Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan 1
39

Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

Feb 21, 2018

Download

Documents

NguyễnKhánh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia adalah makhluk social yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia

selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik

dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil.

Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan

yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai. Keteraturan

hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap insan. Menciptakan &

menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya.

Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana

yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola

lingkungan dengan baik.

Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun

perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.

Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan

dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah

dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat

terselesaikan dengan baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1.2.1 Apa pengertian dari kepemimpinan?

1.2.1 Apa pengertian dari masing-masing sifat kepemimpinan?

1

Page 2:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

1.3 TUJUAN

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari kepemimpinan

1.3.2 Untuk mengetahui pengertian dari masing-masing sifat kepemimpinan.

1.4 MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah memberikan tambahan pengetahuan bagi

pembaca maupun penulis tentang sifat-sifat kepemimpinan.

2

Page 3:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

.BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan

sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta

kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan

lainnya.

Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :

a. Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang

kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari

pekerjaannya dalam mencapai tujuan.

b. Menurut Robert Tanembaum, Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang

formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang

bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan

perusahaan.

c. Menurut Prof. Maccoby, Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu

menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya.

Pemimpin yang baik untuk masa kini adalah orang yang religius, dalam artian menerima

kepercayaan etnis dan moral dari berbagai agama secara kumulatif, kendatipun ia sendiri

mungkin menolak ketentuan gaib dan ide ketuhanan yang berlainan.

d. Menurut Lao Tzu, Pemimpin yang baik adalah seorang yang membantu mengembangkan

orang lain, sehingga akhirnya mereka tidak lagi memerlukan pemimpinnya itu.

e. Menurut Davis and Filley, Pemimpin adalah seseorang yang menduduki suatu posisi

manajemen atau seseorang yang melakukan suatu pekerjaan memimpin.

f. Sedangakn menurut Pancasila, Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang

mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas

utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :

1. Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan

perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang

dipimpinnya.

3

Page 4:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

2. Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat

berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.

3. Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang

diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu tidak memadai

apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para

bawahannya. Dari begitu banyak definisi mengenai pemimpin, dapat penulis simpulkan bahwa :

Pemimpin adalah orang yang mendapat amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik

untuk mengurus atau mengatur orang lain.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain

untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi

dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,

mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah

kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang diinginkan pihak

lainnya.”The art of influencing and directing meaninsuch away to abatain their willing

obedience, confidence, respect, and loyal cooperation in order to accomplish the mission”.

Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan menggerakkan orang – orang sedemikian

rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk

menyelesaikan tugas – Field Manual 22-100.

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan

apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan

yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena

untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor.

Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut

pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat

– sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap

teori maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan.

Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi

yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya

fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :

4

Page 5:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

a. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanakan administrasi

dan menyediakan fasilitasnya.

b. Fungsi sebagai Top Mnajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing,

directing, commanding, controling, dsb.

2.2 TEORI KEPEMIMPINAN

Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh mana

kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta menunjang

kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan dibahas tentang

teori dan gaya kepemimpinan.

Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai

referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara

lain :

a. Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu

sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang

beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini

dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat

pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat

kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui

pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan

kepribadian.

Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan

kepemimpinan organisasi, antara lain :

1. Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi

di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan

berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki

tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.

5

Page 6:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

2. Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal

maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang

matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah

dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.

3. Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi

serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian tercermin

pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

4. Sikap Hubungan Kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para

pengikutnya mampu berpihak kepadanya

5. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini

memiliki kecendrungan kearah 2 hal.

6. Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin

yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada

dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan

bersedia berkonsultasi dengan bawahan.

7. Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang

memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan

mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan

dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana

seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan

terhadap hasil yang tinggi pula.

8. Teori Kewibawaan Pemimpin

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab

dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang

lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia

untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

6

Page 7:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

9. Teori Kepemimpinan Situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus

bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.

10. Teori Kelompok

Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang

positif antara pemimpin dengan pengikutnya.

Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori

kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership Style),

yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat,

keterampilan dan sikapnya. Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpan bersikap,

berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan

sesuatu. Gaya tersebut bisa berbeda – beda atas dasar motivasi , kuasa ataupun orientasi terhadap

tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang

positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi

karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau reward

(baik ekonomis maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya kepemimpinan yang positif.

Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti dia

menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat menghasilakan prestasi

yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.

Selain gaya kepemimpinan di atas masih terdapat gaya lainnya :

a. Otokratis

Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai

keputusan dan pengembangan strukturnya. Kekuasaan sangat dominan digunakan.

Memusatkan kekuasaan dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata

situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saja yang

diperintahkan. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas

ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antaranya

memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan

pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten

7

Page 8:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

b. Partisipasif

Lebih banyak mendesentrelisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga keputusan

yang diambil tidak bersifat sepihak.

c. Demokrasi

Ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan

pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan pemimpin yang

demokrasis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan

dapat mengarahkan diri sendiri.

d. Kendali Bebas

Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat

longgar dan pemimpin bersifat pasif. Yaitu Pemimpin menghindari kuasa dan tanggung –

jawab, kemudian menggantungkannya kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan

dan menanggulangi masalahnya sendiri.

Dilihat dari orientasi si pemimpin, terdapat dua gaya kepemimpinan yang diterapkan,

yaitu gaya konsideral dan struktur, atau dikenal juga sebagai orientasi pegawai dan orientasi

tugas. Beberapa hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa prestasi dan kepuasan kerja

pegawai dapat ditingkatkan apabila konsiderasi merupakan gaya kepemimpinan yang dominan.

Sebaliknya, para pemimpin yang berorientasi tugas yang terstruktur, percaya bahwa mereka

memperoleh hasil dengan tetap membuat orang – orang sibuk dan mendesak mereka untuk

berproduksi.

Pemimpin yang positif, partisipatif dan berorientasi konsiderasi,tidak selamanya

merupakan pemimpinyan terbaik.fiedler telah mengembakan suatumodel pengecualian dari

ketiga gaya kepemimpinan diatas,yakni model kepemimpinankontigennis.model ini nyatakan

bahwa gaya kepemimpinan yang paling sesuai bergantung pada situasi dimana pemimpin

bekerja.dengan teorinya ini fiedler ingin menunjukkan bahwa keefektifan ditunjukkan oleh

interaksi antara orientasi pegawai dengan 3 variabel yang berkaitan dengan pengikut, tugas dan

organisasi. Ketiga variabel itu adalah hubungan antara pemimpin dengan anngota ( Leader –

member rolations), struktur tugas (task strukture), dan kuasa posisi pemimpin (Leader position

power). Variabel pertama ditentukan oleh pengakuan atau penerimaan (akseptabilitas) pemimpin

8

Page 9:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

oleh pengikut, variabel kedua mencerminkan kadar diperlukannya cara spesifik untuk melakukan

pekerjaan, variabel ketiga menggambarkan kuasa organisasi yang melekat pada posisi pemimpin.

Model kontingensi Fieldler ini serupa dengan gaya kepemimpinan situasional dari Hersey

dan Blanchard. Konsepsi kepemimpinan situasional ini melengkapi pemimpin dengan

pemahaman dari hubungan antara gaya kepemimpinan yang efektif dengan tingkat kematangan

(muturity) pengikutnya.perilaku pengikut atau bawahan ini amat penting untuk mengetahui

kepemimpinan situasional, karena bukan saja pengikut sebagai individu bisa menerima atau

menolak pemimpinnya, akan tetapi sebagai kelompok , pengikut dapat menemukan kekuatan

pribadi apapun yang dimiliki pemimpin.

Menurut Hersey dan Blanchard (dalam Ludlow dan Panton,1996 : 18 dst), masing –

masing gaya kepemimpinan ini hanya memadai dalm situasi yang tepat meskipun disadari bahwa

setiap orang memiliki gaya yang disukainya sendiri dan sering merasa sulit untuk mengubahnya

meskipun perlu.

Banyak studi yang sudah dilakukan untuk melihat gaya kepemimpinan seseorang. Salah

satunya yang terkenal adalah yang dikemukakan oleh Blanchard, yang mengemukakan 4 gaya

dari sebuah kepemimpinan. Gaya kepemimpinan ini dipengaruhi oleh bagaimana cara seorang

pemimpin memberikan perintah, dan sisi lain adalah cara mereka membantu bawahannya.

Keempat gaya tersebut adalah :

a. Directing

Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan staf kita belum memiliki

pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut. Atau apabila anda berada di

bawah tekanan waktu penyelesaian. Kita menjelaskan apa yang perlu dan apa yang harus

dikerjakan. Dalam situasi demikian, biasanya terjadi over-communicating (penjelasan

berlebihan yang dapat menimbulkan kebingungan dan pembuangan waktu). Dalam proses

pengambilan keputusan, pemimpin memberikan aturan –aturan dan proses yang detil

kepada bawahan. Pelaksanaan di lapangan harus menyesuaikan dengan detil yang sudah

dikerjakan.

b. Coaching

Pemimpin tidak hanya memberikan detil proses dan aturan kepada bawahan tapi juga

menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil, mendukung proses

perkembangannya, dan juga menerima barbagai masukan dari bawahan. Gaya yang tepat

9

Page 10:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

apabila staf kita telah lebih termotivasi dan berpengalaman dalam menghadapi suatu

tugas. Disini kita perlu memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengerti tentang

tugasnya, dengan meluangkan waktu membangun hubungan dan komunikasi yang baik

dengan mereka.

c. Supporting

Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya bawahannya dalam

melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan arahan secara detail, tetapi

tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan dibagi bersama dengan bawahan.

Gaya ini akan berhasil apabila karyawan telah mengenal teknik – teknik yang dituntut

dan telah mengembangkan hubungan yang lebih dekat dengan anda. Dalam hal ini kita

perlumeluangkan waktu untuk berbincang – bincang, untuk lebih melibatkan mereka

dalam penganbilan keputusan kerja, serta mendengarkan saran – saran mereka mengenai

peningkatan kinerja.

d. Delegating

Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang dan tanggung

jawabnya kepada bawahan. Gaya Delegating akan berjalan baik apabila staf kita

sepenuhnya telah paham dan efisien dalm pekerjaan, sehingga kita dapat melepas mereka

menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas kemampuan dan inisiatifnya sendiri.

Keempat gaya ini tentu saja mempunyai kelemahan dan kelebihan, serta sangat

tergantung dari lingkungan di mana seorang pemimpin berada, dan juga kesiapan dari

bawahannya. Maka kemudian timbul apa yang disebut sebagai ”situational leadership”.

Situational leadership mengindikasikan bagaimana seorang pemimpin harus menyesuaikan

keadaan dari orang – orang yang dipimpinnya.

Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari

kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Maka jika ingin menjadi

pemimpin yang baik jangan pikirkan orang lain, pikirkanlah diri sendiri dulu. Tidak akan bisa

mengubah orang lain dengan efektif sebelum merubah diri sendiri. Bangunan akan bagus, kokoh,

megah, karena ada pondasinya. Maka sibuk memikirkan membangun umat, membangun

masyarakat, merubah dunia akan menjadi omong kosong jika tidak diawali dengan diri sendiri.

Merubah orang lain tanpa merubah diri sendiri adalah mimpi mengendalikan orang lain tanpa

mengendalikan diri.

10

Page 11:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

3.3 SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses

perubahan karakter atau tranformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah

jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri

seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam

diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan

tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya

mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin

sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan

sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari

proses internal (leadership from the inside out ).

Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau jabatan seseorang.

Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan

seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi

lingkungan pekerjaan, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.

Sering kali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang

dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan

mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang

pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dam maximizer.

Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima

oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor &

praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati

dan lupa dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang

didasarkan pada kerendahan hati (humble).

Pelajaran mengenai kerendahan hati dan kepemimpinan sejati dapat kita peroleh dari

kisah hidup Nelson Mandela. Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang membawa

bangsanya dari negara yang rasialis menjadi negara yang demokratis dan merdeka.Selama

penderitaan 27 tahun penjara pemerintah Apartheid, justru melahirkan perubahan dalam diri

Beliau. Sehingga Beliau menjadi manusia yang rendah hati dan mau memaafkan mereka yang

telah membuatnya menderita selam bertahun – tahun.

11

Page 12:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa

kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya.

Perubahan karakter adalah segala – galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari

dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya

tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan

pernah menjadi pemimpin sejati.

Sebuah jenis kepemimpinan yaitu Q Leader memiliki 4 makna terkait dengan

kepemimpinan sejati, yaitu :

1. Q berarti kecerdasan atau intelligence. Seperti dalam IQ berarti kecerdasan

intelektual,EQ berarti kecerdasan emosional, dan SQ berarti kecerdasan spiritual. Q

leader berarti seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan IQ,EQ,SQ yang cukup tinggi.

2. Q leader berarti kepemimpinan yang memiliki kualitas(quality), baik dari aspek visioner

maupun aspek manajerial.

3. Q leader berarti seorang pemimpin yang memiliki qi ( dibaca ‘chi’ dalam bahasa

Mandarin yang berarti kehidupan).

4. Q keempat adalah qolbu atau inner self. Seorang pemimpin sejati adalah seseorang yang

sungguh – sungguh mengenali dirinya (qolbunya) dan dapat mengelola dan

mengendalikannya (self management atau qolbu management).

Menjadi seorang pemimpin Q berarti menjadi seorang pemimpin yang selalu belajar dan

bertumbuh senantiasa untuk mencapai tingkat atau kadar Q (intelligence-quality-qi-qolbu) yang

lebih tinggi dalam upaya pencapaian misi dan tujuan organisasi maupun pencapaian makna

kehidupan setiap pribadi seorang pemimpin.

Rangkuman kepemimpinan Q dalam 3 aspek penting yang disingkat menajadi 3C, yaitu :

1. Perubahan karakter dari dalam diri (character chage).

2. Visi yang jelas (clear vision).

3. Kemampuan atau kompetensi yang tinggi (competence).

Ketiga hal tersebut dilandasi oleh suatu sikap disiplin yang tinggi untuk senantiasa

bertumbuh, belajar dan berkembang baik secara internal (pengembangan kemampuan

intrapersonal, kemampuan teknis, pengatahuan,dll) maupun dalam hubungannya dengan orang

lain (pengembangan kemampuan interpersonal dan metode kepemimpinan). Seperti yang

dikatakan oleh John Maxwell, ” The only way that I can keep leading is to keep growing. The the

12

Page 13:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

day I stop growing, somebody else takes the leadership baton. That is way it always it.” Satu-

satunya cara agar saya tetap menjadi pemimpin adalah saya harus senantiasa bertumbuh. Ketika

saya berhenti bertumbuh, orang lain akan mengambil alih kepemimpinan tersebut.

Adapun beberapa sifat kepemimpinan yang menjadi sifat dasar yang harus dimiliki oleh

setiap pemimpin yaitu :

1. Adil

Adil adalah suatu sikap yang tidak memihak atau sama rata, tidak ada yang lebih dan

tidak ada yang kurang, tidak ada pilih kasih. Seseorang hendaknya membiasakan diri

berlaku adil. Orang yang bersikap adil akan menyadari bahwa setiap orang harus

mempertanggung jawabkan semua perbuatanya, setiap orang tidak akan

menanggunng perbuatan dosa orang lain. Setiap orang aka memperoleh hak sesuai

dengan apa yang diusahakanya. Keadilan merupakan sesuatu yang bernilai tinggi baik

dan mulia. Apabila keadilan diwujudkan dalam kehidupan peribadi, keluarga,

masyarakat serta bangsa dan Negara, sudah tentu ketinggian, kebaikan dan kemuliaan

akan di raih. Jika seseorang mampu mewujudkan keadilan dalam dirinya sendiri,

tentu akan meraih keberhasilan dalam hidupnya, memperoleh kegembiraan batin,

disenangi banyak orang, dapat menigkatkan kualitas diri.

Definisi mengenai keadilan sangat beragam, dapat ditunjukkan dari berbagai pendapat

yang dikemukakan oleh para pakar di bidang hukum yang memberikan definisi

berbeda-beda mengenai keadilan.

a. Keadilan menurut Aristoteles (filsuf yang termasyur) dalam tulisannya Retorica

membedakan keadilan dalam dua macam :

1. Keadilan distributif atau justitia distributiva; Keadilan distributif adalah suatu

keadilan yang memberikan kepada setiap orang didasarkan atas jasa-jasanya atau

pembagian menurut haknya masing-masing. Keadilan distributif berperan dalam

hubungan antara masyarakat dengan perorangan.

2. Keadilan kumulatif atau justitia cummulativa; Keadilan kumulatif adalah suatu

keadilan yang diterima oleh masing-masing anggota tanpa mempedulikan jasa

masing-masing. Keadilan ini didasarkan pada transaksi (sunallagamata) baik yang

sukarela atau tidak. Keadilan ini terjadi pada lapangan hukum perdata, misalnya

dalam perjanjian tukar-menukar.

13

Page 14:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

b. Keadilan menurut Thomas Aquinas (filsuf hukum alam), membedakan keadilan

dalam dua kelompok :

1. Keadilan umum (justitia generalis); Keadilan umum adalah keadilan menururt

kehendak undang-undang, yang harus ditunaikan demi kepentingan umum.

2. Keadilan khusus; Keadilan khusus adalah keadilan atas dasar kesamaan atau

proporsionalitas. Keadilan ini debedakan menjadi tiga kelompok yaitu :

a) Keadilan distributif (justitia distributiva) adalah keadilan yang secara

proporsional yang diterapkan dalam lapangan hukum publik secara umum.

b) Keadilan komutatif (justitia cummulativa) adalah keadilan dengan

mempersamakan antara prestasi dengan kontraprestasi.

c) Keadilan vindikativ (justitia vindicativa) adalah keadilan dalam hal

menjatuhkan hukuman atau ganti kerugian dalam tindak pidana. Seseorang

dianggap adil apabila ia dipidana badan atau denda sesuai dengan besarnya

hukuman yang telah ditentukan atas tindak pidana yang dilakukannya.

c. Keadilan menurut Notohamidjojo (1973: 12), yaitu :

1. Keadilan keratif (iustitia creativa); Keadilan keratif adalah keadilan yang

memberikan kepada setiap orang untuk bebas menciptakan sesuatu sesuai dengan

daya kreativitasnya.

2. Keadilan protektif (iustitia protectiva); Keadilan protektif adalah keadilan yang

memberikan pengayoman kepada setiap orang, yaitu perlindungan yang

diperlukan dalam masyarakat.

d. Keadilan menurut John Raws (Priyono, 1993: 35), adalah ukuran yang harus

diberikan untuk mencapai keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan

bersama. Ada tiga prinsip keadilan yaitu :

1. kebebasan yang sama yang sebesar-besarnya,

2. perbedaan,

3. persamaan yang adil atas kesempatan

Pada kenyataannya, ketiga prinsip itu tidak dapat diwujudkan secara bersama-

sama karena dapat terjadi prinsip yang satu berbenturan dengan prinsip yang lain.

John Raws memprioritaskan bahwa prinsip kebebasan yang sama yang sebesar-

besarnya secara leksikal berlaku terlebih dahulu dari pada prinsip kedua dan ketiga.

14

Page 15:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

e. Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial, secara

jelas dicantumkan dalam pancasila sila ke-2 dan ke-5 9, serta UUD 1945. Keadilan

adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang

menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan tidak melanggar hukum.

Keadilan berkaitan erat dengan hak, dalam konsepsi bangsa Indonesia hak tidak dapat

dipisahkan dengan kewajiban. Dalam konteks pembangunan bangsa Indonesia

keadilan tidak bersifat sektoral tetapi meliputi ideologi, Ekpolesosbudhankam. Untuk

menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Adil dalam kemakmuran dan

makmur dalam keadilan.

f. Keadilan menurut  Ibnu Taymiyyah (661-728 H) adalah memberikan sesuatu kepada

setiap anggota masyarakat sesuai dengan haknya yang harus diperolehnya tanpa

diminta; tidak berat sebelah atau tidak memihak kepada salah satu pihak; mengetahui

hak dan kewajiban, mengerti mana yang benar dan mana yang salah, bertindak jujur

dan tetap menurut peraturan yang telah ditetapkan. Keadilan merupakan nilai-nilai

kemanusiaan yang asasi dan menjadi pilar bagi berbagai aspek kehidupan, baik

individual, keluarga, dan masyarakat. Keadilan tidak hanya menjadi idaman setiap

insan bahkan kitab suci umat Islam menjadikan keadilan sebagai tujuan risalah

samawi.

Keadilan merupakan sesuatu yang bernilai tinggi, baik, dan mulia. Apabila keadilan

diwujudkan dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, serta bangsa dan Negara, sudah

tentu ketinggian, kebaikan, dan kemuliaan akan diraih. Jika seseorang mampu mewujudkn

keadilan dalam dirinyasendiri, tentu akan meraih keberhasilan dalam hidupnya, memperoleh

kegembiraan batin, disenangi banyak orang, dapat meningkatkan kualitas diri, dan memperoleh

kesejahteraan hidup duniawi serta ukkhrawi (akhirat).

Jika keadilan dapat diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,

akan terwujud masyarakat yang aman,tentram, serta damai sejahtera lahir dan batin. Hal ini

disebabkan masing-masing anggota masyarakat melaksanakan kewajiban terhadap orang lain

dan akan memenuhi hak orang lain dengan seadil-adilnya .

Seorang pemimpin hendaknya memiliki memiliki sikap yang adil. Berikut ini merupakan

salah satu contoh sikap adil. Dalam kekawin Ramayana, 21.12 diceritakan bahwa Sang Hyang

Yama menghukum orang yang berbuat salah. Beliaulah yang menghukum roh pencuri kalau

15

Page 16:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

sudah mati. Patutlah kita ikut menghukum orang yang bersalah. Setiap yang membikin kacaunya

masyarakat patut dilenyapkan (Sudirga, 2010:62).

Di era jaman yang modern ini kita sangat susah mencari pemimpin yang adil, pemimpin

yang rela membela kepentingan rakyatnya bukan hanya kepentingan pribadinya. Pemimpin di

era sekarang hanya bisa memikirkan kepentingannya sendiri tanpa memikirkan apa yang

diperlukan masyarakatnya. Sebelum kita membahas lebih dalam lagi tentang susahnya

melahirkan pemimpin yang adil, saya akan menguraikan pendapat saya tentang pemimpin.

Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu. Maka dari itu, seseorang dalam peran

formal belum tentu memiliki keterampilan kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin

dengan adil. Pemimpin juga mempunyai arti yaitu seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan

kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi

orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian

satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan

kelebihan - khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi

orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu

beberapa tujuan.

Membangun sikap sebagai pemimpin berarti juga membangun sebuah kesadaran diri bahwa

segala tingkah laku dan perbuatan seorang pemimpin akan ditiru dan menjadi landasan bagi

orang lain dalam bersikap dan bertingkah laku. Untuk itu, kemampuan seorang pemimpin untuk

membawa diri dan membangun citra diri yang positif di mata orang lain menjadi suatu yang

mutlak. Untuk mampu membangun citra diri yang positif tersebut, seorang pemimpin

memerlukan sebuah “media” yang efektif untuk mengkomunikasikannya.

2. Jujur

Jujur, adalah sikap pribadi. Jujur diekspresikan dengan kata-kata atau sikap yang

mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Tidak ditutupi atau bahkan tidak menipu.

Jujur adalah energi positif. Menyatakan sesuatu dengan langsung, spontan, lugas, apa

adanya akan menghemat waktu dan energi. Dalam buku "The Book of Virtues" (Buku

Kebajikan), penulis William Bennett mendefinisikan kejujuran sebagai sikap "nyata,

murni, asli, dan dapat dipercaya. Sikap tidak jujur adalah sikap yang pura-pura, palsu,

tiruan, atau dibuat-buat. Kejujuran mengekspresikan penghargaan bagi diri sendiri dan

orang lain. Sebaliknya, ketidakjujuran sepenuhnya tidak menghargai baik diri sendiri

16

Page 17:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

maupun orang lain. Kejujuran memberikan keterbukaan, keandalan, dan ketulusan

dalam kehidupan; kejujuran memancarkan karakter yang hidup dalam terang. Sikap

jujur merupakan sikap terpuji yang tentunya banyak sekali manfaatnya apabila kita

bisa membiasakan diri dengan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Memang sulit

tetapi dengan sikap jujur kita mudah dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berikut

ini beberapa manfaat, apabila kita bisa bersikap jujur:

a. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari tak merasa di bebani. Maksudnya bila kita

jujur tentunya tidak ada kebohongan yang harus di tutup-tutupi. Dalam hal lisan

secara otomatis dapat berbicara tanpa ada larangan atau pantangan yang harus

dibicarakan dan bisa mengungkapkan kata-kata secara leluasa dan mencritakan segala

yang terjadi. Sedangkan dalam hal perbuatan tidak ada yang harus disembunyi-

sembunyikan. Secara leluasa dapat bebas melakukan sesuatu tanpa takut ketahuan

oleh siapapun.

b. Timbul rasa percaya diri pada diri sendiri. Merasa optimis mampu melakukan

sesuatunya tanpa ada rasa ragu dalam benak dengan dasar-dasar yang kuat walaupun

hasil yang tidak memuaskan. Segala apapun, apabila dilakukan dengan rasa percaya

diri akan terasa senang karena dapat sebagai ukuran kemampuaannya. Tentunya

dimasa yang akan datang akan sangat mempengaruhi dalam kehidupan di dalam

banyak hal, mulai dari pekerjaan, hubungan keluarga, hubungan masyarakat,

hubungan pertemanan dan banyak lagi.

c. Bersikap jujur dalam kehidupan masyarakat tentunya akan banyak membawa dampak

positif. Misal saja jika kita jujur dalam hal pemilu pasti akan tidak ada lagi yang suap

menyuap. Fakta dalam masyarakat kalau ada pemilihan pemimpin baru, entah itu

Presiden atau Gubernur atau Bupati hingga sampai pemilihan ketua RTpun banyak

yang melakukan suap agar memenangkan dalam pemilihan. Bahkan yang menerima

itu termasuk sama dengan yang menyuap. Karena dengan menerima suap tadi, maka

dengan terpaksa harus memilih yang sudah diperintahkan orang yang meyuap, dan

bukan dari hati nurani sendiri.

d. Dampak sikap jujur dalam keluarga tentunya membuat anggota keluarga tersebut

menjadi nyaman, karena antar keluarga dapat berinteraksi tanpa beban dan saling

membantu apabila ada maslah dalam satu pihak keluarga.

17

Page 18:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

e. Bagi seorang pelajar tentunya mempunyai angan-angan untuk mendapatkan sebuah

pekerjaan yang enak tetepi dapat menghasilkan uang banyak. Nah, dengan

mempunyai perilaku yang jujur tentunya akan mempermudah untuk mendapatkan dan

lebih-lebih menciptakan sebuah pekerjaan yang di inginkan. Hal ini dikarenakan

seseorang yang mempunyai sikap jujur maka ia akan mudah mengerti jika diberikan

sebuah persoalan-persolan yang ditugaskannya kepada seseorang tersebut.

Kemungkinan besar akan mempermudah menyelesaikan tugas-tugasnya dan cepat

tanggap dengan segala masalah-masalah yang menghadang.

f. Pada diri pribadi akan timbul sikap yang tidak selalu bergantung pada orang lain.

Akan hidup mandiri.

g. Melaksanakan ajaran yang mulia dari agama dan budaya luhur yang dianut oleh

bangsa manapun. Akan dihormati oleh sesama manusia, karena semua orang

menghargai kejujuran yang sejati. Sang generasi akan berani melawan kemungkaran,

karena merasa benar atau tidak bersalah, dengan batinnya yang bening.

h. Kejujuran membawa pelakunya bersikap berani, karena ia kokoh tidak lentur, dan

karena ia berpegang teguh tidak ragu-ragu. Karena itu disebutkan dalam salah satu

definisi jujur adalah: berkata benar di tempat yang membinasakan.

3. Benar

Pengertian benar menurut etika ialah hal-hal yang sesuai dengan peraturan-peraturan,

sebaliknya, salah ialah hal-hal yang tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang

berlaku. Secara subyektif "benar" di dunia bermacam-macam, benar menurut Ilmu

Hitung berlainan dengan menurut Ilmu Politik, benar menurut logika berlainan

dengan benar menurut dialektika, benar menurut seseorang berlainan dengan menurut

orang yang berbeda dan sebagainya. Secara objektif "benar" di dunia hanya satu.

Tidak ada benar yang bertentangan, Apabila ada dua hal yang bertentangan, mungkin

salah satunya yang benar atau kedua-duanyalah dan bisa jadi yang benar belum

disebut dalam pertentangan itu. Peraturan yang dibuat merupakan sarana yang

digunakan untuk mengukur sesuatu benar atau salah. Peraturan dibuat untuk

mencapai sesuatu yang dinamakan "benar". Peraturan di dunia ini sangat bermacam-

macam dan berlainan, bahkan ada yang saling bertentangan. Semua peraturan yang

dibuat adalah hasil akal-pikiran manusia, sedangkan kebenaran di dunia bila berdasar

18

Page 19:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

akal-pikiran manusia akan kembali kepada satu kata relatif. Untuk mencapai "benar",

maka kebenaran mesti bersifat objektif, kebenaran objektif ini adalah kebenaran pasti

dan tunggal, kebenaran ini didasarkan kepada peraturan yang dibuat oleh Yang Maha

Satu, Yang Maha Mengetahui serta Yang Maha Benar.

4. Ikhlas

Ikhlas sebenarnya mempunyai arti dan makna yang luas, salah satunya yaitu

memberikan sesuatu kepada orang lain baik berupa benda ataupun jasa dan lain

sebagainya tanpa mengharapkan imbalan apapun, yang memang niat didalam hati

adalah murni hanya memberi dan tidak mengharap sedikitpun dibalas pemberiannya

(dalam artian positif), kadang ada orang yang memberi yang memang dia tidak

mengharapkan balasan tapi hanya ingin supaya orang tau bahwaa dia memberi sesuatu

keorang lain, itu namanya bukan ikhlas, karena dihati dan pikiran orang yang benar -

benar ikhlas dia memberi dan baginya cukup Tuhan dan dia yang tau tentang itu

semua. Ikhlas merupakan suatu perasaan yang merelakan sesuatu hal atau berserah diri

kepada tuhan atas segala sesuatu yang terjadi. Sifat ikhlas akan menghindarkan

seseorang dari sifat-sifat buruk seperti iri hati, dengki, sombong dan sifat buruk lain.

Orang yang mempunyai sifat ini tidak akan merasa kecewa ataupun menyesal jika dia

kehilangan hal berharga ataupun mendapat ujian berupa cobaan dalam hidupnya,

karena dia menyadari bahwa segala sesuatu yang dia miliki sekarang tidak kekal dan

sifatnya sementara. Segala sesuatu tersebut hanya titipan dari Tuhan.

Ciri-ciri orang yang memiliki sifat ikhlas seperti: Selalu menerima apa adanya yang

diberikan oleh Tuhan dan mudah memaafkan kesalahan orang lain. Nilai keikhlasan

juga merupakan salah satu nilai yang merangkumi nilai integriti. Tugas untuk

memimpin sesebuah negara bukanlah satu tugas yang mudah kerana memerlukan

kesabaran yang tinggi untuk menguruskan dan menyelesaikan pelbagai perkara dan

masalah. Oleh itu, seseorang pemimpin harus ikhlas untuk memikul tanggungjawab

sebagai seseorang pemimpin yang menguruskan segala hal ehwal yang berkaitan

dengan negara yang dipimpinnya.

19

Page 20:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

5. Tegas

Tegas berarti jelas, tepat dan seksama. Sikap tegas tentunya sikap yang tepat terhadap

suatu hal yang dihadapi, presisi, dan jelas. Suatu ketegasan janganlah disamakan

dengan kekerasan, caranya dengan melihat apa masalahnya dan bagainana seorang

menyikapinya. Dikatakan tegas jika cara menyikapinya adalah tepat, adil, dan

memiliki kejelasan. Berikut ini beberapa hal yang membuat seseorang tidak dapat

bersifat tegas :

a. Mudah ikut arus

Ketika Anda merasa sulit untuk memilih dan memutuskan sesuatu, biasanya

manusia cenderung mengikuti suara terbanyak atau pilihan yang paling

populer. Mudah mengikuti arus membuat sulit untuk memiliki jati diri dan

tidak tegas dalam menentukan pilihan.

b. Kurang percaya diri

Biasanya kita sulit mengambil keputusan jika kita terjebak dalam grey area

atau zona abu-abu. Terjebak dalam area ini akan melemahkan rasa percaya

diri sehingga sulit untuk bersikap tegas.

c. Sering bertindak gegabah.

Ada tipe orang yang berpikir dahulu sebelum bertindak. Namun tidak sedikit

pula orang yang bertindak dulu baru berpikir. Biasanya mereka ceroboh dan

tergesa-gesa lalu menyesali kembali keputusannya. Orang plin-plan kata-

katanya tidak bisa dipegang. Sikap seperti ini sulit dipercaya atau diandalkan

dan tidak dapat menjadi seorang pemimpin yang baik.

Berdasarkan sifat diatas,berikut ini merupakan solusinya:

a. Konsisten

Bersikap tegas berarti konsisten terhadap keputusan yang diambil dan berani

menerima konsekuensinya walaupun berat. Bunda Teresa menerapkan sikap

konsisten ketika menerima gadis-gadis muda untuk bergabung dalam

pelayanan dengan Misionaris Karitas. Ia tidak bersikap lunak, bahkan

langsung menyuruh mereka ke tempat orang-orang papa yang menghadapi

kematian. Ia ingin semua anggotanya menyadari bahwa tugas itu memang

20

Page 21:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

berat, dan ia tidak ingin membuatnya jadi gampang. Tantangan mendorong

kita berani mengambil sikap.

b. Tentukan prioritas & fokus

Seorang dosen etika memberi ujian kepada mahasiswanya. Dalam 1 jam

mereka diminta untuk menuliskan segala sesuatu tentang kebaikan dan

kejahatan. Seorang mahasiswa asyik menulis mengenai kebaikan, tanpa

menyadari satu jam sudah berlalu. Ketika sang dosen memerintahkan untuk

mengumpulkan kertas ujian, dengan terburu-buru si mahasiswa tadi

menambahkan tulisan "Saya tidak punya waktu untuk kejahatan". Hikmah

yang bisa dipetik adalah fokus. Tentukan sasaran yang jelas dan pilihan yang

benar, lalu curahkanlah seluruh perhatian di situ.

c. Siapkan keputusan yang solid

Fakta dan analisa yang tepat membuat kita merasa yakin dan dapat bersikap

tegas dalam membuat sebuah keputusan solid.

Bersikap tegas adalah soal kepercayaan diri yang tinggi dan kemampuan untuk membela

diri. Tegas bukan berarti harus berkata dengan keras dan mengekspresikan diri dengan muka

marah, Tetapi tegas adalah berkata dengan jelas dan tidak bertele-tele. Bersikap tegas juga bisa

membuat diri kita di hargai oleh orang lain, untuk itu harus didasari dengan suatu kejujuran.

Selain itu sikap tegas bisa membangun kharisma didalam diri kita. Saya mempunyai beberapa

tips yang bisa meningkatkan diri kita agar bisa menjadi pribadi yang tegas.

1. Nyatakan pendapatmu dengan jelas

2. Biasakan untuk berani mengajukan pertanyaan-pertanyaan saat dalam bimbingan belajar

3. Bicaralah dengan muka menatap kedepan

4. Lihatlah mata orang jika kamu sedang berbicara dengannya

5. Bicaralah dengan jelas dan jangan berbisik

6. Tentukan sasaran dan berjuanglah untuk mencapainya.

21

Page 22:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

6. Pemurah

Sifat pemurah adalah salah satu sifat terpuji yang selayaknya kita miliki sebagai

pemimpin sejati. Sifat pemurah dalam arti suka memberi pertolongan kepada orang

yang membutuhkan uluran tangan kita sebagai seorang pemimpin. Pengertian kata

pemurah adalah Orang yg suka memberi; orang yg tidak pelit; orang yg murah hati:

dan orang yang sangat baik hati. Pemurah tentunya salah satu kemuliaan bagi jiwa

yang telah menapaki keselarasan hidup. Sang makhluk yang disirami oleh sifat

pemurah akan senantiasa memberikan harta sebagai tambahan dari yang wajib dan ini

adalah sifat terpuji, perangai yang baik. Pemurah bagaikan laut, yang tiada henti-

hentinya menyediakan rezeki untuk diambil oleh manusia adalah cerminan sifat

pemurah yang hakiki. Ia senantiasa membiarkan siapa saja yang menginginkan isinya

tanpa mengharap imbalan.

7. Alim

Pepimpin yang alim adalah pemimpin yang berilmu pengetahuan, memiliki sikap

yang terpuji khusunya dari sudut pandang agama. Pemimpin hendaknya memiliki

sikap alim untuk member contoh kepada orang lain atau bawahannya. Pengertian

Alim adalah seseorang yang berilmu, berpengetahuan, pandai (dalam hal agama),

dikenal sebagai orang yang saleh, tidak nakal dan tidak pernah meninggalkan ajaran

agama. Dalam kehidupan sehari-hari Sebenarnya masih bisa diperdebatkan lagi

standar tentang orang yang dianggap alim. Tentu tidak mudah menentukannya kalau

yang dijadikan patokan adalah hati yang suci dan bersih. Sifat alim tidak hanya

mutlak dinilai dari cara berpakaian saja, cara berbicara saja, atau prilakunya saja.

Orang yang dari luar terlihat alim belum tentu sifatnya juga baik.

8. Merendah

Pribadi yang rendah hati biasanya justru memandang bahwa orang lain sebagai

ciptaan Tuhan memiliki keunikan dan keistimewaan, sehingga dia senantiasa

membuat orang lain merasa penting. Karena sesungguhnya setiap pribadi adalah

istimewa. Setiap orang adalah spesial, unik, dan berhak untuk dihargai. Manusia

adalah pribadi yang harus diperlakukan khusus. Manusia adalah makhluk yang sangat

sensitif. Jika kita meragukan hal ini, lihat diri kita sendiri dan perhatikan betapa

mudahnya kita merasa disakiti atau tersinggung. Orang yang rendah hati tidak akan

22

Page 23:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

malu mengakui kalau ia tidak mampu. Dan ia tidak akan pernah mengatakan mampu

hanya pura-pura atau samasekali tidak bisa. Maka ia akan mengutamakan kejujuran.

Kekurangan baginya bukanlah bencana tetapi jalan untuk belajar untuk memperbaki

diri.

9. Ramah

Ramah adalah suatu sikap dimana selalu mencoba untuk menyapa orang yang kita

temui dan dengan senyum, berusaha untuk selalu menyenangkan hati orang (teman

ataupun saingan misalnya dengan mengajak ngobrol atau berbincang-bincang, serta

tidak berbiacara ketus pada orang lain. Aturan mainnya sungguh sederhana. Jangan

berharap orang lain bersikap ramah kepada Anda jika Anda sendiri tidak ramah

terhadap orang lain. Seorang pemimpin yang baik tak perlu menjadi galak untuk bisa

tegas dan efektif memanajeri bawahannya. Dengan bersikap ramah, Anda akan selalu

bisa melihat sisi positif dari setiap karyawan Anda dan memotivasi mereka untuk

bekerja lebih baik lagi.

23

Page 24:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu kepemimpinan adalah hubungan

yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja

secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Dalam kepemimpinan ada beberapa sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin

diantaranya yaitu adil, jujur, benar, iklhas, tegas, pemurah, alim, erendah, dan ramah.

Dimana sifat-sifat tersebut saling berkaitan dan saling melngkapi agar sesorang menjadi

pemimpin yang baik dan disegani.

3.2 SARAN

Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa

kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin

diri sendiri.

Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar

biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin,

pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya

adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung

kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang

dipimpin.

24

Page 25:    Web viewUmumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal, ... Kepemimpinan ini pada umumnya ... yaitu gaya konsideral dan struktur

DAFTAR PUSTAKA

Pudjo Sumedi,(2010). Organisasi dan Kepemimpinan, Jakarta, Uhamka Press.

Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rivai, Veithzal, 2007. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

25