WAKA I BIDANG KURIKULUM NAMA : YURDINAL, S. Ag NIP : 150 281 929 Pangkat/Golongn : Penata / III.c Tugas Pokok : Wakil Kepala Sekoah Bidang Kurikulum1. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan 2. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran 3. Mengatur penyusunan program pengajaran ( program semester ) , Program satuan Pelajaran dan persiapan mengajar penjabaran dan penyesuian kurikuklum 4. Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler 5. Mengatur Program penilaian kriteria kenaikan kelas, Kriteria kelulusan dan laporan kemajuan belajar siswa serta pembagian raport dan STTB 6. Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran 7. Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar 8. Menagtur pengembangan MGMP dan koordinator mata pelajaran 9. Mengatur mutasi siswa 10. Melakukan supervisi administrasi dan akademis 11. Menyusun Laporan KTSP :BAB I
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentangBadan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengamanatkan bahwa Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan
pendidikandengan mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta
berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada standar nasional
pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasionalpendidikan terdiri atas: standar isi, standar proses,standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan(SKL) merupakan acuan utama
bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan
pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, MAN Lubuk
Alung Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat sebagai lembaga pendidikan tingkat
menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Melalui KTSP ini Madrasah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan
karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya
melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di
lingkungan sekitar sekolah.
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional
serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
(2) Globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan
lintas sektor serta tempat,
(3) Era informasi,
(4) Pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia,
(5) Berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan,
(6) Dan era perdagangan bebas.
Tantangan sekaligus peluang itu harus direspon oleh sekolah kami, sehingga visi Madrasah
diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain merupakan citra moral yang
menggambarkan profil Madrasah yang diinginkan di masa datang. Namun demikian, visi sekolah
harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional. Visi juga harus memperhatikan dan
mempertimbangkan (1) potensi yang dimiliki Madrasah, (2) harapan masyarakat yang dilayani
sekolah/madrasah.
Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait (stakeholders) bermusyawarah, sehingga
visi sekolah mewakili aspirasi berbagai kelompok yang terkait, sehingga seluruh kelompok yang
terkait (guru, karyawan, siswa, orang tua, masyarakat, pemerintah) bersama-sama berperan aktif
untuk mewujudkannya.
Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat: (1)filosofis, (2) khas, (3) mudah
diingat. Berikut ini merupakan visi yang dirumuskan oleh Madrasah kami, Madrasah Aliyah Negeri (MAN ) Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat.
VISI MAN LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN
“ TERWUJUDNYA LULUSAN YANG BEKUALITAS
BERBASIS IMTAQ DAN IPTEK ” Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita Madrasah yang berorientasi ke depan dengan
memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan masayarakat.
Kami memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.
Visi ini menjiwai warga Madrasahkami untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan berkelanjutan
dalam mencapai tujuan Madrasah.
Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita Madrasah yang :
2. Target pencapaian rata-rata Nilai UjianAkhir 6,0.
2. Target pencapaianrata-rata NUANlulusan 7,0.
2. Target pencapaian rata-rata NUAN lulusan 8,0
3. 10 % lulusan dapatditerima di PTN, baikmelalui jalur PMDKmaupun UMPTN.
3. 20 % lulusan dapatditerima di PTN baikmelalui jalur PMDKmaupun UMPTN.
3. 50 % lulusan dapatditerima di PTN baikmelalui jalur PMDKmaupun UMPTN.
4. Memiliki ekstra kurikulerunggulan ( Pramuka &Olah Raga)
4. Extra kurikulerunggulan dapatmenjuarai tingkatprovinsi
4. Ekstrakurikuler unggulandapat meraih prestasitinggkat nasional
5. 25 % peserta didik dapataktif berbahasa Inggrisdan Arab
5. 40 % peserta didikdapat aktif berbahasaInggris, dan Arab
5. 60 % peserta didik dapataktif berbahasa Inggris danArab
6. 70 % peserta didik dapatmengoperasikan
mengoperasikanprogram Ms Word danMs Excel
6. 75 % peserta didikdapat mengoperasikan
2 programkomputer(MicrosoftWord , Excel, Powerpoint dan Internet).
6. 100 % peserta didik dapatmengoperasikan 2 program
komputer(Microsoft Word,Excel, Power point danInternet).
7. 15 % Peserta didikmampu melakukanbudi daya salah satujenis tumbuhan atauikan yang bernilaiekonomis.
7. 30 % Peserta didikmampu melakukanbudi daya salah satujenis tumbuhan atauikan yang bernilaiekonomis.
7. 40 % Peserta didik mampumelakukan budi daya salahsatu jenis tumbuhan atauikan yang bernilaiekonomis
Sasaran program tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan strategi pelaksanaan yang wajib
dilaksanakan oleh seluruh warga Madrasah sebagai berikut:
1. Mengadakan pembinaan terhadap peserta didik, guru dan karyawan secaraberkelanjutan;
2. Mengadakan jam tambahan pada pelajaran tertentu;
3. Melakukan kerjasama dengan pihak kabupaten dan perusahaan yang ada diwilayah Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman untuk membantu pembiayaan bagi peserta didik yang mempunyai semangat dan motivasi yangtinggi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi;
4. Mengadakan tadarusan menjelang pelajaran dimulai, kegiatan jama’ah yasin
setiap malam jum’at, tadabur alam, peringatan hari besar islam, danmembentuk kelompok-kelompok pengajian peserta didik;
5. Menjalin komunikasi yang baik dengan Dinas Pendidikan dan Olah ragaKabupaten Padang Pariaman;
6. Perbaikan laboratorium bahasa;
7. Membentuk kelompok gemar bahasa inggris dan bahasa Arab ;
Jumlah seluruh personil sekolah ada sebanyak 61 orang, terdiri atas guru 55 orang,
karyawan tata usaha 5 orang, dan pesuruh 1 orang.
Keadaan Personil Sekolah
NO NAMA JABATAN STATUS 1 Afrizal Can, S.Ag Kepala Sekolah PNS 2 Dra. Yassirli Waka Humas dan
Keagamaan PNS
3 Zetri Murni,S.Ag S.Pd. Guru PNS 4 Dra.Murliati Waka Sarana PNS 5 Jaruni M.Yasin,S.Pd Guru PNS 6 Drs.Bukhary Masnur Guru PNS 7 Dra.Isfa Aidawati Guru PNS 8 Dra Cendrawati Guru PNS 9 Riza Marlina, M.Pd Guru PNS 10 Ratna Dewita,S.Pd Guru DPK PNS 11 Imrawati,S.Pd Guru DPK PNS 12 Yurdinal, S. Ag Waka Kurikulum PNS 13 Dra.Fitri Yani Guru PNS 14 Dewi Raya, S.Pd Guru DPK PNS 15 Asrita Yani,S.Pd Guru PNS 16 Zul Anwar,S.Pd Guru PNS 17 Ratna Dewi,S.Pd Guru PNS 18 Depi Dasmal,S.Ag M.Ag Guru PNS 19 Yulpaheri,S.Pd Waka Kesiswaan PNS 20 Febri Anita, S.Pd Guru PNS 21 Dewi Fitri Yanti,S.Pd Guru PNS 22 Eridasmi,S.Pd Guru PNS 23 Zaitul Makmur, S.Ag Guru PNS 24 Elyusra,S.Sos Kaur TU PNS 25 Nurdin Yarnis Bendahara PNS 26 Agustina Urs.Kepegawaian PNS 27 Trisna,S.Pd Guru GTT 28 Yanti Desmiza,S.Pd Guru GTT 29 Asrayeni Evinora, S.Si Guru GTT 30 Sosmita Arif,S.S Guru GTT 31 Nelhasrati,S.Pd Guru GTT 32 Rusda Fadilla Gr.Pustaka GTT
33 Yurmawati,S.Pd Guru GTT 34 Rince Nurhatrini,S.Pd Guru GTT 35 Oktonofia,S.Pd.I Guru GTT 36 Sarbaini,S.Pd.I Guru GTT 37 Alman Fauzi,S.Ag Guru GTT 38 Yusmagri Maizal,S.Th.I Guru GTT 39 Ramanita Susanti,S.Pd Guru GTT 40 Desnita Ali,S.Pd Guru GTT
41 Yufitra Hani,S.Pd Guru GTT 42 Akmal Zaki,S.Pd.I Guru GTT 43 Arisman, S.Pd Guru GTT 44 Abrison Mitra,S.Pd Guru GTT 45 Epi Poneter,S.Sn Guru GTT 46 Windiana Fitria,S.Si Guru GTT
47 Rita R, S.Pd Guru GTT 48 Edriza Eka Putra, A.Md Guru GTT 49 Muslim B, S.Pd.I Guru PNS 50 Tetri Jeli, SE Peg.Honor PTT 51 Titin Primadona Peg.Honor PTT 52 Husni Yulia Nengsih Guru GTT 53 Saidatul Fikri, S.Pd Guru GTT 54 Rustam tanjung Penjaga Sekolah PTT
Dari sejumlah guru, hanya 50 % yang berstatus guru PNS. Sisanya45 % guru GTT dan 5 % sebagai
guru honorer.
B. Keadaan Peserta Didik
1. Jumlah peserta didik
Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2007/2008 seluruhnya berjumlah 600 orang.
Persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta didik di kelas X ada sebanyak 227
rombongan belajar. Peserta didik pada program IPA baik di kelas XI maupun di kelas XII hanya
250 rombongan belajar. Sedangkan pada program IPS di Kelas XII dan Kelas XI masing-masingada 5 rombongan belajar dan pada program Agama di kelas XI dan Kelas XII masing-masing ada
2 rombongan belajar
2. Keadaan Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah /Droup Out
Peserta didik yang tidak naik kelas dan angka putus sekolah (Droup-Out) peserta didik ternyata
cukup tinggi setiap tahunnya.
Tingginya keadaan tidak naik kelas dan putus sekolah peserta didik terutama disebabkan
karena masih kurangnya kesadaranorang tua dan peserta didik tentang arti pentingnya
pendidikan, selain juga karena faktor kesulitan ekonomi.
Struktur kurikulum MAN Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman memuat kelompok
matapelajaran sebagai berikut ini:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut di implementasikan dalam kegiatan
pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan demikian, cakupan dari
masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan. Cakupan
setiap kelompok mata pelajaranadalah sebagai berikut:
CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN
NO KELOMPOK MATAPELAJARAN
CAKUPAN
1. Agama dan Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama danakhlak mulia dimaksudkan untukmembentuk peserta didik menjadimanusia yang beriman dan bertakwakepada Tuhan Yang Maha Esa sertaberakhlak mulia. Akhlak muliamencakup etika, budi pekerti, ataumoral sebagai perwujudan dari
dan kepribadian dimaksudkan untukpeningkatan kesadaran dan wawasan pesertadidik akan status, hak, dan kewajibannyadalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara, serta peningkatan kualitasdirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasankebangsaan, jiwa dan patriotisme belanegara, penghargaan terhadap hak-hak asasimanusia, kemajemukan bangsa, pelestarianlingkungan hidup, kesetaraan gender,demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar pajak, dansikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dannepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan danTeknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuandan teknologi pada SMA/MAdimaksudkanuntuk memperoleh kompetensi lanjut ilmupengetahuan dan teknologi sertamembudayakan berpikir ilmiah secara kritis,kreatif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetikadimaksudkan untuk meningkatkansensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahandan harmoni. Kemampuan mengapresiasi danmengekspresikan keindahan serta harmonimencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalamkehidupan individual sehingga mampumenikmati dan mensyukuri hidup, maupundalam kehidupan kemasyarakatan sehinggamampu menciptakan kebersamaan yangharmonis.
5. Jasmani, Olahraga danKesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahragadan kesehatan pada SMA dimaksudkan untukmeningkatkan potensi fisik sertamembudayakan sikap sportif, disiplin, kerja
sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran,sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifatindividual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dariperilaku seksual bebas, kecanduan narkoba,HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, danpenyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Bimbingan Konseling diasuh oleh guru yang ditugaskan.
2) pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas
(ekstrakurikuler) diasuh oleh guru pembina. Pelaksanaannya secara reguler setiap
hari Sabtu, yaitu:
bola Volley
bola Kaki
Pramuka
Drum Band
Palang Merah Remaja (PMR)
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
Kelompok Giat Belajar Bahasa Inggris
b. Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta
didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.
RUTIN SPONTAN KETELADANAN upacara membiasakan antri berpakaian rapi senam memberi salam memberikan pujian sholat berjamaah membuang sampah
pada tempatnya tepat waktu
kunjungan pustaka musyawarah hidup sederhana
Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru ditugaskan
untuk membina Program Pembiasaan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dankondisi psikologis peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian.
4. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan bagian integral dari
pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian, materi kecakapan hidup
60 % Seni Budaya 60 % Pendidikan Jasmani, Olahraga danKesehatan
70 %
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Keterampilan
60 %
60 % Muatan Lokal 60 % Pengembangan Diri 60 %
Sekolah menargetkan agar angka ketuntasan belajar tersebut semakin meningkat setiaptahunnya. Oleh karena itu, setiap warga sekolah diharapkan untuk lebih bekerja keras lagi
agar mutu pendidikan sekolah dapat meningkat dari tahun ke tahun.
7. Penjurusan
a. Sesuai kesepakatan Sekolah dengan Komite Sekolah serta dengan memperhatikan keadaan
sarana dan prasaran yang tersedia di sekolah, maka sekolah menetapkan hanya ada 2
(dua) jurusan yang diprogramkan, yaitu jurusan Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
b. Waktu penjurusan
1) Penentuan penjurusan program studi Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Sosial dan Bahasa
untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, semua mata pelajaran yang menjadi ciri khas
jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (matematika, fisika, kimia, dan biologi)
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ).
untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, semua mata pelajaran yang menjadi cirri khasIlmu Pengetahuan Sosial (ekonomi, geografi, sejarah, dan sosiologi) mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal ( KKM ).
untuk jurusan Agama, semua mata pelajaran yang menjadi cirri khas Agama (Bahasa
Arab,Fiqih,Al-Qur’an Hadist, Aqidah Akhlah dan SKI dsb ) mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal ( KKM ).
kehadirannya minimal 75 % ( maximal nilai afektif ( K ) 3 buah.
e. Peserta didik dinyatakan lulus Sekolah, apabila yang bersangkutan memenuhi ketentuanyang ditentukan sebagai berikut:
memiliki rapor kelas X, XI, dan XII
mengikuti ujian praktek dan teori
memiliki nilai minimal 5.00 untuk setiap mata pelajaran
Nilai rata-rata Ujian Nasional minimal 6.00
Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender pendidikan
untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan
waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai
berikut:
- permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan olehPemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
- minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaranuntuk setiap tahun pelajaran.
Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan
dan kebutuhannya.
- waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri.
- waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.
Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah
tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari
libur khusus.
- waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
- libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
- sekolah/madrasah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang
dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.
- bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus
tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
- Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan
disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.