BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dasar Perlindungan Tanaman adalah suatu studi atau ilmu tentang cara mengamankan hasil produksi tumbuhan yang dibudidayakan. Faktor yang mengancam hasil produksi tanaman antara lain, Hama dan Penyakit. Hama adalah sekelompok binatang dalam jumlah tertentu yang merusak tanaman yang mengakibatkan kerugian secara ekonomi, sedangkan penyakit adalah sesuatu yang emyebabkan ganguangpada tanaman sehingga tanaman tidak dapat berproduksi atau mati secara pelahan-lahan. Masalah penyakit berawal dari manusia yang mengubah lingkungan ekosistem menjadi agroekosistem, sehingga keseimbangan alam pun terganggu. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya masalah penyakit, sehingga masalah penyakit pun akan selalu muncul sebab telah terjadinya perubahan alam. Oleh karena itu, dalam hal ini manusialah yang berperan, sebab belum tentu semua tumbuhan memiliki daya tahan yang sama. 1.2 Tujuan Mahassiswa mengetahui definisi dari penyakit tanaman beserta karakteristik dan tipe-tipenya.
34
Embed
· Web viewBerdasarkan hasil pengamatan, pada tongkol jagung bagian ujung berwarna hitam dan berupa serbuk-serbuk seperti spora. Gejala terutama terdapat pada tongkol. Biji-biji
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dasar Perlindungan Tanaman adalah suatu studi atau ilmu tentang cara
mengamankan hasil produksi tumbuhan yang dibudidayakan. Faktor yang mengancam hasil
produksi tanaman antara lain, Hama dan Penyakit.
Hama adalah sekelompok binatang dalam jumlah tertentu yang merusak tanaman yang
mengakibatkan kerugian secara ekonomi, sedangkan penyakit adalah sesuatu yang emyebabkan
ganguangpada tanaman sehingga tanaman tidak dapat berproduksi atau mati secara pelahan-
lahan.
Masalah penyakit berawal dari manusia yang mengubah lingkungan ekosistem menjadi
agroekosistem, sehingga keseimbangan alam pun terganggu. Hal inilah yang menyebabkan
timbulnya masalah penyakit, sehingga masalah penyakit pun akan selalu muncul sebab telah
terjadinya perubahan alam.
Oleh karena itu, dalam hal ini manusialah yang berperan, sebab belum tentu semua
tumbuhan memiliki daya tahan yang sama.
1.2 Tujuan
Mahassiswa mengetahui definisi dari penyakit tanaman beserta karakteristik dan tipe-
tipenya.
Mahasiswa mampun menganalisa suatu penyakit tanaman,baik dari segi morfologi
maupun fisiologinya.
Mahasiswa mengetahui gejala-gejala serangan penyakit beserta penyebabnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Penyakit
2.1.1 penyakit sendiri sebenarnya berarti proses di mana bagian-bagian tertentu dari
tanaman tidak dapat menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya.
( Anonymous,2011)
2.1.2 penyakit tumbuhan adalah ketidakmampuan tumbuhan untuk memberikan hasil
yang cukup kuantitas (jumlah) ataupun kualitasnya.( Anonymous, 2011)
213. plant disease, an impairment of the normal state of a plant that interrupts or
modifies its vital functions. (Anonymous,2011)
2.2 Karakteristik Patogen
2.2.1 Jamur
Karakteristik umum
Jamur termasuk kapang, khamir dan jamur tingkat tinggi. Semua jamur yang
eukariotik mwengandung sterol tetapi tidak peptidoglikan pada membran sel mereka.
Mereka adalah chemoheterotrophs (membutuhkan nutrisi organik) dan sebagian besar
aerobik. Banyak juga jamur saprophytes (hidup dari bahan organik mati) dalam tanah dan
air dan mendapatkan makanan mereka dengan absorbsi. Khas mereka juga memproduksi
spora seksual dan aseksual, mempunyai banyak percabangan hifa yang disebut miselium.
Ada lebih dari 100.000 spesies, dengan 100 agen patogen pada manusia.
Ciri – cirri : eukariotik ( multiseluler), sel berbentuk hifa, memiliki zat kitin,
heterotrof, dan perkembangan biakan aseksual dengan konidia, sedangkan sekseual
dengan spora.
( Anonymous,2011)
2.2.2 Bakteri
Ciri-Ciri Bakteri :
- Umumnya tidak berklorofil
- Hidupnya bebas atau sebagai parasit / patogen
- Bentuknya beraneka ragam
- Memiliki ukuran yang kecil rata-rata 1 s/d 5 mikron
- Tidak mempunyai membran inti sel / prokariot
- Kebanyakan Uniseluler (memiliki satu sel)
- Bakteri di lingkungan ekstrim dinding sel tidak mengandung peptidoglikan, sedangkan
yang kosmopolit mengandung peptidoglikan. (Anonymous,2011)
-Tidak memiliki plastid
-Tidak mempunyai inti,namun mempunyai protoplasma yang mengandung DNA.
-Secara anatomi tubuhnya terbagi atas : kapsil, dinding sel, membrane selm struktur
dalam sel (mitokondria), serta pelengkap lain seperti spora dan flagella. ( Ika,1990)
2.2.3 Virus
Virus memiliki struktur tubuh yang sederhana yang terdiri dari molekul DNA atau
RNA dengan selubung protein, tidak bisa berkembang di luar sel inangnya dan
berukuran sangat renik.
Ciri-ciri virus adalah sebagai berikut:
a. Mempunyai pembungkus atau selubung yang tersusun atas protein dan disebut kapsid,
satu unit protein membentuk selubung, selubung protein yang membentuk tubuh virus
disebut kapsomer.
b. Memiliki bahan inti terdiri atas asam nukleat berupa DNA atau RNA.
c. Tidak mempunyai protoplasma, sehingga virus bukan merupakan suatu sel.
d. Memiliki serabut ekor.
e. Kepala berbentuk polyhedral atau segi banyak.
f. Memiliki tempat dudukan ekor berbentuk hexagonal atau bersegi enam.
(Anonymous,2011)
g. Jumlah gen terbatas
h. hidupnya bergantung sepenuhnya ada inangya ( Triharso, 1994)
i. memanfaatkan enzim iang untuk memperbanyak dirinya di dalam sel inang dengan
cara mengambil alih metabolism sel inang atau mengintegrasikan genomnya pada
genom inang. ( Ika,1990)
Sifat-sifat virus
a. Virus merupakan makhluk hidup peralihan antara benda mati dan makhluk hidup.
Disebut benda mati karena virus dapat dikristalkan dan tidak berprotoplasma, sedangkan
disebut makhluk hidup karena virus dapat berkembang biak dan memiliki asam nukleat.
b. Virus hanya dapat hidup pada organisme hidup saja. Virus dapat melekatkan diri pada
permukaan sel hidup atau organisme.
c. Virus dapat mengenali inangnya dengan suatu mekanisme lock and key, artinya
seperti kunci dan anak kuncinya, artinya serangan virus itu spesifik terhadap organisme
(jaringan atau sel) yang akan diserang oleh virus.
2.2.4 Nematoda
Kelompok hewan yang berbentuk cacing ( mikroskopis),panjang 300-1000 µm
dan diameter 15-35 µm, transparan dan tidak bersegmen. Pada bagian mulut terdapat
stilet dan berfungsi sebagai alat untuk menusuk dan menghisap makanan dari sel- sel
inang. ( Anonymous,2011)
Fitonematoda atau nematoda yang memarasit tanaman mempunyai ukuran yang
sangat kecil, memanjang dan berbentuk silinder. Nematoda non-parasit memakan jamur,
bakteri, nematoda lain atau serangga kecil yang hidup di tanah. Sedangkan, nematoda
parasit tanaman mempunyai struktur khusus yang disebut spear (lembing) atau stylet
(jarum). Berdasarkan perilaku, nematoda parasitik pohon dibagi menjadi dua, yaitu:
Nematoda ektoparasit, nematoda yang pada saat memarasit tanaman tubuhnya tetap
berada di luar akar dan hanya sebagian kecil dari tubuh nematoda yang masuk ke dalam
jaringan tumbuhan inang ; Nematoda endoparasit, yaitu: nematoda yang saat memarasit
tanaman, tubuhnya masuk, merusak dan melakukan reproduksi di dalam akar tanaman.
Contoh nematode yaitu : Meloidogyne spp, Paratylenchus spp. ( Anonymous,2011)
Nematoda parasit pada tumbuhan hamper seluruhnya termasuk perfamili
Tylenchoidea ( ordo Tylenchida). Jenis-jenis yang kecil panjangnya kira-kira 0,25mm,
jenis-jenis yang lebih esar panjangnya dapat mencapai 4-6 mm. Kulit nematode tediri
dari kutilkula dan hypodermis. Selama pertumbhan tubuhnya kutikula ini ditinggalkan
beberapa kali. Di dalam rongga mulut nematode parasit tumbuhan semua mempunyai
stilet berlubang yang dapat ditarik atau dikeluarkan dengan gerakan urat-urat.
Perkembangbiakan nematode dilakukan dengan telur, dari telur keluarlah larva
yang kemudian bertukar kutikula (biasanya 4 kali) sampai larva menjadi dewasa.
( Ika,1990)
2.3 Tipe gejala dan penyakit
A. Gejala Utama (Main Symptoms)
- Pertumbuhan yang tidak normal, dapat melebihi ukuran normal atau
lebih kecil dari ukuran normal
- Perubahan warna, baik pada daun, batang, akar, buah, bunga.
- Matinya jaringan, bagian-bagian tanaman menjadi mengering
- Layunya bagian dari tubuh tanaman
B. Gejala Lapangan (Field Symptoms)
- Layunya tanaman secara keseluruhan
- Nekrosis (matinya jaringan)
- Perforasi (berlubang)-nya daun
- Gall (bengkak) atau bintil dan bisul
- Kanker
- Bercak daun
- Busuk basah, berair dan busuknya jaringan
- Busuk kering, busuknya jaringan tetapi kering
- Malformation (perubahan bentuk)
- Oedeem, batang mengalami pembengkakan
- Mummifikasi, kondisi seperti mumi, rapuh dan kering
- Daun mengeriting atau bergelombang
- Erinose, keluarnya cairan dari kulit batang
- Hexeem bezem, cabang-cabang tak berkembang dan pendek seperti sapu
- Kerdil
(Anonymous,2011)
C. Gejala Morfologi dibedakan atas tiga pokok :
Gejala nekrosis
Gejala yang terjadi karena adanya kerusakan pada sel atau bagian sel atau matinya
sel. Gejala nekrotik dibagi atas gejala secara spesifik seperti nekrotik, hidrosis,
alyu, gosong(scorch), mati pucuk, busuk, rebah semai, kanker, dan pendarahan
(eksudasi).
Gejala hipoplastik
Gejala ini terjadi kaena terhambat atau terhentinya pertumbuhan sel
(underdevelopment). Gejala-gejala spesifiknya adalah kerdil (atropi), perubahan
simetri, klorosis, etiolasi, dan pemusaran (resetting)
Gejala hiperplastik
Gejala-gejala ini disebabkan karena pertumbuhan sel yang lebih dari biasa
Daun mempunyai bercak kecoklatan Berdasarkan literatur Adanya bercak kebasahan yang ditimbulkan yang selanjutnya meluas dan bentuk yang tidak teratur, agak mengendap dengan warna kecoklatan atau tua. Busuk mula-mula tidak berbau, kemudian menjadi berbau khas yang sangat menyengat(Anonymous,2011)
(Anonymous,2011)
5. Puru akar pada tomat (Meloidogyne sp)
Nama latin : Meloidogyne spNama umum : bisul akar atau puru akar
Patogen penyebab penyakit : jamur Helmintosporium oryzae).
Tanaman inang: Padi
Gejala (cirri-ciri penyakit): menyerang pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan bibit
yang baru berkecambah. Biji berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi, padi dewasa
busuk kering, biji kecambah busuk dan kecambah mati. (Anonymous,2011)
(Anonymous,2011)
8. Layu fusarium daun tomat (Fusarium oxysporum)
Nama latin : Fusarium oxysporumNama umum : layu fusariumJenis pathogen : jamur
Kingdom : Fungi Filum : Deuteromycota Kelas : Deuteromycetes Ordo : MonilialesFamily : TuberculariaceaeGenus : FusariumSpesies : Fusarium oxysporumInang utama : TomatInang alternatif : PisangBagian yang diserang : Tangkai daun, Tulang daun Tipe gejala : Nekrotik-hipoplastikGejala yang ditimbulkan Berdasarkan pengamatan Tulang daun pucat Layu atau tangkai daun merundukBerdasarkan literatur Tulang daun pucat, terutama daun sebelah atas, diikuti dengan merunduknya tangkai, akhirnya tanaman layu Tanaman menjadi kerdil dan tumbuhan merana
(Anonymous,2011)
(Anonymous,2011)
9. Hawar daun kentang (Phytoptora infestans)
Nama latin : Phytophthora infestans Nama umum : busuk daun kentang
Kingdom : ChromalveolataFilum : HerokontophytaKelas : Oomycetes Ordo : Peronosporales
Family : PhythiaceaeGenus : PhytophthoraSpesies : Phytophthora infestans
Tipe gejala penyakit: Gejala nekrotik
Patogen penyebab penyakit: jamur
Inang utama : Kentang Inang alternatif : melon, tomatGejala serangan (cirri-ciri penyakit): gejalanya pada tepi-tepi daun ditemukan bercak-
bercak terutama pada suhu rendah, kelembapan tinggi, dan curah hujan tinggi.
(Anoymous,2011)
(Anonymous,2011)
10. Virus mozaik pada daun cabai (Cucumber mozaik virus)
Nama latin : CMV (Cucumber Mozaik Virus)Nama umum : keriting pada cabaiJenis pathogen : virus
Kingdom : VirusFilum : Virus RNAKelas : Virus RNAOrdo : BromoviridasGenus : CucumovirusSpesies : Cucumber mozaik virusInang utama : cabai, tomatInang alternatif : tembakau Tipe gejala : nekrotik hipoplastik
Gejala yang ditimbulkan Berdasarkan pengamatan Daun berwarna kuning kehijaun Agak sedikit mengkerutBerdasarkan literatur Daun berubah warna dan menampilkan warna hijau dan bercak tidak rata Tanaman kerdil, mengkerut dan terjadi pembengkakan jaringan
(Anonymous,2011)
4.2 Kajian jurnal mengenai salah satu penyakit tanaman (pathogen,tanaman inang,lingkungan)
Kentang merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi.
Sebagai sumber karbohidrat, kentang merupakan sumber bahan pangan yang dapat mensubstitusi
bahan pangan karbohidrat lain yang berasal dari beras, jagung dan gandum.
Penyakit busuk daun dan umbi tanaman kentang oleh jamur patogen Phytophthora
infestans , Patogen ini dicirikan dengan morfologi sporangium yang berbentuk bulat dengan
papilla pada ujungnya serta hifa yang tidak bersekatsejak lama menjadi masalah bagi para petani
kentang dan penyakit ini merupakan penyakit yang paling serius di antara penyakit dan hama
yang menyerang tanaman kentang di Indonesia.
Pada musim hujan, benih kentang rentan terhadap jamur Phytophthora infestans,
sedangkan di gudang penyimpanan benih rawan serangan hama. Berdasarkan potensi yang
dimiliki Trichoderma spp. maka pemanfaatan jamur tersebut sebagai agen hayati untuk
pengendalian jamur patogen Phytophthora infestans pada tanaman kentang yang berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan sangatlah penting di dalam menunjang program PHT.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dari literature dari sepuluh specimen
yang telah dibawa umumnya disebabkan oleh pathogen jamur dan bakteri, dan sebagian kecil
disebabkan oleh virus dan nematode. Selain itu, factor lingkungan dan tanaman juga
mempengaruhi terjadinya suatu penyakit. Bila tidak terjadi interaksi antara pathogen,tanaman
dan lingkungan,maka tidak akan terjadi suatu penyakit.
Disamping itu, berdasarkan pembahasan pengamatan pada bab 4, tipe gejala penyakit
yang umum adalah gejala nekrotik.
5.2 Saran
Penulisan nama ilmiah tolong yang tepat,agar tidak terjadi kesalahan dalam
penulisan nama ilmiah, serta dapat mempermudah pencarian data.
Spesimennya mohon diberi contoh agar tidak salah dalam membawa.
Sesekali praktikum di alam bebas agar dapat dicontohkan secara langsung