Top Banner
WARNA dan WARNA dan ZAT PEWARNA ZAT PEWARNA
38

Warna & Zat Warna

Oct 26, 2015

Download

Documents

Deviana Gayatri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Warna & Zat Warna

WARNA dan WARNA dan

ZAT PEWARNAZAT PEWARNA

Page 2: Warna & Zat Warna

Terjadinya WARNATerjadinya WARNA

Penggolongan sinar berdasarkanPenggolongan sinar berdasarkan λλ : :Benda dapat menyerap sinar baik di daerah Uv maupun di daerah Benda dapat menyerap sinar baik di daerah Uv maupun di daerah

visible. Mata hanya dapat melihat benda yang memantulkan visible. Mata hanya dapat melihat benda yang memantulkan sinar pada daerah sinar tampak (visible).sinar pada daerah sinar tampak (visible).

sinar kosmis

sinar g

sinar x

100 nm 400 nm 780 nm

sinar ultra violet

sinar tampak(visible)

sinarinfra merah

gelombang radiogelombang mikro

CahayaCahaya : : terdiri dari vibrasi gelombang elektromagnetik dengan berbagai terdiri dari vibrasi gelombang elektromagnetik dengan berbagai panjang gelombang ( λ )panjang gelombang ( λ )

Page 3: Warna & Zat Warna

Bila seberkas cahaya mengenai benda, sinar dengan λ tertentu Bila seberkas cahaya mengenai benda, sinar dengan λ tertentu akan diserap (akan diserap (warna terabsorpsiwarna terabsorpsi) sedangkan sinar yang lain ) sedangkan sinar yang lain akan dipantulkan. akan dipantulkan. Kumpulan sinar yang dipantulkan menghasilkan Kumpulan sinar yang dipantulkan menghasilkan warna warna komplementerkomplementer. . Warna komplementer inilah yang akan tertangkap oleh mata.Warna komplementer inilah yang akan tertangkap oleh mata.

benda

warna terabsorpsi

warna komplementer

Page 4: Warna & Zat Warna

Warna dalam spektrum sinar tampakWarna dalam spektrum sinar tampak

Panjang gelombang (λ) ; nm

Warna terabsorpsi

Warna tampak(warna komplementer)

400 – 424424 – 491491 – 570570 – 585585 – 647647 - 700

UnguBiruHijauKuningJinggaMerah

Kuning-hijauKuningMerahBiruBiru-hijauHijau

Page 5: Warna & Zat Warna

The entire electromagnetic spectrum is used by chemists:

UVX-rays IR-rays RadioMicrowave

Energy (kcal/mol)300-30 300-30 ~10-4> 300 ~10-6

Visible

Frequency, in Hz~1015 ~1013 ~1010 ~105~1017~1019

Wavelength, 10 nm 1000 nm 0.01 cm 100 m~0.01 nm~.0001 nm

nuclear nuclear excitation excitation (PET)(PET)

core core electron electron excitation excitation (X-ray (X-ray cryst.)cryst.)

electronic electronic excitation excitation (( to to *)*)

molecular molecular vibrationvibration

molecular molecular rotationrotation

Nuclear Magnetic Nuclear Magnetic Resonance NMR Resonance NMR (MRI)(MRI)

Page 6: Warna & Zat Warna

Mengapa lycopene berwarna merah ?

Page 7: Warna & Zat Warna

Spektra Ultraviolet dan VisibleSpektra Ultraviolet dan Visible

Sinar UV dan Visible (Vis.) mempunyai Sinar UV dan Visible (Vis.) mempunyai panjang gelombang yang lebih pendek panjang gelombang yang lebih pendek daripada sinar IR. daripada sinar IR.

Satuan panjang gelombang ( λ ) adalah Satuan panjang gelombang ( λ ) adalah nanometer nanometer ( 1 nm = 10-7 cm ). ( 1 nm = 10-7 cm ).

Spektrum UV dari 100 – 400 nm; sedangkan Spektrum UV dari 100 – 400 nm; sedangkan spektrum Visible dari 400 nm (violet) sampai spektrum Visible dari 400 nm (violet) sampai 750 nm (merah).750 nm (merah).

Page 8: Warna & Zat Warna

Besarnya energi yang terabsorpsi berbanding terbalik dengan panjang gelombang, dinyatakan dengan persamaan :

Absorpsi sinar UV dan Vis. menyebabkan terjadinya transisi elektron dalam suatu molekul.

D E = h v =h c

l

DE = energi terbsorpsi ( erg)

h = tetapan Plank; 6,6 x 10-27 erg-detik

v = frekuensi (Hz)

c = kecepatan cahaya, 3 x 1010 cm/detik

l = panjang gelombang (cm)

Page 9: Warna & Zat Warna

Transisi elektronTransisi elektron

Perpindahan elektron dari orbital keadaan dasar (energi rendah) Perpindahan elektron dari orbital keadaan dasar (energi rendah) menuju orbital keadaan tereksitasi (energi lebih tinggi)menuju orbital keadaan tereksitasi (energi lebih tinggi)Perlu energi 40 – 300 kkal/mol. ; dapat berasal dari panas, sinar, Perlu energi 40 – 300 kkal/mol. ; dapat berasal dari panas, sinar, reaksi kimia)reaksi kimia)

Panjang gelombang sinar UV-Vis yang terabsorpsi tergantung Panjang gelombang sinar UV-Vis yang terabsorpsi tergantung kemudahan perpindahan elektron :kemudahan perpindahan elektron :– Molekul yang perlu Molekul yang perlu energi lebih besarenergi lebih besar menyerap pada menyerap pada λ λ

lebih kecillebih kecil– Molekul yang perlu Molekul yang perlu energi lebih kecilenergi lebih kecil menyerap pada menyerap pada λ lebih λ lebih

besarbesar– Molekul yang menyerap di daerah visible, lebih mudah Molekul yang menyerap di daerah visible, lebih mudah

mengalami transisi elektron daripada yang menyerap di mengalami transisi elektron daripada yang menyerap di daerah UVdaerah UV

Page 10: Warna & Zat Warna

Jenis transisi elektronJenis transisi elektron Molekul organik pada keadaan dasar mengandung Molekul organik pada keadaan dasar mengandung tiga macam elektron valensi, yaitu : elektron sigma tiga macam elektron valensi, yaitu : elektron sigma (σ); elektron pi (π), dan elektron bebas (n).(σ); elektron pi (π), dan elektron bebas (n).

Elektron pada orbital σ dan π mempunyai bentuk orbital antibonding masing-masing σ* dan π*. Elektron n tidak mempunyai bentuk orbital antibonding.Transisi elektron yang dapat terjadi adalah dari keadaan dasar (σ, π, dan n ) ke keadaan tereksitasi (σ* dan π*).Ada enam kemungkinan transisi elektron yang dapat terjadi; empat di antaranya merupakan transisi yang penting.

CH3 O HH : CH3

elektron s

CH3 : : CH3

elektron p elektron n

Page 11: Warna & Zat Warna

Transisi elektron dan energi yang diperlukan :

s

p

s

p *

n

n

s *

< 105 kkal( > 270 nm)

n s*< 150 kkal( > 185 nm)

p *

< 170 kkal( > 165 nm)

p *ps*

> 170 kkal( < 165 nm)

Daerah terpenting pada spektrum UV pada λ > 200 nm ( bila < 200 nm terdapat gangguan serapan O2 dan CO2 udara)Transisi elektron tak bermanfaat : 100 – 200 nm : π π* (ikatan rangkap dua terisolasi)

σ σ* (ikatan tunggal C-C )Transisi elektron yang bermanfaat :200 – 400 nm : π π* (ikatan rangkap dua terkonyugasi)

beberapa jenis transisi n σ* dan n π*

Page 12: Warna & Zat Warna

Absorpsi oleh PolienaAbsorpsi oleh Poliena

Transisi elektron π pada senyawa 1,3-butadiena memerlukan Transisi elektron π pada senyawa 1,3-butadiena memerlukan energi yang lebih rendah dibandingkan transisi elektron π pada energi yang lebih rendah dibandingkan transisi elektron π pada etena. Akibatnya 1,3-butadiena akan menyerap sinar pada λ etena. Akibatnya 1,3-butadiena akan menyerap sinar pada λ yang lebih besar dibandingkan etena.yang lebih besar dibandingkan etena.

p1

p1*

p1

p2

*

*

p1

p1*

DE lebih besar DE lebih kecil

p1

p2

p1

p2

*

*

p1

p2

H2C = CH2 CH2 = CH - CH = CH2

Page 13: Warna & Zat Warna

Makin banyak ikatan rangkap dua yang terkonyugasi, Makin banyak ikatan rangkap dua yang terkonyugasi, energi yang dibutuhkan untuk transisi elektron makin energi yang dibutuhkan untuk transisi elektron makin kecil, dan akan terjadi pada λ yang lebih besar.kecil, dan akan terjadi pada λ yang lebih besar.

Lycopene, senyawa berwarna merah yang terdapat Lycopene, senyawa berwarna merah yang terdapat pada tomat, mempu-nyai 11 ikatan rangkap pada tomat, mempu-nyai 11 ikatan rangkap terkonyugasiterkonyugasi

lycopene ( l max = 505 nm )

Page 14: Warna & Zat Warna

Absorpsi oleh sistem aromatisAbsorpsi oleh sistem aromatis

Pada senyawa aromatis juga terdapat ikatan rangkap Pada senyawa aromatis juga terdapat ikatan rangkap terkonyugasi, oleh karena itu akan menyerap sinar di daerah terkonyugasi, oleh karena itu akan menyerap sinar di daerah UV-Vis.UV-Vis.

benzena

l max = 260 nm

naftalena

l max = 280 nm

fenantrena

l mx = 350 nm

antrasena

l mx = 375 nm

naftasena

l mx = 450 nm (kuning)

pentasena

l mx = 575 nm (biru)

koronena

l mx = 400 nm

(kuning)

Page 15: Warna & Zat Warna

Peningkatan absorpsi oleh transisi Peningkatan absorpsi oleh transisi elektron nelektron n

Senyawa yang mengandung atom oksigen nitrogen, sulfur, Senyawa yang mengandung atom oksigen nitrogen, sulfur, fosfor, atau halogen; selalu mempunyai pasangan elektron fosfor, atau halogen; selalu mempunyai pasangan elektron bebas (elektron n).bebas (elektron n).

Bila senyawa tidak mempunyai ikatan π, maka elektron n Bila senyawa tidak mempunyai ikatan π, maka elektron n hanya akan mengalami transisi n hanya akan mengalami transisi n σ*. Karena tingkat energi σ*. Karena tingkat energi elektron n lebih tinggi daripada elektron σ dan π; maka energi elektron n lebih tinggi daripada elektron σ dan π; maka energi untuk transisi elektron n lebih kecil, akibatnya akan untuk transisi elektron n lebih kecil, akibatnya akan berlangsung pada λ yang lebih besar.berlangsung pada λ yang lebih besar.

Orbital π* lebih rendah energinya daripada σ*, sehingga dapat Orbital π* lebih rendah energinya daripada σ*, sehingga dapat diprediksi bahwa energi transisi n diprediksi bahwa energi transisi n π* lebih rendah daripada π* lebih rendah daripada n n σ*. σ*.

Page 16: Warna & Zat Warna

Berikut adalah transisi elektron yang terjadi pada aseton yang Berikut adalah transisi elektron yang terjadi pada aseton yang mengandung ikatan π dan elektron n. mengandung ikatan π dan elektron n. Terjadi transisi elektron π Terjadi transisi elektron π π* dan n π* dan n π*. π*. Aseton menunjukkan absorpsi pada 187 nm (π Aseton menunjukkan absorpsi pada 187 nm (π π*) dan pada 270 π*) dan pada 270 nm (n nm (n π*). π*).

p

n

p *

p

n

p *

p

n

p *

keadaan dasar

keadaan tereksitasi keadaan tereksitasi

n pp * p *

Page 17: Warna & Zat Warna

Senyawa berwarna, Zat warna, Senyawa berwarna, Zat warna, dan Indikatordan Indikator

Sebelum teori tentang transisi elektron dikembangkan, telah Sebelum teori tentang transisi elektron dikembangkan, telah diamati bahwa dari strukturnya beberapa senyawa organik diamati bahwa dari strukturnya beberapa senyawa organik akan berwarna, sedang senyawa lainnya tak berwarna. akan berwarna, sedang senyawa lainnya tak berwarna. Bagian struktur yang harus ada supaya senyawa berwarna Bagian struktur yang harus ada supaya senyawa berwarna (gugus tak jenuh yang dapat mengalami transisi elektron π (gugus tak jenuh yang dapat mengalami transisi elektron π π* dan n π* dan n π*) disebut π*) disebut gugus kromoforgugus kromofor. .

C C C C

N N

NO2

C

O

Beberapa gugus kromofor :

Page 18: Warna & Zat Warna

Selain itu juga teramati bahwa keberadaan beberapa Selain itu juga teramati bahwa keberadaan beberapa gugus lain akan meningkatkan intensitas warna; gugus lain akan meningkatkan intensitas warna; disebut disebut gugus auksokromgugus auksokrom. . Gugus auksokrom harus terkonjugasi dengan gugus Gugus auksokrom harus terkonjugasi dengan gugus kromoforkromoforGugus auksokrom tidak dapat mengalami transisi π Gugus auksokrom tidak dapat mengalami transisi π π* ; sebaliknya akan terjadi transisi n π* ; sebaliknya akan terjadi transisi n π*. π*.

OH OR NH2 NHR NR2 X

Beberapa gugus auksokrom

Page 19: Warna & Zat Warna

Penggolongan zat warna berdasarkan Penggolongan zat warna berdasarkan strukturstruktur

Golongan naftokuinonGolongan naftokuinon

Golongan antrakuinonGolongan antrakuinon

Golongan azoGolongan azo

Golongan bikarbonilGolongan bikarbonil

Golongan trifenilmetanaGolongan trifenilmetana

Page 20: Warna & Zat Warna

Senyawa berwarna alamiSenyawa berwarna alami

Bahan alam yang memang berwarnaBahan alam yang memang berwarna

Contoh : Contoh :

Senyawa golongan Senyawa golongan naftokuinonnaftokuinon dan dan antrakuinonantrakuinon

O

O

OH O

O

OH

O

O

OH

OH

OHCOOH

CH3

HO

C (CH)4CH3

O OH

juglon lawsone(pemerah rambut)

asam karminat(untuk makanan dan kosmetika)

Page 21: Warna & Zat Warna

Zat PewarnaZat Pewarna Senyawa organik berwarna yang dipakai untuk mewarnai Senyawa organik berwarna yang dipakai untuk mewarnai benda atau serat kain. benda atau serat kain. Beberapa zat warna alam (gol Beberapa zat warna alam (gol bikarbonilbikarbonil), misalnya : ), misalnya : Indigo (dari tanaman Indigo (dari tanaman IndigoferaIndigofera sp) untuk mewarnai baju sp) untuk mewarnai baju mumi di Mesirmumi di MesirTyrian purple (dari sejenis keong yang terdapat dekat kota Tyrian purple (dari sejenis keong yang terdapat dekat kota Tyre) untuk mewarnai toga kaisar RomaTyre) untuk mewarnai toga kaisar Roma

NH

Br

OHN Br

O

Tyrian purple

NH

OHN

O

Indigo

Page 22: Warna & Zat Warna

Kelompok AntosianinKelompok Antosianin

Warna merah dan biru pada bunga biasanya Warna merah dan biru pada bunga biasanya disebabkan oleh glukosida kelompok antosianin. disebabkan oleh glukosida kelompok antosianin. Bagian non-gula dari glukosida tersebut Bagian non-gula dari glukosida tersebut adalahadalah antosianidin. antosianidin.

Hingga kini masih terus diketemukan berbagai Hingga kini masih terus diketemukan berbagai antosianin baru dari berbagai macam tumbuhan. antosianin baru dari berbagai macam tumbuhan.

Antosianin yang sama dapat memberikan warna Antosianin yang sama dapat memberikan warna berbeda pada dua jenis bunga. Ini disebabkan berbeda pada dua jenis bunga. Ini disebabkan perbedaan pH pada kedua bunga. perbedaan pH pada kedua bunga.

Page 23: Warna & Zat Warna

Contohnya Contohnya sianinsianin, dalam bunga mawar berwarna , dalam bunga mawar berwarna merah, sedangkan dalam bunga merah, sedangkan dalam bunga cornflowercornflower berwarna berwarna biru karena berada dalam bentuk anionnya setelah biru karena berada dalam bentuk anionnya setelah melepaskan satu proton.melepaskan satu proton.

O

O

OH

O

O

HO

Glukosa

Glukosa

dalam suasana basaproton ini dilepaskan

sianin

Page 24: Warna & Zat Warna

Contoh zat warna organik alami yang banyak Contoh zat warna organik alami yang banyak digunakan oleh masyarakat kita untuk pewarna digunakan oleh masyarakat kita untuk pewarna makanan ialah kurkumin yang banyak terdapat dalam makanan ialah kurkumin yang banyak terdapat dalam tumbuhan kunyit (tumbuhan kunyit (Curcuma domesticaCurcuma domestica). ). Wortel (Wortel (Daucus carotaDaucus carota) banyak mengandung ) banyak mengandung senyawa organik berwarna kuning yang diberi nama senyawa organik berwarna kuning yang diberi nama -karoten.-karoten.

CH3

CH3

H3CCH3

CH3

CH3 CH3CH3

CH3 CH3

-karoten

Page 25: Warna & Zat Warna

Zat Pewarna AzoZat Pewarna Azo

Kelompok zat pewarna yang terbesar (jumlahnya Kelompok zat pewarna yang terbesar (jumlahnya mencapai ribuan) ialah zat pewarna mencapai ribuan) ialah zat pewarna azoazo. Zat warna ini . Zat warna ini memiliki struktur dasar seperti di bawah ini.memiliki struktur dasar seperti di bawah ini.

Zat pewarna azo terbentuk dari reaksi kopling antara suatu senyawa aromatik dengan suatu garam diazonium. Pada Praktikum Kimia Sintesis anda akan mencoba reaksi pembuatan senyawa azo.

N N R dengan R = alkil, aril, dll.

Page 26: Warna & Zat Warna

Beberapa contoh zat pewarna azo

N N NCH3

CH3

aniline yellow(pewarna mentega)

N N NCH3

CH3HO3S

orange III (methyl orange)(indikator asam-basa)

N NHO3S

HO

orange II(indikator asam-basa)

N NO2N

HO

para-red(pewarna katun)

Page 27: Warna & Zat Warna

Indikator asam-basaIndikator asam-basa

Indikator asam-basa ialah senyawa organik Indikator asam-basa ialah senyawa organik yang berubah warna dengan adanya perubahan yang berubah warna dengan adanya perubahan pH. Indikator asam-basa banyak digunakan pH. Indikator asam-basa banyak digunakan dalam titrasi, yakni sebagai indikator titik dalam titrasi, yakni sebagai indikator titik akhir titrasi. akhir titrasi.

Perubahan warna pada indikator terjadi karena Perubahan warna pada indikator terjadi karena berubahnya pH mengakibatkan perubahan berubahnya pH mengakibatkan perubahan sistem kromofornya melalui reaksi asam-basa.sistem kromofornya melalui reaksi asam-basa.

Page 28: Warna & Zat Warna

Methyl OrangeMethyl Orange Jingga metil (Jingga metil (methyl orangemethyl orange) berwarna merah pada pH < 3,1 ) berwarna merah pada pH < 3,1 dan berwarna kuning pada pH > 4,4. dan berwarna kuning pada pH > 4,4. Dalam suasana asam (pH < 3,1) terprotonkan sehingga Dalam suasana asam (pH < 3,1) terprotonkan sehingga terdapat sebagai hibrida resonansi yang berwarna merah. terdapat sebagai hibrida resonansi yang berwarna merah. Pada pH > 4,4 proton dilepaskan kembali sehingga terjadi Pada pH > 4,4 proton dilepaskan kembali sehingga terjadi perubahan struktur elektronik dan warna berubah menjadi perubahan struktur elektronik dan warna berubah menjadi kuning.kuning.

N N NCH3

CH3O3S

jingga metilkuning dalam asam

OH H

N N NCH3

CH3O3S

H

N N NCH3

CH2O3S

Hmerah dalam asam

Page 29: Warna & Zat Warna

Gambar berikut menunjukkan spektra sinar tampak Gambar berikut menunjukkan spektra sinar tampak dari jingga metil pada pH=1 (asam) dan pH=13 (basa).dari jingga metil pada pH=1 (asam) dan pH=13 (basa).

Page 30: Warna & Zat Warna

FenolftaleinFenolftalein (gol trifenilmetana)(gol trifenilmetana)

Dalam suasana asam (pH < 8,3) fenolftalein berada Dalam suasana asam (pH < 8,3) fenolftalein berada dalam bentuk lakton, sehingga tidak terjadi konjugasi dalam bentuk lakton, sehingga tidak terjadi konjugasi antar ketiga cincin aromatik, akibatnya tidak timbul antar ketiga cincin aromatik, akibatnya tidak timbul warna. warna. Pada pH > 8,3 salah satu proton dari gugus hidroksi Pada pH > 8,3 salah satu proton dari gugus hidroksi akan terlepas, cincin lakton terbuka, hibridisasi atom akan terlepas, cincin lakton terbuka, hibridisasi atom karbon pusat berubah menjadi sp2, sehingga terjadi karbon pusat berubah menjadi sp2, sehingga terjadi konjugasi di antara cincin-cincin aromatik yang konjugasi di antara cincin-cincin aromatik yang mengakibatkan timbul warna merah. mengakibatkan timbul warna merah. Dalam suasana basa kuat, atom karbon pusat Dalam suasana basa kuat, atom karbon pusat menerima gugus hidroksi sehingga berubah kembali menerima gugus hidroksi sehingga berubah kembali ke hibridisasi sp3, akibatnya tidak ada lagi konjugasi ke hibridisasi sp3, akibatnya tidak ada lagi konjugasi antar cincin sehingga larutan menjadi tidak berwarna.antar cincin sehingga larutan menjadi tidak berwarna.

Page 31: Warna & Zat Warna

C

O

O

HO OH

C

O

O

O O

C

O

O

O O

OH

H

tak berwarna dalam asammerah dalam basa

OHH

C

O

O

O O

OH

tak berwarna dalam basa kuat

fenolftalein

FenolftaleinFenolftalein

Page 32: Warna & Zat Warna

Fluoresensi dan khemiluminesensiFluoresensi dan khemiluminesensiBila molekul menyerap sinar UV atau tampak, satu elektron Bila molekul menyerap sinar UV atau tampak, satu elektron dipromosikan dari keadaan dasar ke keadaan singlet tereksitasi. dipromosikan dari keadaan dasar ke keadaan singlet tereksitasi. Segera setelah itu, elektron turun ke keadaan singlet tereksitasi Segera setelah itu, elektron turun ke keadaan singlet tereksitasi dengan energi terendah. dengan energi terendah. Ketika molekul kembali dari keadaan tereksitasi energi terendah Ketika molekul kembali dari keadaan tereksitasi energi terendah ke keadaan dasar, energi dilepaskan dalam bentuk cahaya. ke keadaan dasar, energi dilepaskan dalam bentuk cahaya. Energi yang dilepaskan ini sedikit lebih rendah dibanding energi Energi yang dilepaskan ini sedikit lebih rendah dibanding energi yang diserap semula, sehingga cahaya dipancarkan pada panjang yang diserap semula, sehingga cahaya dipancarkan pada panjang gelombang yang sedikit lebih panjang.gelombang yang sedikit lebih panjang.Senyawa yang menyerap sinar tampak akan tampak berwarna. Senyawa yang menyerap sinar tampak akan tampak berwarna. Bila senyawa tersebut memancarkan cahaya pada panjang Bila senyawa tersebut memancarkan cahaya pada panjang gelombang yang berbeda, maka senyawa tersebut tampak gelombang yang berbeda, maka senyawa tersebut tampak berwarna dua, atau berwarna dua, atau berfluoresensi.berfluoresensi.

Page 33: Warna & Zat Warna

keadaan singlet tereksitasi

keadaan singlet tereksitasi terendah

keadaan dasar

E terserapE terpancarkan

Contoh senyawa yang Contoh senyawa yang berfluoresensi ialah berfluoresensi ialah fluoreseinfluoresein,, yang dalam air yang dalam air berwarna merah dengan berwarna merah dengan fluoresensi kuning-hijaufluoresensi kuning-hijau..

O ONaO

CO2Na

fluoresein

Page 34: Warna & Zat Warna

KhemiluminesensiKhemiluminesensi

terjadi bila suatuterjadi bila suatu reaksi kimia menghasilkan produk-produk reaksi kimia menghasilkan produk-produk

yangyang mengandung molekulmengandung molekul tereksitasi, dan kembalinya tereksitasi, dan kembalinya molekul tereksitasi ke keadaan dasar diikuti dengan molekul tereksitasi ke keadaan dasar diikuti dengan pancaran cahaya. Sebagai contoh pada kunang-kunang, pancaran cahaya. Sebagai contoh pada kunang-kunang, oksidasi enzimatik terhadap lusifesin diikuti dengan oksidasi enzimatik terhadap lusifesin diikuti dengan pancaran cahaya.pancaran cahaya.

S

N

S

N CO2R

HO S

N

S

N O

HO+ CO2

O2

lusiferase

h

Page 35: Warna & Zat Warna

Pewarna Serat kainPewarna Serat kain

Syarat pewarna kain : tidak boleh luntur; artinya Syarat pewarna kain : tidak boleh luntur; artinya harus membentuk ikatan dengan serat.harus membentuk ikatan dengan serat.

Cara interaksi pewarna tergantung dari jenis seratnya.Cara interaksi pewarna tergantung dari jenis seratnya.

Serat polipeptidaSerat polipeptida; paling mudah diwarnai karena ; paling mudah diwarnai karena mengandung banyak gugus polar yamg akan mengandung banyak gugus polar yamg akan berinteraksi dengan molekul pewarna.berinteraksi dengan molekul pewarna.

OH

NO2

NO2

H2N serat

O-

NO2

NO2

H3N+serat

Martius Yellow

Page 36: Warna & Zat Warna

Serat katunSerat katun, suatu selulosa, akan membentuk , suatu selulosa, akan membentuk ikatan hidrogen antara gugus –OH dari unit ikatan hidrogen antara gugus –OH dari unit glukosa dengan gugus pada molekul pewarnaglukosa dengan gugus pada molekul pewarna

NH2

SO3Na

NN

NH2

SO3Na

N N

ikatan hidrogen

Page 37: Warna & Zat Warna

Serat polipropilenaSerat polipropilena sukar diwarnai karena tidak sukar diwarnai karena tidak mengandung gugus fungsi yang dapat mengikat mengandung gugus fungsi yang dapat mengikat pewarna. pewarna.

Diatasi dengan cara pembentukan kompleks antara Diatasi dengan cara pembentukan kompleks antara logam-pewarna kemudian diinteraksikan pada seratlogam-pewarna kemudian diinteraksikan pada serat..

O O

O

OH

Al

OO

serat

kompleks Alizarin-Al

Page 38: Warna & Zat Warna