Top Banner
.. ··---- PENGARUH AUDIT FEE, KESADARAN ETIS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR EKSTERNAL Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Rika Wati Nll\1: 105082002726 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOJ\11 DAN ILJ\1U SOSIAL UNIVERSITAS ISLAJ\1 NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430H/2009l\1
125

repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Jun 05, 2019

Download

Documents

vankhanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

.. ··----

PENGARUH AUDIT FEE, KESADARAN ETIS DAN LOCUS OF

CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR EKSTERNAL

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Rika Wati Nll\1: 105082002726

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOJ\11 DAN ILJ\1U SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAJ\1 NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430H/2009l\1

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

PENGARUH AUDIT FEE, KESADARAN ETIS DAN LOCUS OF

CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR EKSTERNAL

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan limn Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleb:

Rika Wati

NllVl:105082002726

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Yabya Hamja.,

<ft:& A1111ln .. , SE., Ak., M.S1

NIP. 130 676 334 Nil'. 150 370 232

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSllAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009 M

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Hari ini Sen in Tanggal 15 Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telab dilakukan Uj ian

Komprehensif atas nama Rika Wati NIM: 105082002726 dengan judul Skripsi

"PENGARUH AUDIT FEE, KESADARAN ETIS DAN LOCUS OF

CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR EKSTERNAL".

Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka

skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 15 J uni 2009

Tim Pengnji Ujian Komprehensif

amid Cebba. MBA. CPA Rahma ati, SE., MM

Sekretaris Ketua

'

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

Penguji Ahli

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Hari ini Jumat Tanggal 26 Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian

Skripsi atas nama Rika Wati NIM: !05082002726 dengan judul Skripsi

"PENGARUH AUDIT FEE, KESADARAN ETIS DAN LOCUS OF

CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR EKSTERNAL".

Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka

skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakaita, 26 Juni 2009

Tim Penguji Ujian Skripsi

f;Jhl AJ_!iii Sjii;., ~c., M.Si

Ketua Sekretaris

Dr. Wiwik Utami., SE., Ak., M.Si

Penguji Ahli

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

I. Nama : Rika Wati

2. Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Juli 1986

3. Alamat

4. Telepon

II. PENDIDIKAN.

: JI. Raya Basmol Rt. 07/06 No. 63

Gg. Swadaya IV Kembangan utara

Jakarta Barat 11610

: (021) 5822998/081808844061

I. SON I 0 Pagi Kedaung Kaliangke Tahun 1992-1998

Tahun 1998-2001

Tahun 2001-2004

Tahun 2005-2009

2. MTs. Al-Hidayah

3. SMK Assa'adatul Abadiyah

4. SI Ekonomi UIN SyarifHidayatullah Jakaiia

III.LATAR BELAKANG KELUARGA

I. Ayah

2. Ibu

3. Alamat

4. Telepon

: Machfuth Ramdlani

: Ponirah

: JI. Raya Basmol Rt. 07/06 No. 63

Gg. Swadaya IV Kembangan Utara

Jakaiia Barat 11610

: (021) 5822998

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

THE INFLUENCE OF AUDIT FEE, ETHICS REALIZATION AND LOCUS OF CONTROL TO EXTERNAL AUDITOR'S BEHAVIOR

ABSTRACT

This research aimed to identifY and to test that influence audit fee, ethics realization and locus of control to external auditor's behavior. The research has been done in Jakarta with auditor respondent working for public accountant company. Retrieval of sample has been using convenience sampling. Number of questionnaires propagated was 153 copies but only I 07 copies question returned and I 02 may be used. The data were analysis for hypothesis tester was done with multiple regression.

The result of research indicates that audit fee, ethics realization and locus of control have significantly influence to external auditor's behavior.

Keywords: Audit Fee, Ethic Realization, Locus of Control, External Auditor's Behavior

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

PEN GAR UH AUDIT FEE, KESADARAN ETIS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR EKSTERNAL

ABSTRAK

Penelitian ini be1tujuan menguji pengaruh audit fee, kesadaran etis dan locus of control terhadap perilaku auditor eksternal. Pada penelitian ini digunakan data primer dalam bentuk penyebaran kuesioner yang dilakukan di Jakaita dengan responden auditor yang beke1ja pada kantor akuntan publik. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode convenience sampling. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 153 tetapi kembali hanya I 07 dan yang bisa diolah I 02. Penganalisisan data untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan regresi berganda.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa audit fee, kesadaran etis dan locus of control berpengaruh signifikan terhadap perilaku auditor eksternal

Kata kunci: Audit fee, kesadaran etis, locus of control, perilaku auditor eksternal

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

KATAPENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia­

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul PENGARUHAUDIT FEE, KESADARAN ETIS DAN LOCUS OF

CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR EKSTERNAL.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat­

syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

I. Allah S. W.T alas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat serta doa yang tiada henti­

hentinya kepada penulis.

3. Keluargaku yang telah menyemangati dan memberikan banyak inspirasi

dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN SyarifHidayatullah Jakarta ..

6. !bu Yessi Fitri SE., Ak., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Ihnu Sosial UIN SyarifHidayatullah Jakarta ..

7. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah

bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam

penulisan skripsi ini,

8. Bapak Amilin SE., Ak., M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah

bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam

penulisan skripsi ini.

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

9. !bu Rini SE., Ak., M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan pengarahan kepada penulis.

IO. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri yang telah

memberikan bantuan kepada penulis.

11. Sahabat-sahabatku Asri, Zakiyah, Tiur, Husnul Khotimah dan Erna.

12. Kawan-kawanku akuntansi D Adzilah, Putri, Navia, !chi, Ida, !is, Zizah,

Uwie, Sari, Rochmah, Rahmah, Kibaq, Siwi, Yuli, Reza, Anwar, Mas Mui,

Andre, Ian, Ridho, Arif, Hirfan, Fauzi, Santi dan lain-lain.

13. Kawan-kawanku Path Analysis Community Devi, Puput, Ratih, Lisda, Ajeng,

Novriyenti, Berlian dan lain-lain.

14. Rekan-rekan Akuntansi Audit, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi

Perpajakan angkatan 2005 yang telah memberikan dukungannya selama ini

kepada penulis.

Penulis menyadari sepenulmya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 17 Juni 2009

(Rikawati)

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

DAFTARISI

Halaman Judnl .................................................................. .

Lem bar Pengesahan Skripsi .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . . .. .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. . . 11

Lem bar Pengesahan Uji Komprehensif.... ... ... ..... .. . .... .. . ... .. . .. . .. iii

Lem bar Pengesahan Uji Skripsi .. . .. . . . .... . . . . .. .. . . . .. .. ..... .. . . . .. . .. . . . iv

Daftar Riwayat Hid up . .. .. . . .. . .. .. .. .. .. . . . .. . . . . . .. .. . . . . .. . ... .. .. . . .. . ... v

Abstract . . . .. . . . .. . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . .. . .. . . . . .. . .. . . . . .. . . . . . . . .. . . .. . . . . .. . . . .. . vi

Abstrak . . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . . . .. . .. . . . . . . . .. . .. . . . . .. . .. . . . . .. . .. . .. . . . . .. . .... . . . vii

Kata Pengantar . . . .. . . . .. .. . .. . .. . . ... . . . . .. .. . . . . .. .. .. .. . . . . . . . . .. ... .. . . . .. .. viii

Daftar Isi ............... .'........................................................ x

Daftar Tabel . . .. . .. .. . . .. .. . .. . .. . .. . .. .. .. . .. . . .. .... . . . . . . . . . . . . . . . .. .. . . . . . . . xiii

Daftar Gambar ............................................. :................... xv

Daftar Lampi ran . .. . . . .. . .. . . . . .. . . .. .. . . .. .. . .. . . .. . .. . .. .. . . . .. .. . . .. . . . . . ... xvi

BABI PENDAHULUAN .......................................... .

A. La tar Belakang ............................................. .

B. Perumusan Masalah . ........ .. ...... ... .... .. . ... .. ... ... .. 7

C. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . .. . . . . .. . .. . . . . .. . . . . . 7

D. Manfaat Penelitian . .. .. . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . .. .. . . . .... 8

BAB II TINJAUAN PUST AKA .. ... ... .. .... .. ... . .... .. .. . ..... ... 9

A. Tinjauan Literatur . . .. . . . . .. .. . . . . ... .. . . .. . .. . . . . . . . . . . .. .. . 9

I. Audit Fee . . . . .. .. . .. . .. . .. . .. .. . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . ... . . . 9

2. Kesadaran Etis ... . . . . ... . .. .. . . . . . . . . .. . . .. .. . . . . . . . . . . ... 11

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

BAB III

3. Locus of Control ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 15

4. Perilaku Auditor Eksternal .. . .. .. . .. . . . .. . . . .. .. .. .. .. .. 18

B. Keterkaitan Antara Variabel ................................. 27

l. Audit Fee dengan Perilaku Auditor Eksternal . .. .. ... 27

2. Kesadaran Etis dengan Perilaku Auditor Eksternal ... 28

3. Locus a/Control dengan Perilaku Auditor

Eksternal .. .. ... . .. . . . . . . . .. .. . . .. .. .. .. .. .. .. .. . . .. . . .. .. 30

C. Model Penelitian .. .. .. .. ... .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... .. .. .. . .. . .. 33

D. Perumusan Hipotesis .. .. .... .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. . .. .. . .. ... 33

METODOLOGI PENELITIAN .. .. .. .. .. . . . . . .. . .. ... . ... 34

A. Ruang Lingkup Penelitian .. . . . . . .. . . . .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. 34

B. Metode Penentuan Sampel .. . . . .. .. .. .. .. .. .. . . . .. .. .. . ... 34

C. Metode Pengumpulan Data .. .. .. . . .. . . . . .. . . . . . . .. .. .... .. 35

I. Penelitian Pustaka .. .. .. .. . .. . . .. . . .. . . .. .. .. .. .... .. .. .. . 35

2. Penelitian Lapangan .. .. . .. . . . .. . . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. 35

D. Metode Analisis Data . .. .. . .. ..... .. .. .. . . .. . . . . . .. .. . . .. . .. 35

I. Statistik Deskriptif........... ... .. .. .. .. .. .. .. . . . . . . . . . . . 35

2. Uji Kualitas Data . . .. . .. . .. .. .. .. . .. . .. . . . . . . . . . . . .. . .. ... 36

3. Uji Asmnsi Klasik .. ... ........ ....... ........ .... ....... 37

4. Uji Hipotesis . . ... .. .... .. .. .. .. . . . . . . . . . .. .. .. . .. . . .. .. ... 39

E. Operasionalisasi Variabel .. ........ .... .. .... .. . .. . ... .. . ... 42

I. Audit Fee .. .. .. . . . . . ...................................... .. 42

2. Kesadaran Etis .. .. .... .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. ... ... 43

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

BAB IV

BABY

3. Locus of Control ........................................... 43

4. Perilaku Auditor Eksternal .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .... 44

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ......................... 46

A. Sekilas Gambaran Um um Objek Penelitan ............... 46

I. Tern pat dan Waktu Penelitian .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. 46

2. Karakteristik Responden .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. .. . 48

B. Hasil Uji lnstrumen Penelitian . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. . 51

I. Hasil Uji Statistik Deskriptif........................ 51

2. Hasil Uji Kualitas Data................................. 52

3. Has ii Uj i Asumsi Klasik .. .. .. .. . .. .. . .. .. . .. .. .. . .. .. .. 5 8

4. Uji Hipotesis ............................................. 61

C. Pembahasan .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .... 66

PENUTUP ....................................................... 70

A. Kesimpulan .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 70

B. Implikasi ..................................................... 71

C. Saran . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . .. .. 72

Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 73

Lampiran-Lampiran . .. . .. . . .. . .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . . 76

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Tabel 3.1

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Tabel 4.9

Tabel 4.10

Tabel 4.11

Tabel 4.12

Tabel 4.13

Daftar Tabel

Tabel Operasionalisasi Variabel .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... 45

Data Distribusi Sampel Penelitian .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. ... 46

Data Sampel Penelitian .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. 4 7

Hasil Uji.Deskripsi Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .... . . .. ... .. . .. .. . .. .... .. . .. 48

Has ii Uj i Deskripsi Responden Berdasarkan

Posisi Terakhfr .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. ..... .. .. ..... 48

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Usia ................................................... ............ 49

Has ii Uj i Deskripsi Responden Berdasarkan

Pendidikan Terakhir .......................................... .. 50

Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Pengalaman Kerja .. .. . ... .. .... .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. . ...... 50

Hasil Uji Statistik Deskriptif............................ ..... . 51

Hasil Uji Locus of Control yang Dimiliki Okh

Responden . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . . .. . .. . .. . . . .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. 52

Hasil Uji Validitas VariabelAudit Fee........................ 53

Hasil Uji Validitas Kesadaran Etis .. .......... ... .......... ... 53

Hasil Uji Validitas Locus of Control.......................... 54

Hasil Uji Validitas Setelah LOC 5

dan LOC 11 Dikeluarkan .. .... .. .. .. .. .. .. .. .. .... .... .. .. .. .... 55

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Perilaku Auditor Eksternal .............. 55

Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Audit Fee .................... 56

Tabel 4.16 Has ii Uj i Reliabilitas Variabel Kesadaran Etis ............... 56

Tabel 4.17 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Locus of Control ............ 57

Tabel 4.18 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Perilaku Auditor

Eksternal .......................................................... 57

Tabel 4.19 Hasil Uji Multikolonieritas ..................................... 58

Tabel 4.20 Hasil Uji.Koefisien Detenninasi ............................... 62

Tabel 4.21 Hasil Uji Secara Individual (Uji Statistik t) ................... 63

Tabel 4.22 Hasil Uji Secara Simultan (Uji Statistik F) ................... 65

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Model Pengaruh Variabel Independen Dengan

Variabel Dependen .. . .. . ... .. ... .... .. ... . ........ ...... .. . .. . .. 33

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot .......... 59

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafilc Histogram ..... 60

Gambar 4.3 Grafik Scatterplot ................................................ 61

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Daftar Larnpiran

Lampiran I Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Daftar Jawaban Responden

Lampiran 3 Hasil Uji Data SPSS

Lampiran 4 Surat Penelitian Skripsi

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

A. Latar Belakang

BABI

PENDAHULUAN

Sejak sembilan tahun yang lalu profesi akuntan banyak mendapat

sorotan tepatnya pada tahun 2000. Enron Corp yang merupakan perusahaan

terbesar di Wall Street tiba-tiba dinyatakan ditutup clan menjadi perhatian

utama masyarakat didunia karena melakukan manipulasi laporan keuangan

selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus­

kasus yang lainnya, sepe1ii kasus Xerox, World Com, PT Kimia Parma dan

Lippobank, yang menimbulkan berbagai konflik kepentingan banyak pihak,

sehingga berdampak pada turunnya kepercayaan masyarakat terhadap profesi

akuntan di Indonesia.

Dalam melaksanakan profesinya, seorang auditor tidak hanya

memperhatikan kepentingan klien, tapi juga harus memperhatikan

kepentingan pihak ketiga atau masyarakat yang mempunyai kepentingan

terhadap laporan keuangan klien sebagai hasil audit. Jasa yang diberikan

kepada pihak yang memiliki kepentingan alas laporan keuangan, profesi

akuntan yang disebut auditor bertindak sebagai penengah antara dua pihak

yang memiliki kepentingan; pihak internal (manajemen) dengan pihak

eksternal (investor dan laeditor). Oleh karenanya, dalam menjalankan tugas

seorang auditor harus bertindak obyektif, independen dan sesuai dengan

peraturan yang berlaku se1ia standar moral yang diterima secara luas.

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Dalam menjalankan profesinya sebagai auditor, seorang akuntan diatur

oleh suatu Kode Etik Akuntan. Dimana dalam pasal l ayat (2) Kode Etik

Akuntan Indonesia mengamanatkan bahwa setiap anggota harus

mempertahankan integritas dan obyektivitas dalam menjalankan tugasnya.

Mempertahankan integritas, ia akan bertindak jujur, tegas, dan tanpa pretensi,

sedangkan dengan mempe1iahankan obyektivitas, ia akan bertindak adil tanpa

dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingan

pribadinya. Khomsiyah dan Nur Indriantoro (1998:14) mengungkapkan

dengan mempertahankan integritas dan obyektivitas, ia akan bertindak adil,

tanpa dipengaruhi oleh tekanan atau permintaan pihak tertentu atau

kepentingan pribadinya. Sehingga dengan adanya kode etik, masyarakat akan

dapat menilai sejauh mana seorang auditor telah bekerja sesuai dengan

standar-standar etika yang telah ditetapkan oleh profesinya.

Menurut Westra (1986) dalam Syaikhul Falah (2007:2) bahwa dalam

menjalankan tugasnya, seorang auditor sering menghadapi situasi yang

dilematis, karena selain harus patuh pada pimpinan tempat bekerja, juga harus

menghadapi tuntutan dari masyarakat untuk memberikan laporan yang jujur.

Meskipun demikian, kemampuan untuk membuat pertimbangan etis dan

bertindak secara etis merupakan syarat bagi auditor untuk mengenali suatu isu

etis (Shaub, 1993) dalam Syaikhul Falah (2007:2). Proses pengambilan

keputusan mempakan situasi yang sangat rawan, manajemen dapat menekan

auditor untuk mengambil tindakan yang melanggar standar pemeriksaan. Hal

ini akan menyebabkan auditor berada dalam situasi konflik. Apabila seorang

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

auditor memenuhi keinginan manajemen perusahaan berarti ia telah

melanggar standar yang telah ditetapkan, namun jika ia tidak memenuhi

keinginan klien, maka ia akan terkena sanksi oleh manajemen perusahaan

berupa pemutusan hubungan ke1ja. Greg Trompeter (1994:56) berpendapat

bahwa situasi konflik audit dapat terjadi ketika pengambilan keputusan auditor

dipengaruhi oleh kompensasi yang ditawarkan oleh klien.

Ketika seorang auditor melaksanakan tugasnya untuk mengaudit

perusahaan, maka diperlukan perencanaan untuk memperhitungkan biaya

yang akan dikeluarkan atas jasa yang telah diterima klien dan waktu yang

akan digunakan untuk melaksanakan proses audit. Biaya merupakan hal yang

sensitif, ini berkaitan dengan audit fee yang akan diberikan oleh klien. Audit

fee yang diberikan oleh klien tidak boleh terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.

Menurut Jamaludin Iskak ( l 999:20) sampai saat ini, tidak: terdapat peraturan

yang mengatur tentang besarnya "audit fee" yang harus ditagih oleh akuntan

publik: terhadap k:lien alas jasa audit yang diberikannya, pada tahun 1990

terdapat suatu gagasan untuk menetapkan pengaturan tentang audit fee, tapi

gagasan ini menimbulkan pro kontra dikalangan prakti.si akuntan publik.

Kondisi ini memberikan indikasi bahwa selama ini penetapan audit fee

dilakukan secara subyektif oleh salah satu pihak, atau alas dasar kekuatan

tawar menawar ant11ra akuntan publik dengan klien dengan dipengaruhi oleh

persaingan sesama akuntan publik.

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Berkaitan dengan peran penting dan tanggung jawab auditor, maka

kebijakan dan keandalan auditor dalam menentukan lww:tjaran atas laporan

keuangan sangat diperlukan, sehingga auditor dituntut agar tetap berada dalam

kendali (in control) atas dirinya se1ta bertanggung jawab terhadap citra profesi

dengan tetap' berpegang pada prinsip obyektivitas, integritas dan independensi

untuk menghindari terjadinya kecurangan-kecurangan atas laporan keuangan,

karena kecenderungan auditor yang berada pada situasi konflik audit tersebut

ketika menyatakan opininya. Kecenderungan terjadinya kecurangan terutama

dikaitkan dengan tingkat kesadaran auditor untuk berperilaku etis yaitu

dengan menjaga dan tetap menjunjung tinggi etika profesinya, semakin tinggi

tingkat kesadaran etis yang dimiliki oleh auditor maka locus of control yang

dimiliki semakin internal sehingga perilakunya akan semakin etis, sedangkan

semakin rendah tingkat kesadaran etis yang dimiliki oleh auditor maka locus

of control yang dimi.Jiki semakin eksternal sehingga perilakunya kurang etis.

Menurut penelitian Rotter (1966) dalam Rike Dewi Asih (2006:123)

menemukan bahwa manusia pada dasarnya memiliki internal-external locus of

control untuk mengukur perbedaan-perbedaan individu berdasar atas

karakteristiknya, dan kecenderungan tiap individu mengarah pada internal

maupun eksternal tergantung pada bagaimana individu tersebut

mengendalikan dirinya dan cara berpikirnya dalam menghadapi masalah

dalam hidupnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muawanah dan

Indriantoro (2001) dalam Rike Dewi Asih (2006:123) diketahui bahwa

pengaruh locus of control terhadap respon auditor dalam situasi konflik audit

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

sedangkan obyek penelitian tersebut adalah perilaku auditor eksternal dalam

situasi konflik audit. yang beke1ja pada kantor akuntan publik yang berada di /~

Malang. Penelitian saat ini menambahkan satu variabel yang disarankan oleh

peneliti terdahulu yaitu locus of control dan obyek penelitian ini adalah

perilaku auditor eksternal yang bekerja pada kantor akuntan publik di Jakarta.

Penambahan variabel locus of control selain disarankan oleh peneliti

terdahulu, variabel ini juga merupakan bagian dari karakteristik personal yang

terkait dengan tindakan seseorang dalam menghadapi suatu peristiwa yang

terjadi pada dirinya atau kepercayaan seseorang tentang hubungan antara

perilaku dan konsekuensi dari perilaku tersebut. Seseorang yang percaya

bahwa suatu hasil tergantung pada usaha ke1ja keras yang dilakukannya

cenderung memiliki internal locus of control, sedangkan seseorang yang

menganggap bahwa suatu hasil ditentukan oleh faktor dari luar dirinya seperti

nasib, keberuntungan, kesempatan, dan faktor lain yang tidak dapat diprediksi

lebih memiliki external locus of control. Seseorang yang lebih memiliki

internal locus of control cenderung untuk berperilaku etis dibandingkan

dengan seseorang yang memiliki external locus of control.

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

B. Perumusan Masalah

Masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

l. Apakah audit fee berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku auditor

eksternal?

2. Apakah kesadaran etis berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku

auditor eksternal?

3. Apakah locus of control berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku

auditor eksternal?

4. Apakah audit fee, kesadaran etis dan locus of control bepengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap perilaku auditor eksternal?

C. Tujuau Peuelitian

Tujuan penelitian ini untuk menemukan bukti em·piris atas hal-hal

sebagai berikut:

I. Menguji pengaruh audit fee terhadap perilaku auditor eksternal.

2. Menguji pengaruh kesadaran etis terhadap perilaku auditor eksternal.

3. Menguj i pengaruh locus of control terhadap perilaku auditor eksternal.

4. Menguji pengaruh audit fee, kesadaran etis dan locus of control terhadap

perilaku auditor eksternal.

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat bagi:

I. Auditor dan Kantor Akuntan Publik (KAP), sebagai pertimbangan bagi

auditor eksternal untuk dapat bersikap lebih etis dalam berbagai situasi,

serta membangkitkan naluri profesionalnya dalam mcmberikan jasa-jasa

audit bagi masyarakat luas.

2. Badan Regulasi Akuntan Publik (Institut Akuntan Publik Indonesia) agar

dapat berperan lebih aktif dalam melakukan pengawasan atas perilaku

auditor eksternal dalam melaksanakan standar profesionalnya serta

diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam rangka pengembangan

dan peningkatan kualitas profesi akuntan di Indonesia.

3. Pengguna jasa audit," agar dapat memahami perilaku profesional dan etika

berprofesi auditor, terutama yang akan berkaitan dengan proses

pengambilan keputusan etis.

4. Masyarakat, sebagai sarana infonnasi tentang perilaku auditor eksternal

serta dapat menambah wawasan pada bidang akuntansi.

5. Peneliti, yaitu guna memperluas wawasan dan menambah referensi

mengenai auditing agar diperoleh hasil yang bermanfaat bagi peneliti

dimasa yang akan datang dan juga dapat menambah pengetahuan peneliti

tentang perilaku auditor eksternal.

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

A. Tinjauan Literatur

J. Auditfee

BABU

TINJAUAN PUSTAKA

Audit fee adalah biaya yang harus ditanggung klien karena telah

mendapatkan jasa audit dari sebuah KAP. Audit fee merupakan ha! yang

tidak kalah pentingnya didalam penerimaan penugasan. Oleh sebab itu,

penentuan audit fee perlu disepakati antara klien dengan auditor. Dalam

Standar Profesional Akuntan Publik (SP AP) mengenai Aturan Etika

Kompartemen Akuntan Publik No.302 (Ikatan Akuntan Indonesia,

2001 :20000.4) menyebutkan besarnya audit fee anggota dapat bervariasi

tergantung antara lain risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan,

tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut,

struktur biaya Kantor Akuntan Publik (KAP) yang bersangkutan dan

pertimbangan profesional lainnya. Penentuan audit fee tidak boleh terlalu

besar atau terlalu kecil. Ada beberapa cara dalam penentuan atau

penetapan audit fee, antar lain (Abdul Halim, 2001 :89):

a. Per diem basis

Pada cara ini, audit fee ditentukan dengan dasar waktu yang digunakan

oleh tim auditor. Pertama kali audit fee per jam ditentukan, kemudian

dikalikan dengan jumlah waktu atau jam yang di.habiskan oleh tim.

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Tarif audit fee per jam untuk tiap tingkatan staf tentu dapat berbeda­

beda.

b. Flat atau kontrak basis

Pada cara ini audit fee dihitung sekaligus secara borongan tanpa

memperhatikan waktu audit yang dihabiskan, yang penting peke1jaan

terselesaikan sesuai dengan aturan atau perjanjian.

c. Maksimum audit fee basis

Cara ini merupakan gabungan dari kedua cara diatas. Pertama kali

tentukan tarif per jam, kemudian dikalikan dengan jumlah waktu

tertentu tetapi dengan batasan maksimum. Hal ini dilakukan agar

auditor tidak mengulur-ulur waktu sehingga menambah jam atau

waktu kerj a.

Besarnya audit fee ditentukan oleh banya.k faktor. Namun

demikian, pada dasarnya terdapat 4 faktor dominan yang menentukan

besarnya audit fee, yaitu (Abdul Halim, 2001 :89-90):

I. Karakteristik keuangan, seperti tingkat penghasilan, laba, aktiva,

modal, dan lain-lain.

2. Lingkungan, seperti persaingan, pasar tenaga profesional, dan lain­

lain.

3. Karakteristik operasi, seperti jenis industri, jumlah lokasi perusahaan,

jumlah lini produk, dan lain-lain.

4. Kegiatan eksternal auditor, seperti pengalaman, tingkat koordinasi

dengan internal auditor, dan lain-lain.

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Di Indonesia, khususnya di Surabaya hasi1 penelitian yang

dilakukan oleh Sodik dalam Abdul Halim, (2001 :89-90) yang meneliti

masalah ini pada tahun 1993 menunjukkan bahwa faktor yang dominan

dalam penentuan audit fee berturut-turut adalah lamanya waktu audit,

jumlah lokasi, jumlah laporan klien, frekuensi audit, ruang lingkup audit,

penggunaan jasa pihak lain, jenis industri klien, kepemilikan klien, total

aktiva klien, dan modifikasi laporan. Menurut Tjiptadi dan Bataviana

(2000) dalam Hariri dan Maslichah (2006:72) menyatakan banyak sekali

faktor-faktor yang mempengaruhi audit fee yaitu faktor yang

mempengaruhi penentuan audit fee berdasarkan jam ke1ja dan faktor-

faktor yang mempengaruhi audit fee yang tidak berdasarkan jam kerja.

Faktor yang mempengaruhi penentuan audit Jee berdasarkan jam kerja

antara lain adalah size, kompleksitas, jumlah cabang, jumlah jenis prodllk,

risiko, jasa-jasa selain audit dan proses belajar. Sedangkan faktor-faktor

yang mempengaruhi audit Jee yang tidak berdasarkan jam kerja antara lain

adalah usaha untuk mendapatkan klien, jenis industri klien, · sifat

kepemilikan saham klien, grup usaha klien, penanaman modal asing,

afiliasi dari KAP, usaha untuk mempertahankan klien, kondisi klien dan

proses akuntansi klien.

2. Kesadaran Etis.

Etika (ethics) mengacu pada sistem atau kode perilaku berdasarkan

tugas dan kewajiban moral yang mengindikasikan bagaimana seorang

individu harus bertindak atau berperilaku dalam masyarakat (Messsier

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Williams et. al, (2005:374-375). Rasa terhadap etika mengarahkan

individu untuk menilai lebih dari kepentingan diri sendiri dan untuk

mengakui maupun menghormati kepentingan orang lain. Kade etik

akuntan dapat diartikan sebagai suatu sistem prinsip moral dan

pelaksanaan aturan yang memberikan pedoman kepada akuntan dalam

berhubungan dengan klien, masyarakat dan rekan seprofesi dan sebagai

alat untuk memberikan keyakinan pada para pengguna jasa akuntan

tentang kualitas jasa yang diberikan. Etika adalah nilai-nilai tingkah laku

atau aturan-aturan tingkah laku yang diterima dan digunakan oleh

individual atau suatu golongan tertentu.

Etika sangat erat kaitannya dengan hubungan yang mendasar antar

manusia, dan berfungsi untuk mengarahkan perilaku ya,ng bermoral. Moral

adalah sikap mental dan emosional yang dimiliki individu sebagai anggota

kelompok sosial dalam melakukan tugas-tugas atau fungsi yang

diharuskan kelompoknya serta loyalitas pada kelompoknya (Sukamto,

1991:2) dalam Khomsiyah dan Nur lndriantoro (1998:19). Menurut

Solomon dalam Hariri dan Maslichah (2006:74) moral dalam

pengertiannya yang umum menaruh penekanan pada karakter dan sifat­

sifat individu yang khusus, bukan pada aturan-aturan dan ketaatan.

Misalnya kebijakan-kebijakan, rasa kasih dan kemurahan hati, moral yang

didasarkan alas karakter, cenderung berfokus pada apa yang istimewa

dalam dirinya.

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Pertimbangan moral berkembang dari waktu ke waktu dan

merupakan suatu fungsi dari usia, pendidikan, dan kompleksitas

pengalaman. Lawrence Kohlberg telah mengusulkan bahwa

pengembangan moral memiliki enam tahapan yang dapat dibagi menjadi

tiga tingkatan alasan moral yaitu sebagai berikut (Messsier Williams et. al,

2005:381):

a. Prekonvensional

Pada tingkat prekonvensional, individu dipautkan dengan dirinya

sendiri. Aturan ditentukan secara eksternal pada individu.

Tahapannya terdiri dari:

I) Tindakan individu dipertimbangkan dalam hal konsekuensi

fisiknya, seperti penghindaran hukuman.

2) Individu memerhatikan kebutuhan orang lain, tetapi pemenuhan

kebutuhan individu merupakan motivasi dasar untuk be1tindak.

b. Konvensional

Pada tingkat"konvensional, individu mampu untuk melihat situasi dari

sudut pandang orang lain (seperti keluarga, kelompok sejawat, atau

bangsa). Tahapannya terdiri dari:

1) Individu berupaya untuk menyesuaikan diri dengan norm a

kelompok. Pandangan orang lain terhadap situasi juga

dipertimbangkan, dan konflik diselesaikan melalui penggunaan

norma ini.

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

2) Individu dipersoalkan tentang perintah dalam masyarakat dan

peraturan sebagai pedoman dalam situasi konflik.

c. Pascakonvensional

Pada tahap pascakonvensional, hukum dan peraturan masyarakat

dipertanyakan dan ditentukan kembali dalarn ha! prinsip moral

universal. Tahapannya terdiri dari:

l) Individu memandang kontrak sosial dan kewajiban mutual sebagai

sesuatu yang penting. Perbedaan dalam situasi konflik diselesaikan

dengan adil dan dengan pertimbangan kepentingan setiap orang.

2) Individual mendasarkan tindakan pada prinsip moral dan etika

universal seperti keadilan, persamaan dan martabat yang

diterapkan ke seluruh individu dan kelompok.

Kebutuhan akan etika dalam masyarakat cukup penting sehingga

banyak diantara nilai-nilai etika yang dimasukkan dalam undang-undang.

Semua profesi beroperasi di bawah beberapa jenis kode etik atau kode

perilaku. Ke sepuluh GAAS (Generally Accepted Auditing Standard) dan

Kode Perilaku Profesional dari AICPA (American Institute of Certified

Public Accountants) menetapkan tingkah laku yang dapat diterima dari

auditor. Kode Perilaku Profesional berisi prinsip, peraturan tingkah laku,

dan penafsiran atas peraturan yang memperjelas tujuan ke sepuluh GAAS.

Bagian besar dari kode itu mengidentifikasikan tindakan yang mungkin

mengganggu independensi auditor.

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Kode etik akuntan adalah norma perilaku yang mengatur hubungan

antara akuntan dengan para klien, akuntan dengan sejawatnya, dan

akuntan dengan masyarakat. Dengan demikian, seorang akuntan

profesional harus menaati peraturan kode etiknya dalam setiap perilakunya

karena akan berdampak pada kualitas jasa yang diberikan.

3. Locus of Control

Locus of control (LOC) adalah cara pandang seseorang terhadap

suatu peristiwa apakah dia dapat atau tidak dapat mengendalikan peristiwa

yang te1jadi padanya (Rotter 1966) dalam Cecilia Engko dan Gudono

(2007:6). Locus of control menurut Hjele dan Ziegler, 1981; Baron dan

Byrne, (1994) dalam Cecilia Engko dan Gudono (2007:6) diartikan

sebagai persepsi seseorang tentang sebab-sebab keberhasilan atau

kegagalan dalam melaksanakan pekerjaannya. Menurut MacDonald

(1976) dalam Renata Zoraifi (2003:16) locus of control didefinisikan

sebagai sejauh mana seseorang merasakan hubungan kontijensi antara

tindakan dan hasil yang mereka peroleh. Seseorang yang percaya bahwa

mereka memiliki pengendalian alas takdir mereka disebut internal yang

percaya bahwa pengendalian terletak dalam diri mereka sendiri. Eksternal

dilain pihak, percaya bahwa hasil mereka ditentukan oleh agen atau faktor

ekstrinsik diluar mereka sendiri. Menurut Rotter (1966) dalam Halim

(2006:41-43) locus of control merupakan suatu keyakinan dalarn diri

individu yang merupakan pusat kendali dan pusat pengarahan dari semua

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

perilaku dalam semua dimensinya yang secara kontinum bergerak dalam

dirinya kearah ltiar dirinya.

Locus of control bukan merupakan konsep tipologis, sehingga

tidak dapat mengkategorikan individu sebagai mutlak internal atau

eksternal. Locus of control merupakan suatu kontinum,, karena itu !control

terletak pada suatu titik sepanjang kontinum itu. Oleh karena itu, maka

seseorang hanya dapat dikatakan cenderung internal atau eksternal.

Seseorang yang cenderung internal tetap memiliki eksternal, hanya saja

kecenderungan internalnya lebih besar dari pada kecenderungan eksternal

begitu pula sebaliknya. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Rotter

( 1954) dalam Rike Dewi Asih (2006: 125), dimana Rotter mengembangkan

teori pengharapan dan bantuan kedalam bentuk yang lebih khusus. Rotter

menyelidiki pengharapan orang apakah mereka: dapat mempengaruhi

bantuan yang mereka terima. Locus of control dibedakan menjadi lokus

kontrol internal (internal locus of control) dan lokus kontrol eksternal

(external locus of control). Kontrol internal akan tampak melalui

kemampuan kerja dan tindakan kerja yang berhubungan dengan

keberhasilan dan kegagalan karyawan pada saat mdakukan pekerjaannya.

Sedangkan karyawan dengan !control eksternal merasakan bahwa terdapat

kontrol di luar dirinya yang mendukung basil pekerjaan yang dilakukan.

Perilaku auditor dalam situasi konflik akan dipengaruhi oleh

karakteristik locus of controlnya. Individu dengan internal locus of control

akan lebih mungkin berperilaku etis dalam situasi konflik audit dibanding

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

dengan individu dengan external locus of control. Ciri pembawaan

internal locus of control adalah berada dalam kendalinya dan akan selalu

mengambil peran dan tanggung jawab dalam peraturan benar atau salah.

Maka, auditor dengan internal locus of control kecil kemungkinanya untuk

memenuhi tekanan klien dalam situasi konflik audit. Dalam ha! ini, besar

kemungkinan auditor akan mengambil keputusan yang lebih etis atau lebih

independen. Sebaliknya, orang dengan external locus of control percaya

bahwa hidupnya dipengaruhi oleh takdir.

Reiss dan Mitra (1998) dalam Putri Nugrahaningsih (2005:619-

620) membagi locus of control menjadi dua, yaitu: internal locus of

control adalah cara pandang bahwa segala hasil yang didapat, baik atau

buruk adalah karena tindakan, kapasitas dan faktor-faktor dari dalam diri

mereka sendiri: External locus of control adalah cara pandang dimana

segala hasil yang didapat, baik atau buruk berada diluar kontrol diri

mereka tetapi karena faktor luar seperti keberuntungan, kesempatan, dan

takdir. Individu yang termasuk dalam kategori ini meletakkan tanggung

jawab diluar kendalinya. Karena itu, auditor dengan external locus of

control lebih besar kemungkinannya untuk memenuhi permintaan klien

sehingga menjadi kurang independen.

Wijayanti S.W (2003) dalam Nurma Widyanti (2006:18)

melakukan penelitian tentang pengaruh locus of control, karakteristik

kepribadian dan kecenderungan pengambilan risiko terhadap kinerja wakil

manajer investasi pengelola reksadana. Hasil penelitiannya menemukan

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

bahwa individu dengan internal locus of control memiliki kecenderungan

yang lebih tinggi dalam mengambil risiko dibandingkan dengan individu

yang memiliki external locus of control, ini berarti individu yang memiliki

internal locus of control lebih berani mengambil risiko. lni membuktikan

bahwa mereka yang internal lebih berhasil mengarahkan fokus

perhatiannya dati pada mereka yang eksternal, dengan demikian mereka

yang internal lebih sensitif terhadap tu gas baru.

Zaroh (2000) dalam Nurma Widyanti (2006: 19) Seseorang yang

memiliki internal locus of control memiliki sifat mandiri, tekun, kuat serta

punya daya yang kuat terhadap pengaruh sosial. Mereka yakin bahwa

dirinya mampu menghadapi masalah, kurang merasa tertekan dan berhasil

dalam tugasnya sehingga kecil kemungkinannya mengalami frustasi.

Orang yang memiliki external locus of control mempunyai sifat mudah

cemas, depresi dan neurosis, besar kemungkinannya mengalami frustasi

karena mudah tertekan dan kurang berhasil. Mereka yang bertipe ekstemal

merasa tidak memiliki kemampuan sehingga merasa tak berdaya.

4. Perilalrn Auditor Eksterual

Auditor eksternal sering disebut sebagai auditor independen atau

bersertifikat akuntan publik, seorang auditor eksternal bisa berpraktik

sebagai pemilik tunggal atau anggota dari kantor akuntan. Auditor

eksternal mengaudit laporan keuangan untuk perusahaan publik dan

nonpublik, persekutuan, pemerintah kota, individu, dan jenis lain entitas.

Auditor independen adalah para praktisi individual atau anggota kantor

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien.

Klien dapat berupa perusahaan bisnis yang berorientasi laba, organisasi

nirlaba, badan-badan pemerintahan, maupun individu p'erseorangan. Selain

itu, auditor juga menjual jasa lain seperti konsultasi pajak, konsultasi

manajemen, penyusunan sistem akuntansi, penyusunan laporan keuangan,

serta jasa-jasa lainnya (Abdul Halim, 200I:11).

Dalam melakukan tugasnya, auditor terkadang berada dalam situasi

yang sulit. Perbedaan kepentingan dapat menimbulkan konflik antara

manajemen sebagai pembuat dan penyaji laporan keuangan dengan para

pemakai laporan keuangan dimana auditor menjadi pihak penengah.

Manajemen mempunyai kepentingan untuk mempe11ahankan jabatannya.

Untuk itu, manajemen akan berusaha agar laporan keuangan perusahaan

yang dipimpinnya memperlihatkan kinerja yang bai~~ misalnya dengan

mengubah metode perlakuan akuntansi sehingga laba rnenjadi lebih besar.

Sedangkan dipihak lain, antar para pemakai Japoran keuangan sendiri pun,

mempunyai berbagai kepentingan yang berbeda terhadap laporan

keuangan perusahaan. Para pemakai laporan keuangan mengharapkan

kepastian dari auditor independen bahwa laporan keuangan bebas dari

pengaruh konflik kepentingan terutama kepentingan manajemen (Abdul

Halim, 200 I :48).

Suatu kode perilaku dapat terdiri dari ketentuan umum mengenai

perilaku yang ideal atau peraturan khusus yang menguraikan berbagai

tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Keunggulan dari ketentuan umum

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

adalah penekanan pada kegiatan yang positifhingga menghasilkan kualitas

kerja yang tinggi. Kelemahannya adalah sulit untuk memaksakan perilaku

umum yang ideal, karena tidak adanya standar perilaku minimum.

Keunggulan dari peraturan khusus yang dijabarkan secara terinci adalah

dapat dipaksakannya standar perilaku dan kinerja minimum.

Kelemahannya adalah kecenderungan beberapa praktisi untuk menafsirkan

peraturan tersebut sebagai standar maksimum dan bukannya minimum.

Kode Perilaku Profesional AICPA (American Institute of Certified

Public Accountants) terdiri atas dua bagian (Messsi•~r Williams et. al,

(2005:385-388):.

a. Prinsip-prinsip Perilaku Profesional, menyatakan tindak-tanduk dan

perilaku ideal. Enam prinsip etika memberikan kerangka kerja bagi

Kode Perilaku Profesional yaitu:

l) Tanggung Jawab

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional,

anggota harus melaksanakan pertimbangan profesional dan moral

dalam seluruh aktivitasnya.

2) Kepentingan Publik

Anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak dalam suatu

cara yang akan melayani kepentingan publik, menghormati

kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen profesionalisme.

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

3) Integritas

Untuk mempertahankan dan memperluas keyakinan publik, anggota

harus melaksanakan seluruh tanggung jawab profesional dengan

perasaan integritas tertinggi.

4) Objektivitas dan Independensi

Anggota harus mempertahankan objektivitas dan bebas dari konflik

penugasan dalam pelaksanaan tanggung jawab profesional. Anggota

dalam praktik publik harus independen dalam fakta dan independen

dalam penampilan pada saat menyediakan jasa audit dan jasa atestasi

lainnya.

5) Kecermatan dan Kesaksamaan

Anggota harus mengamati standar teknis dan standar etik profesi,

berupaya terns menerus · untuk meningkatkan kompetensi dan mutu

jasa, dan melaksanakan tauggung jawab profesional untuk

kemampuan terbaik anggota.

6) Lingkup dan sifat Jasa

Anggota dalam praktik publik harus mengamati Prinsip-Prinsip

Perilaku Profesional dalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang

akan diberikan.

b. Aturan Perilaku, menentukan standar minimum.

Pedoman tambahan untuk penerapan Aturan Perilaku tersedia melalui:

I) Interpretasi Aturan Perilaku.

2) Putusan.

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

!nterpretasi dan putusan etika tersebut dapat dilaksanakan, dan

seorang auditor yang menyimpang dari standar tersebut memiliki beban

untuk memberikan alasan alas penyimpangan tersebut. Aturan perilaku

dikelompokkan dan diberi nomor dalam lima kategori:

(a) Independensi, Integritas dan Obyektivitas (Seksi I 00), mencakup

isu-isu yang berkaitan dengan independensi, integritas dan

obyektivitas, termasuk pedoman yang berkaitan dengan

penghindaran benturan kepentingan dan pengalihan pe11imbangan

profesional.

(b) Standar Umum dan Prinsip Akuntansi (Seksi 200), berkaitan dengan

tanggung jawab akuntan untuk mengikuti standar umum seperti

kompetensi serta kecermatan dan keseksamaan profesional, untuk

mengikuti seluruh standar profesional yang berlaku, dan untuk

menaati prinsip akuntansi yang berlaku umum pada saat

mengevaluasi laporan keuangan klien.

(c) Tanggung Jawab kepada Klien (Seksi 300), mencakup tanggung

jawab akuntan kepada klien yang meliputi isu-isu seperti

kerahasiaan dan audit fee kontijensi.

(d) Tanggung Jawab kepada Rekan Seprofesi (Seksi 400 saat ini

aturannya tidak ada), karena seluruh 400 rangkaian aturan dicabut

pada tahun 1970-an berdasarkan tekanan dari Depaitemen

Kehakiman Amerika Serikat dan Komisi Pe:rdagangan Federal,

yang berpendapat bahwa aturan tersebut antikompetitif. Sebelum

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

pencabutan, aturan ini melarang periklanan, mengganggu klien CPA

lain, dan menawarkan pekerjaan kepada karyawan CPA lainnya.

( e) Tanggung Jawab dan Praktik Lain (Seksi 500}, berkaitan dengan

tanggung jawab dan praktik lainnya, sepe1ti periklanan, komisi, dan

audit fee referral.

Perilaku etika merupakan pondasi profesionalisme modern.

Profesionalisme didefinisikan secara luas, mengacu pada perilaku, tujuan,

atau kualitas yang membentuk karakter atau memberi ciri suatu profesi

atau orang-orang profesional. Perilaku yang beretika dalam organisasi

adalah melaksanakan tindakan secarafair sesuai hukum konstitusional dan

peraturan pemerintah yang dapat diaplikasikan (Reiss dan Mitra, 1998)

dalam Putri Nugrahaningsih (2005:619). Perilaku etis juga sering disebut

sebagai komponen dari kepemimpinan, yang mana pengembangan etika

adalah hal penting bagi kesuksesan individu sebagai pemimpin suatu

organisasi (Morgan, 1993) dalam Putri Nugrahaningsih (2005:619). Larkin

(2000) dalam Putri Nugrahaningsih (2005 :619) juga menyatakan bahwa

kemampuan untuk dapat mengidentifikasi perilaku etis dan tidak etis

sangat berguna dalam semua profesi termasuk auditor. Apabila seorang

auditor melakukan tindakan-tindakan yang tidak etis, maka hal tersebut

akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap profesi auditor

(Khomsiyah dan Nur Indriantoro, 1998: 14).

Seluruh profesi menyusun aturan atau kode perilaku yang

mendefinisikan perilaku etika bagi anggota tersebut. Aturan ini disusun

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

sedemikian rupa sehingga pengguna jasa profesional mengetahui apa yang

diharapkan saat mereka membeli jasa tersebut, anggota profesi mengetahui

perilaku apa yang diterima dan profesi dapat menggunakan aturan tersebut

untuk mengawasi tindakan anggotanya dan menerapkan disiplin yang

tepat. Seorang individu sering dihadapkan dengan situasi yang memiliki

implikasi moral dan etika, S.M. Mintz telah mengusulkan bahwa terdapat

tiga metode atau perilaku etika yang dapat menjadi pedoman analisis isu­

isu etika dalam akuntansi yaitu sebagai berikut (M<,sssier Williams et. al,

2005:376-377):

a. Paham Manfaat atau Utilitarianisme.

Teori ini mengakui bahwa pengambilan keputusan mencakup

pilihan antara manfaat dan beban dari tindakan-tindakan alternatif dan

memfokuskan pada konsekuensi tindakan pada individu yang

terpengaruh. Salah satu bentuk paham utilitarian menyatakan bahwa

peraturan memiliki posisi pusat dalam pertimbangan moral dikarenakan

konsekuensi negatif yang muncul jika setiap orang memilih untuk

melarangnya. Pendekatan ini memiliki signifikansii bagi auditor yang

diharapkan untuk mengikuti Kode Perilaku Profesional dalam

melaksanakan tanggung jawabnya. Salah satu kerugian dalam

menerapkan teori ini pada masalah etika adalah bahwa sering kali sulit

mengukur potensi biaya dan dan manfaat tindakan yang akan diambil

serta kesulitan untuk mengimbangi kepentingan seluruh pihak yang

terlibat jika terjadi konflik penugasan.

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

b. Pendekatan Berbasis Hak

Teori hak mengasumsikan bahwa individu memiliki hak te1tentu

dan individu lainnya memiliki kewajiban untuk menghormati hak

tersebut. Kerugian yang tampak dari teori hak adalah bahwa mungkin

sulit atau tidak mungkin untuk memenuhi seluruh hak dari seluruh

pihak yang terpengaruh, khususnya jika terjadi konflik hak. Menurut

konsep yang dikenal sebagi sudut pandang moral, auditor harus mampu,

minimal kadang-kadang mendahulukan kepentingan pribadinya dan

kepentingan firmanya. Oleh karena itu, jika terjadi perbedaan dengan

manajemen tingkat atas mengenai isu akuntansi atau pelaporan, auditor

harus menekankan kepentingan investor dan kreditor dalam

memutuskan tindakan apa yang diamhil, meskipun hal itu berarti akan

kehilangan klien.

c. Pendekatan Berbasis Keadilan

Teori keadilan berhubungan dengan isu sepe1ti ekuitas,

kewajaran, dan keadilan. Teori keadilan mencakup dua prinsip dasar.

Prinsip pertama menganggap bahwa setiap orang memiliki hak untuk

memiliki kebebasan orang lain. Prinsip kedua menyatakan bahwa

tindakan sosial dan ekonomi harus dilakukan untuk memberikan

manfaat bagi setiap orang dan tersedia bagi semuanya. Mintz

menunjukkan bahwa keputusan yang dilakukan dalam teorinya harus

secara adil dan sama mendistribusikan sumber daya di antara individu

atau kelompok yang terpengaruh. Mungkin terdapat kesulitan dalam

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

upaya menerapkan teori ini dalam praktek karena hak satu individu atau

lebih atau kelompok mungkin terpengaruh ketika distribusi manfaat

yang lebih baik tersedia untuk yang lain.

Menurut Robin (1994) dalam Hariri dan Maslichah (2006:73)

konflik adalah perilaku organisasi yang dicurahkan untuk beroposisi

terhadap anggota lain. Prosesnya dimulai jika salah satu pihak merasa

bahwa pihak lain telah menghalangi atau akan mengahalangi sesuatu yang

ada kaitannya dengan dirinya. Konflik dan pertentangan dapat terjadi

antara seseorang dengan seseorang, seseorang dengan kelompok bahkan

kelompok dengan kelompok. Selain itu, Konflik dapat terjadi antara pihak

yang mempunyai tujuan yang sama, dimana salah satu pihak merasa telah

dirugikan.

Konflik kepentingan merupakan situasi yang dapat merusak

pe1timbangan akuntan publik. Konflik kepentingan terbagi menjadi 2 jenis

yaitu (Muawanah, 2000) dalam Hariri dan Maslichah (2006:73):

a. Real Conflict, adalah konflik yang mempunyai pengaruh pada

judgement problem yang ada.

b. Potential Conflict, adalah konflik yang mempc:ngaruhi judgement

dimasa mendatang.

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

B. Keterkaitan Antara Variabel

1. Audit Fee dengan Perilaku Auditor Eksternal

Menurut penelitian yang dilakukan okh Jamaludin lskak

(1999:127) mengenai pengaruh besarnya perusahaan clan lamanya waktu

audit serta besarnya kantor akuntan publik terhaclap audit fee, hasilnya

menunjukkan bahwa besar kecilnya audit fee dipengaruhi oleh besarnya

perusahaan auditee, jenis perusahaan, dan lamanya waktu audit serta

ukuran besarnya kantor akuntan publik.

Lord (1992) dalam Greg Trompeter (1994:58) menunjukkan

pengaruh klien terhadap pertimbangan auditor dengan rnembedakan antara

tekanan langsung klien dapat mempengaruhi perusahaan audit dan tekanan

tidak langsung klien dapat mempengaruhi pa1tner audit individual. Lord

(l 992) dalam Greg Trompeter (l 994:58) menganggap bahwa tekanan yang

dialami oleh p,artner audit individual berasal dari sumber internal

perusahaan sebagai bagian dari review perusahaan dan struktur upah.

Dengan demikian, tekanan klien berdampak pada struktur upah

perusahaan, akibatnya skema kompensasi partner audit berpengaruh

terhadap pertimbangan audit.

Merdekawaty (2004) dalam Hariri dan Maslichah (2006:77)

melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi audit fee.

Hasil penelitiannya menyatakan bahwa faktor-faktor penentuan audit fee

berdasarkan jam kerja dan tidak berdasarkan jam kerja mempuny11i

pengaruh yang signifikan terhadap audit fee. Penelitian yang dilakukan

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Ul'/\lvii~

J/\t<.1\F<·r.J..\

oleh Retty Novianty dan Indra Wijaya Kusuma (2001 :12) mengenai

analisis faktor-faktor yang mempengaruhi independensi penampilan

akuntan publik adalah ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha

dengan klien. Sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap penampilan akuntan publik adalah pemberian jasa lain

selain jasa audit, lamanya penugasan audit, ukuran kantor akuntan publik,

persaingan antar kantor akuntan publik dan audit fee. Penelitian ini tidak

konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hariri dan Maslichah

(2006:84) menyatakan bahwa audit fee berpengaruh signifikan terhadap

perilaku auditor eksternal dalam situasi konflik audit.

2. Kesadaran Etis dengan Perilakn Auditor Ekstemal

Rest (1986) dalam Umi Muawanah (2002:206) menyatakan bahwa

pemahaman (kesadaran) moral merupakan bagian dari kapasitas

keseluruhan individual untuk merangka dan mernecahkan masalah-

masalah etika. Trevino (1986) dalam Umi Muawanah (2002:206)

menyatakan bahwa pengembangan kesadaran moral individual

menentukan bagaimana seorang individu berfikir tentang dilematis, proses

untuk menentukan apa yang benar dan salah dalam suatu situasi. Jeffrey

dan Watherholt (1996) dalam Umi Muawanah (2002:207) menguji

hubungan antar komitmen profesi pemahaman etika dan sikap ketaatan

pada aturan, hasilnya menunjukkan bahwa akuntan dengan profesi yang

kuat, perilakunya lebih mengarah pada aturan dibanding akuntan dengan

komitmen profesi yang rendah. Penelitian ini konsisten dengan hasil

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

penelitian yang dilakukan oleh Umi Muawanah (2002:213) tentang

pengujian model interaksi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

independensi akuntan publik yang menyatakan bahwa interaksi antara

komitmen profesi dan kesadaran etis mempengaruhi independensi akuntan

publik. Pada level kesadaran etik yang lebih rendah terdapat

kecenderungan auditor untuk menerima permintaan klien dalam situasi

konflik audit yang ditunjukkan dengan skor respon akuntan publik yang

lebih tinggi. Sebaliknya, pada level kesadaran etik yang tinggi ada

kecenderungan auditor untuk menolak tekanan mana,jer yang ditujukan

dengan skor re.span akuntan publik yang rendah. Berdasarkan basil

penelitian yang telah dilakukan oleh Faisal (2007: 18) tentang pengaruh

tekanan sosial yang dalam ha! ini mengevaluasi pengaruh tekanan ketaatan

(obedience pressure) dan tekanan kesesuaian (coriformity pressure) dalam

organisasi terhadap keputusan auditor dalam menyetujui salah saJI

(misstatement) yang material pada laporan keuangan. Hasil ini

menunjukkan kesimpulan awal bahwa sebagian besar partisipan yang

berada dalam kelompok confirmity merasa bahwa mer<:ka dapat menerima

saran klien karena adanya tekanan dari senior. Sedangkan treatment

berupa tekanan dari paitner berhasil mempengaruhi partisipan dalam

memutuskan jumlah saldo rekening aktiva yang dicatat sebagai aktiva

dalam proses.

Widiastuti (2003) dalam Putri Nugrahaningsih (2005:620) yang

membagi level hierarkis auditor ( akuntan publik) menjadi dua yaitu

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

tennasuk kategori senior apabila telah bekerja lebih dari dua tahun dan

yunior di bawah dua tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

perbedaan persepsi secara signifikan terhadap Kode Etik Akuntan

Indonesia diantara auditor senior dan auditor yunior. Perilaku etis antara

auditor senior dan auditor yunior akan dipengaruhi oleh lama pengalaman

kerja, yang mana selama bekerja sebagai seorang auditor dihadapkan

dengan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan perilaku etis (Prasetyo,

2004) dalam Putri Nugrahaningsih (2005:620).

Perilaku etis juga sering disebut sebagai komponen dari

kepemimpinan, dimana pengembangan etika adalah ha! penting bagi

kesuksesan individu sebagai pemimpin suatu organisasi (Morgan, 1993)

dalam Putri Nugrahaningsih (2005:619). Larkin ('.WOO) dalam Putri

Nugrahaningsih ·(2005:619) juga menyatakan bahwa kemampuan untuk

dapat mengidentifikasi perilaku etis dan tidak etis sangat berguna dalam

semua profesi termasuk auditor. Apabila seorang auditor melakukan

tindakan-tindakan yang tidak etis, maka ha! tersebut akan merusak

kepercayaan masyarakat terhadap profesi auditor itu (Khomsiyah dan Nur

Indriantoro, 1998: 14).

3. Locus of Control dengan Perilaku Auditor Eksternal

Reiss dan Mitra (1998) dalam Putri Nugrahaningsih (2005:620)

mengadakan penelitian tentang efek dari perbedaan faktor individual

dalam kemampuan menerima perilaku etis atau tidak etis. Hasil

menunjukkan bahwa individu dengan internal locus of control cenderung

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

oleh Saiful Anwar (2005 :286) mengenai keputusan auditor dalam situasi

konflik audit suatu kasus (pada KAP di Surabaya) menyatakan bahwa

terdapat efek nonmonotonic dan simetris atas hubungan antara locus of

control dengan respon auditor dalam situasi konflik, sehingga dapat di! ihat

bahwa interaksi antara kesadaran etik dan locus of control mempunyai

pengaruh yang besar terhadap respon auditor dalam situasi konflik. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Umi

Muawanah (2002:213-214) dan Rike Dewi Asih (2006:140). Penelitian

yang digunakan untuk meneliti pengaruh locus of control terhadap

perilaku etis masih sangat sedikit terutama dengan menggunakan

instrumen work locus of control scale (WLCS) yang dikembangkan oleh

Spector (1988). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hegarty dan Sims

(1978-1979) dalam Renata Zoraifi (2003:7) menggunakan sampel

mahasiswa S2, metode penelitian eksperimen, menemukan hasil yang

bervariasi tentang pengaruh dari perbedaan antara internal locus of control

dan external locus of control terhadap perilaku etis. External locus of

control ditemukan berhubungan dengan perilaku tidak etis pada penelitian

yang dilakukan pada tahun 1978, sedangkan pada tahun 1979 diperoleh

hasil bahwa locus of control tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

perilaku etis. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Stead et al. (1978)

dalam Achmad Fauzi (2001:13) menyimpulkan bahwa locus of control

tidak mempengaruhi perilaku etis dalam lima dari enam eksperimen yang

dilakukan.

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

C. Model Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat

digambarkan seperti dibawah ini

Variabel Independen

Audit Fee (Xl)

Kesadaran Etis (X2)

Locus of Control (X3)

Gambar2.l

Variabcl Dependen

Perilaku Auditor Eksternal (Y)

Model Pengaruh Variabel Independen Dengan Variabel Dependen

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hai: Audit fee berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku auditor

eksternal.

l-Ia2: Kesadaran etis berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku auditor

eksternal.

l-Ia3: Locus of control berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku

auditor eksterhal.

1-Ia4: Audit fee, kesadaran etis dan locus of control berpengaruh secara

signifikan terhadap perilaku auditor eksternal.

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh audit fee, kesadaran

etis dan locus of control terhadap perilaku auditor eksternal. Populasi

penelitian ini adalah akuntan publik yang beke~ja pada kantor akuntan publik

yang terletak di Jakarta.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah akuntan publik yang bekerja pada

kantor akuntan publik di wilayah Jakarta. Penelitian inii mengambil obyek

pada perilaku auditor eskternal yang bekerja pada kantor akuntan publik yang

terletak di wilayah Jakarta. Dasar pemilihan sampel ini menggunakan metode

Convenience sampling. Convenience sampling adalah metode pemilihan

sampel berdasarkan kemudahan, dimana metode ini memilih sampel dari

elemen populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi

yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti

memiliki kebebasan untuk memi!ih sampel dengan cepat (l\fur Indriantoro dan

Bambang Supomo, 2002:130). Responden yang digunakan dalam penelitian

ini adalah partner, manajer, auditor senior, supervaisor dan auditor yunior

yang bekerja pada kantor akuntan publik.

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

C. Metode Pengnmpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, maka peneliti

menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

I. Penelitian Pustaka (Library Research)

Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder (Nur

lndriantoro dan Bambang Supomo, 2002: 150). Peneliti memperoleh data

yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal,

skripsi, tesis, directory kantor akuntan publik 2008, internet dan perangkat

lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti

memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada

penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah auditor eksternal

yang bekerja pada kantor akuntan publik. Peneliti memperoleh data

dengan mengirimkan kuesioner kepada kantor akuntan publik secara

langsung ataupun melalui perantara.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data menggunakan statistik deskriptiJ~ uji kualitas data, uji

asumsi klasik dan uji hipotesis.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

minimum, sum, range, kmtosis dan skewness (kemencengan distribusi)

(Imam Ghozali, 7005: 19).

2. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer m1, maka peneliti

melakukan uji reliabilitas dan validitas.

a. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:

I) Repeated Measure atau pengukuran ulang.

2) One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukurnnnya hanya sekali

dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau

mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alfa (a).

Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach 's

Alfa > 0,60. Sedangkan, jika sebaliknya data tersebut dikatakan tidak

reliabel (Imam Ghozali, 2005:41-42).

b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

keusioner mampu mengungkapakan sesuatu yang akan diukur oleh

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson

Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang

diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation

yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 bermii data yang diperoleh

adalah valid (Imam Ghozali, 2005:45).

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti

melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Multikolonieritas

Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah

pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Jika te1jadi korelasi, maim dinamakan terdapat problem

multikoliniearitas (multiko ). Model regresi yang bajk seharusnya tidak

terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi

adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai

Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi

antar variabel independen.

Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika

mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka

tolerance mendekati 1, sedangkan jika dilihat deng;an besaran korelasi

antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan

bebas multiko jika koefisien korelasi antar variabel independen

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

haruslah Iemah ( dibawah 0,5). Jika korelasinya kuat, maka terjadi

problem multiko (Singgih Santoso, 2000:203-206).

b. Uj i Normalitas

Pengujian normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel

independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati

normal. Cara mendeteksinya yaitu dengan melihat penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal dari garfik. Jika data menyebar di sekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari

garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka

model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Singgih Santoso,

2000:212-214).

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heterokedastisitas ini bertujuan untuk menguji

apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari

residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians

dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang Iain tetap,

maka disebut homoskedastisitas. Jika varians berbeda, disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada a.tau tidalmya pola

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi,

dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang

telah di studentized Jika pola te11entu, seperti titik-titik (poin-poin)

yang ada membentuk suatu pola te11entu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka telah te1jadi heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak te1:jadi heteroskedastisitas

(Singgih Santoso, 2000:208-210).

4. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model

regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi

besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen

yang sudah diketahui besarnya (Singgih Santoso, 2000: 163). Model

regresi berganda umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau

lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala

pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Nur

Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:211). Variabel independen terdiri

dari audit fee, kesadaran etis dan locus of control sedangkan variabel

dependennya adalah perilaku auditor eksternal.

Untuk menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi

yang digunakan adalah sebagai berikut

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Dimana:

Y adalah perilaku auditor eksternal

a adalah konstanta

b1-b3 adalah koefisien regresi

X1 adalah variabel audit fee

X2 adalah variabel kesadaran etis

X3 adalah variabel locus of control

e adalah error

Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:

a. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R') pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (no!) dan I (satu). Nilai R'

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu bera11i variabel-variabel inclep1;nden memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Imam Ghozali, 2005: 83).

b. Uji Statistik t

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen clan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05

(Imam Ghozali, 2005:84). Menurut Singgih Santoso (2000:168) dasar

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

I) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau

H, ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau

bebas tidak mempunyai pengaruh secarn individual terhadap

variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau

H, diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen

atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap

variabel dependen atau terikat.

c. Uji Statistik F

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F

digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap

variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Imam

Ghozali, 2005:84).

Menurut Singgih Santoso (2000: 120) dasar pengambilan keputusan

adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau

H, ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama­

sama terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas Jebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau

Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen atau terikat.

E. Operasionalisasi V ariabel

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel

yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.

1. Audit Fee (Xl)

Audit fee adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh klien atas jasa audit

yang telah dilakukan kantor akuntan publik terhadap laporan kelmngan.

Dalam penelitiannya, Jamaludin lskak (1999:24) menyebutkan faktor­

faktor yang mempengaruhi audit fee, diantaranya adalah Jamanya waktu

audit, ukuran KAP, ukuran perusahaan dan jumlah staf. Variabel ini

diukur dengan mengadopsi instrumen yang digunakan oleh Jamaludin

lskak (1999:24). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala liker! 5

poin dari sangat tidak setuju (I), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju

(4) sampai sangat setuju (5).

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

2. Kesadaran Etis (X2)

Kesadaran etis ·adalah kemampuan individu untuk mempertimbangkan

suatu peristiwa yang tidak semestinya, sehingga di perlukan standar etika

dan moral agar auditor dapat bertindak secara etis. Variabel ini diukur

dengan mengadopsi instrumen yang mengukur kesaclaran etis dengan 3

skema auditing yang diambil dari instrumen yang digunakan oleh Cohen,

et al. (1995). Instrument tersebutjuga diadopsi oleh Claypool et al. (1990)

dan Amstrong (1985) yang juga digunakan oleh Deli (2008:48). Variabel

ini diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin clari sangat etis (1), etis

(2), netral (3), tidak etis (4) sampai sangat tidak etis (5).

3. Locus of Control (X3)

Locus of Control adalah cara pandang individu terhadap suatu peristiwa

yang sedang te1jadi pada dirinya, dimana peristiwa tersebut dapat atau

tidak dikendalikan olehnya. Variabel ini dioperasionalkan sebagai

konstruk internal-eksternal yang mengukur keyakinan seseorang atas

kejadian yang menimpa kehidupannya. Variabel ini diukur dengan

instrumen The Work Locus of Control (WLCS) yang dikembangkan oleh

Spector (1988) dan digunakan oleh Renata Zoraifi (2003:23-24). Variabel

ini diukur dengan skala liker! 5 poin mulai dari sangat tidak setuju (1),

tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju ( 4) sampai sangat setuju (5).

Delapan pertanyaan dinilai terbalik untuk menghinclari aclanya order effect

yaitu pertanyaan nomor 2, 3, 4, 5, 8, 11, 12, 15 dengan kriteria penilaian

(1) sangat setuju sampai (5) sangat tidak setuju. Peng;elompokan internal

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

locus of control dan external locus of control dilakukan melalui

means 'split. External locus of control ditunjukkan oleh nilai jawaban

responden yang lebih besar dari mean score, sedangkan internal locus of

control ditunjukkan oleh nilai jawaban responden yang lebih kecil dari

means score.

4. Perilaku Auditor Eksternal (Y)

Perilaku auditor eksternal adalah sikap auditor terhadap suatu situasi

dimana banyak terjadi perbedaan kepentingan. Variabel ini diukur dengan

menggunakan instrumen Workplace Behavior Scale (WBS) yang

dikembangkan oleh Jones (1990) dan digunakan oleh Achmad Fauzi

(2001 :27). Pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner untuk variabel ini,

dimodifikasi oleh peneliti dan disesuaikan oleh responden yang digunakan

dalam penelitian. Skala yang digunakan untuk mengukur variabel ini

adalah skala liker! 5 poin mulai dari sangat dapat diterima (1), dapat

diterima (2), tidak pasti (3), tidak dapat diterima ( 4} sangat tidak dapat

diterima (5). Semakin kecil nilai WBS maka memiliki perilaku yang

kurang etis, sedangkan semakin besar nilai WBS maka memiliki perilaku

yang semakin etis.

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Tabet 3.1 Tabet Operasionalisasi Variabet

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Pengukuran

Audit fee (XI) Audit fee I. Waktu Audit Skala

(Sumber: Jamaludin 2. Ukuran KAP Interval

Iskak (1999)) 3. Ukuran Perusahaan

4. Jumlah Staf

Kesadaran Etis (X2) Aspek Kognitif I. Tanggung Jawab Moral Skala

(Sumber: Cohen 2. Sikap Ketaatan Terhadap Interval

(1995), Claypool Kode Etik

(1990) dan 3. Pertimbangan Dalam i Amstrong (1985)) Pelaksanaan Tugas Audit

Locus of Control I. Internal Locus I. Keputusan Pimpinan Skala

(X3) (Sumber: The ·of Control 2. Jabatan/Kedudukan Interval

Work Locus of 2. Eksternal 3. Kesempatan

Control Spector Locus of Penghargaan Dal am

(1988)) Control Bekerja

5. Ke1nan1puan

Melaksanakan Peke1jaan

). Keberuntungan

7 Nasib

Perilaku Auditor I. Idealisme I. Kepatuhan Terhadap Skala

Eksternal (Y) 2. Relativisme Peraturan Interval

(Sumber: Workplace 2. Kepatuhan Terhadap

Behaviour Scale Standar Profesionat

Jones (1990)) 3. Lingkungan

4. Organisasi

5. Fasilitas yang diberikan

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

BAB IV

PENEMUANDANPEMBAHASAN

A. Sekilas Gambarnn Um urn Objek Penelitian

I. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada akuntan publik (auditor) yang

bekerja di !cantor akuntan publik yang terletak di wilayah DK! Jakarta.

Auditor yang dilibatkan meliputi partner, manajer, supervaisor, auditor

senior dan auditor junior.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner

penelitian secara langsung maupun melalui perantara kepada responden.

Pernyebaran kue·sioner dimulai pada tanggal 4 mare! 2009 sampai 18 april

2009 dan dilakukan ke 27 kantor akuntan publik: yang berada di DK!

Jakarta dengan peta distribusi sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian

No. Nama Kantor Akuntan Publik Km~sioner Knesioner dildrim dikembalikan

I. Abdul Hamid Dan Khairunnas 5 5 2. Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jeri 5 5 3. Ahmad Toha 3 3 4. Anwar & Rekan 10 6 5. Armanda & Enita 5 5 6. Dedy Zeil)irwan Santosa 5 0 7. Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang 5 0 8. Drs. Eddy Kaslim 5 5 9. Drs. Ferdinand 5 0 10. Drs. lrwanto 5 3

Bersambung pada halaman selanjutnya

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Lanjutan tabel 4.l 11. Drs. Rasin, lchwan & Rekan 5 0 12. Ors. Tasnim Ali Widianarko & Rekan 5 5 13. Drs. Usman & Rekan 5 5 14. Handoko & Suparmun I 0 10 15. Haryono, Junianto & Sapto Amal 5 0 16. Jamaludin lskak 10 9 17. Jimmy Budhi & Rekan 10 8 18. Joachim Sulistyo & Rekan 5 4 19. Junarto Tjahiadi 5 5 20. Kanto, Tony, Frans & Darmawan 5 0 21. Kosasih Dan Nurdiyaman 5 4 22. Rama Wendra 5 5 23. Salam Rauf ' _, 5 24. Soekrisno Agus, Mm & Rekan

,. _, 5 25. Tedy Chandra " _, 5 26. Thomas, Lesmana, Henky & Rekan " -' 0 27, Tjahjo Machdjud Modopuro & Rekan " -' 5

Total 153 107 Sumber: Data Primer

Kuesioner yang disebarkan berjumlah 153 buah dan jumlah yang

kembali adalah sebanyak I 07 buah atau 69,94%. Jumlah kuesioner yang

tidak kembali adalah 46 buah atau 30,06%. Kuesioner yang dapat diolah

be1jumlah I 02 buah atau 66,67%, sedangkan yang tidak dapat diolah

karena tidak diisi secara lengkap be1jumlah 5 buah atau 3,27%. Data

sampel ini dapat.dilihat dalam tabel 4.2.

Tabet 4.2 Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Auditor Persentase 1. Jumlah kusesioner yang disebar 153 100% 2. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 46 30,06% 3. Jumlah kuesioner yang tidak dapat 5 3,27%

diolah 4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 102 66,67%

Sumber: Data primer yang diolah

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

2. Karakteristik Responden

Dalam deskripsi data ini, peneliti menyajikan identitas responden

yaitu auditor eksternal pada beberapa kantor akuntan publik di wilayah

Jakarta.

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.3 Basil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Valid Cumulative Frequency Percent p ercent Percent

Valid Laki-laki 65 63.7 63.7 63.7

Perempuan 37 36.3 36.3 100.0

Total 102 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 65 orang atau

63, 7% responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya

sebesar 37 orang atau 36,3% be1jenis kelamin p<:rempuan.

b. Deskripsi responden berdasarkan Posisi terakhir

Tabel 4.4 Basil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Teralkhir

- Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent ·-Valid Auditor Senior 27 26.5 26.5 26.5

Partner 1 1.0 1.0 27.5

Manajer 1 1.0 1.0 28.4

Supervaisor 6 5.9 5.9 34.3

Auditor Junior 67 65.7 65.7 100.0

Total 102 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.4 diatas diperoleh informasi bahwa mayoritas

responden sebanyak 67 orang atau sebesar 65, 7% menduduki posisi

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

28, 29 dan 32 tahun sebanyak 3,9%. Mayoritas auditor yang bekerja

pada kantor akuntan publik berusia 24 tahun atau 13, 7% dan 25 tahun

sebanyak 15, 7%.

d. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 03 7 6.9 6.9 6.9

$1 90 88.2 88.2 95.1

S2 5 4.9 4.9 100.0

Total 102 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.6 mengindikasikan bahwa rata-rata auditor

berpendidikan terakhir Strata Satu (S l) atau yang sederajat, ini

ditunjukkan dengan angka 88,2% atau sebanyak 90 orang, sedangkan

Strata Dua (S2) ditunjukkan dengan angka 4,9% atau sebanyak 5 orang

dan 6,9% atau sekitar 7 orang berpendidikan Diploma III (D3).

e. Deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja

Tabel 4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent

Valid <1 tahun 45 44.1 44.1 44.1

1-3 tahun 37 36.3 36.3 80.4

>3 tahun 20 19.6 19.6 100.0

Total 102 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Tabel 4.7 diatas menjelaskan pengalaman ke1ja auditor di

kantor akuntan publik lebih bervariasi yaitu 45,8% atau sekitar 38

auditor yang memiliki pengalaman bekerja kurang dari 1 tahun, 3 7,3%

atau sekitar 31 auditor yang memiliki pengalarnan kerja antara 1

sampai 3 tahun se11a 16,9% atau sekitar 14 auditor memiliki

pengalaman diatas 3 tahun.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

I. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang

meliputi audit fee, kesadaran etis, locus of control dan perilaku auditor

eksternal akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam

label 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Taf 102 5 20 13.24 3.035 ,----'\ 1

Tke 102 18 ' 45 29.85 5.815 . ,•

Tice 102 14 45 30.64 6.310

Tpae 102 19 50 37.67 6.370

Valid N (listwise) 102

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel audit fee jawaban

minimum responden sebesar 5 dan maksimum sebesar 2~ dengan rata-rata

total jawaban 13,24 dan standar deviasi sebesar 3,.035. Pada variabel

" 1

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

kesadaran etis minimum jawaban responden sebesar 18 dan maksimum

sebesar 45, dengan rata-rata total jawaban 29,85 dan standar deviasi

sebesar 5,815. Variabel locus of control minimum jawaban responden

sebesar 14 dan maksimum sebesar 45, dengan rata·-rata total jawaban

30,64 dan standar deviasi sebesar 6,310. Variabel perilaku auditor

eksternal minimum jawaban responden sebesar 19 dan maksimum sebesar

50, dengan rata-rata totaljawaban 37,67 dan standar deviasi sebesar 6,370.

Tabel 4.9 Hasil Uji Locus of Control yang Dimiliki oleh Respondeu

Intemal locus of External locus control of control

Laki-laki 29 36 65 Perempuan 14 23 37 Total 43 59 102

Sumber: Data pnmer yang d10lah

Tabel 4.9 menunjukkan jumlah responden yang rnemiliki

external locus of control lebih banyak dibanding dengan yang memiliki

internal locus of control. Responden laki-laki yang rnernpunyai internal

locus of control berjumlah 29 orang sedangkan perempuan berjumlah 14

orang. Responden laki-laki yang mempunyai extemal locus of control

berjumlah 36 orang sedangkan perempuan berjumlah 23 orang.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan val.id jika pertanyaan

dalam kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

kuesioner tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid j ika tingkat

signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pe11anyaan tersebut dapat

dikatakan valid, tabel berikut menunjukkan hasi.l uji validitas dari

empat variabel dengan 153 sampel responden. -----

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Audit Fee

Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan Pertanyaan I 0,839** 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,853** 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,624** 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,515** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang d1olah

Tabel 4.10 menunjukkan variabel audit fee mempunyai

lu-iteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Kesadaran Etis

Butir Pe1tanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan Pertanyaan 1 0,495** 0,000 Valid Pertanvaan 2 0,606** 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,546** 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,754** 0,000 Valid Pertanyaan 5 0,803** 0,000 Valid Pertanyaan 6 0,819** 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,484** 0,000 Valid Pe1tanvaan 8 0,585** 0,000 Valid Pe1tanyaan 9 0,541 ** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Tabel 4.11 menunjukkan variabel kesadaran etis mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Locus of Control

Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan Pertanyaan ·1 0,409** 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,451** 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,485** 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,401 ** 0,000 Valid Pertanvaan 5 -0, 113 0,259 Tidak Valid Pertanyaan 6 0,619** 0,000 Valid Pe1tanyaan 7 0,544** 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,537** 0,000 Valid Pertanyaan 9 0,357** 0,000 Valid Pertanyaan 10 0,566** 0,000 Valid Pertanvaan 11 -0,106 0,288 Tidak Valid Pertanyaan 12 0,279** 0,005 Valid Pertanyaan 13 0,342** 0,000 Valid Pe1tanyaan 14 0,635** 0,000 Valid Pertanyaan 15 0,517** 0,000 Valid Pertanyaan 16 0,788** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.12 menunjukkan variabel locus of control mempunyai

!criteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05, terkecuali dua pe1tanyaan dari variabel locus of

control yaitu loc 5 dan loc 11 yang dinyatakan tidak valid karena

memiliki nilai signifikansi diatas 0,05, sehingga harus dikeluarkan dan

tidak diikutsertakan dalam pengujian data selanjutnya. Adapun hasil

pertanyaan yang tidak valid kemungkinan disebabkan oleh kesibukan

responden dan waktu. Pengujian dilakukan kembali berdasarkan

pertanyaan loc 5 dan loc 11 yang sudah dikeluarkan. Hasil pengujian

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

berdasarkan pertanyaan yang sudah dikeluarkan yaitu Joe 5 dan lac 11

dapat dilihat pada tabel 4.13.

Tabet 4.13 Hasil Uji Validitas Setelah LOCS dan LOCJJ Dikeluarkan

Butir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2-Tailed) Keterangan Pertanyaan l 0,487** 0,000 Valid -Pertanyaan 2 0,449** 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,480** 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,367** 0,000 Valid Pe1tanyaan 6 0,643** 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,555** 0,000 Valid Pe1tanyaan 8. 0,520** 0,000 Valid Pertanyaan 9 0,460** 0,000 Valid Pertanyaan I 0 0,584** 0,000 Valid Pertanyaan 12 0,228* 0,021 Valid Pertanyaan 13 0,393** 0,000 Valid Pertanyaan 14 0,629** 0,000 Valid Pertanyaan 15 0,500** 0,000 Valid Pertanvaan 16 0,774** 0,000 Valid Sumber: Data pnmer yang d1olah

Tabel 4.13 menunjukkan variabel locus of control mempunyai

kriteria valid untuk semua item pe1tanyaan dengan nilai signifikansi

lebih kecil dari 0,05.

Tabet 4.14 Hasil Uji Validitas Perilaku Auditor E.ksternal

B utir Pertanyaan Pearson Corelation Sig (2·-Tailed) Keterangan Pe1tanyaan 1 0,766** 0,000 Valid Pertanyaan 2 0,710** 0,000 Valid Pertanyaan 3 0,518** 0,000 Valid Pertanyaan 4 0,486** 0,000 Valid Pertanyaan 5 0,443** 0,000 Valid Pertanvaan 6 0,664** 0,000 Valid Pertanyaan 7 0,686** 0,000 Valid Pertanyaan 8 0,505** 0,000 Valid Pertanyaan 9 0,523** 0,000 Valid Pertanyaan 10 0,710** 0,000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Tabel 4.14 menunjukkan variabel perilaku auditor eksternal

mempunyai !criteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05.

b. Basil Uji Reliabilitas

Uj i reliabilitas ini dilakukan untuk menilai konsistensinya dari

instrument penelitian, instrument dikatakan reliabel jika nilai

Cronbach Alpha diatas 0,6.

Tabet 4.15

Hasil Uji Reliabilitas Variabet Audit Fee

Cronbach's Alpha Based on

Cronbach's Alpha Standardized Items M of Items

.683 .670 4

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.15 menunjukkan nilai croanbach 's alpha atas variabel audit

fee sebesar 0,683, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan

dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach 's

alpha lebih besar dari 0,6.

Tabet 4.16

Hasil Uji Reliabilitas Variabet Kesadaran Etis

Cronbach's Alpha Based on

Cronbach's Alpha Standardized Items M

.81' .810 ·-Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 4.16 menunjukkan nilai croanbach 's alpha atas variabel

kesadaran etis sebesar 0,812, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai

croanbach 's alpha lebih besar dari 0,6.

Tabet 4.17

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Locus of Control

Cronbach's Alpha Based on

Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items

.773 .77(1 14

Sumber: Data primer yang diolah

Tabet 4.17 menunjukkan nilai croanbach 's alpha atas variabel locus of

control sebesar 0,773, sehingga dapat disimpulkan bahwa pernyataan

dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai croanbach 's

alpha lebih besar dari 0,6.

Tabel 4.18 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Perilaku Auditor Eksternal

-Cronbach1s Alpha

Based on

Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items -.809 .806 10

Sumber: Data primer yang diolah

Tabet 4.18 menunjukkan nilai croanbach 's alpha atas variabel

perilaku auditor eksternal sebesar 0,809, sehingga dapat disimpulkan

bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai

croanbach 's alpha lebih besar dari 0,6.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang

digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang

relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolonieritas

Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan

dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)

serta besaran korelasi antar variabel independen.

Tabel 4.19 Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficients a

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 29.505 4.201 7 .023 .ODO

taf .616 .172 .294 .. 582 .001 .931 1.074

tke .400 .089 .365 4 .. 497 .000 .947 1.056

tloc -.390 .084 -.386 -4 >.635 .000 .901 1.110

a. Dependent Variable: tpae

Sumber: Data primer yang diolah

Pada label . 4.19 menunjukkan bahwa masing-masing variabel

mempunyai nilai tolerance mendekati angka 1 dan nilai variance

inflation factor (VIF) disekitar angka 1. Dimana audit fee, kesadaran

etis dan locus of control mempunyai nilai tolerance 0,931, 0,947,

0,901 dan mempunyai nilai VIF 1,074, 1,056, 1,110. Dengan

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak terdapat

problem multik()~.

b. Hasil Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan variabel. independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Normal PwP Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: tpae

''

02 o.<1 o,e o.a

Observed Cum Prob

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggnnakan Grafik P-Plot

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Histogram

Dependent Variable: tpue>

Regression Standardized Residual

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar4.2 Hasil Uji Normalitas Menggnnakan Grafil• Histogram

Gambar 4.1 . dan 4.2 memperlihatkan penyebaran data yang berada

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini

menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asusrnsi normalitas.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual

dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas.

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Scatterplot

Dependent Variable: tpae

0

,;O'

Regression Standardized Predicted Value

Sumber: Data primer yang diolah

Gambar4.3 Grafik Scatterplot

0 0 0

' ,

Gambar 4.3 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak

membentuk .po.Ia tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka 0

(no!) pada sumbu Y. Ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas

sehingga model regresi layak digunakan untuk mi~mprediksi perilaku

auditor eksternal berdasarkan masukan alas variabel audit fee,

kesadaran etis dan locus of control.

4. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model

analisis regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu:

a. Has ii Uj i Koefisien Determinasi

Uji Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel

independen.

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Tabel 4.20 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Adjusted R td. Error of the 1

Estimate Model R R Square

1 .622' .387

a. Predictors: (Constant), tloc, tke, taf

Sumber: Data primer yang diolah

Square

.368 5.064

Tabel 4.20 menunjukkan nilai R sebesar 0,622 atau 62,2%. Hal ini

berarti bahwa hubungan atau korelasi antara perilaku auditor eksternal

dengan audit fee, kesadaran etis dan locus of control adalah kuat

karena berada dikisaran 0,60-0, 799 (Riduwan dan Engkos Achrnad

Kuncoro, 2007:62). Nilai Ac/justed R Square sebesar 0,368 atau 36,8%,

ini menunjukkan bahwa variabel perilaku auditor eksternal yang dapat

dijelaskan oleh variabel audit fee, kesadaran etis dan locus of control

adalah sebesar 36,8%, sedangkan sisanya sebesar 0,632 atau 63,2%

(1-0,368) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan

dalam model penelitian ini.

b. Hasil Uji Statistik t

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.2 L, jika nilai probabilitas

lebih kecil dari 0,05 maka H, diterima dan menolak Ho, sedangkan jika

nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak

H,.

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Model

1 (Constant)

Taf

Tke

Tloc

a. Dependent Variable: tpae

Tabet 4.21 Hasil Uji Statistik t

Coefficients a

Unstandardized Standardized Coefficients Coefficie1nts --

B Std. Error Beta

29.505 4.201

.616 .172 .294

.400 .089 .365

-.390 .084 -.386 ·-Surnber: Data primer yang diolah

t Sig.

. 7.023 .000

3.582 .001

4.497 .000

-4.635 .000

Hipotesis 1: Pengarnh audit fee terhadap perilakn auditor

eksternal.

Hasil uji hipotesis I dapat dilihat pada tabel 4.21, variabel audit fee

rnernpunyai tingkat signifikansi sebesar 0,00 I. Hal ini berarti

rnenerirna H,1 sehingga dapat dikatakan bahwa audit fee berpengaruh

secara signifikan terhadap perilaku auditor eksternal karena tingkat

signifikansi yang dimiliki variabel audit fee lebih kecil dari 0,05.

Hipotesis 2: Pengaruh kesadaran etis terhadap perilakn auditor

eksternal.

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.21, variabel kesadaran

etis rnernpunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti

menerima H"2 sehingga dapat dikatakan bahwa kesadaran etis

berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku auditor eksternal

karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel kesadaran etis lebih

kecil dari 0,05.

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Hipotesis 3; Pengaruh locus of control terhadap perilaku auditor

eksternal.

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.21, variabel locus of

control mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti

menerima Ha3 sehingga dapat dikatakan bahwa locus of control

berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku auditor eksternal

karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel locus of control lebih

kecil dari 0,05.

Berdasarkan tabel 4.21, maka diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut

11 . Y = 29,505 + 0,616X1 + 0,400X2 -~390X3 + e ]

Dimana:

Y = Perilaku Auditor Eksternal

X 1 =Audit Fee

X2 = Kesadaran Etis

X 3 =Locus of Control

e =Error

Pada persamaan regresi diatas menunjukkan nilai konstanta

sebesar 29,505. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel audit fee,

kesadaran etis dan locus of control dianggap konstan, maka perilaku

auditor ekstemal akan konstan sebesar 29,505.

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Koefisien regresi pada variabel audit fee sebesar 0,616, ha! ini

berarti jika variabel audit fee bertambah satu satuan maka variabel

perilaku auditor eksternal akan bertambah sebesar 0,616. Koefisien

regresi pada variabel kesadaran etis sebesar 0,400, ha! ini bermti jika

variabel kesadaran etis bertambah satu satuan maka variabel perilaku

auditor eksternal akan bertambah sebesar 0,400. Koefisien regresi pada

variabel locus of control sebesar -0,390, hal ini bermti jika variabel

locus of control bertambah satu satuan maka variabel perilaku auditor

eksternal akan berkurang sebesar 0,390.

c. Basil Uj i Statistik F

Basil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.22, jika nilai probabilitas

lebih kecil dari 0,05maka1-1, diterima dan menolak Ho. sedangkanjika

nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka I-10 diterima dan menolak

Tabel 4.22 Hasil Uji Statistik F

ANOVA"

Model Sum of Squares DI Means are .!!!! 1 Regression 1585.376 3 5 28. 459

Residual 2513.291 98 25. E>46

Total 4098.667 101

a. Predictors: (Constant), !lac, tke, taf

b. Dependent Variable: tpae

Sumber: Data primer yang diolah

F Sig.

20.606 .ooo•

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Hipotesis 4: Pengarnh audit fee, kesadaran etis dan locus of colltrol

terhadap perilaku auditor eksternal.

Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.22 nilai F diperoleh

sebesar 20,606 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat

signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha4 diterirna, sehingga dapat

dikatakan bahwa audit fee, kesadaran etis dan locus of control

berpengaruh .secara simultan dan signifikan terhadap perilaku auditor

eksternal.

C. Pembahasan

I. Pengaruh audit fee terhadap perilaku auditor eksternal.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa audit fee berpengaruh

secara signifikan terhadap perilaku auditor eksternal. Dengan demikian,

semakin tinggi audit fee maka perilaku auditor eksternal akan se.rnii~iJ1

rendah, ini disebabkan karena auditor cenderung cemas untuk kehilangan

klien sehingga menjadi kurang independen dalam melaksanakan

penugasan audit, sedangkan semakin rendah audit fee maka perilaku

auditor eksternal akan semakin meningkat, sehingga mereka dapat

bertindak lebih independen ketika melaksanakan penugasan audit. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hariri dan

Maslichah (2006), Lord (1992) tetapi tidak konsisten dengan penelitian

Retty Novianty dan Indra Wijaya Kusuma (200 I) yang menyatakan bahwa

audit fee tidak berpengaruh terhadap independensi.

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

2. Pengaruh kesadaran etis terhadap perilaku auditor eksternal.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa kesadaran etis berpengaruh

secara signifikan terhadap perilaku auditor eksternal. Dengan demikian,

semakin tinggi tingkat kesadaran etis yang dimiliki oleh auditor maka

perilaku auditor eksternal akan semakin baik, ha! ini menunjukkan bahwa

auditor cenderung untuk menolak tekanan klien dalam situasi konflik dan

tetap menjaga standar profesionalnya ketika menjalankan penugasan audit

sehingga perilakunya lebih etis, sedangkan semakin rendah tingkat

kesadaran etis yang dimiliki oleh auditor maim perilaku auditor eksternal

akan semakin rendah, hal ini menunjukkan bahwa auditor cenderung untuk

menerima tekanan klien dalam situasi konflik dengan tidak menjaga

standar profesionalnya sebagai auditor ketika menjalankan penugasan

audit sehingga perilakunya menjadi kurang etis. Basil penelitian ini

konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Umi Muawanah (2002)

dan Hariri dan Maslichah (2006).

3. Pengaruh locus of control terhadap perilaku auditor eksternal.

Basil uji hipotesis menunjukkan bahwa locus of control

berpengruh secara signifikan terhadap perilaku auditor eksternal. Locus of

control terbagi menjadi dua yaitu internal locus of control yang

ditunjukkan dengan nilai dibawah means score dan external locus of

control yang ditunjukkan dengan nilai diatas means score. Dengan

demikian, semakin internal locus of control yang dimiliki oleh auditor

maka perilakunya akan lebih baik dan etis, ini disebabkan karena auditor

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

yang internalnya tinggi dapat berkonsentrasi dan lebih bertanggung jawab

serta lebih berani mengambil risiko terhadap peke1jaannya sehingga kecil

kemungkinannya untuk memenuhi tekanan dari klien, sedangkan semakin

external locus of control yang dimiliki oleh auditor maka perilakunya

kurang etis, ini disebabkan karena auditor yang 1;ksternalnya tinggi

mempunyai sifat yang mudah cemas, depresi dan tidak berani mengambil

risiko karena mudah tertekan dan kurang berhasil se1ia mereka percaya

bahwa hidupnya dipengaruhi oleh takdir sehingga mereka meletakkan

tanggung jawabnya diluar kendalinya maka besar kemungkinan untuk

memenuhi tekanan klien dalam situasi konflik. Basil penelitian ini

konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Reiss dan Mitra (1998)

dan Rike Dewi Asih (2006).

4. Pengaruh audit fee, kesadaran etis dan locus of control terhadap perilaku

auditor eksternal.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa audit fee, kesadaran etis

dan locus of control berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap

perilaku auditor eksternal. Dengan demikian semakin tinggi audit fee

maka tingkat kesadaran etis semakin rendah dan locus of control yang

dimiliki semakin external locus of control sehingga perilakunya semakin

tidak etis, karena auditor cenderung akan memenuhi tekanan klien jika

berada dalam situasi konflik, sedangkan semakin rendah audit fee maka

tingkat kesadaran etis semakin tinggi dan locus of control yang dimiliki

semakin internal locus of control sehingga perilakunya semakin etis,

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

karena auditor cenderung akan menolak tekanan klien jika berada dalam

situasi konflik. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Hariri dan Maslichah (2006), Umi Muawanah (2000) dan

Rike Dewi Asih (2006).

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

A. Kesimpulan

BABV

PENUTUP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit fee,

kesadaran etis dan · locus of control terhadap perilaku auditor eksternal.

Responden penelitian ini berjumlah !02 orang auditor pada kantor akuntan

publik yang terletak di Jakmta. Berdasarkan pada data yang telah

dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap permasalahan

dengan menggunkan model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

I. Pengaruh Audit fee terhadap perilaku auditor eksternal menunjukkan hasil

yang signifikim dengan tingkat signifikansi sebesar 0,00 I. Hasil penelitian

ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hariri dan Maslichah

(2006), Lord ( 1992) tetapi tidak konsisten dengan penelitian Retty

Novianty dan Indra Wijaya Kusuma (2001) yang menyatakan bahwa audit

fee tidak berpengaruh terhadap independensi.

2. Pengaruh kesadaran etis terhadap perilaku auditor ekstemal menunjukkan

hasil yang signifikan dengan tingkat signifikansi. s1ibesar 0,000. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasil ini

konsisten dengan penelitian Umi Muawanah (2002) dan Hariri dan

Maslichah (2006).

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

3. Pengaruh locus of control terhadap perilaku auditor eksternal

menunjukkan hasil yang signifikan dengan tingkat signifikansi sebesar

0,000. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Reiss dan Mitra (1998) dan Rike Dewi Asih (2006).

4. Pengaruh Audit fee, kesadaran etis dan locus of control terhadap perilaku

auditor eksternal menunjukkan hasil yang signifikan dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,000. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Hariri dan Maslichah (2006), Umi Muawanah (2000)

dan Rike Dewi Asih (2006).

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas menunjukkan bahwa variabel audit fee,

kesadaran etis dan locus of control berpengaruh secara signifikan terhadap

perilaku auditor ekstemal. Dalam menjalankan penugasan audit, seorang

auditor dituntut untuk selalu mematuhi aturan serta standar profesionalnya

agar dapat berperilaku dengan baik dan etis. Perilaku auditor eksternal dapat

mencerminkan kinerja seorang auditor, jika perilaku auditor eksternal tidak

etis maka kinerjanya akan buruk sehingga tingkat kepercayaan masyarakat

akan profesi auditor akan menurun. Apabila hal ini terjadi secara terns

menerus maka profesi seorang auditor ekstemal sudah tidak dapat bertindak

sebagai penengah antara pihak internal (manajemen) dan eksternal (investor

dan masyarakat) yang memiliki kepentingan atas laporan keuangan. Oleh

karena itu, seorang auditor ketika melakukan penugasan audit hendaknya

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

dapat menjaga perilakunya dalam menghadapi berbagai situasi yang te1jadi,

sehingga kepercayaan masyarakat yang sempat hilang beberapa tahun lalu

akibat perilaku auditor yang tidak etis atau negatif dapat meningkat kembali.

C. Saran

Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai

beberapa ha! diantaranya:

I. Untuk penelitian mendatang, dapat memperluas wilayah sampel penelitian

dengan memasukan beberapa sampling area disekitar wilayah DK!

Jakarta.

2. Untuk penelitian mendatang, diharapkan menyebarkan dan

mengumpulkan kuesioner pada waktu yang tepat, sehingga jumlah

responden dapat lebih banyak dan hasilnya dapat lebih akurat.

3. Untuk penelitian mendatang, sebaiknya menambah variabel independen

atau variabel moderating guna mengetahui variabel··variabel lain yang

dapat mempengaruhi dan memperkuat atau memperlemah variabel

dependen.

4. Untuk penelitian mendatang, disarankan survei dengan metode lain,

misalnya wawancara secara langsung agar dapat dilakukan pengawasan

alas jawaban responden dalam menjawab pertanyaaan.

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

DAFT AR PUST AKA

Abdul, Halim, "Auditing (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan)", Jilid I, UPP AMP YKPN, Y ogyakaita, 200 I.

Abdul, Hamid, "Buku Panduan Penulisan Skripsz'', Juni, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah, Jakarta, 2007.

Acbmad, Fauzi, "Pengaruh Perbedaan Faktor-Faktor Individual Terhadap Perilaku Etis Mahasiswa Akuntansi", Tesis Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2001.

Cecilia Engko, Gudono, "Pengaruh Kompleksitas Tugas dan Locus of Control Terhadap Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Auditor", Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 2007.

Deli, "Pengaruh Locus of Control dan Komitmen Profesi Terhadap Perilaku Auditor dalam Situasi Konjlik Audit", Skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Trisakti, Jakarta, 2008.

Faisal, "Investigasi Tekanan Pengaruh Sosial dalam Menjelaskan Hubungan Komitmen dan Moral Reasoning Terhadap Keputusan Auditor", Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 2007.

Greg, Trompeter, "The Effect Of Partner Compensation Schemes And Generally Accepted Accounting Principles On Audit Partner Judgement'', vol. 13 No. 2, Auditing: A Journal of Practice & Theory, 1994.

Halim, "Hubungan Locus of Control Dengan Sikap Mahasiswa Terhadap Perusabahan Komposisi Mata Kuliah Di Fakultas Psikologi VIN Syarif Hidayatul/ah'', Skripsi Fakultas Psikologi, Universitas Islanm Negeri Syarif Hidayatullab, Jakarta, 2006.

Hariri, Maslichah, "Pengaruh Audit fee dan Kesadaran Etis Terhadap Perilaku Auditor Eksternal dalam Situasi Koriflik Audit Pada Kantor Akuntan Publik Di Malang', Vol 3 No. I, Jurnal Ilmiab Bidang Manajemen Dan Akuntansi, 2006.

Ikatan Akuntan Indonesia, "Standar Profesional Akuntan Publik:', Salemba Empat, Jaka1ta, 2001.

Imam, Ghozali, "Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS'', Edisi 3, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005.

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Jamaludin, Iskak, "Pengaruh Besarnya Perusahaan dan Lamanya Waktu Audit Serta Besarnya Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit fee", Vol 2 (2), Publikasi FE Untar, 1999.

Khomsiyah, Nur Indriantoro, "Pengqruh Orientasi Etika Terhadap Komitmen dan Sensitivitas Etika Auditor Pemerintah Di DKJ Jakarta", Jurnal Rise! Akuntansi Indonesia, Vol I No. I Hal 13,28, 1998.

Messsier, Williams et. all, "Auditing & Assurance SenJices a Systematic Approach (Jasa Audit & Assurance Pendekatan Sistema/is)", Buku I Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

_________ , "Auditing & Assurance Services a Systematic Approach (Jasa Audit & Assurance Pendekatan Sistema/is)'', Buku 2 Edisi 4, Salemba Empat, Jakarta, 2005.

Nur Indriantoro, Bambang Supomo, "Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen", Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 2002.

Nurma, Widyanti, "Hubungan Antara Locus of Control Dengan Kreativitas Karyawan Stasiun TV TPI'', Skripsi Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2006.

Putri, Nugrahaningsih, "Analisis Perbedaan Perilaku Elis Auditor Di KAP Dalam Etika Profesi (Studi Terhadap Pesan Faktor-Faktor Individual, Locus of Control, Lama Pengalaman Kerja, Gende1~ dan Equity Sensitivity)", Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, 2005.

Renata, Zoraifi, "Penganih Locus of Control, Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, dan Pertimbangan Elis Terhadap Perilaku Auditor dalam Situasi Konjlik Audit", Tesis Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2003.

Retty Novianty, Indra Wijaya Kusuma, "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi lndependensi Penampilan Akuntan Publilc', Volume 5 No. 1 Juni, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, 200 I.

Riduwan Engkos, Achmad Kuncoro, "Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur", Cetakan 1 Januari, Alfabeta, Bandung, 2007.

Rike, Dewi Asih, "Pengaruh lnteraksi Locus of Control Auditor dan Struktur Audit Terhadap Kinelja Auditor (Studi Pada KAP di Kola Surabaya dan Malang)", Vol. 3 No. 2 September, Jurnal Ilmiah Bidang Manajemen dan Akuntansi, 2006.

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Saiful, Anwar, "Pengambilan Keputusan Auditor dalam Situasi Konjlik Audit Suatu Kasus (Pada KAP Di Surabaya)", Tahun 6 No. l, Arthavidya, 2005.

Singgih, Santoso, "Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik:', PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2000.

Syaikhul, Falah, "Pengaruh Budaya Etis Organisasi dan Orientasi Etika Terhadap Sensitivitas Etika (Studi Empiris Tentang Pemeriksa Internal Bawasda)", Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 2007.

Umi, Muawanah, "Pengujian Model Interaksi Terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Akuntan Publik:', Vol 3 No. 3, Jurnal Ekonomi dan Manajemen, 2002.

"Perilaku Auditor da/am Situasi Konflik Audit: Peran Locus of Control, Komitmen Profesi dan Kesadaran Etis '', Tes is Program Magister Sains, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2000. ··

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

•• II I

l1lc

Jg LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

II ••e1 II I ·-

LAMPIRSAN 1

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

KUESIONER

PENGARUH AUDIT FEE, KESADARAN ETIS ll>JllN I.OCUS OF

CONTROL TERHADAP PERILAKU AUDITOR l:KSTERNAL

FAKULTAS EKONOMI DAN II.MU SOSIAL

UNIVERSITAS ISi.AM NEGERI SYARIF HilDAYATIJLl.AH

JAKARTA

2009

--

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner

Kepada Yth.

Bapak/lbu Responden

Di tempat

Dengan hormat,

Jalkarta, Maret 2009

Sehubungan dengan penyelesaian tu gas akhir sebagai mahasiswi Program Strata Satu (SI)

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Rikawati

NIM : 105082002726

Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan llmu Sosial/AlrnntansiNIII

bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul "Pengaruh Audit

Fee, Kesadaran Etis dan Locus of Control Terhadap Perilalm Auditor Eksternal".

Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden dengan

mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya mohon maaf telah menggangu

waktu bekerjanya. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak

digunakan sebagai penilaian kine1ja di tempat Bapak/Ibu bekerja, sehingga kerahasiaannya akan saya

jaga sesuai dengan etika penelitian.

lnformasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu merupakan faktor kunci untuk mengetahui

pengaruh audit fee, kesadaran etis dan locus of control terhadap perilaku auditor eksternal.

•:• Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan lengkap semua

pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu nomor vang tidak di isi maka kuesioner dianggap

tidak berlaku.

•!• Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang penting memilih jawaban yang

sesuai dengan pendapat anda.

Atas kesediaan Bapak/lbu meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan dalam

eksperimen ini, saya sampaikan terima kasih.

Dasen Pembimbing

(Amilin SE, AK. MSi)

Hormat saya,

Peneliti

(Rikawati)

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Nama

NamaKAP

Jenis Kelamin

Umur

IDENTITAS RESPONDEN

: 0 Laki-laki 0 Perempuan

: ............ tahun

Posisi Terakhir : 0 Auditor Senior

0 Supervaisor

0 Partner CJ Manajer

0 Auditor Junior

Pendidikan Terakhir : 0 03 0 SI 0 82 CJ s3 Pengalaman Kerja : 0 <I tahun 0 1-3 tahun CJ >3 tahun

1. Variabe!Aut/il Fee (XI)

Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda, dimana:

1= Sangat Tidak Setuju (STS)

4= Setuju (S)

2= Tidak Setuju (TS)

5= Sangat Setuju (SS)

No. Keterane:an !. Penentuan audit fee didasarkan pada banyaknya jumlah jam

yang digunakan dalam proses audit. 2. Penentuan audit fee didasarkan pada jumlah staf yang terlibat

dalam oroses audit. 3. Audit fee yang diterima dari klien merupakan sebagian besar

dari total pendapatan KAP yang dapat mempengaruhi perilaku auditor.

4. Penentnan audit fee ditentnkan dari ukuran perusahaan klien.

2. Variabel Kesadaran Etis (X2)

3= Kurang Setuju (KS)

STS TS KS s SS

Berilah tanda silang (X) pada pemyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda, dimana:

a. Poin no. 1

1 = Sangat Etis (SE)

4= Tidak Etis (TE)

b. Poin no. 2 dan 3

1 = Sangat Mungkin (SM)

4= Tidak Mungkin (TM)

.... ,, -- - _1 -- '----·· _., -• -

2= Etis (E) 3= Netral (N)

5= Sangat Tidak Etis (STE)

2= Mungkin (M) 3= Netral (N)

5= Sangat Tidak Mungkin (STM)

..

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Ilustrasi I

Sebuah Kantor Akuntan Publik (KAP) baru saja memperoleh klien baru dengan biaya audit yang

sangat rendah. Dalam penyusunan jadwal audit, seorang paitner mengusulkan anggaran pemeriksaan

untuk persediaan sebesar I 00 jam. Padahal pengalaman paitner senior dengan klien yang sejenis

menunjukkan bahwa untuk memperoleh keyakinan akan tidak adanya kesalahan atau pelanggaran

standar yang bersifat material, memerlukan waktu 150 jam. Pada KAP t<:rsebut, evaluasi kinerja

partner didasarkan pada efisiensi pengauditan.

Tindakan

Usulan paitner mengenai anggaran tersebut diterima oleh partner senior, akibatnya proses

pengauditan untuk persediaan dilakukan dengan prosedur yang lebih sedikit.

~N_1 .o_.-+-~~~~~~~~~~~~-+-s_E~-E~-i-N~_,,__T_E_J]TEI Menurut sa a, tindakan tersebut I::

No. SM M N TM 2. Kemungkinan saya akan melakukan 3. Kemungkinan kolega sava melakukan

Ilustrasi 2

Auditor X bertindak sebagai auditor independen PT. A, dia juga mengetahui bahwa PT. A

mengalarni penurunan penjualan yang sangat drastis dan akan segera bangkrut. Klien auditor X yang

lain adalah PT. B, ketika sedang melakukan pengauditan pada rekening piutang di PT. B, auditor X

menemukan bahwa PT. A memiliki hutang pada PT. B sebesar Rp. 300.000.000 yang merupakan

jumlah I 0 % dari saldo piutang PT. B.

Tindakan

Auditor X memberi tahu PT. B tentang kemungkinan bangkrut yang akan dialami PT. A. (asumsi

bahwa apabila auditor tersebut memberitahukan perihal kebangkrutan yang terjadi, maka PT. B akan

melakukan tindakai1 pencegahan terhadap kemungkinan piutang tak tertagih, misalnya dengan

melakukan sita aset, atau meminta jaininan te1tentu pada jatuh tempo sebelumnya).

~N~1 .o~.-+-~~~~~~~~~~~-+-~sE~rE~_,_N~_,_T_E~1~rE1 Menurut sa a, tindakan tersebut L

No. SM M N TM 2. Kemungkinan sava akan melakukan 3. Kemungkinan kolega sava melakukan

S1~

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Ilustrasi 3

Auditor Y disamping berpraktek sebagai akuntan publik juga terlihat aktif dalam organisasi untuk

penyandang cacat. Dalam rangka pengumpulan dana bagi organisasi tersebut, auditor Y berencana

menggunakan kertas kop surat tempat dia bekerja sebagai surat permohonan sumbangan sukarela

kepada perusahaan.

Tindakan

Auditor Y menggunakan kertas kop surat KAP sebagai surat permohonan sumbangan sukarela.

rN~1 .o=·-1-o~~~~~~~~~~~~-rs=E'-j~E~-+'N~-t-T~E-;!SrE1 Menurut saya, tindakan tersebut C

No. SM M N TM S1 2. Kemungkinan saya akan melakukan 3. Kemungkinan kolega saya melakukan

3. Variabel Locus ofC011trol (X3)

Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda, dimana:

I= Sangat Tidak Setuju (STS)

4= Setuju (S)

2= Tidal{ Setuju (TS)

5= Sangat Setnju (SS)

3"~ R.agu-ragu (R.)

No. PernYataan STS TS R I. Untuk mendapatkan P.ekerjaan yang cocok, koneksi yang anda

miliki lebih oenting dari oada kemamouan yang anda ounyai. 2. Penugasan audit adalah sesuatu yang anda Jakukan. 3. Bila anda tahu apa yang anda inginkan dari suatu pekerjaan, maka

anda bisa mendapatkan peke1jaan yang sesuai dengan keinginan anda.

4. Dalam setiap penugasan, anggota tim bisa menyelesaikan tugas apapun yang ingin diselesaikan.

5. Jika saya tidak menyukai keputusan pimpinan, say a akan melakukan sesuatu terhadao keoutusan tersebut.

6. Pada umumnya untuk mendapatkan pekerjaan yang anda inginkan ternantung nasib.

7. Besar kecilnya pen!!hasilan seseorang tergantung pada nasib. 8. Pada umumnya orang dapat melakukan pekerjaanya dengan baik

jika mereka mau berusaha. 9. Untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus, anda harus memiliki

koneksi. 10. Kenaikan jabatan (promosi) lebih merupakan masalah nasib baik

seseorang. 11. Kebanyakan anggota tim sangat mempunyai pengaruh terhadap

pimpinan lebih dari yang mereka bayangkan. 12. Promoo! '''" """""' •pobih mid• mo!ill'"- """"'~ E

dengan baik. 13. Untuk mendapatkan penghasilan yang banyak, anda harus

memiliki koneksi.

s SS

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

... -- -·-··· -- ··-----··-···1 IJT /)J\;J;'.\ I . . '

,~ ·--14. Untuk menjadi seseorang pegawai yang menf njol ··-!langat ; _·.-._ \ ~-. ,h'< i \ ('-<.; _«-, I

tergantung pada nasib. ... ¥-•··--·--···-······--.- '' ·--- . --~-·-· '""' ·-.·--·- _ _._ .. ___ ... ..J 15. Orang yang melaksanakan penugasan dengan baik akan

memperoleh oenghargaan. 16. Perbedaan utarna antara orang-orang yang mendapatkan

penghasilan yang banyak dan orang yang mendapat penghasilan yang sedikit adalah keberuntungan.

4. Variabel Perilaku Auditor Eksternal

No. 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

JO.

Berilah tanda silang (X) pada pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda, dimana:

1= Sangat Dapat Diterima (SDD)

4= Tidak Dapat Diterima (TDD)

2= Dapat Diterima (DD) 3=Tidak Pasti (TP)

5= Sangat Tidak Dapat Dikrima (STDD)

Pernvataan SDD DD TP TDD STDD Sa at melakukan proses pengauditan, and a terkadang mengabaikan standar orofesional. Anda tidak mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa anggota tim and a mematuhi prinsip perilaku orofesional. Anda tidak mempunyai kewajiban untuk menjaga kerahasiaan klien. Sebagian dari biaya yang dikeluarkan selama penugasan audit, digunakan untuk keoentingan oribadi. Fasilitas yang diperoleh selama penugasan audit, sebagian anda gunakan untuk keoentingan oribadi. Anda menyetujui pihak manajemen untuk memberikan opini wajar tanpa pengecualian padahal hasil auditnya bermasalah. Dalam keadaan yang mendesak, anda terkadang mengikuti keinginan klien. Saal bertemu dengan klien, anda datang terlambat karena ada suatu hal yang tidak penting.

Dalam situasi tertentu anda selalu mengikuti perintah oimoinan walauoun oimoinan anda salah. Lingkungan sekitar terkadang dapat mempengaruhi anda mengarnbil tindakan yang salah.

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

LAMP IR~ 2

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

of2 af3 af4 taf kel ke2 ke3 ke4 ke5 ke6 ke7 ke8 ke9 tke pael pae2 pae3 pae4 paeS pae6 pae7 pae8 pae9 ael! tpae locl locz loc3 loc4 loc6 loc7 loc8 loc9 !ocH Joel !ocl !ocl< locl~ loclE tloc m' l/E

1 1 2 5 4 4 2 4 4 4 4 4 5 35 5 1 5 5 5 5 1 5 1 5 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 30,fi- i

1 1 2 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 38 5 1 5 5 5 5 1 5 1 5 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 30,6 i

2 4 4 13 1 1 4 1 3 2 5 5 4 26 5 2 4 5 5 1 3 5 4 2 36 3 2 2 1 4 2 1 4 5 1 3 1 2 4 35 30,6 e 1 1 2 5 4 4 2 4 4 4 4 4 5 35 5 1 5 5 5 5 1 5 1 5 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 30,6 i

1 1 2 5 4 4 2 4 4 4 4 4 5 35 5 1 5 5 5 5 1 5 1 5 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 30,6 i

4 4 4 15 4 5 4 5 5 5 5 5 5 43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 2 3 2 4 2 2 1 3 3 2 3 2 2 3 34 30,6 e 5 2 3 15 2 1 1 1 2 2 4 4 4 21 1 2 3 4 5 4 3 2 1 2 27 2 2 2 2 2 2 2 4 2 1 3 2 4 2 32 30,6 e 4 4 4 16 2 2 2 4 3 3 5 5 5 31 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 38 4 2 2 2 2 2 1 4 2 2 4 2 2 4 35 30,6 e

4 2 4 14 3 2 2 4 4 4 4 4 4 31 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 32 4 3 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 3 3 37 30,6 e 4 2 3 13 2 2 3 4 4 4 5 5 5 34 5 4 5 4 4 5 3 5 2 2 39 2 1 2 2 1 1 1 4 2 2 4 2 1 2 27 30,6 i

2 2 3 9 4 3 2 3 3 3 5 5 4 32 5 3 4 4 4 4 4 3 3 3 37 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 34 30,fi- e 2 2 5 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 34 4 2 3 2 4 4 1 3 2 2 3 2 3 3 38 30,6 e 3 3 3 12 4 1 1 2 1 1 5 5 5 25 4 4 1 5 5 3 3 1 2 2 30 1 1 2 4 2 1 1 1 1 3 2 2 1 1 23 30,6 i

4 4 4 15 4 4 4 3 3 3 4 4 4 33 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 42 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 27 30,& i

2 2 4 10 4 4 2 3 3 3 5 5 3 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 29 30,fi. i

2 2 5 10 1 1 2 2 2 2 4 4 4 22 2 2 4 4 4 1 2 4 4 2 29 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 33 30,6 e 2 2 5 11 1 1 2 2 2 2 4 4 4 22 2 2 4 4 4 1 2 4 4 2 29 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 33 30,6 e 2 2 5 11 1 1 2 2 2 2 4 4 4 22 2 2 4 4 4 1 2 4 4 2 29 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 33 30,6 e 5 4 4 18 5 4 4 5 5 5 5 5 5 43 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 45 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 22 30,6- i

2 3 5 12 1 1 2 2 2 2 4 4 4 22 2 2 4 4 4 1 2 4 4 2 29 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 33 30,6 e 2 2 4 10 1 1 2 2 2 2 4 4 4 22 2 2 4 4 4 1 2 4 4 2 29 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 33 30,6 e 2 2 2 8 1 1 2 2 2 2 4 4 4 22 2 2 4 4 4 1 2 4 4 2 29 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 33 30,6 e 2 2 3 9 1 1 2 2 2 2 4 4 4 22 2 2 4 4 4 1 2 4 4 2 29 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 33 30,& e 4 4 4 16 2 2 2 4 4 3 4 4 3 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 2 2 4 36 30,C e 4 4 4 16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 28 30,6 i

4 4 4 16 4 3 3 2 2 2 4 4 4 28 4 4 5 5 5 5 3 5 3 3 42 1 1 2 2 1 1 1 4 1 1 2 1 2 1 21 30,& i

4 2 4 14 2 3 2 3 3 4 4 4 3 28 5 4 4 4 4 2 3 3 3 2 34 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 2 2 2 3 31 30,6 e 4 3 2 12 2 2 2 4 4 4 4 4 5 31 3 4 4 3 3 5 4 2 3 2 33 4 2 3 2 2 1 1 4 2 2 4 1 2 2 32 30,& e 4 3 4 14 4 4 2 2 2 2 4 4 2 26 5 5 5 3 4 5 4 4 4 4 43 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 30 30,& i

4 3 4 15 2 2 2 4 4 4 4 4 4 30 4 5 5 3 5 5 5 3 3 2 40 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 4 1 2 3 27 30,6 i

4 2 4 14 3 3 2 4 4 3 4 4 4 31 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 30 30,6 i

4 3 2 13 3 3 2 4 4 3 4 4 4 31 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 38 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 30 30,6 i

4 3 4 15 4 2 2 4 4 3 4 4 3 30 4 4 5 4 2 5 4 4 3 2 37 2 2 2 4 1 1 1 4 1 2 3 1 3 1 28 30,& i 3 4 4 15 2 1 2 3 3 3 5 5 5 29 4 3 5 3 4 5 4 5 3 4 40 4 2 2 2 2 2 1 4 2 2 4 2 2 3 34 30,5 e

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

3 3 3 12 3 3 3 5 5 5 3 3 3 33 3 4 5 4 4 3 3 3 3 2 34 2 2 2 3 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 24 30,6 i 4 4 4 16 2 2 2 3 2 2 4 4 4 25 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 39 3 1 3 3 2 2 1 2 4 2 2 2 4 4 35 30,6 e 3 4 4 13 4 2 2 2 2 2 3 3 3 23 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 4 1 3 1 31 30,& e 3 2 4 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 32 4 2 2 2 4 2 1 4 2 1 2 2 2 4 34 30,6 e 1 2 3 7 2 1 3 1 2 3 5 5 5 27 1 2 2 2 3 3 1 4 5 2 25 2 2 3 5 2 1 4 2 5 3 2 3 3 3 40 30,6 e 4 3 3 13 3 2 3 4 4 3 4 4 3 30 2 2 4 4 4 4 4 5 4 2 35 2 2 2 3 2 1 2 4 2 2 3 1 5 3 34 30,& e 4 4 4 16 2 3 2 3 3 3 3 4 3 26 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 35 4 2 2 3 3 4 2 4 3 2 4 3 2 3 41 30,6 e 2 4 4 12 4 2 2 2 2 2 3 3 3 23 2 3 4 4 4 5 5 3 4 3 37 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 33 30,6 e 4 4 4 16 4 3 3 2 2 3 4 4 4 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 33 30,6 e 2 3 4 10 3 3 3 3 3 4 5 5 5 34 1 2 3 2 3 4 2 3 4 3 27 1 3 4 4 5 1 4 3 4 3 2 3 4 4 45 30,6 e

3 3 4 13 4 3 2 3 3 4 5 5 5 34 1 2 3 2 3 4 2 3 4 3 27 1 3 4 4 5 1 4 3 4 3 2 3 4 4 45 30,6 e 4 1 1 10 3 3 3 2 2 1 4 3 3 24 5 5 5 3 4 5 5 3 4 4 43 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 3 1 1 1 25 30,& i 4 1 1 10 3 3 3 2 2 1 4 3 3 24 5 5 5 3 4 5 5 3 4 4 43 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 3 1 1 1 25 30,fi. j

4 1 4 13 3 3 3 2 2 1 5 4 3 26 3 3 4 5 5 2 3 3 1 2 31 2 1 2 2 2 2 1 4 4 2 3 2 3 2 32 30,6 e 1 2 4 11 3 3 3 2 2 1 5 4 1 24 5 5 5 4 4 5 5 3 4 4 44 2 1 2 2 2 2 1 4 4 2 3 2 3 2 32 30,6 e 2 2 2 8 3 3 3 2 2 1 4 3 3 24 5 5 5 3 4 5 5 3 4 4 43 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 3 1 1 1 25 30,& j

4 1 3 12 2 2 2 4 3 3 5 5 5 31 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 2 1 2 2 2 2 1 4 1 1 4 1 1 1 25 30,& i

4 2 4 14 2 2 2 4 3 3 5 5 5 31 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 48 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 5 1 1 1 21 30,6 i

5 1 5 16 2 3 2 4 3 3 5 5 5 32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 1 1 2 1 2 1 1 5 1 1 5 1 1 1 24 30,& j

4 4 4 16 2 2 2 4 3 3 4 3 3 26 2 3 4 5 2 5 4 2 3 2 32 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 3 2 1 1 27 30,6 i

3 3 5 16 4 2 2 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 38 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 33 30,6 e 4 4 4 16 4 2 2 4 4 4 4 4 4 32 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 4 2 2 2 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 44 30,6 e 3 3 5 14 3 3 3 5 5 5 5 5 5 39 5 3 5 5 4 5 2 4 3 3 39 2 2 4 3 2 4 1 4 2 2 2 2 2 4 36 30,6 e 3 3 5 14 3 3 3 5 5 5 5 5 5 39 5 3 5 5 4 5 2 4 3 3 39 2 2 4 3 2 4 1 4 2 2 2 2 2 4 36 30,& e 4 4 3 15 3 2 2 2 3 3 5 3 3 26 4 2 4 5 5 3 3 3 3 3 35 4 2 21 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 34 30.6 e 4 4 5 17 4 3 3 4 3 3 3 3 3 29 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 33 4 2 2 2 3 3 2 4 4 2 3 2 2 3 38 30,& e 4 4 4 16 3 2 2 1 1 1 3 3 3 19 5 4 4 4 4 5 5 5 4 3 43 2 2 1 2 2 2 1 4 2 1 3 2 2 1 27 30,6< i

5 3 3 16 3 2 2 4 4 4 4 4 4 31 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 35 4 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 34 30,& e 4 5 1 15 3 3 1 2 3 3 5 3 3 26 4 2 4 5 5 3 3 3 3 3 35 4 2 2 2 3 1 1 5 4 2 1 1 2 1 31 30,& e 4 4 4 16 2 2 2 4 4 4 3 3 3 27 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 38 2 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 2 2 29 30,6' i

2 2 2 8 5 4 4 5 5 4 5 5 5 42 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 46 1 1 2 4 2 1 2 2 2 4 2 4 2 2 31 30,61 e

2 2 2 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39 1 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 30,i; e 4 3 4 15 4 4 4 5 5 5 5 5 5 42 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 48 2 1 1 2 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 24 30,6 i

2 2 4 10 4 2 2 2 2 2 4 4 4 26 4 2 1 3 5 5 5 4 4 4 37 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 26 30,6 i 4 2 5 16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 so 1 2 1 3 2 2 1 1 1 4 1 1 1 2 23 30,6 i

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

s 3 s 18 4 s 4 s s s s s s 43 s s s s s s s s s s so 2 1 1 3 2 2 1 2 2 4 1 1 1 1 24 30,6 i s 3 4 17 4 4 4 s s s s s 5 42 s s s s s s s s s 4 49 1 1 1 2 1 2 1 2 2 4 1 1 1 1 21 30,6' i 2 2 4 10 s 4 2 2 2 2 4 4 2 27 2 2 2 4 4 s 4 4 4 2 33 2 4 4 2 2 2 1 4 2 2 2 2 4 2 35 30,& e

4 4 2 14 2 2 3 s s 3 4 s 3 32 4 4 s s s 4 2 s 5 4 43 1 2 4 3 3 2 1 4 2 1 2 1 2 4 32 3o,& e

4 4 2 14 2 2 3 s s 3 4 s 3 32 4 4 s s s 4 2 s s 4 43 1 2 4 3 3 2 1 4 2 1 2 1 2 4 32 30,6 e

2 4 4 12 4 4 2 s s 1 s s 1 32 s s s 2 2 s s 2 s s 41 s 1 1 2 1 s 1 4 4 2 s s 1 s 42 30,6' e

s 2 4 16 4 s 4 s 4 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 1 4 s 4 2 1 1 4 2 1 4 2 1 3 3S 30,& e

s 2 4 16 4 4 4 s 4 4 3 3 3 34 4 4 s 4 4 4 4 4 4 2 39 1 4 4 4 2 2 2 4 2 1 4 2 2 4 38 30,& e

s 2 4 16 s s 4 s 4 4 4 4 4 39 s 4 s 4 4 4 4 4 4 3 41 2 s 4 4 2 1 1 4 2 1 4 1 2 3 36 30,& e

4 4 4 16 3 2 2 3 3 3 4 4 4 28 4 4 s s 4 s 4 3 4 3 41 3 2 2 4 2 2 1 4 3 2 4 2 2 2 35 30,6 e

2 2 4 10 4 3 3 2 3 3 s s s 33 s 3 s s s 2 4 s s 3 42 2 2 3 3 1 2 1 2 2 3 2 2 3 1 29 30,& i

4 3 4 lS 3 2 2 4 2 2 4 3 3 25 4 4 4 4 s s 4 4 4 3 41 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3S 30,& e

4 3 4 15 4 2 2 3 3 2 3 4 3 26 4 4 4 s 4 s 4 3 3 4 40 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 38 30,& e

4 3 4 lS 4 2 2 3 3 2 3 4 3 26 4 4 4 s 4 s 4 3 3 4 40 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 38 30,& e

4 4 4 16 2 1 s 1 1 s s s s 30 s s s s 2 5 s s s 4 46 1 1 4 s 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 25 30,6 i 4 4 4 16 4 2 2 2 2 2 3 3 3 23 4 2 4 5 s 2 2 4 2 2 32 1 2 2 4 1 1 1 2 2 2 2 2 4 2 28 30,& i

3 4 4 14 3 3 3 3 3 3 s 3 3 29 4 3 2 4 4 4 3 4 3 3 34 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 1 3 33 30,& e

4 1 4 14 3 s 4 1 1 1 5 3 3 26 4 3 1 s 3 3 3 s 3 3 33 3 1 1 1 2 2 1 2 4 1 3 3 1 2 27 30,6' i

s s s 20 3 3 3 1 1 1 4 4 4 24 s s s s s s s s s s so 2 3 2 2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 2 3s 30,& e

3 4 5 lS 4 4 3 4 4 3 s s 4 36 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 36 4 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 33 30,6 e

4 2 4 14 4 4 3 2 2 3 4 4 3 29 5 4 2 s 5 s 4 4 4 3 41 3 1 2 2 2 2 1 4 2 1 4 2 1 2 29 30,6• i 4 2 4 14 4 4 3 2 2 3 4 4 3 29 s 4 2 s s s 4 4 4 3 41 3 1 2 2 2 2 1 4 2 1 4 2 1 2 29 30,6' i 4 2 4 14 4 4 3 2 2 3 4 4 3 29 s 4 2 5 s s 4 4 4 3 41 3 1 2 2 2 2 1 4 2 1 4 2 1 2 29 30,6 i 4 2 4 14 4 4 3 2 2 3 4 4 3 29 s 4 2 s s s 4 4 4 3 41 3 1 2 2 2 2 1 4 2 1 4 2 1 2 29 30,6' i

4 2 4 14 4 4 3 2 2 3 4 4 3 29 s 4 2 s s s 4 4 4 3 41 3 1 2 2 2 2 1 4 2 1 4 2 11 21 29130,&ji

3 3 4 13 3 2 2 4 4 2 4 4 2 27 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 33 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 33 30,6 e

4 3 4 lS 2 2 2 s s s s s 5 36 2 3 s 3 4 4 3 3 2 2 31 4 2 3 2 4 4 1 4 2 2 3 2 2 4 39 30,6 e

4 2 4 13 4 2 2 5 s s s s 4 37 s 4 s 4 4 s 3 4 s 4 43 4 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 31 30,£ e 4 3 4 lS 3 2 2 4 4 3 s s s 33 4 3 s s s 4 4 3 4 2 39 1 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 21 30,61 i 4 4 4 14 2 3 3 s s s s s s 38 4 3 s s s 1 3 4 2 4 36 1 3 1 1 1 1 1 1 s 2 1 1 4 1 24 30,6 i

2 2 4 10 3 2 2 s 2 2 3 3 3 2S 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 37 4 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 32 30,£ e 3 3 4 13 3 2 2 4 4 2 4 4 2 27 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 33 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 33 30,6 e

3 3 4 14 2 2 3 2 3 3 4 4 4 27 2 4 4 s s 4 3 3 4 2 36 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 21 30,6 i

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

· ........ II I

LAMPIR~N

8

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

at1

at2

at3

at4

tat

HASIL UJI VALID IT AS AUDIT FEE Correlations

at1 at2

.. Pearson Correlation 1 .876

Sig. (2-tailed) .000

N 102 102 ..

Pearson Correlation .876 1

Sig. (2-tailed) .000

N 102 102

Pearson Correlation .2so·· .317 ..

Sig. (2-tailed) .008 .001

N 102 102

Pearson Correlation .174 .163

Sig. (2-tailed) .081 .102

N 102 102

.. .. Pearson Correlation .839 .853

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 102 102

at3 a

.. .260

.008

102

.. .317

.001

102

1

102

.228

.021

102

,524"

.000

102

f4

.1

.0

1

.1

.1

1

14

'31

02

133

02

02

.8· .22

.0 21

1 02

1

02 1

.51

.0

1

.. 5

00

02

".Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

• .. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

ke1 Pearson

Correlation

Sig. (2-tailed)

N

ke2 Pearson

Correlation

Sig. (2-tailed)

N

HASIL UJI V ALIDITAS KESADARAN Ji:TIS Correlations

ke1 ke2 ke3 ke4 ke5 ke6 ke7

.. ·- .239' .218' .20s· 1 .708 .322 .002

.000 .001 .016 .028 .036 .986

102 102 102 102 102 102 102

.. .. . 322''

.. .. .708 1 .558 .310 .303 .117

.000 .000 .001 .002 .002 .240

102 102 102 102 102 102 102

tat

.. .839

.000

102

.. .853

.000

102

.624"

.000

102

.. . 515

.000

102

1

102

ke8 ke9 tke

.014 -.053 .495"

.890 .596 .000

102 102 102

.031 -.035 .606"

.760 .731 .000

102 102 102

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

ke3 Pearson .. .. .322 .558 1

Correlation

Sig. (2-tailed) .001 .ODO

N 102 102 102

ke4 Pearson .. .239 .322 .184

Correlation

Sig. (2-tailed) .016 .001 .065

N 102 102 102

ke5 Pearson .. .218 .310 .238

Correlation

Sig. (2-tailed) .028 .002 .016

N 102 102 102

ke6 Pearson .. .. .208 .303 .363

Correlation

Sig. (2-tailed) .036 .002 .000

N 102 102 102

ke7 Pearson .002 .117 .193

Correlation

Sig. (2-tailed) .986 .240 .052

N 102 102 102

ke8 Pearson .014 .031 .169

Correlation

Sig. (2-tailed) .890 .760 .090

N 102 102 102

ke9 Pearson -.053 -.035 .184

Correlation

Sig. (2-tailed) .596 .731 .064

N 102 102 102

tke Pearson .. .. .. .495 .606 .546

Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

N 102 102 102 **.Correlation 1s s1gn1ficant at the 0.01 level (2-

tailed).

'. Correlation is significant at the 0.05 level (2-

tailed).

.184 .238

.065 .016

102 102

.. 1 .892

.000

102 102

.. .892 1

.000

102 102

.. .. .654 .733

.000 .000

102 102

.126 .238

.206 .016

102 102

.. .. .302 .405

.002 .ODO

102 102

. 243° ..

.282

.014 .004

102 102

.. .. .754 .803

.000 .000

102 102

.. .. .363 .193 .169 .184 .546

.000 .052 .090 .064 .000

102 102 102 102 102

.. .. .. .654 .126 . 302 .243 .754

.000 .206 .002 .014 .000

102 102 102 102 102

.. .. .. .. .733 .238 .405 .282 .803

.000 .016 .000 .004 .000

102 102 102 102 102

.. .. .. .. 1 .274 .412 .566 .819

.005 .000 .000 .000

102 102 102 102 102

. 274" ..

.499" ..

1 .750 .484

.005 .000 .000 .000

102 102 102 102 102

.. . 750 .. .. . .

.412 1 .607 .585

.000 .000 .000 .ODO

102 102 102 102 102

.566" .499" . soi" .. 1 .541

.000 .ODO .000 .000

102 102 102 102 102

.. .. .. .. .819 .484 .585 .541 1

.000 .000 .000 .000

102 102 102 102 102

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

-- - --- . ·-· ·--· .. ·- ·--- . ·--.-- .......... -, ....... ........... .v--r ... ·'·"-' . .::.-.v .vu-. .Vl;;;J

!lation

2-tailed) .000 .007 .004 .444 .004 .000 .000 .160 .ODO .203 .217 .622 .001 .015 .000 .000

102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

;on .. .. .. .. .. _544·· .511 . 010 .063 -.105 -.157 .410 1 .066 .150 .255 -.136 .102 .208 .528 .039 .585 1/ation

2-tailed) .000 .920 .531 .292 .114 .000 .510 .132 .010 .171 .310 .036 .000 .698 .000 .000

102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

;on .25i. .204°

.. .. .318°

0 .. .. .. . 3a8·· .537 .. -.026 .342 -.176 .395 .066 1 .012 .083 .348 -.011 .439 .423

la ti on

2-tailed) .798 .009 .040 .000 .077 .000 .510 .908 .001 .408 .000 .914 .000 .000 .002 .000

102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

iOO .. .. .. -.26i . .604°' .21i .357". .305 .090 .253 .007 -.421 .140 .150 .012 1 .135 -.436 .069 .126 lation

2-tailed) .002 .370 .010 .943 .000 .160 .132 .908 .176 .000 .007 .000 .492 .208 .029 .000

102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

on . 336 .. . 373 .. . 255·· .318 ..

.. .. . . .. .134 .062 .051 -.174 .135 1 -.182 .151 .066 .473 .333 .438 .566

lation

1-tailed) .001 .179 .539 .612 .080 .000 .010 .001 .176 .067 .130 .509 .000 .001 .000 .000

I 1021 1021 1021 1021 102 102' 102 1021 1021 102 1021 102 1021 1021 102 1021 1021

on -.334 .. -.19i .297 ..

.. -.114 -.147 -.127 -.136 .083 -.436 -.182 1 .155 -.189 -.060 .007 -.116 -.106

lation

1-tailed) .001 .253 .047 .139 .002 .203 .171 .408 .000 .067 .119 .057 .546 .945 .244 .288

102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

on . 290 .. .348 •• -.267 ..

. .220· .279 .. -.046 .097 -.045 .083 .123 .102 .151 .155 1 -.199 .216 .040

a ti on

!-tailed) .649 .331 .653 .003 .406 .217 .310 .000 .007 .130 .119 .045 .026 .029 .693 .005

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

HASIL UJI V ALIDITAS LOCUS OF CONTROL SEBELUM LOC 5 DAN LOC 11 DIKELUARKAN

Correlations

loc1 loc2 loc3 loc4 locS loc6 loc7 loc8 loc9 loc10 loc11 loc12 loc13 loc14 loc15 loc16 tloc

;on .. .. .. .305 .• .336 .. -.334 .. .. .. _345·· .409°

0

1 -.036 -.124 -.128 -.371 .369 .511 -.026 -.046 .276 .359 .029 ~!ation

2-tailed) .720 .216 .199 .000 .000 .000 .798 .002 .001 .001 .649 .005 .000 .774 .000 .ODO

102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

;on . 510·· .31i·

.. .25i .

.. .. .. -.036 1 -.060 .265 .010 .090 .134 -.114 .097 .035 .016 .382 .311 .451

1lation

2-tailed) .720 .ODO .001 .549 .007 .920 .009 .370 .179 .253 .331 .728 .872 .ODO .001 .000

102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

;on . 510 .. . 558 ..

.. -.19i .249.

.. .485 .. -.124 1 .024 .281 .063 .204 .253 .062 -.045 .017 .044 .396

'lation

2-tailed) .216 .ODO .ODO .807 .004 .531 .040 .010 .539 .047 .653 .863 .659 .011 .ODO .000

102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

IOii . 317 .. .558 ..

. .34i. .. .. -.128 1 .201 .077 -.105 .007 .051 -.147 .290 -.123 .170 .219 .178 .401

lation

2-tailed) .199 .001 .ODO .043 .444 .292 .ODO .943 .612 .139 .003 .220 .088 .027 .074 .000

102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

ton .. . .. .. . . .. -.371 -.060 .024 .201 1 -.281 -.157 -.176 -.421 -.174 .297 .083 -.295 -.153 -.094 -.105 -.113

lation

2-tailed) .000 .549 .807 .043 .004 .114 .077 .000 .080 .002 .406 .003 .124 .345 .295 .259

102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

son . 276 •• .035 .017 ~Jation

·.2-tailed) .005 .728 .863

102 102 102

son .359- .016 .044

~la ti on

2-tailed) .000 .872 .659

102 102 102

son - . 249. .029 .382 ~lation

2-tailed) .774 .000 .011

102 102 102

;on . 345 •• - .396 .. .311

~lation

2-tailed) .000 .001 .000

102 102 102

:on .409 •• .. .. .451 .485

·lation

2-tailed) I .oool 1021

.oool 1021

.oool 1021

n is significant at the 0.01 level (2-tailed).

is significant at the 0.05 level (2-tailed).

·.123

.220

102

.170

.088

102

. 219.

.027

102

.178

.074

102

. . .401

.00~1 102

- . 604 •. -.295 .049 .208 -.011

.003 .622 .036 .914 .000

102 102 102 102 102

.321- - --.153 .528 .439 .069

.124 .001 .000 .000 .492

102 102 102 102 102

.240 • ..

·.094 .039 .423 .126

.345 .015 .698 .000 .208

102 102 102 102 102

-.105 .564° • .5ss· .308·· . 21i

.295 .000 .000 .002 .029

102 102 102 102 102

-.113 . 619- .544·· .53i • .35i.

25~1 .000 .00~1 .00~1 .000

102 102 102 102 102

. .. .066 ·.189 ·.199 1 .251 ·.007 .228 .342

.509 .057 .045 .011 .942 .021 .000

102 102 102 102 102 102 102 102

.473 •• .220· . - ..

-.060 .251 1 .158 .518 .635

.000 .546 .026 .011 .112 .000 .000

102 102 102 102 102 102 102 102

_333·· . .. .51i· .007 .216 -.007 .158 1 .272

.001 .945 .029 .942 .112 .006 .000

102 102 102 102 102 102 102 102

.438 .. -.116 .040 .228· .518- . 272°" 1 .788 •.

.000 .244 .693 .021 .000 .006 .000

102 102 102 102 102 102 102 102

.. .279 •• . . .635- . 51i· .788 .. .566 -.106 .342 1

.000 .28~1 .005 .00~1 .00~1 .000 .000 i 102 102 102 102 102 102 102 102

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

HASIL UJI V ALIDITAS LOCUS OF CONTROL SETELAH LOC 5 DAN LOC 11 DIKELUARKAN

Correlations

loc1 loc2 loc3 loc4 loc6 loc7 locB loc9 loc10 loc12 loc13 loc14 loc15 loc16 tloc

Pearson .. .. . 305°

0 .. .. .359°

0

.345-..

1 -.036 -.124 -.128 .369 .511 -.026 .336 -.046 .276 .029 .487 Correlation

Sig. (2-tailed) .720 .216 .199 .ODO .ODO .798 .002 .001 .649 .005 .000 .774 .ODO .ODO

N 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

Pearson .. . 317°

.. .. .. - .449°0

-.036 1 .510 .265 .010 .257 .090 .134 .097 .035 .016 .382 .311 Correlation

Sig. (2-tailed) .720 .ODO .001 .007 .920 .009 .370 .179 .331 .728 .872 .000 .001 .000

N 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

Pearson .510·· .558 •• .. .396- .480--.124 1 .281 .063 .204 .253 .062 -.045 .017 .044 .249

Correlation

Sig. (2-tailed) .216 .ODO .ODO .004 .531 .040 .010 .539 .653 .863 .659 .011 .ODO .ODO

N 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

Pearson . 317-

.. . 342 ..

.. .367° -.128 . 558 1 .077 -.105 .007 .051 .290 -.123 .170 .219 .178

Correiation I I I I I I I I I I Sig. (2-tailed) .199 .001 .000 .444 .292 . .000 .943 .612 .003 .220 .088 .027 .074 .ODO

N 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

Pearson . 369- .265°

0 .. .410- .39s·· .373°

0 .. - .643°0

.281 .077 1 .140 .123 .049 .321 .240 .564 Correlation

Sig. (2-tailed) .ODO .007 .004 .444 .ODO .ODO .160 .ODO .217 .622 .001 .015 .ODO .000

N 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

loc7 Pearson .. .410·· . 255·· .. . .

.555 .. .511 .010 .063 -.105 1 .066 .150 .102 .208 .528 .039 .585 Correlation

Sig. (2-tailed) .ODO .920 .531 .292 cOOO .510 .132 .010 .310 .036 .000 .698 .ODO .000

N 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

loc8 Pearson . 25i. .204° . 342° •

.. .. .. .. .. .. .520 .. -.026 .395 .066 1 .012 .318 .348 -.011 .439 .423 .308 Correlation

Sig. (2-tailed) .798 .009 .040 .000 .ODO .510 .908 .001 .000 .914 .000 .000 .002 .000

N 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

loc9 Pearson .305 .. .253. -.267 ..

.. .21i .460·· .090 .007 .140 .150 .012 1 .135 .604 .069 .126

Correlation

Sig. (2-tailed) .002 .370 .010 .943 .160 .132 .908 .176 .007 .000 .492 .208 .029 .000

N 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

loc10 Pearson .. .. .. .. .473 .. . . .438 .. . . .336 .134 .062 .051 .373 .255 .318 .135 1 .151 .066 .333 .584

Correlation

Sig. (2-lailed) .001 .179 .539 .612 .ODO .010 .OD1 .176 .130 .509 .ODO .001 .000 .000

N 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

loc12 Pearson . 290 .. -.046 .097 -.045 .123 .102 .348 ..

-.26i . -.199. .151 1 .220· .216 .040 .228

I Correlation I I I I I I I I i I i I I Sig. (2-tailed) .649 .331 .653 .003 .217 .310 .000 .007 .130 .045 .026 .029 .693 .021

N 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

loc13 Pearson .. . 604 •. . .251 • .225· .393 •. .276 .035 .017 -.123 .049 .208 -.011 .066 -.199 1 -.007 L Correlation

.6221 .5091 .0111 .oool Sig. (2-tailed) .005 .728 .863 .220 .036 .914 .000 .045 .942 .021

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

N 102 102 102

loc14 Pearson .359°

0

.016 .044 Correlation

Sig. (2-tailed} .000 .872 .659

N 102 102 102

loc15 Pearson .382°' . 029 .249

Correlation

Sig. (2-tailed} .774 .000 .011

N 102 102 102

loc16 Pearson . 345 .• .. .396 •. . 311 Correlation

Sig. (2-tailed} .ODO .001 .000

N 102 102 102

!lac Pearson .48i' .449 .. .480 ..

Correlation

Sig. (2-tailed} .ODO .ODO .000

N 102 102 102

••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed}.

•. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed}.

102 102 102 102

.. .. .. . 170 .321 .528 .439

.088 .001 .ODO .ODO

102 102 102 102

.219' ..

.240 .039 .423

.027 .015 .698 .000

102 102 102 102

.. .585 .. .308 .. .178 .564

.074 .ODO .ODO .002

102 102 102 102

.367' .643 •• .555 .. .520 ..

.ODO .ODO .ODO .ODO

102 102 102 102

102 102 102 102 102 102 102 102

.473°0 ..

.629°0

.069 .220 .251 1 .158 .518

.492 .ODO .026 .011 .112 .000 .000

102 102 102 102 102 102 102 102

_333'" .. .5oo·· .126 .216 -.007 .158 1 .272

.208 .001 .029 .942 .112 .006 .000

102 102 102 102 102 102 102 102

.438 •. .228· .518 •• .. _774'" .217 .040 .272 1

.029 .000 .693 .021 .ODO .006 .ODO

102 102 102 102 102 102 102 102

.. .. .228·

.. .. . . .774 .. .460 .584 .393 .629 .500 1

.ODO .ODO .021 .000 .ODO .ODO .ODO

102 102 102 102 102 102 102 102

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

HASIL UJI VALIDITAS PERILAKU AUDITOR EKSTERNAL

Correlations

pae1 pae2 pae3 pae4 paeS pae6 pae7 pae8 pae9 pae10 Tpae

pae1 Pearson Correlation 1 .494°0

.342 ..

.42S00

.362 ..

.493 ..

.409 ..

.374 ..

.136 .S61 ..

.766 . .

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .ODO .000 .ODO .ODO .174 .000 .000

N 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

pae2 Pearson Correlation .494°0

1 . 3oi" .100 .049 .48S ..

.761 ..

.000 .sos·· .352 . .

.710 ..

Sig. (2-tailed) .000 .002 .317 .622 .000 .000 .995 .000 .000 .000

N 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

pae3 Pearson Correlation .342 .. .3oi" 1 .201 .126 . 196° .177 .289 ..

. 137 .368 ..

.518 . .

Sig. (2-tailed) .000 .002 .043 .208 .048 .075 .003 .171 .000 .000

N 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

pae4 Pearson Correlation .425 .. .100 .201 1 .608°0

.130 .093 .409 ..

.026 .235° .486°0

Sig. (2-tailed) I .000 .317 .043 .000 .192 .352 .000 .796 .017 .000

N 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

pae5 Pearson Correlation .362°" .049 .126 .608 ..

1 .104 .076 .383 ..

.033 .268 ..

.443°0

Sig. (2-tailed) .000 .622 .208 .000 .296 .447 .000 .739 .007 .000

N 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102 102

~Pearson Correlation I .493"" .485°0

.196 .130 .104 1 .531 ..

. 131 .174 .523 ..

.664°0

Sig. (2-tailed) .000 .000 .048 .192 .296 .000 .190 .080 .000 .000

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

N 102 102 .. ..

pae7 Pearson Correlation .409 .761

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 102 102

pae8 Pearson Correlation . 374°0

.000

Sig. (2-tailed) .000 .99S

N 102 102

pae9 Pearson Correlation .136 .sos··

Sig. (2-tailed) .174 .000

N 102 102

pae10 Pearson Correlation .561 ..

.3sz"·

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 102 102

tpae Pearson Correlation .766 ..

.710°0

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 102 102

*".Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

•. Correlation is significant at the O.OS level (2-tailed).

102 102 102

.177 .093 .076

.07S .3S2 .447

102 102 102 .. .. ..

.289 .409 .383

.003 .000 .000

102 102 102

.137 .026 .033

.171 .796 .739

102 102 102

.368 .. .23S .26a··

.000 .017 .007

102 102 102

.S18 .. .486°0

.443 ..

.000 .ODO .000

102 102 102

102 102 102 102 102 102 .. .. .. . .

.S31 1 .002 .542 .314 .686

.000 .985 .000 .001 .000

102 102 102 102 102 102

.002 .298 .. .. .sos·· .131 1 .420

.190 .98S .002 .000 .000

102 102 102 102 102 102

.174 .542 ..

.298 ..

1 .240 .S23 . .

.080 .000 .002 .01S .000

102 102 102 102 102 102

. s23·· .314 ..

.420 ..

.240° 1 .710 ..

.000 .001 .000 .01S .000

102 102 102 102 102 102

.664°0

.686 ..

.sos·· .s23·· .710°0

1

.000 .000 .000 .000 .000

102 102 102 102 102 102

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

HASIL UJI RELIABILITASAUDJT FEE

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

. Case Processing Summary

N %

Cases Valid 102 100.0

Excludeda 0 .0

Total 102 100.0

a. Listw1se deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach1s

Alpha Based on

Cronbach's Standardized

Alpha Items N of Items

.683 .670 4

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

af1 3.37 1.151 102

af2 3.37 1.098 102

af3 2.78 1.030 102

af4 3.71 .950 102

lnter~ltem Correlation Matrix

af1 af2 af3 af4

af1 1.000 .876 .260 .174

af2 .876 1.000 .317 .163

af3 .260 .317 1.000 .228

af4 .174 .163 .228 1.000

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Item-Total Statistics -Cronbach's

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item

Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

af1 9.86 4.674 .645 .769 .482

af2 9.86 4.733 .685 .776 .457

af3 10.45 6.369 .342 .134 .691

af4 9.53 7.143 .230 .066 .745

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

13.24 9.211 3.035 4

HASIL UJI RELIABILITAS KESADARAN ETIS

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 102 100.0

Excludeda 0 .0

Total 102 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha Based on

Cronbach's Standardized

Alpha Items N of Items

.812 .810 9

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

ke1 3.10 1.067 102

ke2 2.72 1. 111 102

ke3 2.60 .836 102

ke4 3.24 1.268 102

ke5 3.16 1.167 102

ke6 3.01 1.156 102

ke7 4.19 .714 102

ke8 4.09 .746 102

ke9 3.76 .987 102

lnter~ltem Correlation Matrix

ke1 ke2 ke3 ke4 ke5 ke6 ke7 ke8 ke9 -ke1 1.000 .708 .322 .239 .218 .208 .002 .014 -.053

ke2 .708 1.000 .558 .322 .310 .303 .117 .031 -.035

ke3 .322 .558 1.000 .184 .238 .363 .193 .169 .184

ke4 .239 .322 .184 1.000 .892 .654 .126 .302 .243

ke5 .218 .310 .238 .892 1.000 .733 .238 .405 .282

ke6 .208 .303 .363 .654 .733 1.000 .274 .412 .566

ke7 .002 .117 .193 .126 .238 .274 1.000 .750 .499

ke8 .014 .031 .169 .302 .405 .412 .750 1.000 .607

ke9 -.053 -.035 .184 .243 .282 .566 .499 .607 1.000

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Item-Total Statistics

Cronbach's

Scale Mean if Seate Variance if Corrected llem- Square d Multiple Alpha if Item

llem Deleted Item Deleted Total Correlation Corr elation Deleted

ke1 26.75 28.801 .338 .523 .814

ke2 27.14 27.209 .463 .671 .799

ke3 27.25 29.202 .433 .395 .802

ke4 26.62 24.298 .632 .812 .776

ke5 26.70 24.273 .711 .856 .764

ke6 26.84 24.134 .734 .716 .760

ke7 25.67 30.304 .381 .612 .807

ke8 25.76 29.291 .491 .685 .797

ke9 26.09 28.576 .404 .592 .805

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

29.85 33.810 5.815 9

HASIL UJI RELIABILITAS LOCUS OF CONTROL

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 102 100.0

Excludeda 0 .0

Total 102 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Cronbach's Alpha Items N of Items

.773 .778 14

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

loc1 2.26 1.004 102

loc2 1.91 .719 102

loc3 2.22 .863 102

loc4 2.39 .892 102

loc6 2.18 .861 102

loc7 1.96 .889 102

loc8 1.47 .656 102

loc9 3.11 1.071 102

loc10 2.26 .964 102

loc12 1.90 .725 102

loc13 2.75 1.069 102

loc14 1.87 .727 102

loc15 2.05 .916 102

loc16 2.30 1.051 102

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

lnter~ltem Correlation Matrix

loc1 loc2 loc3 loc4 loc6 loc7 loc8 loc9 loc10 loc12 loc13 loc14 loc15 loc16

loc1 1.000 -.036 -.124 -.128 .369 .511 -.026 .305 .336 -.046 .276 .359 .029 .345

loc2 -.036 1.000 .510 .317 .265 .010 .257 .090 .134 .097 .035 .016 .382 .311

loc3 -.124 .510 1.000 .558 .281 .063 .204 .253 .062 -.045 .017 .044 .249 .396

loc4 -.128 .317 .558 1.000 .077 -.105 .342 .007 .05'1 .290 -.123 .170 .219 .178

loc6 .369 .265 .281 .077 1.000 .410 .395 .140 .373 .123 .049 .321 .240 .564

loc7 .511 .010 .063 -.105 .410 1.000 .066 .150 .255 .102 .208 .528 .039 .585

loc8 -.026 .257 .204 .342 .395 .066 1.000 .012 .318 .348 -.011 .439 .423 .308

loc9 .305 .090 .253 .007 .140 .150 .012 1.000 .135 -.267 .604 .069 .126 .217 .

loc10 .336 .134 .062 .051 .373 .255 .318 .135 1.000 .151 .066 .473 .333 .438

loc12 -.046 .097 -.045 .290 .123 .102 .348 -.267 .151 1.000 -.199 .220 .216 .040

loc13 .276 .035 .017 -.123 .049 .208 -.011 .604 .066 -.199 1.000 .251 -.007 .228

loc14 .359 .016 .044 .170 .321 .528 .439 .069 .473 .220 .251 1.000 .158 .518

loc15 .029 .382 .249 .219 .240 .039 .423 .126 .333 .216 -.007 .158 1.000 .272

loc16 .345 .311 .396 .178 .564 .585 .308 .217 .438 .040 .228 .518 .272 1.000

Item-Total Statistics -Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Alpha

Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation if Item Deleted

loc1 28.37 34.652 .352 .472 .763

loc2 28.73 36.261 .351 .375 .763

loc3 28.42 35.335 .364 .617 .762

loc4 28.25 36.484 .236 .515 .773

loc6 28.46 33.578 .551 .488 .745

loc7 28.68 34.379 .446 .585 .754

loc8 29.17 35.942 .438 .499 .757

loc9 27.53 34.747 .311 .522 .769

loc10 28.37 33.642 .469 .401 .751

loc12 28.74 38.256 .116 .328 .780

loc13 27.89 35.662 .236 .486 .777

loc14 28.76 34.578 .551 .603 .748

loc15 28.59 34.878 .379 .327 .760

loc16 28.33 30.660 .692 .630 .725 -

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

30.64 39.818 6.310 14

HASIL UJI RELIABILITAS PERILAKU AUDITOR EKSTERNAL

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 102 100.0

Excluded' 0 .0

Total 102 100.0

a. Listwise deletion based on alt variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized

Cronbach's Alpha Items N of Items

.809 .806 10

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

pae1 3.86 1.161 102

pae2 3.47 1.114 102

pae3 4.08 1.050 102

pae4 4.15 .883 102

pae5 4.16 .805 102

pae6 3.95 1.269 102

pae7 3.43 1.148 102

pae8 3.81 .898 102

pae9 3.57 1.067 102

pae10 3.19 1.012 102

lnter~ltem Correlation Matrix

pae1 pae2 pae3 pae4 pae5 pae6 pae7 pae8 pae9 pae10

pae1 1.000 .494 .342 .425 .362 .493 .409 .374 .136 .561

pae2 .494 1.000 .307 .100 .049 .485 .761 .000 .505 .352

pae3 .342 .307 1.000 .201 .126 .196 .177 .289 .137 .368

pae4 .425 .100 .201 1.000 .608 .130 .093 .409 .026 .235

pae5 .362 .049 .126 .608 1.000 .104 .076 .383 .033 .268

pae6 .493 .485 .196 .130 .104 1.000 .531 .131 .174 .523

pae7 .409 .761 .177 .093 .076 .531 1.000 .002 .542 .314

pae8 .374 .000 .289 .409 .383 .131 .002 1.000 .298 .420

pae9 .136 .505 .137 .026 .033 .174 .542 .298 1.000 .240

pae10 .561 .352 .368 .235 .268 .523 .314 .420 .240 1.000

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squ ared Multiple Cronbach's Alpha

Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation if Item Deleted

pae1 33.80 30.595 .673 .579 .769

pae2 34.20 31.743 .605 .690 .779

pae3 33.59 34.759 .381 .231 .804

pae4 33.52 35.896 .369 .450 .804

pae5 33.51 36.688 .333 .411 .807

pae6 33.72 31.453 .528 .473 .789

pae7 34.24 31.865 .571 .674 .782

pae8 33.85 35.612 .388 .501 .802

pae9 34.10 34.604 .385 .523 .804

pae10 34.48 32.450 .616 .486 .779

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

37.67 40.581 6.370 10

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

HASIL UJI ASUMSI KLASIK

1. HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS

Coefficients a

Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t

1 (Constant) 29.505 4.201 7.023

tat .616 .172 .294 3.582

tke .400 .089 .365 4.497

tloc -.390 .084 -.386 -4.635

a. Dependent Variable: tpae

Coefficient Correlationsa

Model Tloc tke tat

1 Correlations Tloc 1.000 .218 -.253

Tke .218 1.000 -.125

tat -.253 -.125 1.000

Covariances tloc .007 .002 -.004

tke .002 .008 -.002

tat -.004 -.002 .030

a. Dependent Variable: tpae

2. HASIL UJI NORMALITAS

Hlstogra1n

Dependent Variable: tpae

Regr.as.sion Standardized Residual

Sig

.000

.001

.000

.000

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

.931 1.074

.947 1.056

.901 1.110

Meon ~5.26E-16 Std. Dev .... 0.985

N .. 102

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

DependentVarlable: tpae

Observed Cum Prob

3. HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

Scatterplot

Dependent Variable: tpae

_, -2 _, 0 2

Regression Standardl:ZQd Predicted Value

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

HASIL UJI REGRESI BERGANDA

Regression Variables Entered/Removed0

Variables Model Variables Entered Removed Metho

1 tloc, tke, tat' _Enter

a. All requested vanables entered.

b. Dependen't Variable: tpae

Model Summary

Adjusted R Std. E Model R R Square Square Es

1 .622' .387 .368 '

a. Predictors: (Constant), tloc, tke, taf

ANOVA"

Model Sum of Squares Of Mean Square

rror of the ti mate

5.064

F -1 Regression 1585.376 3 528.459 20.606

Residual 2513.291 98 25.646

Total 4098.667 101

a. Predictors: (Constant), tloc, tke, .taf

b. Dependent Variable: tpae

Coefficients a

Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t

1 (Constant) 29.505 4.201 7.023

Tai .616 .172 .294 3.582

Tke .400 .089 .365 4.497

Tice -.390 .084 -.386 -4.635

a. Dependent Variable: tpae

Sig.

.000'

Sig.

.000

.001

.000

.ado·

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

II 1111 ,

II I

LAMPIR$AN 4

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/10349/1/RIKA WATI-FEB.pdf · selama be1iahun-tahun. Kasus Enron merupakan awal mula timbulnya kasus kasus

DEPARTEMEN AGAMA j UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) // SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA /

FAKULTAS EKONOMI DAN ILl\IIU.SOSI.IS'.L Terakredit.1si Berdas;irk.:in Stir.it Kep11tus;in Bad,1.n Akreditasi Nasional\

' !'rodi /vl;1n.1j(~1n.:n: Terakr!',fitasi ",\"; • Prodi llrnu Ekonon1i & Sludi Pen1ban1gunan • Prodi Akt1nlansi: T1~r.1kn.•dil.:isi "B"; •Prudi Hubung:an lnh~rnasional

da No.95, C\putat 15412, Indonesia

uo~ Un.01 /F.8/0T.01.6/ 1 /2009

lzin Penelitian

Kepada Yth: Kepala Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Jakarta

Assatamu'alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa :

Na ma Jurusan/Semester NIM

Rikawati Akuntansi I VII 105082002726

Telp : (62-21-7493318, 7496006, Fax (62·21) 7496006 Website : wwiuinjkt ac jd email : uinjkj@indo net jd

Jakarta, 09 Februari 2009

Adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sehubungan dengan penelitian skripsi berjudul : "Kontribusi Audit Fee Dan Kesadaran Etis Terhadap Perilaku Auditor. Ekstern Dengan Locus Of Control Sebagai Variabel Intervening", mahasiswa tersE:ibut memerlukan izin penelitian di lembaga atau perusahaan yang Bapak/lbu/Saudara pimpin, oleh sebab itu kami mohon kesediaan Bapak/lbu/Saudara untuk menerirna mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya.

Demikianlah atas perhatian dan bantuan serta kerjasama Bapak/lbu/Saudara l<ami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

an: 1rusan Akuntansi FEIS UIN "Syahid" Jakarta;

Dekan,

dul Hamid, MS~ ~74891