Top Banner
SEKOLAH : Mts Darul Ilmi MATA PELAJARAN : Fikih KELAS/SEMESTER : VII (tujuh) / Ganjil PENGAJAR : Norhilaliah MATERI POKOK : Tata Cara Berwudhu ALOKASI WAKTU : 15 menit A. Kompetensi Inti KI-1 Mengahayati dan mengamalkan ajaran agama islam. KI-2 Mengolah, menalar, menyaji dan menciptakan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik 1
67

musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

Mar 01, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

SEKOLAH : Mts Darul Ilmi

MATA PELAJARAN : Fikih

KELAS/SEMESTER : VII (tujuh) / Ganjil

PENGAJAR : Norhilaliah

MATERI POKOK : Tata Cara Berwudhu

ALOKASI WAKTU : 15 menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 Mengahayati dan mengamalkan ajaran agama islam.

KI-2 Mengolah, menalar, menyaji dan menciptakan dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan.

KI-4 Mengolah, menalar, menyaji dan menciptakan dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Mengidentifikasi macam-macam tata cara berwudhu

4.1 Memperagakan tata cara berwudhu

C. Kompetensi Inti (KI)

3.1 Mampu mengetahui tata cara berwudhu

1

Page 2: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

4.1 Mampu memperagakan tata cara berwudhu

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bahan pelajaran, peserta didik dapat menjelaskan

tata cara berwudhu

Setelah mempelajari bahan pelajaran, peserta didik dapat

menyebutkan rukun dan sunnah-sunnah wudu

E. Materi Pembelajaran

a. Tata Cara Bersuci

Ada beberapa tata cara bersuci dari hadast :

1. Wudhu

Menurut bahasa, wudhu artinya bersih. Adapun menurut istilah,

wudhu atinya membasuh anggota badan tertentu sesuai dengan syarat

dan rukun yang telah ditetapkan sebagai syarat untuk menghilangkan

hadast kecil.

Rukun wudhu secara keseluruhan ada 6 :

a. Niat, yaitu berniat dalam hatinya untuk berwudhu menghilangkan

hadas. Dianjurkan melafalkan niat untuk menuntun niat dalam

hati, yaitu membaca:

تعالى لله فرضا الاصغر الحدث لرفع الوضوء نويتb. Membasuh wajah. Membsuh wajah adalah mulai dari tempat

tumbuhnya rambut kepala menuju ke bagian bawah kumi dn

jenggot sampai pangkal kedua telinga.

c. Membasuh kedua tangan sampai ke siku. Bagi seseorang yang

tidak sempurna tagannya misalnya tangannya terpotong dari atas

siku, maka dia tetap wajib membasuh sisa tangan yang tersisa,

yaitu jika tangannya terpotong dari bawah siku. Dan tidak ada lagi

2

Page 3: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

kewajiban untuk membasuhnya jika sudah tidak ada lagi bagian

yang dibasuh.

d. Mengusap bagian kepala . bisa Ubun-ubun atau yang lain. Ini

yang wajib. Disunnahkan membasuh seluruh kepala. Caranya

yaitu mengusap kepala dengan kedua tangn dari depan menuju ke

belakang sampai ke tengkuk kemudian mengembalikannya ke

tempat awal.

e. Membasuh kedua kaki

f. At-Tartib. Membasuh anggota wudhu satu demi satu dengan

urutan yang sebagaimana Aallah dan Rasulnya perintahkan.

Sunnah-sunnah wudhu sebagai berikut:

a. Tasmiyah (membaca Basmallah). Disyariatkan ketik seseorang

hendak berwudhu untuk membaca basmallah.

b. Membasuh kedua telapak tangan. Disyariatkan untuk menyela-

nyela jari jemari tangan dan kaki ketika berwudhu.

c. Madmadah (berkumur-kumur), Istinsyaq (memasukkan airke

dlam hidung). Berkumur-kumur dan memasukkan air ke dala

hidung dengn tangan kanan kemudian Istinsar (mengeluarkan air

dari hidung) dengan tangan kiri.

d. Membasuh telinga. Caranya memasukkan jari telunjuk ke dalam

telinga dan ibu jari dibelakang daun telinga (bagian luar) dan

digerakkan dari bawah daun telinga sampai ke atas.

e. Al-Muwalat (berkesinambungan dalam berwudhu sampai selesai

tidak terhenti atau terputus). Yaitu seseorang melakukan gerakan-

gerakan wudhu secara berkesinambungan, usai dari satu gerakan

wudhu langsung diikuti dengan gerakan wudhu berikutnya

sebelum kering bagian anggota yang baru saja dibasuh.

Membaca doa sesudah berwudhu:

3

Page 4: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

, محمدا ان واشهد له شريك لا وحده الاالله اله لا ان اشهد . من واجعلني التوابين من اجعلني اللهم ورسوله عبده

الصالحين الله ك د عبا من واجعلني المتطهرينF. Metode Pembelajaran

1) Pendekatan : Saintifik

2) Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Demonstrasi

3) Strategi : Jigsaw Learning (belajar melalui tukar delegrasi antar

kelompok/tim ahli)

G. Sumber dan Media Belajar

a. Buku paket Fikih kelas VII

b. LKS

c. Vidoa tata cara bersuci

H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

NO Kegiatan Alokasi

Waktu

KeKegiatan awal :

1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama

2) Peserta didik disapa dan ditanya mengenai

kabarnya

3) Peserta didik diperiksa kehadirannya dan ditanya

kesiapan belajarnya

4) Guru dan siswa bersama-sama membaca

basmallah

5) Apersepsi mengenai tata cara bersuci yang

diketahui peserta didik.

6) Peserta didik diberi penjelasan mengenai manfaat

2 Menit

4

Page 5: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

tata cara bersuci.

7) Guru menyampaikan tujuan pembelajran.

KeKegiatan Inti :

1) Mengamati

Guru menayangkan video tentang tata cara

bersuci.

2) Menyanya

Peserta didik dipersilahkan bertanya secara

langsung pada guru, terkait dengan materi

yang telah disampaikan.

Siswa mengamati tayangan video yang telah

di jelaskan oleh guru.

3) Mengeksplorasi

Masing-masing peserta didik membaca

materi tentang tata cara bersuci serta

memahami isi materi.

4) Mengasosiasikan

Peserta didik diminta mengaitkan materi

yang didiskusikan dengan kehidupan sehari-

hari.

Peserta didik menyimpulkan tata cara

bersuci

Peserta didik dapat mendemonstrasikan tata

cara bersuci.

5) Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik yang mau menyimpulkan

tentang tata cara bersuci.

5

Page 6: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

K Kegiatan akhir :

1) Guru membuat simpulan tentang materi

yang akan diajarkan

2) Guru mengadakan evaluasi

3) Guru menyebutkan materi yang akan

dipelajari selanjutnya

4) Bersama-sama menutup pelajaran dengan

berdoa (Membaca hamdalah, dan do’a

kafaratul majlis).

I. Penilaian Pembelajaran

Nama

Siswa

Sikap

Kedisiplinan Ketekunan

Belajar

Kerajinan Kerjasama Tanggung

jawab

Siska

Amanda

Zahra

Fatimah

Keterangan :

Skala penilaian sikap dibuat denga rentang antarara 1-3

1 = Kurang Baik

2 = Baik

3 = Sangat Baik

a. Tes tertulis

Soal tertulis ada dua buah soal :

Penilaian 1 soal jika benar 25

1) Sebutkan berapa rukun wudhu...?

6

Page 7: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

2) Apa niat berwudu...?

3) Apa berapa rukun wudhu...?

4) Apa hukum membasuh telinga ketika berwudhu...?

b. Kunci Jawaban

No Kunci Jawaban

1 Enam

2 فرضا الاصغر الحدث لرفع الوضوء نويتتعالى لله

3 54 Sunnah

Catatan : Skor jawaban tiap item soal 25

No

Soal

Skor

1 25

2 25

3 25

4 25

Dst

Nilai = Jumlah jawaban benar x 4 Nilai = jumlah

(Maksimal 25 x 4 = 100). Skor X 100

Skor maksimal

Banjarmasin, 26 Oktober 2019

Guru Supervisor Guru Praktik

Najminur Hasanatun Nida, M. Pd. I Norhilaliah

7

Page 8: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

NIP NIM.170102010372

MATA PELAJARAN : FIKIH

KELAS/SEMESTER : VIII/GENAP

PENGAJAR : Norhilaliah

MATERI POKOK : Mustahiq Zakat dan Yang

Haram Menerima Zakat

ALOKASI WAKTU : 15 Menit

J. Kompetensi Inti

KI-1 Mengahayati dan mengamalkan ajaran agama islam.

KI-2 Mengolah, menalar, menyaji dan menciptakan dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan.

KI-4 Mengolah, menalar, menyaji dan menciptakan dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

K. Kompetensi Dasar (KD)

2.4 Membiaskan sikap dermawan sebagai implementasi dari pemahaman tentang hikmah

zakat.

L. Kompetensi Inti (KI)

2.1 Mampu mengetahui Mustahiq zakat dan yang haram menerima zakat

8

Page 9: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

M. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bahan pelajaran, peserta didik dapat mengetahui

dan memahami Mustahiq Zakat dan Yang Haram Menerima Zakat.

Setelah mempelajari bahan pelajaran, peserta didik dapat

menyebutkan macam-macam Mustahiq Zakat dan Yang Haram

Menerima Zakat

N. Materi Pembelajaran

Mustahiq Zakat dan Yang Haram Menerima Zakat

1. Mustahiq zakat

Mustahiq zakat adalah orang-orang yang berhak menerima zakat, baik zakat fitrah

maupun zakat mal. Orang yang berhak menerima zakat dibagi menjadi delapan

glongan sebagaimana

Firman Allah Swt :

الر وفي قلوبهم والمؤلفة عليها والعاملين والمساكين للفقراء الصدقات انماعليم والله الله من يضة فر السبيل وابن الله سبيل وفي والغارمين قاب

حكيم

Artinya: ”sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang

fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para

muallafyang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-

orang yang berhutang untuk dijalan Allah dan untuk mereka yang

sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan

Aallah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha bijaksana” . (Q.S at-

Taubah : 60)

Adapun golongan mustahiq zaka adalah sebagai berikut :

a. Fakir, yaitu orang yang amat sengsara hidupnya, tidak memiliki harta

dan tidak mempunyai tenaga untuk menutupi kebutuhan dirinya dan

keluarganya. Seumpama orang fakir adalah seumpama orang yang

9

Page 10: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

membutuhkan 10.000 rupiah tapi ia hanya berpenghasilan 3.000

rupiah. Maka wajib diberikan zakat kepadanya untuk menutupi

kebutuhannya.

b. Miskin, yaitu orang yang mempunyai barang yang berharga atau

pekerjaan yang dapat menutup sebagian hajatnya akan tetapi tidak

mencukupinya, seperti seumpama orang yang membutuhkan 10.000

rupiah, tapi ia hanya berpenghasilan 7.000 rupiah. Orang ini wajib

diberi zakat sekedar menutupi kekurangan dn kebutuhannya. Jadi,

dengan kaidah di atas bahwa fakir itu lebih parah dari miskin.

c. Amil, adalah orang yang ditunjuk untuk mengumpulkan zakat,

menyimpannya membaginya kepada yang berhak dan mengerjakan

pembukuannya. Amil zakat harus memilki syarat tertentu yaitu

muslim, akil, baligh, merdeka, adil (bijaksana), mendengar, melihat,

laki-laki dan mengerti tenang hukum agama. Pekerjaan ini merupakan

tugas baginya dan harus diberi imbalan yang sesuai dengan

pekerjaannya yaitu diberikan kepadanya zakat.

d. Muallaf

Muallaf dibagi menjadi 4 macam yaitu :

1) Muallaf muslim ialah orang yang sudah masuk Islam tapi niatnya

atau imannya masih lemah, maka diperkuat dengan diberi zakat.

2) Muallaf yang telah masuk Islam dan niatnya cukup kuat, dan ia

terkemuka di kalangan kaumnya. Ia diberi zakat dengan harapan

kawan-kawannya akan tertarik masuk Islam.

3) Muallaf yang dapat membendung kejahatan orang kafir yang

disampingnya.

4) Muallaf yang dapat membendung kejahatan orang yang

membangkang membayar zakat.

Bagian ketiga dan keempat kita beri zakat sekiranya mereka kita

perlukan, misalnya karena mereka kita beri zakat, maka kita tidk usah

10

Page 11: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

menyediakan angkatan bersenjata guna menghadapi kaum kafir atau

pembangkang zakat yang biayanya pun akan lebih besar. Adapun

golongan pertama dan kedua maka kita beri zakat tanpa syarat”.

e. Riqab, adalah muktab yang berarti budak belian yang diberi

kebebasan usaha mengumpulkan kekayaan agar ia dapat menebus

dirinya untuk merdeka. Dalam hal ini ada syarat, bahwa yang

menguasai atau memilikinya sebagai budak belian itu bukan si

muzakki sendiri sebab jika demikian maka uang zakat itu akan

kembali kepadanya saja.

f. Grarim yaitu mempunyai hutang.

Gharim dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

1) Orang yang meminjam guna menghindarkan fitnah atau

mendamaikan pertikaian/permusuhan.

2) Orang yang meminjam guna keperluan diri sendiri atau

keluarganya untuk hajat yang mubah.

3) Orang yang meninjam karena tanggungan, misalnya para

pengurus masjid, madrasah atau pesantren menanggung pinjaman

guna keperluan masjid, madrasah atau pesantrten.

g. Sabilillah , yaitu orang yang berada dijalan yang dapat menyampaikan

sesuatu arena ridho Allah Swt baik berupa ilmu maupun amal.

h. Ibn As-Sabil, yaitu orang yang mengadakan perjalanan yang bukan

bertujuan maksiat di negeri rantauan, lalu mengalami kesulitan dan

kesengsaraan dalam perjalanannya.

2. Orang yang Tidak Berhak Menerima Zakat

a. Keluarga Rasulullah saw (Bani Hasyim)

Mereka tidak boleh makan harta zakat sedikitpun berdasarkan pernyataan

tegas dari Rasulullah saw.

11

Page 12: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

, , , ولا لمحمد تحل لا وانها الناس سخ او هي انما الصدقة هذه انصلى محمد وسلم لال عليه الله

Artinya: ”zakat adalah kotoran harta manusia, tidak hala bagi

Muhammad, tidak pula untuk keluarga Muhammad saw.” (H.R. Abu

Daud).

b. Orang kaya

, مكتسب لقوي ولا لغي فيها حظ ولاArtinya : ”tidak ada hak zakat untuk orang kaya, maupun orang yang

masih kuat bekerja” (H.R. Nasa’i)

Tapi orang kaya hanya bisa mendapat zakat apabila dia termasuk dalam

daftar delapan golongan pemerima zakat: Amil, Mualaf, orang yang

berperang, orang yang terlilit utang karena mendamaikan dua orang

yang sengketa, dan Ibn As-Sabil yang memiliki harta di kampungnya.

c. Orang kafir

Ketika Nabi saw mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman, beliau meminta

agar Muadz mengajarkan tauhid, kemudian shalat, kemudian baru

zakat. Beliau bersabda:

Artinya: ”Ajarkan kepada mereka bahwa Aallah mewajibkan kepada

mereka zakat harta mereka. Diambilkan dari orang kaya mereka

dan dikembalikan kepada orang miskin mereka” (H.R.Bukhari

Muslim)

d. Setiap orang yang dinafkahi oleh Muzakki (wajib zakat)

Termasuk aturan baku terkait penerima zakat, zakat tidak boleh

diberikan epada orang yang wajib dinafkahi oleh Muzakki (wajib

zakat). Seperti istri, anak dan seterusnya ke bawah atau orang tua dan

seterusnya ke atas.

e. Budak

12

Page 13: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

Budak tidak boleh menerima zakat, karena zakat yang diterima

pada akhirnya harus diserahkan kepada tuannya, terkecuali budak

Mukatab (budak yang sedang berupaya membebaskan dirinya).

O. Metode Pembelajaran

4) Pendekatan : Saintifik

5) Metode : Ceramah, Tanya Jawab

6) Strategi : Every one Is a teacher

P. Sumber dan Media Belajar

d. Buku paket Fikih kelas VIII

e. LCD

f. Laptop

Q. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

NO Kegiatan Alokasi

Waktu

Kegiatan awal :

8) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama

9) Peserta didik disapa dan ditanya mengenai

kabarnya

10) Peserta didik diperiksa kehadirannya dan

ditanya kesiapan belajarnya

11) Guru dan siswa bersama-sama membaca

basmallah

12) Apersepsi mengenai Mustahiq Zakat dan

Yang Haram Menerima Zakat yang diketahui

peserta didik.

13) Guru menyampaikan tujuan pembelajran.

2 Menit

KeKegiatan Inti :

6) Mengamati

Guru menyampaikan materi mengenai

10 Menit

13

Page 14: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

Mustahiq Zakat dan Yang Haram

Menerima Zakat

7) Menyanya

Peserta didik dipersilahkan bertanya secara

langsung pada guru, terkait dengan materi

yang telah disampaikan.

8) Mengeksplorasi

Masing-masing peserta didik membaca

materi tentang mustahiq zakat dan yang

haram menerima zakat serta memahami isi

materi.

9) Mengasosiasikan

Peserta didik diminta mengaitkan materi

yang didiskusikan dengan kehidupan sehari-

hari.

Peserta didik menyimpulkan tentang

mustahiq zakat dan yang ham menerima

zakat.

10) Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik yang mau menyimpulkan

tentang macam-macam mustahiq zakat dan

yang haram menerima zakat

Kegiatan akhir :

5) Guru membuat simpulan tentang materi

yang akan diajarkan

6) Guru mengadakan evaluasi

7) Guru menyebutkan materi yang akan

3 Menit

14

Page 15: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

dipelajari selanjutnya

8) Bersama-sama menutup pelajaran dengan

berdoa (Membaca hamdalah, dan do’a

kafaratul majlis).

R. Penilaian Pembelajaran

Nama Siswa Sikap

Kedisiplinan Ketekunan

Belajar

Kerajinan Kerjasama Tanggung

jawab

Amalia

Zahra

Khalil

Aman

Keterangan :

Skala penilaian sikap dibuat denga rentang antarara 1-3

4 = Kurang Baik

5 = Baik

6 = Sangat Baik

c. Tes tertulis

Soal tertulis ada dua buah soal :

Penilaian 1 soal jika benar 50

1. Sebutkan 3 macam orang yang berhak merima zakat...?

2. Apakah seorang budak boleh menerima zakat...?

d. Kunci Jawaban

No Kunci Jawaban

1 Fakir,miskin,muallaf

2 Tidak

15

Page 16: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

Catatan : Skor jawaban tiap item soal 50

No Soal Skor

1 50

2 50

Dst

Nilai = Jumlah jawaban benar x 2 Nilai = jumlah

(Maksimal 50 x 2 = 100). Skor X 100

Skor maksimal

Banjarmasin, 26 Oktober 2019

Guru Supervisor Guru Praktik

Najminur Hasanatun Nida, M. Pd. I Norhilaliah

NIP NIM.170102010372

16

Page 17: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

MATA PELAJARAN : FIKIH

KELAS/SEMESTER : IX/GENAP

PENGAJAR : Norhilaliah

MATERI POKOK : Upah

ALOKASI WAKTU : 20 Menit

S. Kompetensi Inti

KI-1 Mengahayati dan mengamalkan ajaran agama islam.

KI-2 Mengolah, menalar, menyaji dan menciptakan dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan.

KI-4 Mengolah, menalar, menyaji dan menciptakan dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

A. Kompetisi Dasar dan Indikator

Kompetisi Dasar Indikator Pencapaian Kompetisi

1.4 Menyadari pentingnya

pemberian upah

1.3.1 Siswa dapat mendefinisikan pentingnya

pemberian upah

17

Page 18: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

2.4 Membiasakan sikap

amanah sebagai

implementasi dari

pemahaman tentang

ketentuan upah

3.4 Menjelaskan ketentuan

upah

4.4 Mensimulasikan tata cara

pelaksanaan pemberian

upah

1.3.2 Siswa dapat menjelaskan hadis tentang upah

2.4.1 Menunjukkan sikap amanah sebagai

implementasi dari pemahaman tentang ketentuan

upah

3.4.1 Menyebutkan ketentuan upah

4.4.1 Mempraktekkan tata cara pelaksanaan peberian

upah

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bahan pelajaran, peserta didik dapat menjelaskan

pengertian upah.

Setelah mempelajari bahan pelajaran, peserta didik dapat membacakan hukum

dan dalil upah

Setelah mempelajari bahan pelajaran, peserta didik dapat mempraktekkan tata

cara upah

C. KerangkaMateri

D. MateriPelajaran

UPAH

1. Pengertian upah

18

Upah

pengertian

Upah dalam bahasa Arab disebut dengan

Ujrah. Upah dalam hukum agama adalah

pemberiansesuatu sebagai imbalan dari

jerih payah seseorang dalam bentuk

imbalan di dunia dan dalambentuk

imbalan di akhirat

HukumdanDalil Ketentuan-

ketentuanupah

Page 19: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

Upah dalam bahasa Arab disebut dengan Ujrah. Upah dalam hukum

agama adalah pemberiansesuatu sebagai imbalan dari jerih payah seseorang

dalam bentuk imbalan di dunia dan dalambentuk imbalan di akhirat. Berbeda

sekali pengertian upah dalam istilah barat, yaitu Gaji biasaatau minimum

yang dibayarkan langsung atau tidak langsung, oleh pengusaha kepada

pekerjahanya dalam kaitan dengan hubungan kerja, tidak mempunyai

keterkaitan erat antara upah denganmoral, dan tidak memiliki dimensi dunia

dan akhirat.

Upah yang diberikan hendaknya berdasarkan tingkat kebutuhan dan

taraf kesejahteraan masyarakat setempat.

Hadits Nabi Muhammad Saw. :

( ) جه ما ابن رواه عرفة يخف ان قبل اعطوالاجيراجره“Berikanlah kepada buruh upahnya sebelum keringatnya kering.” (HR. Ibnu

Majah)

Dari hadis di atas dapat diambil kesimpulan bahwa agama Islam itu

sangat memperhatikan hak pekerja atau buruh. Pembahasan masalah upah ini,

meliputi pengertian upah, hukum upah, rukun dan syarat upah, keutamaan

membayar upah, hikmah upah. Pada masa khalifah Umar R.a. gaji pegawai

disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat

setempat.

2. Hukum Upah

Pemberian upah hukumnya mubah, tetapi bila hal itu sudah

menyangkut hak seseorang sebagaimata pencaharian berarti wajib. Sebagai

karyawan/pegawai adalah pemegang amanah majikan/pemilik perusahaan,

maka ia wajib untuk mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanyadengan sebaik-baiknya

Allah Swt. Berfirman :

ر� ... ص�ي ب� ب� لو ب� ع ب� ب�ا ص� ب� � ب ٱل ب�� ب�� ا� وو ل� ب ع� ب�ٱ ب� � ب ا�ٱل ل�و �� ب ب�ٱ �ص ف ل�� ع ب� عل ص�ٱ ل م عي ب� ب!� وا "� ب ل م ع� � ب ب# ب$� ص%� عم ل& عي ب ب� ب' ب)ا ل( ب+ا ب, عم ل- ب. لبل ع� ب�� ا� وو ل ص0 ع� ب ع1 ب� ب��� عم ل�� ب3د ب�� ع� ص%� ٢٣٣ب�

19

Page 20: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

“Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa

bagimu apabilakamu memberikan pembayaran menurut yang patut. (Q.S. Al

baqarah: 233)

Sabda Nabi Muhammad Saw. :

احتجم : قال عنهما الله سرضي عبا ابن عن ابيه ابنطاوسعن حدثنا

( البخاري ( روه اجره الحجام واعطى وسلم عليه الله النبىصل”Hadist dari Ibnu Thawus dari ayanya dari Ibnu Abbas r.a dia berkata

bahwa Nabi Muhammad Saw. pernah mengupah seorang tukang bekam

kemudian membayar upahnya”. (H.R. Bukhari)

Upah merupakan hak pekerja yang harus dibayarkan sesuai dengan

jenis pekerjaannya. Menunda-nundapembayaran upah tidak dibenarkan dalam

ajaran Islam, sebab termasuk perbuatan aniaya.

Nabi Muhammad Saw. bersabda:

“Tiga orang (tiga golongan) yang aku musuhi nanti pada hari kiamat, yaitu (1)

orang yang memberi kepadaku kemudian menarik kembali, (2) orang yang

menjual orang merdeka kemudian makan harganya (3) orang yang

mengupahkan dan telah selesai, tetapi tidak memberikan upahnya.” (HR.

Bukhari)

3. Rukun dan Syarat Upah-Mengupah

a. Pengupah dan pihak pekerja (Mu’jir dan Musta’jir), syaratnya

1) Berakal dan mummayiz, namun tidak disyaratkan baligh. Maka tidak

dibenarkan mempekerjakan orang gila, anak-anak yang belum

mumayiz dan tidak berakal

2) Ada kerelaan dari keduanya. Apabila salah seorang diantaranya

terpaksa melakukan akaditu, maka akadnya tidak sah

3) Cakap atau kompeten (memliki kemampuan)

b. Ṣigat (Ijab Qabul)

20

Page 21: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

Adanya kesepakatan kedua belah pihak antara pengupah dan pekerja

(kontrak)

c. Upah atau Imbalan

Yaitu uang atau lainnya yang dibayarkan sebagai pembalas jasa atau sebagai

pembayar tenagayang sudah dikeluarkan untuk mengerjakan sesuatu.

Pembayaran upah ini boleh berupa uangdan boleh berupa benda, dan

diisyaratkan diketahui jumlahnya oleh kedua belah pihak, sesuai dengan

perjanjian.

d. Adanya Kemanfaatan

Pekerjaan dan barang yang akan dijadikan objek kerja harus

memiliki manfaat yang jelas seperti mengerjakan pekerjaan proyek,

membajak Sawah dan sebagainya. Sebelum melakukan sebuah akad

ijarah hendaknya manfaat yang akan menjadi objek ijarah harus diketahui

secara jelas agar terhindar dari perselisihan dikemudian hari baik jenis,

sifat barang yang akan disewakan ataupun pekerjaan yang akan dilakukan

4. Keutamaan Membayar Upah

Secara umum, pemberian/penyerahan upah dilakukan seketika

pekerjaan itu selesai. Sama halnya dengan jual beli yang pembayarannya

pada waktu itu juga, tetapi pada waktu membuat surat perjanjian boleh

dibicarakan dan diputuskan untuk mendahulukan pembayaran upah atau

mengakhirkannya. Jadi pembayaran upah itu disesuaikan dengan bunyi surat

perjanjian pada saat akan melaksanakan akad upah mengupah. Namun

demikian, memberikan upah lebih dahulu adalah lebih baik, dalam rangka

membina saling pengertian percaya mempercayai. Lebih-lebih apabila upah

mengupah itu antara majikan dan karyawan yang pada umumnya sangat

memerlukan uang untuk kebutuhan biaya makan keluarga dan dirinya sehari-

hari. Yang paling penting adalah agar kedua belah pihak mematuhi perjanjian

yang telah disetujui dan ditanda tangani bersama. Karyawan atau buruh

hendaknya mematuhi ketentuan dalam perjanjian, baik perjanjian itu tertulis

21

Page 22: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

atau perjanjian lisan. Majikan wajib pula memberikan upah sebagaimana

yang telah ditentukan.

Hadits Nabi Muhammad Saw. :

( ) جه ما ابن رواه عرفة يخف ان قبل اعطوالاجيراجره “Berikanlah kepada buruh upahnya sebelum keringatnya kering.”

(HR. Ibnu Majah)

5. Hikmah Disyariatkan Upah

Tujuan dibolehkan ujrah pada dasarnya adalah untuk mendapatkan

keuntungan materil. Namun itu bukanlah tujuan akhir karena usaha yang

dilakukan atau upah yang diterima merupakan sarana untuk mendekatkan diri

kepada Allah Swt.

Adapun hikmah diadakannya ujrah antara lain:

a. Membina ketentraman dan kebahagiaan

Dengan adanya ijarah akan mampu membina kerja sama antara mu’jir dan

mus’tajir. Sehinggaakan menciptakan kedamaian dihati mereka. Dengan

diterimanya upah dari orang yangmemakai jasa, maka yang memberi jasa

dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Apabilakebutuhan hidup

terpenuhi maka musta’jir tidak lagi resah ketika hendak beribadah

kepadaAllah.Dengan transaksi upah-mengupah dapat berdampak positif

terhadap masyarakat terutamadibidang ekonomi, karena masyarakat dapat

mencapai kesejahteraan yang lebih tinggi. Bilamasing-masing individu

dalam suatu masyarakat itu lebih dapat memenuhi kebutuhannya,maka

masyarakat itu akan tentram dan aman.

b. Memenuhi nafkah keluarga

Salah satu kewajiban seorang muslim adalah memberikan nafkah kepada

keluarganya, yang meliputi istri, anak-anak dan tanggung jawab lainnya.

Dengan adanya upah yang diterima musta’jir maka kewajiban tersebut

dapat dipenuhi. Allah Swt. berfirman:

.... ......�ص ف ل�� ع ب� عل ص�ٱ ب5� ل6 ل� بو ع1 ص- ب� ب5� ل6 ل7 ع8 ص3 ل�ۥ بل صد للو عو ب� عل ٱ بى ب� ٢٣٣ب�

22

Page 23: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

”Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan

cara ma’ruf”. (al-Baqarah: 233)

c. Memenuhi hajat hidup masyarakat

Dengan adanya transaksi ijarah khususnya tentang pemakaian jasa, maka akan

mampu memenuhi hajat hidup masyarkat baik yang ikut bekerja maupun

yang menikmati hasil proyek tersebut. Maka ujrah merupakan akad yang

mempunyai unsur tolong menolong antar sesama.

d. Menolak kemungkaran

Di antara tujuan ideal berusaha adalah dapat menolak kemungkaran yang

kemungkinan besar akan dilakukan oleh yang menganggur. Pada intinya

hikmah ijarah yaitu untuk memudahkan manusia dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya sehari-hari.

E. MetodePembelajaran

1) Metode ceramah

2) Tanya jawab

3) Demonstrasi

F. Strategi Pemblajaran

Every One Is a Teacher Here

G. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan saintifik

H. Media dan alat pembelajaran

a. Laptop

b. LCD Proyektor

I. Sumber Belajar

Modul Madani Fikih IX semester I

J. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

Pendahuluan

23

Page 24: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

1) Guru memberi salam

2) Peserta didik disapa dan ditanya kabarnya

3) Peserta didik di periksa kehadirannya dan ditanya kesiapan belajarnya

4) Guru dan siswa bersama-sama membaca basmalah

5) Peserta didik diberi penjelasan tentang manfaat

mempelajarishalatjamaah

6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

3 menit

Kegiatan Inti

1) Mengamati

Guru menjelaskan materi pada Buku paket atau Lks

2) Menanya

Peserta didik dipersilahkan bertanya secara langsung pada guru

3) Mengeksplorasi

Masing-masing peserta didik membaca materi tentang upah serta

memahami isi materi

4) Mengasosiasi

Peserta didik diminta untuk mengkaitkan materi yang didiskusikan

dengan kehidupan sehari-hari

Peserta didik menyimpulkan pengertian upah

Peserta didik dapat mempraktekkan tata cara upah

5) Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik yang mau menyimpulkan

tentang upah

12 menit

Kegiatan Menutup

1) Guru membuat simpulan tentang materi yang di ajarkan

2) Guru mengadakan evaluasi tertulis

3) Guru menyebutkan materi yang akan dipelajari selanjutnya

4) Guru bersama-sama membaca doa penutup

5 menit

24

Page 25: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

K. Penilaian Hasil Pembelajaran

a. Penilaian Sikap

Nama Siswa

Sikap

Kedisiplinan Ketekunan

Belajar

kerajinan Kerja

Sama

Tanggung

Jawab

Novia

Amanda

Andayani

Mila Wati

Nurul

Keterangan:

Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1-3

1 = kurang baik

2 = baik

3 = sangat baik

b. Tes Tertulis

Soal tertulis ada 2 buah soal

Penilaian 1 soal jika benar 50

1. Jelaskan pengertian upah!

2. Jelaskan apa hukum upah?

Kunci Jawaban

25

Page 26: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

1. Upah dalam bahasa Arab disebut dengan Ujrah. Upah dalam hukum agama

adalah pemberiansesuatu sebagai imbalan dari jerih payah seseorang dalam

bentuk imbalan di dunia dan dalambentuk imbalan di akhirat

2. Pemberian upah hukumnya mubah, tetapi bila hal itu sudah menyangkut hak

seseorang sebagaimata pencaharian berarti wajib. Sebagai

karyawan/pegawai adalah pemegang amanah majikan/pemilik perusahaan,

maka ia wajib untuk mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanyadengan sebaik-baiknya

Nilai = Jumlah jawaban benar x 2 Nilai = jumlah

(Maksimal 50 x 2 = 100). Skor X 100

Skor maksimal

Mengetahui Banjarbaru, 16 Novermber 2019

Supervisor Guru Mata Pelajaran

Najminur Hasanatun Nida, M. Pd. I Norhilaliah

NIP NIM. 170102010168

MATA PELAJARAN : FIKIH

26

Page 27: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

KELAS : X/ GANJIL

PENGAJAR : Norhilaliah

MATERI POKOK : Khiar dalam Jual Beli

ALOKASI WAKTU : 15 Menit

A. Kompetensi Inti

KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI-3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata.

KI-4 Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar ndikator Pencapaian Kompetensi

3.3 Memahami ketentuan jual beli dan Qirad

3.3.3 Siswa dapat mengetahui ketentuan dari bagian jual beli berupa khiyar dan macamnya

C. Tujuan Pembelajaran

27

Page 28: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

Setelah mengamati, menanya, dan mengkomunikasikan, siswa dapat

mengetahui tentang ketentuan dari jual beli berupa khiyar beserta macamnya

D. Kerangka Pembelajaran

28

KHIAR

K.

MAJ

ELIS

K. SYARAT

Page 29: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

E. Materi Pembelajaran

Khiar adalah hak pilih yang berlaku bagi seseorang untuk

melangsungkan jual beli atau membatalkannya, macam khiar ada 3 yaitu

khiar majelis, khiar syarat, dan khiar aibi

1. Metode Pembelajaran

Ceramah

Tanya jawab

Demonstrasi

2. Pendekatan

Saintifik

3. Media dan Alat/Bahan Pembelajaran

Papan tulis

Spidol

4. Sumber Belajar

Buku Siswa Fiqih kelas X

F. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran

Kegiatan Alokasi WaktuPENDAHULUAN Salam Pembuka dan Menanyakan Kabar serta absensi Mengajak Siswa Untuk Berdoa bersama Guru menjelaskan secara ringkas tentang tujuan pembelajaran

serta pengantar dari materi 3 Menit

Inti1. Mengamati

Guru memberikan tayangan video dan slide yang meliputi isi pembelajaran

2. Menanya

29

K. AIBI

Page 30: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

Guru Mempersilahkan Murid untuk bertanya tentang materi apabila ada yang kurang jelas

3. Mengeksplorasi Guru menayangkan soal tentang materi yang ditampilkan dan

mempersilahkan siswa untuk menjawab 12 Menit

4. Mengkomunikasikan Perwakilan dari siswa menyebutkan jawaban dan dibahas oleh

guru Penutup Siswa dan Guru Menyimpulkan bersama dan mengakhiri

pembelajaran diiringi dengan doa 5 Menit

G. Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian Praktikum

NO ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN

1 2 3

1 PEMAHAMAN TENTANG KHIAR

2 PENYAMPAIAN TENTANG KHIAR

Keterangan :

1. Kurang Bagus

2. Bagus

3. Sangat Bagus

2.Penilaian sikap

NO NAMA SIKAP

DISIPLIN TANGGUNG JAWAB KETEKUNAN BELAJAR KERAJINAN

1

2

3

4

5

30

Page 31: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

Keterangan :

A. Cukup

B. Baik

C. Amat Baik

Tes tertulis

1. Apa yang dimaksud dengan khiar

2. Jelaskan secara ringkas tentang bagian khiar

Kunci jawaban

1. Khiar adalah hak pilih yang berlaku bagi seseorang untuk melaksanakan akad

atau membatalkannya

2. Bagian khiar ada 3 yaitu khiar majlis atau memilih di tempat, khiar syarat,

dan khiar aibi atau karena cacat

Nilai = Jumlah jawaban benar x 2 Nilai = jumlah

(Maksimal 50 x 2 = 100). Skor X 100

Skor maksimal

31

Page 32: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

Mengetahui Banjarbaru, 19 Oktober 2019

Supervisor PPL 1 Guru Mata Pelajaran

Najminur Hasanatun Nida M.Pd. I Norhilaliah

NIP NIM 170102010372

MATA PELAJARAN : FIKIH

KELAS/SEMESTER : XI/GENAP

PENGAJAR : Norhilaliah

MATERI POKOK : Minum Khamr

ALOKASI WAKTU : 15 Menit

T. Kompetensi Inti

KI-1 Mengahayati dan mengamalkan ajaran agama islam.

KI-2 Mengolah, menalar, menyaji dan menciptakan dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusaan, kebangsaan, kenegaraan,

32

Page 33: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan.

KI-4 Mengolah, menalar, menyaji dan menciptakan dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

U. Kompetensi Dasar (KD)

2.2 Menunjukkan sikap adil dan tanggungjawab dalam penerapan materi

hukum hudud.

2.3. Menunjukkan sikap adil dan tanggung jawab dalam penerapan materi

hukum bughat.

3.2. Menjabarkan ketentuan Allah tentang hudud dan hikmahnya.

3.3. Memahami hukum Islam tentang bughat dan hikmahnya.

4.2 Menunjukkan contoh pelanggaran yang terkena ketentuan hudud.

4.3. Menunjukkan contoh pelanggaran yang terkena ketentuan bughat.

V. Indikator Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sebab perbuatan miras.

2. Siswa dapat menunjukkan dasar hukum larangan miras.

3. Siswa dapat menunjukkan akibat perbuatan miras.

4. Siswa dapat mengontrol diri untuk senantiasa menjauhi jaraimul

hudud (perbuatan-perbuatan yang menyebabkan pelakunya dikenai

hukuman had).

W. Materi Pembelajaran

MEMINUM MINUMAN KERAS

a. Pengertian Khamr

Secara deinisi bahasa khamr mempunyai arti penutup akal. Sedangkan

menurut istilah syar’i khamr adalah segala jenis minuman atau selainnya

yang memabukkan dan menghilangkan fungsi akal. Berpijak dari deinisi

33

Page 34: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

syar’i ini, cakupan khamr tidak hanya terkait dengan minuman, akan

tetapi segala sesuatu yang dikonsumsi baik makanan atau minuman yang

memabukkan dan membuat manusia tidak sadar, semisal ganja, heroin,

obat bius dan lain sebagainya

Rasulullah Saw bersabda:

( مسلم . ( رواه حرام وكل خمر مسكر كلArtinya : ”Tiap-tiap yang memabukkan disebut khamr, dan tiap-tiap khamr

hukumnya haram.”(HR. Muslim)

b. Hukum Minuman Keras

Sudah menjadi ijma’ ulama bahwa hukum minuman keras (khamr)

haram. Mengkonsumsi khamr merupakan dosa besar. Diantara dalil yang

menegaskan keharaman minuman keras adalah:

Firman Allah dalam surat al-Maidah ayat 90 :

رج م والأزلا نصاب والا والميسر إنماالخمر أمنوا الذين ايها ياتفلحون لعلكم جتنبوه فا ن الشيطا عمل .سمن

Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (minuman) khamr,

berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan anak panah

adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah

perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”(QS. Al-

Maidah : 90)

Sabda Rasulullah Saw.:

: . من قال وسلم عليه الله صلى الله رسول أن عمر بن الله عبد عن

م ( رواه الأخرة في مها حر منها يتب لم ثم الدنيا في الخمر شربسلم)

Artinya: Dari Abdullah bin Umar, Rasullah bersabda: “Barang siapa

meminum khamr di dunia dan ia tidak bertaubat maka (Allah)

mengharamkannya di akhirat”(HR. Muslim)

c. Had Minum Khamr

34

Page 35: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

Sebagaimana ulama telah sepakat akan haramnya khamr, mereka juga

sepakat bahwa orang yang meminumnya wajib dikenai hukuman (had),

baik ia mengkonsumsi sedikit atau banyak. Landasan syar’i terkait hal ini

adalah:

Sabda Rasulullah Sa

أتي , وسلم عليه الله صلى النبي أن عنه الله رضي مالك أنسبن عن

نحو بجريدتين فجلده الخمر شرب ) برجل عليه. ( متفق أربعينArtinya: ”Dari Anas bin Malik ra, dihadapkan kepada Nabi saw seorang

yang telah minum khamr, kemudian beliau menjilidnya dengan dua

tangkai pelepah kurma kira-kira 40 kali.” (Muttafaq Alaih)

Para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah pukulan bagi

peminum khamr. Berikut ringkasan perbedaan pendapat mereka:

1. Jumhrul ulama (mayoritas ulama) diantaranya Imam Abu Hanifah,

Imam Malik, dan Imam Ahmad bin Hambal berpendapat bahwa

jumlah pukulan dalam had minuman keras 80 kali. Alasan

mereka, bahwa para sahabat di zaman Umar bin Khatthab pernah

bermusyawarah untuk menetapkan seringan-ringannya hukuman

had. Kemudian mereka bersepakat bahwa jumlah minimal had

adalah pukulan sebanyak 80 kali. Dari kesepakatan inilah,

selanjutnya Umar menetapkan bahwa had bagi peminum khamr

adalah cambuk sebanyak 80 kali.

2. Imam syai’i, Abu Daud dan Ulama’ Dzahiriyyah berpendapat

bahwa jumlah had minum khamr adalah 40 kali cambuk, tetapi

imam/hakim boleh menambahkannya sampai 80 kali. Tambahan

40 kali merupakan ta’zir yang merupakan hak imam/hakim.

Alat pukul yang digunakan untuk menghukum peminum khamar bisa berupa

sepotong kayu, sandal, sepatu, tongkat, tangan, atau alat pukul lainnya. d. Hikmah

35

Page 36: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

Diharamkannya Minuman Khamr Diantara hikmah terpenting diharamkannya

minum khamr adalah:

1. Masyarakat terhindar dari kejahatan seseorang yang diakibatkan

pengaruh minum khamr. Peminum khamr yang sudah sampai

level “pecandu” tidak akan mampu menghindar dari tindak

kejahatan/kemaksiatan. Karena khamr merupakan induk segala

macam bentuk kejahatan. Maka, ketika khmar diharamkan dan

kebiasaan meminumnya bisa dihilangkan, secara otomatis

berbagai tindak kejahatan akan sirna, atau paling minimal

menurun drastis.

2. Menjaga kesehatan jasmani dan rohani dari berbagai penyakit

yang disebabkan oleh pengaruh minum khamr seperti busung

lapar, hilang ingatan, atau berbagai penyakit berbahaya lainnya.

3. Masyarakat terhindar dari siksa kebencian dan permusuhan yang

diakibatkan oleh pengaruh khamr. Sebagaimana maklum adanya,

khamr selain mengakibatkan berbagai macam penyakit juga

menjadikan mental pecandunya tidak stabil. Pecandu khamr akan

mudah tersinggung dan salah paham hingga dirinya akan selalu

diselimuti kebencian dan permusuhan.

4. Menjaga hati agar tetap bersih, jernih, dan dekat kepada Allah

ta’ala. Karena khamr akan mengganggu kestabilan jasmani dan

rohani. Hati pecandu khamr hari demi hari akan semakin jauh dari

Allah. Hatinya menjadi gelap, keras hingga ia tak sungkan-

sungkan melakukan pelanggar terhadap aturan syar’i.

X. Metode Pembelajaran

7) Pendekatan : Saintifik

8) Metode : Ceramah, Tanya Jawab

9) Strategi : Reading Aloud

Y. Sumber dan Media Belajar

36

Page 37: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

g. Buku paket Fikih kelas XI

h. LCD

i. Laptop

Z. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

NO Kegiatan Alokasi

Waktu

Kegiatan awal :

14) Guru mengucapkan salam dan berdoa

bersama

15) Peserta didik disapa dan ditanya mengenai

kabarnya

16) Peserta didik diperiksa kehadirannya dan

ditanya kesiapan belajarnya

17) Guru dan siswa bersama-sama membaca

basmallah

18) Apersepsi mengenai upah yang diketahui

peserta didik.

19) Guru menyampaikan tujuan pembelajran.

2 Menit

KeKegiatan Inti :

11) Mengamati

Guru menyampaikan materi mengenai

minum khamr

12) Menyanya

Peserta didik dipersilahkan bertanya secara

langsung pada guru, terkait dengan materi

yang telah disampaikan.

13) Mengeksplorasi

Masing-masing peserta didik membaca

12 Menit

37

Page 38: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

pengertian serta memahami isi materi.

14) Mengasosiasikan

Peserta didik diminta mengaitkan materi

yang didiskusikan dengan kehidupan sehari-

hari.

Peserta didik menyimpulkan tentang

minum khamr

15) Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik yang mau menyimpulkan

tentang minum khamr

Kegiatan akhir :

9) Guru membuat simpulan tentang materi

yang akan diajarkan

10) Guru mengadakan evaluasi

11) Guru menyebutkan materi yang akan

dipelajari selanjutnya

12) Bersama-sama menutup pelajaran dengan

berdoa (Membaca hamdalah, dan do’a

kafaratul majlis).

3 Menit

AA. Penilaian Pembelajaran

Nama Siswa Sikap

Kedisiplinan Ketekunan

Belajar

Kerajinan Kerjasama Tanggung

jawab

Syarif

Laili

Ali

38

Page 39: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

Fatimah

Zahra

Keterangan :

Skala penilaian sikap dibuat denga rentang antarara 1-3

7 = Kurang Baik

8 = Baik

9 = Sangat Baik

e. Tes tertulis

Soal tertulis ada dua buah soal :

Penilaian 1 soal jika benar 50

1. Apa hukum meminum khamr..?

2. Apakah boleh meminum obat-obatan yang memabukkan...?

3. Ada berapa rukun upah-mengupah...?

f. Kunci Jawaban

No Kunci Jawaban

1 Haram

2 Tidak

Catatan : Skor jawaban tiap item soal 20

No Skor

1 50

2 50

Dsb

39

Page 40: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

Nilai = Jumlah jawaban benar x 2 Nilai = jumlah

(Maksimal 50 x 2 = 100). Skor X 100

Skor maksimal

Mengetahui Banjarmasin, 26 Oktober 2019

Guru Supervisor Guru Praktik

Najminur Hasanatun Nida, M. Pd. I Norhilaliah

NIP NIM.170102010372

MATA PELAJARAN : Aqidah Akhlak

KELAS/SEMESTER : XII/GENAP

PENGAJAR : Norhilaliah

MATERI POKOK : Adab Membaca Al-Qur’an

ALOKASI WAKTU : 20 Menit

BB. Kompetensi Inti

KI-1 Mengahayati dan mengamalkan ajaran agama islam.

KI-2 Mengolah, menalar, menyaji dan menciptakan dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

KI-3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

40

Page 41: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

humaniora dengan wawasan kemanusaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan.

KI-4 Mengolah, menalar, menyaji dan menciptakan dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

CC. Kompetensi Dasar (KD)

1.3 Meyakini keutamaan membaca al-Qur’an.

2.3 Terbiasa membaca al-Qur’an dengan adab yang baik.

3.3 Memahami keutamaan adab membaca al-Qur’an dengan baik

4.3 Mempraktikkan akhlak (adab) membaca al-Qur’an secara baik dan benar.

DD. Indikator Pencapaian

1. Menjelaskan pengertian membaca al-Qur’an

2. Menjelaskan adab membaca al-Qur’an

3. Menjelaskan larangan-larangan ketika membaca al-Qur’an dan

berdo’a

EE. Tujuan Pembelajran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian membaca al-Qur’an

2. Siswa dapat menjelaskan adab membaca al-Qur’an

3. Siswa dapat menjelaskan larangan-larangan ketika membaca al-

Qur’an

FF. Materi Pembelajaran

ADAB MEMBACA AL-QUR’AN

a. Pengertian Membaca al-Qur’an

Membaca dalam bahasa Arab adalah qira’ah. Ia merupakan bentuk

masdar dari qara’a . Kata al-Qur’an juga merupakan bentuk masdar kedua

dari qara’a yang artinya memadukan atau mengumpulkan. Menurut

41

Page 42: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

sebagian ulama hal yang demikian itu karena al-Qur’an merupakan

kumpulan dari kitab suci-kitab suci terdahulu bahkan merupakan muara

dari seluruh ilmu pengetahuan. Sementara dalam kamus bahasa Indonesia

membaca berarti melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, baik

melisankannya atau hanya di dalam hati. Dengan demikian membaca

bukan hanya sekedar menyuarakan tetapi masuk juga di dalamnya

tadabbur atau memahami dan mengkaji.

Sementara al-Qur’an secara terminology berarti firman Allah Swt

yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw yang membacanya

merupakan ibadah.

b. Dasar Perintah Membaca al-Qur’an

Allah Swt telah menurunkan al-Qur’an agar manusia membaca dan

melakukan tadabbur terhadapnya. Kelebihan Al-Qur’an dibandingkan

dengan kitab suci lainnnya adalah terpelihara keorisinalitasannya. Oleh

karena itu Allah Swt memerintahkan manusia untuk membacanya, baik

berdasarkan al-Quran atau sunnah nabi.

Di dalam al-Quran Allah Swt berfirman :

خلق الذي ربك سم با إقرأ“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan”.

(QS. al ‘Alaq(96:1) ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;� Sementara di dalam hadits adalah hadits riwayat

Abu Umamah:

ا : صلى الله رسول سمعت قال عنه الله رضي امامة أبى عنشفيعا مة القيا يوم يأتي فإنه القران إقرؤا يقول سلم و عليه لله

( ) . مسلم رواه به لأصحاDari Abu Umamah, ia berkata:Aku mendengar rasulullah Saw

bersabda: "Bacalah alQuran, maka sesungguhnya ia akan datang di hari

kiamat sebagai syafaat bagi pemiliknya” (HR. Muslim)

c. Adab Membaca al-Quran

42

Page 43: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

1. Orang Yang membacanya berwudhu, tenang dan menghadap kiblat

2. Dalam hal banyak dan sedikitnya ayat yang dibaca dikembalikan

kepada yang membaca

3. Murattal

4. Menangis

5. Memperhatikan hak-hak ayat.

6. Memulai membaca dengan ta’awudz

7. Membaca dengan suara lembut

8. Membaca dengan suara merdu dan berurutan

GG. Metode Pembelajaran

10) Pendekatan : Saintifik

11) Metode : Ceramah, Tanya Jawab

12) Strategi : Snowball Throwing

HH. Sumber dan Media Belajar

j. Buku paket Aqidah Akhlak kelas XII

k. LCD

l. Laptop

II. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

NO Kegiatan Alokasi

Waktu

Kegiatan awal :

20) Guru mengucapkan salam dan berdoa

bersama

21) Peserta didik disapa dan ditanya mengenai

kabarnya

22) Peserta didik diperiksa kehadirannya dan

ditanya kesiapan belajarnya

23) Guru dan siswa bersama-sama membaca

2 Menit

43

Page 44: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

basmallah

24) Apersepsi mengenai upah yang diketahui

peserta didik.

25) Guru menyampaikan tujuan pembelajran.

KeKegiatan Inti :

16) Mengamati

Guru menyampaikan materi mengenai upah

17) Menyanya

Peserta didik dipersilahkan bertanya secara

langsung pada guru, terkait dengan materi

yang telah disampaikan.

18) Mengeksplorasi

Masing-masing peserta didik membaca

pengertian serta memahami isi materi.

19) Mengasosiasikan

Peserta didik diminta mengaitkan materi

yang didiskusikan dengan kehidupan sehari-

hari.

Peserta didik menyimpulkan tentang adab

membaca Al-Qur’an

20) Mengkomunikasikan

Guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik yang mau menyimpulkan

tentang adab membaca Al-Qur’an

13 Menit

Kegiatan akhir :

13) Guru membuat simpulan tentang materi

yang akan diajarkan

14) Guru mengadakan evaluasi

15) Guru menyebutkan materi yang akan

5 Menit

44

Page 45: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

dipelajari selanjutnya

16) Bersama-sama menutup pelajaran dengan

berdoa (Membaca hamdalah, dan do’a

kafaratul majlis).

JJ. Penilaian Pembelajaran

Nama Siswa Sikap

Kedisiplinan Ketekunan

Belajar

Kerajinan Kerjasama Tanggung

jawab

Muhammad

Khadijah

Fatimah

Hasan

Husaen

Keterangan :

Skala penilaian sikap dibuat denga rentang antarara 1-3

10 = Kurang Baik

11 = Baik

12 = Sangat Baik

g. Tes tertulis

Soal tertulis ada dua buah soal :

Penilaian 1 soal jika benar 50

1. Ayat apa yang pertama kali diturunkan Al-Qur’An...?

2. Ada berapa adab membaca Al-Qur’an...?

h. Kunci Jawaban

No Kunci Jawaban

1 خلق الذي ربك سم با إقرأ

45

Page 46: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

2 8

Catatan : Skor jawaban tiap item soal 20

No Skor

1 50

2 50

Dsb

Nilai = Jumlah jawaban benar x 2 Nilai = jumlah

(Maksimal 50 x 2 = 100). Skor X 100

Skor maksimal

Banjarmasin, 26 Oktober 2019

Guru Supervisor Guru Praktik

Najminur Hasanatun Nida, M. Pd. I Norhilaliah

46

Page 47: musafirluv.files.wordpress.com · Web viewSEKOLAH : Mts Darul Ilmi. MATA PELAJARAN: Fikih. KELAS/SEMESTER: VII (tujuh) / Ganjil. PENGAJAR: Norhilaliah . MATERI POKOK: Tata Cara Berwudhu.

NIP NIM.170102010372

47