BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori – Teori Umum Sub bab ini berisikan tentang teori - teori yang dipakai dalam pembuatan skripsi mengenai perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi. 2.1.1 Pengertian Perencanaan Menurut Oetomo dan Dharmo (2006, p7), perencanaan adalah proses dimana menager memikirkan dan menetapkan sasaran sebagai tindakan berdasarkan beberapa metode yang diperlukan untuk mencapainya. Proses tersebut merupakan suatu cara sistematik yang diterapkan untuk melakukan kegiatan. Jadi, berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah sebuah proses yang harus dilakukan manager dalam menganalisis, memikirkan, menetapkan sasaran, dan 11
81
Embed
library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2011-2... · Web viewJumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Teori – Teori Umum
Sub bab ini berisikan tentang teori - teori yang dipakai dalam pembuatan skripsi
mengenai perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi.
2.1.1 Pengertian Perencanaan
Menurut Oetomo dan Dharmo (2006, p7), perencanaan adalah proses
dimana menager memikirkan dan menetapkan sasaran sebagai tindakan
berdasarkan beberapa metode yang diperlukan untuk mencapainya. Proses
tersebut merupakan suatu cara sistematik yang diterapkan untuk melakukan
kegiatan.
Jadi, berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
perencanaan adalah sebuah proses yang harus dilakukan manager dalam
menganalisis, memikirkan, menetapkan sasaran, dan mengembangkan sebuah
rencana kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2.1.2 Pengertian Strategi
Menurut David (2006, p16), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan
jangka panjang, strategi merupakan tindakan potensial yang membutuhkan
keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah
yang besar. Strategi juga mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka
11
12
panjang. Strategi memilih konsekuensi yang multi fungsi dan multi dimensi
serta perlu mempertimbangkan faktor – faktor eksternal dan internal yang
dihadapi perusahaan.
Jadi berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
strategi merupakan suatu tindakan yang dijalankan perusahaan dalam
meningkatkan keuntungan dan kekuatan perusahaan dengan keunggulan
kompetitif untuk jangka yang panjang.
Menurut O’Brien (2006, p29) Sistem adalah sekelompok yang saling
berhubungan,bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima
input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.
2.1.3 Pengertian Informasi
Menurut Ralph dan George (2006, p5), informasi adalah kumpulan fakta
– fakta yang disusun sedemikian rupa sehingga memiliki nilai tambah selain dari
fakta itu sendiri.
Menurut Turban dan Rainier (2008, p7), informasi merujuk pada data
yang telah diorganisir sehingga mereka memiliki makna dan nilai kepada
penerima. Contohnya IPK adalah data, tetapi nama mahasiswa yang
dipasangkan dengan nilai IPKnya adalah informasi.
13
2.1.4 Pengertian Perencanaan Strategi
Menurut David (2006, p5) perencanaan strategi dapat didefinisikan
sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan
mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat
mencapai tujuannya.
2.1.5 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Turban, Rainer, dan Potter (2008, p6) sistem informasi
digunakan untuk mendapatkan informasi, orang, waktu, dan format yang benar.
Ini disebabkan karena mempunyai fungsi untuk memberikan informasi yang
berguna.
Menurut O’Brien (2006, p32) Sistem Informasi adalah sistem yang
menerima sumber daya (data) sebagai input dan memprosesnya menjadi produk
(informasi) sebagai outputnya
Menurut Kenneth C. dan Jane Price Laudon (2007, p14), dapat
didefinisikan secara teknikal sebagai sekumpulan komponen yang saling
terhubung yang mengumpulkan atau mendapatkan, proses, penyimpanan, dan
mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan, koordinasi
dan control dalam organisasi.Selain itu, dapat juga membantu manajer dan
karyawan lainnya untuk menganalisa masalah, memvisualisasikan subyek yang
kompleks, dan membuat suatu produk baru.
Jadi, berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi adalah sistem yang digunakan untuk menerima data – data
14
sebagai input kemudian memproses menjadi output atau informasi yang berguna
bagi user atau pengguna.
2.1.6 Pengertian Teknologi Informasi
Menurut O’Brien (2005, p9), teknologi informasi adalah konsep –
konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi
yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan teknologi
berbasis internet.
Menurut Brian, Sawyer dan Stacey (2007, p3), teknologi informasi
adalah istilah yang umum untuk mendeskripsikan teknologi yang membantu
menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan dan atau
menyebarkan informasi.
Jadi, berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi
informasi merupakan bagian dari sistem informasi Teknologi informasi sendiri
terdiri atas tiga hal penting yaitu:
1. Perangkat keras (hardware)
2. Perangkat lunak (software)
3. Jaringan komunikasi (network)
Dengan kata lain informasi terdiri dari:
1. Manusia
2. Teknologi informasi
3. Pengumpulan, pengolahan, pemindahan dan penyebaran data
15
2.1.7 Pengertian Strategi Teknologi Informasi
Menurut Tozer (1996, p8) strategi Teknologi Informasi adalah mengenai
solusi-solusi teknologi yang mendukung sistem dan terkadang mendukung
kebutuhan bisnis secara langsung. Strategi Teknologi Informasi meliputi seluruh
aspek dalam satu kesatuan, seperti kabel-kabel, sistem perangkat lunak yang
membentuk lingkungan dimana Sistem Informasi tersebut berjalan.
Menurut Ward dan Peppard (2003, p44), strategi teknologi informasi
berkonsentrasi untuk mendukung bagaimana memenuhi permintaan organisai
dengan menggunakan teknologi.Strategi teknologi informasi mengarah pada
perlengkapan kemampuan teknologi informasi dan sumber daya serta layanan
seperti operasi teknologi informasi, pembangunan system dan dukungan
terhadap pengguna.
Menurut Ward dan Peppard (2003, p167), strategi teknologi informasi
seharusnya tidak hanya meliputi tanggung jawab dari pusat fungsi system
informasi tetapi juga tanggung jawab terhadap pengguna. Tujuan utamanya
adalah untuk mendefinisikan bagaimana sumber daya dan teknologi akan
diperoleh, diatur dan dibangun untuk memuaskan bisnis strategi-strategi system
informasi.
2.1.8 Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Menurut Martin (2005) perencanaan strategi sistem dan teknologi
informasi adalah suatu proses membangun kesesuaian yang cocok antara sarana
16
– sarana organisasi dan sumber – sumber dayanya dan perubahan pasarnya dan
peluang – peluang dari pemanfaatan teknologi.
Perusahaan membutuhkan perencanaan strategi sistem dan teknologi
informasi untuk :
1. Menyediakan pemahaman mengenai sistem dan teknologi
informasi agar dapat digunakan secara efektif dan efisien
kepada manajemen tingkat tinggi dan ahli – ahli dalam bidang
teknologi informasi.
2. Dapat mengkomunikasikan masa depan perusahaan kepada
pihak – pihak yang berada dalam perusahaan tersebut.
3. Membantu para manajer tingkat atas dan para ahli dalam
bidang teknologi informasi dalam perusahaan untuk membuat
keputusan yang mendasar mengenai bagaimana sistem dan
teknologi informasi akan diarahkan untuk membantu bisnis
perusahaan.
4. Perusahaan menjadi siap untuk menghadapi perubahaan yang
terjadi.
5. Dapat membantu mengalokasikan sumber daya dan
menentukan prioritas untuk proyek – proyek sistem dan
teknologi informasi yang penting dan bermanfaat bagi
organisasi.
6. Dapat menjadi alamat komunikasi yang baik terhadap
manajemen puncak.
17
2.1.9 Pengertian Bisnis
Menurut Jeff Madura (2001, p2) bisnis atau perusahaan adalah suatu
badan hukum yang menghasilkan barang atau jasa yang diperlukan pelanggan.
2.1.10 Pengertian Strategi Bisnis
Menurut Rangkuti (2006, p7), strategi bisnis adalah strategi fungsional
yang berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi
pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi
organisasi dan strategi – strategi yang berhubungan dengan keuangan suatu
bisnis.
Menurut Wheelen dan Hunger (2006, p15), strategi bisnis biasanya
terjadi di setiap unit bisnis atau tingkatan produk. Strategi bisnis ini juga
menekankan peningkatan posisi produk atau jasa perusahaan dalam industri
khusus atau segmen pasar yang dilayani oleh unit bisnis tersebut.
Jadi, berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi
bisnis merupakan semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
menghasilkan sebuah hasil yang menguntungkan perusahaan.
Suatu strategi bisnis biasanya meliputi beberapa hal sebagai berikut:
- Vision
Pencapaian dari sebuah misi atau dapat diartikan sebagai sebuah
pandangan masa depan dari sebuah bisnis yang menjadi tujuan umum
sebuah perusahaan.
- Mission
18
Pernyataan yang memberikan arahan tentang apa yang akan dilakukan
oleh sebuah perusahaan dalam mencapai visinya.
- Business Driver
Beberapa faktor kritis pendorong perubahan yang dapat memberikan
fokus pada bisnis sehingga dapat mempengaruhi sasarannya.
- Objectives
Sasaran – sasaran yang diterapkan dan harus dipenuhi oleh perusahaan
dalam pencapaian visi pereusahaan.
- Strategies
Kebijakan atau tindakan langsung yang dipilih perusahaan sebagai alat
untuk mencapai tujuan dam memenuhi misinya.
- Critical Success Factor (CSF)
Beberapa area kunci dimana sesuatu harus berjalan dengan baik
sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai.
- Business Area Plans
Perencanaan dari berbagai area bisnis yang ada berkaitan dengan
strategi bisnis perusahaan.
2.1.11 Pengertian Teknologi
Menurut Ellul dalam Miarso (2007:131), Teknologi adalah keseluruhan
metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap
bidang kegiatan manusia.
19
2.2 Hubungan Antara Strategi, Bisnis, dan Teknologi
Menurut Scott A. Bernard (2005, p33) Tempat untuk perencanaan teknologi
adalah untuk menyediakan sistem, aplikasi, jaringan, call center, dan sumber daya
modal lainnya (misalnya bangunan, peralatan modal) untuk memenuhi kebutuhan
bisnis. Yang merupakan jantung dari kegiatan perusahaan. Menciptakan dan
memberikan produk-produk dan jasa yang mencapai tujuan strategis dan inisiatif dari
perusahaan. Ini sebabnya saya mengatakan bahwa dalam bentuk yang paling sederhana,
ide Arsitektur Enterprise adalah mengintegrasikan strategi, bisnis, dan tehcnology.
(EA = S + B + T)
2.3 Hubungan Antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI
Menurut Earl (Ward dan Preppard 2002, p40) dalam membuat strategic
application kita tidak boleh hanya memfocuskan pada analisa terhadap teknologi saja.
Earl menyarankan bahwa jalur yang paling efektif untuk menghasilkan keuntungan
SI/TI adalah dengan mengkonsentrasikan pada pemikiran tentang bisnis yaitu dengan
menganalisa problem bisnis yang ada dan perubahan lingkungannya, serta menyadari
bahwa SI/TI adalah hanya salah satu bentuk solusi yang ditawarkan.
Hal ini dikatakannya karena Earl menemukan bahwa strategi SI/TI saat ini lebih
banyak mengidentifikasi persoalan teknologi dan terminologi teknikal saja, tapi sedikit
mengidentifikasi kebutuhan organisasi akan aplikasi dan kebutuhan bisnis. Earl
menyarankan agar strategi SI fokus dalam mengidentifikasi kebutuhan perusahaan
terhadap sistem informasi (application set) dan strategi TI fokus dalam mengidentifikasi
20
kebutuhan perusahaan terhadap teknologi informasi dan infrastrukturnya. Hubungan ini
dapat digambarkan seperti dibawah ini.
Gambar 2.1 Hubungan antara Strategi bisnis, strategi SI, dan strategi TI
Gambar 2.1 mengilustrasikan hubungan antara strategi bisnis, strategi SI dan
strategi TI dalam suatu pendekatan untuk menyusun strategi sistem dan teknologi
informasi yang terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan. Untuk merencanakan
suatu strategi SI/TI terlebih dahulu perlu diketahui kondisi lingkungan, arah dan
tujuan bisnis perusahaan, informasi apa yang dibutuhkan, peluang dan hambatan
bisnis yang dihadapi serta alternatif solusinya. Setelah mengetahui kondisi lingkungan
arah dan tujuan dari kegiatan bisnis perusahaan, maka kita dapat mengevaluasi sistem
informasi apa yang sesuai dengan kebutuhan dan mendukung strategi bisnis
perusahaan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan, selanjutnya untuk
menghasilkan suatu sistem informasi yang strategis bagi perusahaan, perlu
21
dilakukannya penyeleksian dan memilih secara tepat teknologi apa yang paling sesuai
untuk digunakan dalam menunjang sistem informasi tersebut.
2.4 Teori – Teori Khusus
Sub bab ini berisi teori pendukung yang di ambil dari buku Enterprise
Architecture EA3 by Scott A.Bernard dalam penulisan skripsi perencanaan strategi
sistem dan teknologi informasi.
2.4.1 Enterprise Architecture
Menurut Scott A. Bernard (2005, p31-36), Enterprise Architecture
merupakan bagaimana cara membuat penglihatan abstrak sebuah organisasi
(perusahaan) yang membantu orang di dalam perusahaan tersebut untuk
membuat perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Enterprise
architecture melebihi perencanaan teknologi, dengan menambahkan
perencanaan strategis sebagai pendorong utama dari perusahaan.
22
Gambar 2.2 Enterprise Architecture EA3 Cube TM
(Goals & Initiatives)
S – 1 Strategic Plan
Menurut Scott A. Bernard (2005, p292), Perencanaan Strategi yang
membutuhkan kebijakan tingkat tinggi dan dokumen perencanaan perusahaan
yang menggunakan arah strategi kompetitif, dan tujuan terpenting mengadakan
program-program proyek (inisiatif strategis) yang menjadi rencana strategis
dalam mencakup periode masa depan perusahaan untuk 3-5 tahun mendatang.
Description :
Rencana strategi dibutuhkan artefak EA komposit yang saling berkaitan
dan mengarahkan tujuan (goals) perusahaan selama periode 3-5 tahun di masa
datang dengan membuat beberapa perencanaan seperti :
S-1 strategic plan
S-2 SWOT analysis
S-3 CONOPS scenario
S-4 operation diagram
S-5 balanced scorecard
23
• Memberikan pernyataan visi dan misi yang singkat yang mengarah pada
tujuan dan arah perusahaan.
• Mengembangkan pernyataan arah strategis yang sesuai dengan tujuan
perusahaan, memastikan perusahaan dapat bertahan dalam persaingan
bisnis, memungkinkan untuk fleksiblitas dalam menjalankan bisnis, dan
mempromosikan keberhasilan kompetitif.
• Merangkum hasil dari analisis SWOT yang didasarkan pada pernyataan
arah tujuan strategis dan mengidentifikasi kekuatan perusahaan,
kelemahan, peluang, dan ancaman. Hal ini akan lebih rinci dibahas pada S-
2 SWOT analysis.
• Merangkum asumsi situasi dan perencanaan untuk “konsep operasi”
yang terdapat di dalam skenario CONOPS yang mendukung pada arah
strategi perusahaan. Ringkasan ini harus mencakup kegiatan perusahaan
saat ini yang menggambarkan pada tingkat tinggi koordinasi kegiatan yang
sedang berlangsung.
S – 2 SWOT Analysis (Strength, Weakness, Opportunity, Threat).
Menurut Scott A. Bernard (2005, p293) analisis SWOT merupakan
pengambilan data di perusahaan dengan mengidentifikasikan faktor
internal dan external saat di petakan dapat menampakan area untuk
pengembangan dan fokus.
Strengths (Kekuatan)
24
Suatu keunggulan sumber daya yang relative terhadap pesaing dan
kebutuhan dari pusat yang dilayani atau hendak dilayani oleh
perusahaa, serta kekuasaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan
dibandingkan dengan pesaing.
Weaknesses(Kelemahan)
Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan
kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif
perusahaan.Keterbatan dalam fasilitas, sumber daya keuangan,
kemampuan manajemen, keterampilan pemasaran juga merupakan
salah satu bagian dari kelemahan perusahaan.
Opportunities (Peluang)
Merupakan suatu ruang bagi kebutuhan customer dimana perusahaan
dapat beroperasi secara leluasa guna mendapatkan keuntungan dan juga
untuk merebut lebih banyak customer.
Threats (Ancaman)
Tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan dari para
pesaing dalam merebut konsumen.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini dilakukan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang dan secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jadi, analisis ini
memungkinkan perencana perusahaan dapat menata kembali informasi
25
yang ada dan merumuskan masalah yang nantinya akan mendasari
penentuan strategi alternatif dan rencana yang harus diambil untuk
mengatasi masalah tersebut dan membandingkan antara faktor eksternal
peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.
Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka atau
panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi alternatif
dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.
2.4.2 Diagram SWOT
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal yaitu
peluang dan ancaman dengan faktor internal yaitu kekuatan dan
kelemahan. Diagram analisis SWOT menunjuk titik kordinat dari posisi
SWOT seperti yang ditujukan pada :
Gambar 2.3 Diagram Analisis SWOT
26
• Kuadran Pertama merupakan situasi yang sangat
menguntungkan. Perusahaan memiliki kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam
kondisi ini adalah mendukung kebijakan yang agresif (Growth Oriental
Strategy).
• Kuadran Kedua meskipun menghadapi berbagai ancaman,
perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang
harus diterapkan adalah memanfaatkan peluang jangka panjang dengan
cara strategi diversifikasi (produk pasar).
• Kuadran Ketiga dimana perusahaan menghadapi peluang yang
besar, tetapi di lain pihak perusahaan terdapat beberapa kendala atau
kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan adalah meminimalkan
masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang
lebih baik.
• Kuadran Keempat merupakan situasi yang sangat tidak
menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan
kelemahan internal.
2.4.3 Matrix SWOT
Menurut Scott A. Bernard (2005, p293), Matrix SWOT adalah
alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan.
Matrix ini menggambarkan bagaimana kekuatan dan kelemahan yang
27
dimiliki perusahaan secara internal serta peluang dan ancaman dari faktor
eksternal.
Matrix SWOT adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-
faktor strategi perusahaan. Matrix ini menggambarkan bagaimana
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan secara internal serta
peluang dan ancaman dari faktor eksternal.
Matrix ini dapat menghasilkan empat bagian kemungkinan
alternatif strategis seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.1 yaitu strategi
SO, strategi ST, strategi WO, strategi WT.
Matriks ini dapat menghasilkan empat bagian kemungkinan
alternatif strategis seperti yang dijelaskan pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.1 Matrix SWOT
Strength
(Kekuatan)
Weakness
(Kelemahan)
Opportunities
(Kesempatan)
SO strategi, Membuat
strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengambil
keuntungan dari
kesempatan yang
ada.Strategi disini bersifat
agresif.
WO strategi,
membuat strategi
yang mengambil
keuntungan dari
kesempatan dalam
mengatasi
kelemahan.Strategi
ini bersifat
28
turnaround
(perubahan haluan).
Threats
(Ancaman)
ST Strategi, Membuat
strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi
ancaman.Strategi ini
bersifat difersifikasi.
TW Strategi,
membuat strategi
untuk meminimalkan
kelemahan dan
ancaman dari
luar.Strategi ini
bersifat bertahan.
Dari matriks SWOT di atas terdapat 4 strategi yang dapat
dikembangkan, antara lain seperti dibawah ini:
- Strategi SO
Strategi ini merupakan strategi perusahaan dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan dan sumber daya untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebanyak-banyaknya. Strategi ini akan
memperhatikan posisi perusahaan di dalam pasar. Perusahaan juga
akan aktif untuk menganalisis perusahaan pesaing dan kondisi pasar
terkini. Contoh strategi: meningkatkan promosi.
- Strategi ST
Strategi ini merupakan strategi perusahaan yang menggunakan
kekuatan dan sumber daya yang ada untuk mengatasi ancaman.
29
Strategi ini akan memperhatikan aspek kualitas produksi dan layanan
dalam rangka meningkatkan entry-based(penghalang masuknya
pendatang baru), dan fokus untuk menghasilkan produk dan
layananyang unik dari yang lain.
- Strategi WO
Strategi ini merupakan strategi perusahaan untuk
meminimalkan kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang
yang ada dengan sebaik-baiknya.Strategi ini akan memperhatikan
kuantitas produksi dan layanan untuk memanfaatkan peluang dengan
lebih baik.
- Strategi WT
Strategi ini merupakan strategi perusahaan yang bersifat
bertahan dengan meminimalkan kelemahan internal dan juga
menghindari ancaman dari luar perusahaan. Strategi ini
memperhatikan aspek konsolidasi untuk memanfaatkan sumber daya
organisasi sebaik mungkin dalam mengahadapi ancaman dari luar.
2.5 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS) dan Faktor Strategi Eksternal
(EFAS)
Sebelum menyusun faktor-faktor strategis perusahaan dengan menggunakan
matrik SWOT untuk menghasilkan alternatif strategis bagi perusahaan, perlu terlebeih
dahulu untuk dilakukan analisis faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan dengan
30
membuat tabel EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) dan IFAS