1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah pendidikan tidak dapat lepas dari masalah pembelajaran, karena pembelajaran merupakan inti dari proses peningkatan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan menunjuk pada upaya peningkatan kualitas proses dan hasil belajar. Suatu system pendidikan di sebut bermutu bagi segi proses, jika pembelajaran berlangsung secara efektif dan peserta didik mengalami pembelajaran yang bermakna serta di tunjang oleh sumber daya yang memadai. Keefektifan pembelajaran di gambarkan oleh hasil belajar yang di capai peserta didik. Dengan kata lain, makin efektif pembelajaran yang di laksanakan, maka makin meningkat dan baik hasil belajar peserta didik. Upaya pengembangan desain pembelajaran ini amat penting untuk dilakukan oleh seorang pendidik. Esensi dari desain pembelajaran adalah merancang seperangkat tindakan yang bertujuan untuk mengubah situasi yang ada kesituasi yang di inginkan. Jelaslah bahwa fungsi desain pembelajaran merupakan fungsi yang sangat esensial karena pengelolaan dan
37
Embed
asepfirman17.files.wordpress.com · Web viewJason Cole (2005) mengungkapkan bahwa secara umum, fungsi‐fungsi yang harus terdapat pada sebuah LMS/ CMS antara lain : Uploading and
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah pendidikan tidak dapat lepas dari masalah pembelajaran, karena
pembelajaran merupakan inti dari proses peningkatan kualitas pendidikan.
Peningkatan kualitas pendidikan menunjuk pada upaya peningkatan kualitas
proses dan hasil belajar. Suatu system pendidikan di sebut bermutu bagi segi
proses, jika pembelajaran berlangsung secara efektif dan peserta didik
mengalami pembelajaran yang bermakna serta di tunjang oleh sumber daya
yang memadai. Keefektifan pembelajaran di gambarkan oleh hasil belajar
yang di capai peserta didik. Dengan kata lain, makin efektif pembelajaran
yang di laksanakan, maka makin meningkat dan baik hasil belajar peserta
didik.
Upaya pengembangan desain pembelajaran ini amat penting untuk dilakukan
oleh seorang pendidik. Esensi dari desain pembelajaran adalah merancang
seperangkat tindakan yang bertujuan untuk mengubah situasi yang ada
kesituasi yang di inginkan. Jelaslah bahwa fungsi desain pembelajaran
merupakan fungsi yang sangat esensial karena pengelolaan dan evaluasi
pembelajaran pada hakekatnya tergantung pada desain pembelajaran yang di
buat oleh pendidik.
Perancangan setiap kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara sistematik.
Demikian pula pengembangan bahan pembelajaran, pengelolaan kegiatan
pembelajaran dan evaluasi, baik proses maupun hasilnya. Secara nyata bentuk
dari usaha-usaha tersebut di tandai dengan perumusan kompetensi yang
oprasional, pemilihan dan penyusunan materi pelajaran yang akan di ajarkan
dan konsisten dengan kompetensi.
Keberadaan computer yang telah meluas sampai tingkat sekolah dasar saat ini
belumbanyak di gunakan untuk meningkatkan prestasi. Seiring dengan
pesatnya perkembangan media informasi dan komunikasi, baik perangkat
keras maupun perangkat lunak, telah mengakibatkan pergeseran peran
2
pendidik sebagai penyampai pesan/ informasi. Pendidik tidak lagi bisa
berperan sebagai satusatunya sumber informasi bagi kegiatan pembelajaran
para peserta didiknya. Saat ini pendidik sudah mulai mendapatkan akses
untuk menggunakan berbagai macam produk teknologi guna meningkatkan
efektifitas pembelajaran.
Computer sebagai salah satu produk teknologi dinilai tepat digunakan sebagai
alat bantu pembelajaran dan memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Computer mampu menampilkan
berbagai komponen media, seperti video, gambar, teks, animasi, dan suara
sehingga dapat merangsang lebih banyak indra. Melalui video dan gambar,
dapat di tampilkan kejadian nyata yang berkaitan dengan materi yang di
pelajari sehingga pembelajaran menjadi lebih mudah memahami materi.
Materi yang disajikan dengan animasi akan membantu pemahaman materi
serta belajar lebih
menarik.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan penulis kupas dalam laporan ini yaitu :
Bagaimana proses penginstallan moodle dan proses pengisianya ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini, yaitu : mengetahui proses pnginstallan
moodle dan pengisiannya.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Jason Cole (2005) mengungkapkan bahwa secara umum, fungsi‐fungsi
yang harus terdapat pada sebuah LMS/ CMS antara lain :
1. Uploading and sharing materials
Umumnya LMS/CMS menyediakan layanan untuk mempemudah proses
publikasi konten. Dengan menggunakan editor HTML, kemudian
mengirim dokumen melalui FTP server, sehingga dengan demikian
mempermudah instruktur untuk menempatkan materi ajarnya sesuai
dengan silabus yang mereka buat. Kebanyak instruktur mengupload
silabus perkuliahan, catatan materi, penilaian dan artikel‐artikel siswa
kapanpun dan dimanapun mereka berada.
2. Forums and chats
Forum online dan chatting menyediakan layanan komunikasi dua arah
antara isntruktur dengan pesertanya, baika dilakukan secara sinkron (chat)
maupun asinkron (froum, email). Sehingga dengan fasilitas ini,
memungkinkan bagi siswa untuk menulis tanggapannya, dan
mendiskusikannya dengan teman‐temannya yang lain.
3. Quizzes and surveys
Kuis dan survey secara online dapat digunakan untuk
memberikan grade secara instan bagi peserta kursus. Hal ini merupakan
tool yang sangat bai digunakan untuk mendapatkan respon (feedback)
langsung dari siswa yang sesuai dengan kemapuan dan daya serap yang
mereka miliki. Proses ini dapat juga dilakukan dengan membangun sebuah
bak soal, yang kemudian semua soal tersebut dapat di generate secara acak
untuk muncul dalam kuis.
4. Gathering and reviewing assignments
Proses pemberian nilai dan skoring kepada siswa dapat juga dilakukan
secara online dengan bantuan LMS/ CMS ini.
4
5. Recording grades
Fungsi lain dari LMS/ CMS adalah melakukan perekaman
data grade siswa secara otomatis, sesuai konfigurasi dan pengaturan yang
dilakuak oleh instruktur dari awal perkuliahan dilaksanakan.
A. Konsep Dasar Moodle
Konsep dasar sistem menjelaskan serangkaian konsep dan definisi-definisi dari
referensi yang ada mengenai sistem serta konsep lainnya yang berhubungan dengan
e-learning. Sistem itu sendiri didefinisikan sebagai sekelompok elemen terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan (McLeod,1998). Secara
umum sistem memiliki elemen input (masukan), proses atau transformasi, dan output
(keluaran). e-learning sebagai suatu sistem pembelajaran tidak terlepas dari elemen
masukan, transformasi, dan keluaran. Elemen keluaran merupakan hasil dari
pentransformasian elemen masukan.
Distance learning merupakan proses pembelajaran dalam bidang pendidikan
dimana pelaksanaan pengajaran sesuai dengan waktu dan tempat siswa berada,
dengan menghubungkan berbagai teknologi untuk memancarkan suara, video, data
dan mencetak informasi. e-learning merupakan bagian dari distance learning tetapi
distance learning bukan bagian dari e-learning.
B. Pengertian e-learning
Berbagai pendapat dikemukakan untuk mendefinisikan e-learning secara tepat,
antara lain: Jaya Kumar C mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran
dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau
internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula
yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan
melalui media internet.
Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari
elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang
digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik,
internet, intranet, satelit, tape audio/video, tv interaktif dan CD-ROM adalah
sebagian dari media elektronik yang digunakan. Materi pengajaran dan pembelajaran
yang disampaikan melalui media ini mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi,
audio dan video. Kesemua media elektronik tersebut bertujuan membantu
mahasiswa agar bisa lebih menguasai materi kuliah. Sehingga e-learning berarti
5
pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Kegiatan e-
learning ini termasuk dalam model pembelajaran individual.
C. Pengertian Moodle
Moodle singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning
Environment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan
model berorientasi objek satu aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar
mengajar yang memanfaatkan teknologi informasi, yang dikenal dengan
konsep pembelajaran elektronik atau e-learning. Moodle dapat digunakan
secara bebas sebagai produk sumber terbuka (open source) di bawah lisensi
GNU.
Moodle adalah suatu course content management (CMS), yang
diperkenalkan pertama kali oleh Martin Dougiamas, seorang computer
scientist dan educator, yang menghabiskan sebagian waktunya untuk
mengembangkan sebuah learning management system di salah satu perguruan
tinggi di kota Perth, Australia. Nama Moodle memberikan suatu inspirasi
bagi pengembangan e‐learning. Dari official
Moodle documentation, Moodle dijelaskan sebagai berikut :
The word Moodle was originally an acronym for Modular Object‐Oriented
Dynamic Learning Environment, which is mostly useful to programmers and
education theorists. It's also a verb that describes the process of lazily
meandering through something, doing things as it occurs to you to do them,
an enjoyable tinkering that often leads to insight and creativity. As such it
applies both to the way Moodle was developed, and to the way a student or
teacher might approach studying or teaching an online course. Anyone who
uses Moodle is a Moodler.
Moodel merupakan sebuah CMS berbasis open source yang saat ini
digunakan oleh universitas, lembaga pendidikan, K‐12 School, bisnis dan
instruktur individual yang ingin menggunakan teknologi web untuk
pengelolaan kursusnya (Cole, 2005). Moodle saat ini dipakai oleh lebih dari
200o organisasi pendidikan diseluruh dunia untuk
mengirimkan online courses dan sebagai perangkat tambahan (supplement)