Top Banner
XII TKJ B SMKN 1 CIMAHI Konfigurasi dynamic routing dan VPN Diagnosa WAN MOCHAMAD ARSYAD PRAMADIA Instruktur : - Dodi Permana, Sp.d - Rudy Haryadi, ST No Laporan : Tanggal : 9/4/2013 Paraf : I. Tujuan Agar siswa dapat melakukan konfigurasi dynamic routing dan VPN pada suatu autonomous system II. Alat dan bahan - PC/laptop - 3 router mikrotik - 1 client OS XP - 1 server OS debian server III. Pendahulan OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah jaringan dimana user masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, danmemodifikasinya. Atau dengan kata lain, user masih m emiliki hak administrasi terhadap  jaringan tersebut. Jika user sudah tidak memiliki hak u ntuk menggunakan dan mengaturnya,maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari ve ndor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan dimanapun routing protokol ini dapatdiimplementasikan OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPFmembagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana kemari dengan sembarangan. Efek dari keter aturan distribusi routing ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protocol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi link-state yang memangdidesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk te rus dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para
7

VPN+Dynamic Routing

Feb 11, 2018

Download

Documents

Arsyad Pramadia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: VPN+Dynamic Routing

7/23/2019 VPN+Dynamic Routing

http://slidepdf.com/reader/full/vpndynamic-routing 1/7

XII TKJ B

SMKN 1 CIMAHI

Konfigurasi

dynamic routing

dan VPN

Diagnosa WAN

MOCHAMAD ARSYAD

PRAMADIA

Instruktur :

-  Dodi Permana, Sp.d

-  Rudy Haryadi, ST

No Laporan : Tanggal :9/4/2013 Paraf :

I.  Tujuan

Agar siswa dapat melakukan konfigurasi dynamic routing dan VPN pada suatu autonomous

system

II.  Alat dan bahan

-  PC/laptop

-  3 router mikrotik

-  1 client OS XP-  1 server OS debian server

III.  Pendahulan

OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya

dapat bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal

maksudnya adalah jaringan dimana user masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur,

danmemodifikasinya. Atau dengan kata lain, user masih memiliki hak administrasi terhadap

 jaringan tersebut. Jika user sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan

mengaturnya,maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu,

OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routing

protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat

menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan dimanapun routing

protokol ini dapatdiimplementasikan

OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya

OSPFmembagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan

dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep hirarki

routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, tidak

menyebar ke sana kemari dengan sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini

adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai

konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi.

OSPF merupakan salah satu routing protocol yang selalu berusaha untuk bekerja demikian.

Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi link-state yang

memangdidesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update

informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus

dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para

Page 2: VPN+Dynamic Routing

7/23/2019 VPN+Dynamic Routing

http://slidepdf.com/reader/full/vpndynamic-routing 2/7

administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari

sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan

 jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak

menggunakanrouting protocol ini.

Apa yang dimaksud dengan VPN : VPN kependekan dari Virtual Private Network yang

merupakan sebuah koneksi private melalui jaringan publik atau dengan kata lain bisa

dengan koneksi internet. Dalam hal ini yang perlu kita ketahui 2 garis besar yaitu :

1. Virtual Network 

Yang berarti merupakan sebuah jaringan yang terjadi hanya bersifat virtual atau cloning.

Tidak ada koneksi jaringan real antara 2 koneksi titik yang berhubungan.

2. Private 

Merupakan sebuah jaringan yang terbentuk yang bersifat private dengan kata lain tidak

bisa semua orang lain bisa mengaksesnya. Data yang terkirim terenkripsi sehingga

bersifat rahasia walaupun menggunakan koneksi jaringan publik.

Dengan menggunakan koneksi yang terhubung dengan VPN kita dapat membuat

 jaringan dalam jaringan atau yang biasa disebut dengan tunnel  (terowongan).

Tunneling merupakan suatu cara untuk membuat jaringan dengan jalur private dengan

menggunakan infrastructure pihak ketiga. VPN sendiri menggunakan satu dari tiga

teknologi tunneling diantaranya yaitu : L2TP, PPTP, IPsec (Internet Protokol Security).

VPN menggunakan perpaduan antara Tunneling dan enkripsi .

Cara kerja dari VPN 

  VPN sangat membutuhkan sebuah server yang fungsinya sebagai penghubung antara

PC, Server VPN ini bisa berupa komputer dengan software VPN Server  atau sebuah

Router , contohnya MikroTik RB 750.

  Untuk memulai koneksi, komputer dengan software VPN Client  mengontak ke Server

VPN, VPN Server lalu maminta atau memverifikasi username dan password yang sudah

terdaftar di server VPN dan apabila loginnya berhasil maka VPN Server akan

memberikan IP Address baru pada komputer client yang menggunakan koneksi melalui

VPN dan selanjutnya sebuah koneksi / tunneling akan terbentuk.  Kemudian komputer client dapat digunakan untuk mengakses berbagai resource

(komputer atau jaringan LAN) yang berada dibelakang VPN Server contohnya akan

melakukan transfer data, memulai ngeprint sebuah dokument, browsing atau

berselancar di internet dengan menggunakan gateway yang telah diberikan dari VPN

Server, dan juga dapat melakukan remote desktop dan lain sebagainya sesuai dengan

kebutuhan.

Page 3: VPN+Dynamic Routing

7/23/2019 VPN+Dynamic Routing

http://slidepdf.com/reader/full/vpndynamic-routing 3/7

Page 4: VPN+Dynamic Routing

7/23/2019 VPN+Dynamic Routing

http://slidepdf.com/reader/full/vpndynamic-routing 4/7

perusahaan yang terdiri dari cabang dan pusat saling terhubung dengan internet, dengan ISP

yang sama, pada perusahaan cabang bandwith diberikan 10 Mbps sedangkan pusat bandwith

100 Mbps, pemimpin perusahaan cabang dapat akses internet menggunakan kecepatan pusat

VPN.

V.  Langkah kerja

1.  Konfigurasi IP

  R1 mikrotik

  R2 mikrotik

  R3 mikrotik

2.  Konfigurasi routing dynamic menggunakan OSPF

  R1 mikrotik

Tambahkan network untuk routing ospf 

Tambahkan interface untuk routing ospf 

Page 5: VPN+Dynamic Routing

7/23/2019 VPN+Dynamic Routing

http://slidepdf.com/reader/full/vpndynamic-routing 5/7

 

Lihat hasil konfigruasi routing ospf interface

Lihat hasil konfigurasi routing ospf network

  R2 mikrotikTambahkan interface untuk router ospf 

Tambahkan routing ospf network

Lihat hasil konfigurasi routing ospf interface

Lihat hasil konfigurasi routing ospf network

  R3 mikrotik

Tambahkan interface untuk router ospf 

Page 6: VPN+Dynamic Routing

7/23/2019 VPN+Dynamic Routing

http://slidepdf.com/reader/full/vpndynamic-routing 6/7

 

Tambahkan network untuk router ospf 

Lihat hasil konfigurasi routing ospf interface

Lihat hasil konfigurasi routing ospf network

3.  Konfigurasi tunneling

  R1 mikrotik

Tambahkan static routing untuk menggunakan jalur tunneling

Lihat hasil konfigurasi hasil tunneling

  R3 mikrotik

Tambahkan static routing untuk menggunakan jalur tunneling

Page 7: VPN+Dynamic Routing

7/23/2019 VPN+Dynamic Routing

http://slidepdf.com/reader/full/vpndynamic-routing 7/7

Lihat hasil konfigurasi hasil tunneling

VI.  Hasil kerja

1.  Lakukan uji jalur koneksi sebelum menggunakan tunneling

2.  Lakukan uji jalur koneksi menggunakan aplikasi tracert dari PC cabang ke PC pusat

Pada hasil uji jalur koneksi diatas terlihat bahwa PC cabang melalui 3 hop dan menggunakan ip

tunneling, jika tidak dilakukan tunneling maka akan melalui 5 hop.

VII.  Kesimpulan

Penggunaan VPN dapat mengefisiensikan hop jika diimplementasikan baik pada static routing

maupun dynamic routing.