68 Viscocrete Kadar 0 % T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3 Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari 150 150 150 150 300 150 150 150 150 150 150 150 150 300 150 150 150 150 300 150 150
42
Embed
Viscocrete Kadar 0 % · 2013-04-08 · pemeriksaan agregat dilakukan perencanaan campuran beton ... Jenis agregat kasar yang dipakai adalah batu pecah dan untuk agregat halus adalah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
68
Viscocrete Kadar 0 %
T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari
150 150 150 150
300
150 150
150 150 150 150150 150
300
150 150 150 150
300
150 150
69
T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari
150 150 150 150150 150
300
70
Viscocrete Kadar 0,6 %
T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari
150 150 150 150
300
150 150
150 150 150 150150 150
300
150 150 150 150
300
150 150
71
T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari
150 150 150 150150 150
300
72
Viscocrete Kadar 1 %
T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari
150 150 150 150
300
150 150
150 150 150 150150 150
300
150 150 150 150
300
150 150
73
T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari
150 150 150 150150 150
300
74
Viscocrete Kadar 1,5 %
T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari
150 150 150 150
300
150 150
150 150 150 150150 150
150 150 150 150
300
150 150
75
T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Pola Retak Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari
150 150 150 150150 150
300
77
Viscocrete Kadar 0% T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari
78
Viscocrete Kadar 0,6 % T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari
79
Viscocrete Kadar 1 % T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari
80
Viscocrete Kadar 1,5 % T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang T. Depan T. Belakang
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 3 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 7 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 14 hari
Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3
Foto Benda Uji Silinder Umur Perawatan 28 hari
LAMPIRAN C
MIX DESIGN
METODA SK SNI T-15-1990-3
82
C.1 Perencanaan Campuran Beton [7]
Perencanaan campuran beton menggunakan metoda SK SNI T-15-1990-03.
Untuk mendapatkan mutu beton sesuai dengan yang diinginkan, maka setelah
pemeriksaan agregat dilakukan perencanaan campuran beton (mix design).
Penjelasan pengisian langkah-langkah perencanaan campuran beton seperti
tercantum dibawah ini :
1. Kuat tekan beton yang direncanakan yaitu 45 MPa atau 45 N/mm2 pada umur
28 hari.
2. Standard Deviation dihitung dari besarnya jumlah sampel yang akan dibuat.
Dalam penelitian ini jumlah sampel ada 48 sampel sehingga menurut SK SNI
T-15-1990-03 pasal 3.3.1 butir 1, deviasi standar bernilai 8 N/mm2.
3. Nilai tambah (margin) diperoleh dari SK SNI T-15-1990-03 pasal 3.3.1 butir 1
sub butir 5 yaitu k X deviasi standar = 1,64 X 8 = 13,12 N/mm2
4. Kekuatan rata-rata yang ditargetkan adalah 45 + 13,12 = 58,12 N/mm2.
5. Jenis semen yang dipakai adalah Portland Cement Tipe I.
6. Jenis agregat kasar yang dipakai adalah batu pecah dan untuk agregat halus
adalah pasir alami.
7. Faktor air semen diperoleh dengan langkah-langkah yaitu mula-mula ditinjau
Tabel C.1 sehingga diketahui bahwa untuk agregat kasar batu pecah, semen
tipe 1 dan kuat tekan pada umur 28 hari yang diharapkan dengan faktor air
semen 0,5 adalah 37 N/mm2 untuk benda uji silinder. Nilai ini digunakan
untuk membuat kurva pada Gambar C.1 dengan cara yaitu mula-mula dari
titik 37 N/mm2 ditarik garis horisontal sampai memotong garis faktor air
semen 0,5. Setelah itu digambar kurva yang berbentuk relatif sama dengan
83
kurva di bawahnya. Karena kuat tekan rata-rata yang ditargetkan 58,12
N/mm2 maka nilai faktor air semennya 0,334
Tabel C.1 Perkiraan Kekuatan Tekan (MPa) dengan Faktor Air Semen 0,5 dan Jenis Semen dan Agregat Kasar yang Biasa Dipakai Di Indonesia [7]
Kekuatan Tekan (MPa) pada umur (hari) Jenis Semen Jenis Agregat Kasar 3 7 28 91
Bentuk Benda Uji
Batu tidak dipecahkan
Batu pecah
17
19
23
27
33
37
40
45 Silinder Semen
Portland TipeI atau
Semen Tahan Sulfat (tipe
II.V)
Batu tidak dipecahkan
Batu pecah
20
13
28
32
40
45
48
54 Kubus
Batu tidak dipecahkan
Batu pecah
21
25
28
33
38
44
44
48 Silinder Semen Portland Tipe
III Batu tidak dipecahkan
Batu pecah
25
30
31
40
46
53
53
60 Kubus
84
Gambar C.1 Hubungan antara Kuat Tekan dan Faktor Air [2]
85
8. Faktor air semen maksimum dapat dilihat dalam Tabel C.2. yaitu sebesar 0,6.
Untuk perhitungan selanjutnya dipakai harga faktor air semen yang lebih kecil
(dari butir 7) yaitu 0,334
Tabel C.2 Persyaratan Jumlah Semen Minimum dan Faktor Air Semen Maksimum untuk Berbagai Macam Pembetonan dalam Lingkungan Khusus [7]
Jumlah Semen
Minimum per m3 beton (kg)
Nilai Faktor Air Semen Maksimum
Beton di dalam ruang bangunan : a. Keadaan keliling non-korosif b. Keadaan keliling korosif
disebabkan kondensasi atau uap korosif
275
325
0,6
0,52
Beton di luar bangunan : a. Tidak terlindung dari hujan
dan terik matahari langsung b. Terlindung dari hujan dan terik
matahari langsung
325
275
0,6
0,6 Beton yang masuk ke dalam tanah : a. Mengalami keadaan basah dan
kering berganti-ganti b. Mendapat pengaruh sulfat dan
alkali dari tanah
325
0,55
lihat tabel 4 pada SK SNI T-15-1990-03
Beton yang kontinue berhubungan: a. Air tawar b. Air laut
lihat tabel 5 pada SK SNI T-15-1990-03
9. Slump ditetapkan setinggi 160-200 mm.
10. Ukuran agregat kasar maksimum ditetapkan 10 mm.
11. Untuk mendapatkan kadar air bebas periksa Tabel C.3 dimana agregat
merupakan agregat gabungan. Berhubung ukuran slump yang ditargetkan
yaitu 160-200 mm tidak tersedia di tabel maka diambil ukuran slump
maksimum yang tercantum yaitu 60-100 mm. Ukuran butir maksimum 10 mm
86
maka didapat kadar air bebas yang harus diperhitungkan antara 225-250
kg/m3. Kadar air yang diperlukan dapat diperoleh dari rumus SK SNI T-15-
1990-03 pasal 3.3.5 yaitu :
Kadar air yang diperlukan = 3/33,23325031225
32
31
32 mkgxxWrWh =+=+
dengan :
Wh : perkiraan jumlah air untuk agregat halus (kg/m3)
Wr : perkiraan jumlah air untuk agregat kasar (kg/cm3)
Tabel C.3 Perkiraan Kadar Air Bebas (kg/m3) yang Dibutuhkan Untuk Beberapa Tingkat Kemudahan Pengerjaan Adukan Beton [7]
Slump (mm) Ukuran Besar
Butir Agregat Maksimum
Jenis Agregat 0-10 10-30 30-60 60-100
Batu tidak dipecahkan
150 180 205 225 10
Batu pecah 180 205 230 250 Batu tidak dipecahkan
135 160 180 195 20
Batu pecah 170 190 210 225 Batu tidak dipecahkan
115 140 160 175 30
Batu pecah 155 175 190 205
12. Jumlah semen adalah = semenair faktor airkadar =
334,033,233 = 698,6 kg/m3.
13. Jumlah semen maksimum tidak ditentukan sehingga dapat diabaikan.
14. Jumlah semen minimum diperoleh dari Tabel C.2 yaitu 325 kg/m3.
15. Faktor air semen yang disesuaikan dapat diabaikan karena jumlah semen
melebihi persyaratan jumlah semen minimum.
87
16. Susunan besar butir agregat halus masuk dalam daerah gradasi susunan butir
no 2. Dapat dilihat pada gambar 3.1.
17. Persen agregat halus didapat dari Gambar C.2 yang digunakan untuk ukuran
butir agregat maksimum 10 mm, nilai slump 60-180 mm, no kurva gradasi 2
dan untuk faktor air semen 0,334 diperoleh nilai tengahnya adalah 46 %.
Gambar C.2 Grafik Persentase Agregat Halus Terhadap Agregat Keseluruhan Untuk Ukuran Butir Maksimum 10 mm [6]
18. Berat jenis relatif agregat dalam keadaan kering permukaan merupakan berat
jenis dari agregat gabungan halus dan kasar yang dihitung menurut persentase
agregat halus dari butir 17. Berat jenis agregat gabungan adalah
(2,4225X0,46) + (2,534X0,54) = 2,483 kg/m3.
88
19. Berat jenis beton diperoleh dari Gambar C.3 dengan cara membuat grafik baru
yang sesuai dengan nilai berat jenis agregat gabungan yaitu 2,483 kg/m3 .
Titik potong grafik baru tersebut dengan garis vertikal yang ditarik dari kadar
air bebas (233,33 kg/m3) apabila kita tarik garis horisontal akan menunjukkan
nilai berat jenis beton yang direncanakan yaitu 2235 kg/m3.
Gambar C.3 Perkiraan Berat Jenis Beton [6]
20. Kadar agregat gabungan adalah berat jenis beton dikurangi jumlah kadar
semen dan kadar air yaitu 2235 – (698,6 + 233,33) = 1303,07 kg/m3.
21. Kadar agregat halus yaitu 0,54 X 1303,07 = 599,4122 kg/m3.
22. Kadar agregat kasar yaitu 1303,07 – 599,4122 = 703,65 kg/m3.
89
Dari hasil yang telah diperoleh tersebut, proporsi bahan campuran beton
masih perlu dikoreksi terhadap kandungan air pada agregat. Menurut SK SNI T-
15-1990-03 pasal 3.3.8, koreksi proporsi bahan campuran beton dihitung
berdasarkan rumus berikut ini :
1. Air = B - (Ck - Ca) x 100C - (Dk - Da) x
100D
= 233,33 – (4,26 – 4,075) x 100
412,599 - (5,5 – 8,415) x 100
65,703
= 252,727 kg/m3.
2. Agregat halus = C + (Ck - Ca) x 100C
= 599,412 + (4,26 – 4,075) x 100
412,599
= 600,528 kg/m3.
3. Agregat kasar = D + (Dk - Da) x 100D
= 703,65 + (5,5 – 8,415) x 100
65,703
= 683,137 kg/m3.
Keterangan : B = berat air (kg/m3)
C = berat agregat halus (kg/m3)
D = berat agregat kasar (kg/m3)
Ca = absorpsi pada agregat halus (%)
Ck = kadar air pada agregat halus (%)
Da = absorpsi pada agregat kasar (%)
Dk = kadar air pada agregat kasar (%)
90
Tabel C.4 Formulir Perencanaan Campuran Beton Berdasarkan SK SNI T-15-1990-03 dengan Mutu Beton Rencana 45 MPa [2]
No Uraian Tabel / Grafik
Perhitungan Nilai
1. Kuat tekan yang disyaratkan Ditetapkan 45 N/mm2 pada 28
hari, bagian cacat 5%
2. Standard Deviation Ayat 3.3.1 8 N/mm2
3. Nilai tambah (margin) 1,64x8 = 13,12 N/mm2
4. Kekuatan rata-rata yang ditargetkan 1 + 3 58,12 N/mm2
5. Jenis semen Ditetapkan Portland Cement tipe I
6. Jenis agregat kasar
Jenis agregat halus
Ditetapkan
Ditetapkan
Batu pecah
Pasir alami
7. Faktor air semen bebas Tabel C.1
Gambar C.1 0,334
8. Faktor air semen maksimum Tabel C.2 0,6
9. Slump Ditetapkan 160 – 200 mm
10. Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 10 mm
11. Kadar air bebas Tabel C.3 233,33 kg/m3
12. Jumlah semen 11 : 7 698,6 kg/m3
13. Jumlah semen maksimum Tidak ditetapkan -
14. Jumlah semen minimum Tabel C.2 325 kg/m3
15. Faktor air semen yang disesuaikan - -
16. Susunan besar butir agregat halus Gambar 3.1 Daerah gradasi zone 2