TRANSFORMASI GEOMETRI Transformasi digunakan untuk memindahkan suatu titik atau bangun pada sebuah bidang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Transfomasi T pada suatu bidang memetakan titik P pada bidang menjadi P' di tempat lain pada bidang tersebut. Titik P' disebut bayangan titik P sebagai hasil transformasi T. Jenis-jenis transformasi geometri : 1. Translasi 2. Rotasi 3. Refleksi 4. Dilatasi Translasi Translasi adalah suatu transformasi yang memindahkan tiap titik pada bidang dengan jarak dan arah tertentu. Jarak dan arah tertentu dapat diwakili oleh ruas garis berarah (misal AB ) atau oleh suatu bilangan terurut [ a b ] Jika translasi T = [ a b ] memetakan titik P ( x 1 ,y 1 ) ke titik P ' ( x 1 ' ,y 1 ' ) maka berlaku hubungan : x 1 ' =¿ x 1 +a y 1 ' =¿ y 1 +b Atau P ' ( x 1 ' +a,y 1 ' +b ) . Hubungan ini dapat ditulis dalam bentuk 1
29
Embed
Web viewTranslasi adalah suatu transformasi yang memindahkan tiap titik pada bidang dengan jarak dan arah tertentu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TRANSFORMASI GEOMETRI
Transformasi digunakan untuk memindahkan suatu titik atau bangun pada sebuah
bidang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Transfomasi T pada suatu bidang
memetakan titik P pada bidang menjadi P ' di tempat lain pada bidang tersebut. Titik
P ' disebut bayangan titik P sebagai hasil transformasi T.
Jenis-jenis transformasi geometri :
1. Translasi
2. Rotasi
3. Refleksi
4. Dilatasi
Translasi
Translasi adalah suatu transformasi yang memindahkan tiap titik pada bidang dengan
jarak dan arah tertentu. Jarak dan arah tertentu dapat diwakili oleh ruas garis berarah
(misal A⃗B ) atau oleh suatu bilangan terurut [ab] Jika translasi T = [ab] memetakan titik P ( x1 , y1 ) ke titik P' ( x1
' , y1' ) maka berlaku
hubungan :
x1' =¿ x1+a
y1' =¿ y1+b
Atau P' ( x1' +a , y1
' +b ).Hubungan ini dapat ditulis dalam bentuk
T = [ab] : P ( x1 , y1 ) P' ( x1' +a , y1
' +b )
Minggu lalu, Candra duduk di pojok kanan baris pertama di kelasnya. Minggu ini, ia
berpindah ke baris ketiga lajur keempat yang minggu lalu ditempati Dimas. Dimas
sendiri berpindah ke baris kedua lajur kedua yang minggu lalu ditempati Sari.
Perhatikan perpindahan tempat duduk Candra dan Dimas ini.
1
Candra berpindah 2 lajur ke kiri dan 2 baris ke belakang. Saat berpindah ini,
Candra telah melakukan translasi 2 satuan ke kiri dan 2 satuan ke atas yang ditulis
sebagai (−2
2 ) Kemudian, Dimas berpindah 2 lajur ke kiri dan 1 baris ke depan. Saat berpindah
ini, Dimas telah melakukan translasi 2 satuan ke kiri dan 1 satuan ke bawah yang
ditulis sebagai (−2
1 ) Misalkan, tempat duduk Candra minggu lalu di titik N(a, b) pada koordinat
Cartesius. Dengan translasi (−2
2 ), diketahui tempat duduknya inggu ini pada titik
N ’(a-2,b+2).Kalian dapat menuliskan translasi ini sebagai berikut
N (a , b )⃗(−22 )N ' ( a−2 , b+2 )
Dengan prinsip yang sama, jika titik P(x, y) ditranslasikan dengan T 1=(ab )
maka
diperoleh bayangannya P' ( x+a , y+b ) . Secara matematis, ditulis sebagai berikut.
P ( x , y ) T⃗ 1(ab ) P' ( x+a , y+b )
2
Sekarang, translasikan lagi bayangan yang telah kalian peroleh denganT 2=(cd)
Adalah suatu transformasi yang mengubah jarak titik-titik dengan faktor skala
(pengali) tertentu dipusat dilatasi tertentu. Dilatasi suatu bangun akan mengubah
ukuran tanpa mengubah bentuk bangun tersebut.
Gambar 6.
Perhatikan lingkaran pada Gambar dibawah yang berpusat di titik P(4, 2) dan
melalui titik Q(4, 4) berikut yang didilatasi terhadap pusat O(0, 0) dengan faktor skala
13
x = 3
x = 3
Sb. x
Sb. x
12 . Bayangan yang diperoleh adalah lingkaran yang berpusat di titik P'(2, 1) dan
melalui titik Q' (2, 2). Lingkaran ini sebangun dengan lingkaran P dengan ukuran
diperkecil.
Gambar 7.
Atau kita dapat menentukan lingkaran hasil dilatasi ini dengan menggunakan matriks
seperti berikut
[ x1' x2
'
y1' y2
' ]=[ 12
0
0 12 ][4 4
2 4]=[2 21 2]
Dengan dilatasi terhadap pusat O(0, 0) dan faktor skala 12 , diperoleh lingkaran
dengan titik pusat P'(2, 1) dan melalui titik Q'(2, 2).
Transformasi dilatasi dengan faktor skala sebesar k adalah suatu pemetaan yang
didefinisikan sebagai berikut :
T : R2 R2
( x , y )(kx ,ky ) dimana k adalah bilangan real.
14
Suatu dilatasi dengan faktor skala k dan pusat dilatasi P ditulis : P ,k
Jika P , k :A( x , y ) → A '(x ' , y' ) dengan P (a,b) maka terdapat hubungan :
x '=a+k (x−a )
y '=b+k ( y−b )
Jika dengan pusat O (0,0) terdapat hubungan :
x '=kx
y '=ky
dengan matriks yang sesuai [k 00 k ]
Pada dilatasi faktor k akan menentukan ukuran dan letak bangun bayangannya.
1) Jika k >1, maka bangun bayangan diperbesar dan searah terhadap pusat dan
bangun semula.
2) Jika 0 < k < 1, maka bangun bayangan diperkecil dan searah terhadap pusat dan
bangun semula.
3) Jika -1< k < 0 , maka bayangan diperkecil dan berlawanan arah dengan pusat
dan bangun semula.
4) Jika k < -1, maka bangun bayangan diperbesar dan berlawanan arah terhadap
pusat dan bangun semula
Dilatasi Rumus Matriks
Dilatasi dengan pusat
(0,0) dan faktor dilatasi
k
A ( x , y ) [⃗0 , k ] A ' (kx , ky ) (x 'y ')=(k 0
0 k )( xy )
Dilatasi dengan pusat
P(a,b) dan faktor dilatasi
k
A ( x , y ) [⃗ P ,k ] A ' ( x ', y ' )dengan x '−a=k (x−a )
y '−b=k ( y−b )(x '
y ' )=(k 00 k )( x−a
y−b )+(ab )
Contoh :
Diketahui dilatasi dengan pusat (2,1) dan faktor skala 3. Oleh dilatasi tsb tentukan
bayangan dari :
a. titik A(3,2) dan B(9-4,3)
b. garis y-2x+5=0
15
Jawab :
a. A' [ x '
y ' ]=[3 00 3 ][3−2
2−1]+[21]=[54 ]B' [ x '
y' ]=[3 00 3] [−4−2
3−1 ]+[21]=[−167 ]
b. [ x '
y ']=[3 00 3] [ x−2
y−1]+[21]=[3 x−6+23 y−3+1]=[3 x−4
3 y−2]x '=3 x−4→ x= x '+4
3
y '=3 y−2→ y= y '+23
Subtitusi x dan y tersebut ke y-2x+5=0 sehingga diperoleh
y '+23
−2. x'+43
+5=0
y '+2−2. (x '+4¿+15=0
y '+2−2 x '−8+15=0
y '−2 x '+9=0
Jadi bayangan dari garis y-2x+5 = 0 adalah y-2x+9=0.
Transformasi Gusuran
Gambar 8.
Transformasi gusuran adalah suatu transformasi yang menggeser suatu titik menurut
arah sumbu X atau sumbu Y, jadi ada 2 macam transformasi gusuran, yaitu:
1. Transformasi gusuran arah sumbu X
16
Matriks transformasi yang bersesuaian adalah [1 q0 1]dengan q= 1
tg∝=¿ faktor skala
Titik A ( x, y ) ditransformasikan menjadi ( x' , y' ) dengan :
x' = x + qy
y' = y
2. Transformasi gusuran dengan arah sumbu Y
Matriks transformasi yang bersesuaian adalah [1 0p 1]dengan p=
1tg∝=¿ faktor skala.
Titik A ( x, y ) ditransformasikan menjadi ( x' , y' ) dengan
x' = x
y' = y + p
Contoh :
Diketahui titik (2 , -3 ) . Tentukan bayangan titik itu oleh
a. gusuran searah sumbu Y dengan faktor skala – 3
b. gusuran searah sumbu X dengan faktor skala 4
Jawab :
a. [ x '
y ']=[ 1 0−3 1] [ x
y ]=[ 1 0−3 1 ][ 2
−3]=[ 2−9]
b. [ x '
y ']=[1 40 1] [ x
y ]=[1 40 1 ][ 2
−3]=[−10−3 ]
Regangan
Merupakan suatu transformasi yang memetakan himpunan titik pada bidang ke
himpunan titik lainnya dengan cara memperbesar/memperkecil jarak titik-titik itu ke
garis tertentu (invariant) . Perbandingan antara jarak titik peta ke garis invariant
dengan jarak titik semula ke garis invariant disebut factor regangan. Arah garis yang
tegak lurus dengan garis invariant disebut arah regangan.
17
Gambar 9.
a. Regangan searah sumbu X
Artinya garis searah sumbu Y ( garis invariant) dengan faktor regangan k
Matriks transformasi yang bersesuaian [k 00 1]
Titik A ( x, y ) ditransformasikan menjadi ( x' , y' ) dengan :
x' = kx
y' = y
b. Regangan searah sumbu Y
Artinya garis searah sumbu X ( garis invariant) dengan faktor regangan k
Matriks transformasi yang bersesuaian [1 00 k ]
Titik A ( x, y ) ditransformasikan menjadi ( x' , y' ) dengan :
x' = x
y' = k y
Contoh :
Carilah persamaan bayangan kurva 3x + y = 9 oleh regangan [−2 00 1 ]
Jawab :
[−2 00 1 ][ x
y ]=[ x '
y ']
18
[−2 00 1 ]
−1
[−2 00 1 ][ x
y ]=12 [1 0
0 −2] [ x '
y '][1 00 1][ x
y ]=[−12
0
0 1][ x'
y ' ]Maka [ x
y ]=[12
x'
y' ] sehingga diperoleh
3 x+ y=9
3(−12
x ')+ y '=9
3 x ' – 2 y '=−18
Jadi bayangan dari 3 x '+ y '=9adalah 3 x – 2 y=−18
Komposisi transformasi
1. Komposisi dua translasi berurutan
Diketahui dua translasi T 1=(ab )
dan T 2=(cd)
. Jika translasi T 1 dilanjutkan
translasi T 2 maka dinotasikan ”T 1∘T 2 ” dan translasi tunggalnya adalah
T=T1+T2=T2+T1 (sifat komutatif).
2. Komposisi dua refleksi berurutan
a. refleksi berurutan terhadap dua sumbu sejajar
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis x=a dilanjutkan terhadap garis x=b.
Maka bayangan akhir A adalah A ' ( x ', y ' ) yaitu:
x' = 2(b-a) + x
y' = y
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis y = a dilanjutkan terhadap garis y =
b. Maka bayangan akhir A adalah A ' ( x ', y ' ) yaitu:
x' = x
y'=2(b-a)+y
19
b. refleksi terhadap dua sumbu saling tegak lurus
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis x = a dilanjutkan terhadap garis y=b
(dua sumbu yang saling tegak lurus) maka bayangan akhir A adalah A ' ( x ', y ' ) sama dengan rotasi titik A(x,y) dengan pusat titik potong dua sumbu (garis) dan
sudut putar 180˚
c. refleksi terhadap dua sumbu yang saling berpotongan
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis g dilanjutkan terhadap garis h, maka
bayangan akhirnya adalah A ' ( x ', y ' ) dengan pusat perpotongan garis g dan h dan
sudut putar 2 α (α sudut antara garis g dan h) serta arah putaran dari garis g ke h.
Catatan
tan α=mk−ml
1+mk⋅mlml=gradien garis lmk=gradien garis k
d. sifat komposisi refleksi
Komposisi refleksi (refleksi berurutan) pada umumnya tidak komutatif kecuali
komposisi refleksi terhadap sumbu x dilanjutkan terhadap sumbu y (dua sumbu
yang saling tegak lurus).
3. Rotasi berurutan yang sepusat
a. Diketahui rotasi R1(P(a,b),α) dan R2(P(a,b),β), maka transformasi tunggal dari
komposisi transformasi rotasi R1 dilanjutkan R2 adalah rotasi R(P(a,b),α+β)
b. Rotasi R1 dilanjutkan R2 sama dengan rotasi R2 dilanjutkan R1
4. Komposisi transformasi
Diketahui transformasi T 1=(a b
c d ) dan T 2=( p qr s )
maka transformasi tunggal
dari transformasi:
a. T1 dilanjutkan T2 (T2 ◦ T1) adalah T=T2 . T1
b. T2 dilanjutkan T1 (T1 ◦ T2) adalah T=T1 . T2
Catatan T1 . T2 = T2 . T1
5. Bayangan suatu kurva/bangun oleh dua transformasi atau lebih
20
Contoh: Tentukan bayangan garis -4x+y=5 oleh pencerminan terhadap garis y=x
dilanjutkan translasi (32 )
!
Jawab: misal titik P(x,y) pada garis -4x+y=5
P(x,y) dicerminkan terhadap garis y=x, bayangannya P'(y,x)
P'(y,x) ditranslasi (32 )
. Bayangannya P''(y+3, x+2)=P''(x'',y'')
Jadi x'' = y +3 → y = x''-3
y'' = x +2 → x = y'' -2
persamaan -4x+y=5 → -4(y'' -2) + (x'' - 3) = 5
-4y'' + 8 + x'' – 3 = 5
x'' - 4y''= 0
jadi bayangan akhirnya adalah x - 4y= 0
6. Luas bangun hasil tranformasi
Jika suatu bangun (segitiga, lingkaran, dan lain-lain) ditransformasikan maka:
a. Luas bangun bayangan tetap untuk transformasi : translasi, refleksi,
dan rotasi.
b. Luas bangun bayangan berubah untuk transformasi dilatasi, yaitu jika
luas bangun mula-mula L setelah didilatasi oleh [P(a,b),k], maka luas
bangun bayangannya adalah L' = k2 +L
c. Jika luas bangun semula = L, kemudian bangun itu ditransformasikan
dengan matriks [a bc d ] maka luas bangun bayangannya adalah