LEMBAR KERJA PRAKTIKUM EKOLOGI PERAIRAN KODE MATA KULIAH (PFF3003) NAMA : DIKETIK NIM : DIKETIK KELOMPOK : DIKETIK ASISTEN : DIKETIK FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM
EKOLOGI PERAIRAN
KODE MATA KULIAH (PFF3003)
NAMA : DIKETIK
NIM : DIKETIK
KELOMPOK : DIKETIK
ASISTEN : DIKETIK
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
RENCANA PRAKTIKUM
1. Nama mata kuliah : Ekologi Perairan
2. Kode/SKS : PFF 3003 / 3 SKS
3. Dosen Pengampu : 1) Dr. Ir Mulyanto, MSi
2) Dr. Ir. Muhammad Musa, MSi
3) Dr. Ir. Umi Zakiyah, MSi
4) Andi Kurniawan, S.Pi, M.Eng, D.Sc
5) Ir. Kusriani, MP
6) Setya Widi AP, S.Pi., MP
7) Nanik Retno Buwono, SPi., MP
4. Semester : Ganjil / Genap
5. Status Mata Kuliah : Wajib
6. Tempat Pelaksanaan : dilaksanakan secara daring di rumah masing
masing
7. Waktu Pelaksanaan : November 2020
A. Latar Belakang
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk
hidup dengan makhluk hidup lainnya, maupun dengan lingkungannya. Menurut
Odum (1996) adalah kajian tentang rumah tangga bumi termasuk flora, fauna,
mikroorganisme dan manusia yang hidup bersama saling tergantung satu sama
lain. Menurut Chiras (1985) adalah studi tentang organisme hidup dan hubungan
antara satu dengan lainnya dan dengan lingkungannya.
Ekologi perairan membahas hubungan timbal balik antara organisme
perairan dengan organisme lain serta dengan lingkungannya. Pokok bahasan
pertama adalah dinamika ekosistem, yang membahas masalah ekologi secara
umum, dimaksudkan sebagai dasar pengetahuan tentang ekologi. Bahasan
selanjutnya didasarkan pada habitat yang ada di perairan, dengan karakteristik
yang masing – masing berbeda. Salah satu bahasan yang juga dijadikan obyek
praktikum adalah ekosistem sungai. Ekosistem tersebut merupakan perairan unik
karena interaksi antara faktor abiotik dan abiotik, serta abiotik dan biotik tidak
hanya dipengaruhi oleh dinamika ekosisstem itu sendiri, tetapi juga dipengaruhi
fenomena yang terjadi di Daerah Aliran Sungai. Perubahan yang terjadi mulai
zona rithron (kawasan hulu) yang berarus deras sampai zona potamon (kawasan
hilir) yang berarus lambat, sangat nyata perbedaannya. Perubahan tersebut
dikenal dengan istilah River Continuum Concept, dimana kuantitas dan kualitas
komponen abiotik serta komposisi komponen biotik berubah secara gradien dan
kontinyu. Ekosistem tersebut juga mempunyai kekuatan yang disebut self
purification, dimana dinamika kecepatan arus dan perbedaan profil dasar
perairan akan menciptakan turbulensi, yang mempengaruhi kemampuan
recovery dari ekosistem.
Praktikum ekologi perairan, tepatnya d ekosistem sungai, untuk mahasiswa
diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang dinamika suatu perairan,
ketrampilan lapang berkaitan dengan pengambilan sampel kualitas air dan
organisme perairan, ketrampilan laboratorium berkaitan dengan pengukuran
kualitas air dan identifikasi organisme, kemampuan analisis dengan cara
membandingkan teori yang didapat dengan kenyataan yang terjadi di lapang.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melatih dan meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam:
1. Ketrampilan Kognitif
a. Penerapan teori di lapangan.
b. Pengintegrasian pemahaman berbagai teori yang telah diperoleh.
c. Korelasi antara teori dengan kenyataan di lapangan.
2. Ketrampilan Afektif
a. Perencanaan kegiatan mandiri dan kelompok.
b. Kemampuan bekerjasama.
c. Kemampuan mengkomunikasikan hasil belajar.
3. Ketrampilan Psikomotorik
a. Penguasaan pengunaan peralatan lapang dan laboratorium.
b. Penguasaan pembuatan bahan (kimia) untuk analisis di laboratorium.
C. Tempat dan Waktu Praktikum
Praktikum ekologi perairan dilaksanakan secara daring
D. Rencana Kegiatan Praktikum
Praktikum ekologi perairan dilakukan secara bertahap. Masing – masing
kelompok praktikan dengan dibimbing oleh asisten akan melakukan praktikum di
secara daring. Adapun kegiatan praktikum sebagai berikut:
1) Praktikum
2) Analisis data
3) Pembuatan laporan
4) Konsultasi laporan
5) Ujian praktikum
E. Data Hasil Praktikum
a. Data Parameter Abiotik
No ParameterPost
1 2 3 4 5
1. Suhu (˚C) 18 18 19 20 19
2.Kec. Arus
(m/s)0.7 0.5 0.6 0.4 0.3
3. pH 7 7 7 7 7
4. DO (ppm) 8.2 8.6 7.8 13.9 10.5
5. BOD (ppm) 3.7 4.0 5.9 8.9 5.8
6. CO2 (ppm) 11.9 27.7 19.9 31.9 35.9
7. TOM (ppm) 64.4 46.7 54.3 10.1 32.3
8.Amonia
(ppm)0.16 0.32 0.46 0.66 0.09
9. NO2 (ppm) 0.5 0.4 0.6 0.3 0.4
10.Orthofosfat
(ppm)0.08 0.06 0.16 0.08 0.09
11. Sifat dasar berbatu berbatu berbatu berbatu berbatu
12.Tipe
habitat
Arus
deras
Arus
deras
Arus
deras
Arus
deras
Arus
deras
Tabel 1. Data hasil pengukuran kualitas air abiotik di Sungai Bedengan
b. Data Parameter Biotik
Kelompok
1-10
Kelompok
11-20
Kelompok
21-30
Kelompok
31-40
Kelompok
41-48
Bentho
s
Planaria sp. Planaria sp. Planaria sp. Planaria sp. Planaria sp.
perifito
n
Oschilatori
a splandida
Oschilatori
a splandida
Oschilatori
a splandida
Oschilatori
a splandida
Oschilatori
a splandida
Tabel 2. Data hasil pengukuran kualitas air biotik di Sungai Bedengan
F. Lembar Kerja Praktikum I
1. Analisis hubungan Suhu air dan CO₂
a. Data Teori
Suhu air (ᵒC) 10 15 20 25 30
Kelarutan CO₂ (ppm) 0.76 0.65 0.56 0.48 0.42
Tabel 3. Kelarutan karbondioksida dalam air murni pada suhu yang berbeda
(Hutchinson, 1957 dalam Boyd, 1982).
b. Data Aktual
Suhu air (ᵒC)
Kelarutan CO₂ (ppm)
Tabel 4. Suhu dan kelarutan CO₂ di Sungai Bedengan
Grafik:
Analisis:
Paragraf 1 literatur
Paragraf 2 kesimpulan grafik dan literatur
Paragraf 3 rangkuman materi dari asisten
2. Analisis hubungan Suhu air dan O2
a. Data Teori
Suhu air (ᵒC) 16 17 18 19 20
Kelarutan O₂ (ppm) 9,56 9,37 9,18 9,01 8,84
Tabel 5. Kelarutan oksigen dalam air murni pada suhu yang berbeda (pada
tekanan atmosfer 760 mmHg) (Boyd, 1982)
b. Data Aktual
Suhu air (ᵒC)
Kelarutan O₂ (ppm)
Tabel 6. Suhu dan kelarutan O₂ di Sungai Bedengan
Grafik:
Analisis:
Paragraf 1 literatur
Paragraf 2 kesimpulan grafik dan literatur
Paragraf 3 rangkuman materi dari asisten
3. Analisis Kecepatan arus, sifat dasar, dengan tipe habitat
Kecepatan arus
(cm/detik)
Sifat dasar Tipe habitat
˃1,21 Batu besar Sangat deras
˃ 0,91 Batu besar Sangat deras
˃ 0,60 Batu kecil Tidak ada endapan lumpur
˃ 0,30Kerikil Sebagian ada endapan
lumpur
˃ 0,20Pasir Sebagian ada endapan
lumpur
˃ 0,12 Lumpur (silt) Endapan lumpur
< 0,12 Lumpur (mud) Seperti kolam
Tabel 7. Hubungan kecepatan arus, sifat dasar dan tipe habitat perairan (sungai)
(Butcher, 1933 dalam Hynes, 1963).
post Kecepatan arus
(cm/detik)
Sifat dasar Tipe habitat
Tabel 8. Kecepatan arus, sifat dasar, dan tipe habitat Sungai Bedengan
Analisis:
Paragraf 1 analisis tabel
Paragraf 2 literatur
Paragraf 3 rangkuman materi dari asisten
G. Lembar Kerja Tugas II
1. Analisis Hubungan DO dan BOD
Paragraf 1 intepretasi hasil
Paragraf 2 literatur
Paragraf 3 kesimpulan dari paragraf 1 dan literatur
Paragraf 4 rangkuman materi dari asisten
Grafik
2. Analisis Hubungan antara TOM, amonia, nitrat dan orthofosfat.
a. Analisis hubungan TOM dan orthofosfat
Paragraf 1 intepretasi hasil
Paragraf 2 literatur
Paragraf 3 kesimpulan dari paragraf 1 dan literatur
Paragraf 4 rangkuman materi dari asisten
Grafik
b. Hubungan antara amonia dan nitrat.
Paragraf 1 intepretasi hasil
Paragraf 2 literatur
Paragraf 3 kesimpulan dari paragraf 1 dan literatur
Paragraf 4 rangkuman materi dari asisten
Grafik
2. Benthos
Gambar 1. (nama spesies dan sitasi)
Klasifikasi:
Interpertasi hasil:
Paragraf 1 intepretasi hasil diikuti dengan hitungan pada pos praktikum
lapang
Paragraf 2 literatur
Paragraf 3 kesimpulan antara paragraf 1 dan literatur
Paragraf 4 rangkuman materi dari asisten
Gambar spesies
3. Perifithon
Gambar 2. (nama spesies dan sitasi)
Klasifikasi:
Interpertasi hasil:
Paragraf 1 intepretasi hasil diikuti dengan hitungan pada pos praktikum
lapang
Paragraf 2 literatur
Paragraf 3 kesimpulan antara paragraf 1 dan literatur
Paragraf 4 rangkuman materi dari asisten
Gambar spesies
DAFTAR PUSTAKA
Alabaster, J.S. 1977. Biological Monitoring of Inland Fisheries. Applied Science Pub.London.
Boyd, C.E. 1982. Water Quality Management for Pond Fish Culture. Elsevier Scientific Pub.Co. New York.
Chiras, D.D. 1985. Environmentasl Science. A Framework for Decision Making. The Benjamin Cummings Publishing Company, Inc. Ontario.
Hellawell, J.M. 1986. Biological Indicators of Freshwater Pollution and Environmental Management. Elsevier Applied cience Pub. London.
Hutomo, M. and S. Martosewojo. 1977. The Fishes of Seagrass Community on The West of Burung Island (Pari Islands, Seribu Islands and Their Variation in Abundance). Marine Research in Indonesia. 17 : 147-172.
Hynes, G.B.N. 1963. The Biology of Polluted Waters. Liverpool University Press. Liverpool.
--------------. 1970. The Ecology of Running Waters. Liverpool University Press. Liverpool.
Moss, B. 1986. Ecological of Freshwaters. Blackwell Scientific Pub. Oxford.
Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Terjermahan : H.M. Eidman, dkk. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Odum, E.P. 1996. Dasar – Dasar Ekologi. ed.3. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 697 hal.
Welcomme, R.L. 1985. River Fisheries. FAO Fisheries Technical Paper 262. Rome.
FORMAT PENULISAN LAPORAN KETIK
EKOLOGI PERAIRAN 2020
DAFTAR PUSTAKA
Seluruh referensi yang dipakai digabung dengan referensi Lembar Kerja
Praktikan serta diurutkan sesuai abjad.
KETENTUAN :
- Penulisan laporan sesuai pedoman penulisan FPIK UB
- Jumlah halaman diperbolehkan untuk ditambah apabila di dalam kotak
tidak mencukupi tetapi meletakaan sub bab selanjutnya di halaman baru
- 1 paragraf tediri dari minimal 4 kalimat. 1 kalimat terdiri dari minimal 8
kata.
- Beri judul grafik dan tabel melalui caption
- Tahun jurnal minimal 5 tahun terakhir (2015), tahun buku bebas
- 1 sumber (jurnal dan buku) hanya boleh digunakan maksimal oleh 5
orang dalam 1 kelompok.
- Bukti Jurnal kelomok dikumpulkan ke asisten masing masing.
- Font Arial 11
- Spasi 2
- Margin 4,3,3,3
- Asisensi hanya dilakukan kepada asisten masing-masing