KETERAMPILAN DASAR MRNGAJARMata Kuliah: Kemampuan Dasar
MengajarDosen: Kamaruzzaman,M.PdProgram Studi: Bimbingan dan
KonselingDisusun Oleh:VIVI FITRIANTY120900309
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANPERSATUAN GURU
REPUBLIK INDONESIASTKIP PGRIPONTIANAK 2013
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah, penulis selaku pembuat makalah memanjatkan
syukur kehadirat Allah Swt karena seberkas Nurnya lah yang telah
dilimpahkan, sehingga penulis mampu menyusun makalah ini yang
berjudul KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR. tepat pada waktunya. Tidak
lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Kamaruzzaman,Mpd
selaku dosen yang telah membantu dalam pelaksanaan belajar
ini.Makalah ini disusun berdasarkan sejumlah materi yang
didapatkan, walaupun makalah yang penulis buat masih belum sempurna
dan perlu perbaikan, namun diharapkan dapat menjadikan acuan untuk
mengembangkan kreatifitas kita semua sebagai mahasiswa/ mahasiswi
dalam melaksanakan proses belajar terutama memahamam tentang
keterampilan dasar mengajarSemoga makalah ini dapat memberi manfaat
bagi yang membacanya, penulis juga mengharapkan support yang
membangun serta saran dari para pembaca, agar pembuatan makalah
yang selanjutnya dapat lebih sempurna dan lebih baik. Hanya kepada
Allah Swt lah kita berserah diri, semoga ridhonya tercurah untuk
kita semua dan menjadi Amal Shaleh adanya. AminPontianak Juli 2013
Penulis
Daftar IsiHal
Kata
Pengantar.....................................................................................................................iDaftar
isi..............................................................................................................................iiBAB
I PENDAHULUAN....................1A. Latar Belakang................
1B. Masalah..................... 2C.
Tujuan................................... 3BAB II PEMBAHASANA.
Keterampilan
Bertanya...........................................................................................4B.
Keterampilan Memberi
Penguatan.........................................................................7C.
Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
Perorangan.....................................9D. Keterampilan
Menjelaskan...................................................................................11E.
Keterampilan Membuka dan Menutup
Pelajaran.................................................13F.
Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Kecil.........................................16G. Keterampilan
Mengelola
Kelas.............................................................................19BAB
III PENUTUPA. Kesimpulan............... 24B. Saran.............
25Daftar Pustaka
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangGuru merupakan sosok yang digugu dan ditiru,
begitulah falsafah yang sering kita dengar.Program kelas tidak akan
berarti bilamana tidak diwujudkan menjadi kegiatan. Untuk itu
perananguru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin
pendidikan diantara murid-murid suatu kelas . Secara etimologi atau
dalam arti sempit guru yang berkewajiban mewujudkansuatu program
kelas adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran
di sekolah atau kelas.Secara lebih luas guru berarti orang yang
bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yangikut bertanggung
jawab dalam membantu anak-anak untuk mencapai kedewasaan
masing-masing dalam berpikir dan bertindak. Guru dalam pengertian
terakhir bukan sekedar orang yangberdiri di depan kelas untuk
menyampaikan materi pengetahuan tertentu, akan tetapi adalahanggota
masyarakat yang harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kratif
dalam mengarahkanperkembangan akan didik nya menuju sebuah
cita-cita luhur mereka. Untuk mencampai haltersebut diatas maka
dibutuhkan ketrampilan-ketrampilan dasar seorang guru dalam
mengajar.
B. Rumusan MasalahMasalah yang akan dibahas dalam makalah ini
yaitu pembahasan tentang :1. Keterampilan Bertanya2. Keterampilan
Memberi Penguatan3. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
Perorangan4. Keterampilan Menjelaskan5. Keterampilan Membuka dan
Menutup Pelajaran6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Kecil7. Keterampilan Mengelola Kelas
C. Tujuan PenulisanAdapun tujuan penulisan makalah ini adalah
:1. Untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah kemampuan dasar
mengajar2. Untuk mengetahui keterampilan apa sajakah yang dapat
digunakan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran3. Untuk
menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa yang
membacanya
BAB IIPEMBAHASANKETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
A. Keterampilan Bertanya1. RasionalMenurut hasil penelitian
sejak abad 20 melaporkan bahwa guru menggunakan 30% dari waktunya
untuk bertanya(G.A.Brown dan R. Edmondson,1984).Data ini menunjukan
bahwa kegiatan bertanya sangat penting dalam proses pembelajaran.
Tujuan bertanya adalah untuk memperoleh informasi.Namun kegiatan
bertanya oleh guru adalah untuk meningkatkan terjadinya interaksi
antara guru dan siswa,antara siswa dengan siswa dan mendorong siswa
berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Ada 4 alasan
seorang guru harus menguasai keterampilan bertanya,yaitu:a. Pada
umumnya guru masih cenderung mendominasi kelas dengan metode
ceramahnya sehingga siswa pasif,dengan keterampilan bertanya guru
berusaha membuat siswa lebih aktif.b. Kebiasaan yang tumbuh dalam
masyarakat kita tidak membiasakan anak untuk bertanya,sehingga
keinginan anak bertanya menjadi terpendam.c. Penerapan pendekatan
CBSA dalam kegiatan pembelajaran menuntut keterlibatan siswa secara
mental intelektual.d. Adanya anggapan bahwa pertanyaan yang
diajukan guru hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa.
2. Definisi dan fungsi Pertanyaan G.A.Brown dan R. Edmondson
(1984) mendefinisikan pertanyaan sebagai berikut: segala pernyataan
yang menginginkan tanggapan verbal(lisan).Turney (1979)
mengidentifikasi 12 fungsi pertanyaan seperti berikut:a.
Membangkitkan minat dan keingin tahuan siswa tentang suatu topic.b.
Memusatkan perhatian pada masalah tertentu.c. Menggalakan penerapan
belajar aktif.d. Merangsang siswa mengajukan pertanyaan sendiri.e.
Menstruykturkan tugas-tugas hingga kegiatan belajar dapat
berlangsung secara maksimal.f. Mendiagnosis kesulitan belajar
siswa.g. Mengkomunikasikan dan merealisasikan bahwa semua siswa
harus terlibat secara aktif dalam pembelajaran.h. Menyediakan
kesempatan bagi siswa untuk mendemonstrasikan pemahaman tentang
informasi yang diberikan.i. Melibatkan siswa dalam memanfaatkan
kesimpulan yang dapat mendorong mengembangkan proses berpikir.j.
Mengembangkan kebiasaan menanggapi pernyataan teman atau pernyataan
guru.k. Memberikan kesempatan untuk belajar diskusi.l. Menyatakan
perasaan dan pikiran murni kepada siswa.
3. Komponen-komponen Keterampilan Bertanyaa. Keterampilan
Bertanya DasarKomponen-komponen keterampilan bertanya dasar sebagai
berikut:1. Pengungkapan pertanyaan secara singkat dan jelas 2.
Pemberian acuan3. Pemusatan4. Pemindahan giliran5. Penyebaran6.
Pemberian waktu berpikir7. Pemberian tuntunanb. Keterampilan
Bertanya LanjutSesuai dengan namanya,penggunaan atas keterampilan
bertanya lanjut dibentuk berdasarkan penggunaan keterampilan
bertanya dasar.Komponen keterampilan bertanya lanjut adalah:1.
Pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan,Pertanyaan
yang diajukan guru hendaknya mengundang siswa untuk
berpikir.Kualitas proses mental yang terjadi pada siswa ketika
memikirkan jawaban pertanyaan guru tergantung dari kualitas
pertanyaan guru.Guru hendaknya mengajukan pertanyaan yang tergolong
tinggi pada taksonomi Bloom,pertanyaan yang bersifat ingatan
hendaknya dibatasi.
2. Pengaturan urutan pertanyaan,Pertanyaan pada tingkat tertentu
hendaknya dimantapkan kemudian beralih kepertanyaan yang lebih
tinggi.Oleh karena itu tidak dapat dibenarkan jika guru sudah
mengajukan pertanyaan yang menuntut siswa untuk melakukan
analisis,padahal siswa belum mampu menjawab pertanyaan yang
bersifat pemahaman.Pertanyaan yang tidak sistematis akan
membingungkan siswa dan menghambat perkembangan kemampuan berpikir
siswa.3. Penggunaan pertanyaan pelacak,Fungsi pertanyaan pelacak
untuk mengembangkan atau meminta jawaban yang lebih tepat pada
siswa.Teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan guru antara
lain:a. Meminta klarifikasib. Meminta siswa memberi alas anc.
Meminta kesepakatan pandangan siswad. Meminta ketepatan jawabane.
Meminta jawaban yang lebih relevanf. Meminta contohg. Meminta
jawaban yang lebih kompleks4. Peningkatan terjadinya
interaksiPeningkatan terjadinya interaksi ini dapat dilakukan
dengan cara-cara berikut:a. Menghindari atau mengurangi pertanyaan
yang hanya dijawab oleh seorang siswa,b. Mendorong siswa mengajukan
pertanyaan sehingga tidak hanya guru yang bertanya,c. Jika siswa
mengajukan pertanyaan berikan kesempatan kepada siswa lain untuk
menjawab pertanyaan tersebut.5. Prinsip PenggunaanPrinsip
penggunaan atau hal-hal yang mempengaruhi keefektifan pertanyaan
sebagai berikut:a. Kehangatan dan keantusiasanb. Menghindari
kebiasaan berikut:c. Mengulangi pertanyaan sendirid. Mengulangi
jawaban siswae. Menjawab pertanyaan sendirif. Mengajukan pertanyaan
yang memancing jawaban serentakg. Mengajukan pertanyaan gandah.
Menentukan siswa yang akan menjawab pertanyaani. Memberi waktu
berpikirj. Mempersiapkan pertanyaan pokok yang akan diajukank.
Menilai pertanyaan yang telah diajukan.
B. Keterampilan Memberi Penguatan1. PengertianMemberipenguatan
atau reinforcement merupakan tindakan atau respon terhadap suatu
bentuk prilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas
tingkahlaku tersebut disaat yang lain.Respon ada yang positif dan
ada yang negative dimana respon positif misalnya anak di berikan
hadiah atau pujian sedang kan respon yang negaatif adalah memberi
hukuman ,namun kedua respon tersebut memilikitujuan yang sama yaitu
ingin merubah tinggkah laku seseorang. Respon positif bertujuan
agar tingkahlaku yang sudah baik (bekerja, belajar ,danberprestasi)
itu frekuensinya akan berulang atau bertambah. Sedangkan respon
negative ( hukuman) bertujuan agar tingkahlaku yang kurang baik itu
frekuensinya berkurang atau hilang. Pemberian respon yang demikian
dalam proses belajar mengajar disebut memberi penguatan.Tujuan
Menggunakan keterampilan memberi penguatan dalam pengajaran, guru
bertujuan untuk :a. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik.b.
Merangsang peserta didik berfikir yang baikc. Menimbulkan perhatian
peserta didikd. Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadie.
Mengendalikan dan mengubah sikap negative peserta didik dalam
belajar kearah prilaku yang mendukung belajar.
2. Komponen /Jenis-jenis penguatanGuru dapat menggunakan jenis
jenis penguatan dalam proses pembelajaran sesuai dengan situasi dan
kondisi yang berlangung dikelasnya, jenis-jenis peguatan ini
adalah:a. Penguatan verbal, yaitu penguatan yang diberikan guru
berupa kata-kata/ kalimat yang di ucapkan seperti: bagus, baik,
hebat, mengagumkan, kamu cerdas, setuju, ya, betul, tepat, dan
sebaagainya.b. Penguatan Gestural, yaitu penguatan berupa gerak
tubuh atau mimik muka yang memberi arti /kesan baik kepada peserta
didik. Penguatan gestural dapatberupatepuktangan,
acunganjempol,anggukantersenyumdansebagainya.c. Penguatan dengan
cara mendekati, yaitu perhatian guru kepada peserta didik dengan
cara mendekatinya. Penguatan dengan cara mendekati ini
dapatdilakukan tatkala peserta didik menjawab pertanyaan, bertanya,
diskusi, atau aktivitas lainya.d. Penguatan dengan cara sentuhan,
yaitu penguatan yang dilakukan guru dengan cara menyentuh
pesertadidik, seperti, menepuk pundak peserta didik menjabat
tangan, mengusap rambut kepala, mengankat tangan peserta didik
dsbe. Penguatan dengan member kegiatan yang menyenangkan.Memberi
penghargaan kepada kemampuan peserta didik dalam suatu bidang
tertentu seperti peserta didik yang pandai bernyanyi diberikan
kesempatan untuk melatih vocal pada temanya, yang pandai dapat
dijadikan tutor sebaya, dan sebagainya.f. Penguatan berupa
tanda.Adakalanya guru memberikan penilaian kepada peseerta didik
yang berupa simbol-simbol atau benda-benda. Penguatan ini dapat
berupa komentar tertulis atas karya peserta didik, hadiah berupa
buku tulis, piagam ,lencana dan sebagainya.
3. Model-model penguatanAda beberapa model yang dapat dilakukan
oleh guru dalam memberi penguatanya itu:a. Penguatan seluruh
kelompokPemberian penguatan kepada seluruh anggota kelompok dalam
kelas yang dapat dilakukan secara terus-menerus seperti halnya pada
pemberian penguatan untuk individu. Penguatan verbal, gestural,
tanda ,dan keiatan adalah merupakan komponen penguatan yang dapat
di peruntukan pada seluruh anggota kelompokPenguatan yang ditunda
pemberian penguatan dengan menggunakan komponen yang manapun,
sebaiknya sesegera mungkin di berikan kepada siswa setelah
melakukan sesuatu respon. Penundaan penguatan pada umumnya adalah
kurang efektif bila dibandingkan dengan pemberian secara langsung.
Tetapi penundaan tersebut dapat dilakuakan dengan memberi
penjelasan atau isarat verbal bahwa pnghargaan itu ditunda dan akan
diberikan kemudian. Pepatah yang sesuai untuk ini misalnya lebih
baik terlambat dari pada tidak sama sekali b. Penguatan partial
Penguatan partial dalam hal ini sama dengan penguatan
sebagian-sebagian atau tidak kesinambungan ,diberikan kepada siswa
untuk sebagian dari responnya. Sebenarnya penguatan tersebut
digunakan untuk menghidari penggunaan penguatan yang negative dan
pemberian kritik
C. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan
PeroranganKeterampilan mengajar kelompok kecil dan waktu adalah
kemampuan guru melayani kegiatan peserta didik dalam belajar secara
berkelompok dengan jumlah peserta didik berkisar antara 3 sampai 5
orang atau paling banyak 8 orang untuk setiap kelompoknya.
Sedangkan ketrampilan dalam pengajaran perorangan atau pengajaran
individual adalah kemampuan guru dalam menentukan tujuan, bahan
ajar, prosedur dan waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan
memperhatikan tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual
peserta didik. 1. Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan
peroranganKomponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan ada 4 yaitu:Keterampilan dalam pendekatan pribadi. Aspek
dalam keterampilan pendekatan pribadi adalah:a. Kehangatan, guru
harus menampilkan kehangatan kepada siswa.b. Peka, guru harus peka
terhadap siswa dan kebutuhan siswa.c. Mendengarkan, guru perlu
mendengarkan secara simpati dan merespon secara positif terhadap
pikiran siswa dan membuat hubungan yang saling percaya.d. Membantu,
guru bisa membantu siswa jika siswa mengahadapi masalah.2.
Keterampilan dalam mengorganisasikanAspek dalam keterampilan
mengorganisasikan adalah: a. Orientasi pendahuluan oleh guru untuk
menetapkan tujuan, masalah atau tugas, untuk penentuan pembagian
kerja sebelum pembagian kerja sebelum pembagian kelompok dan
perorangan dilakukan.b. Pembagian kegiatan, guru menyiapkan tempat
kerja, peralatan, prosedur, aturan, waktu yang digunakan dan
lain-lain. c. Guru mengatur pembagian kelompok secara tepat. d.
Guru mengkoordinasikan kemajuan diskusi penggunaan materi dan
sumber untuk membantu siswa.e. Membagi perhatian terhadap berbagai
macam kegiatan baik yang dikerjakan secara kelompok maupun
perorangan. f. Pada akhir kegiatan guru membantu siswa untuk
mengklarifikasi hasil dengan memberikan kulminasi tugas kegiatan
berupa laporan atau tukar pengalaman dari semua siswa. 3.
Keterampilan dalam membimbing belajarAspek dalam keterampilan
membimbing belajar adalah:a. Membantu siswa untuk memajukan
kegiatan belajarnya dengan meminilkan frustasi, guru perlu
menggunakan berbagai variasi pemberian penguatan secara verbal dan
non verbal kepada kelompok dan perorangan untuk memberi motivasi
kemajuan belajar. b. Mengembangkan supervisi proses lanjut guru
berkeliling sehingga sebagai nara sumber dapat dimanfaatkan,
memberi bantuan bila diperlukan dan sebagai interaksi guru dan
siswa untuk secara langsung memberi tutorial, sebagai pemimpin
diskusi, atau sebagai katalisator untuk meningkatkan siswa dalam
belajar dan berfikir melalui pertanyaan, komentar, dan nasehat. c.
Supervisi terintegrasi yang digunakan dengan maksud untuk
mengevaluasi kemajuan dari berbagai macam kegiatan dalam
mempersiapkan saling tukar pengalaman tentang apa yang telah
dipelajari dan diselesaikan. 4. Keterampilan dalam merencanakan dan
melaksanakan KBMKegiatan guru dalam kegiatan belajar mengajar
seperti membuka pelajaran, menyajikan kegiatan inti, membimbing
perserta didik, dan mengevaluasi hendaklahdiatur dengan baik dan
penuh kesungguhan. D. Keterampilan MenjelaskanYang dimaksud dengan
keterampilan menjelaskan dalam pengajaran ialah penyajian informasi
secara lisan yang diorganisasi secara sistematik untuk menunjukkan
adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya, misalnya antara
sebab dan akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang
belum diketahui. Penyampaian informasi yang terencana dengan baik
dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama
kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan merupakan salah satu
aspek yang amat penting dari kegiatan guru dalam interaksinya
dengan siswa di dalam kelas. Biasanya guru cenderung lebih
mendominasi pembicaraan dan mempunyai pengaruh langsung, misalnya
dalam memberikan fakta, ide, ataupun pendapat. Oleh sebab itu, hal
ini haruslah dibenahi untuk ditingkatkan keefektifannya agar
tercapai hasil yang optimal dari penjelasan dan pembicaraan guru
tersebut sehingga bermakna bagi murid.1. Komponen-Komponen
keterampilan Menjelaskana. Merencanakan Penjelasan yang diberikan
oleh guru perlu direncanakan dengan baik, terutama yang berkenaan
dengan isi pesan dan penerimaan pesan. Yang berkenaan dengan isi
pesan (materi) meliputi penganalisaan masalah secara keseluruhan,
penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang
dikaitkan dan penggunaan hokum, rumus, atau generalisasi yang
sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Mengenai yang
berhubungan dengan penerimaan pesan (siswa) hendaknya diperhatikan
hal-hal atau perbedaan-perbedaan pada setiap anak yang akan
menerima pesan seperti usia, jenis kelamin, kemampuan, latar
belakang sosial, bakat, minat serta lingkungan belajar anak.b.
Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:1) Kejelasan: Penjelasan
hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
oleh siswa, menghindari penggunaan ucapan-ucapan seperti e, aa, mm,
kira-kira, umunya, biasanya, seringkali dan istilah-istilah yang
tidak dapat dimengerti oleh anak.2) Penggunaan contoh dan
ilustrasi: Dalam memberikan penjelasan sebaiknya digunakan
contoh-contoh yang ada hubungannya dengan sesuatu yang dapat
ditemui oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.3) Pemberian
tekanan: Dalam memberikan penjelasan, guru harus memusatkan
perhatian siswa kepada masalah pokok dan mengurangi informasi yang
tidak begitu penting. Dalam hal ini guru dapat menggunakan tanda
atau isyarat lisan seperti Yang terpenting adalah, Perhatikan
baik-baik konsep ini, atau Perhatikan, yang ini agak sukar.4)
Penggunaan balikan: Guru hendaknya member kesempatan kepada siswa
untuk menunjukkan pemahaman, keraguan, atau ketidakmengertiannya
ketika penjelasan itu diberikan. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan seperti Apakah kalian mengerti dengan
penjelasan tadi? Juga perlu ditanyakan, Apakah penjelasan tadi
bermakna bagi kalian? dan sebagainya.2. Tujuan Memberikan
Penjelasana. Membimbing murid untuk mendapat dan memahami hokum,
dalil, fakta, definisi, dan prinsip secara objektif dan bernalar.b.
Melibatkan murid untuk berpikir dengan memecahkan masalah-masalah
atau pertanyaan.c. Untuk mendapat balikan dari murid mengenai
tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kesalahpahaman murid.d.
Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan
mendapatkan bukti-bukti dalam pemecahan masalah.
E. Keterampilan Membuka dan Menutup PelajaranPengertian
keterampilan membuka dan menutup pelajaran :Membuka pelajaran
adalah: kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana
siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada
hal-hal yang akan dipelajari. Menutup pelajaran adalah kegiatan
yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran dalam
proses belajar mengajar. Awal pelajaran atau awal setiap penggal
kegiatan dalam inti pelajaran guru harus melakukan kegiatan membuka
pelajaran. Komponen keterampilan itu adalah menarik perhatian,
menimbulkan motivasi dan materi acuan.Komponen dan aspek itu
meliputi :1. Menarik Perhatian SiswaCara yang dapat dipergunakan
:a. Gaya Mengajar GuruPerhatian dapat timbul dari apresiasi gaya
mengajar guru seperti posisi, atau kegiatan yang berbeda dari
biasanya.b. Penggunaan Alat Bantu MengajarSeperti : gambar, model,
skema, disamping menarik perhatian memungkinkan terjadinya kaiatan
antara hal yang telah diketahui dengan hal yang dipelajari.c. Pola
Interaksi Yang Bervariasi.Seperti guru-siswa, siswa-siswa,
siswa-guru.2. Menimbulkan MotivasiCara untuk menimbulkan motivasia.
Dengan Hangat dan AntusiasHendaknya ramah, antusias, bersahabat dan
sebagainya. Sebab dapat mendorong tingkah dan kesenangan dalam
mengerjakan tugas sehingga motivasi siswa akan timbul.b.
Menimbulkan Rasa Ingin TahuMelontarkan ide yang bertentangan dengan
mengerjakan masalah atau kondisi diri kenyataan sehari-hari Contoh
: Kalau transmigrasi dapat meningkatkan kemakmuran penduduk mengapa
banyak penduduk di pulau jawa tidak mau transmigrasi.
c. Dengan Memperhatikan Minat SiswaMenyesuaikan topik pelajaran
dengan minat siswa karena motivasi dan minat berpengaruh pada jenis
kelamin, umur, sosial ekonomi dan sebagainya.3. Memberi Acuan
(Structuring)Yaitu usaha untuk mengemukakan secara spesifik dan
singkat serangkai alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh
gambaran yang jelas hal-hal yang harus dipelajari.Untuk itu cara
yang dilakukan adalah :a. Mengemukakan tujuan dan batas tugas
hendaknya guru mengemukakan tujuan pelajaran terlebih dahulu batas
tugas yang dikerjakan siswa.Contoh : Guru : hari ini kita belajar
mengarang cerita perhatikan tiga buah gambar berikut lalu
berdasarkan gambar itu tulis suatu cerita yang panjangnya lebih
kurang 100 kata.b. Menyarankan Langkah-Langkah Yang
DilakukanTujuannya adalah agar dalam pelajaran siswa akan terarah
usahanya dalam mempelajari materi dan tugas jika guru memberi saran
dan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan misalnya : Guru : tugas
kalian adalah membuktikan pada temperature berapa derajat celcius
air mendidih langkah yang harus kalian kerjakan adalah : Mengukur
temperature yang belum dipanasi Lalu nyalakan lampu spirtus ini dan
panaskan air dalam gelas ini Jika air sudah mendidih catatlah
berapa suhunya sesuai dengan yang kelihatan pada temperatur.c.
Mengingatkan Masalah Pokok Yang DibahasMisalnya : Dengan
mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal yang positif dari sifat
suatu konsep, tanda, media, hewan dan lain-lain.Selain itu tunjukan
juga hal negatif yang hilang atau kurang lengkap.Contoh :
Periksalah bahan-bahan ini dan tentukan mengapa beberapa batu dapat
digolongkan dalam jenis batu yang mengandung biji besi dan yang
lain tidak.
d. Mengajukan pertanyaanPertanyaan diajukan sebelum memulai
penjelasan akan mengarahkan siswa dalam mengantisipasi isi
pelajaran yang akan dipelajari.Contoh : Sebelum memutar film
tentang siklus kehidupan nyamuk guru mengajukan pertanyaan untuk
membantu siswa memahami siklus nyamuk yang digambarkan oleh film
tersebut.4. Membuat KaitanJika guru mengerjakan materi baru perlu
menghubungkan dengan hal yang telah dibuat siswa atau pengalaman
atau minat dan kebutuhanya untuk mempermudah pemahaman hal-hal yang
telah dikenal, pengalaman, minat dan kebutuhan inilah yang disebut
dengan pengait.Contoh : Usaha guru untuk membuat kaitan.a.
Permulaan pelajaran guru meninjau kembali sejauh mana materi
sebelumnya telah dipahami dengan mengajukan pertanyaan atau
merupakan inti materi pelajaran terdahulu secara singkat.b. Cara
membandingkan atau mempertentangkan dengan pengetahuan baru, hal
ini dilakukan jika pengetahuan baru erat kaitanya dengan
pengetahuan lama.Contoh : Guru bertanya untuk mengetahui pemahaman
siswa tentang pengurangan sebelum mengerjakan pembagian.c. Cara
menjelaskan konsepnya atau pengertian lebih dahulu sebelum
mengerjakan bahan secara terperinci.5. Menutup PelajaranMenjelang
akhir pelajaran atau ahir setiap penggal kegiatan guru harus
melakukan penutupan pelajaran agar siswa memperoleh gambaran yang
utuh tentang pokok materi.Komponen dan aspek itu meliputi:a.
Meninjau Kembali Akhir kegiatan guru harus meninjau kembali apakah
inti pelajaran yang diajarkan sudah dipahami oleh siswa, kegiatan
ini meliputi:1) Merangkum inti pelajaran (berlangsung selama proses
PBM).2) Membuat ringkasan (dimaksudkan dengan adanya ringkasan
siswa yang tidak memiliki buku atau yang terlambat bisa
mempelajarinya kembali).b. Mengevaluasi Salah satu upaya untuk
mengetahui apakah siswa sudah mendapatkan pemahaman yang utuh
terhadap konsep yang dijelaskan adalah dengan
evaluasi.Bentuk-Bentuk Evaluasi Itu Meliputi1) Mendemonstrasikan
ketrampilanContoh : Setelah selesai mengarang puisi guru dapat
meminta siswa untuk membacakan di depan kelas.2) Mengaplikasikan
ide baru pada situasi lainContoh : Guru merupakan persamaan kuadrat
siswa disuruh menyelesaikan soal persamaan.3) Mengekpresikan
pendapat siswa sendiriGuru dapat meminta komentar tentang
keefektifan suatu demontrasi yang dilakukan guru atau siswa lain.4)
Soal-soal tertulis Uraian Tes objektif Melengkapi lembar kerja
F. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil1. Pengertian
Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Diskusi kelompok kecil adalah
suatu proses percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok
orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan
tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan,
atau memecahkan suatu masalah (Mulyasa, Hasibuan dalam
Suwarna,2006:79). Sedangkan pengertian keterampilan dasar mengajar
membimbing diskusi kelompok kecil ialah keterampilan melaksanakan
kegiatan membimbing siswa agar dapat melaksanakan diskusi kelompok
kecil dengan efektif (Suwarna,2006:79).2. Tujuan Membimbing Diskusi
Kelompok KecilKeterampilan membimbing diskusi kelompok kecil
bertujuan sebagai berikut :a. Siswa dapat saling memberi informasi
atau pengalaman dalam menjelajahi gagasan baru atau masalah yang
harus dipecahkan merekab. Siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan untuk berpikir dan berkomunikasic. Siswa terlibat dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan (Mulyasa, Hasibuan dalam
Suwarna,2006:80).3. Komponen-komponen Keterampilan Membimbing
Diskusi a. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik
diskusiAspek-aspek yang dapat dlakukan yaitu:1) Rumuskan tujuan dan
topik yang akan dibahas pada awal diskusi2) Kemukakan
masalah-masalah khusus3) Catat perubahan atau penyimpangan diskusi
dari tujuan4) Rangkum hasil pembicaraan diskusib. Memperjelas
masalah maupun usulan/pendapatAspek-aspek yang dapat dlakukan
yaitu:1) Merangkum usulan tersebut sehingga menjadi jelas2) Meminta
komentar siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
membantu mereka memperjelas atau mengembangkan ide tersebut3)
Menguraikan gagasan siswa dengan memberikaninformasi tambahan atau
contoh-contoh yang sesuai sehingga kelompok dapat memperoleh
informasi secara lebih jelas.4. Menganalisis pandangan/pendapat
siswaDi dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat di antara
anggota kelompok. Dengan demikian guru hendaknya mampu menganalisis
alasan perbedaan tersebut dengan cara sebagai berikut :a. Meneliti
apakah alasan tersebut memang mempunyai dasar yang kuatb.
Menjelaskan hal-hal yang disepakati maupun yang tidak disepakati5.
Meningkatkan usulan siswaAspek-aspek yang dapat dlakukan yaitu:a.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang siswa untuk
berpikirb. Memberikan contoh-contoh verbal yang sesuai secara
tepatc. Memberikan waktu untuk berpikird. Memberikan dukungan
kepada usulan pendapat siswa dengan penuh perhatian.6. Menyebarkan
kesempatan berpartisipasiAspek-aspek yang dapat dlakukan yaitu:a.
Mencoba memancing usulan siswa yang enggan berpartisipasi dengan
mengarah langsung secara bijaksanab. Mencegah terjadinya
pembicaraan serentak dengan memberi giliran kepada siswa yang
pendiam terlebih dahuluc. Secara bijaksana mencegah siswa yang suka
memonopoli pembicaraan.d. Mendorong siswa untuk mengomentari usulan
temannya sehingga interaksi antar siswa dapat ditingkatkan7.
Menutup diskusiAspek-aspek yang dapat dlakukan yaitu:a) Dengan
bantuan para siswa, membuat rangkuman hasil diskusi.b) Memberi
gambaran tentang tindak lanjt hasil diskusi.c) Mengajak siswa untuk
menilai proses maupun hasil diskusi yang telah tercapai (Mulyasa,
Hasibuan dalam Suwarna,2006:81).d) Prinsip Penggunaan Keterampilan
Membimbing Diskusi Kelompok KecilKeterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil memiliki dua prinsip, yaitu :1) Diskusi hendaknya
berlangsung dalam iklim terbukaHal ini ditandai dengan adanya
keantusiasan berpartisipasi, kehangatan hubungan antar pribadi,
kesediaan menerima dan mengenal lebih jauh topik diskusi, dan
kesediaan menghargai pendapat orang lain. Dengan demikian semua
anggota kelompok mempunyai keinginanuntuk dikenal dan dihargai,
dapat merasa aman dan bebas mengemukakan pendapat.2) Perlu
perencanaan dan persiapan yang matang Topik yang dipilih hendaknya
sesuai dengan tujuanyang akan dicapai, minat dan kemampuan siswa.
Masalah hendaknya mengandung jawaban yang kompleks, bukan jawaban
yang tunggal Adanya informasi pendahuluan yang berhubungan dengan
topik tersebut agar para siswa memiliki latar belakang pengetahuan
yang sama sehingga mampu memberikan penjelasan dan
pertanyaan-pertanyaan yang dapat memotivasi siswa (Hasibuan,
Wardani dalam Suwarna,2006:82).
G. Keterampilan Mengelola Kelas1. Pengertian ketrampilan
mengelola kelas keterampilan mengelola kelas adalah ketrampilan
yang mencakupi keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal, serta pengendalian
kondisi belajar yang optimal. Pengelolaan kelas adalah segala
kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi optimal saat terjadinya proses belajar mengajar, yang
meliputi pengaturan siswa dan lingkungan belajar (fasilitas).
Kondisi optimal yang harus diciptakan dan dipertahankan itu
dimaksudkan agar kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan
terjadi secara efektif dan efesien. Dalam kegiatan pengelolaan
kelas, ketika kelas terganggu, guru harus dapat menciptakan dan
berusaha mengembangkannya agar tidak menjadi penghalang bagi proses
belajar mengajar. Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yaitu
pengelolaan dan kelas. Istilah lain dari kata pengelolaan adalah
"manajemen". Manajemen berarti ketatalaksanaan, tata pimpin,
pengelolaan. Manajemen atau pengelolaan menurut Suharsimi Arikunto
adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu
kegiatan.Sedangkan pengertian kelas diantaranya menurut :a. Oemar
Hamalik adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar
bersama, yang mendapat pengajaran dari guru.b. Suharsimi Arikunto
yaitu sekelompok siswa yang pada waktu yang sama menerima pelajaran
yang sama dari guru yang sama. kemudian dipertegas bahwa kelas yang
dimaksud di sini adalah kelas dengan sistem pengajaran klasikal
dalam pengajaran secara tradisional.c. Hadari Nawawi, memandang
pengertian kelas dari dua sudut, yaitu :1) Kelas dalam arti sempit
yakni, ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah
siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar.2) Kelas
dalam arti luas adalah, suatu masyarakat kecil yang merupakan
bagian dari masyarakat sekolah, yang sebagai satu kesatuan
diorganisasi menjadi unit kerja yang secara dinamis
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar mengajar yang kreatif
untuk mencapai tujuan.Dari uraian di atas dapatlah dipahami bahwa
pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan
guna mencapai tujuan pengajaran. Ada beberapa pendapat dari para
ahli mengenai pengertian pengelolaan kelas diantaranya :a) Di
tinjau dari paham lama yaitu mempertahankan ketertiban kelas.b) Di
tinjau dari paham baru yaitu diantaranya menurut : Made Pidarta
dengan mengutip pendapat Lois V. Jonshon dan Mary A. Bany, bahwa
pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat
yang tepat terhadap problem dan situasi kelas. Sudirman N. dkk,
bahwa pengelolaan kelas adalah upaya mendayagunakan potensi kelas.
Hadari Nawawi mengatakan bahwa pengelolaan kelas dapat diartikan
sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi
kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap
personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah
hingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara
efesien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan
dengan kurikulum dan perkembangan murid. Suharsimi Arikunto juga
berpendapat bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang
dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau
membantu dengan maksud agar tercapai kondisi optimal sehingga
terlaksana kegiatan belajar.2. Komponen Keterampilan Pengelolaan
KelasKomponen keterampilan mengelola kelas ini pada dasarnya
terbagi dua yaitu :a. Keterampilan yang berhubungan dengan
penciptaan dan pemiliharaan kondisi belajar yang optimal, meliputi
:1) Menunjukkan sikap tanggapSikap tanggap ini dapat ditunjukkan
oleh guru untuk membuktikan bahwa ia ada bersama dengan para
siswanya, memberikan perhatian, sekaligus mengontrol kepedulian dan
ketidakacuan para siswanya. Sikap tanggap ini dapat dilakukan
dengan cara memandang secara seksama, gerak mendekati, memberi
pernyataan serta memberikan reaksi atas gangguan dan ketidakacuan
siswa dalam bentuk teguran.2) Membagi perhatianPengelolaan kelas
yang efektif dapat terjadi jika guru mampu membagi perhatian kepada
beberapa kegiatan dalam waktu yang sama, dengan cara :a) Visual,
mengalihkan pandangan dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain
dengan kontak pandang terhadap kelompok siswa atau seorang siswa
secara individual.b) Verbal, dengan cara memberikan komentar,
penjelasan, pertanyaan dan sebagainya terhadap aktivitas seorang
siswa sementara ia memimpin kegiatan siswa yang lain.3) Memusatkan
perhatian kelompok Kegiatan siswa dalam belajar dapat dipertahankan
jika guru mampu memusatkan perhatian siswa untuk melakukan tugas
secara berkelompok atau bekerjasama. Memusatkan dapat dilakukan
dengan cara : a) Memberikan tanda, misalnya dengan menciptakan atau
membuat situasi tentang suatu hal sebelum menyampaikan materi.b)
Menuntut tanggung jawab, atas keterlibatan siswa dalam suatu
kegiatan, baik dalam melaporkan hasil kerja kelompok, memperagakan
sesuatu atau memberikan tanggapan.4) Memberikan petunjuk-petunjuk
yang jelas Guru harus seringkali memberikan arahan dan petunjuk
yang jelas dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak
kebingungan.5) Menegur Apabila terjadi penyimpangan dan pelanggaran
tingkah laku siswa sehingga mengganggu proses pembelajaran didalam
kelas, maka guru hendaknya memberikan teguran dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:a) Tegas dan jelas teruju kepada siswa yang
mengganggu.b) Menghindari peringatan yang kasar dan menyakitkan.c)
Menghindari ocehan atau ejekan, lebih-lebih yang berkepanjangan.6)
Memberi penguatan Untuk menanggulangi siswa yang mengganggu atau
tidak melakukan tugas, maka penguatan dapat diberikan sesuai dengan
masalah yang muncul.b. Keterampilan yang berhubungan degan
pengembalikan kondisi belajar yang optimal, meliputi:1) Modifikasi
perilakuModifikasi perilaku menurut Bootzin (dalam Soetarlinah
Soekadji, 1983) merupakan usaha untuk menerapkan prinsip-prinsip
proses belajar maupun prinsip-prinsip psikologi hasil eksperimen
lain pada perilaku manusia. Dalam perspektif behaviorist
modidifikasi perilaku didefinisikan sebagai penggunaan secara
sistematis teknik kondisioning pada manusia untuk menghasilkan
perubahan frekuensi perilaku sosial tertentu atau tindakan
mengontrol lingkungan perilaku tersebut. 2) Melakukan pendekatan
pemecahan masalah kelompokMemperlancar terjadinya kerjasama yang
baik dalam pelaksanaan tugasMemeliharah kegaiatan-kegiatan
kelompok3) Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalahSeorang guru harus memaksimalkan untuk memecahkan masalah
tersebut dengan seperangkat cara untuk mengendalikan perilaku siswa
tersebut.3. Aspek-aspek dalam pengelolaan kelas.Pengelolaan kelas
dapat berarti segala tindakan guru, berupa kepemimpinan, penugasan
dan ketatalaksanaan dalam praktek penyelenggaraan kelas. Ada
beberapa aspek yang perlu diperhatikan di dalam mengelola kelas,
kalau aspek-aspek ini tidak mendapat perhatian, kemungkinan sistem
pengelolaan kelas tersebut tidak akan tercapai tujuannya, sehingga
proses pendidikan di kelas itu tidak akan berhasil. Atau tidak
berjalan sama sekali, bahkan mungkin pula terjadi suatu sistem
intruksional yang tidak dikehendaki.Berdasarkan beberapa studi
tentang masalah pengelolaan untuk kepentingan teori dan praktek
kependidikan, maka beberapa aspek pengelolaan kelas yang perlu
diperhatikan:a) Perencanaan instruksional dimaksudkan sebagai media
untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar mengarah
pada kegiatan-kegiatan guru dan siswa dalam pelaksanaan
pengajaran.b) Pengorganisasian belajar merupakan usaha guru dalam
menciptakan wadah dan fasilitas atau lingkungan belajar yang
serasi, sesuai dengan kebutuhan dan menunjang terciptanya kegiatan
belajar mengajar yang efektif.c) Pembinaan siswa merupakan usaha
untuk membangkitkan dan mengarahkan motivasi belajar siswa. d)
Supervisi adalah usaha guru dalam mengamati, membantu, menugaskan
dan mrengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan perencanaan
instruksional yang telah di susun sebelumnya.e) Sedangkan evaluasi
ditujukan terhadap keempat aspek yang telah disebut terdahulu,
yaitu pelaksanaan kegiatan belajar dan hasil belajar siswa. Hasil
evaluasi ini digunakan sebagai umpan balik untuk meninjau kembali
segala perencanaan dan kegiatan yang telah dilaksanakan agar
kekurangan yang ada dapat diperbaiki dan hal-hal yang sudah memadai
bisa dipertahankan sehingga kegiatan belajar selanjutnya bisa lebih
baik lagi.
BAB IIIPENUTUP
A. KesimpulanTurney (1973) mengemukakan 8 (delapan) keterampilan
dasar mengajar, yakni: Pertama, keterampilan bertanya yang
mensyaratkan guru harus menguasai teknik mengajukan pertanyaan yang
cerdas, baik keterampilan bertanya dasar maupun keterampilan
bertanya lanjut. Kedua, keterampilan memberi penguatan. Seorang
guru perlu menguasai keterampilan memberikan penguatan karena
penguatan merupakan dorongan bagi siswa untuk meningkatkan
perhatian. Ketiga, keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan, yang mensyaratkan guru agar mengadakan pendekatan
secara pribadi, mengorganisasi-kan, membimbing dan memudahkan
belajar, serta merencanakan dan melaksana-kan kegiatan
belajar-mengajar. Keempat, keterampilan menjelaskan yang
mensyaratkan guru untuk merefleksi segala informasi sesuai dengan
kehidupan sehari-hari. Setidaknya, penjelasan harus relevan dengan
tujuan, materi, sesuai dengan kemampuan dan latar belakang siswa,
serta diberikan pada awal, tengah, ataupun akhir pelajaran sesuai
dengan keperluan. Kelima, keterampilan membuka dan menutup
pelajaran. Dalam konteks ini, guru perlu mendesain situasi yang
beragam sehingga kondisi kelas menjadi dinamis.Keenam, keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil. Hal terpenting dalam proses ini
adalah mencermati.aktivitas siswa dalam diskusi. Ketujuh,
keterampilan mengelola kelas, mencakupi keterampilan yang
berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang
optimal, serta pengendalian kondisi belajar yang optimal.
Kedelapan, keterampilan mengadakan variasi, baik variasi dalam gaya
mengajar, penggunaan media dan bahan pelajaran, dan pola interaksi
dan kegiatan.
B. Saran Penulis menyadari, bahwa penulis hanyalah manusia biasa
yang tidak luput dari keselahan, maka dari itu, penulis mohon maaf
jika ada kata yang salah dalam pembuatan makalah ini, penulis
selaku penyusun makalah juga mengharapkan support yang membangun
dari para pembaca, agar pembuatan makalah yang selanjutnya dapat
lebih sempurna dan lebih baik
Daftar Pustaka
Darmadi,Hamid 2009. Kemampuan Dasar
Mengajar.Bandung:AlfabetaMarno,dkk.2008.Strategi dan Metode
Pengajaran.Jogjakarta:AruzzmediaSuwarna,dkk.2005.Pengajaran
Mikro.Yogyakarta:Tiara WacanaAril,Zainal.2010.Micro Teaching.
Jakarta:Raja Grafindo Persada