otaknya tetapi juga watak (pengenalan dan aakktualisatualisasi diri) nya, sehingga ketika lulus nanti mahasiswa si diri) nya, sehingga ketika lulus nanti mahasiswa tidak terasing dengan manusia yang lain, mampu berkomutidak terasing dengan manusia yang lain, mampu berkomu--nikasi atau mengekspresikan potensi yang diperoleh di kunikasi atau mengekspresikan potensi yang diperoleh di ku--liahnya, sehingga mampu menghadapi tantangan hidup. liahnya, sehingga mampu menghadapi tantangan hidup.

Meskipun demikian tidak bisa kita pungkiri bahwa kegiatan Meskipun demikian tidak bisa kita pungkiri bahwa kegiatan tersebut berdampak tidak hanya timbulnya potensi maupun tersebut berdampak tidak hanya timbulnya potensi maupun kreativitas positif, tetapi juga “kreativitas” yang negatif. kreativitas positif, tetapi juga “kreativitas” yang negatif.

Banyak mahasiswa yang dulu Banyak mahasiswa yang dulu aktif di dunia kemahasiswaanaktif di dunia kemahasiswaan yang dalam berkegiatan/berorganisasi juga yang dalam berkegiatan/berorganisasi juga belajar menge-nal belajar menge-nal orang lain, bertenggang rasa, toleransi dsb., orang lain, bertenggang rasa, toleransi dsb., ketika bekerja ketika bekerja sangat terbantu dan bahkan tidak ada kesulitan menyesuaikan sangat terbantu dan bahkan tidak ada kesulitan menyesuaikan dengan dunia yang baru, karena sudah belajar dan terbiasa dengan dunia yang baru, karena sudah belajar dan terbiasa bertemu dengan orang-orang di luar kampus. bertemu dengan orang-orang di luar kampus.

Page 9: workshop oppek 2010 sosok

SebaliknyaSebaliknya bagi kelompok mahasiswa yang lain, bagi kelompok mahasiswa yang lain, karena karena “keberanian”“keberanian” nya seolah nya seolah merasa “paling” merasa “paling” hebat, paling mampu dsb.,hebat, paling mampu dsb., sehingga apabila punya sehingga apabila punya program tertentu selalu menggunakan jurus program tertentu selalu menggunakan jurus “pokoke”“pokoke” dan apabila program tersebut tidak dan apabila program tersebut tidak disetujui “protes”. disetujui “protes”. Mahasiswa yang bertipe seperti ini nanti apabila lulus Mahasiswa yang bertipe seperti ini nanti apabila lulus dan menghadapi persaingan akan kaget, yang dan menghadapi persaingan akan kaget, yang biasanya (di kampus) merasa “serba” pokoke, akan biasanya (di kampus) merasa “serba” pokoke, akan terbentur bahwa dunia di luar kampus banyak terbentur bahwa dunia di luar kampus banyak “bahasa” lain (seperti toleransi, bekerja sama, meng-“bahasa” lain (seperti toleransi, bekerja sama, meng-hormati atasan, taat asas, dsb), berbeda dengan di hormati atasan, taat asas, dsb), berbeda dengan di kampus yang merasa “bisa” serba pokoke. kampus yang merasa “bisa” serba pokoke.

Page 10: workshop oppek 2010 sosok

Selain itu banyak mahasiswa yang beralasan karena Selain itu banyak mahasiswa yang beralasan karena mempersiapkan kegiatan mereka mempersiapkan kegiatan mereka menginap di kampusmenginap di kampus berhari-hari, sehingga kampus berubah menjadi “rumah berhari-hari, sehingga kampus berubah menjadi “rumah tangga”, ada yang sekedar tidur karena kelelahan memtangga”, ada yang sekedar tidur karena kelelahan mem--persiapkan kegiatan, tapi ada pula yang karena nggak persiapkan kegiatan, tapi ada pula yang karena nggak punya kost sehingga kampus menjadi punya kost sehingga kampus menjadi tempat kost, ya-tempat kost, ya-mandi ya-cuci, dsbmandi ya-cuci, dsb. .

Sebenarnya kasus seperti di atas Sebenarnya kasus seperti di atas tentunya tentunya sudah pernah sudah pernah terjadi, dan sudah ditertibkan, tetapi seiring bergulirnya terjadi, dan sudah ditertibkan, tetapi seiring bergulirnya reformasi banyak mahasiswa yang sudah tidak melihat reformasi banyak mahasiswa yang sudah tidak melihat adanya etika berkehidupan ilmiah, semuanya dianggap adanya etika berkehidupan ilmiah, semuanya dianggap benar. Apalagi kita sendiri selaku orang tua lupa sejak awal benar. Apalagi kita sendiri selaku orang tua lupa sejak awal memberikan teguranmemberikan teguran,, atau kurang seragamnya “bahasa” atau kurang seragamnya “bahasa” kita dalam menyampaikan etika tadi, sehingga mahasiswa kita dalam menyampaikan etika tadi, sehingga mahasiswa menganggap ketidakseragaman tadi sebagai suatu “ijin”.menganggap ketidakseragaman tadi sebagai suatu “ijin”.

Page 11: workshop oppek 2010 sosok

Selain itu masukan (raw input) mahasiswa Selain itu masukan (raw input) mahasiswa beberapa PT (kebanyakan PTS) beberapa PT (kebanyakan PTS) sangat sangat beragam (heterogen) karena beragam (heterogen) karena kurang kurang selektifnya proses saringanselektifnya proses saringan, apalagi , apalagi memang banyak yang berasal dari kamemang banyak yang berasal dari ka--langan langan marginal (kaum mogol), semarginal (kaum mogol), se--hingga sulit sekali memahami dan mehingga sulit sekali memahami dan me--nerapkan etika dan norma-norma nerapkan etika dan norma-norma (akademis).(akademis).

Page 12: workshop oppek 2010 sosok

Sebenarnya permasalahan ini sudah dieliminir dengan Sebenarnya permasalahan ini sudah dieliminir dengan pola pembekalan mahasiswa baru (dengan materi ; pola pembekalan mahasiswa baru (dengan materi ; pengenalan lingkungan, bagaimana kehidupan pengenalan lingkungan, bagaimana kehidupan kampus, aktivitas apa saja yang akan dilakukan kampus, aktivitas apa saja yang akan dilakukan mahasiswa),mahasiswa), yang lebih diserahkan kepada fakultas, yang lebih diserahkan kepada fakultas, (Pembina dan Pengurus Orkem fakultas – dianggap yang (Pembina dan Pengurus Orkem fakultas – dianggap yang paling banyak “mengolah” subpaling banyak “mengolah” subjjek mahasiswa baru nanek mahasiswa baru nan--tinya) untuk “didampingi” dalam pengenalan lingkungan tinya) untuk “didampingi” dalam pengenalan lingkungan kampusnya, tetapi karena kampusnya, tetapi karena pelaksanaannya yang tidak pelaksanaannya yang tidak maksimalmaksimal (dengan alasan (dengan alasan kurang siap atau kurang kurang siap atau kurang pedulipeduli) maka target bahwa mahasiswa baru akan lebih ) maka target bahwa mahasiswa baru akan lebih mengenal mengenal kampusnya kampusnya dan mengenali tata kehidupan dan mengenali tata kehidupan ilmiah yang seimbang belum tercapai. ilmiah yang seimbang belum tercapai. Apalagi para pengurus organisasi kemahasiswaan meApalagi para pengurus organisasi kemahasiswaan me--mang banyak yang sudah terpola imagenya tentang mang banyak yang sudah terpola imagenya tentang penerimaan mahasiswa baru yang dianggap seperti penerimaan mahasiswa baru yang dianggap seperti tahun-tahun sebelumnya, sehingga ketika ada model baru tahun-tahun sebelumnya, sehingga ketika ada model baru yang harus diterapkan menjadi bingung dan lebih baik yang harus diterapkan menjadi bingung dan lebih baik “protes”.“protes”.

Page 13: workshop oppek 2010 sosok

Faktor yang lain yang ikut memberikan sumbangan Faktor yang lain yang ikut memberikan sumbangan bagi terkondisikannya kampus seperti tersebut di bagi terkondisikannya kampus seperti tersebut di atas adalah karena maraknya atas adalah karena maraknya kegiatan kemahakegiatan kemaha--siswaansiswaan pada bulan-bulan tertentu ( pada bulan-bulan tertentu (tidak menyetidak menye--bar meratabar merata), hal ini disebabkan mereka kawatir ), hal ini disebabkan mereka kawatir berkegiatan di bulan tertentu bertabrakan dengan berkegiatan di bulan tertentu bertabrakan dengan libur atau ujian, sehingga kegiatan mengelompok di libur atau ujian, sehingga kegiatan mengelompok di bulan tertentu tersebut di atas. Hal ini berdampak, bulan tertentu tersebut di atas. Hal ini berdampak, mahasiswa pengurus orkem atau panitia kegiatan mahasiswa pengurus orkem atau panitia kegiatan sering berada di kampus. sering berada di kampus.

Jawaban dari masalah ini tentunya lebih kepada Jawaban dari masalah ini tentunya lebih kepada bagaimana para pembibagaimana para pembimbingmbing kemahasiswaan kemahasiswaan sejak dini membuat sekedul (program kerja)sejak dini membuat sekedul (program kerja) yang merata, sehingga kegiatan tidak mengelomyang merata, sehingga kegiatan tidak mengelom--pok di satu atau dua bulan saja.pok di satu atau dua bulan saja.

Page 14: workshop oppek 2010 sosok

Terbentuknya koordinasi organisasi kema-Terbentuknya koordinasi organisasi kema-hasiswaan di tingkat perguruan tinggi hasiswaan di tingkat perguruan tinggi memang diperlukan, agar semua kegiatan memang diperlukan, agar semua kegiatan kemahasiswaan dapat disinergikan secara kemahasiswaan dapat disinergikan secara seimbang dan merata. seimbang dan merata.

Meskipun demikian terbentuknya lembaga Meskipun demikian terbentuknya lembaga tersebut juga harus ada koridor agar tersebut juga harus ada koridor agar tidak tidak “kebablasan”“kebablasan”, yaitu , yaitu apabila meminta apabila meminta keke--beradaannya/kedudukanberadaannya/kedudukannya nya sejajar desejajar de--ngan Yayasan ngan Yayasan maupun maupun Rektorat.Rektorat.

Page 15: workshop oppek 2010 sosok

Berdasar kepada Berdasar kepada kurang maksimalnya fungsi kurang maksimalnya fungsi dan dan aplikasi aplikasi sistem dan pedoman pembinaan sistem dan pedoman pembinaan kemahasiswaan, sering berdampak kemahasiswaan, sering berdampak disorotinyadisorotinya kegiatan kemahasiswaan sebagai kegiatan kemahasiswaan sebagai kegiatan kegiatan hura-hurahura-hura dan malahan menimbulkan suasana dan malahan menimbulkan suasana kampus yang kampus yang tidak tertib dan rentan per-tidak tertib dan rentan per-masalahanmasalahan. Dengan adanya niat baik dari . Dengan adanya niat baik dari semua fihak diharapkan hal-hal yang terurai semua fihak diharapkan hal-hal yang terurai diatas dapat menjadi bahan kajian untuk di-diatas dapat menjadi bahan kajian untuk di-tindak lanjuti dengan tanpa adanya prasangka-tindak lanjuti dengan tanpa adanya prasangka-prasangkaprasangka. .

Page 16: workshop oppek 2010 sosok

Saya kalau menghadapi mahasiswa Saya kalau menghadapi mahasiswa yang ngeyel, saya sambil guyon bilang :yang ngeyel, saya sambil guyon bilang :

““Sak pinter-pinternya kamu, saya lebih Sak pinter-pinternya kamu, saya lebih duluan lahir”duluan lahir”

Page 17: workshop oppek 2010 sosok

Pengalaman memotivasi dosen Pengalaman memotivasi dosen pendamping kemahasiswaanpendamping kemahasiswaan

Pengalaman di daerah ketika kami memandu mahasiswa Pengalaman di daerah ketika kami memandu mahasiswa baik dalam LKMM maupun KKTM : Ketika kami memandu, baik dalam LKMM maupun KKTM : Ketika kami memandu, kami mencoba menawarkan untuk berbagi peran dengan kami mencoba menawarkan untuk berbagi peran dengan maksud mengkader (sebagaimana dilakukan bapak-bapak maksud mengkader (sebagaimana dilakukan bapak-bapak pemandu sesepuh kita) dosen-dosen termasuk beliau-pemandu sesepuh kita) dosen-dosen termasuk beliau-beliau pejabat kemahasiswaan setempat, agar kelak kalau beliau pejabat kemahasiswaan setempat, agar kelak kalau mengadakan acara serupa lebih mampu mandiri. mengadakan acara serupa lebih mampu mandiri.

Tawaran kami tersebut hampir semuanya tidak diman-Tawaran kami tersebut hampir semuanya tidak diman-faatkan, kebanyakan beliau-beliau hanya hadir waktu pem-faatkan, kebanyakan beliau-beliau hanya hadir waktu pem-bukaan dan penutupan, selebihnya para peserta/ma-bukaan dan penutupan, selebihnya para peserta/ma-hasiswa dari awal acara hingga akhir hanya bersama kami. hasiswa dari awal acara hingga akhir hanya bersama kami. Oleh karena itu hingga sekarang masih amat sangat Oleh karena itu hingga sekarang masih amat sangat

terbatas jumlah pendamping kemahasiswaanterbatas jumlah pendamping kemahasiswaan..

Page 18: workshop oppek 2010 sosok

Hal yang demikian dapat terjadi karena Hal yang demikian dapat terjadi karena dalam sistem ke-dalam sistem ke-pegawaian, job desc. dosen masih sebatas pada pengajaran, pegawaian, job desc. dosen masih sebatas pada pengajaran, dan karenanya para dosen menganggap kegiatan non-dan karenanya para dosen menganggap kegiatan non-pengajaran bukan pekerjaan mereka, di pihak lain kebijakan pengajaran bukan pekerjaan mereka, di pihak lain kebijakan lembaga sendiri tidak memposisikan pembinaan kemaha-lembaga sendiri tidak memposisikan pembinaan kemaha-siswaan sekuat pengajaran, dengan demikian dalam operasi-siswaan sekuat pengajaran, dengan demikian dalam operasi-onal dosen memiliki nada sama... itu bukan kewajiban. onal dosen memiliki nada sama... itu bukan kewajiban.

Dari survey ringan di salah satu PTS besar, ketika kepada Dari survey ringan di salah satu PTS besar, ketika kepada dosen baru ditanya apakah tertarik menjadi pembimbing dosen baru ditanya apakah tertarik menjadi pembimbing kemahasiswaan, diperoleh jawaban; tidak banyak yang ber-kemahasiswaan, diperoleh jawaban; tidak banyak yang ber-sedia menjadi pembimbing kemahasiswaan, (dari 40, hanya sedia menjadi pembimbing kemahasiswaan, (dari 40, hanya 5 orang yang bersedia), alasannya; buang waktu, mahasiswa 5 orang yang bersedia), alasannya; buang waktu, mahasiswa sulit difahami, sering tidak tepat waktu, tidak bisa tertib, ku-sulit difahami, sering tidak tepat waktu, tidak bisa tertib, ku-rang sopan. Pokoknya dosen hanya mau mengajar, meneliti. rang sopan. Pokoknya dosen hanya mau mengajar, meneliti. Sedangkan dosen yang mau menjadi pembimbing kemaha-Sedangkan dosen yang mau menjadi pembimbing kemaha-siswan biasanya memiliki latar belakang sejak mahasiswa siswan biasanya memiliki latar belakang sejak mahasiswa sudah mengikuti banyak kegiatan ekstrakurikuler. sudah mengikuti banyak kegiatan ekstrakurikuler.

Page 19: workshop oppek 2010 sosok

Konsekuensi logis penerapan Konsekuensi logis penerapan OPPEK dalam kemahasiswaanOPPEK dalam kemahasiswaan

Menurut saya konsekuensi logis dari pe-Menurut saya konsekuensi logis dari pe-nerapan OPPEK dalam kemahasiswaan nerapan OPPEK dalam kemahasiswaan adalah berperanannya para pendamping/ adalah berperanannya para pendamping/ pembimbing kemahasiswaan dirasakan pembimbing kemahasiswaan dirasakan oleh semua elemen mahasiswa dalam oleh semua elemen mahasiswa dalam rangka menjadikan visi-misi sebagaimana rangka menjadikan visi-misi sebagaimana diuraikan di atas terwujud.diuraikan di atas terwujud.

Page 20: workshop oppek 2010 sosok

Boleh tidak :

Konsep polbangmawa tentang peran pembimbing/ pendamping kemahasiswaan tersebut saya kritisi dengan memperbandingkan konsep pengasuhan otoritatif dari Baumrind yang sudah dibuktikan dalam penelitian Bapak Enoch Markum terbukti berpe-ngaruh terhadap terbentuknya individu berdaya saing tinggi. Kemudian rumusan itu saya jadikan begini : Pembinaan kemahasiswaan yang berpe-ranan terhadap terbentuknya performansi ideal mahasiswa, dalam aplikasinya menekankan peran pembimbing/pendamping kemahasiswaan yang da-lam peran tersebut mengandung indikator ;

Page 21: workshop oppek 2010 sosok

(a) Kelancaran komunikasi, (a) Kelancaran komunikasi, yaitu sikap sadar pembimbing yaitu sikap sadar pembimbing kemahasiswaan untuk mendengarkan, menampung penda-kemahasiswaan untuk mendengarkan, menampung penda-pat, keinginan, termasuk keluhan mahasiswa. pat, keinginan, termasuk keluhan mahasiswa.

Yang dijabarkan dalam sejauhmana pendamping kema-Yang dijabarkan dalam sejauhmana pendamping kema-hasisaan melibatkan mahasiswa dalam diskusi dan pe-hasisaan melibatkan mahasiswa dalam diskusi dan pe-ngambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan ngambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan kemahasiswaan dan bersikap demokratis. Adanya kelan-kemahasiswaan dan bersikap demokratis. Adanya kelan-caran komunikasi antara pendamping kemahasiswaan de-caran komunikasi antara pendamping kemahasiswaan de-ngan mahasiswa akan menciptakan suasana keterbukaan ngan mahasiswa akan menciptakan suasana keterbukaan baik antara dosen penadamping kemahasiswaan dengan baik antara dosen penadamping kemahasiswaan dengan mahasiswa maupun antara sesama mahasiswa. Dengan mahasiswa maupun antara sesama mahasiswa. Dengan demikian mahasiswa memiliki media untuk berlatih menge-demikian mahasiswa memiliki media untuk berlatih menge-mukakan pendapat, berdiskusi, dan menghadapi orang lain, mukakan pendapat, berdiskusi, dan menghadapi orang lain, sifat hubungan pembimbing kemahasiswaan dengan maha-sifat hubungan pembimbing kemahasiswaan dengan maha-siswa di sini lebih ditekankan pada bentuk siswa di sini lebih ditekankan pada bentuk ulur tangan ulur tangan

daripada daripada campur tangancampur tangan,,

Page 22: workshop oppek 2010 sosok

(b) Dukungan dan dorongan dalam pencapaian (b) Dukungan dan dorongan dalam pencapaian prestasi, prestasi, merupakan bentuk pemberian dukungan merupakan bentuk pemberian dukungan dan dorongan pendamping kemahasiswaan agar dan dorongan pendamping kemahasiswaan agar mahasiswanya berprestasi maksimal dalam setiap mahasiswanya berprestasi maksimal dalam setiap aktivitas dan kegiatannya. aktivitas dan kegiatannya.

Cara yang ditampilkan adalah memberikan kesem-Cara yang ditampilkan adalah memberikan kesem-patan, mendukung dan memotivasi sehingga ma-patan, mendukung dan memotivasi sehingga ma-hasiswa merasa mendapat “tambahan” potensi dari hasiswa merasa mendapat “tambahan” potensi dari pendamping kemahasiswaan pada setiap kesem-pendamping kemahasiswaan pada setiap kesem-patan. Adanya dukungan dan dorongan pendam-patan. Adanya dukungan dan dorongan pendam-ping kemahasiswaan akan menjadikan mahasiswa ping kemahasiswaan akan menjadikan mahasiswa lebih percaya diri, sehingga akan mampu secara lebih percaya diri, sehingga akan mampu secara maksimal mengekspresikan potensi yang dimi-maksimal mengekspresikan potensi yang dimi-likinyalikinya,,

Page 23: workshop oppek 2010 sosok

(c) Arahan dan kendali, merupakan sikap dan upaya pendamping kemahasiswaan dalam me-nanamkan disiplin dan nilai-nilai moral pada mahasiswa agar berperilaku sebagaimana diha-rapkan.

Cara yang ditampilkan dengan mendiskusikan nilai, norma, dan memberikan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari secara konsisten.

Adanya arahan dan kendali pendamping kemaha-siswaan ini akan menjadi bahan bagi mahasiswa dalam mempertimbangkan langkah dan aktivi-tasnya sehingga tetap mengacu pada norma dan nilai yang berlaku,

Page 24: workshop oppek 2010 sosok

(d) Perhatian dan kepedulian, (d) Perhatian dan kepedulian, merupakan wujud merupakan wujud dari perhatian, kepedulian dan pengorbanan dari perhatian, kepedulian dan pengorbanan pendamping kemahasiswaan terhadap kebutuhan pendamping kemahasiswaan terhadap kebutuhan dan kesejahteraan mahasiswa. dan kesejahteraan mahasiswa.

Cara yang ditampilkan adalah dengan memberikan Cara yang ditampilkan adalah dengan memberikan perhatian, pengertian, kepedulian dan menerima perhatian, pengertian, kepedulian dan menerima apa adanya, serta memberikan pengorbanan de-apa adanya, serta memberikan pengorbanan de-ngan tulus kepada mahasiswa. ngan tulus kepada mahasiswa.

Adanya perhatian dan kepedulian para pembim-Adanya perhatian dan kepedulian para pembim-bing kemahasiswaan akan menyebabkan maha-bing kemahasiswaan akan menyebabkan maha-siswa merasa diterima keberadaannya, dianggap siswa merasa diterima keberadaannya, dianggap berarti, dan diperhatikan/dibimbing, dengan demi-berarti, dan diperhatikan/dibimbing, dengan demi-kian mahasiswa akan mampu memperhatikan kian mahasiswa akan mampu memperhatikan orang lain, berkembang empati dan kepeduliannya orang lain, berkembang empati dan kepeduliannya terhadap orang lain,terhadap orang lain,

Page 25: workshop oppek 2010 sosok

((e) Pemberian kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti banyak kegiatan dalam beragam situasi/kondisi, termasuk kegiatan yang berka-itan dengan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Hal ini merupakan wujud pemberian kesempatan dan dorongan serta penyediaan fasilitas dari kampus lewat pembimbing kemahasiswaan kepada mahasis-wanya untuk mengikuti dan aktif dalam kegiatan dan aktivitas yang melibatkan hubungan antar manusia dengan berbagai permasalahannya, dari permasa-lahan akademis/sehari-hari hingga permasalahan bangsa, serta mengajak mengevaluasi setiap ak-tivitasnya.

Page 26: workshop oppek 2010 sosok

Hal yang demikian agar mahasiswa berkem-bang kemampuan komunikasi, hubungan intra-personal dan interpersonal, kepekaan, aserti-vitas, kreativitasnya, serta wawasan dan kepe-dulian terhadap bangsanya.

Selain itu juga dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penguasaan teknologi khu-susnya teknologi informasi, agar mahasiswanya tidak gagap teknologi, namun dapat menguasai dan mengoperasionalkannya dalam rangka menunjang dan mempermudah penyelesaian tugas-tugasnya.

Page 27: workshop oppek 2010 sosok

Apabila jawabannya boleh, maka berarti pendamping/pembimbing kemahasiswaan belum berperan maksimal dalam menja-dikan mahasiswa berperformansi ideal.

Karena hanya mahasiswa berprestasi (mawapres) yang menganggap pendam-ping kemahasiswaan berperanan me-ngembangkan performansi mereka, ma-hasiswa pada umumnya belum mera-sakan peran tersebut (hasil penelitian Suroso, 2010).

Page 28: workshop oppek 2010 sosok

Hambatan dalam pelaksanaan Hambatan dalam pelaksanaan OPPEK/LKMM di Perguruan Tinggi OPPEK/LKMM di Perguruan Tinggi

dan kiat mengatasinyadan kiat mengatasinyaHambatanHambatan

Dari dosen. Di lingkungan kita sering kita dengar ung-Dari dosen. Di lingkungan kita sering kita dengar ung-kapan teman-teman dosen berkaitan dengan kesediaan kapan teman-teman dosen berkaitan dengan kesediaan dosen menjadi pendamping/pembimbing kemahasis-dosen menjadi pendamping/pembimbing kemahasis-waan. Rata-rata jawaban mereka : tidak mau repot, waan. Rata-rata jawaban mereka : tidak mau repot, mahasiswa tidak sopan dan tidak tepat waktu, sak mahasiswa tidak sopan dan tidak tepat waktu, sak maunya sendiri, dsb. maunya sendiri, dsb.

Dari kebijakan. Reward yang tidak seimbang, sehingga Dari kebijakan. Reward yang tidak seimbang, sehingga jadi dosen pendamping kemahasiswaan mesti banyak jadi dosen pendamping kemahasiswaan mesti banyak nombok. Job disc dosen yang “sebatas” kegiatan nombok. Job disc dosen yang “sebatas” kegiatan akademik (meskipun secara normatif telah ada aturan, akademik (meskipun secara normatif telah ada aturan, lihat - Penilaian Serdos dan Akreditasi - masih sebatas lihat - Penilaian Serdos dan Akreditasi - masih sebatas normatif)normatif)

Page 29: workshop oppek 2010 sosok

Kiat mengatasiKiat mengatasi

Semua dosen wajib memahami esensi fungsi dan Semua dosen wajib memahami esensi fungsi dan tugas dosen secara utuh, baik sebagai pengajar tugas dosen secara utuh, baik sebagai pengajar maupun pembimbing kemahasiswaan. maupun pembimbing kemahasiswaan.

Untuk peserta OPPEK perlu diminta pasca pelatihan Untuk peserta OPPEK perlu diminta pasca pelatihan untuk membuat KPP dan dievaluasi dengan target untuk membuat KPP dan dievaluasi dengan target terukur (mis harus mampu mengusulkan dan men-terukur (mis harus mampu mengusulkan dan men-dampingi kegiatan kemahasiswaan, secara berjenjang dampingi kegiatan kemahasiswaan, secara berjenjang LKMM, PKM, PMW, dll., baik skala PT, regional, LKMM, PKM, PMW, dll., baik skala PT, regional, maupun nasional, bahkan internasional). Apabila tar-maupun nasional, bahkan internasional). Apabila tar-get tercapai diberi reward, misalnya bantuan/ beasis-get tercapai diberi reward, misalnya bantuan/ beasis-wa khusus dosen pendamping kemahasiswaan.wa khusus dosen pendamping kemahasiswaan.

Page 30: workshop oppek 2010 sosok

Pertegas jobdisc antara kegiatan akade-Pertegas jobdisc antara kegiatan akade-mik dengan non akademik (antara kegi-mik dengan non akademik (antara kegi-atan intra, ko, dan ekstrakurikuler) yang atan intra, ko, dan ekstrakurikuler) yang seimbang, dengan reward yang memadai.seimbang, dengan reward yang memadai.

Perbanyak kegiatan pengembangan ke-Perbanyak kegiatan pengembangan ke-mahasiswaan di daerah, seperti LKMM, mahasiswaan di daerah, seperti LKMM, selain sebagai media pengembangan ma-selain sebagai media pengembangan ma-hasiswa, juga media penerapan “hasiswa, juga media penerapan “ngelmungelmu” ” dosen pasca OPPEK.dosen pasca OPPEK.

Page 31: workshop oppek 2010 sosok

TambahanTambahanMenyangkut apakah pengembangan dan pendampingan kemahasiswaan berperan atau tidak dalam menumbuh-kembangkan performansi ideal, dapat dilihat dari empat pertanyaan berjenjang yang timbul :

PertamaPertama sudah adakah sistem pembinaan kemahasiswaan sudah adakah sistem pembinaan kemahasiswaan dalam kampus ?, dalam kampus ?,

Kedua Kedua Apabila ada sistem, apakah sistem tersebut telah Apabila ada sistem, apakah sistem tersebut telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan?, berjalan sesuai dengan yang diharapkan?,

KetigaKetiga Bila telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, Bila telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, apakah para pendamping kemahasiswaan yang mempunyai apakah para pendamping kemahasiswaan yang mempunyai tanggungjawab dalam sistem tersebut sudah memiliki tanggungjawab dalam sistem tersebut sudah memiliki kapasitas yang sesuai dengan yang diharapkan dilakukan kapasitas yang sesuai dengan yang diharapkan dilakukan oleh sistem?, oleh sistem?,

Page 32: workshop oppek 2010 sosok

KeempatKeempat Bila mereka memiliki kapasitas yang Bila mereka memiliki kapasitas yang sesuai, apakah para pendamping kemahasis-sesuai, apakah para pendamping kemahasis-waan tersebut telah menjalankan fungsi dan waan tersebut telah menjalankan fungsi dan tanggungjawabnya sesuai dengan yang dimak-tanggungjawabnya sesuai dengan yang dimak-sud oleh sistem?. sud oleh sistem?.

Bila salah satu dari pertanyaan diatas ternyata Bila salah satu dari pertanyaan diatas ternyata mempunyai jawaban “tidak”, maka yang terjadi mempunyai jawaban “tidak”, maka yang terjadi sebenarnya pendamping kemahasiswaan tidak sebenarnya pendamping kemahasiswaan tidak akan mampu memunculkan performansi maha-akan mampu memunculkan performansi maha-siswa yang ideal. siswa yang ideal.

Page 33: workshop oppek 2010 sosok

PenutupPenutup

Memang Memang menghadapimenghadapi atau atau “mengolah” maha“mengolah” maha--siswasiswa yang yang mempunyai bahan dasar baikmempunyai bahan dasar baik akan akan lebih mudahlebih mudah daripada yang bahan daripada yang bahan dasarnya dasarnya mogol (matang tidak mentah tidak), mogol (matang tidak mentah tidak), apalagiapalagi kita kita sendiri juga ikut-ikutan memogolkan diri. sendiri juga ikut-ikutan memogolkan diri.

Untuk itu perlu kita sadari bersama, pentingnya Untuk itu perlu kita sadari bersama, pentingnya kita kita satu persepsi menerima mereka sebagsatu persepsi menerima mereka sebagaai i mana mana adanya, kemudian adanya, kemudian kita “ajari” dan “beri contoh”kita “ajari” dan “beri contoh” bagaimana menjadi warga masyarakat ilmiah bagaimana menjadi warga masyarakat ilmiah yang penuh etika, dan marilah kita bersama yang penuh etika, dan marilah kita bersama menjadimenjadikankan keluarga keluarga kita, keluarga kita, keluarga yang “unik” yang “unik” dandan “khas”, ... berbeda “khas”, ... berbeda atau atau “lebih” “lebih” dari dari yang yang lain.lain.

Page 34: workshop oppek 2010 sosok

Kadang-kadang kita lupa bahwa kegiatan aka-demik merupakan terjemahan dari kegiatan intra maupun ekstra kurikuler (intrakurikuler, kokuri-kuler, dan ekstrakurikuler), karena kita ingin membangun otak maupun watak mahasiswa, sehingga nantinya lahir sebagai manusia seu-tuhnya. Mahasiswa yang punya potensi sekaligus mampu mengaplikasikannya, kelak menjadi sarjana dalam kesujanaan, bukan mahasiswa yang ber-potensi tapi aliran kebatinaan (hanya membatin tanpa aplikasi), atau bahkan tidak berpotensi dan tentunya tidak bisa aplikasi.............. Itu tentu men-jadi harapan kita semua, tapi ......... mengapa tidak, karena ....... kalau tidak salah kita adalah “pendidik” bukan (hanya) pengajar.

Page 35: workshop oppek 2010 sosok

MaturnuwunMaturnuwunWASSALAMUALAIKUM WAROKHMATULLAHI WABAROKATUH

* Penyaji adalah mantan PR III Univ. 17 Agustus 1945 Surabaya,mantan Koordinator Tim Pengembangan Kemahasiswaan Kopertis Wil. VII Jawa Timur.

Sedang meneliti tentang pembinaan kemahasiswaan