BAB I
KASUS
1.1 Identifikasi Pasien Nama
: Ny. G Usia
: 38 tahun Jenis kelamin
: Perempuan Alamat
: Kp. ,Cimahi Agama
: Islam Pekerjaan
: IRT Tgl Pemeriksaan: 28 Maret 2014 Tmp Pemeriksaan:
Polik.kulit RSUD Syamsudin, SH1.2 Anamnesis
Dilakukan secara alloanamnesis Keluhan Utama:Bercak kemerahan
pada tungkai, lutut, lengan tangan, punggung dan belakang telinga
kanan sejak 5 bulan smrs. Keluhan Tambahan:Kulit yang terkelupas,
gatal disertai panas dan perih sejak 5 bulan smrs. Riwayat
Perjalanan Penyakit: Pasien datang dengan keluhan bercak kemerahan
pada tungkai, lutut, lengan tangan, punggung dan belakang telinga
kanan sejak 5 bulan SMRS. Awal mulanya timbul kecil kemerahan di
tungkai kiri sebesar uang logam 50-an dan lama-lama melebar dan
menjalar ke lutut, punggung, lengan tangan dan belakang telinga
kanan. Pasien juga merasakan bercak kemerahan semakin melebar.
Pasien juga merasakan gatal yang membuat pasien sering
menggaruk-garuk yang menyebabkan kulit menjadi bersisik putih dan
terasa perih dan panas. Keluhan ini semakin berat saat pasien
berkeringat. Lama-kelamaan timbul bercak keputihan dan semakin
melebar yang membuat pasien hingga datang ke rs. Riwayat Penyakit
Dahulu: Pasien pernah sakit seperti keluhan sama 2 tahun yang
lalu
Riwayat penyakit sistemik disangkal Riwayat alergi : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga:Riwayat keluhan pada kulit yang serupa
dengan pasien pada anggota keluarga tidak ada Riwayat Kebiasaan
:Pasien perokok, sehari 2-3 batang. Jika pasien menhadapi stres,
bisa menghabiskan 1 bungkus sehari. Riwayat Pengobatan :
Pasien mengatakan belum mengobati sendiri atau berobat ketempat
lain.1.3 Pemeriksaan Fisik
Status generalis
Keadaan Umum: Tampak sakit sedang Kesadaran
: Compos mentis
Nadi
: 84 x/menit
Pernapasan: 16 x/menit
Suhu
: Afebris
Status internus : dalam batas normal
Status Dermatologikus
DistribusiRegional
Letak LesiBelakang telinga kanan, tungkai, lutut, lengan dan
punggung
Sifat UKKTampak lesi multiple, bentuk tidak teratur, berbatas
tegas, sebagian menimbul sebagian datar, kering
EfluroesensiMakula, eritema, skuama kasar, tebal, berlapis-lapis
dan berwarna putih
TesFenomena tetesan lilin (+)
GAMBAR
1.5 Resume Kasus
Seorang pasien wanita datang dengan keluhan utama bercak
kemerahan pada tungkai, lutut, lengan, punggung dan belakang
telinga kanan sejak 5 bulan smrs. Awal mulanya timbul kecil
kemerahan di tungkai kiri sebesar uang logam 50-an dan lama-lama
melebar dan menjalar ke lutut, punggung, lengan tangan dan belakang
telinga kanan. Pasien juga merasakan bercak kemerahan semakin
melebar. Pasien juga merasakan gatal yang membuat pasien sering
menggaruk-garuk yang menyebabkan kulit menjadi bersisik putih dan
terasa perih dan panas. Keluhan ini semakin berat saat pasien
berkeringat. Lama-kelamaan timbul bercak keputihan dan semakin
melebar.Sebelumnya pasien pernah mengalami keluhan yang sama
sekitar 2 tahun yang lalu. Penggunaan obat tertentu sekitar daerah
lesi disangkal oleh pasien. Pasien seorang perokok, sehari 2-3
batang, jika pasien stres, bisa menghabiskan 1 bungkus rokok.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dan status
internus dalam batas normal. Pada pemeriksaan kulit didapatkan lesi
pada daerah tungkai, lutut, lengan, punggung dan belakang telinga
kanan dengan tampak lesi multiple, bentuk tidak teratur, berbatas
tegas, sebagian menimbul sebagian datar, kering dan dengan
efloresensi makula, eritema, skuama kasar, tebal dan berlapis-lapis
serta pada tes fenomena tetesan lilin hasilnya positif (+).
1.6 Diagnosis banding
Psoriasis Vulgaris Ptiriasis Rosea Dermatitis seboroik1.7
Diagnosis kerja
Psoriasis Vulgaris1.8 Tatalaksana
Tatalaksana umum Menghindari segala sesuatu yang dapat
menimbulkan trauma pada kulit. Edukasi untuk menjaga kebersihan
tubuh. Hindari Stres
Hindari Sinar matahari yang berlebihan
Menjelaskan tentang penyakit dan penatalaksanaannya Tatalaksana
khusus Topikal : Asam salicyl 2%
Betamethasone gr.20 Emolien Oral : CTM 2 x 4 mg / hari1.9
Prognosis
Quo ad vitam
: bonam
Quo ad functionam: bonam
Quo ad sanationam: dubia ad bonam1.10 Follow Up Meminta pasien
untuk kontrol kembali untuk melihat perkembangan penyakit pasien
namun pasien belum datang kontrol. BAB IIANALISIS KASUS2.1
Permasalahan:
1) Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat?
2) Apa saja diagnosis banding pasien ini?
3) Bagaimana pemeriksaan penunjang pada pasien?
4) Bagaimana prognosis untuk pasien ini?
2.2 Pembahasan
1. Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat? PSORIASIS
Psoriasis adalah penyakit kulit yang bersifat kronis dan residif
yang ditandai dengan adanya makula yang eritematus, bentuknya dapat
bulat atau lonjong dengan lesi yang khas berupa bercak-bercak
eritema berbatas tegas, ditutupi oleh skuama yang tebal
berlapis-lapis berwarna putih dan transparan serta ditandai dengan
fenomena tetesan lilin positif dan Auzpitz.Pada kasus yang
ditemukan:
Anamnesis yang didapat:Kulit kemerahan pada tungkai, lutut,
lengan tangan, punggung dan belakang telinga kanan sejak 5 bulan
smrs. Awal mulanya timbul kecil kemerahan di tungkai kiri sebesar
uang logam 50-an dan lama-lama melebar dan menjalar ke lutut,
punggung, lengan tangan dan belakang telinga kanan.
Pasien juga merasakan bercak kemerahan semakin melebar. Pasien
juga merasakan gatal yang membuat pasien sering menggaruk-garuk
yang menyebabkan kulit menjadi bersisik putih dan terasa perih dan
panas. Keluhan ini semakin berat saat pasien berkeringat.
Lama-kelamaan timbul bercak keputihan FAKTOR PENCETUS
Infeksi seperti pada tenggorokan dan guam, Cedera pada kulit,
seperti gigitan serangga, Pengaruh sinar matahari dan goresan pada
kulit Stres, Udara dingin Merokok dan Konsumsi alkohol berat
Pemberian obat seperti litium, beta bloker, anti malariaPada
kasus yang ditemukan :
- Pasien perokok, sehari 2-3 batang. Jika pasien menhadapi
stres, bisa menghabiskan 1 bungkus sehari. PEMERIKSAAN FISIK Kedaan
umum tidak dipengaruhi.
Fenomena tetesan lilin positif (+) dan Auspitz
Status dermatologikus :
Lesi patognomonis: Bercak-bercak eritema yang meninggi dengan
skuama diatasnya.
Efloresensi : Eritema dan skuama.
Tempat predileksi : skalp, ekstremitas bagian ekstensor terutama
siku, lutut dan daerah lumbosakral.
Pada kasus yang ditemukan :
Status generalis : Dalam batas normal
Status Internus : Dalam batas normal
Tes ( Feomena tetesan lilin hasilnya positif (+)
Status Dermatologikus : Distribusi : Regional
Letak : Belakang telinga kanan, tungkai, lutut, lengan dan
punggung Lesi : Tampak lesi multiple, bentuk tidak teratur,
berbatas tegas, sebagian menimbul sebagian datar, kering
Efloresensi : Makula, eritema, skuama kasar, tebal dan
berlapis-lapis.2. Apa saja diagnosis banding pasien ini?
Ptiriasis Rosea
Ptiriasis Rosea adalah penyakit kulit yang belum diketahui
penyebabnya, dimulai dari lesi inisial berbentuk eritema dan skuama
halus. Kemudian disusul oleh lesi-lesi yang lebih kecil di badan,
lengan dan paha atas. Ptiriasis rosea didapati pada semua umur,
terutama antara 15-40 tahun, wanita dan pria sama banyaknya. Gejala
umunya mengeluh gatak ringan dan umumnya dilmuai di badan,
solitary, berbentuk oval dan anular, diameter kira-kira 3 cm. Ruam
terdiri atas eritema dan skuama halus dipinggir, lama beberapa hari
hingga beberapa bulan. Padalesi berikutnya timbul 4 10 hari,
gambaran yang khas, sama dengan lesi pertama hanya lebih kecil,
susunannya sejajar dengan kosta, hingga menyerupai pohon cemara
terbalik, lesi timbul serentak atau beberapa hari. Perbedaan dengan
Psoriasis yaitu tes fenomena tetesan lilin. Dermatitis
seboroikDermatitis seboroik merupakan penyakit kulit kronik
superfisial, dengan tempat predileksinya di tempat tempat seboroik,
seperti di kulit kepala, alis, sulkus nasolabialis, bibir, telinga,
area sternum, aksila, lekukan submandibula, umbilicus, lipatan paha
dan sulcus gluteus. Dermatitis seboroik mempunyai 2 puncak usia
yaitu puncak pertama pada bayi usia 3 bulan dan puncak kedua pada
usia antara dekade keempat sampai ketujuh. Penyebabnya belum
diketahui pasti. Kelaianan kulit yang ditemukan pada dermatitis
seboroik terdiri atas eritema dan skuama yang berminyak dan agak
kekuningan, dengan batas yang kurang tegas. Pada pemeriksaan
patologi akan memberikan gambaran spongiosis, dengan infiltrate
limfositik perifolikular dan perivaskular superficial pada
dermatitis seboroik akut. Sedangkan pada dermatitis yang sudah lama
akan memberikan gambaran akantosis ireguler dan parakeratosis
fokal. Perbedaan Psoriasis dengan dermatitis seboroik yaitu skuama
yang berlapis-lapis dan disertai fenomena tetesan lilin dan
Auspitz, tempat predileksi juga berbeda.
3. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada pasien?
Melakukan pemeriksan kerokan kulit menggunakan pulasan dengan
larutan KOH10-20% untuk mengekslusi kemungkinan terjadinya infeksi
jamur.4. Bagaimana prognosis untuk pasien ini?
Dengan pemilihan dan cara penggunaan obat yang sudah tepat,
serta menjaga agar kulit tidak kering dan terhindar dari trauma
maka akan memberikan prognosis yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Djuanda, Adhi. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi
Keenam. Bagian Ilmu Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.2. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI et al.
Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. McGraw Hill.3. Wolff
K, Johnson RA. Fitzpatricks Color Atlas & Synopsis of Clinical
Dermatology. McGraw-Hill.4. Kartowigno HS. Sepuluh Besar Kelompok
Penyakit Kulit. Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.5. James
WD, Berger TG, Elston DM. Andrews Disease of The Skin, Clinical
Dermatology. Saunders.6. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi ke
2. DEP/SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin FK.Unair/RSUD Dr. Soetomo
SurabayaLetak : Telinga post aurikuler dekstra
Letak : Punggung
Letak : Lengan sinistra
Letak : Genu Dekstra dan sinistra
Letak : Kruris dekstra
4