Penelitian Pengaruh Kentang Solanum tuberosum L. terhadap Pengurangan Jerawat pada Kulit Wajah.pdf 22112019114007.pdf
Penelitian Pengaruh Kentang Solanum tuberosum L. terhadap Pengurangan Jerawat pada Kulit Wajah.pdf
22112019114007.pdf
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………… 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… 3
RINGKASAN …………………………………………………………….. 4
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………… 5
1.1 Uraian umum ….……………………………………………………... 5
1.2 Latar Belakang …….…………………..……………………………… 6
1.3 Tujuan Khusus ….……………………..……………………………… 8
1.4 Urgensi (Keutamaan Penelitian) ……………………………………… 9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………... 11
2.1 Pemanfaatan Kentang (Solanum tuberosum L.) ..……………………. 14
2.2 Jerawat ….……………………………………………………………. 15
BAB 3 METODE PENELITIAN ………………………………………… 17
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………………… 17
3.2 Metode Penelitian ………………………………………………………. 18
3.3 Variabel Penelitian …………………………………………………….. 18
3.4 Definisi Operasional Variabel ………………………………………… 18
3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ………………… 19
3.6 Desain Penelitian ………………………………………………………… 19
3.7 Instrumen Penelitian ……………………………………………………. 20
3.8 Prosedur Penelitian ……………………………………………………… 21
3.9 Teknik Analisis Data …………………………………………………….. 23
3.10 Hipotesis Statistik ………………………………………………………. 25
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………… 27
4.1 Deskripsi Data ……………………………………………………… 27
4.1.1 Data Mentah ................................................................................ 27
4.1.2 Penyajian Data................................................................... ..... 28
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis …………………………………… 28
4.2.1 Uji Normalitas Liliefors ...............................................................28
4.2.2. Uji Homogenitas 29
4.3 Pengujian Hopotesis .................................................................... 30
4.4 Pembahasan .................................................................................. 31
4.5 Keterbatasan Penelitian ....................................................... 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 34
5.1. Kesimpulan ......................................................................................... 34
5.2 Implikasi Penelitian ............................................................................... 34
5.3 Saran ........................................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 36
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………………… 38
RINGKASAN
Masalah yang sering muncul pada kulit wajah wanita adalah adanya jerawat, yang
mempengaruhi penampilan dan kepercayaan diri dalam pergaulan. Wajah cantik bersih sangat
didambakan semua wanita. Dengan dilakukan penelitian pengaruh kentang terhadap
pengurangan jerawat pada kulit wajah maka akan diketahui cara menghilangkan jerawat pada
kulit wajah menggunakan bahan alam yang mudah diperoleh dan mudah pengaplikasiannya.
Pada tahap pertama penelitian ini bertujuan mengetahui khasiat kentang (Solanum tuberosum L.)
untuk menghilangkan jerawat pada kulit wajah dan tahap kedua membuat produk berbahan
kentang ini sehingga dapat diaplikasikan pada kulit wajah secara mudah dan praktis. Metode
yang digunakan adalah eksperimen semu dengan menggunakan sampel 5 wanita usia antara 18-
23 tahun berkulit wajah berjerawat yang menggunakan masker kentang dan 5 sampel wanita 18-
23 tahun berkulit wajah berjerawat yang menggunakan masker kontrol dengan perlakuan 10 kali,
pemakaian masker 2 kali dalam satu minggu. Alat yang digunakan adalah magnifying lamp dan
wood lamp.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Uraian Umum
Semua orang terutama wanita ingin memiliki kulit yang sehat, bersih, dan menarik.
Banyak hal yang telah dilakukan agar mendapatkan kulit yang diinginkan dengan perawatan
sendiri di rumah hingga pergi ke tempat salon kecantikan maupun ke dokter kecantikan.
Tentulah banyak biaya yang telah dikeluarkan untuk hal ini. Banyak produk kecantikan yang
beredar di pasaran, dan dalam penelitian ini pengusul memberikan alternatif penggunaan produk
perawatan kecantikan dengan bahan-bahan alam yang mudah mendapatkannya dan dibuat
dengan cara yang sederhana.
Terdapat beberapa jenis kelainan pada kulit wajah, salah satu gangguan pada kulit wajah
yang sering mengganggu kepercayaan diri seorang wanita adalah jerawat.
Menurut Aceng Ridwan Fauzi dan Rina Nurmalina dalam buku “Merawat Kulit dan Wajah”
(2012) menyebutkan bahwa gangguan jerawat dapat menetap hingga usia 40 tahun. Hasil
penelitian menunjukkan sebanyak 85% populasi manusia memiliki jerawat pada usia 12-25
tahun, dan 15% lainnya mengalami pada usia 25 tahun.
Menurut E Jusi Nasution dalam buku “Simposium Patogenis Acne Terkini” tahun 2005
disebutkan bahwa terdapat tiga mikroorganisme dalam unit pilosbasea yaitu: (1) Kokus Positif
Gram, contoh staphlylococcus, (2) Ragi lipofilik, contoh Pytyrosporum, (3) Difteroid anaerob,
contoh Propionibacterium acne. Mikroorganisme yang paling banyak terdapat pada kulit dan
yang paling banyak berperan dalam patogenis acne adalah P. acne.
Perawatan kulit wajah dari dalam dilakukan dengan cara mengkonsumsi makanan yang
berguna bagi kesehatan kulit wajah, misalnya mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung vitamin A, B, dan C. Menurut Aceng Ridwan Fauzi, dalam buku “Merawat Kulit
dan Wajah” (2012) menyebutkan bahwa vitamin A adalah vitamin yang penting untuk
mengontrol produksi sebum. Vitamin B6 berfungsi untuk menyeimbangkan hormon. Vitamin C
dapat meningkatkan sistem imun, mengurangi bakteri penyebab jerawat, mengurangi
peradangan, dan menjaga agar kadar hormon selalu sehat. Sedangkan perawatan dari luar dapat
dilakukan dengan menggunakan kosmetika yang mengandung obat anti jerawat, anti radang dan
anti bakteri yang dioles pada permukaan kulit wajah dengan beberapa perlakuan.
Saat ini minat masyarakat semakin besar untuk kembali menggunakan bahan-bahan
alamiah, karena dipercaya lebih aman serta tidak menimbulkan efek samping bagi pemakainya.
Beberapa jenis tumbuhan mempunyai kandungan berbagai zat yang dapat bermanfaat untuk kulit
selain berkhasiat untuk pengobatan, juga bermanfaat untuk perawatan kecantikan dari ujung
rambut sampai ujung kaki. Bahan-bahan dari beberapa jenis tumbuhan ini dapat dibuat menjadi
berbagai jenis produk perawatan kecantikan kulit wajah, mulai dari pembersih, penyegar,
masker, peeling dan untuk minyak pemijatan. Produk perawatan kulit wajah dengan
menggunakan bahan-bahan alamiah dapat diperoleh beberapa keuntungan, yaitu lebih aman bagi
kulit, murah, mudah didapat, mudah diproduksi, multi khasiat, dan berkhasiat dapat
menghilangkan penyakit hingga akar penyebabnya.
Salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetika adalah
kentang. 100 gram umbi kentang mengandung kalori 347 kal, protein 0,3 gram, lemak 0,1 g,
karbohidrat 85,6 g, kalsium 20 mg, fosfor 30 mg, zat besi 0,5 mg, dan vitamin B 0,04 mg.1
Kentang selain sebagai sumber karbohidrat tinggi, sebagai sayuran, juga mempunyai khasiat
kesehatan lain untuk mengobati luka bakar, menghaluskan kulit, menghilangkan jerawat, dan
menghilangkan bengkak pada mata.2
Dalam penelitian ini akan menguji khasiat umbi kentang untuk menghilangkan jerawat
dengan pengaplikasian umbi kentang sebagai masker pada kulit wajah. Dengan pemanfaatan
umbi kentang yang banyak melimpah di dunia ini maka bahan yang diperlukan mudah diperoleh.
Dan pemanfaatan umbi kentang akan sangat bermanfaat dalam menjaga kondisi kulit wajah tetap
bersih, cantik, dan sehat serta mengurangi pemakaian produk-produk bahan kimia dan produk-
produk import yang beredar di pasaran Indonesia.
Penelitian akan dilanjutkan dengan membuat produk masker kentang tersebut yang dapat
digunakan dalam jangka waktu lama dan dipasarkan sehingga pengembangan ilmu ini digunakan
oleh masyarakat luas.
1.2 Latar Belakang
Kulit wajah merupakan bagian yang sangat penting untuk dijaga kebersihan dan
kecantikannya. Hal ini sangat mempengaruhi kesehatan dan penampilan seseorang sehingga
1 Budi Samadi, Kentang dan Analisis Usaha Tani, Yogyakarta: kanisius, 2007, hal. 13.
2 Laily R., Olahan dari Kentang, Yogyakarta: Kanisius, 2010, hal. 11
dapat menambah daya tarik dan kepercayaan diri. Banyak usaha yang dilakukan terutama kaum
wanita untuk tetap menjaga kecantikan wajahnya. Wajah yang diinginkan adalah wajah yang
bersih, sehat, dan terjaga kelembabannya. Banyak usaha yang telah dilakukan terutama oleh
wanita hinga mengeluarkan banyak uang ke salon dan tempat-tempat perawatan kecantikan serta
membeli berbagai produk kecantikan.
Ada beberapa gangguan kulit terutama kulit wajah yang sangat mengganggu penampilan,
dan salah satu gangguan yang mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah munculnya
jerawat pada wajah. Penyebab jerawat sangat bermacam-macam, antara lain karena adanya
bakteri pada permukaan kulit. Sebelum jerawat lebih banyak menetap di kulit wajah, sebaiknya
seorang wanita melakukan pencegahan atau pengobatan terhadap jerawat yang meradang. Cara
yang dapat dilakukan agar seorang wanita dapat tampil cantik dan percaya diri yaitu dengan
cara merawat kulit wajah.
Perawatan kulit wajah dapat dibagi menjadi dua yaitu perawatan kulit wajah dari dalam
dan perawatan kulit wajah dari luar. Perawatan kulit wajah dari luar dapat dilakukan dengan cara
menggunakan kosmetika modern atau kosmetika tradisional.
Kosmetika sudah dikenal oleh manusia ribuan tahun yang lalu, gunanya selain untuk
mempercantik wajah juga berguna untuk melindungi kulit dari pengaruh cuaca dan serangga.
Kosmetika merupakan bahan yang dibuat khusus untuk mempercantik, memperbaiki, dan
mengubah penampilan seseorang. Kosmetika merupakan pilihan yang paling populer di kalangan
wanita di seluruh dunia untuk merawat kulit dengan tujuan mempercantik dan menjaga
kesehatan kulit seseorang.
Saat ini minat masyarakat semakin besar untuk kembali menggunakan bahan-bahan
alamiah, karena dipercaya lebih aman serta tidak menimbulkan efek samping bagi pemakainya.
Beberapa jenis tumbuhan mempunyai kandungan berbagai zat yang dapat bermanfaat untuk kulit
selain berkhasiat untuk pengobatan, juga bermanfaat untuk perawatan kecantikan dari ujung
rambut sampai ujung kaki. Bahan-bahan dari beberapa jenis tumbuhan ini dapat dibuat menjadi
berbagai jenis produk perawatan kecantikan kulit wajah, mulai dari pembersih, penyegar,
masker, peeling dan untuk minyak pemijatan. Produk perawatan kulit wajah dengan
menggunakan bahan-bahan alamiah dapat diperoleh beberapa keuntungan, yaitu lebih aman bagi
kulit, murah, mudah didapat, mudah diproduksi, multi khasiat, dan berkhasiat dapat
menghilangkan penyakit hingga akar penyebabnya.
Banyak produk yang digunakan untuk menjaga kondisi kulit wajah ini. Dalam penelitian
ini akan dikaji tentang khasiat kentang selain sebagai sumber pangan yang banyak dikonsumsi.
Bagian kulit kentang mempunyai kandungan yang tidak kalah dibandingkan dengan umbi
kentang, bahkan mempunyai beberapa kandungan yang berkhasiat untuk kulit dan tidak dimiliki
oleh umbi kentang.
Kulit entang merupakan bagian dari kentang yang tidak digunakan, padahal kandungan
nutrisi yang dimiliki kulit kentang lebih bagus daripada umbi kentang itu sendiri. Kulit kentang
mengandung kuersetin, antioksidan golongan flavonoid, dan asam klorogenat (antioksidan). Dari
hasil riset Al Saikhan juga menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan dalam kulit kentang
tertinggi dibandingkan dengan bagian umbi kentang yang lain. Asam klorogenat yang dikandung
dalam kulit kentang mampu menyembuhkan luka bakar pada kulit. Asam klorogenat mampu
melemahkan zat nitrosamin yang merupakan pemicu kanker.3
Antioksidan dapat melindungi kulit dari radikal oksigen bebas di dalam membran dan
melindungi dari bagian sel yang melarutkan lipid. Antioksidan melindungi kulit dengan
mempertebal lapisan epidermis setelah sinar matahari menghilangkan persediaan vitamin E pada
kulit. Antioksidan juga berperan dalam menyamarkan kerut, membantu dalam pembentukan
kolagen dan elastin. Vitamin C jenis L-askorbat mampu menembus dengan sempurna pada kulit.
Penggunaan niasin mampu mencegah luka akibat sengatan sinar matahari, meningkatkan lemak
dan protein pada kulit sehingga meningkatkan fungsi kulit sebagai pelindung serta mengurangi
proses menguningnya kulit akibat pengaruh proses glikasi.4
Oleh karena itu, dalam penelitian ini penggunaan kentang termasuk kulit kentang
disamping umbinya untuk dibuat masker yang diaplikasikan 2 kali dalam satu minggu sebanyak
10 kali penggunaan pada wanita berkulit wajah berjerawat.
1.3 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah menemukan keunggulan kandungan dari kentang
kulit dan umbi kentangnya sebagai masker untuk perawatan kulit wajah berjerawat. Dilakukan
3 Wied Harry Apriadji, Makan Enak untuk Hidup Sehat, Bahagia, & Awet Muda, Jakarta: Gramedia, 2007, hal. 62.
4 Michael F. Roizen dan Mehmet C. Oz, Being Beautiful: Sehat dan Cantik Luar Dalam Ala Dr. Oz, penerjemah
Rani Sundari Ekawati, Bandung: Qanita, 2010, hal. 80-81.
penelitian awal dengan studi pustaka tentang kentang dan jerawat itu sendiri dilanjutkan dengan
uji kandungan kentang beserta kulitnya di laboratorium. Penelitian dilanjutkan dengan menguji
khasiat kentang tersebut untuk diaplikasikan pada 5 kulit wajah wanita berjerawat sebagai
sampel uji dan digunakan 5 sampel kulit wajah berjerawat yang menggunakan masker kontrol.
Kentang yang akan diuji terlebih dahulu dibuat menjadi masker untuk diaplikasikan pada kulit
wajah dengan frekuensi dua kali dalam satu minggu, dengan pengaplikasian 10 kali.
Pada penelitian tahun kedua dilakukan pembuatan produk masker kentang sehingga dapat
dibuat produk perawatan kecantikan untuk kulit wajah yang praktis dan mudah dalam
penggunaannya.
1.4 Urgensi (Keutamaan Penelitian)
Dengan dilakukan penelitian pemanfaatan kentang untuk digunakan sebagai bahan
perawatan kecantikan kulit wajah dengan pemanfaatan teknologi pembuatan masker yang
didahului kajian pustaka serta uji kandungan laboratorium dari kentang maka dapat menjaga
kulit wajah tetap sehat, bersih, dan cantik sehingga meningkatkan kualitas hidup manusia.
Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan ini maka kebutuhan akan bahan dan
penggunaannya untuk menjaga kesehatan kulit wajah menjadi relatif mudah. Untuk bisa
digunakan secara mudah dan praktis maka kentang diteliti kembali pada tahap tahun kedua
sehingga dibuat formulasi dan sediaan masker yang sudah dikemas dan siap digunakan. Masker
kentang ini dapat disebarluaskan atau dipasarkan sehingga masyarakat dapat menggunakannya.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini dapat terwujud apabila dilakukan
penelitian. Proses penelitian ini akan membantu terciptanya pembaharuan-pembaharuan dalam
hidup terutama dalam dunia kecantikan dan perawatan wajah. Penelitian yang merupakan proses
dinamis dalam berkegiatan untuk mencari tahu kandungan kentang yang berperan dalam
perawatan kecantikan, menemukan formula sediaan masker yang tepat dan menelaah kembali
sehingga dapat digunakan oleh masyarakat luas.
Kegitan penelitian ini merupakan penelitian terapan, dimana dilakukan pengembangan
teori atau ilmu sehingga dilakukan upaya untuk menemukan khasiat dan kandungan kentang
untuk perawatan kulit wajah berjerawat dan pembuatan sediaan masker kentang yang siap
digunakan. Diharapkan setelah dilakukan penelitian terapan ini maka dapat bermanfaat secara
langsung dalam kehidupan kecantikan dan perawatan wajah. Penelitian terapan ini diawali
dengan penelitian murni yaitu studi pustaka dari khasiat kentang untuk perawatan kulit wajah
terutama wajah berjerawat yang kemudian ditekankan pada pemanfaatan pengetahuan tersebut
untuk keperluan yang yang lebih praktis dan pragmatis, atau lebih berkaitan langsung dengan
kebutuhan di dunia kecantikan dan perawatan wajah.
Dorongan utama penelitian ini adalah keinginan untuk memecahkan masalah-masalah
gangguan kulit pada kulit wajah terutama jerawat yang banyak diderita di usia puber dan
mengganggu penampilan serta kepercayaan diri mereka dengan memanfaatkan bahan alam yang
banyak di sekitar kita yaitu kentang. Dengan pendekatan ilmiah penelitian dilakukan dengan
memanfaatkan ilmu atau teori baik yang baru maupun lama sebagai alternatif pemecahan
masalah tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan proses pencarian, penemuan, penelaahan, yang
dilakukan dengan teliti, kritis, dan sistematis untuk memperoleh pengetahuan baru tentang
khasiat kentang sebagai masker pada kulit wajah berjerawat dan pembuatan sediaan masker
kentang untuk pemecahan masalah gangguan kulit wajah terutama jerawat yang dapat
mengganggu penampilan dan kepercayaan diri terutama pada remaja.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terkenal dengan rempah-rempah dan kekayaan
alam sejak ratusan tahun yang lalu sehingga banyak bangsa yang berebut ingin menguasai
bangsa ini, seperti Belanda, Jepang, dan Portugis. Kekayaan alam ini telah dimanfaatkan untuk
berbagai hal termasuk seperti SPA (Sehat Pakai Air) yang sekarang menjamur di salon-salon di
kota besar dengan biaya yang tidak sedikit. Hal ini telah diteliti oleh pengusul peneliti ini pada
tahun 2005 yang dibiayai dana DIPA rutin UNJ tahun anggaran 2005 dengan judul “Terapan Air
pada Perawatan Tubuh Masa Hamengkububawana VIII di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat
dalam Kaitannya dengan Kegiatan Sehat Pakai Air (SPA) di Jakarta. Dari hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa SPA sudah ada di Indonesia sejak masa Hamengkubuwana VIII di
Kraton Ngayogyakarta dengan pemanfaatan rempah-rempah yang ditanam di sekitar lingkungan
Tamansari Yogyakarta.
Pengusul merupakan pengajar mata kuliah Pengetahuan Kosmetika dan Kosmetika
Tradisional di Program studi Tata Rias UNJ yang telah mengikuti lokakarya Internasional
manajemen laboratorium pada tahun 2005 sehingga dapat mengajar praktikum dengan baik.
Sehingga perlu terus melakukan penelitian untuk menunjang bidang pendidikan dan pengajaran
tersebut, termasuk pembuatan buku ajar Pengetahuan Kosmetika yang telah dibuat sejak tahun
2006 dengan terus menerus direvisi dan buku ajar Kosmetika Tradisional sejak tahun 2014.
Pengusul juga telah melanjutkan penelitian ramuan tradisional ini (sebagai anggota) dalam
penelitian yang didanai Dirjen DIKTI (Dosen Muda/Kajian Wanita) pada tahun 2006 dengan
judul “Mitos dan Terapi Kecantikan Timur bagi Seorang Wanita Bangsawan pada Masa Paku
Buwana X di Kraton Surakarta Hadiningrat (1893-1939). Dalam penelitian ini membuktikan
bahwa pada masa tahun tersebut di Kraton Surakarta telah menggunakan tumbuhan alami untuk
kecantikan para bangsawan Kraton. Bahan alami tersebut antara lain daun kemuning, daun
pandan, akar rorosetu, minyak zaitun, kayu cendana, bunga kamboja, melati, cempaka, kulit
duku.
Pemakaian ramuan tradisional ini telah pengusul kembangkan dengan penerapan ipteks
dalam kegiatan P2M pada tahun 2006 yang bertempat di Kelurahan Bendungan Hilir Jakarta
Pusat dengan judul “Pembuatan Ramuan Tradisional pada Perawatan Wajah Kulit Kering untuk
Usia 40 tahun ke atas” dengan dana DIPA PNBP UNJ anggaran 2006. Sehingga dengan acara
tersebut mengajak masyarakat menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat di sekitar dan
murah untuk menjaga kecantikan, tanpa perlu menggunakan produk-produk yang harus dibeli
apalagi produk import yang kini sangat melimpah di pasaran. Pelatihan ini telah dimuat dalam
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UNJ Sarwahita Volume 3 No. 2 Oktober 2006.
Pengusul telah menulis makalah di dalam prosiding International Seminar Trends of
Health and Beauty pada tahun 2006 yang diselenggarakan oleh Tata Rias FT UNJ dengan judul
“Penggunaan Ramuan Tradisional dalam Pengobatan Jerawat”. Banyak ramuan tradisional yang
telah dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan rimpang, buah, bunga maupun
kayu. Penggunaan bahan alam juga telah pengusul teliti untuk merias wajah dengan judul “Uji
Produk Pidih dari Bahan Minyak Zaitun untuk Rias Dahi Pengantin Wanita Solo Putri” pada
tahun 2009 dengan menggunakan dana UNJ anggaran 2009.
Pemanfaatan bahan alam pengusul teliti lagi (sebagai anggota) pada tahun 2009 dengan
dana UNJ anggaran 2009 juga dengan judul “Pengaruh Masker Bunga Mawar terhadap
Kelembaban Kulit Kering Wanita Paruh Baya”. Dalam penelitian ini membuktikan bahwa bunga
mawar mampu meningkatkan kelembaban kulit kering pada wajah. Pada tahun ini pula dengan
sumber dana yang sama, pengusul (sebagai anggota) juga meneliti “Biokosmetika untuk
Penanganan Penurunan Kadar Minyak pada Kulit Berjerawat”. Penggunaan biokosmetika atau
bahan-bahan alam yang digunakan sebagai masker pada wajah memperhatikan takaran atau dosis
dan daya tahan bahan. Bahan alam yang digunakan adalah bunga kantil, bunga sri gading, dan
bunga pala mampu menurunkan kadar minyak pada kulit berjerawat.
Pada tahun 2009 pengusul kembali melakukan pengembangan dan penerapan Ipteks
dengan dana DIPA PNBP UNJ tahun anggaran 2009 dengan judul “Pelatihan Pembuatan Minyak
Essensial Aromaterapi dengan Memanfaatkan Limbah Bunga Segar untuk Ibu Rumah Tangga
dan Remaja Putri di Kelurahan Pegangsaan Kecamatan Menteng Jakarta Pusat. Sehingga para
ibu dan remaja ini dapat memanfaatkan limbah bunga yang ada di sekitar Pasar Bunga Cikini
untuk diolah menjadi minyak esensial yang dapat dimanfaatkan untuk diri sendiri, salon, maupun
diperjualbelikan dengan menggunakan alat yang sederhana. Pelaksanaan P2M ini telah
dimasukkan ke dalam jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Sarwahita UNJ volume 8 No. 1 Mei
2011.
Pengusul mengkaji kembali tentang pemanfaatan bahan alam untuk kecantikan dengan
mempresentasikan makalah dalam prosiding di acara Seminar Nasional Boga, Busana & Rias III
Create for Survival 4 Juni 2011 di jurusan PKK FT Universitas Negeri Surabaya dengan judul
“Penggunaan Tanaman Indonesia untuk Kosmetika”. Dan pada tahun 2011 dengan dana DIPA
PNBP UNJ anggaran 2011 meneliti ”Pengaruh Penggunaan Masker Sari Singkong Kuning untuk
Mengurangi Kadar Minyak pada Kulit Wajah Berminyak”. Hasil penelitian ini telah dimuat
dalam Jurnal Tata Rias Program Studi Tata Rias FT UNJ vol. 1 no. 1 April 2012. Selanjutnya
dengan dana DIPA PNBP UNJ anggaran 2012 meneliti “Pengaruh Penggunaan Masker Nanas
untuk Mengurangi Kadar Minyak pada Kulit Wajah Berminyak”. Dengan dana yang sama tahun
2012 pengusul sebagai anggota meneliti “Studi Pustaka dan Uji Kandungan Binahong untuk
Mengeringkan Jerawat”.
Pengusul juga merupakan pengajar mata kuliah “Ilmu Kesehatan Kulit dan Rambut” di
Program Studi Tata Rias FT UNJ, sehingga diharapkan hasil-hasil penelitian ini dapat membantu
dalam menuliskan buku ajar yang telah ditulis sejak tahun 2012 dengan dana DIPA PNBP FT
UNJ. Tahun 2012 pengusul melakukan pengabdian pada masyarakat dengan dana DIPA FT UNJ
anggaran 2012 dengan judul “Pelatihan Pembuatan Bedak Dingin di Kelurahan Kalisari Jakarta
Timur” sehingga mengingatkan dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat di lingkungan
tersebut akan manfaat bedak dingin yang sangat banyak dan cara pembuatannya yang sangat
mudah. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dengan pembuatan bedak dingin ini, yang
selain dapat dimanfaatkan sendiri dapat juga diperjualbelikan sehingga menguntungkan secara
ekonomis. Pelaksanaan P2M ini telah ditulis dalam Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UNJ
Sarwahita volume 10 No. 2 Oktober 2013.
Dengan dana DIPA FT UNJ anggaran 2013 pengusul meneliti “Pengaruh Penggunaan
Telur Ayam untuk Meningkatkan Kelembaban pada Kulit Kepala”. Dan dengan sumber dana
yang sama, pengusul sebagai anggota meneliti “Pengaruh Penggunaan Galvani terhadap Hasil
Pengurangan Kerutan pada Perawatan Kulit Wajah Menua dengan Ekstrak Kacang Kedelai”.
Tahun 2014, dengan dana DIPA PNBP FT UNJ anggaran 2014 pengusul melakukan
pengabdian pada masyarakat “Pelatihan Perawatan Tradisional Pasca Melahirkan di Kelurahan
Kalisari Jakarta Timur” dengan mengajarkan cara membuat manfaat ramuan tapel, pilis, parem,
ratus, dan mandi rempah. Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti acara pelatihan ini karena
sangat bermanfaat untuk perawatan tubuh wanita dengan ramuan rempah-rempah dan alami.
Telah dilakukan pula oleh peneliti-peneliti lain seperti yang dilakukan oleh Abdul Razak,
Aziz Djamal, Gusti Revilla yang ditulis dalam artikel penelitian dengan judul “Uji Daya Hambat
Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia s.) terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus aureus secara in Vitro”.5 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode
eksperimental dengan desain posttest only control group yang dilakukan di laboratorium
mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dengan menggunakan air perasan jeruk
nipis dengan beberapa prosentasi yang berbeda.
Peneliti lain adalah Deni Anggraini, Noveri Rahmawati, dan Siti Hafsah yang ditulis
dalam Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 1(2) Maret 2013 yang berjudul “Formulasi Gel
Antijerawat dari Ekstrak Etil Asetat Gambir” meneliti formulasi sediaan gel dari ekstrak etil
asetat gambir dengan prosentase yang berbeda menunjukkan bahwa gel anti jerawat tidak stabil
secara organoleptis, homogeny dan stabil pada suhu kamar dan pendingin.6
Telah dilakukan pula peneletian “Epigallocatechin-3-gallate (EGCG) pada Daun Teh
Hijau sebagai Anti Jerawat” oleh Naniek Widyaningrum yang menunjukkan bahwa ekstrak
etanolik daun teh hijau dapat berfungsi sebagai anti bakteri Staphylococcus aureus yang
merupakan salah satu bakteri penyebab jerawat.7
Dalam penelitian yang akan pengusul lakukan adalah kajian tentang kentang, khasiat
untuk menghilangkan jerawat dengan metode eksperimen pada sampel kulit wajah berjerawat.
2.1 Pemanfaatan Kentang
Kentang merupakan komoditas sayuran yang mendapat prioritas utama dalam
pengembangannya karena keuntungan yang tinggi. Sebagai bahan pangan yang populer di dunia,
kentang kebutuhan konsumsi kentang terus meningkat. Di beberapa Negara kentang merupakan
bahan makanan pokok, dan kentang juga merupakan bahan baku di beberapa industri makanan
maupun lainnya. Kebutuhan kentang di Indonesia diperkirakan akan terus meningkat hingga dua
5 Abdul Razak, Aziz Djamal, Gusti Revilla, Uji Daya Hambat Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia s.)
terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus secara in Vitro, http://jurnal.fk.unand.ac.id., hal. 5-8. 6 Deni Anggraini, Noveri Rahmawati, dan Siti Hafsah, Formulasi Gel Antijerawat dari Estrak Etil Asetat Gambir,
Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 1(2), Maret 2013: 62-66. 7 Naniek Widyaningrum, Epigallocatechin-3-Gallate (EGCG) pada Daun The Hijau sebagai Anti Jerawat, Majalah
Farmasi dan Farmakologi, Vol. 17, No. 3, November 2013, hlm. 85-98.
kali lipat pada 5 hingga 10 tahun mendatang. Pendayagunaan kentang sebagai bahan sayuran,
makanan ringan, sumber karbohidrat secara nasional produksinya paling tinggi setelah kubis.8
Kentang termasuk lima makanan pokok dunia selain beras, jagung, gandum, dan terigu.
Menurut Direktorat Gizi Depkes RI (1981), 100 gram umbi kentang mengandung kalori (83
kalori), protein (2 gram), lemak (0,1 gram), karbohidrat (19,1 gram), kalsium (11 mg), fosfor (56
mg), zat besi (0,7 mg), vitamin B1 (0,11 mg), vitamin C (17 mg), air (64 mg), dan tidak
mengandung serat, abu, kalium, natrium, vitamin B2, niacin. Selain sebagai makanan pokok,
kentang merupakan bahan sayuran, makanan kecil, dan produk lainnya. Produk olahan kentang
yang umum diperdagangkan adalah pati (starch), tepung (flour), kentang dalam kaleng (canned
potaoes), kentang kering (dehydrated), dan keripik kentang berupa chip atau stick. Di beberapa
Negara maju kentang juga digunakan sebagai bahan industri selain makanan seperti kertas,
tekstil, perekat, sabun, baterai, dan lain-lain. Selain sebagai bahan-bahan tersebut, kentang
mempunyai khasiat dalam bidang kesehatan seperti mengobati luka bakar, menghaluskan kulit,
menghilangkan jerawat, dan menghilangkan bengkak pada mata.9
2.2 Jerawat
Jerawat atau Acne vulgaris adalah kelainan berupa peradangan pada lapisan pilosebaseus
yang disertai penyumbatan dan penimbunan bahan keratin. Jerawat biasa muncul di wajah, tetapi
kadang muncul juga pada leher, dada, dan punggung. Munculnya jerawat biasanya diawali
dengan munculnya komedo, papul, pustule, nodulus dan kista. 90% remaja usia pubertas (15-19
tahun) mengalami masalah jerawat. Beberapa orang dewasa dan usia lanjut juga ada yang masih
mengalami jerawat. Selain menimbulkan ketidaknyamanan yang mengganggu karena rasa nyeri
dan gatal, jerawat juga menimbulkan ketidakpercayaan diri karena penampilan yang terganggu.
Penyebab timbulnya jerawat antara lain faktor genetik (60 %), ras (kulit putih lebih banyak
menderita jerawat daripada kulit berwarna), hormonal (hormon androgen berperan dalam
menimbulkan jerawat, saat pramenstruasi), infeksi mikroba terutama bakteri Propionibacterium
acne, makanan tinggi karbohidrat dan lemak dapat mempertinggi kadar komposisi sebum,
penggunaan kosmetik yang mengandung lemak/minyak merangsang timbulnya jerawat, cuaca
panas, kelembaban dan suhu tinggi di daerah tropis meningkatkan aktifitas kelenjar sebasea,
8 Laily R., Olahan dari Kentang, Yogyakarta: Kanisius, 2010, hal. 7.
9 Ibid, hal. 10-11.
gesekan, tekanan, peregangan kulit memperparah jerawat. Bahan aktif yang umumnya digunakan
untuk merawat kulit berjerawat antara lain asam salisilat yang merupakan bahan keratolitik dan
bekteriostatik dengan kadar maksimum 2%, sulfur yang secara perlahan teroksidasi menjadi
asam sulfur sebagai reduktor lemah dan anti bacterial, tea tree oil minyak essensial untuk
mencegah dan merawat infeksi, dan triklosan merupakan anti bakteri yang kuat.10
Jerawat paling sering muncul pada kulit berminyak, walaupun tidak menutup
kemungkinan muncul pada kulit lain. Pada dasarnya jerawat disebabkan oleh tumpukan kotoran
dan sel kulit mati yang mengakibatkan folikel dan pertumbuhan sebum terhambat. Produksi
minyak pada kulit biasanya dislaurkan melalui folikel rambut dan kotoran atau sel kulit mati
yang tidak dibersihkan akan menyumbat saluran ini hingga minyak yang keluar akan tertumpuk
dan menjadi komedo. Jika terkena bakteri acne maka komedo akan menjadi jerawat. Jenis-jenis
jerawat antara lain jerawat juvenil yang menyerang remaja (penyebabnya hormonal), jerawat
vulgaris (berbentuk komedo yang banyak pada kulit berminyak), jerawat rosacea (biasanya
terjadi pada wanita 30-50 tahun kemerahan meradang dan timbul sisik di lipatan hidung), jerawat
nitrosica (dapat menimbulkan lubang/bopeng).11
v
10
Badan POM RI, Bahan-bahan Kosmetik sebagai Anti Acne, Naturakos Edisi 10 2009 Vol. IV/No. 10, Juli 2009,
hal. 2-4. 11
Kinkin S. Basuki, Tampil Cantik dengan Perawatan sendiri, Jakarta: Gramedia, 2001, hal. 14-15.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tata Rias Fakultas Teknik Gedung H,
Universitas Negeri Jakarta, Jalan Rawamangun Muka, Jakarta Timur. Waktu yang diperlukan
pada penelitian ini adalah tahun 2015.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.12
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen quasi
(eksperimen semu) yaitu penelitian yang mendekati percobaan sungguhan karena tidak mungkin
mengadakan kontrol atau memanipulasi semu variabel yang relevan.13
Dengan pola tes awal-perlakuan-tes akhir. Tes awal dilakukan untuk mengetahui
keadaan jerawat pada wajah sebelum diberikan perlakuan, sedangkan tes akhir bertujuan
untuk mengetahui hasil pengurangan jerawat pada wajah setelah diberikan perlakuan.
Dimana pada hipotesis ini akan menyatakan ada pengaruh penggunaan masker kentang
terhadap pengurangan jerawat pada kulit berjerawat. Pada penelitian wajah model diberikan
perlakuan. Perlakuan di sini adalah sekelompok A diberi perawatan wajah masker kentang
sedangkan kelompok B menggunakan perawatan wajah menggunakan masker kontrol.
12
Moh. Nasir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, hlm. 73. 13
Ibid., hlm. 74
Metode eksperimen ini menggunakan pola sebagai berikut:
Gambar 3.1 Metode eksperimen
3.3. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas.14
Variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas (X) : Penggunaan masker kentang (Solanum tuberosum L.) dan
penggunaan masker kontrol
2. Variabel terikat (Y) : Pengurangan jerawat (Acne vulgaris) ringan pada wajah wanita
remaja dewasa
3.4 Definisi Operasional Variabel
Definisi konsep, pengurangan jerawat (Acne vulgaris) ringan adalah berkurangnya
peradangan kulit abnormal di sekitar kantong rambut, yang ditandai dengan lesi jerawat. Lesi
jerawat yaitu: (1) hiperpigmentasi pasca peradangan atau warna gelap yang berlebihan pada
arena di mana kulit pernah meradang. (2) Jaringan parut (skar) yang merupakan respon dari sel-
sel kulit yang cidera, berwarna merah muda, timbul sebagai akibat proses penyembuhan jerawat.
Definisi operasional, pengurangan jerawat (Acne vulgaris) ringan adalah selisih angka
yang ditunjukkan pada format data penilaian pengurangan jerawat (Acne vulgaris) ringan pada
14
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian. ed. ke-7, Bandung: Alfabeta, hlm. 60-62
Kel. A Tes Awal Perlakuan menggunakan
masker kentang
Tes Akhir
Hasil Penelitian
Kel. B Tes Awal
Perlakuan menggunakan masker kontrol
Tes Akhir
pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan perawatan menggunakan masker kentang dan
masker kontrol. Masker kentang adalah masker dari bahan umbi kentang yang dihaluskan.
Masker kontrol adalah masker yang biasa digunakan di pasaran untuk mengurangi jerawat.
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang merupakan kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan.15
Dalam penelitian ini adalah penderita jerawat jenis Acne
vulgaris.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling yaitu pemilihan dilakukan berdasarkan ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik tertentu,
yang merupakan ciri-ciri pokok populasi”.16
Pada penelitian ini pembatasan sampel yang diambil sebanyak 10 orang usia remaja
dewasa (18-22 tahun).17
Sampel ini dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok A sebanyak 5 orang menggunakan
masker kentang dan kelompok B sebanyak 5 orang menggunakan masker kontrol.
3.6. Desain Penelitian
Hubungan antar variabel penelitian ini menggunakan tes awal dan tes akhir dua
kelompok (randomized control group pretest-posttest design).18
Tabel 3.1
Skema Desain Penelitian
Kelompok Tes awal Perlakuan Tes Akhir
Kulit wajah berjerawat yang
menggunakan masker kentang T1 Xa T2
15
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ed. V. Jakarta: PT Rineka Cipta, hlm.
117 16
Ibid., hlm. 140 17
John W. Santrock. 2007. Remaja. Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Erlangga, hlm. 21. 18
Sumadi Suryabrata. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: CV Rajawali, hlm. 226.
Kulit wajah berjerawat yang
menggunakan masker kontrol T1 Xb T2
Keterangan :
T1 : Tes awal
T2 : Tes akhir
Xa : Kelompok yang menggunakan masker kentang
Xb : Kelompok yang menggunakan masker jerawat
3.7. Instrumen Penelitian
Penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan alat lembar kriteria penilaian, oleh
tiga orang dosen peneliti dengan pengamatan dibantu alat magnifying lamp yaitu kaca pembesar
yang dilengkapi dengan sinar lampu, digunakan untuk mendiagnosa kulit wajah, sehingga dapat
lebih spesifik terlihat kelainan kulit wajah dan mengurangi atau memperkecil kesalahan relatif
diagnosa. Setelah itu digunakan alat wood lamp sehingga dapat diketahui perkembangan jerawat
yang diteliti karena adanya kaca pembesar dalam alat tersebut dan deteksi warna.
Berikut ini adalah gambar dari magnifying lamp :
Kaca pembesar lampu Tombol Power
Gambar 3.1 Magnifying Lamp
Sumber : Data Lokasi, 2015
Cara Menggunakan Magnifying Lamp :
1. Kulit wajah sampel telah dilakukan pembersihan tahap awal dengan menggunakan cleanser
dan dibilas dengan menggunakan handuk lembab dan hangat.
2. Mata sampel ditutup dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi oleh Y-rins dan
seluruh rambut klien ditutup dengan menggunakan handuk dan bando.
3. Magnifying lamp diaktifkan dengan menekan tombol hitam yang berfungsi untuk
menghidupkan dan mematikan lampu, setelah lampu menyala kemudian arahkan di atas
wajah klien untuk dilakukan diagnosa jenis kulit wajah. Hasil diagnosa ini adalah penentuan
tindakan perawatan untuk sampel.
4. Penggunaan alat ini sesuai banyaknya kelainan kulit yang ditemui sehingga rata-rata
pemakaian pada saat dignosa adalah 10 menit
5. Penggunaan magnifying lamp sebagai alat bantu diagnosa kulit wajah berjerawat dilakukan
sebelum dan sesudah perawatan. Kemudian dicatat di dalam format penilaian dengan
memberikan tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan keadaan kulit wajah pada sampel.
Penilaian dilakukan melakukan alat lembar kriteria penilaian oleh dua orang dosen ahli
tata rias setelah pengamatan dengan penglihatan dibantu dengan alat magnifying lamp kaca
pembesar yang dilengkapi dengan sinar lampu. Magnifying lamp digunakan untuk mendiagnosa
kulit wajah sehingga dapat lebih spesifik terlihat kelainan kulit wajah dan mengurangi atau
memperkecil kesalahan pada saat diagnosa.
Pengamatan berisi butir pernyataan 1 sampai 4 yang berkaitan dengan aspek-aspek
penilaian akhir pada proses pengurangan jerawat yang dilakukan oleh peneliti dan diharapkan
hasilnya sama. Adapun penilaian 1 sampai 4 adalah sebagai berikut :
Nilai 1 : Kurang Baik
Nilai 2 : Cukup Baik
Nilai 3 : Baik
Nilai 4 : Sangat Baik
Untuk mengetahui pengaruh penyembuhan jerawat pada kulit wajah, maka peneliti
membuat kriteria penilaian yaitu antara lain :
1. Mengurangi reaksi radang yang kemerahan, tidak ada rasa sakit atau gatal dan kriteria
penilaian yang digunakan adalah hilangnya peradangan pada jerawat yang ada.
2. Percepatan pengeringan jerawat adalah mempercepat pengeringan jerawat secara
keseluruhan dengan kriteria yang baik sekali.
3. Penurunan jumlah populasi jerawat dilihat dari berkurangnya jumlah jerawat
4. Menimbulkan efek samping kriteria yang terbaik adalah tidak menimbulkan efek samping
sama sekali pada kulit wajah.
Disamping itu, instrumen telah dikonsultasikan dengan dosen ahli serta disetujui oleh
dosen pembimbing, Pelaksanaan penelitian ini dilakukan seminggu dua kali selama 4 minggu
(dilakukan 8 kali perlakuan). Langkah kerja dalam perlakuan pada kelompok A sama dengan
perlakuan pada kelompok B perbedaannya hanya terletak pada bahan perawatan yang akan
digunakan.
Pengamatan yang berisi butir pernyataan 1 sampai 4 yang berkaitan dengan aspek-aspek
penilaian akhir pada proses pengurangan jerawat yang dilakukan oleh peneliti dan diharapkan
hasilnya sama. Adapun penilaian 1 sampai 4 sebagai berikut:
Nilai angka 1 : Kurang baik
Nilai angka 2 : Cukup baik
Nilai angka 3 : Baik
Nilai angka 4 : Baik sekali
Untuk mengetahui pengaruh penyembuhan jerawat, maka peneliti membuat kriteria
penilaian antara lain :
1. Percepatan pengeringan jerawat adalah kecepatan pengeringan jerawat secara keseluruhan
pada wajah dengan kriteria baik sekali
2. Mengurangi reaksi radang kemerahan dan tidak ada rasa sakit atau gatal, kriteria yang dilihat
adalah hilangnya peradangan pada jerawat yang ada
3. Penurunan jumlah populasi jerawat dilihat dari berkurangnya jerawat
4. Menimbulkan efek samping kriteria, untuk terbaiknya tidak menimbulkan efek samping.
3.8 Prosedur Penelitian
Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan sebelumnya, maka diadakan perlakuan
sebanyak 8 kali yaitu seminggu 2 kali selama satu bulan terhadap masing-masing sampel.
Prosedur penelitian dilakukan dengan rancanga sebagai berikut :
1. Memilih subyek dari suatu populasi.
2. Mengelompokkan subyek menjadi dua kelompok eksperimen yaitu kelompok eksperimen A
dikenai perlakuan Xa dan kelompok eksperimen B dikenai perlakuan Xb.
3. Memberikan tes awal T1 pada kelompok kemudian menghitung nilai rata-rata pada masing-
masing kelompok.
4. Memberikan tes akhir T2 pada kedua kelompok kemudian menghitung nilai rata-rata pada
masing-masing kelompok.
Penelitian ini menggunakan alat lembar kriteria penilaian dan pengamatan dengan
penglihatan yang dibantu dengan alat magnifying lamp yaitu kaca pembesar yang dilengkapi
dengan sinar ultraviolet, digunakan untuk menentukan kondisi dan jenis kulit. Pemeriksaan kulit
dilakukan di ruang yang gelap untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, sehingga dapat lebih
spesifik terlihat kelainan kulit wajah dan mengurangi atau memperkecil kesalahan pada
diagnosa.
Pada dasarnya perlakuan dari masing-masing kelompok adalah sama hanya saja
terdapat bahan campuran yang berbeda. Berikut adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk
melakukan perawatan.
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam keadaan steril dan bersih
2. Mempersiapkan klien dengan pakaian perawatan (menggunakan kamisol) dan menempatkan
pada tempat yang telah disediakan
3. Sebelum melakukan perawatan wajah dibersihkan terlebih dahulu
4. Setelah wajah bersih dengan melakukan pembersihan umum, kelopak mata ditutup dengan
kapas basah menggunakan air pencuci mata, diagnosa dan tes awal menggunakan alat bantu
magnifying lamp atau kaca pembesar berlampu.
5. Oleskan masker pada seluruh wajah kecuali bagian mata dan bibir
6. Diamkan masker sekitar 5-20 menit hingga masker kering di kulit wajah, setelah itu
bersihkan menggunakan air hangat, lakukan hingga masker benar-benar terangkat dari kulit
wajah.
7. Sesudah dibersihkan wajah diberi penyegar menggunakan waslap yang telah direndam air
dingin lalu diusapkan pada wajah.
8. Beri astringent
9. Diagnosa dan tes kembali pada setiap akhir perawatan kulit wajah sampel, menggunakan alat
bantu magnifying lamp.
Cara pembuatan masker kentang adalah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Cuci bersih kentang pada air yang mengalir.
3. Potong-potong kentang beserta kulitnya..
4. Angin-anginkan bubur kentang tersebut agar tidak terlalu encer.
Gambar 3.2 Cara Pembuatan Masker Kentang
Sumber : Data Lokasi, 2015
Tabel 3.2
Alat dan Bahan yang digunakan pada perlakuan kelompok A dan B
No Kelompok Alat Jumlah Bahan Jumlah
1 eksperimen
A (perawatan
kulit wajah
menggunaka
n masker
kentang)
facial bed
cawan
handuk
hair bando
waslap
waskom
kamisol
kapas
tissue
kuas masker
1
2
3
1
2
2
1
secukupny
a
secukupny
a
1
pembersih
astringent
masker kentang
air hangat
air dingin
5 ml
10 ml
10 gram
secukupnya
secukupnya
2 eksperimen
B (perawatan
kulit wajah
menggunaka
facial bed
cawan
handuk
hair bando
1
2
3
1
pembersih
penyegar
masker kontrol
air hangat
5 ml
10 ml
1 bungkus
secukupnya
n masker
jerawat + air
mawar)
waslap
waskom
kamisol
kapas
tissue
kuas masker
2
2
1
secukupny
a
secukupny
a
1
air dingin secukupnya
3.9. Teknik Analisis Data
Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik melalui pengujian hipotesis nol.
Sebelumnya dilakukan terlebih dahulu uji normalitas dan uji homogenitas sebagai persyaratan
analisis data. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan menggunakan uji Liliefors yaitu dengan menyusun data sebagai berikut
(Sudjana, 2009 :466-468) :
Tabel 3.4
Uji Lilliefors
Keterangan :
Xi : Data Sampel
zi : Bilangan Baku
s : Simpangan baku sampel
F(zi) : Peluang dari zi
S(zi) : Proporsi nilai yang lebih kecil atau sama dengan zi dibagi dengan
banyaknya data
Xi zi F(zi) S(zi) | F(zi) - S(zi) |
| F(zi) - S(zi) | : Selisih dengan F(zi) dengan S(zi) harga mutlak.
a. Pengamatan x1, x2 ………… xn, dijadikan bilangan baku z1, z2 ……, zn dengan
menggunakan rumus :
Rumus : zi = xi – x
s
( x dan s masing–masing merupakan rata–rata dan simpangan baku sampel).
b. Untuk mencari nilai rata–rata dari tiap data, mencari simpangan baku (s) dengan rumus
(Sugiyono, 2013 : 57) :
∑
c. Untuk setiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian
dihitung peluang
d. Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2 ……. zn yang lebih kecil atau sama dengan zi. Jika
proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka :
Banyaknya z1, z2, … , zn yang ≤ zi
S(zi) =
n
e. Hitunglah selisih F(zi) - S(zi) kemudian tentukan harga mutlak.
f. Ambil harga yang paling besar diantara harga–harga mutlak selisih tersebut (
Bila < artinya hipotesis nol diterima maka data berdistribusi normal
Bila > artinya hipotesis nol ditolak maka data tidak berdistribusi normal
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi kedua kelompok
homogen atau tidak. Uji dilakukan dengan menggunakan rumus (Sugiyono, 2013 : 250) :
Varians Terbesar
F =
Varians Terkecil
Keterangan :
F = Varians Variabel Data
Jika hasil perhitungan mendapatkan < maka diterima artinya data
penelitian bersifat homogen dan sebaliknya jika nilai maka ditolak dan
diterima yang artinya data tidak homogen.
Uji kesamaan dua varian tersebut menggunakan taraf signifikansi 0,05 dan derajat
kebebasan (dk) = 8. Berdasarkan hasil pengujian normalitas dan homogenitas maka teknik
analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji t kesamaan dua rata – rata satu
pihak pada taraf signifikansi = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = 8 dengan rumus (Husaini
Usman dan R.Purnomo Setiady Akbar, 2008 : 142) :
√
Keterangan :
X1 : rata-rata nilai hasil pengurangan jerawat dengan menggunakan masker kentang
X2 : rata-rata nilai hasil pengurangan jerawat dengan menggunakan masker jerawat
: statistik penguji
gab : simpangan baku
: varians kelompok masker kentang
: varians kelompok masker jerawat
n1 : jumlah anggota kelompok A
n2 : jumlah anggota kelompok B
Jika hasil perhitungan mendapatkan nilai > maka di tolak berati ada
pengaruh penggunaan masker kentang terhadap hasil pengurangan jerawat pada kulit wajah nilai
< maka diterima yang berati tidak ada pengaruh penggunaan masker kentang
terhadap hasil pengurangan jerawat pada kulit wajah.
Bila intrepetasi data pengujian tidak berdistribusi normal dan homogen maka statistik
yang digunakan adalah statisitik non parametrik yaitu menggunakan uji U Mann Whitney
(Sugiyono, 2013 : 153).
Rumus :
Keterangan :
n1 : jumlah sampel 1
n2 : jumlah sampel 2
: jumlah peringkat 1
: jumlah peringkat 2
: jumlah ranking pada sampel n1
: jumlah ranking pada sampel n2
1.1. Hipotesis Statistik
Setelah dilakukan teknik analisis data, langkah ini dapat dilanjutkan dengan mengubah
rumus menjadi hipotesis statistik sebagai berikut (Sudjana, 2013 : 228) :
Hipotesis Nol :
Tidak ada pengaruh hasil perawatan kulit wajah yang menggunakan masker kentang
terhadap hasil pengurangan jerawat (Acne vulgaris) ringan.
Hipotesis Alternatif :
Ada pengaruh hasil perawatan kulit wajah yang menggunakan masker kentang terhadap
pengurangan jerawat (Acne vulgaris) ringan.
Keterangan :
= Rata-rata populasi I (Hasil perawatan dengan menggunakan masker
kentang)
= Rata-rata populasi II (Hasil perawatan dengan menggunakan masker
kontrol)
HASTL PENELTTIAI\{ DAN PEMBAIIASA.F{
4.1 l)tskripci l).tr
4.I.I llata Mcntah
Data hasil pengukuran jerawat (lcae wlgaris) @e kulit wajah yang
meuggunakan masker kentang dan perawatan yang menggunakan masker konlrol,
diperoletr ekspedrnen dengan melakukat p€rau.atan tfftra@ l0 orang rnodel di slon
IKK Universitas Negeri Jakarta sebagai berikut :
Berdasarkan hasil eksperimen didapatkan peningkatan sebesar '4,70. Varians
ketornpok A: 0,293- Simpangan baku kelm+ok A:054f.
Tabcl4.lDeskripsi Data Penelitian Kelompok A Menggunakan Mesker Umbi Kentang
Sobclum dsn S€sudeh Perflwat E
5S
4
4,75
IXA:23J0S^2 :0,293s :0,541
Data , penilaian kel,ompok perawatan kulit wqiah berjerawat dengan
menggunakan masker kontrol.
Berdasarkan hasil eksperimen didapatkan peningkatan sebesar 3,25. Varians kelompok
B : 0281. Sirnpangan baku kelompok B = 0,530- Distribusi nilai dapal dilihal Pada
tabel berikut ini :
tx
/I
OJI 02s
0.75
o,75
I
I0
I0 750_25
0.750,75
I
0.5
0,5
0,5
0,75
o,25
0,50,5I
0,25
0,5o5OJ0,75
0,_(
0.750J
o2s i 0.75o2i ! o-s{),75 0,5
T*eI4.2
27
BABIV
o
0.25a2s 45
0.50J 4,75
0 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0.5 o25 3,250,502s 0,25 0,5 0,75 02s 02s 3,25
0,5 0,250
0.75 o5 0,5 0,5 o5 0,5 4
0,75 o2s o2s 0Jl0 02s 325
Deskripsi Data Penelitian Kelompok B Menggunakan Masker Kontrol Sebelumdan Sesudah Perawatan
0,750 0,s 0,5 02s o2s )\
Ixe- I62sSe2:0,281s =0,530
4.12 Peryajien llata
Hasil penelitian menrmjukkan skor pengurangan jeruwat (Acne,vulgoris) @a
kulit lvajah yang menggrurakan masker kentang dengan jumlah subyek 5 sampel
mempunyai rentang antara perlakuan pe(ama 14 sesudah perlakuan menjadi 18,75.
Hasil penelitian menunjukkan skor pengurangan jenwat (Acne vulgaris) pada
kulit wajah yang menggunakan masker kontrol dengan jumlah subyek 5 sampel
mernpunyai rentang antara perlakuen p€rtama 9,25 sesudah perlakuan menjadi I 4,25.
4.2 Pengujian Pcrsyaratar Analisis
4.2.1 U ii Normalitas Lilliefors
Hasil perhitungan uji normalitas pengurangan jerawat (lcze vulgaris) pada kulit
wajah be4jerawat yang menggunakan masker kentang adalah sebagai berikut :
l. Pengurangan jerawal (Acne vulgaris) pada kulit wajah yang menggunakan
masker kentang diperole h Lhitung = 0 .264. Padataruf signifikansi o : 0,05 dan
n = 5 didapat Lr"ur = 0,337, dengan demikian Lnirung < L',b"I, yaitu 0,264 < 0,337
artinya dala sampel berdistribusi normal.
2. Pengurangan jerawal (Acne vulgaris) pada kulit wajah yang menggunakan
masker kontrol diperoleh Lrritune = 0,300. Pada taraf signifikansi o :0$5 dan n
28
wII
0 0,5 0,5
: 5 didapat t4dcr :0,317, delgan dernikian Lt;t ng < t,*t, yaitu 0,30O < 0,337
artinya data sampel berdistribusi normal.
Tabel4.3
Uji Normditrs Pengurrngrn Jerewet p*de Kulit \Yrjah Mergguneken Mesker
Kentang daD Masker Kontrol
No Kelompok Ltitu,g Lt ut Kriteria
Pengujian
Kcsimpulan
I Penguranganjerawal (Acne
vulgaris) ringanmenggunakan
masker kentang
0,264 0,317
Terima Ho
Jika
l,hirung <
Lr"Ur
BerdistribusiNormal
2 Penguranganjerawat (Acne
vulgaris) inganmenggunakanmasker kontrol
0,300 0,33',7 BerdistribusiNormal
4,2.2 Uji homogenitas
Uji honogenitas dilakukari dengan menggunakan uji kesamaan varians. Hasil
penguj ian menunjukkan Fr,;t-g= 1,Q{{ pada taraf signifikansi o = 0,05 dk pembilang 4
dan dk 4 perryebut didapat Fr,ta:6,39. Dengan dernikian Fun"c < F*"l artinya data
dari kedua sampel adalah homegen.
Hasil Uji Homogenitas dr," I;ffiI;lsan Jerawat (Acne vutgaris)
No Kelompok Ftabel Kriteria
Penguiian
Kesimpulan
29
Ftiruug
I Fergurangan
jerawat (Acne
vulgaris) ingan
menggunakart
mask€r kentang
Terima H.
Fhit.,ng < Fht.l
Jika
DataHomogen6,39
2 Penguranganjeraxal (Aene
'vulgaris) inganmenggunakanmasker kontrol
43 Pc4uji.n Hipetesis
Pengujian hipotcsis penelfuian ditahkan dengan menggunakan uji-r pada tamf
signifikansi ct = 0,05 hipotesis nol menyatakan bahwa tidak ada pengaruh hasil
perawatan kulit wajah yang menggunakan nasker'kentang terhadap pengurangan
jeewat (Axrc vulgaris).
Sedangkan hipotesis altematif menyatakan ada pengaruh dari perawatan kulit
wajah yang menggunakan masker kentang terhadap hasil pengurangan jerawat pada
kulit wajah.
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoieh tt'itne = 4-277
danh"t"r:l,S6padatarafsie,oifikansio:0,05dandk=S.fldidmenyatakan ttiu'g
> tto"r , maka FL ditotak dan I{r diterima artinya ada pengaruh hasil pengurangan
jerawat (Acne vulgaris) pada kulit wajah berjerawat dengan menggunakan masker
kentang.
30
1,044
4,4 Pembahasan
/s
31
Masker kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan sediaan masker yang
terbuat dari kentang yang dihaluskan dengan blender sehingga berbentuk seperti bubur.
Kentang yanB sudah halus dapat digunakan sebagai masker uatuk jenis kulit berjerawat
dengan hasil yang lebih baik. Kentang merupakan bahan yang digunakan banyak orang
untuk mengatasi berbagai macam penyakit termasuk dalam dunia kecantikan yaitu
untuk mengurangi jerawat pada kulit wajah.
Sebelum digurakan, kentang terlebih dahulu dihaluskan dengan blender lalu
ditambahkan dengan air mawar, sehingga meresap ke dalam pori-pori wajah dan
maopu mengurangi jerawat pada kulit wajah- Dari data hasil penelitian perlakuan I
sampai VIII dapat disimpulkan bahwa hasil pengurangan jerawat (Acne vulgaris) yang
menggunaka.n masker kentang lebih berpenganrh dibandingkan dengan masker kontrol.
Dapat dilihat dari grafik sampel A yang menggrrnakan rnasker wnbi kentang
mengalami kenaikan sebanyak 4,50. Sampel A mempunyai nilai 21,25 sebelum
melakukan perawatan dan sesudah perauatan benrbah menjadi25,75.
Sampel B menggunakan masker umbi kentang mengalami kenaihan sebanyak
5,50. Sampel B mempunyai nilai 21,25 sebelum melakukan perawatn dan sesudah
perawatrn berubah menjadi 26,75.
Sampet C menggunakan masker kentang nrcngalami kenaikan sebanyak 4,75.
Sampel C mempwyai rulai 22,25 sebelum melakukan perawatn dan sesudah perawatan
berubah menjadi 27.
Sampel D menggunakan masker kentang mengalami kenaikan sebanyak 4,75.
Sampel D mempunyai nilai 20,50 sebelum melakukan perawatn dan sesudah perawatan
berubah menjadi 25,25.
Sampel E mmggumkan maskcr kenang mengalami kenaikan sebanyak 4,75.
Sampel E mempunyai nilai 20,50 sebelum melakukan perawatan dan sesudah
perawatan berubah menjadi 25,25.
Umbi kentang berdasarkan hasil laboratoriurn menurjukkan kandrmgan nutrisi
yang bagus untuk kulit. Kandungan dari 100 gram umbi kentang hasil uji laboratorium
antara lain lemak 0,09 gram. protein 2,005 gram, karbohidrat 19,095 gram, kalsium 9 '
mgram, fosfor 50 mgram, serat 0,315 gram, besi 0,705, vitamin Bl 0,085 mgram, l
II
I
32
vitamin C 18 mgram, dan niasin I, 305 gram (Hasil Mulatam Lab.. jasa laboratorium ,
industri dan malianan, 2015).
Kulit jerawat yang meradang rnernbutuhkan asupan protdn untuk membentuk
jaringan baru. Vitamin C yang terdapat dalam umbi kentang juga sangat dibutuhkan
untuk metabolime sel dalam jaringan baru (Dwikarya, Maria, Cara Tuntas Membasmi
Jerawat).
Zat besi menurut Tessa Thomas dalam buku "Face Lift 10 Menit" yang juga
terdapat dalam umbi kentang mampu mencegah timbulnya jerawat. Di samping itr:,
kalsium yang dikandung dalam umbi kentang juga dapat mernbantu mengatasi jerawat
secara alami (Tim Penulis Penebar Plus, 2009, "260 Tips Sepuar Kecantikan").
Dalam buku "Sehat dengan Ramuan Tradisional, Aneka Jus dan Masker Buah
unhrk Kecantikan" disebutkan bahwa fosfor berguna untuk menjaga kesehatan kuli!
menyembuhkan jerawat, menyembuhkan radang kulit, dan menghaluskan kulit kasar,
Sesuai dengan buku "Cantik dengan Bahan Alami: Cara Muda}, Murah, dan
Aman tmtt* Mempercantik Kulit" bahwa umbi kentang mengandung vitamin BI,
vitamin 82 atau niasin, vitamin C, kalsium, fosfor, dan zat besi merupakan sumber
bahan yang bemutrisi tinggi dan berguna untuk perawatan kulit wajah terutama untuk
rnengatasi jerawat dan mengatasi flek-flek hitam pada wajah termasuk flek bekas
jerawat. Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian ini.
4.5 KeterbatasanPenelitian
Dalam meiaksanakan penelitian ini, peneliti rnenyadari banyak rnenghadapi
keterbatasan yang secara tidak langsung berlangsung terhadap hasil penelitian yaitu
kelemahan dalam melaksanakan pengumpulan data yang sulit dihindari, antara lain
sebagai berikut :
l Peneliti tidak dapat mengontrol sampel khususnya dalam pola makanan.hn
minuman selama masa penelitian.
2. Peneliti tidak dapat mengoDtrol secara rutin kosmetika yang digunakan oleh
sampel.
3. Peneliti tidak dapat mengontrol kegiatan aktifitas dari masing-masing sampel.
4. Peneliti tidak dapat mengontrol hormon setianp masing-masing sampel pada saat
sedang meugalami menstruasi.
5. Efek aroma kurang enak yang ditimbulkan oleh masker kentang membuat rasa
kurang nyaman saat pernakaian masker.
6. Akurasi penelitian masih kurang karena masih berupa taksiran dalam penelitian.
JJ
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
l. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh penggunaan masker umbi kentang terhadap pengurarrgan jerawat (Acne
wlgaris) pada perawatan kulit wajah berjerawat. Untuk menguji hipotesis (Ho)
dilakukan dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t6-, =
4,277 darltr*r = 1,86 pada taraf signifikan:0,05 dengan derajat kebebasan = 8. Karena
tr'iu-g lebih besar dari tto"r maka hipotesis not (Ho) ditolak dan hipotesis altematif (Hi)
diterima, artinya ada pengaruh penggunaan masker umbi kentang terhadap
pengurangan jerawat (Ac ne vulgaris) pada kulit berjerawat.
5.2. Implikasi Penelitian
Dengan adanya pengaruh hasil penelitian pada perawatan yang menggunakan
masker nr:rbi kefltang dalarn peralyatan kulit berjerawat (Acne wlgaris) pada kulit
wajah berjerawat, maka penelitian ini dapat dikembangkan unnrk diteliti dan
diimplikasikan. Temuan ini dapat membawa implikasi terhadap :
1. Bagi per,eliti dapat menambah pengalaman dan pengetahtran mengenai manfaat
umbi kentang dan pembuatan masker umbi kentang sebagai masker pengurang
jerawat.
2. Bags mahasiswa dapat menambah wawas:m dan pengetahuan, yang tergolong
mempunyai kulit wajah berjerawat (Acne vulgaris) yang berminat pada perawatan
tradisional dapat memanfaatkan umbi kentang sebagai masker p€rawatan
pengurangan jerawat.
la
34
3- Bagr lern@a pendidikan sehagBi bdnn mas.rkan bagi penge'mbangan kurikulrmr
proses pemblajaran pendidikan tata rias pada mata kuliah Kosmetika Tradisional
4. Bagi lembaga kecantikan dapat dijadikan masukan bagi lembaga kecantikan dalam
rangka rneningkatkan pelayanan di nunah kecantikan khususnya perawatan kulit
wajah dengan menggunakan umbi kentang sebagai pengurang jerawat.
53. Saren
Berdasarkan proses dan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti
memberikan saran pada para pembaca :
l. Untuk jenis kulit waj& berjeraw at (Acne valgaris) ada baiknya melakukan
pemwatan dan pengobatan jerawat sedini mungkin, secara adekuat supaya tidak
meninggalkan jaringan parut yang tidak diinginkan.
2. Melakukan tes sensitivitas kulit terletrih dahulu klarena wdaupun terbuat dari bahan
alami, tidak menutup kemungkinan akan terjadi efek samping
35
-=---
DAT'TAR PUSTAI{A
,., Anggraini, Deni, Noveri Rahmawati, dan Siti Hafsah. (Maret 2013). Fornulasi Gel
Antijerawat dari Estrak Etil Asetat Gambir. Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia l(2),:
62{6..
Apriadji, Wied Harry. (2007). Makon Enak untuk Hidup Seha4 Bahagia, & Awet
Muda. Jakarta'. Gramedia, hal. 62.
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakrek, ed. Y.
Jakarta: PT Rineka Cipta hlm. I17, 140.
Badan POM Rl. (Juli 2009). Bahan-bahan Kosmetik sebagai Anti Acne. Naturakos
Edisi 10 2009 Vol. tV/No. 10, hal.24.
Bangun, A.P. Sehat dengan Ramuan Tradisional, Aneka Jus dan Masker Buah untuk
Ke ca nt ika n. Jakarta: Agromedia.
Basuki. Kinkin S. (2001), Tompil Cantik dengan Peta$,atan sendiri. Jakarta:
Gramedia. hal- 14-15.
Dwikarya, Maia. Cara Tuntas Membasmi Jerawat. Kawan Pustaka.
Fauzi, Aceng Ridwan, Rina Nunnalina- (2012). Mercivat Kulit dan Wajah. lakarta: Yt-
Gramedia, hal. 14, 88.
Laily R. (2010). Olahan dari Kentang. Yogyakarta: Kanisius, hat. 7, 1Gl l.
Nasir, Moh. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, hlm.73-'74.
Nasution, E. Jusi. (20O5). Simposiwn Patogenis Acne Terkini. lakatta:. Departsnen Ilmu
Mangunkusumo, Cipto.Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUI/RSUPN, hal. 6.
Razak, AMEi, AzizDjanal, Gusti Revilla. Uji Daya Hambat Air Ferasan Buah Jeruk
Nipis (Citrus aurantiftlia s.) terhadap Pertumbuhan BaHeri Staphylococctts ourew
secara in l'itro. http,,l/ivt:.a.l. lk.unand.ac.id , hal. 5-8.
Roizen, Michael F., dan Mehmet C. Oz. (2010). Being Beautiful: Sehat dan Cantik
Luar Dalam Ala Dr. Oz. Pete4emah Rani Sundari Ekawati. Bandung: Qanita" hal.
80-81 .
Samadi, Budi. (2007). Kentang dan lnalisis Usaha Tani. Y ogyakafta: Kanisius, hal.
13.
Santrock, John W. (2OO7). Remaja. Edisi I I Jilid 1. Jakarta: Erlangg4 hlm. 21.
Sudjana. (2N5). Metode Statistika. Edisi VI. Bandung: Tarsito, hlm 466.
\. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian. ed. ke-7. Bandung: Alfabeta hlm. 60-62
\\ tg
\
36
Surtiningsih- (20O5). Cantik dengan Bohan Alanti: Cra Mudoh Murah don Aman
uhtuk Mempercantik Kulit. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Suryabrat4 Sumadi. (1983). Metodologi Penelitian. lakafia: CV Rajawali, htm.226.
Thomas, Tessa. (2004). Facelift l0 Menit. Jakarta: Erlangga.
Tim Penulis Penebar Plus. (20W). 260 Tips Seputar Kecanti,taz. Penebar Plus.
Widyaningrum, Naniek. (November 2013). Epigallocatechin-3-Gollate (EGCG) pado
Daun Teh Hijau sebagai Anti Jerawaf. Majalah Farmasi dan Farmakologi, Vol. 17,
No. 3, hlm. 85-98.
37
LAMPIRAN LAMPIRAN
3B
Lampinn I
KISI-KISI INSTRUMEN HASIL PENGURANGAII JERAWAT
LPenilaian
Sebelum Sesudah
No Kondisi Kulit
I ) 3 4 5 1 1 3 4 5
I I Reaksi Radang 1 = Ada radang kemerahandan rasa sakit dihampirseluruh permukaan kulitwajah
2 : Ada radang kemerahanada rasa sakit di sebagianpermukaan kulit wajah
3 : Ada radang kemerahandan tidak ada rasa sakit dipermukaan kulit wajah
4 : Tidali ada radangkemerahan dan tidak adarasa sakit di perumukaankulit wajah
PengeringanJerawat
I : Tidak terdapatpengeringan jerawat Ci
seluruh permukaan kulitI wajah
2 = Jerawat mengering dibagian keciI permukaankulit wajah
3 = Jerawat mengering disebagian permukaan kul itwajah
i 4 = Jerawat mengering diseluruh bagian permukaankulit wajah
39
MENGGUNAKAN MASKER UMBI KENTANG
(Solanum tuberosum L)Petunjuk : Berilah tanda Check List ( J ) pada kolom penilaian yang tersediaPenilaian dilakukan dengan menggunakan alat alat kaca pembesar lampu (Magnifying
Pedoman Penilaian
2.
3
I
I I : Tidak terdapat jumlahpengurangan di seluruhpermukaan kulit wajah
2 = Pengurangan jumlah
kusam
l3:Penguranganjumlahjerawat terdapat disebagian kecil permukaankulit wajah, tidakmeninggalkan parut dar
, kulir menjadi agak kusarn
4 = Pengurangan jumlahjerawat terdapat di seluruh
1bagian permukaan kulit*uJutr, iiaui.meninggalkan parut dankulit menjadi bersih danlebih cerah
Efek sampingPenyembuhanpada kulitwajah
I : Terdapat iritasi,kemerahan di hampirseluruh permukaan kulitwajah
2 = Terdapat iritasikemerahan di sebagianpermukaan kulit wajah
3 = Terdapat iritasikemerahan di sebagiankecil permukaan kulit
4 - Tidak terdapat iritasi diseluruh permukaan kulitrvaj ah
Juri
Nurul Hidayah, M.Pd
40
PenguranganJumlahJetawat
4.
Perlakuan ke TanggalSebelum Perlakuan
Sesudah Perlakuan
Keterangan :
A, B, C, D, E = Sompel
I = Reaksi Radang
2 = Pengeringan Jerawat
3 = Pengurangan Jumlah Jerawat
4 : Efek Samping Penyembuhan
Skor AspekPengurangan Jerawat
Jumlah Rata-RataSampel
) 3
ABCDE
IIIIIIITIIIIIIIIIIII
Skor AspekPengurangan Jerawat
Jumlah Rata-Rata
3
Sampel
I .,"l
ABCD[,
IITIIIIIIIIIIIIIIII
LAMPIRAN2Format Data Penilaian Pengurangan Jerawat
A. Jenis masker yang digunakan untuk wajah :
1. Masker Umbi Kentang
2. Masker Kontrol (masker jerawat kemasen)
B. Petunjuk : Berilah skor peda kolom aspek pengurangan jerawat
44l1
41
Lampiran 3
FORMAT PENGUKURAN DATA SEBELUM DAN SESTJDAH PERLAKUAN
FORMAT DATA PENILAIAN PENGURANGAII JERAWAT (Acne vulgaris)RINGAN MENGGUNAKAN I}TASKER UMBI KENTANG
FORIVIAT DATA SEBELUM PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
UMBI KENTANG
Perawatan ke: I Tanggal:5 Oktober 2015
FORIIIAT DATA SESUDAH PERI,AKUAI\I MENGGUNAKAN MASKER
UMBI KENTANG
Perawatan kc: 1 Tanggal:5Oktober2015
Skor Tes HasilJ€rawat
Keterangan :
I, ll, ul, tv, v1,2,3,4
SampelAspek penilaianL Pengerin8an jerarvBt
2. Reaksi radang
3. Pengurangan jerawat4. [fek samping penyembuhan
I 2 JSanpel
I 3., t0 2.5I. Shinta2 2 6 2.rll
?.25I ? 3 J 8III. SheilaI 3 2 IO 2.5ry. NovitaI 2 I 3 8 2V. Putri
S"mpel YetI
E(uarrts2 3 4
Jumlah
I. Shintall. Nilanr 2
Ill. Sheila 2
4 4 l24 4 t2
2,52 3 l r0
IV. Novita 1 3 ') 4 ll 1'r<
V. Putri 3 3 3 ) , ?<
42
Skor Tes tlasilPensuransan Jerawat Jumlah Rala{ata
44
II. Nilam
4
Rata-rata
FORMATPENGUKURAN DATA SEBELI]M DAhI SESUDAH PERLAKUAN
FORMAT DATA SEBELTJM PERLAKUAN MENGGTJNAKAN MASKER JERAWAT
Perawatan ke: I Tanggal:5Oktober2015
FORMAT DATA SESUDAH PERLAKUAN MENGGT]NAKAN MASKER
JERAWAT
Perawatan ke: I
Keterangan :
LII.III.ry.V =
1,2,3,4
Sarnpel
Aspek penilaian
l. Pengeringan jerawat
2. Reaksi radang
Tanggal:5Oktoher2015
3. Pengurangan jcrawat
4. Erek samping penyembuhan
I. Yusri I 2 I 2 6 1,50
ll. Nadia 2 I I 2 6 r,50
I 2 2III. Erika 3 8 2.00
IV. Wafa z 2 2 8 2,00
V. Yuni I I 2 2 6 t,50
I 2 I 7 6 1,50[. Yusri
ll. Nadia 2 I I l 7 1,75
I 2 4 r0 2,5III. Erika') 2 1 2 8IV. Wafa
V. Yuni I I 2 2 6 r,50
43
SampelSkor Tes llasil
Pengurangatr J€rawat Junlah Rata-{ataI "| J 4
SampelSkor 'tes Hasil
Pensuransan Jeravraf Jumlah Rata-rataI 2 J
FORMAT PENGUKfTRAN DATA SEBELUM DA}{ SE,ST-IDAH PERLAKUAN
FORJVIAT DATA PENILAIAN PENGIIRANGA.I\ JERAW AT (Acne vulgaris)RINGAN MENG'GUNAKAIY MASKf,R UT1BI KENTANG
FORIIIAT DATA SEBELUM PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKf,R
UMBI KENTANG
Perawatan ke: 2 Tanggal:8Oktober2015
lV. Novifa
FORIdAT DATA SESUDAH PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
UMBI KENTANG
Perawstrn ke: 2 Tanggal : 8 Oktober 2015
Keterangan :
I. II. III. ru. V :1,2,3,4
Sarnpel
Aspek penilaian
1. Pengeringan jerawat
2. Reaksi radang
3- Pengrangan jerawat
4. Efek samping penyembuhan
I- Shinta I 3 4 l0 2.50
II. Nilanr 2 A 3
I ll- Sheila I 2 2 l 8 2
I 3 2 .1 2,50I 3
IO
l0V. Putri 2,50
Sarnpel tsiur er6 Jumlah Itala-rata
l. Shinta 2 3 2. 1I 2Js
II Nila-m 3 3 d 3 3,25
IIL Sheila 2 4 3 ll I
2,7 5
lV. Novita
V. Putri
', .l ) 4 t2 3
2 4 t2
44
Samp€lSkor Tes Hasil
Peneuransafl J€rawat Jumlah R fHataI z 3 4
712
I 2
Skor Tes Flasil
t3
2
3
314
FORMAT PENGUKURAN DATA SEBELUM DAI{ SESUDAII PERLAKUAN
FOR]VIAT DATA SEBf,LUM PERL-I\KUAN MENGGTII\AKAIT MASKER JERAWAT
Perawatan ke: 2 Trnggsl: E Oktober 2015
FORMAT DATA SESUDAH PERLAKUAN MENGGI.]NAKAN MASKER
JERAWAT
Perawatan ke: 2 Tanggal:8Oktobcr2015
Keterangan :
1il,III,rV'V=t,2,3,4
Sampel
Aspek penilaian
l. Pengeringan jerawat
2. Realsi radang
3. Pongurangan jerawat
4- Efek samping penyembuhan
I. Yusri I 2 I.,
6 1,50
ll. Nadia 2 I I 2 6 t,50
III. Erika I 2 2 3 8 2.00
IV. Wafa I ) 2 2 7 t,7 5
V. Yuni t I 2 2 6 t,50
-il yusri I 'l,2 3 E 2
II. Nadia 2 2 2 2 8 2
III. Erika 2 2 2 9 , ,<
2 2 2 2 2lV. Wafa
V. Yuni I I 1 2
E
6 1,50
45
SampelSkor Tes Hasil
Pengurangar Jerawat Jumlah Rata-rataI z J 4
SampelSkor Tes Hasil
PenquranstD J€rawat Jumlah Itata-rata
FORMATPENGUKURAN DATA SEBELUM DAN SEST]DAH PERLAKUAN
FORMAT DATA PENILAIAN PENGURANGAIY JERAWAT (Acne vulgaris)RJ}{GAN MENGGT'NAKA.NI MASKf,R I,I1mI KETTTANG
FORMAT DATA SEBELUM Pf,RLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
UMBI KENTANG
Perawatan ke: 3 Tanggal : 12 Oktober 2015
F'ORMAT DATA SESUDAH PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
UMBT KENTANG
Perewatan ke: 3 Tenggal : 12 Oktober 2015
Keterangan :
lII' rrr, rv, v :1,2,3, 4
Sampel
Aspek penilaian
l. Pengeringpn jerawat
2. Reaksi radang
3. Pengurangan jerawat
4. Efek samping penyembuhan
I 3 2 9 ? r{I. Shinta2 3 3 IOIl Nilam 2 2,50
2 2IIL Sheila ? 9 ) )\3 4 II 2,? 5I 3
V. Putri I 3 l t0
Samp€lSkor Te,s llasil
Pengurangan Jerawat Jumlah Reta-ralaI 2 3 4
I. Shinta
II. Nilam
3 4 13 1.)S
l 4 l 1,1 3,5
III. Sheila 2 4 3 3 12 3
lV. Novita 2 4 4 l3
V. Putri 'l 2 3 A ll
46
SanpelSkor Tes Hasil
Penguranmn Jerawd Junlah Rala-rata4
IV. Novita3
4 2
4
FORMAT P ENGUKURAN DATA SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN
FOR]VTAT DATA SEBELTJM PERLAI(UAN MENGGT]NA(AN MASKER JERAWAT
Perawatan ke: 3 Tanggal : 12 Oktober 2015
FORMAT DATA SESUDAH PERLAI(UAN MENGGTINAKAN MASKER
JERAWAT
Perawatan ke: 3 Tanggal : 12 Oktobcr 2015
Keterangan :
LII'III,MV =
1,2,3,4
Sampel
Aspek penilaian
l. Pengeringan jerawat
2. Reaksi radang
3. Pengurangan jera*at
4. Efek samping penyembuhan
I. Yusri I t 2 6 1,50
I I 2 6 I ,',l5lI. Nadia 2
III. Erika I 2 2 3 8 t,'15
') 2 2 '7IV. Wafa I 1,50
I I 2 2 6 1,50V. Yuni
3
2 2 3 8 2Il. Yusri
I 2 2 3 8 2ll. Nadia
3 2 3 t0 2,50III. Erika 2
2 3-l
9lV. Wafa
2,0
)
2 2 2 2 8V- Yuni
47
SilnpelSkor Tes Hasil
P€ngurangafl Jerawat Jun ah It ts-rataI 2 3 4
Sarnpel
Skor Tes HasilPensuranean Jerawat Jumlah Rata-ratat 2 4
FORMAT PENGUKURAN DATA SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN
FORMAT DATA Pf,NILAIAN PENGURANGAII JERAWAT (.,{cne vulgaris)RINGAN MENGGUNAKAN MASKER UTSI KENTANG
FOR]VTAT DATA SEBELUM PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
UMBI KENTANG
Perawetan ke: 4 Tanggel : 15 Oktober 2015
F'OR]UAT DATA SESUDAH PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
Tanggal : 15 Oktober 2015
3
Keterangan :
I, tI, III, ry, V :1,2,3,4
Sampel
Aspek penilaian
1. Pengeringan jerawat
2. Realsi radang
3. Pengurangan jerawat
4. Efek samping penyembuhan
4l 3 2,75I. Shinta 2 3
2 3 lt ) 1\II. Nilam2 3 3 3
I 2 3 4 10 2,50III. SheilaIV. Novita
I 3 3 l0 ,5r)V. Putri
Sarnpel
Skor Tes HasilPengurangan Jerawat Jumlah Rata-rataI 2 J
L Shinta 3
3
3 1 t2
lI. Nilam 3 4 t3 t )5
III. Sheila
lV. Novita
V. Putri
3 4 3 3 l3 3,2s
2. 3 4 4 I3
48
UMBI KENTANG
Perawatan ke: 4
SarnpctSkor Tes Hasil
Penguranlun Jrrawat If,rlah Rata-rataI 1 3
2
ll
4 3
4 t2
3,25
FORMAT PENGUKURAN DATA SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN
FOR.IVIAT DATA SEBELTJM PERLAKTJAN Mf,NGGUNAKAN MASKER JERAWAT
Perawatan ke: 4 Tanggal : 15 Oktober 2015
FORJUAT DATA SEST]DAII PERLAKUAN MENGG{.INAKAN MASKER
JERAWAT
Perawaian ke: 4 Tanggal : 15 Oktober 2015
Keterangan :
LII,UI,ry,V=1,2,3,4
Sampel
Aspek penilaian
1. Pengeringan jerawat
2. Reaksi radang
3. Pengurangan jerawat
4. Efek samping penyembuhan
2 2 2 1L Yusti I 1,75
Il. Nadia 2 I I 2 6 I,50
I 2 2 3 8IIL Erika 2
IV. Wafa 2,,
2 'l 8 1
2 3 3 9V. Yuni I )')\
) 2 3 9 I1<l. Yusri
2 2 3 3 2Il. Nadia I
t0 2.502 3 2 3Ill- Erika
9 ? 152 2 2 3IV. Wafa
3 J lt , 7\V. Yuni
49
SampelSkor Tes tlasil
P€muransan J€rawat Jumlah Ilata-rataI 2 .' 4
SampelSkor Tes Hasil
Pefisuransan J€rawat Junlah Rats-rataI 2 J 4
FORMAT PENGUKURAN DATA SEBELUM DA}I SESUDAH PERLAKUAN
FORMAT DATA PENILAIAI\I PENGIJRANGAII JERAW AT (Acne vulgaris)RINGAN MENGGUNAKAN MASKER UMBI KENTANG
FOR]VIAT DATA SEBELU]VI PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
UMBI KENTANG
Perawetan ke: 5 Tanggal : 19 Oktober 2015
FORMAT DATA SESUDAH PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
UMBI KENTANG
Perawatan ke: 5 Tanggal : 19 Oktober 2015
Keterangan :
I, il, III, ff, V =
t,2,3,4Sampel
Aspek penilaian
l. Pengeringan jerawat
2. Reaksi radalg
3. Pengurangan jerawat
4. Efek samping penyembuhan
Sampel
I. Shinta 3 l0II. Nilam 2 2 4
1l
) 7<
IIL Sheila 2 3 3 3 . 2,75)'t<IV Novita
V. Putri )4 II
lt3 3 3 ) 1\
SampelSkor Tes Hasil
Pengurangatr J€rawat Jurnlah Rats-rataI 2 3 4
I. Shinta 3 3 4 t4 3,50
It. Nitam 3 3 4 1 l4
I3
l5n
III. Sheila
lV. Novita
V. Putri
3 4 3 3 3,2s
J 4 .t l5 'I 75
). J 4 .l l3
50
Skor Tes HasilPeosurarrcen Jerawat Jrmrlah Rata-rata
I 2 3 4
2J0
2 2 3
3,25
FORMAT PENGUKURAN DATA SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN
I1ORMAT DATA SEBELT]M PERLAI(UAN MENGGTJNAKA}' MASKER JERAWAT
Perawatan ke: 5 Tanggal : 19 Oktober 2015
FORMAT DATA SESUDAH PERJ.AI(UAN MDNGGUNAKAN MASKER
JERAWAT
Perawatan ke: 5 Tanggal : 19 Oktobcr 2015
Keterangan :
L II, III, lY-, V :1,2,3,4
Sampel
Aspek penilaian
l. Pengeringanjerawat
2. Reaksi radang
3. Pengurangan jerawat
4. Efek samping penyembuhan
2 2 1 2 8 2l. Yusri
Il. Nadia I 2 3 8 )
I 2 2 2 7III. Erika t,7 5
2 2 2 ') 8 2IV. Wafa
V. Yuni I 2 3 2 8 2
1 'l 2 IO 2,5L Yusri3 2 3 l0 2,5lI. Nadia 2
2 3 2 2 9 ', ,5III. Erika
J 3 2 ll ) 1\lV. Wafa 3
3 l0 2,502 3 2V. Yuni
51
SampelSkor Tes Hasil
Pensuronsan J€rawat Jun ah RaErataI 2 J 4
SampelSkor Tes Hasil
PensuranrEo J€rawat Jrxnlah Iuta-rataI 2 3 4
FORMAT PENGUKURAN DATA SEBELUM DAN SEST]DAH PERLAKUAN
FORMAT DATA PENILAIAN PENGURANGAII JERAWAT (Acne vulgaris)RINGAN MENGGTJNAKA}I MASKER T,IMBI KENTANG
FORMAT DATA SEBELUM PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
UMBI KENTANG
Perawatsl ke: 6 Tanggal : 22 Oktober 2015
FORIT{AT DATA SESUDAH PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
UMBT KENTANG
Perawatan ke: 6 Tanggal : 22 Oktober 2C15
Skor Tes tlasil
3
Keterangan :
I, II, III, ry, V :1,2,3,4
7 3 2 t0 2,50
2 t0 2,50I- ShintaII. Nilarn 2 3
3
3
3 t2 3IIL Sheila 3
2 2 3 1 t2 3IV. Novita2 3 l0 2,5V. Putri
Sampel PetI
Euta tl2
ttt JEla3 4
Jumlah Rala-rata
I. Shinta 3 3
iI. Nilam ,l I 3
ili. Sheila 1 4 3 3 l-1 3,25
IV- Novita 4
3
,] I t5 1 7S
V. Puri 2 1 t2 3
52
Sampei
Aspek penilaian
L Pengeringan jerawat
2. Reaksi radang
3. Pengurangan jerawat
4. Efek samping penyembuhan
SanpclSkor Tes Hasil
PeneuraoEtr J€rawd Junlah Rata-rataI 1 J 4
t2
3
FORMAT PENGUKURAN DATA SEBELUM DAN SEST]DAH PERLAKUAN
FOR]VIAT DATA SEBELT]M PERLAI(UAN MENGGT]NAXAN MASKER JERAWAT
Perawatrn ke: 6 Tanggal : 22 Oktober 2015
FORMAT DATA SESUDAH PERI,AKUAN Mf,NGGUNAKAN MASKf,R
JERAWAT
Perawatan ke: 6 Tanggal : 22 Oktober 2015
Keterangan :
L II, III, IV, V :1,2, 3, 4
Sampel
Aspek penitaian
1- Pengeringan jerawat
2. Reaksi radang
3. Pengurangan jerawat
4. Efek samping penyembuhan
L Yusri ) 2 2 9 1't\
2 2 2 2 8Il. Nadia 2
III. Erika 2 2 2 ? t 2
lV. Wafa 3.>
3 2 IO ,5
2 3 2V. Yuni I 8 2
2 3 l1 ) 7SI. Yusri 3
l 3 2 3 ) 1\II. Nadia
3 2 t0 )<II l. Erika 2 3
3 3 3 l2 3IV. Wafa 3
2 2 2 3 t0 2,50V. Yuni
53
SampelSkor Tss Hasil
Pencuratrcan Jemwat Jumlah Rata-raiaI 2 J 4
SampelSkor Tes tlasil
Pensuranmn Jerawat Jurnlah Rata-rafaI 2 3 4
T.ORMAT PENGUKURAN DATA SEBELT]M DAN SESUDAH PERLAKUAN
FORMAT DATA PENIII\IAN PENGURANGAI\I JERAW AT (Acne vulgark)RINGA}I MENGGT]NAKAN MASKER TJMBI KENTANG
FORMAT DATA SEBELUM PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
UMBI KENTANG
Perawatan ke: 7 Tanggal : 26 Oktober 2015
V. Putri
FORMAT DATA SESUDAH PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
Perawatsn ke: 7 Tanggal : 26 Oktober 2015
Keterangan :
I, II, III, IV, V :t,2,3,4
Sampel
Aspek penilaian
L Pengeringan jerawat
2. Reaksi radang
3. Pengurangan jerawat
4. Efek samping penyembuhan
3 4 t3I. Shinta 72sII. Nilam 2 II 2,7 5
III. Sheila 3 2 3
IV. Novita 3 2 3 4
) 1\3
llt2
2 3 3 3 ) 1<
SaqrclSkor Tes tlasil
Pengurangan J€rawat Jumlah Rala-rataI 2 3 4
l. Shinta L 4 l4 3,5
II. Nilam 4 2 4 4 l3
IlI. Sheila 2 4 4 l3 1 ,,<
lV. NoYita ,l 4 4 t-5 i 7s
V. Putri 3 l4 3,s
54
UMBI KENTANG
SampelSkor Tes Hasil
Pengurancrn Jerawat JrImIah Rats-rataI 2 J 4
3 3
3
t rt
4 .1
FORMAT PENGUKURAN DATA SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN
FOR]VIAT DATA SEBELTJM PERLAI(UAN MENGGTJNAKAN MASI(ER JERAWAT
Perawatan ke: 7 Tanggal : 26 Oktober 2015
FORMAT DATA SESUDAH PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
JERAWAT
Perawatan ke: 7 Tanggal : 26 Oktober 2015
Keterangan :
l,II,il,ru,v=1,2,3,4
Sampel
Aspek penilaian
1. Pengeringanjerarrat
2. Rez.ksi radang
3. Pengurangan jerawat
4. Efek samping penyembuhan
L Yusri 1 2 3 2 l0 2,s
lI. Nadia 3 2 2 2 9
III. Erika 2 3 2 2 9 ') )\IV. Wafa 3
.,3 3 ll
V. Yuni 2 2 3 3 10 ) )\
3 3[. Yusri 3 t2 3
2 3 2 10 2,5It. Nadia
III- Erika 3 3 3 2 lt ) 1\
3IV. Wafa l2
)3
3 2 10V. Yuni
55
Skor Tes llasilPengurangan Jcrawat Jumlah Ilata-rata
1 2 3 4Sampel
SampelSkor Tes tfusil
Penguransao Jerawat Jumlah Ilata-rataI 2 J 4
F'ORMAT PENGUKURAN DATA SEBELUM DAI{ SESI]DAII PERLAKUAN
FORMAT DATA PENILAIAN PENGURANGAN JERAW AT (Acne vulgaris)RINGAN MENGIGTINAKAIY MASKER I'MBI KENTAIYG
FORMAT DATA SEBELTJM PERLAI(T'AN MENGGUNAKAN MASKER
UMBI KENTANG
Perawatan ke: E Tsnggal : 29 Oktober 2015
FORMAT DATA SESUDAH PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
TJMBI KENTANG
Perawatan ke: 8 Tanggal : 29 Oktober 2015
Keterangan :
I, II, tII, rV, V :1,2.3,4
Sampel
Aspek penilaian
l. Pengeringan jerawat
2. Reaksi radang
3. Pengurangan jerawat
4. Efek samping penyembuhan
3 1 t2I- Shinta 3
3 3 3 l2II. Nilam3 2 3 4 l3 3,25III. Sheila2 3 4 t2 3lV. Novita) 3 3 3 It 2,'15V. Putri
2
4 4 3 l5 3,7s4l. Shinta
44 4 4 i6II. Nilam 4
4 4 14 1<3 3III. Sheila
4 4 l5 3,',l 5J IlV. Novita
4 4 r5 3,',t 54V. Putri
56
Sampel
Skor Tes HasilPengurangan Jrrawat Jumlah Rata-rataI 2 3 4
3
Sampel
Skor Tes llasilPens.uransatr Jerawat Jumlah Rata-rata
I J 4
FORMAT PENGUKURAN DATA SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN
FORMAT DATA SEBELUM PERLAKUAT{ MENGGT]NAKAN MASKER UMBIKENTANG
Perawatan ke: 8 Tanggal : 29 Oktober 2015
FOR]VTAT DATA SESUDAH PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
JERAWAT
Perawatan ke: 8 Tanggal : 29 Oktober 2015
Keterangan :
r, IL irl, ru, v :1,2,3, 4
Sampel b
Aspek penilaian
l. Pengeringan jerawat
2. Reaksi radang
3. Pengurangan jerawat
4. Efek samping penyembuhan
9 )')\3 2 1 2I. Yusri
2 2 2 9 ) )\3II. Nadia
2 IO2 3 3III. Erika
2 3,, t0 ,53IV. Wafa
,{2 2 3 3 t0V. Yuni
33 3 t23I. Yusrit0 2,53 22II. Nadia
34 3 t22 3IIL Erika33 1)lV. Wafa
) 1<l 3 2 n3V. Yuni
57
SampelSkor Tes Hasil
PenArratr*an Jerawal Jumlah R ta-rataI ,) 3 4
SampelSkor Tes Hasil
Pengurangan Jerawat Jumlah Rat&.rataI ) 3 4
I
Lampire*4
DATA PENILAIAN P0NGURANGAN JERAWAT (lcne vulga?is) RINGANMENGGT]NAKAN MASI(ER I]MBI KENTANG
FORMAT DATA SEBELUM PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
UMBI KENTANG
2,78
F'ORMAT DATA SESUDAH PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
UMBI KENTANG
IV.Novita
V- Puteri
)'7\ 2,50 ?5n 1?t 3 )t )\ 2,66I. Shinta ?{n 2.50't 1< 'r 7s 3 ,t )< 2,#II- Neitsn 2 2,5*
20,75 2,59IIl. Sheita ) )\ 2
z,5s 'r't<
1't< 2,50 2.75 3 l r5 ).,, .) <IV. Novita ){n 2,50
)so 2,',7 5 3 20,502 2,50 2,50V. Puteri
III \rI VII Jumlah
25.75
Itala-rata7,22.3,00 1)1\ 1 'r 3,00
-l sll 3,00 3,50 1 75
E. Neilarn
tll. Sheila
3,00
2J0
1r\ 1?S
32s
3.50 3,00 1?S
1?S
4,00 26,75 t.34
) 1a 3.25 3,50 )l1\
) 1< 3 1)( 3 17{ l7{ 1 75 21 3,3t
2,15 3,25 l 1,50 3,7 5 ,5 '5
3. l6
58
SampetPedakuan
rataw v vt vil vIII))\
) 1\ 3 )'t\ 3
2,50 2,56
SacpelPerlakuan
I u TV IIBIl. Shinta
1sfi
3,09
175
2,7 5 3,25
DATA PENILAIAN PENGURANGAI\ JERAWAT (z|c;r ruJ6urir,) RINGAIIIMENGGTJNAXAN MASKER JERAWAT
Pada Penilai I
FOR]\{AT DATA SEBELUM PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
JERAWAT (KONTROL)
FORMAT DATA SESUDAH PERLAKUAN MENGGUNAKAN MASKER
JERAWAT
J umlah
I. Yusri
II. Nadia
) 7t
Sampel
t5,75l- Yusri 1,50 1,50 t,50 2 ) )\ 2,7 5 t,97
II.Nada t,75 I,50 2,W 2,00 t4,75 I,E4
Ilt. Erik 2 2 1,75 2 t,'t 5 2 162s 2,03
IV. Waa 2 1,75 1,50 2 2 2,50 2,75 2,50 l7 2,13
V. Yui t,50 1,50 ) )\ 2,00 2 ) )\I
){n 15,5 I,94
3
I II2
It2
IV v))a 2,50
Perlakuan\rI'r't< 3,00
Rata-rdzSampel
l9 2,3E
2.50 2,75 2,50 t8 , 151,75 ') 2
2,50 2,50 2,50 11\ 20,25 ? 5lII l. Erika 2,50.) ?(
2 2 t '>< I t 't< 1 7\ 3
1
3 20,25 ', 51IY.Wafa
1,50 1,50 1 ) 75 2,50 2,50 ,5.l t8v. Yuni
59
PerlakuanJ.mlah
Itata-rataI T m ry VI vII VItr
r,75 2,50
1,5{} l,50 ', )\ ??{
2,50
t,50
1,50
2,50
3
Lampiran 5. Dukungan sarana dan praserena penelitian
Fasilitas yang ada di Laboralorium Tata Rias Universitas Negeri Jakarta antara lain:
1. Magniffing Lamp
Kaca pembesarberlampu
Kabel power
Alat ini digunakan unhrk mendiagnosa kutit wajah
2. Facial bed 2 buah
Digunakan pada saal eksprerimen untuk l0 sampel yang memiliki kulit wajab
berjerawat ringan.
3. Alat rmtuk mergetahui kandungan yang terdaqat dala'n bahan belum ada di
Laboratorium Tata Rias LIliJ. Oleh karena itu untuk mengetahui kandungan zat
yang terdapat dalam bahan yang diteliti akan dilakukan uji di Laboratorium di luar
kampus.
60
Tombol power
F
i
@
(D
o
3
oo oN .|o ool Fo ar 3,r? lr,- ()- ,i o- ra- o- o. o_ d- q .o-oo rr0 (,0 fro
oo o6 d5lo .,o G'o
o1) ll- 6{-ta\a?
r_ ?- .: o. 6t F-
flF Ga r\r ooid ct r-' .,id
e- & F-:-
dd dd r;i io' .i rj rio r;.t
o'd dd rti ?d i r-:
CB dF.t. rd i.j
G +-q (l- o,B-e- P.E 8.S.
.{ !i
id ctd "td rti .tri
c{i
g- --
RE
i.- .it
5. 8-
db-
qr-
a3-
Er,
.tt'
RE
r;
G.g
88
g8
I8
F?
R8
3- t-
.{+
oo -o 5cr
.t q.
&E_
8bd .r-
dg
8.q.Rb-E
r-...
;-t_l -i-
g5 38oid dG
.t -_
f,- 6l
ri rt
dE
dR --E38 F8
o_ o- o- 9_
o-d
I_ q.
8_A
8.5.P8
8- 8.fto c,.o
!lo C, i' .t3 6c
s88- 8. 3-
s8
8- ;-
.t o-
F_ O-
riF-
riF
o- .t,
oEs!E3o.1'I
8_8.
rt
P.
t5.
.g .!
i: _!t-
(t- F_
rio
d.i
85
Yto
do
Et
eo_oIo.xa'a:rL5
EEE5ca'EILI E
=it0:! 5
=! 1'
E:go.|o-:? riao o,5e:-eUEE 5@- -
sgEE.E€
=06
T*
(uEF
€qEdFl
3_3- 5-I 8.3.
58_ r.e. tEoo -i. ot
r: 3E ttdd dd dt'rO al ?
o
&a
tItR
to
s
3.
o_ <! 61 6.
goR
(r)@(,(!
\o
@
Lampiran 7
Grafik Pengurangatr Jerawat dengan Masker Umbi Kentang
Sample 1
ttr
o-
sz
= 3'u
P3
o-_'E r<z
4
3,5
3
2
1.s
1
0.5
0
4,5
4
1
0,5
0
1 3
3
t Scbelum r Sesudah
Sample 2
45Perlakuan
45Perlakuan
6 / B
727
I Sebelum r Sesudah
62
2
6
4
3,5
50
:_ 1.5
=z1
0,5
0
r Sebelum r Sesudah
Sample 4
Sample 3
45Perlakuan
+5Perlakuan
62 3 7 8
4
3,5
3
tA
Z
2,5
1,5
2
1
0,5
03 6 7 BZ
a sebelum r Sesudah
63
1
1
Sample 5
4
3,5
s3oo
fr 2.s
.- 1.5
=z1
0,5
0
1 2
2
3 6
6
7
7
t]
B
45Perlakuan
r Sebelum I Sesudah
Grafik Pengurangan Jerawat dengan lVlenggunakan Masker Kontrol
Sample 1
3,5
2,5
1,5
c
to-
=z,
3
2
1
0,5
03
r Sebelum t Sesudah
&
I 45Perlakuan
E6D
oo
6-
z
oo
=0!
o.
z
2
2,5
1,5
0,5
3
3
Sample 2
45Perlakuan
45Perlakuan
1
0
1 2 3
3
6
6
7
r Sebelum ! Sesudah
Sample 3
3,5
2,5
1,5
0,5
2
1
0u2I
r Sebelum I Sesudah
65
B
3,5
rSebelum r Sesudah
Sample 5
Sample 4
45Perlakuan
Perlakuan
3 1,s'a=1z
3
3
1 6 7
7
0,5
0
32 B
u
2
5
I
0,5
ttrL
o-
=z
(1
61
I Sebelum r Sesudah
66
2,5
1
Lanpiren 8
UII NORMALITAS Pf,NGURANGAN JERAWAT DENGANMASKER UMBI KENTANG
f,Xa = 23,50
* --23!o = +,to
Sr2 = {4.5 - +.7)2 + f5.5 - 4 712 + (4.0 - 712+(4.75-4.'712+{ 47\-47125-1
=''Aot =o,rtt
Sez = 0,293
g = *rtp93 =0,s41
Cara mencari (ZH.J
z=x-xS
Zt=4,50 - 4,70
= -0,370
Zz=
0.541
5,50 - 4,70= -1,476
0,541
z"=WY ---r,zst
a= a,72n.;li7o =o,oez
{,370 0,1443 0,355 0,4 0,0,141 +,50
o,4292 0,929 1 o,o702 5,50 1,,476
4,00 l rol 0,4015 0,0983
0,0359 0,53s 0,8
o,2 0,101
0,264+ 4,7 5 o,o92
0,535 0,6 0,0645 4,75 0,092 0,0359
Iumlah 23,50
Rata-rata 4,70
SD 0,547
zr= 4,75-4,70 =o.ogz
0,541
67
Sampel XA 7l Zt Ftzil s(al tF(zi) - s(Zi)I
Cari F[Zi]:
Sampel 1(Zr)r=-0,370 = 0,5 - 0,1443
= 0,3557
= 0,5 + 0,4292
=O,9292
= 0,5 - 0,4015
= 0,0985
= 0,5 + 0,0359
= 0,5359
= 0,5 + 0,0359
= 0,5359
Sampel 2 [Zi)z = 7,47 6
Sampel 3(Zr)z= -1,292
Sampel 4 Q,i)s=0,O92
Sampel 5 {Zt')+=0,092
Cari S(Zi)r =2:5=O,4Cari S(Zi)z=5:5=1
CariS(Zi):=t:5=0,2
CariS(Zi)+=4:5=0,8
CariS(Z,)s=3:5=0,6
Cari lF[Zr) - S(zi)l
Sampel 3 = 10,099 - 0,21 = l-0,1021 = 0,102
Sampel 1= 10,355 - 0,al = l-0,0aal = 0,044
Sampel 5 = 10,536- 0,61 = l-0,06a1 = 0,064
Sampel 4 = 10,536 - 0,81 = l-0,261' = 0,264
Sampel 2 =10,929 - 1,01 = l-0,0711= 0,071
lnterpretasi
Dari tabel di atas, pada kolom terakhir harga paling besar didapat l^ = 0,264
dengan n = 5, dan taraf sigrrifikansi a = 0,05 diperoleh Lt"ua = 0,337, ternlata Lo <
Lurer yaitu :0,264 < 0,337. Sehingga hipotesis nol diterima, artinya sampel yang
diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal'
F(21)
F(Zz)
F(Z:)
F(z+)
F(Z5)
68
UE NORMALITAS PENGURANGAN TERA\I'AT DENGANMASKERIERAWAT
f,xr = 16,25
* =tTs =t,zs
7 3,25 0,00 0,00 0,50 0,60 4,100
0,00 0.00 0,50 0,80 -0.3002
o,1,41 0,427 o,927 7,OO -o,o793 4,OO
0,00 0,00 0,50 0,40 0,10040,079 o,20 -o,L275 2,50 -L,414 o,42L
f umlah 16,25
3,25Rata-rata
SD 0,530
So2 =
Zt=
+
= 0,00
Se2 = 0,281
= ,F,zsl = o,s:oS
Cara rneneari (ZiJ
_ x-xS
2+
5-1+
=t'?a =o,zer
3 5')3)(0J30
DS -',1 ?5zz= '';..;;-' =-o'oo
h- 4.00-3,25 - t,410530
zn = 3'25 -3'25
= o,oo0.s30
zs_2,5O-3,25 =-L,4L40,s30
Cari F[Zi) :
Sampel 1[Zi)r=0,00
2
FtZl) =0,5+0,00
69
Frzil
Sampel 2[Zr)z=0,000
= 0,500
= 0,5 + 0,00
= 0,500
= 0,5 + 0,421
= O,921
= 0,5 + 0,00
= 0,500
= 0,5 - 0,42t
= O,o79
Sampel 3 {Zi)z=L,474
Sampel 4(Zi)r=0,000
Cari S(Z,Jr = 3:5 = 0,6
CariS(Zi)z=4:5=0,8
CariS(Zi)r=5:5=1
Cari S(ZiJ+ = 2:5 = 0,4
CariS(Zi)s=1:5=0,2
Cari lF[zi) -S{2.}l
SampelA= 10,500 - 0,61 = l-0,1001 = 0,100
Sampel B = 10,500 -0,81 = l-0,3001 = 0,300
Sampet C = 10,92t- 1,01 = l-0,0791 = 0,079
Sampel D = 10,500 - 0,41 = 10,1001 = 0,100
Sampel E = 10,079 - 1,01 = l-0,1211 -- 0,121
lnterpretasi
Dari tabel di atas, pada kolom terakhir harga paling besar didapat L. = 0,300
dengan n = 5, dan taraf signifikansi cr = 0,05 diperoleh LEb"r = 0,332 temyata Lo <
Lhber yaitu : 0,300 < 0,337. Sehingga hipotesis nol diterima, artinya sampel yang
dlambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal'
F{Zz)
F(Zt)
F(z+)
F(zs)
70
Sampel 5 {Zi)+= -1,,414
Lampiran 9
Uii Homogenitas
FhVariansi Terbesar
Variansi Terkecil
Diketahui :
Sez = 0,281
S*=O,294a2
F *',n'.g: :L-S^'
_ 0,294
0,281
= 7,O46
Dai tabel diperoleh Ft*er pada dk penyebut 4 dan dk pembilang 4 diperoleh 6,39.
Sehingga Frr;h,g < Fttr.
Maka H6 diterima artinya data penelitian bersifat homogen.
71
Lampiran 10
PENGUIIAN HIPOTESIS
Pengujian hipotesis pengaruh Penggunaan Masker UMBI KENTANG terhadapPengurangan Jerawat.
Langkah pengujian :
1. Ho: pe= pe
Hi : pe> po
Keterangan :
pe = Nilai rata-rata hasil Penggunaan Masker UMBI KENTANG terhadap
Pengurangan Jerawat
pB = Nilai Eta-rata hasil Penggunaan Masker lerawit terhadap
Pengurangan f erawat
2. Tarafsignifikan o = 0,05
3. Statistik penguji
X^ -Xst=S
1l+
lle nB
K€terangan :
t = statistik pengujian
X.\ = rata-rata nilai Penggunaan Masker UMBI KENTANG terhadap
Pengurangan )erawat
XB = rata-rata nilai Penggunaan Masker ferawat terhadap Pengurangan
Jerawat
S = Simpangan baku gabungan dua kelompok
nA = sampel kelompok yang Penggunaan Masker UMBI KENTANG
nB = sampel kelompok yang Penggunaan Masker ferawat
4. Kriteria pengujian
TerimaHoiika=t<tr-o
Derajat kebebasan fne+ ng- 2 ) dengan (1 -cr)
72
5. Perhitungan
Varians Kelompok A
Se2 =2+ 2+ + 2+
5-1
Sez = O,293
Varians Kelompok B
Srz=(3.25-3.25)2+(3.25-3.251'?+(4.00-3.251'?+(3.25-3.2512+(2.50-3.25)'z5-1
= !!?_ = s,2s3
=t',a =o,zet
Sa2 = 0,281
Sirnpangan gabungan
Sz _ (nA - l) (SA'?) + (nB2 -ln,, +n, -2
_ (s - l)(0.2e3)+(s - 1)(0,281)
5+5-2
_ 1,1'12+1,124
s2
8
= 0,287
= Jo2B7
= 0,535
S
Xo-X,
SII+'-
nA nB
t= 4;10-j,2s
L]
IJ
o,53s1E*;)
t1,450
0,338
= 4,277
Kriteria pengujian : terima Ho jika t < tr - cr
Keterangan : tr - ct didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (nr + nz - 2) maka
harga to,ss dengan dk = 8, dari daftar distribusi t adalah 1,86.
6. Interpretasi
Berdasarkan hasil perhitungan didapat Ertung > tubel yaiil 4,277 > 1,86, maka Hoditerima dan Hr ditolak pada taraf signifikansi 0,05. fadi kesimpulannya terdapatpengaruh Penggunaan Masker UMBI KENTANC terhadap Pengurarigan JerawaL
Daerah penolakan Ho
Da€rahp€aeriEaad Ho
1,850
74
Lampimn Il. Laporan PenggnEun Biaya Penelifian
Honor Homr/Jam (Rp) WaIt U&rrmings!) MiDSC, HorDr F. Tslrx,
Psncliti 20.ofi) 45 3 900 r)00
SUB TOTAL (Rp)
1 Prrrht ! krrrF4 (Pf)
Mcterial JustifikasiPemakalao Harga Saruan(Rp) tlar8a P€r&latan Penunjan8 (Rp)
PPI Alst utu*metrgeraiui
kindmg.n bchen
pcnclithn (sc!Ya)
4 x pengujian 500 000 l 300 000
PP2 Aht peDb€rsih wajsh l0 set 100 000 650 000
PP3 I s€t I 000 000
PP4 Blender dan parut 3 pdut dan I blendcr | 500 000 975 000
PP5 Ayakan 100 000 125 000
S UB TOTA t- ( Rp) 3 900 000
J. Bahro Hat is Prkei
Iualerial Justifikasr Pe[ukaian Kurntitas l{arga Satu n(Rp) Biaya Fr Tahlll| (Rp)
Md€riol 1 Ke$loB8 100 tS 15 mo 650 000
Masker kootrol 100 sachel 90 000 125 000
Mareriall Bahanpemb.rsftwajal lsq untutlo
sm-Dct@l@sk an
J25 000
SUB ToTAL (Rp) r i00 000
P.rirhortr
Pcaalanan k€
B..liEo uahlk uji
kendu/,gian
ujikeotrnt
kandungan 650.000
Iranspor
samFl
l0 Seb6gai $mpel PaJah
berjerawal
l0 perlakuan 200 000 I 100 000
sUB TOTAL (Rp) i 9r-0 oGl
trin-lritr
Penyusunan lapomn
Kurr{ilrs H.rge S.or.n(Rp) Bnya p.r f.&!a (Rp)
Laporan 5 €ks€mplar 100 000 650 000
Admrnisuesi Seluruh administrLsi I 000 000 6i0 000
RencanaPublikasi seminar4umel I r pDblikasi I 000 000 6i0 000
SUB TOTAL (Rp) I 950 000
TOTAI ANGGARAN YANC DIPEROLEH (Rp) ll oGt 000
75
l,IIoror
l-t
r 900 000
Ktlantitas
Pelgedbihn gBlnb3r
u1i.r.166+lFrg,r.r,r;650 000
5
Malerial 2
I 000 000
4 kali 250 0t 0
Kcgialse Jusri6k.si
PenSurusan
,trftfisnrsi p€neftna,r
Lampiran 12. Hasil Uji Kandungan lfl) gram umbi kenlang yong sudah diblender
MULA TAMA LAB.JASA LABORATORIUM INDUSTRI DAN MAKANAN
JL. RAWAJATI Barat I 10 / M No. 4
',1. : 952t6 / 26 Oktober 2015
a : Nenen8 Siti Silfi Ambarwati
r : Kentang
Mengetahui,Pj. Pemeriksaan
t* Lrta num
Nc Kentang Satuan
1 Lemak o.o90 Bram2 Protein 2.005 gram
3 Karbohidrat 19.095 gram
4 Kalsium 9 mgram
5 Fosfor 50 mgram
6 Serat 0.315 gram
7 0.705 mSram
8 Energi 85 Kalori
9 Vitamin 8,1 0.085 m8ram
10 Vitamin C
N ia sin
181 mgram
11 1.305 gram
76
Parameter
Besi
Lenpirrn 13. Foto Alet Pelelitien
FOTO ALAT PENELITIAN
Alat ukur (Timbangan) Blender Magaifying lutp
Hancluk drnu,ashlap
Cawan * Kuas maskerKarnisol
Kapas Tissue Facial Bcd
Tempat sarnpah Baskom
BardanaSendok Una
E
I
Teko air panas
4r :t
I
77
Lampiren 14
FOTO BAHAN PENELITIAN
Llmbi kentang Bubur umbi kentang Air mawar
Masker Jerawat
Air Hangat
78
ET
Lampiran 15
PEMBUATAN MASKER UMBI KENTANG
o
o
Umbi kentang(Solanum
tuberosuml
Dic1fti der,gan an neryalfi-
Dig)tong Ntong
Polofigqr unti dtblen<let
Didplihasikan pada kufitwqd, blbnvat
79
Lampiren 16
PEMBUATAN MASKER UMBI KENTANG
Kentang ditimbaog seberat 250 gram
Kentang dipotong potong
Kentang yang sudah dipotong potong kemudian diblender
80
E
Kentang yang sudah dihaluskan
Lampimn 17
PEMBUATAN MASKER JERAWAT
Masker Jerawat
Air Mawar
Campuran Masker Jcras'at -F .AirMawar
Masker siapdigunakan
81
E.
Lampiran 18
Pembersihan dilakukan menggunakan air
hangat dengan alasan agar tidak
mempengaruhi penelitian. Air hangat
secara merata diusapkan ke wajah
menggunakan waslap, bagran leher
dj,rsaF hingga ke dagp dengan tangan
kiri dan kanan se€ara bergantian.
Lakukan gerakan ini dengan lemah
lembut
Dengan jari tangan, dagu diusap ke kiri
dan kanan silih berganti (gerakan ini
dapat juga dilakukan dengan rnenjepit
dagu dengan iari telunjuk dan jari
tengah). Gerakan ini dimulai dari tengah-
tengah dagu diusap sepanjang tulang
rahang bawah sarnpai ke sisi telinga
Rotasi atau putaran pada dagu naik ke
atas pipi, berputar kc arah luar pipi 3x
lalu langsung k* hidung naik lagi
melalui tengah-tengah dahi dan berhenti
di pelipis sambil dirotasi dan di tekan
GERAKAN LIMA POKOK PEMBERSIHAN
I
3
,rrrrst,
I
rhnr(
@L-:,
tnrd
.rr+
82
)
)lxf- r r
4 Dahi diurut ke kanan dan ke kiri silih
berganti dengan jari-jari tangan kanan
dan kiri. Tekan dari sisi dengan tangan
kiri lalu lctakkan tangan kanan pada sisi
dahi kiri, usapkan tangan kanan pada
dahi ke arah sisi kanan dan seterusnya
Searah dengan tumbuhnya alis dan
berhenti di pelipis, keliling mata di
massage. Lakukan gerakan massagc
melingkar mata dengan lcmah lembut
karena mata sangat halus dan sensitif
5
hrr.'eJI
h'rr6
(*-le
83
Lampiran 19
GAMBAR DAERAH KULIT WAJAHYANG DIOLESKAN MASKER
Cara mengoleskan masker. kuas masker selalu mengarah ke alas
@G-)
---------+<--_
84
'------lt<---...--l
Lampiren 20
FOTO SEBELUM DAN SESUDAH PERAWATAN
MENGGUNAKAN MASKER UMBI KENTANG
Sebelum
Sesudah
85
h.d
7
Nilri Kritis L untuk Ujt Lilliefon
s&:Cw,fJ-frtdcd ag'@a Scla, roh WilzY a Sc' b- l9R
Tenf aUkuran
03000285026so247o,233
0,177o,1730,1690,166
,l;-0,736
o2230215
0,1630,1600,1420,131
0,r990,1900,r83
0J1902990,277025802440,2330,2240,21702120,2020,1940,1870,182
0,1770,1730,1690,1660,1470,1360,768
n
o,n6o,?.61
0249
740,
I0,2095I0,
0,289uI0,79I
II0,44I0,
0,t05
n
0,294
0,2390,210022302r4
0,3520,315
0,242
180,30,3
0 9I,30,3m02t5
I0 )10,2580,249
0,23470 aa
0,2203I0,2
0,2M0
I0 95
Im0,I730,6I I0,
0,
0,3640,3480,331
0,257
0,2500245o,2390,235o23t0200c,1871,031
n
o,2Uo27s0,2680,261
0,311
0294
0,1170,405
45
678
910
II12
l3l4l5l5t718
t92025
30
tr> 30
0,
T.td Xlvt tilrsl ncra6cItE-Krr"rNrrddrrl ! rrr4d z
a
0359
0753
r l4ltslTI E79
2221
25tt92t523133
33t9
499t4999
4yt95qn
36213630lu)t54t774319
4t l74E57
4{994936
49]6
19524964
1vt149u49t6
4990499t4995
1991
$ln
m7!)(r75106tt141l80t
499t49E9
199919v)5(rc0
0319
o7t1I103t 4t0l8il4
2190
25tE2t2331063365
215721E627913{rt334{)
35n3?90
39t041474292
ut81525$16,1693
47
44291535
{52546/99
176r
4Et24t5.14tt7,t913
4934
,1951
4963
sn34980/t9t5
4EOt4t50as4,l9l I1932
49494Xi249t21,1)/t9t5
49t94992t99549yt19v'
49901993
1995,t996
19y'
499t19991999
1999
flm
'J,190636tg261406
t7rt
499t1999
4t9919995m0
0t9905960487t36tt1x
x/BtNN27343(Izl32t9
3531
171939144t t54265
3554ST|O
,x2,ll3l1Tt9
44064515,+60t.l6lt8173$
{to34tl6attr1W493t
494t/t96r
1971ly,t)4985
47M2{fiTE,1906
1C,9
1%496019tO,197t
&.1
/19t9
49a:2
199419,61991
49N4vD199919{t9
5(m
01600557ogltr33ll7@
49t1999
1999
49y)5(m
4A495{916^nta
17
'lt3t4fft54ma19tt
{9451959
19@19n,A&t
49tt19g219va9x49y'
0t 2005t?(I)l01293t6
x)t92:t572673296t323E
3,|t5370E3C07
4062qB6
43704&15t2M44732
178f,+t34
4t7l4901
1y25
49431957/t96E
1971,rgt3
49tE4991r99!r19,6lgn
4998195)4999lvtt)5{tql
fixoo43t0r32t2t7l59l
43454463
1fl&94719
4nt4E26
4E6l4t9619.20
499t49t1999
1999
5m
t95o2j,9t26t22910
3 rt6
34363665
3t59&491207
4940
4955
ffi49','5
43ff2
lW19,94999
49,95m
0060G{7E
0671
t2551628
t9t523242il22939J2t2
t4lW3{ttM4DL
1357
4474
45?3
6fi4',126
17&',|E30
4E6t4A,649:12
4941
1956196t1C',t6
+frt
{9gl499r19p41995lqn
2,42,1
22234u25?-rLT29
3,03,1
123J3,4
3
0p0,1
o2OJ0,,1
OJ0,6o?o,809
3,5
3,63,7
3J
t,0t,tt2lJt,4
1,5
r5tJI,tl9
(nn0t9E0?93
79155,r
3413364338494o,72
4r92
499t499t1999
1vD5(m
1!324t2455,1
&l47t1
1fn48214t6t4t9349lt
,193t
4931
196519,74ts,0t
19tI4990
1993
19y519yI
Sr-5.r : lbry d F lbLGt of Sariiicq ldecl r,[n- Pt"D- Schono PuUidlog Co- lht/ Yod., l$l
14414515
1631
47061161
3599
3El0199711624306
43941fi515s9467t1744
,f9t91992$v19D6
lyn
2tz,24542761305 r3315
ntt23t927gltx3264
3508!7D19L54W4251
t9t5/[tt25t0238t3159
$n19911993
1915
1W
5
Nihi Pcn rtil lrtlt Dirtrlbui tn=dk(Bllangm Ilehu Bed.r Drfbr Mcryrtlk r tD)
t,
n tasrys topc hcrs t,c5 bro to,o h,,; b,ro toro tssI2
r45
678
9l0llt2l3t4l5l6
22232425
26
272t29304050
t20VJ
I 7
I E
9Izo
63,65]9,925,W4,604,03r
3,7r J
3501
3J63,25
3,173,r l1
3,C6
3,01
29829s?,922,X)2,E8
LS62,t40,r32,827.8r
at02,7)2,78
2,n2,76
L76?-752,702,62,62
2,5E
31,82696\4,54
3,75
2,76
2,fi2,5E
LsTl2Jslu42532,522,5i2,502,492.482,4t2t172,472,46
L452,4223e2,36
2,13
tLTtl4303,l t2,78
2,12z,lll2,tol2.oe]
2,W2,082,072971
z06l2,Mj?-06?-057-052-0E,l
LULs212,fit,9t1,96
6Jl2,92
7-352,132,O2
1,94
r,q)I,86t,&lI,tlI,801,78
t,'n1,76
1,75
1,75
1,74
1,73
1,73
|,721,72
1,72
t,7ll,7 t|,71l,7l1,70
1,70
1,70
1,70
r,681,67
1,61,545
3,0rI,8t)I,g1,53
,,4tl,urA2l,/rcl,3Er37136r,361,35
I,34lJ41,34
t3jt33tJ3r32t32r32t,321,32
132r32lJllJtlJllJtr,30lJ0t29t2t
1,3761,061
0,978o,9410,9200,9ff0,8960,ss90,8t3o,tT)0,t?60,t730,8700,8880,8660,8650,t6i0,1621
0,t610,t600,t590,85E
0,8550,&t50J5410.rs4l0,t540,8,18
0,t450,u2
1,0001 0,7270,8160,765o,744
L.n70Jl80,?l I0,706
0,7030,7000,6v10,6950,6940,o20,59r0,6900,t900,6tE05rE0,6t70,6860,6t60,6t50,6t50,6840,6t406t40,583
0,6t30,5830,681
0,6790,6Tt0,c,4
06170,5E4
0,56905590J5305190,5r50,5130,5420,54005390,5380,537
0,5360,53so5340J340.5320,5330,5320532o5120,531
0,531
0,531
0J3l0,53005300J300,529o,527
0,5260J2r
o37s028eo2no,2710J,67o25s02'r.30262026"0,260o2eo2s9o2s9025r025r0,25t02s702s7025702s702s70256o255o256o2s6o2s6o2s6o2s6o256o2s6o2s502510,25402s3
0,5rEo,t4?o,1370,t340,1320,131
0,1300,1300,t29o,1290,t290,1280,12E
0,1280,1280,128o,t2to,1270,t27,o,1270,t270,t270,127o,t270,127
0,127
0,127o,127o,t27Jo,tz70,12610,1260,1260,126
$tr : Sa.&i.JTAl.3hBi{olir.tASridrdid rrdt.llsd'Fi&'RY.drYGFT.H. m. ()liv..t Bqd, ld- El rirh
2l