Top Banner
i ANALISIS KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG TES IS Diajukan Oleh : MIS KIYAH RATNA S ARININGS IH NIM : 161203197 PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA 2018 STIE Widya Wiwaha Jangan Plagiat
75

Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

Nov 09, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

i

ANALISIS KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN

KABUPATEN MAGELANG

TESIS

Diajukan Oleh :

MISKIYAH RATNA SARININGSIH NIM : 161203197

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA

YOGYAKARTA 2018

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 2: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

ii

ANALISIS KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN

KABUPATEN MAGELANG

TESIS

Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S2 / gelar Magister

pada Program Magister Manajemen STIE WIDYA WIWAHA

Diajukan Oleh :

MISKIYAH RATNA SARININGSIH NIM : 161203197

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA

YOGYAKARTA 2018

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 3: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

iii

TESIS

ANALISIS KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN

KABUPATEN MAGELANG

Oleh:

MISKIYAH RATNA SARININGSIH NIM : 161203197

Tesis ini telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji

Pada tanggal : 11 April 2018

Dosen Penguji I

Drs. John Suprihanto, MIM, Ph.D

Dosen Pembimbing I Dosen Penguji II/Dosen Pembimbing II

Dr. Dessy Isfianadewi, SE.,MM Drs. Muhammad Subkhan, MM

dan telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister

Yogyakarta, 11 April 2018

Mengetahui,

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA DIREKTUR

Drs. John Suprihanto, MIM, Ph.D

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 4: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis dengan judul:

ANALISIS KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN

KABUPATEN MAGELANG

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, April 2018

MISKIYAH RATNA SARININGSIH NIM : 161203197

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 5: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah dan

karunia-Nya, maka Tesis Program Magister Manajemen STIE Widya Wiwaha

Yogyakarta yang saya susun ini dapat saya selesaikan. Selanjutnya saya

menyampaikan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu dalam

penyusunan dan penyelesaian tesis ini, yaitu kepada :

1. Drs. John Suprihanto, MIM, Ph.D selaku Direktur Magister Manajemen STIE

Widya Wiwaha Yogyakarta.

2. Dr. Dessy Isfianadewi, SE., MM selaku pembimbing I yang telah

memberikan arahan, bimbingan dan dorongan yang jelas dalam penyusunan

tesis ini.

3. Drs. Muhammad Subkhan, MM selaku pembimbing II yang telah dengan

sabar dan telaten memberikan bimbingan dan semangat.

4. Dewan penguji yang telah memberikan masukan dalam penyelesaian tesis ini.

5. Segenap Dosen Magister Manajemen STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.

6. Kepala Sekolah SMAN 1 Bandongan Magelang.

7. Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMAN 1 Bandongan Magelang

8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebut satu persatu.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 6: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

vi

Atas segala bantuan dan dukungan semua pihak saya sampaikan terima

kasih, selanjutnya saran serta kritik yang membangun terhadap kesempurnaan

penulisan tesis ini sangat diharapkan.

Yogyakarta, April 2018

MISKIYAH RATNA SARININGSIH NIM : 161203197

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 7: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

PERNYATAAN ............................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix

ABSTRAKSI ................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6

C. Pertanyaan Penelitian ............................................................... 7

D. Tujuan penelitian ....................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ......................................................................... 9

B. Penelitian Relevan .................................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian .............................................................. 29

B. Waktu Penelitian....................................................................... 29

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 8: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

viii

C. Tempat Penelitian ................................................................. 30

D. Subyek dan Obyek Penelitian................................................. 30

E. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 31

F. Instrumen Penelitian ................................................................ 33

G. Keabsahan Data ....................................................................... 33

H. Teknik Analisis Data ............................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 36

B. Pembahasan .............................................................................. 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 62

B. Saran ........................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 9: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Tenaga Kependidikan SMA Negeri 1 Bandongan................. 3

Tabel 4.1. Kompetensi Tenaga Kependidikan SMAN 1 Bandongan.............. 43

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 10: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

x

ABSTRAK

Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari tenaga kependidikan SMAN 1

Bandongan berdasarkan kompetensi yang dimiliki sudah bekerja dengan baik namun masih dihadapkan pada beberapa permasalahan yang menyebabkan tenaga kependidikan kurang optimal dalam bekerja dan dapat menghambat aktivitas penyelenggaraan pendidikan. Penundaan pekerjaan yang awalnya hanya satu pekerjaan maka akan menjadi beberapa pekerjaan. Dengan demikian, penundaan tugas dan pekerjaan tersebut dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan pekerjaan tenaga kependidikan. Seberapa banyak pekerjaan yang tertunda pada akhirnya perkerjaan tersebut tetap harus diselesaikan. Masing-masing pekerjaan memiliki batas waktu penyelesaian namun karena pengerjaan yang tertunda mengakibatkan waktu penyelesaian menjadi semakin sempit. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kompetensi yang dapat mempengaruhi kinerja tenaga kependidikan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kompetensi tenaga kependidikan di SMA Negeri 1 Bandongan Kabupaten Magelang.

Penelitian mengenai analisis kompetensi tenaga kependidikan di SMA Negeri 1 Bandongan Kabupaten Magelang merupakan penelitian deskriptif dengan analisis kualitatif.

Kompetensi Tenaga Kependidikan di SMA 1 Bandongan Magelang pada dasarnya sudah terpenuhi namun masih ada beberapa kendala yang muncul baik intern maupun ekstern. Kendala yang dihadapi tenaga administrasi sekolah di SMA N 1 Bandongan secara intern salah satunya adalah kurangnya kompetensi yang dimiliki tenaga adminsitrasi sekolah, salah satunya adalah kompetensi kepribadian, ada salah satu personil tenaga administrasi sekolah yang belum sepenuhnya memiliki kompetensi tersebut sehingga belum mampu bertanggung jawab sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diberikan oleh kepala sekolah.Adapaun upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan adalah dengan menggeser atau merotasi jabatan personil yang kurang mampu mengemban tanggung jawab dari sekolah untuk dipindahkan ke tugas yang lain, mendiskusikan masalah antar tenaga kependidikan, bisa juga diskusi dengan Kepala Sekolah, sehingga dalam melaksanakan tugas dan penyelesaian pekerjaan tersebut dapat sesuai dengan yang diharapkan sekolah; meningkatkan diskusi antar tenaga administrasi, meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat mengurangi penumpukkan pekerjaan; melakukan renovasi pembangunan untuk mengatasi kendala sempitnya ruang kerja tenaga administrasi, serta mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikam di SMAN 1 Bandongan.

Kata Kunci : Kompetensi, Tenaga Kependidikan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 11: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada penyelenggaraan pendidikan di sekolah menengah atas di samping

kegiatan pembelajaran sebagai aktivitas substantive terdapat pula pekerjaan

kantor atau kegiatan administrasi. Kegiatan administrasi pendidikan merupakan

pengelolaan komponen-komponen yang ada dalam proses penyelenggaraan

pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Kegiatan tersebut diharapkan

dapat memberikan dukungan layanan administrasi bagi stakeholder pendidikan

guna terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Penyelenggaraan kegiatan

administrasi di sekolah bertujuan agar program pendidikan terlaksana secara baik

dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi stakeholder pendidikan.

Pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pendidikan di sekolah dilakukan oleh

seorang kepala sekolah yang dibantu oleh tenaga kependidikan. (Kuncoro, 2002:

34)

Tenaga kependidikan memiliki peran penting dalam penyelenggaraan

pendidikan untuk menentukan keberhasilan manajemen sekolah. Peran tersebut

dapat terlaksana dengan baik jika terdapat pedoman kerja yang jelas melalui

pembagian tugas pokok dan fungsi serta tanggung jawab yang jelas. Pada

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 menjelaskan

bahwa “semua pemimpin, pendidik, dan tenaga kependidikan mempunyai uraian

tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 12: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

2

penyelenggaraan dan administrasi pendidikan”. Kemudian upaya administratif

berkaitan dengan sistem dan tata peraturan normatif kepegawaian yang berlaku.

Misalnya seperti, secara konstitusional pasal 41 UU No. 20/2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa tenaga kependidikan dapat bekerja

secara lintas daerah. Pengangkatan, penempatan, dan penyebaran tenaga

kependidikan diatur oleh lembaga yang mengangkat berdasarkan kebutuhan

satuan pendidikan formal. Promosi dan penghargaan bagi tenaga kependidikan

dilakukan berdasarkan: latar belakang pendidikan, pengalaman, kemampuan, dan

prestasi kerja dalam bidang pendidikan. Upaya Struktural dan Kesejawatan

Penyelenggaraan pendidikan yang mengarah pada prinsip efektif, efisien, dan

produktif menuntut pelayanan tenaga kependidikan yang prima dari bagian tenaga

kependidikan sekolah sebagai penunjang pada kegiatan penyelenggaraan

pendidikan. (Suardi, 2009 : 16)

Oleh karena itu diperlukan suatu program kegiatan yang dapat meningkatkan

kinerja pengelolaan dan pelayanan tenaga kependidikan. Pelaksanaan tugas tenaga

kependidikan memerlukan program kerja, pembagian tugas, uraian tugas,

kejelasan tugas dan wewenang, time schedule, agenda kerja, dan standar

operasional prosedur. Pembagain tugas yang jelas dapat menghindari adanya

perebutan kekuasaan atau wewenang; menghindari sikap saling lempar kewajiban

dan tanggung jawab pada pelaksanaan tugas; mencegah terjadinya

kesimpangsiuran dan kesalahpahaman pelaksanaan tugas; serta mengembangkan

daya kreativitas tenaga tenaga kependidikan. Dengan demikian, pelaksanaan

pekerjaan tenaga kependidikan diharapkan mampu memberikan pelayanan yang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 13: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

3

baik guna membantu fungsi dan tugas kepala sekolah, guru, siswa, dan

stakeholder pendidikan. (Mulyasa, 2007 : 135)

Data yang diperoleh dari hasil Studi Pendahuluan di SMA Negeri 1

Bandongan Kabupaten Magelang, tenaga kependidikan di SMAN 1 Bandongan

ada 10 orang, 2 orang merupakan tenaga Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 8

orang merupakan tenaga Wiyata Bhakti atau Pegawai Tidak Tetap, dengan rincian

sebagai berikut :

Tabel 1.1

Data Tenaga Kependidikan SMA Negeri 1 Bandongan

No Nama Jabatan Kelas Jabatan ( Hasil

Evajab )

Jumlah Waktu Kerja

Standar Kebutuhan

Pegawai (Hasil ABK)

Jumlah Usulan

Prioritas Formasi

2015

Keterangan

1 Kepala Tata Usaha 8 45.385 1 ASN

2 Pranata Laboratorium Pendidikan/ Laboran

6 74.535 1 1 PTT

3 Pustakawan 6 99.060 1 1 PTT 4 Pengadministrasi

Sarpra/Aset 6 60.110 1 ASN

5 Pengadministrasi Umum Dan Kepegawaian

6 67.965 1 1 PTT

6 Pengolah Data Kurikulum Dan Kesiswaan

6 78.717 1 1 PTT

7 Penjaga Sekolah 2 85.612 2 2 PTT 8 Pramu Kantor 1 156.610 1 1 PTT

9 Pengadministrasi Keuangan 6 70.215 1 1 PTT Sumber : Data SMAN 1 Bandongan Magelang, 2018

Dari data di atas diketahui bahwa tenaga kependidikan didominasi status

kepegawaian PTT atau pegawai tidak tetap, kemudian berdasarkan hasil

wawancara dengan Kepala Sekolah menunjukkan bahwa terdapat permasalahan

mengenai kinerja tenaga kependidikan antara lain :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 14: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

4

1. Masih ada kekurangan dalam penilaian terhadap standar akreditasi pendidik

dan tenaga kependidikan pada penilaian akreditasi tahun 2016 yaitu Tenaga

laboran belum ada, pustakawan masih diampu oleh tenaga pendidik (guru),

dan tenaga kependidikannya masih Wiyata Bhakti atau Pegawai Tidak Tetap,

serta ada 1 orang yang sudah berkedudukan sebagai Aparatur Sipil Negara

tetapi kurang baik kinerjanya.

2. Kompetensi Tenaga Kependidikan masih belum optimal di samping sistem

seleksi yang belum baik dikarenakan secara geografis berada di lingkungan

pedesaaan sehingga para pelamar untuk menjadi tenaga kependidikan, tingkat

pendidikan belum tinggi.

3. Masih ada tenaga kependidikan yang belum menguasai komputer.

4. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang kurang jelas pada setiap tenaga

kependidikan.

5. Belum terdapat uraian tugas dan tanggung jawab secara jelas dan rinci yang

dijadikan sebagai pedoman bagi setiap tenaga kependidikan dalam

melaksanakan tugas administrasi. Ketidakjelasan pembagian tugas dan

tanggung jawab tersebut menimbulkan adanya sikap saling tunjuk dan saling

tunggu terhadap suatu tugas ketatausahaan sekolah. Pihak tenaga

kependidikan cenderung menunggu perintah dan belum optimal memiliki

inisiatif untuk melakukan pekerjaan ketatausahaan jika tidak ada perintah

maupun pemberitahuan.

Hal tersebut menunjukkan bentuk layanan tenaga kependidikan yang

kurang optimal dan dapat menghambat aktivitas penyelenggaraan pendidikan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 15: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

5

Penundaan pekerjaan yang awalnya hanya satu pekerjaan maka akan menjadi

beberapa pekerjaan. Dengan demikian, penundaan tugas dan pekerjaan tersebut

dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan pekerjaan tenaga kependidikan.

Seberapa banyak pekerjaan yang tertunda dan tertumpuk pada akhirnya

perkerjaan tersebut tetap harus diselesaikan. Masing-masing pekerjaan memiliki

batas waktu penyelesaian namun karena pengerjaan yang tertunda mengakibatkan

waktu penyelesaian menjadi semakin sempit. Batas waktu yang semakin sempit

serta jumlah pekerjaan yang banyak mengakibatkan penyelesaian pekerjaan

menjadi tergesa-gesa. Penyelesaian pekerjaan yang tergesa-gesa mengakibatkan

hasil yang dicapai tidak maksimal, kurang valid, dan kurang memuaskan.

Informasi dan statistik sekolah yang seharusnya disediakan dan diperbarui oleh

tenaga kependidikan sekolah menjadi terhambat. Penyediaan data statistik sekolah

tersebut menjadi tugas pokok seorang petugas tenaga kependidikan sekolah

namun pada kenyataannya data tersebut tidak tersedia di sekolah. Selain dalam

hal penyediaan data terdapat pula permasalahan terkait penyediaan dan

penyebaran informasi. Jika berbagai informasi yang menyangkut penyelenggaraan

pendidikan di sekolah tidak dapat tersedia, terlambat disediakan, dan tidak segera

disosialisasikan dapat menutup peluang para pengguna pendidikan untuk

mendapatkan setiap haknya. Demikian pula jika kebutuhan administrasi lain tidak

dapat terpenuhi, misalnya dalam bentuk persuratan.

Hasil kerja tenaga kependidikan yang tidak maksimal dikarenakan kurangnya

kompetensi yang dimiliki menyebabkan layanan administrasi yang diberikan oleh

petugas tenaga kependidikan sekolah terhadap para pengguna pendidikan menjadi

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 16: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

6

kurang maksimal. Pengguna (user) pendidikan yang dimaksud meliputi, kepala

sekolah, guru, peserta didik, dan stakeholder pendidikan, meskipun layanan dan

kinerja tenaga kependidikan ditujukan kepada semua pengguna pendidikan namun

pada penelitian ini hanya menyoroti pada peningkatan kompetensi tenaga

kependidikan agar dapat membantu tercapainya tujuan penyelenggaraan

pendidikan.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka penting untuk dilakukan penelitian

mengenai kompetensi tenaga kependidikan berdasarkan standar akreditasi

sekolah, dan kemudian penelitian ini diberi judul “Analisis Kompetensi Tenaga

Kependidikan di SMA Negeri 1 Bandongan Kabupaten Magelang.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas terdapat beberapa indikasi

permasalahan yaitu masih ada kekurangan dalam penilaian standar akreditasi

sekolah pada standar pendidik dan tenaga kependidikan yang diperoleh pada

penilaian akkreditasi periode tahun 2016 yaitu Tenaga laboran belum ada,

pustakawan masih menggunakan tenaga pendidik (guru) dan tenaga

kependidikannya masih Wiyata Bhakti atau Pegawai Tidak tetap, serta ada satu

orang tenaga kependidikan yang sudah berkedudukan sebagai Aparatur Sipil

Negara tetapi kinerjanya kurang baik, kemudian juga belum terdapat uraian tugas

dan tanggung jawab secara jelas dan rinci yang dijadikan sebagai pedoman bagi

setiap tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas administrasi, oleh karena

itu dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan bahwa kompetensi tenaga

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 17: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

7

kependidikan SMA Negeri 1 Bandongan Kabupaten Magelang masih belum

optimal dan belum terpenuhi, sehingga perlu ada peningkatan.

C. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana kompetensi Tenaga

kependidikan di SMA Negeri 1 Bandongan Kabupaten Magelang ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang diuraikan di atas maka tujuan

dari penelitian adalah untuk menganalisa kompetensi Tenaga Kependidikan di

SMA Negeri 1 Bandongan Kabupaten Magelang.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat dijabarkan manfaat penelitian

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai peningkatan

kompetensi tenaga kependidikan.

b. Hasil yang diperoleh dapat menimbulkan permasalahan baru untuk

dilakukan penelitian lebih lanjut sebagai kajian pengembangan ilmu

pengetahuan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 18: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai informasi terkait terlaksananya peningkatan kompetensi tenaga

kependidikan sehingga dapat digunakan sebagai pedoman evaluasi untuk

bahan perbaikan.

b. Bagi Petugas tenaga kependidikan Sekolah

Mengetahui kemampuan individu serta ketercapaian tugas, dan tanggung

jawabnya dalam peningkatan kompetensi tenaga kependidikan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 19: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Kompetensi

Kompetensi merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kompetensi menurut Spencer Dan 

Spencer dalam Palan (2007) adalah sebagai karakteristik dasar yang dimiliki 

oleh  seorang  individu  yang  berhubungan  secara  kausal  dalam memenuhi 

kriteria yang diperlukan dalam menduduki suatu jabatan. Kompetensi terdiri 

dari  5  tipe karakteristik, yaitu motif  (kemauan konsisten sekaligus menjadi 

sebab dari  tindakan),  faktor bawaan (karakter dan respon yang konsisten), 

konsep diri (gambaran diri), pengetahuan (informasi dalam bidang tertentu) 

dan keterampilan (kemampuan untuk melaksanakan tugas). 

Secara  lebih  rinci,  Spencer  dan  Spencer  dalam  Palan  (2007:84) 

mengemukakan  bahwa  kompetensi  menunjukkan  karakteristik  yang 

mendasari  perilaku  yang  menggambarkan  motif, karakteristik pribadi  (ciri 

khas),  konsep  diri,  nilai‐nilai,  pengetahuan  atau  keahlian  yang  dibawa 

seseorang yang berkinerja unggul (superior performer) di tempat kerja. Ada 

5  (lima)  karakteristik  yang  membentuk  kompetensi  yakni  1).  Faktor 

pengetahuan  meliputi  masalah  teknis,  administratif,  proses  kemanusiaan, 

dan  sistem.  2).  Keterampilan; merujuk pada kemampuan seseorang untuk 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 20: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

10

melakukan  suatu  kegiatan.  3).  Konsep  diri  dan  nilai‐nilai;  merujuk  pada 

sikap,  nilai‐nilai  dan  citra  diri  seseorang,  seperti  kepercayaan  seseorang 

bahwa  dia  bisa  berhasil  dalam  suatu  situasi.  4).  Karakteristik  pribadi; 

merujuk pada karakteristik  fisik dan konsistensi tanggapan terhadap situasi 

atau  informasi,  seperti  pengendalian  diri  dan  kemampuan  untuk  tetap 

tenang  dibawah  tekanan.  5).  Motif;  merupakan  emosi,  hasrat,  kebutuhan 

psikologis  atau dorongan‐dorongan lain yang memicu tindakan. 

 Pernyataan  di  atas  mengandung  makna  bahwa  kompetensi  adalah 

karakteristik  seseorang  yang  berkaitan  dengan  kinerja  efektif  dan  atau 

unggul  dalam  situasi  pekerjaan  tertentu.  Kompetensi  dikatakan  sebagai 

karakteristik dasar  (underlying characteristic) karena karakteristik individu 

merupakan bagian yang mendalam dan melekat pada kepribadian seseorang 

yang  dapat  dipergunakan  untuk  memprediksi  berbagai  situasi  pekerjaan 

tertentu. Kemudian dikatakan berkaitan antara perilaku dan kinerja karena 

kompetensi menyebabkan atau dapat memprediksi perilaku dan kinerja. 

Menurut Fogg (2004 : 90) yang membagi Kompetensi menjadi 2 (dua)

kategori yaitu kompetensi dasar dan yang membedakan kompetensi dasar

(Threshold) dan kompetensi pembeda (differentiating) menurut kriteria yang

digunakan untuk memprediksi kinerja suatu pekerjaan. Kompetensi dasar

(Threshold competencies) adalah karakteristik utama, yang biasanya berupa

pengetahuan atau keahlian dasar seperti kemampuan untuk membaca, sedangkan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 21: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

11

kompetensi differentiating adalah kompetensi yang membuat seseorang berbeda

dari yang lain.

Kompetensi berasal dari kata “competency” merupakan kata benda yang

menurut Powell (1997 : 142) diartikan sebagai 1) kecakapan, kemampuan,

kompetensi 2) wewenang. Kata sifat dari competence adalah competent yang

berarti cakap, mampu, dan tangkas.Pengertian kompetensi ini pada prinsipnya

sama dengan pengertian kompetensi menurut Stephen Robbin (2007 : 38) bahwa

kompetensi adalah “kemampuan (ability) atau kapasitas seseorang untuk

mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan, dimana kemampuan ini

ditentukan oleh 2 (dua) faktor yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.

Pengertian kompetensi sebagai kecakapan atau kemampuan juga

dikemukakan oleh Robert A. Roe (2001 : 73) sebagai berikut;:Competence is

defined as the ability to adequately perform a task, duty or role. Competence

integrates knowledge, skills, personal values and attitudes. Competence builds on

knowledge and skills and is acquired through work experience and learning by

doing“ Kompetensi dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan

satu tugas, peran atau tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan,

ketrampilan-ketrampilan, sikap-sikap dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan

untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada

pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan

 Peraturan Pemerintah (PP) No. 23 Tahun 2004, tentang Badan Nasional

Sertifikasi Profesi (BNSP) menjelaskan tentang sertifikasi kompetensi kerja

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 22: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

12

sebagai suatu proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara

sistimatis dan objektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar

kompetensi kerja nasional Indonesia dan atau Internasional

Menurut Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negeri Nomor: 46A

tahun 2003, tentang pengertian kompetensi adalah :kemampuan dan karakteristik

yang dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan,

keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas

jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya

secara profesional, efektif dan efisien.

Dari uraian pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi

yaitu sifat dasar yang dimiliki atau bagian kepribadian yang mendalam dan

melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai

keadaan dan tugas pekerjaan sebagai dorongan untuk mempunyai prestasi dan

keinginan berusaha agar melaksanakan tugas dengan efektif. Ketidaksesuaian

dalam kompetensi-kompetensi inilah yang membedakan seorang pelaku unggul

dari pelaku yang berprestasi terbatas. Kompetensi terbatas dan kompetensi

istimewa untuk suatu pekerjaan tertentu merupakan pola atau pedoman dalam

pemilihan karyawan (personal selection), perencanaan pengalihan tugas

(succession planning), penilaian kerja (performance appraisal) dan pengembangan

(development)

Dengan kata lain, kompetensi adalah penguasaan terhadap seperangkat

pengetahuan, ketrampilan, nilai nilai dan sikap yang mengarah kepada kinerja dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 23: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

13

direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan profesinya.

Selanjutnya, Wibowo (2007 : 86), kompetensi diartikan sebagai kemampuan

untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi

oleh keterampilan dan pengetahuan kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.

Dengan demikian kompetensi menunjukkan keterampilan atau pengetahuan yang

dicirikan oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai suatu yang

terpenting. Kompetensi sebagai karakteristik seseorang berhubungan dengan

kinerja yang efektif dalam suatu pekerjaan atau situasi.

Dari pengertian kompetensi tersebut di atas, terlihat bahwa fokus

kompetensi adalah untuk memanfaatkan pengetahuan dan ketrampilan kerja guna

mencapai kinerja optimal. Dengan demikian kompetensi adalah segala sesuatu

yang dimiliki oleh seseorang berupa pengetahuan ketrampilan dan faktor-faktor

internal individu lainnya untuk dapat mengerjakan sesuatu pekerjaan. Dengan

kata lain, kompetensi adalah kemampuan melaksanakan tugas berdasarkan

pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki setiap individu.

 

2. Kompetensi Tenaga Kependidikan Sekolah

1. Tenaga kependidikan sekolah merupakan non teaching staff yang bertugas di

sekolah dan sering disebut tenaga administrasi sekolah. Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga

Administrasi Sekolah/Madrasah merumuskan bahwa petugas tenaga

kependidikan sekolah atau tenaga administrasi sekolah adalah kepala tenaga

administrasi, pelaksana urusan administrasi, petugas layanan khusus, yang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 24: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

14

meliputi penjaga sekolah/madrasah, tukang kebun, tenaga kebersihan,

pengemudi, dan pesuruh.

2. Kompetensi dianalisis dengan standar kompetensi petugas tenaga

kependidikan sekolah sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 yang meliputi standar kualifikasi

dan standar kompetensi. Standar kompetensi tenaga administrasi sekolah

pada Sekolah Menengah Atas meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi

sosial, dan kompetensi teknis.

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional tercatum bahwa tenaga kependidikan sekolah atau

tenaga administrasi sekolah merupakan tenaga kependidikan profesional.

Sebagai tenaga kependidikan yang profesional maka tata usaha sekolah

harus memiliki kompetensi yang dipersyaratkan. Adapun yang dimaksud

dengan kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai

yang diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak (Depdiknas, 2003:

9). Berdasarkan pengertian tersebut menegaskan bahwa kompetensi petugas

tenaga kependidikan sekolah merupakan kemampuan (pengetahuan,

kecakapan, sikap, nilai) seorang petugas tenaga kependidikan sekolah yang

direfleksikan melalui aktivitas berfikir dan bertindak pada pelaksanaan tugas

ketatausahaan sekolah.

Standar kompetensi petugas tenaga kependidikan sekolah sebagaimana

tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 25: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

15

2008 yang meliputi standar kualifikasi dan standar kompetensi. Standar

kompetensi tenaga administrasi sekolah pada Sekolah Menengah Atas

meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi teknis.

Khusus untuk kepala tenaga kependidikan dipersyaratkan memiliki

kompetensi manajerial.

a. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan yang mencerminkan

kepribadian yang memiliki integritas dan berakhlak mulia, memiliki etos

kerja, mampu mengendalikan diri, memiliki kepercayaan diri, memiliki

fleksibilitas, selalu bertindak teliti, memiliki kedisiplinan tinggi, memiliki

kreativitas, mampu membuat inovasi, serta dapat bertanggung jawab.

b. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial merupakan kemampuan tenaga administrasi sekolah untuk

dapat bekerja sama dalam tim, melaksanakan pelayanan prima sesuai

operasi standar prosedur, memiliki kesadaran berorganisasi dengan

bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan organisasi, berkomunikasi

secara efektif, dan dapat membangun hubungan kerja yang harmonis serta

memposisikan diri sesuai dengan peran masing-masing.

c. Kompetensi Teknis

Kompetensi teknis meliputi kemampuan untuk melaksanakan administrasi

kepegawaian, melaksanakan administrasi keuangan, melaksanakan

administrasi sarana prasarana, melaksanakan administrasi hubungan sekolah

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 26: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

16

dengan masyarakat, melaksanakan administrasi persuratan dan pengarsipan,

melaksanakan administrasi kesiswaaan, melaksanakan administrasi

kurikulum, melaksanakan administrasi layanan khusus, serta penerapan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

d. Kompetensi Manajerial

Kompetensi manajerial khusus untuk seorang kepala tenaga kependidikan

sekolah. Kompetensi manajerial meliputi kompetensi untuk mendukung

pengelolaan standar nasional pendidikan, menyusun program dan laporan

kerja, mengorganisasikan staf, mengembangkan staf, mengambil keputusan,

menciptakan iklim kerja yang kondusif, mengoptimalkan pemanfaatan

sumberdaya, membina staf, mengelola konflik, dan menyusun laporan

pelaksanaan program atau kegiatan.

Dengan demikian, standar kompetensi tenaga administrasi sekolah

merupakan standar kompetensi yang wajib dipenuhi dan dimiliki oleh

seorang petugas tenaga kependidikan sekolah agar dapat memenuhi prinsip

efisiensi, efektivitas, dan kualitas pelayanan dalam penyelengaaraan

pendidikan di sekolah. Terpenuhinya standar kompetensi tenaga administrasi

sekolah dapat mendukung profesionalitas seorang petugas tata usaha

sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai petugas tenaga

kependidikan di suatu sekolah.

 

 

 

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 27: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

17

3. Tenaga Kependidikan

a. Pengertian Tenaga kependidikan Sekolah

Setiap organisasi dari berbagai bentuk, jenis, dan tujuan terdiri atas

dua pekerjaan yaitu aktivitas substantif dan pekerjaan kantor. Organisasi

sekolah mempunyai aktivitas substantif berupa kegiatan pembelajaran

yang dilaksanakan oleh tenaga pendidik (guru), sedangkan pekerjaan

kantor pada suatu sekolah berupa layanan administrasi sekolah yang

dilaksanakan oleh petugas Tenaga Administrasi Sekolah atau tenaga

kependidikan. Kuncoro (2002) berpendapat bahwa tata usaha sekolah

merupakan pelayanan yang berfungsi meringankan (facilitating function)

terhadap pencapaian tujuan aktivitas substantif pada lembaga sekolah.

Pendapat mengenai tenaga kependidikan sekolah juga dikemukakan

Suardi (2009 : 17) bahwa tenaga kependidikan sekolah adalah segala

bentuk usaha untuk mencatat berbagai kegiatan dalam mencapai tujuan

pendidikan di sekolah. Secara spesifik, tenaga kependidikan dapat

dirumuskan sebagai segenap rangkaian kegiatan yang meliputi,

menghimpun data, mencatat data, mengolah data, menggandakan data,

mengirim data, dan menyimpan keterangan-keterangan untuk kepentingan

pembuatan kebijakan (The Liang Gie, 2007 : 16).

Tenaga kependidikan sekolah merupakan non teaching staff yang

bertugas di sekolah dan sering disebut Tenaga Administrasi Sekolah

(TAS). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008

tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah merumuskan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 28: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

18

bahwa petugas tenaga kependidikan sekolah atau tenaga adminintrasi

sekolah adalah :

1) Kepala Tenaga Administrasi

2) Pelaksana Urusan Administrasi, yang meliputi Pelaksana Administrasi

Kepegawaian, Pelaksana Administrasi Keuangan, Pelaksana

Administrasi Sarana Prasarana, Pelaksana Administrasi Hubungan

Sekolah dengan Masyarakat, Pelaksana Administrasi Persuratan dan

Pengarsipan, Pelaksana Administrasi Kesiswaan, pelaksana

Administrasi Kurikulum.

3) Petugas Layanan Khusus, yang meliputi Penjaga Sekolah/Madrasah,

Tukang Kabun, Tenaga Kebersihan, Pengemudi, dan Pesuruh.

Pada dasarnya, tenaga kependidikan sekolah merujuk pada kegiatan

atau usaha untuk membantu, melayani, memudahkan, atau mengatur

semua kegiatan penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Jadi, tata usaha

sekolah merupakan kegiatan personalia sekolah yang memiliki tugas

membantu kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan

sumber daya pendidikan untuk memberikan dukungan layanan

administrasi guna terselenggaranya proses pendidikan di sekolah yang

efektif dan efisien.

b. Tugas Pokok dan Fungsi Tenaga kependidikan Sekolah

Petugas tenaga kependidikan sekolah membantu tugas kepala sekolah

dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Sebelum melaksanakan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 29: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

19

tugas tersebut, setiap petugas tata usaha harus mengetahui tugas pokok

dan fungsi dari jabatannya sebagai panduan melaksanakan pekerjaan. Hal

ini sebagai bentuk efisiensi kerja untuk meningkatkan produktivitas

kerja. Arikunto (1988 : 50) mengemukakan bahwa layanan administrasi

yang dikelola oleh suatu lembaga pendidikan teknologi dan kejuruan,

meliputi aspek administrasi murid, administasi kurikulum, administrasi

personil, administrasi sarana, administrasi keuangan, tatalaksana

pendidikan, organisasi lembaga pendidikan, dan hubungan masyarakat

pendidikan.

Tugas tenaga kependidikan sekolah dalam menjalankan fungsinya

membantu kepala sekolah sebagaimana tercantum dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi

Sekolah/Madrasah adalah terlibat dalam kegiatan administrasi kepegawaian,

administrasi keuangan, administrasi sarana prasarana, administrasi

hubungan sekolah dengan masyarakat, administrasi persuratan dan

pengarsipan, administrasi kesiswaan, administrasi kurikulum. Berikut

perincian setiap tugas tersebut :

1) Persuratan dan Kearsipan, meliputi penerapan peraturan

kesekretariatan, pelaksanaan program kesekretariatan, pengelolaan

surat masuk dan surat keluar, pembuatan konsep surat, pelaksanaan

kearsipan sekolah, dan penyusunan laporan administasi persuratan.

2) Kepegawaian, meliputi pokok-pokok peraturan kepegawaian, prosedur

dan mekanisme kepegawaian, buku induk, DUK, registrasi dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 30: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

20

kearsipan pegawai, format-format kepegawaian, proses pengangkatan,

mutasi dan promosi, dan penyusunan laporan kepegawaian.

3) Keuangan, meliputi pemahaman peraturan keuangan yang berlaku,

penyusunan RKAS, dan penyusunan penatausahaan keuangan.

4) Sarana dan Prasarana, meliputi pemahaman peraturan administrasi

sarana dan prasarana, identifikasi kebutuhan, penyusunan rencana

kebutuhan, inventarisasi, distribusi dan pemeliharaan, penyusunan

laporan administrasi sarana dan prasarana sekolah.

5) Hubungan Masyarakat, meliputi fasilitas kelancaran komite sekolah,

perencanaan program keterlibatan pemangku kepentingan pendidikan,

pembinaan kerjasama dengan pemerintah dan lembaga-lembaga

masyarakat, promosi atau publikasi sekolah, penelusuran tamatan, serta

pelayanan terhadap tamu atau relasi sekolah.

6) Kesiswaan, meliputi penerimaan peserta didik baru, kegiatan masa

orientasi, pengaturan rasio peserta didik perkelas, pendokumentasian

prestasi akademik dan non akademik, pembuatan data statisktik peserta

didik, penginventarisan program kerja pembinaan peserta didik secara

berkala, pendokumentasian program kerja peserta didik, dan

pendokumentasian program pengembangan diri peserta didik.

7) Kurikulum, meliputi pengadministrasian standar kompetensi lulusan,

standar isi, standar proses, dan standar penilaian.

Petugas tenaga kependidikan sekolah harus melaksanakan pekerjaan

sesuai dengan fungsi, tanggung jawab, dan keahliannya. Pekerjaan tenaga

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 31: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

21

kependidikan sekolah tersebut dirumuskan oleh Prihatin (2011 : 10)

menyangkut pengelolaan terhadap hal-hal sebagai berikut:

1) Organisasi dan struktur pegawai tata usaha,

2) Otorisasi dan anggaran belanja keuangan sekolah

3) Keuangan dan pembukuan,

4) Masalah kepegawaian dan kesejahteraan personel sekolah,

5) Masalah mengenai pengangkatan, pemindahan, penempatan, dan

pemberhentian pegawai,

6) Masalah perlengkapan dan perbekalan,

7) Korespondesi (surat menyurat),

8) Laporan-laporan,

9) Pengisian buku pokok, klaper, rapor, dan sebagainya.

Petugas tenaga kependidikan sekolah dituntut mampu menjalankan roda

sekolah dan harus mampu memberikan dukungan secara efektif dan efisien

berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya. Pada pelaksanaan tugasnya

sebagai tenaga kependidikan sekolah akan dinilai, diawasi, dan diarahkan oleh

kepala sekolah sebagai seorang pemimpin di lembaga sekolah.

4. Tenaga Kependidikan Berdasarkan Standar Akreditasi

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Dalam Sistem pendidikan Nasional menyatakan

bahwa perlu dilakukan pengembangan dan sekaligus membangun sistem

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 32: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

22

pengendalian mutu pendidikan melalui tiga program yang terintegrasi yaitu :

Standarisasi, Akreditasi dan Sertifikasi.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional BAB XVI Bagian Kedua tentang Akreditasi yang menjelaskan

bahwa akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan satuan

pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan

jenis pendidikan; dilakukan oleh Pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang

berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik, dengan kriteria yang bersifat

terbuka.

Menurut UU Sisdiknas No. 20/2003, Pasal 5 ayat 1 Setiap warga negara

berhak memperoleh pendidikan yang bermutu . Untuk dapat menyelenggarakan

pendidikan yang bermutu, setiap satuan/program pendidikan harus memenuhi

atau melampui standar (PP 19/2005 pasal 91). Untuk itu perlu dilakukan

AKREDITASI terhadap kelayakan setiap satuan program pendidikan (PP

19/2005 pasal 81)

Akreditasi adalah suatu kegiatan penilaian kelayakan dan kinerja suatu

sekolah berdasarkan kriteria (standar) yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh

Badan Akreditasi Nasional Sekolah/ Madrasah (BAN S/M) yang hasilnya

diwujudkan dalam bentuk pengakuan peringkat kelayakan sebagaimana diatur

dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional 087/U/2002.

Ada 8 Komponen Akreditasi SMA/MA , yaitu :

a. Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 33: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

23

kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus

dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

b. Standar Proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai

standar kompetensi lulusan.

c. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

d. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria pendidikan

prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam

jabatan.

e. Standar Sarana Dan Prasarana adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga,

tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,

tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan

untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi

informasi dan komunikasi.

f. Standar Pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan

pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar

tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

g. Standar Pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya

biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun; dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 34: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

24

h. Standar Penilaian Pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang

berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar

peserta didik.

Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan

pendidikan, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium,

teknisi, pengelola kelompok belajar, pamong belajar, dan tenaga kebersihan.

Kualifikasi akademik bagi tenaga kependidikan adalah tingkat pendidikan

minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan

ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-

undangan yang berlaku. (http://disdik.kepriprov.go.id)

Tenaga kependidikan adalah tenaga/pegawai yang bekerja pada satuan

pendidikan selain tenaga pendidik. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan

administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis

untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan, dengan Standar

Kualifikasi Tenaga Kependidikan: (http://disdik.kepriprov.go.id)

a. Kepala Tenaga Administrasi SMA/MA/SMK/MAK/SMALB

2) Berpendidikan S1 program studi yang relevan dengan pengalaman kerja

sebagai tenaga administrasi sekolah/madrasah minimal 4 (empat) tahun,

atau D3 dan yang sederajat, program studi yang relevan, dengan

pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah/madrasah minimal

8 (delapan) tahun.

3) Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah/madrasah dari

lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 35: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

25

b. Pelaksana Urusan Administrasi Kepegawaian

Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat,

dan dapat diangkat apabila jumlah pendidik dan tenaga kependidikan minimal

50 orang.

c. Pelaksana Urusan Administrasi Keuangan

Berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang relevan, atau

SMA/MA dan memiliki sertfikat yang relevan.

d. Pelaksana Urusan Administrasi Sarana dan Prasarana

Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat.

e. Pelaksana Urusan Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat,

dan dapat diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki minimal 9 (sembilan)

rombongan belajar.

f. Pelaksana Urusan Administrasi Persuratan dan Pengarsipan

Berpendidikan minimal lulusan SMK/MAK, program studi yang relevan.

g. Pelaksana Urusan Administrasi Kesiswaan

Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat

dan dapat diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki minimal 9 (sembilan)

rombongan belajar.

h. Pelaksana Urusan Administrasi Kurikulum

Berpendidikan minimal lulusan SMA/MA/SMK/MAK atau yang sederajat

dan diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki minimal 12 rombongan

belajar.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 36: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

26

i. Petugas Layanan Khusus

1) Penjaga Sekolah/Madrasah

Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat.

2) Tukang Kebun

Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat dan

diangkat apabila luas lahan kebun sekolah/madrasah minimal 500 m2.

3) Tenaga Kebersihan

Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat.

4) Pengemudi

Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat, memiliki

SIM yang sesuai, dan diangkat apabila sekolah/madrasah memiliki

kendaraan roda empat.

5) Pesuruh

Berpendidikan minimal lulusan SMP/MTs atau yang sederajat.

B. Penelitian Relevan

Penelitian mengenai upaya peningkatan kinerja Tenaga Kependidikan di

SMAN 1 Bandongan Kabupaten Magelang terdapat beberapa penelitian yang

relevan dengan penelitian tersebut. Penelitian yang relevan dengan penelitian

tersebut, meliputi:

1. Penelitian yang dilakuan oleh Siswantari, 2011, Pendidik dan tenaga

kependidikan (PTK) memegang peran yang begitu penting dalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan, termasuk pada pendidikan non-formal.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 37: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

27

Untuk itu Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan kompetensi

mereka. Namun demikian, kompetensi mereka belum banyak diketahui.

Dengan mengetahui kompetensi mereka, perancangan pelatihan dapat

dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Muhyadi, 2013, Keberadaan tenaga

administrasi sekolah pada sekolah-sekolah yang ada di DIY cukup bervariasi.

Pada jenjang SMP maupun SMA/SMK tidak memiliki tenaga administrasi

tertentu sesuai ketentuan Permendiknas Nomor 24 tahun 2008. sehingga

tugas-tugas yang ada dirangkap oleh petugas yang lain. Kualifikasi

pendidikan tenaga administrasi secara keseluruhan sudah mendekati

ketentuan Permendiknas Nomor 24 tahun 2008. Persyaratan yang pada

umumnya belum dapat terpenuhi adalah dimilikinya sertifikat tenaga

adminstrasi sekolah. Seluruh jenjang pendidikan memiliki petugas layanan

khusus tetapi jumlah dan jenis tugas yang dikerjakan sangat bervariasi.

Kompetensi tenaga administrasi sekolah secara keseluruhan sudah memadai

sesuai ketentuan Permendiknas Nomor 24 tahun 2008.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Fatmawada, 2016, Pola pengembangan

kompetensi tenaga kependidikan di Universitas Negeri Makassar seperti

kompetensi umum, kompetensi fungsional, dan kompetensi manajerial, sudah

cukup optimal diberikan kepada tenaga kependidikan seperti: pendidikan dan

pelatihan, workshop, pelatihan fungsional, pelatihan struktural jabatan, dan

pengembangan kompetensi IT. Strategi pengembangan kompetensi tenaga

kependidikan di Universitas Negeri Makassar seperti pelatihan sudah cukup

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 38: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

28

optimal diberikan kepada tenaga kependidikan, namun strategi

pengembangan kompetensi seperti pendidikan, mentoring, dan coaching

masih perlu ditingkatkan atau dikembangkan. Faktor yang mempengaruhi

pengembangan kompetensi tenaga kependidikan di Universitas Negeri

Makassar yakni faktor internal seperti: visi, misi, tujuan, strategi pencapaian

tujuan, sifat dan jenis kegiatan, dan jenis teknologi yang digunakan, serta

faktor eksternal seperti: kebijakan pemerintah, sosio-budaya masyarakat, dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Khumaidi, 2013, Dunia pendidikan sebagai

institusi, ibarat kereta kuda dengan variasi komponennya, dan kereta itu akan

berjalan laju menuju tujuan yang diharapkannya. Lalu apa atau siapa

komponen itu? Jawabannya mudah dan sederhana, namun jawaban itu akan

berkembang dan bahkan menjadi rumit bersifat kompleks; maka diperlukan

tindakan khusus berwawasan sumber daya kependidkan. Komponen

dimaksud adalah: pertama, kehadiran kuda ibarat tenaga pendidik, yaitu

tenaga profesional yang besertifikasi pendidik; kedua, sang kusir ibarat

tenaga kependidikan profesional non-pendidik bersertifikasi; ketiga,

pengguna jasa adalah penumpang ibarat para murid sekolah atau mahasiswa;

keempat, tujuan adalah taman-taman wisata dengan spesifikasi hiburannya

ibarat program pendidikan (kurikulum) yang ditawarkan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 39: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian mengenai analisis kompetensi tenaga kependidikan di SMA Negeri

1 Bandongan Kabupaten Magelang merupakan penelitian deskriptif dengan

analisis kualitatif. Penelitian kualitatif menggambarkan dan menganalisis

tindakan sosial, keyakinan, pikiran, dan persepsi orang secara individu maupun

kolektif. Penelitian deskriptif berupa kegiatan ekplorasi dan menggambarkan

objek dengan tujuan dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala

yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan (Hamid, 2011 : 34).

Penelitian ini mendiskripsikan atau memberikan gambaran terhadap obyek yang

diteliti melalui pengumpulan data di lapangan.

Pada penelitian ini menggali realita secara mendalam tentang bentuk

peningkatan kompetensi tenaga kependidikan dan kendala yang dihadapi serta

solusi terhadap kompetensi tenaga kependidikan di SMA Negeri 1 Bandongan

Kabupaten Magelang.

B. Waktu Penelitian

Penelitian dimulai bulan Januari – Maret 2018. Waktu penelitian tersebut

dimanfaaatkan dan dialokasikan untuk 4 tahap kegiatan. Pertama, persiapan

penelitian meliputi kegiatan pengesahan proposal oleh dosen pembimbing,

mengurus perijinan penelitian, serta persiapan dan pembuatan instrumen. Kedua,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 40: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

30

pelaksanaan penelitian yang dilakukan di lapangan, berupa kegiatan pengumpulan

data sebagaimana apa adanya yang ditemukan di lapangan. Ketiga, analisis data

merupakan proses mengolah dan menganalisis data yang telah didapat dari

lapangan untuk disajikan dalam bentuk informasi. Keempat, penyusunan laporan

ini berupa laporan hasil penelitian. Data hasil penelitian yang sudah dianalisis

disajikan menjadi informasi dan secara sistematis disusun menjadi sebuah

laporan.

C. Tempat Penelitian

Penelitian mengenai peningkatan kompetensi tenaga kependidikan dilakukan

di SMA Negeri 1 Bandongan Kabupaten Magelang.

D. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah 1 orang Kepala Sekolah, 2 orang wakil

Kepala Sekolah (Urusan Kurikulum, Urusan Kesiswaan) dan 2 orang guru di

SMA Negeri 1 Bandongan Kabupaten Magelang. Ketiga pihak tersebut

merupakan pihak yang menangani secara langsung kegiatan peningkatan

kompetensi tenaga kependidikan, sehingga dianggap merupakan pihak yang

diyakini paling tahu dan dapat memberikan informasi yang lengkap mengenai

obyek yang diteliti sehingga dapat memberikan jawaban secara mendalam

terhadap semua pertanyaan penelitian. Dokumen-dokumen yang terkait dalam

peningkatan kompetensi tenaga kependidikan, antara lain berupa struktur

organisasi sekolah, pedoman tugas pokok dan fungsi petugas tenaga kependidikan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 41: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

31

sekolah. Obyek dalam penelitian ini yaitu peningkatan kompetensi tenaga

kependidikan di SMA Negeri 1 Bandongan Kabupaten Magelang.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Sumber Data

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya

tidak melalui perantara. Dalam penelitian ini dipergunakan data primer

yang diperoleh secara langsung dari sumbernya yang kemudian diolah.

Data ini bersumber dari observasi dan wawancara.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari

sumber asli namun melalui media perantara yang kemudian diberikan

kepada peneliti, misalnya penelitian harus melalui orang lain atau mencari

melalui dokumen.

2. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dari

narasumber mengenai kompetensi tenaga kependidikan di SMA Negeri 1

Bandongan Kabupaten Magelang yang diperoleh dari hasil wawancara.

Wawancara tersebut untuk mengetahui kompetensi tenaga kependidikan.

Selain teknik wawancara, diperlukan teknik pengumpulan data berupa

observasi dan studi dokumen untuk mendapatkan data tambahan serta

verifikasi data yang diperoleh melalui wawancara.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 42: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

32

a. Diskusi Kelompok Terarah atau Focus Group Discussion

Diskusi Kelompok Terarah atau Focus Group Discussion

merupakan suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu masalah

tertentu yang sangat spesifik (Irwanto, 2007). Menurut Prastowo (2008)

Diskusi Kelompok Terarah merupakan suatu bentuk penelitian kualitatif

dimana sekelompok orang dimintai pendapatnya mengenai suatu produk,

konsep, layanan, ide, iklan, kemasan / situasi kondisi tertentu.

Tujuan dari Diskusi Kelompok Terarah itu sendiri adalah untuk

memperoleh masukan atau informasi mengenai permasalahan yang

bersifat lokal dan spesifik. Penyelesaian masalah ini ditentukan oleh pihak

lain setelah informasi berhasil dikumpulkan dan dianalisis. FGD dilakukan

kepada 5 orang narasumber yaitu 1 orang Kepala Sekolah, 4 orang wakil

Kepala Sekolah (Urusan Kurikulum, Urusan Kesiswaan, Urusan Sarana

Prasarana dan Urusan Hubungan Masyarakat).

b. Studi Dokumen (Dokumentary)

Teknik studi dokumen digunakan untuk memperkuat data dan

informasi yang telah diperoleh peneliti agar lebih kredibel (dapat

dipercaya). Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu

yang dapat berbentuk tulisan, gembar, maupun karya monumental

(Sugiyono, 2012 : 329). Dokumen tersebut digunakan untuk melengkapi

informasi dan pengumpulan data yang terkait dengan bentuk peningkatan

kompetensi tenaga kependidikan. Dokumen yang dapat digunakan sebagai

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 43: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

33

tambahan informasi tersebut, dokumen yang berhubungan dengan

kompetensi tenaga kependidikan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif ini adalah pedoman

wawancara dalam bentuk diskusi terarah atau yang sering disebut Focus Group

Discussion yang merupakan proses pengumpulan informasi mengenai suatu

masalah tertentu yang sangat spesifik (Irwanto, 2007).FGD yang peneliti lakukan

diwakilkan kepada 5 orang nara sumber yaitu 1 orang Kepala Sekolah, 2 orang

Wakil Kepala Sekolah ( Urusan Kurikulum dan Kesiswaan) serta 2 orang guru

senior. Instrument kedua peneliti menggunakan cara studi dokumentasi, yaitu

dengan cara mempelajari arsip maupun dokumen-dokumen yang berkaitan

dengan kompetensi tenaga kependidikan di SMA Negeri 1 Bandongan Kabupaten

Magelang.

G. Keabsahan Data

Keabsahan data pada penelitian kualitatif menurut Satori, dkk (2009 : 164)

yaitu data dinyatakan absah apabila memiliki derajat keterpercayaan (credibility),

keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian

(confirmability). Uji keabsahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

derajat kepercayaan (credibility) dengan menggunakan teknik triangulasi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 44: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

34

Penelitian ini menggunakan triangulasi teknik. Teknik triangulasi dilakukan

dengan melakukan kolaborasi pada pengumpulan data melalui wawancara,

observasi, dan studi dokumen melalui sumber-suber yang dapat dipercaya..

H. Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif

kualitatif. Langkah-langkah teknik analisis data tersebut menurut Miles dan

Hubberman meliputi data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verivication (Sugiyono, 2012 : 337).

1) Pengumpulan Data (Data Collection)

Pengumpulan data merupakan kegiatan memperoleh sumber data dari

lapangan. Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui

wawancara, observasi, dan studi dokumen. Data yang diperoleh dari

lapangan, dikumpulkan, dan disajikan dalam bentuk pedoman wawancara

dan deskripsi studi dokumentasi.

2) Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan proses pemilahan data yang telah dikumpulkan

dari sumber data di lapangan. Reduksi data dimulai dari catatan laporan

semua data yang diperoleh dari lapangan kemudian diklasifikasikan

sesuai pedoman penelitian, dirangkum, dipilah, dan difokuskan pada hal-

hal yang penting.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 45: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

35

3) Display Data (Data Display)

Display data merupakan operasional pengkategorian data dengan cara data

yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat

dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat pola-

pola hubungan antar data. Data tersebut kemudian dipaparkan dalam

bentuk narasi untuk menjawab rumusan masalah penelitian.

4) Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (Conclusing Drawing/Verification)

Langkah terakhir pada analisis data ini adalah penarikan kesimpulan

dan verifikasi data. Data disajikan dalam hasil penelitian yang disertai

dengan bukti-bukti lapangan. Hasil penelitian tersebut dikaji berdasarkan

teori atau peraturan yang sesuai. Dengan demikian, peneliti dapat menarik

kesimpulan terhadap hasil penelitian serta memberikan saran terkait

kompetensi tenaga kependidikan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 46: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Hasil analisis data yang diperoleh peneliti sesuai dengan 4 tahapan teori

menurut Miles dan Hubberman yang meliputi data collection, data reduction,

data display, dan conclusion drawing/verivication (Sugiyono, 2012 : 337), adalah

sebagai berikut:

Tenaga kependidikan di samping memenuhi standar kualifikasi juga

diperlukan kompetensi untuk meningkatkan kinerjanya. Standar kualifikasi yang

harus dipenuhi meliputi kualifikasi pendidikan dan sertifikat (khusus bagi kepala

administasi tenaga administrasi sekolah/madrasah) yang masing-masing berbeda

untuk setiap jenjang pendidikan di mana telah ditetapkan paling rendah

berpendidikan SMP yaitu bagi tenaga atau petugas layanan khusus seperti tukang

kebun, penjaga sekolah, tenaga kebersihan, pengemudi, dan pesuruh. Sedangkan

standar kompetensi meliputi: kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

kompetensi teknis dan kompetensi manajerial, khusus untuk kepala tenaga

administrasi sekolah/madrasah (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi

Sekolah/Madrasah).

Hasil penelitian menunjukkan kompetensi tenaga kependidikan sudah baik,

namun pada aspek pengelolaan arsip beberapa tenaga kependidikan cenderung

bekerja tanpa mengikuti pedoman/prosedur kearsipan. Kinerja tenaga

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 47: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

37

kependidikan yang perlu ditingkatkan yaitu pada aspek pengelolaan arsip. Hal ini

tampak dari penyimpanan arsip yang belum terorganisir dengan baik, dokumen-

dokumen yang masih berserakan di meja, dokumen-dokumen yang ada di lemari

hanya asal dimasukkan di almari sehingga tumpukkannya tidak teratur. Tata

kelola arsip yang tidak baik ini menyebabkan kesulitan dalam pencarian saat

dibutuhkan. Oleh sebab itu, pengelolaan arsip yang baik sangat penting diterapkan

di setiap sekolah/madrasah karena setiap pekerjaan dan kegiatan sekolah

memerlukan data dan informasi yang dipakai sebagai dasar pengambilan

keputusan.

Kemudian untuk lebih memperjelas mengenai kompetensi tenaga

kependidikan dan upaya peningkatan kompetensi tenaga kependidikan di SMA

Negeri 1 Bandongan, berikut pendapat narasumber yang terdiri dari 1 orang

Kepala Sekolah, 2 orang wakil Kepala Sekolah (Urusan Kurikulum, Urusan

Kesiswaan) serta 2 orang guru senior, adalah sebagai berikut :

1. Kompetensi Tenaga Kependidikan Ditinjau Dari Kompetensi

Kepribadian

Kompetensi tenaga kependidikan di SMAN 1 Bandongan jika ditinjau

dari kompetensi kepribadian yang meliputi; memiliki imtegritas dan akhlak

mulia, etos kerja, pengendalian diri, percaya diri, fleksibilitas, ketelitian,

kedisiplinan, kreatif dan inovasi, tanggung jawab, seperti yang disampaikan

oleh narasumber berikut ini :

Kepala Sekolah:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 48: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

38

“kompetensi tenaga kependidikan disini apabila ditinjau dari kompetensi kepribadian sudah cukup baik, walau masih ada yang kurang disiplin dengan datang terlambat atau pulang cepat namun akhlak mulia, etos kerja, pengendalian diri, percaya diri, fleksibilitas, ketelitian menurut pengamatan kami sudah baik”

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum: “kompetensi kepribadian tenaga kependidikan sudah baik karena sebagian besar tenaga kependidikan memiliki integritas dan akhlak mulia, etos kerja, pengendalian diri, percaya diri, fleksibilitas, ketelitian, kedisiplinan, kreatif dan inovasi, tanggung jawab”

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan:

“kepribadian rata-rata tenaga kependidikan baik, hal ini terlihat sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen mereka ketika bergaul dengan rekan sekerja atau dengan siswa rata-rata orangnya entengan”

Guru 1: “sebagian besar sudah baik walaupun masih ada yang kurang cekatan, kurang peka atau lambat memberikan reaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan”

Guru 2: “kompetensi kepribadian tenaga kependidikan baik apabila ditinjau dari segi ibadahnya yang rutin dan tepat waktu, kreatif dan inovasi masih kurang, tanggung jawab cukup baik, namun untuk kedisiplinan dan ketelitian masih perlu ditingkatkan”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dan hasil observasi diketahui

bahwa kompetensi tenaga kependidikan jika dinilai dari dimensi kompetensi

kepribadian adalah sebagai berikut:

a. Integritas dan akhlak mulia ditandai dengan ketekunan beribadah dan

tidak melakukan perbuatan yang melanggar norma agama,

b. Etos kerja tenaga kependidikan juga baik dimana rata-rata tenaga

kependidikan berasal dari daerah sekitar sehingga mereka merasa lebih

tenang dalam bekerja di SMAN 1 Bandongan,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 49: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

39

c. Pengendalian diri tenaga kependidikan baik dalam menjalankan tugas

jarang terjadi konflik antar warga sekolah karena semua permasalah

didiskusikan dengan baik,

d. Percaya diri tenaga kependidikan dalam menjalankan tugas cukup baik,

apabila terlihat ada yang kurang percaya diri disebabkan karena belum

memahami pekerjaan dengan baik atau karena tingkat pendidikan masih

rendah (rata-rata lulusan SMA) dan merasa dari lingkungan pedesaaan,

maka akan segera mendiskusikan dan konsultasi dengan kepala sekolah

atau personil yang dituakan,

e. Ketelitian masih perlu ditambah lagi karena terlihat masih sering terjadi

kesalahan dalam penyelesaian pekerjaan,

f. kedisiplinan masih perlu ditingkatkan karena masih terlihat ada tenaga

kependidikan yang terlambat datang atau keluar sekolah pada saat jam

kerja tanpa ijin hal ini tentunya perlu menjadi perhatian,

g. Kreatif dan inovasi belum sepenuhnya dimiliki oleh tenaga kependidikan

di SMAN 1 Bandongan karena kebanyakan masih perlu dibimbing

sehingga kemandirian dalam bekerja masih perlu dimotivasi.

2. Kompetensi Tenaga Kependidikan Apabila Ditinjau Dari Kompetensi

Sosial

Kompetensi sosial tenaga kependidikan memegang peranan penting

dalam peningkatan Kompetensi lainnya dan kinerja tenaga kependidikan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 50: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

40

Nilai penting dari kompetensi sosial tenaga kependidikan, pada satu sisi,

terletak pada peran pribadi tenaga kependidikan yang setengah waktu

hidupnya berada di lingkungan sekolah, dan setengah lagi di tengah

masyarakat. Untuk itu tenaga kependidikan perlu memiliki kemampuan

berbaur secara santun dan luwes dengan masyarakat, antara lain melalui

kegiatan olahraga, keagamaan, dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus

dimiliki oleh tenaga kependidikan agar ia dapat bergaul secara luas, leluasa,

dan tidak canggung dalam bergaul. Berikut adalah tanggapan narasumber

mengenai kompetensi tenaga kependidikan dari sisi kompetensi sosial :

Kepala Sekolah: “kompetensi tenaga kependidikan dalam hal sosial sangat bagus terlihat dari cara mereka bergaul dengan orang lain dan siswa, cara mereka menerima tamu, bagaimana menghormati orang lain dan bekerja sama orang lain ”

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum:

“kompetensi sosial bagi tenaga kependidikan sudah baik hal ini terlihat dari keabraban dan komunikasi yang baik satu sama lain”

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan:

“tenaga kependidikan mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang lainnya”

Guru 1: “kepribadian rata-rata tenaga kependidikan baik, hal ini terlihat sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen mereka ketika bergaul dengan rekan sekerja atau dengan siswa”

Guru 2: “baik karena disini tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonom”.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 51: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

41

Menurut beberapa pendapat nara sumber tersebut di atas menyatakan bahwa

kompetensi tenaga kependidikan dari sudut pandang kompetensi sosial

mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan

lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai tenaga

kependidikan, Kompetensi sosial sudah dimiliki seorang tenaga

kependidikan, yang menunjukkan bahwa tenaga kependidikan sudah

memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dengan siswa, sesama tenaga

kependidikan, guru, kepala sekolah, dan masyarakat sekitarnya. Kegiatan

yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kompetensi sosial adalah

kegiatan membangun kerjasama Tim,

mengutamakan pelayanan prima, kesadaran

berorganisasi, membangun komunikasi efektif,

dan membangun hubungan kerja antar tenaga kependidikan.

3. Kompetensi Tenaga Kependidikan Apabila Ditinjau Dari Kompetensi

Teknis

Kompetensi teknik tenaga kependidikan merupakan kompetensi untuk

melaksanakan administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi

sarana prasarana, administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat,

administrasi persuratan dan pengarsipan, administrasi kesiswaaan,

administrasi kurikulum, administrasi layanan khusus, dan penerapan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 52: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

42

Kompetensi tenaga kependidikan dalam melaksanakan kegiatan

administrasi dibangun melalui penguasaan kompetensi-kompetensi yang

secara nyata diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan. Wujud kompetensi

tenaga kependidikan yang baik adalah memiliki kemampuan untuk

melaksanakan administrasi sekolah seperti yang dinyatakan dalam

Permendiknas No. 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi

Sekolah/Madrasah. Pada Permendiknas No. 24 Tahun 2008 dinyatakan

tenaga kependidikan dikatakan profesional jika delapan komponen kegiatan

administrasi sekolah/madrasah telah mampu dilaksanakan oleh tenaga

kependidikan meliputi 1) administrasi kepegawaian, 2) administrasi keuangan

3) administrasi sarana dan prasarana, 4) administrasi hubungan sekolah

dengan masyarakat, 5) administrasi persuratan dan pengarsipan, 6)

administrasi kesiswaan, 7) administrasi kurikulum, 8) menerapkan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada kegiatan administrasi

Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk melaksanakan administrasi sekolah.

Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa kompetensi tenaga

kependidikan SMAN 1 Bandongan Magelang dapat dijelaskan di bawah ini:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 53: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

43

Tabel 4.1.

Kompetensi Tenaga Kependidikan SMAN 1 Bandongan

No. Indikator TK1 TK2 TK3 TK4 TK5 TK6 TK7

1. Paham tugas dan Fungsinya

2. Mampu melaksanakan adm. Kesiswaan

3. Mampu melaksanakan adm. Kepegawaian

4. Mampu melaksanakan adm. Kurikulum

-

-

5. Mampu melaksanakan adm. sarana prasarana

6. Mampu melaksanakan adm. Humas

7. Mampu melaksanakan adm. Persuratan

8. Mampu melaksanakan adm. Kearsipan

√ √ √

9. mengoperasikan alat- alat kantor dan paham internet

-

-

10. Memanfaatkan TIK pada setiap kegiatan adm sekolah

-

-

Sumber : Data Primer, 2018

Keterangan :

TK 1 : Pranata Laboratorium Pendidikan/ Laboran

TK 2 : Pustakawan

TK 3 : Pengadministrasi Sarpra/Aset

TK 4 : Pengadministrasi Umum Dan Kepegawaian

TK 4 : Pengolah Data Kurikulum Dan Kesiswaan

TK 5 : Pengadministrasi Keuangan

TK 6 : Pramu Kantor

TK 7 : Penjaga Sekolah

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 54: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

44

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa tenaga

kependidikan di SMA negeri 1 Bandongan paham mengenai deskripsi

tugasnya. Pemahaman mengenai deskripsi tugas dan fungsinya

memudahkan tenaga kependidikan memahami apa pekerjaannya dan

mengetahui apa-apa yang harus dilaksanakannya, bagaimana melaksanakan

pekerjaan tersebut yang sesuai pada bagian jabatannya dan bertanggung

jawab atas pekerjaannya tersebut. Oleh sebab itu, penting bagi setiap tenaga

kependidikan memahami tugas dan fungsinya agar memiliki kontribusi yang

mendukung kemajuan sekolah.

Tugas pokok dan fungsi tenaga kependidikan adalah memberikan

pelayanan prima kepada pelanggan internal dan eksternal sekolah/madrasah

dalam hal administrasi. Layanan administrasi yang diberikan tenaga

kependidikan untuk pelanggaran internal sekolah adalah data-data maupun

informasi yang dibutuhkan kepala sekolah, guru, siswa, tenaga perpustakaan,

dan tenaga administrasi seperti (a) data pribadi tentang kepala sekolah, guru,

karyawan, tenaga kependidikan, dan siswa; (b) membuat usulan kenaikan

pangkat setiap ada perubahan kepangkatan bagi guru dan karyawan; (c)

mengusulkan NISN bagi siswa; (d) kalender akademik; (e) membuat dan

mengusulkan gaji guru dan pegawai; (f) pencatatan sarana prasarana; (g)

persuratan dan pengarsipan; (h) dan lain-lain.

Layanan administrasi untuk pelanggan eksternal sekolah yaitu

data/informasi yang dibutuhkan orang tua/wali siswa, pemerintah, tokoh

masyarakat, dan alumni seperti (a) Rapor siswa (Laporan nilai hasil

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 55: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

45

belajar siswa); (b) data/informasi tentang alumni; (c) informasi tentang

prestasi yang pernah diraih siswa di sekolah/madrasah tersebut; (d) laporan

tentang kondisi sekolah/madrasah untuk Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten

Bantul maupun instansi pemerintah lainnya; (e) dan lain-lain.

Berikut ini adalah tanggapan narasumber mengenai kompetensi tenaga

kependidikan ditinjau dari kompetensi teknik adalah

Kepala Sekolah: “kompetensi tenaga kependidikan berdasarkan kompetensi teknik adalah kemampuan yang menunjang pekerjaannya seperti yang diuraikan pada Permendiknas No. 24 Tahun 2008, yaitu kemampuan untuk melaksanakan: administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi sarana dan prasarana, administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat, administrasi persuratan dan pengarsipan, administrasi kesiswaan, administrasi kurikulum, menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada kegiatan administrasi. ”

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum: “kompetensi teknik merupakan kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaan teknis tenaga kependidikan, dan sudah baik”

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan:

“tenaga kependidikan mampu melaksanakan tugas administasi dengan baik yang meliputi administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi sarana dan prasarana, administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat, administrasi persuratan dan pengarsipan, administrasi kesiswaan, administrasi kurikulum, menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)”

Guru 1:

“kemampuan dalam bidang administrasi rata-rata tenaga kependidikan baik,”

Guru 2: “sudah baik karena tenaga kependidikan mempunyai kemampuan,

kecakapan, atau keahlian yang memadai untuk mengerjakan tugas-tugas administrasi sekolah/ madrasah serta memberikan pelayanan dengan performa yang baik dan memuaskan.”.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 56: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

46

Paham tentang tugas pokok dan fungsinya saja tidak cukup, tenaga

kependidikan harus memiliki kompetensi-kompetensi yang menunjang

pekerjaannya seperti yang diuraikan pada Permendiknas No. 24 Tahun 2008,

yaitu kemampuan untuk melaksanakan: 1) administrasi kepegawaian, 2)

administrasi keuangan 3) administrasi sarana dan prasarana, 4) administrasi

hubungan sekolah dengan masyarakat, 5) administrasi persuratan dan

pengarsipan, 6) administrasi kesiswaan, 7) administrasi kurikulum, 8)

menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada kegiatan

administrasi. Kedelapan indikator tersebut diharapkan dimiliki tenaga

kependidikan secara maksimal agar tenaga kependidikan mempunyai

kemampuan, kecakapan, atau keahlian yang memadai untuk mengerjakan

tugas-tugas administrasi sekolah/madrasah serta memberikan pelayanan

dengan performa yang baik dan memuaskan.

4. Kompetensi Tenaga Kependidikan Ditinjau Dari Kompetensi Manajerial

Kompetensi tenaga kependididkan apabila ditinjau dari

kompetensi manajerial tenaga administrasi sekolah meliputi

dukungan pada pengelolaan SNP/EDS; menyusun program

dan laporan kerja sekolah, mengorganisir staf,

mengembangkan staf, mengambilan keputusan,

menciptakan iklim kerja yang kondusif, mengoptimalkan pemanfaatan su

mberdaya, mengelola konflik, merencanakan kegiatan administrasi sekolah,

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 57: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

47

dan menyusun laporan kinerja sekolah, seperti yang disampaikan narasumber

berikut ini :

Kepala Sekolah: “kompetensi tenaga kependidikan berdasarkan kompetensi manajerialk adalah kemampuan dalam pengelolaan SNP/EDS; menyusun program dan laporan kerja sekolah, mengorganisir staf, mengembangkan staf, mengambil keputusan, menciptakan iklim kerja yang kondusif, mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya, mampu mengelola konflik, informasi dan komunikasi (TIK) pada kegiatan administrasi. ”

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum:

“kompetensi manajerial merupakan kompetensi yang berhubungan dengan mengkoordinasikan dan mengelola semua aspek yang ada kompetensi manajerial tenaga kependidikan, sudah baik”

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan:

“kemampuan manajerial tenaga kependidikan mampu melaksanakan tugas administasi dengan baik yang meliputi administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi sarana dan prasarana, administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat, administrasi persuratan dan pengarsipan, administrasi kesiswaan, administrasi kurikulum, menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)”

Guru 1:

“kemampuan dalam bidang administrasi yang mendukung pengelolaan Standar Nasional Pendidikan dan Evaluasi diri sekolah kemudian menyusun laporan kerja”

Guru 2: “sudah baik karena tenaga kependidikan mempunyai kemampuan,

manajeril dalam mendukung mengerjakan tugas-tugas administrasi sekolah.”.

Berdasarkan hasil wawancara diatas diketahui bahwa kompetensi tenaga

kependidikan berdasarkan kompetensi manajerial diharapkan mampu

menunjang pekerjaannya dukungan pada :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 58: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

48

a. Pengelolaan Standar Nasional Pendidikan /Evaluasi Diri Sekolah telah

dilaksanakan denganbaik terbukti dengan perolehan Akreditasi untuk

SMAN 1 Bandongan dengan peringkat A;

b. Menyusun program dan laporan kerja sekolah terlihat dalam setiap

kegiatan didokumentasikan dengan baik dan dilaporkan sehingga dapat

dievaluasi serta ditindaklanjuti untuk penyempurnaan pelaksanaan

program berikutnya,

c. Mengorganisir staf dan mengembangkan staf dilaksanakan oleh kepala

sekolah dengan pertimbangan yang perlu mendapat perhatian

kebanyakan tenaga kependidikan masih berstatus wiyata bhakti sehingga

kesejahteraannya masih terbatas.

d. Mengambilan keputusan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan

dilaksanakan sesuai aturan dan standar sehingga dapat tercipta

kemandirian kerja, namun masih perlu dilakukan pendampingan dan

pengawasan dari Kepala Sekolah SMAN 1 Bandongan,

e. Menciptakan iklim kerja yang kondusif sudah terlaksana baik di SMAN

1 Bandongan dimana antar rekan kerja dan siswa tercipta keakraban dan

suasana sekolah yang kondusif dan nyaman membuat tenaga

kependidikan betah bekerja di SMA 1 Bandongan,

f. Informasi dan komunikasi (TIK) pada kegiatan administrasi masih perlu

ditingkatkan baik skill tenaga kepandidikan maupun sarana prasarana

TIK, karena teknologi informasi terutama komputer sangat menunjang

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 59: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

49

kecepatan penyelesaian pekerjaan namun masih ada komputer yang versi

lama dan sering hang sehingga menghambat pekerjaan.

5. Upaya Yang Dilakukan Untuk Meningkatkan Kompetensi Tenaga

Kependidikan Di SMA 1 Bandongan Magelang

Tenaga administrasi sekolah dalam melaksanakan pekerjaanya masih

menemui beberapa kendala yang muncul baik intern maupun ekstern.

Kendala yang dihadapi tenaga administrasi sekolah di SMA N 1

Bandongan secara intern salah satunya adalah kurangnya kompetensi yang

dimiliki tenaga adminsitrasi sekolah salah satunya adalah kompetensi

kepribadian, ada salah satu personil tenaga administrasi sekolah yang

belum mampu menguasai kompetensi tersebut sehingga belum mampu

bertanggung jawab sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari kepala

sekolah. Berikut ini adalah hasil wawancara mengenai upaya peningkatan

kompetensi tenaga kependidikan:

Kepala Sekolah: “upayanya merotasi jabatan personil yang kurang mampu mengemban tanggungjawab dari sekolah untuk dipindahkan ke tugas yang lain dan mendiskusikan masalah antar tenaga administrasi dan bisa juga diskusi dengan saya. ”

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum:

“terkadang tenaga kependidikan dihadapkan pada kendala intern yang dihadapi tenaga administrasi sekolah yaitu kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan, solusinya dengan diskusi antar tenaga administrasi, sehingga dalam penyelesaian pekerjaan tersebut dapat sesuai dengan yang diharapkan kepala sekolah.”

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan:

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 60: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

50

“tenaga kependidikan dihadapkan pada masalah sempitnya ruang kerja tenaga administrasi, solusinya dengan renovasi pembangunan yang akan dilaksanakan pada waktu dekat ini”

Guru 1:

“kendala eksternal yang dihadapi hanya ruangan kerja yang sempit sehingga dalam bekerja sering kali kurang nyaman mba, solusinya yaitu dengan renovasi ruangan kerja tenaga administrasi yang sebentar lagi akan dilaksanakan.”

Guru 2: “kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga pekerjaan yang pertama belum selesai tetapi pekerjaan yang berikutnya harus segera diselesaikan. Solusinya dengan mengkomunikasikan atau diskusi dengan kepala tenaga administrasi sekolah maupun kepala sekolah”

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi tenaga

kependidikan adalah :

a. Merotasi jabatan personil yang kurang mampu mengemban

tanggungjawab dari sekolah untuk dipindahkan ke tugas yang lain dan

mendiskusikan masalah antar tenaga administrasi dan bisa juga diskusi

dengan Kepala Sekolah, sehingga dalam penyelesaian pekerjaan

tersebut dapat sesuai dengan yang diharapkan sekolah.

b. Kendala intern yang dihadapi tenaga administrasi sekolah yaitu

kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan, solusinya dengan diskusi

antar tenaga administrasi, sehingga dalam penyelesaian pekerjaan

tersebut dapat sesuai dengan yang diharapkan kepala sekolah.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 61: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

51

c. Kendala lainnya secara internal yaitu kemampuan dalam

menyelesaikan pekerjaan sehingga pekerjaan yang pertama belum

selesai tetapi pekerjaan yang berikutnya harus segera diselesaikan.

Solusinya dengan mengkomunikasikan atau diskusi dengan kepala

tenaga administrasi sekolah maupun kepala sekolah.

d. Kendala eksternal yang dihadapi tenaga administrasi sekolah yaitu

sempitnya ruang kantor tenaga adminsitrasi sekolah dengan jumlah

tenaga administrasi sekolah yang berjumlah 8 orang. Berdasarkan

hasil wawancara menyatakan bahwa kendala eksternal yang

dikeluhkan tenaga administrasi yaitu sempitnya ruang kerja tenaga

administrasi, solusinya dengan renovasi pembangunan yang akan

dilaksanakan pada waktu dekat ini. Hal yang sama disampaikan oleh

bahwa kendala eksternal yang dikeluhkan tenaga administrasi yaitu

sempitnya ruang kerja tenaga administrasi, solusinya dengan renovasi

ruang kerja dan memperluasnya.

B. Pembahasan

Pemenuhan standar kualifikasi dan kompetensi standar yang ditetapkan

dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24

Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah, prinsip

yang harus dipenuhi adalah prinsip efisiensi, keefektifan (effectiveness), dan

kualitas pelayanan. Di samping itu, yang tidak kalah pentingnya adalah prinsip

fokus pada penyelarasan kewenangan dan tanggung jawab sebagai kunci

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 62: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

52

peningkatan kompetensi dan kinerja. Masing-masing kompetensi ini sesuai

dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24

Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah dijabarkan

dalam sub kompetensi yang lebih rinci agar dapat dilaksanakan sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi dalam setiap jenis dan jabatan administrasi

sekolah/madrasah dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah madrasah,

Untuk dapat memperjelas komponen dimensi kompetensi tersebut

dijabarkan sebagai berikut :

a. Dimensi kompetensi kepribadian meliputi: memiliki integritas dan akhlak

mulia, etos kerja, pengendalian diri, percaya diri, fleksibilitas, ketelitian,

kedisiplinan, kreatif dan inovasi, tanggung jawab. Berdasarkan hasil

wawancara dan observasi diketahui bahwa kompetensi kepribadian tenaga

kependidikan dalam hal integritas dan akhlak mulia sudah baik ditandai

dengan ketekunan beribadah dan tidak melakukan perbuatan yang melanggar

norma agama, etos kerja tenaga kependidikan juga baik karena rata-rata

tenaga kependidikan berasal dari daerah sekitar sehingga mereka merasa

tenang dalam bekerja di SMAN 1 Bandongan, pengendalian diri tenaga

kependidikan baik sehingga dalam menjalankan tugas jarang terjadi konflik,

semua permasalah didiskusikan dengan baik, percaya diri tenaga

kependidikan dalam menjalankan tugas juga cukup baik, apabila terlihat ada

yang kurang percaya diri disebabkan karena belum memahami pekerjaan

dengan baik atau karena tingkat pendidikan masih rendah (rata-rata lulusan

SMA) dan merasa berada di lingkungan pedesaaan maka segera konsultasi

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 63: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

53

dengan Kepala Sekolah atau diskusi dengan personil yang dianggap senior,

ketelitian masih perlu ditingkatkan lagi karena terlihat masih sering terjadi

kesalahan dalam penyelesaian pekerjaan, kedisiplinan juga masih perlu dibina

dan ditingkatkan karena masih terlihat ada tenaga kependidikan yang

terlambat datang atau keluar sekolah pada saat jam kerja tanpa ijin hal ini

tentunya perlu menjadi perhatian, kreatif dan inovasi belum sepenuhnya

dimiliki oleh tenaga kependidikan di SMAN 1 Bandongan karena

kebanyakan masih perlu dibimbing sehingga kemandirian dalam bekerja

masih perlu diberi motivasi.

b. Dimensi kompetensi sosial meliputi: kompetensi untuk: bekerja dalam tim,

pelayanan prima, kesadaran berorganisasi, berkomunikasi efektif, dan

membangun hubungan kerja. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa

Kompetensi sosial tenaga kependidikan memegang peranan penting dalam

peningkatan kinerja tenaga kependidikan. nilai penting dari kompetensi sosial

tenaga kependidikan, pada satu sisi, terletak pada peran pribadi tenaga

kependidikan yang hidup ditengah masyarakat untuk berbaur dengan

masyarakatnya. Untuk itu tenaga kependidikan perlu memiliki kemampuan

berbaur secara santun dan luwes dengan masyarakat, antara lain melalui

kegiatan olahraga, keagamaan, dan kepemudaan. Keluwesan bergaul harus

dimiliki oleh tenaga kependidikan agar ia dapat bergaul secara luas, leluasa,

dan tidak canggung dalam bergaul. Kegiatan yang bisa dilakukan untuk

meningkatkan kompetensi sosial adalah kegiatan membangun kerjasama

Tim, mengutamakan pelayanan prima, kesadaran

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 64: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

54

berorganisasi, membangun komunikasi efektif,

dan membangun hubungan kerja antar tenaga kependidikan.

a. Dimensi kompetensi teknis meliputi: kompetensi untuk melaksanakan

administrasi kepegawaian, keuangan, sarana prasarana, hubungan sekolah

dengan masyarakat, persuratan dan pengarsipan, administrasi kesiswaaan,

administrasi kurikulum, administrasi layanan khusus, dan penerapan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Berdasarkan hasil wawancara

dinyatakan bahwa kompetensi teknik tenaga kependidikan di SMA 1

Bandongan sudah dilaksanakan dan terlihat tenaga kependidikan memiliki

kompetensi untuk melaksanakan administrasi kepegawaian, keuangan, sarana

prasarana, hubungan sekolah dengan masyarakat, persuratan dan pengarsipan,

administrasi kesiswaaan, administrasi kurikulum, administrasi layanan

khusus, dan penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

b. Dimensi kompetensi manajerial (khusus bagi kepala tenaga administrasi

sekolah/madrasah) meliputi kompetensi untuk: mendukung pengelolaan

standar nasional pendidikan, menyusun program dan laporan kerja,

mengorganisasikan staf, mengembangkan staf, mengambil keputusan,

menciptakan iklim kerja yang kondusif, mengoptimalkan pemanfaatan

sumberdaya, membina staf, mengelola konflik, dan menyusun laporan.

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa kompetensi ini di SMAN 1

Bandongan diwujudkan dengan kinerja tenaga kependidikan dalam kegiatan

sehari-hari yang memberikan dukungan pada Pengelolaan Standar Nasional

Pendidikan /Evaluasi Diri Sekolah telah dilaksanakan denganbaik terbukti

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 65: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

55

dengan perolehan Akreditasi untuk SMAN 1 Bandongan dengan peringkat

A; menyusun program dan laporan kerja sekolah terlihat dalam setiap

kegiatan didokumentasikan dengan baik dan dilaporkan sehingga dapat

dievaluasi serta ditindaklanjuti untuk penyempurnaan pelaksanaan program

berikutnya; mengorganisir staf dan mengembangkan staf dilaksanakan oleh

kepala sekolah dengan pertimbangan dari UPT Disdikbud Kecamatan

Bandongan, yang perlu mendapat perhatian kebanyakan tenaga kependidikan

masih berstatus wiyata bhakti sehingga kesejahteraannya masih terbatas,

mengambilan keputusan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan

dilaksanakan sesuai aturan dan standar sehingga dapat tercipta kemandirian

kerja, namun masih perlu dilakukan pendampingan dan pengawasan dari

Kepala Sekolah SMAN 1 Bandongan; menciptakan iklim kerja

yang kondusif sudah terlaksana baik baik SMAN 1 Bandongan dimana antar

rekan kerja dan siswa tercipta keakraban dan suasana sekolah yang asri dan

nyaman membuat tenaga kependidikan betah bekerja di SMA 1 Bandongan;

pemanfaatan informasi dan komunikasi (TIK) pada kegiatan administrasi

masih perlu ditambah baik skill tenaga kepandidikan dan juga sarana

prasarana TIK, karena teknologi informasi terutama komputer sangat

menunjang kecepatan penyelesaian pekerjaan namun masih ada komputer

yang versi lama dan sering hang sehingga menghambat pekerjaan.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi Tenaga

Kependidikan Di SMA 1 Bandongan Magelang dan mengatasi beberapa kendala

yang muncul dari intern maupun ekstern. Kendala yang dihadapi tenaga

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 66: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

56

administrasi sekolah di SMA N 1 Bandongan secara intern salah satunya adalah

kurangnya kompetensi yang dimiliki tenaga adminsitrasi sekolah salah satunya

kompetensi kepribadian, ada salah satu personil tenaga administrasi sekolah yang

belum mampu menguasai kompetensi tersebut dan tidak mampu bertanggung

jawab dengan tugas dari kepala sekolah. merotasi jabatan personil yang kurang

mampu mengemban tanggungjawab dari sekolah untuk dipindahkan ke tugas

yang lain dan mendiskusikan masalah antar tenaga administrasi dan bisa juga

diskusi dengan Kepala Sekolah, sehingga dalam penyelesaian pekerjaan tersebut

dapat sesuai dengan yang diharapkan sekolah.

1. Merotasi jabatan personil yang kurang mampu mengemban tanggungjawab

dari sekolah untuk dipindahkan ke tugas yang lain dan mendiskusikan

masalah antar tenaga administrasi dan bisa juga diskusi dengan Kepala

Sekolah, sehingga dalam penyelesaian pekerjaan tersebut dapat sesuai

dengan yang diharapkan sekolah.

2. Meningkatkan diskusi antar tenaga administrasi, sehingga dalam

penyelesaian pekerjaan tersebut dapat sesuai dengan yang diharapkan kepala

sekolah. Hal ini dilakukan dengan cara diadakan apel pagi dan rapat rutin

mingguan sebagai sarana pembimbingan berkelanjutan dari Kepala Sekolah

dan sarana berkoordinasi untuk memecahkan setiap permasalahan yang

dihadapi oleh tenaga kependidikan dalam kegiatan sehari-hari.

3. Meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat

mengurangi penumpukkan pekerjaan, hal ini untuk mengatasi kebiasaan

menunda pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan sehingga

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 67: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

57

akhirnya pekerjaan tidak selesai karena pekerjaan yang ditunda menjadi

bertumpuk, sehingga perlu dilakukan perencanaan dan pencacatan yang

atang dari setiap kegiatan.

4. Melakukan renovasi pembangunan untuk mengatasi kendala sempitnya

ruang kerja tenaga administrasi, solusinya dengan renovasi ruang kerja dan

memperluasnya, dengan dana bantuan dari pemerintah dan sumbangan

alumni dan masyarakat diharapkan mampu melakukan renovasi ruang kerja

tenaga kependidikan sehingga menjadi semakin nyaman ketika bekerja dan

akhirnya semangat kerja menjadi semakin bertambah.

5. Mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan untuk meningkatkan kinerja

tenaga kependidikam di SMAN 1 Bandongan, misalnya dengan mengikuti

kegiatan pelatihan pelayanan prima, pelatihan keadministrasian sekolah dan

lainnya baik yang diselenggarakan di tingkat sekolah, UPT Disdikbud

Kecamatan Bandongan maupun Oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Magelang.

Hal diatas menunjukkan bahwa tenaga kependidikan sebagai suatu profesi

dalam Permendiknas No 24 Tahun 2008, untuk menjalankan profesinya maka

seorang tenaga kependidikan harus memiliki keahlian, pengetahuan dan

keterampilan agar dapat mengerjakan tugasnya. Dengan keahlian, pengetahuan

dan keterampilan tersebut, maka tenaga kependidikan bisa dikatakan profesional.

Kompetensi tenaga kependidikan yang profesional merupakan tuntutan

setiap pekerjaan. Wujud profesional tenaga kependidikan adalah memiliki

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 68: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

58

kompetensi dalam hal administrasi sekolah seperti yang diuraikan dalam

deskripsi tugasnya. Deskripsi tugas dari tenaga kependidikan adalah

melaksanakan administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi

sarana dan prasarana, administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat,

administrasi persuratan dan pengarsipan, administrasi kesiswaan, dan

administrasi kurikulum, serta melakukan kegiatan penyusunan laporan hasil

kerja.

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang

semakin pesat serta tuntutan publik dan pekerjaan yang semakin kompleks maka

tenaga kependidikan harus dapat menyesuaikan perubahan tersebut. Salah satu

penentu keberhasilan organisasi adalah sumber daya manusia. Sumber daya

manusia memiliki sifat dinamis dan berkemampuan berkembang. Hal ini

menjadikan manusia menjadi sumber daya yang terpenting dalam organisasi yang

apabila ditangani secara tepat akan menjadi modal yang tidak terhingga nilainya

dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk dapat meningkatkan profesional

sumber daya manusia adalah pembinaan sebagai upaya yang dilakukan oleh

lembaga di dalam mempertahankan para personel untuk tetap berada

di lingkungan organisasi dan mengupayakan pula kedinamisan keterampilan,

pengetahuan, serta sikapnya agar mutu kerjanya bisa tetap dipertahankan.

Pembinaan merupakan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah, agar dapat

memberikan pembinaan yang tepat sesuai kebutuhan dan tuntutan pekerjaan

tenaga kependidikan maka kepala sekolah/madrasah dituntut untuk memiliki

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 69: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

59

kemampuan dalam hal manajemen sekolah. Dengan memiliki kemampuan dalam

hal manajemen sekolah maka kepala sekolah dapat memberikan pengarahan dan

bimbingan yang menunjang pekerjaan tenaga kependidikan yaitu melaksanakan

administrasi sekolah meliputi administrasi kesiswaan, administrasi kepegawaian,

administrasi keuangan, administrasi hubungan sekolah dan masyarakat,

administrasi sarana prasarana, dan administrasi kurikulum. Selain itu kepala

sekolah juga dituntut agar dapat beradaptasi terhadap perkembangan Teknologi,

Informasi, dan Komunikasi (TIK). Kemampuan dibidang TIK penting

dimiliki Kepala Sekolah SMAN 1 Bandongan karena adanya perubahan pada

sistem administrasi sekolah yang serba komputerisasi dan sistem online

sehingga dengan kemampuan yang dimiliki kepala sekolah/madrasah dapat

memberikan pembinaan dibidang TIK kepada tenaga kependidikan.

Kemudian lebih diperjelas lagi oleh Purwanto (2004 : 4) bahwa ada lima

hal upaya peningkatan kompetensi tenaga kependidikan yaitu:

1. Memahami tuntutan standar profesi yang ada dalam rangka

menghadapi persaingan global, mengikuti tuntutan perkembangan profesi

dan tuntutan masyarakat akan pelayanan yang lebih baik.

2. Mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan dengan jalan

inservice training dan berbagai upaya lain untuk memperoleh

sertifikasi.

3. Membangun hubungan kerja yang baik dan luas, sehingga dapat

mengambil pelajaran untuk mencapai sukses serta mengikuti apa yang

dilakukan oleh teman kerja.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 70: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

60

4. Memiliki etos kerja yang mengutamakan pelayanan yang bermutu tinggi

atau pelayanan prima

5. Mengadopsi inovasi atau mengembangkan kreativitas dalam

memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi agar senantiasa tidak

ketinggalan dalam kemampuan melaksanakan tugas pokok dan fungsi

(tupoksi).

Menurut Wahjosumidjo (2011 : 244), ada dua faktor yang menentukan

keberhasilan pembinaan. Pertama, wahana untuk melaksanakan pembinaan, dan

kedua adalah materi yang dijadikan bahan pembinaan untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan.

Wahana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan

profesional, khususnya profesi tenaga kependidikan, yaitu dengan melakukan

penataran, lokakarya, pendidikan lanjutan, pendidikan dalam jabatan, studi

perbandingan, dan berbagai kegiatan akademiknya. Jadi, kegiatan pembinaan

profesi tidak hanya terbatas pada pendidikan prajabatan atau pendidikan lanjutan

di perguruan tinggi saja, melainkan dapat juga dilakukan setelah yang

bersangkutan lulus dari pendidikan jabatan ataupun sedang dalam melaksanakan

jabatan, sehingga cara yang dapat ditempuh membentuk keterampilan

profesional tenaga kependidikan guna perbaikan layanan sekolah yaitu

mengikutsertakan tenaga kependidikan pada kegiatan-kegiatan, seperti pelatihan,

penataran, seminar, workshop, pemagangan, dan pendampingan yang

diselenggarakan oleh lembaga pemerintah, perguruan tinggi, atau lembaga non

pemerintah.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 71: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

61

Berdasarkan penjelasan di atas maka, pembinaan tenaga kependidikan perlu

dilakukan pada setiap sekolah untuk memastikan bahwa tenaga kependidikan

tetap dapat mempertahankan kualitas profesionalitasnya sesuai dengan kebutuhan

sekolah. Program pembinaan profesional tenaga kependidikan memberi

penekanan pada pembentukan pengetahuan dan keterampilan profesional kinerja

tenaga kependidikan guna perbaikan layanan sekolah. Cara yang ditempuh adalah

mengikutsertakan tenaga kependidikan pada kegiatan- kegiatan, seperti pelatihan,

penataran, seminar, workshop, pemagangan dan pendampingan yang dapat

diselenggarakan baik ditingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi serta

pembinaan dari kepala sekolah.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 72: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kompetensi Tenaga Kependidikan Di SMA 1 Bandongan Magelang sudah

baik namun dihadapkan beberapa kendala yang muncul dari intern maupun

ekstern. Kendala yang dihadapi tenaga administrasi sekolah di SMA N 1

Bandongan secara intern salah satunya adalah kurangnya kompetensi yang

dimiliki tenaga adminsitrasi sekolah salah satunya kompetensi kepribadian, ada

salah satu personil tenaga administrasi sekolah yang belum sepenuhnya

menguasai kompetensi tersebut sehingga belum mampu bertanggung jawab sesuai

dengan tugas pokok dan fungsi yang diberikan oleh kepala sekolah. Adapun

upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan

adalah dengan menggeser atau merotasi jabatan personil yang kurang mampu

mengemban tanggungjawab dari sekolah untuk dipindahkan ke tugas yang lain,

mendiskusikan masalah antar tenaga kependidikan, bisa juga diskusi dengan

Kepala Sekolah, sehingga dalam melaksanakan tugas dan menyelesaian pekerjaan

tersebut dapat sesuai dengan yang diharapkan sekolah; meningkatkan diskusi

antar tenaga kependidikan; meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan

pekerjaan sehingga dapat mengurangi penumpukkan pekerjaan; melakukan

renovasi pembangunan untuk mengatasi kendala sempitnya ruang kerja tenaga

administrasi, serta mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan untuk meningkatkan

kinerja tenaga kependidikam di SMAN 1 Bandongan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 73: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

63

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat diambil adalah :

1. Sebaiknya ditingkatkan diskusi antar tenaga administrasi dan rapat

koordinasi, sehingga dalam penyelesaian pekerjaan tersebut dapat sesuai

dengan yang diharapkan kepala sekolah.

2. Sebaiknya tenaga kependidikan meningkatkan kemampuan dalam

menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat mengurangi penumpukkan

pekerjaan.

3. Sebaiknya SMAN 1 Bandongan Magelang renovasi pembangunan untuk

mengatasi kendala sempitnya ruang kerja tenaga administrasi, solusinya

dengan renovasi ruang kerja dan memperluasnya.

4. Sebaiknya tenaga kependidikan mengikuti kegiatan workshop, pendidikan

dan latihan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kependidikam di SMAN

1 Bandongan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 74: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara. A. Roe, Robert. 2001. Kompetensi sebagai Kecakapan atau Kemampuan. Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Fatmawada, 2016. Pengembangan Kompetensi Tenaga Kependidikan Di

Universitas Negeri Makassar Fogg. 2004. Kompetensi terdiri atas 2 kategori yaitu Kompetensi Dasar dan

Kompetensi Pembeda. Irwanto. 2006. Focused Group Discussion (FGD): Sebuah Pengantar Praktis.

Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Khumaidi, 2013. Tenaga Kependidikan Dalam Sistem Pendidikan Nasional Muhyadi, 2013. Kualifikasi Dan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah Di

Daerah Istimewa Yogykarta Mulyasa. 2007. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 19 Tahun 2007 Tentang

Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan No. 004/H/AK/2017 tentang Kriteria dan

Perangkat Akreditasi SMA/MA Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2008 Tentang

Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah. Powell, 1997. Kompetensi berasal dari kata “Competency” merupakan kata

benda. Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.

Yogyakarta: Diva Press Purwanto. Ngalim 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 75: Wiwaha Plagiat Widya STIE Janganeprint.stieww.ac.id/328/1/161203197 MISKIYAH RATNA SARININGSI… · v KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat anugerah

Satori. Djam’an dan Aan Komariah. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Siswantari, 2011. Kompetensi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan pada Pendidikan Nonformal

Spancer dalam Palan. 2007. Kompetensi sebagai karakter dasar yang dimiliki oleh seorang individu yang berhubungan secara kausal dalam mememnuhi criteria yang diperlukan dalam menduduki seuatu jabatan.

Suardi, Edi. 2009. Pedagogik 2 Sistem Dan Tujuan Pendidikan. Bandung: Angkasa

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

The Liang Gie. 2007. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wahjosumidjo. 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan. Permasalahannya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at