Top Banner
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 VISUALISASI POTENSI GENANGAN BANJIR DI SUNGAI LAMBIDARO MELALUI PENELUSURAN ALIRAN MENGGUNAKAN HEC-RAS (Studi Pendahuluan Pengendalian Banjir Berwawasan Lingkungan) M. Baitullah Al Amin 1 , Sarino 1 dan Nita Kurnita Sari 2 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya Email: [email protected] Email: [email protected] 2 Mahasiswa Program Sarjana Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya Email: [email protected] ABSTRAK Kota Palembang merupakan salah satu kota yang rawan mengalami bencana banjir, dimana sebagian wilayahnya memiliki potensi banjir yang tinggi sampai dengan sangat tinggi. Simulasi banjir diperlukan untuk mengetahui karakteristik aliran banjir sehingga dapat diperkirakan lokasi- lokasi di sepanjang sungai yang berpotensi untuk terjadi genangan banjir. Makalah ini membahas visualisasi genangan banjir melalui penelusuran aliran di Sungai Lambidaro, yaitu salah satu anak Sungai Musi dengan luasan subsistem terbesar di Kota Palembang, yang sering meluap dan menyebabkan genangan di sekitar sungai. Debit banjir rancangan dihitung menggunakan metode hidrograf satuan sintetik SCS untuk periode ulang 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun. Profil muka air banjir untuk setiap debit banjir rancangan disimulasikan menggunakan model hidrodinamik HEC- RAS 4.1. Kondisi batas simulasi profil muka air banjir yang digunakan adalah hidrograf debit banjir rancangan, hidrograf aliran lateral, dan elevasi muka air pasang maskimum. Hasil visualisasi profil muka air banjir dengan HEC-RAS 4.1 menunjukkan bahwa untuk periode ulang 5 tahun, elevasi muka air sudah melampaui bantaran sungai di sebagian besar lokasi di sepanjang sungai. Semakin besar periode ulang, maka elevasi muka air semakin tinggi sehingga semakin banyak lokasi yang berpotensi tergenang banjir. Kata kunci: HEC-RAS, HEC-HMS, Model Hidrodinamik, Simulasi Banjir 1. PENDAHULUAN Banjir merupakan bencana yang kerap melanda daerah perkotaan. Bencana banjir dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap pemukiman (tempat tinggal), perekonomian dan lingkungan suatu wilayah, serta kehilangan jiwa manusia (Di Baldassarre, 2012). Kerugian yang sangat besar diakibatkan bencana banjir sangat membutuhkan upaya penanganan dan mitigasi bencana yang bersifat khusus dan segera. Upaya mitigasi yang tepat dapat ditempuh melalui serangkaian analisis dan kajian yang mendalam terhadap dampak genangan banjir pada suatu daerah aliran sungai (DAS). Palembang sebagai ibukota Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang hampir setiap tahun mengalami banjir. Dari 21 subDAS yang terdapat di Kota Palembang, subDAS yang sering mengalami banjir diantaranya adalah subDAS Lambidaro, Boang, Sekanak, Bendung, Buah, Juaro, Batang, Sriguna, Aur, dan Kertapati (Belladona, 2005). Gambar 1 menunjukkan subDAS yang terdapat di Kota Palembang. Banjir yang terjadi di Kota Palembang disebabkan oleh faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi, kapasitas drainase (sungai) yang tidak memadai, dan aliran pasang Sungai Musi yang menyebabkan aliran balik (backwater flow). Faktor manusia antara lain karena peningkatan jumlah penduduk yang menyebabkan peningkatan luas area terbangun sehingga limpasan permukaan meningkat, dan pendangkalan sungai akibat sedimentasi dan sampah (Belladona, 2005). Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh BAPPEDA Kota Palembang (2012) bahwa sebagian Kota Palembang memiliki potensi banjir tinggi sampai dengan sangat tinggi seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2. Pada Gambar 2 tersebut, juga dapat dilihat bahwa subDAS Lambidaro sebagian besar memiliki potensi banjir yang sangat tinggi, sehingga Pemerintah Kota Palembang memiliki perhatian serius dalam upaya penanggulangan bencana banjir tersebut. Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana HIDRO-123
10

Visualisasi Potensi Genangan Banjir di Sungai Lambidaro Melalui Penelusuran Aliran Menggunakan HEC-RAS

Apr 29, 2023

Download

Documents

yessi damanik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Visualisasi Potensi Genangan Banjir di Sungai Lambidaro Melalui Penelusuran Aliran Menggunakan HEC-RAS

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015

VISUALISASI POTENSI GENANGAN BANJIR DI SUNGAI LAMBIDARO MELALUI PENELUSURAN ALIRAN MENGGUNAKAN HEC-RAS (Studi Pendahuluan Pengendalian Banjir Berwawasan Lingkungan)

M. Baitullah Al Amin 1, Sarino 1 dan Nita Kurnita Sari 2

1 Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya

Email: [email protected] Email: [email protected]

2 Mahasiswa Program Sarjana Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya Email: [email protected]

ABSTRAK

Kota Palembang merupakan salah satu kota yang rawan mengalami bencana banjir, dimana sebagian wilayahnya memiliki potensi banjir yang tinggi sampai dengan sangat tinggi. Simulasi banjir diperlukan untuk mengetahui karakteristik aliran banjir sehingga dapat diperkirakan lokasi-lokasi di sepanjang sungai yang berpotensi untuk terjadi genangan banjir. Makalah ini membahas visualisasi genangan banjir melalui penelusuran aliran di Sungai Lambidaro, yaitu salah satu anak Sungai Musi dengan luasan subsistem terbesar di Kota Palembang, yang sering meluap dan menyebabkan genangan di sekitar sungai. Debit banjir rancangan dihitung menggunakan metode hidrograf satuan sintetik SCS untuk periode ulang 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun. Profil muka air banjir untuk setiap debit banjir rancangan disimulasikan menggunakan model hidrodinamik HEC-RAS 4.1. Kondisi batas simulasi profil muka air banjir yang digunakan adalah hidrograf debit banjir rancangan, hidrograf aliran lateral, dan elevasi muka air pasang maskimum. Hasil visualisasi profil muka air banjir dengan HEC-RAS 4.1 menunjukkan bahwa untuk periode ulang 5 tahun, elevasi muka air sudah melampaui bantaran sungai di sebagian besar lokasi di sepanjang sungai. Semakin besar periode ulang, maka elevasi muka air semakin tinggi sehingga semakin banyak lokasi yang berpotensi tergenang banjir. Kata kunci: HEC-RAS, HEC-HMS, Model Hidrodinamik, Simulasi Banjir

1. PENDAHULUAN Banjir merupakan bencana yang kerap melanda daerah perkotaan. Bencana banjir dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap pemukiman (tempat tinggal), perekonomian dan lingkungan suatu wilayah, serta kehilangan jiwa manusia (Di Baldassarre, 2012). Kerugian yang sangat besar diakibatkan bencana banjir sangat membutuhkan upaya penanganan dan mitigasi bencana yang bersifat khusus dan segera. Upaya mitigasi yang tepat dapat ditempuh melalui serangkaian analisis dan kajian yang mendalam terhadap dampak genangan banjir pada suatu daerah aliran sungai (DAS). Palembang sebagai ibukota Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang hampir setiap tahun mengalami banjir. Dari 21 subDAS yang terdapat di Kota Palembang, subDAS yang sering mengalami banjir diantaranya adalah subDAS Lambidaro, Boang, Sekanak, Bendung, Buah, Juaro, Batang, Sriguna, Aur, dan Kertapati (Belladona, 2005). Gambar 1 menunjukkan subDAS yang terdapat di Kota Palembang. Banjir yang terjadi di Kota Palembang disebabkan oleh faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi, kapasitas drainase (sungai) yang tidak memadai, dan aliran pasang Sungai Musi yang menyebabkan aliran balik (backwater flow). Faktor manusia antara lain karena peningkatan jumlah penduduk yang menyebabkan peningkatan luas area terbangun sehingga limpasan permukaan meningkat, dan pendangkalan sungai akibat sedimentasi dan sampah (Belladona, 2005). Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh BAPPEDA Kota Palembang (2012) bahwa sebagian Kota Palembang memiliki potensi banjir tinggi sampai dengan sangat tinggi seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2. Pada Gambar 2 tersebut, juga dapat dilihat bahwa subDAS Lambidaro sebagian besar memiliki potensi banjir yang sangat tinggi, sehingga Pemerintah Kota Palembang memiliki perhatian serius dalam upaya penanggulangan bencana banjir tersebut.

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana HIDRO-123

Page 2: Visualisasi Potensi Genangan Banjir di Sungai Lambidaro Melalui Penelusuran Aliran Menggunakan HEC-RAS

M. Baitullah Al Amin, Sarino dan Nita Kurnita Sari

Upaya pengendalian banjir secara struktural menggunakan bangunan hidraulik seperti tanggul, dinding penahan banjir, kolam retensi, pintu air dan stasiun pompa, dan sebagainya memerlukan biaya yang sangat besar dalam pembangunannya. Oleh karena itu, pembangunan struktur pengendali banjir harus dilaksanakan secara efektif untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Sebelum dilaksanakan pembangunan struktur pengendali banjir, beberapa skenario pengendalian banjir dapat disimulasikan bagaimana pengaruhnya dalam pengurangan dampak banjir. Hal ini memberikan keuntungan, dimana efektivitas pengendalian banjir dapat diperkirakan sebelum struktur tersebut dibangun di lapangan. Makalah ini membahas mengenai simulasi aliran banjir di Sungai Lambidaro berdasarkan kondisi eksisting sehingga dapat diketahui lokasi-lokasi di sepanjang sungai yang berpotensi untuk tergenang. Visualisasi genangan banjir dilakukan melalui penelusuran profil muka air banjir berdasarkan hidrograf limpasan langsung dan muka air pasang untuk setiap periode ulangnya. Penelusuran profil muka air banjir dilakukan dengan bantuan program HEC-RAS 4.1.

Gambar 1. SubDAS di Kota Palembang Gambar 2. Potensi banjir di Kota Palembang (BAPPEDA Kota Palembang, 2012) (BAPPEDA Kota Palembang, 2012)

2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SubDAS Lambidaro dengan batas-batas DAS seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 7. Penelitian ini dimulai dengan penyiapan data yang dibutuhkan dalam analisis hidrologi dan hidraulika. Data yang digunakan dalam analisis hidrologi diantaranya adalah curah hujan harian maksimum, topografi (digital elevation model/ DEM), jenis penggunaan lahan, dan jenis tanah, sedangkan untuk analisis hidraulika diantaranya adalah alur dan penampang melintang sungai, kondisi kekasaran permukaan sungai, dan elevasi muka air pasang sungai.

Gambar 7. DAS Lambidaro

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana HIDRO-124

Page 3: Visualisasi Potensi Genangan Banjir di Sungai Lambidaro Melalui Penelusuran Aliran Menggunakan HEC-RAS

Visualisasi Potensi Genangan Banjir Di Sungai Lambidaro Melalui Penelusuran Aliran Menggunakan HEC-RAS (Studi Pendahuluan Pengendalian Banjir Berwawasan Lingkungan)

Analisis hidrologi dilakukan untuk menentukan hidrograf banjir sebagai beban limpasan yang akan dialirkan ke dalam sungai. Simulasi hidrograf banjir menggunakan program HEC-HMS 4.0, dimana metode kehilangan (loss method) menggunakan metode Soil Conservation Service – Curve Number (SCS-CN), sedangkan metode perubahan hujan-aliran (transform method) menggunakan metode hidrograf satuan sintetik SCS. Adapun input data hujan yang digunakan berupa distribusi hujan sintetik SCS untuk setiap periode ulangnya berdasarkan hasil analisis frekuensi. Penentuan batas subDAS, panjang lintasan air, dan kemiringan lereng rata-rata dilakukan menggunakan bantuan program sistem informasi geografis (SIG), yaitu Global Mapper 15 dengan input data DEM SRTM 3.0. Program HEC-RAS 4.1 digunakan untuk analisis profil muka air banjir di sungai. Hidrograf banjir rancangan, hidrograf aliran lateral dan elevasi muka air pasang maksimum di muara sungai digunakan sebagai kondisi batas untuk simulasi aliran tak mantap (unsteady flow). Berdasarkan hasil simulasi menggunakan program HEC-RAS 4.1, selanjutnya dianalisis elevasi muka air banjir terhadap elevasi bantaran sungai untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi genangan banjir.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembagian SubDAS dan Sungai DAS Lambidaro dibagi menjadi beberapa subDAS yang lebih kecil menggunakan program Global Mapper 15 berdasarkan input data DEM SRTM 3.0. Berdasarkan hasil analisis, DAS Lambidaro dibagi menjadi 12 subDAS yang lebih kecil seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 8 dan dirinci dalam Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa luas total DAS Lambidaro adalah 62,264 km2. Tabel 1 juga menunjukkan panjang lintasan air dan kemiringan lereng rata-rata untuk setiap subDAS.

Sungai Lambidaro terdiri dari sungai alam, yaitu saluran terbentuk secara alamiah dan sungai buatan seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 8, yaitu saluran yang dibuat melalui proses penggalian. Sungai alam selanjutnya disebut sebagai Sungai Lambidaro Alam, sedangkan sungai buatan disebut sebagai Sungai Lambidaro Buatan.

Waktu Konsentrasi Triatmodjo (2008) menjelaskan bahwa waktu konsentrasi (time of concentration) merupakan waktu yang diperlukan oleh air untuk mengalir dari titik terjauh di dalam suatu daerah tangkapan hujan (DAS) sampai di titik yang ditinjau (umumnya titik outlet daerah tangkapan). Waktu konsentrasi bergantung pada karakteristik daerah tangkapan, tata guna lahan, panjang lintasan air, dan kemiringan lahan. Pada saat durasi hujan efektif sama dengan waktu konsentrasi, maka aliran akan terkonsentrasi pada titik yang ditinjau, sehingga pada saat tersebut aliran sudah mencapai puncak (maksimum).

Panjang lintasan air dan kemiringan lahan rata-rata tiap subDAS dianalisis berdasarkan teknik SIG menggunakan program Global Mapper 15 seperti yang diberikan dalam Tabel 1. Waktu konsentrasi dihitung menggunakan persamaan (9) dan waktu jeda dihitung menggunakan persamaan (8) yang hasilnya diberikan dalam Tabel 2 di bawah ini.

Gambar 8. Pembagian subDAS dan sungai

12

5

1

2

3 4

6 7 8

9

10 11

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana HIDRO-125

Page 4: Visualisasi Potensi Genangan Banjir di Sungai Lambidaro Melalui Penelusuran Aliran Menggunakan HEC-RAS

M. Baitullah Al Amin, Sarino dan Nita Kurnita Sari

Tabel 1. Luasan, keliling, panjang lintasan, dan kemiringan tiap subDAS

SubDAS Luas (km2)

Keliling (m)

Panjang Lintasan (km)

Kemiringan Rata-Rata (%)

SubDAS 1 11,296 19,599 5,625 0,12 SubDAS 2 3,836 11,912 1,895 0,18 SubDAS 3 7,266 17,550 4,913 0,07 SubDAS 4 3,221 10,874 1,470 0,10 SubDAS 5 1,116 6,007 2,061 0,08 SubDAS 6 3,509 10,674 1,091 0,22 SubDAS 7 5,574 11,734 2,272 0,03 SubDAS 8 18,543 28,472 8,727 0,07 SubDAS 9 1,578 8,424 2,870 0,04

SubDAS 10 3,574 9,555 2,331 0,04 SubDAS 11 1,738 6,647 0,843 0,38 SubDAS 12 1,013 4,916 1,216 0,21

Total 62,264

Tabel 2. Waktu konsentrasi dan waktu jeda tiap subDAS

SubDAS Panjang Lintasan (km)

Kemiringan Rata-Rata (%)

Waktu Konsentrasi (jam)

Waktu Jeda (jam)

SubDAS 1 5,625 0,12 3,338 2,003 SubDAS 2 1,895 0,18 1,236 0,741 SubDAS 3 4,913 0,07 3,701 2,221 SubDAS 4 1,470 0,10 1,274 0,764 SubDAS 5 2,061 0,08 1,801 1,081 SubDAS 6 1,091 0,22 0,748 0,449 SubDAS 7 2,272 0,03 2,832 1,699 SubDAS 8 8,727 0,07 5,761 3,457 SubDAS 9 2,870 0,04 3,035 1,821

SubDAS 10 2,331 0,04 2,586 1,551 SubDAS 11 0,843 0,38 0,497 0,298 SubDAS 12 1,216 0,21 0,827 0,496

Nilai Curve Number (CN), Potensi Tampungan (S), dan Abstraksi Awal (Ia) Nilai curve number (CN) untuk lokasi penelitian ditentukan berdasarkan jenis penggunaan lahan dan jenis tanah dengan mengacu pada tabel dalam dokumen TR-55 yang dipublikasikan oleh SCS (1986). Gambar 9 menunjukkan jenis penggunaan lahan dalam DAS Lambidaro. Secara umum jenis tanah di DAS Lambidaro sebagian besar terdiri dari tanah glei humus dan organosol, andosol dan latosol, serta sebagian kecil berupa tanah litosol dan latosol (BAPPEDA Kota Palembang, 2012) sehingga memiliki daya serap air yang tinggi. Oleh karena itu, digunakan jenis tanah A dalam penentuan nilai CN. Nilai CN komposit, yaitu nilai CN rata-rata tiap subDAS dihitung menggunakan persamaan (5). Persentase area kedap air ditentukan berdasarkan rasio antara area terbangun terhadap area total di setiap subDAS. Potensi tampungan maksimum (S) dihitung menggunakan persamaan (4) sebagai fungsi nilai CN, dan abstraksi awal (Ia) dihitung menggunakan persamaan (2). Adapun rincian nilai CN komposit, persentase area kedap air, potensi tampungan maksimum, dan abstraksi awal tiap subDAS diberikan dalam Tabel 3.

Gambar 9. Jenis penggunaan lahan di DAS Lambidaro

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana HIDRO-126

Page 5: Visualisasi Potensi Genangan Banjir di Sungai Lambidaro Melalui Penelusuran Aliran Menggunakan HEC-RAS

Visualisasi Potensi Genangan Banjir Di Sungai Lambidaro Melalui Penelusuran Aliran Menggunakan HEC-RAS (Studi Pendahuluan Pengendalian Banjir Berwawasan Lingkungan)

Tabel 3. Nilai CN komposit, persentase area kedap air, potensi tampungan, dan abstraksi awal tiap subDAS

SubDAS Nilai CN komposit Persentase Area Kedap Air (%) S (mm) Ia (mm) SubDAS 1 66,17 39,83 129,86 25,97 SubDAS 2 63,91 34,16 143,43 28,69 SubDAS 3 60,14 54,68 168,35 33,67 SubDAS 4 60,19 11,76 168,00 33,60 SubDAS 5 60,29 30,89 167,30 33,46 SubDAS 6 59,91 4,57 169,97 33,99 SubDAS 7 72,06 70,74 98,48 19,70 SubDAS 8 59,22 3,13 174,91 34,98 SubDAS 9 54,11 13,90 215,41 43,08

SubDAS 10 75,21 46,02 83,72 16,74 SubDAS 11 51,34 9,28 240,74 48,15 SubDAS 12 61,92 32,92 156,21 31,24

Analisis Frekuensi Hujan Harian Maksimum Analisis frekuensi dari data hujan bertujuan untuk memperoleh hubungan antara besarnya kejadian ekstrim (hujan deras) terhadap frekuensi kejadiannya dengan menggunakan distribusi probabilitas. Besarnya kejadian ekstrim mempunyai hubungan terbalik dengan probabilitas kejadian (Triatmodjo, 2008). Dalam penelitian ini, data hujan yang digunakan dalam analisis frekuensi adalah curah hujan harian maksimum 10 tahun (2014 – 2013) yang tercacat pada stasiun hujan yang berlokasi di Gandus, Kota Palembang seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4. Curah hujan harian maksimum (R24) di Stasiun Gandus Kota Palembang

No Tahun R24 (mm) 1 2004 103 2 2005 96 3 2006 81 4 2007 91 5 2008 142 6 2009 96 7 2010 114 8 2011 111 9 2012 141 10 2013 125

Sumber: BMKG Kota Palembang (2014)

Distribusi probabilitas yang umumnya digunakan dalam analisis banjir adalah nilai ekstrim tipe I (extreme value type I) atau juga dikenal sebagai distribusi Gumbel, log Pearson III, log normal, dan normal (Kumar dan Mujumdar, 2012). Berdasarkan hasil analisis frekuensi menggunakan empat jenis distribusi probabilitas tersebut dengan jumlah kelas sebanyak 5 kelas, dan derajat ketidakpercayaan yang diinginkan sebesar 5%, diperoleh jenis distribusi probabilitas yang digunakan adalah distribusi log Pearson III. Hal ini didasarkan pada uji chi-kuadrat dan Smirnov Kolmogorov, dimana distribusi log Pearson III memberikan nilai chi-kuadrat terkecil, yaitu χ2 = 0,00 (χ2 kritik = 5,991) dan nilai selisih probabilitas maksimum yang terkecil, yaitu ∆maks = 0,10 (∆kritik = 0,41). Adapun curah hujan rancangan untuk setiap periode ulangnya berdasarkan distribusi log Pearson III seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Curah hujan rancangan hasil analisis frekuensi untuk distribusi log Pearson III

No Probabilitas Periode ulang (tahun) R24 (mm) 1 0,2 5 126,46 2 0,1 10 137,95 3 0,05 20 148,48 4 0,02 50 161,57 5 0,01 100 171,11

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana HIDRO-127

Page 6: Visualisasi Potensi Genangan Banjir di Sungai Lambidaro Melalui Penelusuran Aliran Menggunakan HEC-RAS

M. Baitullah Al Amin, Sarino dan Nita Kurnita Sari

Hidrograf Limpasan Langsung Simulasi hidrograf limpasan langsung dilakukan dengan bantuan program HEC-HMS 4.0. Pada penelitian ini, secara umum terdapat tiga komponen yang dibangun dalam HEC-HMS 4.0, yaitu basin models, meteorologic models, dan control specifications. Basin models digunakan untuk membuat skema subDAS secara grafis. Pada basin models, metode kehilangan yang digunakan adalah metode SCS-CN dan metode transformasi hujan-aliran menggunakan metode HSS SCS. Meteorologic models digunakan untuk membuat distribusi hujan setiap periode ulangnya. Distribusi hujan sintetik yang digunakan adalah distribusi hujan SCS tipe II. Adapun control specifications digunakan untuk menetapkan waktu simulasi dan interval waktu simulasi. Waktu simulasi ditetapkan selama 24 jam dengan interval waktu 30 menit. Skema model subDAS yang dibangun dalam HEC-HMS 4.0 ditunjukkan dalam Gambar 10.

Hasil simulasi hidrograf limpasan langsung tiap subDAS untuk tiap periode ulang ditunjukkan dalam Gambar 11 – 16. Berdasarkan Gambar 11 – 16 dapat dilihat bahwa semakin besar nilai CN dan persentase area yang kedap air, maka akan menghasilkan debit puncak hidrograf yang lebih besar dibandingkan dengan nilai CN dan persentase area kedap air yang lebih kecil. Hal ini menjelaskan bahwa semakin banyak area yang terbangun dan kedap air di suatu DAS, maka debit banjir juga akan semakin besar. Hidrograf limpasan langsung yang dihasilkan dari simulasi tersebut kemudian digunakan sebagai input data dalam simulasi profil muka air banjir menggunakan HEC-RAS 4.1.

Gambar 10. Skema model subDAS dalam HEC-HMS 4.0

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0

HL

L (m

3 /s)

t (jam)

T = 5 tahun T = 10 tahun T = 20 tahun T = 50 tahun T = 100 tahun

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0

HL

L (m

3 /s)

t (jam)

T = 5 tahun T = 10 tahun T = 20 tahun T = 50 tahun T = 100 tahun Gambar 11. Hidrograf limpasan langsung subDAS 1 (kiri) dan 2 (kanan)

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

50.00

0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0

HL

L (m

3/s

)

t (jam)

T = 5 tahun T = 10 tahun T = 20 tahun T = 50 tahun T = 100 tahun

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0

HL

L (m

3 /s)

t (jam)

T = 5 tahun T = 10 tahun T = 20 tahun T = 50 tahun T = 100 tahun Gambar 12. Hidrograf limpasan langsung subDAS 3 (kiri) dan 4 (kanan)

CN = 66,17 Persentase kedap air = 39,83%

CN = 63,91 Persentase kedap air = 34,16%

CN = 60,14 Persentase kedap air = 54,68%

CN = 60,19 Persentase kedap air = 11,76%

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana HIDRO-128

Page 7: Visualisasi Potensi Genangan Banjir di Sungai Lambidaro Melalui Penelusuran Aliran Menggunakan HEC-RAS

Visualisasi Potensi Genangan Banjir Di Sungai Lambidaro Melalui Penelusuran Aliran Menggunakan HEC-RAS (Studi Pendahuluan Pengendalian Banjir Berwawasan Lingkungan)

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0

HL

L (m

3/s

)

t (jam)

T = 5 tahun T = 10 tahun T = 20 tahun T = 50 tahun T = 100 tahun

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0

HL

L (m

3 /s)

t (jam)

T = 5 tahun T = 10 tahun T = 20 tahun T = 50 tahun T = 100 tahun Gambar 13. Hidrograf limpasan langsung subDAS 5 (kiri) dan 6 (kanan)

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0

HL

L (m

3 /s)

t (jam)

T = 5 tahun T = 10 tahun T = 20 tahun T = 50 tahun T = 100 tahun

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0

HL

L (m

3 /s)

t (jam)

T = 5 tahun T = 10 tahun T = 20 tahun T = 50 tahun T = 100 tahun Gambar 14. Hidrograf limpasan langsung subDAS 7 (kiri) dan 8 (kanan)

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0

HL

L (m

3 /s)

t (jam)

T = 5 tahun T = 10 tahun T = 20 tahun T = 50 tahun T = 100 tahun

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0

HL

L (m

3 /s)

t (jam)

T = 5 tahun T = 10 tahun T = 20 tahun T = 50 tahun T = 100 tahun Gambar 15. Hidrograf limpasan langsung subDAS 9 (kiri) dan 10 (kanan)

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0

HL

L (m

3 /s)

t (jam)

T = 5 tahun T = 10 tahun T = 20 tahun T = 50 tahun T = 100 tahun

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0 20.0 22.0 24.0

HL

L (m

3 /s)

t (jam)

T = 5 tahun T = 10 tahun T = 20 tahun T = 50 tahun T = 100 tahun Gambar 16. Hidrograf limpasan langsung subDAS 11 (kiri) dan 12 (kanan)

Profil Muka Air Banjir Visualisasi genangan banjir dapat dilakukan berdasarkan hasil simulasi profil muka air banjir di sepanjang sungai, sehingga dapat diketahui lokasi-lokasi yang berpotensi terjadi luapan air. Simulasi profil muka air banjir dilakukan dengan bantuan program HEC-RAS 4.1. Secara umum, terdapat empat komponen yang dibangun

CN = 60,29 Persentase kedap air = 30,89%

CN = 59,91 Persentase kedap air = 4,57%

CN = 72,56 Persentase kedap air = 70,74%

CN = 59,22 Persentase kedap air = 3,13%

CN = 54,11 Persentase kedap air = 13,90%

CN = 75,21 Persentase kedap air = 46,02%

CN = 51,34 Persentase kedap air = 9,28%

CN = 61,92 Persentase kedap air = 32,92%

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana HIDRO-129

Page 8: Visualisasi Potensi Genangan Banjir di Sungai Lambidaro Melalui Penelusuran Aliran Menggunakan HEC-RAS

M. Baitullah Al Amin, Sarino dan Nita Kurnita Sari

dalam HEC-RAS 4.1, yaitu komponen project, geometry, unsteady flow, dan plan. Komponen project digunakan sebagai tahap awal pembuatan model yang mencakupi komponen-komponen lainnya. Komponen geometry digunakan untuk membuat alur dan geometri sungai secara grafis. Adapun komponen unsteady flow digunakan untuk membuat kondisi batas (boundary condition) aliran berupa hidrograf banjir, hidrograf aliran lateral, dan elevasi muka air pasang, sedangkan komponen plan digunakan untuk membuat rencana perhitungan dari komponen geometry dan unsteady flow yang telah dibuat sebelumnya. Gambar 17 di bawah ini menunjukkan skema geometri sungai, penampang melintang, beserta kondisi batas yang dibangun dalam HEC-RAS 4.1.

Gambar 17. Skema geometri sungai, penampang melintang, dan kondisi batas dalam HEC-RAS 4.1

Gambar 17 di atas menunjukkan lokasi penempatan kondisi batas berupa hidrograf banjir, hidrograf aliran lateral, dan elevasi muka air pasang maksimum. Kondisi batas berupa hidrograf banjir digunakan pada hulu penggal sungai, sedangkan hidrograf aliran lateral pada suatu stasiun dalam penggal sungai. Kondisi batas berupa elevasi muka air pasang maksimum digunakan pada muara sungai (paling hilir). Muka air pasang maksimum di Sungai Musi ditetapkan sebesar 3,0 m (www.pasanglaut.com, diakses pada 1 April 2015).

Gambar 18 – 27 menunjukkan hasil simulasi profil muka air banjir di Sungai Lambidaro Buatan dan Sungai Lambidaro Alam untuk setiap periode ulangnya. Pada Gambar 18 dan 19, elevasi muka air maksimum periode ulang 5 tahun di masing-masing hulu Sungai Lambidaro Buatan dan Alam adalah +3,90 m dan +6,43 m. Pada kondisi tersebut, elevasi muka air banjir sudah melampaui sebagian besar bantaran di sepanjang Sungai Lambidaro Buatan, sedangkan pada Sungai Lambidaro Alam, seluruh bantaran di sepanjang sungai sudah terlampaui oleh elevasi muka air banjir. Kondisi yang sama juga ditunjukkan untuk periode ulang lainnya. Pada Gambar 20 dan 21, elevasi muka air maksimum periode ulang 10 tahun di masing-masing hulu Sungai Lambidaro Buatan dan Alam adalah +4,04 m dan +6,75 m, sedangkan untuk periode ulang 20 tahun (Gambar 22 dan 23) elevasi muka air maksimum di hulu sungai masing-masing adalah +4,16 m dan +7,06 m. Pada Gambar 24 dan 25, elevasi muka air maksimum periode ulang 50 tahun di masing-masing hulu Sungai Lambidaro Buatan dan Alam adalah +4,32 m dan +7,45 m, sedangkan untuk periode ulang 100 tahun (Gambar 26 dan 27) elevasi muka air maksimum di hulu sungai masing-masing adalah +4,44 m dan +7,69 m.

Hasil simulasi profil muka air banjir pada Sungai Lambidaro eksisting menggunakan program HEC-RAS 4.1 menunjukkan bahwa semakin besar periode ulang banjir rancangan, maka semakin tinggi elevasi muka air maksimum di sungai. Dengan demikian, elevasi muka air yang semakin tinggi dapat menyebabkan semakin banyak lokasi-lokasi di sepanjang sungai yang berpotensi tergenang banjir.

0 1000 2000 3000 4000 5000-10

-9

-8

-7

-6

-5

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Simulasi Banjir Sungai Lambidaro Plan: Simulasi Eksisting 5 Tahun 4/2/2015 11:45:46 AM

Main Channel Distance (m)

Elev

atio

n (m

)

Legend

EG 25MAR2015 1430

WS 25MAR2015 1430

Crit 25MAR2015 1430

Ground

LOB

ROB

55.2

7 Id

-6a

110.

54 Id

-5

204.

551

Id-7

294.

391

Id-7

a38

4.23

1 Id

-845

1.54

1 Id

-8a

518.

851

Id-c

p01

592.

031

Id-c

p01a

665.

211

Id-c

p01b

738.

391

Id-9

805.

161

Id-9

a87

1.93

1 Id

-9b

938.

701

Id-c

p02

1018

.311

Id-c

p2a

1097

.921

Id-1

0

1196

.701

Id-1

0a

1295

.481

Id-1

0b

1394

.261

Id-1

1

1493

.561

Id-1

1a

1592

.861

Id-1

1b

1692

.161

Id-1

1c

1791

.461

Id-1

1d

1890

.761

Id-1

1e

1990

.061

Id-1

1f

2089

.361

Id-1

1g

2188

.661

Id-1

1h

2287

.961

Id-1

723

72.1

41 Id

-17a

2456

.321

Id-1

7b25

40.5

01 Id

-16

2633

.221

Id-1

6a

2725

.941

Id-1

528

06.9

91 Id

-15a

2888

.041

Id-1

5b29

69.0

91 Id

-14

3064

.681

Id-1

4b

3160

.271

Id-1

332

27.2

81 Id

-13a

3294

.291

Id-1

2

3383

.771

Id-1

2a34

73.2

51 Id

-135

43.5

51 Id

-1a

3613

.851

Id-1

b36

84.1

51 Id

-237

66.6

21 Id

-2a

3849

.091

Id-3

3903

.571

Id-3

a39

58.0

51 Id

-440

44.5

81 Id

-4a

4131

.111

Id-4

b42

17.6

41 Id

-4c

4304

.171

Id-4

d43

90.7

01 Id

-4e

4477

.231

Id-4

045

62.6

51 Id

-40a

4648

.071

Id-4

0b47

33.4

91 Id

-40c

4818

.911

Id-4

0d49

04.3

31 Id

-40e

4989

.751

Id-4

250

72.2

71 Id

-42a

5154

.791

Id-4

2b52

37.3

11 Id

-42c

5319

.831

Id-4

2d54

02.3

51 Id

-55

S. Lambidaro Bua Hilir

S. Lambidaro Bua Tengah2

S. Lambidaro Bua Tengah1

S. Lambidaro Bua Hulu

0 2000 4000 6000 8000-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

Simulasi Banjir Sungai Lambidaro Plan: Simulasi Eksisting 5 Tahun 4/2/2015 12:02:56 PM

Main Channel Distance (m)

Elev

atio

n (m

)

Legend

EG 25MAR2015 1500

WS 25MAR2015 1500

Ground

LOB

ROB

2059

.105

Id-1

9a21

43.5

54 Id

-18

2240

.001

Id-1

8a23

36.4

48 Id

cp-0

424

35.8

77 Id

cp-0

4a25

35.3

06 Id

-29

2628

.369

Id-2

9a27

21.4

32 Id

-29b

2814

.495

Id-3

029

07.3

96 Id

-30a

3000

.297

Id-3

0b30

93.1

98 Id

-31

3189

.085

Id-3

1a32

84.9

72 Id

-31b

3380

.859

Id-3

234

57.3

94 Id

-32a

3533

.929

Id-3

2b36

10.4

64 Id

-32c

3686

.999

Id-3

337

66.9

69 Id

-33a

3846

.939

Id-3

3b39

26.9

09 Id

-33c

4006

.879

Id-3

440

89.3

2 Id

-34a

4171

.761

Id-3

4b42

54.2

02 Id

-34c

4336

.643

Id-3

544

17.2

87 Id

-35a

4497

.931

Id-3

645

74.2

82 Id

-36a

4650

.633

Id-3

747

39.1

15 Id

-37a

4827

.597

Id-3

7b49

16.0

79 Id

-38

5063

.389

Id-3

8b

5213

.251

Id-3

9a52

89.4

58 Id

-39b

5365

.665

Id-3

9c54

41.8

72 Id

-41

5536

.599

Id-4

1a56

31.3

26 Id

-41b

5726

.053

Id-4

1c58

20.7

8 Id

-41d

5915

.507

Id-4

1e60

10.2

34 Id

-41f

6104

.961

Id-4

1g61

99.6

88 Id

-41h

6294

.415

Id-4

1i63

89.1

42 Id

-41j

6483

.869

Id-4

365

55.3

79 Id

-43a

6699

.329

Id-4

4a67

71.7

69 Id

-45

6869

.723

Id-4

669

92.4

87 Id

-47

7080

.131

Id-4

7a71

67.7

75 Id

-47b

7255

.419

Id-4

7c73

43.0

63 Id

-47d

7430

.707

Id-4

875

44.5

85 Id

-49

7633

.55

Id-4

9a77

22.5

15 Id

-49b

7811

.48

Id-4

9c79

00.4

45 Id

-49d

7989

.41

Id-4

9e80

78.3

75 Id

-49f

8167

.34

Id-4

9g82

56.3

05 Id

-49h

8345

.27

Id-5

8

8481

.126

Id-5

785

68.8

89 Id

-57a

8656

.652

Idcp

-10

8748

.474

Idcp

-10a

8840

.296

Idcp

-10b

8932

.118

Id-B

M4

9061

.364

Id-5

6a

9232

.25

Id-6

093

12.3

55 Id

-60a

9392

.46

Id-6

0b94

72.5

65 Id

-60c

9552

.67

Id-6

196

42.0

69 Id

-61a

9731

.468

Id-6

298

22.8

83 Id

-62a

9914

.298

Id-6

3

S. Lambidaro Ala Hulu

Gambar 18. Profil muka air banjir maksimum Gambar 19. Profil muka air banjir maksimum periode ulang 5 tahun di Sungai Lambidaro Buatan periode ulang 5 tahun di Sungai Lambidaro Alam

Elevasi muka air maksimum = +3,90 m Elevasi muka air maksimum = +6,43 m

Hulu

S.

Lamb i dar

o Al a

Tengah1

Tengah3Tengah2Tengah5

Tengah4

Hilir1Hilir2

Hulu

S. L am

bida

r o B

ua

Tengah1

Tengah2

Hilir

J1

J2J5

J4J3

J7

Flow hydrograph Lateral inflow hydrograph Stage hydrograph

Penampang melintang sungai

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana HIDRO-130

Page 9: Visualisasi Potensi Genangan Banjir di Sungai Lambidaro Melalui Penelusuran Aliran Menggunakan HEC-RAS

Visualisasi Potensi Genangan Banjir Di Sungai Lambidaro Melalui Penelusuran Aliran Menggunakan HEC-RAS (Studi Pendahuluan Pengendalian Banjir Berwawasan Lingkungan)

0 1000 2000 3000 4000 5000-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

Simulasi Banjir Sungai Lambidaro Plan: Simulasi Eksisting 10 Tahun 4/2/2015 11:57:13 AM

Main Channel Distance (m)

Elev

atio

n (m

)

Legend

EG 25MAR2015 1430

WS 25MAR2015 1430

Crit 25MAR2015 1430

Ground

LOB

ROB

55.2

7 Id

-6a

110.

54 Id

-5

204.

551

Id-7

294.

391

Id-7

a38

4.23

1 Id

-845

1.54

1 Id

-8a

518.

851

Id-c

p01

592.

031

Id-c

p01a

665.

211

Id-c

p01b

738.

391

Id-9

805.

161

Id-9

a87

1.93

1 Id

-9b

938.

701

Id-c

p02

1018

.311

Id-c

p2a

1097

.921

Id-1

0

1196

.701

Id-1

0a

1295

.481

Id-1

0b

1394

.261

Id-1

1

1493

.561

Id-1

1a

1592

.861

Id-1

1b

1692

.161

Id-1

1c

1791

.461

Id-1

1d

1890

.761

Id-1

1e

1990

.061

Id-1

1f

2089

.361

Id-1

1g

2188

.661

Id-1

1h

2287

.961

Id-1

723

72.1

41 Id

-17a

2456

.321

Id-1

7b25

40.5

01 Id

-16

2633

.221

Id-1

6a

2725

.941

Id-1

528

06.9

91 Id

-15a

2888

.041

Id-1

5b29

69.0

91 Id

-14

3064

.681

Id-1

4b

3160

.271

Id-1

332

27.2

81 Id

-13a

3294

.291

Id-1

2

3383

.771

Id-1

2a34

73.2

51 Id

-135

43.5

51 Id

-1a

3613

.851

Id-1

b36

84.1

51 Id

-237

66.6

21 Id

-2a

3849

.091

Id-3

3903

.571

Id-3

a39

58.0

51 Id

-440

44.5

81 Id

-4a

4131

.111

Id-4

b42

17.6

41 Id

-4c

4304

.171

Id-4

d43

90.7

01 Id

-4e

4477

.231

Id-4

045

62.6

51 Id

-40a

4648

.071

Id-4

0b47

33.4

91 Id

-40c

4818

.911

Id-4

0d49

04.3

31 Id

-40e

4989

.751

Id-4

250

72.2

71 Id

-42a

5154

.791

Id-4

2b52

37.3

11 Id

-42c

5319

.831

Id-4

2d54

02.3

51 Id

-55

S. Lambidaro Bua Hilir

S. Lambidaro Bua Tengah2

S. Lambidaro Bua Tengah1

S. Lambidaro Bua Hulu

0 2000 4000 6000 8000-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

Simulasi Banjir Sungai Lambidaro Plan: Simulasi Eksisting 10 Tahun 4/2/2015 11:57:13 AM

Main Channel Distance (m)

Elev

atio

n (m

)

Legend

EG 25MAR2015 1500

WS 25MAR2015 1500

Ground

LOB

ROB

2059

.105

Id-1

9a21

43.5

54 Id

-18

2240

.001

Id-1

8a23

36.4

48 Id

cp-0

424

35.8

77 Id

cp-0

4a25

35.3

06 Id

-29

2628

.369

Id-2

9a27

21.4

32 Id

-29b

2814

.495

Id-3

029

07.3

96 Id

-30a

3000

.297

Id-3

0b30

93.1

98 Id

-31

3189

.085

Id-3

1a32

84.9

72 Id

-31b

3380

.859

Id-3

234

57.3

94 Id

-32a

3533

.929

Id-3

2b36

10.4

64 Id

-32c

3686

.999

Id-3

337

66.9

69 Id

-33a

3846

.939

Id-3

3b39

26.9

09 Id

-33c

4006

.879

Id-3

440

89.3

2 Id

-34a

4171

.761

Id-3

4b42

54.2

02 Id

-34c

4336

.643

Id-3

544

17.2

87 Id

-35a

4497

.931

Id-3

645

74.2

82 Id

-36a

4650

.633

Id-3

747

39.1

15 Id

-37a

4827

.597

Id-3

7b49

16.0

79 Id

-38

5063

.389

Id-3

8b

5213

.251

Id-3

9a52

89.4

58 Id

-39b

5365

.665

Id-3

9c54

41.8

72 Id

-41

5536

.599

Id-4

1a56

31.3

26 Id

-41b

5726

.053

Id-4

1c58

20.7

8 Id

-41d

5915

.507

Id-4

1e60

10.2

34 Id

-41f

6104

.961

Id-4

1g61

99.6

88 Id

-41h

6294

.415

Id-4

1i63

89.1

42 Id

-41j

6483

.869

Id-4

365

55.3

79 Id

-43a

6699

.329

Id-4

4a67

71.7

69 Id

-45

6869

.723

Id-4

669

92.4

87 Id

-47

7080

.131

Id-4

7a71

67.7

75 Id

-47b

7255

.419

Id-4

7c73

43.0

63 Id

-47d

7430

.707

Id-4

875

44.5

85 Id

-49

7633

.55

Id-4

9a77

22.5

15 Id

-49b

7811

.48

Id-4

9c79

00.4

45 Id

-49d

7989

.41

Id-4

9e80

78.3

75 Id

-49f

8167

.34

Id-4

9g82

56.3

05 Id

-49h

8345

.27

Id-5

8

8481

.126

Id-5

785

68.8

89 Id

-57a

8656

.652

Idcp

-10

8748

.474

Idcp

-10a

8840

.296

Idcp

-10b

8932

.118

Id-B

M4

9061

.364

Id-5

6a

9232

.25

Id-6

093

12.3

55 Id

-60a

9392

.46

Id-6

0b94

72.5

65 Id

-60c

9552

.67

Id-6

196

42.0

69 Id

-61a

9731

.468

Id-6

298

22.8

83 Id

-62a

9914

.298

Id-6

3

S. Lambidaro Ala Hulu

Gambar 20. Profil muka air banjir maksimum Gambar 21. Profil muka air banjir maksimum periode ulang 10 tahun di Sungai Lambidaro Buatan periode ulang 10 tahun di Sungai Lambidaro Alam

0 1000 2000 3000 4000 5000-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

Simulasi Banjir Sungai Lambidaro Plan: Simulasi Eksisting 20 Tahun 4/2/2015 12:05:39 PM

Main Channel Distance (m)

Elev

atio

n (m

)

Legend

EG 25MAR2015 1430

WS 25MAR2015 1430

Crit 25MAR2015 1430

Ground

LOB

ROB

55.2

7 Id

-6a

110.

54 Id

-5

204.

551

Id-7

294.

391

Id-7

a38

4.23

1 Id

-845

1.54

1 Id

-8a

518.

851

Id-c

p01

592.

031

Id-c

p01a

665.

211

Id-c

p01b

738.

391

Id-9

805.

161

Id-9

a87

1.93

1 Id

-9b

938.

701

Id-c

p02

1018

.311

Id-c

p2a

1097

.921

Id-1

0

1196

.701

Id-1

0a

1295

.481

Id-1

0b

1394

.261

Id-1

1

1493

.561

Id-1

1a

1592

.861

Id-1

1b

1692

.161

Id-1

1c

1791

.461

Id-1

1d

1890

.761

Id-1

1e

1990

.061

Id-1

1f

2089

.361

Id-1

1g

2188

.661

Id-1

1h

2287

.961

Id-1

723

72.1

41 Id

-17a

2456

.321

Id-1

7b25

40.5

01 Id

-16

2633

.221

Id-1

6a

2725

.941

Id-1

528

06.9

91 Id

-15a

2888

.041

Id-1

5b29

69.0

91 Id

-14

3064

.681

Id-1

4b

3160

.271

Id-1

332

27.2

81 Id

-13a

3294

.291

Id-1

2

3383

.771

Id-1

2a34

73.2

51 Id

-135

43.5

51 Id

-1a

3613

.851

Id-1

b36

84.1

51 Id

-237

66.6

21 Id

-2a

3849

.091

Id-3

3903

.571

Id-3

a39

58.0

51 Id

-440

44.5

81 Id

-4a

4131

.111

Id-4

b42

17.6

41 Id

-4c

4304

.171

Id-4

d43

90.7

01 Id

-4e

4477

.231

Id-4

045

62.6

51 Id

-40a

4648

.071

Id-4

0b47

33.4

91 Id

-40c

4818

.911

Id-4

0d49

04.3

31 Id

-40e

4989

.751

Id-4

250

72.2

71 Id

-42a

5154

.791

Id-4

2b52

37.3

11 Id

-42c

5319

.831

Id-4

2d54

02.3

51 Id

-55

S. Lambidaro Bua Hilir

S. Lambidaro Bua Tengah2

S. Lambidaro Bua Tengah1

S. Lambidaro Bua Hulu

0 2000 4000 6000 8000-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

Simulasi Banjir Sungai Lambidaro Plan: Simulasi Eksisting 20 Tahun 4/2/2015 12:05:39 PM

Main Channel Distance (m)

Elev

atio

n (m

)

Legend

EG 25MAR2015 1500

WS 25MAR2015 1500

Ground

LOB

ROB

2059

.105

Id-1

9a21

43.5

54 Id

-18

2240

.001

Id-1

8a23

36.4

48 Id

cp-0

424

35.8

77 Id

cp-0

4a25

35.3

06 Id

-29

2628

.369

Id-2

9a27

21.4

32 Id

-29b

2814

.495

Id-3

029

07.3

96 Id

-30a

3000

.297

Id-3

0b30

93.1

98 Id

-31

3189

.085

Id-3

1a32

84.9

72 Id

-31b

3380

.859

Id-3

234

57.3

94 Id

-32a

3533

.929

Id-3

2b36

10.4

64 Id

-32c

3686

.999

Id-3

337

66.9

69 Id

-33a

3846

.939

Id-3

3b39

26.9

09 Id

-33c

4006

.879

Id-3

440

89.3

2 Id

-34a

4171

.761

Id-3

4b42

54.2

02 Id

-34c

4336

.643

Id-3

544

17.2

87 Id

-35a

4497

.931

Id-3

645

74.2

82 Id

-36a

4650

.633

Id-3

747

39.1

15 Id

-37a

4827

.597

Id-3

7b49

16.0

79 Id

-38

5063

.389

Id-3

8b

5213

.251

Id-3

9a52

89.4

58 Id

-39b

5365

.665

Id-3

9c54

41.8

72 Id

-41

5536

.599

Id-4

1a56

31.3

26 Id

-41b

5726

.053

Id-4

1c58

20.7

8 Id

-41d

5915

.507

Id-4

1e60

10.2

34 Id

-41f

6104

.961

Id-4

1g61

99.6

88 Id

-41h

6294

.415

Id-4

1i63

89.1

42 Id

-41j

6483

.869

Id-4

365

55.3

79 Id

-43a

6699

.329

Id-4

4a67

71.7

69 Id

-45

6869

.723

Id-4

669

92.4

87 Id

-47

7080

.131

Id-4

7a71

67.7

75 Id

-47b

7255

.419

Id-4

7c73

43.0

63 Id

-47d

7430

.707

Id-4

875

44.5

85 Id

-49

7633

.55

Id-4

9a77

22.5

15 Id

-49b

7811

.48

Id-4

9c79

00.4

45 Id

-49d

7989

.41

Id-4

9e80

78.3

75 Id

-49f

8167

.34

Id-4

9g82

56.3

05 Id

-49h

8345

.27

Id-5

8

8481

.126

Id-5

785

68.8

89 Id

-57a

8656

.652

Idcp

-10

8748

.474

Idcp

-10a

8840

.296

Idcp

-10b

8932

.118

Id-B

M4

9061

.364

Id-5

6a

9232

.25

Id-6

093

12.3

55 Id

-60a

9392

.46

Id-6

0b94

72.5

65 Id

-60c

9552

.67

Id-6

196

42.0

69 Id

-61a

9731

.468

Id-6

298

22.8

83 Id

-62a

9914

.298

Id-6

3

S. Lambidaro Ala Hulu

Gambar 22. Profil muka air banjir maksimum Gambar 23. Profil muka air banjir maksimum periode ulang 20 tahun di Sungai Lambidaro Buatan periode ulang 20 tahun di Sungai Lambidaro Alam

0 1000 2000 3000 4000 5000-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

Simulasi Banjir Sungai Lambidaro Plan: Simulasi Eksisting 50 Tahun 4/2/2015 12:10:23 PM

Main Channel Distance (m)

Elev

atio

n (m

)

Legend

EG 25MAR2015 1430

WS 25MAR2015 1430

Crit 25MAR2015 1430

Ground

LOB

ROB

55.2

7 Id

-6a

110.

54 Id

-5

204.

551

Id-7

294.

391

Id-7

a38

4.23

1 Id

-845

1.54

1 Id

-8a

518.

851

Id-c

p01

592.

031

Id-c

p01a

665.

211

Id-c

p01b

738.

391

Id-9

805.

161

Id-9

a87

1.93

1 Id

-9b

938.

701

Id-c

p02

1018

.311

Id-c

p2a

1097

.921

Id-1

0

1196

.701

Id-1

0a

1295

.481

Id-1

0b

1394

.261

Id-1

1

1493

.561

Id-1

1a

1592

.861

Id-1

1b

1692

.161

Id-1

1c

1791

.461

Id-1

1d

1890

.761

Id-1

1e

1990

.061

Id-1

1f

2089

.361

Id-1

1g

2188

.661

Id-1

1h

2287

.961

Id-1

723

72.1

41 Id

-17a

2456

.321

Id-1

7b25

40.5

01 Id

-16

2633

.221

Id-1

6a

2725

.941

Id-1

528

06.9

91 Id

-15a

2888

.041

Id-1

5b29

69.0

91 Id

-14

3064

.681

Id-1

4b

3160

.271

Id-1

332

27.2

81 Id

-13a

3294

.291

Id-1

2

3383

.771

Id-1

2a34

73.2

51 Id

-135

43.5

51 Id

-1a

3613

.851

Id-1

b36

84.1

51 Id

-237

66.6

21 Id

-2a

3849

.091

Id-3

3903

.571

Id-3

a39

58.0

51 Id

-440

44.5

81 Id

-4a

4131

.111

Id-4

b42

17.6

41 Id

-4c

4304

.171

Id-4

d43

90.7

01 Id

-4e

4477

.231

Id-4

045

62.6

51 Id

-40a

4648

.071

Id-4

0b47

33.4

91 Id

-40c

4818

.911

Id-4

0d49

04.3

31 Id

-40e

4989

.751

Id-4

250

72.2

71 Id

-42a

5154

.791

Id-4

2b52

37.3

11 Id

-42c

5319

.831

Id-4

2d54

02.3

51 Id

-55

S. Lambidaro Bua Hilir

S. Lambidaro Bua Tengah2

S. Lambidaro Bua Tengah1

S. Lambidaro Bua Hulu

0 2000 4000 6000 8000-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

Simulasi Banjir Sungai Lambidaro Plan: Simulasi Eksisting 50 Tahun 4/2/2015 12:10:23 PM

Main Channel Distance (m)

Elev

atio

n (m

)

Legend

EG 25MAR2015 1500

WS 25MAR2015 1500

Ground

LOB

ROB

2059

.105

Id-1

9a21

43.5

54 Id

-18

2240

.001

Id-1

8a23

36.4

48 Id

cp-0

424

35.8

77 Id

cp-0

4a25

35.3

06 Id

-29

2628

.369

Id-2

9a27

21.4

32 Id

-29b

2814

.495

Id-3

029

07.3

96 Id

-30a

3000

.297

Id-3

0b30

93.1

98 Id

-31

3189

.085

Id-3

1a32

84.9

72 Id

-31b

3380

.859

Id-3

234

57.3

94 Id

-32a

3533

.929

Id-3

2b36

10.4

64 Id

-32c

3686

.999

Id-3

337

66.9

69 Id

-33a

3846

.939

Id-3

3b39

26.9

09 Id

-33c

4006

.879

Id-3

440

89.3

2 Id

-34a

4171

.761

Id-3

4b42

54.2

02 Id

-34c

4336

.643

Id-3

544

17.2

87 Id

-35a

4497

.931

Id-3

645

74.2

82 Id

-36a

4650

.633

Id-3

747

39.1

15 Id

-37a

4827

.597

Id-3

7b49

16.0

79 Id

-38

5063

.389

Id-3

8b

5213

.251

Id-3

9a52

89.4

58 Id

-39b

5365

.665

Id-3

9c54

41.8

72 Id

-41

5536

.599

Id-4

1a56

31.3

26 Id

-41b

5726

.053

Id-4

1c58

20.7

8 Id

-41d

5915

.507

Id-4

1e60

10.2

34 Id

-41f

6104

.961

Id-4

1g61

99.6

88 Id

-41h

6294

.415

Id-4

1i63

89.1

42 Id

-41j

6483

.869

Id-4

365

55.3

79 Id

-43a

6699

.329

Id-4

4a67

71.7

69 Id

-45

6869

.723

Id-4

669

92.4

87 Id

-47

7080

.131

Id-4

7a71

67.7

75 Id

-47b

7255

.419

Id-4

7c73

43.0

63 Id

-47d

7430

.707

Id-4

875

44.5

85 Id

-49

7633

.55

Id-4

9a77

22.5

15 Id

-49b

7811

.48

Id-4

9c79

00.4

45 Id

-49d

7989

.41

Id-4

9e80

78.3

75 Id

-49f

8167

.34

Id-4

9g82

56.3

05 Id

-49h

8345

.27

Id-5

8

8481

.126

Id-5

785

68.8

89 Id

-57a

8656

.652

Idcp

-10

8748

.474

Idcp

-10a

8840

.296

Idcp

-10b

8932

.118

Id-B

M4

9061

.364

Id-5

6a

9232

.25

Id-6

093

12.3

55 Id

-60a

9392

.46

Id-6

0b94

72.5

65 Id

-60c

9552

.67

Id-6

196

42.0

69 Id

-61a

9731

.468

Id-6

298

22.8

83 Id

-62a

9914

.298

Id-6

3

S. Lambidaro Ala Hulu

Gambar 24. Profil muka air banjir maksimum Gambar 25. Profil muka air banjir maksimum periode ulang 50 tahun di Sungai Lambidaro Buatan periode ulang 50 tahun di Sungai Lambidaro Alam

0 1000 2000 3000 4000 5000-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

Simulasi Banjir Sungai Lambidaro Plan: Simulasi Eksisting 100 Tahun 4/2/2015 12:15:01 PM

Main Channel Distance (m)

Elev

atio

n (m

)

Legend

EG 25MAR2015 1430

WS 25MAR2015 1430

Crit 25MAR2015 1430

Ground

LOB

ROB

55.2

7 Id

-6a

110.

54 Id

-5

204.

551

Id-7

294.

391

Id-7

a38

4.23

1 Id

-845

1.54

1 Id

-8a

518.

851

Id-c

p01

592.

031

Id-c

p01a

665.

211

Id-c

p01b

738.

391

Id-9

805.

161

Id-9

a87

1.93

1 Id

-9b

938.

701

Id-c

p02

1018

.311

Id-c

p2a

1097

.921

Id-1

0

1196

.701

Id-1

0a

1295

.481

Id-1

0b

1394

.261

Id-1

1

1493

.561

Id-1

1a

1592

.861

Id-1

1b

1692

.161

Id-1

1c

1791

.461

Id-1

1d

1890

.761

Id-1

1e

1990

.061

Id-1

1f

2089

.361

Id-1

1g

2188

.661

Id-1

1h

2287

.961

Id-1

723

72.1

41 Id

-17a

2456

.321

Id-1

7b25

40.5

01 Id

-16

2633

.221

Id-1

6a

2725

.941

Id-1

528

06.9

91 Id

-15a

2888

.041

Id-1

5b29

69.0

91 Id

-14

3064

.681

Id-1

4b

3160

.271

Id-1

332

27.2

81 Id

-13a

3294

.291

Id-1

2

3383

.771

Id-1

2a34

73.2

51 Id

-135

43.5

51 Id

-1a

3613

.851

Id-1

b36

84.1

51 Id

-237

66.6

21 Id

-2a

3849

.091

Id-3

3903

.571

Id-3

a39

58.0

51 Id

-440

44.5

81 Id

-4a

4131

.111

Id-4

b42

17.6

41 Id

-4c

4304

.171

Id-4

d43

90.7

01 Id

-4e

4477

.231

Id-4

045

62.6

51 Id

-40a

4648

.071

Id-4

0b47

33.4

91 Id

-40c

4818

.911

Id-4

0d49

04.3

31 Id

-40e

4989

.751

Id-4

250

72.2

71 Id

-42a

5154

.791

Id-4

2b52

37.3

11 Id

-42c

5319

.831

Id-4

2d54

02.3

51 Id

-55

S. Lambidaro Bua Hilir

S. Lambidaro Bua Tengah2

S. Lambidaro Bua Tengah1

S. Lambidaro Bua Hulu

0 2000 4000 6000 8000-10

-8

-6

-4

-2

0

2

4

6

8

10

Simulasi Banjir Sungai Lambidaro Plan: Simulasi Eksisting 100 Tahun 4/2/2015 12:15:01 PM

Main Channel Distance (m)

Elev

atio

n (m

)

Legend

EG 25MAR2015 1430

WS 25MAR2015 1430

Ground

LOB

ROB

2059

.105

Id-1

9a21

43.5

54 Id

-18

2240

.001

Id-1

8a23

36.4

48 Id

cp-0

424

35.8

77 Id

cp-0

4a25

35.3

06 Id

-29

2628

.369

Id-2

9a27

21.4

32 Id

-29b

2814

.495

Id-3

029

07.3

96 Id

-30a

3000

.297

Id-3

0b30

93.1

98 Id

-31

3189

.085

Id-3

1a32

84.9

72 Id

-31b

3380

.859

Id-3

234

57.3

94 Id

-32a

3533

.929

Id-3

2b36

10.4

64 Id

-32c

3686

.999

Id-3

337

66.9

69 Id

-33a

3846

.939

Id-3

3b39

26.9

09 Id

-33c

4006

.879

Id-3

440

89.3

2 Id

-34a

4171

.761

Id-3

4b42

54.2

02 Id

-34c

4336

.643

Id-3

544

17.2

87 Id

-35a

4497

.931

Id-3

645

74.2

82 Id

-36a

4650

.633

Id-3

747

39.1

15 Id

-37a

4827

.597

Id-3

7b49

16.0

79 Id

-38

5063

.389

Id-3

8b

5213

.251

Id-3

9a52

89.4

58 Id

-39b

5365

.665

Id-3

9c54

41.8

72 Id

-41

5536

.599

Id-4

1a56

31.3

26 Id

-41b

5726

.053

Id-4

1c58

20.7

8 Id

-41d

5915

.507

Id-4

1e60

10.2

34 Id

-41f

6104

.961

Id-4

1g61

99.6

88 Id

-41h

6294

.415

Id-4

1i63

89.1

42 Id

-41j

6483

.869

Id-4

365

55.3

79 Id

-43a

6699

.329

Id-4

4a67

71.7

69 Id

-45

6869

.723

Id-4

669

92.4

87 Id

-47

7080

.131

Id-4

7a71

67.7

75 Id

-47b

7255

.419

Id-4

7c73

43.0

63 Id

-47d

7430

.707

Id-4

875

44.5

85 Id

-49

7633

.55

Id-4

9a77

22.5

15 Id

-49b

7811

.48

Id-4

9c79

00.4

45 Id

-49d

7989

.41

Id-4

9e80

78.3

75 Id

-49f

8167

.34

Id-4

9g82

56.3

05 Id

-49h

8345

.27

Id-5

8

8481

.126

Id-5

785

68.8

89 Id

-57a

8656

.652

Idcp

-10

8748

.474

Idcp

-10a

8840

.296

Idcp

-10b

8932

.118

Id-B

M4

9061

.364

Id-5

6a

9232

.25

Id-6

093

12.3

55 Id

-60a

9392

.46

Id-6

0b94

72.5

65 Id

-60c

9552

.67

Id-6

196

42.0

69 Id

-61a

9731

.468

Id-6

298

22.8

83 Id

-62a

9914

.298

Id-6

3

S. Lambidaro Ala Hulu

Gambar 26. Profil muka air banjir maksimum Gambar 27. Profil muka air banjir maksimum periode ulang 100 tahun di Sungai Lambidaro Buatan periode ulang 100 tahun di Sungai Lambidaro Alam

4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pada periode ulang 5 tahun kapasitas Sungai Lambidaro telah terlampaui yang ditunjukkan dengan elevasi muka air yang berada di atas bantaran sungai.

2. Elevasi muka air tertinggi di hulu Sungai Lambidaro Buatan untuk periode ulang 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun masing-masing adalah +3,90 m, +4,04 m, +4,16 m, +4,32 m, dan +4,44 m.

3. Elevasi muka air tertinggi di hulu Sungai Lambidaro Alam untuk periode ulang 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun masing-masing adalah +6,43 m, +6,75 m, +7,06 m, +7,45 m, dan +7,69 m.

4. Visualisasi profil muka air banjir menggunakan HEC-RAS menunjukkan bahwa semakin besar periode ulang debit banjir rancangan, maka semakin tinggi elevasi muka air di sungai yang berimplikasi pada semakin banyak lokasi-lokasi yang berpotensi tergenang banjir.

Elevasi muka air maksimum = +4,04 m Elevasi muka air maksimum = +6,75 m

Elevasi muka air maksimum = +4,16 m Elevasi muka air maksimum = +7,06 m

Elevasi muka air maksimum = +4,32 m Elevasi muka air maksimum = +7,45 m

Elevasi muka air maksimum = +4,44 m Elevasi muka air maksimum = +7,69 m

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana HIDRO-131

Page 10: Visualisasi Potensi Genangan Banjir di Sungai Lambidaro Melalui Penelusuran Aliran Menggunakan HEC-RAS

M. Baitullah Al Amin, Sarino dan Nita Kurnita Sari

5. SARAN Untuk penelitian selanjutnya, penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Perlu adanya kajian penurunan pola distribusi hujan dan hidrograf satuan terukur di lokasi penelitian. Penggunaan distribusi hujan dan hidrograf satuan terukur dapat memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan menggunakan distribusi hujan dan hidrograf satuan sintetik.

2. Perlu adanya kajian pemetaan genangan banjir di kawasan sekitar sungai, sehingga dapat diketahui batas-batas, luasan dan tinggi genangan di kawasan tersebut. Untuk keperluan pemetaan genangan banjir tersebut, peranan DEM sangat penting sehingga harus tersedia DEM dengan kualitas yang baik dan akurat. Pemanfaatan teknologi LIDAR (light detection and ranging) sampai saat ini dianggap yang terbaik untuk keperluan tersebut.

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam penyediaan data, diantaranya adalah Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII, BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan, BMKG Kota Palembang, dan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan PSDA Kota Palembang.

7. DAFTAR PUSTAKA Akan, A.O. (2006). Open Channel Hydraulics. Butterworth-Heinemann. Canada. Belladona, M. (2005). Analisis Faktor Lingkungan Penyebab Banjir Kota Palembang. Tesis. Program Studi S2

Ilmu Lingkungan UGM. Yogyakarta. Brunner, G.W. (2010). HEC-RAS River Analysis System User’s Manual Version 4.1. U.S. Army Corps of

Engineers. Hydrologic Engineering Center. Washington DC. Dingman, S.L. (2009). Fluvial Hydraulics. Oxford University Press. New York. Feldman, A.D. (2000). Hydrologic Modeling System HEC-HMS Technical Reference Manual. U.S. Army Corps

of Engineers. Hydrologic Engineering Center. Washington DC. Gribbin, J.E. (2007). Introduction to Hydraulics and Hydrology with Application for Stormwater Management.

Thomson Delmar Learning. New York. Mays, L.W. (2001). Water Resources Engineering. McGraw Hill-Inc. New York. Mujumdar, P.P. dan D. Nagesh Kumar. (2012). Floods in Changing Climate: Hydrologic Modeling. Cambridge

University Press. New York. Salas, J.D., et al. (2014). Introduction to Hydrology. Modern Water Resources Engineering Handbook. Humana

Press. New York. Scharffenberd, W.A. dan Matthew J. Fleming. (2010). Hydrologic Modeling System HEC-HMS User’s Manual

Version 3.5. U.S. Army Corps of Engineers. Hydrologic Engineering Center. Washington DC. Triatmodjo, B. (2008). Hidrologi Terapan. Penerbit Beta Offset. Yogyakarta. USDA NRCS. (1986). Urban Hydrology for Small Watersheds Technical Release 55 (TR-55), Water Resources

Learning Center. Washington DC.

Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Udayana HIDRO-132