BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh manusia, seperti tubuh hewan , terdiri atas sistem, yang terdiri atas organ -organ, yang terdiri atas jaringan-jaringan , yang terdiri atas sel-sel . Di dalam melakukan aktifitas sehari-hari pastinya kita melakukan banyak gerakan. Kemampuan yang dimiliki oleh manusia untuk bergerak tentunya dikarenakan adanya organ-organ yang mendukung tubuh manusia untuk melakukannya. di dalam biologi, kerjasama organ-organ tersebut dikenal dengan sistem gerak. S istem gerak meliputi tulang/rangka, otot, serta sendi-sendi. Sering kali kita melakukan gerak , tetapi kurang menyadari adanya sistem yang mempergerakan tubuh kita. Banyak sistem yang menggerakan tubuh kita seperti di bantu otot ,rangka,tulang,daging,dan lain sebagainya. Tanpa semua itu kita tidak dapat bergerak dan melakukan aktifitas layaknya manusia lain. Otot, daging, rangka, dan tulang sangat berperan penting dengan tubuh kita dan saling berpengaruh. Otot, daging, tulang dan rangka adalah alat sistem gerak manusia. 1
47
Embed
haksablog.files.wordpress.com · Web viewGangguan sistem gerak manusia pada bagian tulang adalah pembahasan yang penting di mana memberi kita wawasan tentang gangguan system gerak
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh manusia, seperti tubuh hewan, terdiri atas sistem, yang terdiri
atas organ-organ, yang terdiri atas jaringan-jaringan, yang terdiri atas sel-sel.
Di dalam melakukan aktifitas sehari-hari pastinya kita melakukan banyak
gerakan. Kemampuan yang dimiliki oleh manusia untuk bergerak tentunya
dikarenakan adanya organ-organ yang mendukung tubuh manusia untuk
melakukannya. di dalam biologi, kerjasama organ-organ tersebut dikenal
dengan sistem gerak.
Sistem gerak meliputi tulang/rangka, otot, serta sendi-sendi. Sering kali
kita melakukan gerak , tetapi kurang menyadari adanya sistem yang
mempergerakan tubuh kita. Banyak sistem yang menggerakan tubuh kita
seperti di bantu otot ,rangka,tulang,daging,dan lain sebagainya.
Tanpa semua itu kita tidak dapat bergerak dan melakukan aktifitas
layaknya manusia lain. Otot, daging, rangka, dan tulang sangat berperan
penting dengan tubuh kita dan saling berpengaruh. Otot, daging, tulang dan
rangka adalah alat sistem gerak manusia.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan dan
mengambil judul makalah “GANGGUAN SISTEM GERAK MANUSIA
PADA BAGIAN TULANG”
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian gerak pada manusia?
2. Apa macam-macam alat gerak pada manusia?
3. Apa itu rangka dan fungsinya ?
4. Apa macam-macam kelainan pada sistem gerak tulang manusia ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian gerak manusia
2. Mengetahui macam-macam alat gerak manusia
3. Mengetahui rangka dan fungsinya
4. Mengetahui macam-macam kelainan pada sistem gerak manusia
D. Manfaat
Gangguan sistem gerak manusia pada bagian tulang adalah pembahasan yang
penting di mana memberi kita wawasan tentang gangguan system gerak pada
manusia dan mengetahui apa saja system gerak pada manusia .
Sangat penting mengetahhui hal ini karna sistem gerak pada manusia ada pada
diri kita masing-masing yang setiap harinya kita gunakan untuk melakukan
aktifitas berat mau pun ringan. Setidaknya kita mengetahui sedikit tentang sistem
gerak pada diri kita sendiri dalam makalah ini.
ii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gerak pada Makhluk Hidup
Manusia dan hewan memiliki perilaku gerak yang tidak jauh berbeda.
Manusia dan hewan sama-sama menunjukkan gerakan-gerakan yang mudah
diamati. Namun, bagaimana dengan gerak pada tumbuhan? Tumbuhan
melakukan gerakan sesuai dengan rangsang yang diperoleh. Rangsangan
tersebut dapat berupa bahan kimia, suhu, gravitasi bumi, atau intensitas cahaya
yang diterima. Bagaimana tumbuhan dapat dikatakan bergerak? Bagian apa
saja dari tumbuhan yang dapat bergerak?
Gerak menutup daun tumbuhan putri malu merupakan tanggapan
terhadap rangsang. Arah menutupnya daun putri malu akibat rangsang adalah
tetap. Jika daun putri malu dikenai rangsang maka akan terjadi aliran air yang
menjauhi daerah yang terkena rangsang. Adanya aliran air ini menyebabkan
kadar air di daerah yang terkena rangsang berkurang, sehingga tekanan
turgornya mengecil. Akibatnya, daun putri malu akan menutup dan tampak
seperti layu. Tekanan turgor adalah tekanan yang disebabkan oleh isi sel
terhadap dinding sel pada sel tumbuhan.
Jika kita amati dengan seksama, ternyata tumbuhan juga melakukan
gerakan. Meskipun gerakan pada tumbuhan cenderung lambat, namun masih
dapat diamati perbedaannya. Misalnya gerakan yang muncul pada tumbuhan
putri malu. Tumbuhan putri malu akan tampak menguncup saat kita
menyentuhnya. Meskipun tidak ada perpindahan tempat, namun tumbuhan
putri malu tersebut masih dianggap bergerak karena gerakan pada organisme
tidak selalu merupakan gerak berpindah tempat. Bagaimana dengan tumbuhan
lainnya? Apakah juga melakukan gerak? Bagaimana tumbuhan-tumbuhan
tersebut dapat bergerak? Gerakan-gerakan seperti apa saja yang dilakukan?
3
1. Macam – Macam Gerak
a. Gerak tumbuhan berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi gerak
endonom, gerak higroskopis, dan gerak esionom.
b. Gerak endonom (gerak spontan) adalah gerak tumbuhan yang tidak
memerlukan rangsang dari luar atau tidak diketahui penyebabnya.
Rangsangan pada gerak endonom diduga berasal dari dalam
tumbuhan itu sendiri.
c. Gerak higroskopis adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena
pengaruh perubahan kadar air di dalam sel sehingga terjadi
pengerutan yang tidak merata.
d. Gerak esionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh
adanya rangsangan dari lingkungan sekitar.
e. Gerak esionom dibagi menjadi gerak tropisme (yang terdiri dari
gerak geotropisme, hidrotropisme, tigmotropisme, foto tropisme,
dan gerak kemotropisme), gerak taksis (yang terdiri dari gerak
kemotaksis dan fototaksis), dan gerak nasti (yang terdiri dari gerak
niktinasti, fotonasti, seismonasti, termonasti, dan nasti kompleks.
f. Hewan melakukan gerakan khas sesuai dengan habitat serta
adaptasi fisiologi dan morfologinya.
Benda dan makhluk hidup yang bergerak mengikuti hukum Newton
tentang gerak.
a. Hukum I Newton membahas tentang kecenderungan benda untuk
mempertahankan keadaan gerak atau diamnnya (inersia) atau .
b. Hukum II Newton menjelaskan tentang percepatan gerak sebuah
benda berbanding lurus dengan gaya yang diberikan, namun
berbanding terbalik dengan massanya atau
ii
c. Hukum III Newton menjelaskan tentang gaya aksi reaksi pada dua
benda. Ketika benda pertama mengerjakan gaya ( ke benda kedua,
maka benda kedua tersebut akan memberikan gaya (yang sama
besar ke benda pertama namun berlawanan arah).
B. Pengertian Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem gerak ialah sistem dalam tubuh yang terdiri dari persendian, otot dan
tulang-tulang yang bergabung membentuk rangka dan berguna untuk memberikan
betuk tubuh, memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas, seperti berlari,
berjalan, menari. Berikut komponen-komponennya :
1. Komponen Sistem Gerak Dalam Tubuh Manusia
a. Rangka (Tulang)
Rangka atau tulang pada tubuh manusia termasuk salah satu alat
gerak pasif karena tulang baru akan bergerak bila digerakkan oleh otot.
Sedangkan unsur pembentuk tulang pada manusia adalah unsur
kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan oleh kalogen. Fungsi
sistem gerak adalah mendukung tubuh manusia untuk bergerak.
Sehingga manusia dapat melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari,
menari dan lain-lain.
Gambar 1.1 (Rangka Manusia)
b. Otot
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang
berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang.Otot-otot
dalam tubuh manusia melakukan beberapa fungsi penting. Fungsi
utama mereka adalah gerakan, baik sengaja dan tidak sengaja, dan
mereka juga mendukung tubuhnya, membantu menjaga postur. otot
yang kuat juga menstabilkan tubuh banyak sendi dan menentukan
kekuatan tubuh secara keseluruhan. Fungsi tambahan adalah untuk
menghasilkan panas sebagai produk sampingan dari proses lainnya.
Gambar 1.2 (Jenis – jenis otot penyusun tubuh manusia)
c. Sendi
Sendi adalah struktur khusus pada tubuh yang berfungsi sebagai
penggerak hubungan antartulang. Jadi, sendi adalah daerah tempat
dua tulangmenyatu. Untuk diketahui, tulang di dalam tubuh dapat
berhubungan secara erat atau tidak erat. Hubungan antartulang itu
selanjutnya disebut denganartikulasi. Agar artikulasi dapat bergerak,
maka diperlukan sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago di
daerah sendi. Kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan
diliputi jaringan ikat. Kemudian kedua ujung kartilago membentuk sel-
sel tulang, keduanya diselaputi oleh selaput sendi (membran sinovial)
Tulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun
dari 2 buah lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga
diantara kedua lempengan tulang tersebut terisi sumsum merah.
Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os.
Sternum, Os. Cranium, dll.
c. Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau
silinder kecil. Rongga tulang pendek berisi sumsum merah. Tulang
pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os.
Tarsal, ruas-ruas Os. Carpal, dll.
ii
Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :
a. Tulang kompak/padat
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat.
Tidak dijumpai adanya celah tanpa matriks dalam rongga tulang ini.
Dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang panjang.
b. Tulang spons/bunga karang
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak
padat/berongga. Dapat dijumpai pada tulang pipih dan tulang pendek.
Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi :
a. Tulang Axial terdiri dari :
1) Tulang Tengkorak :
1) Tulang dahi = 1 buah
2) Tulang ubun-ubun = 2 buah
3) Tulang kepala bagianbelakang = 1 buah
4) Tulang pelipis = 2 buah
5) Tulang baji = 2 buah
6) Tulang tapis = 2 buah
7) Tulang mata = 2 buah
8) Tulang air mata = 2 buah
9) Tulang rongga mata = 2 buah
10) Tulang pipi = 2 buah
11) Tulang hidung = 2 buah
12) Tulang rahang atas = 2 buah
13) Tulang rahang bawah = 2 buah
14) Tulang langit-langit = 2 buah
15) Tulang pangkal lidah = 1 buah
2) Tulang Pendengaran :
1) Tulang martil = 2 buah
2) Tulang landasan = 2 buah
3) Tulang sanggurdi = 2 buah
3) Tulang badan :
1) Tulang leher = 7 ruas
2) Tulang punggung = 12 ruas
3) Tulang pinggang = 5 ruas
4) Tulang kelangkang = 5 buah
5) Tulang ekor =4 ruas
4) Tulang dada :
1) Tulang dada bagian hulu = 1 buah
2) Tulang dada bagian badan = 1 buah
3) Tulang dada bagian taju pedang = 1buah
5) Tulang rusuk :
1) Tulang rusuk sejati = 7 pasang
2) Tulang rusuk palsu = 3 pasang
ii
3) Tulang rusuk melayang = 2 pasang
6) Tulang gelang bahu :
1) Tulang selangka = 2 buah
2) Tulang belikat = 2 buah
7) Tulang gelang panggul :
1) Tulang usus = 2 buah
2) Tulang duduk = 2 buah
3) Tulang kemaluan = 2 buah
8) Tulang Apendikuler/Extremitas
Tulang pergerakan atas :
1) Tulang lengan atas = 2 buah
2) Tulang pengumpil = 2 buah
3) Tulang hasta = 2 buah
4) Tulang pergelangan tangan = 2 x 8 buah
5) Tulang telapak tangan = 2 x 5 buah
6) Tulang ruas jari tangan = 2 x 14 ruas
9) Tulang pergerakan bawah :
1) Tulang paha = 2 buah
2) Tulang tempurung lutut = 2 buah
3) Tulang betis = 2 buah
4) Tulang kering = 2 buah
5) Tulang pergelangan kaki = 2 x 7 ruas
6) Tulang telapak kaki = 2 x 5 buah
7) Tulang ruas jari kaki = 2 x 14 ruas
4. Persendian/artikulasi
Merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang
terdapat pada artikulasi yang dapat memungkinkanuntuk pergerakan
disebut dengan sendi.
Artikulasi dapat dibedakkan menjadi :
a. Sinarthrosis
Disebut juga dengan sendi mati Yaitu hubungan antara 2 tulang yang
tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah
sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada
hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut
sutura/suture.
b. Amfiarthrosis
Disebut juga dengan sendi kaku Yaitu hubungan antara 2 tulang yang
dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan
cartilago. Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang
rusuk dengan tulang belakang.
c. Diarthrosis
Disebut juga dengan sendi hidup Yaitu hubungan antara 2 tulang yang
dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi
bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga
yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai
pelumas sendi.
Dapat dibedakan menjadi :
ii
1) Sendi engsel
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya
satu arah saja. Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus
dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku, hubungan antar
Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.
2) Sendi pelana/sendi sellaris
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan kedua
arah. Dijumpai pada hubungan antara Os. Carpal dengan Os.
Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari.
3) Sendi putar
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang
berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai
pada hubungan antara Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os.
Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.
4) Sendi peluru/endartrosis
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke
segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula
dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur dengan Os.
Pelvis virilis.
5) Sendi geser
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada
satu bidang saja atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas
Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-ruas Os.
Metacarpal.
6) Sendi luncur
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan
melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta
gerakan memutar (menggeliat).
7) Sendi gulung
Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah
mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Os.
Metacarpal dengan Os. Radius.
8) Sendi ovoid
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan
berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan
mundur; gerakan muka/depan dan belakang. Ujung tulang yang
satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk
elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.
D. Macam-Macam Kelainan Pada Sistem Gerak Tulang
Tulang pada manusia sering mengalami gangguan baik gangguan
tulang sejak lahir, karena makanan yang kita konsumsi, posisi tubuh yang
salah, terkena penyakit, kecelakaann, dan lainnya. Dibawah ini adalah macam-
macam kelainan, gangguan tulang atau penyakit pada tulang yang akan
dibahas secara jelas.
1. Gangguan Tulang karena Kebiasaan Posisi Tubuh Yang Salah
Kebiasaan yang tidak baik akan memengaruhi pertumbuhan tubuh.
Sikap tubuh yang salah ketika duduk, berdiri, tidur, atau ketika membawa
beban yang terlalu berat dapat menyebabkan gangguan pada tulang
belakang/punggung sebagai berikut.
ii
a. Skoliosis
Skoliosis,yaitu kondisi di mana tulang belakang bagian punggung
membengkok ke kiri atau ke kanan. Penyebabnya adalah posisi duduk
yang salah. Skoliosis juga dapat terjadi jika seseorang sering
membebani salah satu sisi tulang belakang dan kebiasaan ini dilakukan
selama bertahun-tahun.
b. Lordosis
Lordosis,yaitu kondisi di mana tulang belakang bagian punggung
membengkok ke belakang. Hal itu dapat terjadi, jika kita sering duduk
di kursi dengan meja yang terlalu tinggi.
c. Kifosis
Kifosis merupakan kondisi yang berkebalikan dengan lordosis. Kifosis,
yaitu tulang belakang bagian dorsal perut membengkok ke depan. Hal
itu dapat terjadi karena kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk.
Gambar 1.4 (Gangguan tulang karena kebiasaan)
2. Gangguan Tulang Karena Penyakit
a. Polio
Penderita polio akan mengalami kelumpuhan sehingga lama kelamaan
tulangnya akan mengecil. Penyakit polio dapat dicegah dengan vaksin
polio. Pemberian vaksin biasanya dilakukan melalui mulut pada saat anak
berusia di bawah lima tahun.
b. Layuh Semu
Layuh semu terjadi akibat terinfeksi penyakit sifilis pada anak semasa
dalam kandungan akibat tertular oleh ibu yang mengidap penyakit sifilis,
akibat tulang tulang anggora gerak pada bayi atau anak menjadi layuh atau
tidak bertenaga.
c. Rakhitis
Rakitis merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan terhambatnya
pertumbuhan tulang. Penyakit ini timbul karena penderita kekurangan
vitamin D dan sinar matahari pagi. Orang yang menderita penyakit rakhitis
memiliki tulang yang lemah dan biasanya berbentuk X atau O karena tidak
dapat menahan berat tubuh.
d. Kaku Sendi
Kaku sendi merupakan cacat pada persendian dimana sendi tidak dapat
digerakkan. Penyakit ini disebabkan karena persendian terinfeksi penyakit
sifilis atau gonorhoe sehingga minyak sendi menjadi kering dan tidak
dapat digerakkan, misalnya pada lutut yang tidak dapat dibengkokkan.
Kaku sendi biasanya ini terjadi pada orang dewasa.
e. Kanker Tulang
Virus juga dapat merusakkan pertumbuhan sel sel tulang yang tidak
terkendali, sehingga di beberapa tempat pada tulang dapat tumbuh
benjolan benjolan yang dapat berpindah pindah dan timbul rasa sakit.
Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
f. TBC Tulang
TBC tulang adalah penyakit pada tulang akibat infeksi oleh Tuberculosis
yang sehingga membuat tulang menjadi rusak.
ii
g. Osteoporosis
Osteoporosis atau tulang keropos merupakan penyakit yang menyebabkan
tulang mudah retak atau patah. Penyakit ini biasanya menyerang orang
lanjut usia, terutama perempuan. Penyebab osteoporosis adalah tubuh
kekurangan zat kapur (kalsium).
h. Rikets
Rikets merupakan kelainan tulang pada anak yang disebabkan defisiensi
vitamin D. Tulang ini biasanya lunak dan jika berjalan maka tulang akan
melengkung.
i. Osteomalasia
Osteomalasia adalah kelainan tulang kerena defisiensi vitamin D pada
orang dewasa. Tulang yang kekurangan fosfor dan kalsium sehingga
menjadi lunak. Osteomalasia kebanyakan diderita oleh wanita yang kurang
makan padi-padian, susu, jarang terkena sinar matahari, dan sering
melahirkan.
j. Steoporosis atau osteopenia
Kelainan tulang yang kebanyakan diderita oleh orang tengah baya atau tua
yang sudah menopause. Kelainan ini berupa menurunnya kerja sel
osteoblas sebagai akibat penurunan produksi hormon estrogen. Tulang
akhirnya menjadi rapuh dan mudah patah. Penyakit ini dapat diatasi
dengan banyak minum susu yang mengandung kalsium.
k. Artritis
Artritis merupakan gangguan tulang yang berupa peradangan pada sendi
yang disebabkan keseleo, infeksi, dan luka sendi.
l. Mikrosefalus
Mikrosefalus merupakan kelainan akibat pertumbuhan tulang-tulang
tengkorak yang terhambat karena kekurangan zat kapur saat pembentukan
tulang tengkorak pada waktu bayi, sehingga ukuran kepala kecil
(ukurannya tidak proporsional). Akibat lebih lanjut biasanya berpengaruh
pada perkembangan mental.
3. Gangguan Atau Kelainan Tulang Oleh Faktor Keturunan
Suatu sifat keturunan pada orang tua yang bersifat menurun akan
diwariskan kepada keturunannya, sifat itu disebut gen. Misalnya, kelainan
bentuk tulang punggung yang dialami orang tua yang disebabkan oleh gen,
maka akan diwariskan kepada keturunannya.
4. Gangguan Atau Kelainan Tulang Yang Disebabkan Oleh Makanan
Pertumbuhan tulang tulang sangat tergantung dari makanan yang
kita makan setiap hari. Makanan yang kita makan harus mengandung zat
zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang. Misalnya, mengandung
zat kapur, fosfor, dan vitamin D.
5. Gangguan Atau Kelainan Tulang Karena Kecelakaan
a. Fraktura, jika terjadi patah tulang karena kecelakaan.
b. Fisura, jika tulang mengalami retak.
c. Urai Sendi, jika terjadi pergeseram sendi karena selaput sendi sobek.
d. Kalus, jika tulang yang patah akibat kecelakaan, kemudian timbul
gelembung pada bagian sambungan tulang, tempat sambungan tulang
yang menggelembung setelah sembuh.
e. Patah tulang tertutup, jika tulang yang patah tidak sampai merobek
kulit.
f. Patah tulang terbuka, jika tulang yang patah merobek kulit dan tulang
mencuat ke luar.
ii
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian
atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak
bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian
tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara
umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia
dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat
oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan.
Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk
hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang
digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai
sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.
27
DAFTAR PUSTAKA
Gudang, makalah96. (2017) “makalah biologi penyakit gangguan “ https://gudangmakalah96.blogspot.com/2017/09/makalah-biologi penyakitgangguan-pada.html di akses tanggal 28 September 2018
Pramana, gilang jaka. (2015) “Materi sistem gerak pada manusia” http://www.gudangbiologi.com/2015/06/materi-sistem-gerak-pada-manusia.html di akses tanggal 28 September 2018
Berpendidikan, (2015) macam-macam-penyakit-gangguan-dan-kelainan-pada-tulang-dan-persendian-serta-pencegahannya, https://www.berpendidikan.com/2015/11/macam-macam-penyakit-gangguan-dan-kelainan-pada-tulang-dan-persendian-serta-pencegahannya.html di akses tanggal 28 September 2018
https://yogahadiyulianto.wordpress.com/kelas-viii/sistem-gerak-pada-manusia/pengertian-dan-komponen-sistem-gerak-pada-manusia/ di akses tanggal 28 September 2018
http://rangkuman-ipa.blogspot.com/2015/07/gangguan-atau-penyakit-pada-sistem-Gerak-Manusia.html di akses tanggal 28 September 2018
http://genwisaku.blogspot.com/2017/06/penjelasan-sistem-gerak-pada-manusia.html di akses tanggal 28 September 2018
http://www.dunia-mulyadi.com/2016/01...#ixzz4pJSFISH3 di akses tanggal 28 September 2018