Top Banner

of 25

WAN CASE Koreksi 1

Jul 07, 2018

Download

Documents

Syazwan Aziz
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    1/25

    LAPORAN KASUS

     ____________________________________________________________________ 

    BATU PYELUM SINISTRA DISERTAI DENGAN HIDRONEFROSIS

    SINISTRA DAN BATU POLE GINJAL INFERIOR DEKSTRA

     Muhammad Syazwan, Nidwan, Syakri Syarif 

     Bagian Ilmu Kesehatan Bedah Urologi, Fakultas Kedokteran Universitas

     Hasanuddin

    ABSTRAK 

    Seorang perempuan berumur 46 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan

    nyeri pinggang kiri yang dialami sejak tujuh bulan yang lalu dan memberat dalam dua

     bulan terakhir. Nyeri dirasakan seperti kram-kram dan terus-menerus, menjalar pada

     perut bagian depan di daerah sekitar pusar tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan

     berkurang setelah minum obat anti-nyeri. Nyeri kadang-kadang disertai mual dan

    muntah.. Pasien tidak pernah kencing berpasir. Riayat demam disangkal. Pada

     pemeriksaan !isik didapatkan adanya nyeri ketok pada regio costovertebralis kiri.

    "asil laboratorium menunjukkan hemoglobin normal #$, % gr&dl, leukositosis dengan

     jumlah sel darah putih #4, 4$$&ml dan !ungsi ginjal ureum '( mg&dl dan kreatinin $,

    )$ mg&dl. Pada pemeriksaan urinalisa, didapatkan p" urin *(, adanya hematuri

    mikroskopik. Pada pemeriksaan !oto polos abdomen tidak didapatkan gambaran batu

    radioopak pada traktus urinarius. Pemeriksaan ultrasonogra!i didapatkan kesan

    hidrone!rosis bilateral, ne!rolith sinistra, dan sludge urine. Pada pemeriksaan + scan

    urogra!i, didapatkan kesan hidrone!rosis sinistra et causa ne!rolith dan ne!rolith

    dekstra. elah dilakukan pembedahan etended !yelolithotomy  dan pemasangan "ou#le$% stent  pada !lank kiri untuk evakuasi batu dan menghilangkan obstruksi.

    ata unci nyeri pinggang, ne!rolith, e/tended pyelolithotomy, double-0 stent

    1

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    2/25

    LEFT PYELEUM STONE WITH LEFT HYDRONEPHROSIS AND RIGHT

    POLE INFERIOR KIDNEY STONE

     Muhammad Syazwan, Nidwan, Syakri Syarif 

    Urology "e!artment of Medi&al Fa&ulty, Universitas Hasanuddin

    ABSTRACT

     ' ()$year$old woman was admitted to hos!ital with &om!laint of left flank 

     !ain e!erien&ed sin&e seven months ago and is advan&ing in the last two months* +ain felt like &ram!s and &ontinuous, not influen&ed #y !hysi&al a&tivities and 

    redu&ed only after taking anti$!ain medi&ation* +ain is sometimes a&&om!anied #y

    nausea and vomiting* +ain is felt in anterior a#dominal area and !ro!agates in the

    area around the navel* here is no history of &rystals in urine* History of fever is

    denied* U!on !hysi&al eamination, !ain is felt on the left &ostoverte#ral region*

     -a#oratory results showed normal hemoglo#in of ./, 0 g 1 dl, leuko&ytosis with

    white #lood &ell &ount .(, (// 1 ml and kidney fun&tion where ureum 23mg1dl dan

    &reatinine /,4 mg 1 dl* 5n urinalysis, analysis o#tained !H of urine 63, the !resen&e

    mi&ros&o!i& hematuria* In !lain$film a#dominal radiogra!hy there is no o#served 

    radio!a7ue stones along the urinary tra&t* Ultrasound eamination suggests #ilateral 

    hydrone!hrosis, left ne!hrolith, and sludge urine* 5n urogra!hy 8 s&an, the

    im!ression gained is left hydrone!hrosis and right ne!hrolith* 'n etended 

     !yelolithotomy and installation of "ou#le$% stent in the left flank was !erformed to

    eva&uate the kidney stone and to release the o#stru&tion*

     Keyword9 flank !ain, ne!hrolith, etended !yelolithotomy, dou#le$% stent 

    2

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    3/25

    Pendahuluan

    1injal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga

    retroperitoneum bagian kiri dan kanan atas. Secara umum, ginjal kanan berada di

    ruang antara bagian atas 2# hingga ke bagian baah 23 sedangkan ginjal kiri

    menempati ruang yang lebih unggul dari tubuh yaitu dari #' sampai ke 2'.

    entuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. edua-

    dua ginjal terselubung dengan lapisan !ascia 1erota dan ditutupi oleh glandula

    adrenalis pada bagian superior. erdapat hilus ginjal yaitu tempat-tempat struktur 

     pembuluh darah, sistem lim!atik, sistem sara!, dan ureter menuju dan meninggalkan

    ginjal. ', (

    Pada autopsi klinis didapatkan baha ukuran ginjal orang deasa rata-rata

    adalah ##, ( cm 5panjang / 6 cm 5lebar / 3, ( cm 5tebal. erat ginjal orang deasa

    adalah #'$ 7 #%$ gram, atau kurang lebih $, 48 dari berat badan. ', (

    Prevalensi batu ginjal adalah '-38 pada populasi secara general, dan estimasi

    resiko kejadian batu ginjal pada penderita adalah sekitar #'8 pada pasien laki-laki

     berkulit putih. Sekitar ($8 penderita yang pernah mempunyai riayat batu

    mengalami episode rekuren dalam masa #$ tahun. Penyakit batu ginjal lebih sering

    terjadi pada laki-laki dibanding perempuan. 9aktor resiko yang sangat berpengaruh

    dalam pembentukan batu ginjal termasuk kurangnya asupan cairan dan tingginya

    konsentrasi urin. :bat-obatan tertentu seperti triamterene 5;yrenium, indinavir 

    5+ri/ivan, an aceta

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    4/25

    kalsium dalam darah tinggi sehingga sekresi kalsium lebih banyak dalam urin.

    Sementara batu asam urat penyebabnya antara lain kurang ekskresi atau terlalu

     banyak produksi asam urat, volume urine yang rendah dan keadaan p" urin yang

    asam terus menerus. atu &ystine terbentuk oleh kondisi yang disebut &ystinuria,

    yaitu suatu kelainan kongenital yang jarang di mana asam amino &ystine dikeluarkan

    dalam ginjal dan menjadi kristal, membentuk batu. atu struvite terdiri dari

    magnesium, ammonium dan !os!at disebabkan oleh in!eksi dari bakteri pemecah-urea

    seperti +roteus s!!* dan Kle#siella dan berkembang dalam keadaan basa. 3, =

    La!"an Ka#u#

    Seorang anita 51ambar #, 46 tahun, masuk RS >ahidin Sudirohusodo

    dengan keluhan utama nyeri pada pinggang sebelah kiri. eluhan ini dialami sejak %

     bulan yang lalu dan dirasakan semakin memberat sejak ' bulan sebelum masuk 

    rumah sakit. Nyeri dirasakan seperti kram-kram dan terus-menerus, tidak dipengaruhi

    oleh aktivitas dan dirasakan berkurang setelah minum obat anti-nyeri. Nyeri kadang

    disertai rasa mual dan muntah. Nyeri juga dirasakan menjalar pada perut bagian

    depan di daerah sekitar pusar. Pasien tidak pernah kencing berpasir. Riayat buang

    air kecil bercampur darah tidak ada. Nyeri saat berkemih tidak ada, riayat buang air 

    kecil keluar batu tidak ada. Riayat demam disangkal. Riayat penyakit hipertensi

    sejak ( tahun yang lalu dan berobat teratur dengan ?alsartan. Riayat diabetes hanya

    diketahui setelah masuk rumah sakit. Riayat trauma sebelumnya tidak ada.

    4

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    5/25

    1ambar #. 9oto pasien

     

    Pada pemeriksaan !isis, pasien sakit

    sedang dengan keadaan gi

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    6/25

      Pada evaluasi laboratorium, didapatkan kesan hemoglobin normal 5"b #$,

    % gr&dl, leukositosis 5white #lood &ell9 #4, 4$$&@l dan !ungsi ginjal dengan ureum '(

    mg&dl dan kreatinin $, ) mg&dl. Pada pemeriksaan urinalisa, didapatkan p" urin *(,

    adanya hematuri mikroskopik..

    1ambar (. AS1 abdomen

    6

    1ambar 4. 9oto polos abdomen

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    7/25

    1ambar 6. + scan urogra!i

    ;iagnosis pasien ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan !isis, dan pemeriksaan diagnostik. "asil !oto telah menunjukkan lokasi yang spesi!ik dari batu,

    maka diagnosa akhir pasien adalah batu pyelum ginjal kiri dengan hidrone!rosis kiri

    dan batu pole baah kanan. emudian diputuskan melakukan tindakan etended 

     pielolitotomi untuk evakuasi batu.

    ;ilakukan tindakan etended   pielolitotomi dengan melakukan insisi pada

    supracostal BCC di !lank kiri sepanjang #$ cm dan diperdalam sampai !ascia.

    Cdenti!ikasi pyelum kiri. Pyelum dibebaskan dari jaringan selubung secara tumpul.

    Cnsisi longitudinal pada pyelum kiri dan ekstraksi batu dilakukan dengan stone tang,

    keluar satu buah batu ukuran ',$ / #, $ cm. Selanjutnya dipasangkan ;-0 stent 4,%

    dengan no.re! 4%'6+D1 E F2 E ' E + E P%$ di pyelum sampai ke vesica urinaria.

    Satu buah drain terpasang di daerah retroperitoneal.

    7

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    8/25

    D$a%n!#a a&h$"

    ' Ba(u )elu* %$n+al #$n$#("a

    ' H$d"!ne,"!#$# #$n$#("a

    ' Ba(u !le -a.ah %$n+al de("a

    DISKUSI DAN TINJAUAN PUSTAKA

    I/ E($!l!%$

    8

    1ambar %. Pielolitotomi dan batu ginjal

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    9/25

    Penyebab dari batu terdiri daripada beberapa hal yang sangat kompleks dan

    dijelaskan seperti berikut =

      D$e(

    ;e!isiensi vitamin G menyebabkan terjadinya deskuamasi lapisan epitel sehingga

    terbentuknya nidus yang terdeposisi menjadi batu. Fekanisme ini biasanya akti! 

    terjadi pada pembentukan batu bulu-bulu 5vesikolithiasis. =

      Gan%%uan en%endaan u"$n dan &!l!$d

    ;ehidrasi mengakibatkan larutan urin terkonsentrasi sehingga terbentuk 

     persipitat. urangnya koloid urin yang ber!ungsi menyerap bahan larut, atau

    mukoprotein, yang memecahkan kalsium, akan terkristalisasi sehingga

    membentuk batu. =

      Ke&u"an%an #$("a( ada u"$n

    Gdanya sitrat pada urin, sekitar 3$$ 7 )$$ mg per '4 jam 5#, 6 7 4, % mmol per '4

     jam yang terdiri dari asam sitrus menyebabkan kalsium !os!at tidak larut dan

    mempertahankan sitrat dalam larutan. (, =

      In,e$ ada %$n+al

    Cn!eksi rentan menyebabkan pembentukan batu saluran kemih. aik secara klinis

    maupun eksperimental sudah membuktikan baha batu sangat sering terjadi

    apaila air kemih terin!eksi dengan adanya  stre!to&o&&i  pemecah-urea, sta!hylo&o&&i dan terutamanya +roteus s!!. (, =

      S(a#$# U"$n dan Inade0ua#$ D"a$na#e U"$n

    Secara teoritis batu dapat terbentuk di saluran kemih terutama pada tempat-tempat

    yang sering mengalami hambatan aliran urin 5stasis urin, yaitu pada sistem

    kalises ginjal atau buli-buli. Gdanya kelainan baaan pada sistem pelvikalises

    5stenosis uretero-pelvis, divertikel, obstruksi in!ravesika kronis seperti pada

    hiperplasia prostat benigna, striktura, dan buli-buli neurogenik merupakan

    keadaan-keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu.

    (, =

      I**!-$l$#a#$ )an% La*a

    Cmmobilisasi sangat rentan untuk menyebabkan dekalsi!ikasi tulang dan

    meningkatkan ekskresi kalsium pada urin sehingga memicu pembentukan batu

    kalsium !os!at. (, =

      H$e"a"a($"!$d$#*e

    9

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    10/25

    "iperparatiroidisme yang mengakibatkan terjadinya hiperkalsemia dan

    hiperkalsuria ditemukan pada ( persen atau kurang penderita S dengan

    gambaran batu radiopak pada pemeriksaan !oto polos abdomen. Pada kasus-kasus

     batu rekuren atau batu multipel, penyebab ini harus disingkirkan dengan

     pemeriksaan yang tertentu. (, =

    Pada kasus ini, kemungkinan terbesar yang menyebabkan batu adalah diet

    karena berat badan pasien melebihi indeks massa tubuh normal. :besitas

    merupakan salah satu !aktor resiko terbentuknya batu ginjal tetapi keadaan ini

    selanjutnya membatasi tindakan diagnostik dan opsi penanganan. Antuk 

    mengetahui penyebab batu dengan lebih spesi!ik, dibutuhkan anamnesis yanglebih lengkap termasuk kadar mineral dalam air di lingkungan tempat tinggal

     pasien, riayat in!eksi saluran kemih berulang, riayat penyakit

    hiperparatirodisme, jumlah intake air dalam sehari dan diet makanan sehari-hari.

    II/ Pa(!*e&an$#*e

    Pembentukan pyelolith pada pasien ini menurut teori dibagi dalam beberapa

    tahap yaitu seperti berikut

    1/ Nu&lea#$

    Proses ini merupakan proses aal yang terjadi oleh karena suatu keadaan

    supersaturasi, dimana keadaan ini merupakan hasil perbandingan antara a&tual ion$

    a&tivity !rodu&t 5GPsalt  dan  solu#ility !rodu&t 5SPsalt. 0ika nilai supersaturasi H#

    maka !aktor risiko pembentukan batu ginjal semakin tinggi. Pada nukleasi sekunder,

    kristal-kistal baru akan terdeposisi pada permukaan kristal yang sejenis sehingga

    menghasilkan produksi kristal yang berlebih. Pada proses dimana kristal satu

    terdeposisi dengan kristal lain disebut proses epitaksi. =, #$, ##

    2. Pe"(u*-uhan K"$#(al

    Proses pertumbuhan kristal ditentukan oleh ukuran dan bentuk suatu molekul,

    tingkatan supersaturasi, p" urin, dan de!ek yang mungkin terbentuk pada permukaan

    kristal. ;alam proses ini, beberapa atom atau molekul lainnya, pada keadaan

    supersaturasi, mulai membentuk klaster. laster yang berukuran kecil lebih

    signi!ikan dalam meningkatkan pertumbuhan kristal. =, #$, ##

    10

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    11/25

    2/ A%"e%a#$ K"$#(al

    Ggregasi dari partikel-partikel kristal akan membentuk kristal yang berukuran

    lebih besar. 0arak yang kecil antar partikel akan mempengaruhi agregasi dan aktu

    yang dibutuhkan untuk beragregasi hanya beberapa detik. 1likoprotein amm-

    "ors!all dan molekul lainnya berperan sebagai IlemJ dan meningkatkan derajat

    viskositas pengikatan. =, #$, ##

    3/ Re(en#$ K"$#(al

    Retensi kristal terjadi karena perlekatan kristal pada sel epitel tubulus ginjal.

    Dkspresi asam hialuronat, uropontin, dan +;44 oleh sel tubulus yang mengalami

    regenerasi atau cedera merupakan syarat terjadinya retensi kristal pada ginjal. =, #$, ##

    erdasarkan !aktor !isiko-kimiai dikenal teori pembentukan batu saluran

    kemih, yaitu

    1/ Te!"$ Sue"#a(u"a#$

    Supersaturasi urin dengan garam-garam pembentuk batu merupakan dasar 

    terpenting dan merupakan syarat terjadinya pengendapan. Gpabila kelarutan suatu

     produk tinggi dibandingkan titik endapannya maka terjadi supersaturasi sehingga

    menimbulkan terbentuknya kristal dan pada akhirnya mengeras membentuk batu.

    Supersaturasi dan kristalisasi dapat terjadi apabila ada penambahan suatu bahan

    yang dapat mengkristal di dalam air dengan p" dan suhu tertentu. ingkat saturasi

    urin tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah bahan pembentuk S yang larut,

    tetapi juga oleh kekuatan ion yang menyatu bahan-bahan tersebut, pembentukan

    kompleks dan p" urin. 4, (

    4/ Te!"$ In,e$

    eori terbentuknya S juga dapat terjadi karena adanya in!eksi dari bakteri

    tertentu. Pengaruh in!eksi pada pembentukan S adalah teori terbentuknya batu

    struvit yang dipengaruhi oleh p" urin H % dan terjadinya reaksi sintesis

    ammonium dengan molekul magnesium dan !os!at sehingga terbentuk 

    magnesium ammonium !os!at 5batu struvit misalnya pada bakteri pemecah urea

    yang menghasilkan urease. akteri yang menghasilkan urease yaitu  +roteus s!!,

     Kle#siella, Serratia, :ntero#a&ter, +seudomonas, dan Sta!hylo&o&&us. 4, (

    11

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    12/25

    2/ Te!"$ Inh$-$(!"

    ;ikenal dua jenis inhibitor yaitu organik dan anorganik. Pada inhibitor organik 

    terdapat bahan yang sering terdapat dalam proses penghambat terjadinya batu

    yaitu asam sitrat, ne!rokalsin, dan tamma-horse!all glikoprotein sedangkan yang

     jarang terdapat adalah gliko-samin glikans dan uropontin. ;e!isiensi

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    13/25

    9igur # agan pembentukan batu ##

    III/ D$a%n!#$#

    ;iagnosis batu saluran kemih dapat kita tegakkan dengan cara anamnesis,

     pemeriksaan !isik, dan pemeriksaan penunjang. ;ari anamnesis pasien, ditemukan

    adanya nyeri pinggang sebelah kiri yang dirasakan seperti kram-kram dan terus-

    menerus, tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan dirasakan berkurang setelah minum

    obat anti-nyeri. Nyeri juga dirasakan menjalar pada perut bagian depan di daerah

    sekitar pusar dan terkadang disertai oleh mual dan muntah. eluhan nyeri didapatkan

     pada lebih %( persen penderita batu saluran kemih.

    eluhan nyeri yang disampaikan oleh pasien tergantung pada posisi atau letak 

     batu, besar batu, dan penyulit yang telah terjadi. Pada organ urogenitalia ada dua tipe

    nyeri yaitu

    #. N)e"$ l!&al  L lo&al !ain  adalah nyeri yang dirasakan pada organ atau daerah

    sekitar organ itu sendiri misalnya

    - Nyeri ginjal, terasa pada regio costovertebralis, mulai pada ?#$- ?#', ?2-#,

    sudut costoverterablis, ke pinggang dan ke baah kosta BCC. #

    4/ N)e"$ )an% *en+ala" L ;eferred !ain adalah rasa nyeri yang menjalar dan terasa

     pada daerah atau organ yang jauh dari organ yang sebenarnya sakit. Fisalnya

    nyeri ureter akibat batu pada ureter proksimal akan terasa sakit yang hebat pada

    testis dipihak yang sama disamping nyeri pada pinggang itu sendiri. "al ini

    terjadi karena testis dan ureter proksimal dari ginjal mempunyai pusat persara!an

     pada segmen yang sama di medulla spinalis, hingga sakit pada ureter proksimal

    dan ginjal akan terasa pula seperti dari testis. #

    Hu-un%an L!&a#$ Ba(u dan Ge+ala U"!l!%$ 15

    L!&a#$ Ba(u Ge+ala U*u*

    1injal Nyeri pinggang, hematuri #$

    Proksimal ureter olik renalis, nyeri pinggang, nyeri

    abdomen atas #$

    agian #&3 ureter medial olik renalis, nyeri abdomen anterior,

    13

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    14/25

    nyeri pinggang #$

    ;istal ureter olik renal, disuria, !rekuensi urin,

    nyeri abdomen anterior, nyeri pinggang

    yang menjalar ke organ genitalia,

    ketidakstabilan kadung kemih #$

    Si!at nyeri pada urologi dibagi dua

    #. N)e"$ n!n &!l$& 6 Nyeri ini terjadi akibat peregangan kapsul ginjal disebabkan

    oleh hidrone!rosis atau in!eksi pada ginjal. #, 4

    '. N)e"$ &!l$& 6 Nyeri kolik adalah suatu sensasi nyeri yang hebat yang bersi!at

    serangan, datang-datang dan berulang-ulang, kemudian hilang dengan atau tanpa

    obat. olik ini terjadi karena aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises maupun

    ureter meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu pada saluran kemih.

    Peningkatan peristaltik ini menyebabkan tekanan intraluminal meningkat

    sehingga terjadi peregangan kapsul ginjal dari terminal sara! yang memberikan

    nyeri intermiten. "ebat ringannnya suatu nyeri kolik tidak tergantung pada ukuran

     batu.

    #, 4

    eluhan mual dan muntah timbul karena rangsangan re!leks renointestinal

    dimana pusat persara!an otonom motorik dan sensorik dari kedua traktus berada pada

    segmen medulla spinalis yang sama. G!!erent stimuli dari kapsula ginjal atau otot

     polos pelvis renalis oleh aksi re!leks melalui e!!erent menuju ke lambung dan pylorus

    sehingga terjadi pylorospasme   terjadi gejala mual dan muntah atau perubahan

    tonus usus kembung dan ileus paralitik.

    "al-hal lainnya yang perlu ditanyakan saat anamnesis termasuk riayat

    kencing keluar batu, riayat nyeri saat berkemih, riayat kencing berdarah, riayat

    in!eksi salurah kemih berulang, riayat penyakit masa lalu atau riayat keluarga

    dengan batu, durasi dan perburukan gejala, dan tanda-tanda atau gejala sepsis.

    Pada pemeriksaan !isik palpasi ditemukan nyeri ketok costovertebralis. Nyeri

    ginjal adalah nyeri yang menetap di regio costovertebralis akibat keregangan yang

    14

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    15/25

    mendadak dari capsule propria ginjal misalnya pada pyelonephritis akuta atau

    obstruksi ureter proksimal akuta. Nyeri ginjal juga dapat bersi!at menjalar sampai

    sepanjang subcostal ke umbilicus dan sampai kuadran lateral baah dinding perut.

    Pada pembesaran ginjal dan keregangan kapsul yang berlangsung kronis, misalnya

    kanker, batu staghorn, hidrone!rosis, kista ginjal, + ginjal, biasanya bersi!at

    tumpul 5dull !ain. #, 4

    Pemeriksaan darah rutin terdiri atas pemeriksaan kadar hemoglobin, leukosit,

    laju endap darah, hitung jenis leukosit, dan hitung trombosit. Pada penderita dengan

    obstruksi saluran kemih lama dapat terjadi gangguan pada ginjal. Gnemia sering

    terjadi pada pasien-pasien dengan penyakit ginjal kronis. =$-)$8 pasien penyakitginjal kronik mengalami anemia. Penyebab utama anemia pada pasien dengan

     penyakit ginjal kronik adalah kurangnya produksi eritropoietin 5DP: karena

     penyakit ginjalnya. 9aktor tambahan termasuk kekurangan

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    16/25

    Pemeriksaan urinalisa menunjukkan adanya mikrohematuria tipikal,

    leukosituria, proteinuria dan glucosuria. 2eukosituria terjadi disebabkan oleh adanya

    sedimen batu yang terbentuk dari komponen-komponen bakteri sekitar daerah

    urogenitalia sedangkan mikrohematuri terjadi karena lokasi batu pada saluran ginjal

    yang sempit. Proteinuria biasanya didapatkan pada kasus gagal ginjal baik akut

    maupun kronik dan penyebabnya dapat berbagai mulai dari obstruksi batu sehingga

    hipertensi kronik lama. Sedangkan glucosuria pada pasien ini berhubungan dengan

     penyakit diabetes yang diketahui saat masuk rumah sakit. 4, ( 

    Secara umumnya, pemeriksaan p" pada urinalisa merupakan suatu penilaian

    tidak langsung terhadap keadaan asam basa pada serum. p" urin dapat bervariasiantara 4, ( sampai =,$ namun p" rata-rata bervariasi antara (,( dan 6,(. Sebuah p"

    urin antara 4,( dan (,( dianggap asam, sedangkan p" antara 6,( dan = dianggap basa.

    Pada pemeriksaan p" urin ditemukan p" *( dan dapat dicurigai kemungkinan suatu

     batu asam urat atau sistin. Pasien dengan batu asam urat biasanya terbentuk dari urin

    dengan p" asam dan batu yang terbentuk akibat in!eksi biasanya bersi!at alkali.

    Pemeriksaan kultur urin mungkin menunjukkan adanya pertumbuhan kuman

     pemecah urea. uman-kuman pemecah urea di antaranya adalah  +roteus s!!,

     Kle#siella, Serratia, :ntero#a&ter, +seudomonas dan Sta!hylo&o&&us* 4, (

    Antuk diagnosis pasti dari batu saluran kemih, dibutuhkan pemeriksaan

    radiologik imaging untuk mengetahui ukuran dan lokasi pasti dari batu ginjal.

    ;iagnosis kolik renalis tidak dapat ditegakkan hanya dengan gejala klinis. Pada

     pasien ini, telah dilakukan pemeriksaan !oto polos abdomen, AS1 dan +-scan tanpa

    kontras.Amumnya, terdapat beberapa pemeriksaan yang dianjurkan yaitu (, #$

    a7 F!(! !l!# a-d!*enertujuan untuk melihat kemungkinan adanya batu radioopak di traktus urinarius.

    atu-batu jenis kalsium oksalat dan kalsium !os!at bersi!at radioopak dan paling

    sering dijumpai diantara batu jenis lain, sedangkan batu asam urat bersi!at non-opak 

    5radiolusen. Pada pemeriksaan !oto polos abdomen, tidak ditemukan gambaran batu

    16

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    17/25

    radioopak pada lintasan traktus urinarius sehingga memungkinkan kecurigaan baha

     batu yang terbentuk merupakan suatu batu yang bersi!at radiolusen.4, #$

    Arutan radiopasitas beberapa batu saluran kemih seperti tabel berikut (, #$

    Jen$# Ba(u Rad$!a#$(a#

    alsium :pak  

    FGP Semiopak  

    Arat&sistin Non opak  

    -7 P$el!%"a,$ In("a8ena 9I:P7

    Pemeriksaan ini bertujuan menilai keadaan anatomi dan !ungsi ekskresi dan

    sekresi dari ginjal. Selain itu intravenous pielogra!i dapat mendeteksi adanya batusemi-opak ataupun batu non-opak yang tidak dapat terlihat oleh !oto polos abdomen.

    0ika belum dapat menjelaskan keadaan sistem saluran kemih akibat adanya

     penurunan !ungsi ginjal, sebagai penggantinya adalah pemeriksaan pielogra!i

    antegrade. Antuk pasien ini pemeriksaan intravenous pielogra!i tidak dimintakan

    karena adanya peningkatan !ungsi ginjal ureum dan kreatinin. Pada pasien gagal

    ginjal, ditakutkan bahan kontras tidak dapat diekskresi oleh ginjal dan menyebabkan

    kerusakan ginjal yang lebih parah karena kontras bersi!at ne!rotoksik. 4, (, 6

    ;7 Ul("a#!n!%"a,$ 9USG7

    Altrasonogra!i dimintakan apabila pasien tidak mungkin menjalani

    intravenous pielogra!i, yaitu pada keadaan 7 keadaan dimana adanya allergi

    terhadap bahan kontras, !aal ginjal yang menurun, dan pada anitayang sedang

    hamil. Pemeriksaan ultrasonogra!i dapat menilai adanya batu di ginjal atau di buli-

     buli 5yang terlihat sebagai e&hoi& shadow, hidrone!rosis, pione!rosis, atau

     pengkerutan ginjal. (, 6

    d C!*u(ed'(!*!%"ah)

    +-scan merupakan modalitas diagnostik pilihan pada pasien dengan keluhan

    nyeri kolik akut. Rongga peritoneum dan struktur retroperitoneal dapat terlihat secara

    keseluruhan dan membantu pada saat diagnosis dari modalitas lain tidak dapat

    menunjang klinis. elebihannya dibanding ultrasonogra!i adalah ketidaktergantungan

     pemeriksaan pada pengalaman pemeriksa untuk menilai kelainan dan posisi anatomis

    17

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    18/25

    organ urologi. Namun harganya masih sangat mahal sehingga tidak semua rumah

    sakit tersedia pemeriksaan ini. +-scan menilai jenis, lokasi dan ukuran batu, sistem

     pelvikokaliseal, dan anatomi ginjal alaupun tidak terlalu rinci dibanding

     pemeriksaan pielogra!i. 4, 6 

    I:/ Pena(alaanaan

    Penanganan pada batu ginjal tergantung pada jenis, lokasi dan ukuran batu.

    Pada pasien ini telah dilakukan operasi e/tended pyelolithotomy karena ukuran batu

    yang dilihat pada pemeriksaan +-scan abdomen H' cm sehingga tidak 

    memungkinkan suatu lithotripsy untuk dilakukan. 2okasi batu yang terletak di

     pyelum juga merupakan indikasi untuk dilakukan bedah terbuka bagi memudahkan

    evakuasi batu dibanding dengan tindakan minimal invasi!.

    atu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih secepatnya harus

    dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat. Cndikasi untuk 

    melakukan tindakan&terapi pada batu saluran kemih adalah jika batu telah

    menimbulkan obstruksi, in!eksi, atau harus diambil karena sesuatu indikasi sosial.

    :bstruksi karena batu saluran kemih yang telah menimbulkan hidroureter atau

    hidrone!rosis dan batu yang sudah menyebabkan in!eksi saluran kemih, harus segera

    dikeluarkan. adang kala batu saluran kemih tidak menimbulkan penyulit seperti di

    atas tetapi diderita oleh seorang yang karena pekerjaannya mempunyai resiko tinggi

    dapat menimbulkan sumbatan saluran kemih pada saat yang bersangkutan sedang

    menjalakankan pro!esinya, dalam hal ini batu harus dikeluarkan dari saluran kemih.

    atu dapat dikeluarkan dengan cara medikamentosa, dipecahkan dengan DS>2,

    melalui tindakan endourologi, bedah laporoskopi, atau pembedahan terbuka. 4, (

    1/ Med$&a*en(!#a

    Dvakuasi batu secara spontan tergantung pada ukuran batu, bentuk batu,

    lokasi batu, dan adanya tidak edema ureteral 5tergantung lama aktu gejala klinis

    tidak pernah ditindaki. Sebanyak 4$ 7 ($8 kalkuli ukuran 4 7 ( mm keluar spontan

    tanpa perlu penanganan khusus. Cnhibitor al!a, anti-in!lamatorik non steroid 5NSGC;

    dengan atau tanpa steroid dosis rendah merupakan pengobatan standar untuk 

    18

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    19/25

    membantu mengevakuasi batu secara spontan. Selain itu, terapi medikamentosa juga

     bertujuan untuk mengurangi nyeri, memperlancar aliran urin dengan pemberian

    diuretikum, dan minum banyak supaya dapat mendorong batu keluar dari saluran

    kemih. 3, (

    2. ESWL (Extrocorporeal Shockwave Lithotripsy)

    Glat DS>2 adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh

    +aussy pada tahun #)=$. Glat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal,

    atau buli-buli tanpa melalui tindakan invasi! atau tanpa ada pembiusan. atu dipecah

    menjadi !ragmen-!ragmen kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih.

    idak jarang pecahan-pecahan batu yang sedang keluar menimbulkan perasaan nyeri

    kolik dan menyebabkan hematuria. 4, (

    2/ End!u"!l!%$

    indakan endourologi adalah tindakan invasi! minimal untuk mengeluarkan

     batu saluran kemih yang terdiri atas memecah batu, dan kemudian mengeluarkannya

    dari saluran kemih melalui alat yang dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih.

    Glat itu dimasukkan melalui urethra atau melalui insisi kecil pada kulit 5perkutan.

    Proses pemecahan batu dapat dilakukan secara mekanik, dengan memakai energi

    hidraulik, energi gelombang suara, atau dengan energi laser. eberapa tindakan

    endourologi itu adalah

    PN2 5Percutaneus Nephro 2itholapa/y mengeluarkan batu yang berada di

    dalam saluran ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi ke dalam sistem

    kalises melalui insisi pada kulit. atu kemudian dikeluarkan atau dipecah

    terlebih dahulu menjadi !ragmen-!ragmen kecil. 3, (

    2itotripsi memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan memasukkan alat

    memecah batu 5litotriptor ke dalam buli-buli. Pecahan batu dikeluarkan dengan

    evakuator Dllik. 3, (

    19

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    20/25

    Areteroskopi atau uretero-renoskopi memasukkan alat ureteroskopi peruretram

    guna melihat keadaan ureter atau sistem pielo-kaliks ginjal. ;engan memakai

    energi tertentu, batu yang berada di dalam ureter maupun sistem pelvikalises

    dapat dipecah melalui tuntunan uteroskopi ini. 3, (

    Dkstraksi ;ormia yaitu mengeluarkan batu ureter dengan menjaringnya melalui

    alat keranjang "ormia* 3, (

    4. Bedah Laa"a#&!$

    Pembedahan laparaskopi untuk mengambil batu saluran kemih saat ini sedang

     berkembang. +ara ini banyak dipakai pada operasi pengambilan batu ureter. 4, (

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    21/25

     pemasangan

    stent

    Areterorenoskopi atu ginjal M '

    cm

    ;e!initi! 

    Prosedur raat

     jalan

    9ragmen kristal

    susah dievakuasi

    iasanya diikuti

    dengan

     pemasangan

    stent

    +edera ureter 

    atau striktur  

    ureter 

     Ne!rolitotomi

     perkutaneus

    atu ginjal H '

    cm

    atu proksimal

    ureter H # cm

    ;e!initi! Cnvasi! Perdarahan

    +edera pada

    sistem koleksi

    +edera pada

    struktur 

     berdekatan

    Setelah tindakan pielolitotomi, pasien dipasangkan double-0 stent pada ginjal

    kiri. Stent adalah benda kecil, elastis yang berbentuk seperti ' buah huru! 0 yang

    dimasukan pada daerah obstruksi. Glat ini dipasang di ureter, salah satu ujungnya berada di sistem pelvikokaliseal ginjal dan satu lagi di kandung kemih. 9ungsi dari

    stent adalah untuk mempertahankan patensi aliran urin, mempermudah aliran kencing

    dari ginjal ke kandung kencing, juga memudahkan terbaanya serpihan batu saluran

    kencing. 4

    Cndikasi pemasangan ;0 stent 4

    #. Fenyambung ureter yang terputus.

    '. 0ika saat tindakan ureteroskopi lapisan dalam ureter terluka.

    3. Setelah operasi ureteroskopi batu ureter distal, karena dikhaatirkan muara

    ureter bengkak sehingga urine tidak dapat keluar.

    4. Stenosis atau penyempitan ureter. ;0 stent ber!ungsi agar setelah dipasang

     penyempitan tersebut menjadi longgar.

    21

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    22/25

    (. Setelah ureteroskopi dengan batu ureter tertanam, sehingga saat selesai

    ureteroskopi lapisan dalam ureter kurang baik.

    6. :perasi batu ginjal yang jumlahnya banyak dan terdapat kemungkinan batu

    sisa. 0ika tidak dipasang dapat terjadi bocor urine berkepanjangan.

    %. atu ginjal yang besar dan direncanakan etro&or!oreal sho&kwave

    lithotri!sy. Seandainya tidak dipasang maka serpihan batu dapat menimbulkan

    rasa nyeri.

    =. Antuk mengamankan saluran kencing pada pasien kanker cervi/.

    ). Antuk mengamankan ginjal saat kedua ginjal&ureter tersumbat dan baru dapat

    diterapi pada # sisi saja. Faka sisi yang lain dipasang ;0 stent.

    #$. Pada pasien gagal ginjal karena sumbatan kencing.

    Resiko pemasangan ;0 stent 4

    #. erlubangnya saluran kencing.

    '. Arosepsis yaitu kuman saluran kencing beredar di aliran darah.

    3. Funculnya batu di ;0 stent, oleh karena itu ;0 stent diangkat&diganti setelah

    suatu aktu tertentu. ;isarankan ;0 stent dicabut atau diganti setelah ' bulan.

    4. ;0 stent tak dapat ditarik. Seandainya hal ini terjadi maka diperlukan operasi

    terbuka.

    omplikasi sering terjadi dari pemasangan ;0 stent adalah rasa tidak nyaman,

    in!eksi sekunder, terbentuknya batu sekunder yang mengendap di sekitar stent dan

    sumbatan dari pecahan batu-batu kecil setelah litotripsi. 3, (

    Gntibiotik dapat diberikan pada pasien yang dicurigai mengalami in!eksi

    saluran kemih dan jenisnya diberikan sesuai dengan hasil tes kepekaan. 0ika hasil

    kepekaan steril, maka dapat diberikan antibiotik pro!ilaksis seperti am!i&illin atau

    &e!halos!orin. (

    :/ Pen;e%ahan

    22

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    23/25

    +ara penanggulangan batu ginjal dan kemih bervariasi. ang utama dicari

    kasusnya, letak dan ukuran batunya. emudian baru ditentukan diatasi dengan cara

    yang mana yang paling tepat atau kombinasi berbagai cara. alau letak batu sulit

    dijangkau atau terlalu besar, jalan satu-satunya dengan pembedahan. alau ginjal

    yang ditumbuhi batu mulai rusak, harus diangkat, agar ginjal yang masih sehat tidak 

    ikut rusak. %, #$

    Gda beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya batu ginjal yaitu

    4, #$

    #. :bat diuretik thia

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    24/25

    DAFTAR PUSTAKA

    #. Palinrungi GF. 2ecture Note on atu 1injal ;ivision o! Arology, ;epartment o! 

    Surgery, 9aculty o! Fedicine, "asanuddin AniversityK '$#$.

    '. anagho DG, 2ue 9. 8ha!ter .9 'natomy of

  • 8/18/2019 WAN CASE Koreksi 1

    25/25

    editors. +ampbel->alsh Arology. Anited state o! Gmerica DlsevierK '$#'. hal.

    #'(6 7 #'%$.

    (. Purnomo . ;asar-;asar Arologi. 'nd ed. Falang Sagung SetoK '$$3.

    6. D!!endi C, Farkum "FS. uku Gjar Clmu Penyakit ;alam 0ilid CC. ab

    Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit 1injal. Ddisi (. 0akarta Cnterna Publising.

    hal. ($= 7 (3%.%. runicardi 9+, Gndersen ;, illiar R, ;unn ;2, and "unter 01, and

    Fatthes 0, et al. 8ha!ter (/9 Urology dalam Schartashington Aniversity School o! Fedicine, St. 2ouis, Fissouri. Gmerican

    9amily Physician, Gpril '$$#, ?olume 6% No.% hal.#3') 7 #33=. Gvailable !rom

    .aa!p.org&a!p 5akses #3 Faret '$#(

    11.Gggraal P, Narula S, akkar F, andon +.  Ne!hrolithiasis9 Mole&ular 

     Me&hanism of ;enal Stone Formation and the 8riti&al ;ole +layed #y

     Modulators*  Attrakhand, Cndia. "indai Publishing +orporation, ioFed

    Research Cnternational, ?olume '$#3 hal. ' 7 #4. Gvailable !rom

    http&&d/.doi.org$.##((&'$#3&')')(3 5akses #3 Faret '$#(

    25

    http://www.aafp.org/afphttp://dx.doi.org/10.1155/2013/292953http://dx.doi.org/10.1155/2013/292953http://www.aafp.org/afp