Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN PENYESUAIAN HEWAN POIKILOTERMIK TERHADAP OKSIGEN LINGKUNGAN Dan OBSERVASI PEMBULUH KAPILER DARAH Disusun oleh: Kelompok 4: Lailatul Tarwiyati (109016100033) Novia Rizqi (109016100009) Eka Aryanti Dzulliana (109016100008) Reni Fakhriah (109016100023) PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
28

tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

Sep 23, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

PENYESUAIAN HEWAN POIKILOTERMIK TERHADAP OKSIGEN LINGKUNGAN

Dan

OBSERVASI PEMBULUH KAPILER DARAH

Disusun oleh:

Kelompok 4:

Lailatul Tarwiyati (109016100033)

Novia Rizqi (109016100009)

Eka Aryanti Dzulliana (109016100008)

Reni Fakhriah (109016100023)

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

KEGIATAN 1

PENYESUAIAN HEWAN POIKILOTERMIK TERHADAP OKSIGEN LINGKUNGAN

A. Dasar Teori

Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi,

bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin

dan reproduksi (Fujaya,1999).

Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis

berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan air,

sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran

insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis

(lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga

memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang

sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan

bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.

Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai

alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.

Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan

membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini

berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02.

Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang

yang terletak di dekat punggung.

Stickney (1979) menyatakan salah satu penyesuaian ikan terhadap lingkungan ialah

pengaturan keseimbangan air dan garam dalam jaringan tubuhnya, karena sebagian hewan

vertebrata air mengandung garam dengan konsentrasi yang berbeda dari media

lingkungannya. Ikan harus mengatur tekanan osmotiknya untuk memelihara keseimbangan

cairan tubuhnya setiap waktu.

Page 3: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase

inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk

dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang

dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan

keluartubuh. Oksigen sangat berperan dalam penyediaan energi yang sangat dibutuhkan

untuk proses kehidupan. Sel-sel organisme memperoleh energi dari reaksi-reaksi enzimatis

yang sebagian besar memerlukan oksigen yang diperoleh lewat respirasi. Pada organisme

bersel satu pertukaran gas dapat secara langsung lewat permukaan sel sedangkan organisme

tinggi melewati suatu organ khusus antara lain paru-paru atau insang.

Respirasi eksterna dipengaruhi oleh komposisi gas dalam lingkungan luar organisme yang

bersangkutan. Di udara kandungan oksigen makimum adalah 20,95% atau 159 mm Hg.

Didalam air kandungan oksigen sangat dipengaruhi oleh kelarutan oksigen di dalam air.

Kelarutan oksigen di dalam air dipengaruhi oleh, tekana partial oksigen di permukaan air,

suhu, dan kandungan garam dalam air.

Jika kandungan oksigen lingkungan berkurang, beberapa golongan hewan melakukan

konfomitas dan golongan lain mampu melakukan regulasi konsumsi oksigen sehingga

konsumsi oksigen konstan. Jika pada golongan regulator penurunan PO2 tidak menyebabkan

berkurangnya konsumsi oksigen. Hal ini dimungkinkan karena terjadi penyeimbangan dua

faktor: ektraksi oksigen dari lingkungan dan ventilasi.

Adapun klasifikasi ilmiah ikan mas adalah sebagai berikut:

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Actinopterygii

Ordo: Cypriniformes

Famili: Cyprinidae

Genus: Cyprinus

Page 4: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

Spesies: C. carpio

Nama binomial

Cyprinus carpio

(Linnaeus, 1758)

B. Tujuan

Adapun pada praktikum ini bertujuan mengamati:

1. Adakah pengaruh kandungan oksigen lingkungan terhadap respirasi ikan?

2. Bagaimana pengaruh kandungan oksigen didalam air terhadap respirasi ikan?

3. Rentang penyesuaian ikan terhadap kandungan oksigen lingkungan.

C. Alat dan Bahan

1. Bak plastik

2. Thermometer

3. Timbangan

4. Panci

5. Gelas piala

6. Pengaduk

7. Alat penghitung

8. Gelas ukur

9. Ikan

10. Stop watch

D. Cara Kerja

1. Pengaruh kenaikan suhu medium/air

a) Jerang air dalam panci.

b) Isi bak plastik dengan air suhu kamar, catat suhunya.

c) Timbang ikan yang akan digunakan, kemudian masukkan ke dalam

bak plastik. Hitung gerak operkulum selama satu menit. Lakukan

sebanyak tiga kali ulangan, ambil rata-ratanya.

d) Naikkan suhu air sebesar 30C, dengan cara menuangkan air panas ke

dalam bak air sedikit demi sedikit (jangan sampai terkena ikannya)

sampai tercapai suhu yang dikehendaki. Hitung gerak operkulum per

menit (3 ulangan).

Page 5: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

e) Suhu air dinaikkan terus sampai keseimbangan ikan mulai tidak

normal.

2. Pengaruh penurunan suhu medium/air

a) Cara kerja seperti pada kegiatan 1.

b) Menurunkan suhu dikerjakan dengan cara memasukkan es ke dalam

bak sampai tercapai suhu yang dikehendaki (interval suhu juga 30C).

Page 6: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

c) Penurunan suhu dihentikan apabila ikan sudah mulai kelihatan tidak

seimbang.

Catatan :

Pada semua oerlakuan volume air di dalam bak harus tetap sama

Suhu awal pada kegiatan 1 dan 2 diusahakan sama

Berat kedua ikan yang digunakan untuk kegiatan 1 dan 2 relatif sama.

E. Analisis Data

Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, maka kami mendapatkan hasil

pengamatan sebagai berikut:

Pada percobaan pertama yang telah kami lakukan yaitu tentang pengaruh

penurunan O2 dalam air. Suhu awal (t0) air yang terdapat pada beaker glass sebelum diberi

perlakuan adalah 30°C. Pada saat suhu awal (t0) tersebut gerakan operkulum ikan pada

ulangan pertama  141 kali, pada ulangan kedua  140 kali, ualngan ketiga  140 kali. Dari

data tersebut diperoleh jumlah gerakan operkulum ikan sebanyak 140 kali.

Kemudian kami memberi perlakuan beaker glass dengan cara menambahkan air

panas kedalam beaker glass untuk meningkatkan suhu dari air yang terdapat di dalam

beaker glass sebanyak 3°C. Setelah air yang terdapat didalam beaker glass mengalami

kenaikan, dimana suhunya menjadi 33°C (t1) gerakan operkulum ikan pada ulangan

Page 7: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

pertama  86 kali, pada ulangan kedua  104 kali, dan pada ulangan ketiga operkulum

bergerak sebanyak  92 kali. Jumlah rata-rata dari gerakan ikan pada suhu 33°C (t1)  adalah

94 kali.

Setelah air di dalam beaker glass ditambahi air panas, suhu air yang terdapat di

dalam beaker glass mengalami peningkatan lagi menjadi 36°C (t2). Pada saat suhu

tersebut gerakan operkulum ikan pada ulangan pertama  89 kali, pada ulangan kedua  100

kali, pada ulangan ketiga  100 dan jumlah rata-rata dari gerakan operkulum ikan pada

suhu ini adalah sebanyak 96 kali.

Untuk meningkatkan suhu air yang ada di beaker glass maka air dalam beaker

glass ditambah dengan air panas lagi sehingga suhu air yang ada di beaker glass

meningkat menjadi 39°C (t3). Pada keadaan air di dalam beaker glass dengan suhu ini

diperoleh hasil gerakan operkulum ikan pada ulangan pertama sebanyak 120 kali, pada

ulangan kedua 160 kali, dan ulangan ketiga sebanyak 210 kali. Dengan jumlah rata-rata

dari gerakan operkulum sebanyak 163 kali. Pada saat  suhu dinaikan menjadi 42°C (t4)

keadaan ikan sudah tidak seimbang pada suhu tersebut tidak diperoleh data. Karena ikan

pada suhu tersebut sudah dalam keadaan mati.

Berdasarkan data yang diperoleh diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan

menaikkan suhu dari air atau terjadi penurunan O2 di air berpengaruh dengan jumlah

gerakan operkulum dari ikan. Semakin tinggi suhu di air atau terjadi penurunan O2 maka

gerakan operkulum ikan semakin cepat.

Pada percobaan yang kedua yaitu tentang pengaruh kenaikan O2 terlarut dalam air

menggunakan ikan yang sama dan suhu awal (t0) tetap 29°C. Gerak operkulum ikan pada

t0 ini adalah 114 kali pada ulangan pertama, sedangkan ulangan kedua dan ketiga adalah

120 kali dan 121 kali. Dari data tersebut diperoleh rata-rata jumlah gerakan operkulum

sebanyak 118 kali.

Untuk menurunkan suhu, pada praktikum ini menggunakan es batu yang

dimasukkan ke dalam beaker glass. Setelah diberi perlakuan pertama, dimana suhu

berubah menjadi 26°C (t1)gerakan operkulum ikan pada ulangan pertam adalah 136 kali,

pada ulangan kedua sebanyak 130 ulangan dan pada ulangan ketiga sebanyak 139 kali.

Dan rata-rata gerakkan operkulum pada suhu ini adalah 135 kali.

Untuk menurunkan suhu dari air yang ada di beaker glass maka es dimasukkan

kedalam beaker glass lagi sehingga suhu turun menjadi 23°C (t2). Gerakan operkulum

ikan pada ulangan pertama adalah 132 kali, ulangan kedua 111 kali dan 117 kali pada

ulangan ketiga. Rata-rata gerakan operkulum pada suhu ini adalah 120 kali.

Page 8: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

Berhubung pada suhu 23°C keadaan ikan masih normal maka suhu air diturunkan

lagi menjadi 20°C (t3). Pada suhu ini jumlah gerakan operkulum ikan pada ulangan

pertama  106 kali, pada ulangan kedua 101 kali, dan ulangan yang ketiga 96 kali,

sehingga diperoleh rata-rata jumlah gerakan operkulum pada suhu 20°C adalah 101 kali.

Gerakan operkulum pada suhu 17°C (t4) diperoleh rata-rata sebesar 70 kali dari

tiga kali ulangan masing-masing adalah sebagai berikut : 77 kali, 69 kali, dan 65 kali.

Sedangkan pada suhu 14°C (t5) jumlah gerakan operkulum ikan pada ulangan pertama 61

kali, pada ulangan kedua 57 kali dan ulangan ketiga sebanyak 44 kali. Jumlah rata-rata

gerakan operkulum ikan pada suhu ini adalah 54 kali.

Pada suhu 11°C tidak diperoleh data karena pada suhu 8°C keseimbangan ikan

sudah tidak normal. Pada  percobaan ini dapat disimpulkan bahwa dengan adanya

penurunan suhu lingkungan maka gerakan operkulum ikan semakin lambat. Hanya pada

t1 terjadi penyimpangan dikarenakan ikan belum beradaptasi dengan suhu air yang ada di

beaker glass.

F. Hasil Diskusi

suhu 29 suhu 26 suhu 23 suhu 20 suhu 17 suhu 14

118135

120101

7054

Pergerakan InsangPergerakan Insang

Page 9: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

suhu 30 suhu 33 suhu 36 suhu 39 suhu 40

140

94 96

163

0

Pergerakan InsangPergerakan Insang

Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan didapat bahwa frekuensi membuka

serta menutupnya operculum pada ikan mas terjadi lebih sering pada setiap kenaikan suhu

serta penurunan suhu dari suhu awal kamar , semakin sering ikan itu membuka serta menutup

mulutnya hal ini dapat kita simpulkan bahwa bila suhu meningkat, maka laju metabolisme

ikan akan meningkat sehingga gerkan membuka dan menutupnya operculum ikan akan lebih

cepat daripada suhu awal kamar, serta sebaliknya pula jika suhu menurun maka semakin

jarang pula ikan itu membuka serta menutup mulutnya. Hubungan antara peningkatan serta

penurunan temperatur dengan laju metabolisme menurut biasanya 2 – 3 kali lebih cepat pada

setiap peningkatan suhu 6 C, sedangkan kelarutan O₂ di lingkungannya menurun dengan

meningkatnya temperature.

Pada peristiwa temperature dibawah suhu kamar maka tingkat frekuensi membuka dan

menutupnya operculum akan semakin lambat dari pada suhu kamar. Dengan adanya

penurunan temperature, maka terjadi penurunan metabolisme pada ikan yang mengakibatkan

kebutuhan O₂ menurun, sehingga gerakannya melambat. Penurun O₂ juga dapat

menyebabkan kelarutan O₂ di lingkungannya meningkat. Dalam tubuh ikan suhunya bisa

berkisar ± 1° dibandingkan temperatur linkungannya (Nikolsky, 1927). Maka dari itu,

perubahan yang mendadak dari temperature lingkungan akan sangat berpengaruh pada ikan

itu sendiri.

Page 10: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

Dalam hal ini juga tidak mutlak kesalahan dari bahan ataupun alat yang kita

gunakan, praktikan juga dapat menjadi kendala dalam kesalahan kekurang telitian dalam

melihat mekanisme membuka serta menutup overculum ikan tersebut karena hal ini juga

dapat mempengaruhi ketepatan dalam pengamatan ini. Waktu penghitungan frekuensi

gerakan membuka serta menutupnya operculum juga sangat berpengaruh. Hal tersebut yaitu

daya adaptasi yang berbeda pada umur benih ikan mas dengan waktu dimulainya perhitungan

sangat berkaitan erat dalam mempenagruhi hasil pengamatan ini.

Page 11: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

G. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat menarik kesimpulan

bahwa:

1. Salah satu penyesuaian ikan terhadap lingkungan ialah pengaturan keseimbangan

air dan garam dalam jaringan tubuhnya, karena sebagian hewan vertebrata air

mengandung garam dengan konsentrasi yang berbeda dari media lingkungannya.

2. frekuensi membuka serta menutupnya operculum pada ikan mas terjadi lebih

sering pada setiap kenaikan suhu serta penurunan suhu dari suhu awal kamar

3. suhu meningkat, maka laju metabolisme ikan akan meningkat sehingga gerkan

membuka dan menutupnya operculum ikan akan lebih cepat daripada suhu awal

kamar

4. suhu menurun maka semakin jarang pula ikan itu membuka serta menutup

mulutnya.

5. adanya penurunan temperature, maka terjadi penurunan metabolisme pada ikan

yang mengakibatkan kebutuhan O₂ menurun.

Page 12: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

Kegiatan II

OBSERVASI PEMBULUH KAPILER DARAH

A. Tujuan :

Mengamati aliran darah pada ekor kecebong

B. Dasar Teori :

Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan

bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan.

Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah.

Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut

dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah

bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan

atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.

Amfibia mempunyai ciri-ciri:

Tubuh diselubungi kulit yang berlendir.

Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm).

Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu

bilik.

Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang

yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan berfungsi untuk melompat dan

berenang.

Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membran niktitans yang

sangat berfungsi waktu menyelam.

Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat

pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup

yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.

Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang

jantan diluar tubuh induknya (pembuahan eksternal).

Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa

darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang

membawa darah menuju jantung.

Page 13: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup

amfibia. Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi  menggunakan insang,

seperti ikan. Tahap akuatik (hidup di perairan) inilah yang membuat amfibia

memperoleh namanya (amphibia = “hidup [pada tempat] berbeda-beda”).

Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian

tumbuhan. Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan segala). (anonim d .

2010).

C. Alat dan Bahan:

1. Kecebong yang masih hidup

2. Mikroskop (monokuler/binokuler)

3. Air

4. Tissue

5. Cover glass

D. Cara kerja :

1. Ambil satu ekor kecebong dengan menggunakan tissue.

2. Letakkan kecebong tersebut diatas cover glass.

Page 14: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

3. Tutup kepala kecebong dengan tissue.

4. Amati aliran darah kecebong tersebut menggunakan mikroskop.

E. Pembahasan :

Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan

peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung

dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-

paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke

jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.

Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan

atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang

mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium

Pembagian Jantung katak terdiri dari :

1. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya di sebelah pasterior

2. Dua buah serambi kanan (atrium deksters) dan serambi kiri (atrium sinister)

3. Sinus venosus yanhg berbentuk segitiga dan terletak di sebelah dorsal dari

jantung

Page 15: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

4. Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulatyang keluar dari bagian dasa

ranterior bilik

Pembuluh nadi utama (trunkus arteriosus) yang keluar dari ventrkel kanan

bercabang-cabang menjadi dua aorta,tiap aorta membelok ke kiri dan ke kanan.

Pada tiap-tiap pangkal arteri yang bercabang yaitu sebagai berikut:

a. Arteri karotis yang mengalirkan darah ke kepala

b. Arteri pulmokutaneus yang bercabang dua; cabang yang menuju keparu-paru

disebut arteri pulmonalis, dan yang menuju ke kulit disebut arteri kutanea.

Pada katak terdapat tiga sistem pembuluh :

a. Sistem vena cava yang terdiri dari dua vena cava yang berbeda

b. Sistem vena pulmo kutaneus yang berasal dari paru-paru dan kulit.

c. Sistem vena porta, vena-vena yang belum masuk ke dalam jantung lebih dulu

melalui alat-alat tubuh yang biasanya berupa kelenjar-kelenjar dan membuat

anyaman kapiler dalam alat-alat tersebut

Sistem peredaran darah pada katak yaitu dimulai dari darah vena dari seluruh

tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium

kanan.dari atrium kanan darah mengalir ke ventrikel yang kemudian dipompa

menuju arteri pulmonalis→ paru-paru→ vena pulmonalis→ atrium kiri. Selain

peredaran darah paru-paru pada katak juga terdapat peredaran darah sistemik yang

lintasannya adalah dimulai dari ventrikel→ conus anteriosu→ aorta ventralis

menuju ke seluruh tumbuhan.sinus venosus dan menuju atrium kanan.

Pengamatan aliran darah pada katak dipelajari melalui aliran darah pada

ekor kecebong setelah ekor kecebong yang diamati di bawah mikroskop terlihat

pembuluh darah pada ekor kecebong yang nampak transparan dengan aliran darah -

aliran darah tersebut.

Page 16: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

Kemudian darah dari arteri ini mengalir agak lambat ke cabang-cabang arteri

yang disebut arteriol.darah dari arteriol tersebut akan terus mengalir ke kapiler dan

menuju ke bagian ekor.dari pembuluh kapiler ini darah mengalir agak lambat menuju

venula, darah akan terus mengalir ke pembuluh vena dan mengalir cepat ke arah

kepala.

Pembuluh arteri dan vena mengalirkan darah lebih cepat daripada pembuluh

arterior, venula dan kapiler karena ukuran pembuluh darah arteri dan vena tersebut

lebih besar dari ukuran pembuluh arterior, vena dan kapiler sehingga darah mengalir

lebih cepat.

Pada masa larva (berudu/kecebong), sistem peredaran transportasinya

menyerupai sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi

katak, sistem transformasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di

lingkungan darat.

Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal,

yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantung ikan terbagi

menjadi dua ruangan yaitu satu serambi dan satu bilik.

Seluruh darah yang masuk ke jantung melalui vena mempunyai kadar oksigen

yang rendah dan karbon dioksida yang tinggi. Darah tersebut disebut darah vena. Otot

bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam

insang. Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, karbon dioksida

dibebaskan dan oksigen diikat. Darah yang kaya oksigen disebut darah arteri. Darah

arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke

seluruh tubuh. Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan ke vena. Seiring dengan waktu,

darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke

sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel,

kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru,

dilepaskan karbon dioksida dan oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena

pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan

peredaran darah kecil. Selanjutnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di

dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah

yang mengandung karbon dioksida meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari

Page 17: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang

bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi

tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak,

lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan

arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.

Arteri adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan

untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling

kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler. (Kartolo

1993).

Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah

mengandung air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari

eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki

inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga

memiliki inti. Selain memiliki sistem peredaran darah, katak juga memilki sistem

peredaran limfatik. Sistem peredaran limfatik berperan penting dalam pengambilan

cairan tubuh ke dalam peredaran darah. (Ickey’z 2009)

Page 18: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

F. Kesimpulan :

Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu

darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran

Arteri adalah pembuluh dengan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk

menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler

Vena adalah pembuluh yang aliran darahnya lambat

Pembuluh yang menghubungkan antara arteri dan vena adalah pembuluh kapiler

Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih

besar di banding kapiler

Sistem peredaran darah katak adalah  peredaran darah ganda, yaitu darah melalui

jantung dua kali dalam satu kali peredaran

Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri)

dan sebuah ventrikel

Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel

tidak mengalir kembali ke atrium

Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari

jantung

Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung

Page 19: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

Daftar Pustaka

http://dhamadharma.wordpress.com/2009/11/21/laporan-praktikum-fisiologi-hewan-air-

operculum-ikan-mas/ . Diakses pada tanggal 26 Maret 2011 20:39 wib

http://friliawindy.blogspot.com/2010/11/hewan-poikiloterm-terhadap-o2.html

Diakses pada tanggal 26 Maret 2011 21:09 wib

http://www.scribd.com/doc/22590155/Operculum-Ikan-Mas

Diakses pada tanggal 26 Maret 2011 21:53 wib

http://dsyoghi.wordpress.com/2010/05/11/aliran-darah-kecebong/

Diakses pada tanggal 3 April 2011 14:41WIB

http://bhimashraf.blogspot.com/2010/07/aliran-darah.html

Diakses pada tanggal 5 April 2011 14:00 WIB

Page 20: tarwiyatilaila.files.wordpress.com  · Web viewFisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ

LAMPIRAN

GAMBAR TANGAN PEREDARAN DARAH KECEBONG

FOTO PEREDARAN DARAH KECEBONG