-
JADWALTanggal Efektif : 26 Maret 2014Masa Penawaran : 28 Maret -
2 April 2014Tanggal Penjatahan : 4 April 2014Tanggal Distribusi
Saham Secara Elektronik : 7 April 2014Tanggal Pengembalian Uang
Pemesanan : 7 April 2014Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 8
April 2014
OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN
MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN
KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG
BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR
HUKUM.
PT WIJAYA KARYA BETON TBK (PERSEROAN) DAN PARA PENJAMIN
PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN
SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG
TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN
DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (BEI).
PT WIJAYA KARYA BETON TbkKegiatan Usaha Utama:
Bergerak dalam industri beton pracetak, jasa konstruksi dan
bidang usaha lain yang terkait
Berkedudukan di Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
Kantor Pusat JW Building
Jl. Raya Jatiwaringin No. 54, Pondok Gede, Bekasi, 17411Jawa
Barat Indonesia
Telepon : (021) 84973363 (hunting)Faksimili : (021) 84973391
Email: [email protected]: www.wikabeton.co.id
Lokasi Pabrik Produk Beton (PPB)
PPB Sumatera UtaraJl Binjai Km. 15,5 No. 1 Diski
Deli Serdang 20351
PPB LampungJl. Raya Tegineneng Km. 35
Desa Bumi Agung Pesawaran 35363
PPB BogorJl. Raya Narogong Km. 26
CileungsiBogor 16820
PPB KarawangJl. Surya Madya 3 Kav. 1-34Kawasan Industri
Suryacipta
Karawang 41361
PPB MajalengkaJl. Raya Barat Burujul Kulon
Jatiwangi Majalengka 45454
PPB BoyolaliJl. Raya Boyolali-Solo Km. 4,5
Mojosongo Boyolali 57300
PPB PasuruanJl. Raya Kejapanan No. 323
Gempol Pasuruan 67155
PPB Sulawesi SelatanJl. Kima Raya II Kav. S/4-5-6Kawasan
Industri Makasar
Makassar 90241
PENAWARAN UMUMSebanyak 2.045.466.600 (dua miliar empat puluh
lima juta empat ratus enam puluh enam ribu enam ratus) saham atas
nama dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) atau sebesar
23,47% (dua puluh tiga koma empat tujuh persen) dari modal
ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran
Umum, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran
sebesar Rp590,00 (lima ratus sembilan puluh Rupiah) setiap saham,
yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan
Pembelian Saham (FPPS). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah
sebesar Rp1.206.825.294.000,00 (satu triliun dua ratus enam miliar
delapan ratus dua puluh lima juta dua ratus sembilan puluh empat
ribu Rupiah). Saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini
seluruhnya adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel
Perseroan, yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama
dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang telah
ditempatkan dan disetor penuh, termasuk menghadiri dan mengeluarkan
hak suara dalam RUPS yang diselenggarakan oleh Perseroan dan hak
atas pembagian dividen. Hak-hak tersebut sesuai dengan ketentuan
Pasal 52 ayat 1 UUPT.Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan
No. SK.01.01/WB-0A.019/2014 tanggal 11 Februari 2014 tentang
Program Employee Stock Allocation (ESA) Berupa Pemberian Saham
Penghargaan dan Saham Jatah Pasti Pegawai, Perseroan menetapkan
jumlah Program ESA adalah sebesar 3% (tiga persen) atau sebanyak
61.364.000 (enam puluh satu juta tiga ratus enam puluh empat ribu)
saham dari total Penawaran Umum ini. Informasi lengkap mengenai
Program ESA dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT Bahana Securities PT Danareksa Sekuritas PT Mandiri Sekuritas
PT Sucorinvest Central Gani
PENJAMIN EMISI EFEKPT Amantara Securities, PT BNI Securities, PT
Buana Capital, PT Danpac Sekuritas, PT Equity Securities Indonesia,
PT Erdikha Elit Sekuritas, PT Evergreen Capital, PT Grow Asia
Capital, PT HD Capital Tbk, PT Indo Mitra Securities, PT Inti
Fikasa Securindo, PT Investindo Nusantara Sekuritas, PT Jasa Utama
Capital, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, PT Lautandhana Securindo,
PT Madani Securities, PT Magenta Kapital Indonesia, PT Makinta
Securities, PT Masindo Artha Securities, PT Mega Capital Indonesia,
PT MNC Securities, PT NISP Sekuritas, PT Nusantara Capital
Securities, PT Onix Sekuritas, PT Panca Global Securities Tbk, PT
Panin Sekuritas Tbk, PT Phillip Securities Indonesia, PT Recapital
Securities, PT Reliance Securities Tbk, PT Trimegah Securities Tbk,
PT Valbury Asia Securities, PT Victoria Securities Indonesia, PT
Wanteg Securindo, PT Waterfront Securities Indonesia, PT Woori
Korindo Securities Indonesia, PT Yulie Sekurindo Tbk.
Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek
menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap
Penawaran Umum Perseroan.
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TERKAIT
PENURUNAN PEROLEHAN PROYEK. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA
DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN
INI. SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK
YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN
SENTRAL EFEK INDONESIA (KSEI).
RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI EMISI EFEK ADALAH TIDAK
LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA
LAIN DISEBABKAN OLEH TERBATASNYA JUMLAH PEMEGANG SAHAM
PERSEROAN.
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Maret
2014
-
PT Wijaya Karya Beton Tbk (yang selanjutnya disebut Perseroan)
telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan
dengan Penawaran Umum ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dahulu disebut Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam dan LK) di Jakarta dengan Surat No.
SE.01.01/WB-0A.024/2014 tanggal 23 Januari 2014 sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995
No. 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608)
(UUPM) beserta peraturan pelaksanaannya dan
perubahan-perubahannya.
Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini
direncanakan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI)
sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah
dibuat antara Perseroan dengan BEI pada tanggal 22 Januari 2014
apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI
antara lain mengenai jumlah Pemegang Saham baik perorangan maupun
lembaga di BEI dan masing-masing Pemegang Saham memiliki
sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila
syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, Penawaran
Umum batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima
dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM.
Seluruh Lembaga serta Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka
Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran
semua data, kejujuran pendapat, keterangan, dan laporan yang
disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya
masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah
Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar
profesi masing-masing.
dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak
tercantum dalam Prospektus ini tanpa memperoleh persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan para Penjamin Pelaksana
Emisi Efek.
Selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek, PT
Bahana Securities, PT Danareksa
Penjamin Emisi Efek, serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar
Modal dalam Penawaran Umum
PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI NEGARA REPUBLIK
INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA
MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN
DENGAN PENAWARAN UMUM INI, PROSPEKTUS ATAU DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT
TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM,
KECUALI BILA PENAWARAN TERSEBUT, ATAU PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT
TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MATERIAL YANG
WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI
MATERIAL LAINNYA YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN
PUBLIK.
-
iDAFTAR ISI
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN
...................................................................................................iii
RINGKASAN
..........................................................................................................................................
x
I. PENAWARAN UMUM
..................................................................................................................
1
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
............................................... 6
III. PERNYATAAN UTANG
................................................................................................................
8
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
...................................................................................
18
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
.........................................................................
21
VI. RISIKO USAHA
..........................................................................................................................
39
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
.................. 44
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
.............................................. 45 A. RIWAYAT
SINGKAT PERSEROAN
.....................................................................................
45 B. IZIN-IZIN YANG WAJIB DIPENUHI PERSEROAN DALAM RANGKA PROSES
PRODUKSI
.........................................................................................................................
47 C. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN
............. 48 D. STRUKTUR ORGANISASI
.................................................................................................
52 E. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN
........................................................ 53 F.
SUMBER DAYA
MANUSIA..................................................................................................
66 G. STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
..................................................... 72 H.
HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DENGAN PEMEGANG
SAHAM DAN ENTITAS ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN .....................
73 I. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN
HUKUM DENGAN KEPEMILIKAN SAHAM LEBIH DARI 5% (LIMA PERSEN)
................. 74 J. KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK
.......................................................................
79 K. TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI
............................................................................
82 L. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA
.................................... 88 M. ASURANSI
..........................................................................................................................
92 N. ASET TETAP
.......................................................................................................................
93 O. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
..............................................................................
97 P. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, DIREKSI DAN
DEWAN KOMISARIS
..........................................................................................................
97
IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
............................... 98 A. UMUM
.................................................................................................................................
98 B. PRODUK DAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN
........................................................... 100 C.
KEGIATAN PRODUKSI BETON
.......................................................................................
105 D. PEMASARAN DAN PENJUALAN
.....................................................................................
113 E. KEUNGGULAN BERSAING
.............................................................................................
115
-
ii
F. STRATEGI PERSEROAN
.................................................................................................
117 G. PERSAINGAN USAHA
.....................................................................................................
117 H. POSITIONING DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN
................................................... 119 I.
PENGENDALIAN KUALITAS
............................................................................................
119 J. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
.............................................................................
120 K. SINERGI DENGAN WIKA GROUP
...................................................................................
125 L. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)
............................................. 125 M. TATA KELOLA
PERSEROAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) ....... 127 N.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)
..... 137 O. PENGHARGAAN
..............................................................................................................
138
X. INDUSTRI BETON DI INDONESIA
..........................................................................................
139
XI. EKUITAS
..................................................................................................................................
145
XII. KEBIJAKAN DIVIDEN
..............................................................................................................
146
XIII. PERPAJAKAN
..........................................................................................................................
147
XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK
.....................................................................................................
150
XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
..................................................... 152
XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
.............................................................................................
157
XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN
............... 207
XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN
........................................................................................
277
XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
............................................................
305
XX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN
SAHAM .... 312
-
iii
DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN
Istilah dan ungkapan dalam Prospektus ini mempunyai arti sebagai
berikut:
Afiliasi : Berarti pihak sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1
angka 1 UUPM, yaitu: hubungan keluarga karena perkawinan dan
keturunan sampai
derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; hubungan
antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris
dari pihak tersebut; hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana
terdapat 1 (satu)
atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;
hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun
tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan
tersebut;
hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik
langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau
hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
Agen Penjualan : Berarti pihak yang membantu menjual saham dalam
Penawaran Umum baik yang dilakukan di dalam atau di luar
negeri.
AMDAL : Berarti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang
terdiri dari kegiatan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL),
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL).
Anak Perusahaan atau Entitas Anak
: Berarti suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki penyertaan
saham baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50%
(lima puluh persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dalam
perusahaan tersebut.
Bank Kustodian : Berarti bank umum yang memperoleh persetujuan
dari Bapepam dan LK (sekarang disebut sebagai OJK) untuk memberikan
jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana dimaksud
dalam UUPM.
Bapepam : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana
dimaksud dalam pasal 3 UUPM.
Bapepam dan LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 UUPM dan
Keputusan Menteri Keuangan No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober
2010 (dahulu dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal atau
Bapepam) tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Keuangan.
BEI
BNRI
:
:
Berarti PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang
didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan hukum di
Jakarta (atau para pengganti atau penerus haknya), merupakan Bursa
Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM, dimana
saham-saham Perseroan akan dicatatkan.
Berarti Berita Negara Republik Indonesia.
Break Water : Berarti suatu bentuk produk beton yang digunakan
untuk pemecah gelombang.
-
iv
Concrete Slab : Berarti suatu bentuk produk beton yang digunakan
untuk struktur konstruksi lantai gedung bertingkat dan lantai
jembatan.
COSO : Berarti Committee Of Sponsoring Organizations, merupakan
salah satu framework yang digunakan sebagai dasar penyusunan dalam
Manajemen Risiko.
Corrugated Concrete Sheet Pile
: Berarti suatu bentuk produk beton pracetak yang berbentuk
gelombang digunakan untuk struktur konstruksi dinding penahan
tanah.
DAK
DBG
DKK
Double Tee
DPB
DPI
DPS
:
:
:
:
:
:
:
Berarti Divisi Air dan Ketenagaan.
Berarti Divisi Bangunan dan Gedung.
Berarti Divisi Komponen Konstruksi.
Berarti suatu bentuk produk beton pracetak yang digunakan untuk
struktur konstruksi lantai jembatan atau lantai gedung
bertingkat.
Berarti Divisi Produk Beton.
Berarti Divisi Perdagangan dan Industri.
Berarti Daftar Pemegang Saham yang memuat keterangan tentang
kepemilikan saham dalam Perseroan.
DPPS : Berarti Daftar Pemesanan Pembelian Saham, daftar yang
memuat nama-nama dari pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah
saham yang ditawarkan, yang disusun berdasarkan FPPS dan dibuat
oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek.
DSU
Efek
:
:
Berarti Divisi Sipil Umum.
Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit
Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek,
dan setiap derivatif Efek.
ESA : Berarti singkatan dari Employee Stock Allocation atau
Program Alokasi Saham Karyawan.
FKP : Berarti Formulir Konfirmasi Penjatahan, formulir yang
dikeluarkan oleh Manajer Penjatahan yang merupakan konfirmasi atas
hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti kepemilikan
atas Saham Yang Ditawarkan yang dijual oleh Perseroan pada pasar
perdana.
Flat Concrete Sheet Pile : Berarti suatu bentuk produk beton
pracetak berbentuk datar/persegi yang digunakan untuk struktur
konstruksi dinding penahan tanah.
FPPS : Berarti asli Formulir Pemesanan Pembelian Saham Yang
Ditawarkan yang disediakan oleh Perseroan bersama-sama dengan
Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang harus diisi, ditandatangani dan
diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh calon pembeli kepada Penjamin
Emisi Efek.
Girder : Berarti suatu bentuk produk beton yang digunakan untuk
struktur konstruksi jembatan dan jetty.
Hari Bank : Berarti hari kerja bank yaitu hari pada saat mana
Bank Indonesia menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.
-
vHarga Penawaran : Berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan
dalam Penawaran Umum, yang besarnya akan ditentukan berdasarkan
kesepakatan antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan
yang akan dituangkan kemudian dalam Addendum Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek.
Hari Kalender : Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai
dengan kalender gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu,
Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh
Pemerintah dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu
ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan Hari Kerja.
Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat,
kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah dan
Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh
Pemerintah sebagai bukan Hari Kerja biasa.
Hollow Core Slab : Berarti suatu bentuk produk beton pracetak
berbentuk plat berongga yang digunakan untuk struktur konstruksi
lantai gedung bertingkat.
IAPI : Berarti Institut Akuntan Publik Indonesia.
Inner Boring System : Berarti metode pemancangan tiang pancang
dengan cara meletakkan alat bor di dalam tiang pancang berongga
untuk memperoleh kedalaman tiang pancang sesuai yang
direncanakan.
ISO : Berarti International Organization for Standardization,
yaitu sistem standardisasi manajemen mutu.
Jetty : Berarti suatu bangunan maritim yang menjorok ke arah
perairan yang lebih dalam untuk bersandar kapal.
KAP : Berarti Kantor Akuntan Publik.
KIW : Berarti Kawasan Industri Wijaya Karya.
KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan
di Jakarta Selatan, yang bertugas mengadministrasikan penyimpanan
Efek berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek pada Penitipan
Kolektif.
Manajer Penjatahan : Berarti PT Bahana Securities, yang
bertanggung jawab atas penjatahan Saham Yang Ditawarkan sesuai
dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan No.
IX.A.7.
Masa Penawaran : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk
dapat mengajukan pemesanan saham.
Masyarakat : Berarti perorangan dan/atau badan hukum, baik warga
negara Indonesia maupun warga negara asing dan/atau badan hukum
Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal
atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau
berkedudukan di luar Indonesia.
Menkumham : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia (dahulu dikenal sebagai Menteri Kehakiman Republik
Indonesia, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia, atau Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik
Indonesia atau nama lainnya).
-
vi
OJK : Berarti Otoritas Jasa Keuangan yaitu lembaga yang
independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai
fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan
penyidikan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal,
Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, Dan Lembaga Jasa
Keuangan Lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21
tahun 2011 tanggal 22 November 2012 tentang Otoritas Jasa Keuangan
yang merupakan peralihan dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sejak tanggal 31 Desember
2012.
PC-Bar : Berarti salah satu material beton pracetak berupa besi
prategang yang memiliki kandungan karbon rendah.
PC-Strand : Berarti salah satu material beton pracetak berupa
kawat baja prategang berpilin dengan mutu sangat tinggi untuk
memperoleh struktur beton pracetak yang efisien.
PC-Wire : Berarti salah satu material beton pracetak berupa besi
prategang yang memiliki kandungan karbon tinggi.
Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai
pemilik Rekening Efek dan/atau sub Rekening Efek di KSEI yang dapat
merupakan Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh
KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.
Pemegang Saham : Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas
saham yang disimpan dan diadministrasikan dalam: Daftar Pemegang
Saham Perseroan; Rekening Efek pada KSEI; atau Rekening Efek pada
KSEI melalui Perusahaan Efek.
Pemerintah : Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.
Penawaran Awal : Berarti ajakan baik langsung maupun tidak
langsung dengan menggunakan Prospektus Awal, segera setelah
diumumkannya prospektus ringkas di surat kabar, yang bertujuan
untuk mengetahui minat Masyarakat atas Saham Yang Ditawarkan,
berupa indikasi jumlah saham yang ingin dibeli dan/atau perkiraan
Harga Penawaran, tapi tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan
suatu pemesanan sesuai dengan Peraturan No. IX.A.8 dan dengan
memperhatikan Peraturan No. IX.A.2.
Penawaran Umum : Berarti kegiatan penawaran umum perdana saham
yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual Saham Yang Ditawarkan
kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM dan
peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang
berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan Efek sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 Angka 16 UUPM.
Penjamin Emisi Efek : Berarti Pihak yang membuat kontrak dengan
Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan
dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak
terjual.
-
vii
Penjamin Pelaksana Emisi Efek
: Berarti pihak yang melakukan penyelenggaraan dan pelaksanaan
Penawaran Umum yang dalam hal ini adalah PT Bahana Securities, PT
Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Sucorinvest
Central Gani, yang juga merupakan Penjamin Emisi Efek.
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau PPEE
: Berarti perjanjian antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana
Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek sesuai dengan Akta Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek No. 21 tanggal 22 Januari 2014, sebagaimana
diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No.
19 tanggal 20 Februari 2014 keduanya dibuat di hadapan Mochamad
Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Selatan dan
terakhir diubah dengan Akta Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek No. 25 tanggal 19 Maret 2014 dibuat di hadapan Nila
Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H., M.Kn., pengganti dari Mochamad
Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Selatan.
Pernyataan Efektif : Berarti pernyataan OJK yang menyatakan
bahwa Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif: (i) pada hari ke-45
(empat puluh lima) sejak tanggal diterimanya Pernyataan Pendaftaran
oleh OJK secara lengkap atau (ii) pada hari ke-45 (empat puluh
lima) sejak tanggal perubahan Pernyataan Pendaftaran yang terakhir
disampaikan Perseroan kepada OJK, atau (iii) pada tanggal lain
berdasarkan pernyataan efektif dari Ketua OJK yang menyatakan bahwa
tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut
yang diperlukan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.A.2
sehingga Perseroan melalui para Penjamin Emisi Efek berhak
menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen yang wajib diajukan
oleh Perseroan kepada OJK, bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana
Emisi Efek sebelum Perseroan melakukan penawaran dan penjualan
Saham Yang Ditawarkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 19
UUPM juncto Peraturan No. IX.C.1 dan dengan memperhatikan ketentuan
dalam Peraturan No. IX.A.2.
Perseroan : Berarti PT Wijaya Karya Beton Tbk, suatu perseroan
terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia
dan berkedudukan serta berkantor pusat di Bekasi, Jawa Barat.
Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha
sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan/atau
Manajer Investasi sesuai ketentuan dalam Pasal 1 angka 21 UUPM.
Pjs : Berarti Pejabat Sementara.
Ponton : Berarti suatu alat angkutan laut dan sungai untuk
mengangkut barang berat dengan kapal penarik yang terpisah.
Post tensioning : Berarti suatu metode penarikan kawat baja mutu
tinggi di dalam suatu konstruksi untuk memperoleh suatu struktur
beton yang efisien.
PPB : Berarti Pabrik Produk Beton.
PPh : Berarti Pajak Penghasilan.
Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan
Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli Efek.
-
viii
Prospektus Awal : Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan
oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam rangka
Penawaran Umum dan memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang
disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran,
kecuali informasi mengenai jumlah dan Harga Penawaran dari Saham
Yang Ditawarkan, penjaminan emisi Efek atau hal-hal lain yang
berhubungan dengan persyaratan Penawaran Umum yang belum dapat
ditentukan.
Ps : Berarti Pengganti Sementara.
Prospektus Ringkas : Berarti pernyataan atau informasi tertulis
yang merupakan ringkasan dari Prospektus Awal, yang diumumkan dalam
sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia
yang memiliki peredaran nasional dalam waktu selambat-lambatnya 2
(dua) Hari Kerja setelah diterimanya pernyataan OJK sesuai Formulir
Peraturan No. IX.A.2 Lampiran 9.
Quarry : Berarti lahan penambangan material alam (batu dan
pasir) yang digunakan untuk bahan konstruksi.
Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi
saham dan/atau dana milik Pemegang Saham yang diadministrasikan
oleh KSEI, Bank Kustodian, atau Perusahaan Efek berdasarkan
perjanjian pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani dengan
Pemegang Saham.
Rekening Penawaran Umum
: Berarti rekening yang dibuka atas nama PPEE untuk menampung
dana yang diterima dari investor.
Rupiah atau Rp : Berarti mata uang sah Negara Republik
Indonesia.
RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
RUPSLB
SABH
Saham Baru
:
:
:
Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang
diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar
Perseroan.
Berarti Sistem Administrasi Badan HukumKementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia atau pendahulu dan
penggantinya.
Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100,00
(seratus Rupiah) setiap saham, yang akan dikeluarkan dari dalam
simpanan (portepel) Perseroan dalam rangka Penawaran Umum, dengan
jumlah sebanyak 2.045.466.600 (dua miliar empat puluh lima juta
empat ratus enam puluh enam ribu enam ratus) saham.
Saham Yang Ditawarkan : Berarti Saham Baru yang ditawarkan dan
dijual kepada Masyarakat oleh Para Penjamin Emisi Efek melalui
Penawaran Umum, yang selanjutnya akan dicatatkan pada BEI pada
Tanggal Pencatatan.
SKPS : Berarti Surat Konfirmasi Pencatatan Saham dari Perseroan
untuk KSEI.
Spiral Wire : Berarti salah satu material beton pracetak berupa
kawat baja dengan kekuatan tertentu yang berfungsi sebagai penahan
gaya geser dalam suatu konstruksi beton.
Stressing : Berarti suatu pekerjaan penarikan kawat baja mutu
tinggi di dalam proses produksi atau di dalam suatu pekerjaan
konstruksi untuk memperoleh suatu struktur beton yang efisien.
-
ix
Tanggal Distribusi : Berarti tanggal yang sama dengan Tanggal
Pembayaran, yaitu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah
Tanggal Penjatahan, pada tanggal mana Saham Yang Ditawarkan
didistribusikan secara elektronik oleh KSEI kepada Pemegang
Rekening.
Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan
Saham Yang Ditawarkan yang harus disetor oleh Penjamin Emisi Efek
kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yaitu pada
Tanggal Distribusi Saham Yang Ditawarkan, sebagaimana tercantum
dalam Prospektus.
Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan Saham Yang
Ditawarkan untuk diperdagangkan di Bursa Efek dalam waktu
selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi
yang telah ditentukan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Tanggal Pengembalian/ Refund
: Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham
Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Para
Penjamin Emisi Efek, yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak
dapat dipenuhi karena adanya penjatahan atau dalam hal Penawaran
Umum dibatalkan atau ditunda.
Tanggal Penjatahan : Berarti selambat-lambatnya 2 (dua) Hari
Kerja terhitung setelah penutupan Masa Penawaran, yang telah
ditentukan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau
Prospektus.
Trailler : Berarti suatu alat angkutan darat untuk mengangkut
barang berat dengan sumbu as roda lebih dari 2 (dua) buah.
UKL : Berarti Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup.
UPL : Berarti Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.
UPPB : Berarti Unit Penjualan Produk Beton.
UUPM : Berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 No. 64,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608).
UUPT : Berarti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 106,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4756).
UU Ketenagakerjaan : Berarti Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 No. 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.
4279)
USD atau US$ : Berarti Dolar Amerika Serikat, mata uang sah
Negara Amerika Serikat.
Voided Slab : Berarti suatu bentuk produk beton pracetak yang
digunakan untuk struktur konstruksi jembatan bentang pendek.
SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN
KKMS : Koperasi Karya Mitra Satya.
WIKA : PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.
WIKA Kobe : PT Wijaya Karya Komponen Beton.
WIKA Krakatau Beton : PT Wijaya Karya Krakatau Beton.
-
xRINGKASAN
Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta serta
pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan serta
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam
kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan
keuangan dan catatan atas laporan keuangan terkait, serta risiko
usaha, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Seluruh
informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber
dari laporan keuangan Perseroan yang dinyatakan dalam mata uang
Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia.
Seluruh informasi keuangan, termasuk saldo dan jumlah, yang
disajikan dalam Prospektus ini dibulatkan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain. Oleh karena itu, setiap perbedaan yang
terjadi atas penjumlahan informasi keuangan tersebut yang disajikan
dalam tabel-tabel yang tercantum dalam Prospektus ini, yaitu antara
nilai menurut hasil penjumlahan dengan nilai yang tercantum dalam
Prospektus, disebabkan oleh faktor pembulatan tersebut.
1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN
Perseroan didirikan dengan nama PT Wijaya Karya Beton di Jakarta
sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT
Wijaya Karya Beton No. 44 tanggal 11 Maret 1997, yang dibuat di
hadapan Achmad Bajumi, S.H., pengganti dari Imas Fatimah, S.H.,
Notaris di Jakarta juncto Akta Pemasukan, Pengeluaran dan Perubahan
Anggaran Dasar No. 39 tanggal 19 November 1997, yang dibuat di
hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta yang telah
memperoleh pengesahan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya
No. C2-12776.HT.01.01.TH.97 tanggal 9 Desember 1997 serta telah
didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Jakarta
Selatan di bawah No. 2096/BH.09.03/I/98 tanggal 13 Januari 1998 dan
telah diumumkan dalam Tambahan No. 2832, BNRI No. 43 tanggal 29 Mei
1998 (Akta Pendirian).
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami
perubahan, Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir adalah
sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham Di Luar Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar PT Wijaya Karya
Beton disingkat PT Wika Beton No. 03 tanggal 8 Januari 2014 dibuat
di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta
Selatan dan telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan
Surat Keputusannya No. AHU-01257.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 9
Januari 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah
No. AHU-0002307.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 9 Januari 2014 serta
telah didaftarkan dalam database SABH di bawah No.
AHU-AH.01.10-01308 tanggal 10 Januari 2014 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0002925.AH.01.09.Tahun 2014
tanggal 10 Januari 2014 (Akta No. 03/2014).
Perseroan bergerak dalam industri beton pracetak, jasa
konstruksi dan bidang usaha lain yang terkait. Perseroan saat ini
telah memiliki 8 (delapan) pabrik, 6 (enam) wilayah penjualan dan 2
(dua) kantor representatif penjualan yang tersebar di seluruh
Indonesia. Semuanya bersinergi secara menyeluruh untuk memastikan
kepuasan pelanggan melalui kualitas produk yang sesuai, ketepatan
waktu, serta harga yang bersaing. Atas komitmennya tersebut,
Perseroan mendapatkan sertifikat sistem manajemen mutu ISO
9001:2008.
-
xi
Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan memiliki 2 (dua)
Anak Perusahaan yaitu:
No. Nama Anak PerusahaanDimiliki Oleh *)
Domisili Hukum
Tahun Pendirian**)
% Kepemilikan
Kegiatan Usaha Status
Tahun Penyertaan
1 WIKA Kobe (1), (3) Kabupaten Karawang
2012 51 Industri barang dari semen dan
kapur untuk konstruksi***)
Beroperasi 2012
2 WIKA Krakatau Beton
(1), (2), (4) Kota Cilegon
2013 60 Perindustrian dan
perdagangan.***)
Belum beroperasi
2013
Keterangan:*) Pemilikan oleh:
(1). Perseroan(2). WIKA (3). PT Komponindo Betonjaya(4). PT
Krakatau Engineering
**) Tahun Pendirian adalah tahun dari akta pendirian dari
masing-masing perusahaan yang bersangkutan dan bukan tahun
pengesahan dari Menkumham.
***) Berdasarkan Tanda Daftar Perusahaan masing-masing
perseroan. Perseroan membagi proses produksi atas produk-produknya
menjadi 2 (dua) proses produksi, yaitu:
A. Proses Produksi Beton Putar
Proses produksi dimana proses pembentukan dan pemadatan beton
menggunakan sistem sentrifugal dengan kecepatan putaran (RPM) yang
telah ditentukan.
Produk-produk Perseroan yang memakai proses produksi beton putar
adalah sebagai berikut:
Tiang Beton - Tiang Listrik Distribusi;- Tiang Listrik
Transmisi;- Tiang Telepon;- Tiang Listrik Jalan Rel; - Tiang Lampu;
- Tiang Jaring.
Tiang Pancang- Tiang Pancang Bulat Berongga;- Tiang Pancang Segi
Empat Berongga.
Produk Pipa Beton (Hydro Structure Concrete Product)- Core Type
Pre-stressed Concrete Pipes;- Low Pressure Concrete Pipes (RC
Pipes).
-
xii
B. Proses Produksi Beton Non-Putar
Proses produksi dimana proses pemadatan beton menggunakan sistem
penggetaran/vibrasi baik secara internal atau eksternal atau
kombinasi keduanya.
Produk-produk Perseroan yang memakai proses produksi beton
non-putar adalah sebagai berikut: Balok Jembatan (I Girder, U
Girder, V Girder, T Girder, Box Girder, Voided Slab, Double Tree);
Bantalan Kereta Api (KA-Clips, DE-Clips, Pandrol, E-Clips dan
Vossloch), Bantalan Jalan Lori, Wessel; Dinding Penahan Tanah
(Penahan Dermaga, Dock Walls, Cut-Off Walls, Basement River
Embankment, dan Water Control Gates), Flat Sheet Pile dan
Corrugated Sheet Pile; Produk Beton Maritim (Struktur Jetty,
Jembatan, Breakwater); Produk Beton Bangunan Gedung (Dinding
Pracetak, Slab, Kolom, Balok, Tangga).
Dalam 2 (dua) tahun terakhir juga terjadi aktivitas penting
yaitu pendirian Anak Perusahaan yang beroperasi dalam penyediaan
komponen kebutuhan produksi beton yaitu WIKA Kobe yang merupakan
usaha patungan dengan Perusahaan asal Jepang. Kerjasama dengan
pihak eksternal pun kembali dilakukan, pada tahun 2013, Perseroan
menjalin kerja sama dengan PT Krakatau Engineering yang merupakan
anak perusahaan dari PT Krakatau Steel (Persero), Tbk. serta WIKA
dengan membangun usaha patungan yang diberi nama WIKA Krakatau
Beton.
2. STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar
Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar PT Wijaya Karya Beton Disingkat
PT WIKA Beton No. 01 tanggal 6 Januari 2014, yang dibuat di hadapan
Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Selatan
dan telah mendapat persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat
Keputusannya No. AHU-00972.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 8 Januari
2014 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No.
AHU-0001842.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 8 Januari 2014 (Akta No.
01/2014), struktur permodalan dan komposisi pemegang saham
Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai
berikut:
Modal SahamDengan Nilai Nominal Rp100,00 (seratus Rupiah)
KeteranganNilai Nominal Rp100,00 Per Saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)Modal Dasar
26.680.000.000 2.668.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh: - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 5.229.280.000
522.928.000.000 78,40- Koperasi Karya Mitra Satya 977.519.049
97.751.904.900 14,66- Yayasan Wijaya Karya - Saham Treasury milik
Perseroan
86.043.000377.157.951
8.604.300.00037.715.795.100
1,295,65
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.670.000.000
667.000.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 20.010.000.000
2.001.000.000.000
3. PENAWARAN UMUM
Jumlah Saham Yang Ditawarkan
: Sebanyak 2.045.466.600 (dua miliar empat puluh lima juta empat
ratus enam puluh enam ribu enam ratus) saham atas nama atau sebesar
23,47% (dua puluh tiga koma empat puluh tujuh persen) dari modal
ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran
Umum.
Nilai Nominal : Rp100,00 (seratus Rupiah) setiap saham.Harga
Penawaran : Rp590,00 (lima ratus sembilan puluh Rupiah) setiap
saham yang
harus dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS.Jumlah Penawaran
Umum : Rp1.206.825.294.000,00 (satu triliun dua ratus enam miliar
delapan
ratus dua puluh lima juta dua ratus Sembilan puluh empat ribu
Rupiah).Tanggal Penawaran Umum : 28 Maret 2014 - 2 April
2014.Tanggal Pencatatan di BEI : 8 April 2014.
-
xiii
Saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini adalah
Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan, yang akan
memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam
segala hal dengan saham Perseroan yang telah ditempatkan dan
disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen dan hak suara
dalam RUPS. Sesuai dengan ketentuan pasal 52 ayat 1 UUPT, hak-hak
Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut:a. Menghadiri dan
mengeluarkan suara dalam RUPS;b. Menerima pembayaran dividen dan
sisa kekayaan hasil likuidasi; danc. Menjalankan hak lainnya
berdasarkan UUPT.
Apabila Saham Yang Ditawarkan Perseroan habis terjual seluruhnya
dalam Penawaran Umum ini, struktur permodalan dan pemegang saham
Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini, secara proforma
menjadi sebagai berikut:
Modal SahamSaham Biasa Atas Nama
Dengan Nilai Nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) Setiap Saham
KeteranganSebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal(Rp) (%) Jumlah SahamJumlah
Nilai Nominal
(Rp) (%)
Modal Dasar 26.680.000.000 2.668.000.000.000 26.680.000.000
2.668.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Wijaya
Karya (Persero), Tbk. 5.229.280.000 522.928.000.000 78,40
5.229.280.000 522.928.000.000 60,00- KKMS 977.519.049
97.751.904.900 14,66 977.519.049 97.751.904.900 11,21- Yayasan
Wijaya Karya 86.043.000 8.604.300.000 1,29 86.043.000 8.604.300.000
0,99- Saham Treasury milik Perseroan 377.157.951 37.715.795.100
5,65 377.157.951 37.715.795.100 4,33- Masyarakat - - -
2.045.466.600 204.546.660.000 23,47Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh 6.670.000.000 667.000.000.000 100,00 8.715.466.600
871.546.660.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 20.010.000.000
2.001.000.000.000 17.964.533.400 1.796.453.340.000
4. PROGRAM ALOKASI SAHAM KARYAWAN (EMPLOYEE STOCK
ALLOCATION)
Program Employee Stock Allocation (ESA) atau alokasi saham
karyawan ini merupakan program pemberian alokasi kepemilikan saham
Perseroan kepada pegawai Perseroan dengan jumlah yang telah
ditentukan sesuai dengan ketentuan peraturan pasar modal yang
berlaku dan sesuai dengan Keputusan Direksi Perseroan yang
disetujui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Jenis saham yang akan
dialokasikan dalam Program ESA adalah Saham Penghargaan dan Saham
Jatah Pasti.
Program ESA ini mengacu pada Peraturan No. IX.A.7 dan pemegang
saham telah menyetujui mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya 10%
(sepuluh persen) dari Saham Yang Ditawarkan sebagaimana termaktub
dalam Akta No. 03/2014 dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No.
SK.01.01/WB-0A.019/2014 tanggal 11 Februari 2014 tentang Program
Employee Stock Allocation (ESA) Berupa Pemberian Saham Penghargaan
dan Saham Jatah Pasti Pegawai, Perseroan menetapkan jumlah Program
ESA adalah sebesar 3% (tiga persen) atau sebanyak 61.364.000 (enam
puluh satu juta tiga ratus enam puluh empat ribu) saham dari total
Penawaran Umum Perseroan, yang terdiri dari:a. Saham Penghargaan
sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah saham Program ESA.b.
Saham Jatah Pasti sebesar 80% (delapan puluh persen) dari jumlah
saham Program ESA.
Tujuan utama dilaksanakannya Program ESA adalah untuk
meningkatkan rasa kepemilikan (sense of belonging) terhadap
Perseroan, dengan demikian diharapkan akan meningkatkan
produktivitas kerja dari pegawai, sehingga akan meningkatkan
kinerja korporasi secara keseluruhan, yang pada akhirnya akan
meningkatkan nilai Perseroan yang dapat dinikmati oleh seluruh
pemegang saham.
Keterangan selengkapnya mengenai Program ESA dapat dilihat pada
Bab I dalam Prospektus ini.
-
xiv
5. RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari hasil
Penawaran Umum setelah dikurangi biaya-biaya emisi adalah sebagai
berikut:
Sekitar 85% (delapan puluh lima persen) akan digunakan untuk
ekspansi usaha yang terdiri dari:- Sekitar 14,10% untuk pengolahan
quarry material alam di Cigudeg, Donggala, Boyolali dan
Lampung Selatan;- Sekitar 39,95% untuk pembangunan pabrik baru
di Lampung Selatan, Pasuruan dan Kalimantan
Timur;- Sekitar 21,30% untuk penambahan kapasitas pabrik
existing di pabrik Sumatera Utara,
Lampung, Bogor, Karawang, Majalengka, Boyolali, Sulawesi Selatan
dan cetakan produk;- Sekitar 21,14% untuk pengembangan usaha jasa
yaitu pembelian alat pancang inner boring
dan penambahan alat post tensioning;- Sekitar 3,51% untuk
pembentukan unit perbengkelan (mould maker).
Sekitar 15% (lima belas persen) akan digunakan untuk tambahan
modal kerja.
Ekspansi usaha tersebut dilakukan sesuai dengan strategi jangka
panjang Perseroan untuk melakukan diversifikasi bisnis untuk
meningkatkan daya saing, kinerja keuangan, perluasan pasar,
pengalaman dalam sektor terkait, dan nilai tambahnya bagi
stakeholders.
Keterangan selengkapnya mengenai rencana penggunaan dana dari
hasil Penawaran Umum dapat dilihat pada Bab II dalam Prospektus
ini.
6. KEGIATAN USAHA PERSEROAN
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan yang dimuat dalam
Akta Pendirian tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan,
perubahan terakhir berdasarkan Akta No. 03/2014, ruang lingkup
kegiatan usaha Perseroan adalah sebagai berikut:
1. Berusaha dalam bidang perdagangan dan industri beton, jasa
konstruksi, dan bidang usaha lain yang terkait.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan
dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: Melakukan
Perencanaan, Produksi, Penjualan, Pemasangan dan Pelaksanaan
Konstruksi
produk-produk beton, antara lain:a) Tiang Transmisi dan
distribusi kelistrikan dan tiang telepon;b) Tiang pancang;c)
Bantalan jalan rel;d) Produk beton untuk jembatan;e) Produk beton
untuk dinding penahan tanah;f) Pipa;g) Produk beton untuk bangunan
gedung;h) Produk beton untuk bangunan maritim;i) Produk-produk
beton lainnya.
Melakukan usaha Jasa Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan
Konstruksi dalam bidang usaha:a) Sipil;b) Elektrikal;c)
Postensioning.
Melakukan Perencanaan, Produksi, dan Penjualan produk/komponen
bahan bangunan. Melakukan usaha impor dan ekspor yang terkait
dengan kegiatan usaha tersebut pada huruf
a, b dan c di atas.
-
xv
3. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud di atas,
Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang dalam rangka
optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk: Melakukan
usaha Jasa Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Konstruksi dalam
bidang
usaha:a) Arsitektur;b) Mekanikal;c) Tata Lingkungan;d)
Pemasangan Komponen Bangunan Berat (heavy lifting);e) Jasa
Pelaksanaan Konstruksi lainnya.
Memproduksi dan menjual beton siap pakai (ready mix); Melakukan
pengelolaan sumber material alam/quarry; Melakukan usaha
perencanaan, pemasangan, dan manajemen produk beton; Melakukan
pemanfaatan fly ash batu bara dan copper slag serta pengelolaan
limbah B3; Melakukan perencanaan, pengelolaan, penjualan,
pembelian, sewa menyewa dan perdagangan
bidang usaha kepelabuhan dan dermaga (jetty); Melakukan
penambangan sumber material alam atau Quarry; Melakukan
Perencanaan, Produksi, Penjualan dan Perdagangan produk/sumber
material
alam atau quarry; Melakukan Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengelolaan, Penjualan, Pembelian, Sewa-menyewa
dan Perdagangan Jasa Usaha Angkutan Darat dan Laut; Melakukan
usaha industri dan perdagangan peralatan produksi beton; Melakukan
usaha industri dan perdagangan bahan kimia semen; Melakukan usaha
industri dan perdagangan baja pra tegang; Melakukan usaha industri
dan perdagangan semen Melakukan Usaha Investasi.
Perseroan juga dapat menjalankan segala sesuatu yang selaras
dengan maksud dan tujuan tersebut di atas dan setiap kegiatan yang
berhubungan baik atas tanggungan sendiri maupun bersama-sama dengan
orang lain atau badan lain, dengan cara dan bentuk yang sesuai
dengan keperluan, dengan mengindahkan Undang-Undang dan
peraturan-peraturan yang berlaku.
7. KEUNGGULAN KOMPETITIF
Perseroan berkeyakinan memiliki keunggulan kompetitif dan
memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan yang baik. Prospek
usaha di masa mendatang secara langsung terkait dengan kombinasi
keunggulan kompetitif, di antaranya adalah:
Memiliki brand image produk yang berkualitas; Mempunyai
pengalaman lebih dari 30 (tiga puluh) tahun di industri beton
pracetak; Kemampuan dukungan enjiniring kepada klien dalam desain
produk dan pemasangannya yang
menghasilkan kepuasan pelanggan; Memiliki fasilitas produksi dan
jaringan pemasaran yang tersebar di Indonesia; Memiliki sumber daya
manusia yang memadai; Memiliki pelanggan yang loyal kepada
Perseroan; Mempunyai kemampuan dalam pengelolaan keuangan yang
baik; Mempunyai kapasitas produksi yang besar untuk industri beton
pracetak di Asia Tenggara; Memiliki ragam produk yang bervariasi di
industri beton pracetak; Perseroan memiliki keunggulan produk dan
penguasaan teknologi sehingga memungkinkan
terjadinya inovasi yang berkesinambungan; Kecepatan dalam
memberikan pelayanan dalam pelaksanaan pekerjaan; Telah menerapkan
Sistem Manajemen :
- Sistem Manajemen ISO 9001; - Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3);- Sistem Manajemen Risiko dengan mengadopsi
system COSO (Committee of Sponsoring
Organization).
Keterangan selengkapnya mengenai keunggulan kompetitif dapat
dilihat pada Bab IX dalam Prospektus ini.
-
xvi
8. STRATEGI USAHA
Strategi yang diterapkan Perseroan dalam memenangkan persaingan
sebagai berikut:
1. Menambah kapasitas terpasang pabrik dengan melakukan
intensifikasi dan ekstensifikasi dalam bentuk pembangunan pabrik
baru dan mengadopsi teknologi-teknologi baru yang akan meningkatkan
kapasitas produksi;
2. Bekerjasama dengan melakukan aliansi strategis untuk
memperluas jaringan pemasaran;
3. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di bidang
pengembangan produk beton yang bekerjasama dengan institusi maupun
lembaga pendidikan yang ternama di Indonesia maupun
mancanegara;
4. Melakukan akuisisi terhadap perusahaan-perusahaan dengan
posisi strategis yang dilengkapi dengan prasarana infrastruktur
untuk pengembangan ke pasar regional Asia Tenggara;
5. Melakukan riset dan pengembangan produk-produk baru yang
terkait dengan beton pracetak yang mempunyai kandungan teknologi
yang tinggi dan memperkuat produk-produk existing seperti: tiang
pancang, tiang beton dan balok jembatan untuk meningkatkan pangsa
pasar;
6. Membangun fasilitas pabrik baru yang dilengkapi dengan jetty
yang ditunjang dengan sumber material alam yang dikelola secara
mandiri oleh Perseroan;
7. Perseroan selalu menjaga komitmen untuk memberikan produk
yang berkualitas dan berkesesuaian dengan kontrak melalui penerapan
sistem manajemen kualitas secara berkesinambungan;
8. Mengembangkan pendekatan bisnis yang berfokus pada
pengembangan pasar serta kepuasan dan hubungan pelanggan;
9. Memperkuat supply-chain guna menjamin ketersediaan bahan baku
dan bahan penunjang lainnya melalui akuisisi maupun penyertaan pada
perusahaan-perusahaan pemasok; dan
10. Melakukan pengembangan jasa pemancangan dan pre-stressing
untuk memperkuat posisi pasar maupun komplementer terhadap produk
existing maupun pengembangan produk baru.
Keterangan selengkapnya mengenai strategi usaha dapat dilihat
pada Bab IX dalam Prospektus ini.
9. RISIKO USAHA
Beberapa risiko yang diperkirakan mempengaruhi kegiatan usaha
Perseroan dan Anak Perusahaan secara umum dapat dikelompokkan
menjadi sebagai berikut:
A. Risiko usaha yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan
dan Anak Perusahaan
Terdapat beberapa faktor penting yang perlu di pertimbangkan
oleh para calon investor sebelum mengambil keputusan untuk
melakukan investasi pada Perseroan. Berikut ini merupakan
risiko-risiko yang dihadapi Perseroan:
1. Risiko Penurunan Perolehan Proyek;2. Risiko Persaingan
Usaha;3. Risiko Kegagalan Pembayaran oleh Pelanggan;4. Risiko
Berkurangnya Proyek dari Pelanggan Berulang;5. Risiko Keterlambatan
Pembangunan Pabrik Baru; 6. Risiko Pengadaan Bahan Baku Material
Alam;7. Risiko Pemogokan Tenaga Kerja;8. Risiko Ketepatan Waktu
Penyelesaian Pekerjaan Pemasangan Produk;
-
xvii
9. Risiko Pengangkutan; dan10. Risiko Sebagai Perusahaan
Induk.
B. Risiko Usaha Yang Berhubungan Dengan Saham
1. Kondisi Pasar Modal Indonesia dapat mempengaruhi harga dan
likuiditas saham Perseroan; dan2. Harga Penawaran atas Saham Yang
Ditawarkan Perseroan mungkin tidak dapat mengindikasikan
harga saham Perseroan yang akan berlaku di pasar perdagangan
saham, dan harga Saham Yang Ditawarkan Perseroan mungkin dapat
berfluktuasi.
C. Risiko Usaha Yang Berhubungan Dengan Kondisi di Indonesia
1. Risiko Ketentuan Negara Lain; dan2. Risiko Perubahan
Kebijakan atau Peraturan Pemerintah.
Keterangan selengkapnya mengenai risiko usaha dapat dilihat pada
Bab VI dalam Prospektus ini.
10. KEBIJAKAN DIVIDEN
Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen dalam bentuk
uang tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya
dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang
bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan
dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Setelah Penawaran Umum ini, Manajemen Perseroan bermaksud untuk
membagikan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan
sebanyak-banyaknya sebesar 30% (tiga puluh persen) dari laba bersih
yang dihasilkan Perseroan dimulai untuk tahun buku 2014
(berdasarkan ketentuan pajak yang berlaku saat ini). Sedangkan
untuk tahun buku 2013, besarnya dividen yang akan dibayarkan
sebanyak-banyaknya sebesar Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar
Rupiah). Penentuan waktu, jumlah dan bentuk pembayaran dividen
tersebut, akan bergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan,
namun tidak terdapat kepastian bahwa Perseroan akan dapat
membayarkan dividen pada tahun-tahun mendatang. Keputusan Direksi
Perseroan dalam memberikan rekomendasi pembayaran dividen
tergantung pada:a. Hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan;b.
Perkiraan kinerja keuangan dan kebutuhan modal kerja Perseroan;c.
Prospek usaha Perseroan di masa yang akan datang;d. Belanja modal
dan rencana investasi Perseroan lainnya;e. Perencanaan investasi
dan pertumbuhan lainnya; danf. Kondisi ekonomi dan usaha secara
umum dan faktor-faktor lainnya yang dianggap relevan oleh
Direksi Perseroan serta ketentuan pembatasan mengenai pembayaran
dividen berdasarkan perjanjian terkait.
Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan
untuk melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham.
Keterangan selengkapnya mengenai kebijakan dividen dapat dilihat
pada Bab XII dalam Prospektus ini.
11. PERKARA MATERIAL YANG DIHADAPI PERSEROAN
Perseroan tidak terlibat dalam perkara pidana perdata dan pidana
di Pengadilan Negeri dimana Perseroan memiliki kegiatan usaha,
perkara hubungan industrial di Pengadilan Hubungan Industrial
dimana Perseroan memiliki kegiatan usaha, sengketa tata usaha
negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, perkara yang menyangkut
perpajakan di Pengadilan Pajak, perkara arbitrase di hadapan Badan
Arbitrase Nasional Indonesia, dan perkara kepailitan, penundaan
kewajiban pembayaran utang, dan/atau pembubaran dalam register
perkara di Pengadilan Niaga, serta tidak menerima somasi ataupun
tuntutan dari pihak manapun.
-
xviii
12. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Ikhtisar data keuangan penting yang disajikan di bawah ini
disusun berdasarkan, serta harus dibaca bersama-sama dengan dan
mengacu pada laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013 dan tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang telah diaudit oleh KAP HLB
Hadori Sugiarto Adi & Rekan, ditandatangani oleh Djarwoto, Ak,
dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh KAP
Pieter, Uways dan Rekan, ditandatangani oleh Drs. Pieter Solang,
Ak, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan
Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah diaudit
oleh KAP Soejatna, Mulyana dan Rekan, ditandatangani oleh Drs.
Mulyana Mastam, Ak, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
IKHTISAR LAPORAN POSISI KEUANGAN
(dalam miliar Rupiah)
Uraian31 Desember
2009 2010 2011 2012 2013Aset 1.597 1.523 1.839 2.401
2.917Liabilitas 1.338 1.201 1.409 1.797 2.187Ekuitas 259 322 430
604 730
IKHTISAR LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
(dalam miliar Rupiah)
Uraian31 Desember
2009 2010 2011 2012 2013Pendapatan Usaha 1.416 1.430 1.635 2.031
2.644Beban Pokok Penjualan (1.270) (1.282) (1.428) (1.766)
(2.256)Laba Kotor 146 148 206 265 388Beban Usaha (22) (28) (30)
(34) (52)Laba Usaha 124 120 176 231 336Pendapatan (Beban) Lain-lain
(14) (2) 13 2 8Laba Komprehensif 82 92 144 179 242
Keterangan selengkapnya mengenai ikhtisar data keuangan penting
dapat dilihat pada Bab IV pada Prospektus ini.
-
1I. PENAWARAN UMUM
Perseroan akan melakukan Penawaran Umum sebanyak 2.045.466.600
(dua miliar empat puluh lima juta empat ratus enam puluh enam ribu
enam ratus) saham atas nama dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus
Rupiah) atau sebesar 23,47% (dua puluh tiga koma empat tujuh
persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan
setelah Penawaran Umum ini. Saham yang ditawarkan kepada Masyarakat
dengan Harga Penawaran sebesar Rp590,00 (lima ratus sembilan puluh
Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan
Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS). Jumlah seluruh nilai
Penawaran Umum adalah sebesar Rp1.206.825.294.000,00 (satu triliun
dua ratus enam miliar delapan ratus dua puluh lima juta dua ratus
sembilan puluh empat ribu Rupiah)
Saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini seluruhnya
adalah Saham Baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan, yang
akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat
dalam segala hal dengan saham Perseroan yang telah ditempatkan dan
disetor penuh, termasuk menghadiri dan mengeluarkan hak suara dalam
RUPS yang diselenggarakan oleh Perseroan dan hak atas pembagian
dividen. Hak-hak tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 52 ayat 1
UUPT.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No.
SK.01.01/WB-0A.019/2014 tanggal 11 Februari 2014 tentang Program
Employee Stock Allocation (ESA) Berupa Pemberian Saham Penghargaan
dan Saham Jatah Pasti Pegawai, Perseroan menetapkan jumlah Program
ESA adalah sebesar 3% (tiga persen) atau sebanyak 61.364.000 (enam
puluh satu juta tiga ratus enam puluh empat ribu) saham dari total
Penawaran Umum Perseroan. Informasi lengkap mengenai Program ESA
dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini.
PT WIJAYA KARYA BETON TbkKegiatan Usaha Utama:
Bergerak dalam industri beton pracetak, jasa konstruksi dan
bidang usaha lain yang terkait
Berkedudukan di Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
Kantor Pusat JW Building
Jl. Raya Jatiwaringin No. 54, Pondok Gede, Bekasi, 17411Jawa
Barat Indonesia
Telepon : (021) 84973363 (hunting)Faksimili : (021) 84973391
Email: [email protected]: www.wikabeton.co.id
Lokasi Pabrik Produk Beton (PPB)
PPB Sumatera UtaraJl Binjai Km. 15,5 No. 1
DiskiDeli Serdang 20351
PPB LampungJl. Raya Tegineneng Km. 35
Desa Bumi Agung Pesawaran 35363
PPB BogorJl. Raya Narogong Km. 26 Cileungsi
Bogor 16820
PPB KarawangJl. Surya Madya 3 Kav. 1-34Kawasan Industri
Suryacipta
Karawang 41361
PPB MajalengkaJl. Raya Barat Burujul
KulonJatiwangi
Majalengka 45454
PPB BoyolaliJl. Raya Boyolali-Solo
Km. 4,5Mojosongo
Boyolali 57300
PPB PasuruanJl. Raya Kejapanan
No. 323Gempol
Pasuruan 67155
PPB Sulawesi SelatanJl. Kima Raya II Kav. S/4-5-6Kawasan
Industri Makasar
Makassar 90241
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TERKAIT
RISIKO PENURUNAN PEROLEHAN PROYEK YANG DAPAT TERJADI AKIBAT ADANYA
PENURUNAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM SEKTOR
KONSTRUKSI YANG SECARA LANGSUNG AKAN MEMPENGARUHI PENURUNAN
PERMINTAAN AKAN BETON PRACETAK SEHINGGA DAPAT MENYEBABKAN DAMPAK
NEGATIF TERHADAP PENDAPATAN PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN
SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.
-
2Perseroan didirikan dengan nama PT Wijaya Karya Beton di
Jakarta sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian Perseroan
Terbatas PT Wijaya Karya Beton No. 44 tanggal 11 Maret 1997, yang
dibuat di hadapan Achmad Bajumi, S.H., pengganti dari Imas Fatimah,
S.H., Notaris di Jakarta juncto Akta Pemasukan, Pengeluaran dan
Perubahan Anggaran Dasar No. 39 tanggal 19 November 1997, yang
dibuat di hadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di Jakarta yang telah
memperoleh pengesahan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya
No. C2-12776.HT.01.01.Th.97 tanggal 9 Desember 1997 serta telah
didaftarkan di Kantor Pendaftaran Perseroan Kotamadya Jakarta
Selatan di bawah No. 2096/BH.09.03/I/98 tanggal 13 Januari 1998 dan
telah diumumkan dalam Tambahan No. 2832, BNRI No. 43 tanggal 29 Mei
1998 (Akta Pendirian).
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan
dan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir adalah
sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang
Saham Di Luar Rapat No. 03 tanggal 8 Januari 2014 dibuat di hadapan
Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan dan
telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat
Keputusannya No. AHU-01257.AH.01.02. Tahun 2014 tanggal 9 Januari
2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No.
AHU-0002307.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 9 Januari 2014 serta telah
diterima dan dicatat dalam database SABH di bawah No.
AHU-AH.01.10-01308 tanggal 10 Januari 2014 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0002925.AH.01.09.Tahun 2014
tanggal 10 Januari 2014 (Akta No. 03/2014).
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar
Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar PT Wijaya Karya Beton Disingkat
PT WIKA Beton No. 01 tanggal 6 Januari 2014, yang dibuat di hadapan
Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Selatan
dan telah mendapat persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat
Keputusannya No. AHU-00972.AH.01.02. Tahun 2014 tanggal 8 Januari
2014 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No.
AHU-0001842.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 8 Januari 2014 (Akta No.
01/2014), struktur permodalan dan komposisi Pemegang Saham
Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai
berikut:
Modal SahamDengan Nilai Nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) Setiap
Saham
KeteranganNilai Nominal Rp100,00 Per Saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)Modal Dasar
26.680.000.000 2.668.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh: - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 5.229.280.000
522.928.000.000 78,40- Koperasi Karya Mitra Satya 977.519.049
97.751.904.900 14,66- Yayasan Wijaya Karya- Saham Treasury milik
Perseroan
86.043.000377.157.951
8.604.300.00037.715.795.100
1,295,65
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 6.670.000.000
667.000.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 20.010.000.000
2.001.000.000.000
Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam
Penawaran Umum ini, struktur permodalan dan Pemegang Saham
Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini secara proforma
adalah sebagai berikut:
Modal SahamDengan Nilai Nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) Setiap
Saham
KeteranganSebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal(Rp) (%) Jumlah SahamJumlah
Nilai Nominal
(Rp) (%)
Modal Dasar 26.680.000.000 2.668.000.000.000 26.680.000.000
2.668.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Wijaya
Karya (Persero), Tbk. 5.229.280.000 522.928.000.000 78,40
5.229.280.000 522.928.000.000 60,00- KKMS 977.519.049
97.751.904.900 14,66 977.519.049 97.751.904.900 11,21- Yayasan
Wijaya Karya 86.043.000 8.604.300.000 1,29 86.043.000 8.604.300.000
0,99- Saham Treasury milik Perseroan 377.157.951 37.715.795.100
5,65 377.157.951 37.715.795.100 4,33- Masyarakat - - -
2.045.466.600 204.546.660.000 23,47Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh 6.670.000.000 667.000.000.000 100,00 8.715.466.600
871.546.660.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portepel 20.010.000.000
2.001.000.000.000 17.964.533.400 1.796.453.340.000
-
3Bersamaan dengan pencatatan sebanyak 2.045.466.600 (dua miliar
empat puluh lima juta empat ratus enam puluh enam ribu enam ratus)
saham atas nama dengan nilai nominal sebesar Rp100,00 (seratus
Rupiah) atau sebesar 23,47% (dua puluh tiga koma empat tujuh
persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh, Perseroan akan
mencatatkan sebanyak 6.670.000.000 (enam miliar enam ratus tujuh
puluh juta) saham sehingga seluruh saham yang akan dicatatkan di
BEI berjumlah 8.715.466.600 (delapan miliar tujuh ratus lima belas
juta empat ratus enam puluh enam ribu enam ratus) saham atau 100%
(seratus persen) dari seluruh jumlah modal ditempatkan dan disetor
penuh setelah Penawaran Umum.
Saham biasa atas nama yang ditawarkan kepada Masyarakat dalam
Penawaran Umum ini adalah saham yang memberikan kepada pemegangnya
hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham
Perseroan lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh,
termasuk hak atas pembagian dividen.
Sehubungan dengan kapitalisasi saham yang telah dilakukan oleh
Perseroan berdasarkan Akta No. 01/2014 maka para pemegang saham
Perseroan yang memperoleh bagian dari hasil kapitalisasi tersebut
tidak akan mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas saham
yang dimiliki oleh para pemegang saham Perseroan tersebut sampai
dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi
Efektif dengan tetap memperhatikan peraturan pasar modal dan
peraturan perundang-undangan lainnya. Sesuai dengan Surat Keputusan
Direksi Perseroan No. SK.01.01/WB-0A.019/2014 tanggal 11 Februari
2014 tentang Program Employee Stock Allocation (ESA) Berupa
Pemberian Saham Penghargaan dan Saham Jatah Pasti Pegawai,
Perseroan akan melaksanakan Program ESA.
Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Pegawai Perseroan
Berdasarkan Akta No. 03/2014, Pemegang Saham telah menyetujui
Program ESA yakni pengalokasian saham kepada pegawai Perseroan
sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari saham yang ditawarkan
Perseroan dalam Penawaran Umum ini.
Tujuan utama Program ESA adalah untuk meningkatkan rasa
kepemilikan terhadap Perseroan oleh Pegawai Perseroan dan Entitas
Anak, sehingga mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) dan
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja dari
masing-masing karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan pula
kinerja korporasi secara keseluruhan sehingga terdapat peningkatan
nilai perusahaan yang dapat dinikmati oleh stakeholders
Perseroan.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No.
SK.01.01/WB-0A.019/2014 tanggal 11 Februari 2014 tentang Program
Employee Stock Allocation (ESA) Berupa Pemberian Saham Penghargaan
dan Saham Jatah Pasti Pegawai, Perseroan menetapkan jumlah Program
ESA adalah sebesar 3% (tiga persen) atau sebanyak 61.364.000 (enam
puluh satu juta tiga ratus enam puluh empat ribu) saham dari total
Penawaran Umum ini yang terdiri dari:
a. Saham Penghargaan sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah
saham dalam Program ESA atau sebanyak 12.272.800 (dua belas juta
dua ratus tujuh puluh dua ribu delapan ratus) saham;
b. Saham Jatah Pasti sebesar 80% (delapan puluh persen) dari
jumlah saham dalam Program ESA atau sebanyak 49.091.200 (empat
puluh sembilan juta sembilan puluh satu ribu dua ratus) saham.
Pelaksanaan Program ESA akan mengikuti ketentuan yang terdapat
dalam Peraturan No. IX.A.7.
-
4Saham Penghargaan
Saham Penghargaan yaitu alokasi saham yang diberikan secara
cuma-cuma oleh Perseroan kepada seluruh Peserta Program ESA dengan
jumlah saham sebesar 12.272.800 (dua belas juta dua ratus tujuh
puluh dua ribu delapan ratus) saham.
Saham Penghargaan memiliki lock-up period selama 24 (dua puluh
empat) bulan dengan ketentuan apabila selama masa lock-up Peserta
mengundurkan diri atau diberhentikan dengan tidak hormat maka hak
atas Saham Penghargaan menjadi gugur.
Saham Jatah Pasti
Saham Jatah Pasti adalah alokasi jatah pasti untuk membeli saham
dalam Penawaran Umum ini kepada Peserta Program ESA sebesar
49.091.200 (empat puluh sembilan juta sembilan puluh satu ribu dua
ratus) saham. Peserta dapat membeli saham dalam Penawaran Umum ini
dengan Harga Penawaran Umum sesuai dengan jumlah alokasi yang
diterimanya.
Saham Jatah Pasti memiliki lock-up period selama 8 (delapan)
bulan dengan ketentuan apabila selama masa lock-up terdapat sisa
alokasi Saham Jatah Pasti yang disebabkan karena saham tidak dibeli
oleh Peserta maka akan ditawarkan kepada Masyarakat dalam Penawaran
Umum ini.
Mekanisme Pelaksanaan Program ESA
Peserta Program ESA adalah Pegawai Perseroan yang berjumlah
sekitar 1.020 (seribu dua puluh) orang dan tidak diperuntukkan bagi
Direksi dan Komisaris Perseroan, dengan syarat-syarat sebagaimana
diatur dalam Surat Keputusan Direksi Perseroan No.
SK.01.01/WB-0A.019/2014 tanggal 11 Februari 2014:
- Pegawai Perseroan yang tercatat pada tanggal 31 Desember
2013;- Pegawai Perseroan dalam status aktif bekerja sampai dengan
tanggal 31 Desember 2013;- Pegawai Perseroan yang masih menjalani
Masa Persiapan Pensiun (MPP) dan MPP aktif sampai
dengan tanggal 31 Desember 2013;- Pegawai Perseroan yang tidak
dalam status terkena sanksi administratif pada saat pelaksanaan
Program ESA.
Biaya-biaya yang akan timbul sehubungan dengan Program ESA
berupa pemberian Saham Penghargaan akan ditanggung oleh Perseroan
yang sumber dananya berasal dari kas Perseroan.
Perseroan akan menerbitkan konfirmasi alokasi Saham Penghargaan
dan Saham Jatah Pasti kepada Peserta, Peserta wajib menyampaikan
Pernyataan dan Pengikatan Diri Dalam Rangka Program Kepemilikan
Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Perseroan yang menyatakan Peserta
menerima Saham Penghargaan dan melakukan pemesanan Saham Jatah
Pasti sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Perseroan dalam
Program ESA ini. Perseroan akan menyampaikan daftar Peserta Program
ESA serta jumlah saham dalam Program ESA kepada Penjamin Pelaksana
Emisi Efek serta melakukan pembayaran dengan jumlah penuh seluruh
saham dalam Program ESA dengan harga yang sama dengan harga
Penawaran Umum, pembayaran dilakukan pada rekening bank yang
ditunjuk oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk menerima
pembayaran pemesanan saham dalam rangka Penawaran Umum ini, dengan
jumlah penuh.
-
5Aspek Perpajakan Program ESA
Biaya Program ESA merupakan remunerasi yang diterima oleh
Peserta dengan demikian termasuk PPh pasal 21 yang akan
diperhitungkan kepada Peserta. Selanjutnya setelah periode lock-up
berakhir dan Peserta dapat melakukan transaksi penjualan saham
melalui BEI atau di luar BEI, atas pelaksanaan penjualan berlaku
ketentuan perpajakan sebagai berikut:
a. Untuk pelaksanaan penjualan melalui BEI akan dikenakan pajak
yang bersifat final yang besarnya 0,1% (nol koma satu persen) dari
nilai transaksi.
b. Untuk pelaksanaan penjualan saham di luar BEI akan dikenakan
pajak yang diperhitungkan dari capital gain yang diterima oleh
Peserta dan akan dikenakan pajak progresif sesuai dengan tarif yang
berlaku.
Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dan
pelaksanaan Program ESA dalam Penawaran Umum ini, maka susunan
modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah
Penawaran Umum secara proforma adalah sebagai berikut:
Modal SahamDengan Nilai Nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) Setiap
Saham
KeteranganSebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal(Rp) (%) Jumlah SahamJumlah
Nilai Nominal
(Rp) (%)
Modal Dasar 26.680.000.000 2.668.000.000.000 26.680.000.000
2.668.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 5.229.280.000 522.928.000.000
78,40 5.229.280.000 522.928.000.000 60,00- KKMS 977.519.049
97.751.904.900 14,66 977.519.049 97.751.904.900 11,21- Yayasan
Wijaya Karya 86.043.000 8.604.300.000 1,29 86.043.000 8.604.300.000
0,99- Saham Treasury milik Perseroan 377.157.951 37.715.795.100
5,65 377.157.951 37.715.795.100 4,33- Masyarakat - - -
1.984.102.600 198.410.260.000 22,77- Pegawai (Program ESA)* - - -
61.364.000 6.136.400.000 0,70Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh 6.670.000.000 667.000.000.000 100,00 8.715.466.600
871.546.660.000 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel 20.010.000.000 2.001.000.000.000
17.964.533.400 1.796.453.340.000 Keterangan : Program ESA
diasumsikan terserap semuanya
PERNYATAAN EFEKTIF DAN PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BEI
Perseroan akan mencatatkan sebanyak 8.715.466.600 (delapan
miliar tujuh ratus lima belas juta empat ratus enam puluh enam ribu
enam ratus) saham atas nama di BEI. Jumlah saham yang akan
dicatatkan pada BEI adalah seluruh atau 100% (seratus persen) saham
Perseroan yang telah dan akan dikeluarkan dan disetor penuh setelah
Penawaran Umum.
Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini
direncanakan akan dicatatkan di BEI sesuai dengan Perjanjian
Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan
dengan BEI pada tanggal 22 Januari 2014 apabila memenuhi
persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI antara lain
mengenai jumlah Pemegang Saham baik perorangan maupun lembaga di
BEI dan masing-masing Pemegang Saham memiliki sekurang-kurangnya 1
(satu) satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan
saham tersebut tidak terpenuhi, Penawaran Umum batal demi hukum dan
uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan
sesuai dengan ketentuan UUPM. PADA SAAT PROSPEKTUS INI DITERBITKAN
PERSEROAN TIDAK BERENCANA UNTUK MENERBITKAN, MENGELUARKAN, DAN/ATAU
MENCATATKAN SAHAM LAIN DAN/ATAU EFEK LAIN YANG DAPAT DIKONVERSIKAN
MENJADI SAHAM, DALAM WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH PERNYATAAN
PENDAFTARAN DINYATAKAN EFEKTIF OLEH OJK, APABILA DI KEMUDIAN HARI
PERSEROAN BERMAKSUD MELAKUKAN HAL TERSEBUT, MAKA PERSEROAN AKAN
MENGIKUTI SEMUA KETENTUAN DAN/ATAU PERATURAN YANG BERLAKU.
-
6II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum setelah dikurangi
biaya-biaya emisi adalah sebagai berikut:
Sekitar 85% (delapan puluh lima persen) akan digunakan untuk
ekspansi usaha yang terdiri dari:
- Sekitar 14,10% (empat belas koma satu nol persen) untuk
pengolahan quarry material alam di Cigudeg, Donggala, Boyolali dan
Lampung Selatan. Hal ini dilakukan untuk menjamin supply material
alam baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Kegiatan pengolahan
quarry material alam diantaranya: Kegiatan penambangan, kegiatan
pemecahan batu, dan pendistribusian hasil pengolahan ke PPB ataupun
ke pelanggan.
- Sekitar 39,95% (tiga puluh sembilan koma sembilan lima persen)
untuk pembangunan pabrik baru di Lampung Selatan, Pasuruan dan
Kalimantan Timur. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas
produksi, pengembangan produk baru, dan perluasan daerah pemasaran
yang ditunjang oleh fasilitas produksi. Kegiatan yang akan
dilakukan dalam pembangunan pabrik baru diantaranya: Pembukaan
lahan baru (land clearing), pembangunan fasilitas pendukung,
pembangunan prasarana dan sarana, dan pembangunan fasilitas
produksi.
- Sekitar 21,30% (dua puluh satu koma tiga nol persen) untuk
penambahan kapasitas pabrik existing di pabrik Sumatera Utara,
Lampung, Bogor, Karawang, Majalengka, Boyolali, Sulawesi Selatan
dan cetakan produk. Hal ini dilakukan untuk memenuhi permintaan
pasar di daerah yang bersangkutan dengan perkiraan penambahan
kapasitas sebesar kurang lebih 5% (lima persen) per tahun.
Pekerjaan penambahan kapasitas pabrik existing dilakukan secara
berkesinambungan sesuai dengan perkiraan peningkatan permintaan
pasar beton pracetak di daerah yang bersangkutan.
- Sekitar 21,14% (dua puluh satu koma satu empat persen) untuk
pengembangan usaha jasa yaitu pembelian alat pancang inner boring
dan penambahan alat post tensioning. Hal ini dilakukan sebagai
strategi Perseroan untuk melakukan forward integration, sebagai
komplementer produk existing. Rencana pembelian alat pancang inner
boring dan penambahan alat post tensioning dilakukan secara
bertahap sesuai dengan target maupun permintaan pasar yang dimulai
dan dioperasikan pada triwulan kedua tahun 2014.
- Sekitar 3,51% (tiga koma lima satu persen) untuk pembentukan
unit perbengkelan (mould maker). Hal ini dilakukan untuk menjamin
supply peralatan produksi dan cetakan yang spesifik dan
berkualitas.
Sekitar 15% (lima belas persen) akan digunakan untuk tambahan
modal kerja.
Modal kerja ini akan membiayai kegiatan operasional seperti:
pembelian dan penggunaan bahan baku, gaji dan utang dagang.
Dalam hal jumlah dana hasil Penawaran Umum tidak mencukupi
kebutuhan investasi dan modal kerja Perseroan, maka akan
menggunakan dana dari internal Perseroan.
Dalam hal rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum yang
mengandung unsur transaksi afiliasi, transaksi yang mengandung
benturan kepentingan, transaksi material dan atau perubahan
kegiatan usaha utama, maka Perseroan akan mengikuti dengan
Peraturan No. IX.E.I dan/atau Peraturan No. IX.E.2.
-
7Ekspansi usaha tersebut dilakukan sesuai dengan strategi jangka
panjang Perseroan untuk melakukan diversifikasi bisnis untuk
meningkatkan daya saing, kinerja keuangan, perluasan pasar,
pengalaman dalam sektor terkait, dan nilai tambahnya bagi
stakeholders.
Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana
hasil Penawaran Umum ini secara periodik kepada Pemegang Saham
dalam RUPS dan melaporkan kepada OJK sesuai dengan Peraturan No.
X.K.4.
Apabila dikemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana
penggunaan dananya, maka Perseroan terlebih dahulu akan meminta
persetujuan RUPS dan akan melaporkannya ke OJK sesuai dengan
Peraturan No. X.K.4.
Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK
No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan
Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran
Umum maka total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan
adalah sekitar 2,645% (dua koma enam empat lima persen) dari nilai
emisi Saham yang meliputi:
Biaya jasa untuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek termasuk PPN
sekitar 1,507% (satu koma lima nol tujuh persen) yang termasuk di
dalamnya adalah biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sekitar
1,232% (satu koma dua tiga dua persen), biaya jasa penjaminan
(underwriting fee) sekitar 0,138% (nol koma satu tiga delapan
persen), dan biaya jasa penjualan (selling fee) sekitar 0,138% (nol
koma satu tiga delapan persen).
Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal termasuk PPN sekitar 0,180%
(nol koma satu delapan nol persen) yang terdiri dari: biaya jasa
Akuntan Publik sekitar 0,037% (nol koma nol tiga tujuh persen),
Konsultan Hukum sekitar 0,066% (nol koma nol enam enam persen),
Audit Penjatahan sekitar 0,005% (nol koma nol nol lima persen),
Penilai sekitar 0,050% (nol koma nol lima nol persen) dan Notaris
sekitar 0,022% (nol koma nol dua dua persen).
Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal termasuk PPN sekitar 0,073%
(nol koma nol tujuh tiga persen) yang terdiri dari: biaya jasa BEI
sekitar 0,047% (nol koma nol empat tujuh persen), KSEI sekitar
0,005% (nol koma nol nol lima persen), Biro Administrasi Efek
sekitar 0,022% (nol koma nol dua dua persen).
Biaya lain-lain (percetakan, iklan, public expose, road show,
event organizer dan lain-lain) sekitar 0,885% (nol koma delapan
delapan lima persen).
Apabila dana hasil Penawaran Umum belum dipergunakan seluruhnya,
maka penempatan sementara dana hasil Penawaran Umum tersebut harus
dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas
serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi
Perseroan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
-
8III. PERNYATAAN UTANG
Berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan mempunyai Liabilitas
seluruhnya berjumlah Rp2.187.383 juta dengan perincian Liabilitas
Jangka Pendek sebesar Rp1.794.348 juta dan Liabilitas Jangka
Panjang sebesar Rp393.035 juta. Angka-angka ini diambil dari
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 yang tercantum Prospektus ini, yang telah diaudit
oleh KAP HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan (Member Firm of HLB
International), berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI,
dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
(dalam jutaan Rupiah)Liabilitas Jangka Pendek JumlahPinjaman
Jangka Pendek 172.519Utang Usaha
Pihak Ketiga 308.495 Pihak Berelasi 16.605
Utang Pajak 24.333Uang Muka Diterima 78.457Pendapatan Diterima
Dimuka 911.803Biaya Yang Masih Harus Dibayar 254.434 Utang
Lain-lain 26.466 Utang Sewa Pembiayaan
Jatuh tempo dalam 1 tahun 1.236Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
1.794.348
Liabilitas Jangka PanjangUtang Sewa Pembiayaan - setelah
dikurangi Jatuh Tempo dalam 1 Tahun 2.552Utang Medium Term Notes
366.000Liabilitas Imbalan Paska Kerja 24.483Jumlah Liabilitas
Jangka Panjang 393.035
Jumlah Liabilitas 2.187.383
1. Pinjaman Jangka Pendek
Pinjaman Jangka Pendek Perseroan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp172.519 juta dengan
rincian sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)Uraian 31 Desember 2013Pihak BerelasiPT
Bank Mandiri (Persero), Tbk
Pinjaman Rekening Koran 2.886 Mandiri Fixed loan 80.000 Non Cash
Loan 64.426
Subjumlah 147.312PT Bank BRI (Persero), Tbk
Pinjaman Rekening Koran 25.142 Non Cash Loan -
Subjumlah 25.142 Pihak KetigaPT Bank CIMB Niaga, Tbk
Pinjaman Rekening Koran 66 Kredit Mitra Usaha
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk -Subjumlah 66
Jumlah 172.519
-
9PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pada tanggal 6 Mei 2013, Perseroan telah melakukan persetujuan
perpanjangan fasilitas kredit kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
dengan nomor perjanjian No. CBG.CB1/SPPK.026/2013. Fasilitas yang
diberikan berupa Kredit Modal Kerja dengan total senilai Rp130
miliar serta fasilitas Non Cash Loan dengan limit Rp185 miliar.
Tingkat bunga berkisar antara 10% sampai dengan 10,5% per
tahun.
Masa berlaku perjanjian sesuai perpanjangan fasilitas adalah 11
Mei 2013 sampai dengan 10 Mei 2014.
Agunan atas perjanjian tersebut berupa Non Fixed Assets (Piutang
& Persediaan) dan Fixed Assets (Tanah & Bangunan).
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan (negative covenants) terkait
perjanjian diantaranya adalah: a. Memindah tangankan barang
jaminan. b. Memperoleh fasilitas kredit baru atau pinjaman lain
dari lembaga keuangan lain. c. Mengikat diri sebagai penjamin utang
atau menjaminkan harta kekayaan Perseroan yang telah
dijaminkan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kepada pihak
lain.
Rasio keuangan yang harus diperhatikan : - Current Ratio minimal
sebesar 100% dan Leverage Ratio maksimal 400%, sedangkan
Current Ratio Perseroan lebih baik dari rasio yang
dipersyaratkan yaitu sebesar 106% dan Leverage Ratio Perseroan
lebih baik dari rasio yang dipersyaratkan yaitu sebesar 300%.
- Fasilitas Cash Loan Perseroan baru digunakan sebesar Rp82.886
juta, dan fasilitas
Non Cash Loan Perseroan baru digunakan sebesar Rp64.426
juta.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 11 Oktober 2013, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. telah menyutujui perpanjangan kredit yang diajukan oleh
Perseroan yang tertuang dalam surat dengan nomor
R.II.059-ADK/DKR-2/10/2013. Fasilitas yang diberikan berupa Kredit
Modal Kerja dengan total senilai Rp125 miliar serta fasilitas Non
Cash Loan dengan limit Rp58 miliar. Agunan atas perjanjian tersebut
berupa Non Fixed Assets (Piutang & Persediaan) dan Fixed Assets
(Tanah & Bangunan). Tingkat bunga 10% per tahun. Masa berlaku
perjanjian sesuai perpanjangan fasilitas adalah 13 September 2013
sampai dengan 13 September 2014. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan
(negative covenants) terkait perjanjian diantaranya adalah: a.
Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain dan atau
menjaminkan kekayaan Perseroan
kepada pihak lain, kecuali yang sudah ada saat ini. b.
Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga
untuk menyatakan pailit
nasabah sendiri.c. Menerima pinjaman/pembiayaan baru dari bank
atau lembaga keuangan lainnya, kecuali yang
sudah ada saat ini.d. Menyewakan aset yang dijaminkan di PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kepada pihak lain.
-
10
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan (affirmative covenants)
terkait perjanjian diantaranya adalah :
a. Melakukan penyertaan saham baik kepada grup sendiri maupun
Perseroan lainnya di atas Rp10 miliar.
b. Melakukan perubahan susunan pengurus Perseroan.c. Melakukan
perubahan Anggaran Dasar, perubahan modal saham, melunasi/membayar
utang
kepada pemegang saham/utang persero sebelum seluruh utang
dan/atau kewajiban-kewajiban pembayaran Perseroan kepada PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dilunasi terlebih dahulu.
Rasio keuangan yang harus diperhatikan :
- Debt equity ratio maksimal 400%, sedangkan debt equity ratio
Perseroan lebih baik dari rasio yang dipersyaratkan yaitu sebesar
300%.
- Fasilitas kredit Cash Loan baru digunakan Perseroan sebesar
Rp25.142 juta, sedangkan fasilitas Non Cash Loan belum digunakan
Perseroan.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tanggal 30 September 2013, Perseroan telah melakukan
persetujuan perpanjangan fasilitas kredit kepada PT Bank CIMB Niaga
Tbk dengan nomor perjanjian No. 337/AMD/CB/JKT/2013. Fasilitas Cash
Loan yang diberikan berupa Kredit Modal Ker