Top Banner
“VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH : Ridho Sopiyan Hadi (10121001071) Abdullah Azzam Suyuthi (10111001063) Septia Milanda (10011281320021) FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN 2014
16

VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

Feb 24, 2023

Download

Documents

yessi damanik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

“VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI

KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR

SEMBARANGAN (BABS)”

OLEH :

Ridho Sopiyan Hadi (10121001071)

Abdullah Azzam Suyuthi (10111001063)

Septia Milanda (10011281320021)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2014

Page 2: VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kita kecerdasan/akal dalam

memahami semua ciptaan-Nya. Koding, rumus, teori adalah salah satu bentuk usaha kita

dalam menerjemahkan Ilmunya. Bahkan teori teori, rumus rumus, atuapun temuan baru yang

semakin berkembang adalah salah satu bukti bahwa ilmu Allah swt itu luas. Shalawat serta

salam semoga tercurahkan kepada rasulullah, nabi Muhammad Saw, sebagai pemimpin

peradaban umat manusia yang kita nantikan syafaatnya di Yaumil Akhir.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Fenny Etrawati,S.K.M.,M.KM.

selaku dosen pembimbing yang telah membimbing kami dalam penyusunan Karya Tulis ini

dan teman-teman yang mendukung kami serta civitas akademika FKM UNSRI.

Dalam KTI ini peneliti membahas mengenai Hygiene Lingkungan dimulai dari

sanitasi pribadi, kelompok atau masyarakat. Ketika sanitasi pribadi sudah di atur dan

dibiasakan dengan baik maka kesadaran untuk memperbaiki hygiene lingkungan juga akan

semakin tumbuh.

Kemudian, kami menekankan bagaimana metode promosi kesehatan yang paling

efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satunya yaitu hygiene sanitasi dikhususkan

untuk memecahkan permasalahan Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Hal ini kami

ajukan ke dalam kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah ( LKTI ) yang diadakan oleh

Universitas Indonesia (UI). Dengan KTI ini, selain dapat menambah wawasan kami juga

sebagai salah satu kontribusi kami sebagai mahasiswa dalam Gerakan Pemberdayaan

Masyarakat yang ide tersebut dapat diaplikasikan dan bermanfaat di masa yang akan datang.

Akhirnya, semoga kita bisa mewujudkan Indonesia Sehat 2030. Melalui LKTI ini

mari ki membiasakan berpikir solutif terhadap tantangan yang ada di depan mata kita

sebagai pemuda, sebagai mahasiswa, dan sebagai calon pemimpin Indonesia di kemudian

hari.

Penulis

Page 3: VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

Daftar Isi

KATA PENGANTAR............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

ABSTRAK............................................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2

1.3 Uraian Singkat .....................................................................................2

1.4 Tujuan penelitian ................................................................................. 3

1.5 Manfaat penelitian ................................................................................ 3

BAB II Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 4

2.1 Pengertian STBM ................................................................................. 4

2.2 Prinsip Prinsip Dasar STBM ............................................................... 4

2.3 Teknik dalam Adopsi Perilaku ............................................................ 5

2.4 Metode Massa ....................................................................................... 5

2.5 Tujuan media promosi Kesehatan ...................................................... 6

Bab III Metode Penelitian ....................................................................... ...........7

Bab IV Pembahasan ...........................................................................................8

Bab V Kesimpulan Dan Saran ............................................................................... 11

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 11

5.2 Saran ...................................................................................................... 11

Bab VI Daftar Pustaka .......................................................................................... 12

Page 4: VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

ABSTRAK

Berdasarkan riset Riskerdas, 2007, diare merupakan penyebab kematian nomor satu pada

bayi (31,4%) dan balita (25,5%) sedangkan pada golongan semua umur merupakan yang ke

empat (13,2%). Hal ini terjadi salahsatunya disebabkan oleh perilaku buang air besar

sembarangan di bantaran sungai. Masyarakat yang tidak tahu ataupun kegiatan promosi

kesehatan yang hanya bersifat tidak kontinu bisa menjadi penyebab masalah. Metode promosi

kesehatan secara tidak langsung seperti penggunaaan poster, papan bergambar, bahkan bill board

bisa menjadi solusi jangka panjang dan berkesinambungan untuk merubah pola pikir masyarakat.

Penulis menggunakan studi literatur atau studi pustaka dengan mengumpulkan informasi dari

jurnal dan buku yang terkait.

Penelitian di beberapa negara menunjukkan bahwa peringatan kesehatan bergambar

lebih diperhatikan daripada hanya teks. Menurut (Notoatmodjo, 2005) , berdasarkan penelitian

mengenai DBD Khynn et al dalam Sungkar,S, dkk ( 2010:84) didapatkan bahwa orang yang

terpapar berbagai media kesehatan seperti pamflet/poster, televisi, surat kabar dan jurnal

memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik daripada orang yang tidak terpapar. Penulis

berkesimpulan bahwa manusia paling banyak belajar melaui indera penglihatan dan

pendengaran. Sehingga metode gambar seram yang tergolong media promosi kesehatan visual

dianggap tepat dalam meningkatkan aspek kognitif dari masyarakat untuk menurunkan angka

buang air besar sembarangan (BABS). Penulis berharap pemerintah dapat mengembangkan

promosi kesehatan mengenai BABS menggunakan media visual seperti poster, spanduk, dan

papan bergambar (billboard) sehingga dapat terlaksana Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

(STBM)

Keyword : media visual, promosi kesehatan

Page 5: VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

1

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk

merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan

metode pemicuan Salah satu poin dari STBM adalah penggunaan jamban sehat untuk

menghentikan kebiasaan buang air besar sembarangan. Di zaman yang modern saat ini

kepedulian masyarakat untuk buang air besar di jamban semakin meningkat, tetapi

masih terdapat beberapa kalangan yang masih memiliki kebiasaan Buang Air Besar

Sembarangan (BABS), terutama penduduk yang tinggal di daerah pedesaan dan

bantaran sungai. Berdasarkan data WHO pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 1.1

milyar orang atau 17% penduduk dunia masih buang air besar di area terbuka, dari data

tersebut diatas sebesar 81% penduduk yang BABS terdapat di 10 negara dan Indonesia

sebagai Negara kedua terbanyak ditemukan masyarakat buang air besar di area terbuka,

yaitu India (58%), Indonesia (5%), China (4,5%), Ethiopia (4,4%), Pakistan (4,3%),

Nigeria (3%), Sudan (1,5%), Nepal (1,3%), Brazil (1,2%) dan Niger (1,1%). Meskipun

sebagian besar rumah tangga di Indonesia memiliki fasilitas BAB, masih terdapat rumah

tangga yang tidak memiliki fasilitas BAB sehingga melakukan BAB sembarangan, yaitu

sebesar 12,9 persen. Berdasarkan karakteristik, proporsi rumah tangga yang

menggunakan fasilitas BAB milik sendiri di perkotaan lebih tinggi (84,9%)

dibandingkan di perdesaan (67,3%). Secara nasional rerata perilaku BAB di jamban

adalah 82,6%. ( Riskesdas, 2013).

Tinja adalah hasil sisa metabolisme tubuh yang tidak digunakan lagi, Tinja yang

tidak terkelola dengan baik akan mengakibatkan kontaminasi pada air, tanah, atau

menjadi sumber infeksi dan akan mendatangkan bahaya bagi kesehatan, karena penyakit

yang berkaitan dengan waterborne disease akan mudah berjangkit.

Penggunaan jamban sehat merupakan salah satu solusi yang ditawarkan oleh

program PHBS untuk mengatasi tinja yang tidak terkelola, tetapi masih terdapat

beberapa kalangan yang masih memiliki kebiasaan buang air besar sembarangan

(BABS), terutama penduduk yang tinggal di daerah pedesaan dan bantaran sungai.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kristi Andriani (2013) bahwasannya

penggunaan air sungai untuk kegiatan (mandi, cuci, kakus) disebabkan oleh faktor

Page 6: VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

2

ekonomi, jarak rumah yang dekat dengan sungai dan kurangnya fasilitas seperti PDAM.

Apabila hal ini terus berlanjut akan menimbulkan dampak negatif bagi diri sendiri dan

lingkungan sekitar.

Banyak metode Promosi kesehatan yang digunakan untuk membentuk kesadaran

perilaku masyarakat terhadap kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Salah

satu metodanya antara lain, seperti menggunakan media banner, bill bord, atau papan

informasi. Dalam hal ini peneliti berupaya menggunakan media yang

memvisualisasikan sumber bahaya, ancaman ataupun masalah akibat tidak

dilaksanakannya pesan kesehatan yang tertera. Visualisasi tersebut berupa gambar

gambar yang berada di tempat tempat strategis dan jejaring sosial. Sehingga mind set

masyarakat tentang permasalahan ini tergambar secara kontinu karena ditemui oleh

mereka setiap hari. Dari penelitian Khynn et al dalam Sungkar,S, dkk ( 2010:84)

didapatkan bahwa orang yang terpapar berbagai media kesehatan seperti pamflet/poster,

televisi, surat kabar dan jurnal memiliki tingkat pengetahuan mengenai DBD yang lebih

baik daripada orang yang tidak terpapar.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi perlu ditindak lanjuti dengan penanganan

yang serius mengingat bahaya yang ditimbulkannya sangatlah besar. Oleh sebab itu,

penulis tertarik untuk melakukan penelitian di bidang promosi kesehatan mengenai

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang diberi judul “Visualisasi Gambar

Seram Sebagai Strategi Promosi Kesehatan Untuk Menurunkan Angka Buang Air Besar

Sembarangan (BABS)”.

1.2 Rumusan Masalah

a. Mengapa masyarakat memiliki kebiasaan buang air besar sembarangan?

b. Seberapa efektif metode promosi kesehatan dengan menggunakan

visualisasi untuk menekan angka BABS?

c. Apakah kelebihan promosi kesehatan menggunakan metode visual?

1.3 Uraian Singkat

Dalam penelitian ini penulis menekankan pada strategi promosi kesehatan.

Strategi yang penulis gunakan untuk menurunkan angka Buang Air Besar

Sembarangan ialah menggunakan kekuatan visual karena dalam promosi kesehatan

Page 7: VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

3

visual mampu memberikan kontribusi dalam mengingat dan mudah diserap 80%

dibandingkan dengan penggunaan media melalui pancaindera lainnya. Visualisasi

yang kami tampilkan terinspirasi dari cara penanganan angka konsumsi rokok

dengan menggunakan bentuk gambar penyakit yang terkesan menjijikan dan

menakutkan sehingga memberikan rasa takut dan stigma negatif tentang rokok bagi

masyarakat. Begitu pula halnya dengan strategi yang penulis kemukakan, bahwa

dengan pemasangan gambar mengerikan pada berbagai media penyuluhan seperti

papan (billboard) tentang penyakit dan bahaya akibat Buang Air Besar

Sembarangan di sekitar tempat umum serta kawasan yang rentan menjadi sasaran

pelaku seperti bantaran sungai akan memberikan efek psikologis seperti halnya rasa

jijik dan takut terkena penyakit akibat kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan.

Selain itu, bentuk visual lebih mudah dipahami dari rentang semua umur sehingga

dapat mengedukasi masyarakat sejak dini tentang bahaya yang terjadi akibat Buang

Air Besar Sembarangan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan solusi dalam melakukan promosi

kesehatan sebagai salah satu metode menurunkan angka buang air besar

sembarangan pada kalangan masyarakat.

1.5 Manfaat Penelitian

a. Memberikan pengetahuan tentang pentinganya sanitasi kepada pembaca.

b. Memberikan pengetahuan tentang penyakit yang timbul akibat buang air besar

sembarangan kepada pembaca.

c. Analisa yang dilakukan dapat membantu dalam mengetahui tingkat keefektifan

metode yang digunakan.

d. Dengan penerapan metode visualisasi yang membentuk stigma negatif tentang

buang air besar, diharapkan masyarakat lebih mudah untuk menangkap pesan

promosi kesehatan yang disampaikan.

Page 8: VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

4

BAB II

Tinjauan Pustaka

B. Tinjauan Pustaka

2.1. Pengertian STBM

`Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah suatu pendekatan untuk

merubah perilaku higyene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan

metode pemicuan. Ciri utama dari pendekatan ini adalah tidak adanya subsidi terhadap

infrastruktur (jamban keluarga), dan tidak menetapkan blue print jamban yang nantinya

akan dibangun oleh masyarakat. Pada dasarnya STBM adalah “pemberdayaan” dan

“tidak membicarakan masalah subsidi”. Artinya, masyarakat yang dijadikan “guru”

dengan tidak memberikan subsidi sama sekali. Pendekatan STBM menimbulkan

perasaan jijik dan malu di antara masyarakat. Secara kolektif mereka menyadari dampak

buruk dari buang air besar di tempat terbuka: bahwa mereka akan selamanya saling

memakan kotorannya masing-masing apabila buang air besar di tempat terbuka masih

berlangsung. Kesadaran ini menggerakkan mereka untuk memprakarsai tindakan lokal

secara kolektif guna memperbaiki keadaan sanitasi di dalam komunitas.

2.2 Tiga Strategi STBM

Komponen peningkatan kebutuhan sanitasi merupakan upaya sistematis untuk

mendapatkan perubahan perilaku yang higienis dan saniter, berupa:

a. Pemicuan perubahan perilaku;

b. Promosi dan kampanye perubahan perilaku higienis dan sanitasi secara langsung;

c. Penyampaian pesan melalui media massa dan media komunikasi lainnya;

d. Mengembangkan komitmen masyarakat dalam perubahan perilaku;

e. Memfasilitasi terbentuknya komite/ tim kerja masyarakat;

f. Mengembangkan mekanisme penghargaan terhadap masyarakat/institusi.

Peningkatan penyediaan akses sanitasi yang secara khusus diprioritaskan untuk

meningkatkan dan mengembangkan percepatan penyediaan akses dan layanan sanitasi

yang layak dalam rangka membuka dan mengembangkan pasar sanitasi, yaitu:

a. Mengembangkan opsi teknologi sarana sanitasi yang sesuai kebutuhan dan

terjangkau;

b. Menciptakan dan memperkuat jejaring pasar sanitasi pedesaan;

Page 9: VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

5

c. Mengembangkan mekanisme peningkatan kapasitas pelaku pasar sanitasi;

2.3 Teknik dalam Adopsi Perilaku

Adapun teknik-teknik adopsi perilaku yaitu: 1) Awareness (kesadaran), dimana

orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui lebih terlebih dahulu terhadap stimulus

(objek). 2) Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap

subjek sudah mulai timbul. 3) Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan

tidaknya stimulus tersebut bagi diriny. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik

lagi. 4) Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang

dikehendaki oleh stimulus. 5) Adoption, dimana subjek telah berprilaku baru sesuai

dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

Menurut Riskesdas 2013, proporsi rumah tangga yang memenuhi kriteria

perilaku hidup bersih dan sehat yang baik mengalami penurunan dari 38,7 persen pada

tahun 2007 menjadi 32,9 persen di tahun 2013. Sedangkan, untuk kesehatan lingkungan,

ada kecenderungan meningkat untuk rumah tangga yang bisa akses ke sumber air

minum ‘improved’ 62,0 persen tahun 2007 menjadi 66,8 persen tahun 2013, dan variasi

antar provinsi yang sangat lebar dari yang terendah di Kep. Riau (24,0%) dan yang

tertinggi Bali dan DI Yogyakarta (>80%). Demikian halnya untuk rumah tangga yang

memiliki akses ke fasilitas sanitasi ‘improved’ juga meningkat dari 40,3 persen (2007)

menjadi 59,8 persen (2013), walaupun masih ada provinsi yang hanya 30,5 persen (NTT

dan Papua). Sedangkan, Proporsi RT di Indonesia menggunakan fasilitas BAB milik

sendiri didapati 76,2 persen, milik bersama sebanyak 6,7 persen, dan fasilitas umum 4,2

persen. Masih terdapat RT yang tidak memiliki fasiltas BAB/BAB sembarangan sebesar

12,9 persen. Lima provinsi tertinggi RT yang tidak memiliki fasilitas BAB/BAB

sembarangan adalah Sulawesi Barat (34,4%), NTB (29,3%), Sulawesi Tengah (28,2%),

Papua (27,9%), dan Gorontalo (24,1%).

2.4 Metode Massa

Metode massa adalah salah satu metode promosi kesehatan. Metode pendidikan

kesehatan secara massa ini dipakai untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan

yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Dengan demikian,

Page 10: VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

6

cara yang paling tepat adalah pendekatan massa. Pendekatan ini biasanya digunakan

untuk menggugah awareness atau kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi, dan

belum begitu diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku. Salah satu metode

massa yaitu Bill board di pasang di pinggir jalan, di pinggir sungai, spanduk, poster,

dan sebagainya juga merupakan bentuk promosi kesehatan.

2.5 Tujuan Media Promosi Kesehatan

Adapun beberapa tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam

pelaksanaan Promosi Kesehatan antara lain yaitu:

a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi

b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi

c. Dapat memperjelas informasi

d. Media dapat mempermudah pengertian

e. Mengurangi komunikasi yang verbalistik

f. Dapat menampilkan objek yang tidak bisa ditangkap dengan mata

Memperlancar komunikasi, dan lain-lain

Page 11: VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

7

BAB III

Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini peneliti menggunakan metode

literatur atau studi pustaka yaitu, pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

informasi dan data dari buku-buku yang berkaitan, berita, jurnal online yang

mendukung dan menunjang dalam pembuatan karya tulis ini. Adapun jurnal yang

digunakan merupakan kumpulan penelitian yang telah dilakukan lima tahun terakhir.

Analisis yang dilakukan peneliti dalam pembahasan penelitian ini ialah dengan

merangkum serta mengembangkan teori dari buku maupun jurnal online yang

didapatkan .

Dalam penelitian ini peneliti akan membandingkan metode atau cara yang telah

ada untuk mengetahui keefektifan dalam penerimaan pesan oleh masyarakat melalui

media visualisasi seperti poster, leaflet dan billboard.

Objek dalam dalam penelitian ini adalah keefektifan penggunaan metode visual

yang mengarah kepada pesan yang bersifat menakut-nakuti agar tercipta perubahan

perilaku masyarakat terhadap perilaku buang air besar sembarangan (BABS) .

Sumber yang digunakan untuk menelaah hasil dan landasan teori dalam penelitian ini

antara lain :

a. Fakor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Menggunakan Sungai Kapuas

Untuk Keperluan Sehari-Hari Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak

Tenggara ( 2013) yang menjelaskan faktor penyebab masyarakat melakukan

kegiatan MCK( mandi, cuci, kakus) di sungai.

b. PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN

MASYARAKAT DAN KEPADATAN Aedes aegypti DI KECAMATAN BAYAH,

PROVINSI BANTEN (2010) menerangkan tentang tingkat pengetahuan seseorang

yang sering mendapatkan pesan penyeluhan.

c. PENGARUH METODE PEMICUAN TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU STOP

BABS DIDESA SENURO TIMUR KABUPATEN OGAN ILIR (2010)

d. Dan lain-lain

Page 12: VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

8

BAB IV

Pembahasan

STBM adalah pendekatan dengan proses fasilitasi sedehana yang dapat merubah

sikap lama, kewajiban sanitasi menjadi tanggung jawab masyarakat. Dengan satu

kepercayaan bahwa kondisi bersih, nyaman dan sehat adalah kebutuhan alami manusia.

Pendekatan yang dilakukan dalam STBM menyerang/menimbulkan rasa ngeri dan malu

kepada masyarakat tentang kondisi lingkungannya. Melalui pendekatan ini kesadaran

akan kondisi yang sangat tidak bersih dan tidak nyaman ditimbulkan. Dari pendekatan

ini juga ditimbulkan kesadaran bahwa sanitasi (kebisaan BAB di sembarang tempat)

adalah masalah bersama karena dapat berimplikasi kepada semua masyarakat sehingga

pemecahannya juga harus dilakukan dan dipecahkan secara bersama. (Arifin, 2009).

Untuk memecahkan hal tersebut harus dilakukan dengan metode yang tepat agar

promosi kesehatan yang dilakukan dapat memberikan efek positif terhadap perubahan

perilaku buruk masyarakat mengenai kebiasaan buang air besar sembarangan. Promosi

kesehatan haruslah dilakukan secara berulang-ulang agar pesan yang disampaikan dapat

tertanam dibenak masyarakat. Kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan tidak harus

menggerakkan tenaga kesehatan atau kader secara langsung untuk terjun kelapangan

tetapi kita dapat menggunakan media pendukung untuk menyampaikan pesan. Isi pesan

yang terdapat dalam media haruslah mudah dipahami.

Penelitian di beberapa negara menunjukkan bahwa peringatan kesehatan

bergambar lebih diperhatikan daripada hanya teks. Menurut (Notoatmodjo, 2005)

dalam Hamzah Hasyim, dkk, 2010 mengatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil

tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga. Beradasarkan dari teori tersebut porsi keefektifan belajar lebih

banyak didapatkan dari kegiatan mendengarkan dan melihat. Khusus dalam penelitian

ini penulis menuangkannya dalam bentuk indera penglihatan, yaitu media visualisasi

berupa pesan atau gambar yang terpasang pada papan (billboard), poster dan media

pendukung lainnya yang dipasang didaerah rawan buang air besar sembarangan (BABS)

serta di tempat umum, dimana pesan tersebut berupa gambar penyakit serta gambar

Page 13: VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

9

menjijikkan tentang tinja sebagai sumber penyakit yang bersifat menakut-nakuti

masyarakat apabila tidak mematuhi pesan yang disampaikan. Pemasangan papan

(billboard), poster serta media visual lain di tempat tersebut akan memberikan proses

penginderaan visual yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga pesan yang

disampaikan dapat diingat oleh masyarakat.

Menurut teori Kurt Lewin (1979) dalam Hasyim,H, dkk.2010 perilaku dapat

berubah apabila terjadi ketidak-seimbangan antara kekuatan tersebut di dalam diri

seseorang sehingga ada tiga kemungkinan terjadi perubahan perilaku pada diri

seseorang, yakni salah satunya apabila kekuatan-kekuatan pendorong meningkat. Hal

ini terjadi karena adanya stimulus-stimulus yang mendorong untuk terjadinya

perubahan-perubahan perilaku. Stimulus ini berupa penyuluhan atau informasi-

informasi sehubungan dengan perilaku yang bersangkutan (Notoadmodjo, 2005).

Didalam penelitian ini bentuk stimulus berupa informasi gambar penyakit tentang akibat

buruk dari buang air besar sembarangan (BABS) yang akan menjadi kekuatan atau

motivasi untuk merubah perilaku masyarakat.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Septian Aldo Paradita dkk,

2014) bahwasannya responden yang cenderung memikirkan dan benar-benar

memikirkan informasi bahaya merokok pada kemasan rokok meningkat masing-masing

sebesar 20% dan 10% setelah melihat peringatan kesehatan bergambar yang terdapat

pada kemasan rokok. Dapat disimpulkan bahwasannya ada pengaruh positif peringatan

kesehatan bergambar pada kemasan rokok terhadap motivasi seorang perokok untuk

berhenti merokok, sesuai dengan teori yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini yaitu

teori Extended Parallel Process Model dari Kim Witte. Secara garis besar, teori

Extended Parallel Process Model menjelaskan bahwa ancaman yang menimbulkan rasa

takut dapat menjadi media dalam mempengaruhi hasil perubahan adaptif. Ancaman

yang menimbulkan rasa takut atau fear appeals dalam teori ini adalah pesan persuasif

yang dirancang untuk menakut-nakuti orang dengan menggambarkan hal-hal

mengerikan yang terjadi apabila mereka tidak melakukan apa yang disarankan oleh

pesan tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa, teori Extended Parallel Process Model

dapat diaplikasikan dalam menjelaskan pengaruh positif peringatan kesehatan

bergambar pada kemasan rokok terhadap motivasi seorang perokok untuk berhenti

merokok. Jika kita analogikan teori ini tentunya dapat kita terapkan dalam mengatasi

Page 14: VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

10

masalah sanitasi khususnya buang air besar sembarangan (BABS). Gambar penyakit

akibat buang air besar sembarangan (BABS) dan tinja sebagai sumber penyakit yang

terpampang pada media akan memberikan rasa takut kepada masyarakat dan secara

perlahan akan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sanitasi untuk

menjaga kesehatan dirinya.

Page 15: VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

11

BAB V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Berdasarkan teori yang telah ada bahwasannya manusia belajar melalui berbagai

macam penginderaan (penciuman, raba, pendengaran, penglihatan dan rasa).

Dari kelima indera tersebut manusia paling banyak belajar melalui indera

penglihatan dan pendengaran sehingga metode gambar seram ini dianggap tepat

dalam meningkatkan aspek kognitif dari masyarakat untuk menurunkan angka

buang air besar sembarangan (BABS) .

2. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa promosi kesehatan dengan

gambar pada kemasan rokok berhasil membuktikan adanya pengaruh positif

terhadap motivasi seorang perokok untuk berhenti merokok. Penelitian ini

serupa dengan konsep yang diajukan peneliti sehingga berkemungkinan

memiliki potensi besar untuk memiliki hasil yang sama.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka ada beberapa saran yang dapat

diberikan peneliti diantaranya :

1. Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan langkah yang

baik dalam mengentaskan masalah sanitasi. Peneliti berharap pemerintah dapat

mengembangkan promosi kesehatan media visual yang mendorong motivasi

masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

2. Setelah adanya intervensi ataup pemasangan media penyuluhan diharapkan

pemerintah menghimbau seluruh elemen masyarakat menjaga properti media

visual (poster, billboard dll) dan juga ikut serta dalam melaksanakan Sanitasi

Total Berbasis Masyarakar (STBM)

3. Diharapkan masyarakat tidak hanya diberdayakan, akan tetapi ikut serta dalam

mewujudkan pembuatan kelengkapan bahan promosi kesehatan STBM ini serta

melibatkan kader-kader yang dapat mendorong masyarakat di daerah tersebut.

Page 16: VISUALISASI GAMBAR SERAM SEBAGAI STRATEGI PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENURUNKAN ANGKA BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS)” OLEH

12

DAFTAR PUSTAKA

Hasyim, H, dkk. 2010. Pengaruh Metode Pemicuan Terhadap Perubahan Perilaku Stop

BABS di Desa Senuro Timur Kabupaten Ogan Ilir. ,

http://eprints.unsri.ac.id/373/.[06 Oktober 2014]

Pradita Septian, Aldo, dkk. 2014. Pengaruh Peringatan Kesehatan Bergambar Pada

Kemasan Rokok Terhadap Motivasi Perokok Untuk Berhenti Merokok, [pdf],

http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/interaksi-

online/article/view/5116/4923. [06 Oktober 2014]

Notoadmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Fitriani, Sinta. 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

http://bpk.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/article/view/1368/2192 diakses tanggal 06

Oktober 2014.

Andiani,K.2013. Fakor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Menggunakan Sungai

Kapuas Untuk Keperluan Sehari-Hari Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak

Tenggara.http://jurnalnasional.ciki.me/. [09 Oktober 2014]

Sungkar, S, et.al.2010.Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Masyarakat Dan

Kepadatan Aedes aegypti Di Kecamatan Bayah, Provinsi Banten

http://journal.ui.ac.id/.[09 Oktober 2014]

Amalia,I,S. 2013.Evaluasi Media Poster Hipertensi Pada Pengunjung Puskesma

Talaga Kabupaten Majalengka.

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas. [10 OKtober 2014]