Wilcoxon Match Pairs Test ARFINSYAH HAFID ANWARI, SP, MMA
Feb 08, 2016
Wilcoxon Match Pairs Test
ARFINSYAH HAFID ANWARI, SP, MMA
Pengertian
• Merupakan alat uji statisktik yang digunakan untuk menguji hipotesis kompaaratif (uji beda) bila datanya berskala ordinal (ranking) pada dua sampel berhubungan (related).
• Sebuah sampel dikatakan related apabila dalam sebuah penelitian, peneliti hanya menggunakan satu sampel, namun diberi treatment (perlakuan) lebih dari satu kali
Pengertian
• Sebagai contoh: kita ingin mengetahui efektifitas sebuah metode pembelajaran pada sebuah kelompok mahasiswa, kemudian kita memberikan tes sebanyak dua kali pada kelompok tersebut, masing-masing tes diberikan satu kali di awal perkuliahan (pre test) dan satu kali di akhir kuliah (postest).
• Uji ini dinotasikan dengan simbol “T”
Menghitung Wilcoxon Match Pairs Test
1. Menentukan formulasi hipotesis (H1 dan H0)2. Menentukan taraf nyata (α = 0,05) untuk
menentukan T tabel3. Menghitung T hitung:
a) Menentukan tanda beda dan besarnya tanda beda antara pasangan data
b) Mengurutkan bedanya tanpa memperhatikan tanda atau jenjang
c) Memisahkan tanda beda yang positif dan negatif
Menghitung Wilcoxon Match Pairs Test
3. Menghitung T hitung:d) Menjumlahkan semua angka positif dan
angka negatife) Menentukan nilai T hitung dengan memilih
nilai T absolute terkecil
Menghitung Wilcoxon Match Pairs Test
4. Membuat kesimpulan dengan membandingkan nilai T tabel dengan nilai T hitung, bila:• Nilai T hitung > T tabel, maka H0 diterima• Nilai T hitung < atau = T tabel, maka H1
diterima
Menghitung Wilcoxon Match Pairs Test
5. Melakukan uji signifikansi dengan rumus:
12n1)n(n241
1nn41-T
z
Menghitung Wilcoxon Match Pairs Test
5. Mengambil kesimpulan• Bila Z hitung > atau = Z tabel, maka perbedaan n₁
dan n₂ adalah signifikan• Bila Z hitung < Z tabel, maka perbedaan
perbedaan n₁ dan n₂ adalah tidak signifikan
Untuk menghitung nilai T, kita perlu menyusun data kedalam tabel penolong.
Contoh
• Pak mardiredjo, seorang guru Matematika SD ingin mengetahui efektifitas metode belajar A dalam proses pembelajara di kelasnya. Untuk keperluan tersebut, pada suatu hari ia menggunakan metode A dalam proses pembelajaran di kelasnya. Sebelum pelajaran dimulai, Pak Mardi mengadakan pretest untuk mengetahui pemahaman awal siswa pada materi yang akan diajarkan.
Contoh (lanjutan)
• Kemudian Pak Mardi mengadakan postest. Hasil kedua test tersebut adalah sebagai berikut:
Pretest: 5 7 8 6 7 6 9 8 8 8 Postest: 6 10 7 9 8 7 9 7 10 7
Pak Mardi memprediksi bahwa nilai kedua test tersebut adalah berbeda. Coba buktikan hipotesis tersebut !
Pembahasan (lanjutan)
1. Merumuskan hipotesis:H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil pretest dan
postest (Metode A adalah tidak efektif)H1 : terdapat perbedaan hasil pretest dan postest
(Metode A adalah efektif)2. Menentukan taraf signifikansi
Nilai α = 0,053. Menghitung T hitung (KLIK DISINI !)
Pembahasan (lanjutan)
3. Menghitung T hitung (KLIK DISINI !)Hasil penghitungan menunjukkan nilai T yang
lebih rendah adalah 10,5 (diambil nilai absolut). Nilai inilah yang akan dibandingkan dengan nilai T tabel. Jumlah N adalah 9 karena salah satu siswa memiliki nilai pretest dan postest yang sama (siswa “G”), sehingga tidak dimasukkan.
Pembahasan (lanjutan)
4. Kesimpulan:Nilai T tabel dengan N = 9 pada taraf signifikansi
α = 0,05 (uji dua pihak) adalah T tabel = 6. untuk itu, karena nilai T hitung > T tabel, maka H0 diterima. Kesimpulannya adalah hipotesis yang berbunyi “ tidak terdapat perrbedaan hasil pretest dan postest” diterima.
Pembahasan (lanjutan)
5. Uji Signifikansi
12n1)n(n241
1nn41-T
z
12.101)10(10241
1101041-T
z
73,1zZ hitung = -1,73Z tabel = 1,96Z hitung < Z tabel, maka perbedaan antara pretest dan postest adalah TIDAK SIGNIFIKAN
Menggunakan SPSS 17.0
KLIK DISINI !!!
Nilai p value adalah sebesar 0,142 yang berarti < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara nilai pretest dan postes adalah tidak signifikan