6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Telekomunikasi Menurut Solekan, ST (2009,3) Telekomunikasi adalah setiap pemancaran, pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya (Undang- undang RI no.36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi). Sedangkan Sistem Telekomunikasi menurut Solekan, ST (2009, 4) adalah seluruh unsur atau elemen baik infrastruktur telekomunikasi, perangkat telekomunikasi, sarana dan prasarana telekomunikasi, maupun penyelenggara telekomunikasi, sehingga komunikasi jarak jauh dapat dilakukan. Berikut ini adalah pengertian dari beberapa istilah dalam bidang telekomunikasi sesuai dengan Undang-undang RI no.36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi :
51
Embed
library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-1... · Web viewUntuk memahami cara kerja protokol IP, perhatikan ilustrasi berikut ini. Kita analogikan saja,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Telekomunikasi
Menurut Solekan, ST (2009,3) Telekomunikasi adalah setiap pemancaran,
pengiriman, dan atau penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda,
isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau
sistem elektromagnetik lainnya (Undang-undang RI no.36 tahun 1999 tentang
Telekomunikasi).
Sedangkan Sistem Telekomunikasi menurut Solekan, ST (2009, 4) adalah
seluruh unsur atau elemen baik infrastruktur telekomunikasi, perangkat
telekomunikasi, sarana dan prasarana telekomunikasi, maupun penyelenggara
telekomunikasi, sehingga komunikasi jarak jauh dapat dilakukan. Berikut ini adalah
pengertian dari beberapa istilah dalam bidang telekomunikasi sesuai dengan
Undang-undang RI no.36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi :
1. Perangkat Telekomunikasi
adalah sekelompok alat telekomunikasi yang memungkinkan
bertelekomunikasi.
2. Sarana dan Prasarana Telekomunikasi
adalah segala sesuatu yang memungkinkan dan mendukung berfungsinya
telekomunikasi.
7
3. Penyelenggara Telekomunikasi
adalah perseorangan, koperasi, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), badan usaha swasta, instansi
pemerintah, dan instansi pertahanan keamanan Negara.
4. Jasa Telekomunikasi
adalah layanan telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan
bertelekomunikasi dengan menggunakan jaringan telekomunikasi.
5. Pelanggan
adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang
menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi
berdasarkan kontrak.
6. Pemakai
adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang
menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi yang
tidak berdasarkan kontrak.
7. Interkoneksi
adalah keterhubungan antar jaringan telekomunikasi dari penyelenggara
jaringan telekomunikasi yang berbeda.
Jadi jika setiap orang ingin melakukan hubungan telekomunikasi, dapat di
simpulkan menjadi beberapa alur yaitu informasi apa yang akan dikirim atau
diterima seperti suara, gambar, file, atau data lainnya. Pengirim yang berfungsi untuk
mengirimkan informasi – informasi tersebut dan merubahnya menjadi sinyal listrik
yang siap dikirim. Media Transmisi adalah sebuah media yang mampu
8
menghantarkan informasi tersebut bisa berupa udara maupun berwujud fisik seperti
kabel utp, koaksial, atau fiber. Penerima yang berfungsi untuk menerima sinyal
listrik yang telah dikirimkan oleh pengirim, kemudian merubahnya menjadi
informasi – informasi yang dapat di pahami oleh manusia. Yang terakhir
dibutuhkannya aturan – aturan atau standar yang harus di sepakati dalam
pengiriman, pentransmisian, dan penerimaan informasi.
Pada prinsipnya sebuah sistem telekomunikasi melalui tahapan tahapan
sebagai berikut :
1. Proses komunikasi diawali dengan sebuah pesan atau informasi yang
harus dikirimkan dari individu atau perangkat satu ke perangkat lain.
2. Pesan atau informasi tersebut selanjutnya dikonfersi kedalam bentuk
biner atau bit yang selanjutnya bit tersebut di encode menjadi sinyal.
Proses ini terjadi pada perangkat encoder.
3. Sinyal tersebut kemudian oleh transmitter dikirimkan atau
dipancarkan melalui media yang telah dipilih.
4. Dibutuhkan media transmisi (radio, optik, koasial, tembaga) yang
baik agar gangguan selama disaluran dapat dikurangi.
5. Selanjutnya sinyal tersebut diterima oleh stasiun penerima.
6. Sinyal tersebut didecode kedalam format biner atau bit yang
selanjutnya diubah kedalam pesan atau informasi asli agar dapat
dibaca atau didengar oleh perangkat penerima.
9
Gambar 2.1 Prinsip kerja sistem telekomunikasi
2.2 Jaringan
Menurut Wahana Komputer (2010, 2) yang dimaksud jaringan komputer
adalah sistem yang terdiri dari komputer – komputer, serta perangkat – perangkat
yang saling terhubung sebagai satu kesatuan. Dengan di hubungkannya perangkat –
perangkat tersebut kita dapat saling berbagi sumber daya antar satu perangkat
dengan perangkat lainnya. Sedangkan dalam istilah komputer, jaringan merupakan
penghubung antara dua komputer atau lebih yang tujuan utamanya adalah saling
berbagi data.
Sedangkan Menurut definisi dari Solekan, ST (2009, 91) yang di maksud
jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer. Atau
dapat dijelaskan sebagai kumpulan beberapa komputer yang saling terhubung satu
sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa kabel ataupun
tanpa kabel (nirkabel).
10
Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli kemudian
membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa klasifikasi, diantaranya
berdasarkan skala/area. Berdasarkan skala atau area, jaringan komputer dapat dibagi
menjadi 4 jenis, yaitu :
1. LAN (Local Area Network)
Adalah jaringan lokal yang di buat pada area tertutup. Misalkan dalam
suatu gedung atau dalam suatu ruangan. LAN biasanya digunakan untuk
jaringan kecil yang menggunakkan resource bersama – sama, seperti
penggunaan printer bersama.
Gambar 2.2 contoh Jaringan LAN
2. MAN (Metropolitan Area Network)
Menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah
cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN bisa satu RW, beberapa kantor
yang berbeda dalam komplek yang sama, satu kota, bahkan satu provinsi.
Sehingga dapat dikatakan MAN merupakan pengembangan dari LAN.
11
Gambar 2.3 Contoh Jaringan MAN
3. WAN (Wide Area Network)
Cakupannya lebih luas dari MAN. Cakupan WAN meliputi satu kawasan,
satu negara, satu pulau,bahkan satu benua.
Gambar 2.4 Contoh Jaringan WAN
12
4. Internet
Internet adalah interkoneksi jaringan – jaringan komputer yang ada di
dunia. Sehingga cakupannya sudah mencapai satu planet, bahkan tidak
menutup kemungkinan antarplanet. Koneksi antara jaringan komputer dapat
dilakukan berkat dukungan protokol yang khas, yaitu IP (Internet Protocol).
Gambar 2.5 Contoh Jaringan Internet
13
Tabel dibawah ini dapat digunakan untuk sekedar memberikan gambaran
luas area LAN, MAN, WAN, dan Internet.
Tabel 2.1 LAN, MAN, WAN dan Internet
Jarak Antara CPU Lokasi dari CPU Nama
10 m Room Local Area Network (LAN)
100 m Building Local Area Netwok (LAN)
1000 m Campus Metropolotan Area Network (MAN)
100,000 m Country Wide Area Network (WAN)
1,000,000 m Planet Internet
Pada umumnya jaringan komputer merupakan hubungan antara 2 komputer
atau lebih, jadi setiap komputer – komputer yang terhubung dalam satu jaringan itu
dapat di bedakan berdasarkan jarak seberapa jauhnya komputer – komputer itu saling
berhubungan. Setiap komputer yang terhubung memungkinkan untuk saling bertukar
data melalui media transmisi yang disediakan. Semakin baik dan bagus media
transmisi semakin cepat pula pengiriman data yang akan terjadi, begitupun
sebaliknya. Hal seperti ini lah yang membuat manusia tidak bisa meninggalkan
jaringan komputer di dalam kehidupnya terutama pada bidang bisnis mereka.
14
2.3 Media Transmisi
Media Transmisi adalah alat yang berfungsi mengirimkan informasi dari pengirim
kepada penerima. Karena dalam jarak jauh, maka sinyal pengirim diubah lagi atau
dimodulasi agar dapat terkirim jarak jauh, contoh :
Gambar 2.6 Media Transmisi
15
2.3.1 Wireless
Jaringan wireless atau nirkabel menurut Lusiana Citra Dewi (2011,
1224) adalah suatu teknologi dimana manusia dapat berkomunikasi
(koneksi) baik secara langsung ataupun tidak langsung menggunakan
media udara atau lebih tepatnya frekuensi radio. Jadi teknologi jaringan
wireless memanfaatkan gelombang elektromagnetik melalui udara sebagai media
untuk mengirimkan data atau informasi dari pengirim ke penerima.
Gambar 2.7 wireless
16
2.3.2 Kabel
Menurut Teguh Wahyono S.Kom (2007, 7) kabel merupakan salah
satu jenis media transmisi guided yang mentransmisikan sekaligus
memandu arah pengiriman data. Komunikasi data berbasis kabel
memungkinkan untuk dilakukan jika jarak antara pengirim dan penerima
tidak terlalu jauh dan berada dalam area lokal.
kabel merupakan alat yang digunakan untuk mentransmisikan
sinyal dari satu tempat ke tempat lain. Perbedaannya dengan wireless kabel
merupakan media yang tampak oleh mata, seperti tembaga sedangkan
wireless tidak. Kabel memiliki 3 jenis yaitu Kabel Koaksial, Kabel UTP,
dan Kabel Serat Optik.
2.3.2.1 Kabel Koaksial
Menurut Teguh Wahyono S.Kom (2007, 8) kabel koaksial
adalah kabel yang memiliki satu konduktor copper ditengahnya.
Sebuah lapisan plastic menutupi di antara konduktor dan lapisan
pengaman serat besi.
17
Gambar 2.8 Skema Kabel Koasial
Karakteristik kabel koaksial adalah :
1. Terdiri dari 2 konduktor dengan konstruksi
2. Konduktor dalam ditahan oleh beberapa cincin insulasi
atau bahan dielektrik padat, konduktor luar ditutup dengan
jaket
3. Laju data ratusan Mbps untuk jarak 1 km
4. Aplikasi: distribusi TV, SLJJ, LAN
Gambar 2.9 Contoh penggunaan kabel Koasial
18
2.3.2.2 Kabel Tembaga (UTP)
Kabel twisted pair memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Paling murah dan paling banyak digunakan
2. Panjang pilinan 5-15 cm, ketebalan 0,4 - 0,9 mm
3. Redaman besar
Terdapat dua jenis twisted pair yang sering digunakan
pada jaringan, yaitu UTP (Unshielded Twisted Pair) dan STP
(Shilded Twisted Pair). Unshielded merupakan kawat telepon
biasa, tipe 100-ohm banyak dijumpai di gedung perkantoran.
Sedangkan shielded memiliki kinerja lebih baik pada laju data
yang tinggi, twisted pair dilindungi oleh logam untuk mengurangi
interferensi. Kabel STP memang lebih baik dari UTP akan tetapi
harganya jauh lebih mahal.
Gambar 2.10 Skema kabel UTP
19
Gambar 2.11 Skema kabel STP
Terdapat beberapa tipe konektor yang digunakan pada
twisted pair, sesuai dengan kabel yang digunakan, yaitu :
Gambar 2.12 Konektor Twisted Pair
2.3.2.3 Kabel Optic
20
Menurut Solekan, ST (2009, 79) serat optik memiliki
arsitektur sebagai berikut :
Gambar 2.13 Arsitektur serat optik
Karakteristik kabel Fiber Optik sebagai berikut :
1. Medium yang tipis dan fleksibel, mampu merambatkan
sinar optik
2. Diameter inti 2-125 m
3. Keunggulan kabel serat optik dibandingkan dengan
twisted pair atau kabel koaksial adalah :
Kapasitas bandwidth yang lebih besar
Ukuran lebih kecil dan lebih ringan
Redaman lebih rendah
Isolasi elektromagnetik
4. Transfer rate mencapai ratusan Gbps untuk jarak puluhan
km
Akhir – akhir ini permintaan masyarakat modern akan
kebutuhan komunikasi data sangat pesat. Untuk mengirimkan data
21
dalam jumlah besar dan memerlukan keakuratan dan juga yang
mampu untuk menjaga kerahasian data tersebut. Keunggulan
Fiber optic sebagai media transmisi terutama mampu
meningkatkan pelayanan sistem komunikasi data, seperti
peningkatan jumlah kanal yang tersedia, kemampuan
mengirimkan data dengan kecepatan Gbps, terjaminnya
kerahasiaan data yg dikirimkan, sehingga pembicaraan tidak dapat
disadap, tidak terganggu oleh gelombang elektromagnetik, petir
atau cuaca.
Jenis Fiber optik yang di gunakan adalah fiber optic single
mode. Karena fiber tidak membawa sinyal elektrik, seperti kabel
tembaga dan sebagai gantinya sinyal tersebut diubah menjadi
chaya. Cahaya yang digunakan pada gelombang optik adalah LED
(Light Emitting Diode). Pemilihannya disesuaikan dengan
kepentingan sistem yang di rancang agar dapat menghasilkan
sistem yang lebih efektif dan optimal.
Namun untuk pembelokan kabel harus sesuai dengan
peraturan yang ada yaitu menurut ADC (2005, 4) secara umum,
radius pembelokkan kabel minimum adalah tidak boleh kurang
dari sepuluh kali diameter luar dari kabel serat. Jadi jika diameter
kabel sebesar 3mm harus tidak kurang dari radius 30mm.
22
Menurut Solekan, ST (2009, 80) Kabel fiber optik yang
biasa di gunakan memiliki 3 mode yaitu :
1. Serat Optik Single Mode
Ilustrasi cara kerja :
Gambar 2.14 Single mode
Karakteristik single mode adalah :
a. Diameter inti kecil sekali.
b. Diameter core : 2-10 mikrometer.
c. Diameter cladding : 50-125 mikrometer.
d. Diameter coating : 250-1000 mikrometer.
e. Redaman : 0.1 – 0.5 dB/km.
f. Bandwith : 500-50.000 MHz.
Kelebihan mode ini adalah Bandwidth yang sangat
besar, dispersi yang kecil sekali dibanding serat lain, memiliki
redaman yang paling kecil, dan dapat dipakai untuk jarak jauh
23
Sedangkan kekurangannya pembuatan yang sangat sulit dan
memiliki harga yang relative mahal.
Singlemode fiber juga dapat dibuat dengan index bias
yang berubah secara perlahan – lahan atau granded index.
2. Serat optik Multimode Step-Index.
Ilustrasi cara kerja :
Gambar 2.15 Multimode Step Index.
Karakteristik Multimode Step-Index :
a. Index bias inti konstan.
b. Diameter core : 50-250 mikrometer.
c. Diameter cladding : 125-400 mikrometer.
d. Diameter coating : 250-1000 mikrometer.
e. Redaman : 0,4 - 2 dB/km.
f. Bandwith : 6-25 MHz.
Kelebihan mode ini adalah dalam proses
pembuatannya dan proses penyambungan yang mudah serta
diimbangi dengan harga yang relatif murah. Sedangkan
kekurangannya Bandwitdh yang dihasilkannya lebih rendah
24
dan sering terjadi dispersi dan menghasilkan redaman yang
cukup besar sehingga digunakannya pada jarak – jarak
pendek.
Berdasarkan hasil penelitian, penambahan prosentase
bahan silica pada serat optik ini akan meningkatkan
performance tetapi jenis serat optik ini tidak populer karena
meskipun kadarsilicanya ditingkatkan, sewaktu transmit tetap
besar, sehingga hanya baik digunakan untuk menyalurkan data
dengan kecepatan rendah dan jarak dekat.
3. Serat optik Multimode Graded-Index.
Ilustrasi cara kerja :
Gambar 2.16 Multimode Graded Index.
Karakteristik Multimode Graded-Index :
a. Index bias inti bertingkat dengan indeks bias tertinggi
pada pusat core.
b. Diameter core : 30-60 mikrometer.
c. Diameter cladding : 100-150 mikrometer.
25
d. Diameter coating : 250-1000 mikrometer.
e. Redaman : 0,2 - 1 dB/km.
f. Bandwith : 150-2000 MHz.
Kelebihan mode ini hampir sama seperti mode single
seperti bandwitdh yang lebih besar, dispersi yang lebih
sedikit, redaman yang lebih kecil tetapi akan lebih cocok jika
digunakan untuk jarak menengah. Sedangkan kekurangannya
pada proses pembuatan yang lebih sulit di bandingkan dengan
mode yang lain dan harga yang relatif mahal.
2.4 Desibel
Menurut Behrouz A. Forouzan (2008, 81) untuk menunjukkan bahwa sinyal
telah hilang atau menguat, insinyur menggunakan unit dari desibel. Desibel (dB)
mengukur daya relatif dari dua sinyal atau satu sinyal di dua titik yang berbeda.
Perhatikan bahwa desibel negatif jika sinyal dilemahkan dan positif jika sinyal
diperkuat.
Perhatikan bahwa beberapa buku teknik mendefinisikan desibel dalam hal tegangan
bukan daya. Dalam kasus ini karena daya sebanding dengan tegangan, rumusnya adalah
dB = 20log 10 (V2IV1). Dalam teks ini kita mengartikan dB dalam hal daya.
26
Contoh 1
Misalkan, perjalanan sinyal melalui media transmisi dan dayanya berkurang sampai
setengah. Ini berarti bahwa P2 =PI dalam hal ini, redaman (hilangnya daya) dapat
dihitung sebagai :
Hilangnya 3 dB (-3 dB) setara dengan kehilangan setengah daya.
Contoh 2
Tentang perjalanan sinyal melalui sebuah amplifier, dan dayanya meningkat 10 kali. Ini
berarti bahwa P2 = 1OPI dalam hal ini, amplifikasi (meningkatnya day) dapat dihitung
sebagai
Contoh 3
Salah satu alasan bahwa insinyur menggunakan decibel untuk mengukur perubahan
kekuatan sinyal adalah bahwa jumlah desibel dapat ditambahkan ( atau dikurangi )
ketika kita mengukur beberapa poin, bukan hanya dua. Di gambar 3.27 tentang
perjalanan sinyal dari titik 1 sampai titik 4. Sinyal dilemahkan oleh waktu hingga
mencapai titik 2. Antara titik 2 dan 3, sinyal ini diperkuat. lalu, antara titik 3 dan 4,
sinyal dilemahkan. Kita dapat menemukan nilai resultan desibel untuk sinyal hanya
dengan menambahkan pengukuran desibel antara setiap set poin.
27
Contoh 4
Kadang-kadang desibel digunakan untuk mengukur kekuatan sinyal di milliwatts. Dalam
kasus ini, itu disebut sebagai dBm dan dihitung sebagai dBm = 10 log Pm, dimana Pm
adalah kekuatan di milliwatts. Menghitung kekuatan sinyal jika yang dBm =-30.
Solusi
Kita dapat menghitung daya dalam sinyal sebagai
Contoh 3,30
Kerugian dalam kabel biasanya didefinisikan dalam desibel per kilometer (dB/km). Jika
sinyal di awal kabel 1,9 dB/km memiliki kekuatan 2 mW, berapa kekuatan sinyal di 5
km?
Solusi
Kerugian pada kabel dalam desibel adalah 5 x ( -0.3 ) = -1.5 db. Kita dapat menghitung
kekuatan sebagai :
2.5 OSI Layer
28
IP atau internet protokol adalah protokol yang mengatur suatu data dapat dikenal
dan dikirim dari satu komputer ke komputer lain. IP bersifat connectionless protocol. Ini
berarti IP tidak melakukan error detection dan error correction.
Internet protocol memiliki lima fungsi utama, yaitu :
1. Mendefinisikan paket yang menjadi unit satuan terkecil pada transmisi
data di internet.
2. Memindahkan data antara transport layer dan network layer.
3. Mendefinisikan skema pengalamatan internet atau IP address.
4. Menentukan routing paket.
5. Melakukan fragmentasi dan penyusunan ulang paket.
Sebuah paket IP terdiri dari data-data yang berasal dari layer diatasnya
ditambah dengan IP header. Paket IP umumnya terdiri dari beberapa ratus byte.
Paket-paket ini mengalir melalui bermacam-macam media, mulai dari ethernet,
kabel serial, FDDI, radio, ATM, dll.
Untuk memahami cara kerja protokol IP, perhatikan ilustrasi berikut ini. Kita
analogikan saja, data yang hendak dikirim via jaringan sama dengan sepeda motor
yang akan dikirimkan via pos. Sebelum dikirimkan, sepeda motor tersebut kita
bongkar bagian roda, stang, mesin, dan body. Masing-masing bagian dibungkus dan
diberi alama tujuan dan alamat pengirim. Kemudian kita menugaskan beberapa
orang untuk mengirim masing-masing bagian tersebut. Ada yang mengirim via TIKI,
29
Pos biasa, Elteha, kereta api, dan bus. Jasa pengiriman akan menggunakan dan
memilih rute masing-masing untuk mencapai tujuan. Sangat dimungkinkan barang
yang dikirim tidak datang secara bersamaan, misalkan roda terlebih dahulu, baru
stang, mesing paling akhir. Setelah semua bagian terkumpul, bungkus dibuka dan
dilakukan proses perakitan setiap bagian hingga menghasilkan motor utuh seperti
aslinya.
Menurut Gin Gin Yugianto dan Oscar Rachman (2009,15) layer OSI dibagi
menjadi 7 Jenis :
Lapis 1 OSI : Layer Fisik
Mendefinisikan spesifikasi elektrikal, mekanikal, procedural, dan fungsional
untuk aktifasi, pemeliharaan dan deaktivasi di antara sistem jaringan yang
berkomunikasi. Spesifikasi tersebut seperti level tegangan, timing perubahaan
tegangan kecepatan fisik transfer, maksimum panjang kabel, dan konektor