PENGARUH KARAKTERISTIK BERBAGAI MEREK OLI TERHADAP TEMPERATUR MESIN YAMAHA JUPITER MX 135CC PROPOSAL PENELITIAN Disusun Oleh : NAMA : ARIS BUDI PERLINDUNGAN NIM : H1F114014 1
PENGARUH KARAKTERISTIK BERBAGAI MEREK OLI TERHADAP TEMPERATUR MESIN YAMAHA JUPITER MX
135CC
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :NAMA : ARIS BUDI PERLINDUNGANNIM : H1F114014
PROGRAM STUDI TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARBARU
2016
1
STRUKTUR ORGANISASI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Humas
Prof. Dr. Ir. H. Yudi Firmanul
Arifin, M.Sc
Kepala Prodi Teknik Mesin
Achmad Kusairi S, ST,. MT., MM.
Mahasiswa
Aris Budi Perlindungan
Wakil Rektor Bidang Akademik
Dr. Ahmad Alim Bachri, SE., M.Si
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Dr. Ir. Abrani Sulaiman, M,Sc
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan
Dr. Hj Aslamiah, M.Pd., Ph.d
Dosen Pengampuh
Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah Amd. Hyp, ST, M.Kes.
Dekan Fakultas Teknik
Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, ST., MT
Rektor Universitas Lambung Mangkurat
Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-nya sehingga proposal penelitian yang berjudul “PENGARUH
KARAKTERISTIK BERBAGAI MEREK OLI TERHADAP TEMPERATUR MESIN
YAMAHA JUPITER MX 135CC” dapat terselesaikan. Dalam penyusunan
Proposal Metode Penelitian ini tidak lepas dari bantuan dan kerja sama, serta
dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada :
1. Bapak Ach. Kusairi S, MM., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
2. Ibu Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah, Amd.hyp., ST., M.Kes. selaku Dosen
Pengampu 1
3. Bapak dan Ibu saya yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta
doanya yang selalu menyertai saya.
Proposal ini disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah
Metode Penelitian (HMKK 538). Penulis memahami sepenuhnya bahwa
proposal ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan demi perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata dengan segala keikhlasan hati mengucapkan terima kasih.
Semoga proposal ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca dan semoga
proposal penelitian ini bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehiupan
bangsa.
Banjarbaru, Oktober 2016
Penulis
Aris Budi Perlindungan
3
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................i
STRUKTUR ORGANISASI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT..............ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang....................................................................................4
1.2. Perumusan Masalah............................................................................6
1.3. Batasan Masalah.................................................................................6
1.4. Tujuan Penelitian.................................................................................6
1.5. Manfaat Penelitian...............................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu............................................................................8
2.2. Dasar Teori Penunjang......................................................................12
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian.................................................................................22
3.2. Alat Dan Bahan Penelitian................................................................ 23
3,3. Teknik Pengumpulan Data................................................................23
3.4. diagram proses..................................................................................24
3.5. Diagram Alir.......................................................................................25
3.6. Jadwal Pelaksanaan Penelitian.........................................................26
DAFTAR PUSTAKA
4
DBAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi saat ini harus diakui hampir semua kalangan
masyarakat, baik kalangan atas, menengah ataupun bawah di indonesia
sudah mengenal bahkan sudah menggunakan kendaraan bermotor roda
dua. Kendaraa-kendaraan ini juga sudah di anggap sebagai suatu
kebutuhan yang harus dipenuhi, mengingat banyak jenis kendaraan
terutama jenis kendaraan sepeda motor roda dua yang menawarkan
produknya dengan harga murah sehingga dapat di jangkau oleh
konsumen kalangan kelas bawah. Akibat dari persaingan harga tersebut
sehingga menimbulkan dampak yaitu banyak di jalan kita lihat jenis
ataupun berbagai merk kendaraan tersebut yang berujung pada
gangguan lalulintas dan kemacetan lalulintas hal ini menyebabkan
perusahaan berusaha lebih keras lagi agar produknya dapat di terima
oleh konsumen. Sehingga perusahaan harus mampu menghasilkan
produk dengan kualitas yang dapat bersaing.
Plumas adalah zat kimia yang umumnya cairan, yang diberikan
antara dua benda bergerak untuk mengurangi gesekan. Pelumas
merupakan aktifitas yang penting di dalam pengoprasian mesin.
Pemberian minyak pelumas bertujuan untuk mengurangi gesekan dan
keausan antar komponen mesin yang saling bergesekan. Gesekan dan
keausan yang terjadi dapat menyrbabkan temperatur di sekitar mesin
meningkat dan akan terus meningkat. Apabila gesekan ini tidak diatasi,
akan mempengaruhi kinerja suatu mesin yang dapat menyebabkan
berkurangnya umur mesinn dan kegagalan mesin. Hal ini membawa
5
suatu kerugian kepada suatu industri karena berpengaruh produktifitsnya
dan pengeluaran biyaya yang besar untuk perbaikan mesin. Cara kerja
pelumas adalah dengan membentuk oli film pada peermukaan yag saling
bergesekan. Oli film yang terbentuk sangat berpengaruh pada temperatur
yang dihasilkan.
Pelumas yang baik adalah yang tidak mudah mengalami
perubahan viskositas jika mengalami peningkatan temperatur.
Keberhasilan sistem pelumasan pada suatu mesin sngat di perlukan.
Keberhasilan pelumasan di tentukan oleh tiga aspek, yaitu jenis
pelumas,jumlah pelumas, dan metode pelumasan. Dengan pemilihan dan
penggunaan pelumasan yang tepat diharapkan dapat mengatasi gesekan
dan keausan yang berlebih sehingga dapat memperpanjang umur mesin
dan pengeluaran biaya jadi berkurang. Oleh karena itu, dilakukan
penujian pada pelumas dengan viskositas yang berbeda terhadap
pembentukan oli film sehingga gesekan lansung antara logam dapat
terhindarkan. Dimana penujian ini dilakukan pada mesin dengan
mengunakan pelumas. Fungsi oli diantaranya memperlancar kerja mesin
agar geseka- gesekan yang ada dapat diredam, meberi lapisan pelindung
pada onderdil-onderdil yang saling bergesekan sehingga keausan dan
kerusakan yang memungkinkan terjadi dapat di cegah seminimal
mungkin, dan sebagai pendingin.
Kebanyakan oli sintetis merupakan produk impor dan proses
pembuatanya cukup rumit, sehingga harga oli sintetis jauh lebih mahal
daripada oli mineral. Oli sintetis pada umumnya mempunyai titik tuang
yang rendah dibandingkan dengan oli jenis mineral dan kebanyakan di
pergunakan untuk kendaraan yang sering di pacu dengan kecepatan
yang lebih tinggi seperti balap, cocok digunakan kondisi ekstrim misalnya
6
musum dingin, daerah tropis yang memiliki temperatur udara bervariasi
sepanjang tahun antara 22oC-28oC. Hal ini menunjukan suhunya cukup
stabil, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Latar belakang masalah diatas maka diadakan penelitian yang
berhubungan dengan perpindahan panas, dengan mengambil judul
”Analisis Karakteristik Pengaruh Berbagai Merk Oli Terhadap Temperatur
Mesin Yamaha Jupiter MX 135CC”.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana berbagai pengaruh merk oli terhadap temperatur mesin?
b. Bagaimana pengaruh berbagai merk oli terhadap emisi gas buang?
1.3 Batasan Masalah
Sedangkan batasan-batasan masalah yang digunakan adalah:
a. Penelitian ini dilakukan pada mesin motor jupiter mx 1135cc tahun
2008,
b. Penelitian ini hanya membahas temperatur mesin dan emisi gas
buang,
c. Oli yang digunakan dalam penelitian ini adalah yamalube 20W-40,
castrol active go 20W-40, evalube runer x 20W-40.
1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh berbagai merk oli terhadap temperatur
mesin,
b. Untuk mengetahui pengaruh berbagai merk oli terhadap emisi gas
buang.
7
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
a. Bagi peneliti
Bagi peneliti sendiri adalah untuk mendapatkan keselarasan teori dan
praktek terutama mengenaipengaruh berbagai merek oli terhadap mesin
b. Bagi masyarakat
Sebagai bahan pertimbangan untuk memilih oli berdasarkan
kebutuhan mesin
c. Bagi ULM
Sebagai sumber informasi pembelajaran yang berkenaan dengan
viskositas fluidadan temperatur pada mesin motor.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Musthaqim Massora, Frangky E.Kaparang dan Fransisco
“Hubungan Jenis Pelumas dengan Suhu Mesin Induk KM. Tuna Lestari”
minyak pelumas adalah zat cair yang digunakan sebagai pelumas dalam
suatu mesin untuk mengurangi kerusakan akibat gesekan, dan sebagai
pendingin serta peredam suara, akan tetapi suhu yang tinggi pada mesin
akan merusak daya lumas. Apabila daya lumas berkurang, maka gesekan
akan bertambah dan selanjutnya panas yang timbul akan semakin banyak
sehingga suhu terus meningkat. Berbagai jenis pelumas banyak
dipasarkan. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang hubungan jenis
pelumas dengan suhu mesin untuk membandingkan pelumas mana yang
dapat mempertahankan suhu dengan baik dengan menggunakan 3 jenis
pelumas yang berbeda pada sebuah mesin induk. Untuk jenis pelumas MS
suhu pada kepala silinder relatif stebil dengan tidak mengalami perbahan
suhu yang signifikan, pada blok silinder suhu mengalami perbahan pada
pertengahan waktu tetapi pada akhir percatatan suhu dari wawal 63° ke 62°
sedangkan pada suhu minyak pelumas relatif stabil walaupun di jam ke-4
mengalami penaikan suhu sebanyak 4°, tetapi di akhir percatatan suhu
kembali keawal menjadi 50°C. Untuk pelumas jenis JD, suhu pada kepala
silinder relatif naik turunwalaupun di jam terakhir kembali pada suhu awal
pada blok silinder pada blok silinder suhu mengalami kenaikan suhu
sampai di jam terakhir sedangkan pada suhu minyak pelumas relatif stabil
walaupun di jamke-4 mengalami penaikan suhu sebanyak 5°C tetapi di
9
akhir percatatan suhu kembali keawal menjadi 55°C. Untuk jenis pelumas
CS, suhu pada kepala silinder relatif stabil walaupun mengalami kenaikan
suhu pada jam ke-5 tetapi pada akhir percatatan suhu kembali keawal.
Pada blok silinder suhu mengalami penurunan yang tidak terjadi pada dua
jenis pelumas sebelumnya, sedangkan suhu minyak pelumas relatif stabil
walaupun di jam ke-5 mengalami penaikan suhu sebanyak 4°C tetapi di
akhir percatatan suhu kembali keawal menjadi 50°C.
Imam Firmansyah “Analisis Sistem Pelumasan Pada Mesin Honda
Civic 16 Valve” Pelumasan pada mesin sangat penting karena tanpa
pelumasan maka komponen-komponen mesin akan mengalami gesekan
secara langsung sehingga dapat menimbuilkan keausan yang berlebihan
dan merusak komponen-komponen mesin yang sangat vital. Sistem
pelumasan Honda Civic 16 valve menggunakan sistempelumasan tekan
yang terdiri dari beberapa komponen utama seperti oil pan, oil pump, oil
filter, indikator tekanan oli, dan sistem pengatur tekanan oli. Sistem ini
memanfaatkan hisapan dan tekanan pompa oli pelumas tipe internal gear
untuk mensirkulasikan oli pelumas ke seluruh komponen-komponen mesin
yang saling bersinggungan. Penggunaan minyak pelumas harus
menggunakan kualitas oli yang baik sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada komponen-
komponen mesin. Gangguan-gangguan yang sering terjadi pada sistem
pelumasan adalah tekanan oli yang terlalu rendah, tekanan oli yang terlalu
tinggi, pemakaian oli boros, dan oli berubah menjadi encer. Usaha
pencegahan terjadinya kerusakan pada sistem pelumasan adalah dengan
melakukan perawatan dan penggantian komponen-komponen sistem
pelumasan pada mesin.
10
R. Budi Mulyawan “Studi Kasus Sistem Pelumasan dan
Pengaruhnya Terhadap Sistem Komponen Mesin”. Dalam industri otomotif,
efisiensi dan efektofitas kerja mesin kendaraan bermotor sangat di
pengaruhi oleh kondisi minyak lumas yang di gunakan. Salahsatu
parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas minyak lumas
diantaranya adalah viskositas, TBN, water content dan lain-lain. Proses
pengganti minyak lumas mesin secara konvesional yang menggunakan
pedoman jarak tempuh dan waktu pemakaian yang dirasakan kurang
akurat,sehingga diperlukan suatu alat ukur parameter-parameter yang ada
dan dapat memantau kualitas minyak lumas secara kontinyu pada saat
mesin dijalankan untuk memperoleh waktu penggantian minyak lumas
yang tepat.
Stefan Raharjo Nugriho “Identifikasi Fisis Viskositas Oli Mesin
Kendaraan Bermotor Terhadap Fungsi Suhu dengan Menggunakna Laser
Helium Neon” Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui
karakteristik viskositas oli mesin kendaraan bermotor dengan
menggunakan laser Helium Neon sebagai sumber cahayanya. Peralatan
dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah laser Helium Neon,
tabung reaksi, detector, termometer, pemanas dan oli. Oli yang digunakan
adalah oli SAE 20, oli SAE 30 dan oli SAE 40. Kemudian peralatan dan
bahan diatur. Didapatkan nilai absorbansi awal tanpa adanya oli, dan
absorbansi akhir ketika diberi oli bersamaan dengan perubahan suhu.
Semakin tinggi suhu maka makin rendah nilai absorbansinya. Secara
berturut-turut absorbansi paling rendah adalah oli SAE 20, oli SAE 30 dan
oli SAE 40. Dari hasil experimen, viskositas dapat dilihat dengan
menggunakan laser Helium Neon.
11
Vera Mega Abrisyah “Faktor-Faktor Yang Membedakan Konsumen
Dalam Pembelian” Oli/Pelumas Sepeda Motor Merek Federalpelumas
sepedamotor Federal adalah produk pelumas yang diproduksi oleh
PT.Federal Karyartama yang merupakan salah satu produk pelumas yang
ada dipasaranpelumas merek federal pun ini memiliki keunggulan tersendiri
seperti memiliki stikerhologram Alu-Foil untuk mencegah ppemalsuan agar
para konsumen tidak tertipudengan pelumas sepeda motor palsu. Dengan
keunggulan yang dimiliki produk pelimassepeda motor federal dapat
memuaskan konsumen untuk kebutuhan perawatan mesinsepda motor.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel bebas yang
membedakan keputusan pembelian. Penelitian ini melakukan pengujian
dengan model diskriminan. Manfaat penelitian ini memberikan informasi
tentang kebutuhan yang diharapkan konsumen dari produk pelumas
sepeda motor merek federal. Tahap awal penelitian mengindetifikasi
populasi dan sampel, setelah itu dilakuakn penyebaran kuesioner terhadap
konsumen yang telah membe
li pelumas sepeda motor federal dan yang membeli pelumas sepda
motor merek lain. Tahap berikutnya melakukan pengujian instrumen
dengan uji validitas dan uji relibiltas. Pengolahan data menggunakan
analisis diskriminan. Berdasarakan hasil pengolahan data, variabel yang
membedakan keputusan pembelian dan tidak membeli pelumas sepeda
motor merek federal, yang paling membedakan adalah harga dan
persediaan barang.
12
b.2 Dasar Teori Penunjang
A. Sistem Pelumasan Mesin
Di dalam mesin terdapat bagian-bagian yang selalu bergerak jika
mesin dijalankan. Sedangkan pelumas dimasukan untuk menghidari
hubungan langsung dari dua bagian yang bergesekan. Lapisan minyak
tipis yang terjadi neyebabkan poros dan bantalan tidak berhubungan
langsung. Jika tidak diberikan pelumas akan menimbulkan gesekan yang
besar yang akan mempengaruhi dan mengakibatkan keausan dan panas
tinggi dan berakibat mesin akan rusak.
Sistem pelumasan mesin baik atau tidaknya pelumas pada
sebuah mesin sangat menentukan untuk mesin tersebut, mesin sepeda
motor yang masih barupun akan langsung hancur jika terganggu sistem
pelumasanya. Kualitas baik atau tidaknya pelumas sangat menentukan
oleh kemampuan minyak pelumas tersebut pada saat digunakan
minyakpelumas yang baik memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Viskositas tetap, sewaktu pada kondisi udara yang di inginkan ataupun
mesin yang sangat panas sekalipun,
b. Mengandung deterjen yang mampu melarutkan kotoran-kotoran,
c. Tidak terdapat zat yang dapat merusak mesin.
Pada mesin-mesin sepeda motor, untuk melumasi mesinya
biasanya digunakan oli SAE 30. Kapasita kekentalan minyak pelumas
yang dijual dipasaran, ditentukan oleh nilai SAE-nya. Oli yang kental
ditunjukan pada angka SAE-nya yang tinggi.
B. Karakter Masing-masing Oli
1) Oli yamalube 4TSAE 20W-40
Mesin tidak mudah panas,
13
Kopling tidak mudah selip,
Susra mesin sedikit halus,
Pagi hari mesin mudah dinyalakan.
2) Oli castrol active go 20W-40
Castrol active go 4T dengan menggunakan formula wear protection
yang dikombinasikan dengan teknologi Trizone, maupun memberikan
perlindungan yang terus menerus terhadap munculnya endapan dan
kotoran yang memberikan jalur jalur pelumas yang dapat
menyebabkan kerusakan mesin secara dini. Sehingga anda dengan
mudahnya start & Go!
Keuntuntungan
Menggunakan teknologi Trizone,
Terdapat formla wear protection,
Memperpanjang umur mesin.
3) Oli Evalube runner x 20w-40
Evalube runner x SAE 20w-40, API SG adalah minyak pelumas
dengan kekentalan ganda multigrade yang digunakan untuk kendaraan
bermotor 4 lankah dengan kualias tinggi. Minyak pelumas ini dibuat
dari kualitas base oli yang tinggi dan dicampur dengan aditif detergent,
anti oksidan, anti gesekan, anti busa, dan anti karat. Minyak pelumas
ini berfungsi untuk merawat dan memberikan perlindungan pada mesin
dengan teknologi dan yang mengandalkan akselarasi tinggi. Pelumas
ini juga mampu mengurangi keausan sehingga menjadikan umur pakai
mesin lebih tahan lama. Selain itu juga pelumas ini menjadikan
temperatur mesin stabil karena mempunyai tingkat kekentalan ganda
(multi grade). Minyak pelumas ini juga di rekomendasikan pada arah
beriklim panas maupun dingin. Pelumas ini dapat digunakan untuk
14
segala macam merk kendaraan bermotor roda dua yang
menggunakan 4 langkah yang terekomendasikan oleh spesifikasi API
SG dan bekerja segala kondisi jalan.
Keuntungan:
Memberikan perlindungan yang terbaik lagi mesin generasi modern
dengan akselarasi maksimum,
Mencegah terjadinya slip kopling dan mempermudah perpindahan
gigi karena mempunyai spesifikasi JASO MA,
Sifat kekentalan bersifat stabil baik karena temperatur ekstrim
rendah maupun tinggi,
Mencegah korosi, mengurangi gesekan dan ke ausan, menjaga
kebersihan mesin dan mencegah deposit dengan optimal,
Menjadikan umur pakai mesin menjadi lebih lama.
Fungsi pelumas oli pada umumnya fungsi utama oli hanya
sebagai pelumas mesin. Padahal oli memiliki fungsi lain yang tak kalah
penting, yakni antara lain sebagai pendingin, pelindung dari korosi,
pembersih dan penutup celah pada dindingmesin. Semua fungsi
tersebut adaah sangat erat berkaitan sebagai pelumas. Oli akan
membuat gesekan antara komponen di dalam mesin menjadi lebih
halus, sehingga memudahkan mesin untuk mencapai suhu kerja yang
ideal.
Selain itu juga oli dapat bertindak sebagai fluida yang
memindahkan panas ruang bakar mencapai 1000°C-1600°C kebagian
lain mesin yang lebih dingin dengan tingkat kekentalan yang di
sesuaokan dengan kapasitas volume maupun kebutuhan mesin. Maka
semakin kental oli tingkat kebocoran akan semakin kecil namun di sisi
lain mengakibatkan bertambahnya beban kerja bagi pompa oli. Selain
15
itu kandungan aditif dalam oli akan membuat lapisan film pada dinding
dilinder guna melindungi mesin pada saat start. Sekaligus mencegah
timbulnya karat, sekali pun kendaraan tidak digunakan dalam waktu
yanng lama. Disamping itu pula kandungan aditif deterjen pada
pelumas berfungsi sebagai pelarut kotoran hasil sisa pembakaran agar
terbuang saat pergantian oli.
Memilih pelumas oli semakon banyak pilihan oli saat ini, tentunya
membuat si pemakai sedikit bingung, karena semua produsen oli pasti
mengatakan oli merk yang paling bagus. Namun ada beberapahal
yang bisa di jadikan acuan antara lain, kenali karakterkendaraan anda,
spesifikasi mesin serta lingkungan dimana mayoritas anda
berkendaraan (suhu,kelembaban udara, debu dansebagainya).
Peruntukan dan kualita pelumas perhatikan peruntukan pelumas,
apakah digunakan untuk pelumas mesin bensi atau disel, 2 tak atau 4
tak, peralatan industri, dan sebagainya. Kualitas oli sendiri pada
umumnya di tunjukan oleh kode API (Imerican Petrolume Institute)
dengan diikuti oleh tingkat huruf dibelakangnya. Contohnya: API, SL,
kode S(spark) menandakan pelumas mesin untuk bensin. Kode huruf
kedua menunjukan nilai kualitas oli, semakin mendekati huruf Z mutu
oli semakin baik dalam melapisi komponen dengan lapisan film dan
semakin sesuai dengan kebutuhan mesin modern. Ada dua kelompok
kategori API service yaitu:
a. kategori API service untuk pelumas kendaraan berbahan bakar
bensin,
b. kategori API service untuk pelumas kendaraan bermesin disel.
C. Fungsi Utama Pelumas Pada Mesin
16
a) Mencegah gesekan secara langsung dua buah komponen yangsaling
berputar ataupun saling berhubungan,
b) Sebagai pendingin,
c) Meredam suara pada alat-alat yang saling bergesekan,
d) Memperpanjang umur alat yang saling berhubungan,
e) Merapatkan hubungan kontak-kontak alat saling berhubungan.
D. Metode Perawatan Mesin Pada Sistem Pelumasan
Agar mesin memiliki kemampuan yang tinggi serta untuk menjaga
umur dari sebuah mesin sistem penggantian minyak pelumas secara
berkala harus di di jaga baik-baik.
a) Untuk mesin yang masih baru atau percobaan (Runing in) gantilah
minyak pelumas setiap 5000 km,
b) Untuk mesin yang sudah lama gantilah minyak pelumas setiap
kendaraan sudah dioprasikan 1500-2500km.
E. Mengenal Sistem Pelumas
Sistem pelumas pada sepeda motor dibedakan menjadi dua, yaitu
sistem pelumasan sepeda motor 2 tak dan sepeda motor 4 tak.
a) Sistem pelumasan sepeda motor 4 tak
Pelumasnya hanya ada satu macam yaitu dari bak engkol minyak
pelumas dipercikan kedinding silinder untuk melumasi dinding silinder
motor. Ring oli yang di pasangkan pada piston bertugas meratakan
dan membersihkan oli pada dinding silinder tersebut. Olehkarena itu
sepeda motor 4 tak tak di lengkapi dengan ring oli.
b) Sistem pelumasan pada sepeda motor 2 tak
17
Sistem pelumasan sepeda motor 2 tak dibedakan menjad dua
yaitu:
Sistem pelumasan campur. Pada sistem ini oli dicampurkan
dengan bahan bakar bensin pada tangki. Contohnya adalah pada
sepeda motor vespa,
Sistem pelumasan autolube. Pada sistem ini oli ditampung
tersendiri oleh karena itu pada sistem ini digunakan pada dua jenis
minyak pelumas untuk bak engkol dan pelumasan untuk motornya.
Untuk menjalankan tigasnya sistem ini dilengkapi dengan pompa
oli. Contohnya pada sepeda motor yamaha.
Minyak pelumas yang digunakan pada sepeda motor
adalah oli karena oli mempunyai syarat-syarat yang diperlukan
dalam pelumasan yaitu:
a. Dayalengketnya baik,
b. Titik nyalanya tinggi,
c. Tidak mudah menguap,
d. Titik beku rendah,
e. Mudah memindahkan panasa.
Kekentalan oli ditandai dengan SAE (The Society Of Automotive
Engineers). Semakin besan angka SAE-nya berarti semakin kental. Oli
SAE 40 lebih kental daripada oli SAE 20. Kekentalan oli tersebut semakin
lama semakin berkurang sehingga daya lumasnya pun menurun. Panas
dan proses pembakaranya sangat berpengaruh terhadap kualitas oli. Sisa
pembakaran seperti H2O yang mengembun masuk kedalam bak oli dan
bereaksi akhirnya menghasilkan lumpur yang merusak kualitas oli.
Disamping itu karbon yang tidak terbakar akan bercampur dengan oli dan
mengendap menjadi kerak.
18
F. kekentalan (viskositas)
Kekentalan merupaka salahsatu unsur kandungan oli paling rawan
karena berkaitan dengan ketebalan oli atau seberapa besar
resistensinya untuk mengalir. Kekentalan oli langsung berkaitan dengan
sejauh mana oli berfungsi sebagai pelumas sekaligus sebagai pelindung
benturan antar permukaan loganm.
Oli harus mengalir ketika suhu mesin atau temperatur ambient.
Mengalir secara cukup agar terjadi pasokannya ke komponen-
komponen yang bergerak. Semakin kental oli, maka lapisan yang di
timbulkan menjadi lebih kental. Lapisan harus pada oli kental memberi
kemampuan ekstra menyapu atau membersihkan permukaan logam
yang terlumasi. Sebaliknya oli yang terlalu tebal akan memberi
resistansi berlebihan mengalirkan oli pada temperatur rendah sehingga
menggangguu jalanya pelumas ke komponen yang dibutuhkan. Untuk
itu oli harus memiliki kekentalan yang tepat pada temperatur tertinggi
atau temperatur terendah ketika mesin di operasikan.
Oli grade (derajat) tesendiri yang diatur Oleh Society Of
Automotive Engineers (SAE). Bila pada kemasan oli tersebut tertera
angka SAE5w-30 berarti 5w (winter) menunjukan pada suhu dingin oli
bekerja pada kekentalan 5 dan pada suhu terpanas akan bekerja pada
kekentalan 30.Tetepi yang terbaik adalah mengikuti viskositassesuai
permintaan mesin. Umumnya mobil sekarang mimiliki kekentalan lebih
rendah dari 5w-30.karena mesin belakangan lebih sophisticated
sehingga kerapatan antar komponen makin tipis dan juga banyak celah
kecil yang hanya bisa dilalui oleh oli encer. Tak baik mengguakan oli
19
kental (20W-500) pada mesin ini karena akan mengganggu debit aliran
oli pada mesin dan butuh semprotan lebih tinggi.
Sebagai contoh dibawah iniadalah tipe viskositas dan ambient
temperatur dalam derajat celcius yang bisa digunakan sebagai standatd
oli di berbagai kawasan:
a. 5W-30 untuk negara dingin seperti di Swedia,
b. 10W-30 untuk iklim sedang seperti di kawasan Inggris,
c. 15W-30 untuk iklim panas seperti di indonesia.
G. Emisi Gas Buang
Emisi gas buang untuk menghasilkan tenaga pada kendaraan
bermotor memerlukan reaksi kimia berupa pembakaran senyawa
hidrokarbon. Hidrokarbon yang bisa digunakan adalah oktan. Pada
dasarnya reaksi yang terjadi adalah: C8H18 +12,502 =8CO2 + 9H2O. Ini
adalah pembakaran yang terjadi secara sempurna walaupun masih
terdapat polutan, yaitu karbon dioksida (CO2). Tetapi pada perakitanya,
pembakaran yang terjadi tidak selau sempurna yaitu karbon yang tidak
berikatan sempurna dengan oksigen sehingga terdapat sisa karbon
monoksida (CO) yang menjadi polutan berbahaya. Pada negara yang
memiliki standard emisi gas buang kendaraan yang ketat, ada 5 unsur
dalam gas buang kendaraan yang akan di ukur yaitu senyawa HC, CO,
CO2, O2, dan senyawa Nox. Sedangkan pada negara-negara yang
standard emisi senyawa HC, CO, CO2, dan O2, termasuk indonesia.
(Gnandi,2010).
Beberapa unsur gas yang akan dibahas dalam penelitian ini
adalah Hidrokarbon bensin adalah senyawa hidrokarbon, jadi setiap HC
yang dapat di gas buang kendaraan menunjukan adanya bensin yang
20
tidak terbakar dan terbuang bersama sisa pembakaran. Apabila senyawa
hidrokarbon terbakar sempurna (bereaksi dengan oksigen) maka reaksi
hasil pembakaran tersebut adalah karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
Walaupun rasio perbandingan antara udara dan bensin (AFR = Air to Fuel
Ratio) sudah tepat dan di dukung oleh desain ruanh bakar mesin saat ini
yang sudah mendekati ideal, tetapi tetap saja sebagian dari bensin
seolah-olah tetap dapat “bersmbunyi” dari api saat proses pembakaran
dan menyebabkan emisi HC pada ujung knalpot sangat tinggi.
Karbon mono oksida (CO) Gas karbondioksida adalah gas yang
relatif tidak stabil dan cenderung bereaksi dengan unsur lain. Krbon
monoksida, dapat di ubah dengan mudah menjadi CO2 dengan bantuan
sedikit oksigen dan panas. Saat mesin bekerja dengan AFR yang tepat,
emisi CO pada ujung knalpot berkisar 0.5% sampai 1% untuk mesin yang
dilengkapi dengan sistem injeksi atau sekita 2.5% untuk mesin yang
masih menggunakan karburstor. Dengan bantuan air injection sistem atau
CC, maka CO dapat di buat serendah mungkin mendekati 0% (gunandi,
2010).
H. Spesifikasi Mesin Jupiter Mx LC
Spesifikasi mesin jupiter mx lc adalah sebagai berikut:
Tipe 4 langkah, SOHC, 4 klep (berpendingin cairan),
Volume cylinder 135cc,
Dimeter x langkah 54 x 58,7 mm,
Perbandingan kompresi 10,9: 1,
Power max 8,45kW (11,13HP)pada 8500rpm,
Torsi max 11,65N.m (1,165 kgf.m) pada 5500rpm,
Sistem pelumasan, pelumasan basah,
21
Kapasitas oli mesin pengganti berkala 800cc,
Pengganti total 1000cc,
Kapasitas air pendingin radiator dan mesin 620cc,
Tangki recovery 280cc total 900cc,
Karburator mikuni VM 22 x 1, setelan pilot screw 1-5/8 putaran keluar,
Putaran langsam mesin 1.400rpm,
Saringan udara mesin tipe kering,
Sistem starter motor dan starter engkol,
Tipe transmisi tipe ROTARY 4kecepatan, dengan kopling manual.
BAB III
22
METODE PENELITIAN
3.1 Objek PenelitianPada penelitian ini dilakukan pengamatan pengamatan lapangan
dan memodifikasi jenis oli, kemudian dilakukan penelitian. Sedangkan
penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data proses
konduktifitas yang di dapat dari hasil permodelan analisis.
Metode penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Studi Literatur
Merupakan kegiatan mempelajari, mengumpulkan dan membaca
sebagai sumber informasi seperti buku, diktat kuliah, dan jurnal yang
berkaitan dengan kegiatan perencanaan. Sasaran utama studi
literatur adalah mengetahui gambaran umum tentang perpindahan
panas secara konduksi.
b. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu data primer
dan data sekunder.data primer data yang diambil dari pengamatan
langsung di lapangan sedangkan data sekunder yaitu data-data yang
diambil dari hasil permodelan variasi jenis oli
c. Pengolahan Dan Analisa Data
Penyusunan laporan disertai data-data berupa gambar,
perhitungan, tabel, dan grafik yang dapat membantu dalam
penyampaian informasi hasil perencanaan.
d. Pengambilan Kesimpulan
Akan disimpulkan dengan melihat hasil dari perhitungan,
bagaimanakah perubahan temperature mesin gas buang.
3.2 Alat Dan Bahan Penelitian
23
Alat :
a. Temp gun,
b. Tachometer,
c. Neraca pegas,
d. Mesin jupiter mx.
Bahan
a. Yamalube 20w-40,
b. Castrol go 20w-40,
c. Evalube 20w-40.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Sebelum melakukan penelitian pada motor bakar 4 tak dilakukan
servis dan penggantian komponen yang dianggap perlu. Hal ini dilakukan
dalam servis berupa penggantian oli mesin melakukan servis sepeda
motor dan penggantian kampas rem.
Hal yang dilakukan dalam tahap pengujian dalam pengambilan data
adalah:
a. Menhidupkan mesin,
b. Menunggu beberapa saat kira-kira 5 menit agar mesin panas,
c. Stabilkan putaran mesin pada putaran 4000rpm,
d. Menghidupkan stopwatch,
e. Mencatat emisi gas buang CO dan HC,
f. Merubah variasi pembebana dari 0kg, 1kg, 2kg, 3kg.
g. Mengulangi pengujian diatas dengan mengganti merk oli yang
dipilih.
3.4 Flow Chart Proses
24
3.5 Diagram Alir Penelitian
25
Mulai
Hidupkan Mesen
Tunggu Sampai Mesin Panas
Stabilkan Putaran Mesin Pada Putaran 400rpm
Catat emisi gas buang CO dan HC
Hidupkan Stopwatch
Selesai
Oli Yamalube 4TSAE 20W-40
Castrol go 20w-40
Oli evalube 20w-40
Beri Variasi Pembebanan Pada Masing-masing Oli Dari 0kg-3kg
3.6 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
26
Start
Rumusan masalah Studi literatur Pengambilan data
Temperatur Emisi gas buang
Persiapan Alat
Kesimpulan
Selesai
Jenis Oli Evalube Runer x 20w-40
Pembebanan Dari 0kg-3kg
Jenis Oli Yamalube 4TSAE 20W-40
Pembebanan Dari 0kg-3kg
Pengujian Data
Jenis Oli Castrol Active go 20W-40
Pembebanan Dari 0kg-3kg
Tempat dan penelitian adalah di workshop auto speed dan jadwal
penelitian direncanakan sebagai berikut:
No Kegiatan Sep Okt
13-18 19-24 25-30 1-6 7-12 13-19 20-26
1 Tahap Persiapan Penelitian
a. Penyusunan Judul
b. Penyusunan Kerangka
2 Tahap Pelaksanaan
a. Pengumpulan data
b. pengolahan data
3Tahap penyusunan Proposal
DAFTAR PUSTAKA
27
Heldarman, James.D&Linder, Jim. 2006. Automotive Fuel And Emissions Control
System. New Jersey: Pearson Education, Inc.
M,Fuad. 2011.Komparasi Sesungguhnya Kekentalan Kode SAE Oil.
Musthaqim Massora, Frangky E.Kaparang Dan Fransisco. Hubungan Jenis
Pelumas Dengan Suhu Mesin Induk KM. Tuna Lestari.
Khairullah,2013.Sistem Pelumas Pada Kendaraan.
Imam Firmansyah. Analisis Sistem Pelumasan Pada Mesin Honda Civic 16
Valve.
Antonius Piping,2013.Mengenal Sistem Pelumas.
R. Budi Mulyawan. Studi Kasus Sistem Pelumasan Dan Pengaruhnya Terhadap
Sistem Komponen Mesin.
Puri Kurniasih,2012.Sistem Pelumasa Engine Carter Bagian-Bagian Crankcase
Gombang Jawa Tengah
Rosid. 2015. Analisis Proses Pembakaran Pada Sepeda Motor Dengan
Menggunakan Bahan Bakar Premium Dan Pertamax. Jurnal Teknologi
Jurusan Teknik Mesin Jawa Barat Universitas Singaperbangsa Karawang
Sapto Budi Prakoso,2011.Tes Oli Kental Atau Encer.
Stefan Raharjo Nugriho. Identifikasi Fisis Viskositas Oli Mesin Kendaraan
Bermotor Terhadap Fungsi Suhu Dengan Menggunakna Laser Helium
Neon.
28
Rizki Yoga N.P Ahmad G.W. 2014 Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar
Pertamax Dan Waktu Pengapian Terhadap Performa Mesin Dan Gas
Buang Sepeda Motor.Jurnal Penelitian. Jawa Timur Universitas Negri
Surabaya.
Vera Mega Abrisyah.Faktor-Faktor Yang Membedakan Konsumen Dalam
Pembelian.
Supriyadi W,Priyo Heru A. 2013.Pengaruh Penggunaan Enviro Purge Kit
Terhadap Performa Mesin Sepeda Motor 4 Langkah. Jurnal Penelitian
Teknik Mesin Jawatimur. Universitas Negri Surabaya.
I Putu K.N.K.2015 Pengaruh Variasi Tekanan Pada Intake Manifold Terhadap
Performa Mesin. Skripsi Jurusan Teknik Mesin.Fakultas Teknik Program
Non Reguler. Udayana : Universitas Udayana
Gama S.S 2012 Pengaruh Variasi CDI Dan Putaran Mesin Terhadap Daya
Mesin. Skripsi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Surakarta :
Universitas Sebelas Maret.
Anonim. 2014 Text Book EPI-Electronic Petrol Injection, PT. Indomobil Suzuki
International Jakarta.
Edi Sigar, 1998. Buku Pintar Otomotif , Jakarta : Pustaka Delapratasa.
Anonim. 2013. Macam - Macam Sistem Pelumasa. Pt. Indomobil Suzuki
International Jakarta.
Deby A, 2010. Pengaruh Penambahan Reheater Pada Kenalpot Terhadap Emisi
Gas Buang Co Pada Sepeda Motor. Sekripsi Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
29
Muhammad Ardi, 2015. Sistem Pelumasan Pada Mesin Otomotif.Fakultas Teknik
Palembang : Universitas Tridinanti Palembang.
Hendrik, 2005 Analisa Pelumasan Tekan Dan Pendinginan Motor Bensin ,Jakarta
Mugiono Slamet, 2008. Memilih Minyak Pelumas Dan Pelumasan Dengan Benar,
Malang
Saputra, Handaya, Asep, 2000. Sekilas Tentang Minyak Pelumas, Depok
Jurusan Teknik Gas & Petrokimia, Fakultas Teknik UI.
Wartawan Anton L, Dipl.Ing, 1998.Pelumas Otomotif Dan Industri. Pustaka,
Jakarta.
Warju. 2009. Pengujian Performa Mesin Kendaraan Bermotor. Edisi Pertama.
Surabaya: Unesa University Press.
30